Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

HUKUM ARCHIMEDES

Dosen Pengampu : Dr. Eng. I Dewa Nyoman Nurweda Putra, S.Si., M. Si


I Gede Hendrawan, S.Si., MPh. D
I Wayan Gede Astawa Karang, S.Si., M.Si., Ph.D
Asisten Dosen : Ni Putu Pradnya Megasari

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Rolanda Br Saragih
1913521032

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika merupakan bagian dari ilmu alam yang jika ingin memecahkan
permasalahan di dalamnya membutuhkan kemampuan berpikir (Winarti, 2015). Fisika
adalah subjek yang sangat konseptual. Kesalahpahaman dalam fisika berkembang
sangat pesat pada tingkat dasar. (Ibrahim Karaman, 2011). Tekanan hidrostatis
mempelajari konsep tekanan dalam zat cair serta faktor-faktor yang memengaruhinya,
dan Hukum Archimedes mempelajari gaya apung serta penggunaannya untuk
menjelaskan fenomena tenggelam, melayang, dan terapung (Serway & Jewett, 2014).
Fisika adalah cabang ilmu yang diperoleh melalui keilmuan metode untuk
mengungkap misteri materi dan interaksinya dengan objek lain disemesta (Ekawati,
2017). Fisika selalu terkait dengan kehidupan sehari-hari, jadi itu perlubagi siswa untuk
mengetahui dan memahami tentang fisika (Rochmawati & Wahyuni, 2017).
Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir di kota
Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM. Archimedes
dikenal sebagai ahli fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia dijuluki sebagai
Bapak Eksperimen, karena mendasarkan penemuannya pada percobaan. Ia
menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan Hukum Archimedes
yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya,
akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan benda itu”.
Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air
tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata lain, berat benda
seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang sering
disebut gaya Archimedes (Agusni, 2015).
Pada prinsip Archimedes, sebuah benda akan mengapung di dalam fluida jika
massa jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair (Jewwet, 2009).
Apabila sebuah bagian air seukuran bola pantai yang berbeda dibawah permukaan
air dan sebagian berada dalam keseimbangan, maka harus ada gaya angkat ke atas yang
menyeimbangkan gaya gravitasi kebawah pada bagian tersebut. Gaya angkat ke atas
ini adalah gaya apung dan besarnya sama dengan berat bagian air itu. Bayangkan
bahwa jika bagian air seukuran bola diganti dengan bola sesunggguhnya yang
berukuran sama. Gaya resultan yang diberikan pada fluida disekeliling bola adalah
sama, terlepas apakah gay aitu bekerja pada bola pantai atau pada bagian air (serway,
2009).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Archimedes inin adalah :
1. Dapat menjabarkan secara rinci defenisi dari Hukum Archimedes dan
rumus yang digunakan pada rumus Archimedes
2. Dapat menentukan massa jenis dari
3. Dapat mengetahui perbedaan posisi tiap jenis benda di dalam fluida
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Archimedes
Sejarah Hukum Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya.
dia lahir di kota Syracuse, Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212
SM. Beliau dikenal sebagai seseorang yang ahli dalam bidang fisika, matematika,
optika dan astronomi. Sehingga ia mendapat julukan sebagai Bapak Eksperimen,
karena berdasarkan penemuan pada percobaan yang ia lakukan.. Beliau menemukan
hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi
“ketika suatu benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya,maka
akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan ke benda
tersebut”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, ketika sebuah benda dimasukkan
ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdorong atau naik ke atas. Dengan
kata lain, berat benda seolah akan menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke
atas yang sering disebut gaya Archimedes (Agusni, 2015).
Pada prinsip Archimedes, sebuah benda akan mengapung di dalam fluida jika
massa jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair (Jewwet, 2009).
Pada Prinsip Archimedes Ketika kamu akan menimbang batu di dalam air, berat
batu yang terukur pada timbangan akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan
ketika dirimu menimbang batu di udara atau tidak di dalam air.berat batu yang terukur
pada timbangan lebih kecil karena ada gaya apung yang mendorong batu ke atas.
Akibat yang sama akan dirasakan ketika kamu mengangkat benda apapun dalam air.
Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat di dalam air. Hal ini
bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat batu
menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, seolah-
olah searah dengan gaya angkat yang kamu berikan pada batu tersebut sehingga batu
atau benda apapun yang diangkat di dalam air akan terasa lebih ringan. Dengan
Keterangan Fpegas = gaya pegas, w = gaya berat batu, F1 = gaya yang diberikan fluida
pada bagian atas batu, F2 = gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu, Fapung
= gaya apung (Agusni, 2015). Fapung adalah gaya total yang diberikan fluida pada batu
(Fapung = F2- F1). Arah gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan
fluida pada bagian bawah batu (F2) lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida
pada bagian atas batu (F1) (Agusni, 2015).

