Tujuan mata kuliah pendidikan Musik usia Dini ini adalah untuk
memberikan pemahaman dan ketrampilan bagi mahsiswa PG PAUD untuk
memahami music secara utuh mulai dari konsep, cara menyuguhkan
bahkan mampu menciptakan music sederhana sebagai salah satu alat
belajar bagi anak didikn ya kelak.
Pemahan teori dasar music sudah didapatkan pada semester awal yang
akan mendukung pengenalan dan pemahaman music secara utuh, dan
lebih bermakna lagi dengan penambahan materi teknik bermain music
yang didapatkan berikutnya akan sanagt berpengaruh banyak untuk
menyempurnakan mata kuliah penddidkan music usia dini ini.
Musik anak atau lebih sempit lagi lagu anak khususnya PAUD mestinya
secara melodi, syair harus disesuaikan dengan kondisi anak PAUD pada
umumnya. Kemampuan menjangkau melodi maksimal satu oktaf, jangan
menggunakan nada dengan ketukan panjang karena akan membosankan
bagi mereka, untuk itu pilihlah nada- nada seperempatan atau
seperdelapan yang terkesan lincah sebagaimana karakter anak. Tempo
lagu upayakan juga jangan terlalu lambat dan untuk syair jangan terlalu
panjang sesuaikan dengan bahasa anak. Beberapa criteria ini akan
membantu calon guru nantinya dalam mengajarkan lagu-lagu baru bagi
anak didiknya.
Bentuk biner sederhana ialah bentuk lagu yang terdiri atas dua bentuk satu
bagian disebut A B dan bentuk ini dapat diperpanjang dengan mengulang
bagian-bagiannya sehingga menjasi A A B, A B B atau A A B B
Bentuk terner sederhana ialah bentuk lagu yang terdiri atas 3 buah bentuk
satu bagian. Bentuk terner ini disebut A B A. Dan bentuk ini dapat
diperpanjang juga dengan mengulang bagian-bagiannya menjadi A A B A
atau A A B AB A.
Repetisi ialah pengulangan yang sama seperti lagu Tasku yang baru
2/4 5 5 I 3 0 I 5 5 I 3 0I
motif repetisi
2/4 5 5 I 3 0 I 5 5 4 I3 0 i
motif variasi
Sekuen naik
2/4 5 5 I 3 0 I 6 6 I 4 0 I
motif sekuen naik
Sekuen turun
2/4 5 5 I 3 0I 4 4 I 2 0 I
motif ekuen turun
Kontras
2/4 5 5 I 3 0 I 1 3 I 5 0 I
motif kontras
Reality show yang dikhususkan pada music anak “idola cilik” pun tidak ada
nyali untuk mengangkat keberadaan lagu-lagu anak di tanah air. Padahal
potensi yang dimiliki anak-anak x –idola cilik sangatlah mumpuni untuk
mengangkat lagu anak Indonesia ke permukaan. Sepanjang idola cilik
ditayangkan oleh RCTI 99% lagu yang dibawakan para peserta setiap
minggunya adalah music orang dewasa. Tidak hanya sampai di situ, gaya,
dandanan mereka di atas panggungpun cenderung mengarah ke gaya
orang dewasa. Kondisi ini sangat memprihatinkan khususnya bagi
keberadaan music / lagu anak Indonesia. Banyak anak usia dini tidak
mengenal lagu anak yang sangat cocok untuk perkembangan bahasa dan
karakter meraka, justru menggandrungi lagu orang dewasa yang cecara
syair sangat tidak cocok bagi mereka.
Dengan demikian kegiatan mendengarkan music bagi anak usia dini
diharapkan para guru memiliki banyak referensi lagu anak untuk
diperdengarkan setiap hari bagi anak didiknya, dengan demikian kecintaan
akan lagu ank akan tumbuh melalui pembiasaan tersebut. Ini merupakan
upaya sederhana namun diharapkan banyak membantu pelestarian lagu-
lagu anak karena dimulai sejak dini. Program ini diharapkan dapat berjalan
dengan baik apabila para orang tua anak usia dini juga menikdak lanjuti
program sekolah di rumah.
b. Kegiatan Bernyanyi
Kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari
pendidikan anak usia dini, karena kegiatan bernyanyi sangat sesuai
dengan prinsip pembelajaran usia dini “belajar sambil bermain atau
bermain seraya belajar”. bernyanyi adalah kegiatan yang dapat dilakukan
oleh siapapun yang memiliki suara kapan dan di manapun. Konon kegiatan
bernyanyi di kamar mandi adalah kegiatan bernyanyi yang paling releks
dan sempurna, karena sipelaku tidak merasa diawasi dan secara bebas
merdeka dapat memproduksi suaranya dengaan maksimal. Suara adalah
karunia, untuk itu setiap orang mendapatkan karunia tersebut sesuai
ukuran yang memberikaan. Bagaimanapun keberadaan suara masing-
masing orang bila mau berlatih akan lebih baik. Setiap orang yang dapat
berbicara dengan baik, bila mau dan berusaha pasti dapat bernyanyi juga.
Tidak dipungkiri juga bahwa di antara anak usia dini binaan guru ditemukan
juga anak yang tidak senang bernyanyi, namun secara prosentasi
jumlahnya sangat kecil. Untuk kondisi tersebut guu juga harus memberi
bimbingan agar si anak tersebut mau melakukan kegiatan bernyanyi
bersama teman sekelasnya dengan mendekatinya mengajak bertepuk
tangan kemudian bila sudah semakin berani tempatkan anak tersebut di
antara temannya yang memiliki kemampuan bernyanyi lebih.
