Anda di halaman 1dari 8

Kortikosteroid Oral Untuk Nyeri Pada Otitis Eksterna (Telinga Perenang)

Otitis eksterna (telinga perenang) adalah peradangan pada telinga luar dan liang
telinga. Hal tersebut merupakan salah satu masalah tersering yang menyebabkan pasien datang
ke dokter, khususnya didaerah yang beriklim tropis dan pesisir. Kejadian bulanan di Amerika
Serikat meningkat Selama musim panas dari 0.2 % menjadi 1.4 % dari populasi. Otitis eksterna
sering terjadi pada perenang dibandingkan dengan bukan perenang. Tidak tersedianya data
tahunan untuk kejadian otitis eksterna di Australia. Namun, dibagian tropis Australia kejadian
tahunan otitis eksterna lebih tinggi dibandingkan 1.4% dari populasi.
Kulit di saluran telinga luar dari telinga yang sehat memiliki lapisan pelindung tipis
cerumen, yakni campuran sekresi dari apokrin dan kelenjar sebaceous dicampur dengan sel
epitel yang deskuamasi. Gangguan atau perubahan lapisan pelindung ini dengan trauma dan /
atau paparan uap air dapat mengakibatkan peradangan. Banyak faktor seperti genetika (bentuk
dan ukuran saluran telinga, efektivitas sistem kekebalan tubuh, bersamaan penyakit kulit),
lingkungan (iklim tropis), pekerjaan (perlindungan pendengaran dan / atau kondisi kerja
lembab), kegiatan rekreasi (olahraga air) dan kebersihan pribadi (penggunaan cotton bud,
upaya membersihkan saluran telinga dengan air) dapat memfasilitasi pengembangan
peradangan pada otitis eksterna. Organisme menular tidak dapat ditemukan dalam setidaknya
sepertiga dari pasien dengan otitis externa. Dalam dua-pertiga lainnya, tidak jelas apakah
organisme yang di identifikasi dapat menyebabkan tanda-tanda dan gejala yang komensal.
Pada infeksi sekunder yang terjadi pada beberapa kasus yang berat adapun organisme yang
umum ditemukan adalah Pseudomonas spp., Staphylococcus aureus dan berbagai jamur.
Konsekuensi umum untuk pasien dengan otitis eksterna adalah rasa nyeri, gangguan
tidur, kehilangan pendengaran sementara, Presentasi awal penderita datang ke dokter dengan
gejala iritasi ringan dengan hampir tidak ada rasa sakit hingga sakit hebat yang digambarkan
dengan skala nyeri. Rata-rata pengalaman penderita yang datang dengan rasa 'nyeri yang sangat
kuat'. Rasa sakit sering bersamaan dengan pembengkakan di liang telinga, jika liang telinga
tertutup hal ini dapat menyebabkan sulitnya memberikan terapi dengan pengobatan topikal.
Sama halnya dengan rasa sakit yang di timbulkan, konsekuensi lain adalah biaya untuk
pengobatan dan terkadang menyebabkan hilangnya produktivitas. Kebanyakan pasien
sepenuhnya pulih setelah 5-14 hari. Dalam kasus yang jarang terjadi, kerusakan parah pada
daun telinga, telinga luar dan telinga tengah dapat mengakibatkan gangguan pendengaran yang
signifikan. Infeksi juga bisa menyebar ke struktur yang lebih dalam seperti telinga bagian
dalam dan otak, yang dapat berpotensi mengancam nyawa.
Pengobatan untuk otitis eksterna biasanya topikal namun pada kasus tertentu terdapat
antibiotik oral yang diresepkan. Dalam sebuah penelitian di Australia dari 201 pasien 95%
menerima pengobatan topikal dan 30% menerima antibiotik oral. Pengobatan topikal biasanya
terdiri dari antibiotik dan kortikosteroid. Rosenfeld et al melakukan tinjauan sistematis dan
melaporkan bahwa penggunaan tungal kortikosteroid topikal sama-sama efektif seperti
penggunaan kortikosteroid topikal ditambah antibiotic topikal.
Roland et al menemukan bahwa pengobatan topikal dengan menggunakan steroid
topikal yang lebih kuat lebih efektif dari pada pengobatan topikal dengan steroid topikal kurang
kuat bahkan apabila dikombinasikan dengan antibiotic sekalipun. Selama beberapa tahun,
sebuah penerbit buku Australia “Tips Penggunaan” mempromosikan penggunaan
kortikosteroid oral untuk otitis eksterna sudah dipraktekkan oleh sejumlah kecil dokter. Tip ini
menganjurkan pengunaan singkat kortikosteroid oral untuk mengurangi pembengkakan dan
mengontrol rasa sakit dan mempermudah akses ke liang telinga untuk pengobatan topikal dan
pembersihan. Hal ini sudah sangat di sarankan bahwa hasil dari penggunaan kortikosteroid oral
sangat cepat dalam menghilangkan rasa sakit dan mempercepat pemulihan. Prednison atau
prednisolon digunakan dalam dosis mulai dari 20 sampai 75 mg setiap hari selama 3-5 hari.
Kortikosteroid dapat mengurangi respon imun. Oleh karena itu, penggunaan
kortikosteroid pada pasien yang memiliki infeksi berat secara teoritis bisa merugikan. Namun,
sebelumnya telah ditunjukan bahwa penggunaan kortikosteroid dapat diberikan secara aman
dan dengan efek yang menguntungkan untuk pasien dengan infeksi virus yang sedang
berlangsung baik virus ringan hingga berat. Contohnya adalah pasien dengan penyakit croup
dan sakit tenggorokan.
Kebanyakan kasus yang terjadi adalah Otitis eksterna akut baik peradangan yang
bersifat aseptik atau yang disebabkan oleh kolonisasi bakteri, dan infeksi virulensi rendah
hingga sedang. Dalam situasi ini, kortikosteroid secara teoritis dapat bermanfaat. Bukti saat ini
menunjukkan bahwa steroid topikal bermanfaat untuk pasien dengan otitis eksterna. Karena
otitis eksterna jarang disebabkan oleh infeksi yang sangat virulen hal ini mengakibatkan resiko
penggunaan dosis kortikosteroid oral dengan tepat sangat kecil.
Kami tidak dapat mengidentifikasi percobaan klinis yang mengevaluasi dampak dari
kortikosteroid oral pada pasien dengan otitis externa. Pemberian kortikosteroid oral pada
pasien dengan otitis eksterna dapat bermanfaat atau bahkan membahayakan. Penggunaan
kortikosteroid oral dengan dosis minimal lebih bermanfaat dibandingkan penggunaan dosis
maksimal. Saat menggunakan dosis maksimal bisa menyebabkan efek samping dan risiko. Jika
penggunaan singkat kortikosteroid oral dosis minimal (prednisolone 20 mg perhari)
bermanfaat, maka temuan ini berguna untuk dokter saat meresepkan dosis yang lebih tinggi.
Jika manfaat dari kortikosteroid oral tidak terbukti, maka dokter saat Penetapan dosis tersebut
perlu diperhatikan dari temuan ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektifitas penggunaan prednisolon oral
dengan dosis rendah selama empat hari selain penggunaan terapi konvensional dalam
pengelolaan nyeri pada otitis eksterna akut.