Pada Materi fisika tentang topik fluida statis adalah salah satu materi yang sulit
dikarenakan oleh konsep-konsep yang ada pada materi fluida statis (Ahmad Yadaeni,
dkk., 2016). Salah satu pembahasan materi fluida statis yang banyak menimbulkan
kesalahan persepsi siswa adalah hukum archimedes karena konsep tersebut banyak
sekali kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Diperlukan analisa yang cukup tinggi
disertai konsep pemahaman yang benar untuk memecahkan permasalahan tentang
hukum archimedes. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman seorang pelajar mengenai hukum archimedes beserta pendapat
mereka mengenai konsep hukum archimedes, sehingga dari penelitian ini guru dapat
memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa dan mata
pelajaran fisika itu sendiri.

Epistemologi konsep Archimedes atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat


yang ada kaitannya dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalian-
pengendalian, dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang
dimiliki manusia percaya bahwa dengan kekuatan pengenalannya ia dapat mencapai
realitas sebagaimana adanya (Endraswara, 2015).
Fluida yaitu suatu zat yang dapat mengalir. kata fluida mencakup zat cair dan gas.
Zat padat misalnya batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga tidak dapat
digolongkan ke dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu merupakan zat cair.
Massa jenis yaitu pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda , maka akan semakin besar pula massa tiap volume. Massa
jenis rata-rata setiap benda merupakan total mass dibagi dengan total volumenya.
Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (contohnya: besi). “Arah gaya
apung yang merupakan gaya dari fluida terhadap benda berlawanan arah terhadap yang
ditunjukkan dalam diagram bebas “ (Munson, 2013).
2.2 Massa Jenis
Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Ada
beragam jenis zat, salah satu yang menjadi pembedanya adalah massa jenisnya. Massa
jenis merupakan pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa
jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-
rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda
yang memiliki massa jenis lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah dari
pada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (Mariana, Z.T,
2012).
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggimassa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya
Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut (Malik,2014) :
ρ = m/V
keterangan :
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3)
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
Satuan Sistem Internasional untuk massa jenis adalah kilogram per meter
kubik(kg/m3). Untuk satuan CGS alias centimeter, gram dan sekon, satuan Massa
jenisdinyatakan dalam gram per centimeter kubik (gr/cm3) (Lohat, 2009).

2.3 Stratifikasi

Stratifikasi dibagi menjadi banyak jenis salah satunya stratifikasi suhu, stratifikasi
social, stratifikasi vertical laut, stratifikasi ekologi perairan laut dan masih banyak lagi.
Pelapisan ini terjadi karena suhu permukaan air lebih tinggi dibanding dengan suhu air
dibagian bawah.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan tempat
Adapun praktikum fisika mengenai hokum Archimedes dilaksanakan pada:
hari/tanggal : Kamis, 12 Desember 2019
waktu : 18.00 WITA – Selesai
tempat : Laboratorium Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Udayanaa
3.2 Bahan dan alat
Adapun alat dan bahan dalam praktikum fisika dasar mengenai hukum
Archimedes yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Alat Praktikum Hukum Archimedes (Bouyancy dan Stratifikasi)
No Nama Alat Jumlah Keterangan
1 Baskom bening 1 buah Sebagai tempat untuk
besar diisi air
2 Timbangan Digital 1 buah Untuk menimbang
bahan yang akan
digunakan atau
membantu mengukur
berat.
3 Gelas Kimia 2 buah Sebagai tempat untuk
menampung zat kimia,
sebagai volume
pengukur cairan

4 Sendok 1 buah Digunakan untuk


mengaduk dan
menghomogenkan zat
kimia atau bahan yang
digunakan
Tabel 3.2 Bahan Praktikum Hukum Archimedes (Bouyancy dan Stratifikasi)
No Nama alat Jumlah Keterangan
1 Tissue 1 pack Sebagai bahan
pembersih

2 Air panas 250 mL Sebagai media untuk


mengukur dan
mencampurkan dengan
larutan lain
3 Air dingin 250 mL Sebagai media untuk
mengukur dan
mencampurkan dengan
larutan lain
4 Pewarna makanan 2 buah Sebagai media untuk
memberi warna pada
larutan
5 Coca cola biasa(original) 1 kaleng Sebagai media untuk
diukur massa jenis dan
ditimbang pada
bouyancy
6 Coca cola Zero 1 kaleng Sebagai media untuk
diukur massa jenis dan
ditimbang pada
bouyancy
7 Air keran Secukupnya Sebagai media untuk
mengukur dan
mencampurkan dengan
larutan lain
8 Es batu 1 balok Sebagai media untuk
membuat suhu dingin

3.3 Prosedur kerja


Adapun prosedur praktikum fisika dasar yaitu:
3.3.1 prosedur praktikum Archimedes
Adapun prosedur kerja dari praktikum fisika dasar Archimedes adalah
1. Diamati dan dicatat persamaan dan perbedaan kandungan pada kedua kaleng
minuman cola
2. Ditimbang kedua kaleng minuman cola dengan neraca dengan repitisi masing-
masing tiga kali lalu catat massa nya
3. Diisi baskom dengan air hingga penuh
4. Dilakukan hipotesis sebelum percobaan apa yang akan terjadi ketika kedua
kaleng dimasukkan dalam air dan berikan argument untuk mendukung
percobaan tersebut
5. Diamati dan dokumentasikan apa yang terjadi (kaleng mana yang menapung
atau tenggelam)
6. Dihitung massa jenis setiap kaleng dengan data massa dan volume yang
diperoleh

3.3.2 prosedur stratifikasi


Adapun prosedur kerja praktikum fisika dasar stratifikasi adalah
1. Disiapkan air dengan 2 suhu berbeda (air panas dan air dingin)
2. Diukur suhu air dengan termometer dan catat
3. Dituangkan air dingin dan panas pada 2 beaker terpisah dengan volume yang
sama
4. Ditambahkan pewarna secukupnya pada kedua beaker terseebut kemudian
dihomogenkan dengan sendok
5. Dituliskan hipotesis mengenai apa yang akan terjadi bila kedua massa air
dicampurkan
6. Dicampurkan kedua gelas beaker air dalam beaker lebih besar secara perlahan
7. Diamati perubahan yang terjadi dan dokumentasikan serta catat hasilnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun data pengamatan yang diperoleh saat praktikum adalah sebagai berikut:
4.1.1 Hasil Praktikum Bouyancy

Adapun hasil dari praktikum fisika dasar mengenai Hukum Archimedes pada
bagian Bouyancy atau gaya apung yaitu coca cola original dalam keadaan tenggelam
sedangkan coca cola zero dalam keadaan melayang.
Adapun perbedaan kandungan komposisi antara Coca- cola Original(biasa)
dengan Coca-cola Zero adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perbedaan Kandungan Komposisi Coca-cola original dengan Coca-cola Zero
No Perbedaan Komposisi Coca- Komposisi Coca-
Kandungan cola original cola zero
1 Energi total 140 kkal 0 kkal
2 Gula 33 g 0
3 Natrium 20 mg 30 mg, 2% AKG
4 Kahbohidrat total 33 g, 11% AKG 0
5 Kandungan kafein 24 mg/saji 32 mg/saji
6 Pengatur H2PO4 H2SO4
Keasaman
Perhitungan Bouyancy

Adapun hasil penimbangan dengan repetisi sebanyak 3 kali dari praktikum buoyancy
hukum Archimedes adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Perhitungan Bouyancy

Repetisi Coca-cola original(biasa) Coca-cola Zero


I 357,80 g 340,72 g
II 357, 84 g 340,70 g
III 357, 79 g 340,70 g
Rata-rata 357,81 g 340,70 g
Untuk mendapatkan rata-rata tersebut adalah dengan menambahkan setiap hasil
repetisi lalu dibagi dengan jumlah berapa kali repetisi adalah sebagai berikut :

1. Rata-rata coca cola original(biasa)


Diketahui
Massa jenis coca-cola original(biasa) I (m1) = 357,80 g
Massa jenis coca-cola original(biasa) II (m2) = 357,84 g
Massa jenis coca-cola original(biasa) III (m3) = 357,79g
Jumlah repetisi = 3
Ditanya
Rata-rata =….??
𝑚1+𝑚2+𝑚3
Rata-rata = 3
357,80+357,84+357,79
3

357,81 g
2. Rata-rata coca cola zero
Diketahui
Massa jenis coca-cola zero (m1) = 340,72 g
Massa jenis coca-cola zero II (m2) = 340,70 g
Massa jenis coca-cola zero III (m3) = 340,70 g
Jumlah repetisi = 3
Ditanya
Rata-rata =….??
𝑚1+𝑚2+𝑚3
Rata-rata = 3
340,72+340,70+340,70
3

340,70 g
Setelah mendapat hasil rata-rata, hitunglah massa jenis dengan menggunakan
rumus :

ρ = m/V

Keterangan :

m = massa (kg atau g),

V = volume (m3 atau cm3)

ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)

1. Massa jenis coca-cola original (biasa)


Diketahui :
m = 357,81
v = 330 mL
Ditanya :
ρ = …??
Jawab :
ρ = m/V
ρ = 357,81 / 330
ρ = 1,0842 g/mL
2. Massa jenis coca cola Zero
Diketahui :
m = 340,70
v = 330 mL
Ditanya :
ρ = …??
Jawab :
ρ = m/V
ρ = 340,70 / 330
ρ = 1,0324 g/mL
4.1.2 Hasil Praktikum Stratifikasi
Adapun hasil praktikum dari hukum Archimedes mengenai Stratifikasi yaitu
pada percobaan praktikum dengan gelas kimia berisi air panas sebanyak 250 mL
dicampur dengan pewarna makanan berwarna biru dan gelas kimia kedua berisi air
dingin sebanyak 250 mL dicampur dengan pewarna makanan berwarna kuning telur,
terlihat bahwa saat larutan dengan pewarna makanan berbeda dituangkan bersamaan
ke dalam baskom bening berukuran besar terdapat hasil yaitu air panas denga pewarna
berwarna biru berada di atas dan air dingin dengan pewarna warna kuning telur berada
di bawah.
4.2 Pembahasan
Adapun pembahasan fisika dasar mengenai Hukum Archimedes adalah sebagai
berikut :
4.2.1 Pembahasan Bouyancy
Diketahui pada percobaan buoyancy langkah pertama yaitu mengukur massa
jenis coca-cola original dan coca-cola zero pada timbangan digital dengan rumus dan
diperoleh massa jenis yang berbeda. Ketika melakukan percobaan dengan meletakkan
coca-cola original dan coca-cola zero secara bersamaan ke dalam baskom bening yang
berisi air, hasil yang di dapatkan adalah coca-cola original(biasa) dalam keadaan
melayang dan coca-cola zero dalam keadaan tenggelam. Hal tersebut terjadi
dikarenakan adanya perbedaan massa jenis dan sesuai dengan pengertian gaya
melayang adalah berat benda yang dengan berat air yang dipindahkan adalah sama atau
berat benda sama dengan berat air yang dipindahkan (Pb=Pf , maka w = Fb) dan pada
coca cola zero dalam keadaan tenggelam. . Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya
perbedaan massa jenis dan sesuai dengan pengertian gaya tenggelam adalah berat
benda yang dengan berat air yang dipindahkan adalah tidak sama atau berat benda lebih
besar besar dari berat air yang dipindahkan (Pb>Pf , maka w > Fb).
4.2.2 Pembahasan Stratifikasi
Diketahui pada percobaan stratifikasi langkah pertama adalah mengambil sampel
dengan suhu air yang berbeda jauh yaitu air panas dan air dingin. Pada gelas kimia
pertama di tuang 250 mL air panas dengan dicampur pewarna makanan biru pada gelas
kimia kedua dituang 250 mL air dingin dan dicampur dengan pewarna makanan
berwarna kuning dan disipakan baskom bening besar yang kosong. Lalu kedua larutan
dituang seacra perlahan agar terlihat perbedaan yang jelas antara kedua bahan yang
dicampurkan ke dalam baskom secara bersamaan dan didapatkan hasil pewarna
makanan yang berwarna biru yang dicampur dengan air panas berada di atas sedangkan
pewarna makanan kuning di campur dengan air dingin berada dibawah. Hal ini terjadi
karena massa jenis air dingin lebih rendah dari air panas sehingga air panas terletak
dibagian atas atau disebut dengan lapisan metalimnion yaitu lapisan paling atas dari
lapisan yang terjadi dengan suhu relatif lebih tinggi.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Hukum Archimedes ialah
1. Dapat diketahui defenisi dari Hukum Archimedes yang berbunyi “ketika
sebuah benda seluruhnya atau sebagian dimasukkan ke dalam zat cair, maka
cairan akan memberikan gaya ke atas pada benda, setara dengan berat zat cair
yang dipindahkannya”. Dan pada praktikum kali ini pernyataan tersebut telah
dapat diterapkan, dan sebuah benda akan mengapung di dalam air jika massa
jenis suatu benda lebih kecil daripada massa jenis air.
2. Pada praktikum ini kita dapat menentukan massa jenis dari benda. Untuk
menentukan massa jenis benda tersebut digunakan rumus

ρ=

yang dimana:

ρ = massa jenis (kg/ml)

m = massa benda(kg)

v = volume benda(m3)

3. Untuk dapat menegtahui perbedaan posisi tiap jenis benda di dalam air
dapat ialah :
a. Terapung, benda dikatakan terapun jika sebagian atau beberapa bagian
volume benda berada di atas permukaan zat cair. Pada kondisi ini gaya
angkat ke atas akan lebih besar daripada berat benda yang masuk ke dalam
zat cair. Kondisi ini juga berlaku ketika massa jenis benda lebih kecil atau
lebih ringan daripada massa jenis zat cair
b. Melayang, benda dikatakan melayang jika posisi benda berada diantara
tenggelam dan terapung. Bisa juga benda berada di tengah-tengah zat cair.
Pada kondisi ini berlaku jika massa jenis benda sama dengan massa jenis
zat cair .
c. Tenggelam, benda dikatakan tenggelam jika posisi benda berada di dasar
air. Hal ini berlaku pada kondisi massa jenis benda lebih besar daripada
massa jenis zat cair.

5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum fisika dasar ini adalah saat praktikum dilaksanakan
diharapkan praktikan menjaga kekondusifannya dan juga semoga pada praktikum bisa
lebih tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Agusni, Ayu.2015.Fisika Dasar tentang Penerapan Hukum Archimedes. Aceh :


Politeknik Indonesia Venezuelae

Ahmad Yadaeni, Sentot Kusairi dan Parno. 2016. Studi Kesulitan Siswa dalam
Menguasi Konsep Fluida Statis.In Prosiding Semnas Pend IPA Pascasarjana UM, Vol
1 (52 65).
Ekawati, E. Y. (2017). A model of scientific attitudes assessment by observation in
physics learning based scientific approach: case study of dynamic fluid topic in
high school. Journal of Physics: Conference Series. 1-9.

Endroswara, Suwardi. 2015. Etnologi Jawa: Penelitian, Perbandingan, dan


Pemaknaan Budaya. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing
Service).
Jawett, Serway. 2009. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Salemba Teknika

Karaman, Ibrahim. 2011. Effect Of Instruction Based On Conceptual Change Text On


Students’ Understanding Of Fluid Pressure Concept. Int. J. Innovation and
Learning, Vol. 9, No. 1, 2011.

Malik k. Human Development Report 2014. New York: The Human Development
Programme 2014.
Mariana, Z.T, 2012, Penuntun Praktikum Fisika Pertanian, Fakultas Pertanian.
Universitas Trujoyono, Madura.
Munson. 2013. Mekanika Fluida. Jakarta : Gramedia.
Rochmawati, R & Wahyuni, S. (2017). Authentic Assessment in Physics Learning
Using Physics Chess Game for Senior High School. International Journal of
Learning and Teaching, 3(1), 15 – 18.

Serway, R.A. and Jewett, J.W. (2014) Physics for Scientists and Engineers with
Modern Physics. 9th Edition, Cengage Learning, Boston.
Winarti. 2015. Profil Kemampuan Berpikir Analitis dan Evaluasi Mahasiswa Dalam
Mengerjakan Soal Konsep Kalor. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, 2.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai