Anda di halaman 1dari 8

Kiddos Study Club

“Memperkenalkan Kosakata Bahasa Inggris Melalui Gambar, Lagu dan Games Kepada
Anak-Anak”
Jarwo Puspito, M.P., Rizky Allivia Larasati Haibar
Fakultas Teknik
jarwopuspito@yahoo.com

ABSTRAK
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan untuk berkomunikasi
antar individu maupun kelompok di seluruh dunia. Di Indonesia, bahasa Inggris dikenal sebagai
English as Foreign Language (EFL) atau bahasa asing yang dikuasai oleh sebagian orang
Indonesia. Memasuki era globalisasi ini, Bahasa Inggris bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi
pelajar di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi yang menuntut kebutuhan untuk
dapat menguasai Bahasa Inggris, kurikulum di dunia pendidikan mulai mengalami perubahan.
Bahasa Inggris yang semula diperkenalkan kepada siswa mulai di tingkat SMP, sekarang sudah
diperkenalkan kepada siswa SD walau konteks pembelajarannya masih belajar sambil bermain.
Oleh karena pentingnya pengenalan Bahasa Inggris pada anak – anak, program Kiddos
Study Club diadakan di Dusun Bojong, Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo. Dengan adanya program ini, diharapkan anak – anak di daerah tersebut dapat mengenal
lebih banyak kosakata dalam Bahasa Inggris dan meningkatkan kemampuan berbahsa mereka.
Pelaksanaan program Kiddos Study Club untuk memperkenalkan kosakata Bahasa Inggris
kepada anak – anak dilakukan melalui gambar, lagu, dan games. Metode – metode tersebut
merupakan cara yang disarankan sesuai dengan teori English For Children.
Program Kiddos Study Club dilakukan di Posko KKN G223 UNY 2019 setiap hari Sabtu
pukul 13.00 – 15.00. Program berhasil terselenggara sebanyak 5 kali pertemuan dengan materi
yang beragam.
Kata Kunci: Bahasa Inggris, Anak – anak, English For Children

A. PENDAHULUAN
Bahasa Inggris merupakan lingua franca atau bahasa pergualan bagi sebagian besar
penduduk dunia. Dengan jumlah penutur yang sangat banyak, bahasa Inggris menjadi bahasa
umum yang memungkinkan orang-orang dari beragam latar belakang dan etnis untuk
berkomunikasi. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris tentu sangatlah penting bagi suatu
bangsa demi kelancaran mereka berkomunikasi dengan bangsa lainnya, begitupun dengan
Indonesia.

Memasuki era MEA (Masyakarat Ekonomi ASEAN), setiap individu dituntut agar
dapat meningkatkan kualitas diri mereka. Dengan adanya MEA memungkinkan banyak warga
negara asing bebas memasuki suatu negara yang tergabung dengan ASEAN. Mereka datang
untuk mendapatkan peluang kerja, maka dari itu terdapat persaingan yang kuat antara warga
negara asli dan warga negara asing. Dalam menghadapi persaingan yang cukup kuat ini maka
dibutuhkan skill yang handal, salah satunya dengan penguasaan bahasa asing, khususnya
bahasa Inggris, dikarenakan kecakapan berbahasa asing telah menjadi keterampilan dasar
yang dibutuhkan oleh seluruh tenaga kerja. Untuk itu, pendidikan bahasa Inggris khususnya
bagi bangsa Indonesia sangatlah penting.

Pada praktiknya, pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia masih dipandang sebelah


mata dan menjadi salah satu momok bagi sebagian besar masyarakat. Sebagian masyarakat
masih memiliki pola piker bahwa Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang
kurang penting dan menyulitkan bagi anak – anak. Hal ini terbukti dengan penerapan
kurikulum 2013 yang menghapus mata pelajaran Bahasa Inggris dari pelajaran utama pada
jenjang pendidikan sekolah dasar. Padahal, aktivitas belajar bahasa yang dilakukan di usia
dini dan usia dewasa akan menghasilkan output yang berbeda.
Anak – anak merupakan usia yang sangat rentan dimana perkembangan otaknya
keseluruhan lebih cepat 80% dari orang dewasa. Hal ini menunjukkan bahwasanya segala
perilaku yang mencerminkan kecerdasan serta menunjukan potensi diri dapat dimulai sejak
dini. (Suyadi:2010) mengatakan bahwa pentingnya masa ini sehingga usia dini anak
merupakan masa-masa golden age. Masa dimana segala macam stimuli dari orang dewasa
yang berada disekitarnya dapat memberikan stimuli untuk perkembangan motorik, kognitif,
bahasa, sosial emosional, dan agama moral. Untuk memberikan dukungan penuh terhadap
tumbuh kembang anak, maka salah satu rangsangan yang tepat dalam perkembangan anak
adalah mempelajari sebuah bahasa. Menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) bahasa
merupakan sekumpulan kata-kata yang mudah dipahami oleh orang lain. Dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa bahasa merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia terutama
sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Perkembangan bahasa dapat diperoleh dalam 2 tahapan. Tahap pertama diperoleh dari
bahasa Ibu atau daerah dimana anak dilahirkan. Sedangkan bahasa kedua biasanya berupa
bahasa asing atau bahasa Indonesia. Dalam hal ini, penulis akan fokus terhadap proses
pembelajaran bahasa asing khususnya Bahasa Inggris. Pembelajaran bahasa tidak hanya
cukup dengan menggunakan metode hafalan akan tetapi mencakup 4 hal penting dalam
mempelajari bahasa diantaranya adalah mendengarkan, menulis, membaca dan berbicara.
Menurut Nation & Macalister (2010), empat kemampuan tersebut dibagi menjadi dua yaitu
receptive skills dan productive skills.
Dusun Bojong terbagi menjadi 2 RT dengan wilayah yang terpisah. Mayoritas anak –
anak yang tinggal di Dusun Bojong sudah menginjak sekolah dasar hingga sma. Namun
beberapa dari mereka juga ada yang masih TK. Banyak diantara mereka yang belum pernah
belajar Bahasa Inggris. Rata – rata pelajaran Bahasa Inggris baru mereka dapatkan di kelas 4
SD. Sehingga pengetahuan mereka mengenai Bahasa Inggris masih sangat kurang.
Dalam rangka membantu masyarakat, khususnya anak-anak, merubah pola pikir
mereka terhadap bahasa Inggris, penulis mengadakan program pengenalan kosakata Bahasa
Inggris melalui kegiatan yang menarik yaitu Kiddos Study Club bagi anak – anak di Dusun
Bojong, Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Program Kiddos Study
Club merupakan kegiatan belajar Bahasa Inggris melalui gambar, lagu, dan games. Kegiatan
tersebut akan membuat anak – anak lebih mudah mempelajari bahasa Inggris dengan cara
yang menyenangkan tanpa terkesan sedang belajar. Dengan adanya program ini, anak-anak di
daerah tersebut diharapkan dapat menyukai bahasa Inggris dan mengaggap bahasa Inggris itu
mudah.

B. METODE
Metode yang digunakan dalam pengenalan kosakata Bahasa Inggris adalah melalui
melalui gambar, lagu, dan games. Metode – metode tersebut merupakan cara yang
disarankan sesuai dengan teori English For Children. Dengan metode tersebut, diharapkan
anak – anak dapat dengan mudah mengingat kosakata yang diperkenalkan.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Saat melakukan observasi terhadap anak – anak yang tinggal di Dusun Bojong, penulis
dapat menyimpulkan bahwa mereka masih sangat minim pengetahuan, terlebih mengenai
Bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan di sekolah, khususnya sekolah dasar, mereka tidak
diajarkan banyak tentang Bahasa Inggris karena adanya perubahan kurikulum di sekolah
tersebut.
Untuk itu, kami dari tim KKN G223 yang beranggotakan Rizky Allivia Larasati Haibar
selaku penanggung jawab dan pendidik serta Dhica Azzaqi Ariwijaya, Anggun Dwi Arum
Sari, Prasetyo Budi Sasongko, dan Septi Kurnia Pertiwi selaku pendidik melakukan program
Kiddos Study Club yang merupakan program pengenalan kosakata dalam Bahasa Inggris di
Dusun Bojong. Program ini dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 13.00 WIB – 15.00 WIB
mulai tanggal 21 September 2019 – 19 Oktober 2019 bertempat di posko KKN G223.
Adapun peserta dari Kiddos Study Club adalah anak – anak sekolah dasar kelas 4 – 6 yang
berjumlah sekitar kurang lebih 15 anak pada setiap pertemuannya.
Pelaksanaan program Kiddos Study Club dilaksanakan selama 5 minggu dengan 5 kali
pertemuan. Materi yang disampaikan pada setiap pertemuan adalah:
a) Sabtu, 21 September 2019: Days & Months.
b) Sabtu, 28 September 2019: Animals yang diisi dengan kegiatan menyanyi dan
games..
c) Sabtu, 5 Oktober 2019: Colour yang diisi dengan kegiatan colouring atau
mewarnai.
d) Sabtu, 12 Oktober 2019: Foods & Fruits yang diisi dengan kegiatan crossword
untuk melatih kemampuan menulis kosakata Bahasa Inggris.
e) Sabtu, 19 Oktober 2019: Body Parts yang diisi dengan kegiatan menyanyi dan
Simon says games.
Secara keseluruhan, hasil dari dari dilaksanakannya program Kiddos Study Club
dapat dikatakan 95% kegiatan ini terlaksana dengan baik. Untuk 5% sisanya berupa
hambatan penyesuaian dengan anak – anak yang ada di Dusun Bojong dan kurangnya fokus
anak – anak dalam belajar sehingga di beberapa pertemuan sedikit kurang kondusif. Akan
tetapi hambatan – hambatan tersebut berhasil diatasi oleh pelaksana program.
Dari program ini, anak – anak mendapatkan dasar untuk berbahasa Inggris dan
kosakata tambahan yang akan membantu mereka nantinya ketika mendapatkan pelajaran
Bahasa Inggris di sekolah. Disisi lain bagi mereka yang sudah mendapatkan pelajaran
Bahasa Inggris di sekolah, akan lebih bisa menguasai dan mengikuti apa yang diajarkan oleh
guru mereka di sekolah. Tingkat antusiasme dari anak – anak terhadap program Kiddos
Study Club terlihat cukup tinggi di setiap pertemuannya. Hal ini terlihat ketika kegiatan
mengerjakan worksheet mereka aktif bertanya dan berdiskusi dengan temannya. Anak – anak
di Dusun Bojong cenderung memiliki jiwa semangat yang sangat tinggi dalam menerima hal
baru, walaupun mereka terlihat kesulitan pada pengucapan, akan tetapi mereka tetap
bersemangat dalam belajar.

Dokumentasi Kegiatan
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Secara keseluruhan, program individu Kiddos Study Club telah terlaksana dengan
baik dan lancar. Terdapat beberapa faktor pendukung kegiatan seperti tingginya antusias
anak-anak untuk mengikuti program, kondisi tempat program,yang cukup kondusif, dan
kemandirian anak dalam belajar. Meskipun terkadang terdapat beberapa hambatan seprti
keterbatasan waktu, tempat, dan tenaga, anak-anak terkadang tidak bersemangat untuk
belajar, serta sebagian anak belum bisa belajar secara mandiri, namun hal tersebut tidak
sampai mengganggu jalannya program. Program Kiddos Study Club telah memberikan
dampak positif bagi berbagai pihak. Bagi pelaksana, program Kiddos Study Club dapat
menjadi ajang mengasah ilmu pengetahuan yang telah dipelajari dalam perkuliahan,
sedangkan bagi anak-anak, program belajar telah memberi banyak sekali manfaat, mulai
dari pengetahuan yang bertambah, anak-anak dapat belajar secara mandiri, hingga
peningkatan prestasi di sekolah. Dengan adanya program ini, anak – anak setidaknya
mendapatkan bekal untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka supaya
siap bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN.

2. Saran
Berdasarkan kesimpulan, terdapat beberapa saran terkait program individu Kiddos
Study Club. Bagi pelaksana, program ini diharapkan menjadi pengalaman mengajar yang
berharga sehingga para pengajar dapat terus belajar, mengasah ilmu pengetahuan yang
telah didapat, dan terus memperbaiki kekurangan saat mengajar.
Bagi anak-anak, program ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk terus belajar
dan belajar meskipun tanpa dorongan dan dukungan orang tua ataupun orang dewasa,
sehingga lambat laun anak-anak dapat benar-benar belajar secara mandiri. Meskipun
program ini telah berakhir, anak-anak diharapkan tetap belajar dengan giat menjaga
interaksi satu sama lain.
Untuk orang tua, diharapkan tetap memberikan dukungan dan dorongan belajar
terhadap anak, karena anak-anak seusia mereka masih membutuhkan bantuan dari orang
dewasa, terutama orang tua.
DAFTAR PUSTAKA

Seidlhofer, B.2005. English as a lingua franca. Oxfrod: Oxford University Press

Harmer, J. 2007. The Practice of English Language Teaching. Harlow: Longman

Richards, Jack C.; Platt, John; Platt, Heidi. 1991. Longman Dictionary of Language Teaching and
Applied Linguistics. Singapore: Longman Group UK Limited
Madya, Suwarsih. 2013. Metodologi Pengajaran Bahasa: dari Era Prametode sampai
Pascametode. Yogyakarta: UNY Press.

Anda mungkin juga menyukai