Untuk menarik minat seluruh anak dalam satu kelas bernyanyi bersama,
guru menawarkan lagu yang secara umum diketahui anak dengan
pertimbangan lagu anak, kepekaan guru akan melodi lagu untuk nada
tertinggi dan terendah harus diingat untuk menentukan nada dasar lagu
model pilihan anak-anak. Guru mencobakan bagian awal lagu terlebih
dahulu supaya semua anak dapat mengikuti secara serempak sesuai nada
dasar yang sudah ditentukan. Bila ada di antara anak-anak yang mencoba
bertepuk mengikuti irama music jangan dilarang, bila kurang sesuai guru
sebagai model harus membenarkan dengan tepukan lebih keras sehingga
dapat diikuti anak. Tidak menutup kemungkinan juga ada anak yang
memiliki musikalitas lebih dari temannya mampu bernyanyi dengan baik,
bertepuk sesuai irama lagu sambil menggelengkaan kepalanya ke kiri dan
ke kanan menikmati lagu, inipun harus diberi penghargaan dengan
memberikan kesempatan menjadi model setelah kegiatan bernyanyi
bersama dengan pimpinan guru selesai. Anak-anak yang lain akan
termotivasi untuk mengikuti jejak temannya yang lebih bisa, karena bagi
anak usia dini mencoba dan mencoba tanpa kenal menyerah sampai bisa
adalah bagian dari pembelajaran yang tidak terpisahkan dan selalu terjadi
setiap saat.
c. Kegiatan bermain Musik
Kegiatan bermain music bagi anak usia dini merupakan salah satu bagian
yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan setiap harinya di sekolah.
Kegiatan bermain music yang dilakukan oleh anak-anak dapat terlihat
seperti bertepuk tangan saat bernyanyi sesuai birama lagu ada juga yang
membuat ketukan yang berbeda namun tetap membangun nuansa
bermusik yang harmonis, bahkan ada juga di antara mereka yang mencoba
memukul meja dengan tangan sambil bernyanyi dan menggunakan alat
tulisnya untuk mengganti stik memukul meja.
Guru yang kreatif dapat menyediakan alat music yang dibutuhkan anak
didiknya saat bermain music. Alat music music yang dimaksudkan
sesuaikan dengan kondisi sekolah, jangan memaksakan diri untuk
mengadakan alat music standart. Bermain music bagi anak usia dini yang
paling ideal adalah bila mereka mampu menggunakan tubuhnya sebagai
alat music yang paling sempurna. Suara mereka tidak dapat tergantikan
oleh alat music apapun, bagian tubuh mereka dapat digunakan sebagai alat
perkusi menambah nuansa irama semakin ramai. Bila dimungkinkan alat-
alat yang ada di sekitar anak di dalam maupun di luar kelas dapat
diberdayakan menjadi alat music perkusi yang membuat permainan music
semakin sempurna dan menyenangkan hati setiap anak.
Botol minuman yang dari kaca menggantikan triangle dengan stik paku
dapat dimainkan 2 anak, dua anak yang lain menyisir botol dengan sendok
makan menggantikan cabaza, botol minuman plastic didisi biji-bijian,
gallon aqua menimbulkan nuansa bass, kentongan bamboo dengan ukuran
yang berbeda menumbuhkan nuansa melodi, tutup panic pengganti
cymbal, tutup botol menggantikan ringbel dan banyak lagi.
Bila dimungkinkan biarkan anak memilih alat yang disukai, tetapi apabila
banyak yang memilih alat yang sama berikan penjelasan bahwa nanti dapat
bergantian memainkan alat-alat tersebut. Memainkan music sambil
menyanyikan lagu model bersama dipimpin guru untuk masuk secara
serempak, namun pola irama ditentukan masing-masing anak. Guru tetap
memotivasi anak untuk bermain music sambil menikmati permainan music
bersama sampai lagu model selesai dimainkan. Selanjutnya guru
memberikan komentar permainan music bersama, dan memberikan pola-
pola irama untuk masing-masing kelompok alat music dengan
mempraktekkan langsung sambil anak-anak kelompok alat music yang
dimaksudkan mencobakan hingga dapat melaakukan dengan baik. Begitu
seterusnya dengan alat music yang lain, kemudian setelah semuanya
sudah mendapat pengarahan dan cara memainkan pola-pola irama, guru
mengajak anak-anak memainkan music bersama kembali dengan lebih
gembira. Kerjasama antar semua anak akan menjadi modal utama dalam
bermusik atau ansambel dan sejak dini anak sudah dikenalkan dengan
kerjasama melalui bermain music.
Membaca music tidak hanya dengan notasi angka dan notasi balok, tetapi
juga membaca pola irama dan pola melodi. melodi lagu hanya terdiri dari
7 angka saja dimungkinkan anak usia dini dapat melakukannya bila
gurunya membimbing dan menjdikan kegiatan tersebut menjadi
pembiasaan sebagaimana halnya kegiatan yang lain. Mulailah membaca
lagu yang paling disukai, berangkat dari pola irama dahulu kemusian pola
melodi dan selanjutnya bacalah melodinya. Untuk pola irama dan melodi
guru dapat menggantikan symbol notasi dengan symbol buah, geometri,
bunga, binatang, alat transportasi atau yang lainnya untuk menarik minat
anaak sebagaimana tema dalam kurikulum pendidikan anak usia dini.