METODE
Desain penelitian dan pemilihan percobaan
Sample penelitian control yang dipilih secara acak telah disetujui oleh Human
Research Ethics Committee (HREC) di Universitas James Cook Australia, 2014 serta
administrasi penggunaan terapi pada penduduk Australia (Trial Nomor: 2015/0442). Telah
terdaftar di New Zealand Australia dengan nomor registrasi percobaan klinis
ACTRN12615000059561, dan protokol studi disetujui penuh oleh HREC (yang telah dipatuhi)
dapat didownload. Yang sesuai dengan nomer percobaan adalah U1111-1165-2370.
Tujuan penelitian
Pertanyaan dari penelitian primer dan pengumpulan data berikutnya bertujuan untuk
melengkapi kuesioner valid yang akan terbitkan mengenai otitis eksterna akut.
Adapun 4 Pertanyaan penelitian utama adalah:
• Akan kortikosteroid oral mengurangi waktu (jumlah hari) untuk resolusi nyeri?
• Akan kortikosteroid oral mengurangi jumlah “waktu terbuang” dalam hal:
 waktu untuk tidur
 pembatasan aktivitas
 pekerjaan yang terbengkalai
 memberikan perhatian untuk anak/orangtua
• Akan kortikosteroid oral meningkatkan kepuasan pasien mengenai:
 rasa terbakar atau nyeri pasca pemberian pengobatan topikal
 gatal pasca pemberian pengobatan topical
 waktu untuk resolusi nyeri
 waktu untuk resolusi gatal
 waktu untuk resolusi pembengkakan
 waktu untuk resolusi pemberhentian?
Pertanyaan penelitian sekunder adalah:
• Akan kortikosteroid oral mengurangi kebutuhan untuk:
- kekambuhan
- gejala yang memburuk?
• Akan pasien dengan ras (Aborigin dan Torres Strait Islander) memiliki hasil yang sama
seperti pasien Kaukasia?
• Akan kortikosteroid oral meningkatkan kepuasan pasien mengenai waktu untuk menjalani
aktivitas normal?
• Akan kortikosteroid oral mengurangi waktu (jumlah hari) untuk keadaan nyeri dari 'nyeri
sedang' menjadi “nyeri ringan”?

Pasien dan pemilihan


Enam belas pusat kesehatan primer dan 19 apotek yang berdekatan di tropis Far North
Queensland Australia, setuju untuk berpartisipasi. Pasien otitis eksterna yang setuju
berpartisipasi mengunjungi pusat kesehatan primer dan diminta oleh praktisi medis untuk
melakukan screning yang berkaitan dengan kriteria inklusi:
• Memiliki rasa sakit pada tingkat di mana skala analog visual (VAS) adalah ≥2.5 cm dari
maksimum 10 cm (yaitu minimal 'nyeri sedang')
• Akan tinggal di Australia selama setidaknya 10 hari (tidak meninggalkan negara itu dalam
beberapa hari)
• Berusia ≥16 tahun
• Tidak hamil
• Tidak memiliki gangguan kognitif
• Berbicara bahasa Inggris cukup baik untuk memahami petunjuk dan formulir persetujuan
• Tidak memiliki gangguan penglihatan yang akan menghalangi penyelesaian buku harian
pasien dan kuesioner
• Tidak memiliki sindrom Down
• Tidak memiliki kelainan kraniofasial jelas
• Tidak memiliki diabetes mellitus
• Tidak memiliki immunodeficiency (misalnya human immunodeficiency
Virus, leukemia)
• Tidak sedang menggunakan obat imunosupresan atau kortikosteroid oral
• Tidak dalam keadaan membran timpani rupture
• Tidak memiliki grommet (tabung tympanostomy)
•Tidak memiliki tanda-tanda sepsis sistemik (suhu tubuh> 38.5 ˚C), penyakit jamur invasif
atau perichondritis dari pinna.
Pasien yang memenuhi semua kriteria inklusi dirujuk ke salah satu apotek yang
berpartisipasi, di mana informasi lebih lanjut akan diberikan, formulir persetujuan
ditandatangani dan diberikan tablet penelitian. Sebuah website diciptakan sebagai sumber
berkelanjutan untuk dokter dan apoteker (www.otitisexterna.net). Website ini juga berisi video
instruksional untuk dokter dan apoteker. Selanjutnya, dokter dan apoteker melakukan
kunjungan secara teratur untuk memastikan mereka berpegang pada protocol penelitian yang
telah disepakati.

