Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017

“Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”


Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan
Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)
Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR ULANG MATERI


SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN
KONSEP SISWA KELAS VII DI MTS SA AL-HIDAYAH BATU

Amin Hidayati1, Mohamad Amin2, Ainur Rofieq3


1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang
2
Dosen Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5 Malang
3
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang
Email: aminhidayati14@gmail.com

ABSTRAK
Pembelajaran IPA di sekolah menengah adalah memahami, menemukan, dan menjelaskan konsep dan prinsip dalam
IPA sehingga guru harus kreatif dan aplikativ. Materi Sistem Organisasi Kehidupan yang merupakan salah satu
materi yang abstrak, selain dengan menggunakan mikroskop yang pelaksanaannya kurang efisien dibutuhkan suatu
media pembelajaran. Bahan bekas dapat dijadikan media pembelajaran yang mudah, murah, dan dapat mengurangi
jumlah sampah dilingkungan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan atau Research and Development
(R&D) menurut Borg & Gall (1983) yang dilaksanakan sampai tujuh tahapan dengan subjek 20 siswa kelas VII di
MTs Al-Hidayah Batu. Berdasarkan uji kelayakan dari validator dinyatakan sangat layak dan efektif. Berdasarkan uji
eksperimen terjadi peningkatan penguasaan konsep siswa yaitu pada uji coba skala kecil nilai rata-rata nilai pretest
26,67 meningkat menjadi 71,09 setelah menggunakan media (postest), dan pada uji coba skala besar nilai rata-rata
pretest 29,41 meningkat menjadi 80,37 setelah menggunakan media (postest).

Kata kunci: Pengembangan Media Sel, Bahan Bekas, Penguasaan Konsep

ABSTRACT
Learning natural science subject in secondary schools is to understand, find, and explains the concepts and
principles in natural science so that the teacher should be creative and applicative. Life Organization System
material which is one of material that quite abstract, besides using microscope which is less efficient in
implementation, it is required a teaching media. Waste product/ material can be used as a teaching media of
learning that is easy, inexpensive, and can reduce the amount of litter in the environment. This type of research is
Research and Development (R & D) by Borg and Gall (1983) which is applied up to seven stages with 20 subjects in
the seventh grade students of MTs Al-Hidayah Batu. Based on the decent test of the validator, the media is feasible
and effective. Based on the experimental test increase students' mastery level of concepts, the small-scale testing of
the average value pretest 26,67 value increased to 71.09 after using the media (post-test), and on a big scale trial
pretest average value 29,41 increased to 80, 37 after using the media (post-test).

Keywords: Media Development Cell, Materials Used, Concept Mastery

Pembelajaran dalam upaya mempersiapkan mendukung kegiatan pembelajaran yaitu berupa media sel
sumber daya manusia abad 21 didasarkan pada konsep untuk mencapai tujuan pada materi Sistem Organisasi
belajar sebagaimana dirumuskan oleh komisi UNESCO Kehidupan.
dalam wujud “the four pillars education”, yaitu belajar Pada dasarnya, setiap objek yang ada di
untuk mengetahui. belajar melakukan sesuatu, belajar lingkungan sekitar dapat dijadikan media pembelajaran
hidup bersama sebagai dasar untuk berpartisipasi dan dan sumber belajar bagi siswa, tidak terkecuali barang
bekerjasama dengan orang lain dalam keseluruhan bekas atau yang sering disebut sebagai sampah yang
aktivitas kehidupan manusia, dan belajar menjadi dirinya, dapat didaur ulang. Menurut Nurani (2012) barang bekas
Pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu atau sampah dapat ditemukan di lingkungan sekitar,
menghasilkan kemampuan untuk belajar, bukan saja dan tidak membutuhkan biaya besar. Kegiatan daur
diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan dan ulang sampah dalam pembelajaran memiliki manfaat
sikap itu diperoleh peserta didik (Haryono, 2006). mampu menumbuhkan keaktifan siswa karena bentuk,
Tujuan pembelajaran IPA adalah agar siswa dapat warna dan tekstur yang beragam, sehingga mampu
memahami, menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, merangsang keaktifan siswa dalam menguasai konsep.
prinsip-prinsip dalam IPA (Rosmaini, 2004). ruang Hasil analisis kebutuhan pengembangan media
lingkup mata pelajaran SMP pada materi IPAyang abstrak tentang sel dengan menggunakan bahan bekas untuk
diantaranya adalah sistem organisasi kehidupan. peningkatan penguasaan konsep siswa materi Sistem
Materi sel yang tersaji pada buku-buku cenderung Organisasi Kehidupan pada siswa kelas VII berdasarkan
abstrak, sedangkan perkembangan siswa SMP berada survey di MTs SA Al-Hidayah Batu yang dilakukan
pada fase transisi dari kongkrit ke formal/abstrak peneliti pada tanggal 6 Oktober 2016 dengan
(Depdiknas, 2004). Tujuan pembelajaran tersebut dapat menggunakan angket secara diskriptif kuantitatif
dicapai salah satunya dengan adanya alat bantu yang berdasarkan skala Guttman menunjukkan 80%

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 167


available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/
PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017
“Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”
Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan
Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)
Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

pembelajaran dengan menggunakan media konvensional METODE PENELITIAN


(ceramah) pada materi Sistem Organisasi Kehidupan,
77,26% pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
media pada materi Sistem Organisasi Kehidupan, 63,63% karena dalam penelitian ini dikembambangkan suatu
pengetahuan tentang media dengan menggunakan bahan media pembelajaran dan di ujicobakan pada skala kecil
bekas dan sebesar 94,4% siswa membutuhkan media dari dan skala besar. Sasaran penelitian ini adalah validasi
bahan bekas pada materi Sistem Organisasi Kehidupan. media pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan
Berdasarkan hasil wawancara dan angket yang konsep siswa pada materi sistem organisasi kehidupan
dilakukan di kelas VII dan guru IPA MTs SA Al-Hidayah pada Sekolah Menengah Pertama kelas VII. Uji skala
Batu dapat diketahui bahwa media yang digunakan guru kecil melibatkan 3 siswa yang merupakan perwakilan dari
adalah media jadi (beli) namun pada materi Sistem siswa (pintar, sedang, rendah) yang dipilih secara Cluster
Organisasi Kehidupan ini media sudah tidak layak dan sampling kemudiarandom sampling. Uji skala besar
mengakibatkan penggunaan media yang belum maksimal melibatkan seluruh siswa kelas VII di MTs SA Al-
sehingga perlu adanya pengembangan media dengan Hidayah batu yaitu 20 siswa. Rancangan media ajar
menggunakan bahan bekas untuk materi Sistem dikembangkan dengan model Borg and Gall (1981)
Organisasi Kehidupan yang memfasilitasi terbangunnya penelitian ini terbatas pada tahap ketujuh Profesional
peningkatan penguasaan konsep siswa. Keberadaan Product Revision (penyempurnaan produk hasil uji coba
barang bekas disekitar yayasan juga dirasakan sangat lapangan). Secara garis besar dapat dijelaskan sebagai
menggangu kebersihan dan kenyamanan lingkungan berikut:
hidup. Sampah bisa dimanfaatkan menjadi media 1. Penelitian dan pengumpulan data (Research and
berbahan barang bekas. Guru IPA sebagai mitra peneliti information collecting)Pada tahap ini dilakukan
juga sangat mendukung upaya pencapaian kondisi kegiatan analisis kebutuhan melalui survei lapangan,
tersebut. analisis rpp dan observasi lingkungan wawancara pada
Tujuan dari penelitian ini adalah Menghasilkan guru IPA dan siswa mengenai pembelajaran IPA
media tentang sel dari bahan bekas materi Sistem materi sistem organisasi kehidupan, peneliti juga
Organisasi Kehidupan untuk meningkatkan penguasaan melakukan analisis RPP guru pada materi Sistem
konsep siswa Kelas VII di MTS SA Al-Hidayah Batu dan Organisasi Kehidupan. Pada bagian ini diperoleh
Menganalisis validitas dan efektivitas media tentang sel substansi materi yang akan disampaikan dalam
dari bahan bekas materi Sistem Organisasi Kehidupan pengembangan media sel dari bahan bekas dari data
untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa Kelas VII hasil survei wawancara guru dan siswa, analisis
di MTs SA Al-Hidayah Batu. lapangan dan analisis RPP yang disebut konsep
Media pembelajaran ini adalah Media tentang sel esensisal
yang dibentuk 3D (trhee dimension) dengan bahan barang 2. Perencanaan (Planning), yaitu hasil need assesment
bekas yang didesain sekreatif mungkin dan unik terdiri dari survei lapangan yaitu wawancara guru, siswa,
dari sel tumbuhan dan hewan pada materi Sistem observasi analisis lingkungan, dan analisis RPP, maka
Organisasi Kehidupan. Media disajikan beserta buku selanjutnya dilakukan eksplanasi substansi-substansi
panduan cara membuat dan cara penggunaan media yang materi melalui studi pustaka terhadap beberapa
berisi keterangan gambar di setiap media yang sumber bacaan. Pada tahap ini perencanaan 1)
ditampilkan beserta struktur dan fungsi sel media dari menentukan KD dan indikator, 2) menentukan
bahan bekas yang rapi dan unik. Media bisa di konsep-konsep materi Sistem Organisasi
aplikasikan di dalam atau di luar ruangan dengan Kehidupanpada sub babSel sebagai unit struktural dan
kapasitas ideal media sebanyak ±5 orang (1 kelompok). fungsional kehidupan, 3) mendesainukuran dan bentuk
Penelitian ini dibatasi pada subyek penelitian ini di media, 4) menyusun berbagai komponen pada media
ujicobakan pada 20 siswa kelas VII di MTs SA Al- dengan menggunakan bahan bekas yang meliputi
Hidayah Batu yang telah menerima materi sistem langkah-langkah atau cara menggunakan media.
organisasi kehidupan. Bahan bekas yang digunakan 3. Pengembangan draf produk (Develop preliminary
adalah botol plastik, tutup botol, jas hujan bekas, kardus, form of product), peneliti melakukan proses
papan, kawat, kabel bekas, kaleng. pembuatan media, sertamencermati sekaligus
Media bahan bekas tentang sel adalah media atau memperhatikan kebenaran materi, penulisan
alat bantu pembelajaran yang menggunakan atau dibuat maupunpenempatan organel dan konsep kesesuaian
dari bahan-bahan bekas. Bahan Bekas atau daur ulang materi. Setelah selesai, langkah terakhir adalah
merupakan pengelolaan sampah padat yang terdiri atas finishing produk. Hasil akhir dari tahap ini adalah
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, menghasilkan draft model sebagai produk awal dan
dan pembuatan produk bekas yang baru kembali dengan dikonsultasikan pada pembimbing.
kata lain proses daur ulang adalah upaya untuk 4. Uji coba lapangan awal (Preliminary field testing),
menjadikan produk yang bernilai dari bahan yang sudah yaitu melakukan uji coba lapangan awal dalam skala
tidak terpakai sebelumnya. terbatas, Uji coba ini dilakukan pada 3 siswa yang
mewakili siswa berkemampuan pintar, sedang dan

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 168


available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/
PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017
“Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”
Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan
Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)
Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

rendah di kelas VII MTs SA Al-Hidayah Batu dari produk akhir yang siap dan layak digunakan dalam
jumlah populasi 20 siswa. Pada tahap ini dilakukan tes pembelajaran. Setelah penyempurnaan produk
pretest dan postest. didapatkan hasil produk final berupa media sel dari
5. Merevisi hasil uji coba (Main product revision), yaitu bahan bekas yang telah di uji cobakan. Produk siap
melakukan perbaikan terhadap produk awal yang diproduksi secara masal pada tahap selanjutnya.
dihasilkan berdasarkan hasil uji coba awal, draf
produk yang telah direvisi dan diujicobakan setelah HASIL DAN PEMBAHASAN
revisi disebut produk hipotetik. Pada tahap ini juga
dilakukan uji validator dengan tujuan untuk 1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Data (Research
mengetahui efektivitas media sel dari bahan bekas and information Collecting) . Studi pendahuluan
6. Uji coba lapangan (Main field testing), uji coba utama meliputi survei lapangan di MTs SA Al-Hidayah Batu
yang melibatkan seluruh subjek uji coba kelas VII di dengan wawancara siswa dan guru terkait materi
MTs Al-Hidayah Batu kecuali 3 siswa yang sudah sistem organisasi kehidupan dan keadaan lingkungan
mengikuti pada uji coba lapangan awal tidak boleh di MTs SA Al-Hidayah Batu untuk mengetahui
ikut sehingga uji coba lapangan berjumlah 17 siswa potensi bahan-bahan bekas yang digunakan dalam
yang semula 20 siswa. Produk hipotetik diujicobakan pembuatan media sel dari bahan bekas, analisis RPP
pada skala yang lebih luas (penelitian eksperimen) mengenai tujuan dan indikator untuk melandasi
untuk mengetahui keefektivan media sel dari bahan kegunaan media, dan studi pustaka. Hasil dari
bekas dengan desain one group pretest-postest komponen data tersebut kemudian dihasilkan
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan konsep esensial yang digunakan sebagai dasar dalam
(Operational product revision). Setelah melewati merencanakan dan mengembangkan materi yang
proses uji coba ahli media dan ahli materi, uji terbatas, akan disampaikan dalam media sel dari bahan
dan penelitian eksperimen, selanjutnya dilakukan bekas. Adapun hasil dari studi pendahuluan adalah
perbaikan akhir terhadap media hingga menjadi sebagai berikut :

Survei Lapangan Analisis RPP

Pengembangan media sel dari bahan bekas perlu Pengembangan media sel dari bahan bekas
dilakukan karena tidak efektifnya metode dan perlu dilakukan karena tujuan dan indikator
keterbatasan pada media yang digunakan pada materi materi sistem organisasi kehidupan dibutuhkan
sistem organisasi kehidupan. alat atau media untuk menyelidiki struktur sel
Materi hasil wawancara guru dan siswa,yakni: yang obyeknya bisa dilihat kalau dengan alat
 Struktur dan Fungsi Sel Hewan dan Sel bantu seperti mikroskop,
Tumbuhan Indikator yang diambil yakni:
 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan  Struktur dan fungsi organel penyusun sel
Hasil observasi analisis lingkungan,yakni: hewan
 Sampah dipilah dan dikumpulkan untuk dijual  Struktur dan fungsi organel penyusun sel
 Bahan bekas yang seharusnya dijual dapat tumbuhan
dimanfaatkan sebagai bahan membuat media  Perbedaan organel penyusun sel tumbuhan
dan sel hewan

Pokok Bahasan Struktur Organisasi Kehidupan Sub Materi


Keberagaman pada sistem organisasi kehidupan Struktur dan fungsi organel penyusun sel
mulai dari tingkat sel sampai organisme serta hewan
komposisi utama penyusun sel Struktur dan fungsi organel penyusun sel
tumbuhan
Perbedaan struktur tumbuhan dan hewan Perbedaan organel penyusun sel tumbuhan
dan sel hewan
Gambar 1. Skema Hasil Need assessment

2. Hasil Perencanaan (Planning) menentukan organel meliputi nama dan fungsi organel sel
Setelah dipaparkan hasil analisis kebutuhan kemudian hewan dan sel tumbuhan, 2) menentukan bentuk organel
dieksplanasi dengan studi pustaka sehingga dihasilkan pada hewan dan organel pada tumbuhan, 3) menentukan
konsep yang akan disampaikan dalam pengembangan penggunaan media, 4) Percobaan menggunakan media
media sel dari bahan bekas dapat dilihat pada gambar 4.2. apakah sudah sesuai dengan pembelajaran IPA.
Perancangan media yang dilakukan meliputi 1)

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 169


available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/
PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017
“Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”
Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan
Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)
Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Hasil Need assessment


Pokok Bahasan Struktur Organisasi Kehidupan Sub Materi
Keberagaman pada sistem organisasi kehidupan Struktur dan fungsi organel penyusun sel hewan
mulai dari tingkat sel sampai organisme serta Struktur dan fungsi organel penyusun sel tumbuhan
komposisi utama penyusun sel
Perbedaan struktur tumbuhan dan hewan Perbedaan organel penyusun sel tumbuhan dan sel
hewan

Konsep pada Media Sel Tumbuhan Konsep Media Sel Hewanharus


harus memperlihatkan: memperlihatkan:

 Struktur organel sel tumbuhan.  Struktur organel sel hewan.


 Fungsi organel penyusun sel tumbuhan  Fungsi organel penyusun sel hewan.
 Organel pada sel tumbuhan yaitu: Nukleus,  Organel pada sel tumbuhan yaitu: Nukleus,
ribosom, retikulum endoplasma, aparatus ribosom, retikulum endoplasma, badan
golgi, vakuola, mitokondria, plastida, golgi, mitokondria, lisosom, sitoplasma,
sitoplasma, membran plasma, dinding sel. membran plasma, flagela

Bentuk sel tumbuhan seperti dalam buku Bentuk sel hewan seperti dalam buku
Campbell (2008): Campbell (2008):

Konsep pada buku panduan penggunaan media harus memperlihatkan:


 Fungsi Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
 Cara menggunakan media sel hewan dan sel tumbuhan dari bahan bekas
 Cara membuat media sel hewan dan sel tumbuhan dari bahan bekas

Gambar 2 Skema Eksplanasi hasil Need assesment dengan studi pustaka

3. Pengembangan Draf Produk (Develop preliminary menentukan bentuk organel pada hewan dan organel pada
form of product) tumbuhan (3) menentukan panduan penggunaan media
(1) menentukan nama, struktur dan fungsi setiap organel agar media efektiv, (4) percobaan menggunakan media.
yang dimiliki oleh sel hewan dan sel tumbuhan (2)

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 170


available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/
PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017
“Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”
Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan
Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)
Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

(a) (b)

Gambar 3. Struktur dan fungsi (a) sel hewan dan (b) sel tumbuhan dari bahan bekas

(a) (b)
Gambar 4.Buku panduan penggunaan media sel dari bahan bekas untuk (a) guru (b) siswa

4. Hasil Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary field


testing)
Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penilaian media Pengisian angket oleh siswa dilaksanakan pada tanggal 15
oleh siswa yaitu sejumlah 3 siswa yang mencerminkan April 2017. Angket berisi 15 item soal. Hasil penilaian
karakteristik populasi sasaran berdarkan tingkat prestasi media dalam tahap uji coba terbatas oleh siswa dapat
(pintar, sedang, rendah) kelas VII MTs SA Al-Hidayah dilihat pada tabel 1
Batu.
Tabel 1. Data Hasil Uji Coba Skala Kecil
Hasil Penilaian Selisih
No Nama
Sebelum Sesudah
1. Annisa Shava N.A 46,67 86,67 40
2. Asa Gesang L.R 26,67 73,3 46,63
3. Bukhri Muslim 6,67 53,3 46,63
Rata-rata 80,01/3= 26,67 213,27/3= 71,09 127,26/3=42,42

Berdasarkan data yang diperoleh seperti pada tabel meningkatkan rata-rata nilaipostest terhadap rata-rata nilai
4.3 diketahui bahwa media sel dari bahan bekas mampu pretest (dari rata-rata 26,67 menjadi 71,09). Ada kenaikan

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 171


available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/
PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017
“Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”
Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan
Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)
Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

rata-rata nilaipostest terhadap rata-rata nilai pretest Uji ahli media dan ahli materi dilakukan untuk
sebesar 42,42. Nilai tersebut merupakan nilai penilian efektivitas media yang dikembangkan peneliti.
kebermaknaan siswa (effect size) ketika belajar Hasil penilaian ahli materi oleh dosen pengampu mata
menggunakan media hasil pengembangan. Hal ini kuliah Biologi Sel yaitu Bapak Dr. Ainur Rofieq, M.Kes.
membuktikan terjadinya peningkatan pemahaman siswa Pengisian angket oleh ahli media dilaksanakan pada
tentang konsep struktur dan fungsi sel. tanggal 7 April 2017. Validasi data ahli materi
menggunakan instrumen angket dengan 15 item aspek
5. Hasil Revisi Uji Coba Lapangan Awal (Main product penilaian yang meliputi aspek keefektifan, isi/materi,
revision) daya tarik, dan bahasa dapat dilihat pada tabel 2.
Pada tahap uji coba lapangan media belum revisi,
hanya perekatan pada media agar tetap kuat.

Tabel 2. Data Hasil Penilaian oleh Ahli Materi


No Aspek Penilaian Persentase Kualifikasi
1. Keefektifan aspek isi/materi 84% Baik
2. Keefektifan aspek bahasa 85% Sangatbaik
3. Daya tarik aspek isi/materi 90% Sangatbaik
4. Daya tarik aspek bahasa 90% Sangatbaik

Hasil penilaian ahli materi oleh dosen ahli media ahli media dengan menggunakan instrumen angket
dan sumber pembelajaran yaitu Bapak Prof. Dr. Agr. dengan 15 item aspek penilaian yang meliputi aspek
Moh. Amin. S.Pd, M.Si. Pengisian angket oleh ahli media keefektifan, penyajian, daya tarik, dan tampilan media
dilaksanakan pada tanggal 14 April 2017. Validasi data dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Penilaian Media oleh Ahli Media


No Aspek Penilaian Persentase Kualifikasi
1. Keefektifan aspek tampilan 80% Baik
2. Keefektifan aspek penyajian 93% Sangat Baik
3. Daya tarik aspek tampilan 95% Sangat Baik
4. Daya tarik aspek penyajian 100% Sangat Baik

6. Hasil Uji Coba Lapangan (Main Field Testing) pretest pilihan ganda tentang Sel sebagai unit struktur
Hasil uji coba lapangan (eksperimen) dari produk organisasi kehidupan dan diberi waktu 30 menit untuk
hipotetik untuk melihat efektifitas sebelum dan sesudah menjawab. Selanjutnya, siswa diminta untuk
penggunaan media sel dari bahan bekas terhadap mempelajari sel dengan media sel tumbuhan dan sel
peningkatan penguasaan konsep siswa. Subyek hewan dari bahan bekas selama 30 menit. Setelah siswa
penelitian adalah semua siswa kelas VII MTs yang mempelajari sel, siswa diminta untuk mengerjakan soal
berjumlah 17 siswa. Mula-mula siswa diberikan 15 soal yang sama untuk data postest.

Tabel 4. Data Hasil Uji Eksperimen dengan pretest-postest one group


Hasil Penilaian Selisih
No Nama
Sebelum Sesudah
1. Annisa Shava N.A 26,67 80 53,33
2. Asa Gesang L.R 26,67 80 53,33
3. Bukhri Muslim 6,67 66,67 60
4. Duwi Nupita Sari 66,67 93,3 26,63
5. Hifni 33,33 73,3 40
6. Syauqi 33,33 73,3 40
7. Robbi Atul M. 60 93,3 33,3
8. Sa’i 26,67 80 53,33
9. Tri Devi Kusuma P. 40 93,3 53,3
10. A.Ferdinand Sinaga 20 73,3 53,3
11. Alfina Avrilita 33,33 80 46,67
12. Risky Hendri M. 20 73,3 53,3
13. Kharisma Nur Aini 20 80 60
14. Hamila 33,33 93,3 59,97
15. Oktavia Putri R. 20 80 60
16. Attalariq Ferdynand 20 80 60
17. M. Syauqi Ziyad 13,33 73,3 59,97
Rata-rata 500/17= 29,41 1366,37/17= 80,37 866,43/17=50,96

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 172


available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/
PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017
“Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”
Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan
Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)
Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa (effect size) ketika belajar menggunakan media hasil
media sel dari bahan bekas mampu meningkatkan rata- pengembangan. Hal ini membuktikan terjadinya
rata nilaipostest terhadap rata-rata nilai pretest (dari rata- peningkatan pemahaman siswa tentang konsep struktur
rata 29,41 menjadi 80,37). Ada kenaikan rata-rata dan fungsi sel. Grafik peningkatan penguasaan konsep
nilaipostest terhadap rata-rata nilai pretest sebesar 50,96. dapat dilihat pada gambar 4.13
Nilai tersebut merupakan nilai kebermaknaan siswa

100
80
60 Pretest
40 Postest
20
0
Uji Coba Skala Kecil Uji Coba Skala Besar

Gambar 4.13 Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa: (1) media pembelajaran untuk materi Sistem Organisasi
penggunaan media sel dari bahan bekas dapat Kehidupan
meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi 3. Media sel dari bahan bekas yang dikembangkan dapat
Sistem Organisasi Kehidupan, (2) pengembangan produk meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi
media sel dari bahan bekas dapat memenuhi kurikulum Sistem Organisasi Kehidupan, hal ini berdasarkan
dan KD 3.4 kelas VII mata pelajaran IPA, (3) Media sel pada uji coba skala kecil dan eksperimen. Pada uji
dari bahan bekas yang dikembangkan dapat dikategorikan skala kecil meningkat pada nilai rata-ratapostest
layak untuk digunakan dalam media pembelajaran untuk terhadap rata-rata nilai pretest (dari rata-rata 26,67
meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi menjadi 71,09). Sedangkan pada uji eksperimen
Sistem Organisasi Kehidupan. meningkat pada nilai rata-ratapostest terhadap rata-
rata nilai pretest (dari rata-rata 29,41 menjadi 80,37)
7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan dapat dikatakan bahwa penggunaan media sel dari
(Operational Product Revision) bahan bekas efektif meningkatkan penguasaan konsep
Pada tahap penyempurnaan produk ini dilakukan siswa.
berdasarkan hasil uji eksperimen dan dihasilkan produk Dengan pengembangan media berbasis penelitian
akhir media sel tumbuhan dan sel hewan dari bahan bekas kekinian, akan memberikan penguatan pengembangan
yang telah melewati prosedur uji eksperiemen dan sudah pendidikan yang dilandasi oleh perkembangan keilmuan
memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam IPA secara kontekstual (Amin, 2010; Amin, 2015 dan
kegiatan pembelajaran. Amin, 2016).

PENUTUP Saran
Bagi peneliti untuk selanjutnya diharapkan dapat
Kesimpulan melanjutkan penelitian pengembangan ini kedalam tahap
1. Hasil pengembangan produk yaitu media sel dari uji pelaksanaan lapangan, penyempurnaan produk akhir,
bahan bekas dibuat berdasarkan hasil need assesment diseminasi dan implementasi.
meliputi studi lapangan dan analisis RPP. Media
dibuat dalam ukuran 35cm x 30cm x 30cm, DAFTAR RUJUKAN
disesuaikan dengan bentuk sel tumbuhan dan sel
hewan digunakan untuk menggambarkan sel hewan Amin, M. 2010. Implementasi Hasil-Hasil Penelitian
dan sel tumbuhan dari bentuk yang menyerupai Bidang Biologi Dalam Pemebelajaran. Proseding
sebenarnya untuk siswa SMP/MTs kelas VII. Seminar Biologi. Vol.1 No.7. diakses dari
2. Media tentang sel dari bahan bekas berdasarkan http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/articl
validitas dan efektivitas dikategorikan layak dengan e/view/1202
kualifikasi tinggi dan dapat diaplikasikan sebagai
Amin, M. 2015. Biologi sebagai Sumber Belajar untuk

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 173


available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/
PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017
“Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”
Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan
Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)
Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Generasi Masa Kini dan Mendatang yang Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Materi Pelatihan
Berintegritas dan Berperadapan Tinggi. Pidato Terintegrasi Pelajaran Sains. Jakarta: Bagian
Pengukuhan Guru Besar. Kemristekdikti. Proyek Pengembangan dan Sistem Pengendalian
Universitas Negeri Malang.
Haryono, Y., Mujiburrahman. Pengembangan Multi
Amin, M. 2016. Pesatnya Perkembangan Biologi dan Media Pembelajaran Menulis dan Membaca
Tantangan Pembelajarannya pada Abad 21. Permulaan Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Jurnal
Makalah utama pada Seminar Nasional Sains Kependidikan. Vol. 13 (4) 383-391
Teknologi dan Pembelajarannya di Universitas
Nurani, Y. 2012. Pengembangan Media Daur Ulang
Muhammadiyah Surakarta. 21 Mei 2016.
Berbasis Kecerdasan Jamak dalam Peningkatan
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Keterampilan Hidup Anak Usia Dini. Jurnal
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Cakrawala Pendidikan. Vol. 1(1) 67-81
Borg, W.C & Gall, M.D. 1984. Educational Research An Rosyada, D. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung
Introduction. New York and London: Longman Persada.
Campbell, N. A, J. B. Reece & Mitcell. 2008. Biologi
Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 174


available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

Anda mungkin juga menyukai