Anda di halaman 1dari 15

Hand Out

PENGUKURAN
Pertemuan Kesatu: Besaran dan Satuan

Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester :X/1
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar

1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
1.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
Hand Out
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
1.3 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian,
dan aturan angka penting).
1.4 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan mengamati, ekperimen dan diskusi kelompok dalam


pembelajaran pengukuran diharapkan siswa dapat :
1. Mengetahui perbedaan besaran pokok dan besaran turunan dengan benar
2. Memahami dimensi dari suatu besaran dengan benar
3. Menjelaskan beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu dnegan benar
4. Membandingkan ketidakpatian dalam pengukuran tunggal dan berulang

Informasi Pendukung

Tahukah kalian apa saja yang bisa diukur oleh orang pada zaman dahulu? Pada
zaman dahulu orang hanya mampu mengukur panjang atau luas tertentu. Disamping
panjang dan luas suatu benda mereka juga biasa menimbang massa suatu benda,
misalnya menimbang massa satu karung padi.
Nah dalam Fisika panjang dan massa disebut besaran, sedangkan jengkal dan
depa ataupun pikul dan dacin disebut satuan. Namun karena satuan yang digunakan
berbeda-beda maka satuan seperti itu tidak berkembang. Untuk dapat memahami
pengukuran lebih lanjut. Pelajarilah materi bab ini dengan seksama.

1. Besaran dan Satuan


Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Besaran
dikelompokkan menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah
besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.,
sedangkan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
Dalam SI, ada tujuh besaran pokok seperti dalam tabel berikut ini :
Hand Out

Tabel 1. Besaran pokok, satuan dan dimensi


No Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1. Panjang Meter m [L]
2. Massa Kilogram kg [M]
3. Waktu Sekon s [T]
4. Kuat arus listrik Ampere A [I]
5. Suhu Kelvin K [θ]
6. Jumlah zat Mole mol [N]
7. Intensitas cahaya Candela cd [J]

Dimensi

Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu terssusun dari besaran-
besaran pokok. Dimensi besaran pokok dinyatakan dengan lambang huruf tertentu
(ditulis huruf besar) dan diberi kurung persegi, seperti yang diperlihatkan pada tabel 1.
Contoh : Tentukan dimensi dari besaran volume!
Volume adalah hasil kali panjang, lebar dan tinggi yang ketiganya memiliki
dimensi panjang yaitu [L]. Oleh karena itu, dimensi volume:
[volume] = [panjang] [lebar][tinggi]
= [L] [L] [L] = [L]3

lAtihan

1. Isilah titik-titik dibawah ini!


a. 100 kg/m3 = ………g/cm3
b. 1 𝜇g = …… kg
c. (3x1010 cm/s)/0.1𝜇s = ………m
Jawab :
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

2. Jika perpindahan suatu benda dapat dinyatakan dengan x = kt3 tentukan dimensi dari
k!
Jawab :
Hand Out
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................

3. Periksalah kebenaran dari persamaan dibawah ini menggunakan analisis dimensi.


a. x = ½ gt2
b. v = gh√2
c. v2 = 2 ax2
d. v2 = a2t2
Jawab :
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................

4. Sebuah kolam renang berbentuk lingkaran dengan radius r = (40,00 ±0.05 ) m dan
kedalaman h = (3,00 ±0.01 ) m. Laporkan volume kolam renang tersebut.
Jawab :
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

5. Tiga kesalahan (ketidakpastian) didaftar berikut ini


Kesalahan Kesalahan memiliki Kesalahan dapat dikurangi
mungkin tanda dan besar yang dengan pengukuran
dihilangkan tetap berulang
a. Tidak Tidak Ya
b Tidak Ya Ya
c Ya Tidak Tidak
d Ya Ya Tidak
e Ya Ya Ya
Jawab :
Hand Out
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

