I. TUJUAN
kemurnian zat.
jenuh pada suatu suhu tertentu. Larutan sebagai campuran homogen bahan yang
berlainan. Untuk dibedakan antara larutan dari gas, cairan dan bahan padat
dalam cairan. Disamping itu terdapat larutan dalam keadaan padat (misalnya
suhu 200C (FI III) atau 250C (FI IV) dinyatakan dalam satu bagian bobot
zatpadat atau 1 bagian volume zat cair dalam bagian volume tertentu pelarut,
panas bila dilarutkan dan dikatakan mempunyai panas larutan negative, yang
kimia dan sifat-sifat fisika lainnya dari zat terlarut dan pelarut, faktor tekanan,
keasaman atau kebasaan dari larutan, keadaan bagian dari zat terlarut, dan
berlangsungnya proses melarut. Kelarutan suatu zat kimia murni pada suhu dan
tekanan tertentu adalah tetap; tetapi, laju larutnya yaitu kecepatan zat itu
melarut, tergantung pada ukuran partikel dari zat dan tingkat pengadukan.
Makin halus bubuk makin luas permukaan kontak dengan pelarut, makin cepat
proses melarut. Juga makin kuat pengadukan, makin banyak pelarut yang tidak
sejumlah pelarut tertentu pada suatu suhu tertentu dan merupakan larutan jenuh
konsentrasi maksimum larutan yang dapat dibuat dari bahan dan pelarut
tersebut. Bila suatu pelarut pada suhu tertentu melarutkan semua zat terlarut
sampai batas daya melarutnya, larutan ini disebut larutan jenuh. Agar supaya
larutan jenuh, disebutkan dua contoh sediaan resmi larutan jenuh dalam air,
Solution, USP), dan larutan oral Kalium Iodida, USP (Potassium Iodida Oral
kalisihidroksida dalam jumlah yang tepat dengan air murni, mengandung hanya
140 mg zat terlarut yang larut per 100 ml. Lrutan pada suhu 250 C, sedangkan
larutan yang berikutnya mengandung kira-kira 100 g zat terlarut per 100 ml
larutan, lebih dari 700 kali sebanyak zat terlarut yang terdapat dalam larutan
Larutan Jenuh adalah suatu larutan di mana zat terlarut berada dalam
kesetimbangan dengan fase padat (zat terlarut). Larutan tidak jenuh atau hampir
jenuh adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi di
temperatur tertentu. Suatu larutan lewat jenuh adalah suatu larutan yang
seharusnya ada pada temperatur tertentu, terdapat juga zat terlarut yang tidak
larut. Keadaan lewat jenuh mungkin terjadi apabila inti kecil zat terlarut yang
dibutuhkan untuk pembentukan kristal permulaan adalah lebih mudah larut
Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh poaritas dari pelarut, yaitu
oleh dipol momennya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar
lainnya. Sesuai dengan itu, air bercampur dengan alkohol dalam segala
3.1. Alat
1. Buret - 1 buah
3.2. Bahan
lahan.
kelarutannya.
V. TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM
Jawaban
Monografi :
No.
Nama zat (sampel) Volume Klasaifikasi Kelarutan
farmakope
6.2. Pembahasan
tertentu, pada percobaan kali ini kami mengamati kelarutan yang dialami
oleh asam salisilat, asam benzoat, laktosa, paracetamol dan NaCl. Sedian
sampel yang digunakan sebanyak 100 mg, masing-masing kedalam
erlenemeyer lalu tetesi dengan pelarut air yang telah dimasukkan kedalam
sambil digoncang. Setelah itu akan didapat hasilnya. Dari percobaan yang
telah kami lakukan ini didapatkan hasil bahwa asam salisilat dan asam
kelarutan didalam air agak sukar larut sedangkan laktosa dan NaCl
Kenapa pada pengujian ini ada beberapa kelarutan yang susah untuk
1. pH
2. Suhu
3. Jenis pelarut
sejenis, dll.
Data kelarutan dalam air ini sangat penting untuk diketahui dalam
pembuatan sediaan farmasi. Sediaan farmasi cairan seperti sirup dan lain
tablet, kapsul dan lain-lain karena obat akan diberikan secara oral. Hal ini
tetap dilarutkan karena dalam saluran cerna, obat harus dapat melarut
dalam cairan saluran cerna yang komponen utamanya adalah air, agar
dapat diaborsi. Obat baru dapat diaborsi dari saluran cerna dalam keadaan
terlarut. Oleh karena itu salah satu cara untuk meningkatkan kelarutan zat
1. Asam salisilat sukar larut dalam pelarut nono polar, sedikit larut dalam
2. Asam salisilat dan asam benzoat kelarutannya sukar larut didalam air.
Elmitra. 2019. modul praktikum kimia fisika. Padang : Sekolah Tinggi Faarmasi
Indonesia