Pengumpulan data
Usia, jenis kelamin, etnis dan permulaan sakit telinga tercatat pada data dasar
penelitian. Awal sakit telinga diukur dengan menggunakan VAS dari 10 cm (Gambar 1). VAS,
buku harian berikutnya dan survei final setelah resolusi gejala atau hingga 10 hari setelah
pendaftaran berpegang pada divalidasi VAS, buku harian dan survei yang diterbitkan oleh
Shikiar et al pada tahun 1999. Kultur untuk mikroorganisme penyebab tidak dilakukan sebagai
bagian dari studi ini.

Pengacakan
Pengacakan dicapai dengan menggunakan angka acak yang dihasilkan oleh situs
ResearchRandomizer (www.randomizer.org), dan disegel amplop buram.

Blinding
Praktisi medis, apoteker yang berpartisipasi, staf yang berkomunikasi dengan pasien
dan orang yang melakukan analisis statistik semua tidak mengetahui alokasi kelompok.

Intervensi
Apoteker memeriksa kriteria inklusi untuk kedua kalinya dan memberikan tablet studi
untuk pasien yang berpartisipasi. Intervensi pengamatan tersebut dengan mengambil kapsul
dua kali sehari selama empat hari di samping perawatan lainnya yang ditentukan oleh praktisi
medis. Kapsul dengan bahan aktif yang mengandung 10 mg prednison dikemas dalam gelatin
kapsul buram. Ruang yang tersisa dipenuhi dengan laktosa. Kapsul plasebo terkandung laktosa
dikemas dalam kapsul gelatin yang identik tampilannya dengan kapsul bahan aktif. Kandungan
laktosa dianggap tidak signifikan untuk pasien dengan intoleransi laktosa.

Analisis statistic
Semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan dengan data yang tersedia dianalisis
sebagai berikut:
- Waktu untuk resolusi nyeri: kelompok dibandingkan dengan menggunakan uji log rank.
regresi Cox digunakan dalam kasus klinis perbedaan dasar yang relevan ada di antara
kelompok-kelompok. Hal ini juga dilakukan untuk pertanyaan sekunder penelitian
mengurangi rasa sakit dari setidaknya 'nyeri sedang' (≥2.5 cm pada VAS) menjadi ‘nyeri
ringan' (<2,5 cm pada VAS).
- Waktu terbuang: jumlah “waktu terbuang” per pasien sehubungan dengan kebutuhan untuk
istirahat, pembatasan aktivitas, pekerjaan terbengkalai dan berkurangnya perhatian pada
anak/orang tua dibandingkan antara kelompok dengan menggunakan uji Mann-Whitney U.
Tes ini terpilih sebagai data yang ordinal
- Kepuasan pasien dengan gejala resolusi: kepuasan pasien dibandingkan antara kelompok
dengan menggunakan uji Mann-Whitney U.
- Pertanyaan penelitian sekunder seperti kunjungan yang tidak direncanakan ke dokter dan
kebutuhan eksklusi dianalisis dengan menggunakan two-tail probility Fisher Exact.
- Kepuasan pasien dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney U.
Analisis dilakukan sebagai niat untuk mengobati. Niat untuk mengobati didefinisikan
sebagai semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan tindak lanjut data yang tersedia
dan membuat analisis mungkin terlepas dari apakah mereka berpegang dengan pengobatan
yang dialokasikan. Imputasi data untuk pasien yang tidak menindak lanjuti intervensi tidak
dibuat. Pasien disensor dalam analisis survival pada akhir 10 hari masa tindak lanjut jika
mereka belum mencapai rasa kurang dari 'nyeri sedang' atau ‘tidak ada rasa nyeri”

