Anda di halaman 1dari 164

BAB I

PENDAHULUAN

Penulisan karya ilmiah adalah salah satu kegiatan utama yang


diselenggarakan pendidikan tinggi sebagaimana diamanatkan dalam Tri Dharma
perguruan tinggi dan merupakan suatu keharusan bagi dosen sebagai ilmuwan,
dan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir atau penulisan skripsi. Karya
ilmiah adalah karya tulis (baca: tesis, skripsi, artikel, makalah, dan laporan hasil
penelitian) yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
sesuai dengan karakteristik keilmuan suatu perguruan tinggi, yang ditulis atau
dikerjakan sesuai dengan kaidah ilmiah yang telah disepakati dan ditetapkan
secara sah dalam bentuk pedoman penulisan karya ilmiah oleh perguruan tinggi
tersebut. Melalui penulisan karya ilmiah, para ilmuwan dan kandidat pada suatu
perguruan tinggi dapat mempublikasikan dan mengkomunikasikan informasi
baru, gagasan, kajian, dan/atau hasil penelitian terbarukan.
Untuk pelaporan karya ilmiah diperlukan suatu pedoman tentang
penyusunan karya ilmiah, khususnya karya ilmiah tertulis. Pedoman penulisan
karya ilmiah ini memberikan petunjuk tentang cara menulis karya ilmiah yang
berupa disertasi, tesis, skripsi, artikel, makalah, dan laporan hasil penelitian.
Buku pedoman penulisan karya ilmiah ini merupakan buku pertama yang
disusun oleh tim penyusun pedoman penulisan karya ilmiah STAKN Manado
berdasarkan Surat Keputusan ketua STAKN Manado. Buku pedoman ini disusun
dengan maksud agar para dosen sebagai ilmuwan dan mahasiswa calon
ilmuwan memiliki pemahaman filosofis tentang penelitian serta petunjuk yang
jelas dan praksis dalam penyusanan karya ilmiah sesuai dengan karakteristik
keilmuwan yang disepakati dan ditetapkan. Tujuannya, agar dengan pedoman ini
para dosen sebagai ilmuwan dan mahasiswa sebagai calon ilmuwan dapat
dengan mudah melakukan penulisan karya ilmiah.
Isi buku pedoman penulisan karya ilmiah menjelaskan tentang; penelitian
ilmiah, sistematika penulisan (tesis, skripsi, makalah, artikel, laporan hasil
penelitian), teknik penulisan karya ilmiah, kode etik penulisan dan etika
penelitian, serta dilengkapi dengan contoh-contoh penulisan karya ilmiah, dan
lampiran format-format penulisan, penilaian dan pengesahan
skripsi/tesis/disertasi yang berlaku di Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri
(STAKN) Manado.
Tesis dan skripsi merupakan tugas akhir mahasiswa sebagai persyaratan
wajib untuk memperoleh gelar magister dan sarjana di Sekolah Tinggi Agama
Kristen Negeri Manado. Tesis dan skripsi memiliki persamaan yaitu sebagai
karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian ilmiah, tetapi kajian
ilmiah pada tesis memiliki kelebihan dalam hal keluasan, kedalaman analisis
dibandingkan dengan kajian pada skripsi. Namun demikian, kualitas isi tesis dan
skripsi harus menunjukkan kemampuan kandidat dalam menggunakan prosedur
penelitian yang sesuai dengan kaidah penelitian ilmiah, mengolah informasi
primer dan sekunder menjadi suatu kesatuan karya yang bermakna, dan
hasilnya disajikan dengan menggunakan kaidah-kaidah penulisan ilmiah. Setiap

1
karya tulis ilmiah termasuk tesis dan skripsi harus memberi manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi pemecahan masalah-masalah
praktis. Dalam penulisan tesis dan skripsi tidak ditentukan banyaknya halaman,
melainkan yang lebih penting adalah esensi dari subtansi yang diteliti dan
pendekatan metodologi keilmuan yang digunakan. Tesis dan skripsi harus
mencerminkan sebuah karya penelitian independen dan original sesuai dengan
karakteristik bidang keilmuan yang ditekuni kandidat dan harus dapat
memperkaya model untuk memahami aspek yang dikaji dalam bidangnya.
Esensi kajian yang diteliti dapat berasal dari beberapa sumber yaitu: (a) analisis
kritis materi keilmuan yang belum diteliti berdasarkan saran-saran penelitian
sebelumnya dan menarik untuk diteliti lebih lanjut, (b) analisis ulang materi yang
sudah diteliti dengan menggunakan teknik dan sudut pandang baru. Tingkat
kesulitan dan ruang lingkup penelitian harus mencerminkan kapasitas standar
kemampuan kandidat.
Penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis dan skripsi merupakan
bagian dari proses belajar yang mengantarkan mahasiswa memperoleh
kemampuan dalam; (a) mengidentifikasi, menetapkan fokus dan merumuskan
masalah yang penting diteliti, (b) menganalisis data sampai merumuskan temuan
penelitian, (c) membahas temuan penelitian dengan konsep-konsep dan isu-isu
penting serta, (d) menarik kesimpulan, implikasi dan saran, serta menyajikan
dalam bentuk laporan hasil penelitian. Dalam konteks ini, tesis dan skripsi
menstimulasi aktivitas belajar mahasiswa dalam melakukan penelitian ilmiah
dengan bimbingan dosen pembimbing atau komisi pembimbing.
Artikel, makalah, dan laporan hasil penelitian adalah merupakan karya
ilmiah yang secara subtantif memiliki kesamaan dengan tesis dan skripsi yaitu
suatu kegiatan ilmiah baik dilakukan penelitian, maupun kajian kritis terhadap
fakta-fakta empirik, dan analisis isi terhadap dokumen dan atau tulisan-tulisan.
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau
buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Makalah
adalah karya tulis yang memuat tentang suatu masalah atau topik tertentu yang
ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan
objektif. Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses
dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian.
Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Manado mewajibkan mahasiswa
menulis tesis bagi program S2, dan skripsi bagi program S1 sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar berdasarkan program masing-masing.
Masalah dan metode penelitian yang dipilih sebagai kajian tesis dan skripsi
ditentukan oleh mahasiswa sesuai dengan minat dan kedalaman pengetahuan
suatu pendekatan metode penelitian, tetapi ruang lingkup kajian harus sesuai
dengan program studi. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk menentukan
metode penelitian yang digunakan dalam penulisan disertasi, tesis, dan skripsi.
Selain penulisan tesis dan skripsi yang diwajibkan kepada mahasiswa, para
dosen sebagai ilmuwan juga diwajibkan untuk mengembangkan keilmuan
dengan melakukan penelitian dan hasil penelitiannya dipublikasikan melalui
jurnal ilmiah berupa artikel, makalah, dan atau laporan hasil penelitian

2
sebagaimana diatur oleh regulasi pendidikan tinggi. Oleh sebab itu, buku
pedoman ini dikemukakan rambu-rambu penulisan karya ilmiah dengan berbagai
metode penelitian yang dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa dan dosen untuk
melaksanakan penelitian. Selain itu, rambu-rambu tersebut dapat dijadikan
acuan bagi dosen pembimbing atau komisi pembimbing dalam mendampingi
mahasiswa menyusun tesis atau skripsi. Juga sebagai acuan bagi para dosen
dalam melaksanakan tugas sebagai peneliti.
Buku pedoman penulisan karya ilmiah ini terdiri dari lima bab; Bab
pertama pendahuluan berisi tujuan penulisan buku pedoman, pengertian karya
ilmiah: tesis, skripsi, makalah, artikel, dan laporan hasil penelitian, serta
cakupan isi buku pedoman ini; Bab dua penelitian ilmiah, berisi uraian tentang
hakekat penelitian ilmiah, pendekatan penelitian dan jenis-jenis penelitian; Bab
tiga berisi sistematika penulisan karya ilmiah: tesis, skripsi, makalah, artikel,
dan laporan hasil penelitian, proposal penelitian, juga penjelasan setiap jenis
penelitian; Bab empat teknik penulisan ilmiah berisi cara mengutip, cara
membuat catatan kaki, dan cara membuat daftar pustaka; Bab lima kode etik
penelitian, berisi moral dan kaidah penelitian. Buku pedoman ini diakhiri dengan
lampiran yang berisi format penulisan, penilaian dan pengesahan disertasi, tesis,
skripsi, dan artikel beserta dengan contoh-contohnya.

3
BAB II
PENELITIAN ILMIAH

A. HAKIKAT

Penelitian diartikan sebagai suatu proses mengumpulkan, mengolah,


menganalisis dan menyimpulkan data yang didukung oleh kajian konseptual dan
kerangka teoretik dalam rangka memecahkan masalah untuk tujuan tertentu.
Tujuan yang dimaksud adalah tujuan penelitian. Terdapat beberapa tujuan
penelitian antara lain; mendeskripsikan atau menjelaskan, mengeksplorasi,
menguji, menemukan, atau mengembangkan. Penelitian merupakan salah satu
cara mendapatkan pengetahuan ilmiah. Oleh sebab itu penelitian dikatakan
sebagai metode ilmiah atau cara ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan. Ilmiah
artinya memiliki sifat keilmuan atau mencirikan keilmuan. Terdapat tiga ciri ilmiah
yakni: logis atau rasional, empiris dan sistematis. Oleh karena itu, logis atau
rasional, empiris dan sistematis merupakan karakteristik dari suatu penelitian
ilmiah.

Tesis dan skripsi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang
ditulis oleh mahasiswa program sarjana (S1), program magister (S2) pada akhir
studinya. Karya ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis berdasarkan hasil
penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, atau hasil kerja pengembangan
(projek).
Yang dimaksud tesis dan skripsi hasil penelitian lapangan adalah jenis
penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan.
Ditinjau dari pendekatan yang digunakan, penelitian lapangan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan
pendekatan deduktif – induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka
teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan
beserta pemecahan-pemecahannya untuk memperoleh pembenaran (verifikasi)
dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. Sedangkan penelitian kualitatif
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala holistik-
kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan
diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan
makna (persepektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri
penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu,
laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan
mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keontentikan.
Yang dimaksud dengan kajian pustaka adalah telaah yang dilaksanakan
untuk memecahkan sutu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada
penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relavan.
Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan

4
data atau informasi dan berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan
dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan
pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau
gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan
yang telah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai
dasar pemecahan masalah.
Yang dimaksud dengan kerja pengembangan adalah kegiatan yang
menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan
masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan
pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prisip, atau temuan-
temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi dan tesis yang ditulis
berdasarkan hasil kerja pengembangan menunutut format dan sistematika yang
berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil
penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian
tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban
terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya
menerapkan temuan atau teori untuk memecahakan suatu permasalahan.

B. PERBEDAAN SKRIPSI dan TESIS

Secara umum, perbedaan antara skripsi dan tesis dapat dilihat dari dua
aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Dari aspek kualitatif, secara
literal dapat dikatakan bahwa tesis sifatnya mengarah pada spesifik teoritik,
sedangkan skripsi sifatnya tidak terlalu spesifik. Ketentuan ini hanya dapat
diberlakukan untuk jenis karya ilmiah yang sama (sama-sama hasil penelitian
kuantitatif atau sama-sama hasil penelitian kualitatif) dan dalam bidang studi
yang sama pula (misalnya sama-sama tentang PAK atau sama-sama tentang
Teologi, atau sama-sama tentang Pastoral). Oleh karena itu perbedaan skripsi
dan tesis tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak dilihat dari
aspek kualitatif.
Pada dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi dan
tesis dapat dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk dikemukakan
secara operasional. Berikut dikemukakan aspek-aspek yang dapat membedakan
skripsi dan tesis terutama yang merupakan hasil penelitian kuantitatif.

1. Aspek Permasalahan
Penulis tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan
sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Sumbangan yang demikian itu tidak dituntut
dari penulis skripsi. Identifikasi masalah untuk skripsi dapat didasarkan atas
informasi dari koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar, atau
keadaan lapangan, akan tetapi identifikasi masalah untuk tesis, perlu didasarkan
atas teori-teori yang berasal dari sejumlah hipotesis yang telah teruji. Masalah
yang dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah-masalah yang bersifat
penerapan ilmu, sedangkan dalam tesis harus cenderung ke arah
pengembangan ilmu.

5
2. Aspek Kajian Pustaka
Dalam mengemukakan hasil kajian pustaka, penulis skripsi hanya
diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan
dengan penelitian-penelitian lain dengan topik yang sama. Penulis tesis tidak
hanya diharapkan mengemukakan keterkaitannya saja, tetapi juga harus
menyebutkan secara jelas persamaaan dan perbedaan antara penelitiannya
dengan penelitian lain yang sejenis. Pustaka yang dijadikan sumber acuan
dalam kajian pustaka pada skripsi seyogyanya menggunakan sumber primer dan
dapat juga menggunakan sumber sekunder, namun pustaka yang menjadi bahan
acuan dalam tesis diharapkan berasal dari sumber-sumber primer (hasil-hasil
penelitian dalam laporan penelitian, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal
penelitian).

3. Aspek Metodologi Penelitian


Penulis skripsi dituntut untuk menyebutkan apakah sudah ada upaya
untuk memperoleh data penelitian secara akurat dengan menggunakan
instrumen pengumpul data yang valid. Bagi penulis tesis, penyebutan adanya
upaya saja tidak cukup. Dia harus menyertakan bukti-bukti yang dapat dijadikan
pegangan untuk menyatakan bahwa instrumen pengumpulan data yang
digunakan cukup valid.
Dalam skripsi, penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam
pengumpulan data tidak harus dikemukakan, sedangkan dalam tesis
penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data harus
dikemukakan, beserta alasan-alasannya, sejauh mana penyimpangan tersebut,
dan sejauh mana penyimpangan tersebut masih dapat ditoleransi.
Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam skripsi tidak harus diverifikasi
dan tidak harus disebutkan keterbatasan keberlakuannya, sedangkan asumsi-
asumsi yang dikemukakan dalam tesis, harus diusahakan verifikasinya dan juga
harus dikemukakan keterbatasan keberlakuannya.
Dalam penelitian kuantitatif, skripsi, dapat mencakup dua variabel saja,
sedangkan tesis lebih dari dua variabel. Namun kriteria ini harus disesuaikan
dengan permasalahan yang dikaji. Dalam penelitian kualitatif, skripsi dapat ditulis
berdasarkan studi kasus tunggal dan dalam satu lokasi saja, sedangkan tesis
seyogyanya didasarkan pada studi multikasus dan multisitus.

4. Aspek Hasil Penelitian


Hasil penelitian yang dipaparkan dalam kesimpulan skripsi harus
didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Dalam tesis,
hasil penelitian yang dikemukakan, selain yang didukung oleh data yang
diperoleh dari penelitian yang dilakukan, juga harus dibandingkan dengan hasil
penelitian lain yang sejenis. Oleh karena itu dalam tesis perlu ada bab tersendiri
yang menyajikan pembahasan hasil penelitian. Bab yang berisi pembahasan
hasil penelitian diletakkan sesudah bab yang berisi sajian hasil analisis data,
sebelum bab yang berisi kesimpulan dan saran.
Pengajuan saran pada bagian akhir skripsi tidak harus dilengkapi dengan
argumentasi yang didukung oleh hasil penelitian, sedangkan saran-saran yang

6
dikemukakan dalam tesis harus dilengkapi dengan argumentasi yang didukung
oleh hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.
Hasil penelitian skripsi yang ditulis dalam bentuk artikel hendaknya
diarahkan untuk dapat diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang bermutu, sedangkan
hasil tesis harus memenuhi kualifikasi layak terbit dalam jurnal ilmiah yang
bermutu.

5. Aspek Kemandirian
Selain didasarkan pada keempat aspek tersebut, skripsi dan tesis, juga
dapat dibedakan berdasarkan tingkat kemandirian mahasiswa dalam proses
pelaksanaan penelitian dan penulisan naskah karya ilmiah. Secara umum dapat
dinyatakan bahwa proses penelitian dan penulisan tesis lebih mandiri dari
skripsi. Dalam hal ini, kontribusi dosen pembimbing pada penulisan skripsi
sangatlah besar dibandingkan dengan penulisan tesis.

C. ARTIKEL DAN MAKALAH

1. Artikel
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal
atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tatacara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel
ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis
lainnya dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian
pustaka, atau hasil pengembangan projek. Dari segi sistematika penulisan dan
isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu artikel hasil
penelitian dan artikel non penelitian. Setiap mahasiswa penulis skripsi dan tesis
sangat dianjurkan menuliskan kembali karyanya dalam bentuk artikel untuk
diterbitkan dalam jurnal.
Hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian
diterbitkan dalam jurnal-jurnal memiliki kelebihan-kelebihan dibanding dengan
yang ditulis dalam bentuk laporan tehnik resmi. Laporan tehnik resmi memang
dituntut berisi hal-hal yang menyeluruh dan lengkap sehingga naskahnya
cenderung tebal dan direproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, dan
akibatnya hasil kalangan yang sangat terbatas saja yang dapat membacanya.
Sebaliknya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel biasanya dituntut
untuk berisi hal-hal yang penting-penting saja oleh karena, setiap kali terbit
sebuah jurnal memuat beberapa artikel sehingga ruang yang tersedia untuk
sebuah artikel terbatas. Jurnal yang diterbitkan oleh suatu fakultas akan dibaca
oleh para dosen (dan karyawan) serta mahasiswa di fakultas tersebut sehingga
hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dijurnal akan memiliki pembaca
yang jauh lebih banyak dari pada laporan penelitian teknis resmi. Singkatnya,
hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dalam jurnal akan memberikan
dampak akademik yang lebih cepat dan luas dari pada laporan teknis resmi.
Tatacara penulisan artikel ilmiah diuraikan pada bagian bab III buku pedoman ini.
Sedangkan contoh format artikel untuk jurnal dapat dilihat pada lampiran.

7
2. Makalah
Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran suatu masalah atau
topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis
yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang
diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum
ilmiah. Contoh sampul makalah dapat dilihat pada lampiran.

D. KARAKTERISTIK PENDEKATAN PENELITIAN

Penjelasan tentang karakteristik pendekatan penelitian atas dasar


orientasinya, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Realisme ilmiah: Knowledge-Orientasi Approaches


a. Peneltian ini bertujuan mendeskripsikan sebuah realitas objektif.
b. Latar dan masalah dapat diteliti dengan analisis bagian-bagian komponen
secara empiris.
c. Peneleitian harus bebas nilai.
d. Peneliti harus terpisah dari partisipan dan harus objektif.
e. Teori dan hipotesis dirumuskan dan kemudian dikonfirmasikan atau
ditolak melalui analisis data berdasarkan data empirik.
2. Konstruktivisme Sosial: Knowledge-Oriented Approaches
a. Realitas bersifat historis dan dikontruksikan secara kultural, dengan
demikian terdapat berbagai kemungkinan realitas.
b. Latar dan masalah harus dipahami sebagai keseluruhan yang kompleks.
c. Peneliti harus secara terus menerus berusaha menyadari dan mengontrol
nilai-nilai internal peneliti.
d. Peneliti harus menjadi aktif terlibat dengan partisipan untuk memahami
pandangan-pandangan mereka.
e. Teori dan hipotesis dihasilkan selama pengumpulan data dan
memperoleh makna melalui interaksi antar manusia atau partisipan.
3. Advocacy-Liberatory: Action-Oriented Approaches
a. Realitas dikonstruksi oleh dan dalam ketidaksamaan social, politik, dan
cultural.
b. Meskipun metode-metode kualitatif lebih disukai, latar dan masalah
penelitian dapat diteliti menggunakan metode apapun yang benar-benar
mewakili pengalaman partisipan.
c. Penelitian didasarkan pada nilai-nilai dan dalam rangka memberdayakan
kelompok-kelompok marginal untuk meningkatkan taraf hidupnya.
d. Peneliti harus berkolaborasi sebagai partner yang setara.
e. Teori dan hipotesis harus dapat menyediakan perencanaan tindakan
untuk memperoleh perbaikan atau peningkatan kehidupan yang lebih
baik.
4. Pragmatisme: Action-Oriented Approaches
a. Realitas langsung pemecahan masalah harus menjadi focus penelitian.

8
b. Latar dan masalah penelitian dapat mendeskripsikan dan memecahkan
suatu masalah.
c. Peneliti harus berusaha menemukan cara-cara untuk membuat suatu
aspek tertentu, misal: aspek layanan pastoral menjadi lebih baik.
d. Peneliti harus berkolaborasi dengan partisipan untuk memahami secara
penuh apa yang harus dikerjakan.
e. Teori dan hipotesis adalah alat yang bermanfaat membantu peningkatan
pengetahuan, misal: bidang pastoral konseling.

Dari penjelasan tentang karakteristik pendekatan penelitian berdasarkan


orientasi tersebut, maka dapat dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut: bahwa
paradigma realisme ilmiah cenderung menggunakan pendekatan kuantitatif,
paradigma konstruktivisme sosial cenderung menggunakan pendekatan
kualitatif, sedangkan paradigma Advocacy dan Liberatory serta pragmatisme
cenderung menggunakan kedua pendekatan; multi methods approach.
Berikut ini penjelasan secara detail paradigma ketiga pendekatan;
kuatitatif, kualitatif dan gabungan keduanya, sebagai berikut:

1) Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif memiliki cara pandang positisvisme, yaitu cara


pandang yang menyatakan bahwa eksistensi kenyataan atau realitas social dan
realitas fisik adalah independent atau terpisah, bebas atau berada di luar diri
peneliti. Oleh karena itu siapa saja yang akan meneliti realitas tersebut dapat
mengamati atau mengukurnya. Apabila pengamatan atau pengukurannya tidak
bias maka hasil-hasil penelitian tersebut dapat dikategorikan sebagai
pengetahuan ilmiah (scientific knowledge).1
Cara pandang positivisme memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Asumsi bahwa realitas adalah objektif, terpisah di luar peneiiti, dapat diamati
dan diukur, 2) Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dan menjelaskan
hubungan antarvariabel yang diukur, 3) Fokus pada reduksi realitas menjadi
variabel dan variabel dapat diukur dengan instrumen dan menghasilkan data
numerik dan berbentuk distribusi, 4) Asumsi metodologis: proses deduktif,
hubungan antar variabel, sebab-akibat, disain statis telah ditentukan sebelum
penelitian, bebas konteks (context-free), hasil prediksi-eksplanasi dapat
digeneralisasikan, validitas dan reliabilitas dapat diketahui, 5) Analisis data
menggunakan analisis statistika, 6) Peranan kajian teoretik sangat dominan
untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan masalah,
7) Data kuantitatif berpusat pada unit analisis dan berbentuk distribusi. 2
Penelitian kuantitatif memusatkan perhatiannya pada gejala yang
mempunyai karakteristik tertentu yang bervariasi dalam kehidupan manusia,
yang dinamakan variabel. Hakikat hubungan antar variabel dianalisis dengan

1
Walter Borg R, Gall Meredith D., Educational Research; An Introduct.on, Fifth Edition
(New York: Longman; 1989), h.14.
2
John W. Creswell, Research Design Quantitative & Qualitative Approach (London:
Sage Publication, Inc, 1994), h. 5.

9
menggunakan teori yang objektif. Karena sasaran kajian dari penelitian
kuantitatif adalah gejala, sedangkan gejala yang ada dalam kehidupan manusia
tidak terbatas dan tidak terbatas pula kemungkinan variasi dan hirarkinya.
Penelitian kuantitatif berfokus pada variabel, bahkan sebelum penelitian
dilakukan telah ditentukan terlebih dahulu variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian kuantitatif pengukuran terhadap gejala yang diamati
merupakan hal yang sangat penting. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang disusun berdasarkan indikator dan variabel yang
diteliti, kemudian menghasilkan data kuantitatif. Berdasarkan metode yang
digunakan penelitian kuantitatif dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Penelitian Kuantiatif Komparatif yang terdiri atas penelitian eksperimen dan


penelitian expost-facto. Berdasarkan tempatnya eksperimen mencakup
eksperimen di laboratorium dan eksperimen di lapangan. Berdasarkan tingkat
presisinya eksperimen dibagi menjadi tiga kategori yakni: pra eksperimen,
quasi eksperimen dan true eksperimen. Penelitian expost facto adalah
penelitian yang mempelajari fakta yang sudah ada atau sudah terjadi dengan
menggunakan disain eksperimen.
b) Penelitian Kuantitatif Asosiatif.
Penelitian kuantitatif asosiatif terdiri atas penelitian asosiasi korelasional dan
penelitian asosiasi kausal.

2) Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertolak dari pandangan bahwa


fokus penelitian adalah kualitas makna-meanings (hakikat dan esensi).
Penelitian didasarkan pada asumsi bahwa: realitas adalah subjektif dan jamak
seperti yang ada pada individu-individu partisipan yang diteliti (asumsi
ontologis), peneliti berusaha melakukan pendekatan dengan partisipan dalam
pengumpulan data (asumsi epistemologis), peneliti lebih mengutamakan
perspektif partisipan (emik) daripada perspektif peneliti (etik), menggunakan gaya
penulisan naratif, penggunaan istilah atau terminologi kualitatif, dan batasan
definisi-definisi yang digunakan (asumsi retorika), menggunakan logika induktif,
bekerja secara rinci, deskripsi rinci tentang konteks studi yang diteliti, dan disain
penelitian fleksibel atau dapat berubah (asumsi metodologis). Terdapat lima ciri
utama penelitian kualitatif, yaitu:

a) Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data


secara langsung (naturalistik) dan peneliti merupakan instrumen kunci.
Peneliti masuk dan menghabiskan waktu di tempat peristiwa berlangsung
misalnya sekolah, keluarga, kelompok masyarakat, dan lokasi-lokasi lain
untuk mempelajari setiap aspek yang menjadi fokus penelitian. Peneliti
melengkapi peralatan videotape dan peralatan perekam, meskipun ada yang
berpendapat bahwa peneliti kualitatif tidak sepenuhnya memperlengkapi
peralatan tersebut kecuali izin dan tambahan pemahaman tentang aspek-
aspek penelitian yang akan diperoleh di lokasi.

10
b) Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik terhadap data yang dipaparkan
dalam bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian
tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan
menyediakan bukti presentasi. Data tersebut mencakup transkrip wawancara,
catatan lapangan, fotografi, videotape, dokumen pribadi, memo, dari
rekaman-rekaman resmi lainnya. Untuk memperoleh pemahaman, peneliti
kualitatif tidak mereduksi halaman demi halaman dari narasi dan data lain ke
dalam simbol-simbol numerik. Mereka mencoba menganalisis data dengan
segala kekayaannya sedapat dan sedekat mungkin dengan bentuk rekaman
dan transkripnya.
c) Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Peneliti
kualitatif lebih berkonsentrasi pada jawaban atas pertanyaan apa, mengapa
dan bagaimana. Bagaimana orang melakukan negosiasi makna? Bagaimana
istilah-istilah atau label-label tertentu muncul untuk diaplikasikan? Bagaimana
pemikiran-pemikiran tertentu datang untuk diambil menjadi bagian dari apa
yang dikenal sebagai pengertian umum (common sense)? Apa riwayat yang
alami dari aktivitas atau peristiwa yang diteliti? Mengapa hal itu terjadi?
d) Penelitian kualitatif sifatnya induktif yakni dimulai dari data dan fakta
sebagaimana adanya bukan dari teori atau apa yang semestinya. Peneliti
mempelajari suatu proses atau aktivitas yang terjadi secara alami, mencatat,
menganalisis, menafsirkan, melaporkan serta menarik kesimpulan-
kesimpulan dari proses tersebut. Peneliti tidak melakukan pencarian di luar
data atau bukti untuk menolak atau menerima hipotesis yang mereka ajukan
sebelum pelaksanaan penelitian. Teori yang dikembangkan muncul dari
bawah ke atas (bukan dari atas ke bawah), dari banyak bukti yang saling
berhubungan. Teori dibangun berdasarkan data dari bawah/ partisipan.
Peneliti kualitatif merencanakan dan mengembangkan: a) beberapa jenis
teori tentang apa yang telah diteliti, b) arah yang akan dituju setelah
mengumpulkan data dan c) peneliti berinteraksi dengan subjek penelitian.
e) Penelitian kualitatif mengutamakan makna bukan angka-angka dari hasil
pengukuran. Makna yang diungkap berkisar pada asumsi tentang apa yang
dimiliki orang mengenai hidupnya. Dengan kata lain, peneliti kualitatif peduli
dengan apa yang disebut perspektif partisipan. Mereka memfokuskan pada
pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa asumsi yang dibuat orang tentang
kehidupan mereka? Apa pandangan-pandangan tentang bagaimana mereka
menjalani kehidupan? Bagaimana mereka menghadapi berbagai tantangan
dalam kehidupan? Dalam sebuah penelitian pendidikan misalnya, peneliti
memfokuskan pada perspektif orangtua tentang pendidikan anak-anak
mereka. Peneliti ingin mengetahui apa pendapat orangtua tentang mengapa
anak-anak mereka tidak dapat melakukan hal-hal yang terbaik di sekolah.
Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kualitatif dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis penelitian yakni;

1) Etnografi dengan tujuan penemuan tema budaya


2) Studi kasus dengan tujuan pendalaman kasus
3) Fenomenologis dengan tujuan menggali pengalaman subjektif partisipan

11
4) Grounded teori dengan tujuan menghasilkan teori dari data
5) Biografi dengan tujuan menggali pengalaman individu, dan menyusunnya
dalam bentuk cerita (biografi atau autobiografi)
6) Analisis isi dengan tujuan mendeskripsikan konten dari teks.

3) Penelitian Gabungan

Penelitian gabungan adalah penelitian yang berorientasi pada tindakan


dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam proses
pelaksanaan suatu penelitian yang sama. Penelitian gabungan merupakan suatu
prosedur untuk pengumpulan data, analisis data secara sekuensial
menggunakan metode kuantitatif dan metode kualitatif atau sebaliknya.
Karakteristik penelitian gabungan antara lain:
a) Tujuan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
secara komprehensif yang tidak cukup mampu dijawab oleh peneliti dengan
hanya menggunakan satu metode penelitian;
b) Tekanan utama ada pada pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
berorientasi pada hasil dan berorientasi pada proses;
c) Filosofi penelitian bersifat praktis dan terapan.

Jenis penelitian gabungan terdiri atas: (i) Penelitian Pengembangan


Model dan Instrumen, (ii) Penelitian Evaluasi Program, (iii) Penelitian Evaluasi
Kebijakan, (iv) Penelitian Tindakan.
Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka isi uraian diringkas dalam
bentuk skema di bawah ini:

1. Kualitatif Komparatif :
Domanisai Pemikiran Pendekatan Penelitian Eksperimen, dan Expost Facto
Deduktif Kuantitatif 2. Kuantitatif Asosiatif: Teknik
Korelasional, Kausal, Model
Kausal dan pengukuran

1. Naratif
Dominasi Pemikiran Pendekatan Penelitian 2. Fenomenologi
Induktif Kualitatif 3. Etnografi
4. Studi Kasus
5. Grounded Theory
6. Analisis Isi

1. Evaluasi Program
Gabungan Pemikiran Pendekatan Penelitian 2. Evaluasi Kebijakan
Deduktif dan Induktif gabungan kuantitatif 3. Pengembangan Model/Instrumen
dan kualitatif

12
BAB III
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS

Pada bab ini dibahas mengenai sistematika penulisan skripsi dan tesis
berdasarkan metode penelitian yang digunakan. Dari berbagai metode penelitian
yang ada pada bidang keilmuan, STAKN Manado mengelompokkan ke dalam
tiga pendekatan penelitian. Setiap pendekatan Penelitian mencakup berbagai
metode penelitian yang sejenis, sehingga sistematika skripsi dan tesis dapat
menggunakan sistematika penulisan yang sama. Pembabakan pada skripsi,
tesis dan untuk setiap kelompok terdiri atas tiga bagian yakni bagian awal,
bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas; halaman judul (cover),
abstrak, ringkasan, lembar persetujuan, lembar pernyataan, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar (jika ada), dan daftar lampiran. Bagian isi
terdiri atas beberapa bab, minimal lima bab mulai dari bab pertama yakni bab
pendahuluan sampai bab terakhir yakni bab kesimpulan. Bagian akhir terdiri
atas; daftar pustaka, lampiran dan riwayat hidup. Mengingat bagian awal dan
bagian akhir pada setiap kelompok penelitian skripsi dan tesis cenderung sama,
maka hanya bagian isi yang akan dijelaskan sistematikanya untuk setiap
pendekatan penelitian.
Ketiga pendekatan penelitian skripsi dan tesis adalah; (a) Penelitian
Kuantitatif, (b) Penelitian Kualitatif, (c) Penelitian Gabungan.

A. PENELITIAN KUANTITATIF

1. Kuantitatif Komparatif
Penelitian kuantitatif komparatif meliputi metode Penelitian eksperimen
dan metode Penelitian expost-facto. Sistematika bagian isi dari skripsi dan tesis
dalam Penelitian kuantitatif konmparatif adalah sebagai berikut:

a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual
1. Variabel Terikat (Y)
2. Variabel Perlakuan atau variabel bebas pertama (A)
3. Variabel Moderator atau variabel bebas kedua (B)
B. Penelitian Yang Relevan
C. Kerangka Teoritik
D. Hipotesis Penelitian

13
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian (termasuk rancangan eksperimen)
C. Populasi dan Sampel
D. Rancangan Perlakuan
E. Kontrol Validitas Internal dan Eksternal
F. Teknik Pengumpulan Data:
1. Instrumen Variabel Terikat
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
2. Instrumen Variabel Moderator/Atribut
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitingan Reliabilitas
H. Teknik Analisa Data
I. Hipotesis Statistika
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Rancangan Perlakuan
Lampiran 2. Instrumen
Lampiran 3. Hasil Uji Coba
Lampiran 4. Kisi-kisi Akhir (sesudah uji coba)
Lampiran 5. Data Hasil Penelitian (Varibel terikat dan variabel Moderator)
Lampiran 6. Hasil Data Pengujian Persyaratan Analisis
Lampiran 7. Data Hasil Penelitian Hipotesis
RIWAYAT HIDUP

b. Penjelasan Isi Sistematika

BAB I PENDAHULUAN

14
A. Latar Belakang Masalah
Didalam bagian ini peneliti menjelaskan adanya kesenjangan antara
kenyataan fakta atau apa yang ada (Das Sein) dengan harapan atau apa yan
seharusnya (Das Sollen) sebagai masalah penelitian, baik kesenjangan teoritik
maupun kesenjangan praktis yang melatar belakangi masalah yang diteliti. Fakta
adalah apa yang ada sekarang berupa data sekunder, hasil observasi,
pengalaman pribadi, atau hasil Penelitian lainnya, sedangkan harapan adalah
apa yang seharusnya atau yang diinginkan yang berupa undang-undang,
peraturan, visi-misi, renstra, kurikulum, atau teori-teori dalam text book
(literature) dan jurnal. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti
mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

B. Identifikasi Masalah
Peneliti mengidentifikasi beberapa penyebab terjadinya masalah utama
yaitu hal-hal yang berhubungan dengan atau menjadi penyebab munculnya
masalah utama Penelitian, yang telah diungkapkan pada latar belakang
masalah. Hasil identifikasi dituliskan dalam bentuk pernyataan.

C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan tujuan
Penelitian. Misalnya dari banyak faktor atau variabel yang diidentifikasi
mempengaruhi variabel terikat, dibatasi dengan menetapkan hanya satu atau
dua variabel yang akan diteliti sebagai variabel bebas Penelitian.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan
dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan
menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara
varibel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Peneliti merumuskan masalah
dalam bentuk pertanyaan Penelitian yang berkaitan dengan perbedaan variabel
Y berdasarkan variabel perlakuan dan variabel moderator.

Contoh: Penelitian dengan Disain Treatment by Level 2 x 2


1. Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara perlakuan A1 dan A2 (main
effect)
2. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara variabel perlakuan (A) dan
variable moderator (B) terhadap Y.
3. Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A1B1 dan A2B1 (simple effect A)
4. Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A1B2 dan A2B2 (simple effect A)

Contoh: Penelitian dengan Disain Factorial 2 x 2


1. Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara perlakuan A1 dan A2
2. Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara perlakuan B1 dan B2
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara variabel perlakuan A dan variable
perlakuan B terhadap variabel terikat Y
4. Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A1B1 dan A2B1 (simple effect A)
5. Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A1B2 dan A2B2 (simple effect A)

15
6. Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A1B1 dan A1B2 (simple effect B)
7. Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A2B1 dan A2B2 (simple effect B)

E. Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan Penelitian yang ingin dicapai disesuaikan
dengan perumusan masalah (kalau perumusan masalah empat butir, maka
sebaiknya pula tujuan penulisan empat butir)

F. Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan kegunaan atau manfaat penelitian,
baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis. Manfaat teoretis berkenaan
dengan keilmuan sedangkan manfaat praktis berkenaan dengan pemecahan
masalah.

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual
Peneliti membahas variabel Penelitian secara konseptial dari berbagai
teori atau konsep dari para ahli. Kajian konseptual ini dimulai dai variabel terikat
(Y), variabel perlakuan (A) dan variabel moderator (B). Untuk setiap variabel,
peneliti dituntut menggunakan minimal 3 (tiga) rujukan konsep (untuk skripsi) dan
5 (lima) rujukan konsep (untuk tesis) Kajian konseptual tidak sekedar
mencantumkan konsep-konsep secara runtut dari berbagai sumber (kecuali
untuk skripsi), tetapi hasil analisis dari berbagai konsep.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan


Peneliti mendeskripsikan hasil-hasil Penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya dan relevan dengan masalah yang diteliti. Selanjutnya peneliti
menjelaskan posisi penelitiannya dengan cara mendeskripsikan persamaan dan
perbedaan Penelitian yang dilakukannya dengan Penelitian-penelitian relevan
yang disajikan.

C. Kerangka Teoritik
Peneliti mendeskripsikan kajian berupa penalaran yang bersifat deduktif
dari konsep-konsep setiap variabel, kemudian membahas keterkaitan
antavariabel yang mengarah kepada hubungan sebab akibat anatara variabel
perlakuan/variabel moderator dan variabel terikat. Kerangka teoretik ini disajikan
sebagai dasar dalam perumusan hipotesis Penelitian. Pada kerangka teoretik,
peneliti membandingkan variabel terikat antara kelompok-kelompok dengan
perlakuan yang berbeda dan/atau anatara kelompok-kelompok dengan level
variabel moderator/atribut yang berbeda, berdasarkan kajian konsep-konsep
yang diuraikan pada deskripsi konseptual. Kerangka teoritik didukung oleh tiga
pilar yaitu teori, hasil-hasil penelitian yang relevan, dan argumentasi logis yang
mendukung hipotesis yang akan dirumuskan. Banyaknya subjudul kerangka
teoretik sama banyaknya dengan butir pada perumusan masalah.

16
Contoh: Penelitian dengan Disain Treatment by Level 2 x 2
1. Perbedaan variabel Y antara perlakuan A1 dan A2
2. Pengaruh interaksi anatara variabel perlakuan (A) dan variabel moderator (B)
terhadap variabel Y (interaction effect)
3. Perbedaan variabel Y anatara A1B1 dan A2B1 (simple effect A)
4. Perbedaan variabel Y anatara A1B2 dan A2B2 (simple effect A)

Contoh: Penelitian dengan Disain Factorial 2 x 2


1. Perbedaan variabel Y antara perlakuan A1 dan A2
2. Perbedaan variabel Y antara perlakuan B1 dan B2
3. Pengaruh interaksi antara variabel perlakuan A dan variabel perlakuan B
terhadap variabel terikat Y
4. Perbedaan variabel Y antara A1B1 dan A2B1 (simple effect A)
5. Perbedaan variabel Y antara A1B2 dan A2B2 (simple effect A)
6. Perbedaan variabel Y antara A1B1 dan A1B2 (simple effect B)
7. Perbedaan variabel Y antara A2B1 dan A2B2 (simple effect B)

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah suatu proposisi atau pernyataan tentang
karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian yang terdapat dalam perumusan masalah. Peneliti merumukan
hipotesis penelitian berdasarkan kerangka teoretik. Banyaknya rumusan
hipotesis Penelitian sama banyaknya dengan subjudul pada kerangka teoretik
atau sama banyaknya dengan butir pada rumusan masalah.

Contoh: Penelitian dengan Disain Treatment by Level 2 x 2


1. Nilai variabel Y pada perlakuan A1 tinggi dari nilai variabel Y pada perlakuan A 2
2. Terdapat pengaruh interaksi anatara variabel perlakuan (A) dan variabel
moderator (B) terhadap variabel Y (interaction effect)
3. Nilai variabel Y pada perlakuan A1B1 lebih tinggi dari nilai veriabel Y pada
perlakuan A2B1
4. Nilai variabel Y pada perlakuan A1B2 lebih rendah dari nilai variabel Y pada
perlakuan A2B2

Contoh: Penelitian dengan Disain Factorial 2 x 2


1. Nilai variabel Y pada perlakuan A1 lebih tinggi dari nilai variabel Y pada
perlakuan A2
2. Nilai variabel Y pada perlakuan B1 lebih tinggi dari nilai variabel Y pada
perlakuan B2
3. Terdapat pengaruh interaksi anatara variabel perlakuan (A) dan variabel
perlakuan (B) terhadap variabel Y (interaction effect)
4. Nilai variabel Y pada perlakuan A1B1 lebih tinggi dari nilai veriabel Y pada
perlakuan A2B1
5. Nilai variabel Y pada perlakuan A1B2 lebih rendah dari nilai variabel Y pada
perlakuan A2B2

17
6. Nilai variabel Y pada perlakuan A1B1 lebih tinggi dari nilai variabel Y pada
perlakuan A1B2
7. Nilai variabel Y pada perlakuan A2B1 lebih rendah dari nilai variabel Y pada
perlakuan A2B2

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti mendeskripsikan lokasi dilakukannya Penelitian dan waktu yang
digunakan selama Penelitian, mulai dari penyusunan rencana Penelitian
(proposal) sampai dengan penyusunan laporan Penelitian itu selesai dilakukan.

B. Metode Penelitian (termasuk rancangan eksperimen)


Peneliti menjelaskan metode Penelitian yang digunakan yaitu eksperimen
atau ex post-facto, variabel penelitian dan disain eksperimen yang dipilih. Disain
eksperimen disajikan dalam bentuk konstelasi Penelitian sehingga dapat
memberikan gambaran untuk menguji efektivitas perlakuan.

Contoh: Disain treatment by level 2 x 2 atau disain factorial 2 x 2

B
A1 A2

B1 A1B1 A2B1

B2 A1B2 A2B2

Peneliti memberikan keterangan tentang A, B, A1, A2, B1 dan B2

C. Populasi dan Sampel


Peneliti menjelaskan populasi yang akan diteliti yang meliputi populasi
target dan populasi terjangkau, teknik pengambilan sampel dan tahap-tahap
pengambilan sampel, serta penentuan ukuran sampel yang akan digunakan
secara representative mewakili populasi.

D. Rancangan Perlakuan
Peneliti mendeskripsikan definisi konseptual dan definisi operasional dari
variabel perlakuan serta menyusun dan menguraikan secara rinci kegiatan dan

18
tahap-tahap perlakuan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan Penelitian sesuai
variabel perlakuan.

E. Kontrol Validitas Internal dan Eksternal


Peneliti menjelaskan cara mengontrol ancaman terhadap validitas internal
dan validitas eksternal. Validitas internal dapat berupa sejarah, kematangan,
pemberian pre-test, pengaruh penggunaan instrument, regresi statistika,
pemilihan subjek yang berbeda, mortalitas, seleksi kelompok, serta kontaminasi
subjek dan kontaminasi perlakuan. Validitas eksternal adalah seberapa jauh
hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi. Untuk menjamin validitas
internal penelitian eksperimen, peneliti memberi penjelasan yang meyakinkan
bahwa perubahan variabel terikat benar-benar terjadi sebagai akibat dari
perlakuan bukan akibat dari faktor lain.

F. Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan jenis-jenis instrument dan skala pengukuran yang
digunakan, serta tahapan-tahapan pengembangan instrument yang mencakup:
definisi konseptual, definisi operasional, kisi-kisi instrument, proses validasi
konsep, pengujian validitas dan penghitungan reliabilitas instrument.

1. Instrumen Variabel Terikat


a. Definisi Konseptual
Peneliti menjelaskan konsep variabel yang diteliti berdasarkan
sintesis peneliti terhadap konsep-kon sep yang dianalisis, dilengkapi
dengan dimensi dan indikator dari konsep variabel yang akan diteliti

b.Definisi Operasional
Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi
dengan rincian indikator Penelitian (terukur) dan unit analisis
pengukuran variabel yang dibuat instrumennya, serta responden yang
akan mengisi instrumen.

c. Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyajikan kisi-kisi instrument berdasarkan definisi
konseptual. Kisi-kisi instrument disajikan dalam bentuk tabel yang
berisikan dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap
indikator yang diukur.

d. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas


Peneliti menjabarkan hasil pengujian validitas (konstruk/isi)
yang dilakuakan melalui telaah pakar dan/atau panel. Proses
penelaahan teoretis suatu konsep dimulai dari definisi konseptual,
definisi operasional, dimensi, indikator, butir instrument. Peneliti
menjelaskan pakar yang menelaah instrument, prosedur telaah dan
hasil telaahnya secara kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan
prosedur telaah dan hasil pengujian validitas oleh panelis secara
kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan pengujian

19
validitas empiris dan penghitungan koefisien reliabilitas. Pengujian
validitas empiris menggunakan korelasi biserial, korelasi poin biserial
atau korelasi product moment disesuaikan dengan bentuk skor butir
(dikotomi atau politomi). Penghitungan koefisien reliabilitas antara lain
menggunakan KR20 atau Alpha Cronbach.

2. Instrumen Variabel Moderator/Atribut


a. Definisi Konseptual
Peneliti menjelaskan konsep dari variabel yang diteliti
berdasarkan sintesis peneliti terhadap konsep-konsep yang dianalisis,
dilengkapi dengan dimensi dan indikator dari konsep variabel yang
akan diteliti.

b. Definisi Operasional
Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi
dengan rincian indikator Penelitian (terukur) dan unit analisis
pengukuran variabel yang dibuat instrumennya, serta responden yang
akan mengisi instrument.

c. Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyajikan kisi-kisi instrument berdasarkan definisi
konseptual. Kisi-kisi instrument disajikan dalam bentuk tabel yang
berisikan dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap
indikator yang diukur.

d. Pengujian Validitas dan Penghitingan Reliabilitas


Peneliti menyajikan hasil pengujian validitas (konstruk/isi) yang
dilakuakan dengan telaah pakar dan/atau panel. Proses penelaahan
teoretis suatu konsep dimulai dari definisi konseptual, definisi
operasional, dimensi, indikator, butir instrument. Peneliti menjelaskan
pakar yang menelaah instrument, prosedur telaah dan hasil telaahnya
secara kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan
hasil pengujian validitas oleh panelis secara kuantitatif, kemudian
dilanjutkan dengan menjelaskan pengujian validitas empiris dan
penghitungan koefisien reliabilitas. Pengujian validitas empiris
menggunakan korelasi biserial, korelasi poin biserial atau korelasi
product moment disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau
politomi). Penghitungan koefisien reliabilitas antara lain menggunakan
KR20 atau Alpha Cronbach.

G. Teknik Analisa Data


Peneliti mendefinisikan tekhnik analisis data yang digunakan meliputi
analisis data dengan statistika deskriptif, analisis data dengan statistika
inferensial dan uji persyaratan analisisnya. Analisis data dengan statistika
deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, stem
and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak garis). Analisis data
dengan statistika inferensial sesuai dengan hipotesis Penelitian.

20
H. Hipotesis Statistika
Peneliti menuliskan hipotesis statistika dengan symbol atau lambing
parameter statistika yang menggambarkan pernyataan tentang karakteristik
populasi yang merupakan jawaban sementara atas pernyataan penelitian.
Pernyataan tersebut berbentuk proposisi sebagai hasil dari kerangka teoretik.
Banyaknya hipotesis statistika sesuai dengan banyaknya hipotesis Penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Peneliti menyajikan hasil analisis dalam bentuk deskriptif data variabel
terikat (Y) yang dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,
histogram, stem and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak
garis) yang dilengkapi dengan interpretasi data. Banyaknya subjudul untuk
penyajian data variabel terikat (Y) pada setiap kelompok sesuai dengan disain
penelitian.
Contoh: Penelitian dengan disain treatment by level 2 x 2
Peneliti menyajikan deskripsi data variabel terikat (Y) untuk kelompok A 1
dan A2, kelompok B1 dan B2, kelompok A1B1, A2B1, A1B2, dan A2B2 dengan
menggunakan histogram, stem and leaf (diagram batang dan daun), box plot
(diagram kotak garis) sesuai dengan karakteristik data.

B. Pengujian Persyaratan Analisis


Peneliti menjelaskan hasil uji persyaratan analisi data. Uji persyaratan
analisis disesuaikan dengan statistika inferensial yang digunakan. Untuk
pengujian hipotesis komparatif, maka uji persyaratan analisis yang diharuskan
adalah uji normalitas dan uji homogenitas varians data variabel terikat (Y) untuk
setiap kelompok yang dibandingkan.

C. Pengujian Hipotesis
Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak
berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel.
Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk
hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya serta
penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang
hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang
diperoleh dari perhitungan statistik. Setiap hipotesis yang diuji dinyatakan dalam
subjudul tersndiri, sehingga banyaknya subjudul sesuai dengan banyaknya
hipotesis penelitian yang diuji.

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Peneliti membahas hipotesis yang tidak teruji dengan mengemukakan
argumentasi mengapa hipotesis tersebut tidak teruji. Dalam pembahasan hasil

21
menjelaskan keterbatasan Penelitian. Hipotesis yang teruji dibahas berdasarkan
teori dan/atau hasil Penelitian yang relevan untuk menunjukkan bahwa hasil
Penelitian mendukung atau tidak mendukung teori dan/atau hasil-hasil Penelitian
yang relevan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait
langsung dengan rumusan masalah dan tujan penelitian. Dengan kata lain,
kesimpulan penelitian terikat secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian
yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga
dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun benar-benar relavan dan mampu
memperkayatemuan penelitian yang diperoleh.
Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah
diuraikan secara lengkap dalam Bab IV. Tata urutannya pun hendaknya sama
dengan Bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan rumusan
masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian tetap
dipelihara.

B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak
keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat
dilhat dari rumusanya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain
hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan
atau melaksanakannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya lebih
spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga perintah
ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.

DAFTAR PUSTAKA
Bahan pustaka yang masukan dalam daftar pustaka harus sudah
disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai
bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukan dalam daftar
pustaka. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks skripsi
atau tesis harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Istilah daftar pustaka
digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang
digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam teks.
Contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran.

LAMPIRAN
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang
dipandang penting untuk skripsi dan tesis, misalnya instrumen penelitian, data
mentah hasil penelitian, rumus-rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil
perhitungan statistik, surat ijin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan
data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah

22
pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan
menggunakan angka arab.

RIWAYAT HIDUP
Riwayat hidup penulis skripsi atau tesis hendaknya disajikan secara
naratif dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan
kata saya atau kami). Hal-hal yang perlu dimuat dalam riwayat hidup adalah
nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
berorganisasi yang relavan, dan informasi tentang pretasi yang pernah diraih
selama belajar diperguruan tinggi ataupun pada waktu duduk dibangku sekolah
dasar dan sekolah menengah. Yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan
nama suami/istri dan putra-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan spasi tunggal
(satu spasi). Contoh riwayat hidup dapat dilihat pada lampiran.

2. Kuantitatif Asosiatif
Penelitian kuantitatif asosiatif dapat menggunakan teknik atau model
analisis korelasi multiple, dapat pula menggunakan teknik atau model analisis
jalur. Peneliti akan menggunakan model korelasi multiple jika variabel-variabel
bebas dari penelitiannya secara teoretik diyakini independen atau tidak ada
variabel intervening di antara variabel-variabel bebasnya. Jika variabel-variabel
bebas penelitiannya secara teoretik tidak independen atau satu atau lebih dari
satu variabel bebas merupakan variabel intervening, maka peneliti menggunakan
model analisis jalur

a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Deskripsi Konseptual
1. Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y)
2. Variabel Bebasa atau Independent Variable (X)
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Teoretik
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data:
1. Instrumen Variabel Terikat (Y)

23
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
2. Instrumen Variabel Bebar (X)
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitingan Reliabilitas
H. Teknik Analisa Data
I. Hipotesis Statistika
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen
Lampiran 2. Hasil Uji coba
Lampiran 3. Kisi-kisi Akhir Instrumen (sesudah Uji coba)
Lampiran 4. Data Hasil Penelitian (data variabel terikat dan variabel bebas)
Lampiran 5. Pengujian Persyaratan Analisis
Lampiran 6 Hasil penghitungan koefisien korelasi, koefisien jalur, koefisien
muatan faktor, dan reliabilitas pada setiap variabel atau indikator dari setiap
variabel laten Penelitian (dapat dalam bentuk print out komputer dengan SPSS)
Lampiran 7 Pengujian Hipotesis
RIWAYAT HIDUP

b. Penjelasan Isi Sistematika

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah


Didalam bagian ini peneliti menjelaskan adanya kesenjangan antara
kenyataan fakta atau apa yang ada (Das Sein) dengan harapan atau apa yan
seharusnya (Das Sollen) sebagai masalah penelitian, baik kesenjangan teoritik
maupun kesenjangan praktis yang melatar belakangi masalah yang diteliti. Fakta
adalah apa yang ada sekarang berupa data sekunder, hasil observasi,

24
pengalaman pribadi, atau hasil Penelitian lainnya, sedangkan harapan adalah
apa yang seharusnya atau yang diinginkan yang berupa undang-undang,
peraturan, visi-misi, renstra, kurikulum, atau teori-teori dalam text book
(literature) dan jurnal. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti
mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

B. Identifikasi Masalah
Peneliti mengidentifikasi beberapa penyebab terjadinya masalah utama
yaitu hal-hal yang berhubungan dengan atau menjadi penyebab munculnya
masalah utama Penelitian, yang telah diungkapkan pada latar belakang
masalah. Hasil identifikasi dituliskan dalam bentuk pernyataan.

C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan tujuan
Penelitian. Misalnya dari banyak faktor atau variabel yang diidentifikasi
mempengaruhi variabel terikat, dibatasi dengan menetapkan hanya satu atau
dua variabel yang akan diteliti sebagai variabel bebas Penelitian.

D. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan Penelitian yang
berkaitan dengan perbedaan variabel Y berdasarkan variabel perlakuan dan
variabel moderator.

Contoh: Penelitian kuantitatif Asosiatif Model korelasi multiple


Untuk model korelasi multiple dapat menguji korelasi atau hubungan
dapat pula menguji pengaruh. Untuk model korelasi multiple dengan dua variabel
bebas yang bertujuan menguji pengaruh, perumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apakah X1 berpengaruh terhadap Y
2. Apakah X2 berpengaruh terhadap Y
3. Apakah X1X2 secara bersama-sama mempunyai pengaruh atau
berpengaruh terhadap Y
Untuk model korelasi multiple dengan dua variabel bebas yang bertujuan
menguji korelasi atau hubungan, perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah X1 mempunyai hubungan dengan Y?
2. Apakah X2 mempunyai hubungan dengan Y?
3. Apakah X1, X2 secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan Y?

E. Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan Penelitian yang ingin dicapai disesuaikan
dengan perumusan masalah (kalau perumusan masalah empat butir, maka
sebaiknya pula tujuan penulisan empat butir).

F. Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan kegunaan atau manfaat penelitian,
baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis. Manfaat teoretis berkenaan

25
dengan keilmuan sedangkan manfaat praktis berkenaan dengan pemecahan
masalah.

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Deskripsi Konseptual
Peneliti membahas variabel Penelitian secara konseptual dari sejumlah
teori atau konsep para ahli. Kajian konseptual ini dimulai dari variabel terikat (Y)
dilanjutkan dengan pembahasan variabel bebas (X1). Untuk setiap variabel
penelitian dituntut menggunakan minimal 3 (tiga) rujukan konsep para ahli (untuk
skripsi) dan 5 (lima) rujukan para ahli (untuk tesis). Kajian konseptual tidak
sekedar mencantumkan konsep-konsep secara runtut dari berbagai sumber
tetapi hasil analisis dari berbagai konsep (terutama pada penulis tesis).

B. Penelitian yang Relevan


Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian yang relevan dengan masalah
Penelitian, baik yang mendukung maupun yang bertentangan. Hasil penelitian
yang relevan dapat diambil dari buku teks, jurnal, hasil penelitian yang bertujuan
untuk menjelaskan persamaan dan/atau perbedaan penelitian yang akan
dilakukan dengan Penelitian yang sudah ada.

C. Kerangka Teoritik
Peneliti mendeskripsikan kajian berupa penalaran yang bersifat deduktif
keterkaitan antara konsep-konsep dari setiap variabel yang mengarah ke
hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam
kerangka teoretik ini, peneliti membahas keterkaitan antara variabel dan yang
didukung oleh teori yang ada atau hasil pemikiran peneliti yang didukung oleh
argumentasi yang logis untuk menghasilkan hipotesis penelitian. Kerangka
teoretik ini dijadikan sebagai dasar dalam mendukung perumusan hipotesis
Penelitian. Banyaknya subjudul kerangka teoretik sama banyaknya dengan butir
pada perumusan masalah.

Contoh: Subjudul untuk kerangka teoretik;


1. Variabel X1 dan Y
2. Variabel X2 dan Y
3. Variabel X1, X2 secara bersama-sama dengan Y

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah suatu proposisi atau pernyataan tentang


karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian yang terdapat dalam perumusan masalah. Peneliti merumukan
hipotesis penelitian berdasarkan kerangka teoretik. Banyaknya rumusan
hipotesis Penelitian sama banyaknya dengan subjudul pada kerangka teoretik
atau sama banyaknya dengan butir pada rumusan masalah.

26
Seperti telah dikemukakan bahwa Penelitian kuantitatif asosiatif dapat
menggunakan model korelasi multiple, dapat pula menggunakan model analisis
jalur, sehingga konstelasi masalah menyesuaikan.

Contoh untuk Model Korelasi Multipel:

 Penelitian Model Korelasi Multipel yang bertujuan menguji hubungan:


1. Terdapat hubungan positif/negative antara X1 dan Y
2. Terdapat hubungan positif/negative antara X2 dan Y
3. Terdapat hubungan positif/negative antara X1, X2 secara bersama-
sama dengan Y
 Penelitian Model Korelasi Multipel yang bertujuan menguji pengaruh:
1. X1 berpengaruh positif/negative terhadap Y
2. X2 berpengaruh positif/negative terhadap Y
3. Terdapat berpengaruh positif/negative antara X1, X2 secara bersama-
sama dengan Y

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti mendeskripsikan lokasi dilakukannya penelitian dan waktu yang
digunakan selama penelitian, mulai dari penyusunan rencana penelitian
(proposal) sampai dengan penyusunan laporan penelitian itu selesai dilakukan.

B. Metode Penelitian (termasuk rancangan eksperimen)


Peneliti menjelaskan pendekatan metode Penelitian yang digunakan
dalam Penelitian, variabel penelitian dan konstelasi Penelitian yang ditetapkan.
Konstelasi Penelitian menggambarkan bagan hubungan/pengaruh antarvariabel.

Contoh: Penelitian Model Korelasi Multipel


Penelitian ini menggunakan pendekatan kuatitatif, metode survey dan
teknik korelasional. Variabel terikat adalah Y dan variabel-variabel bebas adalah
X1, X2.
Konstelasi penelitiannya adalah

X1

X2

27
C. Populasi Dan Sampel
Peneliti menjelaskan unit analisis dan unit sampling, populasi penelitian
yang terdiri atas target dan populasi terjangkau. Selanjutnya disajikan teknik
pengambikan sampel, serta penentuan ukuran sampel yang akan digunakan
secara representative mewakili populasi. Populasi adalah keseluruhan dari
karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Sampel
adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).

D. Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan teknik pengumpulan data yaitu dengan
menggunakan instrument berbentuk tes, skala, kuesioner dan lain-lain.
Pengembangan instrument untuk setiap variabel disajikan mulai dari definisi
konseptual, definisi operasional, kisi-kisi instrument, pengujian validitas
instrument dan penghitungan reliabilitas.

1. Instrumen Variabel Terikat

a. Definisi Konseptual
Peneliti menjelaskan konsep variabel yang diteliti berdasarkan
sintesis peneliti terhadap konsep-kon sep yang dianalisis, dilengkapi
dengan dimensi dan indikator dari konsep variabel yang akan diteliti.

b. Definisi Operasional
Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi dengan
rincian indikator Penelitian (terukur) dan unit analisis pengukuran
variabel yang dibuat instrumennya, serta responden yang akan
mengisi instrumen.

c. Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyajikan kisi-kisi instrument berdasarkan definisi
konseptual. Kisi-kisi instrument disajikan dalam bentuk tabel yang
berisikan dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap
indikator yang diukur.
d. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
Peneliti menjabarkan hasil pengujian validitas (konstruk/isi) yang
dilakuakan melalui telaah pakar dan/atau panel. Proses penelaahan
teoretis suatu konsep dimulai dari definisi konseptual, definisi
operasional, dimensi, indikator, butir instrument. Peneliti menjelaskan
pakar yang menelaah instrument, prosedur telaah dan hasil telaahnya
secara kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan
hasil pengujian validitas oleh panelis secara kuantitatif, kemudian
dilanjutkan dengan menjelaskan pengujian validitas empiris dan
penghitungan koefisien reliabilitas. Pengujian validitas empiris
menggunakan korelasi biserial, korelasi poin biserial atau korelasi
product moment disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau
politomi). Penghitungan koefisien reliabilitas antara lain menggunakan
KR20 atau Alpha Cronbach.

28
2. Instrumen Variabel Bebas
a. Definisi Konseptual
Peneliti menjelaskan konsep dari variabel yang diteliti berdasarkan
sintesis peneliti terhadap konsep-konsep yang dianalisis, dilengkapi
dengan dimensi dan indikator dari konsep variabel yang akan diteliti
b. Definisi Operasional
Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi dengan
rincian indikator Penelitian (terukur) dan unit analisis pengukuran
variabel yang dibuat instrumennya, serta responden yang akan
mengisi instrument.
c. Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyajikan kisi-kisi instrument berdasarkan definisi
konseptual. Kisi-kisi instrument disajikan dalam bentuk tabel yang
berisikan dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap
indikator yang diukur.
d. Pengujian Validitas Instrumen dan Penghitingan Reliabilitas
Peneliti menyajikan hasil pengujian validitas (konstruk/isi) yang
dilakuakan dengan telaah pakar dan/atau panel. Proses penelaahan
teoretis suatu konsep dimulai dari definisi konseptual, definisi
operasional, dimensi, indikator, butir instrument. Peneliti menjelaskan
pakar yang menelaah instrument, prosedur telaah dan hasil telaahnya
secara kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan
hasil pengujian validitas oleh panelis secara kuantitatif, kemudian
dilanjutkan dengan menjelaskan pengujian validitas empiris dan
penghitungan koefisien reliabilitas. Pengujian validitas empiris
menggunakan korelasi biserial, korelasi poin biserial atau korelasi
product moment disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau
politomi). Penghitungan koefisien reliabilitas antara lain menggunakan
KR20 atau Alpha Cronbach.

E. Teknik Analisa Data


Peneliti mendefinisikan tekhnik analisis data yang digunakan meliputi
analisis data dengan statistika deskriptif, analisis data dengan statistika
inferensial dan uji persyaratan analisisnya. Analisis data dengan statistika
deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, stem
and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak garis). Analisis data
dengan statistika inferensial sesuai dengan hipotesis penelitian yang akan diuji.

F. Hipotesis Statistika
Peneliti menuliskan hipotesis statistika dengan simbol atau lambang
parameter statistika yang menggambarkan pernyataan tentang karakteristik
populasi yang merupakan jawaban sementara atas pernyataan penelitian.
Pernyataan tersebut berbentuk proposisi sebagai hasil dari kerangka teoretik
untuk hipotesis Penelitian dan lingkarannya adalah hipotesis nol. Banyaknya
hipotesis statistika sesuai dengan banyaknya hipotesis Penelitian.

29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Peneliti menyajikan hasil analisis deskriptif data variabel terikat (Y) dan
data variabel bebas (X1) yang dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, histogram, stem and leaf (diagram batang daun) atau box plot
(diagram kotak garis) yang dilengkapi dengan intepretasi data. Banyaknya
penyajian data variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X1) sesuai dengan
banyaknya variabel penelitian.

Contoh: Penelitian korelasi Asosiatif


Peneliti menyajikan deskripsi data variabel Y, X1 dan X2 dengan table
distribusi frekuensi dan/atau histogram.

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data


Peneliti menjelaskan hasil uji persyaratan analisis data. Uji persyaratan
analisis disesuaikan dengan statistika inferensial yang digunakan. Untuk analisis
korelasi dan analisis jalur persyaratan analisis yang harus diuji adalah normalitas
galat taksiran regresi dan linearitas regresi sederhana antara dua variabel.

Contoh: Penelitian Korelasi Asosiatif


Uji persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji normalitas galat
taksiran regresi sederhana, uji linearitas dan keberartian regresi sederhana.

C. Pengujian Hipotesis
Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak
berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel.
Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk
hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya serta
penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang
hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang
diperoleh dari perhitungan statistik. Setiap hipotesis yang diuji dinyatakan dalam
subjudul tersndiri, sehingga banyaknya subjudul sesuai dengan banyaknya
hipotesis penelitian yang diuji.

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Peneliti membahas hipotesis yang tidak teruji dengan mengemukakan
argumentasi mengapa hipotesis tersebut tidak teruji termasuk keterbatasan
Penelitian. Hipotesis yang teruji dibahas berdasarkan teori dan/atau hasil
Penelitian yang relevan untuk menunjukkan bahwa hasil Penelitian mendukung
atau tidak mendukung teori dan/atau hasil-hasil Penelitian yang relevan.

30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait
langsung dengan rumusan masalah dan tujan penelitian. Dengan kata lain,
kesimpulan penelitian terikat secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian
yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga
dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun benar-benar relavan dan mampu
memperkayatemuan penelitian yang diperoleh.
Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah
diuraikan secara lengkap dalam Bab IV. Tata ururtannyapun hendaknya sama
dengan Bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan rumusan
masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian tetap
dipelihara.

B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak
keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat
dilhat dari rumusanya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain
hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan
atau melaksanakannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya lebih
spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga perintah
ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.

DAFTAR PUSTAKA
Bahan pustaka yang masukan dalam daftar pustaka harus sudah
disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai
bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukan dalam daftar
pustaka. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks skripsi
atau tesis harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Istilah daftar pustaka
digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang
digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam teks.
Contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran.

LAMPIRAN
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang
dipandang penting untuk skripsi dan tesis, misalnya instrumen penelitian, data
mentah hasil penelitian, rumus-rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil
perhitungan statistik, surat ijin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan
data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah
pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan
menggunakan angka arab.

31
RIWAYAT HIDUP
Riwayat hidup penulis skripsi atau tesis hendaknya disajiakan secara
naratif dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan
kata saya atau kami). Hal-hal yang perlu dimuat dalam riwayat hidup adalah
nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
berorganisasi yang relavan, dan informasi tentang pretasi yang pernah diraih
selama belajar diperguruan tinggi ataupun pada waktu duduk dibangku sekolah
dasar dan sekolah menengah. Yang sudah berkeluarga dapat mencantunkan
nama suami/istri dan putra-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan spasi tunggal
(satu spasi). Contoh riwayat hidup dapat dilihat pada lampiran.

B. PENELITIAN KUALITATIF

1. Kualitatif (PAK, PASTORAL, PENDIDIKAN MUSIK GEREJA)

a. Sistematika

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian
B. Hasil Penelitian yang Relevan

BAB III METODE PENELITIAN


A. Metode dan Prosedur Penelitian
B. Tempat dan Waktu penelitian
C. Instrumen Penelitian
E. Sumber data Penelitian
F. Prosedur dan Teknik Pengumpulan data
G. Teknik Analisa data

BAB IV PAPARAN DATA, TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Paparan Data
B. Temuan Penelitian
1. Subfokus 1
2. Subfokus 2
3. Subfokus 3
4. dst

32
C. Pembahasan (Publikasi dan Pendekatan PAK)
1. Subfokus 1
2. Subfokus 2
3. Subfokus 3
4. dst.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Observasi
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
Lampiran 3. Catatan Lapangan Hasil Observasi
Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
Lampiran 5. Dokumen Pendukung (foto dan dokumen)
Lampiran 6. Hasil Analisis Data
RIWAYAT HIDUP

PASTORAL (METODE STUDI KASUS)

a.Sistematika

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Dasar Alkitabiah
B. Teori-teori yang menunjang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN ANALISA


A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
C. Intervensi dan Analisa
D. Evaluasi Kasus

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I. Identitas Subjek
1. Nama Lengkap
2. Nama Panggilan
3. Tempat/Tanggal Lahir
4. Usia
5. Jenis Kelamin
6. Urutan Kelahiran
7. Alamat Lengkap
II. Identitas Keluarga
1. Ayah
2. Ibu
3. Saudara Kandung
III. Hasil Wawancara/ Verbatim

b. Penjelasan Isi Sistematika

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peneliti menguraikan konteks atau situasi yang mendasari munculnya


permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Peneliti mengungkapkan gejala-
gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk
memunculkan permasalahan. Peneliti juga dapat mengungkapkan mengenai
keadaan atau fakta actual yang menarik perhatian peneliti sehingga fakta-fakta
actual dapat dilihat permasalahannya secara jelas. Sebaiknya indicator-indikator
permasalahan dapat diungkapkan peneliti. Bagian latar belakang ini sebaiknya
diakhiri dengan batasan yang dibuat oleh peneliti berkaitan dengan fenomena,
fakta empiris, ataupun kejadian actual yang sudah dipaparkan sebelumnya.
Batasan atas fenomena tersebut diharapkan dapat mengantarkan peneliti
menuju focus yang akan diteliti sekaligus menunjukkan penting dan menariknya
permasalahan tersebut.

B. Fokus dan Subfokus Penelitian


Peneliti menetapkan focus Penelitian, yaitu area spesifik yang akan diteliti.
Setelah focus ditentukan, selanjutnya ditetapkan sudut tinjauan dari focus
tersebut sebagai subfokus Penelitian. Kalau dalam Penelitian kuantitatif, focus
Penelitian ini merupakan batasan masalah.

C. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah Penelitian dalam bentuk kalimat Tanya
yang bersifat umum (grand tour question) sebagai pertanyaan paying. Kemudian

34
rumusan masalah ini dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih
spesifik (research question) sesuai dengan subfokus penelitian.

D. Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Artinya, tujuan Penelitian
harus sesuai atau konsisten dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian di sini
tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul teks skripsi atau tesis, yang
merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapat gelar sarjana atau magister).

E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki manfaat. Manfaat tersebut bersifat
teoretis untuk pengembangan ilmu, dan manfaat praktis untuk pemecahan suatu
permasalahan

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian


Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan
penelitian yang berhubungan dengan focus dan subfokus penelitian. Konsep
tersebut didasarkan pada kajian teoretik dari berbagai buku dan jurnal yang
berkaitan dengan topic penelitian. Deskripsi konseptual ini diperlukan untuk
memberikan gambaran tentang focus penelitian dan bagaimana focus penelitian
dikembangkan menjadi subfokus penelitian. Peneliti dituntut menggunakan
minimal 3 (tiga) rujukan konsep para ahli (untuk skripsi) dan 5 (lima) rujukan
konsep para ahli (untuk tesis)

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Peneliti mengungkapkan hasil penelitian yang berhubungan dengan topic
penelitian yang dilaksanakan. Hasil penelitian yang relevan dimaksudkan untuk
menunjukkan posisi penelitian yang dilakukan di antara penelitian-penelitian
terkait yang pernah dilakukan.
.

BAB III METODE PENELITIAN

D. Metode dan Prosedur Penelitian


Peneliti menjelaskan metode dan pendekatan penelitian yang digunakan
serta prosedur pelaksanaannya. Pendekatan Penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif, sedangkan metode Penelitian Penelitian sesuai dengan
jenis Penelitian yang digunakan (etnografi, studi kasus, fenomenologi, grounded
theory, naratif, dan analisis isi). Prosedur Penelitian menjelaskan langkah-
langkah Penelitian. Prosedur Penelitian kualitatif pada umumnya bersifat siklus.

35
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti menjelaskan di mana lokasi penelitian dan waktu yang digunakan
selama Penelitian. Waktu penelitian adalah sejak melakukan observasi awal
sebagai persiapan penulisan proposal sampai pada penulisan laporan penelitian.
Khusus penelitian analisis ini tidak terikat dengan tempat tertentu.

F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, instrument utamanya adalah peneliti sendiri
dan berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,
2011:306) atau dengan bantuan orang lain merupakan alat (instrumen)
pengumpulan data utama (Moleong, 2002:4). Instrumen lain yang dimaksud
diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah
ditemukan ,melalui observasi dan wawancara (Sugiono, 2011:307). Dalam
penelitian ini, peneliti juga menggunakan instrument penunjang seperti catatan
lapangan, tape recorder dan kamera foto, hal ini untuk memudahkan peneliti
dalam mengumpul, menganalisa dan memahami informasi yang digali dari
sumber di lapangan.

F. Sumber data Penelitian


Peneliti mengemukakan sumber data penelitian. Contoh, sebagaimanan
dikemukakan Loftland (dalam Moleong, 2002:112), sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dll. 1) sumber tertulis seperti buku dan majalah
ilmiah, arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi, 2) foto dan 3) data statistik.
Kata-kata dan tindakan yang dimaksud adalah kata dan tindakan orang yang
diamati dan diwawancarai.

G. Prosedur dan Teknik Pengumpulan data


Pada bagian ini peneliti mengemukakan prosedur yang akan digunakan
dalam Penelitian. Sebagai contoh: sebagaimana dikemukakan oleh Nasution
(1996:33), sebagai berikut: 1) Tahap Orientasi, 2) Tahap eksplorasi, 3) Tahap
member check. Peneliti juga menjelaskan teknik pengumpulan data yang
digunakan sebagai beriku: 1) pengumpulan data dengan observasi, 2)
pengumpulan data dengan wawancara/interview, 3) teknik pengumpulan data
dengan dokumen. Ketiga teknik ini disebut trianggulasi.

H. Teknik Analisis Data


Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan (dalam Sugiono, 2011:334)
menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola. Senada dengan Bogdan, Patton (dalam

36
Moleong, 1989:103) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan
satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Data-data yang diperoleh dari berbagai
sumber yaitu observasi, wawancara dan dokumen yang ditulis dalam catatan
lapangan serta berbagai sumber resmi setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah
kemudian dianalisis dengan tahapan sebagai berikut:

1) Reduksi Data

Data yang diperoleh kemudian direduksi dengan cara membuat


abstraksi berupa rangkuman inti. Karena itu data perlu direduksi,
dirangkum yang pokok-pokoknya, kemudian difokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema atau polanya. Data yang banyak
masih dianggap mentah yang perlu dimatangkan melalui pola,
kategori dan dibuatkan sistematikanya (Nasution, 1988:129). Untuk
keefektifan penelitian, data segera dianalisis selama pengumpulan
data dan setelah data terkumpul. Setelah data terkumpul peneliti
mengorganisir, menyortir dan mengkategorikan:
a) Mengorganisir data. Dalam penelitian ini peneliti merapikan
data dengan menyusun secara sistematis, cermat dan rapi
sesuai esensi. Data yang diperoleh di lapangan dibagi menjadi
satuan sesuai dengan fokus penelitian.
b) Menyortir data. Dalam proses ini peneliti membuat alat berupa
kartu untuk memudahkan memilah-milah data, menggunakan
kata dan kalimat yang mudah dipahami sehingga maknanya
lebih jelas, hal ini membantu peneliti dalam pemberian kode
(koding) pola setiap aspek.
c) Mengkategorikan data. Setelah diolah dan dipolakan
kemudian dikategorikan untuk memperoleh dan melihat
gambaran secara visual untuk memudahkan pertukaran tempat
dalam pembuatan pola dan kategori. Maksud peneliti
memindahkan kartu dari satu kategori ke kategori lainnya ialah
agar terdapat kesesuaian data (Moleong, 2002:195).

2) Display Data
Display merupakan bagian dari analisis data. Data dijabarkan oleh
peneliti ke dalam beberapa alat penyajian seperti dalam
pembuatan bentuk matriks, grafik, jaringan (network), dan kartu
(card) agar memperoleh gambaran keseluruhan atau bagian dari
penelitian (Nasution, 1988:129). Dengan demikian peneliti
memperoleh penguasaan data dan tidak tenggelam dalam
tumpukan data detail yang terlalu banyak jumlahnya.
3) Pengecekan Keabsahan Data
Untuk mengecek keabsahan data atau informasi yang telah
dikumpulkan dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan uji

37
keabsahannya (kebenarannya) dengan menggunakan kriteria yang
dianjurkan oleh Nasution (1996:111) untuk memperoleh data yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Kredibilitas (kepercayaan data). Peneliti menggunakan kriteria


ini guna mendapatkan interpretasi data yang memiliki
keabsahan. Beberapa teknik yang digunakan dalam
mengoperasionalisasikan kriteria ini, sebagai beriku: 1)
ketekunan pengamatan; untuk mempertajam focus masalah
yang diteliti dengan cara mengadakan pengamatan secara
cermat, mendalam, rinci dan berkesinambungan terhadap
aspek-aspek yang terkait dengan permasalahan. 2) triangulasi;
teknik ini dimaksudkan untuk mengadakan pengecekan data
dengan cara memanfaatkan data atau sumber data lainnya. 3)
pengecekan sejawat; teknik ini digunakan dengan cara
mengadakan diskusi dengan beberapa rekan yang dianggap
kompeten dan kredibel sesuai dengan permasalahan yang
dikaji. 4) kecukupan referensi; teknik ini dilakukan untuk
meningkatkan kepercayaan akan kebenaran data melalui tape
recorder dan bahan dokumentasi.

b) Transferabilitas (nilai keteralihan/dapat diterapkan). Kriteria ini


diguakan utamanya untuk mengungkapkan secara jelas dan
rinci tentang data yang ditemukan peneliti serta memudahkan
pemahaman pembaca dan dalam penerapannya.

c) Dependabilitas (kesesuaian data). Kriteria ini digunakan untuk


menguji tingkat kesesuaian data yang diperoleh di lapangan;
apakah perolehan data dari hasil penelitian dapat
dipertahankan.

d) Konfirmabilitas (Objektivitas data). Kriteria yang terakhir ini


digunakan untuk mencari tingkat objektivitas data yang
diperoleh dari penelitian.

e) Penafsiran data. Penafsiran data merupakan proses yang akan


dilakukan secara bersamaan dengan analisis data yang
didasarkan pada hubungan-hubungan, aspek-aspek umum,
pertalian antara satuan-satuan informasi, kategori-kategori dan
pola setiap aspek.

f) Pengambilan keputusan. Setelah peneliti melakukan


pemeriksaan keabsahan data, analisis data dan intepretasi
data, selanjutnya peneliti akan menarik kesimpulan sebagai
hasil penelitian.

38
BAB IV PAPARAN DATA, TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data
Peneliti menguraikan tentang latar social, historis, budaya, ekonomi,
demografi, lingkungan, sebagai gambaran umum penelitian yang melatari
temuan penelitian

B. Temuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan hasil analisis dan temuan penelitian sesuai
dengan focus dan subfokus penelitian.
1. Subfokus 1
2. Subfokus 2
3. Subfokus 3
4. dst

C. Pembahasan
Peneliti membahas temuan penelitian seperti yang dideskripsikan pada
hasil penelitian. Pembahasan temuan penelitian sesuai dengan focus dan
subfokus penelitian penelitian merupakan interpretasi atau verifikasi temuan
dengan menghubungkan konsep-konsep dan teori yang ada. Temuan berupa
proposisi.
A. Subfokus 1
B. Subfokus 2
C. Subfokus 3
D. dst.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Peneliti menuliskan simpulan penelitian yang berisi proposisi-proposisi
atau tema-tema sebagai hasil interpretasi atau verifikasi temuan dengan konsep-
konsep dan teori-teori yang sesuai dengan focus dan subfokus penelitian.

B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak
keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat
dilhat dari rumusanya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain
hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan
atau melaksanakannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya lebih
spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga perintah
ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.

39
DAFTAR PUSTAKA

Peneliti menuliskan sejumlah nama pengarang berikut judul buku yang


telah dikutip pada isi skripsi atau tesis dengan menggunakan kaidah penulisan
ilmiah.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Observasi
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
Lampiran 3. Catatan Lapangan Hasil Observasi
Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
Lampiran 5. Dokumen Pendukung (foto dan dokumen)
Lampiran 6. Hasil Analisis Data

RIWAYAT HIDUP

2. Penelitian Kualitatif Teologi (Biblika)

a. Metode Hermeneutik Kritis Historis

1) Sistematika

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. .........................
B. ........................
C. ........................
D. Identitas Kitab

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan Penelitian (kualitatif)
B. Tempat dan waktu Penelitian
D. Instrumen Penelitian
E. Sumber data Penelitian
F. Prosedur dan Teknik Pengumpulan data
G. Teknik Analisa data

40
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian Teks (langkah-langkah hermeneutic)
B. Hasil Penelitian Lapangan
C. Pembahasan dan Interpretasi
D. Relevansi Teologi Bagi Gereja Masa Kini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

2) Penjelasan Isi Sistematika


BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memberikan wawasan umum tentang arah penelitian.
Dengan pendahuluan ini pembaca dapat mengetahui konteks atau latar belakang
penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, landasan teori, kegunaan
penelitian.

A. Latar Belakang Masalah


Peneliti menguraikan konteks atau situasi yang mendasari munculnya
permasalahan yang menjadi focus penelitian. Peneliti mengungkapkan gejala-
gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk
memunculkan permasalahan. Peneliti juga dapat mengungkapkan mengenai
keadaan atau fakta actual yang menarik perhatian peneliti sehingga fakta-fakta
actual dapat dilihat permasalahannya secara jelas. Sebaiknya indicator-indikator
permasalahan dapat diungkapkan peneliti. Bagian latar belakang ini sebaiknya
diakhiri dengan batasan yang dibuat oleh peneliti berkaitan dengan fenomena,
fakta empiris, ataupun kejadian actual yang sudah dipaparkan sebelumnya.
Batasan atas fenomena tersebut diharapkan dapat mengantarkan peneliti
menuju focus yang akan diteliti sekaligus menunjukkan penting dan menariknya
permasalahan tersebut.

B. Fokus dan Subfokus Penelitian


Peneliti menetapkan focus Penelitian, yaitu area spesifik yang akan diteliti.
Setelah focus ditentukan, selanjutnya ditetapkan sudut tinjauan dari focus
tersebut sebagai subfokus Penelitian. Kalau dalam Penelitian kuantitatif, focus
Penelitian ini merupakan batasan masalah.

41
C. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah Penelitian dalam bentuk kalimat Tanya
yang bersifat umum (grand tour question) sebagai pertanyaan paying. Kemudian
rumusan masalah ini dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih
spesifik (research question) sesuai dengan subfokus penelitian.

D. Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Artinya, tujuan Penelitian
harus sesuai atau konsisten dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian di sini
tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul teks skripsi atau tesis, yang
merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapat gelar sarjana atau magister).

E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki manfaat. Manfaat tersebut bersifat
teoretis untuk pengembangan ilmu, dan manfaat praktis untuk pemecahan suatu
permasalahan

BAB II KAJIAN TEORETIK


Acuan teoretik dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian
sesuai dengan kenyataan dilapangan. Selain itu acuan teoretik juga
bermanfaaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan
sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar
antara peran acuan teoretik dalam penelitian kualitatif dengan penelitian
kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif,penelitian berangkat dari teori menuju
data, dan berakhir pada penerimaaan atau penolakan terhadap teori yang
digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan
suatu “teori”.
Untuk penelitian teologi biblika dalam acuan teoretik, terdapat bagian
yang akan membahas secara khusus identitas kitab yang diteliti. Diantaranya
membahas penulis kitab, tahun dan tempat penulisan kitab, jenis atau genre
sastra kitab, struktur kitab, tujuan penulisan kitab, atau berbagai hal yang relevan
dengan identitas kitab yang dibahas.

BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian
secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti,
lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data,
pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

A. Pendekatan dan jenis penelitian


Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat
mengapa pendekatan ini digunakan. Untuk penelitian teologi biblika, peneliti juga

42
harus menjelaskan model hermeneutik yang dipergunakan dalam meneliti teks
kitab yang diteliti, misalnya hermeneutik eksegese kritis historis atau hermeneutik
eksegese naratif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti menjelaskan di mana lokasi penelitian dan waktu yang digunakan
selama Penelitian. Waktu penelitian adalah sejak melakukan observasi awal
sebagai persiapan penulisan proposal sampai pada penulisan laporan penelitian.

C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, instrument utamanya adalah peneliti sendiri
dan berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,
2011:306) atau dengan bantuan orang lain merupakan alat (instrumen)
pengumpulan data utama (Moleong, 2002:4). Instrumen lain yang dimaksud
diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah
ditemukan ,melalui observasi dan wawancara (Sugiono, 2011:307). Dalam
penelitian ini, peneliti juga menggunakan instrument penunjang seperti catatan
lapangan, tape recorder dan kamera foto, hal ini untuk memudahkan peneliti
dalam mengumpul, menganalisa dan memahami informasi yang digali dari
sumber di lapangan.

D. Sumber data Penelitian


Peneliti mengemukakan sumber data penelitian. Contoh, sebagaimanan
dikemukakan Loftland (dalam Moleong, 2002:112), sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dll. 1) sumber tertulis seperti buku dan majalah
ilmiah, arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi, 2) foto dan 3) data statistik.
Kata-kata dan tindakan yang dimaksud adalah kata dan tindakan orang yang
diamati dan diwawancarai.

E. Prosedur dan Teknik Pengumpulan data


Pada bagian ini peneliti mengemukakan prosedur yang akan digunakan
dalam Penelitian. Sebagai contoh: sebagaimana dikemukakan oleh Nasution
(1996:33), sebagai berikut: 1) Tahap Orientasi, 2) Tahap eksplorasi, 3) Tahap
member check. Peneliti juga menjelaskan teknik pengumpulan data yang
digunakan sebagai beriku: 1) pengumpulan data dengan observasi, 2)
pengumpulan data dengan wawancara/interview, 3) teknik pengumpulan data
dengan dokumen. Ketiga teknik ini disebut trianggulasi.

F. Teknik Analisis Data


Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan (dalam Sugiono, 2011:334)
menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

43
diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola. Senada dengan Bogdan, Patton (dalam
Moleong, 1989:103) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan
satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Data-data yang diperoleh dari berbagai
sumber yaitu observasi, wawancara dan dokumen yang ditulis dalam catatan
lapangan serta berbagai sumber resmi setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah
kemudian dianalisis.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian Teks


Pada bagian hasil penelitian teks akan diuraikan langkah-langkah
hermeneutik terhadap teks dari kitab yang diteliti berdasar pada model
hermeneutik yang dipilih yakni kritis historis. Di dalamnya akan membahas;
1. Hal-hal yang ditemui dalam “close reading” (membaca dengan cermat)
teks yang diteliti, dengan cara membandingkan beberapa terjemahan
teks Alkitab diantaranya Biblia Hebraica Sttutgartensia, Novum
Testamentum, Septuaginta, King James Version, New International
Version, Revised Standard Version, New American Standard Version,
Terjemahan Baru – LAI, Bahasa Indonesia Masa Kini- LAI, selain itu
membuat terjemahan sendiri dari teks yang diteliti dengan melakukan
analisis leksikal dan sintaksis.
2. Menentukan tema sentral teks yang diteliti
3. Menentukan tempat teks yang diteliti dalam keseluruhan kitab yang diteliti
4. Menentukan pokok-pokok pikiran, kemudian menganalisis secara khusus
setiap pokok pikiran.
5. Menganalisis hasil hermeneutik sehingga mendapatkan pesan teologis
dari teks yang diteliti.

B. Hasil Penelitian Lapangan


1. Gambaran Umum Jemaat
2. Hasil Penelitian Berdasarkan Observasi
3. Hasil Penelitian Berdasarkan Wawancara

C. Pembahasan dan Interpretasi


Adapun hasil penelitian teks dan hasil penelitian lapangan yang dilakukan
akan dibahas dan diinterpretasi oleh peneliti melalui gagasan-gagasan yang
berdasar pada temuan dari teks kitab yang diteliti dan hasil penelitian lapangan.

D. Relevansi Teologi Bagi Gereja Masa Kini


Dengan berdasar gagasan yang didapatkan dari hasil penelitian teks dan
lapangan maka peneliti kemudian akan merelevansikan hasil interpretasi
tersebut bagi gereja masa kini.

44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Peneliti menuliskan simpulan penelitian yang berisi proposisi-proposisi
atau tema-tema sebagai hasil interpretasi atau verifikasi temuan dengan konsep-
konsep dan teori-teori yang sesuai dengan focus dan subfokus penelitian.
B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak
keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat
dilhat dari rumusanya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain
hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan
atau melaksanakannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya lebih
spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga perintah
ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.

DAFTAR PUSTAKA
Peneliti menuliskan sejumlah nama pengarang berikut judul buku yang
telah dikutip pada isi skripsi atau tesis dengan menggunakan kaidah penulisan
ilmiah.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Observasi
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
Lampiran 3. Catatan Lapangan Hasil Observasi
Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
Lampiran 5 Analisis Leksikal dan Sintaksis
Lampiran 5. Dokumen Pendukung (foto dan dokumen)
Lampiran 6. Hasil Analisis Data

RIWAYAT HIDUP

b. Metode Hermeneutik Naratif


1) Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK


A ..........................
B.........................
C.........................
D.Identitas Kitab

45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian (kualitatif)
B. Tempat dan waktu Penelitian
D. Instrumen Penelitian
E. Sumber data Penelitian
F. Prosedur dan Teknik Pengumpulan data
G. Teknik Analisa data

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Hasil Penelitian Teks (langkah-langkah hermeneutic)
B. Hasil Penelitian Lapangan
C. Pembahasan dan Interpretasi
D. Relevansi Teologi Bagi Gereja Masa Kini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran
C.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

2) Penjelasan Isi Sistematika

BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memberikan wawasan umum tentang arah penelitian.
Dengan pendahuluan ini pembaca dapat mengetahui konteks atau latar
belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, landasan teori, kegunaan
penelitian.

A. Latar Belakang Masalah


Peneliti menguraikan konteks atau situasi yang mendasari munculnya
permasalahan yang menjadi focus penelitian. Peneliti mengungkapkan gejala-
gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk
memunculkan permasalahan. Peneliti juga dapat mengungkapkan mengenai
keadaan atau fakta actual yang menarik perhatian peneliti sehingga fakta-fakta
actual dapat dilihat permasalahannya secara jelas. Sebaiknya indicator-indikator
permasalahan dapat diungkapkan peneliti. Bagian latar belakang ini sebaiknya
diakhiri dengan batasan yang dibuat oleh peneliti berkaitan dengan fenomena,
fakta empiris, ataupun kejadian actual yang sudah dipaparkan sebelumnya.
Batasan atas fenomena tersebut diharapkan dapat mengantarkan peneliti
menuju focus yang akan diteliti sekaligus menunjukkan penting dan menariknya
permasalahan tersebut.

46
B. Fokus dan Subfokus Penelitian
Peneliti menetapkan focus Penelitian, yaitu area spesifik yang akan diteliti.
Setelah focus ditentukan, selanjutnya ditetapkan sudut tinjauan dari focus
tersebut sebagai subfokus Penelitian. Kalau dalam Penelitian kuantitatif, focus
Penelitian ini merupakan batasan masalah

C. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah Penelitian dalam bentuk kalimat Tanya
yang bersifat umum (grand tour question) sebagai pertanyaan paying. Kemudian
rumusan masalah ini dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih
spesifik (research question) sesuai dengan subfokus Penelitian

D. Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Artinya, tujuan Penelitian
harus sesuai atau konsisten dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian di sini
tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul teks skripsi atau tesis, yang
merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapat gelar sarjana atau magister)

E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki manfaat. Manfaat tersebut bersifat
teoretis untuk pengembangan ilmu, dan manfaat praktis untuk pemecahan suatu
permasalahan

BAB II KAJIAN TEORETIK


Acuan teoretik dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian
sesuai dengan kenyataan dilapangan. Selain itu acuan teoretik juga
bermanfaaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan
sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar
antara peran acuan teoretik dalam penelitian kualitatif dengan penelitian
kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif,penelitian berangkat dari teori menuju
data, dan berakhir pada penerimaaan atau penolakan terhadap teori yang
digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan
suatu “teori”.
Untuk penelitian teologi biblika dalam acuan teoretik, terdapat bagian
yang akan membahas secara khusus identitas kitab yang diteliti. Diantaranya
membahas penulis kitab, tahun dan tempat penulisan kitab, jenis atau genre
sastra kitab, struktur kitab, tujuan penulisan kitab, atau berbagai hal yang relevan
dengan identitas kitab yang dibahas.

BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian
secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti,

47
lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data,
pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

A. Pendekatan dan jenis penelitian


Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat
mengapa pendekatan ini digunakan. Untuk penelitian teologi biblika, peneliti juga
harus menjelaskan model hermeneutik yang dipergunakan dalam meneliti teks
kitab yang diteliti, misalnya hermeneutik eksegese kritis historis atau hermeneutik
eksegese naratif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti menjelaskan di mana lokasi penelitian dan waktu yang digunakan
selama Penelitian. Waktu penelitian adalah sejak melakukan observasi awal
sebagai persiapan penulisan proposal sampai pada penulisan laporan penelitian.

C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, instrument utamanya adalah peneliti sendiri
dan berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,
2011:306) atau dengan bantuan orang lain merupakan alat (instrumen)
pengumpulan data utama (Moleong, 2002:4). Instrumen lain yang dimaksud
diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah
ditemukan ,melalui observasi dan wawancara (Sugiono, 2011:307). Dalam
penelitian ini, peneliti juga menggunakan instrument penunjang seperti catatan
lapangan, tape recorder dan kamera foto, hal ini untuk memudahkan peneliti
dalam mengumpul, menganalisa dan memahami informasi yang digali dari
sumber di lapangan.

D. Sumber data Penelitian


Peneliti mengemukakan sumber data penelitian. Contoh, sebagaimanan
dikemukakan Loftland (dalam Moleong, 2002:112), sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dll. 1) sumber tertulis seperti buku dan majalah
ilmiah, arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi, 2) foto dan 3) data statistik.
Kata-kata dan tindakan yang dimaksud adalah kata dan tindakan orang yang
diamati dan diwawancarai.

E. Prosedur dan Teknik Pengumpulan data


Pada bagian ini peneliti mengemukakan prosedur yang akan digunakan
dalam Penelitian. Sebagai contoh: sebagaimana dikemukakan oleh Nasution
(1996:33), sebagai berikut: 1) Tahap Orientasi, 2) Tahap eksplorasi, 3) Tahap
member check. Peneliti juga menjelaskan teknik pengumpulan data yang
digunakan sebagai beriku: 1) pengumpulan data dengan observasi, 2)

48
pengumpulan data dengan wawancara/interview, 3) teknik pengumpulan data
dengan dokumen. Ketiga teknik ini disebut trianggulasi.

F. Teknik Analisis Data


Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan (dalam Sugiono, 2011:334)
menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola. Senada dengan Bogdan, Patton (dalam
Moleong, 1989:103) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan
satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Data-data yang diperoleh dari berbagai
sumber yaitu observasi, wawancara dan dokumen yang ditulis dalam catatan
lapangan serta berbagai sumber resmi setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah
kemudian dianalisis.

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Hasil Penelitian Teks
Dalam bagian hasil penelitian teks, peneliti akan memaparkan langkah-
langkah hermeneutik menurut model hermeneutik naratif terhadap teks yang
diteliti, diantaranya:
1. Teks dan Terjemahan, membandingkan beberapa terjemahan dari teks
yang diteliti, misalnya terjemahan Alkitab dari Biblia Hebraica
Sttutgartensia, Novum Testamentum, Septuaginta, King James
Version, New International Version, Revised Standard Version, New
American Standard Version, Terjemahan Baru – LAI, Bahasa
Indonesia Masa Kini- LAI, selain itu membuat terjemahan sendiri dari
teks yang diteliti dengan melakukan analisis leksikal dan sintaksis.
2. Menentukan tema dari teks yang diteliti.
3. Menentukan Struktur dan gaya sastra dari teks yang diteliti.
4. Menentukan titik pandang dan penokohan dari teks yang diteliti.
5. Memaparkan hasil interpretasi dari teks yang diteliti berdasarkan pada
analisis leksikal dan gramatikal.
6. Menganalisis hasil hermeneutik naratif guna mendapatkan pesan
teologis dari teks yang diteliti.
B. Hasil Penelitian Lapangan
1. Gambaran Umum Jemaat
2. Hasil Penelitioan Berdasarkan Observasi
3. Hasil Penelitian Berdasarkan Wawancara

49
C. Pembahasan dan Interpretasi
Adapun hasil penelitian teks dan hasil penelitian lapangan yang dilakukan
akan dibahas dan diinterpretasi oleh peneliti melalui gagasan-gagasan yang
berdasar pada temuan dari teks kitab yang diteliti dan hasil penelitian lapangan.

D. Relevansi Teologi Bagi Gereja Masa Kini


Dengan berdasar gagasan yang didapatkan dari hasil penelitian teks dan
lapangan maka peneliti kemudian akan merelevansikan hasil interpretasi
tersebut bagi gereja masa kini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Peneliti menuliskan simpulan penelitian yang berisi proposisi-proposisi
atau tema-tema sebagai hasil interpretasi atau verifikasi temuan dengan konsep-
konsep dan teori-teori yang sesuai dengan focus dan subfokus penelitian.
B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak
keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat
dilhat dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang
lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam
menafsirkan atau melaksanakannya. Disamping itu, saran yang diajukan
hendaknya lebih spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi,
lembaga perintah ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.

DAFTAR PUSTAKA
Peneliti menuliskan sejumlah nama pengarang berikut judul buku yang
telah dikutip pada isi skripsi atau tesis dengan menggunakan kaidah penulisan
ilmiah.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Observasi
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
Lampiran 3. Catatan Lapangan Hasil Observasi
Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
Lampiran 5 Analisis Leksikal dan Sintaksis
Lampiran 5. Dokumen Pendukung (foto dan dokumen)
Lampiran 6. Hasil Analisis Data

RIWAYAT HIDUP

C. Penelitian Gabungan / Mixed

a. Contoh: EVALUASI PROGRAM/KEBIJAKAN (Sistematika penulisan tesis


untuk penelitian evaluasi kebijakan menyesuaikan kaidah yang berlaku
pada bidang kelimuan (fleksibel))

50
a. Sistematika

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Konsep Evaluasi Program/Kebijakan
B. Konsep Program/Kebijakan yang Dievaluasi
C. Model Evaluasi Program/Kebijakan
D. Hasil Penelitian yang Relevan (jika ada)
E. Kriteria Evaluasi

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian
B. Tempat dan waktu Penelitian
D. Instrumen Penelitian
1. Kisi-kisi instrument
2. Validasi Instrumen
E. Prosedur dan Teknik Pengumpulan data
F. Teknik Analisa data

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Hasil Evaluasi
C. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

b. Penjelasan Isi Sistematika

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peneliti menjelaskan tentang mengapa program atau kebijakan
tersebut penting untuk diteliti. Alasannya harus berdasarkan kepada
fakta empiris yang dibandingkan dengan konsep program atau

51
kebijakan. Dalam menuliskan latar belakang masalah, peneliti memulai
dengan gambaran factual secara induktif dibandingkan dengan konsep
atau secara deduktif. Uraian secara singkat gambaran model evaluasi
yang sesuai dengan program atau kebijakan yang akan dievaluasi.
Pada akhir penjelasan latar belakang masalah perlu dilakukan.
B. Fokus Penelitian
Peneliti menuliskan focus penelitian, karena dalam suatu penelitian
tidak mungkin semua permasalahan pada suatu program atau
kebijakan akan diteliti. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang
masalah, peneliti perlu menetapkan focus permasalahan yang
mencakup komponen-komponen apa yang akan dievaluasi pada suatu
program atau kebijakan.
C. Rumusan Masalah
Peneliti menjabarkan fokus permasalahan Penelitian dalam bentuk
kalimat Tanya yang menekankan kepada efektivitas masing-masing
komponen pada model evaluasi yang ditentukan.
D. Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Artinya, tujuan
Penelitian harus sesuai atau konsisten dengan rumusan masalah.
Tujuan penelitian di sini tidak sama dengan tujuan yang ada pada
sampul teks skripsi atau tesis, yang merupakan tujuan formal
(misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar
sarjana atau magister)
E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki manfaat. Manfaat tersebut bersifat
teoretis untuk pengembangan ilmu, dan manfaat praktis untuk
pemecahan suatu permasalahan

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Konsep Evaluasi Program/Kebijakan
Peneliti membahas konsep yang berkaitan dengan evaluasi program
atau kebijakan. Pada skripsi minimal 3 (tiga) rujukan konsep dan tesis
minimal 5 (lima) rujukan konsep. Kajian konseptual tidak sekedar
mencantumkan konsep-konsep secara runtut dari berbagai sumber
tetapi merupakan hasil analisis dari berbagai konsep, kecuali untuk
skripsi bersifat deskripsi konsep para ahli.
B. Konsep Program/Kebijakan yang Dievaluasi
Peneliti memberikan gambaran tentang program atau kebijakan yang
akan dievaluasi di antaranya: tujuan, sasaran, kebutuhan, rumusan
kebijakan atau program, gambaran keberadaan program atau
kebijakan secara nyata di lapangan, termasuk pedoman atau petunjuk
pelaksanaan program atau kebijakan yang dapat diperoleh melalui
survey pendahuluan sebelum menyusun proposal Penelitian.
C. Model Evaluasi Program/Kebijakan

52
Peneliti mendeskripsikan model-model evaluasi program atau evaluasi
kebijakan yang relevan dengan karakteristik Penelitian. Selanjutnya
peneliti menentukan model evaluasi yang relevan dengan karakteristik
program atau kebijakan yang akan diteliti. Model evaluasi yang telah
ditentukan dijabarkan ke dalam komponen evaluasi secara rinci
dengan mengaitkan pada program atau kebijakan yang diteliti. Hasil
penjabaran model evaluasi yang dipilih akan menjadi acuan dalam
menyusun pertanyaan Penelitian.
D. Hasil Penelitian yang Relevan (jika ada)
Peneliti mendeskripsikan hasil Penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya dan relevan dengan focus Penelitian.
E. Kriteria Evaluasi
Peneliti membahas konsep yang berkaitan dengan aspek yang akan
dievaluasi pada setiap komponen sehingga diperoleh criteria atau
standard evaluasi setiap yang dievaluasi. Kajian konseptual tidak
sekedar mencantumkan konsep secara runtut dari berbagai sumber
tetapi merupakan hasil analisis dari berbagai sumber (hal ini hanya
berlaku pada tesis). Selanjutnya criteria atau standard evaluasi yang
disajikan dalam bentuk table yang berisi kolom komponen evaluasi,
aspek yang dievaluasi, dan criteria/standard evaluasi/keberhasilan.

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian
Peneliti menentukan pendekatan, metode Penelitian yang digunakan
dan menjelaskannya menurut para ahli bidang evaluasi. Selanjutnya
peneliti menjelaskan disain Penelitian evaluasi program atau kebijakan
yang telah ditetapkan. Disain disajikan dalam bentuk bagan yang
dilengkapi penjelasan.
B. Tempat dan waktu Penelitian
C. Peneliti mendeskripsikan di mana Penelitian dilakukan dan waktu yang
digunakan selama Penelitian mulai menyusun rencana Penelitian
(proposal) hingga penyusunan laporan hasil Penelitian.
D. Instrumen Penelitian
1. Kisi-kisi instrument
Peneliti merancang kisi-kisi instrument sesuai dengan komponen
dan aspek yang dievaluasi. Kisi-kisi instrument disajikan dalam
bentuk tabel yang berisikan aspek yang dievaluasi, indicator,
nomor butir dan jumlah butir untuk setiap aspek.
2. Validasi Instrumen
Validasi teoretik atau konstruk dilakukan dengan telaah pakar
dan/atau panel. Proses penelaahan teoretis suatu konsep dimulai
dari komponen evaluasi, aspek yang dievaluasi, indicator sampai
kepada penjabaran dan penulisan butir instrument. Peneliti
menjelaskan pakar yang menelaah instrument, prosedur telaah dan
hasil telaahnya secara kualitatif.

53
E. Prosedur dan Teknik Pengumpulan data
Peneliti menjelaskan teknik pengumpulan data yang meliputi
observasi, wawancara, angket, telaah dokumen dan focus group
discussion. Untuk memvalidasi data kualitatif dilakukan melalui
trianggulasi data, baik trianggulasi teknik, trianggulasi sumber, maupun
perpanjangan waktu Penelitian. Selanjutnya peneliti menyajikan tekni
pengumpulan data dalam bentuk tabel atau bagan yang meliputi
komponen evaluasi, sumber data, instrument yang digunakan dan
sumber data, teknik pengumpulan data dan jenis instrument yang
digunakan. Peneliti menjelaskan prosedur pengumpulan data yang
disesuaikan dengan komponen-komponen evaluasi.
F. Teknik Analisa data
Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi
analisis data dengan statistika deskriptif dan analisis data secara
kualitatif. Analisis data dengan statistika deskriptif disajikan dalam
bentuk tabel atau grafik tentang aspek yang diukur dalam evaluasi.
Analisis secara kualitatif dilakukan dengan cara analisis selama
pengumpulan data dan analisis data setelah data terkumpul. Analisis
selama pengumpulan data meliputi: mengembangkan catatan
lapangan, mengkategorikan data, member kode pada data,
memasukan data ke dalam format analisis, dan mengembangkan
pertanyaan untuk mengumpulkan data selanjutnya, sedangkan analisis
setelah data terkumpul meliputi: mengumpulkan dan member nomor
secara kronologis sesuai dengan waktu pengumpulan data, meneliti
ulang data dan mengelompokkannya dalam satu format kategori dan
klasifikasi data sesuai dengan kodenya, memaparkan data yang telah
dianalisis sesuai dengan komponen model evaluasi, dan peraikan
beberapa kesimpulan. Penarikan kesimpulan diambil setelah
membandingkan data yang telah dianalisis dengan criteria evaluasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Hasil Evaluasi
Peneliti menguraikan hasil evaluasi untuk setiap komponen yang
dievaluasi. Data kuantitatif yang dijaring melalui angket disajikan
dalam bentuk tabel atau grafik, sedangkan data kualitatif yang dijaring
melalui hasil observasi, wawancara, dan data dokumentasi
dideskripsikan secara naratif dan dimaknai untuk setiap komponen
evaluasi
B. Pembahasan
Peneliti membandingkan hasil temuan dengan criteria evaluasi
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Selanjutnya kesimpulan
Penelitian dibahas dengan dukungan data kualitatif yang telah
dimaknai dan mengaitkan dengan antar komponen-komponen model
evaluasi.

54
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Peneliti menyajikan kesmpulan hasil evaluasi, baik kesimpulan setiap
komponen maupun kesimpilan umum yang merupakan intisari dari
keseluruhan kesimpulan hasil evaluasi.
B. Rekomendasi
Peneliti menyusun rekomendasi, baik untuk memperbaiki konsep dan
rumusan program atau kebijakan, maupun untuk memperbaiki
implementasi program atau kebijakan. Rekomendasi juga mencakup
alat dan bahan yang tersedia bagi kemungkinan implementasi program
atau kebijakan, waktu implementasi, dan kondisi lingkungan yang
mendukung kelayakan implementasi program atau kebijakan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Lampiran 1. Pedoman Observasi
2. Lampiran 2. Pedoman Wawancara
3. Lampiran 3. Agket
4. Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Observasi
5. Lampiran 5. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
6. Lampiran 6. Dokumen Pendukung (foto, dokumen program atau kebijakan
yang dievaluasi sesuai fokus)

RIWAYAT HIDUP

2. Contoh: ACTION RESEARCH

a. Sistematika

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI


A. Konsep Penelitian Tindakan
B. Konsep Model Tindakan yang Dilakukan
C. Penelitian Yang Relevan
D. Kerangka Teoretis
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Prosedur Penelitian Tindakan

55
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
E. Sumber Data
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Validasi Data
H. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kempulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Model Tindakan
Lampiran 2. Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 3. Catatan Lapangan Kolaborasi
Lampiran 4. Hasil Validasi Data
Lampiran 5. Hasil Tindakan
Lampiran 6. Dokumen dan Foto Pelaksanaan Tindakan

RIWAYAT HIDUP

b. Penjelasan Isi Sistematika

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peneliti mengungkapkan kondisi nyata di lapangan dengan
memberikan gambaran bahwa kiondisi tersebut menyebabkan
terjadinya suatu permasalahan, sehingga perlu untuk dipecahkan.
Uraian harus diawali dengan mengidentifikasi kesenjangan-
kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi yang ideal,
serta dampak yang ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan
tersebut. Peneliti juga menyajikan berbagai alternative untuk
mengatasi kesenjangan tersebut yang dipaparkan secara singkat dan
disertai dengan identifikasi factor penghambar serta pendukungnya.
Alternatif yang ditawarkan sebagai pemecahan masalah disajikan
dengan menyampaikan rasionalnya. Pada bagian akhir dari paparan
latar belakang masalah, peneliti memberikan argumentasi pentingnya
masalah tersebut.
B. Fokus Penelitian
Peneliti menetapkan focus permasalahan yang akan diteliti
berdasarkan latar belakang masalah. Fokus Penelitian dinyatakan

56
dalam bentuk pernyataan yang menyatakan solusi atau alternative
pemecahan masalah.
C. Rumusan Masalah
Peneliti menjabarkan focus Penelitian dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan Penelitian yang lebih bersifat mikro. Pertanyaan Penelitian
memuat alternative pemecahan yang ditawarkan sebagai cara
pemecahan yang paling tepat terhadap masalah yang ada.
D. Tujuan Penelitian
Peneliti menjelaskan tujuan Penelitian. Tujuan Penelitian harus sesuai
dengan rumusan masalah. Rumusan tujuan harus mengarah pada
upaya perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang diteliti
E. Manfaat Penelitian
Peneliti memaparkan kegunaan hasil Penelitian untuk memberikan
solusi alternative pada masalah yang diajukan.

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Konsep Penelitian Tindakan
Peneliti mendeskripsikan berbagai konsep metode Penelitian tindakan
dengan memberikan penjelasan karakteristik masing-masing metode
Penelitian dan tindakan. Peneliti menentukan salah satu metode
Penelitian tindakan yang relevan dengan masalah yang akan diteliti
dan menjelaskan kelebihan metode Penelitian tindakan yang dipilih
dan relevansinya dengan masalah yang diteliti.
B. Konsep Model Tindakan yang Dilakukan
Peneliti mendeskripsikan konsep atau teori dari pustaka yang relevan
dengan permasalahan Penelitian. Konsep atau teori member arah atau
petunjuk untuk menyusun kerangka acuan tindakan terkait dengan
permasalahan. Setelah mendeskripsikan dan menganalisis beberapa
konsep maka peneliti melakukan sintesis untuk menentukan konstruk
atau konsep peneliti tentang kerangka tindakan. Pada skripsi minimal
3 (tiga) rujukan konsep dan tesis minimal 5 (lima) rujukan konsep.
C. Penelitian Yang Relevan
Peneliti mengemukakan hasil Penelitian yang relevan dengan
Penelitian yang dilakukannya. Penelitian yang relevan dapat diambil
dari jurnal ataupun sumber lain. Peneliti juga harus memaparkan
kedudukan Penelitian yang sedang dilakukan dengan Penelitian
lainnya yang relevan.
D. Kerangka Teoretis
Peneliti memaparkan keterkaitan konsep atau teori dengan
permasalahan Penelitian dan pemecahan masalah yang dipilih
sehingga menghasilkan prosedur tindakan. Acuan teoretis yang
dihasilkan berupa desain tindakan secara teoretis.

57
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Peneliti menjelaskan metode Penelitian tindakan yang digunakan
dalam pemecahan masalah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti menjelaskan setting Penelitian mencakup karakteristik objek
yang diteliti serta kondisi lokasi Penelitian dan waktu yang digunakan
selama Penelitian, mulai dari penyusunan rencana Penelitian
(proposal) hingga penyusunan laporan Penelitian itu selesai dilakukan.
C. Prosedur Penelitian Tindakan
Peneliti menjelaskan siklus yang dirancang dalam Penelitian sesuai
dengan model tindakan yang dipilih. Setiap sklus dijelaskan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan secara rinci sesuai dengan
tahapan model tindakan yang dipilih. Setiap tahapan dijelaskan apa
yang dilaksanakan dan bagaimana pelaksanaannya.
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Peneliti memberikan indicator keberhasilan sesuai dengan teori yang
diacu dari model tindakan. Indikator keberhasilan dijelaskan secara
operasional untuk mengetahui keberhasilan setiap siklus.
E. Sumber Data
Peneliti menjelaskan sumber data yang mencakup kolaborator, objek
Penelitian dan sumber data lainnya.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menjelaskan kisi-kisi instrument yang digunakan dalam
pengumpulan data Penelitian tindakan. Kisi-kisi memuat aspek
yang akan diukur dalam model tindakan
2. Jenis Instrumen
Peneliti menjelaskan jenis instrument yang digunakan sebagai alat
pengambilan data dalam tindakan Penelitian
3. Validasi Instrumen
Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan untuk pengujian
validitas instrument.
G. Validasi Data
Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan untuk menelaah model
tindakan. Dalam penjelasan memuat prosedur dan pakar yang
menelaah model tindakan. Untuk menvalidasi data kualitatif dilakukan
melalui triangulasi data
H. Teknik Analisis Data
Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi:
analisis data dengan statistika deskriptif dan analisis data secara
kualitatif. Analisis data dengan statistic deskriptif disajikan dalam
bentuk tabel atau grafik. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan
cara mendeskripsikan informasi yang digunakan sebagai data selama
pengumpulan data dan setelah data terkumpul. Analisis selama
pengumpulan data, yaitu: mengembangkan catatan lapangan.

58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kempulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Model Tindakan
Lampiran 2. Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 3. Catatan Lapangan Kolaborasi
Lampiran 4. Hasil Validasi Data
Lampiran 5. Hasil Tindakan
Lampiran 6. Dokumen dan Foto Pelaksanaan Tindakan

RIWAYAT HIDUP

C. ISI BAGIAN AWAL PENULISAN TESIS ATAU SKRIPSI

Pada bagian awal penulisan tesis atau skripsi, disajikan secara tersendiri
dengan alasan bahwa secara umum, isi pada bagian awal penulisan tesis atau
skripsi adalah sama. Adapun sistematikanya, sebagai berikut:

1. Isi Urutan Bagian Awal:


Halaman sampul
Lembar logo
Halaman judul
Rekomendasi/Lembar persetujuan
a) lembar pesetujuan pembimbing
b) lembar persetujuan dan pengesahan
Lembar Pernyataan
Abstrak (untuk tesis perlu ditambahkan abstrak dalam bahasa Inggris)
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran
Daftar lainnya

59
2. Penjelasan Isi Bagian Awal Hasil Laporan Tesis atau Skripsi

Untuk memperoleh gamabran yang lebih jelas tentang unsur-unsur bagian awal
yang telah disebutkan diatas, berikut ini diuraikan isi yang terkandung dalam
masing-masing unsur tersebut.

Halaman Sampul
Halaman sampul berisi: judul secara lengkap, kata skrips atau tesis, nama
dan nomor induk mahasiswa (NIM), lambang STAKN Manado dengan diameter 3
cm, dan diikuti dengan nama lengkap STAKN, jurusan, dan waktu (bulan, tahun)
lulus ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan
tataletak masing-masing bagian diatur secara simetri, rapi dan serasi. Ukuran
huruf yang digunakan adalah 12-16 point. Contoh halaman sampul dapat dilihat
pada lampiran.

Lembar Logo
Lembar logo hanya berisi lambang STAKN Manado dengan ukuran
diameter 8 cm. Contoh logo STAKN Manado dapat dilihat pada lampiran.

Halaman Judul
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi isi dan
formatnya sama dengan halaman sampul. Halaman judul lembar yabg kedua
memuat : (1) judul skripsi atau tesis secara lengkap yang diketik dengan huruf
kapital, (2) teks skripsi atau tesis diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan program sarjana……. atau magister…….pada STAKN Manado.
Contoh halaman judul dapat dilihat pada lampiran.

Lembar Persetujuan
Ada dua macam lembar persetujuan. Lembar persetujuan yang pertama
memuat persetujuan dari para pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan dalam
lembar persetujuan pembibing adalah : (1) teks skripsi atau tesis oleh … ini telah
disetujui untuk diuji, (2) nama lengkap dan nomor induk pegawai (NIP)
Pembimbing I dan Pembimbing II. Contoh lembar persetujuan pembimbing yang
dimaksud dapat dilihat pada lampiran.
Lembar persetujuan yang kedua berisi pengesahan skripsi oleh para
penguji, ketua jurusan, dan ketua STAKN. Pengesahan tesis oleh para penguji
dan direktur PPs. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan
penyempurnaaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-
saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam
lembar persetujuan dosen penguji dicantumkan tanggal-bulan-tahun
dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP,dari masing-masing
dewan penguji dan ketua STAKN, ketua jurusan (untuk skripsi) atau direktur PPs
(untuk tesis). Contoh lembar persetujuan dosen penguji ini dapat dilihat dalam
lampiran.

60
Pernyataan Keaslian penulisan
Pernyataan keaslian tuliasan berisi ungkapan penulis bahwa isi skripsi, tesis,
atau disertasi yang ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang diaku sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri.
Pengabilalihan karya orang lain untuk diaku sebagai karya sendiri merupakan
tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis karya ilmiah harus
menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini. Contoh pernyataan keaslian
tulisan dapat dilihat pada lampiran.

Asbtrak
Kata abtrak ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris
dibatas atas bidang pengetikan dan tanda titik. Nama penulis diketik dengan
jarak 2 spasi dari kata abtrak, di tepi kiri dengan urutan: nama akhir diikuti koma,
nama awal, nama tengah jika ada) diakhiri. Tahun lulus ditulis setelah nama,
diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali
huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata skripsi atau
tesisditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama jurusan
(tidak boleh disingkat), nama fakultas, nama universitas dan diakhiri dengan titik.
Kemudian dicantumkan dengan nama dosen pembimbing/komisis pembimbing
lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama
dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima buah.
Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata
kunci dapat ditemukan judul-judul skripsi, tesis, atau disertasi beserta abtraknya
dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti dari skripsi, tesis, atau
disertasi yang mencakup latarbelakang, masalah yang diteliti, metode yang
digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau
ada) saran yang diajukan.
Teks dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan
panjangnya tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Contoh format
abstrak dapat dilihat pada lampiran.

Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain
yang telah membantu atau berkontribusi dalam mempersiapkan, melaksanakan,
dan menyelesaikan penulisan skripsi, tesis, dan disertasi.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris dibatas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan
spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas
ukuran kuarto. Pada bagian akhir teks (dipojok kanan-bawah) dicantumkan kata
penili tanpa menyebut nama terang.

61
Daftar Isi
Di dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul
anak subbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di
dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul
subbab dan anak subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf
kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi
keseluruhan isi. Contoh halaman daftar isi dapat dilihat pada lampiran.

Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, serta nomor halaman untuk
setiap tabel. Judul tabel harus dapat dengan judul tabel yang terdapat di dalam
teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Contoh daftar tabel dapat dilihat pada lampiran.

Daftar gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar,
dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang
memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul
gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar
gambar dapat dilihat pada lampiran.

Dartar lampiran
Daftar lampiran memuat daftar lampiran, judul lampiran, serta halaman
tempat itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik
dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya
diberi jarak dua spasi. Contoh daftar lampiran dapat dilihat pada lampiran.

Daftar Lainnya
Jika dalam suatu skripsi atau tesis banyak digunakan tanda-tanda lain
yang mempunyai makna esensial (misalnya singkatan atau lambang-lambang
yang digunakan dalam Matenatika, ilmu eksakta, teknik, bahasa, dan
sebagainya), maka perlu ada daftar khusus mengenai lambang-lambang atau
tanda-tanda tersebut.

Daftar Isi
Daftar isi diurutkan sesuai dengan sistematika penulisan skripsi atau tesis
secara keseluruhan, mulai bagian awal, bagian ini, dan bagian akhir dan
mencantumkan penempatan halaman masing-masing isi bagian. Pada bagian
inti yang terdiri dari Bab I sampai dengan Bab V, peneliti menyebutkan judul Bab
dan Sub-judul Bab. Contoh: daftar isi, lihat lampiran

62
F. KARAKTERISTIK ARTIKEL DAN MAKALAH

1. Artikel

a. Artikel Hasil Penelitian

Ciri Pokok

Laporan dalam bentuk artikel ilmiah dibedakan dengan laporan teknis dalam
tiga segi, yaitu bahan, sistematika, dan prosedur penulisan. Ciri pokok
pertama yang membedakan artikel hasil penelitian dan laporan penelitian
teknis resmi adalah bahan yang ditulis. Artikel hasil penelitian untuk jurnal
hanya berisi hal-hal yang sangat penting saja. Bagian yang dianggap paling
penting untuk disajikan dalam artikel hasil penelitian adalah temuan
penelitian, pembahasan hasil/temuan, dan kesimpulannya. Hal-hal selain
ketiga tersebut cukup disajikan dalam bentuknya yang serba singkat dan
seperlunya. Kajian pustaka lasin disajikan untuk mengawali artikel dan
sekaligus merupakan suatu pembahasan tentang rasional pentingnya
masalah yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai latar belakang
penelitian.
Ciri pokok kedua yang membedakan artikel hasil penelitian dengan
laporan penelitian teknis resmi adalah sistematika penulisan yang digunakan.
Laporan penelitian terdiri atas bab dab subbab, sedangkan artikel dan
makalah terdiri atas bagian dan subbagian. Bagian dan subbagian tersebut
dapat diberi judul atau tanpa judul. Dalam laporan penelitian teknis resmi,
kajian pustaka lasinnya disajikan di bagian kedua (bab II), yakni setelah
bagian yang membahas masalah, penting penelitian, hipotesis (jika ada), dan
tujuan penelitian. Dalam bagian artikel hasil penelitian, kajian pustaka
merupakan bagian awal dari artikel (tanpa judul subbagian kajian pustaka)
yang berfungsi sebagai bagian penting dari latar belakang. Kajian pustaka
yang sekaligus sebagai pembahasan latar belakang masalah penelitian
ditutup dengan rumusan tujuan penelitian. Setelah itu, berturut-turut disajikan
hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian, hasil dan temuan
penelitian, pembahasan hasil, kesimpulan, dan saran.
Ciri pokok ketiga adalah prosedur penulisan artikel hasil penelitian.
Kemungkinan prosedur penulisan artikel hasil penelitian. Pertama, artikel
hasil penelitian ditulis sebelum laporan penelitian teknis resmi secara lengkap
dibuat. Tujuannya untuk menjaring masukan-masukan dari pihak pembaca
(masyarakat akademik) sebelum peneliti menyelesaikan tulisan lengkap
dalam bentuk laporan penelitian teknis resmi. Masukan dari pihak pembaca
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil-hasil/temuan penelitiannya.
Kedua, artikel hasil penelitian untuk jurnal ditulis setelah laporan penelitian
teknis resmi merupakan kewajiban, sedangkan penulisan artikelnya hanya
bersifat anjuran. Alternatif ketiga, artikel hasil penelitian yang diterbitkan
dalam jurnal merupakan satu-satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti.
Alternatif ketiga ini lasin dilakukan peneliti yang mendanai penelitiannya

63
sendiri. Bagi penelitian swadana, artikel hasil penelitian dalam jurnal
merupakan forum komunikasi yang paling efektif dan efisien.

Isi dan Sistematika

Penulisan artikel hendaknya sistematika tanpa angka ataupun abjad.


Penjelasan lebih rinci disajikan pada bagian IV pedoman ini. Berikut ini
disajikan uraian tentang isi artikel hasil penelitian secara umum yang berlaku
untuk hasil penelitian kuantitatif atau kualitatif.

Judul

Judul artikel hendaknya informatif, lengkap, tidak terlalu panjang atau terlalu
pendek, yaitu antar 5 – 15 kata. Judul artikel memuat variabel-variabel yang
diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti.

Nama Penulis

Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain
apapun. Nama lembaga tempat bekerja peneliti sebagai cacatan kaki di
halaman pertama. Jika lebih dari 2 peneliti, hanya nama peneliti utama saja
yang dicantumkan di bawah judul ; nama peneliti lain ditulis di catatan kaki.

Sponsor

Nama sponsor penelitian ditulis sebagai cacatan kaki pada halaman pertama
diletakkan di atas nama lembaga asal peneliti.

Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling
penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian,
(untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti),
dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga kesimpulan dan
implikasi). Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti
hipotesis, pembahasan, dan saran tidak disajikan. Abstrak hendaknya ditulis
dalam bahasa Inggris. Terjemahan judul artikel berbahasa Indonesia dimuat
pada baris pertamam abstrak berbahasa Inggris. Panjang abstrak 50 – 75
kata dan ditulis dalam satu paragraf. Abtsrak diketik dengan spasi tunggal
dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama (margin
kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm)

Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang
diteliti atau istilahistilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci
sekitar 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi

64
ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta
abstraknya dengan mudah.

Pendahuluan

Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata
kunci. Bagian ini menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit 3
gagasan : (1) Latar belakang atau Rasional penelitian, (2) Masalah dan
Wawasan rencana pemecahan masalah, (3) Rumusan tujuan penelitian (dan
harapan tentang manfaat hasil penelitian).
Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin
otoritas penulisnya. Jumlah rujukan harus porporsional (tidak terlalu sedikit
dan tidak terlalu banyak ). Pembahasan kepustakaan harus disajikan secara
ringkas, padat, dan langsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek yang
dibahas dapat mencakup landasan teorinya, segi historisnya, atau segi
lainnya. Pemyajian latar belakangatau rasional penelitian hendaknya
sedemikian rupa sehingga mengarahkan pembaca ke rumusan masalah
penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah dan
akhirnya ke rumusan tujuan. Untuk penelitian kualitatif di bagian ini dijelaskan
juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus
penelitian.

Metode

Pada dasarnya bagian ini menyajikan bagaimana penelitian itu dilakukan.


Uraian disajikan dalam beberapa paragraf tanpa subbagian, atau dipilah-pilah
menjadi beberapa subbagian. Hanya hal-hal yang pokok saja yang disajikan.
Uraian rinci tentang rancangan penelitian tidak perlu diberikan.

Materi pokok bagian ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa sumber
data, dan bagaimana data dianalisis. Apabila uraian ini disajikan dalam
subbagian, maka subbagian itu antara lain berisi keterangan tenyang
populasi dan sampel (atau subjek), instrumen pengumpulan data, rancangan
penelitian (terutama jika digunakan rancangan yang cukup kompleks sepert
rancangan eksperimental), dan teknik analisis data.

Penelitian yang digunakan alat dan bahan perlu ditulis spesifikasi alat dan
bahannya. Spesifikasi alat menggambarkan tingkat kecanggihan alat yang
digunakan, sedangkan spesifikasi bahan juga perlu diberikan karena
penelitian ulang dapat berbeda dari penelitian prerdana apabila spesifikasi
bahan yang digunakan berbeda.

Untuk penelitian kualitatif perlu ditambahkan perian mengenai kehadiran


peneliti, subjek penelitian dan informan beserta cara-cara menggali data
penelitian, lokasi penelitian, dan lama penelitian. Selain itu juga diberikan
uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian.

65
Hasil

Bagian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah, dan oleh karena itu biasanya
merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisis data;
yang dilaporkan adalah hasil bersih. Proses analisis data (seperti perhitungan
statistik) tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesispun tidak perlu
disajikan, termasuk perbandingan antara koefisien yang ditemikan dalam
analisis dengan koefisien dalam tabel statistik. Yang dilaporkan adalah hasil
analisis dan hasil pengujian hipotesis. Hasil analisis boleh disajikan dengan
tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi komentar atau dibahas.
Pembahasan tidak harus dilakukan pertabel atau grafik. Tabel atau grafik
digunakan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.

Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan
memilah-milah menjadi subbagian-subbagian sesuai dengan penjabaran
masalah penelitian. Apabila ini pendek, bisa digabung dengan pembahasan.
Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam
bentuk subtopik-subtopik yang berkaitan langsung dengan fokus Penelitian.

Pembahasan

Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan
pembashasan adalah (a) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan
bagaimana tujuan penelitian itu dicapai, (b) menafsirkan temuan-temuan, (c)
mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang
telah mapan, dan atau (d) menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang
ada.

Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus


disimpulkan hasil-hasil penelitian secara eksplisit. Misalnya dinyatakan
bahwa penelitian bertujuan untuk mengetahui pertmbuhan kognitif anak
sampai umur 5 tahun, maka dalam bagian pembahasan haruslah diuaraikan
pertumbuhan kognitif anak itu sesuai dengan hasil penelitian.

Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan


teori-teori yang ada. Misalnya ditemukan adanya korelasi antara kematangan
berpikir dengan lingkungan anak. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa lingkungan
dapat memberikan dapat memberikan masukan untuk mematangkan proses
kognitif anak. Lingkungan adalah segala sesuatu yabg terdapat di sekitar
anak, termasuk sekolah sebagai tempat belajar.

Temuan diintegrasikan ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada


dengan jalan membandingkan temuan itu dengan temuan penelitan lainnya,
atau dengan teori yang ada, atau dengan kenyataan dilapangan.
Perbandingan harus disertai rujukan. Jika penelitian ini menelaah teori

66
(penelitian dasar), teori yang bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagian atau
seluruhnya. Penolakan sebagian dari teori haruslah disertai dengan
modifikasi teori, dan penolakan terhadap seluruh teori haruslah disertai
dengan rumusan teori baru.

Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti,
keterkaitan antara kategori-kategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan
atau penelitian terhadap temuan dan teori sebelumnya.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian


hasil dan pembahasan. Berdasarkan uraian pada kedua bagian itu,
dikembangkan pokok-pokok pikiran yang merupakan esensi dari uraian
tersebut. Kesimpulan disajikan dalam bentuk essei, bukan dalam bentuk
nuerikal.

Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa


mengacu kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoritis, dan
penelitian lanjutan. Bagian saran bisa berdiri sendiri. Bagian kesimpulan dan
saran dapat pula disebut bagian penutup.

Daftar Rujukan

Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan
dalam batang tubuh atikel ilmiah, bahan pustaka yang dimasukan dalam
daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Demikian
pula semua rujukan yang disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan
dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan dapat dilihat pada
Bagian IV, Teknik Penulisan.

Ketentuan untuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya berlaku juga


untuk penulisan makalah pendek (yaitu makalah yang panjangnya tidak lebih
dari 20 halaman), kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kat kunci tidak
harus ada.

b. Artikel Non Penelitian

Istilah artikel nonpenelitian mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang
bukan merupakan laporan hasil penelitia. Artikel yang termasuk kategori
artikel nonpenelitian antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori,
konsep, atau prinsip, mengmebnagkan suatu model, mendeskripsikan fakta
atau fenomena tertentu, menilai suatu produk, dan masih banyak jenis lain.
Karena beragamnya jenis artikel ini, maka cara penyajiannya di dalam jurnal
sangat bervariasi.

67
Ketentuan untuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya berlaku juga
untuk penulisan makalah pendek (yaitu makalha yang panjangnnya tidak
lebih dari 20 halaman), kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kata kunci
tidak harus ada.

Isi dan Sistematika

Penuliasan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad.


Penjelasan lebih rinci disajikan pada bagian IV pedoman ini. Sebuah artikel
nonpenelitian berisi hal-hal yang sangat esensial; karena itu biasanya jumlah
halaman yang disediakan tidak banyak (antara 10-20 halaman). Unsur pokok
yang harus ada dalam artikel nonpenelitian dan sistematikanya adalah (1)
judul artikel, (2) nama penulis, (3) abstrak dan kata kunci, (4) pendahuluan,
(5) bagian inti, (6) penutup, dan (7) daftar rujukan.

Judul

Judul artikel berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat inti isi
yang terkandung dalam artikel. Untuk itu, pemilihan kata yang dipakai dalam
judul artikel hendaknya dilakukan secara cermat. Di samping aspek
ketepatannya, pemilihan kata-kata untuk judul perlu juga mempertimbangkan
pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca. Judul artikel
hendaknya terdiri atas 5-15 kata.

Nama Penulis

Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain
apapun. Nama lembaga tempat bekerja penulis ditulis sebagai catatan kki di
halaman. Jika lebih dari dua penulis, hanya nama penulis utama yang
dicantumkan di bawah judul; nama penulis lain ditulis dalam catatan kaki.

Abstrak dan Kata kunci

Untuk artikel nonpenelitian, abstrak beri ringkasan dari isi artikel yang
dituangkan secara padat, buka komentar atau pengantar dari penyunting atau
redaksi. Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa Inggris. Terjemahan judul
artikel berbahasa Indonesia dimuat pada baris pertamam abstrak berbahasa
Inggris. Panjang abstrak 50 – 75 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Abtsrak
diketik dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit
dari teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm)

Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang
diteliti atau istilahistilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci
sekitar 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi

68
ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta
abstraknya dengan mudah.

Pendahuluan

Berbeda dengan isi pendahuluan di dalam artikel hasil penelitian, bagian


pendahuluan dalam artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkan
pembaca kepada topik utama yang akan dibahas. Oleh karena itu, isi bagian
pendahuluan menguraikan hal-hal yang mampu menarik pembaca sehingga
mereka “tergiring” untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu, bagian
pendahuluan hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 kalimat)
tentang hal-hal pokok yang akan dibahas. Bagian pendahuluan tidak diber
judul.

Bagian Inti

Judul, judul bagian, dan isi bagian inti sebuah artikel nonpenelitian sangat
bervariasi, tergantung pada topik yang dibahas. Hal yang perlu mendapat
perhatian pada bagian inti adalalah pengorganisasian isisnya. Uraian yang
lebih rinci mengenai cara pengorganisasian isi dibahas pada paparan
berikutnya.

Penutup

Istilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel
nonpenelitian, jika isinya hanya berupa catatan akhir atau yang sejenisnya.
Jika uraian pada akhir berisi kesimpulan hasil pembahasan pada bagian
sebelumnya, perlu dimasukan pada bagian kesimpulan. Kebanyakan artikel
nonpenelitian membutuhkan kesimpulan. Ada beberapa artikel nonpenelitian
yang dilengkapi dengan saran. Sebaiknya saran ditempatkan dalam bagian
tersendiri.

Daftar Rujukan

Bahan pustaka yang dimasukan dalam daftar rujukan harus sudah


disebutkan dalam batang tubuh artikael. Demikian pula semua rujukan yang
disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan dalam daftar rujukan.
Tatacara penulisan daftar rujukan dapat dilihat pada Bagian IV, Teknik
Penulisan.

Pengorganisasian Isi

Pengorganisasian isi mengacu kepada cara penataan urutan isi yang akan
dipaparkan dalam artikel. Isi yang dimaksud dapat berupa fakta, konsep,
prosedur, atau prinsip. Tipe isi yang berbeda memerlukan penataan urutan
yang berbeda, tergantung pada struktur isisnya.

69
Berikut ini adalah langkah yang perlu dilewati untuk menghasilkan
pengorganisasian isi artikel yang baik : (1) mengidentifikasi tipe isi yang akan
dideskripsikan dalam artikel, (2) menetapkan struktur isis, (3) menata isi
kedalam strukturnya, (4) menata isi, dan (5) mendeskripsikan isi mengikuti
urutan yang telah ditetapkan.

Mengidentifikasi tipe isi yang akan dideskripsikan dalam artikel merupakan


langkah yang paling awal yang pernah dilewati. Isis yang dimaksud perlu
dikaji secara cermat apakah berupa konsep, prosedur, atau prinsip. Tipe isi
dikatakan konsep apabila menekankan uraian tentang “apanya”, tipe isi
prosedur menekankan “bagaimana”, dan tipe isi dikatakan prinsip apabila
menekankan “mengapa”.

Menetapkan struktur isi merupakan langkah lanjutan setelah penetapan tipe


isi. Struktur isi mengacu kepada kaitan antarisi. Penataan isi artikel perlu
memperhatikan struktur isinya. Dari struktur isi mana yang selayaknya
diuraikan lebih dulu dan isi mana yang diuraikan kemudian, serta seberapa
dalam isi perlu diuraikan.

Tipe isi yang berbeda menuntut isi yang berbeda. Apabila isi yang diuraikan
dalam artikel berupa konsep-konsep, maka isi ini yang akan diuraikan dalam
artikel berupa konsep-konsep, maka isi ini sebiknya ditata kedalam struktur
konseptual. Apabila isi yang akan diuraikan berupa prosedur, maka
penataannya menuntut penggunaan struktur prosedural. Apabila isi yang
akan diuraikan berupa prinsip, tatalah prinsip-prinsip ini ditata kedalam
struktur teoritik.

Langkah ketiga adalah menata isi ke dalam strukturnya. Apabila hasil langkah
kedua di atas ternyata mengarah ke pembuatan struktur konseptual, maka
langkah berikutnya adalah memilih semua konsep penting yang akan
diuraikan dan menatanya menjadi suatu struktur yang bermakna, yang
secara jelas menunjukkan keterkaitan antarkonsep itu.

Langkah keempat adalah menata urutan isi. Penataan ini dilakukan berpijak
pada struktur yang telah dibuat pada langkah ketiga. Pada langkah ini semua
konsep, atau prosedur, atau prinsip yang telah dimasukan dalam strukturnya
ditata urutan pemaparannya. Beberapa ketentuan penataan urutan yang
perlu diperhatukan adalah seabagi berikut.

Pertama, paparkan struktur isi, sedapat mungkin, pada bagian paling awal
dari artikel. Struktur isi yang memuat bagian-bagian penting artikel dan
kaitan-kaitan antarbagian itu perlu dipaparkan pada bagian awal untuk
dijadikan kerangka acuan paparan isi yang lebih rinci.

70
Kedua, paparkan bagian isi terpenting di bagian pertama. Pada tahap
pemaparan isi yang diambil dari suatu struktur, upayakan memaparkan isi
yang paling penting pertama kali. Penting tidaknya bagian isi ditentukan oleh
sumbangannya untuk memahami keseluruhan isi artikel. Misalnya, jika
konsep-konsep yang akan dipaparkan memiliki hubungan prasyarat belajar,
maka konsep-konsep yang akan memprasyarati sebaiknya dipaparkan
terlebih dulu.

Ketiga, sajikan isi secara bertahap dari umum ke rinci. Isi yang lebih umum
sebaiknya disajikan mendahului isi yang lebih rinci. Selain itu, setiap paparan
suatu bagian isi sebaiknya selalu ditunjukan kaitannya dengan bagian isi
yang lain. Setelah langkah pertama sampai keempat dilewati, penulis artikel
tinggal membuat paparan isi sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam memaparkan isi upayakan menggunakan tahapan
tingkat umum ke rinci secara bertahap. Dengan cara ini tingkat sajian yang
lebih umum akan menjadi pijakan bagian sajian isi yang lebih rinci.

2. KARAKTERISTIK MAKALAH

a. Ciri Pokok

Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah untuk meyakinkan


pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan
pengorganisasian yang sistematis memang perlu diketahui dan diperhatikan.
Makalha yang merupakan salah satu jenis karangan ilmiah memiliki ciri atau
karakter seperti berikut. Secara umum, ciri-ciri makalh terletak pada sifat
keilmiahannya. Artinya, sebagai karangan ilmiah makalah memiliki sifat
objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis dan logis. Berdasarkan
kriteria ini, baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikasi masalah
atau topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan
pembahasan, dan kejelasan pengorganisasian pembahasannya.

Berdasarkan sifat dan jenis penaran yang digunakan, makalah dapat


dibedakan menjadi tiga macam: makalah deduktif, maklah induktif, makalh
campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya
didasarkan pada kajian teoritis (pustaka) yang relavan dengan masalah yang
dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan dat
empiris yang diperoelh dari lapngan yang relavan dengan masalah yang
dibahas. Sedangkan makalah campuran merupakan makalah yang
penulisannya didasarkan pada kajian teoritis yang digabungkan dengan data
empiris yang relavan dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya,
jenis maklah pertama (makalah deduktif) merupakan jenis makalah yang
paling banyak digunakan.

Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan makalah panjang dan makalah
pendek. makalah panjang adalah makalah yang jumlahnya halamannya lebih

71
dari 20 halaman. Bagian ini menyajikan ketentuan tentang penulisan maklah
panjang, sedangkan ketentuan tentang penulisan makalah pendek pada
dasarnya sama dengan ketentuan penulisan artikel nonpenelitian, kecuali
abstrak dan kata kunci yang tidak harus ada.

b. Isi dan sistematika

Secara garis besar makalah panjang terdiri atas tiga bagian: bagian awal,
bagian inti, dan bagian akhir. Isi ketiga bagian tersebut dipaparkan sebagai
berikut.

Bagian Awal
Halaman Sampul
Daftar Isi
Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)

Bagian Inti
Pendahuluan
Latar Belakang Penulisan Makalah
Masalah atau Topik Bahasan
Tujuan Penulisan Makalah
Teks Utama

Penutup
Bagian Akhir
Daftar Rujukan
Lampiran (jika ada)

c. Penjelasan Sistematika

Isi Bagian Awal

Halaman Sampul

Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan
atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalh, dan tempat serta
waktu penulisan makalah. Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat
berupa, misalnya, untuk memenuhi tugas suatu matakuliah yang dibina oleh
dosen X. tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi nama lembaga
(universitas, fakultas, dan jurusan), nama kota, serta bulan dan tahun. Contoh
sampul makalah dapat dilihat pada lampiran.

72
Daftar Isi

Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar
isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah
menemukan bagian-bagian yang membangun makalah. Selain itu, melalui
daftar isi akan dapat diketahui sistematika penulisan makalah yang
digunakan. Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah lebih dari 20
halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan : judul bagian
makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain
kata tugas ditulis dengan huruf besar), penulisan judul bagian dan judul
subbagian dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam
makalah. Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal
dengan jarak antarbagian 2 spasi. Contoh daftar isi dapat diperiksa pada
lampiran.

Daftar Tabel dan Gambar

Penulisan daftar tabel dan gambar juga dimaksudkan untuk memudahkan


pembaca untuk menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam
makalah. Penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan dengan cara seperti
berikut. Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama) dituliskan
secara lengkap. Jika tabel dan gambar lebih dari satubuah, sebaiknya
penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan secara terpisah; tetapi jika
dalam makalah hanya terdapat sebuah tabel atau gambar disatukan,
seabaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.
Contoh daftar tabel dan daftar gambar dapat diperiksa pada lampiran.

Isi Bagian Inti

Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama
(pembahasan topik-topik), dan penutup. Ada tiga macam cara penulisan yang
dapat digunakan dalam menulis makalah. Ketiga sistematika penulisan yang
dimaksud adalah sebagai berikut. (1) Penulisan dengan menggunakan angka
(Romawai dan atau Arab), (2) Penulisan dengan menggunakan angka yang
dikombinasikan dengan abjad, (3) Penulisan tanpa menggunakan angka
ataupun abjad.
Penjelasan tentang ketiga cara penulisan makalah dapat ditemukan pada
Bagian IV (Teknik Penulisan) pedoman ini.

Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan


makalah, masalah atau topik bahasan atau beserta batasannya, dan tujuan
penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan
dua cara berikut.

73
(1) setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai
subbagian. Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan
angka, maka dapat dijumpai judul subbagian sebagai berikut:
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Masalah atau Topik Bahasan
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
(2) semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan
sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya subbagian dalam bagian
pendahuluan. Untuk menandai pengertian unsur ( misalnya, untuk
membedakan antara paparan yang berisi latar belakang dengan masalah)
cukup dilakukan dengan pergantian paragraf.

Latar Belakang

Butir-butir yang seharusnya ada dalam latar belakang penulisan makalah


adalah hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. Hal-hal yang
dimaksud berupa paparan teoritis ataupun paparan yang bersifat praktis,
tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini harus dapat
mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dalam
makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut memang
perlu dibahas.

Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai cara,


diantaranya:
(1) dimulai dengansesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum)
atau teori yang relavan dengan masalah atau topik yang akan ditulis,
selanjutnya diikuti dengan paparan yang menunujukkan tidak
selamanya hal tersebut dapat terjadi;
(2) dimulai dengan suatu pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat
mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan dibahas
dalam makalah;
(3) dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau
slogan, selanjutnya dihubungkan atau ditunjukan revensinya dengan
masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah.

Masalah atau Topik Bahasan

Setelah bagian latar belakang dipaparkan, selanjutnya diutaraka masalah


atau topik bahasan beserta batasannya. Masalah atau topik bahasan yang
dimaksud adalah apa yang akan dibahas dalam makalah. Masalah atau topik
bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi
juga mencakup persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut,
persoalan yang memerlukan pendeskripsian lebih lanjut, dan persoalan yang
memerlukan penegasan lebih lanjut. Masalah dalam penulisan makalah

74
seringkali disinonimkan dengan topik (meskipun kedua istilah ini tidak selalu
memiliki pengertian yang sama).

Masalah atau topik bahasan sebenarnya merupakan hal yang pertama kali
harus ditetapkan dalam penulisan makalah. Artinya, kegiatan penulisan
makalah diawali dengan penentuan masalah atau topik masalah, yang
selanjutnya diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah (kerangka
makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan darff
makalah serta revisi draff makalah.

Topik dapat ditentukan oleh orang lain atau ditentukan sendiri. Lazimnya,
topik maklah yang ditentukan bersifat sangat umum, sehingga perlu
dilakukan spesifikasi atau pembatasan topik. Pembatasan topik makalah
seringkali didasarkan pada pertimbangan kemenarikan dan signifikansinya,
serta pertimbangan kemampuan dan kesempatan. Jika topik maklah
ditentukan sendiri oleh penulis makalah, terdapat beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan.
(1) Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktir ataupun
dari segi teoritis, dan layak untuk dibahas.
(2) Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis.
Dipilihnya topik yang menarik akan sangat membantu dalam proses
penulisan makalah. Jika seseorang menulis makalahdengan topik yang
tidak menarik, maka usaha yang dilakukan ala kadarnya dan kurang
serius.
(3) Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlau asing atau
terlalu baru bagi penulis.
(4) Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan
untuk diperoleh.

Setelah topik dipilih, selanjutnya perlu dilakukan spesifikasi topik (pebahasan


topik) agar tidak terlalu luas. Jika topik yang diangkat terlalu luas, maka
pembahasan topik tidak dapat dilakukan secara mendalam dan tuntas.
Pembatasan topik makalah dapat dilakukan dengan cara seperti berikut:
(1) letakkan topik pada posis sentral dan ajukan pertanyaan apakah topik
masih dapat dirinci.
(2) Daftarlah rincian-rincian topik itu dan pilihlah salah satu rincian topik
tersebut untuk diangkat kedalam makalah.
(3) Ajukan pertanyaan apakah rincian topik yang dipilih dapat dirinci lagi.

Topik seringkali di samakan dengan judul. Pada dasarnya topik tidak sama
dengan judul. Topik adalah masalah pokok yang dibicarakan atau dibahas
dalam makalah; sedangkan judul adalaha label atau nama dari makalh yang
ditulis.

Dalam membuat judul maklah beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan.

75
(1) judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang
diangkat dalam makalah.
(2) Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam
bentuk kalimat. Itulah sebabnya judulk maklah tidak diakhiri dengan tanda
titik.
(3) Judul maklah hendaknya singkat dan jelas. Sebaiknya, judul makalah
berkisar antara 5 sampai 15 kata.
(4) Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya.
Namun judul makalah harus tetap mencernminkan isi makalah.

Tujuan Penulisan Makalah

Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi


tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi
mengarah kepada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah
tersebut. Perumusan tujuan penulisan maklah memiliki fungsi ganda: bagi
penulis makalah dan pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan
tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus
dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam
pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan
penulisan makalah memberikan informasi tenteang apa yang disampaikan
dalam maklah tersebut. Oleh karena itu, rumusan tujuan yang disusun
haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau
membahas topik yang telah ditenyukan. Dengan demuikian rumusan tujuan
bisa berfungsi sebagai pembatasan ruang lingkup malakah tersebut.
Rumusan tujuan ini dapat berupa kalimat kompleks atau dijabarkan dalam
bentuk rinci. Contoh : makalah ini dimaksudkan untuk membahas sejumlah
kekeliruan yang acap kali dibuat oleh mahasiswa dalam melaksankan
observasi pada kegiatan PPL.

Teks Utama

Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi


bagian teks utama sangat bervariasai, tergantung topik yang akan dibahas
makalah.jika dalam maklah dibahas tiga topik, misalnya, maka ada tiga
pembahasan dalam bagian teks utama.

Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan
makalah. Kemampuan seseorang dalam menulis teks bagian utama makalah
merupakan cerminan tinggi-rendahnya kualitas maklah yang disusn.
Penulisan teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik secara
mendalam dan tuntas, dengan menggunakan gaya penulisan yang ringkas,
lancar, dan langsung pada persoalan, serta menggunakan bahasa yang baik
dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang
dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindarilah penggunaan kata-

76
kata seperti : dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang sebesar-
besarnya (seberapa besarnya).

Penulisan bagian teks utama maklah sangat bervariasi, tergantung pada


jenis topik yang dibahas. Kegiatan pokok penulisan bagian teks utama
adalah membahas topik beserta subtopiknya sesuai dengan tujuan penulisan
makalah. Pembahasan topik beserta subtopiknya dapat dilakukan dengan
menata dan merangkai bahan yang telah dikumpulkan. Beberapa teknik
perangkaian bahan untuk membahas topik beserta subtopiknya dapat
dikemukakan seperti berikut.

(1) Mulailah dari ide/hal yang bersifat sederhana/khusus menuju hal yang
bersifat kompleks/umu, atau sebaliknya.
(2) Gunakan teknik metafor, kiasan, perumpaaan, penganalogian, dan
perbandingan.
(3) Gunakan tekinik diagram dan klasifikasi.
(4) Gunakan teknik pemberian contoh.

Penutup

Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-


saran (jika memang dipandang perlu). Bagian penutup menandakan
berakhirnya penulisan makalh. Penulisan bagian penutup makalah dapat
dilakukan dengan menggunakan tekinik berikutu.

(1) penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah


dilakukan, tanpa diikuti dengan kesimpulan. Hal ini dilakukan karena
masih belum cukup bahan untuk memberikan kesimpulan terhadap
masalah yang dibahas, atau dimaksudkan agar pembaca menarik
kesimpulan sendiri.
(2) Menarik kesimpulan dari apa yag telah dibahas pada teks utama maklah.
Selain itu, pada bagian penutup juga dapat disertakan saran atau
rekomendasi sehubungan dengan masalah yang telah dibahas. Saran
harus relavan dengan apa yang telah dibahas. Selain itu, saran yang
dibuat harus eksplisit, kepada siapa saran ditujukan, dan tindakan atau
hal apa yang disarankan.

Isi Bagian Akhir

Bagian akhir maklah berisi daftar rujukan dan lampiran-lampiran (jika ada)

Daftar Rujukan

Penjelasan tentang penulisan daftar rujukan dapat diperiksa pada Bagian IV


(teknik penulisan) dalam pedoman ini.

77
Lampiran

Bagian lampiran berisi hal-hal yang bersifatyang bersifat pelengkap yang


dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Hal-hal yang dimaksud
dapat berupa data (baik yang berupa angka-aangka ataupun berupa
deskripsi verbal) dan yang dipandang sangat penting tetapi tidak maskkan
dalam batang tubuh makalah. Bagian lampiran hendaknya juga diberi nomor
halaman.

78
BAB IV
TEKNIK PENULISAN ILMIAH

A. Aturan Penulisan

Bagian ini berisi petunjuk yang berkaitan dengan kaidah penulisan, cara
merujuk dan menulis daftar rujukan, tabel, dan gambar, bahasa dan ejaan, serta
pencetakan dan penjilidan. Di samping itu, pada bagian akhir juga diberikan
petunjuk praktis teknik penulisan yang meliputi hal-hal yang perlu diperhatikan
dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
Skripsi dan tesis ditulis dua spasi pada kertas HVS 80 gram, berukuran
kuarto. Margin penulisan adalah; 4 cm dari tepi kiri dan tepi atas, 3 cm dari tepi
kanan dan tepi bawah. Paragraf dimulai pada 7 pukulan atau satu “tab” pada
komputer. Jenis dan ukuran huruf adalah arial “12” dengan huruf tegak, kecuali
pada bagian-bagian khusus dengan huruf miring.
Huruf atau kata yang dicetak miring (italic) untuk menuliskan kata dalam bahasa
asing dan menulis judul buku dari pengarang yang ada pada catatan kaki dan
pada daftar pustaka. Judul bab ditulis dengan huruf besar pada halaman baru,
ditempatkan di tengah-tengah secara simetris. Nomor bab menggunakan angka
Romawi besar (I-II-III-dst). Sub judul bab tulis urut alfabetis dengan huruf besar
(A-B-C-dst), sedangkan unsur-unsur dari setiap subjudul ditulis dengan dengan
angka nomor urut (1-2-3-dst). Judul bab, subjudul dan unsur dari setiap judul
dicetak tebal (bold).
Nomor halaman menggunakan angka ditempatkan pada sudut kanan
atas, kecuali untuk halaman judul bab ditempatkan di tengah-tengah halaman
bawah. Nomor halaman untuk kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
lampiran, daftar gambar dan lainnya (jika ada), menggunakan angka Romawi
kecil (i-ii-iii-dst) ditempatkan di tengah-tengah halaman bagian bawah. Judul
tabel, gambar, diagram dan yang sejenisnya diberi nomor urut dengan angka
dan ditulis di atas tabel, sedangkan untuk diagram dan gambar di letakan di
bawah. Jika isi tabel diambil dari data pada suatu lembaga, maka di bawah tabel
diberi keterangan yang isinya sumber data tersebut, misalnya: Sumber: Dinas
Pendidikan Provinsi Sulut Tahun 2013. Isi tabel dibuat dalam kolom-kolom tabel
vertical dan horizontal, kecuali tabel yang berisi dua unsure atau dua aspek tidak
usah diberi kolom.
Bagian ini berisi petunjuk yang berkaitan dengan sistematika penulisan,
cara merujuk dan menulis daftar rujukan, tabel, dan gambar, bahasa dan ejaan,
serta pencetakan dan penjilidan. Di samping itu, pada bagian akhir juga
diberikan petunjuk praktis teknik penulisan yang meliputi hal-hal yang perlu
diperhatikan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan.

79
B. NOTASI ILMIAH (Cara Merujuk Dan Menulis Daftar Rujukan)

1. Kutipan

Karya ilmiah dapat mengutip pendapat, konsep dan teori dari sumber lain
dengan menyebutkan sumbernya sesuai dengan notasi yang diacu oleh penulis.
Ada dua cara mengutip pendapat, konsep dan teori yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung.

a) Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah pengambilan bagian tertentu dari tulisan orang lain
tanpa melakukan perubahan baik isi maupun redaksinya. Syarat kutipan
langsung adalah sebagai berikut:
1) tidak boleh melakukan perubahan terhadap teks asli yang dikutip.
2) menggunakan tiga titik berspasi dalam tanda kurung [ . . . ] apabila ada
bagian yang dihilangkan dari kutipan tersebut.
3) menyebutkan sumber sesuai dengan teknik notasi yang digunakan.
4) kutipan langsung pendek (tidak lebih dari empat baris) ditulis dengan cara
memasukkan langsung kutipan tersebut dalam tubuh teks, dengan jarak
antarbaris yang sama dengan teks, diapit oleh tanda kutip.
5) kutipan langsung yang panjangnya lebih dari empat baris ditulis tanpa
tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari
garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal.

Contoh Kutipan Langsung Pendek (kurang dari tiga baris)

Untuk menganalisis laporan Matius, maka perbandingan dengan teks paralelnya

dalam Injil Markus perlu dilakukan, karena “pengarang Matius menggunakan

Markus, Q dan sebuah bahan khusus sebagai sumbernya”. 1

__________________________________
1
Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kritis terhadap masalah-
masalahnya, terj. Oleh Stephen Suleeman (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996) h. 175

80
Contoh Kutipan Langsung Pendek yang Sebagian Dihilangkan

Untuk menganalisis laporan Matius, maka perbandingan dengan teks paralelnya

dalam Injil Markus perlu dilakukan, karena “pengarang Matius menggunakan

Markus [ . . .] sebagai sumbernya”. 1

__________________________________
1
Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru: Pendekatan Kritis terhadap Masalah-
masalahnya, terjemahan Stephen Suleeman (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996) h. 175

Contoh Kutipan Langsung Panjang (lebih dari empat baris)

Eduard Lohse memberikan penjelasan tentang penyebutan istilah “Farisi”

sebagai berikut:

The name Pharisee must be a derivation from the Hebrew ‘peruschim’ or


the Aramic ‘perischaya’ (meaning “the separated ones”). It is possible
that this designation was first applied to them by outsiders, because they
held themselves aloof from their environtment, in order, as God’s holy
community, to avoid contact with any impurity. 1
__________________________________
1
Eduard Lohse, The New Testament Environtment (London: Xpress Reprints, 1994) h. 77

b) Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang menuliskan kembali dengan


kata-kata sendiri. Kutipan ini dapat dibuat panjang atau pendek dengan cara
mengintegrasikan dalam teks, tidak diapit oleh tanda kutip dan menyebutkan
sumbernya sesuai dengan teknik penulisan ilmiah yang dijadikan pedoman
dalam menulis karya ilmiah.

81
Contoh Kutipan Tidak Langsung

Dasar Pendidikan Agama Kristen dianggap tidak dimulai dari Gereja

Purba, melainkan telah dimulai jauh sebelumnya, yaitu sejak zaman Yunani-

Romawi, dan zaman Yahudi.1


__________________________________
1
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikirean dan Praktek Pendidikan Agama
Kristen dari Plato sampai Ig. Loyola, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), h. 1.

Tanda catatan kaki diletakkan diujung kalimat yang dikutip dengan menggunakan
angka yang diketik naik dsetengah spasi. Catatan kaki dengan mempergunakan
angka diberi nomor mulai dari angka satu sampai selesai dalam satu bab. Dalam
satu kalimat dapat mengutip lebih dari satu kutipan. Setiap pernyataan atau
konsep yang dikutip diberi tanda kutip. Semua tanda kutip disebutkan sumbernya
pada catatan kaki.

Contoh kutipan lebih dari satu dalam satu kalimat.

Emosi adalah persepsi mental yang merupakan umpan balik dari

stimulus1, bila ditinjau dari sudut pandang biologi emosi adalah ekspresi dan

perasaan yang ada pada cortex2, sedangkan emosi dipandang dari konteks

sosial adalah perasaan pribadi dan pendekatan perilaku sebagai bawaan. 3


__________________________________
1
Joseph LeDoux, The Emotional Brain (New York: Simon & Schuster, 1996), h. 143.
2
K.T. Strangman, The Psychology of Emotion (New York: Chichester, John Wiley &
Sons, 1996), h. 143.
3
Peter Salovey dan D.J. Sulyter, Emotional Development and Emotional Intelligence
(New York: Basic Books, 1997), h. 13.

Apabila kalimat di atas yang menggunakan tiga kutipan dalam satu kalimat
disusun menjadi tiga buah kalimat yang masing-masing mengandung satu
kutipan maka tanda catatan kaki ditulis sesudah tanda baca penutup.
Contoh:

82
Menurut LeDoux, emosi adalah persepsi mental yang merupakan

umpan balik dari stimulus.1 Berbeda dengan pendapat Strangman, bahwa

emosi ditinjau dari sudut pandang biologi adalah ekspresi dan perasaan.

Dalam hal ini ekspresi berada pada hypothalamus, sedangkan perasaan

pada cortex.2 Salovey dan Sulyster mendefinisikan emosi dari konteks social

adalah perasaan pribadi dan pendekatan perilaku, emosi dipandang sebagai

bawaan.3
__________________________________
1
Joseph LeDoux, The Emotional Brain (New York: Simon & Schuster, 1996), h. 143.
2
K.T. Strangman, The Psychology of Emotion (New York: Chichester, John Wiley &
Sons, 1996), h. 143.
3
Peter Salovey dan D.J. Sulyter, Emotional Development and Emotional Intelligence
(New York: Basic Books, 1997), h. 13.

2. Catatan Kaki

Catatan kaki adalah penyebutan sumber yang dijadikan kutipan, untuk


memberikan penghargaan terhadap sumber yang dikutip dan aspek legalitas
untuk izin penggunaan karya tulis yang dikutip, serta yang terpenting adalah
etika akademik dalam masyarakat ilmiah sebagai wujud kejujuran penulis.
Kalimat yang dikutip tersebut harus dituliskan sumbernya secara tersurat dalam
catatan kaki. Catatan kaki ditulis satu spasi, jenis huruf Arial ukuran 10, dan
dimulai setelah beberapa ketukan ketik dari pinggir. Nama penulis ditempatkan
paling awal diikuti dengan tanda koma, judul buku ditulis dengan huruf miring,
dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata penghubung. Tempat
penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:), diikuti dengan
tahun penerbitan. Ketiga unsur mengenai penerbitan ini (tempat, penerbit dan
tahun terbit) ditempatkan dalam tanda kurung ( ) diikuti oleh tanda koma dan
diakhiri dengan nomor halaman.
Kutipan yang diambil dari halaman tertentu harus disebutkan halamannya
dengan singkatan “h”. Apabila kutipan itu disarikan dari beberapa halaman maka
dituliskan halaman-halaman yang dimaksud, umpamanya, hh. 6-10.
Contoh:
1
Peter Wongso, Theologia Penggembalaan (Malang: Literatur SAAT,
2001), h. 101.

83
2 Agus Santoso, Dabar: Tata Bahasa Ibrani, (Bandung: Bina Media
Informasi, 2011), hh. 43-46.

Apabila nama penulis jumlahnya sampai tiga orang dituliskan lengkap.


Jika jumlah penulis lebih dari tiga orang hanya dituliskan nama penulis pertama
ditambah kata et al. (et. al, artinya “dan kawan-kawan”).

Contoh:
3 James R. Beck and David T. Moore, Helping Worries (Michigan: Baker

Books, 1994), h. 35.


4 D.L. Baker, S.M. Siahaan, dan A.A. Sitompul, Pengantar Bahasa Ibrani,

(Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1999), hh. 12-13.


5 Martin L. Sinaga, et. al. (Peny.), Pergulatan Kehadiran Kristen di

Indonesia: Teks-Teks Terpilih Eka Darmaputera, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,


2005), h. 406.

Jika nama pengarangnya tidak ada maka langsung saja nama bukunya
dituliskan, atau dituliskan kata Anon. (Anonymous – tanpa nama) di depan
nama buku tersebut.

Contoh:
6 Rencana Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Kementerian Pendidikan

Nasional, 2010), h. 14.

Apabila rujukan diambil dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan tanpa
penulis dan lembaga, cara penulisannya adalah: Judul atau nama dokumen
ditulis di bagian awal dengan dicetak miring, diikuti kota penerbit, nama penerbit,
tahun penerbitan dokumen dan halaman.

Contoh:
7
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 2, ayat 1, (Jakarta: Armas Duta Jaya, 2004), h. 20.

Apabila rujukan berupa karya terjemahan, cara penulisannya adalah: nama


penulis asli ditulis paling depan, diikuti judul terjemahan, nama penerjemah,
nama tempat penerbitan dan nama penerbit dan tahun terbit terjemahan, diikuti
dengan halaman.

Contoh:
8
John Drane, Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-Teologis,
terjemahan P.G. Katoppo, (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2001), h. 27.

Apabila kutipan itu dirujuk dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada
editornya), maka cara penulisannya sama dengan penulisan rujukan dari buku
ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor, dan (Eds.) jika editornya lebih
dari satu, diantara nama penulis dan judul buku.

84
Contoh :
9 Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang
Bahasa dan Sastra. (Malang : HISKI Komisariat Malang dan YA3, 1990), h. 123.
9 Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.), Bilingual Education: Teaching

English as a Second Language, (New York: Praeger, 1980), h. 12.

Apabila kutipan diambil dari makalah atau artikel yang dipublikasikan


dalam jurnal, majalah, koran, kumpulan karangan atau dituliskan dalam forum
ilmiah, cara penulisannya adalah: Nama penulis ditulis paling depan dikuti
dengan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada
setiap awal setiap kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal
dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung. Bagian
akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun keberapa (dalam kurung), dan nomor
halaman dari artikel tersebut.

Contoh:
10
Rully Hendrik Luntungan, “Pancasila, Semua Buat Semua”, Manado
Post, 3 Juni 2013, h. 4.
11Kalvin S. Budiman, “Mengubah Air Filsafat Menjadi Anggur Teologi”,

Veritas, Jurnal Teologi dan Pelayanan, Vol. 11 Nomor 2 (Seminari Alkitab Asia
Tenggara, 2010) hh. 171-185.
12 H. Diessel dan M. Tomasello, “Why Complement Clauses Do Not

Include a That Complementizer in Early Child Language”, Proceedings of the


Berkeley Linguistic Society, 2009, h. 14.
13 Jujun S. Suriasumantri, “Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu”

dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga Rampai, Eds.
Soedjatmoko et. al. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1986), hh. 10-15.

Apabila kutipan diambil dari skripsi, tesis atau disertasi yang tidak
dipublikasikan, cara penulisannya adalah: Nama penulis ditulis paling depan,
diikuti judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan
pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat
perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi, dan tahun
yang tercantum pada sampul, serta halaman.

Contoh :
14 T. Pangaribuan, Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar

Bahasa Inggris di LPTK, Disertasi tidak diterbitkan, (Malang: Program


Pascasarjana IKIP MALANG, 1992), h. 15.

Apabila kutipan diambil dari makalah yang disajikan dalam seminar,


penataran atau lokakarya, cara penulisannya adalah: nama penulis ditulis paling
depan, dilanjutkan dengan judul makalah ditulisdengan cetak miring, kemudian
diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam …”, nama pertemuan, lembaga

85
penyelenggara, tempat penyelenggara, dan tanggal serta bulan dan tahunnya,
diakhiri dengan halaman.

Contoh:
15Nurul Huda, Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah

disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di
Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli 1997, h.
10.

Apabila terjadi pengulangan kutipan dengan sumber yang sama, maka


dituliskan nama pengarang namun tidak secara lengkap, melainkan cukup nama
familinya saja. Apabila pengulangan dilakukan dengan tidak diselang oleh
pengarang lain maka dipergunakan notasi ibid. (ibidem, artinya dalam tempat
yang sama).

Contoh:
16 Ibid., h. 131.

Artinya, dalam catatan kaki nomor 16 diulang kutipan dari karangan Nurul
Huda seperti tercantum dalam catatan kaki nomor 15 dengan nomor halaman
yang sama atau berbeda.

Apabila diulang karangan H. Diesel dan M. Tomasselo pada halaman


yang sama ataupun pada halaman yang berbeda pada catatan kaki nomor 12
yang diselang oleh pengarang lain, maka tidak lagi digunakan ibid., melainkan
dituliskan kembali nama pengarangnya, judulnya (bila judul itu panjang dapat
dilakukan penyingkatan selama hal itu mampu mewakili judul karangan yang
dimaksud), tidak lagi harus mencantumkan tempat terbit, penerbit dan tahun
terbit, melainkan langsung mencantumkan nomor halamannya.

Contoh:
17
Diessel dan Tomasello, Why Complement Clauses, h. 9.

Apabila yang dikutip adalah sebuah pernyataan yang telah dikutip dalam
karangan orang lain, maka kedua sumber itu dituliskan.
Contoh:
18 Guilford di dalam Howard Gardner, Frames of Mind (New York: Basic

Books. Inc. Publisher, 1983), hh. 73-75.

Semua kutipan tersebut di atas, baik yang dikutip langsung maupun tidak
langsung, sumbernya disertakan dalam daftar pustaka. Dalam catatan kaki nama
pengarang dituliskan lengkap dengan tidak mengalami perubahan apa-apa,
umpamanya, Joseph LeDoux, sedangkan dalam daftar pustaka, penulisan
nama pengarang diawali dengan nama familinya, misalnya LeDoux, Joseph.

86
Susunannya diurutkan sesuai urutan abjad dari huruf awal famili pengarang
tersebut.

3. Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan rujukan penulis dalam penyusunan tulisan baik


sebagai penunjang maupun sebagai data. Tujuan utama dari daftar pustaka
adalah untuk mengidentifikasi karya ilmiah itu sendiri. Untuk itu, dalam daftar
pustaka tanda kurung yang membatasi penerbit, tempat penerbitan, tahun
penerbitan dan lokasi halaman dihilangkan, tanda koma diganti dengan tanda
titik. Apabila nama pengarang dan karangannya dalam daftar pustaka
tersebut lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya harus ditulis
masuk beberapa ketukan dari margin kiri. Dengan demikian maka catatan
kaki pada contoh 1,4,5,6,7, dan 8 bila dimasukkan dalam daftar pustaka akan
mengalami perubahan sebagai berikut:

[Catatan Kaki]
1
Peter Wongso, Theologia Penggembalaan (Malang: Literatur
SAAT, 2001), h. 101.

[Daftar Pustaka]
Wongso, Peter, Theologia Penggembalaan, Malang: Literatur SAAT,
2001.

[Catatan Kaki]
4 D.L. Baker, S.M. Siahaan, dan A.A. Sitompul, Pengantar Bahasa

Ibrani, (Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1999), hh. 12-13.

[Daftar Pustaka]
Baker, D.L., S.M. Siahaan, dan A.A. Sitompul, Pengantar Bahasa Ibrani,
Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1999.

[Catatan Kaki]
5 Martin L. Sinaga, et. al. (Peny.), Pergulatan Kehadiran Kristen di

Indonesia: Teks-Teks Terpilih Eka Darmaputera, (Jakarta: BPK Gunung


Mulia, 2005), h. 406.

[Daftar Pustaka]
Sinaga, Martin L., et. al. (Peny.), Pergulatan Kehadiran Kristen di
Indonesia: Teks-Teks Terpilih Eka Darmaputera, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2005.

[Catatan Kaki]
6 Rencana Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Kementerian Pendidikan

Nasional, 2010), h. 14.

87
[Daftar Pustaka]
Kementrian Pendidikan Nasional, Rencana Pengembangan Pendidikan,
Jakarta, 2010.

[Catatan Kaki]
7 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 2, ayat 1, h. 20.

[Daftar Pustaka]
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 2, ayat 1.

[Catatan Kaki]
8John Drane, Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-

Teologis, terjemahan P.G. Katoppo, (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2001),


h. 27.

[Daftar Pustaka]
Drane, John Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-Teologis,
terjemahan P.G. Katoppo, Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2001.

Untuk kutipan dari tulisan seorang pengarang yang dimuat dalam


kumpulan karangan, dapat dilihat pada contoh catatan kaki nomor 13,
seperti berikut:

[Catatan Kaki]
13Jujun S. Suriasumantri, “Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu”

dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga


Rampai, eds. Soedjatmoko et. al. (Yogyakarta: Tiara Wacana,
1986), hh. 10-15.

[Daftar Pustaka]
Suriasumantri, Jujun S., “Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu”
dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga
Rampai, eds. Soedjatmoko et. al., Yogyakarta, Tiara Wacana,
1986.

Untuk kutipan makalah dari koran, majalah, atau jurnal, dapat dilihat pada
contoh catatan kaki nomor 10.

[Catatan Kaki]
10
Rully Hendrik Luntungan, “Pancasila, Semua Buat Semua”,
Manado Post, 3 Juni 2013, h. 4.

88
[Daftar Pustaka]
Luntungan, Rully Hendrik, “Pancasila, Semua Buat Semua”, Manado
Post, 3 Juni 2013, h. 4.

Apabila yang dikutip adalah sebuah disertasi atau karya ilmiah lainnya
yang tidak dipublikasikan, maka caranya sama dengan mengutip buku:

[Catatan Kaki]
20Gabriella Fressa, “Strategies in Children’s Route Directions”

(Unpublished Dissertation, University of Leiden: 2010), h. 78.

[Daftar Pustaka]
Fressa, Gabriella, “Strategies in Children’s Route Directions” ,Unpublished
Dissertation, University of Leiden, 2010.

Apabila suatu kutipan diambil dari internet, maka cara penulisannya


adalah sebagai berikut:

Dari situs World Wide Web sites

[Catatan Kaki]
22 NAACP, “Legal Affairs” NAACP online;

http://www.naacp.org/legal.html (diakses 3 Mei 2009).

[Daftar Pustaka]
NAACP, “Legal Affairs” NAACP online;
http://www.naacp.org/legal.html (diakses 3 Mei 2009).

Dari terbitan komersial berkala secara on-line

[Catatan Kaki]
22
Maura I. Strassberg, “Distinctions of Form or Substance: Monogamy,
Polygamy and Same-Sex Marriage,” 75 N.C.L. Rev. 1501, 1507 (1997),
Law Reviews, http://web.lexis-nexsis.com/universe (diakses 4 Februari
2009) (part 1 of 2).

[Daftar Pustaka]
Strassberg, Maura, I.,“Distinctions of Form or Substance: Monogamy,
Polygamy and Same-Sex Marriage,” 75 N.C.L. Rev. 1501, 1507
(1997), Law Reviews, http://web.lexis-nexsis.com/universe (diakses
4 Februari 2009)

89
Dari Journal Electronic (E-Journal)

[Catatan Kaki]
7 Pliny the Elder, The Natural History, ed. John Bostock and H.T. Riley, in

the Perseus Digital Library, http://


www.perseus.tufts.edu/cgiin/ptext?lookup=Plin.+Nat.+dedication(diakses
17 November 2005).

[Daftar Pustaka]
Perseus Digital Library, http://www.perseus.tufts.edu/ (diakses 17
November 2005).

Dari CD-ROM

[Catatan Kaki]
4 Jeffrey Michael Jones, “A Survey of the Use of Household Appliances in

Middle-Class American Homes, 1925-1960.” Disertasi, University of


Chicago, 2010. Abstract in Dissertation Abstract International 55 (2010):
3578A, Dissertation Abstracts Ondisc [CD-ROM], November 2010.

[Daftar Pustaka]
Jones, Jeffrey Michael, “A Survey of the Use of Household Appliances in
Middle-Class American Homes, 1925-1960.” Disertasi, University of
Chicago, 2010. Abstract in Dissertation Abstract International 55
(2010): 3578A, Dissertation Abstracts Ondisc [CD-ROM],
November 2010.

Penulis yang sama tetapi judul buku berbeda:

Bila skripsi dan tesis merujuk sumber lebih dari satu buku dari pengarang
yang sama, maka penulisan rujukan dalam daftar pustaka cukup
menuliskan nama pengarang satu kali yaitu pada buku yang pertama.
Untuk menuliskan buku kedua diawali dengan memberikan garis
sebanyak enam ketuk (space) kemudian tanda koma. Selanjutnya judul
buku, kota dan penerbit serta tahun terbit.
Contoh:

[Daftar Pustaka]
Hakh, Samuel Benyamin, Ketegaran Menghadapi Krisis Identitas: Suatu
Studi terhadap Silsilah Yesus dan Maknanya bagi Komunitas
Matius, Jakarta: Unit Publikasi dan Informasi STT Jakarta, 2004.
------------, Perjanjian Baru: Sejarah, Pengantar dan Pokok-pokok
Teologisnya, Bandung: Bina Media Informasi, 2010.

90
C.TABEL DAN GAMBAR

1. Penulisan Tabel

Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang


sistematis untuk menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai
dengan klasifikasi masalah. Dengan menggunakan tabel, pembaca akan dapat
memahami dan menafsirkan data secara cepat, dan mencari hubungan-
hubungannya.

Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa


ide. Memasukkan terlalu banyak data dalam suatu tabel dapat mengurangi
penyajian tabel. Lebih baik banyak menggunakan tabel daripada menggunakan
sedikit tabel yang isinya terlalu padat. Tabel yang baik harus dapat
menyampaikan ide dan hubungan-hubungannya secara efektif.

Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), maka tabel
harus ditempatkan pada halaman tersendiri; dan jika tabel cukup pendek (kurang
dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks.

Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan
ditempatkan diatas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan.
Jika tabel lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya)
harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama
tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya, dituliskan lanjutan
tabel … pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horisontal teratas tabel. Hanya huruf
pertama kata tabel ditulis dengan menggunakan huruf besar. Kata “Tabel” ditulis
dipinggir, diikuti nomor dan judul tabel. Judul tabel ini ditulis dengan huruf besar
pada huruf pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari
satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul
dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak 3
spasi antara sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan
angka Arab sebagai identitas tabelyang menunjukan bab tempat tabel itu dimuat
dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan. Dengan demikian untuk
setiap bab nomor urut dimulai dari nomor 1.

Contoh:
Tabel 4.1 Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa STAKN Manado
Tahun 2013
Nomor tabel ini menunjukan bahwa tabel yang berjudul Tingkat Motivasi
berprestasi Mahasiswa STAKN Manado tahun 2013 terletak pada bab IV
nomor urut yang pertama. Pengacuan tabel menggunakan angka, bukan
dengan menggunakan kata “tabel di atas” atau “tabel di bawah”

Garis yang paling atas dari tabel diletakan 3 spasi dibawah nama tabel.
Kolom pengepalaan (heading), dan skripsi tentang ukuran atau unit data

91
harus dicantumkan. Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi,
dituliskan dalam bentuk singkatan/lambang: No., %, dan f. Data yang
terdapat dalam tabel ditulis dengan menggunakan spasi tunggal.
Garis akan digunakan jika dipandang lebih mempermudah
pembacaan tabel, tetapi garis vertikal dibagian kiri, tengah, dan kanan
tabel tidaka diperlukan.
Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai
nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli di
bawah tabel dengan jarak 3 spasi dari garis horisontal terbawah,
mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan untuk menjekaskan butir-
butir tertentu yang terdapat dalam tabel, gunakan simbol-simbol
tertentu dan tulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel
ditempatkan dibawah tabel, dua spasi di bawah sumber, bukan pada
bagian bawah halaman.

2. Penyajian Gambar
Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram,
bagan, dan gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-
bentuk visual yang dapat dengan mudah dipahami. Gambar tidak harus
dimaksudkan untuk menekan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga
dapat digunakan untuk menyajikan dat statistik berbentuk grafik.
Beberapa pedoman pengguanaan gambar dapat dikemukakan seperti
berikut.
a) Judul gambar ditempatkan dibawah gambar, bukan diatasnya. Cara penulisan
judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.
b) Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan
dapat dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.
c) Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar dapat
mengurangi nilai penyajian data.
d) Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus
ditempatkan pada halaman tersendiri.
e) Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar
f) Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan
kata gambar di atas atau gambar di bawah.
7) Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti penomoran tabel.

92
D. BAHASA DAN TANDA BACA

1. Penggunaan Bahasa

Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas,


tepat, formal, dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan
menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-
belit, dan struktur paragraf yang runtut.

Kelugasan dan keformalan gaya bahasa dapat diwujudkan dengan


menggunakan kalimat pasif, kata-kata yang tidak emotif, dan tidak berbunga-
bunga. Hindarilah penggunaan kata-kata seperti saya atau kami atau kita. Jika
terpaksa menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh penulis sendiri, istilah yang
dipaki bukan kami atau saya, melainkan penulis atau peneliti. Namun, istilah
penulis atau peneliti seyogyanya digunakan sesedikit mungkin.

2. Penulisan Tanda Baca

Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah, dan
kamus (Keputusan Mendikbud, Nomor 0543a/U/487, tanggal 9 September
1987). Berikut ini beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan.

Titik (.), koma (,), titik dua (;), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda
persen (%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.

Tidak Baku Baku


 Sampel dipilih secara rambang . Sampel dipilih secara rambang.
 Data dianalisis dengan teknik Data dianalisis dengan teknik korelasi,
 korelasi , Anova , dan regresi ganda Anova, dan regresi ganda
 … dengan teori ; kemudian … … dengan teori; kemudian …..
 … sebagai berikut : …. Sebagi berikut:
 hal itu tidak benar ! Hal itu tidak benar!
 Benarkah hal itu ? Benarkah hal itu?
 Jumlahnya sekitar 20 % Jumlahnya 20%

Tanda kutip (“…”) dan tanda kurung ( ) diketik rapat dengan huruf dari kata atau
frasa yang diapit.

Tidak baku Baku


 Kelima kelompok “ sepadan “. Kelima kelompok “sepadan”.
 Tes tersebut dianggap baku Tes tersebut dianggap baku
( standardized ). (standardized).

93
Tanda hubung (-), tanda pisah (--), dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf
yang mendahului dan mengikutinya.

Tidak baku Baku


 Tidak berbelit - belit Tidak berbelit-belit
 Ini terjadi selam tahun 1942 -1945. Ini terjadi selama tahun 1942-1945
 Semua teknik Analisis yang dipakai Semua teknik Analisis yang dipakai
-- kuantitatif dan kualitatif -- perlu . --kuantitatif dan kualitatif--perlu ditinjau.
ditinjau
 Dia tidak / belum mengaku. Dia tidak/belum mengaku.

Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (-),
kali (x), dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.

Tidak baku Baku


 P=0,05 p = 0,05
 P>0,01 p > 0,05
 P<0,05 p < 0,05
 a+b=c a+b=c
 a:b=d a:d=d

akan tetpi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan dengan
nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului dan
mengikutinya.

Tidak baku Baku


 Sadtono (1980 : 10) menyatakan Sadtono (1980:10) menyatakan

Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku katanya.

Tidak baku Baku


 Masalah ini perlu ditegaskan Masalah ini perlu ditegaskan
 Tidak dilakukan dengan mem- Tidak dilakukan dengan mem-
babi-buta babi buta

E. PENCETAKAN DAN PENJILIDAN


Cara pencetakan berikut ini berlaku untuk penulisan skripsi, tesis, disertasi,
laporan penelitian, makalah, dan artikel ilmiah. Sedangkan cara penjilidan hanya
berlaku untuk skripsi, tesis, dan disertasi.

Pencetakan
Kertas, Bidang Pengetikan, dan Naskah Akhir
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cmx29,7 cm),
kuarto (21 cm x 28 cm), minimal 80 gram untuk skripsi, tesis, dan disertasi dan 60 gram
untuk makalah, artikel, dan laporan penelitian. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari

94
tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas. Tiap halaman
hendaknya tidak berisi lebih dari 26 baris (untuk teks dengan spasi ganda). Sebuah
paragraf hendaknya tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya memuat kurang
dari tiga baris.
Naskah akhir skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian hendaknya dicetak
(diprint) dengan printer diskjet, inkjet atau laser.

Jenis dan Ukuran Huruf


Jenis huruf yang digunakan adalah Arial dengan ukuran 12 untuk judul
bab, judul sub-bab, teks induk, abstrak (skripsi dan tesis), lampiran, daftar
rujukan, dan 10 untuk kutipan blok, abstrak makalah dan artikel, judul tabel,
judul bagan/gambar, teks tabel, teks bagan/gambar, catatan akhir, catatan kaki,
indeks, header, footer.

Modus Huruf
Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold), dan garisbawah
(under-line) sebagai berikut.

Normal
 teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.

Miring (italic)
 kata nonIndonesia (bahasa asing dan bahas daerah)
 istilah yang belum lazim
 bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-normal,
tetapi boleh italic-bold)
 contoh yang disajikan pada teks utama
 judul subbab peringkat 4 pada alternatif 1
 judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dalam daftar
rujukan.

Tebal (bold)
 judul bab
 judul subbab (heading)
 bagian penting dari suatu contoh dicetak bold-italic;

Garis bawah (underline)


 garis bawah (underline) tidak dipergunakan, kecuali dalam hal-hal yang amat
khusus. Garis bawah biasanya digunakan untuk teks yang dicetak dengan
huruf mesin ketik (Courier dan Prestige). Pada teks yang dicetak dengan
computer garis bawah diganti dengan huruf miring (italic).

Spasi
Antarbaris. Artikel ilmiah dicetakdengan spasi 1,5 sedangkan skripsi,
tesis, disertasi, makalah, dan laporan penelitian dicetak dengan spasi 2 (ganda),

95
kecuali keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar rujukan dicetak
dengan spasi tunggal. Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang
ketikan. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara
akhir teks dengan subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks
berikutnya 2 spasi. Jarak antara paragraf sama dengan jarak antarbaris, yaitu 2
spasi untuk skripsi dan makalah, dan 1,5 spasi untuk artikel. Jarak antara satu
macam bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan
menggunakan spasi ganda (2spasi).
Antarkata. Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi
yang dibolehkan maksisimal sama dengan ukuran satu huruf. Tepi kanan boleh
rata (full justification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (full justification), harap
diupayakan spasi antarkata cukup rapat. Agar spasi antar kata cukup rapat, kata
yang terletak dipinggir jika perlu diputus menurut suku katanya (fasilitas
hyphenation diaktifkan: on) mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku.
Berikut contoh teks dengan spasi antarkata rapat dan kurang rapat.

Salah
Spasi antarkata pada teks ini terlaulu lebar sehingga tidak nampak
rapi dan menyulitkan untuk dibaca. Spasi antarkata pada teks ini
terlalu lebar sehingga tidak tampak rapi dan menyulitkan untuk
dibaca.

Benar
Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah
untuk dibaca.
Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah
untuk dibaca.

Tanda Pisah dan Bulit


Tanda pisah (dash) dalam huruf proporsional (seperti Arial dan Times New
Roman) dinyatakan dengan satu baris panjang (–), dan tidak boleh dinyatakan
dengan 2 garis pendek (--) seperti pada huruf Courier dan Prestige. Tanda
pisah hendaknya rapat (tidak diberi spasi) dengan kata yang mendahului dan
mengikutinya.
Tanda butir non hierarkis dengan garis pendek (-) tidak boleh digunakan, dan
hendaknya dinyatakan dengan tanda bulit (berbentuk bulat atau persegi
panjang). Perhatikan contoh berikut:

Salah
Semua pendekatan penelitian -- kuantitatif dan kualitatif -- perlu dikaji
penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 15 – 20

Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi :


- jenis
- ukuran

96
- bobot

Benar
Semua pendekatan penelitian – kuantitatif dan kualitatif – perlu dikaji
penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 15-20

Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi :

 jenis
 ukuran
 bobot

Paragraf dan Penomoran


Awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudah
tanda baca titik, titik dua, titik koma, dan koma, hendaknya diberi satu ketukan
kosong.
Bilangan hendaknya ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat.
Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka Romawi kecil dan
ditengah bagian bawah, sedangkan nomor halaman pada bagian inti dan bagian
penutup skripsi dengan angka Arab dikanan atas kecuali nomor halaman bab
baru yang ditulis ditengah bagian bawah halaman. Nomor halaman untuk
lampiran ditulis dengan mengguanakan angka Arab, disudut kanan atas,
melanjutkan nomor halaman sebelumnya.

Penjilidan
Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan disini hanya berlaku
untuk skripsi, dan tesis, sedangkan penjilidan makalah diatur oleh dosen yang
memberi tugas.
Skripsi dan tesis harus dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada
punggung skripsi hendaknya dimuat nama penulis dan judul. Skripsi dijilid
sebanyak 3 eksamplar (1 untuk jurusan, 1 untuk perpustakaan, 1 untuk arsip
penulis). Tesis dijilid sebanyak 5 eksamplar (2 untuk pembimbing, 1 untuk
perpustakaan pusat, 1 untuk perpustakaan PPs, dan 1 untuk arsip penulis).
Halaman sampul harus dicetak dengan tinta kuning emas diatas kulit kain
linen warna hitam.

F. PETUNJUK PRAKTIS TEKNIK PENULISAN


Berikut ini disajikan beberapa petunjuk praktis penulisan secara ringkas.

Hal-hal yang perlu diperhatikan


 Berilah jarak 3 spasi antara tabel atau gambar dengan teks sebelum atau
sesudahnya.

97
 Judul tabel atau gambar beserta tabel atau gambarnya harus ditempatkan
pada halaman yang sama (jika memungkinkan). Penyebutan tabel atau
gambar dengan teks menggunakan kata Tabel … atau Gambar … (diberi
nomor sebagai identitas).
 Tepi kanan teks tidak harus rata; oleh karena itu kata pada akhir baris tidak
harus dipotong. Jika terpaksa harus dipotong, tanda hubungnya ditulis
setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya.
 Tempatkanlah nomor halaman dipojok kanan atas pada setiap halaman,
kecuali halaman pertama setiap bab dan halaman Bagian Awal. Nomor
halaman awal bab dan Bagian Awal ditulis di tengah bagian bawah halaman.
 Semua nama penulis dalam daftar rujukan harus ditulis, walaupun penulis
yang sama memiliki beberapa karya yang dijadikan acuan dalam teks.
 Nama awal dan nama tengah dapat ditulis secara lengkap atau disingkat asal
dilakukan secara konsisten dalam satu daftar rujukan.
 Daftar rujukan hanya berisi sumber yang digunakan sebagai acuan dalam
teks, dan semua sumber yang dikutip (secara langsung ataupun tidak
langsung)harus ditulis dalam daftarRujukan.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan


 Tidak boleh ada bagian yang kosong pada halaman, kecuali jika halaman
tersebut merupakan akhir suatu bab.
 Tidak boleh memotong tabel menjadi dua bagian (dalam dua halaman) jika
memang bisa ditempatkan pada halaman yang sama.
 Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai pertanda berakhirnya satu bab.
 Tidak boleh menempatkan judul subbab dan identitas tbel pada akhir
halaman (kaki halaman)
 Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-), tetapi menggunakan
tanda bulit. Ukuran besarnya bulit yang digunakan disesuaikan dengan
ukuran huruf yang digunakan. Bulit diletakkan di tepi kiri, terpisah satu
ketukan dengan huruf yang mengikutinya. Rincian yang menggunakan angka
hanya diperbolehkan jika mengandung pengertian langkah-langkah atau
prosedur.
 Tidak boleh menambahkan spasi antarkata dalam satu baris yang bertujuan
meratakan tepi kanan.
 Daftar rujukan tidak boleh ditempatkan di kaki halaman atau akhir setiap bab.
Daftar Rujukan hanya boleh ditempatkan setelah bab terakhir dan sebelum
lampiran-lampiran (jika ada).

98
BAB V
KODE ETIK PENULISAN

Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam


penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan,
perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau
informan.
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan
rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakaian
bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan
rujukan dapat diidentikkan dengan pencurian. Dalam hal ini penulis karya ilmiah
harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan: 1) plagiarisme atau plagiat
(mencuri ide orang lain atau mengutip tanpa menunjukkan sumbernya, 2)
memalsukan data (merubah hasil-hasil penelitian yang sesungguhnya ditemukan
di lapangan), 3) berbohong mengenai metodologi yang digunakan (dalam
penentuan sampel, penentuan randomisasi, dst), 4) membuat data sendiri, 5)
menklaim penelitian orang lain, 6) mengubah data asli dari lapangan.yang lazim
disebut plagiat. Oleh karena itu, penulis skripsi dan tesis wajib membuat dan
mecantumkan pernyataan originalitas dalam skripsi atau tesis bahwa karyanya
itu bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Contoh
isi dan format pernyataannya dapat dilihat pada lampiran.
Dalam menulis karya ilmiah, rujuk-merujuk dan kutip-mengutip merupakan
kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini amat dianjurkan, karena
perujukan dan pengutipan akan membantu perkembangan ilmu.
Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen,
bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta ijin kepada pemilik bahan
tersebut. Permintaan ijin dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat
dijangkau, penulis harus dapat menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan
apakah bahan tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, modifikasi, atau
dikembangkan.
Namun sumber data atau informan, terutama dalam penelitian kualitatif,
tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan
sumber data atau informan. Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan
dinyatakan dalam bentuk kode atau nama samaran.

99
LAMPIRAN A

PROGRAM STRATA SATU

Contoh

SUSUNAN ISI SKRIPSI

COVER
ABSTRAK
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORETIK
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

100
LAMPIRAN B

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA SMP


NEGERI 1 AMURANG MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B.Fokus Penelitian
C.Rumusan Masalah
D.Tujuan Penelitian
E.Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
A.Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah
1.Pengertian Manajemen
2.Fungsi-fungsi Manajemen
3.Manajemen Pendidikan
B.Konsep Manajemen Berbasis Sekolah
1. Pengertian MBS
2. Karakteristik MBS
3. Tujuan Penerapan MBS
4. Prinsip-prinsip MBS
5. Implementasi Program MBS
a. Pra Kondisi MBS
b. Tahap-tahap Pelaksanaan MBS
c. Strategi Implementasi MBS
d. Monitoring dan Evaluasi
6. Peran Kepala Sekolah
7. Peran Guru dan Tenaga Kependidikan
8. Peran Komite Sekolah dan Masyarakat
C.Kajian Penelitian yang Relevan
BAB III METODE PENELITIAN
A.Metode dan Pendekatan Penelitian
B.Tempat dan Waktu Penelitian
C.Instrumen Penelitian
D.Sumber Data Penelitian
E.Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data
F.Teknik Analisa Data
BAB IV PAPARAN DATA, TEMUAN DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Paparan Data Lokasi Penelitian
2. Paparan Data Sesuai Rumusan Masalah
B. Temuan Penelitian
C. Pembahasan Temuan Penelitian

101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

102
LAMPIRAN C

CONTOH: SKRIPSI HERMENEUTIK KRITIS HISTORIS BIBLIKA PL

JUDUL : MAKNA PANGGILAN HAMBA TUHAN MENURUT YESAYA 42:1-9

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Acuan Teori
1. Pengertian Tentang Makna
2. Pengertian Tentang Panggilan
3. Pengertian Hamba Tuhan
B. Identitas Kitab
1. Penulis Kitab
2. Tahun dan Tempat Penulisan Kitab Deutro Yesaya
3. Jenis Sastra Kitab Deutro Yesaya
4. Struktur Kitab
5. Tujuan Penulisan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Instrument Penelitian
D. Sumber Data Penelitian
E. Pengumpulan Data
F. Teknik Analisa Data

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Hasil Penelitian Teks (Yesaya 42:1-9) Dalam Keseluruhan Kitab Deutro
Yesaya
1. Pokok-Pokok Pikiran
2. Pesan Teologis Yesaya 42:1-9
B. Hasil Penelitian Lapangan
1. Gambaran Umum Jemaat GMIM Kanaan Ranotana Weru
2. Hasil Penelitian Berdasarkan Observasi
3. Hasil Penelitian Berdasarkan Wawancara

103
C. Pembahasan dan Interpretasi
D. Relevansi Teologi Bagi Gereja Masa Kini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN/REKOMENDASI


A. Kesimpulan
B. Saran/Rekomendasi

104
LAMPIRAN D
CONTOH: SKRIPSI HERMENEUTIK NARATIF
Judul : Memaknai Nilai Rahmat Tuhan Dalam Kitab Yunus 4:1-4

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Acuan Teori
1. Pengertian tentang Memaknai
2. Pengertian tentang Nilai
3. Pengertian tentang Rahmat Allah
B. Identitas Kitab
1. Penulis Kitab Yunus
2. Tahun dan Tempat Penulisan Kitab Yunus
3. Jenis Sastra Kitab Yunus
4. Struktur dan Tema Kitab Yunus

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan Penelitian (kualitatif)
B. Tempat dan waktu Penelitian
D. Instrumen Penelitian
E. Sumber data Penelitian
F. Prosedur dan Teknik Pengumpulan data
G.Teknik Analisa data

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Hasil Penelitian Teks (langkah-langkah hermeneutic)
1. Teks dan Terjemahan Yunus 4:1-11
2. Tema Yunus 4:1-11
3. Struktur Yunus 4:1-11
4. Titik Pandang dan Penokohan Yunus 4:1-11
5. Analisis Leksikal dan Gramatikal Yunus 4:1-11
6. Pesan Teologis dari Yunus 4:1-11
B. Hasil Penelitian Lapangan
C. Pembahasan dan Interpretasi
D. Relevansi Teologi Bagi Gereja Masa Kini

105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran/Rekomendasi

106
LAMPIRAN D

CONTOH: SKRIPSI HERMENEUTIK KRITIS HISTORIS BIBLIKA PB

Judul : IMPLIKASI PERINTAH KASIHILAH MUSUHMU MENURUT


LUKAS 6:27-36

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Hasil Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Acuan Teori
1. Pengertian Implikasi
2. Pengertian Perintah
3. Pengertian Kasihilah Musuhmu
4. Kasihilah Musuhmu Menurut Lukas 6:27-36
B. Identitas Kitab
1. Penulis Kitab
2. Waktu dan Tempat Penulisan
3. Penerima Kitab
4. Komunitas Kitab Lukas
5. Tujuan Injil Lukas

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Instrument Penelitian
D. Sumber Data Penelitian
E. Pengumpulan Data
F. Teknik Analisa Data

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Hasil Penelitian Teks Lukas 6:27-36
1. Pokok-pokok pikiran
2. Uraian Tafsiran Lukas 6:27-36
3. Pesan Teologis Bagi Pembaca Mula Injil Lukas
B. Hasil Penelitian Lapangan
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

107
2. Prosedur Pengumpulan dan Perekaman Data
a. Pengamatan
b. Wawancara Mendalam
C. Pembahasan dan Interpretasi
D. Relevansi Teologi Bagi Gereja Masa Kini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran

108
Lampiran E
Format skripsi, bidang Biblika (opsi I)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Pemikiran dan Alasan Pemilihan Judul
B. Tujuan Penelitian
C. Metode Penelitian (Kritik Historis, Kritik Naratif atau yg lain yg dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah)
D. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN (POKOK-POKOK KAJIAN BERDASARKAN PENDEKATAN
YANG DIGUNAKAN)
Menggunakan Kritik Historis :
A. Konteks Historis (berisi rekonstruksi permasalahan yang disoroti
oleh penulis teks, yaitu: usaha untuk
menggali latar belakang penulisan sebuah teks)
B. Konteks Literer (tempat suatu perikop atau bagian teks dalam
konteks pembicaraan tertentu atau dalam
keseluruhan ceritera atau kisah)
Isi :
1. Pokok-pokok Perikop
2. Uraian/Analisis (dengan memperhatikan : arti-arti kata, struktur
kalimat dan hubungan-hubungan kalimat)
3. Kesimpulan (pesan penulis bagi pembaca mula-mula)
Menggunakan Kritik Naratif :
1. Penetapan Teks Narasi (pemeriksaan terjemahan: kritik teks, arti-arti
kata, struktur kalimat dan hubungan-
hubungan kalimat diakhiri dengan kesimpulan penetapan terjemahan
yang akan dijadikan obyek penelitian)
2. Unsur-unsur Narasi
3. Analisis
4. Kesimpulan/pesan
BAB III REFLEKSI TEOLOGIS
A. Permasalahan Kontemporer (sesuai fokus yg dijelaskan pada Bab I
dan dijelaskan berdasarkan pada hasil
observasi : kenyataan sosial atau literatur)
B. Refleksi (berdasarkan Bab II, merumuskan pokok-pokok pikiran
reflektif)
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka

109
Format skripsi bidang Biblika (opsi II)

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Pemikiran dan Pemilihan Judul
B. Pembatasan Pokok Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORETIK
(Bagian tertentu; kitab; tema dari satu kitab atau beberapa kitab PL, PB,
dst)
A.
B.
C. dst.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PESAN-PESAN TEOLOGIS (DARI BAB II) BAGI KEHIDUPAN NYATA
GEREJA, MASYARAKAT (SEBAGAIMANA YANG DIKAJI DI BAB III)
A.
B. dst.
BAB V KESIMPULAN
A. Refleksi teologis
B. Saran-saran
KEPUSTAKAAN

110
Format skripsi bidang HISTORIKA

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Pemikiran dan Alasan Pemilihan Judul
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
C. Kegunaan Penelitian
D. Sistematika Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
Laporan Penelitian yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya baik
berupa
skripsi, tesis, disertasi atau buku-buku yang diterbitkan.
BAB III METODE PENELITIAN
A.Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Metode Penelitian: Kualitatif yang menggunakan pendekatan Tematik
D. Prosedur
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Inventarisasi, Periodisasi dan Heuristik
B. Analisis Konseptual dan Analisis terhadap perkembangan Pemikiran
BAB IV KESIMPULAN
A. Refleksi Teologis
B. Saran-saran
KEPUSTAKAAN

111
Format skripsi bidang Sistematika (Teologi Filsafati, Dogmatika
dan Etika)

Jika obyek material penelitian merupakan kajian terhadap konsep-konsep


teologis, filosofis dan etis demi menggapai makna pada tingkat ontologis-
metafisis maka formatnya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
C. Manfaat Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORETIK
Laporan Penelitian yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya baik
berupa skripsi, tesis, disertasi
atau buku-buku yang diterbitkan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tahapan Penelitian
C. Metode Penelitian: kualitatif-filsafati-teologis dan Pelaksanaannya
D. Analisis data dengan menggunakan metode Verstehen, Interpretasi,
Reduksi Fenomenologis,
Abstraksi, deduksi dan induksi
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Temuan
B. Refleksi yang sistematis-refleksif terhadap temuan penelitian itu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
KEPUSTAKAAN

112
Format Laporan Penelitian Kualitatif-komparatif

Jika obyek material penelitian merupakan kajian terhadap pembandingan 2


konsep pemikiran teologis/filosofis/etis, maka formatnya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
C. Manfaat Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORETIK
Laporan Penelitian yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya baik
berupa skripsi, tesis, disertasi atau buku-buku yang diterbitkan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tahapan Penelitian
C. Metode Penelitian: kualitatif-komparatif dan Pelaksanaannya
D. Analisis data dengan menggunakan metode idealisasi, analisis
konsep, analisis tekstual,
analisis komparatif simetris, asimetris, dan analisis komparatif segi tiga
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Temuan
B. . Refleksi yang sistematis-refleksif terhadap temuan penelitian itu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Kepustakaan

113
Format Laporan Penelitian Kualitatif-Historis-Faktual mengenai
Naskah atau Buku Teologi/Filsafat/Etika

Jika obyek material penelitian merupakan kajian terhadap naskah atau buku
teologi/filsafat/etika, maka formatnya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
C. Manfaat Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORETIK
Laporan Penelitian yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya baik
berupa skripsi, tesis, disertasi atau buku-buku yang diterbitkan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tahapan Penelitian
C. Metode Penelitian: kualitatif-historis-faktual dan Pelaksanaannya
D. Analisis data dengan menggunakan metode koherensi intern,
idealisasi, analisis bahasa,
holistika dan analisis komparatif
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Temuan
B. Refleksi yang sistematis-refleksif terhadap temuan penelitian itu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Kepustakaan

114
LAMPIRAN 1

Contoh Cover Skripsi *


SKRIPSI
(arial ukuran 16, huruf capital, bold, jarak 2 spasi dengan judul)

JUDUL
(arial ukuran 14, huruf kapital, bold, 1 spasi)
Sub Judul
(arial, ukuran 12, huruf kapital di awal kata, bold, 1 spasi)

NAMA MAHASISWA
(arial ukuran 12, huruf capital, bold, 1 spasi)
Nomor Registrasi
(arial ukuran 12, angka, bold, 1 spasi

(logo, ukuran 75%)

Skripsi yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
(arial ukuran 12, huruf kapital di awal kata, 1 spasi)

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO


(arial ukuran 14, huruf capital, bold, 1 spasi)
2013
(arial ukuran 12, angka, bold, 1 spasi)

* warna cover disesuaikan dengan Jurusan

115
LAMPIRAN 2

Contoh Penulisan Abstrak Skripsi

JUDUL
(arial ukuran 12, huruf kapital, bold)
SUB JUDUL
(arial ukuran 12, huruf kapital, bold)

NAMA MAHASISWA
(arial ukuran 12, bold, huruf kapital)

ABSTRAK
(arial ukuran 11, huruf kapital, bold)

Paragraf I (+ 3 baris) : Tujuan dari penelitian ini adalah …………………..


Penelitian ini merupakan penelitian …………….. (kualitatif/kuantitatif dsb) dengan
metode ……… yang dilaksanakan di ………. (menyebutkan lokasi penelitian) pada
tahun ……………

Paragraf II (+ 7 baris): Data dikumpulkan melalui …………………. Dari hasil


analisis dan interpretasi data diperoleh indikasi bahwa : (1) …………. (2) …………. dst.

Paragraf III ((+ 3 baris ): Dari hasil temuan tersebut maka direkomendasikan
untuk …………………………….

(arial ukuran 11, italic, 1 spasi, jumlah kata maksimal 200)

Kata-kata kunci : ……………………………………..


(arial ukuran 11, italic, bold, 1 spasi)

116
LAMPIRAN 3

Contoh Lembar Pernyataan

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana …… dari Program Strata satu STAKN

Manado seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Skripsi yang saya kutip dari

hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,

kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari, ditemukan seluruh atau sebagian Skripsi ini bukan

hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya

bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-

sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Manado, ………..

Meterai Rp. 6000


Nama Mahasiswa

(arial ukuran 11, 2 spasi)

117
Rambu-rambu Kata Pengantar
1. “Kata Pengantar” ditulis dengan huruf kapital di awal kata, Arial 12 dan bold.
2. Badan Kata Pengantar diketik dengan huruf Arial 12 spasi 2.
3. Kata Pengantar diawali dengan paragraf pembuka yang menyampaikan
ucapan syukur atas selesainya penulisan skripsi. Pada bagian ini penulis juga
dapat menyajikan judul skripsi yang ditulis serta ditujukan sebagai salah satu
syarat dalam memperoleh gelar akademik.
4. Bagian Isi memuat ucapan terima kasih kepada pihak yang terkait dengan
penulisan skripsi baik secara langsung maupun tidak.
5. Bagian penutup berisi pernyataan harapan agar skripsi ini dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan keilmuan, dan permohonan masukan atas
karya yang dihasilkan.
6. Menuliskan kota, tanggal, bulan dan tahun diselesaikannya penulisan skripsi.
7. Menuliskan inisial nama penulis.

118
LAMPIRAN 4

FORMAT PERSETUJUAN SKRIPSI

Lembar Persetujuan Seminar Proposal Skripsi

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING


DIPERSYARATKAN UNTUK SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Pembimbing I Pembimbing II

……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:

Mengetahui,
Ketua Jurusan ……..
STAKN MANADO

………………………………
Tanggal, bulan, tahun

Nama :
No.Registrasi :
Angkatan :

Catatan: diketik dengan huruf Arial ukuran 12

119
LAMPIRAN 5
Lembar Persetujuan Ujian Skripsi

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING


DIPERSYARATKAN UNTUK UJIAN SKRIPSI

Pembimbing I Pembimbing II

……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:

Mengetahui,
Ketua Jurusan ………..
STAKN MANADO

………………………………
Tanggal, bulan, tahun

Nama :
No.Registrasi :
Angkatan :

Catatan: diketik dengan huruf Arial ukuran 12

120
Lembar Persetujuan Yudisium Sarjana

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN


DIPERSYARATKAN UNTUK YUDISIUM SARJANA

Pembimbing I Pembimbing II

……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:

……………………. ………………..... ……………………


(Ketua)1 (Tanda Tangan) (Tanggal)

……………………. ………………..... ……………………


(Sekretaris)2 (Tanda Tangan) (Tanggal)

Nama :
No.Registrasi :
Tanggal Lulus :
1. Ketua STAKN MANADO
2. Ketua Jurusan ………….

Catatan: diketik dengan huruf Arial ukuran 12

121
FORMAT BUKTI PERBAIKAN

Lembar Persetujuan Perbaikan Ujian Skripsi

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN


ATAS HASIL PERBAIKAN SKRIPSI
No Nama Tanda Tangan Tanggal
1 ……………… ……………… ………………
(Ketua STAKN/Ketua)
2 ……………… ……………… ………………
(Ketua Juurusan/
Sekretaris)
3 ……………… ……………… ………………
(Pembimbing I)
4 ……………… ……………… ………………
(Pembimbing II)
5 ……………… ……………… ………………
(Penguji )
6 ……………… ……………… ………………
(Penguji )

Catatan: apabila Ketua STAKN atau Ketua Jurusan merangkap sebagai pembimbing,
maka ada dua orang penguji.

122
FORMAT SARAN PERBAIKAN

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI


(Penelitian Kuantitatif)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………

NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:

2 Variabel dan konstelasi

3 Konsep, kerangka teoretik dan hipotesis (kecukupan kepustakaan):

4 Metodologi penelitian mencakup disain penelitian, sampling, instrument, teknik


analisis data:

5 Sistematika penulisan:

Manado, ……………..

Penguji

123
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
(Penelitian Kualitatif)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………

NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:

2 Fokus dan pertanyaan penelitian:

3 Tinjauan Pustaka (kecukupan kepustakaan):

4 Metodologi penelitian mencakup metode, latar penelitian, pengumpulan dan


analisis data:

5 Sistematika penulisan:

Manado, ……………..

Penguji

124
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
(Action Research)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………

NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:

2 Fokus penelitian dan rumusan masalah:

3 Konsep, kerangka teoretis dan hipotesis tindakan (kecukupan kepustakaan):

4 Metodologi penelitian mencakup rancangan tindakan per siklus, pengumpulan


dan analisis data, dan pemeriksaan keabsahan data:

5 Sistematika penulisan:

Manado, ……………..

Penguji

125
FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI
(Penelitian Kuantitatif)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………

No UNSUR YANG DINILAI BOBOT (B) SKOR (S) BxS


1. Relevansi topik dengan jurusan 1

2. Kedalaman dan keluasan kajian konsep dan 1,5


kerangka teoretik

3. Konsistensi rumusan masalah, hipotesis 1


penelitian dan pengujian hipotesis

4. Ketepatan metode penelitian dan sampling 1

5. Kualitas instrumen (konsistensi definisi 2


konseptual, operasional, kisi-kisi, butir instrumen
dan proses validasi instrumen)

6. Kualitas penyajian hasil penelitian dan 1,5


pembahasan

7. Kualitas kesimpulan dan implikasi 1

8. Kemampuan mempertahankan tesis 1

Jumlah 10

Catatan: skor 1-4, batas lulus 3,0

 BxS
Nilai = ------------- = …………..
10

Manado, …………..

Penguji

126
FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI
(Penelitian Kualitatif)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………

No UNSUR YANG DINILAI BOBOT (B) SKOR (S) BxS


1. Relevansi topik dengan jurusan 1

2. Kedalaman dan keluasan kajian konsep 1,5

3. Konsistensi fokus, pertanyaan penelitian dan 1


temuan penelitian

4. Ketepatan metode penelitian dan prosedur 1,5


penelitian

5. Prosedur pengumpulan, analisis, dan 1,5


pemeriksaan keabsahan data

6. Kualitas temuan dan pembahasan penelitian 1,5

7. Kualitas kesimpulan dan rekomendasi 1

8. Kemampuan mempertahankan tesis 1

Jumlah 10

Catatan: skor 1-4, batas lulus 3,0

 BxS
Nilai = ------------- = …………..
10

Manado, …………..

Penguji

127
FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI
(Penelitian Kualitatif)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………

No UNSUR YANG DINILAI BOBOT (B) SKOR (S) BxS


1. Relevansi topik dan kelayakan 1
program/kebijakan

2. Konsistensi fokus, pertanyaan penelitian dan 1


temuan penelitian

3. Kedalaman, keluasan kajian konsep, model 1,5


evaluasi dan criteria evaluasi

4. Ketepatan metode penelitian dan prosedur 1


penelitian

5. Prosedur pengumpulan, instrumen, analisis, dan 1,5


pemeriksaan keabsahan data

6. Kualitas temuan dan pembahasan penelitian 2

7. Kualitas kesimpulan dan rekomendasi 1

8. Kemampuan mempertahankan tesis 1

Jumlah 10

Catatan: skor 1-4, batas lulus 3,0

 BxS
Nilai = ------------- = …………..
10

Manado, …………..

Penguji

128
FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI
(Action Research)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………

No UNSUR YANG DINILAI BOBOT (B) SKOR (S) BxS


1. Relevansi topik dengan jurusan 1

2. Kedalaman dan keluasan konsep dan teori 1,5


keilmuan yang dibahas

3. Ketepatan metode penelitian dan prosedur 1


penelitian

4. Kualitas proses penelitian setiap siklus 1

5. Prosedur pengumpulan, analisis, dan 1,5


pemeriksaan keabsahan data

6. Kualitas temuan dan pembahasan penelitian 2

7. Kualitas kesimpulan dan rekomendasi 1

8. Kemampuan mempertahankan tesis 1

Jumlah 10

Catatan: skor 1-4, batas lulus 3,0

 BxS
Nilai = ------------- = …………..
10

Manado, …………..

Penguji

129
REKAPITULASI HASIL UJIAN DAN BERITA ACARA

Contoh
BERITA ACARA
SEMINAR PROPOSAL
PROGRAM STRATA SATU STAKN MANADO

Pada hari ini ………………, tanggal ………….. telah diselenggrakan Seminar Proposal
Skripsi Jurusan …………. … STAKN Manado atas nama:

……………………… (nama mahasiswa)

Seminar telah diselenggarakan di STAKN Manado dengan tim pengarah/pembahas*


sebagai berikut:

1. ………………… (Ketua)
2. ………………… (Sekretaris)
3. ………………… (Anggota)
4. ………………… (Anggota)
5. ………………… (Anggota)

Mahasiswa tersebut di atas telah mempresentasikan proposal Skripsi dengan judul:


……………………………………………………………………….
(Judul Skripsi : Arial 12, bold, Italic, Huruf Besar di Awal Kata)

Keputusan Kelulusan:
[ ] LULUS
[ ] LULUS dengan perbaikan
[ ] TIDAK LULUS/MENGULANG

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Jurusan …………….


STAKN Manado

……………………….

*Tim pengarah/pembahas terdiri dari 2 (dua) dosen pembimbing dan 3 (tiga) dosen
lainnya yang kompoten sesuai dengan judul penelitian mahasiswa tersebut.

130
Contoh:
SURAT KETERANGAN LULUS SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
No.: ………….

Ketua Jurusan ………………. STAKN Manado dengan ini menerangkan bahwa:

Nama :
No. Registrasi :
Jurusan :
Strata :
Pembimbing : 1. …………………..
2. …………………..

Dinyatakan LULUS dalam seminar proposal penelitian skripsi yang dilaksanakan pada
tanggal …………… di STAKN Manado.

Demikian surat keterangan ini diberikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Manado, ……………….

Ketua Jurusan …………….


STAKN Manado

……………………….

Tembusan:
1. Ketua STAKN Manado
2. Kasubag Administrasi Akademik STAKN Manado

131
Contoh
REKAPITULASI HASIL UJIAN SKRIPSI

Nama : ………………………
No. Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………

I. Rekapitulasi Nilai Ujian Skripsi

No. Urut Nama Penguji Nilai Ujian Skripsi

1.

2.

3.

Jumlah

Jumlah Nilai Ujian Tesis


II. Rata-rata Nilai Ujian Tesis = ------------------------------------
3
= ………………………

III. Keputusan Kelulusan


[ ] LULUS
[ ] LULUS dengan perbaikan
[ ] TIDAK LULUS/MENGULANG

Manado, …., ………., 20……


Ketua Sekretaris

Ketua STAKN Ketua Jurusan ……………….

132
Contoh
BERITA ACARA
UJIAN SKRIPSI STAKN MANADO

Pada hari ini ………………, tanggal …… bulan ……..tahun…… telah diselenggrakan


Ujian Skripsi Program Strata 1 di STAKN Manado untuk mahasiswa:

……………………… (nama mahasiswa)

Ujian telah diselenggarakan di ruang sidang Program Strata 1 STAKN Manado dengan
susunan Dewan penguji sebagai berikut:

1. ………………… (Ketua)
2. ………………… (Sekretaris)
3. ………………… (Penguji 1)
4. ………………… (Penguji 2)
5. ………………… (Penguji 3)

Dengan mempertahankan skripsi yang berjudul:


……………………………………………………………………….
(Judul Tesis: Arial 12, bold, Italic, Huruf Besar di Awal Kata)

Keputusan hasil ujian:


[ ] LULUS
[ ] LULUS dengan perbaikan
[ ] TIDAK LULUS/MENGULANG

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat digunakan semestinya.

Manado, …., ………., 20……


Ketua Sekretaris

Ketua STAKN Ketua Jurusan

133
Contoh
REKAPITULASI NILAI UNTUK YUDISIUM SARJANA

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………
Tahun Pendaftaran : ………………………

I. Rekapitulasi Nilai Hasil Perbaikan Skripsi

No. Urut Nama Penguji Nilai Hasil Perbaikan


Skripsi
1.

2.

3.

Jumlah

II. Komponen Nilai:


1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) : ……………………..
2. Rata-rata Nilai Ujian Skripsi (NUS) : ……………………..
3. Rata-rata Nilai Hasil Perbaikan (NHP) : ……………………..

III. Nilai Akhir = 0,5 IPK + 0,3 NUS + 0,2 NHP : ……………………..

IV. Yudisium ……………………………………………………………………………

Manado, …., ………., 20……


Panitia Ujian Skripsi
Ketua Sekretaris

Ketua STAKN Ketua Jurusan …………

YUDISIUM SARJANA
Skor Penilaian 3,0 – 3,40 3,41 – 3,70 3,71
Yudisium Memuaskan Sangat Memuaskan Cum Laude

134
BERITA ACARA
YUDISIUM SARJANA STAKN MANADO

Pada hari ini ………………, tanggal …….……..…… telah dilaksanakan pertemuan


penetapan yudisium kelulusan Ujian Skripsi atas:

………… nama mahasiswa…………..

Pertemuan tersebut dihadiri oleh:

1. Ketua STAKN
2. Ketua Jurusan
3. Pembimbing I
4. Pembimbing II

Telah ditetapkan yudisium mahasiswa tersebut: ………………………………….

Manado, …., ………., 20……


Direktur

…………………………

YUDISIUM SARJANA
Skor Penilaian 3,0 – 3,40 3,41 – 3,70 3,71
Yudisium Memuaskan Sangat Memuaskan Cum Laude

135
PROGRAM MAGISTER

Contoh

SUSUNAN ISI TESIS

COVER
ABSTRAK
RINGKASAN
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORETIK
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

136
Contoh Cover Tesis*
TESIS
KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK PENYANDANG AUTIS
(arial ukuran 14, huruf kapital, bold, 1 spasi)
Studi Kasus di Jakarta
(arial, ukuran 12, huruf kapital di awal kata, bold, 1 spasi)

GABRIELLA FRESSA
(arial ukuran 12, huruf capital, bold, 1 spasi)
7316010336
(arial ukuran 12, angka, bold, 1 spasi

(logo, ukuran 75%)

Tesis yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Untuk Memperoleh Gelar Magister
(arial ukuran 12, huruf kapital di awal kata, 1 spasi)

PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO
(arial ukuran 14, huruf capital, bold, 1 spasi)
2012
(arial ukuran 12, angka, bold, 1 spasi)

* warna cover disesuaikan dengan program studi

137
Contoh Penulisan Abstrak

PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL ORANG DEWASA DAN FAKTOR


SOSIAL BUDAYA
(arial ukuran 12, huruf capital, bold)
PENELITIAN ETNOGRAFI DI SULAWESI SELATAN
(2010)
(arial ukuran 12, huruf kapital)
FUNCTIONAL LITERACY EDUCATION FOR ADULTS AND THEIR SOCIO-
CULTURAL FACTORS (AN ETHNOGRAPHY RESEARCH IN SOUTH SULAWESI)
(arial ukuran 12, huruf capital, italic, bold)

JUANDA

ABSTRACT
(arial ukuran 11, italic, bold

The objective of this research was to understand comprehensively the functional literacy
educationof adults and their socio-cultural factors. It was a qualitative research with an
ethnography method conducted in Bone District, South Sulawesi in 2009.
The data were collected through participant observation using interview, observation,
document study, and recording. The data analysis and interpretation indicates that (1) the
success of functional literacy learning at basic level relates to the involvement of societal
element in the learning process;door to door learning was found to be more effective; (2)
independent participants and refrences on social need service previded by counselors are able
to improve the community reading habit; (3) socio-cultural factors effecting functional literacy
learning include jobs, customs, fairness, prohibition from family members, eye problems, and
gender.
The findings lead to the recommendation to practice continous education (from basic,
intermediate, and advanced level) in order to have effective literacy education for adults. It is
also recommended to provide the participants with various books to improving all elements of
community.
(arial ukuran 11, italic, 1 spasi, jumlah kata maksimal 200)

Keywords: functional literacy education, socio-cultural factors, and ethnography.


(arial ukuran 11, italic, bold, 1 spasi)

138
RINGKASAN

Ringkasan adalah intisari dari isi tesis yang dituliskan kembali dalam pragraf singkat
yang memuat: (a) pendahuluan, (b) metode penelitian, dan (c) hasil penelitian.

1. Sistematika Ringkasan
a. Pendahuluan
b. Metode Penelitian
c. Hasil Penelitian

2. Rambu-rambu
a. Ringkasan ditempatkan setelah halaman abstrak
b. Tubuh ringkasan diketik 1,5 spasi, dengan huruf arial 12. Jumlah kata
maksimal 500, yang terdiri atas:
1. Pendahuluan menguraikan latar belakang dan teori utama yang diacu
dalam penelitian. Jumlah kata maksimal 200.
2. Metode penelitian untuk penlitian kuantitatif menjelaskan metode yang
digunakan, instrument dan hasil pengujian validitas dan reliabilitas, serta
teknik analisis yang digunakan. Untuk penelitian kualitatif menjelaskan
prosedur pengumpulan data dan teknik pengujian keabsahan data.
Jumlah kata maksimal 100.
3. Hasil penelitian, untuk penelitian kuantitatif menguraikan hasil pengujian
hipotesis, pembahasan, kesimpulan dan implikasi. Untuk penelitian
kualitatif, menguraikan prosedur analisis data, pembahasan, kesimpulan
dan rekomendasi. Jumlah kata maksimal 200.

139
Contoh Lembar Pernyataan

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis yang saya susun sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Pascasarjana Universitas Negeri

Jakarta seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Tesis yang saya kutip dari hasil

karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah

dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari, ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil

karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia

menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi

lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Manado, ………..

Meterai Rp. 6000

Nama Mahasiswa

(arial ukuran 11, 2 spasi)

140
Rambu-rambu Kata Pengantar
1. “Kata Pengantar” ditulis dengan huruf kapital di awal kata, Arial 12 dan bold
2. Badan Kata Pengantar diketik dengan huruf Arial 12 sspasi 2.
3. Kata Pengantar diawali dengan paragraph pembuka yang menyampaikan
ucapan syukur atas selesainya penulisan tesis. Pada bagian ini penulis juga
dapat menyajikan judul tesis yang ditulis derta ditujukan sebagai salah satu
syarat dalam memperoleh gelar akademik.
4. Bagian Isi memuat ucapan terima kasih kepada pihak yang terkait dengan
penulisan tesis baik secara langsung maupun tidak.
5. Bagian penutup berisi pernyataan harapan tesis ini dapat memberikan kontribusi
bagi pengembangan keilmuan, dan permohonan masukan atas karya yang
dihasilkan.
6. Menuliskan kota, tanggal, bulan dan tahun diselesaikannya penulisan tesis.
7. Menuliskan inisial nama penulis.

141
FORMAT PERSETUJUAN TESIS

Lembar Persetujuan Seminar Proposal Tesis

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING


DIPERSYARATKAN UNTUK SEMINAR PROPOSAL TESIS

Pembimbing I Pembimbing II

……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:

Mengetahui,
Ketua Program Studi ………..
PPs STAKN MANADO

………………………………
Tanggal, bulan, tahun

Nama :
No.Registrasi :
Angkatan :

Catatan: diketik dengan huruf Arial ukuran 12

142
Lembar Persetujuan Ujian Tesis

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING


DIPERSYARATKAN UNTUK UJIAN TESIS

Pembimbing I Pembimbing II

……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:

Mengetahui,
Ketua Program Studi ………..
PPs STAKN MANADO

………………………………
Tanggal, bulan, tahun

Nama :
No.Registrasi :
Angkatan :

Catatan: diketik dengan huruf Arial ukuran 12

143
Lembar Persetujuan Yudisium Magister

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN


DIPERSYARATKAN UNTUK YUDISIUM MAGISTER

Pembimbing I Pembimbing II

……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:

……………………. ………………..... ……………………


(Ketua)1 (Tanda Tangan) (Tanggal)

……………………. ………………..... ……………………


(Sekretaris)2 (Tanda Tangan) (Tanggal)

Nama :
No.Registrasi :
Tanggal Lulus :
3. Direktur Program Pascasarjana STAKN MANADO
4. Ketua Program Studi

Catatan: diketik dengan huruf Arial ukuran 12

144
FORMAT BUKTI PERBAIKAN

Lembar Persetujuan Perbaikan Ujian Tesis

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN


ATAS HASIL PERBAIKAN TESIS
No Nama Tanda Tangan Tanggal
1 ……………… ……………… ………………
(Direktur PPs/Ketua)
2 ……………… ……………… ………………
(Ketua Prodi/
Sekretaris)
3 ……………… ……………… ………………
(Pembimbing I)
4 ……………… ……………… ………………
(Pembimbing II)
5 ……………… ……………… ………………
(Penguji )
6 ……………… ……………… ………………
(Penguji )

Catatan: apabila Direktur atau Ketua Prodi merangkap sebagai pembimbing, maka ada
dua orang penguji.

145
FORMAT SARAN PERBAIKAN
SEMINAR PROPOSAL TESIS

FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL TESIS


(Penelitian Kuantitatif)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:

2 Variabel dan konstelasi

3 Konsep, kerangka teoretik dan hipotesis (kecukupan kepustakaan):

4 Metodologi penelitian mencakup disain penelitian, sampling, instrument, teknik


analisis data:

5 Sistematika penulisan:

Manado, ……………..

Penguji

146
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL TESIS
(Penelitian Kualitatif)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:

2 Fokus dan pertanyaan penelitian:

3 Tinjauan Pustaka (kecukupan kepustakaan):

4 Metodologi penelitian mencakup metode, latar penelitian, pengumpulan dan


analisis data:

5 Sistematika penulisan:

Manado, ……………..

Penguji

147
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL TESIS
(Penelitian Evaluasi Program/Kebijakan)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik/kelayakan program/kebijakan:

2 Fokus dan pertanyaan penelitian:

3 Konsep, model dan criteria evaluasi:

4 Metodologi penelitian mencakup disain, instrument, pengumpulan dan analisis


data:

5 Sistematika penulisan:

Manado, ……………..

Penguji

148
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL TESIS
(Penelitian Pengembangan Instrumen)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:

2 Fokus penelitian dan rumusan masalah:

3 Konsep (kecukupan kepustakaan):

4 Metodologi penelitian mencakup prosedur pengembangan instrument, validasi


instrumen, pengumpulan dan analisis data:

5 Sistematika penulisan:

Manado, ……………..

Penguji

149
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL TESIS
(Penelitian Pengembangan Model)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:

2 Fokus penelitian dan rumusan masalah:

3 Konsep (kecukupan kepustakaan):

4 Metodologi penelitian mencakup analisis kebutuhan dan kondisi yang ada,


prosedur pengembangan model, kelayakan dan efektivitas model:

5 Sistematika penulisan:

Manado, ……………..

Penguji

150
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL TESIS
(Action Research)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:

2 Fokus penelitian dan rumusan masalah:

3 Konsep, kerangka teoretis dan hipotesis tindakan (kecukupan kepustakaan):

4 Metodologi penelitian mencakup rancangan tindakan per siklus, pengumpulan


dan analisis data, dan pemeriksaan keabsahan data:

5 Sistematika penulisan:

Manado, ……………..

Penguji

151
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Penelitian Kuantitatif)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

No UNSUR YANG DINILAI BOBOT (B) SKOR (S) BxS


1. Relevansi topik dengan program studi 1

2. Kedalaman dan keluasan kajian konsep dan 1,5


kerangka teoretik

3. Konsistensi rumusan masalah, hipotesis 1


penelitian dan pengujian hipotesis

4. Ketepatan metode penelitian dan sampling 1

5. Kualitas instrumen (konsistensi definisi 2


konseptual, operasional, kisi-kisi, butir instrumen
dan proses validasi instrumen)

6. Kualitas penyajian hasil penelitian dan 1,5


pembahasan

7. Kualitas kesimpulan dan implikasi 1

8. Kemampuan mempertahankan tesis 1

Jumlah 10

Catatan: skor 1-4, batas lulus 3,0

 BxS
Nilai = ------------- = …………..
10

Manado, …………..

Penguji

152
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Penelitian Kualitatif)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

No UNSUR YANG DINILAI BOBOT (B) SKOR (S) BxS


1. Relevansi topik dengan program studi 1

2. Kedalaman dan keluasan kajian konsep 1,5

3. Konsistensi fokus, pertanyaan penelitian dan 1


temuan penelitian

4. Ketepatan metode penelitian dan prosedur 1,5


penelitian

5. Prosedur pengumpulan, analisis, dan 1,5


pemeriksaan keabsahan data

6. Kualitas temuan dan pembahasan penelitian 1,5

7. Kualitas kesimpulan dan rekomendasi 1

8. Kemampuan mempertahankan tesis 1

Jumlah 10

Catatan: skor 1-4, batas lulus 3,0

 BxS
Nilai = ------------- = …………..
10

Manado, …………..

Penguji

153
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Penelitian Kualitatif)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

No UNSUR YANG DINILAI BOBOT (B) SKOR (S) BxS


1. Relevansi topik dan kelayakan 1
program/kebijakan

2. Konsistensi fokus, pertanyaan penelitian dan 1


temuan penelitian

3. Kedalaman, keluasan kajian konsep, model 1,5


evaluasi dan kriteria evaluasi

4. Ketepatan metode penelitian dan prosedur 1


penelitian

5. Prosedur pengumpulan, instrumen, analisis, dan 1,5


pemeriksaan keabsahan data

6. Kualitas temuan dan pembahasan penelitian 2

7. Kualitas kesimpulan dan rekomendasi 1

8. Kemampuan mempertahankan tesis 1

Jumlah 10

Catatan: skor 1-4, batas lulus 3,0

 BxS
Nilai = ------------- = …………..
10

Manado, …………..

Penguji

154
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Penelitian Pengembangan Instrumen)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

No UNSUR YANG DINILAI BOBOT (B) SKOR (S) BxS


1. Relevansi topik dengan program studi 1

2. Kedalaman dan keluasan kajian konsep dan 1,5


teori keilmuan yang dibahas

3. Urgensi instrumen yang dikembangkan 1

4. Ketepatan metode dan prosedur pengembangan 1


instrumen dan sampling

5. Kualitas instrumen (konsistensi definisi 2


konseptual, operasional, kisi-kisi, butir instrumen
dan proses validasi instrumen)

6. Kualitas penyajian hasil penelitian dan 1,5


pembahasan

7. Kualitas kesimpulan dan kelayakan instrumen 1

8. Kemampuan mempertahankan tesis 1

Jumlah 10

Catatan: skor 1-4, batas lulus 3,0

 BxS
Nilai = ------------- = …………..
10

Manado, …………..

Penguji

155
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Penelitian Pengembangan Model)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

No UNSUR YANG DINILAI BOBOT (B) SKOR (S) BxS


1. Relevansi topik dengan program studi 1

2. Kedalaman,keluasan konsep dan teori keilmuan 1


yang dibahas

3. Metode dan prosedur pengembangan model 1

4. Kualitas instrumen untuk setiap tahap 1


pengembangan model

5. Relevansi hasil analisis kebutuhan, kondisi yang 2


ada, draf model, kelayakan model, efektivitas
model

6. Kualitas hasil pengembangan model dan 2


pembahasan

7. Kualitas kesimpulan dan rekomendasi 1

8. Kemampuan mempertahankan tesis 1

Jumlah 10

Catatan: skor 1-4, batas lulus 3,0

 BxS
Nilai = ------------- = …………..
10

Manado, …………..

Penguji

156
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Action Research)

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

No UNSUR YANG DINILAI BOBOT (B) SKOR (S) BxS


1. Relevansi topik dengan program studi 1

2. Kedalaman dan keluasan konsep dan teori 1,5


keilmuan yang dibahas

3. Ketepatan metode penelitian dan prosedur 1


penelitian

4. Kualitas proses penelitian setiap siklus 1

5. Prosedur pengumpulan, analisis, dan 1,5


pemeriksaan keabsahan data

6. Kualitas temuan dan pembahasan penelitian 2

7. Kualitas kesimpulan dan rekomendasi 1

8. Kemampuan mempertahankan tesis 1

Jumlah 10

Catatan: skor 1-4, batas lulus 3,0

 BxS
Nilai = ------------- = …………..
10

Manado, …………..

Penguji

157
REKAPITULASI HASIL UJIAN DAN BERITA ACARA

Contoh
BERITA ACARA
SEMINAR PROPOSAL
PROGRAM PASCASARJANA STAKN MANADO

Pada hari ini ………………, tanggal ………….. telah diselenggrakan Seminar Proposal
Tesis Program Studi …………. Program Pascasarjana STAKN Manado atas nama:

……………………… (nama mahasiswa)

Seminar telah diselenggarakan di Program Pascasarjana STAKN Manado dengan para


penguji sebagai berikut:

6. ………………… (Direktur)
7. ………………… (Ketua Prodi)
8. ………………… (Sekretaris Prodi)
9. ………………… (Pembimbing)
10. ………………… (Pembimbing)

Mahasiswa tersebut di atas telah mempresentasikan proposal tesis dengan judul:


……………………………………………………………………….
(Judul Tesis: Arial 12, bold, Italic, Huruf Besar di Awal Kata)

Keputusan Kelulusan:
[ ] LULUS
[ ] LULUS dengan perbaikan
[ ] TIDAK LULUS/MENGULANG

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Program Studi …………….


Program Pascasarjana STAKN Manado

……………………….

158
Contoh:
SURAT KETERANGAN LULUS SEMINAR PROPOSAL
No.: ………….

Ketua Program Studi ………………. Program Pascasarjana STAKN Manado dengan


ini menerangkan bahwa:

Nama :
No. Registrasi :
Program Studi :
Strata :
Pembimbing : 1. …………………..
2. …………………..

Dinyatakan LULUS dalam seminar proposal penelitian tesis yang dilaksanakan pada
tanggal 4 Januari 2012di Program Pascasarjana STAKN Manado.

Demikian surat keterangan ini diberikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Manado, ……………….

Ketua Program Studi …………….


Program Pascasarjana STAKN Manado

……………………….

Tembusan:
3. Direktur PPs STAKN Manado
4. Asdir PPs STAKN Manado
5. Kasubag TU PPs STAKN Manado

159
Contoh
REKAPITULASI HASIL UJIAN TESIS

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………

I. Rekapitulasi Nilai Ujian Tesis

No. Urut Nama Penguji Nilai Ujian Tesis

1.

2.

3.

4.

5.

Jumlah

Jumlah Nilai Ujian Tesis


II. Rata-rata Nilai Ujian Tesis = ------------------------------------
5
= ………………………

III. Keputusan Kelulusan


[ ] LULUS
[ ] LULUS dengan perbaikan
[ ] TIDAK LULUS/MENGULANG

Manado, …., ………., 20……


Ketua Sekretaris

Direktur PPs Ketua Program Studi

160
Contoh
BERITA ACARA
UJIAN TESIS MAGISTER STAKN MANADO

Pada hari ini ………………, tanggal …… bulan ……..tahun…… telah diselenggrakan


Ujian Tesis Program Magister di STAKN Manado untuk mahasiswa:

……………………… (nama mahasiswa)

Ujian telah diselenggarakan di ruang sidang Program Pascasarjana STAKN Manado


dengan susunan Dewan penguji sebagai berikut:

6. ………………… (Direktur/Ketua)
7. ………………… (Ketua Prodi/Sekretaris)
8. ………………… (Pembimbing I)
9. ………………… (Pembimbing II)
10. ………………… (Penguji)

Dengan mempertahankan tesis yang berjudul:


……………………………………………………………………….
(Judul Tesis: Arial 12, bold, Italic, Huruf Besar di Awal Kata)

Keputusan hasil ujian:


[ ] LULUS
[ ] LULUS dengan perbaikan
[ ] TIDAK LULUS/MENGULANG

Demikian keputusan ini dibuat untuk dapat digunakan semestinya.

Manado, …., ………., 20……


Ketua Sekretaris

Direktur PPs Ketua Program Studi

161
Contoh
REKAPITULASI NILAI UNTUK YUDISIUM MAGISTER

Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
Tahun Pendaftaran : ………………………

I. Rekapitulasi Nilai Hasil Perbaikan Tesis

No. Urut Nama Penguji Nilai Hasil Perbaikan


Tesis
1.

2.

3.

4.

Jumlah

II. Komponen Nilai:


4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) : ……………………..
5. Rata-rata Nilai Ujian Tesis (NUT) : ……………………..
6. Rata-rata Nilai Hasil Perbaikan (NHP) : ……………………..

III. Nilai Akhir = 0,5 IPK + 0,3 NUT + 0,2 NHP : ……………………..

IV. Yudisium ……………………………………………………………………………

Manado, …., ………., 20……


Panitia Ujian Tesis
Ketua Sekretaris

Direktur PPs Ketua Program Studi

YUDISIUM MAGISTER
Skor Penilaian 3,0 – 3,40 3,41 – 3,70 3,71
Yudisium Memuaskan Sangat Memuaskan Cum Laude

162
BERITA ACARA
YUDISIUM MAGISTER STAKN MANADO

Pada hari ini ………………, tanggal …….……..…… telah dilaksanakan pertemuan


penetapan yudisium kelulusan Ujian Tesis atas:

………… nama mahasiswa…………..

Pertemuan tersebut dihadiri oleh:

5. DirekturProgram Pascasarjana
6. Ketua Prodi/Sekretaris)
7. Pembimbing I
8. Pembimbing II

Telah ditetapkan yudisium mahasiswa tersebut: ………………………………….

Manado, …., ………., 20……


Direktur

…………………………

YUDISIUM MAGISTER
Skor Penilaian 3,0 – 3,40 3,41 – 3,70 3,71
Yudisium Memuaskan Sangat Memuaskan Cum Laude

163
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S, 2002, Prosedur Penelitian, Suatu Penekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

Bogdan, Robert, C dan Sari Knopp Bicklen, 1982, Riset Kulitatif untuk Pendidikan;
Pengatar ke Teori dan Metode, Terjemahan Munandir, 1990, PAU-PPAA
Universitas Terbuka, Jakarta.

Hamidi, 2004, Metode Penelitian Kualitatif, Universitas Muhammadiyah, Malang.

Kerlinger F. N, 1993, Asas-asas Penelitian Behavioral, Gajah Mada University Pres.

Komariah A dan Satori D, 2011, Metodologi Penelitian Kualitatif, ALFABETA Bandung

Moleong, L.J, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT . Remaja Rosdakarya,


Bandung.

Mulyana, Deddy, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya,


Bandung.

Nasution, S., 1994, Metode Penelitian Naturalistik, Tarsito, Bandung.

Neuman W. L, 1999, Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approach.

PPs. UNJ, 2010, Menguak Cakrawala Keilmuan; Landasan Filosofis Penulisan Tesis
dan Disertasi, Program Pascasarjana UNJ, Jakarta

PPs. UNJ, 2012, Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi, Program Pascasarjana
UNJ, Jakarta

Sudjana, N. 1988. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah: Makalah-Skripsi-Tesis-


Disertasi. Bandung: Penerbit Sinar Baru.

Silalahi U, 2009, Metode Penelitian Sosial, PT. Refika Aditama, Bandung.

Sevilla C.G, dkk, 1993, Pengantar Metode Penelitian, Universitas Indonesia Pres,
Jakarta.

Satori dan Komariah, 2011, Metodologi Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2010, Memahami Penelitian Kualitatif, CV. Alfabeta, Bandung.

…………, 2011, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D, Alfabeta Bandung.

164

Anda mungkin juga menyukai