Anda di halaman 1dari 19

BAHAN AJAR PENDIDIKAN MUSIK AUD

Tujuan mata kuliah pendidikan Musik usia Dini ini adalah untuk
memberikan pemahaman dan ketrampilan bagi mahsiswa PG PAUD untuk
memahami music secara utuh mulai dari konsep, cara menyuguhkan
bahkan mampu menciptakan music sederhana sebagai salah satu alat
belajar bagi anak didikn ya kelak.

Pemahan teori dasar music sudah didapatkan pada semester awal yang
akan mendukung pengenalan dan pemahaman music secara utuh, dan
lebih bermakna lagi dengan penambahan materi teknik bermain music
yang didapatkan berikutnya akan sanagt berpengaruh banyak untuk
menyempurnakan mata kuliah penddidkan music usia dini ini.

Berikut ini akan dipaparkan beberapa hal yang harus diperhatikan


mahasiswa yang mengikuti perkuliahan ini adalah karakter music anak dan
pengajaran music AUD melalui bentuk kegiatan pengalaman music anak.

A. Karakter musik anak


Musik adalah bahasa universal yang semua orang di belahan dunia ini
dapat menikmatinya dengan indra pendengaran. Karena sifatnya yang
universal tersebut tentu music dapat dinikmati semua kalangan tanpa ada
aturan yang mengikat dalam menikmatinya. Ada lima unsure yang saling
terkait yang membentuk music menjadi sebuah komposisi yang apik yaitu:
irama, melodi, harmoni, bentuk struktur lagu dan ekspresi. Secara umum
music harus memiliki kelima unsure tersebut

Ada tiga aspek penunjang utama dalam pengembangan anak menyeluruh


yaitu aspek pengembangan fisik, pengembangan sosial dan intelektual.
Pengembangan fisik: pada dasarnya anak suka bergerak. Melalui kegiatan
musik, dengan musik dan dalam musik terjadi gerak. Kemampuan
menunjang perkembangan musik keterampilan menggunakan otot besar
dan otot halus.
Pengembangan aspek sosial: pada dasarnya anak adalah makhluk sosial
yang memerlukan hubungan dengan orang lain. Perkembangan sosial
dapat dilakukan dalam kegiatan musik dengan kegiatan bersama dan
memberikan kesempatan kepada anak mengenal keragaman budaya.
Pengembangan aspek intelektual: biasanya pada satu objek dan kegiatan
tingkat anak menyukai tantangan, suka pada cerita yang menarik
imajinatif, dramatis dan fantastis mulai dapat dilatih berpikir asosiasi dan
logis.
Anak mulai mengenal bilangan, hitungan, bentuk geometri serta membaca
simbol, melalui kegiatan musik berupa ritme, bentuk dan syair lagu. Dalam
kegiatan musik anak mengembangkan kemampuan intelektualnya.
Karakteristik atau ciri khusus musik anak pada pembahasan ini ditinjau dari
suara anak dan permainan musik dan yang berkaitan erat dengan kegiatan
musik.
Karakter suara anak dalam kegiatan bernyanyi ditinjau dari warna suara
anak, batas jangkauan nada yang dapat dicapai oleh anak TK, interval yang
dapat dijangkau ; koordinasi dalam bernyanyi, bernafas berada pada taraf
penyesuaian (asimilasi) dan melakukan gerak anggota tubuh yang lain.
Karakter musik yang sesuai untuk dimainkan maupun dinyanyikan oleh
anak memiliki batasan: mudah diingat, menarik minat anak, nyaman
dimainkan dan dinyanyikan (bukan menyebabkan hambatan dan kesulitan
yang mengganggu anak) ditinjau dari segi ritme, interval, birama,
perulangan , gerak, jumlah nada dan unsur yang mengandung sifat
permainan (game) dan komunikatif.

Musik sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, bia dikaitkan detak


jantung manusia dapat diibaratkan irama music, apabila dalam kondisi
stabil dan tenang iramanya juga berdetak dengan normal atau tenang,
namun irama tersebut dapat berubah menjadi cepat apabila berdasa
dalam kondisi yang menakutkan atau menegangkan. irama dalam music
merupakan motor penggerak yang sangat penting. Karena music adalah
bunyi, maka banyak bunyi yang dapat digunakan dalam mencipta music,
mungkin salah satunya music kontemporer.

Sejak di kandungan sang bunda janin sudah terbiasa dengan music


melalui kegiatan music yang dilakukan ibunda baik secara aktif bermain
music melalui bernyanyi sambil bertepuk tangan ataupun memainkan alat
music atau sebagai pemusik yang tidak aktik dengan melakukan kegiatan
mendengarkan music atau melihat pertunjukan music, hal tersebut
secara langsung sangat berpengaruh pada pertumbuhan janin. Biasanya
dengan mendengarkan music janin di kandungan juga turut bergerak
mengikuti irama music sebagaimana yang dilakukan ibunya. secara tidak
langsung orangtua sudah membelajarkan music bagi calon bayinya
dengan baik.

Musik anak atau lebih sempit lagi lagu anak khususnya PAUD mestinya
secara melodi, syair harus disesuaikan dengan kondisi anak PAUD pada
umumnya. Kemampuan menjangkau melodi maksimal satu oktaf, jangan
menggunakan nada dengan ketukan panjang karena akan membosankan
bagi mereka, untuk itu pilihlah nada- nada seperempatan atau
seperdelapan yang terkesan lincah sebagaimana karakter anak. Tempo
lagu upayakan juga jangan terlalu lambat dan untuk syair jangan terlalu
panjang sesuaikan dengan bahasa anak. Beberapa criteria ini akan
membantu calon guru nantinya dalam mengajarkan lagu-lagu baru bagi
anak didiknya.

Prinsip pembelajaran di PAUD adalah belajar sambil bermain atau


bermain seraya belajar dapat dipadupadankan dengan kegiatan
bernyanyi, karena banyak hal yang dapat diajarkan melalui nyanyian
antara lain: pembiasaan, rasa hormat, pengembangan kosa kata dll.
Dengan memperhatikan karakter music anak, maka dalam menentukan
konsep music yang akan dibuat lebih terfokus, bisa didapatkan syair
terlebih dahulu atau melodi terlebih dahulu atau bahkan didapatkan
kesuanya bersamaan.

1. Bentuk struktur lagu


Bentuk struktur lagu ialah susunan serta hubungan antara unsure-unsur
music dalam satu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu
yang bermakna. dasar pembentukan lagu ini mencakup pengulangan
suatu bagian (repetisi), pengulangan dengan bermacam-macam
perubahan ( variasi, sekuens), atau penambahan bagian baru yang
berlainan atau berlawanan (kontras0, dengan selalu memperhatikan
keseimbangan antara pengulangan dan perubahannya. Untuk
memudahkan pengertian struktur music ini dapat diperbandingkan
dengan struktur bahasa yaitu:
huruf = not
kata = motif
frase = frase
kalimat = kalimat music
Bentuk yang lebih besar paragraph, bab dan buku
Sebuah lagu terdiri atas beberapa kalimat music. jumlah kalimat music
bermacam-macam, eperti juga kalimat-kalimat puisi: dua, tiga, empat,
lima, dan sebagainya. Lagu sederhana terdiri atas 2 kalimat music yang
simetris, dan tiap kalimat music biasanya terdiri atas delapan birama.
kalimat music terdiri pula atas bagian-bagian kalimat di dalamnya.
Motif ialah suatu bentuk pola irama, atau pola melodi, atau gabungan pola
irama dan melodi yang kecil atau pendek, tetapi mempunyai arti.
Frase adalah bagian dari kalimat lagu, seperti bagian kalimat atau anak
kalimat dalam bahasa. Dalam music vocal frase ini dinyanyikan dalam satu
pernafasan. frase sederhana dapat terdiri atas dua atau empat birama, dan
dapat diperpanjang. Sepasang frase membentuk kalimat lagu. frase
pertama berakhir dengan kadens tidak sempurna, terasa belum selesai,
dinamakan frase anteseden (bertanya), frase kedua memberikan
penyelesaian disebut frase konsekuen (jawaban) yang berakhir dengan
kadens sempurna.
Bentuk lagu sederhana satu bagian yang diulang disebut A A

Bentuk biner sederhana ialah bentuk lagu yang terdiri atas dua bentuk satu
bagian disebut A B dan bentuk ini dapat diperpanjang dengan mengulang
bagian-bagiannya sehingga menjasi A A B, A B B atau A A B B

Bentuk terner sederhana ialah bentuk lagu yang terdiri atas 3 buah bentuk
satu bagian. Bentuk terner ini disebut A B A. Dan bentuk ini dapat
diperpanjang juga dengan mengulang bagian-bagiannya menjadi A A B A
atau A A B AB A.

Hubungan frase ialah bentuk yang digunakan dalam menghubungkan frase


atau bagian-bagian dalam lagu menjadi bentuk suatu komposisi yang utuh
atau lagu. Bentuk hubungan ini pada dasarnya ialah dengan macam-
macam engulangan dan kontras.

Repetisi ialah pengulangan yang sama seperti lagu Tasku yang baru

2/4 5 5 I 3 0 I 5 5 I 3 0I
motif repetisi

Bila dirubah dengan bentuk pengulangan yang hamper sama disebut


variasi seperti

2/4 5 5 I 3 0 I 5 5 4 I3 0 i
motif variasi

Sekuen naik
2/4 5 5 I 3 0 I 6 6 I 4 0 I
motif sekuen naik

Sekuen turun
2/4 5 5 I 3 0I 4 4 I 2 0 I
motif ekuen turun

Kontras
2/4 5 5 I 3 0 I 1 3 I 5 0 I
motif kontras

Penulisan tanda ulang:


II: ----------------:II Musik yang terdapat di antara dua buah garis
dua bertitik dimainkan dua kali
II------------------:II kadang-kadang garis dua titik dua yang
pertama dihilangkan, kalau ulangannya
dari awal
II------1----------:II Setelah sampai pada tanda 1 diulang, kemusian
ulangan itu tidak memainkan
music pada tanda 1 lagi, tetapi langsung masuk ke tanda 2
II----2--------II

Ø: coda = bagian akhir/ penutup/ ekor


@: segno= tanda tempat mengulang
D,C (dal capo)= diulang dari permulaan (kepala)
D.S (dal segno)= diulang dari tanda segno
al Fine = sampai akhir
D.C al Fine= diulang dari permulaan sampai akfir tanda fine
D.C al segno e poi la coda= ulang dari permulaan sampai
tanda@kemudian dari tanda lompati, langsung ke codaØ
Tugas 1
1. Pilih 2 nyanyian yang sudah dipelajari kemudian amati susunan
strukturnya
2. Cobalah membuat lagu baru sederhana secara berkelompok
dengan terlebih dahulu menentukan syair lagu kemudian bacakan
dengan aksen dan mulailah coba rasakan irama dan pola irama.
Selanjutnya masing-masing anggota kelompok sumbang melodi
dan mencoba menuliskannya.

B. Pengajaran Musik AUD melalui bentuk pengalaman music


Metode pengajaran music menurut beberapa tokoh:
Dalcroze (1865-1950) mengemukakan bahwa pelajaran teori music
haruslah diberikan melalui bunyi music itu sendiri, sehingga anak-anak
mendengar alunan bunyi, menghayati tangga nada, interval dan akor.
Irama adalah unsure music yang paling dasar yang dapat mempengaruhi
seluruh jaringan otot syaraf, bahkan seluruh organ tubuh manusia. bila
seseorang ikut membirama lagu yang dinyanyikan sendiri, maka
penyajiannya akan lebih hidup dan tampaknya akan tercapai suatu
kepaduan antara fisik dan nyanyian.

1. Frigyes sandor (19750 mengemukakan gagasan Kodaly yang


mengatakan bahwa bernyanyi dan latihan gerak tubuh sangat
berhubungan erat, karena irama lagu dapat mempengaruhi dan
mengendalikan pusat syaraf , serta dapat pula memberikan
latihan kepada tenggorokan dan kerongkongan.

2. Leonhard dan House (1972) mengatakan bahwa metode-metode


pengajaran music yang digunakan haruslah selalu dihubungkan
dengan music itu sendiri sebagai seni ekspresi. pengajaran
mengenai teknik, notasi, sejarah, atau teori di luar hubungan
dengan music dan ekspresi tidak dapat dibenarkan. metode
pengajaran music yang terbaik ialah metode yang melibatkan
murid-murid dengan pengalaman yang bermakna.

3. Greenberg (1979) mengatakan bahwa pengalaman-pengalaman


music dapat mengembangkan kemampuan anak untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui bunyi, alat
music, melalui suaranya sendiri, dan melalui gerak tubuhnya.

4. Rousseau 91712-1778) mengatakan bahwa anak-nak memang


harus belajar membaca notasi music, tetapi jangan dipaksa buru-
buru mempelajarnya, karena membaca hanya sebagai suatu alat,
sedangkan sebuah lagu akan dapat dinikmati dengan
mendengarkannya, bukan dengan melihat notasinya.

5. Curwen (1816-1880) menekankan bahwa dalam pelajaran msik


yang dibayangkan anak-anak ialah bunyinya, bukan notasinya,
dan dalam kegiatan belajar- mengajar haruslah diciptakan
suasana yang menyenangkan bagi anak-anak.

6. Brocklehurst (19740 mengemukakan bahwa ingatan bayangan


nada adalah salah satu dari hal-hal yang sangat penting dalam
kemampuan bermusik, dan merupakan persyaratan dasar untuk
semua kegiatan music, baik yang menyangkut kreativitas,
penyajian maupun dalam mendengarkan music. mempelajaari
lagu melalui pendengaran dengan menggunakan lagu-lagu yang
sudah dikenal adalah metode yang dapat mengembangkan
kemapuan mengingat bayangan nada. memberikan dikte dalam
bentuk menuliskan lagu-lagu yang sudah dikenal juga sangat
bermanfaat untuk tujuan mengingat bayangan nada. selaain itu
dikatan pula bahwa alat music keyboard termasuk silofon dan
melodika sangat bermanfaat, khusus untuk membahas dan
mengembangkan pengertian arah gerak melodi, hubungan
interval, akor dan bentuk dan susunan nada.

7. O’Brien (19830 mengemukakan bahwa berdasarkan teori-teori


Jean Piaget dan teori-teori Jerome Bruner tentaang tahap-tahap
berpikir anak, telah menyimpulkan bagaimana seharusnya
memberikan pengajaran muik sebagai berikut:

Cara belajar yang terbaik bagi anak-anak seharusnya melalui


pengalaman music. dan pengalaman-pengalaman tersebut
hendaknya selalu bermacam-macam, sebab hal ini dapat menjadi
dasar perkembangan mental yang disebut pembentukan konsep.
Konsep-konsep tersebut merupakan dasar bagi anak untuk dapat
menarik kesimpulan dari pengalaman musiknya, dan pada tahap
selanjutnya memberikan kemampuan dalam cara melambangkannya
dengan notasi.

Anak-anak mempunyai tingkat-tingkat perkembangan yang harus


diperhatikan dan disesuaikan dalam pelaksanaan kelas-kelas music.
Anak usia dini dapat menguasai penggunaan otot-otot besarnya,
tetapi belum dapat menguasai penggunaan otot-otot kecilnya.Anak
harus diberi pengalaman music yang sesuai dengan perkembangan
fisiknya. dan jangan meminta anak melakukan sesuatu melebihi
kemampuan kordiasi otot-ototnya.

Anak-anak usia dini juga memiliki kebutuhan social dan kebutuhan


emosi yang berbeda-beda. Selain mereka memiliki sifat egosentris,
juga belum dapat menikmati kegiatan-kegiatan music yang dilakukan
bersama-sama. untuk itu guru harus peka terhadap kondisi tersebut
dan mampu memberikan solusi agar semua anak merasa
menyenangi kegiatan bermusik bersama.
pengajaran music yang ideal menggunakan unsure-unsur music yang
terdapat dalam lagu yang digunakan sebagai bahan untuk
pengalaman music seperti irama, melodi, harmoni, bentuk struktur
lagu, dan ekspressi untuk dianalisis sampai memperoleh kesimpulan
pada tingkat berfikir abstrak, melambangkan dan menuliskan
notasinya. pengajaran music yang baik selalu mengikuti pola
pelaksanaan sebagai berikut: pengalaman, pengkategorian, dan
penulisan.

Edwin E. Gordon (1984) dalam bukunya learning sequences in Musik,


memakai istilah “audiation”untuk pengertian “bayangan
penginderaan music”. dengan memberikan bahan lagu sebagai
sumber untuk materi pengajaran music melalui kegiatan bernyanyi
ini sebenarnya kita menanamkan penghayatan penginderaan unsure-
unsur music yang nantinya dapat menjadi bayangan pengndraan
music dalam “pancaindra dalam” anak. bayangan pengindraan yang
dimaksud di sini bukanlah hanya bayangan penginderaan visual,
tetapi juga bayangan penginderaan gerak, aural, nada/melodi,
harmoni, bentuk dan struktur lagu. Bayangan penginderaan music
terjadi bila seseorang mendengar bunyi suatu komposisi music atau
lagu dalam pancaindra dalamnya dan menghayatinya seolah-olah
bunyi lagui itu betul-betul ada, sedangkan secara fisik bunyi lagu itu
tidak ada.

Kemampuan membayangkan penginderaan music ini sangat


diperlukan oleh anak yag belajar music. kemampuan ini dapat
diperoleh melalui pengalaman music yang banyak. kemmapuan
dasar yang pertama yang harus dimiliki oleh anak adalah
kemampuan penginderaan gerak pulsa lagu, ayunan biramanya,
kemudian gerak pola iramanya dalam ayunan birama, dan
kemampuan membayangkan penginderaan nada dalam pola melodi.
Pola-pola irama haruslah dikuasai sebelum mempelajari pola-pola
melodi, karena pola-pola irama adalah landasan untuk mempelajari
pola-pola melodi.

untuk dapat membayangkan penginderaan suatu pola irama, anak


harus sudah mengalami dan dapat menggerakkan tubuhnya secara
berirama, karena waktu membayangkan penginderaan gerak suatu
pola irama, bayangan penginderaan gerak otot ikut terlibat. kegiatan
membaca pola irama baru dapat dilakukan setelah anak mempunyai
bayangan penginderaan pola irama ini.

untuk dapat membayangkan penginderaan suatu pola melodi, lebih


dahulu anak sudah mengalami dan dapat bernyanyi dengan nada
yang tepat, karena membayangkan penginderaan bunyi nada atau
melodi itu sebenarnya adalah bernyanyi dalam hati itu tidak tepat,
maka bunyi nada yang akan dihasilkan mellui suara juga tidak akan
tepat.

Kegiatan membaca melodi baru dapat dilakukan seteah anak


mepunyai bayangan penginderaan bunyi nada yang tepat. Waktu
membaaca melodi anak lebih dahulu membayangkan penginderaan
gerak dan bunyi notasi yang dilihatnya, lalu menyurakan bunyi nada
dengan geraknya.

Setelah menguasai kedua tahap bayangan penginderaan ini, yaitu


bayangan penginderaan pola irama dan bayangan penginderaan pola
melodi, barulah ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan syarat
urutan kemampuan, dengan kemampuan membayangkan
penginderaan unsure-unsur music selanjutnya, sampai kepada
bayangan penginderaan music seluruhnya.
C. Pelaksanaan Kegiatan Pengalaman Musik
a. Kegiatan mendengarkan music
Mendengarkan music bukanlah hal yang aneh sekarang ini. Kita
sering mendengarkan music melalui media yang berbeda di rumah, di
jalan, di keramaian, di stasiun, terminal, pertokoan, rumah sakit, sekolah
dan tempat ibadah. Di televise dengan bnyknya canel yang menawarkan
program music berlomba-lomba menarik perhatian masyarakat pencinta
music. Bahkan bukan tidak sedikit reality show yang ditayangkan di TV
untuk memikat masyarakat beramai-ramai menonton secara gratis walau
harus berdesak-deskan dan mengeluarkan tidak sedikit pulsa untuk
mendukung para peserta reality show idolanya. Anak usia dini juga secara
lasngsung terkontaminasi kondisi tersebut, apalagi tawara music setiap
saat di televisi kebanyakan menampilkan penyanyi group band yang
membawakan lagu-lagu orang dewasa. Kebanyakan anak usia dini sangat
menikmati music-musik orang dewasa yang seharusnya tidak sesuai
dengan perkembangan mereka, namun televisi yang kebanyakan
berorientasi pada bisnis tidak memperdulikan hal tersebut.

Reality show yang dikhususkan pada music anak “idola cilik” pun tidak ada
nyali untuk mengangkat keberadaan lagu-lagu anak di tanah air. Padahal
potensi yang dimiliki anak-anak x –idola cilik sangatlah mumpuni untuk
mengangkat lagu anak Indonesia ke permukaan. Sepanjang idola cilik
ditayangkan oleh RCTI 99% lagu yang dibawakan para peserta setiap
minggunya adalah music orang dewasa. Tidak hanya sampai di situ, gaya,
dandanan mereka di atas panggungpun cenderung mengarah ke gaya
orang dewasa. Kondisi ini sangat memprihatinkan khususnya bagi
keberadaan music / lagu anak Indonesia. Banyak anak usia dini tidak
mengenal lagu anak yang sangat cocok untuk perkembangan bahasa dan
karakter meraka, justru menggandrungi lagu orang dewasa yang cecara
syair sangat tidak cocok bagi mereka.
Dengan demikian kegiatan mendengarkan music bagi anak usia dini
diharapkan para guru memiliki banyak referensi lagu anak untuk
diperdengarkan setiap hari bagi anak didiknya, dengan demikian kecintaan
akan lagu ank akan tumbuh melalui pembiasaan tersebut. Ini merupakan
upaya sederhana namun diharapkan banyak membantu pelestarian lagu-
lagu anak karena dimulai sejak dini. Program ini diharapkan dapat berjalan
dengan baik apabila para orang tua anak usia dini juga menikdak lanjuti
program sekolah di rumah.

b. Kegiatan Bernyanyi
Kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari
pendidikan anak usia dini, karena kegiatan bernyanyi sangat sesuai
dengan prinsip pembelajaran usia dini “belajar sambil bermain atau
bermain seraya belajar”. bernyanyi adalah kegiatan yang dapat dilakukan
oleh siapapun yang memiliki suara kapan dan di manapun. Konon kegiatan
bernyanyi di kamar mandi adalah kegiatan bernyanyi yang paling releks
dan sempurna, karena sipelaku tidak merasa diawasi dan secara bebas
merdeka dapat memproduksi suaranya dengaan maksimal. Suara adalah
karunia, untuk itu setiap orang mendapatkan karunia tersebut sesuai
ukuran yang memberikaan. Bagaimanapun keberadaan suara masing-
masing orang bila mau berlatih akan lebih baik. Setiap orang yang dapat
berbicara dengan baik, bila mau dan berusaha pasti dapat bernyanyi juga.

Untuk membimbing anak-anak bernyanyi bersama-sama, guru harus


memperhatikan melodi terendah dan tertinggi dari lagu model yang akan
diaajarkan dan disesuaikan dengan ambitus suara anak yang terdiri dari
satu oktaf c tengah sampai c1. Guru sebagai model harus mau berupaya
menyesuaikan suaranya sesuai ambitus suara anak supaya kegiatan
bernyanyi disenangi anak karena nada dasarnya sesuai dengan suara
mereka. Suara anak yang sangat terbatas memang untuk ditirukan guru
tanggung karena suara guru sebagai orang dewasa lebih maksimal bila
menyanyi menggunakan nada-nada bawah. Mengingat kegiatan bernyanyi
ini adalah kegiatan yang penting di pendidikan usia dini, maka dengan
kerelaan berkorban satu orang demi semua muridlah yang menjadi slogan
guru.

Tidak dipungkiri juga bahwa di antara anak usia dini binaan guru ditemukan
juga anak yang tidak senang bernyanyi, namun secara prosentasi
jumlahnya sangat kecil. Untuk kondisi tersebut guu juga harus memberi
bimbingan agar si anak tersebut mau melakukan kegiatan bernyanyi
bersama teman sekelasnya dengan mendekatinya mengajak bertepuk
tangan kemudian bila sudah semakin berani tempatkan anak tersebut di
antara temannya yang memiliki kemampuan bernyanyi lebih.

Untuk menarik minat seluruh anak dalam satu kelas bernyanyi bersama,
guru menawarkan lagu yang secara umum diketahui anak dengan
pertimbangan lagu anak, kepekaan guru akan melodi lagu untuk nada
tertinggi dan terendah harus diingat untuk menentukan nada dasar lagu
model pilihan anak-anak. Guru mencobakan bagian awal lagu terlebih
dahulu supaya semua anak dapat mengikuti secara serempak sesuai nada
dasar yang sudah ditentukan. Bila ada di antara anak-anak yang mencoba
bertepuk mengikuti irama music jangan dilarang, bila kurang sesuai guru
sebagai model harus membenarkan dengan tepukan lebih keras sehingga
dapat diikuti anak. Tidak menutup kemungkinan juga ada anak yang
memiliki musikalitas lebih dari temannya mampu bernyanyi dengan baik,
bertepuk sesuai irama lagu sambil menggelengkaan kepalanya ke kiri dan
ke kanan menikmati lagu, inipun harus diberi penghargaan dengan
memberikan kesempatan menjadi model setelah kegiatan bernyanyi
bersama dengan pimpinan guru selesai. Anak-anak yang lain akan
termotivasi untuk mengikuti jejak temannya yang lebih bisa, karena bagi
anak usia dini mencoba dan mencoba tanpa kenal menyerah sampai bisa
adalah bagian dari pembelajaran yang tidak terpisahkan dan selalu terjadi
setiap saat.
c. Kegiatan bermain Musik
Kegiatan bermain music bagi anak usia dini merupakan salah satu bagian
yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan setiap harinya di sekolah.
Kegiatan bermain music yang dilakukan oleh anak-anak dapat terlihat
seperti bertepuk tangan saat bernyanyi sesuai birama lagu ada juga yang
membuat ketukan yang berbeda namun tetap membangun nuansa
bermusik yang harmonis, bahkan ada juga di antara mereka yang mencoba
memukul meja dengan tangan sambil bernyanyi dan menggunakan alat
tulisnya untuk mengganti stik memukul meja.

Guru yang kreatif dapat menyediakan alat music yang dibutuhkan anak
didiknya saat bermain music. Alat music music yang dimaksudkan
sesuaikan dengan kondisi sekolah, jangan memaksakan diri untuk
mengadakan alat music standart. Bermain music bagi anak usia dini yang
paling ideal adalah bila mereka mampu menggunakan tubuhnya sebagai
alat music yang paling sempurna. Suara mereka tidak dapat tergantikan
oleh alat music apapun, bagian tubuh mereka dapat digunakan sebagai alat
perkusi menambah nuansa irama semakin ramai. Bila dimungkinkan alat-
alat yang ada di sekitar anak di dalam maupun di luar kelas dapat
diberdayakan menjadi alat music perkusi yang membuat permainan music
semakin sempurna dan menyenangkan hati setiap anak.

Botol minuman yang dari kaca menggantikan triangle dengan stik paku
dapat dimainkan 2 anak, dua anak yang lain menyisir botol dengan sendok
makan menggantikan cabaza, botol minuman plastic didisi biji-bijian,
gallon aqua menimbulkan nuansa bass, kentongan bamboo dengan ukuran
yang berbeda menumbuhkan nuansa melodi, tutup panic pengganti
cymbal, tutup botol menggantikan ringbel dan banyak lagi.

Bila dimungkinkan biarkan anak memilih alat yang disukai, tetapi apabila
banyak yang memilih alat yang sama berikan penjelasan bahwa nanti dapat
bergantian memainkan alat-alat tersebut. Memainkan music sambil
menyanyikan lagu model bersama dipimpin guru untuk masuk secara
serempak, namun pola irama ditentukan masing-masing anak. Guru tetap
memotivasi anak untuk bermain music sambil menikmati permainan music
bersama sampai lagu model selesai dimainkan. Selanjutnya guru
memberikan komentar permainan music bersama, dan memberikan pola-
pola irama untuk masing-masing kelompok alat music dengan
mempraktekkan langsung sambil anak-anak kelompok alat music yang
dimaksudkan mencobakan hingga dapat melaakukan dengan baik. Begitu
seterusnya dengan alat music yang lain, kemudian setelah semuanya
sudah mendapat pengarahan dan cara memainkan pola-pola irama, guru
mengajak anak-anak memainkan music bersama kembali dengan lebih
gembira. Kerjasama antar semua anak akan menjadi modal utama dalam
bermusik atau ansambel dan sejak dini anak sudah dikenalkan dengan
kerjasama melalui bermain music.

d. Kegiatan Bergerak Mengikuti Musik


Kegiatan bergerak mengikuti music ada 2 macam yaitu gerak di tempat
dan berpindah tempat.
1) Gerak di tempat
Yaitu kegiatan menggerakkan bagian-bagian badan seperti tangan ke
atas, ke bawah, ke samping, berayun, bertepuk tangan, menggerakkan
kepala ke kiri dan ke kanan, membungkukkan badan ke depan ke
belakang, berputar, menggerakkan pinggul, paha, lutut, kaki dan
sebagainya yang kesemuanya dilakukan di tempat sambil berdiri, duduk,
jongkok ataupun berbaring.
2) Gerak berpindah tempat
kegiatan ini sedikit lebih sulit dari kegiatan bergerak di tempat, karena
dibutuhkan konsentrasi pada lagu dan iramanya, untuk itu kegiatan ini
harus dimulai dengan kegiatan banyak mendengar music agar anak
menguasai music yang didengarkan dan memudahkannya untuk
melakukan gerakan berpindah tempat sambil bermain atau menyanyikan
lagu.

e. Kegiatan Membaca Musik


Mungkinkah kegiatan membaca music dapat dilakukan anak usia dini?
Banyak orang yang meragukannya, tetapi sangat dimungkinkan hal
tersebut bisa terjadi, bila guru dapat menanamkan pembelajaran menulis,
membaca, berhitung pada nak didiknya kenapa diragukan kemampuan
mereka dalam membaca music? ataukah guru anak usia dini yang patut
diragukan kemampuan musiknya? Bila guru menyadari betapa musik itu
bermanfaat bagi proses pembelajaran di pendidikan anak usia dini,
mestinya guru menyadari dan mau mengasah kemampuannya tentang
music, jawaban permasalahan tersebut maukah guru berubah untuk tidak
menjadikan music sekedar hiburan saja tetapi lebih dari itu music dijadikan
menjadi media ajar yang efisien.

Membaca music tidak hanya dengan notasi angka dan notasi balok, tetapi
juga membaca pola irama dan pola melodi. melodi lagu hanya terdiri dari
7 angka saja dimungkinkan anak usia dini dapat melakukannya bila
gurunya membimbing dan menjdikan kegiatan tersebut menjadi
pembiasaan sebagaimana halnya kegiatan yang lain. Mulailah membaca
lagu yang paling disukai, berangkat dari pola irama dahulu kemusian pola
melodi dan selanjutnya bacalah melodinya. Untuk pola irama dan melodi
guru dapat menggantikan symbol notasi dengan symbol buah, geometri,
bunga, binatang, alat transportasi atau yang lainnya untuk menarik minat
anaak sebagaimana tema dalam kurikulum pendidikan anak usia dini.

f. Kegiatan Kreativitas Anak


Kegiatan ini terdiri atas dua yaitu improvisasi dan komposisi.
1. Improvisasi
Pengalaman improvisasi bisa muncul secara tiba-tiba dating dari inspirasi
anak untuk membuat melodi atau lagu baik dalam kegiatan bernyanyi
ataupun kegiatan bermain music. Munculnya inspirasi sangat pendek dan
tidak dapat disiapkan terlebih dahulu. Oleh sebab itu guru dapat
mengamati bila terjadi inspirasi pada anak didiknya, dan membimbing
anak dengan memberikan pengalaman-pengalaman improvisasi. Berikut
ini yang dapat dilakukan untuk mengembangkan improvisasi anak:
1) ciptakan pola-pola irama yang menarik untuk dimankan
dengan alat-alat music irama
2) Gunakan suara atau alat music melodi untuk
menciptakan melodi-melodi pendek dengan
menggunakan beberapa nada saja.
3) ciptakan pola-pola irama berbentuk frase tanya jawab
dalam bermacam-macam birama dengan menggunakan
alat-alat irama
4) ciptakan pola-pola melodi berbentuk frase tanya jawab
dalam bermacam-macam birama dengan menggunakan
suara atau alat music melodi.
5) ciptakan melodi pengantar (intro ), melodi penutup, dan
juga melodi antara sajak-sajak atau bait pada lagu-lagu
yang digunakan
6) ciptakan bermacam-macam bunyi dengan menggunakan
alat music, kemudian ceritakaanlah apa yang dimaksud
dengan music itu.
2. Komposisi
Pengalaman komposisi memerlukan waktu lebih panjang
daripada pengalaman improvisasi. peenyususnan sebuah
lagu secara kelompok baik untuk vocal maupun untuk
instrument, akan memerlukan beberapa kali pertemuan
dalam pembelajaran. Untuk mengarahkan anak-anak pada
situasi ini beberapa hal dapat dilakukan:
1) Pilih sebuah sajak yang baik yang dkenal anak atau karya
slah satu anak
2) bacalah sajak tersebut dan bayangkan kira-kira music
apa yang dapat dipadukan mendukung sajak tersebut;
arah melodi apakah melahkah ke atas dan ke bawah,
atau melompat, sesuaikan melodinya dengan syair,
watak lagu, tentukan klimaks dan pola irama yang
sesuai.
3) Ulangi baca sajak tersebut dan berikan penekanan dan
tempo
4) Tetapkan tangga nada dan nada dasarnya
5) Jika tempo, pola irama, dan tangga nada sudah dapat
dibayangkan maka masing-masing anak disuruh
menyanyikan melodi frase pertama
6) Semua anggota kelompok bersama-sama menyanyikan
frase pertama dan mencoba mendiskusikan frase kedua
7) Bila sudah disepakati bersama semua anggota
kelompok berdiskusi menentukan penulisan notasi lagu
ciptaan bersama tersebut.
Tugas 1
a. Bentuklah kelas ini menjadi 8 kelompok berdiskusi
menciptakan lagu kelompok
b. Masing-masing kelompok mempresentasikan lagunya
Tugas 2
a. Silahkan Ciptakan lagu anda sendiri
b. Masing-masing mempresentasikan lagunya
Tugas 3
a. Praktek mengajarkan lagu ke Lapangan
Tugas 4
a. Gladi bersih sebelum pagelaran

Anda mungkin juga menyukai