Ukuran sampel dan perhitungan


Perhitungan ukuran sampel didasarkan pada pertanyaan penelitian primer dan
membuat dua batas untuk menghindari asumsi bahwa terdapat perbedaan antar kelompok yang
dapat mendukung kelompok intervensi. Perhitungan ukuran sampel untuk analisis survival
menggunakan software statistik PASS versi 11.0.8. Perhitungan ukuran sampel lainnya
dilakukan dengan menggunakan software statistik G*POWER 3.1.3. Kami menghitung bahwa
198 pasien akan cukup untuk menjawab semua pertanyaan penelitian utama. kami
mengharapkan bahwa beberapa pasien akan berhenti untuk ditindak lanjuti, jadi kami dapat
memasukkan 250 pasien. Penjelasan lebih rinci dari perhitungan ukuran sampel dijelaskan
dalam protokol studi penuh.

Pengunduran diri atau penghentian dari penelitian


Kategori pasien berikut diperintahkan untuk dikecualikan dan dihentikan :
• Pasien dengan “nyeri sedang” setelah mengambil dua atau lebih dosis tablet penelitian
yang masih memiliki lebih banyak tablet untuk diambil
• Pasien dengan “nyeri berat” saat masih mengambil tablet penelitian
• Pasien dengan demam> 38,5 ˚C sementara masih mengunakan tablet penelitian
 Jenis lain dari efek samping, dievaluasi berdasarkan kasus per kasus sesuai kebutuhan.

Pasien dengan semua jenis efek samping yang disebutkan di atas diperintahkan dalam
informasi tertulis untuk segera menghubungi dokter mereka (atau instalasi gawat darurat
terdekat jika dokter mereka tidak tersedia). Dalam informasi tersebut juga dijelaskan bahwa
pasien harus segera berhenti minum obat tablet. Selain itu, mereka diperintahkan untuk
memberitahu komite pengarah penelitian. Pasien juga ditarik dari sample penelitian jika itu
merupakan keinginan mereka. Aturan rinci untuk penghentian penelitian disajikan dalam
protocol penelitian.

Peran sumber pendanaan


Penyandang dana yakni Cairns Hospital Foundation tidak berpartisipasi dalam
perencanaan, menganalisis data atau menulis naskah.

Pasien dan keterlibatan publik


Pasien atau masyarakat tidak terlibat dalam desain penelitian ini.
Panitia acara
Komite pengarah terdiri Peter Morris (MBBS, FRACP, PhD, Profesor Pediatri di
Menzies Universitas penelitian Kesehatan), Malcolm McDonald (MBBS, PhD, Spesialis
Penyakit Infeksi dan Persatuan Professor di James Cook University) dan Ronny Gunnarsson
(MBBS, PhD dan Profesor dalam Praktek Umum, Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran
Komunitas, Institut Kesehatan Akademik Sahlgrenska, University of Gothenburg, Swedia).

Hasil
164 pasien diskrining untuk kelayakan sejak tanggal 28 Oktober 2015 hingga 19 Juni
2017. Tujuh puluh tiga pasien diacak dan diberikan petunjuk kembali mengenai survei dan
tablets penelitian. Empat puluh tiga pasien tidak dapat dianalisis, sedangkan tiga puluh pasien
dapat diidentifikasi oleh pengawas dan dimasukkan dalam analisis akhir (Gambar 2). Proporsi
jenis kelamin laki-laki adalah 29/43 (67%) di antara 43 pasien yang tidak termasuk dalam
analisis akhir dan 23/30 (77%) di antara 30 pasien yang termasuk dalam analisis akhir ( P =
0,44, two-tailed uji chi-squared). Usia
rata-rata adalah 41 tahun (standar deviasi [SD]: 13 tahun) di antara 43 pasien yang tidak
termasuk dalam analisis akhir dan 52 tahun (SD: 15 tahun) di antara 30 pasien yang termasuk
dalam analisis akhir ( P = 0,003, two-tailed test).
Penelitian ini tidak menemukan bukti bahwa kelompok intervensi dan kelompok
kontrol berbeda secara statistik pada awal pemeriksaan (Tabel 1). Dua pasien pada kelompok
intervensi menyatakan mereka mengambil hanya 3-4 dari delapan tablet penelitian. Tidak ada
alasan hal ini diberikan. Semua pasien yang termasuk dalam analisis akhir menyatakan mereka
mengambil seluruh delapan tablet studi.

