Nursyamsi
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
IAIN IB Padang, Indonesia
Email: syamsi2008@yahoo.com
Hp. 081220509193
Abstract: The close relationship between students and a teacher is psychologically important in the school
teaching and learning process. The teacher’s personality and character serves as model and becomes the source
of inspiration for the students. The quality of psychological relationship between students and teacher can only
be realized if it is supported by teacher’s good personality. It is the quality of teacher’s total attitude and
behaviour, and therefore, constitutes the main requirement for optimum teaching and learning process. The
original meaning of the term ‘personality’ as quoted from the experts suggests that it is a dynamic organization
of psychopysic that determines one’s behaviour, thoughts, and character. Such character and personality can be
identified as an individual quality which is manifested through consistence behavioural patterns in respond to the
environment. In Islamic point of view, one’s personal behaviour and attitude is determined by his or her
obedience to the God alone. A teacher’s honor is part of his or her most important personality in realizing his/her
professional tasks. Therefore, he or she must be able to recognize and develop this personal pride as well as
possible.
Key Words: Personality, Teacher as Profession, Teacher’s Personality, Self-Esteem, Personality Competence
Abstrak: Kedekatan guru dengan siswa secara psikologis merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran
di sekolah. Kepribadian dan karakter guru yang matang dan kokoh dapat menjadi tauladan dan menjadi sumber
inspirasi bagi siswanya. Kualitas hubungan psikologis antara guru dengan siswa seperti ini hanya akan tercipta
apabila didukung oleh kepribadian guru yang baik. Kepribadian merupakan kualitas dari keseluruhan sikap dan
perilaku sebagai syarat utama bagi terlaksananya proses belajar mengajar yang optimal. Makna kepribadian yang
dirujuk dari pendapat para pakar menyatakan bahwa kepribadian itu adalah organisasi dinamis yang berkaitan
dengan sistem psikopisis yang menentukan tingkah laku, pikiran, dan karakteristik seseorang. Sifat dan
kepribadian itu juga dapat dijelaskan sebagai kualitas individu yang dimanifestasikannya melalui pola tingkah
laku yang konsisten dalam hubungannya dengan lingkungan. Dalam pandangan Islam, sikap dan perilaku
manusia diukur dari tingkat keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Harga diri seorang guru
merupakan bagian dari kepribadiannya yang paling penting dalam mewujudkan kinerja profesionalnya. Oleh
karena itu guru harus mampu mengenali dan mengembangkannya secara sehat.
Kata Kunci: Kepribadian, Guru suatu Profesi, Kepribadian guru, Harga diri, Kompetensi Kepribadian
32
33 | JurnalAl-Ta’lim,Volume21,Nomor1Februari2014,hlm.32-41
guru dalam menciptakan suasana yang hangat, yang tidak identik dengan orang lain, memiliki
mendukung, komunikasi antarpribadi yang sifat-sifat individual pada aspek psikisnya, yang
lancar akan memudahkan penampilan siswa. dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
(Burn, 1993: 393) Definisi-definisi lain yang menyatakan
Guru-guru harus mampu mengubah tentang kepribadian adalah sebagaimana
konsep diri mereka sebelum mereka dapat dijelaskan Kartono (2005:12-13) sebagai berikut
menimbulkan perubahan untuk keadaan yang ini:
lebih baik dalam konsep diri murid-murid a. Kepribadian adalah totalitas dari efek-efek
mereka. Di dalam menerima diri mereka sendiri yang ditimbulkan oleh individu terhadap
guru-guru akan lebih hangat dan mampu masyarakat.
menerima keadaan murid, dan suasana yang b. Kepribadian itu terdiri atas kebiasaan-
mendukung, menyenangkan, agar dapat kebiasaan yang secara sukses bisa
menghasilkan yang terbaik dari murid-murid mempengaruhi orang lain.
mereka. Artinya kualitas dari hubungan antara c. Kepribadian itu adalah respon-respon yang
guru dengan muridnya sangat penting, kondisi bisa dipakai sebagai perangsang dari orang
ini dapat tercipta apabila didukung oleh lain terhadap individu.
kepribadian guru yang menyenangkan. (Burn, d. Kepribadian itu adalah apa yang terpikirkan
1993:104) oleh orang lain tentang diri seseorang.
e. Kepribadian adalah efektiftas – sosial atau
MAKNA KEPRIBADIAN daya tarik seseorang.
Kartono (2005:9) menjelaskan bahwa f. Kepribadian adalah organisasi dinamis
kepribadian itu secara langsung berhubungan menyangkut sistem psikofisis yang
dengan kapasitas psikis seseorang ; berkaitan menentukan tingkah laku dan pikirannya
dengan nilai-nilai etis atau kesusilaan dan tujuan seseorang dan karakteristik sifatnya.
hidup. Kepribadian itu manusia itu juga selalu
mengandung unsur dinamis, yaitu ada TANDA-TANDA KEMATANGAN PRIBADI
kemajuan-kemajuan atau progress menuju suatu Adapun tanda-tanda kematangan pribadi
integrasi baru tapi sistem psikofisis tersebut seseorang sebagaimana dikemukakan oleh
tidak pernah akan sempurna bisa terintegrasi beberapa tokoh (dalam Kartono, 2005: 133-136),
dengan sempurna. Kepribadian ini mencakup diantaranya adalah sebagai berikut ini:
kemam-puan adaptasi (menyesuaikan diri) yang
karakteristik terhadap lingkungan. a. Marie Jahoda (dalam Kartono, 2005: 133)
menyatakan bahwa pribadi seseorang yang
Kepribadian adalah: suatu totalitas matang ditandai dengan ciri-ciri sebagai
terorganisir dari disposisi-disposisi psikis berikut ini:
manusia yang individual yang memberi 1) Pribadi yang matang adalah individu
kemungkinan untuk membedakan ciri-cirinya yang dapat menguasai lingkungannya
yang umum dengan pribadi yang lain. secara aktif.
Kepribadian individu ini merupakan satu 2) Dia memperlihatkan satu totalitas dari
struktur totalitas yang mempunyai aspek-aspek segenap kepribadiannya.
yang saling berhubungan satu aspek dengan 3) Dia sanggup menerima secara tepat dunia
aspek yang lain. Disposisi maksudnya adalah lingkungannya dan dirinya sendiri
kesediaan kecenderungan-kecenderungan untuk 4) Ia mampu berdiri di atas kedua belah
bertingkah laku tertentu yang bersifat tetap dan kakinya, tanpa banyak menuntut kepada
terarah pada tujuan tertentu. Kepribadian itu orang lain.
akan selalu berkembang dan bersifat dinamis, b. Erik Hamburger Erikson (dalam Kartono,
namun ada kecenderungan psikis dasar yang 2005: 133) mengemukakan pribadi yang
sifatnya konstan. matang itu adalah:
Individual artinya, bahwa setiap orang
yang mempunyai kepribadian sendiri yang khas,
Nursyamsi, PengembanganKepribadianGuru | 34
343434
1) Pribadi matang adalah individu yang mawas diri, punya kontrol diri, punya
memiliki organisasi usaha yang efektif tanggung jawab dan rasa sosial.
untuk mencapai tujuan hidupnya.
2) Ia dapat menerima realitas dunia secara KEPRIBADIAN MANUSIA DALAM
tepat. PANDANGAN ISLAM
3) Dia memiliki integritas karakter, dalam Najati (2004: 206) menjelaskan dalam
pengertian yang etis, serius, bertanggung pandangan islam manusia dikelompokkan pada
jawab, toleran, mampu berdiri di atas beberapa tipe berdasarkan keimanannya, baik
kaki sendiri. yang dinyatakan dalam Alquran maupun hadis,
4) Memiliki hubungan interpersonal dan sejalan dengan sudut pandang islam yang
intrapersonal yang baik, tidak egois, menyatakan bahwa iman adalah nilai
tidak mencurigai orang lain, dan mampu kemanusiaan tertinggi. Atas dasar inilah
mempertahankan diri sendiri. kepribadian manusia dapat dikelompokkan dan
dinilai.
c. Gordon W. Alllport (Kartono, 2005: 133) Keimanan memiliki peranan penting
menjelaskan bahwa pribadi seseorang yang dalam kehidupan manusia. Keimanan dapat
matang itu adalah sebagai berikut ini : mengarahkan dan membatasi perilaku manusia
1) Memiliki kesadaran yang tinggi tentang dalam hubungannya dengan Allah, dengan diri
diri sendiri dan orang lain. sendiri, dan dengan orang lain. Keimanan
2) Memiliki relasi yang hangat antara diri merupakan nilai yang dapat mengukur segala
sendiri dan dengan orang lain. Mampu sesuatu dan aktivitas, dan karena keimanan
menghargai orang lain sebagai suatu manusia terbagi ke dalam tiga tipe, berdasarkan
person. kecenderungan emosinya, yaitu:
3) Mampu mengelola emosi diri dan a. Marahnya lambat dan cepat terkendali
bersifat tenang.
