RolandaBrSaragih lapporanAkhirFisika
RolandaBrSaragih lapporanAkhirFisika
HUKUM ARCHIMEDES
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Rolanda Br Saragih
1913521032
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Archimedes inin adalah :
1. Dapat menjabarkan secara rinci defenisi dari Hukum Archimedes dan
rumus yang digunakan pada rumus Archimedes
2. Dapat menentukan massa jenis dari
3. Dapat mengetahui perbedaan posisi tiap jenis benda di dalam fluida
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Archimedes
Sejarah Hukum Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya.
dia lahir di kota Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212
SM. Beliau dikenal sebagai seseorang yang ahli dalam bidang fisika, matematika,
optika dan astronomi. Sehingga ia mendapat julukan sebagai Bapak Eksperimen,
karena berdasarkan penemuan pada percobaan yang ia lakukan.. Beliau menemukan
hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi
“ketika suatu benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya,maka
akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan ke benda
tersebut”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, ketika sebuah benda dimasukkan
ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdorong atau naik ke atas. Dengan
kata lain, berat benda seolah akan menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke
atas yang sering disebut gaya Archimedes (Agusni, 2015).
Pada prinsip Archimedes, sebuah benda akan mengapung di dalam fluida jika
massa jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair (Jewwet, 2009).
Pada Prinsip Archimedes Ketika kamu akan menimbang batu di dalam air, berat
batu yang terukur pada timbangan akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan
ketika dirimu menimbang batu di udara atau tidak di dalam air.berat batu yang terukur
pada timbangan lebih kecil karena ada gaya apung yang mendorong batu ke atas.
Akibat yang sama akan dirasakan ketika kamu mengangkat benda apapun dalam air.
Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat di dalam air. Hal ini
bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat batu
menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, seolah-
olah searah dengan gaya angkat yang kamu berikan pada batu tersebut sehingga batu
atau benda apapun yang diangkat di dalam air akan terasa lebih ringan. Dengan
Keterangan Fpegas = gaya pegas, w = gaya berat batu, F1 = gaya yang diberikan fluida
pada bagian atas batu, F2 = gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu, Fapung
= gaya apung (Agusni, 2015). Fapung adalah gaya total yang diberikan fluida pada batu
(Fapung = F2- F1). Arah gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan
fluida pada bagian bawah batu (F2) lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida
pada bagian atas batu (F1) (Agusni, 2015).
Pada Materi fisika tentang topik fluida statis adalah salah satu materi yang sulit
dikarenakan oleh konsep-konsep yang ada pada materi fluida statis (Ahmad Yadaeni,
dkk., 2016). Salah satu pembahasan materi fluida statis yang banyak menimbulkan
kesalahan persepsi siswa adalah hukum archimedes karena konsep tersebut banyak
sekali kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Diperlukan analisa yang cukup tinggi
disertai konsep pemahaman yang benar untuk memecahkan permasalahan tentang
hukum archimedes. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman seorang pelajar mengenai hukum archimedes beserta pendapat
mereka mengenai konsep hukum archimedes, sehingga dari penelitian ini guru dapat
memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa dan mata
pelajaran fisika itu sendiri.
2.3 Stratifikasi
Stratifikasi dibagi menjadi banyak jenis salah satunya stratifikasi suhu, stratifikasi
social, stratifikasi vertical laut, stratifikasi ekologi perairan laut dan masih banyak lagi.
Pelapisan ini terjadi karena suhu permukaan air lebih tinggi dibanding dengan suhu air
dibagian bawah.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan tempat
Adapun praktikum fisika mengenai hokum Archimedes dilaksanakan pada:
hari/tanggal : Kamis, 12 Desember 2019
waktu : 18.00 WITA – Selesai
tempat : Laboratorium Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Udayanaa
3.2 Bahan dan alat
Adapun alat dan bahan dalam praktikum fisika dasar mengenai hukum
Archimedes yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Alat Praktikum Hukum Archimedes (Bouyancy dan Stratifikasi)
No Nama Alat Jumlah Keterangan
1 Baskom bening 1 buah Sebagai tempat untuk
besar diisi air
2 Timbangan Digital 1 buah Untuk menimbang
bahan yang akan
digunakan atau
membantu mengukur
berat.
3 Gelas Kimia 2 buah Sebagai tempat untuk
menampung zat kimia,
sebagai volume
pengukur cairan
Adapun hasil dari praktikum fisika dasar mengenai Hukum Archimedes pada
bagian Bouyancy atau gaya apung yaitu coca cola original dalam keadaan tenggelam
sedangkan coca cola zero dalam keadaan melayang.
Adapun perbedaan kandungan komposisi antara Coca- cola Original(biasa)
dengan Coca-cola Zero adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Perbedaan Kandungan Komposisi Coca-cola original dengan Coca-cola Zero
No Perbedaan Komposisi Coca- Komposisi Coca-
Kandungan cola original cola zero
1 Energi total 140 kkal 0 kkal
2 Gula 33 g 0
3 Natrium 20 mg 30 mg, 2% AKG
4 Kahbohidrat total 33 g, 11% AKG 0
5 Kandungan kafein 24 mg/saji 32 mg/saji
6 Pengatur H2PO4 H2SO4
Keasaman
Perhitungan Bouyancy
Adapun hasil penimbangan dengan repetisi sebanyak 3 kali dari praktikum buoyancy
hukum Archimedes adalah sebagai berikut :
357,81 g
2. Rata-rata coca cola zero
Diketahui
Massa jenis coca-cola zero (m1) = 340,72 g
Massa jenis coca-cola zero II (m2) = 340,70 g
Massa jenis coca-cola zero III (m3) = 340,70 g
Jumlah repetisi = 3
Ditanya
Rata-rata =….??
𝑚1+𝑚2+𝑚3
Rata-rata = 3
340,72+340,70+340,70
3
340,70 g
Setelah mendapat hasil rata-rata, hitunglah massa jenis dengan menggunakan
rumus :
ρ = m/V
Keterangan :
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Hukum Archimedes ialah
1. Dapat diketahui defenisi dari Hukum Archimedes yang berbunyi “ketika
sebuah benda seluruhnya atau sebagian dimasukkan ke dalam zat cair, maka
cairan akan memberikan gaya ke atas pada benda, setara dengan berat zat cair
yang dipindahkannya”. Dan pada praktikum kali ini pernyataan tersebut telah
dapat diterapkan, dan sebuah benda akan mengapung di dalam air jika massa
jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis air.
2. Pada praktikum ini kita dapat menentukan massa jenis dari benda. Untuk
menentukan massa jenis benda tersebut digunakan rumus
ρ=
yang dimana:
m = massa benda(kg)
v = volume benda(m3)
3. Untuk dapat menegtahui perbedaan posisi tiap jenis benda di dalam air
dapat ialah :
a. Terapung, benda dikatakan terapun jika sebagian atau beberapa bagian
volume benda berada di atas permukaan zat cair. Pada kondisi ini gaya
angkat ke atas akan lebih besar daripada berat benda yang masuk ke dalam
zat cair. Kondisi ini juga berlaku ketika massa jenis benda lebih kecil atau
lebih ringan daripada massa jenis zat cair
b. Melayang, benda dikatakan melayang jika posisi benda berada diantara
tenggelam dan terapung. Bisa juga benda berada di tengah-tengah zat cair.
Pada kondisi ini berlaku jika massa jenis benda sama dengan massa jenis
zat cair .
c. Tenggelam, benda dikatakan tenggelam jika posisi benda berada di dasar
air. Hal ini berlaku pada kondisi massa jenis benda lebih besar daripada
massa jenis zat cair.
5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum fisika dasar ini adalah saat praktikum dilaksanakan
diharapkan praktikan menjaga kekondusifannya dan juga semoga pada praktikum bisa
lebih tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Yadaeni, Sentot Kusairi dan Parno. 2016. Studi Kesulitan Siswa dalam
Menguasi Konsep Fluida Statis.In Prosiding Semnas Pend IPA Pascasarjana UM, Vol
1 (52 65).
Ekawati, E. Y. (2017). A model of scientific attitudes assessment by observation in
physics learning based scientific approach: case study of dynamic fluid topic in
high school. Journal of Physics: Conference Series. 1-9.
Malik k. Human Development Report 2014. New York: The Human Development
Programme 2014.
Mariana, Z.T, 2012, Penuntun Praktikum Fisika Pertanian, Fakultas Pertanian.
Universitas Trujoyono, Madura.
Munson. 2013. Mekanika Fluida. Jakarta : Gramedia.
Rochmawati, R & Wahyuni, S. (2017). Authentic Assessment in Physics Learning
Using Physics Chess Game for Senior High School. International Journal of
Learning and Teaching, 3(1), 15 – 18.
Serway, R.A. and Jewett, J.W. (2014) Physics for Scientists and Engineers with
Modern Physics. 9th Edition, Cengage Learning, Boston.
Winarti. 2015. Profil Kemampuan Berpikir Analitis dan Evaluasi Mahasiswa Dalam
Mengerjakan Soal Konsep Kalor. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, 2.
LAMPIRAN