Anda di halaman 1dari 26

Implementasi Quality Management untuk Food Combining pada

Business Star up
PT. BERAS JAGUNG NUSANTARA

Abu Naim1, Tantri Yanuar R. Syah2, Semerdanta Pusaka3, Dadan Ramdhani4


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Esa Unggul, Jakarta, Indonesia
Email: abunaim3003@gmail.com

Abstrak: PT. Beras Jagung Nusantara. Penelitian ini bertujuan agar kegiatan
bisnis yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang di rencanakan dan juga dapat
mengetahui posisi perusahaan saat ini, arah tujuan perusahaan dan cara mencapai
sasaran pasar yang ingin di capai. Penelitian ini juga dipengaruhi oleh strategi yang
kita pilih. Perusahaan harus mengetahui besarnya permintaan terhadap produk yang
dibuat dengan cara melihat kondisi pasar dan strategi perusahaan.

Hasil yang didapatkan Perusahaan mencoba menawarkan produk Food


Combining yang berbeda dengan produk yang telah ada di pasar, baik dari segi rasa,
kualitas maupun harga yang lebih terjangkau. Aktivitas operasional perusahaan sangat
mungkin untuk dijalankan sehingga perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih
kompetitif dibandingkan dengan produk-produk impor yang telah dulu memasuki pasar.
aktivitas Type One Waste tersebut harus dihilangkan atau minimal dikurangi. Type One
Waste ini sering disebut sebagai Incidental Activity atau Incidental Work yang termasuk
aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value adding work or acivity). Jenis waste yang
berikutnya adalah Type Two Waste, merupakan aktivitas yang tidak menciptakan nilai
tambah dan dapat dihilangkan dengan segera. Misalnya, menghasilkan cacat produk
(defect) atau melakukan kesalahan (error). Type Two Waste ini sering disebut sebagai
waste saja, karena merupakan pemborosan dan harus diidentifikasikan dan dihilangkan
dengan segera.
Hubungan Sigma dan DPMO PT. Beras Jagung Nusantara yang dimulai dari
bulan februari adapun nilai sigma 4,6 meningkat pada bulan mei menjadi 4,7. adapun
nilai rata-rata sigma PT.Beras Jagung Nusantara dari bualan februari hingga mei adalah
4,7.
Kata Kunci: Food Combining, Cacat Produk, Waste, Six Sigma.
2

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Jumlah penduduk dunia yang terkena penyakit diabetes atau kencing manis
semakin mengkhawatirkan.Menurut (WHO, 2016) pada tahun 2.000 jumlah penduduk
dunia yang menderita diabetes sudah mencapai 171.230.000 orang dan pada tahun 2030
diperkirakan jumlah penderita diabetes di dunia akan mencapai jumlah 366.210.100
orang atau naik sebesar 114% dalam kurun waktu 30 tahun. Pada Tabel 1.1 dibawah ini
adalah data statistik jumlah penderita diabetes di dunia versi WHO pada tahun 2000 dan
proyeksi jumlah penderita diabetes dunia pada tahun 2030. Indonesia menduduki tempat
ke 4 terbesar dengan pertumbuhan sebesar 152% atau dari 8.426.000 orang pada tahun
2.000 menjadi 21.257.000 orang di tahun 2030.
Tabel 1.1 Data Penderita Diabetes

Sumber: Data Penderita Diabetes Versi WHO 2016

Universitas Esa Unggul


Pertambangan dianggap sebagai salah satu kegiatan antropogenik utama yang mengakibatkan
kontaminasi lingkungan dengan berpotensi unsur-unsur beracun (PTE), termasuk: arsenik
(As), kadmium (Cd), kobalt (Co),tembaga (Cu), timbal (Pb), mangan (Mn) dan seng (Zn)
(Khaokaewet al., 2012; Pratas et al., 2013; Williams et al., 2009). Semua PTE ini merupakan
risiko kesehatan manusia. Anorganik As (iAs) sangat beracun karsinogen yang terkait dengan
banyak masalah kesehatan, termasuk, infertilitas dan gangguan kardiovaskular dan
neurologis (IARC, 2004). Cd bias menyebabkan banyak masalah patologis seperti tekanan
darah tinggi,diabetes, kerusakan kerangka dan kanker (Satarug dan Moore, 2004).
Di China, kegiatan penambangan sebagian besar dilakukan di daerah pedesaan.Sebagai
konsekuensinya, kegiatan ini (bersamaan dengan proses industri lainnya) telah menyebabkan
populasi desa-desa pedesaan terpapar dengan ketinggian tingkat PTE (dan toksin lainnya).
Pada tahun 2009, jurnalis Deng Fei menerbitkan sebuah peta 'Google' yang menunjukkan
angka 100 "Desa Kanker" di China (Fei, 2010). Baru-baru ini, sebuah peta diterbitkan online
mengidentifikasi 247 "Desa Kanker" di China (PDO, 2013). dampak negatif kesehatan
manusia berasal dari paparan akut dan kronis untuk tingkat tinggi PTE didokumentasikan
secara luas (Li et al., 2011; Niu et al., 2013).
Beras (Oryza sativa Linnaeus) merupakan salah satu tanaman pangan terkemuka di
dunia, dengan global Produksi tahunan diperkirakan sekitar 480 juta metrik ton (basis beras
giling) (USDA, 2015), dan saat ini dibudidayakan di lebih dari 100 negara, di setiap benua
kecuali Antartika. Ini adalah makanan pokok bagi lebih dari setengah populasi dunia,
terutama di Asia Negara, di mana ia menyediakan sebagian besar asupan protein untuk jutaan
orang-orang (Muthayya et al., 2014). Total produksi protein makanan per hektarnya adalah
yang kedua setelah Bahwa gandum, walaupun hasil protein utilisable sebenarnya lebih tinggi
untuk nasi dari pada gandum,karena kualitas unggul protein beras (Childs, 2004).
Jagung adalah sumber ideal serat makanan dan antioksidan fenolik untuk makanan
manusia. Sejumlah penelitian mendukung asupan serat makanan yang cuku
memainkan peran protektif terhadap orang Obesitas (Slavin, 2005) dan banyak penyakit
kronis lainnya (Anderson et al., 2009).
Pengendalian Mutu (Quality Control) menurut tiga orang ahli yang berbeda: (1) Menurut
Noor Fitrihana Definisi Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk
menjamin (assurance) agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan memuaskan konsumen(pelanggan);(2)Pengendalian kualitas (Quality Control)
menentukan komponen-komponen mana yang rusak dan menjaga agar bahan-bahan untuk
produksi mendatang jangan sampai rusak. Pengendalian kualitas merupakan alat bagi
manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas
yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan yang rusak (Reksohadiprojo, 1995); (3)
Kualitas secara umum adalah membuat produk atau jasa yang tepat pada waktunya, pantas
digunakan dalam lingkungan, memiliki zero defacts dan memusakan konsumen (pond,1994).
Six Sigma adalah usaha yang terus menerus untuk mengurangi pemborosan,
menurunkan variansi dan mencegah cacat. Six sigma merupakan sebuah konsep bisnis yang
berusaha untuk menjawab permintaan pelanggan terhadap kualitas yang terbaik dan proses
bisnis yang tanpa cacat. Kepuasan pelanggan dan peningkatannya menjadi prioritas tertinggi,
dan Six sigma berusaha menghilangkan ketidakpastian pencapaian tujuan bisnis.Six sigma
sesuai dengan arti sigma, yaitu distribusi atau penyebaran (variasi) dari rata-rata (mean) suatu
proses atau prosedur.si sigma diterapkan untuk memperkecil variasi.
Tabel 1.2 Hubungan Sigma dan DPMO
Yield DPMO Sigma
(Probabilitas (Defect
Tanpa Permillion
Cacat) Opportunity)
30.9 % 690.000 1
69.2 % 308.000 2
93.3 % 66.800 3
99.94 % 6.210 4
99.98 % 320 5
99.9997 % 3.4 6
Sumber : Pande, peter.2000
Six sigma sebagai sistem pengukuran menggunakan Defect per Million Oppurtunities
(DPMO) sebagai satuan pengukuran. DPMO merupakan ukuran yang baik bagi kualitas
produk ataupun proses, sebab berkorelasi langsung dengan cacat, biaya dan waktu yang
terbuang. Dengan menggunakan tabel konversi ppm dan sigma pada lampiran, akan dapat
diketahui tingkat sigma. Cara menentukan DPMO adalah sebagai berikut
Selain menggunakan lampiran sebagai acuan mencari tingkat sigma, maka korelasi
antara DPMO dengan tingkat sigma dapat didefinisikan sebagai berikut

Six sigma merupakan kegiatan yang dilakukan oleh semua anggota perusahaan yang
menjadi budaya dan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Tujuannya meningkatkan
efisiensi proses bisnis dan memuaskan keiginan pelanggan, sehingga meningkatkan nilai
perusahaan. Strategi penerapan six sigma yang diciptakan oleh DR. Mikel Harry dan Richard
Schroeder disebut sebagai The Six Sigma Breakthrough Strategy. Strategi ini merupakan
metode sistematis yang menggunakan pengumpulan data dan analisis statistik untuk
menentukan sumber-sumber variasi dan cara-cara untuk menghilangkannya .
PT. Beras Jagung Nusantara untuk mencapai tingkat kinerja enam sigma, dengan cara
mengalirkan produk (material, work-in-process, output) dan informasi menggunakan sistem
tarik (pull system) dari pelanggan internal dan eksternal untuk mengejar keunggulan dan
kesempurnaan berupa hanya memproduksi 3,4 cacat untuk setiap satu juta kesempatan atau
operasi – 3,4 DPMO (Defects per Million Opportunities).

Gambar 1.1. Lean Six Sigma


(Sumber: Pande, Peter. 2000)
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan masalah uraian di atas permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai
berikut:

1. Kesadaran pola hidup sehat masyarakat Indonesia meningkat. Masyarakat semakin sadar
tentang pentingnya hidup sehat ;
2. Perubahan perilaku konsumen Indonesia dalam mengonsumsi makanan, tren gaya hidup
masyarakat saat ini menginginkan produk yang serba praktis dan instan ;
3. Mengkonsumsi beras secara berlebihan dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh
sehingga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit;
4. Indonesia menduduki peringkat ke-4 dunia penderita penyakit diabetes pada tahun 2000
yaitu 8.426.000 dan diperkirakan akan terus meningkat dengan pertumbuhan 152% ditahun
2030 mencapai 21,257.000.
5. Penyebab penderita diabetes disebabkan pola hidup yang tidak sehat.
6. Ditinjau menurut karakteristik-nya, prevalensi penyakit kanker di Indonesia cenderung
meningkat seiring pertambahan umur, itu sebabnya penyakit kanker disebut sebagai penyakit
degenerative.
7. Kebiasan orang dalam mengkonsumsi beras ingin digantikan dengan mengkonsumsi beras
jagung.

1.3 Peluang Usaha


Beras jagung memiliki rasa gurih yang khas dan mampu memberikan efek kenyang
seperti halnya dengan nasi beras. Namun ketika makan beras jagung akan membuat perut
tidak mudah kenyang sehingga biasanya akan makan dalam porsi besar. Beras jagung saat ini
sudah relatif lebih susah ditemukan dibandingkan dengan nasi beras namun harganya jauh
lebih murah dibanding dengan beras.
Gambar.2.1. Profil Responden
(Sumber : Data diolah untuk Penelitian, 2018)
Pada Gambar 2.1 diatas merupakan profil responden untuk uji tester Beras Jagung analog
yang terdiri dari Jenis kelamin, umur, dan Pekerjaan. Adapun total responden adalah 20.
Pada Gambar 1.2 dan 1.3 berikut ini merupakan Hasil uji tester antar Beras Jagung Analog
(Combining), Beras putih (single), dan Beras Merah (single) adalah

(Sumber : Data diolah untuk Penelitian, 2018)


Gambar.2. 3. Perbandingan Rasa beras Jagung (Combining) lebih enak dari beras merah (single )

Pada Gambar 2.3 dijelaskan bahwa . Perbandingan Rasa beras Jagung (Combining) lebih
enak dari beras merah (single ) jumlah responden yang sangat setuju 60%, setuju 30%, dan
tidak setuju 10% (Combining) lebih enak dari beras putih (single )
(Sumber : Data diolah untuk Penelitian, 2018)
Gambar .2.4. Perbandingan Beras Jagung (Combining) lebih enak
dari beras putih (Single )

Pada Gambar 2.4 Perbandingan Beras Jagung (Combining) lebih enak dari beras putih
(Single ) dijelaskan bahwa responden yang sangat setuju 10%, setuju 30%, dan tidak setuju
40%.
Peluang usaha / bisnis dari hasil penelitan adalah food combining beras jagung (Combining)
dengan rasa mendekati beras putih (single), akan tetapi memiliki nilai gizi yang setara dengan
beras merah (single). Beras jagung (combining) memiliki rasa lebih enak dari beras merah
(single).
Food Combining memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memperoleh asupan
gizi dan serat yang telah dikemas praktis dengan kemudahan mendapatkannya, sensasi rasa
berbeda dan enak , dan tidak mengandung zat-zat aditif yang berbahaya bagi tubuh ketika
dikonsumsi berlebih.
Food Combining menjadi solusi bagi upaya hidup sehat yang dijalankan oleh
masyarakat. Ini adalah peluang untuk belajar teknologi, sehingga jagung dipilih sesuai tekstur
makanan untuk memaksimalkan rasanya serta tidak menghilangkan rasa.

1.4 Kandungan Gizi dan Manfaat Beras Jagung


Pada Tabel 1. berikut ini merupakan perbandingan kandungan gizi antara Beras
jagung (Combining ), Beras merah (Single), dan Beras Putih (Single) adalah :
Tabel 1.2. Perbandingan Kandungan Gizi
Beras jagung (Combining) , Beras Merah (single), dan Beras Putih
(single)

No Kandungan Gizi Beras jagung Beras Merah Beras putih


( Combining ) (Single ) (Single)
1. Energi 150 kkal 110 kkal 204 kkal
2. Karbohidrat 11,4 gram 22,78 gram 44,08 gram
3. Lemak 0,6 gram 0,89 gram 0,44 gram
4. Serat 0,4 gram 1,8 gram 0,6 gram
5. Fosfor 47 mg - -
6. Vitamin B2 0,04 mg - -
7. Protein 6,8 gram 2,56 gram 4,2 gram
8. Vitamin A 30 RE - -
9. Vitamin B1 0,07 mg - -
10. Vitamin B3 60 gram - -
11. Vitamin C 3 gram - -
12. Zat Besi 0,3 gram - -
13. Kalsium 2 mg - -
Sumber: fatsecret.co.id, 2017

2. ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

Gambar.2.1. Model Analisis Lingkungan Bisnis


2.1. PEST

1. Politik : Paket kebijakan V terkait dengan pengelolaan air dan simplifikasiperijinan


di BPOM

2. Ekonomi : Maraknya e-commerce akan meningkatkan perdagangan makanan dan


minuman melalui actor tersebut

3. Sosial : Rekayasa Genetika

4. Teknologi : Berkembangnya Teknologi Modern

2.2 Porter Five’s Forces

Gambar 2.2 Model Analisis Lingkungan Bisnis


Keterangan:
= TINGGI
= SEDANG
= RENDAH

NO PELUANG
1. Paket kebijakan V terkait dengan pengelolaan air dan simplifikasi
perijinan di BPOM.
2. Maraknya e-commerce akan meningkatkan perdagangan makanan dan minuman melalui actor
tersebut.
3. Produk food combining semakin diminati masyarakat

4. Gaya hidup instan


5. Kesadaran masyarakat dalam pola hidup sehat setiap tahun semakin meningkat
6. Peranan dunia pendidikan terhadap agribisnis beras dan jagung, tinggi
7. Makanan alternatif penderita penyakit diabetes dan untuk program diet.
8. Segmen pasar beras jagung luas

Sumber: Data diolah untuk penelitia

Tabel 2.2. Ancaman Bisnis


NO ANCAMAN
1 Persaingan dan lalu lintas produk makanan dan minuman akan terjadi
terkait adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
2 Peran serta lembaga perbankan terhadap agribisnis beras dan jagung rendah
3 Persaingan dari bahan nabati
4 Kondisi ekonomi global tidak menentu akan berpengaruh pada harga bahan baku
5 Image masyarakat menilai jagunng merupakan makanan murahan
6 Kurangnya minat masyarakat mengkunsumsi beras jagung
7 Supply bahan baku yang terbas
8 Kurangnya pengetahuan masyarakat akan nilai gizi beras jagung
9 Penjiplakan produk beras jagung.
Sumber: Data diolah untuk penelitian
3. STRATEGI PERUSAHAAN

3.1 Profil Perusahaan

Beras Jagung Nusantara sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan terbatas


dengan permodalan dimiliki 5 orang dengan komposisi saham sama besar yaitu 28,6% yang
beralamat dikawasan pergudangan Citra Raya, tepatnya di Jl. Biz Link Boulevard Blok L1
No. 1 Tangerang 15710 Banten, Indonesia.

3.3 Visi dan Misi Perusahaan


Adapun visi dan misi perusahaan Beras Jagung Nusantara sebagai berikut:
Visi perusahaan Beras Jagung Nusantara “Menjadi perusahaan terbaik skala nasional dalam
industri makanan beras jagung”.
Adapun Misi Perusahaan sebagai berikut
1. Menyediakan produk yang alami dengan memanfaatkan teknologi modern dan
higienis;
2. Memelihara dan meningkatkan potensi karyawan dengan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi;
3. Memelihara keutuhan rantai perusahaan.

3.4 Formulasi Strategi


Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna
mencapai tujuan
perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis analisa SWOT,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan
dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka pendek.

3.4.1 Input Stage


Berisi informasi input dasar yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi terdiri atas:
Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), Matrik Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan Matrik
Profil Kompetitif (CPM).
Tabel 3.1. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal PT. Beras Jagung Nusantara

Sumber: Data diolah untuk penelitian


Tabel 3.2. Matriks Evaluasi Faktor Internal PT. Beras Jagung Nusantara

Sumber: Data diolah untuk penelitian


Tabel 3.3. Matriks Profil Kompetitif PT. Beras Jagung Nusantara
Faktor – Faktor PT. Beras Jagung
SAKURA Resteja
keberhasilan Bobot Nusantra
Penting Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor
1. Harga 0,25 4 1 4 1 3 0,75
2.Rasa 0,2 4 0,8 3 0,6 4 0,8
3.Distribusi 0,3 3 0,9 3 0,9 4 1,2
4. Bentuk 0,09 2 0,18 2 0,18 3 0,27
5. Teknologi 0,08 3 0,24 3 0,24 2 0,16
6. Kemasan 0,08 3 0,24 3 0,24 2 0,16
Total 1 3,36 3,16 3,34
Sumber: Data diolah untuk penelitian

3.4.2 Tahap Pencocokan (Matching Stage)


Berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal meliputi: Strenghts–Weakness-
Opportunities-Threats (SWOT). Matrik Posisi Strategis dan Evakuasi Tindakan (Strategic
Position and Action Evaluation – SPACE), Matrik Boston Consulting Group (BCG), Matrik
Strategi Besar (Grand Strategic Matrix).
Tabel 3.4. Diagram SWOT PT. Beras Jagung Nusantara
IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
1. Kualitas rasa beras jagung lebih enak 1. Warnanya yang belum menyerupai
2. Beras jagung memiliki segmen pasar beras biasa dikarenakan bulir beras
yang luas jagung berwarna cokelat
3. Beras jagung memiliki harga 2. Fluktuasi harga bahan baku jagung
ekonomis 3. Beras jagung usaha yang tergolong
4. Beras jagung rendah index gluten baru.
untuk penderita diabetes, tinggi serat 4. Kurangnya tenaga ahli
dan beantioksida 5. Keterbatasan bahan baku jagung
5. Mengatasi gangguan pencernaan 6. Produk Belum dikenal
6. Beras jagung penggunaan teknologi
yang modern
7. Bentuk beras jagung hamper mirip
beras
8. Beras jagung baik dikonsumsi oleh
orang yang sedang menjalankan
program diet
9. Beras jagung memiliki kandungan
nutrisi yang tinggi

EFAS
OPPORTUNITIES (O) STRENGTHS OPPORTUNITIES WEAKNESSES OPPORTUNITIES
1. Paket kebijakan VI terkait dengan pengelolaan (SO) (WO)
air dan simplifikasi perijinan di BPOM, terkait
ijin impor untuk bahan baku. 1. Mempertahankan kualitas rasa dan 1. Bekerja sama dengan petani untuk
2 Maraknya e-commerce akan meningkatkan meningkatkan variasi rasa (S1,O4) memasok bahan baku jagung dan beras.
perdagangan makanan dan minuman melalui 2. Memperkuat pemasaran (S2,O2) (W2, O8)
sistem tersebut. 3. Mengadakan seminar kesehatan 2. Meningkatkan SDM di dalam
3. Produk food combining semakin diminati untuk sosialisasi manfaat beras jagung perusahaan dengan mengikuti training.
masyarakat (S8,O6) (W4, O3)
4. Gaya hidup masyarkat yang instan. 3. Meningkatkan produk dengan inovasi.
5.Kesdaran masyarakat dalam pola hidup sehat 4. Aktif dalam seminar kesehatan(S8, (W6, O3)
setiap tahun semakin meningkat. O5) 4. Menambah investor untuk menambah
6.Peranan dunia pendidikan terhadap agribisnis modal usaha.(W2, O3)
beras dan jagung tinggi 5.Edukasi Pasar. (W3, O6)
7. Makanan alternatif penderita penyakit diabetes
dan untuk program diet.
8. Segmen pasar beras agung luas.

THREATS (T) STRENGTHS WEAKNESSES


1. Persaingan dan lalu lintas produk makanan dan THREATS (ST) THREATS (WT)
minuman akan terjaditerkait adanya Masyarakat 1. Meningkatkan inovasi Produk yang 1.Menggunakan Teknologi tepat guna.
Ekonomi Asean (MEA). lebih kompetitif. (W1, T5)
2. Peran serta lembaga perbankan terhadap (S1, T5)
agribisnis jagung rendah. 2.Sosialisasi manfaat beras jagung 2. Meningkatkan supply bahan baku dari
3. Persaingan dari bahan nabati kepada masyarakat.(S8, T6) hulu ke hilir. (W5, T9)
4. Supply bahan baku yang terbatas. 3. Kerjasama dengan petani beras dan
5. Penjiplakan produk. jagung.
6. Kurangnya minat masyarakat untuk (S3, T4)
mengkonsumsi beras jagung.
7. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan nilai
gizi jagung.
8. Image masyarakat menilai jagung merupakan
makanan murahan.
9. Kondisi ekonomi global tidak menentu akan
berpengaruh pada bahan baku
Skor yang di dapat dari hasil Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 adalah EFAS (3,03) dan IFAS
(3,4), maka posisi berada di kuadran I (Growth).

Gambar 3.1. Internal – Eksternal (IE) Matrix


(Sumber: Data diolah untuk penelitian.2018)
Tabel 3.5. Perumusan Strategi Kuantitatif (QSPM)
Gambar 3.2. Perumusan Strategi Perusahaan
(Sumber: Data diolah untuk penelitian ini.2018)

Market Penetration menurut Sofyan Assauri adalah usaha prusahaan untuk meningkatkan
penjualannya atas produk dan pasar yang telah tersedia melalui usaha- usaha pemasaran
yang lebih agresif. Berdasarkan hasil dari tabel di atas perhitungan yang didapatkan
Market Development (5.46), Forward Integration (4.55), Product Development (5.09),
dan Market Penetration (6.85). Maka strategi yang dipilih Market Penetration sebesar
6.85 .
4. BISNIS CANVAS MODEL PT. BERAS JAGUNG NUSANTARA

Gambar 4.1. Model Bisnis Perusahaan PT. Beras Jagung Nusantara


( Sumber : https://strategyzer.com/canvas/business-model-canvas )
HASIL
Strategi penerapan six sigma yang diciptakan oleh DR. Mikel Harry dan Richard
Schroeder disebut sebagai The Six Sigma Breakthrough Strategy. Strategi ini merupakan
metode sistematis yang menggunakan pengumpulan data dan analisis statistik untuk
menentukan sumber-sumber variasi dan cara-cara untuk menghilangkannya .
Tabel 5.1. Hubungan Sigma dan DPMO
PT. Beras Jagung Nusantara

Pada Tabel 5.1 diatas dijelaskan bahwa hubungan Sigma dan DPMO PT. Beras Jagung
Nusantara yang dimulai dari bulan februari adapun nilai sigma 4,6 meningkat pada bulan mei
menjadi 4,7. adapun nilai rata-rata sigma PT.Beras Jagung Nusantara dari bualan februari
hingga mei adalah 4,7.

Sumber: Data diolah untuk penelitian ini.2018


Gambar 5.1. Grafik Perhitungan P, CL, UCL, LCL
5.1 ISHIKAWA DIAGRAM

Cause & efect diagram adalah alat visual yang digunakan untuk mengatur secara
logika kemungkinan penyebab untuk masalah tertentu atauefek dengan menampilkannya
secara grafis dengan merinci penyebab masalah.Ini membantu untuk mengidentifikasi
akar penyebab dan memastikanpemahaman umum tentang sebab-sebab yang
menyebabkan masalah. Karena bentuk tulang ikan, kadang-kadang disebut sebagai
"fishbone diagram". Bentuk ini memungkinkan melihat bagaimana hubungan masing-
masing sebab akibat. Untuk kemudian memungkinkan menentukan klasifikasi yang
berkaitan dengan dampak dan kemudahan menangani setiap penyebab.

Gambar.5.2. Fishbone diagram


(Sumber : Data diolah untuk penelitian, 2018)

5.2 Pareto Diagram


Pareto diagram sangatlah menolong untuk menggambarkan permasalahan yang
dijadikan sebagai prioritas perhatian. Prinsipnya adalah dengan menggambarkan problem
besar/ kritis yang disebabkan oleh penyebabkecil. Pada faktanya, disebut sebagai aturan
80/20 rule - 80% dari kesalahan/kerusakan disebabkan oleh 20% penyebab. Pareto
diagram menggambarkan frekuensi dari cacat/ kesalahan yang diurutkan berdasarkan
urutan terbesar.Sumbu axis pada diagram tersebut menunjukan cumulative dari
persentase.
Sumber: Data Diolah untukPenelitian ini, 2018.

Gamabar.5.3. Pareto Chart Kerusakan Beras Jagung Analog


Kesimpulan
Perusahaan mencoba menawarkan produk Food Combining yang berbeda dengan produk
yang telah ada di pasar, baik dari segi rasa, kualitas maupun harga yang lebih terjangkau.
Aktivitas operasional perusahaan sangat mungkin untuk dijalankan sehingga perusahaan
dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan produk-produk
impor yang telah dulu memasuki pasar. hubungan Sigma dan DPMO PT. Beras Jagung
Nusantara yang dimulai dari bulan februari adapun nilai sigma 4,6 meningkat pada bulan
mei menjadi 4,7. adapun nilai rata-rata sigma PT.Beras Jagung Nusantara dari bualan
februari hingga mei adalah 4,7.

Saran
PT. Beras Jagung Nusantara dalam meningkatkan produk nya harus menggunakan bahan
baku yang berkualitas, sdm yang ahli dibidang nya, dan mesin yang lebih modern
sehingga produk cacat bisa di kurangi.
Daftar Pustaka
Abdi, Zaenal. (2017). Autocad Untuk Desain Rumah. Modula.
Adisaputra, Gunawan. Anggraini, Yunita. (2017). Anggaran Bisnis: Analisis,
Perencanaan, & Pengendalian Laba. Upp STIM YKPN.

Anselo, Dona. (2010). Marketing Demystified A self Teaching Guide.


Mc Graw Hill Education.

Amagliani.Luca, O’Regan. Jonathan, L Kelly. Alan and A O’Mahony. James .


The composition,extraction, functionality and applications of rice proteins:
a review .2017 . S0924-2244(16)30070-X .

Amin, W. T. 1994. “Manajemen Suatu Pengantar”. Jakarta: Rineka Cipta. Hal


74-75.

Arthur .F.H. Efficacy of methoprene for multi-year protection of stored


wheat,brown rice,rough rice and corn .2016.85-92.

Azuara.Manuel, Baguer .Bárbara, I. Villacampa. José, Hedin.Niklas,J. Manyà.


Joan .Influence of pressure and temperature on key physicochemical
properties of corn stover-derived biochar . 2016 .0016-2361.

Baia, b. Long. , Huana,Siqi ., Li , Zhiguo Li,a, McClements,Julian, David


Comparison of emulsifying properties of food-grade 1 polysaccharides in
oil-in-water emulsions: Gum arabic, beet 2 pectin, and corn fiber gum
2017.
Bai.Long,Huan.Siqi, Li.Zhiguo,Julian McClements.David.Comparison of
Emulsifying properties of food-grade polysaccharides in oil-in-
wateremulsions: Gum arabic,beet pectin, and corn fiber gum.2016.
S0268-005X(16)31055-4.

Bourekoua.Hayat, Benatallah.Leila, Nasreddine Zidoune.Mohammed, M.


Rosell.Cristina. Developing gluten free bakery improvers by hydrothermal
treatment of rice and corn flour.2016 . S0023-6438(16)30365-6 .

David, Fred, R. (2006). Strategic Management: Concepts and Cases


(Manajemen Strategis : Konsep). Edisi sepuluh. Salemba Empat, Jakarta.

Fred R. David, “How Companies Define Their Mission,”Long Range


Planning 22,no. 3 (June 1988): 40.

Guo, X., Zhang, J., Ma, Y., & Tian, S. Optimization of limited Hydrolysis of
proteins 762 in rice residue and characterization of the functional
properties of the products.2013. 37, 245-253.

Haming, murdifin. Nurnajamudin, Mahfud. (2014). Manajemen Produksi


Modern, Operasi Manufaktur dan Jasa. PT. Bumi Aksara.

Hamper, J.Robert. (2014). The Ultimate Guide Strategic Marketing:


Real World Methode For Developing Succesfull, Longterm Marketing
Plan. Mc Graw Hill Education.

H. Miyaji, Matsuyama, and K. Hosoda . Effect of substituting brown rice for


corn on lactation and digestion in dairy cows fed diets with a high
proportion of grain.2014: 97 :952–960.

Hendratman, Hendi. (2018). The Magic Of Corel Draw.Penerbit: Informatika.

Hery. (2015). Manajemen Risiko Bisnis, Enterpise Risk Management Every


employee is Risk Owner. Grasindo.

Kieso,Weygandt Kimmel.(2017).European Journal of Work &


Organizational
Psychology, 9(1), 31-43.Financial Accounting IFRS EDITION.

Polan, D.Romangnolo,C.E.,and Barbeau,W.Electrophoretic.


Analysis of Ruminal Degradability of CornProteins .1994.77:1093-1099.

Saludin.(2016).Desain untuk SIX SIGMA, cara efektif membangun kinerja


produk & proses prima dari tahap awal. Mitra Wacana Media.

Sharmeen Alam, Sabrina. Deng, Youjun Protein interference on


aflatoxin
B1adsorption by smectites in corn fermentation solution. 2017. 0169-1317

Syam Ibnu Siena. (2009). “Pengembangan Situs Web Sman 1 Ciomas Dengan
Menggunakan Teknologi Framework Codeigniter 1.7.1”. Depok: Fakultas
Teknik Industri Jurusan Teknik Informatika Universitas Gunadarma.

Website : www.carapedia.com, 01-07-2018

Website : www.cermat.com, 06-02-2018

Website : www.fatsecret.com,09-09 2017

Website : www.hukumonline.com,10-05- 2018


Website : www.katadata.com, 12-08-2017

Website://www.slideshare.net/anandsubramaniam/operations-strategy, 2016.

YW.Zhang,J.Shi.YJ.Li,L.Wei.Cardiomyocytedeath indoxorubicin-induced
cardiotoxicity. Archivum immunologiae et therapiae experimentalis.
2009.57:435-45
.

Anda mungkin juga menyukai