4) Memiliki self acceptance atau mampu b. Marahnya cepat dan cepat terkendali
menerima diri sendiri (dengan segala c. Marahnya cepat dan lambat terkendali
kekurangan dan kelebihannya).
5) Mampu menerima kenyataan hidup Keimanan merupakan dasar yang dapat
dengan penuh kesadaran. mengukur nilai kemanusiaan seseorang. Manu-
6) Mampu mempergunakan waktu dengan sia yang paling utama dalam pandangan islam
baik. ialah orang yang paling kuat tingkat keimanan-
7) Mampu menyadari hakikat dirinya. nya dan ketakwaannya. Dalam pandangan islam
8) Mampu menerima tugas dan kewajiban tidak ada yang paling berharga dari setiap tipe
dalam hidup. atau karakteristik manusia kecuali karena
9) Tidak menganggap diri sendiri sebagai ketakwaanya kepada Allah.
satu-satunya pahlawan, tapi menghargai Sebagaimana firman-Nya: “Sesungguh-
pula jasa-jasa orang lain. nya orangyangpalingmuliadiantarakamudi
d. Shoben (dalam Kartono, 2005:133) sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa
menjelaskan tentang probadi yang matang diantara kamu.” (QS. Al-Hujurat:13) “Sesung-
adalah sebagai berikut ini: guhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakalkepada-
Orang yang memiliki kepribadian Nya.”(QS. Ali Imran : 159)
yang matang dan mental yang sehat Dalam pandangan islam nilai manusia
memiliki ciri-ciri seperti: gembira, optimis- tergantung pada tingkat keimanan, ketakwaan,
tis, memiliki ketenangan, sanggup menik- amalan dan moralnya. Bukan karena keturunan
mati pekerjaan dan permainan. Memiliki atau nasab, harta, atau kekuasaan, pangkat dan
kemampuan untuk mencapai tujuan, mampu tampan atau kecantikannya. (Najati, 2004: 287)
menata emosinya, memiliki selfinsigthatau
35 | JurnalAl-Ta’lim,Volume21,Nomor1Februari2014,hlm.32-41
turut menentukan apakah guru seorang pendidik lainnya, karena mengajar adalah suatu pekerjaan
dan pembina yang baik bagi siswanya atau tidak. berbagi pengalaman dengan siswa. Karena itu,
(Izzan dkk, 2012: xi) sikap-sikap guru terhadap diri sendiri dan orang
Studi-studi yang dilakukan oleh Hart, lain, akan menjadi lebih penting dalam
Bousfield, dan Witty (dalam Burns, 1993: 392- mempengaruhi gaya mengajar yang lebih
393) menyatakan bahwa pada semua tingkatan disenangi siswa-siswa di kelas.
pengajaran, ada hubungan antara gaya pribadi Untuk itu kualitas hubungan yang
guru dengan cara mereka mengkomunikasikan dibangun oleh guru dengan para siswanya
materi pelajaran kepada siswa, dan respons dari merupakan hal yang penting, dan kondisi ini
siswa yang sedang belajar, dalam pencapaian dapat tercapai jika dibarengi dengan kepribadian
tujuan pembelajaran. Konsep diri siswa guru yang baik. Jadi kelihatannya bahwa
cenderung lebih positif dalam ruang kelas pemahaman diri dan kepribadian guru, dalam
dimana gurunya bersikap “integratif secara hubungan dengan orang lain adalah bergitu
sosial”, dan mendukung siswa untuk belajar. krusial sebagai bagian dari kehidupan seseorang
dalam melaksanakan program-program pendidi-
Karakteristik-karakteristik kepribadian
kan, terutama dalam proses pembelajaran siswa
guru akan termanifestasikan dalam bentuk
di kelas (Burns, 1993: 395)
sikapnya dalam berinteraksi dengan siswa di
kelas. Adapun guru-guru yang baik dan efektif Pada dasarnya bahwa semua guru dalam
akan memperlihatkan sikapnya terhadap siswa hatinya menginginkan untuk dapat melaksana-
sebagaimana dijelaskan (Burns, 1990: 394) kan tugasnya dengan baik. Mereka juga ingin
berikut ini: memberikan hasil yang positif dan terbaik
kepada peserta didiknya, mereka juga berharap
a. Kesediaan untuk menjadi lebih fleksibel
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik
b. Kemampuan berempatik, peka terhadap
ke arah yang lebih positif dan baik melalui
kebutuhan-kebutuhan siswanya.
proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan
c. Kemampuan untuk mempersonalisasikan
tersebut tentu guru harus memiliki kepribadian
pengajaran mereka.
yang baik, dan memiliki konsep diri yang positif.
d. Sikap menguatkan yang apresiatif.
Konsep diri positif adalah sikap dan pandangan
e. Gaya mengajar yang hangat dan
guru terhadap seluruh keadaan dirinya secara
menyenangkan bagi siswanya.
positif. Konsep diri positif ini akan
f. Mampu menata dan mengelola emosinya.
mempengaruhi sikap dan tingkah laku guru
Guru-guru yang dinilai sebagai guru sehari-hari dalam berinteraksi dengan para
yang baik adalah karena mereka mampu melihat siswanya dan akan tercermin dalam perilaku
diri mereka sendiri sebagai: mengajarnya.
a. Beridentifikasi dengan orang lain. Jika guru memiliki pandangan yang
b. Mampu menyelesaikan masalah siswa di negatif terhadap dirinya, maka akan terlihat
kelas. dalam perilaku mengajarnya. Biasanya mereka
c. Dapat diandalkan dan dipercayai. ini kurang percaya diri, minder, suka marah-
d. Disenangi kehadirannya dan diinginkan oleh marah, dan kurang sabar menghadapi peserta
siswa. didiknya. Sebaliknya guru yang berpandangan
e. Bersikap konsekuen, berwibawa dan positif terhadap dirinya dan siswa-siswa, ia akan
berharga. menunjukkan sikap dan perilaku yang positif
Dari keterangan di atas dapat dipahami pula, selalu tampil prima, penuh rasa percaya
bahwa karakteristik kepribadian guru yang baik, diri, menghargai siswanya, mampu mengelola
yang membedakan mereka dengan guru yang kelas dengan baik dalam proses pembelajaran,
tidak efektif di mata siswanya di kelas. Untuk untuk mencapai tujuan pendidikan yang
itu para guru seharusnya meningkatkan ditetapkan (Izzan dkk, 2012: 34)
kesadaran tentang diri mereka dan orang-orang
39 | JurnalAl-Ta’lim,Volume21,Nomor1Februari2014,hlm.32-41
Jadi konsep diri guru yang positif dan penilaian terhadap diri sendiri. Semua sikap
kepribadian mereka yang baik, dapat tersebut seharusnya dapat dikembangkan oleh
memindahkan bukan hanya penampilan di kelas guru dalam bekerja dan dalam kehidupannya,
saja sebagai guru yang mempunyai kepercayaan untuk dapat memiliki kepribadian yang sehat.
diri, tidak cemas, pembimbing yang dihormati Kepribadian yang sehat, akan dapat
untuk memberikan pelajaran tetapi juga menghasilkan kepribadian produktif. Kepriba-
penampilan murid yang berkembang dalam dian produktif sebagaimana dikemukakan oleh
segala hal, ketika mereka berinteraksi dengan M.D. Dahlan (Kartadinata, 2011: 40) mengemu-
guru yang memproyeksikan kepercayaan dan kakan bahwa kepribadian produktif akan
keyakinan dalam kapasitas mereka serta terwujud sebagai kecenderungan untuk:
kepribadian yang menyenangkan, sehingga a. Mampu bekerja keras dan sungguh-sungguh
dapat meningkatkan pandangan siswa tentang serta berusaha memperoleh hasil karya yang
dirinya sebagai seorang yang berharga. (Burns, sebaik-baiknya.
1993: 396) b. Mampu bekerja secara teratur dan tertib
menurut urutan tertentu.