Pertanyaan penelitian utama


Butuh rata-rata 5,5 hari untuk kelompok kontrol dan 5,2 hari untuk kelompok
intervensi untuk menjadi sembuh. ( P = 0,77, log rank test; rasio hazard [HR]: 0,80; 95%
confidence interval [CI]: 0,36, 1,8; P = 0,58, regresi Cox disesuaikan untuk nyeri dasar; tabel
2).
Waktu yang terbengkalai sebagai akibat dari otitis eksterna adalah serupa pada kedua
kelompok (Tabel 2). Efek samping selama pengobatan sesuai dengan yang diharapkan dan
sama pada kedua kelompok (Tabel 3).

Pertanyaan penelitian sekunder


Kunjungan dengan dokter yang tidak sesuai jadwal terjadi pada 3/19
pasien pada kelompok intervensi dan 1/11 pasien pada kelompok kontrol ( P = 1.0, two-tailed
uji probabilitas Fisher). Tak satu pun dari kunjungan kembali ini dianggap tak terduga atau
serius, dan empat pasien menjadi benar-benar bebas rasa sakit di rata-rata 4,8 hari (rata-rata
untuk semua 30 pasien adalah 5.3 hari). Tidak ada pasien yang dikeluarkan sebagai akibat dari
memburuknya gejala. Pengaruh etnis tidak dianalisis karena kebanyakan pasien dari etnis
Kaukasia (Tabel 1). kepuasan pasien setelah
pengobatan adalah sama pada kedua kelompok (Tabel 3).
Butuh rata-rata 3,7 hari untuk kelompok kontrol dan 2,4 hari untuk kelompok
intervensi untuk memiliki rasa sakit yang lebih ringan di bawah
2,5 cm ( 'nyeri sedang') pada VAS ( P = 0,012, log rank test; HR: 0,42; 95% CI: 0,18, 0,99; P
= 0,047, regresi Cox disesuaikan untuk nyeri dasar; tabel 2).
Diskusi
Temuan utama adalah bahwa kortikosteroid oral mengurangi waktu penderita yang
mengalami rasa “nyeri ringan” hingga 'nyeri sedang' dari 3-7 hari menjadi 2-4 hari. Namun,
kortikosteroid oral tidak mengurangi waktu untuk pelaporan pada pasien yang benar-benar
bebas rasa sakit (nyeri pada resolusi lengkap). Oleh karena itu, percobaan ini menunjukkan
bahwa kortikosteroid oral efektif bila pasien memiliki rasa nyeri lebih dari 'nyeri sedang' pada
VAS (yaitu akhir yang lebih berat atau yang kuat dari spektrum rasa sakit).

Keterbatasan
Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah perekrutan peserta penelitian dan
observasi rutin dari peserta yang termaksud. Proses rekrutmen lebih lambat daripada yang
diantisipasi sebelumnya, dan kurang dari setengah dari pasien yang diskrining yang cocok
untuk dimasukkan sebagai kriteria inklusi. Target itu tidak pernah tercapai: setelah 20 bulan
dari perekrutan, penelitian ini dihentikan karena perekrutan pasien yang lambat. Kurang dari
setengah dari pasien yang diacak kembali dilakukan survei identifikasi. Potensi masalah
berikut yang telah berhasi diidentifikasi:
• Para peneliti mencatat bahwa musim hujan di 2015-2016 dan 2016- 2017 itu luar biasa
kering, sehingga lebih sedikit dari kasus kejadian otitis externa yang diharapkan.
Banyak dokter di klinik juga mengatakan kasus otitis eksterna yang terjadi lebih sedikit
dari biasanya.
• Selalu ada tekanan dalam waktu perawatan kesehatan primer, dan tindakan penelitian
dengan remunerasi keuangan yang sering memberikan beberapa prioritas. Remunerasi
untuk praktisi yang berpartisipasi, apoteker atau pasien tidak tersedia dalam penerima
remunerasi karena keterbatasan dana yang dialokasikan. Setelah diskusi dengan rekan-
rekan, para peneliti percaya perekrutan akan bekerja dengan baik tanpa remunerasi.
Setelah itu, asumsi ini tidak sepenuhnya benar dan remunerasi untuk praktisi medis
dan apoteker termasuk masing-masing pasien tetap diberikan, dan remunerasi kecil
diberikan untuk pasien yang bersedia datang dan melakukan follow-up, mungkin cara
ini mampu mengurangi masalah perekrutan dan kehilangan pasien saat melakukan
follow-up. Kurangnya remunerasi dianggap telah menjadi masalah utama.
• Setiap tablet penelitian memiliki nomor identifikasi yang unik, apoteker diperintahkan
untuk mencatat pada lembar survei yang diberikan kepada pasien. Banyak apoteker
gagal untuk melakukannya dan menyebabkan tidak sesuai dengan data pasien yang
benar. Sebuah solusi yakni daftar periksa digunakan untuk apoteker dan masalah ini
berkurang secara signifikan.

Evaluasi proses formal untuk melihat apakah pelajaran lebih lanjut bisa dipelajari tidak
dilakukan karena kurangnya pendanaan. Klinis observasi lanjutan oleh praktisi medis pada 3-
6 hari akan menambahkan informasi yang berguna. Namun, hal ini akan membutuhkan dana
yang cukup besar
yang tidak dapat disediakan.

Generalisability
Penelitian ini direncanakan sebagai uji coba terkontrol secara acak (RCT) tapi, karena
dana tidak mencukupi, menyebabkan gagalnya merekrut cukup pasien secara memadai yang
mampu mendukung untuk menilai hasil. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa alat ukur
bekerja dengan baik, intervensi diterima oleh pasien dan perhitungan ukuran sampel cenderung
memadai. Meskipun kami tidak berencana penelitian ini menjadi paduan utama, dan harus
diklasifikasikan sebagai uji coba yang kurang memadai. Hasil penelitian ini berguna untuk
menginformasikan penelitian yang lebih besar dalam cara yang mirip dengan penelitian ini.
Oleh karena itu, hasil penelitian yang potensional harus dikonfirmasi dalam penelitian yang
lebih besar, uji klinis yang didanai dengan baik sebelum menerapkan hasil dalam pengaturan
kesehatan rutin.

Kesimpulan dan implikasi untuk praktek umum


Kortikosteroid oral tampaknya efektif dalam mengurangi “nyeri sedang’ menjadi
“nyeri ringan” Namun, efek pada pasien dengan skala kurang dari 'nyeri sedang' lebih kecil,
dan penelitian ini tidak didukung secara statistik untuk mengklarifikasi apakah efek pada
pasien ini secara klinis atau signifikan dapat memperpendek durasi rasa sakit selama 1-3 hari
dengan menggunakan intervensi. Oleh karena itu, penelitian dengan follow-up memadai
berguna untuk mengukur resolusi lengkap dari rasa sakit sebagai hasil yang sesuai. Namun,
untuk penelitian yang lebih besar, diperlukan dana bagi penyedia layanan kesehatan dan pasien
yang berpartisipasi. Sebuah penelitian lanjutan dengan jumlah yang lebih besar dari pasien
yang tersedia untuk analisis statistik juga bisa menyelidiki sejauh mana efek kortikosteroid oral
dipengaruhi oleh nyeri, gangguan tidur, oklusi saluran telinga, dan tindakan awal pada saluran
telinga dengan menggunakan alat hisap di bawah mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai