Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN

DEPARTEMEN MANAGEMEN KEPERAWATAN


RUANG IMAM BONJOL
RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG
Tanggal 02 Desember – 21 Desember 2019

Oleh :

Oleh :

Beby putri maretha NIM: (1930012)


M. Ainol yaqin NIM: (1930030)
Syafrianty ferdhita NIM: (1930048)
Yolan citta arasati NIM: (1930057)
Sayidiyah nofita H NIM: (1930046)
Indah puspitasari NIM: (1930022)
Andhika zenif fajar NIM: (1930008)
Rara restu A NIM: (1930038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK PROFESI NERS

Nama : Kelompok 11 dan 12

Ruang : Ruang Imam Bonjol

Tanggal : 19 Desember 2019

Judul : Laporan Ronde Keperawatan Departemen Manajemen

Disetujui Oleh :

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

(Nia Agustiningsih, S.Kep.Ns, M.Kep) ( Uma Wahyuni, S.Kep.Ns )


NIK. 201001021 NIP. 198003052005012015
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilakukan oleh perawat disamping
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.
Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor,
kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga seluruh anggota tim
kesehatan (Nursalam, 2009).

B. Karakteristik Ronde Keperawatan


Karakteristik dari Ronde Keperawatan yaitu:
1. Pasien dilibatkan secara langsung.
2. Pasien merupakan fokus kegiatan.
3. PA, PP dan Konselor melakukan diskusi bersama.
4. Konselor memfasilitasi kreativitas ;
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA dan PP dalam
meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

C. Tujuan Ronde Keperawatan


Menurut Nursalam (2009), tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan
dibagi menjadi:
a. Tujuan Umum:
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis.

b. Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan cara berfikir kritis (Problem-Based Learning PBL)
2. Menumbuhkan pemikiran bahwa tindakan keperawatan berasal dari
masalah klien.
3. Meningkatkan pola pikir sistematis
4. Meningkatkan validitas data klien
5. Menilai kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
6. Meningkatkan kemampuan membuat justifikasi, menilai hasil kerja,
dan memodifikasi rencana asuhan keperawatan (renpra).
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

D. Manfaat Ronde Keperawatan


Berikut adalah manfaat dari ronde keperawatan menurut Clement (2011):
a) Ronde keperawatan akan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
pada perawat.).
b) Perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien
berhasil atau tidak.
c) Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan siswa
perawat.
d) Membantu mengorientasikan perawat baru pada pasien.
e) Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien.

E. Tipe-tipe Ronde Keperawatan


Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan.
Diantaranya adalah menurut Close & Castledine (2005) ada empat tipe
ronde yaitumatrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort
rounds dan teaching rounds.

1. Matron rounds menurut Close & Castlide (2005) seorang perawat


berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai
jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah memeriksa
standar pelayanan, kebersihan dan kerapian, dan menilai penampilan
dan kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2. Nurse management rounds menurut Close & Castlide (2005) ronde ini
adalah ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan
implementasi pada sekelompok pasien dan keluarga pada proses
interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara
perawat dengan head nurse.
3. Patient comfort rounds menurut Close & Castledine (2005) ronde di sini
berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit.
Fungsi perawat dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan
pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan malam hari, perawat
menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
4. Teaching rounds menurut Close & Castledine (2005) dilakukan
antara teacher nurse dengan perawat atau siswa perawat, dimana terjad
proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan untuk perawat
atau siswa perawat. Dengan pembelajaran langsung perawat atau siswa
dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada
pasien.

F. Mekanisme Ronde Keperawatan


1. Perawat membaca laporan mengenai pasien melalui status pasien
sebelum melakukan ronde keperawatan. Hal ini dilanjutkan Clament
(2011) bahwa perawat sebaiknya melihat laporan penilaian fisik dan
psikososial pasien 2-3 menit. Selain itu juga perawat menetapkan tujuan
yang ingin dicapai ketika pelaksanaan ronde keperawatan. Sebelum
menemui asien, sebaiknya perawat membahas tujuan yang ingin dicapai
(Clament, 2011).
2. Perawat menentukan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan.
Hal itu disebut Sitorus (2006) sebelum dilakukan ronde perawat primer
(PP) menentukan 2-3 klien yang akan di ronde dan ditentukan pasien
yang akan di ronde. Sebaliknya dipilih klien yang membutuhkan
perawatan khusus dengan masalah yang relative lebih kompleks
(Sitorus, 2006).
3. Ronde keperawatan dilakukan pada pasien. Perawat melaporkan
kondisi, tindakan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan,
pengobatan, serta rencana yang lain. Clement (2011) saat ronde
keperawatan melaporkan tentang kondisi pasien, asuhan keperawatan,
perawat medis dan prognosis. Selain itu juga menurutAnnual review of
nursing education dalam ronde keperawatan perawat mendiskusikan
diagnosis keperawatan yang terkait, intervensi keperawatan, dan hasil.
Mengenai masalah yang sensitive hendaknya tidak boleh dibicarakan
dihadapan pasien. Masalah yang sensitive sebaiknya tidak didiskusikan
dihadapan klien (Sitorus, 2006).
4. Waktu pelaksanaan ronde bermacam-macam tergantung kondisi dan
situasi ruangan. Sitorus (2006) menyebutkan waktu yang dilakukan
untuk melakukan keseluruhan ronde adalah setiap hari dengan waktu
kurang lebih 1 jam ketika intensitas kegiatan di ruang rawat sudah
relative tenang. Sedangkan menurut Atiken et al. (2010) pelaksanaan
ronde keperawatan diadakan dua hari setiap minggu dan berlangsung
satu jam.
G. Tahapan Ronde Keperawatan (Nursalam, 2016)

Tahap pra………………………. PP

PENETAPAN PASIEN

PERSIAPAN PASIEN :
1. Informed consent
2. Hasil pengkajian/validasi data

Tahap Pelaksanaan
di nurse station………….
PENYAJIAN MASALAH a. Apa diagnosis keperawatan
MASLA b. Apa data yang mendukung
c. Bagaimana intervensi yang
dilakukan ?
d. Apa hambatan yang
ditemukan ?

Tahap pelaksanaan di Kamar pasien


VALIDASI DATA di
tempat tidur pasien

MASLA

Diskusi PP
Konselor, KARU

Lanjutan - diskusi
di nurse station

Pasca Ronde…………………………………………….Kesimpulan dan Rekomendasi


Solusi masalah
Keterangan
1. Pra Ronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka)
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literature
d. Membuat proporsal
e. Mempersiapkan pasien: Informed concernt dan pengkajian
f. Diskusi: Apakah diagnosis keperawatan?; Apa data yang mendukung?;
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?; dan Apa hambatan yang
ditemukan selama perawatan?
2. Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan
3. Pasca Ronde
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi keperawatan
selanjutnya
H. Hal Yang Dipersiapkan dalam Ronde Keperawatan
Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan
persiapan sebagai berikut:
a. Menentukan kasus dan topic (masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langka)
b. Menentukan tim ronde keperawatan
c. Mencari sumber / literature
d. Membuat proposal
e. Mempersiapjan pasien inform consent dan pengkajian
f. Diskusi : apa diagnosis keperawatan, apa data yang mendukung,
bagaimana intervensi yang sudah dilakukan, apa hambatan yang
ditemukan selama perawatan.

I. Peran Masing-masing Anggota Tim Ronde Keperawatan


1. Peran Perawat Primer dan Perawat Associate
a. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
b. Menjelaskan diagnosis keperawatan.
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
d. Menjelaskan hasil yang didapat.
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) dari tindakan yang diambil.
f. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.
2. Peran Perawat Konselor
a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement.
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan
dan rasional tindakan.
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.
NOTULEN RONDE KEPERAWATAN

Judul Kegiatan:
Ronde Keperawatan
Tempat Pelaksanaan kegiatan:
Ruang Imam Bonjol
Waktu :
Kamis, 19 Desember 2019
Peserta :
1. Uma Wahyuni S.Kep. Ners
2. Mahasiswa STIKes Kepanjen

Pemimpin Kegiatan :
Jalannya Acara :
1. Presentasi Hasil Pengkajian
2. Validasi Data
3. Diskusi
Diskusi & Evaluasi :
Dikarenakan pasien ada rencana pulang, sehingga di rencanakan untuk KIE pasien
tentang minum obat teratur, posisikan miring kanan miring kiri, kontrol teratur serta
jika ada keluhan pasien segera di bawa ke Rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Clement, I. (2011). Management nursing services and education. Edition 1. India:


Elsevier.
Nursalam. 2009 Manajeman keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan
professional. Salamba Medika: Jakarta.

Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical nursing rounds part 1: Matrons rounds.
Britsh Journal of Nursing. Vol 14, No 15.
Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical nursing rounds part 2: Nurse
management rounds. Britsh Journal of Nursing. Vol 14, No 16.
Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical nursing rounds part : Teaching rounds
for nurses. Britsh Journal of Nursing. Vol 14, No 18.
Aitken, L., Burmeister E., Clayton S., Dalais C., & Gardner G (2010). The impact
of nursing rounds on the practice environment & nurse satisfaction in
intensive care: pre-test post-test comparative study. International Journal
of Nursing Studies. 48 (2011) 918-925.
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN

Topik : Asuhan Keperawatan Pada Pasien


Sasaran : Pasien
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, diharapkan masalah dapat
teratasi
2.1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, diharapkan perawat mampu:
1. Mendiskusikan masalah yang belum teratasi
2. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain
3. Dapat menggali masalah-masalah yang belum dapat teratasi
4. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah
keperawatan pasien
5. Mampu mengemukakan masalah ilmiah terhadap masalah pasien
6. Mampu merumuskan intervensi keperawatan yang tepat dan
sesuai
2.2 Sasaran
Pada salah satu pasien yang dirawat Ruang Imam Bonjol RSUD
Kanjuruhan Kepanjen

2.3 Materi
1. Teori Asuhan Keperawatan
2. Masalah yang muncul pada pasien
2.4 Metode
Metode ini menggunakan metode diskusi
2.5 Media
1. Dokumen / Status Pasien
2. Materi
3. Materi yang disampaikan secara lisan
2.6 Kegiatan Ronde Keperawatan
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Tempat
Pasien
1 Hari Pra Pra Ronde Penanggungjawab: Ruang Imam
sebelum Ronde 1. Menentukan kasus PP dan PA Bonjol
ronde dan topik
keperawatan 2. Menentukan Tim
Rode
3. Mencari literature
untuk membuat
makalah
4. Mempersiapkan
pasien:
 Informedconse
nt dan
pengkajian
5 menit Ronde Pembukaan Kepala Ruang Ruang Imam
1. Salam Pembuka Bonjol
2. Memperkenalkan tim
ronde
3. Menjelaskan tujuan
ronde
4. Mengenalkan
masalah pasien
secara sepintas
30 menit Ronde Penyajian masalah Perawat Pelaksana Mendengar Ruang Imam
1. Memberi salam dan kan Bonjol
memperkenalkan
pasien dan keluarga
pasien pada tim
ronde
2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan
keperawatan pasien
3. Menjelaskan
masalah pasien dan
rencana tindakan
yang telah
dilaksanakan dan
menetapkan prioritas
yang perlu Karu, PP, Perawat
didiskusikan Konselor Menangga
Validasi data: pi,
1. Mencocokkan dan Merespon
menjelaskan kembali dan
data yang telah Menjawab
disampaikan dengan pertanyaan
wawancara,
observasi dan
pemeriksaan keadaan
pasien secara
langsung dan melihat
dokumentasi
2. Berdiskusi antar
anggota tim dan
pasien tentang
masalah keperawatan
di bed pasien
3. Pemberian justifikasi
oleh perawat primer
atau kepala ruang
tentang maslah
pasien.

10 menit Pasca 1. Melanjutkan Karu, Supervisor, PP, Ruang Imam


Ronde diskusi dan Pembimbing Bonjol
masukan dari tim
2. Menyimpulkan
untuk menentukan
tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas
yang telah
ditetapkan
3. Merekomendasi
intervensi
keperawatan
4. Penutup

2.7 Kriteria Evaluasi


1. Struktur
a. Ronde Keperawatan dilaksanakan di Ruang Imam Bonjol RSUD
Kanjuruhan Kepanjen
b. Peserta Ronde Keperawatan hadir di pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan mulai awal sampai akhir kegiatan
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam pelaksanaan ronde keperawatan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis untuk
menyelesaikan masalah
d. Perawat dapat meningkatkan kemampuan validitas data pasien
e. Perawat dapat meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan
f. Perawat dapat meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
g. Perawat dapat meningkatkan kemampuan justifikasi
h. Perawat dapat meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
2.8 Pengorganisasian
Kepala Ruang :
Ketua Tim :
Perawat Pelaksana I :
Perawat Pelaksana II :
Perawat Pelaksana III :
Konselor :
Pembimbing : - Ibu Uma Wahyuni S.Kep.Ns
- Ibu Nia Agustiningsih M.Kep
Supervisor : Ibu Uma Wahyuni S.Kep.Ns
2.9 Pelaksanaan
Hari / Tanggal :
Tempat : Ruang Imam Bonjol RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Kepala Ruang Perawat Primer

................................... ...................................

Anda mungkin juga menyukai