2. Alat Ukur

a. Mistar

Mistar adalah alat ukur panjang dengan skala terkecil 1 mm. Ketelitian pengukuran
menggunakan mistar adalah setengah dari nilai skala terkecilnya (0,5 mm). Dalam
setiap pengukuran, usahakan menggunakan mistar dengan kedudukan mata pengamat
tegak lurus dengan skala yang diukur agar tidak terjadi kesalahan paralaks. Kesalahan
paralaks adalah kesalahan yang terjadi di saat membaca alat ukur karena kedudukan
mata pengamat yang tidak tepat.

b. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk mengukur
panjang, ketebalan, kedalaman, dan diameter luar maupun dalam suatu benda dengan
batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong mempunyai dua rahang yaitu rahang tetap dan
rahang sorong. Pada rahang tetap terdapat skala utama, sedngkan pada rahang sorong
terdapat skala nonius. Skala nonius mempunyai panjang 9 mm yang terbagi menjadi
10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.
Bagian-bagian dari jangka sorong
Hand Out

Hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dinyatakan dengan menambahkan


skala utama dengan skala nonius yang telah dikalikan dengan ketelitiannya. Skala
utama di baca dengan melihat garis terakhir tepat sebelum angka nol pada skala
nonius. Sedangkan skala nonius dibaca dengan melihat garis skala nonius yang tepat
berimpit dengan garis skala utama. Secara matematis, hasil pengukuran dengan
jangka sorong dapat dinyatakan dengan:
𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏
= 𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒖𝒕𝒂𝒎𝒂 + (𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒏𝒐𝒏𝒊𝒖𝒔 × 𝒏𝒔𝒕 (𝒌𝒆𝒕𝒆𝒍𝒊𝒕𝒊𝒂𝒏))

Contoh menyatakan hasil pengukuran menggunakan jangka sorong

skala utama = 2,4 cm


skala nonius = 7 mm
nst + 0,1mm
Hasil pengukuran = skala utama + (skala nonius x nst)
Hasil pengukuran = 2,4 cm + (7 x 0,1) mm
= 2,4 cm + 0,7 mm
= 2,4 cm + 0,07 cm
= 2,47 cm

c. Micrometer sekrup
Hand Out
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang berfungsi untuk mengukur
panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja,
aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi. Mikrometer
sekrup punya ketelitian 10 kali lebih teliti dari jangka sorong. Kalau jangka sorong
0,1 mm, mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm
Bagian-bagian mikrometer sekrup:

Hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dinyatakan dengan menambahkan


skala utama dengan skala nonius yang telah dikalikan dengan ketelitiannya. Skala
utama di baca dengan melihat angka terakhir tepat sebelum poros skala nonius.
Sedangkan skala nonius dibaca dengan melihat garis skala nonius yang tepat berimpit
dengan garis tengah skala utama.

Secara matematis, hasil pengukuran dengan jangka sorong dapat dinyatakan dengan:
𝑯𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏
= 𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒖𝒕𝒂𝒎𝒂 + (𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒏𝒐𝒏𝒊𝒖𝒔 × 𝒏𝒔𝒕 (𝒌𝒆𝒕𝒆𝒍𝒊𝒕𝒊𝒂𝒏))

Contoh menyatakan hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup


Hand Out

Skala utama = 7,5 mm


Skala nonius = 22 mm
Nst = 0,01 mm
Hasil pengukuran = skala utama + (skala nonius x nst)
= 7,5 mm + (22 x 0,01 mm)
= 7,5 mm + 0,22 mm
= 7,72 mm
= 0,772 cm
d. Neraca
Neraca adalah alat ukur besaran massa yg memiliki ketelitian 1/100 gram

 Cawan beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
 Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak
dapat digunakan untuk mengukur.
 Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca
ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
 Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat
digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
 Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan

Contoh menyatakan hasil pengukuran menggunakan neraca:


Hand Out

Dari gambar di atas, hasil pengukuran dapat dinyatakan dengan


Anting lengan depan = 5,8 gram
Anting lengan tengah = 40 gram
Anting lengan belakang = 300 gram
Hasil pengukuran = 300 gram + 40 gram + 5,8 gram
= 345,8 gram

e. Stopwatch

Stopwatch adalah alat ukur waktu yang sering digunakan dalam percobaan fisika,
terdiri atas dua jenis, yaitu jenis analog dan digital. Stopwatch digital mampu
menampilkan hasil pengukuran secara langsung pada layar stopwatch, sedangkan
stopwatch analog memiliki jarak antar dua goresan sebesar 2 sekon. Jarak tersebut
dibagi atas 20 skala sehingga skala terkecilnya adalah 2/20 sekon atau setara dengan
0,1 sekon. Dengan demikian ketelitian dari stopwatch adalah setengah dari skala
terkecilnya atau bernilai 0,05 sekon

A. Latihan

1. Berapakah hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh micrometer skrup dibawah ini?
Hand Out

Jawab :
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

2. Hasil pengukuran massa sebuha kelereng adalah 54 gram. jumlah massa Sembilan
kelerang yang sejenis dan seukuran dengan kelereng pertama adalah ……
Jawab :
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

3. Notasi Ilmiah

Pengukuran terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil, seperti massa
elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi. Penulisan hasil
pengukuran benda sangat besar, misalnya massa bumi kira-kira.
6 000 000 000 000 000 000 000 000 kg
Atau hasil pengukuran partikel sangat kecil, misalnya massa sebuah elektron kira-kira
0,000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 911 kg,
memerlukan tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi
masalah tersebut, kita dapat menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku.
Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai:
a, . . . . x 10n
dimana; a adalah bilangan asli mulai dari 1 sampai dengan 9.
Hand Out
n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat.
Dalam persamaan di atas,
a, . . . . disebut bilangan penting,
10n disebut orde besar.

Angka Penting
Angka penting atau Significant figures adalah angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran atau perhitungan. Angka ini terdiri dari angka pasti dan angka taksiran.
Angka pasti merupakan angka yand di dapat dari pengukuran menggunakan alat ukur
sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah dari skala terkecil alat ukur yang kita
gunakan. misal kita melakukan pengukuran dengan penggaris sebagai berikut

dari pengukuran di atas di dapat hasil 18,5. Jumlah angka yang penting ada 3. Angka 18
sebagai angka eksak dan angka 0,5 atau 5 sebagai angka taksiran.

Aturan Angka Penting


Untuk menentukan jumlah angka penting dari suatu perhitungan atau pengukuran
mutlak perlu rumus atau aturan sebagai
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
contoh : 12,34 mempunyai 4 angka yang penting.
2. Semua angka nol yang diapit (diantara) angka bukan nol adalah angka penting
contoh : 101 mempunyai 3 angka yang penting
3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda desimal bukan
merupakan angka penting kecuali diberikan tanda khusus berupa garis bawah
4. Contoh : 1.500.000 mempunyai 2 angka penting, 1.300.000
mempunyai 4 angka penting
5. Angka nol yang terletak di depan atau di sebelah kiri angka bukan nol yang
pertama adalah angka tidak penting.
Contoh: 0,00123 mempunyai 3 angka yang penting
Hand Out
6. Semua angka yang ada di sebelah kanan angka desimal dan mengikuti angka bukan
nol merupakan angka yang penting.
Contoh: 12,00 mempunyai 4 angka yang penting
0,0000120 mempunyai 3 angka yang penting

Operasi Aljabar Angka Penting

1. Operasi Penjumlahan dan Operasi Pengurangan


Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-angka penting hanya ada
satu Angka Taksiran.
Pada operasi penjumlahan ataupun pengurangan dengan angka penting, hasil dari
operasi tersebut hanya boleh mengandung satu angka taksiran. Jika terdapat dua
angka yang ditaksir, angka kedua yang ditaksir tidak perlu dituliskan (dalam hal ini
perlu pembulatan). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:

a) 2,234 Angka 4 ditaksir


2,0345 + Angka 5 ditaksir
4,2685 Angka 8 dan 5 (dua angka terakhir) diragukan sehingga
penulisannya menjadi 4,268 supaya hanya terdapat satu angka
ditaksir, yaitu angka 8 (disesuaikan dengan aturan pembulatan,
angka 5 dibulatkan ke bawah karena angka pendahulunya
genap).

b) 34,569 Angka 9 diragukan


1,2__ + Angka 2 diragukan
35,769 dituliskan menjadi 35,8 (sesuai dengan aturan pembulatan)

2. Operasi Perkalian dan Operasi Pembagian


Pada operasi perkalian ataupun pembagian, banyaknya angka dari kedua operasi
tersebut harus sama dengan angka penting yang paling sedikit.
Contoh operasi perkalian
a) 1,23 Terdapat 3 angka penting
2,5__ x Terdapat 2 angka penting
3,075
Hand Out
Dari operasi perkalian tersebut, hasilnya hanya boleh memiliki dua angka
penting, yaitu sesuai dengan banyaknya angka penting yang paling sedikit
sehingga hasil operasi perkaliannyua menjadi 3,1 (terdapat dua angka penting
sesuai dengan aturan pembulatan).
b) 12,345 Terdapat 5 angka penting
0,120 x Terdapat 3 angka penting
1,4814 dituliskan menjadi 1,48 (terdapat 3 angka penting)

Contoh operasi pembagian


a) 1,23 Terdapat 3 angka penting
2,5_ ÷ Terdapat 2 angka penting
0,492
Dari operasi pembagian tersebut, hasilnya hanya boleh memiliki dua angka
penting, yaitu sesuai dengan banyaknya angka penting yang paling sedikit
sehingga hasil operasi pembagiannya menjadi 0,49; terdapat dua angka penting
(sesuai dengan aturan pembulatan).
b) 12,234 Terdapat 5 angka penting
1,200 ÷ Terdapat 4 angka penting
10,195 Dituliskan menjadi 10,20 (terdapat 4 angka penting)

3. Operasi Pemangkatan dan Penarikan Akar


Pada operasi pemangkatan dan penarikan akar, banyaknya angka penting hasil
operasi sama dengan banyaknya angka penting bilangan yang dipangkatkan atau
diakarkan. Sebagai contoh:
a) (12,5)2 = 156,25
12,5 memiliki 3 angka penting sehingga nilai 156,25 dituliskan menjadi 156
(sesuai aturan pembulatan)
b) √2,0 = 1,4142
Bilangan 2,0 memiliki 2 angka penting. Oleh karena itu, √2,0 = 1,4 (sesuai
dengan aturan pembulatan).

Aturan Pembulatan
Hand Out
Pembulatan artinya mengurangi atau menyederhanakan nilai bilangan ke nilai
bilangan yang lebih sederhana dan paling mendekati.Pembulatan ini memang akan
mengurangi akurasi perhitungan, akan tetapi ini akan sangat memudahkan penghitungan.

Aturan Pembulatan Contoh


1. Angka yang lebih besar dari 5 dibulatkan ke 65,78 dibulatkan menjadi 65,8
atas
2. Angka yang kurang dari 5 dibulatkan ke 67,34 dibulatkan menjadi 67,3
bawah
3. Jika tepat angka lima maka dibulatkan ke 23,65 dibulatkan menjadi 23,6
atas jika bilangan sebelumnya ganjil dan
25,75 dibulatkan menjadi 25,8
dibulatkan ke bawah jika bilangan
sebelumnya genap

Latihan
1. Tentukanlah jumlah angka penting dari
a. 0.0000000001
b. 14.667
c. 80001
Jawab :
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

2. Berdasarkan pada aturan angka penting, hitunglah hasil dari


a. 15.34 x 2.9
b. 16.59 : 1.15
c. 0.67 x 3.88
Jawab :
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Hand Out

3. tuliskanlah angka berikut dalam notasi ilmiah


a. 0,0000000000600 meter
b. 28000000000 gram
c. 200 x 108 ampere
d. 4560000000 mm
Jawab :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai