PENGUKURAN
Pertemuan Kesatu: Besaran dan Satuan
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester :X/1
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
1.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
Hand Out
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
1.3 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian,
dan aturan angka penting).
1.4 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
Tujuan Pembelajaran
Informasi Pendukung
Tahukah kalian apa saja yang bisa diukur oleh orang pada zaman dahulu? Pada
zaman dahulu orang hanya mampu mengukur panjang atau luas tertentu. Disamping
panjang dan luas suatu benda mereka juga biasa menimbang massa suatu benda,
misalnya menimbang massa satu karung padi.
Nah dalam Fisika panjang dan massa disebut besaran, sedangkan jengkal dan
depa ataupun pikul dan dacin disebut satuan. Namun karena satuan yang digunakan
berbeda-beda maka satuan seperti itu tidak berkembang. Untuk dapat memahami
pengukuran lebih lanjut. Pelajarilah materi bab ini dengan seksama.
Dimensi
Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu terssusun dari besaran-
besaran pokok. Dimensi besaran pokok dinyatakan dengan lambang huruf tertentu
(ditulis huruf besar) dan diberi kurung persegi, seperti yang diperlihatkan pada tabel 1.
Contoh : Tentukan dimensi dari besaran volume!
Volume adalah hasil kali panjang, lebar dan tinggi yang ketiganya memiliki
dimensi panjang yaitu [L]. Oleh karena itu, dimensi volume:
[volume] = [panjang] [lebar][tinggi]
= [L] [L] [L] = [L]3
lAtihan
2. Jika perpindahan suatu benda dapat dinyatakan dengan x = kt3 tentukan dimensi dari
k!
Jawab :
Hand Out
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
4. Sebuah kolam renang berbentuk lingkaran dengan radius r = (40,00 ±0.05 ) m dan
kedalaman h = (3,00 ±0.01 ) m. Laporkan volume kolam renang tersebut.
Jawab :
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
2. Alat Ukur
a. Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang dengan skala terkecil 1 mm. Ketelitian pengukuran
menggunakan mistar adalah setengah dari nilai skala terkecilnya (0,5 mm). Dalam
setiap pengukuran, usahakan menggunakan mistar dengan kedudukan mata pengamat
tegak lurus dengan skala yang diukur agar tidak terjadi kesalahan paralaks. Kesalahan
paralaks adalah kesalahan yang terjadi di saat membaca alat ukur karena kedudukan
mata pengamat yang tidak tepat.
b. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk mengukur
panjang, ketebalan, kedalaman, dan diameter luar maupun dalam suatu benda dengan
batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong mempunyai dua rahang yaitu rahang tetap dan
rahang sorong. Pada rahang tetap terdapat skala utama, sedngkan pada rahang sorong
terdapat skala nonius. Skala nonius mempunyai panjang 9 mm yang terbagi menjadi
10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.
Bagian-bagian dari jangka sorong
Hand Out
c. Micrometer sekrup
Hand Out
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang berfungsi untuk mengukur
panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja,
aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi. Mikrometer
sekrup punya ketelitian 10 kali lebih teliti dari jangka sorong. Kalau jangka sorong
0,1 mm, mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm
Bagian-bagian mikrometer sekrup:
Secara matematis, hasil pengukuran dengan jangka sorong dapat dinyatakan dengan:
𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏
= 𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒖𝒕𝒂𝒎𝒂 + (𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒏𝒐𝒏𝒊𝒖𝒔 × 𝒏𝒔𝒕 (𝒌𝒆𝒕𝒆𝒍𝒊𝒕𝒊𝒂𝒏))
Cawan beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak
dapat digunakan untuk mengukur.
Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca
ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat
digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan
e. Stopwatch
Stopwatch adalah alat ukur waktu yang sering digunakan dalam percobaan fisika,
terdiri atas dua jenis, yaitu jenis analog dan digital. Stopwatch digital mampu
menampilkan hasil pengukuran secara langsung pada layar stopwatch, sedangkan
stopwatch analog memiliki jarak antar dua goresan sebesar 2 sekon. Jarak tersebut
dibagi atas 20 skala sehingga skala terkecilnya adalah 2/20 sekon atau setara dengan
0,1 sekon. Dengan demikian ketelitian dari stopwatch adalah setengah dari skala
terkecilnya atau bernilai 0,05 sekon
A. Latihan
1. Berapakah hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh micrometer skrup dibawah ini?
Hand Out
Jawab :
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
2. Hasil pengukuran massa sebuha kelereng adalah 54 gram. jumlah massa Sembilan
kelerang yang sejenis dan seukuran dengan kelereng pertama adalah ……
Jawab :
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Notasi Ilmiah
Pengukuran terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil, seperti massa
elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi. Penulisan hasil
pengukuran benda sangat besar, misalnya massa bumi kira-kira.
6 000 000 000 000 000 000 000 000 kg
Atau hasil pengukuran partikel sangat kecil, misalnya massa sebuah elektron kira-kira
0,000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 911 kg,
memerlukan tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi
masalah tersebut, kita dapat menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku.
Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai:
a, . . . . x 10n
dimana; a adalah bilangan asli mulai dari 1 sampai dengan 9.
Hand Out
n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat.
Dalam persamaan di atas,
a, . . . . disebut bilangan penting,
10n disebut orde besar.
Angka Penting
Angka penting atau Significant figures adalah angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran atau perhitungan. Angka ini terdiri dari angka pasti dan angka taksiran.
Angka pasti merupakan angka yand di dapat dari pengukuran menggunakan alat ukur
sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah dari skala terkecil alat ukur yang kita
gunakan. misal kita melakukan pengukuran dengan penggaris sebagai berikut
dari pengukuran di atas di dapat hasil 18,5. Jumlah angka yang penting ada 3. Angka 18
sebagai angka eksak dan angka 0,5 atau 5 sebagai angka taksiran.
Aturan Pembulatan
Hand Out
Pembulatan artinya mengurangi atau menyederhanakan nilai bilangan ke nilai
bilangan yang lebih sederhana dan paling mendekati.Pembulatan ini memang akan
mengurangi akurasi perhitungan, akan tetapi ini akan sangat memudahkan penghitungan.
Latihan
1. Tentukanlah jumlah angka penting dari
a. 0.0000000001
b. 14.667
c. 80001
Jawab :
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................