PENDAHULUAN
1
karya tulis ilmiah termasuk tesis dan skripsi harus memberi manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi pemecahan masalah-masalah
praktis. Dalam penulisan tesis dan skripsi tidak ditentukan banyaknya halaman,
melainkan yang lebih penting adalah esensi dari subtansi yang diteliti dan
pendekatan metodologi keilmuan yang digunakan. Tesis dan skripsi harus
mencerminkan sebuah karya penelitian independen dan original sesuai dengan
karakteristik bidang keilmuan yang ditekuni kandidat dan harus dapat
memperkaya model untuk memahami aspek yang dikaji dalam bidangnya.
Esensi kajian yang diteliti dapat berasal dari beberapa sumber yaitu: (a) analisis
kritis materi keilmuan yang belum diteliti berdasarkan saran-saran penelitian
sebelumnya dan menarik untuk diteliti lebih lanjut, (b) analisis ulang materi yang
sudah diteliti dengan menggunakan teknik dan sudut pandang baru. Tingkat
kesulitan dan ruang lingkup penelitian harus mencerminkan kapasitas standar
kemampuan kandidat.
Penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis dan skripsi merupakan
bagian dari proses belajar yang mengantarkan mahasiswa memperoleh
kemampuan dalam; (a) mengidentifikasi, menetapkan fokus dan merumuskan
masalah yang penting diteliti, (b) menganalisis data sampai merumuskan temuan
penelitian, (c) membahas temuan penelitian dengan konsep-konsep dan isu-isu
penting serta, (d) menarik kesimpulan, implikasi dan saran, serta menyajikan
dalam bentuk laporan hasil penelitian. Dalam konteks ini, tesis dan skripsi
menstimulasi aktivitas belajar mahasiswa dalam melakukan penelitian ilmiah
dengan bimbingan dosen pembimbing atau komisi pembimbing.
Artikel, makalah, dan laporan hasil penelitian adalah merupakan karya
ilmiah yang secara subtantif memiliki kesamaan dengan tesis dan skripsi yaitu
suatu kegiatan ilmiah baik dilakukan penelitian, maupun kajian kritis terhadap
fakta-fakta empirik, dan analisis isi terhadap dokumen dan atau tulisan-tulisan.
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau
buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Makalah
adalah karya tulis yang memuat tentang suatu masalah atau topik tertentu yang
ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan
objektif. Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses
dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian.
Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Manado mewajibkan mahasiswa
menulis tesis bagi program S2, dan skripsi bagi program S1 sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar berdasarkan program masing-masing.
Masalah dan metode penelitian yang dipilih sebagai kajian tesis dan skripsi
ditentukan oleh mahasiswa sesuai dengan minat dan kedalaman pengetahuan
suatu pendekatan metode penelitian, tetapi ruang lingkup kajian harus sesuai
dengan program studi. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk menentukan
metode penelitian yang digunakan dalam penulisan disertasi, tesis, dan skripsi.
Selain penulisan tesis dan skripsi yang diwajibkan kepada mahasiswa, para
dosen sebagai ilmuwan juga diwajibkan untuk mengembangkan keilmuan
dengan melakukan penelitian dan hasil penelitiannya dipublikasikan melalui
jurnal ilmiah berupa artikel, makalah, dan atau laporan hasil penelitian
2
sebagaimana diatur oleh regulasi pendidikan tinggi. Oleh sebab itu, buku
pedoman ini dikemukakan rambu-rambu penulisan karya ilmiah dengan berbagai
metode penelitian yang dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa dan dosen untuk
melaksanakan penelitian. Selain itu, rambu-rambu tersebut dapat dijadikan
acuan bagi dosen pembimbing atau komisi pembimbing dalam mendampingi
mahasiswa menyusun tesis atau skripsi. Juga sebagai acuan bagi para dosen
dalam melaksanakan tugas sebagai peneliti.
Buku pedoman penulisan karya ilmiah ini terdiri dari lima bab; Bab
pertama pendahuluan berisi tujuan penulisan buku pedoman, pengertian karya
ilmiah: tesis, skripsi, makalah, artikel, dan laporan hasil penelitian, serta
cakupan isi buku pedoman ini; Bab dua penelitian ilmiah, berisi uraian tentang
hakekat penelitian ilmiah, pendekatan penelitian dan jenis-jenis penelitian; Bab
tiga berisi sistematika penulisan karya ilmiah: tesis, skripsi, makalah, artikel,
dan laporan hasil penelitian, proposal penelitian, juga penjelasan setiap jenis
penelitian; Bab empat teknik penulisan ilmiah berisi cara mengutip, cara
membuat catatan kaki, dan cara membuat daftar pustaka; Bab lima kode etik
penelitian, berisi moral dan kaidah penelitian. Buku pedoman ini diakhiri dengan
lampiran yang berisi format penulisan, penilaian dan pengesahan disertasi, tesis,
skripsi, dan artikel beserta dengan contoh-contohnya.
3
BAB II
PENELITIAN ILMIAH
A. HAKIKAT
Tesis dan skripsi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang
ditulis oleh mahasiswa program sarjana (S1), program magister (S2) pada akhir
studinya. Karya ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis berdasarkan hasil
penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, atau hasil kerja pengembangan
(projek).
Yang dimaksud tesis dan skripsi hasil penelitian lapangan adalah jenis
penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan.
Ditinjau dari pendekatan yang digunakan, penelitian lapangan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan
pendekatan deduktif – induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka
teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan
beserta pemecahan-pemecahannya untuk memperoleh pembenaran (verifikasi)
dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. Sedangkan penelitian kualitatif
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala holistik-
kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan
diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan
makna (persepektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri
penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu,
laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan
mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keontentikan.
Yang dimaksud dengan kajian pustaka adalah telaah yang dilaksanakan
untuk memecahkan sutu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada
penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relavan.
Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan
4
data atau informasi dan berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan
dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan
pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau
gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan
yang telah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai
dasar pemecahan masalah.
Yang dimaksud dengan kerja pengembangan adalah kegiatan yang
menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan
masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan
pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prisip, atau temuan-
temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi dan tesis yang ditulis
berdasarkan hasil kerja pengembangan menunutut format dan sistematika yang
berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil
penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian
tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban
terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya
menerapkan temuan atau teori untuk memecahakan suatu permasalahan.
Secara umum, perbedaan antara skripsi dan tesis dapat dilihat dari dua
aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Dari aspek kualitatif, secara
literal dapat dikatakan bahwa tesis sifatnya mengarah pada spesifik teoritik,
sedangkan skripsi sifatnya tidak terlalu spesifik. Ketentuan ini hanya dapat
diberlakukan untuk jenis karya ilmiah yang sama (sama-sama hasil penelitian
kuantitatif atau sama-sama hasil penelitian kualitatif) dan dalam bidang studi
yang sama pula (misalnya sama-sama tentang PAK atau sama-sama tentang
Teologi, atau sama-sama tentang Pastoral). Oleh karena itu perbedaan skripsi
dan tesis tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak dilihat dari
aspek kualitatif.
Pada dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi dan
tesis dapat dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk dikemukakan
secara operasional. Berikut dikemukakan aspek-aspek yang dapat membedakan
skripsi dan tesis terutama yang merupakan hasil penelitian kuantitatif.
1. Aspek Permasalahan
Penulis tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan
sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Sumbangan yang demikian itu tidak dituntut
dari penulis skripsi. Identifikasi masalah untuk skripsi dapat didasarkan atas
informasi dari koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar, atau
keadaan lapangan, akan tetapi identifikasi masalah untuk tesis, perlu didasarkan
atas teori-teori yang berasal dari sejumlah hipotesis yang telah teruji. Masalah
yang dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah-masalah yang bersifat
penerapan ilmu, sedangkan dalam tesis harus cenderung ke arah
pengembangan ilmu.
5
2. Aspek Kajian Pustaka
Dalam mengemukakan hasil kajian pustaka, penulis skripsi hanya
diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan
dengan penelitian-penelitian lain dengan topik yang sama. Penulis tesis tidak
hanya diharapkan mengemukakan keterkaitannya saja, tetapi juga harus
menyebutkan secara jelas persamaaan dan perbedaan antara penelitiannya
dengan penelitian lain yang sejenis. Pustaka yang dijadikan sumber acuan
dalam kajian pustaka pada skripsi seyogyanya menggunakan sumber primer dan
dapat juga menggunakan sumber sekunder, namun pustaka yang menjadi bahan
acuan dalam tesis diharapkan berasal dari sumber-sumber primer (hasil-hasil
penelitian dalam laporan penelitian, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal
penelitian).
6
dikemukakan dalam tesis harus dilengkapi dengan argumentasi yang didukung
oleh hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.
Hasil penelitian skripsi yang ditulis dalam bentuk artikel hendaknya
diarahkan untuk dapat diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang bermutu, sedangkan
hasil tesis harus memenuhi kualifikasi layak terbit dalam jurnal ilmiah yang
bermutu.
5. Aspek Kemandirian
Selain didasarkan pada keempat aspek tersebut, skripsi dan tesis, juga
dapat dibedakan berdasarkan tingkat kemandirian mahasiswa dalam proses
pelaksanaan penelitian dan penulisan naskah karya ilmiah. Secara umum dapat
dinyatakan bahwa proses penelitian dan penulisan tesis lebih mandiri dari
skripsi. Dalam hal ini, kontribusi dosen pembimbing pada penulisan skripsi
sangatlah besar dibandingkan dengan penulisan tesis.
1. Artikel
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal
atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tatacara ilmiah dan mengikuti
pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel
ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis
lainnya dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian
pustaka, atau hasil pengembangan projek. Dari segi sistematika penulisan dan
isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu artikel hasil
penelitian dan artikel non penelitian. Setiap mahasiswa penulis skripsi dan tesis
sangat dianjurkan menuliskan kembali karyanya dalam bentuk artikel untuk
diterbitkan dalam jurnal.
Hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian
diterbitkan dalam jurnal-jurnal memiliki kelebihan-kelebihan dibanding dengan
yang ditulis dalam bentuk laporan tehnik resmi. Laporan tehnik resmi memang
dituntut berisi hal-hal yang menyeluruh dan lengkap sehingga naskahnya
cenderung tebal dan direproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, dan
akibatnya hasil kalangan yang sangat terbatas saja yang dapat membacanya.
Sebaliknya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel biasanya dituntut
untuk berisi hal-hal yang penting-penting saja oleh karena, setiap kali terbit
sebuah jurnal memuat beberapa artikel sehingga ruang yang tersedia untuk
sebuah artikel terbatas. Jurnal yang diterbitkan oleh suatu fakultas akan dibaca
oleh para dosen (dan karyawan) serta mahasiswa di fakultas tersebut sehingga
hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dijurnal akan memiliki pembaca
yang jauh lebih banyak dari pada laporan penelitian teknis resmi. Singkatnya,
hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dalam jurnal akan memberikan
dampak akademik yang lebih cepat dan luas dari pada laporan teknis resmi.
Tatacara penulisan artikel ilmiah diuraikan pada bagian bab III buku pedoman ini.
Sedangkan contoh format artikel untuk jurnal dapat dilihat pada lampiran.
7
2. Makalah
Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran suatu masalah atau
topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis
yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang
diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum
ilmiah. Contoh sampul makalah dapat dilihat pada lampiran.
8
b. Latar dan masalah penelitian dapat mendeskripsikan dan memecahkan
suatu masalah.
c. Peneliti harus berusaha menemukan cara-cara untuk membuat suatu
aspek tertentu, misal: aspek layanan pastoral menjadi lebih baik.
d. Peneliti harus berkolaborasi dengan partisipan untuk memahami secara
penuh apa yang harus dikerjakan.
e. Teori dan hipotesis adalah alat yang bermanfaat membantu peningkatan
pengetahuan, misal: bidang pastoral konseling.
1) Penelitian Kuantitatif
1
Walter Borg R, Gall Meredith D., Educational Research; An Introduct.on, Fifth Edition
(New York: Longman; 1989), h.14.
2
John W. Creswell, Research Design Quantitative & Qualitative Approach (London:
Sage Publication, Inc, 1994), h. 5.
9
menggunakan teori yang objektif. Karena sasaran kajian dari penelitian
kuantitatif adalah gejala, sedangkan gejala yang ada dalam kehidupan manusia
tidak terbatas dan tidak terbatas pula kemungkinan variasi dan hirarkinya.
Penelitian kuantitatif berfokus pada variabel, bahkan sebelum penelitian
dilakukan telah ditentukan terlebih dahulu variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian kuantitatif pengukuran terhadap gejala yang diamati
merupakan hal yang sangat penting. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang disusun berdasarkan indikator dan variabel yang
diteliti, kemudian menghasilkan data kuantitatif. Berdasarkan metode yang
digunakan penelitian kuantitatif dapat digolongkan sebagai berikut:
2) Penelitian Kualitatif
10
b) Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik terhadap data yang dipaparkan
dalam bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian
tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan
menyediakan bukti presentasi. Data tersebut mencakup transkrip wawancara,
catatan lapangan, fotografi, videotape, dokumen pribadi, memo, dari
rekaman-rekaman resmi lainnya. Untuk memperoleh pemahaman, peneliti
kualitatif tidak mereduksi halaman demi halaman dari narasi dan data lain ke
dalam simbol-simbol numerik. Mereka mencoba menganalisis data dengan
segala kekayaannya sedapat dan sedekat mungkin dengan bentuk rekaman
dan transkripnya.
c) Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Peneliti
kualitatif lebih berkonsentrasi pada jawaban atas pertanyaan apa, mengapa
dan bagaimana. Bagaimana orang melakukan negosiasi makna? Bagaimana
istilah-istilah atau label-label tertentu muncul untuk diaplikasikan? Bagaimana
pemikiran-pemikiran tertentu datang untuk diambil menjadi bagian dari apa
yang dikenal sebagai pengertian umum (common sense)? Apa riwayat yang
alami dari aktivitas atau peristiwa yang diteliti? Mengapa hal itu terjadi?
d) Penelitian kualitatif sifatnya induktif yakni dimulai dari data dan fakta
sebagaimana adanya bukan dari teori atau apa yang semestinya. Peneliti
mempelajari suatu proses atau aktivitas yang terjadi secara alami, mencatat,
menganalisis, menafsirkan, melaporkan serta menarik kesimpulan-
kesimpulan dari proses tersebut. Peneliti tidak melakukan pencarian di luar
data atau bukti untuk menolak atau menerima hipotesis yang mereka ajukan
sebelum pelaksanaan penelitian. Teori yang dikembangkan muncul dari
bawah ke atas (bukan dari atas ke bawah), dari banyak bukti yang saling
berhubungan. Teori dibangun berdasarkan data dari bawah/ partisipan.
Peneliti kualitatif merencanakan dan mengembangkan: a) beberapa jenis
teori tentang apa yang telah diteliti, b) arah yang akan dituju setelah
mengumpulkan data dan c) peneliti berinteraksi dengan subjek penelitian.
e) Penelitian kualitatif mengutamakan makna bukan angka-angka dari hasil
pengukuran. Makna yang diungkap berkisar pada asumsi tentang apa yang
dimiliki orang mengenai hidupnya. Dengan kata lain, peneliti kualitatif peduli
dengan apa yang disebut perspektif partisipan. Mereka memfokuskan pada
pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa asumsi yang dibuat orang tentang
kehidupan mereka? Apa pandangan-pandangan tentang bagaimana mereka
menjalani kehidupan? Bagaimana mereka menghadapi berbagai tantangan
dalam kehidupan? Dalam sebuah penelitian pendidikan misalnya, peneliti
memfokuskan pada perspektif orangtua tentang pendidikan anak-anak
mereka. Peneliti ingin mengetahui apa pendapat orangtua tentang mengapa
anak-anak mereka tidak dapat melakukan hal-hal yang terbaik di sekolah.
Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kualitatif dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis penelitian yakni;
11
4) Grounded teori dengan tujuan menghasilkan teori dari data
5) Biografi dengan tujuan menggali pengalaman individu, dan menyusunnya
dalam bentuk cerita (biografi atau autobiografi)
6) Analisis isi dengan tujuan mendeskripsikan konten dari teks.
3) Penelitian Gabungan
1. Kualitatif Komparatif :
Domanisai Pemikiran Pendekatan Penelitian Eksperimen, dan Expost Facto
Deduktif Kuantitatif 2. Kuantitatif Asosiatif: Teknik
Korelasional, Kausal, Model
Kausal dan pengukuran
1. Naratif
Dominasi Pemikiran Pendekatan Penelitian 2. Fenomenologi
Induktif Kualitatif 3. Etnografi
4. Studi Kasus
5. Grounded Theory
6. Analisis Isi
1. Evaluasi Program
Gabungan Pemikiran Pendekatan Penelitian 2. Evaluasi Kebijakan
Deduktif dan Induktif gabungan kuantitatif 3. Pengembangan Model/Instrumen
dan kualitatif
12
BAB III
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS
Pada bab ini dibahas mengenai sistematika penulisan skripsi dan tesis
berdasarkan metode penelitian yang digunakan. Dari berbagai metode penelitian
yang ada pada bidang keilmuan, STAKN Manado mengelompokkan ke dalam
tiga pendekatan penelitian. Setiap pendekatan Penelitian mencakup berbagai
metode penelitian yang sejenis, sehingga sistematika skripsi dan tesis dapat
menggunakan sistematika penulisan yang sama. Pembabakan pada skripsi,
tesis dan untuk setiap kelompok terdiri atas tiga bagian yakni bagian awal,
bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas; halaman judul (cover),
abstrak, ringkasan, lembar persetujuan, lembar pernyataan, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar (jika ada), dan daftar lampiran. Bagian isi
terdiri atas beberapa bab, minimal lima bab mulai dari bab pertama yakni bab
pendahuluan sampai bab terakhir yakni bab kesimpulan. Bagian akhir terdiri
atas; daftar pustaka, lampiran dan riwayat hidup. Mengingat bagian awal dan
bagian akhir pada setiap kelompok penelitian skripsi dan tesis cenderung sama,
maka hanya bagian isi yang akan dijelaskan sistematikanya untuk setiap
pendekatan penelitian.
Ketiga pendekatan penelitian skripsi dan tesis adalah; (a) Penelitian
Kuantitatif, (b) Penelitian Kualitatif, (c) Penelitian Gabungan.
A. PENELITIAN KUANTITATIF
1. Kuantitatif Komparatif
Penelitian kuantitatif komparatif meliputi metode Penelitian eksperimen
dan metode Penelitian expost-facto. Sistematika bagian isi dari skripsi dan tesis
dalam Penelitian kuantitatif konmparatif adalah sebagai berikut:
a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual
1. Variabel Terikat (Y)
2. Variabel Perlakuan atau variabel bebas pertama (A)
3. Variabel Moderator atau variabel bebas kedua (B)
B. Penelitian Yang Relevan
C. Kerangka Teoritik
D. Hipotesis Penelitian
13
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian (termasuk rancangan eksperimen)
C. Populasi dan Sampel
D. Rancangan Perlakuan
E. Kontrol Validitas Internal dan Eksternal
F. Teknik Pengumpulan Data:
1. Instrumen Variabel Terikat
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
2. Instrumen Variabel Moderator/Atribut
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitingan Reliabilitas
H. Teknik Analisa Data
I. Hipotesis Statistika
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Rancangan Perlakuan
Lampiran 2. Instrumen
Lampiran 3. Hasil Uji Coba
Lampiran 4. Kisi-kisi Akhir (sesudah uji coba)
Lampiran 5. Data Hasil Penelitian (Varibel terikat dan variabel Moderator)
Lampiran 6. Hasil Data Pengujian Persyaratan Analisis
Lampiran 7. Data Hasil Penelitian Hipotesis
RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
14
A. Latar Belakang Masalah
Didalam bagian ini peneliti menjelaskan adanya kesenjangan antara
kenyataan fakta atau apa yang ada (Das Sein) dengan harapan atau apa yan
seharusnya (Das Sollen) sebagai masalah penelitian, baik kesenjangan teoritik
maupun kesenjangan praktis yang melatar belakangi masalah yang diteliti. Fakta
adalah apa yang ada sekarang berupa data sekunder, hasil observasi,
pengalaman pribadi, atau hasil Penelitian lainnya, sedangkan harapan adalah
apa yang seharusnya atau yang diinginkan yang berupa undang-undang,
peraturan, visi-misi, renstra, kurikulum, atau teori-teori dalam text book
(literature) dan jurnal. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti
mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
B. Identifikasi Masalah
Peneliti mengidentifikasi beberapa penyebab terjadinya masalah utama
yaitu hal-hal yang berhubungan dengan atau menjadi penyebab munculnya
masalah utama Penelitian, yang telah diungkapkan pada latar belakang
masalah. Hasil identifikasi dituliskan dalam bentuk pernyataan.
C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan tujuan
Penelitian. Misalnya dari banyak faktor atau variabel yang diidentifikasi
mempengaruhi variabel terikat, dibatasi dengan menetapkan hanya satu atau
dua variabel yang akan diteliti sebagai variabel bebas Penelitian.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan
dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan
menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara
varibel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Peneliti merumuskan masalah
dalam bentuk pertanyaan Penelitian yang berkaitan dengan perbedaan variabel
Y berdasarkan variabel perlakuan dan variabel moderator.
15
6. Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A1B1 dan A1B2 (simple effect B)
7. Apakah terdapat perbedaan variabel Y antara A2B1 dan A2B2 (simple effect B)
E. Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan Penelitian yang ingin dicapai disesuaikan
dengan perumusan masalah (kalau perumusan masalah empat butir, maka
sebaiknya pula tujuan penulisan empat butir)
F. Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan kegunaan atau manfaat penelitian,
baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis. Manfaat teoretis berkenaan
dengan keilmuan sedangkan manfaat praktis berkenaan dengan pemecahan
masalah.
A. Deskripsi Konseptual
Peneliti membahas variabel Penelitian secara konseptial dari berbagai
teori atau konsep dari para ahli. Kajian konseptual ini dimulai dai variabel terikat
(Y), variabel perlakuan (A) dan variabel moderator (B). Untuk setiap variabel,
peneliti dituntut menggunakan minimal 3 (tiga) rujukan konsep (untuk skripsi) dan
5 (lima) rujukan konsep (untuk tesis) Kajian konseptual tidak sekedar
mencantumkan konsep-konsep secara runtut dari berbagai sumber (kecuali
untuk skripsi), tetapi hasil analisis dari berbagai konsep.
C. Kerangka Teoritik
Peneliti mendeskripsikan kajian berupa penalaran yang bersifat deduktif
dari konsep-konsep setiap variabel, kemudian membahas keterkaitan
antavariabel yang mengarah kepada hubungan sebab akibat anatara variabel
perlakuan/variabel moderator dan variabel terikat. Kerangka teoretik ini disajikan
sebagai dasar dalam perumusan hipotesis Penelitian. Pada kerangka teoretik,
peneliti membandingkan variabel terikat antara kelompok-kelompok dengan
perlakuan yang berbeda dan/atau anatara kelompok-kelompok dengan level
variabel moderator/atribut yang berbeda, berdasarkan kajian konsep-konsep
yang diuraikan pada deskripsi konseptual. Kerangka teoritik didukung oleh tiga
pilar yaitu teori, hasil-hasil penelitian yang relevan, dan argumentasi logis yang
mendukung hipotesis yang akan dirumuskan. Banyaknya subjudul kerangka
teoretik sama banyaknya dengan butir pada perumusan masalah.
16
Contoh: Penelitian dengan Disain Treatment by Level 2 x 2
1. Perbedaan variabel Y antara perlakuan A1 dan A2
2. Pengaruh interaksi anatara variabel perlakuan (A) dan variabel moderator (B)
terhadap variabel Y (interaction effect)
3. Perbedaan variabel Y anatara A1B1 dan A2B1 (simple effect A)
4. Perbedaan variabel Y anatara A1B2 dan A2B2 (simple effect A)
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah suatu proposisi atau pernyataan tentang
karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara atas pertanyaan
penelitian yang terdapat dalam perumusan masalah. Peneliti merumukan
hipotesis penelitian berdasarkan kerangka teoretik. Banyaknya rumusan
hipotesis Penelitian sama banyaknya dengan subjudul pada kerangka teoretik
atau sama banyaknya dengan butir pada rumusan masalah.
17
6. Nilai variabel Y pada perlakuan A1B1 lebih tinggi dari nilai variabel Y pada
perlakuan A1B2
7. Nilai variabel Y pada perlakuan A2B1 lebih rendah dari nilai variabel Y pada
perlakuan A2B2
B
A1 A2
B1 A1B1 A2B1
B2 A1B2 A2B2
D. Rancangan Perlakuan
Peneliti mendeskripsikan definisi konseptual dan definisi operasional dari
variabel perlakuan serta menyusun dan menguraikan secara rinci kegiatan dan
18
tahap-tahap perlakuan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan Penelitian sesuai
variabel perlakuan.
b.Definisi Operasional
Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi
dengan rincian indikator Penelitian (terukur) dan unit analisis
pengukuran variabel yang dibuat instrumennya, serta responden yang
akan mengisi instrumen.
c. Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyajikan kisi-kisi instrument berdasarkan definisi
konseptual. Kisi-kisi instrument disajikan dalam bentuk tabel yang
berisikan dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap
indikator yang diukur.
19
validitas empiris dan penghitungan koefisien reliabilitas. Pengujian
validitas empiris menggunakan korelasi biserial, korelasi poin biserial
atau korelasi product moment disesuaikan dengan bentuk skor butir
(dikotomi atau politomi). Penghitungan koefisien reliabilitas antara lain
menggunakan KR20 atau Alpha Cronbach.
b. Definisi Operasional
Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi
dengan rincian indikator Penelitian (terukur) dan unit analisis
pengukuran variabel yang dibuat instrumennya, serta responden yang
akan mengisi instrument.
c. Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyajikan kisi-kisi instrument berdasarkan definisi
konseptual. Kisi-kisi instrument disajikan dalam bentuk tabel yang
berisikan dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap
indikator yang diukur.
20
H. Hipotesis Statistika
Peneliti menuliskan hipotesis statistika dengan symbol atau lambing
parameter statistika yang menggambarkan pernyataan tentang karakteristik
populasi yang merupakan jawaban sementara atas pernyataan penelitian.
Pernyataan tersebut berbentuk proposisi sebagai hasil dari kerangka teoretik.
Banyaknya hipotesis statistika sesuai dengan banyaknya hipotesis Penelitian.
A. Deskripsi Data
Peneliti menyajikan hasil analisis dalam bentuk deskriptif data variabel
terikat (Y) yang dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,
histogram, stem and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak
garis) yang dilengkapi dengan interpretasi data. Banyaknya subjudul untuk
penyajian data variabel terikat (Y) pada setiap kelompok sesuai dengan disain
penelitian.
Contoh: Penelitian dengan disain treatment by level 2 x 2
Peneliti menyajikan deskripsi data variabel terikat (Y) untuk kelompok A 1
dan A2, kelompok B1 dan B2, kelompok A1B1, A2B1, A1B2, dan A2B2 dengan
menggunakan histogram, stem and leaf (diagram batang dan daun), box plot
(diagram kotak garis) sesuai dengan karakteristik data.
C. Pengujian Hipotesis
Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak
berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel.
Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk
hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya serta
penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang
hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang
diperoleh dari perhitungan statistik. Setiap hipotesis yang diuji dinyatakan dalam
subjudul tersndiri, sehingga banyaknya subjudul sesuai dengan banyaknya
hipotesis penelitian yang diuji.
21
menjelaskan keterbatasan Penelitian. Hipotesis yang teruji dibahas berdasarkan
teori dan/atau hasil Penelitian yang relevan untuk menunjukkan bahwa hasil
Penelitian mendukung atau tidak mendukung teori dan/atau hasil-hasil Penelitian
yang relevan.
A. Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait
langsung dengan rumusan masalah dan tujan penelitian. Dengan kata lain,
kesimpulan penelitian terikat secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian
yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga
dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun benar-benar relavan dan mampu
memperkayatemuan penelitian yang diperoleh.
Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah
diuraikan secara lengkap dalam Bab IV. Tata urutannya pun hendaknya sama
dengan Bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan rumusan
masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian tetap
dipelihara.
B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak
keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat
dilhat dari rumusanya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain
hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan
atau melaksanakannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya lebih
spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga perintah
ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan pustaka yang masukan dalam daftar pustaka harus sudah
disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai
bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukan dalam daftar
pustaka. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks skripsi
atau tesis harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Istilah daftar pustaka
digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang
digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam teks.
Contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran.
LAMPIRAN
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang
dipandang penting untuk skripsi dan tesis, misalnya instrumen penelitian, data
mentah hasil penelitian, rumus-rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil
perhitungan statistik, surat ijin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan
data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah
22
pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan
menggunakan angka arab.
RIWAYAT HIDUP
Riwayat hidup penulis skripsi atau tesis hendaknya disajikan secara
naratif dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan
kata saya atau kami). Hal-hal yang perlu dimuat dalam riwayat hidup adalah
nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
berorganisasi yang relavan, dan informasi tentang pretasi yang pernah diraih
selama belajar diperguruan tinggi ataupun pada waktu duduk dibangku sekolah
dasar dan sekolah menengah. Yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan
nama suami/istri dan putra-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan spasi tunggal
(satu spasi). Contoh riwayat hidup dapat dilihat pada lampiran.
2. Kuantitatif Asosiatif
Penelitian kuantitatif asosiatif dapat menggunakan teknik atau model
analisis korelasi multiple, dapat pula menggunakan teknik atau model analisis
jalur. Peneliti akan menggunakan model korelasi multiple jika variabel-variabel
bebas dari penelitiannya secara teoretik diyakini independen atau tidak ada
variabel intervening di antara variabel-variabel bebasnya. Jika variabel-variabel
bebas penelitiannya secara teoretik tidak independen atau satu atau lebih dari
satu variabel bebas merupakan variabel intervening, maka peneliti menggunakan
model analisis jalur
a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Hasil Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Deskripsi Konseptual
1. Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y)
2. Variabel Bebasa atau Independent Variable (X)
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Teoretik
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data:
1. Instrumen Variabel Terikat (Y)
23
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
2. Instrumen Variabel Bebar (X)
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Jenis Instrumen
e. Pengujian Validitas dan Penghitingan Reliabilitas
H. Teknik Analisa Data
I. Hipotesis Statistika
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen
Lampiran 2. Hasil Uji coba
Lampiran 3. Kisi-kisi Akhir Instrumen (sesudah Uji coba)
Lampiran 4. Data Hasil Penelitian (data variabel terikat dan variabel bebas)
Lampiran 5. Pengujian Persyaratan Analisis
Lampiran 6 Hasil penghitungan koefisien korelasi, koefisien jalur, koefisien
muatan faktor, dan reliabilitas pada setiap variabel atau indikator dari setiap
variabel laten Penelitian (dapat dalam bentuk print out komputer dengan SPSS)
Lampiran 7 Pengujian Hipotesis
RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
24
pengalaman pribadi, atau hasil Penelitian lainnya, sedangkan harapan adalah
apa yang seharusnya atau yang diinginkan yang berupa undang-undang,
peraturan, visi-misi, renstra, kurikulum, atau teori-teori dalam text book
(literature) dan jurnal. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti
mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
B. Identifikasi Masalah
Peneliti mengidentifikasi beberapa penyebab terjadinya masalah utama
yaitu hal-hal yang berhubungan dengan atau menjadi penyebab munculnya
masalah utama Penelitian, yang telah diungkapkan pada latar belakang
masalah. Hasil identifikasi dituliskan dalam bentuk pernyataan.
C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan tujuan
Penelitian. Misalnya dari banyak faktor atau variabel yang diidentifikasi
mempengaruhi variabel terikat, dibatasi dengan menetapkan hanya satu atau
dua variabel yang akan diteliti sebagai variabel bebas Penelitian.
D. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan Penelitian yang
berkaitan dengan perbedaan variabel Y berdasarkan variabel perlakuan dan
variabel moderator.
E. Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan Penelitian yang ingin dicapai disesuaikan
dengan perumusan masalah (kalau perumusan masalah empat butir, maka
sebaiknya pula tujuan penulisan empat butir).
F. Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan kegunaan atau manfaat penelitian,
baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis. Manfaat teoretis berkenaan
25
dengan keilmuan sedangkan manfaat praktis berkenaan dengan pemecahan
masalah.
A. Deskripsi Konseptual
Peneliti membahas variabel Penelitian secara konseptual dari sejumlah
teori atau konsep para ahli. Kajian konseptual ini dimulai dari variabel terikat (Y)
dilanjutkan dengan pembahasan variabel bebas (X1). Untuk setiap variabel
penelitian dituntut menggunakan minimal 3 (tiga) rujukan konsep para ahli (untuk
skripsi) dan 5 (lima) rujukan para ahli (untuk tesis). Kajian konseptual tidak
sekedar mencantumkan konsep-konsep secara runtut dari berbagai sumber
tetapi hasil analisis dari berbagai konsep (terutama pada penulis tesis).
C. Kerangka Teoritik
Peneliti mendeskripsikan kajian berupa penalaran yang bersifat deduktif
keterkaitan antara konsep-konsep dari setiap variabel yang mengarah ke
hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam
kerangka teoretik ini, peneliti membahas keterkaitan antara variabel dan yang
didukung oleh teori yang ada atau hasil pemikiran peneliti yang didukung oleh
argumentasi yang logis untuk menghasilkan hipotesis penelitian. Kerangka
teoretik ini dijadikan sebagai dasar dalam mendukung perumusan hipotesis
Penelitian. Banyaknya subjudul kerangka teoretik sama banyaknya dengan butir
pada perumusan masalah.
D. Hipotesis Penelitian
26
Seperti telah dikemukakan bahwa Penelitian kuantitatif asosiatif dapat
menggunakan model korelasi multiple, dapat pula menggunakan model analisis
jalur, sehingga konstelasi masalah menyesuaikan.
X1
X2
27
C. Populasi Dan Sampel
Peneliti menjelaskan unit analisis dan unit sampling, populasi penelitian
yang terdiri atas target dan populasi terjangkau. Selanjutnya disajikan teknik
pengambikan sampel, serta penentuan ukuran sampel yang akan digunakan
secara representative mewakili populasi. Populasi adalah keseluruhan dari
karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Sampel
adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).
a. Definisi Konseptual
Peneliti menjelaskan konsep variabel yang diteliti berdasarkan
sintesis peneliti terhadap konsep-kon sep yang dianalisis, dilengkapi
dengan dimensi dan indikator dari konsep variabel yang akan diteliti.
b. Definisi Operasional
Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi dengan
rincian indikator Penelitian (terukur) dan unit analisis pengukuran
variabel yang dibuat instrumennya, serta responden yang akan
mengisi instrumen.
c. Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyajikan kisi-kisi instrument berdasarkan definisi
konseptual. Kisi-kisi instrument disajikan dalam bentuk tabel yang
berisikan dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap
indikator yang diukur.
d. Pengujian Validitas dan Penghitungan Reliabilitas
Peneliti menjabarkan hasil pengujian validitas (konstruk/isi) yang
dilakuakan melalui telaah pakar dan/atau panel. Proses penelaahan
teoretis suatu konsep dimulai dari definisi konseptual, definisi
operasional, dimensi, indikator, butir instrument. Peneliti menjelaskan
pakar yang menelaah instrument, prosedur telaah dan hasil telaahnya
secara kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan
hasil pengujian validitas oleh panelis secara kuantitatif, kemudian
dilanjutkan dengan menjelaskan pengujian validitas empiris dan
penghitungan koefisien reliabilitas. Pengujian validitas empiris
menggunakan korelasi biserial, korelasi poin biserial atau korelasi
product moment disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau
politomi). Penghitungan koefisien reliabilitas antara lain menggunakan
KR20 atau Alpha Cronbach.
28
2. Instrumen Variabel Bebas
a. Definisi Konseptual
Peneliti menjelaskan konsep dari variabel yang diteliti berdasarkan
sintesis peneliti terhadap konsep-konsep yang dianalisis, dilengkapi
dengan dimensi dan indikator dari konsep variabel yang akan diteliti
b. Definisi Operasional
Peneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi dengan
rincian indikator Penelitian (terukur) dan unit analisis pengukuran
variabel yang dibuat instrumennya, serta responden yang akan
mengisi instrument.
c. Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menyajikan kisi-kisi instrument berdasarkan definisi
konseptual. Kisi-kisi instrument disajikan dalam bentuk tabel yang
berisikan dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap
indikator yang diukur.
d. Pengujian Validitas Instrumen dan Penghitingan Reliabilitas
Peneliti menyajikan hasil pengujian validitas (konstruk/isi) yang
dilakuakan dengan telaah pakar dan/atau panel. Proses penelaahan
teoretis suatu konsep dimulai dari definisi konseptual, definisi
operasional, dimensi, indikator, butir instrument. Peneliti menjelaskan
pakar yang menelaah instrument, prosedur telaah dan hasil telaahnya
secara kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan
hasil pengujian validitas oleh panelis secara kuantitatif, kemudian
dilanjutkan dengan menjelaskan pengujian validitas empiris dan
penghitungan koefisien reliabilitas. Pengujian validitas empiris
menggunakan korelasi biserial, korelasi poin biserial atau korelasi
product moment disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau
politomi). Penghitungan koefisien reliabilitas antara lain menggunakan
KR20 atau Alpha Cronbach.
F. Hipotesis Statistika
Peneliti menuliskan hipotesis statistika dengan simbol atau lambang
parameter statistika yang menggambarkan pernyataan tentang karakteristik
populasi yang merupakan jawaban sementara atas pernyataan penelitian.
Pernyataan tersebut berbentuk proposisi sebagai hasil dari kerangka teoretik
untuk hipotesis Penelitian dan lingkarannya adalah hipotesis nol. Banyaknya
hipotesis statistika sesuai dengan banyaknya hipotesis Penelitian.
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Peneliti menyajikan hasil analisis deskriptif data variabel terikat (Y) dan
data variabel bebas (X1) yang dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, histogram, stem and leaf (diagram batang daun) atau box plot
(diagram kotak garis) yang dilengkapi dengan intepretasi data. Banyaknya
penyajian data variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X1) sesuai dengan
banyaknya variabel penelitian.
C. Pengujian Hipotesis
Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak
berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel.
Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk
hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya serta
penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang
hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang
diperoleh dari perhitungan statistik. Setiap hipotesis yang diuji dinyatakan dalam
subjudul tersndiri, sehingga banyaknya subjudul sesuai dengan banyaknya
hipotesis penelitian yang diuji.
30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait
langsung dengan rumusan masalah dan tujan penelitian. Dengan kata lain,
kesimpulan penelitian terikat secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian
yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga
dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun benar-benar relavan dan mampu
memperkayatemuan penelitian yang diperoleh.
Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah
diuraikan secara lengkap dalam Bab IV. Tata ururtannyapun hendaknya sama
dengan Bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan rumusan
masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian tetap
dipelihara.
B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak
keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat
dilhat dari rumusanya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain
hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan
atau melaksanakannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya lebih
spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga perintah
ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan pustaka yang masukan dalam daftar pustaka harus sudah
disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai
bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukan dalam daftar
pustaka. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks skripsi
atau tesis harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Istilah daftar pustaka
digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang
digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam teks.
Contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran.
LAMPIRAN
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang
dipandang penting untuk skripsi dan tesis, misalnya instrumen penelitian, data
mentah hasil penelitian, rumus-rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil
perhitungan statistik, surat ijin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan
data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah
pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan
menggunakan angka arab.
31
RIWAYAT HIDUP
Riwayat hidup penulis skripsi atau tesis hendaknya disajiakan secara
naratif dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan
kata saya atau kami). Hal-hal yang perlu dimuat dalam riwayat hidup adalah
nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
berorganisasi yang relavan, dan informasi tentang pretasi yang pernah diraih
selama belajar diperguruan tinggi ataupun pada waktu duduk dibangku sekolah
dasar dan sekolah menengah. Yang sudah berkeluarga dapat mencantunkan
nama suami/istri dan putra-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan spasi tunggal
(satu spasi). Contoh riwayat hidup dapat dilihat pada lampiran.
B. PENELITIAN KUALITATIF
a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
32
C. Pembahasan (Publikasi dan Pendekatan PAK)
1. Subfokus 1
2. Subfokus 2
3. Subfokus 3
4. dst.
a.Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I. Identitas Subjek
1. Nama Lengkap
2. Nama Panggilan
3. Tempat/Tanggal Lahir
4. Usia
5. Jenis Kelamin
6. Urutan Kelahiran
7. Alamat Lengkap
II. Identitas Keluarga
1. Ayah
2. Ibu
3. Saudara Kandung
III. Hasil Wawancara/ Verbatim
BAB I PENDAHULUAN
C. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah Penelitian dalam bentuk kalimat Tanya
yang bersifat umum (grand tour question) sebagai pertanyaan paying. Kemudian
34
rumusan masalah ini dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih
spesifik (research question) sesuai dengan subfokus penelitian.
D. Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Artinya, tujuan Penelitian
harus sesuai atau konsisten dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian di sini
tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul teks skripsi atau tesis, yang
merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapat gelar sarjana atau magister).
E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki manfaat. Manfaat tersebut bersifat
teoretis untuk pengembangan ilmu, dan manfaat praktis untuk pemecahan suatu
permasalahan
35
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti menjelaskan di mana lokasi penelitian dan waktu yang digunakan
selama Penelitian. Waktu penelitian adalah sejak melakukan observasi awal
sebagai persiapan penulisan proposal sampai pada penulisan laporan penelitian.
Khusus penelitian analisis ini tidak terikat dengan tempat tertentu.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, instrument utamanya adalah peneliti sendiri
dan berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,
2011:306) atau dengan bantuan orang lain merupakan alat (instrumen)
pengumpulan data utama (Moleong, 2002:4). Instrumen lain yang dimaksud
diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah
ditemukan ,melalui observasi dan wawancara (Sugiono, 2011:307). Dalam
penelitian ini, peneliti juga menggunakan instrument penunjang seperti catatan
lapangan, tape recorder dan kamera foto, hal ini untuk memudahkan peneliti
dalam mengumpul, menganalisa dan memahami informasi yang digali dari
sumber di lapangan.
36
Moleong, 1989:103) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan
satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Data-data yang diperoleh dari berbagai
sumber yaitu observasi, wawancara dan dokumen yang ditulis dalam catatan
lapangan serta berbagai sumber resmi setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah
kemudian dianalisis dengan tahapan sebagai berikut:
1) Reduksi Data
2) Display Data
Display merupakan bagian dari analisis data. Data dijabarkan oleh
peneliti ke dalam beberapa alat penyajian seperti dalam
pembuatan bentuk matriks, grafik, jaringan (network), dan kartu
(card) agar memperoleh gambaran keseluruhan atau bagian dari
penelitian (Nasution, 1988:129). Dengan demikian peneliti
memperoleh penguasaan data dan tidak tenggelam dalam
tumpukan data detail yang terlalu banyak jumlahnya.
3) Pengecekan Keabsahan Data
Untuk mengecek keabsahan data atau informasi yang telah
dikumpulkan dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan uji
37
keabsahannya (kebenarannya) dengan menggunakan kriteria yang
dianjurkan oleh Nasution (1996:111) untuk memperoleh data yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
38
BAB IV PAPARAN DATA, TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data
Peneliti menguraikan tentang latar social, historis, budaya, ekonomi,
demografi, lingkungan, sebagai gambaran umum penelitian yang melatari
temuan penelitian
B. Temuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan hasil analisis dan temuan penelitian sesuai
dengan focus dan subfokus penelitian.
1. Subfokus 1
2. Subfokus 2
3. Subfokus 3
4. dst
C. Pembahasan
Peneliti membahas temuan penelitian seperti yang dideskripsikan pada
hasil penelitian. Pembahasan temuan penelitian sesuai dengan focus dan
subfokus penelitian penelitian merupakan interpretasi atau verifikasi temuan
dengan menghubungkan konsep-konsep dan teori yang ada. Temuan berupa
proposisi.
A. Subfokus 1
B. Subfokus 2
C. Subfokus 3
D. dst.
A. Kesimpulan
Peneliti menuliskan simpulan penelitian yang berisi proposisi-proposisi
atau tema-tema sebagai hasil interpretasi atau verifikasi temuan dengan konsep-
konsep dan teori-teori yang sesuai dengan focus dan subfokus penelitian.
B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak
keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat
dilhat dari rumusanya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain
hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan
atau melaksanakannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya lebih
spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga perintah
ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.
39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Observasi
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
Lampiran 3. Catatan Lapangan Hasil Observasi
Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
Lampiran 5. Dokumen Pendukung (foto dan dokumen)
Lampiran 6. Hasil Analisis Data
RIWAYAT HIDUP
1) Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
40
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian Teks (langkah-langkah hermeneutic)
B. Hasil Penelitian Lapangan
C. Pembahasan dan Interpretasi
D. Relevansi Teologi Bagi Gereja Masa Kini
41
C. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah Penelitian dalam bentuk kalimat Tanya
yang bersifat umum (grand tour question) sebagai pertanyaan paying. Kemudian
rumusan masalah ini dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih
spesifik (research question) sesuai dengan subfokus penelitian.
D. Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Artinya, tujuan Penelitian
harus sesuai atau konsisten dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian di sini
tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul teks skripsi atau tesis, yang
merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapat gelar sarjana atau magister).
E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki manfaat. Manfaat tersebut bersifat
teoretis untuk pengembangan ilmu, dan manfaat praktis untuk pemecahan suatu
permasalahan
42
harus menjelaskan model hermeneutik yang dipergunakan dalam meneliti teks
kitab yang diteliti, misalnya hermeneutik eksegese kritis historis atau hermeneutik
eksegese naratif.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, instrument utamanya adalah peneliti sendiri
dan berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,
2011:306) atau dengan bantuan orang lain merupakan alat (instrumen)
pengumpulan data utama (Moleong, 2002:4). Instrumen lain yang dimaksud
diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah
ditemukan ,melalui observasi dan wawancara (Sugiono, 2011:307). Dalam
penelitian ini, peneliti juga menggunakan instrument penunjang seperti catatan
lapangan, tape recorder dan kamera foto, hal ini untuk memudahkan peneliti
dalam mengumpul, menganalisa dan memahami informasi yang digali dari
sumber di lapangan.
43
diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola. Senada dengan Bogdan, Patton (dalam
Moleong, 1989:103) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan
satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data. Data-data yang diperoleh dari berbagai
sumber yaitu observasi, wawancara dan dokumen yang ditulis dalam catatan
lapangan serta berbagai sumber resmi setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah
kemudian dianalisis.
44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Peneliti menuliskan simpulan penelitian yang berisi proposisi-proposisi
atau tema-tema sebagai hasil interpretasi atau verifikasi temuan dengan konsep-
konsep dan teori-teori yang sesuai dengan focus dan subfokus penelitian.
B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak
keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat
dilhat dari rumusanya yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain
hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan
atau melaksanakannya. Disamping itu, saran yang diajukan hendaknya lebih
spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga perintah
ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.
DAFTAR PUSTAKA
Peneliti menuliskan sejumlah nama pengarang berikut judul buku yang
telah dikutip pada isi skripsi atau tesis dengan menggunakan kaidah penulisan
ilmiah.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Observasi
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
Lampiran 3. Catatan Lapangan Hasil Observasi
Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
Lampiran 5 Analisis Leksikal dan Sintaksis
Lampiran 5. Dokumen Pendukung (foto dan dokumen)
Lampiran 6. Hasil Analisis Data
RIWAYAT HIDUP
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian (kualitatif)
B. Tempat dan waktu Penelitian
D. Instrumen Penelitian
E. Sumber data Penelitian
F. Prosedur dan Teknik Pengumpulan data
G. Teknik Analisa data
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memberikan wawasan umum tentang arah penelitian.
Dengan pendahuluan ini pembaca dapat mengetahui konteks atau latar
belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, landasan teori, kegunaan
penelitian.
46
B. Fokus dan Subfokus Penelitian
Peneliti menetapkan focus Penelitian, yaitu area spesifik yang akan diteliti.
Setelah focus ditentukan, selanjutnya ditetapkan sudut tinjauan dari focus
tersebut sebagai subfokus Penelitian. Kalau dalam Penelitian kuantitatif, focus
Penelitian ini merupakan batasan masalah
C. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah Penelitian dalam bentuk kalimat Tanya
yang bersifat umum (grand tour question) sebagai pertanyaan paying. Kemudian
rumusan masalah ini dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih
spesifik (research question) sesuai dengan subfokus Penelitian
D. Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Artinya, tujuan Penelitian
harus sesuai atau konsisten dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian di sini
tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul teks skripsi atau tesis, yang
merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapat gelar sarjana atau magister)
E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki manfaat. Manfaat tersebut bersifat
teoretis untuk pengembangan ilmu, dan manfaat praktis untuk pemecahan suatu
permasalahan
47
lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data,
pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.
C. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, instrument utamanya adalah peneliti sendiri
dan berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,
2011:306) atau dengan bantuan orang lain merupakan alat (instrumen)
pengumpulan data utama (Moleong, 2002:4). Instrumen lain yang dimaksud
diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah
ditemukan ,melalui observasi dan wawancara (Sugiono, 2011:307). Dalam
penelitian ini, peneliti juga menggunakan instrument penunjang seperti catatan
lapangan, tape recorder dan kamera foto, hal ini untuk memudahkan peneliti
dalam mengumpul, menganalisa dan memahami informasi yang digali dari
sumber di lapangan.
48
pengumpulan data dengan wawancara/interview, 3) teknik pengumpulan data
dengan dokumen. Ketiga teknik ini disebut trianggulasi.
49
C. Pembahasan dan Interpretasi
Adapun hasil penelitian teks dan hasil penelitian lapangan yang dilakukan
akan dibahas dan diinterpretasi oleh peneliti melalui gagasan-gagasan yang
berdasar pada temuan dari teks kitab yang diteliti dan hasil penelitian lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Peneliti menuliskan sejumlah nama pengarang berikut judul buku yang
telah dikutip pada isi skripsi atau tesis dengan menggunakan kaidah penulisan
ilmiah.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Observasi
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
Lampiran 3. Catatan Lapangan Hasil Observasi
Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
Lampiran 5 Analisis Leksikal dan Sintaksis
Lampiran 5. Dokumen Pendukung (foto dan dokumen)
Lampiran 6. Hasil Analisis Data
RIWAYAT HIDUP
50
a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peneliti menjelaskan tentang mengapa program atau kebijakan
tersebut penting untuk diteliti. Alasannya harus berdasarkan kepada
fakta empiris yang dibandingkan dengan konsep program atau
51
kebijakan. Dalam menuliskan latar belakang masalah, peneliti memulai
dengan gambaran factual secara induktif dibandingkan dengan konsep
atau secara deduktif. Uraian secara singkat gambaran model evaluasi
yang sesuai dengan program atau kebijakan yang akan dievaluasi.
Pada akhir penjelasan latar belakang masalah perlu dilakukan.
B. Fokus Penelitian
Peneliti menuliskan focus penelitian, karena dalam suatu penelitian
tidak mungkin semua permasalahan pada suatu program atau
kebijakan akan diteliti. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang
masalah, peneliti perlu menetapkan focus permasalahan yang
mencakup komponen-komponen apa yang akan dievaluasi pada suatu
program atau kebijakan.
C. Rumusan Masalah
Peneliti menjabarkan fokus permasalahan Penelitian dalam bentuk
kalimat Tanya yang menekankan kepada efektivitas masing-masing
komponen pada model evaluasi yang ditentukan.
D. Tujuan Penelitian
Rumusan tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Artinya, tujuan
Penelitian harus sesuai atau konsisten dengan rumusan masalah.
Tujuan penelitian di sini tidak sama dengan tujuan yang ada pada
sampul teks skripsi atau tesis, yang merupakan tujuan formal
(misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar
sarjana atau magister)
E. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus memiliki manfaat. Manfaat tersebut bersifat
teoretis untuk pengembangan ilmu, dan manfaat praktis untuk
pemecahan suatu permasalahan
52
Peneliti mendeskripsikan model-model evaluasi program atau evaluasi
kebijakan yang relevan dengan karakteristik Penelitian. Selanjutnya
peneliti menentukan model evaluasi yang relevan dengan karakteristik
program atau kebijakan yang akan diteliti. Model evaluasi yang telah
ditentukan dijabarkan ke dalam komponen evaluasi secara rinci
dengan mengaitkan pada program atau kebijakan yang diteliti. Hasil
penjabaran model evaluasi yang dipilih akan menjadi acuan dalam
menyusun pertanyaan Penelitian.
D. Hasil Penelitian yang Relevan (jika ada)
Peneliti mendeskripsikan hasil Penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya dan relevan dengan focus Penelitian.
E. Kriteria Evaluasi
Peneliti membahas konsep yang berkaitan dengan aspek yang akan
dievaluasi pada setiap komponen sehingga diperoleh criteria atau
standard evaluasi setiap yang dievaluasi. Kajian konseptual tidak
sekedar mencantumkan konsep secara runtut dari berbagai sumber
tetapi merupakan hasil analisis dari berbagai sumber (hal ini hanya
berlaku pada tesis). Selanjutnya criteria atau standard evaluasi yang
disajikan dalam bentuk table yang berisi kolom komponen evaluasi,
aspek yang dievaluasi, dan criteria/standard evaluasi/keberhasilan.
53
E. Prosedur dan Teknik Pengumpulan data
Peneliti menjelaskan teknik pengumpulan data yang meliputi
observasi, wawancara, angket, telaah dokumen dan focus group
discussion. Untuk memvalidasi data kualitatif dilakukan melalui
trianggulasi data, baik trianggulasi teknik, trianggulasi sumber, maupun
perpanjangan waktu Penelitian. Selanjutnya peneliti menyajikan tekni
pengumpulan data dalam bentuk tabel atau bagan yang meliputi
komponen evaluasi, sumber data, instrument yang digunakan dan
sumber data, teknik pengumpulan data dan jenis instrument yang
digunakan. Peneliti menjelaskan prosedur pengumpulan data yang
disesuaikan dengan komponen-komponen evaluasi.
F. Teknik Analisa data
Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi
analisis data dengan statistika deskriptif dan analisis data secara
kualitatif. Analisis data dengan statistika deskriptif disajikan dalam
bentuk tabel atau grafik tentang aspek yang diukur dalam evaluasi.
Analisis secara kualitatif dilakukan dengan cara analisis selama
pengumpulan data dan analisis data setelah data terkumpul. Analisis
selama pengumpulan data meliputi: mengembangkan catatan
lapangan, mengkategorikan data, member kode pada data,
memasukan data ke dalam format analisis, dan mengembangkan
pertanyaan untuk mengumpulkan data selanjutnya, sedangkan analisis
setelah data terkumpul meliputi: mengumpulkan dan member nomor
secara kronologis sesuai dengan waktu pengumpulan data, meneliti
ulang data dan mengelompokkannya dalam satu format kategori dan
klasifikasi data sesuai dengan kodenya, memaparkan data yang telah
dianalisis sesuai dengan komponen model evaluasi, dan peraikan
beberapa kesimpulan. Penarikan kesimpulan diambil setelah
membandingkan data yang telah dianalisis dengan criteria evaluasi.
54
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Peneliti menyajikan kesmpulan hasil evaluasi, baik kesimpulan setiap
komponen maupun kesimpilan umum yang merupakan intisari dari
keseluruhan kesimpulan hasil evaluasi.
B. Rekomendasi
Peneliti menyusun rekomendasi, baik untuk memperbaiki konsep dan
rumusan program atau kebijakan, maupun untuk memperbaiki
implementasi program atau kebijakan. Rekomendasi juga mencakup
alat dan bahan yang tersedia bagi kemungkinan implementasi program
atau kebijakan, waktu implementasi, dan kondisi lingkungan yang
mendukung kelayakan implementasi program atau kebijakan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Lampiran 1. Pedoman Observasi
2. Lampiran 2. Pedoman Wawancara
3. Lampiran 3. Agket
4. Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Observasi
5. Lampiran 5. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
6. Lampiran 6. Dokumen Pendukung (foto, dokumen program atau kebijakan
yang dievaluasi sesuai fokus)
RIWAYAT HIDUP
a. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
55
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
E. Sumber Data
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Validasi Data
H. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Model Tindakan
Lampiran 2. Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 3. Catatan Lapangan Kolaborasi
Lampiran 4. Hasil Validasi Data
Lampiran 5. Hasil Tindakan
Lampiran 6. Dokumen dan Foto Pelaksanaan Tindakan
RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peneliti mengungkapkan kondisi nyata di lapangan dengan
memberikan gambaran bahwa kiondisi tersebut menyebabkan
terjadinya suatu permasalahan, sehingga perlu untuk dipecahkan.
Uraian harus diawali dengan mengidentifikasi kesenjangan-
kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi yang ideal,
serta dampak yang ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan
tersebut. Peneliti juga menyajikan berbagai alternative untuk
mengatasi kesenjangan tersebut yang dipaparkan secara singkat dan
disertai dengan identifikasi factor penghambar serta pendukungnya.
Alternatif yang ditawarkan sebagai pemecahan masalah disajikan
dengan menyampaikan rasionalnya. Pada bagian akhir dari paparan
latar belakang masalah, peneliti memberikan argumentasi pentingnya
masalah tersebut.
B. Fokus Penelitian
Peneliti menetapkan focus permasalahan yang akan diteliti
berdasarkan latar belakang masalah. Fokus Penelitian dinyatakan
56
dalam bentuk pernyataan yang menyatakan solusi atau alternative
pemecahan masalah.
C. Rumusan Masalah
Peneliti menjabarkan focus Penelitian dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan Penelitian yang lebih bersifat mikro. Pertanyaan Penelitian
memuat alternative pemecahan yang ditawarkan sebagai cara
pemecahan yang paling tepat terhadap masalah yang ada.
D. Tujuan Penelitian
Peneliti menjelaskan tujuan Penelitian. Tujuan Penelitian harus sesuai
dengan rumusan masalah. Rumusan tujuan harus mengarah pada
upaya perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang diteliti
E. Manfaat Penelitian
Peneliti memaparkan kegunaan hasil Penelitian untuk memberikan
solusi alternative pada masalah yang diajukan.
57
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Peneliti menjelaskan metode Penelitian tindakan yang digunakan
dalam pemecahan masalah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti menjelaskan setting Penelitian mencakup karakteristik objek
yang diteliti serta kondisi lokasi Penelitian dan waktu yang digunakan
selama Penelitian, mulai dari penyusunan rencana Penelitian
(proposal) hingga penyusunan laporan Penelitian itu selesai dilakukan.
C. Prosedur Penelitian Tindakan
Peneliti menjelaskan siklus yang dirancang dalam Penelitian sesuai
dengan model tindakan yang dipilih. Setiap sklus dijelaskan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan secara rinci sesuai dengan
tahapan model tindakan yang dipilih. Setiap tahapan dijelaskan apa
yang dilaksanakan dan bagaimana pelaksanaannya.
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Peneliti memberikan indicator keberhasilan sesuai dengan teori yang
diacu dari model tindakan. Indikator keberhasilan dijelaskan secara
operasional untuk mengetahui keberhasilan setiap siklus.
E. Sumber Data
Peneliti menjelaskan sumber data yang mencakup kolaborator, objek
Penelitian dan sumber data lainnya.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menjelaskan kisi-kisi instrument yang digunakan dalam
pengumpulan data Penelitian tindakan. Kisi-kisi memuat aspek
yang akan diukur dalam model tindakan
2. Jenis Instrumen
Peneliti menjelaskan jenis instrument yang digunakan sebagai alat
pengambilan data dalam tindakan Penelitian
3. Validasi Instrumen
Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan untuk pengujian
validitas instrument.
G. Validasi Data
Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan untuk menelaah model
tindakan. Dalam penjelasan memuat prosedur dan pakar yang
menelaah model tindakan. Untuk menvalidasi data kualitatif dilakukan
melalui triangulasi data
H. Teknik Analisis Data
Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi:
analisis data dengan statistika deskriptif dan analisis data secara
kualitatif. Analisis data dengan statistic deskriptif disajikan dalam
bentuk tabel atau grafik. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan
cara mendeskripsikan informasi yang digunakan sebagai data selama
pengumpulan data dan setelah data terkumpul. Analisis selama
pengumpulan data, yaitu: mengembangkan catatan lapangan.
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Model Tindakan
Lampiran 2. Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 3. Catatan Lapangan Kolaborasi
Lampiran 4. Hasil Validasi Data
Lampiran 5. Hasil Tindakan
Lampiran 6. Dokumen dan Foto Pelaksanaan Tindakan
RIWAYAT HIDUP
Pada bagian awal penulisan tesis atau skripsi, disajikan secara tersendiri
dengan alasan bahwa secara umum, isi pada bagian awal penulisan tesis atau
skripsi adalah sama. Adapun sistematikanya, sebagai berikut:
59
2. Penjelasan Isi Bagian Awal Hasil Laporan Tesis atau Skripsi
Untuk memperoleh gamabran yang lebih jelas tentang unsur-unsur bagian awal
yang telah disebutkan diatas, berikut ini diuraikan isi yang terkandung dalam
masing-masing unsur tersebut.
Halaman Sampul
Halaman sampul berisi: judul secara lengkap, kata skrips atau tesis, nama
dan nomor induk mahasiswa (NIM), lambang STAKN Manado dengan diameter 3
cm, dan diikuti dengan nama lengkap STAKN, jurusan, dan waktu (bulan, tahun)
lulus ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan
tataletak masing-masing bagian diatur secara simetri, rapi dan serasi. Ukuran
huruf yang digunakan adalah 12-16 point. Contoh halaman sampul dapat dilihat
pada lampiran.
Lembar Logo
Lembar logo hanya berisi lambang STAKN Manado dengan ukuran
diameter 8 cm. Contoh logo STAKN Manado dapat dilihat pada lampiran.
Halaman Judul
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi isi dan
formatnya sama dengan halaman sampul. Halaman judul lembar yabg kedua
memuat : (1) judul skripsi atau tesis secara lengkap yang diketik dengan huruf
kapital, (2) teks skripsi atau tesis diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan program sarjana……. atau magister…….pada STAKN Manado.
Contoh halaman judul dapat dilihat pada lampiran.
Lembar Persetujuan
Ada dua macam lembar persetujuan. Lembar persetujuan yang pertama
memuat persetujuan dari para pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan dalam
lembar persetujuan pembibing adalah : (1) teks skripsi atau tesis oleh … ini telah
disetujui untuk diuji, (2) nama lengkap dan nomor induk pegawai (NIP)
Pembimbing I dan Pembimbing II. Contoh lembar persetujuan pembimbing yang
dimaksud dapat dilihat pada lampiran.
Lembar persetujuan yang kedua berisi pengesahan skripsi oleh para
penguji, ketua jurusan, dan ketua STAKN. Pengesahan tesis oleh para penguji
dan direktur PPs. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan
penyempurnaaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-
saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam
lembar persetujuan dosen penguji dicantumkan tanggal-bulan-tahun
dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP,dari masing-masing
dewan penguji dan ketua STAKN, ketua jurusan (untuk skripsi) atau direktur PPs
(untuk tesis). Contoh lembar persetujuan dosen penguji ini dapat dilihat dalam
lampiran.
60
Pernyataan Keaslian penulisan
Pernyataan keaslian tuliasan berisi ungkapan penulis bahwa isi skripsi, tesis,
atau disertasi yang ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang diaku sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri.
Pengabilalihan karya orang lain untuk diaku sebagai karya sendiri merupakan
tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis karya ilmiah harus
menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini. Contoh pernyataan keaslian
tulisan dapat dilihat pada lampiran.
Asbtrak
Kata abtrak ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris
dibatas atas bidang pengetikan dan tanda titik. Nama penulis diketik dengan
jarak 2 spasi dari kata abtrak, di tepi kiri dengan urutan: nama akhir diikuti koma,
nama awal, nama tengah jika ada) diakhiri. Tahun lulus ditulis setelah nama,
diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali
huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata skripsi atau
tesisditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama jurusan
(tidak boleh disingkat), nama fakultas, nama universitas dan diakhiri dengan titik.
Kemudian dicantumkan dengan nama dosen pembimbing/komisis pembimbing
lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah nama
dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima buah.
Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata
kunci dapat ditemukan judul-judul skripsi, tesis, atau disertasi beserta abtraknya
dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti dari skripsi, tesis, atau
disertasi yang mencakup latarbelakang, masalah yang diteliti, metode yang
digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau
ada) saran yang diajukan.
Teks dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan
panjangnya tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Contoh format
abstrak dapat dilihat pada lampiran.
Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain
yang telah membantu atau berkontribusi dalam mempersiapkan, melaksanakan,
dan menyelesaikan penulisan skripsi, tesis, dan disertasi.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris dibatas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan
spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas
ukuran kuarto. Pada bagian akhir teks (dipojok kanan-bawah) dicantumkan kata
penili tanpa menyebut nama terang.
61
Daftar Isi
Di dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul
anak subbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di
dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul
subbab dan anak subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf
kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi
keseluruhan isi. Contoh halaman daftar isi dapat dilihat pada lampiran.
Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, serta nomor halaman untuk
setiap tabel. Judul tabel harus dapat dengan judul tabel yang terdapat di dalam
teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Contoh daftar tabel dapat dilihat pada lampiran.
Daftar gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar,
dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang
memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul
gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar
gambar dapat dilihat pada lampiran.
Dartar lampiran
Daftar lampiran memuat daftar lampiran, judul lampiran, serta halaman
tempat itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik
dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya
diberi jarak dua spasi. Contoh daftar lampiran dapat dilihat pada lampiran.
Daftar Lainnya
Jika dalam suatu skripsi atau tesis banyak digunakan tanda-tanda lain
yang mempunyai makna esensial (misalnya singkatan atau lambang-lambang
yang digunakan dalam Matenatika, ilmu eksakta, teknik, bahasa, dan
sebagainya), maka perlu ada daftar khusus mengenai lambang-lambang atau
tanda-tanda tersebut.
Daftar Isi
Daftar isi diurutkan sesuai dengan sistematika penulisan skripsi atau tesis
secara keseluruhan, mulai bagian awal, bagian ini, dan bagian akhir dan
mencantumkan penempatan halaman masing-masing isi bagian. Pada bagian
inti yang terdiri dari Bab I sampai dengan Bab V, peneliti menyebutkan judul Bab
dan Sub-judul Bab. Contoh: daftar isi, lihat lampiran
62
F. KARAKTERISTIK ARTIKEL DAN MAKALAH
1. Artikel
Ciri Pokok
Laporan dalam bentuk artikel ilmiah dibedakan dengan laporan teknis dalam
tiga segi, yaitu bahan, sistematika, dan prosedur penulisan. Ciri pokok
pertama yang membedakan artikel hasil penelitian dan laporan penelitian
teknis resmi adalah bahan yang ditulis. Artikel hasil penelitian untuk jurnal
hanya berisi hal-hal yang sangat penting saja. Bagian yang dianggap paling
penting untuk disajikan dalam artikel hasil penelitian adalah temuan
penelitian, pembahasan hasil/temuan, dan kesimpulannya. Hal-hal selain
ketiga tersebut cukup disajikan dalam bentuknya yang serba singkat dan
seperlunya. Kajian pustaka lasin disajikan untuk mengawali artikel dan
sekaligus merupakan suatu pembahasan tentang rasional pentingnya
masalah yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai latar belakang
penelitian.
Ciri pokok kedua yang membedakan artikel hasil penelitian dengan
laporan penelitian teknis resmi adalah sistematika penulisan yang digunakan.
Laporan penelitian terdiri atas bab dab subbab, sedangkan artikel dan
makalah terdiri atas bagian dan subbagian. Bagian dan subbagian tersebut
dapat diberi judul atau tanpa judul. Dalam laporan penelitian teknis resmi,
kajian pustaka lasinnya disajikan di bagian kedua (bab II), yakni setelah
bagian yang membahas masalah, penting penelitian, hipotesis (jika ada), dan
tujuan penelitian. Dalam bagian artikel hasil penelitian, kajian pustaka
merupakan bagian awal dari artikel (tanpa judul subbagian kajian pustaka)
yang berfungsi sebagai bagian penting dari latar belakang. Kajian pustaka
yang sekaligus sebagai pembahasan latar belakang masalah penelitian
ditutup dengan rumusan tujuan penelitian. Setelah itu, berturut-turut disajikan
hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian, hasil dan temuan
penelitian, pembahasan hasil, kesimpulan, dan saran.
Ciri pokok ketiga adalah prosedur penulisan artikel hasil penelitian.
Kemungkinan prosedur penulisan artikel hasil penelitian. Pertama, artikel
hasil penelitian ditulis sebelum laporan penelitian teknis resmi secara lengkap
dibuat. Tujuannya untuk menjaring masukan-masukan dari pihak pembaca
(masyarakat akademik) sebelum peneliti menyelesaikan tulisan lengkap
dalam bentuk laporan penelitian teknis resmi. Masukan dari pihak pembaca
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil-hasil/temuan penelitiannya.
Kedua, artikel hasil penelitian untuk jurnal ditulis setelah laporan penelitian
teknis resmi merupakan kewajiban, sedangkan penulisan artikelnya hanya
bersifat anjuran. Alternatif ketiga, artikel hasil penelitian yang diterbitkan
dalam jurnal merupakan satu-satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti.
Alternatif ketiga ini lasin dilakukan peneliti yang mendanai penelitiannya
63
sendiri. Bagi penelitian swadana, artikel hasil penelitian dalam jurnal
merupakan forum komunikasi yang paling efektif dan efisien.
Judul
Judul artikel hendaknya informatif, lengkap, tidak terlalu panjang atau terlalu
pendek, yaitu antar 5 – 15 kata. Judul artikel memuat variabel-variabel yang
diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti.
Nama Penulis
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain
apapun. Nama lembaga tempat bekerja peneliti sebagai cacatan kaki di
halaman pertama. Jika lebih dari 2 peneliti, hanya nama peneliti utama saja
yang dicantumkan di bawah judul ; nama peneliti lain ditulis di catatan kaki.
Sponsor
Nama sponsor penelitian ditulis sebagai cacatan kaki pada halaman pertama
diletakkan di atas nama lembaga asal peneliti.
Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling
penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian,
(untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti),
dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga kesimpulan dan
implikasi). Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti
hipotesis, pembahasan, dan saran tidak disajikan. Abstrak hendaknya ditulis
dalam bahasa Inggris. Terjemahan judul artikel berbahasa Indonesia dimuat
pada baris pertamam abstrak berbahasa Inggris. Panjang abstrak 50 – 75
kata dan ditulis dalam satu paragraf. Abtsrak diketik dengan spasi tunggal
dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama (margin
kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm)
Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang
diteliti atau istilahistilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci
sekitar 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi
64
ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta
abstraknya dengan mudah.
Pendahuluan
Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata
kunci. Bagian ini menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit 3
gagasan : (1) Latar belakang atau Rasional penelitian, (2) Masalah dan
Wawasan rencana pemecahan masalah, (3) Rumusan tujuan penelitian (dan
harapan tentang manfaat hasil penelitian).
Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin
otoritas penulisnya. Jumlah rujukan harus porporsional (tidak terlalu sedikit
dan tidak terlalu banyak ). Pembahasan kepustakaan harus disajikan secara
ringkas, padat, dan langsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek yang
dibahas dapat mencakup landasan teorinya, segi historisnya, atau segi
lainnya. Pemyajian latar belakangatau rasional penelitian hendaknya
sedemikian rupa sehingga mengarahkan pembaca ke rumusan masalah
penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah dan
akhirnya ke rumusan tujuan. Untuk penelitian kualitatif di bagian ini dijelaskan
juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus
penelitian.
Metode
Materi pokok bagian ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa sumber
data, dan bagaimana data dianalisis. Apabila uraian ini disajikan dalam
subbagian, maka subbagian itu antara lain berisi keterangan tenyang
populasi dan sampel (atau subjek), instrumen pengumpulan data, rancangan
penelitian (terutama jika digunakan rancangan yang cukup kompleks sepert
rancangan eksperimental), dan teknik analisis data.
Penelitian yang digunakan alat dan bahan perlu ditulis spesifikasi alat dan
bahannya. Spesifikasi alat menggambarkan tingkat kecanggihan alat yang
digunakan, sedangkan spesifikasi bahan juga perlu diberikan karena
penelitian ulang dapat berbeda dari penelitian prerdana apabila spesifikasi
bahan yang digunakan berbeda.
65
Hasil
Bagian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah, dan oleh karena itu biasanya
merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisis data;
yang dilaporkan adalah hasil bersih. Proses analisis data (seperti perhitungan
statistik) tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesispun tidak perlu
disajikan, termasuk perbandingan antara koefisien yang ditemikan dalam
analisis dengan koefisien dalam tabel statistik. Yang dilaporkan adalah hasil
analisis dan hasil pengujian hipotesis. Hasil analisis boleh disajikan dengan
tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi komentar atau dibahas.
Pembahasan tidak harus dilakukan pertabel atau grafik. Tabel atau grafik
digunakan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.
Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan
memilah-milah menjadi subbagian-subbagian sesuai dengan penjabaran
masalah penelitian. Apabila ini pendek, bisa digabung dengan pembahasan.
Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam
bentuk subtopik-subtopik yang berkaitan langsung dengan fokus Penelitian.
Pembahasan
Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan
pembashasan adalah (a) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan
bagaimana tujuan penelitian itu dicapai, (b) menafsirkan temuan-temuan, (c)
mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang
telah mapan, dan atau (d) menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang
ada.
66
(penelitian dasar), teori yang bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagian atau
seluruhnya. Penolakan sebagian dari teori haruslah disertai dengan
modifikasi teori, dan penolakan terhadap seluruh teori haruslah disertai
dengan rumusan teori baru.
Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti,
keterkaitan antara kategori-kategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan
atau penelitian terhadap temuan dan teori sebelumnya.
Daftar Rujukan
Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan
dalam batang tubuh atikel ilmiah, bahan pustaka yang dimasukan dalam
daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Demikian
pula semua rujukan yang disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan
dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan dapat dilihat pada
Bagian IV, Teknik Penulisan.
Istilah artikel nonpenelitian mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang
bukan merupakan laporan hasil penelitia. Artikel yang termasuk kategori
artikel nonpenelitian antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori,
konsep, atau prinsip, mengmebnagkan suatu model, mendeskripsikan fakta
atau fenomena tertentu, menilai suatu produk, dan masih banyak jenis lain.
Karena beragamnya jenis artikel ini, maka cara penyajiannya di dalam jurnal
sangat bervariasi.
67
Ketentuan untuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya berlaku juga
untuk penulisan makalah pendek (yaitu makalha yang panjangnnya tidak
lebih dari 20 halaman), kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kata kunci
tidak harus ada.
Judul
Judul artikel berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat inti isi
yang terkandung dalam artikel. Untuk itu, pemilihan kata yang dipakai dalam
judul artikel hendaknya dilakukan secara cermat. Di samping aspek
ketepatannya, pemilihan kata-kata untuk judul perlu juga mempertimbangkan
pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca. Judul artikel
hendaknya terdiri atas 5-15 kata.
Nama Penulis
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain
apapun. Nama lembaga tempat bekerja penulis ditulis sebagai catatan kki di
halaman. Jika lebih dari dua penulis, hanya nama penulis utama yang
dicantumkan di bawah judul; nama penulis lain ditulis dalam catatan kaki.
Untuk artikel nonpenelitian, abstrak beri ringkasan dari isi artikel yang
dituangkan secara padat, buka komentar atau pengantar dari penyunting atau
redaksi. Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa Inggris. Terjemahan judul
artikel berbahasa Indonesia dimuat pada baris pertamam abstrak berbahasa
Inggris. Panjang abstrak 50 – 75 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Abtsrak
diketik dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit
dari teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm)
Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang
diteliti atau istilahistilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci
sekitar 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi
68
ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta
abstraknya dengan mudah.
Pendahuluan
Bagian Inti
Judul, judul bagian, dan isi bagian inti sebuah artikel nonpenelitian sangat
bervariasi, tergantung pada topik yang dibahas. Hal yang perlu mendapat
perhatian pada bagian inti adalalah pengorganisasian isisnya. Uraian yang
lebih rinci mengenai cara pengorganisasian isi dibahas pada paparan
berikutnya.
Penutup
Istilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel
nonpenelitian, jika isinya hanya berupa catatan akhir atau yang sejenisnya.
Jika uraian pada akhir berisi kesimpulan hasil pembahasan pada bagian
sebelumnya, perlu dimasukan pada bagian kesimpulan. Kebanyakan artikel
nonpenelitian membutuhkan kesimpulan. Ada beberapa artikel nonpenelitian
yang dilengkapi dengan saran. Sebaiknya saran ditempatkan dalam bagian
tersendiri.
Daftar Rujukan
Pengorganisasian Isi
Pengorganisasian isi mengacu kepada cara penataan urutan isi yang akan
dipaparkan dalam artikel. Isi yang dimaksud dapat berupa fakta, konsep,
prosedur, atau prinsip. Tipe isi yang berbeda memerlukan penataan urutan
yang berbeda, tergantung pada struktur isisnya.
69
Berikut ini adalah langkah yang perlu dilewati untuk menghasilkan
pengorganisasian isi artikel yang baik : (1) mengidentifikasi tipe isi yang akan
dideskripsikan dalam artikel, (2) menetapkan struktur isis, (3) menata isi
kedalam strukturnya, (4) menata isi, dan (5) mendeskripsikan isi mengikuti
urutan yang telah ditetapkan.
Tipe isi yang berbeda menuntut isi yang berbeda. Apabila isi yang diuraikan
dalam artikel berupa konsep-konsep, maka isi ini yang akan diuraikan dalam
artikel berupa konsep-konsep, maka isi ini sebiknya ditata kedalam struktur
konseptual. Apabila isi yang akan diuraikan berupa prosedur, maka
penataannya menuntut penggunaan struktur prosedural. Apabila isi yang
akan diuraikan berupa prinsip, tatalah prinsip-prinsip ini ditata kedalam
struktur teoritik.
Langkah ketiga adalah menata isi ke dalam strukturnya. Apabila hasil langkah
kedua di atas ternyata mengarah ke pembuatan struktur konseptual, maka
langkah berikutnya adalah memilih semua konsep penting yang akan
diuraikan dan menatanya menjadi suatu struktur yang bermakna, yang
secara jelas menunjukkan keterkaitan antarkonsep itu.
Langkah keempat adalah menata urutan isi. Penataan ini dilakukan berpijak
pada struktur yang telah dibuat pada langkah ketiga. Pada langkah ini semua
konsep, atau prosedur, atau prinsip yang telah dimasukan dalam strukturnya
ditata urutan pemaparannya. Beberapa ketentuan penataan urutan yang
perlu diperhatukan adalah seabagi berikut.
Pertama, paparkan struktur isi, sedapat mungkin, pada bagian paling awal
dari artikel. Struktur isi yang memuat bagian-bagian penting artikel dan
kaitan-kaitan antarbagian itu perlu dipaparkan pada bagian awal untuk
dijadikan kerangka acuan paparan isi yang lebih rinci.
70
Kedua, paparkan bagian isi terpenting di bagian pertama. Pada tahap
pemaparan isi yang diambil dari suatu struktur, upayakan memaparkan isi
yang paling penting pertama kali. Penting tidaknya bagian isi ditentukan oleh
sumbangannya untuk memahami keseluruhan isi artikel. Misalnya, jika
konsep-konsep yang akan dipaparkan memiliki hubungan prasyarat belajar,
maka konsep-konsep yang akan memprasyarati sebaiknya dipaparkan
terlebih dulu.
Ketiga, sajikan isi secara bertahap dari umum ke rinci. Isi yang lebih umum
sebaiknya disajikan mendahului isi yang lebih rinci. Selain itu, setiap paparan
suatu bagian isi sebaiknya selalu ditunjukan kaitannya dengan bagian isi
yang lain. Setelah langkah pertama sampai keempat dilewati, penulis artikel
tinggal membuat paparan isi sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam memaparkan isi upayakan menggunakan tahapan
tingkat umum ke rinci secara bertahap. Dengan cara ini tingkat sajian yang
lebih umum akan menjadi pijakan bagian sajian isi yang lebih rinci.
2. KARAKTERISTIK MAKALAH
a. Ciri Pokok
Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan makalah panjang dan makalah
pendek. makalah panjang adalah makalah yang jumlahnya halamannya lebih
71
dari 20 halaman. Bagian ini menyajikan ketentuan tentang penulisan maklah
panjang, sedangkan ketentuan tentang penulisan makalah pendek pada
dasarnya sama dengan ketentuan penulisan artikel nonpenelitian, kecuali
abstrak dan kata kunci yang tidak harus ada.
Secara garis besar makalah panjang terdiri atas tiga bagian: bagian awal,
bagian inti, dan bagian akhir. Isi ketiga bagian tersebut dipaparkan sebagai
berikut.
Bagian Awal
Halaman Sampul
Daftar Isi
Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
Bagian Inti
Pendahuluan
Latar Belakang Penulisan Makalah
Masalah atau Topik Bahasan
Tujuan Penulisan Makalah
Teks Utama
Penutup
Bagian Akhir
Daftar Rujukan
Lampiran (jika ada)
c. Penjelasan Sistematika
Halaman Sampul
Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan
atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalh, dan tempat serta
waktu penulisan makalah. Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat
berupa, misalnya, untuk memenuhi tugas suatu matakuliah yang dibina oleh
dosen X. tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi nama lembaga
(universitas, fakultas, dan jurusan), nama kota, serta bulan dan tahun. Contoh
sampul makalah dapat dilihat pada lampiran.
72
Daftar Isi
Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar
isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah
menemukan bagian-bagian yang membangun makalah. Selain itu, melalui
daftar isi akan dapat diketahui sistematika penulisan makalah yang
digunakan. Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah lebih dari 20
halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan : judul bagian
makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain
kata tugas ditulis dengan huruf besar), penulisan judul bagian dan judul
subbagian dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam
makalah. Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal
dengan jarak antarbagian 2 spasi. Contoh daftar isi dapat diperiksa pada
lampiran.
Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama
(pembahasan topik-topik), dan penutup. Ada tiga macam cara penulisan yang
dapat digunakan dalam menulis makalah. Ketiga sistematika penulisan yang
dimaksud adalah sebagai berikut. (1) Penulisan dengan menggunakan angka
(Romawai dan atau Arab), (2) Penulisan dengan menggunakan angka yang
dikombinasikan dengan abjad, (3) Penulisan tanpa menggunakan angka
ataupun abjad.
Penjelasan tentang ketiga cara penulisan makalah dapat ditemukan pada
Bagian IV (Teknik Penulisan) pedoman ini.
Pendahuluan
73
(1) setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai
subbagian. Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan
angka, maka dapat dijumpai judul subbagian sebagai berikut:
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Masalah atau Topik Bahasan
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
(2) semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan
sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya subbagian dalam bagian
pendahuluan. Untuk menandai pengertian unsur ( misalnya, untuk
membedakan antara paparan yang berisi latar belakang dengan masalah)
cukup dilakukan dengan pergantian paragraf.
Latar Belakang
74
seringkali disinonimkan dengan topik (meskipun kedua istilah ini tidak selalu
memiliki pengertian yang sama).
Masalah atau topik bahasan sebenarnya merupakan hal yang pertama kali
harus ditetapkan dalam penulisan makalah. Artinya, kegiatan penulisan
makalah diawali dengan penentuan masalah atau topik masalah, yang
selanjutnya diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah (kerangka
makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan darff
makalah serta revisi draff makalah.
Topik dapat ditentukan oleh orang lain atau ditentukan sendiri. Lazimnya,
topik maklah yang ditentukan bersifat sangat umum, sehingga perlu
dilakukan spesifikasi atau pembatasan topik. Pembatasan topik makalah
seringkali didasarkan pada pertimbangan kemenarikan dan signifikansinya,
serta pertimbangan kemampuan dan kesempatan. Jika topik maklah
ditentukan sendiri oleh penulis makalah, terdapat beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan.
(1) Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktir ataupun
dari segi teoritis, dan layak untuk dibahas.
(2) Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis.
Dipilihnya topik yang menarik akan sangat membantu dalam proses
penulisan makalah. Jika seseorang menulis makalahdengan topik yang
tidak menarik, maka usaha yang dilakukan ala kadarnya dan kurang
serius.
(3) Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlau asing atau
terlalu baru bagi penulis.
(4) Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan
untuk diperoleh.
Topik seringkali di samakan dengan judul. Pada dasarnya topik tidak sama
dengan judul. Topik adalah masalah pokok yang dibicarakan atau dibahas
dalam makalah; sedangkan judul adalaha label atau nama dari makalh yang
ditulis.
75
(1) judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang
diangkat dalam makalah.
(2) Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam
bentuk kalimat. Itulah sebabnya judulk maklah tidak diakhiri dengan tanda
titik.
(3) Judul maklah hendaknya singkat dan jelas. Sebaiknya, judul makalah
berkisar antara 5 sampai 15 kata.
(4) Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya.
Namun judul makalah harus tetap mencernminkan isi makalah.
Teks Utama
Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan
makalah. Kemampuan seseorang dalam menulis teks bagian utama makalah
merupakan cerminan tinggi-rendahnya kualitas maklah yang disusn.
Penulisan teks utama yang baik adalah yang dapat membahas topik secara
mendalam dan tuntas, dengan menggunakan gaya penulisan yang ringkas,
lancar, dan langsung pada persoalan, serta menggunakan bahasa yang baik
dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang
dan bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindarilah penggunaan kata-
76
kata seperti : dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), yang sebesar-
besarnya (seberapa besarnya).
(1) Mulailah dari ide/hal yang bersifat sederhana/khusus menuju hal yang
bersifat kompleks/umu, atau sebaliknya.
(2) Gunakan teknik metafor, kiasan, perumpaaan, penganalogian, dan
perbandingan.
(3) Gunakan tekinik diagram dan klasifikasi.
(4) Gunakan teknik pemberian contoh.
Penutup
Bagian akhir maklah berisi daftar rujukan dan lampiran-lampiran (jika ada)
Daftar Rujukan
77
Lampiran
78
BAB IV
TEKNIK PENULISAN ILMIAH
A. Aturan Penulisan
Bagian ini berisi petunjuk yang berkaitan dengan kaidah penulisan, cara
merujuk dan menulis daftar rujukan, tabel, dan gambar, bahasa dan ejaan, serta
pencetakan dan penjilidan. Di samping itu, pada bagian akhir juga diberikan
petunjuk praktis teknik penulisan yang meliputi hal-hal yang perlu diperhatikan
dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
Skripsi dan tesis ditulis dua spasi pada kertas HVS 80 gram, berukuran
kuarto. Margin penulisan adalah; 4 cm dari tepi kiri dan tepi atas, 3 cm dari tepi
kanan dan tepi bawah. Paragraf dimulai pada 7 pukulan atau satu “tab” pada
komputer. Jenis dan ukuran huruf adalah arial “12” dengan huruf tegak, kecuali
pada bagian-bagian khusus dengan huruf miring.
Huruf atau kata yang dicetak miring (italic) untuk menuliskan kata dalam bahasa
asing dan menulis judul buku dari pengarang yang ada pada catatan kaki dan
pada daftar pustaka. Judul bab ditulis dengan huruf besar pada halaman baru,
ditempatkan di tengah-tengah secara simetris. Nomor bab menggunakan angka
Romawi besar (I-II-III-dst). Sub judul bab tulis urut alfabetis dengan huruf besar
(A-B-C-dst), sedangkan unsur-unsur dari setiap subjudul ditulis dengan dengan
angka nomor urut (1-2-3-dst). Judul bab, subjudul dan unsur dari setiap judul
dicetak tebal (bold).
Nomor halaman menggunakan angka ditempatkan pada sudut kanan
atas, kecuali untuk halaman judul bab ditempatkan di tengah-tengah halaman
bawah. Nomor halaman untuk kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
lampiran, daftar gambar dan lainnya (jika ada), menggunakan angka Romawi
kecil (i-ii-iii-dst) ditempatkan di tengah-tengah halaman bagian bawah. Judul
tabel, gambar, diagram dan yang sejenisnya diberi nomor urut dengan angka
dan ditulis di atas tabel, sedangkan untuk diagram dan gambar di letakan di
bawah. Jika isi tabel diambil dari data pada suatu lembaga, maka di bawah tabel
diberi keterangan yang isinya sumber data tersebut, misalnya: Sumber: Dinas
Pendidikan Provinsi Sulut Tahun 2013. Isi tabel dibuat dalam kolom-kolom tabel
vertical dan horizontal, kecuali tabel yang berisi dua unsure atau dua aspek tidak
usah diberi kolom.
Bagian ini berisi petunjuk yang berkaitan dengan sistematika penulisan,
cara merujuk dan menulis daftar rujukan, tabel, dan gambar, bahasa dan ejaan,
serta pencetakan dan penjilidan. Di samping itu, pada bagian akhir juga
diberikan petunjuk praktis teknik penulisan yang meliputi hal-hal yang perlu
diperhatikan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
79
B. NOTASI ILMIAH (Cara Merujuk Dan Menulis Daftar Rujukan)
1. Kutipan
Karya ilmiah dapat mengutip pendapat, konsep dan teori dari sumber lain
dengan menyebutkan sumbernya sesuai dengan notasi yang diacu oleh penulis.
Ada dua cara mengutip pendapat, konsep dan teori yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung.
a) Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah pengambilan bagian tertentu dari tulisan orang lain
tanpa melakukan perubahan baik isi maupun redaksinya. Syarat kutipan
langsung adalah sebagai berikut:
1) tidak boleh melakukan perubahan terhadap teks asli yang dikutip.
2) menggunakan tiga titik berspasi dalam tanda kurung [ . . . ] apabila ada
bagian yang dihilangkan dari kutipan tersebut.
3) menyebutkan sumber sesuai dengan teknik notasi yang digunakan.
4) kutipan langsung pendek (tidak lebih dari empat baris) ditulis dengan cara
memasukkan langsung kutipan tersebut dalam tubuh teks, dengan jarak
antarbaris yang sama dengan teks, diapit oleh tanda kutip.
5) kutipan langsung yang panjangnya lebih dari empat baris ditulis tanpa
tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari
garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal.
__________________________________
1
Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kritis terhadap masalah-
masalahnya, terj. Oleh Stephen Suleeman (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996) h. 175
80
Contoh Kutipan Langsung Pendek yang Sebagian Dihilangkan
__________________________________
1
Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru: Pendekatan Kritis terhadap Masalah-
masalahnya, terjemahan Stephen Suleeman (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996) h. 175
sebagai berikut:
81
Contoh Kutipan Tidak Langsung
Purba, melainkan telah dimulai jauh sebelumnya, yaitu sejak zaman Yunani-
Tanda catatan kaki diletakkan diujung kalimat yang dikutip dengan menggunakan
angka yang diketik naik dsetengah spasi. Catatan kaki dengan mempergunakan
angka diberi nomor mulai dari angka satu sampai selesai dalam satu bab. Dalam
satu kalimat dapat mengutip lebih dari satu kutipan. Setiap pernyataan atau
konsep yang dikutip diberi tanda kutip. Semua tanda kutip disebutkan sumbernya
pada catatan kaki.
stimulus1, bila ditinjau dari sudut pandang biologi emosi adalah ekspresi dan
perasaan yang ada pada cortex2, sedangkan emosi dipandang dari konteks
Apabila kalimat di atas yang menggunakan tiga kutipan dalam satu kalimat
disusun menjadi tiga buah kalimat yang masing-masing mengandung satu
kutipan maka tanda catatan kaki ditulis sesudah tanda baca penutup.
Contoh:
82
Menurut LeDoux, emosi adalah persepsi mental yang merupakan
emosi ditinjau dari sudut pandang biologi adalah ekspresi dan perasaan.
pada cortex.2 Salovey dan Sulyster mendefinisikan emosi dari konteks social
bawaan.3
__________________________________
1
Joseph LeDoux, The Emotional Brain (New York: Simon & Schuster, 1996), h. 143.
2
K.T. Strangman, The Psychology of Emotion (New York: Chichester, John Wiley &
Sons, 1996), h. 143.
3
Peter Salovey dan D.J. Sulyter, Emotional Development and Emotional Intelligence
(New York: Basic Books, 1997), h. 13.
2. Catatan Kaki
83
2 Agus Santoso, Dabar: Tata Bahasa Ibrani, (Bandung: Bina Media
Informasi, 2011), hh. 43-46.
Contoh:
3 James R. Beck and David T. Moore, Helping Worries (Michigan: Baker
Jika nama pengarangnya tidak ada maka langsung saja nama bukunya
dituliskan, atau dituliskan kata Anon. (Anonymous – tanpa nama) di depan
nama buku tersebut.
Contoh:
6 Rencana Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Kementerian Pendidikan
Apabila rujukan diambil dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan tanpa
penulis dan lembaga, cara penulisannya adalah: Judul atau nama dokumen
ditulis di bagian awal dengan dicetak miring, diikuti kota penerbit, nama penerbit,
tahun penerbitan dokumen dan halaman.
Contoh:
7
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 2, ayat 1, (Jakarta: Armas Duta Jaya, 2004), h. 20.
Contoh:
8
John Drane, Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-Teologis,
terjemahan P.G. Katoppo, (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2001), h. 27.
Apabila kutipan itu dirujuk dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada
editornya), maka cara penulisannya sama dengan penulisan rujukan dari buku
ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor, dan (Eds.) jika editornya lebih
dari satu, diantara nama penulis dan judul buku.
84
Contoh :
9 Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang
Bahasa dan Sastra. (Malang : HISKI Komisariat Malang dan YA3, 1990), h. 123.
9 Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.), Bilingual Education: Teaching
Contoh:
10
Rully Hendrik Luntungan, “Pancasila, Semua Buat Semua”, Manado
Post, 3 Juni 2013, h. 4.
11Kalvin S. Budiman, “Mengubah Air Filsafat Menjadi Anggur Teologi”,
Veritas, Jurnal Teologi dan Pelayanan, Vol. 11 Nomor 2 (Seminari Alkitab Asia
Tenggara, 2010) hh. 171-185.
12 H. Diessel dan M. Tomasello, “Why Complement Clauses Do Not
dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga Rampai, Eds.
Soedjatmoko et. al. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1986), hh. 10-15.
Apabila kutipan diambil dari skripsi, tesis atau disertasi yang tidak
dipublikasikan, cara penulisannya adalah: Nama penulis ditulis paling depan,
diikuti judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan
pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat
perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi, dan tahun
yang tercantum pada sampul, serta halaman.
Contoh :
14 T. Pangaribuan, Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar
85
penyelenggara, tempat penyelenggara, dan tanggal serta bulan dan tahunnya,
diakhiri dengan halaman.
Contoh:
15Nurul Huda, Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah
disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di
Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli 1997, h.
10.
Contoh:
16 Ibid., h. 131.
Artinya, dalam catatan kaki nomor 16 diulang kutipan dari karangan Nurul
Huda seperti tercantum dalam catatan kaki nomor 15 dengan nomor halaman
yang sama atau berbeda.
Contoh:
17
Diessel dan Tomasello, Why Complement Clauses, h. 9.
Apabila yang dikutip adalah sebuah pernyataan yang telah dikutip dalam
karangan orang lain, maka kedua sumber itu dituliskan.
Contoh:
18 Guilford di dalam Howard Gardner, Frames of Mind (New York: Basic
Semua kutipan tersebut di atas, baik yang dikutip langsung maupun tidak
langsung, sumbernya disertakan dalam daftar pustaka. Dalam catatan kaki nama
pengarang dituliskan lengkap dengan tidak mengalami perubahan apa-apa,
umpamanya, Joseph LeDoux, sedangkan dalam daftar pustaka, penulisan
nama pengarang diawali dengan nama familinya, misalnya LeDoux, Joseph.
86
Susunannya diurutkan sesuai urutan abjad dari huruf awal famili pengarang
tersebut.
3. Daftar Pustaka
[Catatan Kaki]
1
Peter Wongso, Theologia Penggembalaan (Malang: Literatur
SAAT, 2001), h. 101.
[Daftar Pustaka]
Wongso, Peter, Theologia Penggembalaan, Malang: Literatur SAAT,
2001.
[Catatan Kaki]
4 D.L. Baker, S.M. Siahaan, dan A.A. Sitompul, Pengantar Bahasa
[Daftar Pustaka]
Baker, D.L., S.M. Siahaan, dan A.A. Sitompul, Pengantar Bahasa Ibrani,
Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1999.
[Catatan Kaki]
5 Martin L. Sinaga, et. al. (Peny.), Pergulatan Kehadiran Kristen di
[Daftar Pustaka]
Sinaga, Martin L., et. al. (Peny.), Pergulatan Kehadiran Kristen di
Indonesia: Teks-Teks Terpilih Eka Darmaputera, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2005.
[Catatan Kaki]
6 Rencana Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Kementerian Pendidikan
87
[Daftar Pustaka]
Kementrian Pendidikan Nasional, Rencana Pengembangan Pendidikan,
Jakarta, 2010.
[Catatan Kaki]
7 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
[Daftar Pustaka]
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 2, ayat 1.
[Catatan Kaki]
8John Drane, Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-
[Daftar Pustaka]
Drane, John Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-Teologis,
terjemahan P.G. Katoppo, Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2001.
[Catatan Kaki]
13Jujun S. Suriasumantri, “Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu”
[Daftar Pustaka]
Suriasumantri, Jujun S., “Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu”
dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga
Rampai, eds. Soedjatmoko et. al., Yogyakarta, Tiara Wacana,
1986.
Untuk kutipan makalah dari koran, majalah, atau jurnal, dapat dilihat pada
contoh catatan kaki nomor 10.
[Catatan Kaki]
10
Rully Hendrik Luntungan, “Pancasila, Semua Buat Semua”,
Manado Post, 3 Juni 2013, h. 4.
88
[Daftar Pustaka]
Luntungan, Rully Hendrik, “Pancasila, Semua Buat Semua”, Manado
Post, 3 Juni 2013, h. 4.
Apabila yang dikutip adalah sebuah disertasi atau karya ilmiah lainnya
yang tidak dipublikasikan, maka caranya sama dengan mengutip buku:
[Catatan Kaki]
20Gabriella Fressa, “Strategies in Children’s Route Directions”
[Daftar Pustaka]
Fressa, Gabriella, “Strategies in Children’s Route Directions” ,Unpublished
Dissertation, University of Leiden, 2010.
[Catatan Kaki]
22 NAACP, “Legal Affairs” NAACP online;
[Daftar Pustaka]
NAACP, “Legal Affairs” NAACP online;
http://www.naacp.org/legal.html (diakses 3 Mei 2009).
[Catatan Kaki]
22
Maura I. Strassberg, “Distinctions of Form or Substance: Monogamy,
Polygamy and Same-Sex Marriage,” 75 N.C.L. Rev. 1501, 1507 (1997),
Law Reviews, http://web.lexis-nexsis.com/universe (diakses 4 Februari
2009) (part 1 of 2).
[Daftar Pustaka]
Strassberg, Maura, I.,“Distinctions of Form or Substance: Monogamy,
Polygamy and Same-Sex Marriage,” 75 N.C.L. Rev. 1501, 1507
(1997), Law Reviews, http://web.lexis-nexsis.com/universe (diakses
4 Februari 2009)
89
Dari Journal Electronic (E-Journal)
[Catatan Kaki]
7 Pliny the Elder, The Natural History, ed. John Bostock and H.T. Riley, in
[Daftar Pustaka]
Perseus Digital Library, http://www.perseus.tufts.edu/ (diakses 17
November 2005).
Dari CD-ROM
[Catatan Kaki]
4 Jeffrey Michael Jones, “A Survey of the Use of Household Appliances in
[Daftar Pustaka]
Jones, Jeffrey Michael, “A Survey of the Use of Household Appliances in
Middle-Class American Homes, 1925-1960.” Disertasi, University of
Chicago, 2010. Abstract in Dissertation Abstract International 55
(2010): 3578A, Dissertation Abstracts Ondisc [CD-ROM],
November 2010.
Bila skripsi dan tesis merujuk sumber lebih dari satu buku dari pengarang
yang sama, maka penulisan rujukan dalam daftar pustaka cukup
menuliskan nama pengarang satu kali yaitu pada buku yang pertama.
Untuk menuliskan buku kedua diawali dengan memberikan garis
sebanyak enam ketuk (space) kemudian tanda koma. Selanjutnya judul
buku, kota dan penerbit serta tahun terbit.
Contoh:
[Daftar Pustaka]
Hakh, Samuel Benyamin, Ketegaran Menghadapi Krisis Identitas: Suatu
Studi terhadap Silsilah Yesus dan Maknanya bagi Komunitas
Matius, Jakarta: Unit Publikasi dan Informasi STT Jakarta, 2004.
------------, Perjanjian Baru: Sejarah, Pengantar dan Pokok-pokok
Teologisnya, Bandung: Bina Media Informasi, 2010.
90
C.TABEL DAN GAMBAR
1. Penulisan Tabel
Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), maka tabel
harus ditempatkan pada halaman tersendiri; dan jika tabel cukup pendek (kurang
dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks.
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan
ditempatkan diatas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan.
Jika tabel lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya)
harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama
tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya, dituliskan lanjutan
tabel … pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horisontal teratas tabel. Hanya huruf
pertama kata tabel ditulis dengan menggunakan huruf besar. Kata “Tabel” ditulis
dipinggir, diikuti nomor dan judul tabel. Judul tabel ini ditulis dengan huruf besar
pada huruf pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari
satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul
dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak 3
spasi antara sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan
angka Arab sebagai identitas tabelyang menunjukan bab tempat tabel itu dimuat
dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan. Dengan demikian untuk
setiap bab nomor urut dimulai dari nomor 1.
Contoh:
Tabel 4.1 Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa STAKN Manado
Tahun 2013
Nomor tabel ini menunjukan bahwa tabel yang berjudul Tingkat Motivasi
berprestasi Mahasiswa STAKN Manado tahun 2013 terletak pada bab IV
nomor urut yang pertama. Pengacuan tabel menggunakan angka, bukan
dengan menggunakan kata “tabel di atas” atau “tabel di bawah”
Garis yang paling atas dari tabel diletakan 3 spasi dibawah nama tabel.
Kolom pengepalaan (heading), dan skripsi tentang ukuran atau unit data
91
harus dicantumkan. Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi,
dituliskan dalam bentuk singkatan/lambang: No., %, dan f. Data yang
terdapat dalam tabel ditulis dengan menggunakan spasi tunggal.
Garis akan digunakan jika dipandang lebih mempermudah
pembacaan tabel, tetapi garis vertikal dibagian kiri, tengah, dan kanan
tabel tidaka diperlukan.
Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai
nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli di
bawah tabel dengan jarak 3 spasi dari garis horisontal terbawah,
mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan untuk menjekaskan butir-
butir tertentu yang terdapat dalam tabel, gunakan simbol-simbol
tertentu dan tulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel
ditempatkan dibawah tabel, dua spasi di bawah sumber, bukan pada
bagian bawah halaman.
2. Penyajian Gambar
Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram,
bagan, dan gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-
bentuk visual yang dapat dengan mudah dipahami. Gambar tidak harus
dimaksudkan untuk menekan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga
dapat digunakan untuk menyajikan dat statistik berbentuk grafik.
Beberapa pedoman pengguanaan gambar dapat dikemukakan seperti
berikut.
a) Judul gambar ditempatkan dibawah gambar, bukan diatasnya. Cara penulisan
judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.
b) Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan
dapat dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.
c) Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar dapat
mengurangi nilai penyajian data.
d) Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus
ditempatkan pada halaman tersendiri.
e) Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar
f) Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan
kata gambar di atas atau gambar di bawah.
7) Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti penomoran tabel.
92
D. BAHASA DAN TANDA BACA
1. Penggunaan Bahasa
Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah, dan
kamus (Keputusan Mendikbud, Nomor 0543a/U/487, tanggal 9 September
1987). Berikut ini beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan.
Titik (.), koma (,), titik dua (;), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda
persen (%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.
Tanda kutip (“…”) dan tanda kurung ( ) diketik rapat dengan huruf dari kata atau
frasa yang diapit.
93
Tanda hubung (-), tanda pisah (--), dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf
yang mendahului dan mengikutinya.
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (-),
kali (x), dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.
akan tetpi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan dengan
nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului dan
mengikutinya.
Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku katanya.
Pencetakan
Kertas, Bidang Pengetikan, dan Naskah Akhir
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cmx29,7 cm),
kuarto (21 cm x 28 cm), minimal 80 gram untuk skripsi, tesis, dan disertasi dan 60 gram
untuk makalah, artikel, dan laporan penelitian. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari
94
tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas. Tiap halaman
hendaknya tidak berisi lebih dari 26 baris (untuk teks dengan spasi ganda). Sebuah
paragraf hendaknya tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya memuat kurang
dari tiga baris.
Naskah akhir skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian hendaknya dicetak
(diprint) dengan printer diskjet, inkjet atau laser.
Modus Huruf
Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold), dan garisbawah
(under-line) sebagai berikut.
Normal
teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.
Miring (italic)
kata nonIndonesia (bahasa asing dan bahas daerah)
istilah yang belum lazim
bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-normal,
tetapi boleh italic-bold)
contoh yang disajikan pada teks utama
judul subbab peringkat 4 pada alternatif 1
judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dalam daftar
rujukan.
Tebal (bold)
judul bab
judul subbab (heading)
bagian penting dari suatu contoh dicetak bold-italic;
Spasi
Antarbaris. Artikel ilmiah dicetakdengan spasi 1,5 sedangkan skripsi,
tesis, disertasi, makalah, dan laporan penelitian dicetak dengan spasi 2 (ganda),
95
kecuali keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar rujukan dicetak
dengan spasi tunggal. Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang
ketikan. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara
akhir teks dengan subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks
berikutnya 2 spasi. Jarak antara paragraf sama dengan jarak antarbaris, yaitu 2
spasi untuk skripsi dan makalah, dan 1,5 spasi untuk artikel. Jarak antara satu
macam bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan
menggunakan spasi ganda (2spasi).
Antarkata. Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi
yang dibolehkan maksisimal sama dengan ukuran satu huruf. Tepi kanan boleh
rata (full justification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (full justification), harap
diupayakan spasi antarkata cukup rapat. Agar spasi antar kata cukup rapat, kata
yang terletak dipinggir jika perlu diputus menurut suku katanya (fasilitas
hyphenation diaktifkan: on) mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku.
Berikut contoh teks dengan spasi antarkata rapat dan kurang rapat.
Salah
Spasi antarkata pada teks ini terlaulu lebar sehingga tidak nampak
rapi dan menyulitkan untuk dibaca. Spasi antarkata pada teks ini
terlalu lebar sehingga tidak tampak rapi dan menyulitkan untuk
dibaca.
Benar
Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah
untuk dibaca.
Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah
untuk dibaca.
Salah
Semua pendekatan penelitian -- kuantitatif dan kualitatif -- perlu dikaji
penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 15 – 20
96
- bobot
Benar
Semua pendekatan penelitian – kuantitatif dan kualitatif – perlu dikaji
penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 15-20
jenis
ukuran
bobot
Penjilidan
Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan disini hanya berlaku
untuk skripsi, dan tesis, sedangkan penjilidan makalah diatur oleh dosen yang
memberi tugas.
Skripsi dan tesis harus dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada
punggung skripsi hendaknya dimuat nama penulis dan judul. Skripsi dijilid
sebanyak 3 eksamplar (1 untuk jurusan, 1 untuk perpustakaan, 1 untuk arsip
penulis). Tesis dijilid sebanyak 5 eksamplar (2 untuk pembimbing, 1 untuk
perpustakaan pusat, 1 untuk perpustakaan PPs, dan 1 untuk arsip penulis).
Halaman sampul harus dicetak dengan tinta kuning emas diatas kulit kain
linen warna hitam.
97
Judul tabel atau gambar beserta tabel atau gambarnya harus ditempatkan
pada halaman yang sama (jika memungkinkan). Penyebutan tabel atau
gambar dengan teks menggunakan kata Tabel … atau Gambar … (diberi
nomor sebagai identitas).
Tepi kanan teks tidak harus rata; oleh karena itu kata pada akhir baris tidak
harus dipotong. Jika terpaksa harus dipotong, tanda hubungnya ditulis
setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya.
Tempatkanlah nomor halaman dipojok kanan atas pada setiap halaman,
kecuali halaman pertama setiap bab dan halaman Bagian Awal. Nomor
halaman awal bab dan Bagian Awal ditulis di tengah bagian bawah halaman.
Semua nama penulis dalam daftar rujukan harus ditulis, walaupun penulis
yang sama memiliki beberapa karya yang dijadikan acuan dalam teks.
Nama awal dan nama tengah dapat ditulis secara lengkap atau disingkat asal
dilakukan secara konsisten dalam satu daftar rujukan.
Daftar rujukan hanya berisi sumber yang digunakan sebagai acuan dalam
teks, dan semua sumber yang dikutip (secara langsung ataupun tidak
langsung)harus ditulis dalam daftarRujukan.
98
BAB V
KODE ETIK PENULISAN
99
LAMPIRAN A
Contoh
COVER
ABSTRAK
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORETIK
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
100
LAMPIRAN B
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B.Fokus Penelitian
C.Rumusan Masalah
D.Tujuan Penelitian
E.Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
A.Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah
1.Pengertian Manajemen
2.Fungsi-fungsi Manajemen
3.Manajemen Pendidikan
B.Konsep Manajemen Berbasis Sekolah
1. Pengertian MBS
2. Karakteristik MBS
3. Tujuan Penerapan MBS
4. Prinsip-prinsip MBS
5. Implementasi Program MBS
a. Pra Kondisi MBS
b. Tahap-tahap Pelaksanaan MBS
c. Strategi Implementasi MBS
d. Monitoring dan Evaluasi
6. Peran Kepala Sekolah
7. Peran Guru dan Tenaga Kependidikan
8. Peran Komite Sekolah dan Masyarakat
C.Kajian Penelitian yang Relevan
BAB III METODE PENELITIAN
A.Metode dan Pendekatan Penelitian
B.Tempat dan Waktu Penelitian
C.Instrumen Penelitian
D.Sumber Data Penelitian
E.Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data
F.Teknik Analisa Data
BAB IV PAPARAN DATA, TEMUAN DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Paparan Data Lokasi Penelitian
2. Paparan Data Sesuai Rumusan Masalah
B. Temuan Penelitian
C. Pembahasan Temuan Penelitian
101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
102
LAMPIRAN C
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
103
C. Pembahasan dan Interpretasi
D. Relevansi Teologi Bagi Gereja Masa Kini
104
LAMPIRAN D
CONTOH: SKRIPSI HERMENEUTIK NARATIF
Judul : Memaknai Nilai Rahmat Tuhan Dalam Kitab Yunus 4:1-4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran/Rekomendasi
106
LAMPIRAN D
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Hasil Penelitian
107
2. Prosedur Pengumpulan dan Perekaman Data
a. Pengamatan
b. Wawancara Mendalam
C. Pembahasan dan Interpretasi
D. Relevansi Teologi Bagi Gereja Masa Kini
108
Lampiran E
Format skripsi, bidang Biblika (opsi I)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Pemikiran dan Alasan Pemilihan Judul
B. Tujuan Penelitian
C. Metode Penelitian (Kritik Historis, Kritik Naratif atau yg lain yg dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah)
D. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN (POKOK-POKOK KAJIAN BERDASARKAN PENDEKATAN
YANG DIGUNAKAN)
Menggunakan Kritik Historis :
A. Konteks Historis (berisi rekonstruksi permasalahan yang disoroti
oleh penulis teks, yaitu: usaha untuk
menggali latar belakang penulisan sebuah teks)
B. Konteks Literer (tempat suatu perikop atau bagian teks dalam
konteks pembicaraan tertentu atau dalam
keseluruhan ceritera atau kisah)
Isi :
1. Pokok-pokok Perikop
2. Uraian/Analisis (dengan memperhatikan : arti-arti kata, struktur
kalimat dan hubungan-hubungan kalimat)
3. Kesimpulan (pesan penulis bagi pembaca mula-mula)
Menggunakan Kritik Naratif :
1. Penetapan Teks Narasi (pemeriksaan terjemahan: kritik teks, arti-arti
kata, struktur kalimat dan hubungan-
hubungan kalimat diakhiri dengan kesimpulan penetapan terjemahan
yang akan dijadikan obyek penelitian)
2. Unsur-unsur Narasi
3. Analisis
4. Kesimpulan/pesan
BAB III REFLEKSI TEOLOGIS
A. Permasalahan Kontemporer (sesuai fokus yg dijelaskan pada Bab I
dan dijelaskan berdasarkan pada hasil
observasi : kenyataan sosial atau literatur)
B. Refleksi (berdasarkan Bab II, merumuskan pokok-pokok pikiran
reflektif)
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
109
Format skripsi bidang Biblika (opsi II)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Pemikiran dan Pemilihan Judul
B. Pembatasan Pokok Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORETIK
(Bagian tertentu; kitab; tema dari satu kitab atau beberapa kitab PL, PB,
dst)
A.
B.
C. dst.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PESAN-PESAN TEOLOGIS (DARI BAB II) BAGI KEHIDUPAN NYATA
GEREJA, MASYARAKAT (SEBAGAIMANA YANG DIKAJI DI BAB III)
A.
B. dst.
BAB V KESIMPULAN
A. Refleksi teologis
B. Saran-saran
KEPUSTAKAAN
110
Format skripsi bidang HISTORIKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Pemikiran dan Alasan Pemilihan Judul
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
C. Kegunaan Penelitian
D. Sistematika Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
Laporan Penelitian yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya baik
berupa
skripsi, tesis, disertasi atau buku-buku yang diterbitkan.
BAB III METODE PENELITIAN
A.Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Metode Penelitian: Kualitatif yang menggunakan pendekatan Tematik
D. Prosedur
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Inventarisasi, Periodisasi dan Heuristik
B. Analisis Konseptual dan Analisis terhadap perkembangan Pemikiran
BAB IV KESIMPULAN
A. Refleksi Teologis
B. Saran-saran
KEPUSTAKAAN
111
Format skripsi bidang Sistematika (Teologi Filsafati, Dogmatika
dan Etika)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
C. Manfaat Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORETIK
Laporan Penelitian yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya baik
berupa skripsi, tesis, disertasi
atau buku-buku yang diterbitkan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tahapan Penelitian
C. Metode Penelitian: kualitatif-filsafati-teologis dan Pelaksanaannya
D. Analisis data dengan menggunakan metode Verstehen, Interpretasi,
Reduksi Fenomenologis,
Abstraksi, deduksi dan induksi
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Temuan
B. Refleksi yang sistematis-refleksif terhadap temuan penelitian itu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
KEPUSTAKAAN
112
Format Laporan Penelitian Kualitatif-komparatif
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
C. Manfaat Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORETIK
Laporan Penelitian yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya baik
berupa skripsi, tesis, disertasi atau buku-buku yang diterbitkan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tahapan Penelitian
C. Metode Penelitian: kualitatif-komparatif dan Pelaksanaannya
D. Analisis data dengan menggunakan metode idealisasi, analisis
konsep, analisis tekstual,
analisis komparatif simetris, asimetris, dan analisis komparatif segi tiga
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Temuan
B. . Refleksi yang sistematis-refleksif terhadap temuan penelitian itu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Kepustakaan
113
Format Laporan Penelitian Kualitatif-Historis-Faktual mengenai
Naskah atau Buku Teologi/Filsafat/Etika
Jika obyek material penelitian merupakan kajian terhadap naskah atau buku
teologi/filsafat/etika, maka formatnya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
C. Manfaat Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORETIK
Laporan Penelitian yang pernah dilakukan para peneliti sebelumnya baik
berupa skripsi, tesis, disertasi atau buku-buku yang diterbitkan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tahapan Penelitian
C. Metode Penelitian: kualitatif-historis-faktual dan Pelaksanaannya
D. Analisis data dengan menggunakan metode koherensi intern,
idealisasi, analisis bahasa,
holistika dan analisis komparatif
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Temuan
B. Refleksi yang sistematis-refleksif terhadap temuan penelitian itu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Kepustakaan
114
LAMPIRAN 1
JUDUL
(arial ukuran 14, huruf kapital, bold, 1 spasi)
Sub Judul
(arial, ukuran 12, huruf kapital di awal kata, bold, 1 spasi)
NAMA MAHASISWA
(arial ukuran 12, huruf capital, bold, 1 spasi)
Nomor Registrasi
(arial ukuran 12, angka, bold, 1 spasi
115
LAMPIRAN 2
JUDUL
(arial ukuran 12, huruf kapital, bold)
SUB JUDUL
(arial ukuran 12, huruf kapital, bold)
NAMA MAHASISWA
(arial ukuran 12, bold, huruf kapital)
ABSTRAK
(arial ukuran 11, huruf kapital, bold)
Paragraf III ((+ 3 baris ): Dari hasil temuan tersebut maka direkomendasikan
untuk …………………………….
116
LAMPIRAN 3
LEMBAR PERNYATAAN
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana …… dari Program Strata satu STAKN
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Skripsi yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
Apabila di kemudian hari, ditemukan seluruh atau sebagian Skripsi ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-
Manado, ………..
117
Rambu-rambu Kata Pengantar
1. “Kata Pengantar” ditulis dengan huruf kapital di awal kata, Arial 12 dan bold.
2. Badan Kata Pengantar diketik dengan huruf Arial 12 spasi 2.
3. Kata Pengantar diawali dengan paragraf pembuka yang menyampaikan
ucapan syukur atas selesainya penulisan skripsi. Pada bagian ini penulis juga
dapat menyajikan judul skripsi yang ditulis serta ditujukan sebagai salah satu
syarat dalam memperoleh gelar akademik.
4. Bagian Isi memuat ucapan terima kasih kepada pihak yang terkait dengan
penulisan skripsi baik secara langsung maupun tidak.
5. Bagian penutup berisi pernyataan harapan agar skripsi ini dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan keilmuan, dan permohonan masukan atas
karya yang dihasilkan.
6. Menuliskan kota, tanggal, bulan dan tahun diselesaikannya penulisan skripsi.
7. Menuliskan inisial nama penulis.
118
LAMPIRAN 4
Pembimbing I Pembimbing II
……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:
Mengetahui,
Ketua Jurusan ……..
STAKN MANADO
………………………………
Tanggal, bulan, tahun
Nama :
No.Registrasi :
Angkatan :
119
LAMPIRAN 5
Lembar Persetujuan Ujian Skripsi
Pembimbing I Pembimbing II
……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:
Mengetahui,
Ketua Jurusan ………..
STAKN MANADO
………………………………
Tanggal, bulan, tahun
Nama :
No.Registrasi :
Angkatan :
120
Lembar Persetujuan Yudisium Sarjana
Pembimbing I Pembimbing II
……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:
Nama :
No.Registrasi :
Tanggal Lulus :
1. Ketua STAKN MANADO
2. Ketua Jurusan ………….
121
FORMAT BUKTI PERBAIKAN
Catatan: apabila Ketua STAKN atau Ketua Jurusan merangkap sebagai pembimbing,
maka ada dua orang penguji.
122
FORMAT SARAN PERBAIKAN
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………
NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:
5 Sistematika penulisan:
Manado, ……………..
Penguji
123
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
(Penelitian Kualitatif)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………
NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:
5 Sistematika penulisan:
Manado, ……………..
Penguji
124
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
(Action Research)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………
NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:
5 Sistematika penulisan:
Manado, ……………..
Penguji
125
FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI
(Penelitian Kuantitatif)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………
Jumlah 10
BxS
Nilai = ------------- = …………..
10
Manado, …………..
Penguji
126
FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI
(Penelitian Kualitatif)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………
Jumlah 10
BxS
Nilai = ------------- = …………..
10
Manado, …………..
Penguji
127
FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI
(Penelitian Kualitatif)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………
Jumlah 10
BxS
Nilai = ------------- = …………..
10
Manado, …………..
Penguji
128
FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI
(Action Research)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………
Jumlah 10
BxS
Nilai = ------------- = …………..
10
Manado, …………..
Penguji
129
REKAPITULASI HASIL UJIAN DAN BERITA ACARA
Contoh
BERITA ACARA
SEMINAR PROPOSAL
PROGRAM STRATA SATU STAKN MANADO
Pada hari ini ………………, tanggal ………….. telah diselenggrakan Seminar Proposal
Skripsi Jurusan …………. … STAKN Manado atas nama:
1. ………………… (Ketua)
2. ………………… (Sekretaris)
3. ………………… (Anggota)
4. ………………… (Anggota)
5. ………………… (Anggota)
Keputusan Kelulusan:
[ ] LULUS
[ ] LULUS dengan perbaikan
[ ] TIDAK LULUS/MENGULANG
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………………….
*Tim pengarah/pembahas terdiri dari 2 (dua) dosen pembimbing dan 3 (tiga) dosen
lainnya yang kompoten sesuai dengan judul penelitian mahasiswa tersebut.
130
Contoh:
SURAT KETERANGAN LULUS SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
No.: ………….
Nama :
No. Registrasi :
Jurusan :
Strata :
Pembimbing : 1. …………………..
2. …………………..
Dinyatakan LULUS dalam seminar proposal penelitian skripsi yang dilaksanakan pada
tanggal …………… di STAKN Manado.
Demikian surat keterangan ini diberikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Manado, ……………….
……………………….
Tembusan:
1. Ketua STAKN Manado
2. Kasubag Administrasi Akademik STAKN Manado
131
Contoh
REKAPITULASI HASIL UJIAN SKRIPSI
Nama : ………………………
No. Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………
1.
2.
3.
Jumlah
132
Contoh
BERITA ACARA
UJIAN SKRIPSI STAKN MANADO
Ujian telah diselenggarakan di ruang sidang Program Strata 1 STAKN Manado dengan
susunan Dewan penguji sebagai berikut:
1. ………………… (Ketua)
2. ………………… (Sekretaris)
3. ………………… (Penguji 1)
4. ………………… (Penguji 2)
5. ………………… (Penguji 3)
133
Contoh
REKAPITULASI NILAI UNTUK YUDISIUM SARJANA
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Jurusan : ………………………
Tahun Pendaftaran : ………………………
2.
3.
Jumlah
III. Nilai Akhir = 0,5 IPK + 0,3 NUS + 0,2 NHP : ……………………..
YUDISIUM SARJANA
Skor Penilaian 3,0 – 3,40 3,41 – 3,70 3,71
Yudisium Memuaskan Sangat Memuaskan Cum Laude
134
BERITA ACARA
YUDISIUM SARJANA STAKN MANADO
1. Ketua STAKN
2. Ketua Jurusan
3. Pembimbing I
4. Pembimbing II
…………………………
YUDISIUM SARJANA
Skor Penilaian 3,0 – 3,40 3,41 – 3,70 3,71
Yudisium Memuaskan Sangat Memuaskan Cum Laude
135
PROGRAM MAGISTER
Contoh
COVER
ABSTRAK
RINGKASAN
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORETIK
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
136
Contoh Cover Tesis*
TESIS
KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK PENYANDANG AUTIS
(arial ukuran 14, huruf kapital, bold, 1 spasi)
Studi Kasus di Jakarta
(arial, ukuran 12, huruf kapital di awal kata, bold, 1 spasi)
GABRIELLA FRESSA
(arial ukuran 12, huruf capital, bold, 1 spasi)
7316010336
(arial ukuran 12, angka, bold, 1 spasi
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO
(arial ukuran 14, huruf capital, bold, 1 spasi)
2012
(arial ukuran 12, angka, bold, 1 spasi)
137
Contoh Penulisan Abstrak
JUANDA
ABSTRACT
(arial ukuran 11, italic, bold
The objective of this research was to understand comprehensively the functional literacy
educationof adults and their socio-cultural factors. It was a qualitative research with an
ethnography method conducted in Bone District, South Sulawesi in 2009.
The data were collected through participant observation using interview, observation,
document study, and recording. The data analysis and interpretation indicates that (1) the
success of functional literacy learning at basic level relates to the involvement of societal
element in the learning process;door to door learning was found to be more effective; (2)
independent participants and refrences on social need service previded by counselors are able
to improve the community reading habit; (3) socio-cultural factors effecting functional literacy
learning include jobs, customs, fairness, prohibition from family members, eye problems, and
gender.
The findings lead to the recommendation to practice continous education (from basic,
intermediate, and advanced level) in order to have effective literacy education for adults. It is
also recommended to provide the participants with various books to improving all elements of
community.
(arial ukuran 11, italic, 1 spasi, jumlah kata maksimal 200)
138
RINGKASAN
Ringkasan adalah intisari dari isi tesis yang dituliskan kembali dalam pragraf singkat
yang memuat: (a) pendahuluan, (b) metode penelitian, dan (c) hasil penelitian.
1. Sistematika Ringkasan
a. Pendahuluan
b. Metode Penelitian
c. Hasil Penelitian
2. Rambu-rambu
a. Ringkasan ditempatkan setelah halaman abstrak
b. Tubuh ringkasan diketik 1,5 spasi, dengan huruf arial 12. Jumlah kata
maksimal 500, yang terdiri atas:
1. Pendahuluan menguraikan latar belakang dan teori utama yang diacu
dalam penelitian. Jumlah kata maksimal 200.
2. Metode penelitian untuk penlitian kuantitatif menjelaskan metode yang
digunakan, instrument dan hasil pengujian validitas dan reliabilitas, serta
teknik analisis yang digunakan. Untuk penelitian kualitatif menjelaskan
prosedur pengumpulan data dan teknik pengujian keabsahan data.
Jumlah kata maksimal 100.
3. Hasil penelitian, untuk penelitian kuantitatif menguraikan hasil pengujian
hipotesis, pembahasan, kesimpulan dan implikasi. Untuk penelitian
kualitatif, menguraikan prosedur analisis data, pembahasan, kesimpulan
dan rekomendasi. Jumlah kata maksimal 200.
139
Contoh Lembar Pernyataan
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis yang saya susun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Pascasarjana Universitas Negeri
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Tesis yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah
Apabila di kemudian hari, ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi
Manado, ………..
Nama Mahasiswa
140
Rambu-rambu Kata Pengantar
1. “Kata Pengantar” ditulis dengan huruf kapital di awal kata, Arial 12 dan bold
2. Badan Kata Pengantar diketik dengan huruf Arial 12 sspasi 2.
3. Kata Pengantar diawali dengan paragraph pembuka yang menyampaikan
ucapan syukur atas selesainya penulisan tesis. Pada bagian ini penulis juga
dapat menyajikan judul tesis yang ditulis derta ditujukan sebagai salah satu
syarat dalam memperoleh gelar akademik.
4. Bagian Isi memuat ucapan terima kasih kepada pihak yang terkait dengan
penulisan tesis baik secara langsung maupun tidak.
5. Bagian penutup berisi pernyataan harapan tesis ini dapat memberikan kontribusi
bagi pengembangan keilmuan, dan permohonan masukan atas karya yang
dihasilkan.
6. Menuliskan kota, tanggal, bulan dan tahun diselesaikannya penulisan tesis.
7. Menuliskan inisial nama penulis.
141
FORMAT PERSETUJUAN TESIS
Pembimbing I Pembimbing II
……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:
Mengetahui,
Ketua Program Studi ………..
PPs STAKN MANADO
………………………………
Tanggal, bulan, tahun
Nama :
No.Registrasi :
Angkatan :
142
Lembar Persetujuan Ujian Tesis
Pembimbing I Pembimbing II
……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:
Mengetahui,
Ketua Program Studi ………..
PPs STAKN MANADO
………………………………
Tanggal, bulan, tahun
Nama :
No.Registrasi :
Angkatan :
143
Lembar Persetujuan Yudisium Magister
Pembimbing I Pembimbing II
……………………….. ………………………..
Tanggal: Tanggal:
Nama :
No.Registrasi :
Tanggal Lulus :
3. Direktur Program Pascasarjana STAKN MANADO
4. Ketua Program Studi
144
FORMAT BUKTI PERBAIKAN
Catatan: apabila Direktur atau Ketua Prodi merangkap sebagai pembimbing, maka ada
dua orang penguji.
145
FORMAT SARAN PERBAIKAN
SEMINAR PROPOSAL TESIS
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:
5 Sistematika penulisan:
Manado, ……………..
Penguji
146
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL TESIS
(Penelitian Kualitatif)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:
5 Sistematika penulisan:
Manado, ……………..
Penguji
147
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL TESIS
(Penelitian Evaluasi Program/Kebijakan)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik/kelayakan program/kebijakan:
5 Sistematika penulisan:
Manado, ……………..
Penguji
148
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL TESIS
(Penelitian Pengembangan Instrumen)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:
5 Sistematika penulisan:
Manado, ……………..
Penguji
149
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL TESIS
(Penelitian Pengembangan Model)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:
5 Sistematika penulisan:
Manado, ……………..
Penguji
150
FORMAT SARAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL TESIS
(Action Research)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
NO SARAN PERBAIKAN
1 Topik:
5 Sistematika penulisan:
Manado, ……………..
Penguji
151
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Penelitian Kuantitatif)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
Jumlah 10
BxS
Nilai = ------------- = …………..
10
Manado, …………..
Penguji
152
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Penelitian Kualitatif)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
Jumlah 10
BxS
Nilai = ------------- = …………..
10
Manado, …………..
Penguji
153
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Penelitian Kualitatif)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
Jumlah 10
BxS
Nilai = ------------- = …………..
10
Manado, …………..
Penguji
154
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Penelitian Pengembangan Instrumen)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
Jumlah 10
BxS
Nilai = ------------- = …………..
10
Manado, …………..
Penguji
155
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Penelitian Pengembangan Model)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
Jumlah 10
BxS
Nilai = ------------- = …………..
10
Manado, …………..
Penguji
156
FORMAT PENILAIAN UJIAN TESIS
(Action Research)
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
Jumlah 10
BxS
Nilai = ------------- = …………..
10
Manado, …………..
Penguji
157
REKAPITULASI HASIL UJIAN DAN BERITA ACARA
Contoh
BERITA ACARA
SEMINAR PROPOSAL
PROGRAM PASCASARJANA STAKN MANADO
Pada hari ini ………………, tanggal ………….. telah diselenggrakan Seminar Proposal
Tesis Program Studi …………. Program Pascasarjana STAKN Manado atas nama:
6. ………………… (Direktur)
7. ………………… (Ketua Prodi)
8. ………………… (Sekretaris Prodi)
9. ………………… (Pembimbing)
10. ………………… (Pembimbing)
Keputusan Kelulusan:
[ ] LULUS
[ ] LULUS dengan perbaikan
[ ] TIDAK LULUS/MENGULANG
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………………….
158
Contoh:
SURAT KETERANGAN LULUS SEMINAR PROPOSAL
No.: ………….
Nama :
No. Registrasi :
Program Studi :
Strata :
Pembimbing : 1. …………………..
2. …………………..
Dinyatakan LULUS dalam seminar proposal penelitian tesis yang dilaksanakan pada
tanggal 4 Januari 2012di Program Pascasarjana STAKN Manado.
Demikian surat keterangan ini diberikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Manado, ……………….
……………………….
Tembusan:
3. Direktur PPs STAKN Manado
4. Asdir PPs STAKN Manado
5. Kasubag TU PPs STAKN Manado
159
Contoh
REKAPITULASI HASIL UJIAN TESIS
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
160
Contoh
BERITA ACARA
UJIAN TESIS MAGISTER STAKN MANADO
6. ………………… (Direktur/Ketua)
7. ………………… (Ketua Prodi/Sekretaris)
8. ………………… (Pembimbing I)
9. ………………… (Pembimbing II)
10. ………………… (Penguji)
161
Contoh
REKAPITULASI NILAI UNTUK YUDISIUM MAGISTER
Nama : ………………………
No Registrasi : ………………………
Program Studi : ………………………
Tahun Pendaftaran : ………………………
2.
3.
4.
Jumlah
III. Nilai Akhir = 0,5 IPK + 0,3 NUT + 0,2 NHP : ……………………..
YUDISIUM MAGISTER
Skor Penilaian 3,0 – 3,40 3,41 – 3,70 3,71
Yudisium Memuaskan Sangat Memuaskan Cum Laude
162
BERITA ACARA
YUDISIUM MAGISTER STAKN MANADO
5. DirekturProgram Pascasarjana
6. Ketua Prodi/Sekretaris)
7. Pembimbing I
8. Pembimbing II
…………………………
YUDISIUM MAGISTER
Skor Penilaian 3,0 – 3,40 3,41 – 3,70 3,71
Yudisium Memuaskan Sangat Memuaskan Cum Laude
163
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S, 2002, Prosedur Penelitian, Suatu Penekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.
Bogdan, Robert, C dan Sari Knopp Bicklen, 1982, Riset Kulitatif untuk Pendidikan;
Pengatar ke Teori dan Metode, Terjemahan Munandir, 1990, PAU-PPAA
Universitas Terbuka, Jakarta.
PPs. UNJ, 2010, Menguak Cakrawala Keilmuan; Landasan Filosofis Penulisan Tesis
dan Disertasi, Program Pascasarjana UNJ, Jakarta
PPs. UNJ, 2012, Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi, Program Pascasarjana
UNJ, Jakarta
Sevilla C.G, dkk, 1993, Pengantar Metode Penelitian, Universitas Indonesia Pres,
Jakarta.
164