Dalam kaitan antara kepribadian guru
dan kinerjanya dalam proses pembelajaran c. Mampu bekerja sendiri secara kreatif, tanpa
siswa saling berhubungan. (Surya, 2013:249) menunggu perintah sehingga mampu
mengemukakan bahwa penampilan seorang mengambil keputusan sendiri.
pendidik harus terwujud secara efektif sehingga d. Mampu bekerja sama secara bersahabat
dapat menunjang dinamika dan keefektivan dengan orang lain tanpa merugikan dirinya
pendidikan. Kinerja penampilan pendidik ataupun orang lain.
didukung sejumlah kompetensi tertentu yang e. Tanggap terhadap perubahan yang terjadi di
berlandaskan kualitas kepribadian. Kesuksesan lingkungan baru.
kinerja juga didukung oleh unsur kewibawaan f. Ulet, dan tekun bekerja tanpa mengenal
yang ada dalam pribadinya. lelah atau bosan.
g. Mampu bergaul dan berpartisipasi dalam
kegiatan jenis lain.
4. Pengembangan Kepribadian Guru
Jadi kepribadian yang sehat itu atau
Kepribadian seseorang itu erat kaitannya produktif menyangkut masalah tanggung jawab,
dengan kinerja dan keterampilan mereka dalam kesadaran moral dan etika, kemasyarakatan
melakukan suatu pekerjaan, “Temuan penelitian maupun diri sendiri.
menunjukkan bahwa pengalaman, orientasi
Selanjutnya masalah tanggung jawab
teoritis dan teknik atau metode yang dilakukan
sebagai dimensi kepribadian sehat diungkapkan
untuk melakukan suatu pekerjaan (mengajar),
pula secara eksplisit oleh Hurlock (Kartadinata,
bukanlah penentu utama bagi keefektifan dalam
2011: 41), bahwa kepribadian sehat secara
bekerja.” Akan tetapi kualitas kepribadian
umum adalah:
seseorang akan mempengaruhi hasil kinerja
seorang guru di lapangan. (Surya, 2013: 62) a. Penilaian diri yang realistik
b. Penilaian situasi-situasi yang realistik
Kepribadian (personality) merupakan
c. Penilaian hasil yang dicapai secara realistik
ciri-ciri khas seseorang yang dimanifestasikan
d. Menerima kenyataan
melalui pola tingkah laku atau cara dia
e. Menerima tanggung jawab
merespon yang konsisten dalam situasi-situasi
f. Berdiri sendiri (otonom)
termasuk relasinya dengan lingkungan. Tingkah
g. Mampu mengendalikan emosi
laku atau sikap ini akan lebih kelihatan dalam
h. Berorientasi pada tujuan
cara-cara mereka berinteraksi dengan orang lain
i. Berorientasi ke luar (outerorientation)
(peserta didik). Seperti menampilkan sikap
j. Penerimaan sosial
simpati, empati (merupakan sikap untuk dapat
k. Filsafat hidup yang mantap
memahami apa yang sedang dipikirkan dan
l. kebahagiaan
dirasakan orang lain), terbuka, berwibawa,
bertanggung jawab, dan mampu membuat
Nursyamsi, PengembanganKepribadianGuru | 38
383838
Kepribadian guru merupakan titik tumpu pengembangan konsep dirinya, baik konsep
sebagai penyeimbang antara pengetahuan diri ideal maupun aktual.
mengenai pendidikan dan keterampilan melak- c. Pergaulan yang sehat dan harmonis melalui
sanakan profesi sebagai pendidik terutama kontak–kontak sosial yang tepat. Dari situ
dalam bidang pembelajaran. Jika titik tumpu ini individu dapat belajar mengenal diri dan
kuat, maka pengetahuan dan keahlian bekerja orang lain, kemudian dapat menumbuhkan
secara seimbang dan dapat menimbulkan harga diri secara tepat.
perobahan perilaku yang positif dalam d. Pemahaman diri secara tepat. Ketidak-
pembelajaran. Namun jika titik tumpu ini lemah, mampuan mengenal diri sendiri dapat
yaitu dalam keadaan kepribadian guru tidak membawa pada situasi kekurangmampuan
banyak membantu, maka pengetahuan dan dalam menetapkan harga dirinya. Untuk
keterampilan guru tidak akan efektif digunakan, memiliki harga diri secara tepat diperlukan
bahkan dapat merusak keseluruhan proses dan adanya pemahaman diri melalui berbagai
hasil pendidikan. (Sruya, 2013:254) cara.
e. Pengembangan kompetensi diri, yaitu
kemampuan untuk mengembangkan strategi
5. Menjaga Harga Diri
pribadi secara tepat dalam mempertahankan
Harga diri merupakan salah satu unsur harga diri dengan cara: (1) mengubah
kepribadian dan akan mempengaruhi wujud konsep diri ideal yang lebih realistis
penampilan seseorang dalam lingkungan disesuaikan dengan kondisi yang nyata, (2)
kehidupannya. Penampilan seseorang dalam memperbaiki konsep diri aktual sesuai
kehidupan pada dasarnya dilandasi oleh kualitas dengan kenyataan yang ada, (3) mengem-
harga dirinya. Harga diri terbentuk berdasarkan bangkan pola-pola kompensasi yang sehat.
konsep diri masing-masing individu, baik yang
bersifat ideal maupun yang aktual. 6. Kompetensi Kepribadian
Dalam kehidupan guru sebagai profesi Salah satu kompetensi yang harus
dalam dunia pendidikan, masalah harga diri ini dimiliki oleh guru sebagai tenaga pendidik dan
merupakan salah satu aspek yang sangat pengajar, adalah kompetensi kepribadian.
berperan dalam mewujudkan kinerja profesional Kompetensi kepribadian ialah kompetensi yang
guru. Harga diri seorang guru akan menjadi harus dimiliki oleh guru berkenaan dengan
landasan bagi penampilannya sebagai guru probadi yang arif, berkahlak mulia, dan menjadi
secara tepat dan pada gilirannya akan teladan bagi peserta didik (Hadis dan Nurhayati,
berpengaruh terhadap seluruh siswa yang 2012:22). Bagaimanapun kepribadian guru akan
menjadi peserta didiknya. Guru harus mampu mempengaruhi terhadap pengajaran yang
mengenal dan mengembangkan harga diri dilakukan di ruang kelas. Secara alami
secara sehat, dan mampu mempertahankannya kepribadian kita akan mempengaruhi semua hal
secara sehat pula. Ada beberapa cara untuk yang kita lakukan, termasuk cara mengajar dan
mengembangkan harga diri antara lain adalah kepuasan kita ketika melakukannya.
sebagaimana dikemukakan (Surya, 2013:260) (Cruickshank dkk, penerjemah Gisella Tani
berikut ini: Pratiwi, 2014:6).
a. Peningkatan kualitas keimanan dan
Adapun kompetensi kepribadian
ketakwaan kepada Allah, dengan kualitas
sebagaimana dijelaskan Hadis dan Nurhayati
keimanan dan ketakwaan yang tinggi, guru
(2012:27–28), yang dijabarkan menjadi sub
akan mampu memberikan harga dirinya
secara tepat dan mampu mewujudkan harga kompetensi dan pengalaman belajar sebagai
dirinya dengan cara yang sejalan dengan berikut ini:
tuntunan agama. a. Menampilkan diri sebagai pribadi yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
b. Pendidikan harus dilandasi dengan kasih
dengan melakukan kegiatan sebagai berikut
sayang dan keteladanan sehingga dapat
ini:
membantu siswa dalam pengenalan dan
41 | JurnalAl-Ta’lim,Volume21,Nomor1Februari2014,hlm.32-41
Bustaman, HD. 1995. Integrasi Psikologi Rusyan, A.T. 1990. Profesionalisme Tenaga
Dengan Islam Menuju Psikologi Islami. Kependidikan. Bandung: Yayasa Karya
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sarjana Mandiri.
Burns, R.B. 1993. Konsep Diri Teori Surya, M. 2003. Psikologi Guru Konsep dan
Pengukuran, Perkembangan dan Aplikasi Guru untuk Guru. Bandung:
Perilaku.Jakarta: Arcan Alfabeta.
Cruickshank, D.R, Jenkins, D.B & Metcalf, Sudarma, M. 2013. ProfesiGuru. Jakarta : Raja
K.K. 2014. The Act of Teaching. Grafindo Persada.
(penerjemah Gisella Tani Pratiwi).
Jakarta: Salemba Humanika. Izzan, A. dkk. 2012. Membangun Guru
Berkarakter. Bandung: Humaniora.
Hadis, A & Nurhayati. 2012. Manajemen Mutu
Pendidikan.Bandung: Alfabeta. Kartadinata, S. 2011. Menguak Tabir
Bimbingan dan Konseling Sebagai
Izzan, A. dkk. 2012. Membangun Guru UpayaPedagogis. Bandung: UPI Press.
Berkarakter.Bandung: Humaniora.