KATA PENGANTAR
Buku ini berisi 11 materi yang disampaikan dalam rangkaian kegiatan BLMML 2016
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Adapun materi-materi tersebut adalah How
To Be A Good Leader, Public Speaking, KSK, SC dan OC, Administrasi
Kesekretariatan Dan LPJ, Administrasi Keuangan Organisasi Kemahasiswaan, Proposal
Kegiatan, Sponsorship, Berpikir Kritis, Pembuatan Kajian, dan Aksi, Inisiasi
Manajemen Waktu, Sejarah Pergerakan Mahasiswa, serta Keterampilan Bertanya.
Terima kasih penulis ucapkan pada pihak-pihak yang telah mendukung proses
pembuatan buku ini, termasuk para pembicara atas segalan batuannya.
Om swastyastu,
Sebelumnya saya panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena
semua kelancaran dan persiapan acara ini tidak terlepas dari rahmat-Nya. Tidak lupa
juga saya ucapkan terima kasih banyak kepada dr.Jawi selalu Wakil Dekan III, kak Obie
selaku ketua BEM, kakYusa dan kak Govinda selaku Steering Committee, serta seluruh
panitia yang terlibat karena tanpa mereka maka acara ini tidak akan berjalan seperti
sekarang.
Basic Lesson on Mastering Management and Leadership adalah program kerja
dari departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) BEM FK Unud, yang
merupakan rangkaian kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Managemen Mahasiswa
(LKMM) dalam tingkatan dasar dan di bawah naungan fakultas. Tujuan utama dari
kegiatan ini tidak terlepas dari poin penting departemen PSDM sendiri yakni
mengembangkan sumber daya manusia yang ada dan dalam hal ini adalah mahasiswa
baru agar selama proses pembelajaran di FK Unud nantinya tidak hanya menjadi bibit
tenaga kesehatan yang hanya berorientasi pada pendidikan akademis namun juga
memiliki soft skill serta karakter yang baik.
Pemimpin merupakan sosok yang mampu memberikan pengaruh kepada orang
lain. Sebelum dapat memimpin orang lain, seorang pemimpin harus memimpin dirinya
sendiri terlebih dahulu. Oleh karena itu, pemimpin haruslah cakap, memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi, disiplin, menghormati, serta dapat merangkul orang-orang
yang dipimpinnya. Pada dasarnya, setiap manusia adalah seorang pemimpin, yaitu
pemimpin bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu, lewat kegiatan BLMML ini diharapkan
kami mampu membimbing adik-adik yang baru masuk ke Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana ini dapat menjadi pemimpin yang unggul, mandiri, dan berbudaya
baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang-orang di lingkungannya. Sehingga tema
yang kami usung yakni "Today's Learners Tomorrow's Leaders" dapat tercapai dengan
baik. Saya mewakili seluruh panitia mempunyai harapan besar bahwa acara ini dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan segala dinamikanya tanpa ada kendala apapun.
Akhir kata, saya ucapkan Parama Santi. Om Santi Santi Santi Om.
Ketua Panitia
DAFTAR ISI
Cover Buku
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Sambutan Ketua Panitia BLMML 2016 ............................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
Materi
1. How To Be A Good Leader .................................................................. 1
2. Public Speaking .................................................................................... 4
3. KSK, SC dan OC .................................................................................. 7
4. Administrasi Kesekretariatan Dan LPJ ................................................. 14
5. Administrasi Keuangan Organisasi Kemahasiswaan ............................ 29
6. Proposal Kegiatan................................................................................. 45
7. Sponsorship .......................................................................................... 54
8. Berpikir Kritis, Pembuatan Kajian, dan Aksi ....................................... 57
9. Inisiasi Manajemen Waktu ................................................................... 60
10. Sejarah Pergerakan Mahasiswa ............................................................ 66
11. Keterampilan Bertanya ......................................................................... 73
Curriculum Vitae ................................................................................................ 80
Tipe kepemimpinan ini melibatkan pemimpin dan satu atau lebih rekan kerja
saat proses pembuatan keputusan. Bagaimana pun juga, pemimpin yang
memegang otoritas dalam pengambilan keputusan final. Menggunakan tipe ini
bukan menunjukkan kelemahan, melainkan menandakan suatu kekuatan yang
akan dihormati oleh rekan kerja anda.. Tipe ini dapat membuat rekan kerja
menjadi bagian dari tim dan membuat anda mengambil keputusan lebih baik
lagi.
3. Delegatif (Free-reign)
Pada tipe ini, pemimpin mengijinkan rekan kerja untuk membuat keputusan
namun masih bertanggungjawab pada keputusan yang di buat. Hal ini
dilaksanakan saat rekan kerja dapat menganalisa situasi dan memutuskan apa
yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Tipe ini digunakan saat
anda memiliki kepercayaan penuh pada rekan kerja anda.
Pemimpin yang baik dan bijak menggunakan tipe kepemimpinan ini sesuai
dengan kondisi yang dihadapi pada saat itu. Pemimpin yang buruk hanya menggunakan
dan terpaku pada satu jenis tipe kepemimpinan saja.
DAFTAR PUSTAKA
1. Maxwell, John C. 1995, “Ujian Terpenting Kepemimpinan : Menciptakan
Perubahan Positif” dalam : buku Mengembangkan Kepemimpinan Di Dalam Diri
Anda.Binarupa Aksara.Jakarta.
2. Maxwell, John C. 2001, 21 Hukum Kepemimpinan Sejati. Interaksara.
3. Maxwell, John C. 2014, Developing The Leader Within You , mic Publishing,
Jakarta
4. Semuil Tjiharjadi, To Be A Great Leader : Konteks Kepemimpinan & Dasar
Kepemimpinan, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
5. Setiawan, Andrie. 2014. How to be a good leader. Buku Pandual BLMML 2014.
Denpasar.
PUBLIC SPEAKING
Oleh: A. A. Istri Dessy Sri Wangi
“Speak up your ideas that will influence all people to make
a better change in their life“
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat terlepas dari komunikasi.
Komunikasi adalah proses pengiriman (sending) dan penerimaan (receiving) informasi
yang dilakukan oleh dua individu atau lebih secara efektif sehingga pesan dapat dengan
mudah dipahami. Namun berbeda halnya komunikasi yang dilakukan didepan umum
yakni public speaking. Public speaking memerlukan keterampilan khusus, mencakup
dalam hal penyampaian pesan, memotivasi, serta persuasif/mempengaruhi orang lain.
3. Penyampaian
Terdapat beberapa metode penyampaian materi/informasi :
a. Impromptu (Spontanitas)
Penyampaian informasi/materi secara lisan dan tanpa adanya persiapan. Biasanya
digunakan oleh orang yang sudah menguasai apa yang ingin disampaikan.
Keunggulannya adalah pembicara terlihat lebih menarik dalam menyampaikan
materi dan terkesan tidak, namun kelemahannya adalah penyampaian menjadi
tersendat-sendat bagi yang tidak terbiasa dalam public speaking.
b. Manuskrip (Membaca naskah)
Metode manuskrip cukup mudah karena pembica hanya membaca naskah yang
telah dipersiapkan. Seorang pemula atau yang belum terbiasa berpidato lebih baik
menggunakan cara ini agar gagasan yang akan disampaikan tidak ada yang
terlupakan serta dapat disampaikan dengan runtut.
c. Memoriter (Menghafal naskah)
Penyampaian informasi/materi pada metode ini adalah dengan cara menghapal
naskah, namun jika ada kalimat yang terlupa, maka akan mempengaruhi dari
penyampaian berikutnya. Kelemahan yaitu pembicara cenderung tanpa
penghayatan, kurang komunikatif, dan tidak dapat menyesuaikan dengan situasi.
d. Ekstemporer (Menjabarkan kerangka)
Metode ini digunakan dengan menggunakan catatan singkat, yakni hanya mencatat
poin-poinnya dan menjabarkan sesuai dengan ingatan serta dapat improvisasi.
Keunggulan cara ini adalah penyampaian akan runtut, lebih komunikatif, dan
pokok-pokok yang ingin disampaikan tidak akan terlupakan.
4. Kontak Visual
Kontak visual (eye-contact) mempengaruhi perhatian dari audiens. Usahakan agar
dapat melihat seluruh audiens dan tidak terfokus pada hal-hal diluar audiens.
5. Olah Vokal
Olah vocal, meliputi intonasi suara, kejelasan, keragaman kata, dan ritma suara,
yang tepat akan mempengaruhi informasi menjadi lebih menarik untuk didengar.
6. Bahasa Non-verbal (Gesture dan Ekspresi)
Kesesuaian antara perilaku dan informasi yang disampaikan membuat public
speaker terlihat percaya diri, tegas, dan dapat menekankan poin-poin informasi yang
penting. Adapun gesture yang digunakan yaitu Spontan dan alamiah, Terkoordinasi
oleh dengan seluruh gerak tubuh, Dilakukan pada saat yang tepat, Mendukung
pemaknaan pesan, dan Sesuai dengan situasi/keadaan. Sedangkan ekspresi berfungsi
untuk menekankan perasaan yang sedang dirasakan sesuai dengan topik yang dibahas.
7. Ice Breaking
Teknik ice breaking dapat dilakukan saat opening/membuka pembicaraan ataupun
saat audiens sudah mulai terlihat bosan. Hal yang dapat dilakukan yaitu
bercerita/berbagi pengalaman sesuai materi yang disampaiakan, joke, dan games.
Daftar Pustaka
1. G, Gabri. 2011. Seni Pidato, Petunjuk Praktis Public Speaking. Yogyakarta:
Cemerlang Publishing.
2. https://persuasivepublicspeaking.wordpress.com/2015/03/27/9-alasan-mengapa-
public-speaking-penting/ [internet] diakses pada tanggal 9 Agustus 2016.
3. http://repository.petra.ac.id/16397/1/Publikasi1_93018_972.pdf [internet] diakses
pada tanggal 10 Agustus 2016.
KSK yang telah dibuat wajib dilampirkan di proposal kegiatan pada saat
pengajuan proposal serta dilampirkan di LPJ kegiatan. Adapun dalam KSK hendaknya
terdapat hal-hal sebagai berikut :
1. Tim penyusun KSK
Terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota. Jabatan pada tim penyusun KSK tidak
harus sama dengan jabatan pada kepanitiaan yang akan dilaksanakan. Jumlah tim
penyusun yang ideal disarankan antara 3 – 4 orang
2. Gambaran Umum Kegiatan
Gambaran secara garis besar tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Misalnya
gambaran rangkaian kegiatan, siapa pematerinya, tanggal dan tempat kegiatan, dll.
3. Perkiraan kesulitan dan rencana penanggulangannya
Merupakan rangkuman kemungkinan hambatan – hambatan yang ditemukan
selama perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, serta solusi yang akan diambil
apabila menjumpai hambatan tersebut.
4. Rencana kerjasama dengan institusi/instansi terkait
Merupakan daftar instansi yang berpotensi untuk memberikan dukungan terhadap
acara yang akan dilaksanakan
5. Tata urutan kerja
Langkah – langkah spesifik yang akan dilaksanakan selama masa persiapan dan
pelaksanaan kegiatan. Contoh : penyusunan proposal, pencarian peserta dll
6. Penyusunan jadwal peninjauan kinerja
Merupakan jadwal rapat – rapat evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kegiatan
telah berjalan
7. Penyusunan jadwal kerja paripurna
Merupakan kombinasi dari tata urutan kerja dan penanggalan kalender tiap
bulannya. Untuk memastikan bahwa semua tata urutan kerja memiliki deadline
waktu yang sesuai dengan bobot kesulitan masing – masing langkah urutan kerja.
Format KSK
KERTAS SATUAN KERJA ................(Cetak Tebal,Center)
NAMA KEGIATAN...........(Cetak Tebal,Center)
STEERING COMMITEE
SC yang telah dipilih, bersama-sama dengan ketua atau panitia akan menyusun
KSK dan OC akan melaksanakan kegiatan berdasarkan konsep yang tertuang dalam
KSK tersebut. Setelah kegiatan selesai OC akan membuat Laporan Pertanggungjawaban
(LPJ) yang akan disampaikan terlebih dahulu kepada SC untuk dinilai. Kemudian SC
dan OC menyampaikan LPJ ataupun hasil pembahasannya kepada ketua lembaga yang
akan dipertanggungjawabkan selanjutnya dalam konteks musang atau musma.
Dalam OC ini biasanya akan dibagi menjadi beberapa bagian seperti ketua,
bendahara, sekretaris, sie acara, sie perlengkapan, sie tranport, dan lain-lain Akan tetapi
dalam pelaksanaanya masih banyak OC yang masih terpaku pada Laporan
Pertanggungjawab (LPJ) kegiatan tahun lalu. Sebaiknya OC harus mampu berpikir lebih
kreatif, terbuka, dan inovatif sehingga mampu meningkatkan kualitas kegiatan dan
memperoleh kesuksesan yang lebih baik.
Penerapan SKP
1. Setiap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana wajib memenuhi
syarat SKP minimal yang telah ditentukan dibawah ini
2. Setiap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang akan
melewati yudisium sarjana harus memenuhi syarat-syarat berikut ini :
a. Wajib memenuhi akumulasi bobot SKP minimal 50 poin
b. Wajib ikut serta baik sebagai peserta atau panitia dalam kegiatan
pengabdian masyarakat pasca rangkaian kegiatan penerimaan mahasiswa
baru dengan ketentuan :
• Kegiatan pengabdian masyarakat adalah kegiatan dimana mahasiswa dapat
menerapkan ilmu sesuai profesinya (termasuk peserta donor darah), yang
diadakan di luar kampus oleh lembaga yang diakui di tingkat universitas
maupun fakultas.
• Lembaga yang dimaksud oleh poin 1 adalah Ikatan Organisasi Mahasiswa
Sejenis, BEM-PM, UKM, Paguyuban keagamaan tingkat universitas,
DAFTAR PUSTAKA
1. Aryasa, Igm Ardika. 2014. Trigonum Ketua Lembaga, SC, OC. Buku Materi
LKMM-SK tingkat Fakultas BEM FK Unud 2014. Denpasar.
2. Andika, Gde Dedy. 2008. Trigonum Ketua Lembaga, SC, OC. Buku Materi
Upgrading Bem FK Unud 2008. Denpasar.
3. Adyani, IGA Prapti. 2014. KSK, Proposal Kegiatan, dan Laporan
Pertanggungjawaban. Buku Materi LKMM-SK tingkat Fakultas BEM FK Unud
2014. Denpasar.
4. Devi , IGA Sri Maharani. 2016. Panduan Sistem Manajemen & Kesekretariatan
BEM FK Unud. Denpasar.
5. BPM FK Unud. 2016. Pengesahan Amandemen Pedoman Pelaksanaan SKP
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar.
Sekretaris kegiatan, ketua kegiatan, Ketua BSO, Ketua BEM FK Unud Wakil
Dekan III FK Unud
Surat untuk kegiatan yang diselenggarakan HM
Sekretaris kegiatan, ketua kegiatan, Ketua HM, Ketua BEM FK Unud Wakil
Dekan III FK Unud
d. Surat yang sudah diajukan ke BEM, akan di acc oleh Sekretaris BEM. Apabila
tanggal dan tempat yang diajukan sudah digunakan oleh kegiatan lain maka surat
belum dapat di acc dan diharapkan mencari alternative tanggal lain dengan melihat
time table BEM.
e. Bagian surat yang dicetak tebal dan digaris bawah hanya bagian nama dan
NIM/NIP, sisanya ditulis biasa
3. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
3.1 Gambaran Umum
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) adalah suatu laporan yang berisi tentang laporan
kegiatan dan keuangan serta lampiran-lampiran arsip kegiatan tersebut yang disusun dan
diselesaikan setelah berakhirnya suatu kegiatan. LPJ juga merupakan bukti legalnya
suatu kegiatan berakhir (Arjawa, 2010).
LPJ mempunyai 2 fungsi, yaitu:
1. Sebagai bentuk pertanggungjawaban suatu kegiatan secara formal kepada
pihak otoritas
2. Sebagai sumber informasi yang diperlukan untuk bahan pertimbangan bagi
kepanitiaan kegiatan serupa di masa mendatang
Diharapakan pihak panitia sudah membuat catatan-catatan kecil mulai dari
perencanaan kegiatan sampai hari H sehingga nantinya pihak panitia dapat menyusun
LPJ yang komprehensif.
1. Cover LPJ
Penjelasan tentang cover dapat dilihat pada ketentuan umum LPJ
2. Lembar Pengesahan LPJ
Aturan khusus lembar pengesahan LPJ dibahas pada point 5.4 dan 5.5
3. Kata Pengantar
Merupakan refleksi dan ucapan terima kasih penulis LPJ
4. Daftar Isi
Daftar halaman dari isi LPJ
5. Latar Belakang dan Tujuan Kegiatan
5.1 Latar Belakang
Merupakan latar belakang dari pelaksanaan kegiatan, hampir mirip dengan
latar belakang pada proposal
5.2 Tujuan Kegiatan
Merupakan tujuan dari pelaksanaan kegiatan, hampir mirip dengan dengan
tujuan pada proposal
6. Perencanaan
Merupakan paparan berbagai hal yang ditemui/dilaksanakan panitia selama
persiapan kegiatan hingga H-1 kegiatan. Adapun bagian–bagiannya adalah :
6.1 Tata urutan kerja
Berisi tentang langkah-langkah kerja pihak panitia dalam mempersiapkan
kegiatan tersebut
6.2 Kerjasama
Berisi tentang pihak-pihak terkait yang memberikan sumbangan/menjadi
sponsor pada kegiatan tersebut
6.3 Pembagian kerja (job description)
Berisi tentang tugas dari masing-masing panitia, mulai dari panitia inti hingga
tugas dari setiap sie
6.4 Hambatan dan solusi
LAMPIRAN 1
Format KSK (Lihat halaman 8)
LAMPIRAN 2
Format Proposal Kegiatan (Lihat halaman 49)
LAMPIRAN 3
Format Lembar Pengesahan LMFK (Lihat halaman 50)
Format Lembar Pengesahan BSO (Lihat halaman 51)
Format Lembar Pengesahan HM (Lihat halaman 52)
LAMPIRAN 4
Format LPJ
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bagian inti LPJ, yaitu :
KOP SURAT
2.5 Rekomendasi
a. ..............................................
3.5Rekomendasi
a. ...........................................
IV. LAPORAN KEUANGAN
PEMASUKAN
No. Gambaran Rincian Total (Rp.)
TOTAL PEMASUKAN
PENGELUARAN
No. Gambaran Jumlah Harga Satuan Total
(Rp.) (Rp.)
Bidang xxxxxxx
Sie xxxxxxxxxx
1 Xxxxxxxxxx Xxx
satuan
2 Dst
Sub Total
TOTAL PENGELUARAN
TOTAL PEMASUKAN
KONDISI KEUANGAN
V. LAMPIRAN – LAMPIRAN
Format daftar surat keluar masuk
Tanggal No.Surat Perihal Kepada Keterangan
LAMPIRAN 5
Format Lembar Pengesahan LPJ
KOP SURAT
Denpasar,...............
Panitia Pelaksana xxxx
Ketua, Bendahara,
Cap Panpel
Mengetahui,
Ketua BEM Bendahara BEM
Fakultas Kedokteran Univ. Udayana Fakultas Kedokteran Univ. Udayana
Cap BEM
Cap
Fakultas
LAMPIRAN 6
Format Surat
PANITIA PELAKSANA xxx
NAMA LEMBAGA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Jln. PB. Sudirman, Denpasar – Bali
Telp (0361) 222510, Fax (0361) 246656
Yth. xxxxx
di
____________
Dengan hormat,
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Denpasar, .....xxxx
Panitia Pelaksana
Ketua Sekretaris,
Cap Panpel
LAMPIRAN 7
Format Sususnan Kepanitian
SUSUNAN PANITIA
BASIC LESSON ON MASTERING MANAGEMENT
AND LEADERSHIP (BLMML) 2015
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERITAS UDAYANA
Pelindung : Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
DAFTAR PUSTAKA
1. Yuwono, Friska Natalia. 2009. Pedoman Proposal dan LPJ BEM FK Unud.
Denpasar.
2. Novi Udayani, Iska. 2011. Kertas Satuan Kerja (KSK) dalam Buku Materi
BLMML BEM FK Unud 2011. Denpasar.
3. Dewi Aryaningrat, Sintha. 2012. Proposal Kegiatan dan Laporan
Pertanggungjawaban dalam Buku Materi BLMML BEM FK Unud 2012.
Denpasar.
4. Pradnyawati Yunita. 2013. Pedoman Proposal, LPJ dan Manajemen
Kesekretariatan BEM FK Unud. Denpasar.
5. Sri Maharani D, IGA. 2016. Panduan Sistem Manajemen & Kesekretariatan
BEM FK Unud 2016. Denpasar.
organisai, apakah dalam kondisi surplus atau defisit, total pendapatan, total
pengeluaran yang dilakukan, sisa dana yang masih bisa digunakan, serta aset yang
dimiliki oleh sebuah organisasi.
2) Fungsi Pertanggungjawaban
Fungsi ini ditujukan untuk menilai sebuah kegiatan. Dengan adanya sebuah
pertanggungjawaban kita bisa menunjukkan seluruh kegiatan atau program kerja
yang dimiliki oleh sebuah organisasi.
3) Fungsi Dokumentasi
Semua aktivitas administrasi keuangan yang telah dilakukan tetap disimpan sebagai
arsip. Tujuannya adalah untuk mempermudah pertanggungjawaban dan dapat
digunakan sebagai acuan kegiatan mendatang.
Ketiga fungsi di atas dapat berjalan dengan baik apabila administrasi keuangan
dilakukan sesuai dengan sistem dan prosedur standar yang efektif, meliputi:
a. Fungsi pelaksanaan pengelolaan keuangan yang harus jelas, tertib, dan aman.
b. Prosedur penerimaan dan pengeluaran dana harus jelas, serta pencatatan dan
pengarsipan bukti dilakukan dengan teliti dan tertib sehingga nantinya dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik.
c. Metode pembukuan yang tepat dan sesuai agar semua pihak dapat memahaminya
2) Anggaran (budget)
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi maka
perencanaan yang cermat sangat dibutuhkan, termasuk mengenai rencana alokasi
anggaran. Alokasi anggaran merupakan suatu pendekatan formal dan sistematis
dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi,
dan pengawasan. Bersifat formal karena anggaran tersebut disusun dengan sengaja
dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis. Sistematis karena anggaran
tersebut disusun dengan berurutan berdasarkan alur waktu dan berdasarkan suatu
logika. Anggaran yang dibuat juga merupakan suatu hasil dari pengambilan
keputusan yang berdasar pada beberapa asumsi tertentu yang dibuat berdasarkan
perhitungan yang cermat pada saat itu.
Di dalam menyusun suat anggaran organisasi, perlu diperhatikan bahwa
anggaran yang disusun harus realistis, luwes, dan kontinyu. Realistis, artinya tidak
terlalu optimis ataupun terlalu pesimis tetapi disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Luwes, artinya tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan
keadaan yang memungkinkan dapat berubah sewaktu-waktu. Sedangkan kontinyu,
artinya membutuhkan perhatian secara terus menerus.
3) Pembukuan
Sistem pembukuan yang baik dan kesanggupan bekerja teliti dengan angka-angka
merupakan modal dasar bagi pembukuan suatu organisasi. Masukkan perincian
pos-pos dalam buku kas. Penataan buku kas harus terbaru dan sesuai dengan
lembaran-lembaran buku penerimaan dan pengeluaran pada saat tertentu sehingga
posisi keuangan dengan mudah dapat diketahui.
4) Laporan keuangan
Salah satu upaya konkret untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan suatu organisasi adalah adanya laporan pertanggungjawaban
organisasi ataupun kepanitiaan. Laporan ini dibuat dalam bentuk laporan keuangan
yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar aturan
format laporan keuangan yang telah ditetapkan oleh BEM FK UNUD. Laporan
keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama
satu periode pelaporan.
Laporan keuangan terutama digunakan untuk:
a. Membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan
dengan anggaran yang telah ditetapkan;
b. Menilai kondisi keuangan;
c. Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan;
Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan
organisasi/kepanitiaan antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan (tren) posisi dan kinerja keuangan. Pengukuran dan
penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa
harus dilakukan secara konsisten untuk organisasi/kepanitiaan.
Antarperiode organisasi/kegiatan yang sama dan untuk
organisasi/kegiatan yang berbeda.
Tepat waktu
Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya, maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang
substansial.
Penyajian wajar
Leporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yang
wajar ditinjau dari cara menyajikan dengan wajar, posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi.
5) Dana
Dana dari suatu organisasi dapat diperoleh dari beberapa pihak. Perlu diketahui
dalam organisasi kemahasiswaan yang ada di FK UNUD, sumber dana yang
diperoleh BEM biasanya terbagi menjadi sumber dana ekstern dan sumber dana
intern.
Adapun sumber dana intern meliputi dana kemahasiswaan berdasarkan program
kerja BEM, kas bem, dan dana abadi.
a. Dana kemahasiswaan/Dana BEM
Bersifat tunai
Turun 2-3 bulan setelah penyelesaian kuitansi di bagian keuangan
Menyerahkan LPJ ke bagian keuangan dan kemahasiswaan sejumlah
dana proker
Mata anggaran hanya berupa belanja bahan (konsumsi atau ATK)
Rincian Pajak
No Jenis Nilai Tarif Pajak Ket
Belanja Kuitansi PPN PPH PPH
Psl 22 Psl 23
1 Konsumsi ≥ 2 juta - 1,5% - Warung dg NPWP
Berapa - 2% - Catering dg NPWP
pun
nilainya
b. Kas BEM
Bersifat tunai/pinjaman
Di pegang oleh bendahara I BEM
Pajak 0%
Jika meminjam harus dikembalikan
Hal-hal selain di atas, akan disesuaikan dengan keadaan serta mengacu
pada pertimbangan ketua dan bendahara BEM
Menyerahkan LPJ sejumlah dana riil yang dikeluarkan
Hanya dipinjamkan untuk kegiatan BEM
Alur Pengelolaan Kas BEM
Pembuatan KSK dan Proposal Kegiatan
Persetujuan jumlah dana yg akan diberikan oleh Ketua & Bendahara BEM
KSK dan proposal yang telah dilegalisir harus ada sebelum pelaksanaan kegiatan.
Pencatatan dilakukan oleh “bendahara” tiap departemen/divisi. Disini diharapkan
c. Dana Prodi/Dana HM
Bersifat tunai
Mata anggaran berupa belanja bahan secara umum berupa ATK dan
konsumsi
Ketentuan pajak sama dengan dana bem
Digunakan oleh setiap HM di seluruh prodi di FK Unud
Jumlah dana untuk setiap HM berbeda – beda dan tanggung jawab
pengelolaannya diserahkan kepada bendahara HM
Ketentuan penurunan dana dan laporan keuangan HM sama dengan BEM
yaitu berkoordinasi dengan pihak kemahasiswaan dan keuangan FK
Unud.
d. Dana Abadi
Bersifat pinjaman
Pajak 0%
Langsung dapat dana setelah memenuhi syarat mengisi form peminjaman
panjar
Harus dikembalikan
Bisa dipinjam oleh seluruh LMFK dan BSO
Jumlah nominal dana yang dipinjam tidak boleh melebihi batas jumlah
dana yang tertulis di proker setelah dipotong pajak (asal mampu
mengembalikan)
Jika melebihi batas, atas pertimbangan ketua dan bendahara BEM akan
diijinkan
Alur peminjaman dana abadi
Setelah panitia kegiatan menyelesaikan proposal kegiatan, maka panitia
kegiatan biasanya menunggu dana turun selama kurang lebih 3 bulan.
Sambil menunggu, panitia kegiatan bisa meminjam dana dari dana abadi.
Adapaun sistematika langkah-langkah tersebut, antara lain :
Pengesahan Form Peminjaman Panjar, berisikan tanda tangan:
ketua kegiatan
bendahara BEM FK UNUD
ketua BEM FK UNUD
Pembantu Dekan III
Dana cair sejumlah uang yang tertera pada form peminjaman dan pada hari itu juga
Sedangkan sumber dana ekstern adalah dana bantuan dari rektorat dan sponsor.
a. Dana rektorat
Menyerahkan LPJ ke rektorat sejumlah dana yang dibantu
Berkoordinasi dengan pihak kemahasiswaan mengenai penurunan
dananya
b. Sponsor (baik instansi pemerintah maupun swasta)
Sesuai kesepakatan dengan sponsor terkait
Jangan lupakan surat kesepakatan sponsor
PEMASUKAN
PENGELUARAN
A. SIE KESEKRETARIATAN
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Fotokopi 2500 lembar 150.00 375,000.00
2 Kertas HVS 2 rim 50,000.00 100,000.00
Subtotal 475,000.00
B. SIE KONSUMSI
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Nasi kotak 350 kotak 20,000.00 7,000,000.00
2 Snack kotak 35 kotak 8,000.00 280,000.00
Subtotal 7,280,000.00
TOTAL 7,755,000.00
Total Pemasukan : Rp
Total Pengeluaran : Rp
Kekurangan Dana : Rp
Mengetahui,
Pembantu Dekan II FK Unud Bendahara BEM
Dr.dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, Msi I Gusti Ayu Dian Noviyani S.
NIP. 19570513 198601 1 001 NIM. 1302005225
PEMASUKAN
PENGELUARAN
A. SIE KESEKRETARIATAN
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Fotokopi 2500 lembar 150.00 375,000.00
2 Kertas HVS 2 rim 50,000.00 100,000.00
Subtotal 475,000.00
B. SIE KONSUMSI
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Nasi kotak 350 kotak 20,000.00 7,000,000.00
2 Snack kotak 35 kotak 8,000.00 280,000.00
Subtotal 7,280,000.00
TOTAL 7,755,000.00
Total Pemasukan : Rp
Total Pengeluaran : Rp
Total Kekurangan : Rp
Mengetahui,
Bendahara LMFK/BSO/HM
XXXXXXXXXXXXXXXX
NIM. XXXXX
PEMASUKAN
No Uraian Rincian (Rp) Total (Rp)
1 Dana Kemahasiswaan Prodi 7,000,000.00 7,000,000.00
2 Dst
TOTAL 7,000,000.00
PENGELUARAN
A. SIE KESEKRETARIATAN
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Fotokopi 2500 lembar 150.00 375,000.00
2 Kertas HVS 2 rim 50,000.00 100,000.00
Subtotal 475,000.00
B. SIE KONSUMSI
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Nasi kotak 350 kotak 20,000.00 7,000,000.00
2 Snack kotak 35 kotak 8,000.00 280,000.00
Subtotal 7,280,000.00
TOTAL 7,755,000.00
Total Pemasukan : Rp
Total Pengeluaran : Rp
Total Kekurangan : Rp
Mengetahui,
Ketua Prodi Bendahara HM
XXXXX XXXXX
NIP. XXXXX NIM. XXXXX
Mengetahui,
PEMASUKAN
PENGELUARAN
A. SIE KESEKRETARIATAN
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Fotokopi 2500 lembar 150.00 375,000.00
2 Kertas HVS 2 rim 50,000.00 100,000.00
Subtotal 475,000.00
B. SIE KONSUMSI
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Nasi kotak 350 kotak 20,000.00 7,000,000.00
2 Snack kotak 35 kotak 8,000.00 280,000.00
Subtotal 7,280,000.00
TOTAL 7,755,000.00
Total Pemasukan : Rp
Total Pengeluaran : Rp
Total Kekurangan : Rp
Mengetahui,
Bendahara HM
XXXXXXXXXXXXXX
NIM. XXXXXXXXXX
No Nama TTD
Snack Nasi
1.
2.
dst.
PEMASUKAN
No Uraian Rincian (Rp) Total (Rp)
1 Dana BEM 7,000,000.00 7,000,000.00
TOTAL PEMASUKAN 7,000,000.00
PENGELUARAN
A. SIE KESEKRETARIATAN
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Fotokopi 2500 lembar 150.00 375,000.00
2 Kertas HVS 2 rim 50,000.00 100,000.00
Subtotal 475,000.00
B. SIE KONSUMSI
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Nasi kotak 350 kotak 20,000.00 7,000,000.00
2 Snack kotak 35 kotak 8,000.00 280,000.00
Subtotal 7,280,000.00
TOTAL PENGELUARAN 7,755,000.00
Total Pemasukan : Rp
Total Pengeluaran : Rp
Sisa Dana : Rp
DAFTAR PUSTAKA
PROPOSAL KEGIATAN
Oleh: A.A.Istri Agung Siswandewi
Istilah Proposal berasal dari kata to propose; propata yang artinya mengajukan
atau mengusulkan. Proposal kegiatan merupakan penawaran berupa rumusan gagasan
tentang konsep dari kegiatan yang akan dilakukan untuk mendapatkan dukungan atau
persetujuan dan merupakan suatu perencanaan tertulis yang mutlak untuk dibuat. Ini
merupakan kunci dan dasar bagi kepanitiaan untuk melangkah apabila proposal disetujui
oleh pihak otoritas (Ketua BEM FK UNUD, WK III,dan WK II). Fungsi dan tujuan
pembuatan proposal adalah sebagai landasan berpijak dalam proses pelaksanaan
kegiatan, acuan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dari suatu kegiatan,
dan memberikan kemudahan kepada penyelenggara dalam ] memperoleh dukungan.
Adapun alur pengesahan proposal yang berlaku di lingkungan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana adalah sebagai berikut.
ACC “Sekretaris dan
Penyusunan KSK
dan Kotak IN BEM Bendahara BEM dan
Proposal Kegiatan Pengesahan “Ketua
BEM” (tanda tangan)
Pencatatan
Melapor ke Kasubag
kegiatan di loket Kotak OUT BEM
Kemahasiswaan Kemahasiswaan
* Untuk pengesahan, tanda tangan di mulai dari sekretaris Kegiatan → Ketua Kegiatan
→ Ketua BSO/HM→Ketua BEM. Pada pengesahan dari WK 3 dilakukan setelah
mencatat kegiatan dan melapor ke kasubag kemahasiswaan.
Ketentuan Umum
a. Proposal diketik dengan jenis huruf Verdana karena bentuknya yang tegas dengan
ukuran 10 pt, spasi 1,5.
b. Dibuat pada kertas ukuran A4 70/80 gram
c. Margin kiri 3 cm, margin lain menyesuaikan dengan kop dan variasi dari
kepanitiaan bersangkutan
d. Pada setiap lembaran proposal mencantumkan kop surat kegiatan bersangkutan pada
bagian atas. Bagian kop paling atas menuliskan institusi pelaksana terkecil ruang
lingkupnya, semakin ke bawah, semakin meluas dan tulisan pada kop paling bawah
adalah kesekretariatan panitia. Logo Unud dicantumkan di sebelah kiri kop, dan di
sebelah kanan mencantumkan logo panitia/LMFK/BSO/HM bersangkutan
e. Jumlah proposal yang ditandatangani secara langsung sebanyak 2 buah proposal (2
asli atau 1 asli dan 1 fotocopy) dan wajib melampirkan KSK, untuk berbagai
keperluan proposal dapat difotocopy akan tetapi semua stempel cap pada nama –
nama yang mengesahkan proposal harus basah/asli.
11. Peserta
Merupakan nama peserta atau sasaran dari kegiatan. Apabila terlalu banyak
dapat ditulis secara umum saja misalnya: mahasiswa FK Unud (BKFK, Porsehipp),
Siswa/i SMP, SMA dan mahasiswa/i se-Bali (Hippocrates Cup).
Apabila terdapat daftar namanya, dapat diletakkan pada lampiran.
12. Panitia Pelaksana
Merupakan pihak penyelenggara dari kegiatan tersebut. Misalnya: Mahasiswa
FK Unud yang terpilih melalui open recruitment. Susunan panitia secara lengkap ditulis
pada lampiran
13. Susunan Acara
Susunan acara secara detail ditulis pada lampiran, pada bagian utama proposal
hanya ditulis “susunan acara terlampir”
14. Susunan Panitia
Susunan panitia secara detail ditulis pada lampiran, pada bagian utama proposal
hanya ditulis “susunan panitia terlampir”
15. Anggaran Dana
Dalam suatu proposal, poin anggaran dana selalu mendapat perhatian khusus
baik oleh pembuat sekaligus pembaca proposal. Anggaran dana hendaknya dibuat
dengan pemikiran yang matang sehingga tidak mendatangkan masalah di kemudian hari.
SC bisa dimintai pendapat tentang hal ini. Kemudian wajib dilakukan survei terhadap
harga kebutuhan kegiatan. LPJ kegiatan yang lalu dapat sebagai bahan pertimbangan.
Anggaran dana secara detail ditulis pada lampiran, pada bagian utama proposal
hanya ditulis “anggaran dana terlampir” Beberapa ketentuan pada anggaran dana :
- Tidak diperkenankan lagi mencantumkan satuan anggaran untuk hal – hal tidak
terduga dan anggaran dana pembuatan LPJ.
- Tidak diperkenankan memasukkan satuan pemasukan yang belum pasti seperti
donatur, penjualan tiket dll karena dapat memberikan angka pemasukan semu.
16. Kesekretariatan
Pencantuman sub judul kesekretariatan dilakukan apabila kegiatan merupakan
acara besar seperti BKFK, HMC, HIPPOCUP, KERSOSHIPP dll. Umumnya yang
ditulis merupakan sekretariat BEM FK Unud.
17. Penutup
Merupakan sub judul untuk menutup bagian inti dari proposal.
18. Lembar Pengesahan
Dibuat pada lembaran yang terpisah dari lembar utama (Lihat contoh lembar
pengesahan dan ketentuan khusus lembar pengesahan)
19. Lampiran-Lampiran
Lampiran diurut berdasarkan urutan pada bagian inti proposal, dimulai dari
susunan acara (lampiran 1) , susunan panitia (lampiran 2), dan anggaran dana (lampiran
3).
NB : Dalam pengajuan proposal untuk acc dan tanda tangan sertakan juga dengan KSK
KOP SURAT
PROPOSAL KEGIATAN
JUDUL ......................(rata tengah, bold, kapital)
III. TEMA
“Tema kegiatan”
IV. TUJUAN
V. MANFAAT
VI. BENTUK KEGIATAN
VII. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
VIII. TUK (TOLOK UKUR KEBERHASILAN)
IX. PESERTA
X. PANITIA PELAKSANA
XI. SUSUNAN ACARA
XII. SUSUNAN PANITIA
XIII. ANGGARAN DANA
XIV. KESEKRETARIATAN
XV. PENUTUP
KOP SURAT
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL PROPOSAL
Denpasar,...............
Panitia Pelaksana xxxx
Ketua Sekretaris,
Cap
Panpel
Mengetahui,
Cap Cap
Fakultas LMFK
KOP SURAT
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL PROPOSAL
Denpasar,...............
Panitia Pelaksana xxxx
Ketua Sekretaris,
Cap
Panpel
Mengetahui,
Cap
Fakultas
Nama xxxx
NIP. xxxx
KOP SURAT
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL PROPOSAL
Denpasar,...............
Panitia Pelaksana xxxx
Ketua Sekretaris,
Cap
Panpel
Mengetahui,
Cap Cap
Fakultas Prodi
SUSUNAN PANITIA
BASIC LESSON ON MASTERING MANAGEMENT
AND LEADERSHIP (BLMML) 2015
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERITAS UDAYANA
SPONSORSHIP
Oleh: Made Dian Widyasari
A. Definisi
Sponsor adalah orang atau perusahaan yang mengusahakan dan turut membantu
melancarkan suatu kegiatan baik dalam bentuk uang, barang, maupun jasa. Keberadaan
sponsor menjadi penting mengingat tidak semua kebutuhan yang diperlukan dalam suatu
kegiatan bisa diupayakan sendiri. Sponsorship adalah dukungan kepada suatu
organisasi, orang, aktivitas, maupun kegiatan yang kemudian ditimbal balikkan dengan
publisitas dan kerjasama berlanjut. Menurut Timothy R. Clark, ada beberapa bentuk
sponsorship yakni:
B. Kriteria Sponsor
1. Sponsor tunggal : bersedia mendanai 80%-100% dari total dana yang diajukan.
2. Sponsor utama : bersedia mendanai 40% atau lebih dari total dana yang diajukan
dan bersedia membantu penyediaan sarana penunjang kegiatan.
3. Sponsor pendukung : bersedia mendanai lebih dari 20% dari total dana yang
diajkuan, memberikan bantuan dalam bentuk barang atau produk perusahaan, dan
membantu penyediaan sarana penunjang kegiatan.
4. Sponsor pembantu : besaran minimal bantuan dana disesuaikan dengan dana yang
diajukan (kebijakan panitia).
5. Sponsor sukarela (Donatur) : bersedia memberikan dana tanpa imbalan tertentu
dari panitia.
* Kriteria sponsor dan timbal balik yang diberikan panitia kepada pihak sponsor menjadi
kebijakan panitia masing-masing kegiatan.
Pelaksanaan
1. Pengajuan proposal
Lakukan pengajuan proposal ke calon sponsor sekitar minimal 1-2 bulan sebelum
kegiatan karena calon sponsor memerlukan waktu untuk mempelajari dan memutuskan
menjadi sponsor atau tidak. Ada dua cara yang biasanya digunakan, yaitu langsung
datang ke rumah/perusahaanya dan mengirim melalui email (untuk calon sponsor jarak
jauh). Usahakan dapat membawa proposal secara langsung ke perseorangan/perusahaan
agar memudahkan dalam langkah selanjutnya. Namun, jangan sekali-kali menitipkan
proposal ke satpam perusahaan karena kemungkinan besar proposal tidak akan sampai
pada pimpinan perusahaan dan tidak akan di tindaklanjuti oleh calon sponsor karena
akan dianggap tidak ada upaya serius dari panitia untuk menawarkan kerjasama dan
melakukan penjelasan. Minimal panitia menitipkan pada bagian yang biasa mengurus
kerjsama dengan pihak eksternal.
2. Follow-up
Ingat sertakan contact person panitia yang dapat dihubungi pihak calon sponsor dan
mintalah contact person pimpinan perusahaan atau bagian yang biasa mengurus
kerjsama dengan pihak eksternal agar memudahkan panitia menguhubungi pihak calon
sponsor untuk melakukan konfirmasi kelanjutan proposal dan membuat janji untuk
melakukan negosiasi.
3. Negosiasi
Datanglah tepat waktu sesuai perjanjian, jangan sampai membuat calon sponsor
menunggu kedatangan panitia. Terangkanlah materi dan maksud proposal panitia secara
jelas dan gamblang mulai dari awal hingga akhir. Pada langkah ini, panitia harus pintar-
pintar membaca situasi agar penjelasan panitia tidak berlebihan atau kurang bagi pihak
calon sponsor. Panitia harus mampu membuat calon sponsor yakin untuk bekerjsama
dengan panitia dan mendatangkan keuntungan bagi calon sponsor. Selain itu,
berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik agar dapat memberikan
respon/tanggapan yang tepat. Perlu diingat, sponsor tidak harus dalam bentuk uang
tunai, dapat berupa potongan harga, barang, maupun jasa. Pasanglah target terlebih
dahulu dari setiap calon sponsor agar panitia dapat menjawab dengan jelas dan tegas apa
timbal balik yang dapat diberikan calon sponsor kepada panitia.
4. Konfirmasi ulang
Setelah melakukan negosiasi, tanyakan kapan panitia dapat mengkonfirmasi
kelanjutan proposal yang telah dipaparkan. Apabila calon sponsor bersedia menjadi
sponsor, tanyakanlah mekanisme kerjasamanya. Mintalah sponsor bersedia mengisi
surat kesepakatan yang telah disiapkan panitia dan ditandatangani oleh kedua belah
pihak untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan lupa mengucapkan
terima kasih dan memberikan piagam penghargaan, jika perlu dalam kegiatan besar
undanglah sponsor untuk menghadiri acara pembukaan atau penutupan kegiatan yang
panitia selenggarakan untuk menjaga dan menghargai kerjasama yang telah terjalin
antara pihak sponsor dengan panitia.
A. Berpikir Kristis
Berpikir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] adalah
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu.
Individu menggunakan proses berpikir untuk belajar. Banyak hal yang dipelajari
oleh setiap individu menggunakan proses berpikir seperti koordinasi tubuh,
mengenal orang tua, mengenal bahasa, mengenal situasi, beradaptasi dan masih
banyak hal yang lain. Awalnya proses berpikir dipakai untuk mengenali lingkungan
dan mengetahui hal – hal yang baru tanpa menyaring informasi dan melakukan
penilaian terhadap informasi tersebut. Proses berpikir tersebut akan berubah seiring
berjalannya waktu, yang awalnya hanya menerima informasi secara mentah akan
mulai menyaring dan menilai informasi tersebut hingga terdapat keputusan apakah
informasi tersebut diterima dan apa feedback yang harus diberikan. Proses
menyaring dan menilai informasi lebih dikenal dengan proses berpikir kritis.
Berpikir kritis yang juga dikenal dengan sebutan critical thinking
melibatkan proses mengenali, menilai, menyusun strategi berpikir dan mengambil
keputusan.
1. Mengenali
Dalam berpikir kritis individu perlu mengetahui apa yang akan dinilai
walaupun hanya sekedar nama, judul atau gambaran kasar.
Sebagai contoh : Tuan A mengenal Tuan B
2. Menilai
Setelah proses mengenal, akan masuk informasi lebih lanjut tentang objek
yang dikenal tersebut. Disini individu perlu melakukan proses penilaian
informasi seperti pertimbangan baik-buruk dan memvalidasi kebenaran dari
informasi.
Sebagai contoh : Tuan B merupakan seorang yang baik akan tetapi bermuka
dua, Tuan A berpikir memang Tuan B adalah orang yang baik tetapi Tuan A
belum mengetahui masalah Tuan B bermuka dua.
4. Pengambilan keputusan
Setelah strategi yang disusun pada proses sebelumnya sudah tersusun dan
dilaksanakan serta informasi dirasa cukup, maka individu boleh melakukan
B. KAJIAN
Organisasi akan selalu diwarnai dengan masalah yang ditimbulkan dari
adanya hal – hal yang baru sebagai contoh kebijakan yang baru. Masalah tersebut
timbul karena hal yang baru tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
organisasi. Lalu bagaimana sikap sebagai organisator untuk menanggapi keadaan
tersebut? Tentunya seorang organisator harus membuat sebuah pertimbangan
melalui proses berpikir kritis lalu hasil dari proses berpikir kritis tersebut tuangkan
ke sebuah media sebagai pernyataan sikap atau keputusan secara formal. Media
tersebut lebih dikenal dengan kata kajian.
Kajian merupakan hasil dari proses mengkaji. Proses mengkaji pada
dasarnya merupakan proses berpikir kritis, yang meliputi mempelajari
(Mengenal) dan pertimbangan baik-buruk (menilai). Kajian dan proses
mengkaji umumnya dipasangkan dengan kata strategi, yang artinya setelah proses
berpikir dan menilai, perlu dirancang strategi untuk mendapatkan informasi
terkait hal yang dibahas dan menentukan langkah selanjutnya (Menyusun
Strategi Berpikir). Proses mengkaji diakhiri dengan pernyataan sikap dan solusi
yang akan dilakukan oleh organisator tersebut (Keputusan).
Perbedaan yang dapat dilihat dari kajian dan berpikir kritis sebenarnya
terletak pada media dan tujuan dari kedua proses tersebut. Berpikir kritis tidak
menggunakan media tulis karena tidak ada kepentingan untuk dipublikasi.
Sedangkan pada kajian, seorang organisator harus menuangkan hasil berpikir kritis
dan fakta – fakta ke sebuah media yang nantinya akan dipublikasi untuk
kepentingan propaganda.
Fungsi Kajian
1. Menjadi media untuk menyampaikan sikap terkait isu
2. Menjadi media ringkas tentang fakta-fakta yang didapatkan
3. Menjadi media untuk memberikan informasi, dan menyamakan persepsi
pembaca
DAFRTAR PUSTAKA
Waktu merupakan salah satu hal yang paling berpengaruh dalam kehidupan
seseorang, termasuk mahasiswa. Dengan padatnya kegiatan mahasiswa, baik dalam hal
akademik maupun non akademik, mahasiswa tentunya membutuhkan waktu yang
banyak untuk menuntaskan semua tugasnya. Besar kemungkinan bagi seorang
mahasiswa untuk kehabisan waktunya dalam satu hari hanya untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya. Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang mahasiswa memiliki strategi
tersendiri untuk mengelola waktunya agar semua tujuannya tercapai.
Manajemen berasal dari kata “manage” yang berarti mengelola dan waktu
dapat diartikan sebagai keadaan atau kesempatan yang dimiliki seseorang dalam
hidupnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.1 Manajemen waktu adalah suatu
kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber-sumber untuk mencapai tujuan.
Keterampilan dalam mengelola waktu adalah bagaimana kita meluangkan waktu untuk
memprioritaskan dan mencapai beberapa tujuan kehidupan serta menghasilkan
kesejahteraan. Hal ini merupakan proses untuk menyusun dan mencapai tujuan,
memperkirakan waktu dan sumber-sumber waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
masing-masing tujuan dan mendisiplinkan diri sendiri memfokuskan pada tujuan. 2
Ada beberapa hal yang sering disalahpahami tentang manajemen waktu, yaitu:
a) Manajemen waktu merupakan hal yang mudah → secara konseptual memang ini
merupakan hal yang mudah, tapi untuk melakukannya dibutuhkan integritas dan
disiplin diri yang tinggi
b) Pekerjaan lebih mudah di bawah tekanan - ini hanya merupakan suatu alasan untuk
menunda suatu pekerjaan. Bedakan antara tekanan dengan tantangan
c) “Saya tidak memiliki waktu” – pagi hari merupakan waktu yang paling efektif
untuk seseorang menyelesaikan tugas
d) Manajemen waktu menhilangkan sensai dari spontanius – pekerjaan yang
berantakan lebih tidak menyenangkan bukan?3
f. Jangan Menangguhkan
Now is, almost, the best time
Hal inilah yang membuat kebanyakan orang mendapatkan akumulasi tuntutan
pekerjaan di akhir. Sekedar sharing, jika anda terus menggunakan cara ini saat
belajar di FK, tanpa keberuntungan yang sangat baik, hampir 100%
kemungkinan remedi akan menunggu di depan pintu rumah anda.
1. Clarity (kejelasan)
Tujuan yang jelas adalah tujuan yang bisa terukur dan tidak memiliki ruang
untk terjadi salah paham.
2. Challenge (tantangan)
Dengan adanya tantangan dalam tujuan anda, anda akan menjadi lebih
termotivasi untuk mendapatkan hasil yang tersimpan dibalik tantangan itu.
Meskipun begitu, anda harus tetap memikirkan apakah tantangan di depan
anda tersebut masih logis untuk dilewati atau tidak.
3. Commitment
Anda harus memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan anda.
4. Feedback (timbale balik)
Selama anda berusaha mencapai tujuan anda, ada baiknya untuk melakukan
evaluasi sejenak, untuk mengetahui apakah masih ada hal yang masih bisa
dimaksimalkan, agar proses anda untuk mencapai tujuan anda bisa menjadi
lebih efektif.
5. Complexity (kompleksitas)
Setiap pekerjaan memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Tingkat kesulitan
tersebutlah yang seharusnya memotivasi anda untuk mencapai tujuan anda.
Ingatlah bahwa kesulitan tersebut pasti sesuai dengan tingkat kehidupan anda
sendiri.4
Setelah anda menentukan tujuan akhir anda, anda juga harus bisa menentukan
yang mana hal yang menjadi prioritas demi tercapainya tujuan anda. Dengan anda
membuat skala prioritas terhadap tugas-tugas anda, maka semakin effisien waktu
yang anda butuhkan untuk mencapai tujuan anda. Teori yang paling sering
digunakan untuk menentukan skala prioritas adalah teori dari Stephen Covey,
yang tertuang dalam table berikut:5
1. Membiasakan diri untuk menyiapkan daftar. Daftar ini berisi segala sesuatu
yang butuh untuk dilakukan dan memprioritaskan menurut tingkat
kepentingannya.
2. Menemukan waktu bekerja yang optimal. Masing-masing orang memiliki
waktu optimal untuk bekerja. Waktu yang dimiliki tersebut dapat digunakan
untuk menyelesaikan tugas-tugas secara maksimal.
3. Memprioritaskan tugas-tugas berdasarkan tingkat kepentingannya seperti vital,
penting, harus dilakukan hari ini atau dapat dilakukan besok.
4. Pengorganisasian. Seseorang perlu memilih atau mengatur lingkungan dalam
menyelesaikan tugas. Dalam hal ini, mungkin diperlukan suasana atau
lingkungan yang dipersyaratkan, misalnya harus bebas dari material yang tidak
diperlukan, mengurangi gangguan (telepon atau kehadiran orang lain) atau
interferensi lingkungan (musik, kebisingan)
5. Pendelegasian. Seseorang perlu menentukan tugas-tugas atau kegiatankegiatan
yang memungkinkan untuk dapat dikerjakan oleh orang lain.
6. Menentukan skala prioritas sebaik mungkin.
7. Membuat schedule atau time table selama seminggu ke depan. Catat semua
rencana sesuai skala prioritas dalam catatan kecil berupa agenda ataupun
kalender. Berikut ini adalah hal-hal yang dimasukkan dalam jadwal kegiatan.
Aktivitas rutin terjadwal. Yakni kegiatan-kegiatan yang rutin dan telah
ditetapkan waktu pelaksanaannya. Umumnya kita tidak memilki
wewenang mengubah waktu pelaksanaannya atau tenggat waktunya.
Contohnya aktivitas ini adalah rapat mingguan dan laporan bulanan.
Aktivitas rutin tidak terjadwal. Yakni kegiatan-kegiatan yang rutin
dilakukan namun pelaksanaannya bisa diatur sendiri. Misalnya olahraga
rutin atau berkumpul bersama teman-teman.
Aktivitas insidentil terjadwal. Yakni kegiatan tidak rutin yang bisa jadi
waktunya telah ditentukan jauh-jauh hari. Misalnya acara reuni SMA
atau pertemuan keluarga. Umumnya aktivitas ini memilki karakteristik
penting.
Aktivitas insidentil tidak terjadwal. Yakni kegiatan rutin yang waktunya
diberitahukan tiba-tiba. Misalnya saja rapat mendadak karena ada situasi
harus segera ditangani. Umumnya aktivitas ini memilki karakteristik
penting dan mendesak.
8. Letakan schedule tersebut di tempat yang sering dilihat agar kita selalu
mengingatnya.
9. Biasakan untuk selalu menambah agenda baru ke dalam schedule sehari-sehari
kita setelah kita mendapatkan deadline baru atau janji baru.
10. Setelah kita menentukan tujuan dan rencana langkah berikutnya yang paling
penting adalah merealisasaikannya.Tahap ini merupakan tahap paling sulit
untuk dilalui dan tidak sedikit orang yang gagal pada tahap ini.. Berikut cara
yang mudah untuk membantu anda mengingat prinsip yang memudahkan kita
dalam mengujudkan rencana yang sudah kita susun ( DO IT NOW ):
D=Divide.Bagilah dan kuasailah apa yang harus anda lakukan. Bagilah tugas-
tugas besar menjadi tugas-tugas kecil dan tentukan untuk setiap bagian kecil
tersebut sebuah yang realistis.
O=Organize.Aturlah bahan-bahan anda, bagaimana anda akan melakukannya.
I=Ignore.Abaikan gangguan-gangguan yang mengalihkan perhatian.
T=Take.Ambil kesempatan untuk mengetahui bagaimana melakukan
segalanya seorang diri.
N=Now.Kesempatan, bukan besok.Janganlah menunda.
O=Opportunity.Kesempatan mengetuk pintu anda.Ambil keuntungan dari
kesempatan yang menguntungkan itu.
W=Watch out.Waspada pada pemakan waktu.Pantau, dan atasi terus, berapa
banyak waktu yang Anda gunakan untuk internet, membaca dan mengirim e-
mail, menonton TV, atau berbicara melalui telepon.1,2
DAFTAR PUSTAKA
1. Prasetya A. Manajemen Waktu dan Tugas. Modul BLMML FK Unud 2015. 1st ed.
Denpasar: BEM FK Unud; 2015.
2. Kusmaryani R. MANAJEMEN WAKTU YANG EFEKTIF. Speech presented at;
2008.
3. Handbook on Time Management Skills. 1st ed. Center for Good Governence;.
4. Successful Time Management. 1st ed. MTD Training & Ventus Publishing; 2010.
5. Covey S. 7 habits of highly effective people. [S.l.]: Mango Media; 2015.
yang menghimpun seluruh elemen gerakan mahasiswa yang bersifat kebangsaan tahun
1926, Kelompok Studi St. Bellarmius yang menjadi wadah mahasiswa Katolik,
Cristelijke Studenten Vereninging (CSV) bagi mahasiswa Kristen, dan Studenten Islam
Studie-club (SIS) bagi mahasiswa Islam pada tahun 1930-an.
Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda
itulah, munculnya generasi baru pemuda Indonesia yang memunculkan Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Konggres Pemuda
II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.
Dalam perkembangan berikutnya, dari dinamika pergerakan nasional yang
ditandai dengan kehadiran kelompok-kelompok studi, dan akibat pengaruh sikap
penguasa Belanda yang menjadi Liberal, muncul kebutuhan baru untuk menjadi partai
politik, terutama dengan tujuan memperoleh basis massa yang luas. Kelompok Studi
Indonesia berubah menjadi Partai Bangsa Indonesia (PBI), sedangkan Kelompok Studi
Umum menjadi Perserikatan Nasional Indonesia (PNI). Secara umum kondisi
pendidikan maupun kehidupan politik pada zaman pemerintahan Jepang jauh lebih
represif dibandingkan dengan kolonial Belanda, antara lain dengan melakukan
pelarangan terhadap segala kegiatan yang berbau politik dan hal ini ditindak lanjuti
dengan membubarkan segala organisasi pelajar dan mahasiswa, termasuk partai politik,
serta insiden kecil di Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan
mahasiswa dipecat dan dipenjarakan.
Praktis, akibat kondisi yang vakum tersebut, maka mahasiswa kebanyakan
akhirnya memilih untuk lebih mengarahkan kegiatan dengan berkumpul dan berdiskusi,
bersama para pemuda lainnya terutama di asrama-asrama. Tiga asrama yang terkenal
dalam sejarah, berperan besar dalam melahirkan sejumlah tokoh, adalah Asrama
Menteng Raya, Asrama Cikini, dan Asrama Kebon Sirih. Tokoh-tokoh inilah yang
nantinya menjadi cikal bakal generasi 1945, yang menentukan kehidupan bangsa.
Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam kasus gerakan
kelompok bawah tanah yang antara lain dipimpin oleh Chairul Saleh dan Soekarni saat
itu, yang terpaksa menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya
memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal kemudian dengan peristiwa
Rengasdengklok.
dekat dengan PNI, Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dekat dengan
PKI, Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia (Gemsos) dengan PSI, Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berafiliasi dengan Partai NU, Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) dengan Masyumi, dan lain-lain.
Di antara organisasi mahasiswa pada masa itu, CGMI lebih menonjol setelah
PKI tampil sebagai salah satu partai kuat hasil Pemilu 1955. CGMI secara berani
menjalankan politik konfrontasi dengan organisasi mahasiswa lainnya, bahkan lebih
jauh berusaha memengaruhi PPMI, kenyataan ini menyebabkan perseteruan sengit
antara CGMI dengan HMI dan, terutama dipicu karena banyaknya jabatan kepengurusan
dalam PPMI yang direbut dan diduduki oleh CGMI dan juga GMNI khususnya setelah
Konggres V tahun 1961.
Mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal
25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan sejumlah organisasi yang berhasil
dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) Mayjen dr.
Syarief Thayeb, yakni PMKRI, HMI, PMII, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
(GMKI), Sekretariat Bersama Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa
Pancasila (Mapancas), dan Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI). Tujuan pendiriannya,
terutama agar para aktivis mahasiswa dalam melancarkan perlawanan terhadap PKI
menjadi lebih terkoordinasi dan memiliki kepemimpinan.
Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan Aksi Pelajar
Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi
Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain. Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan
mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan Orde
Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi awal kebangkitan
gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa
masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang
kemudian berada pada lingkar kekuasaan Orde Baru, di antaranya Cosmas Batubara
(Eks Ketua Presidium KAMI Pusat), Sofyan Wanandi, Yusuf Wanandi ketiganya dari
PMKRI, Akbar Tanjung dari HMI dll. Angkatan '66 mengangkat isu Komunis sebagai
bahaya laten negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk
mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai Komunis
Indonesia).
Setelah Orde Lama berakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu
dengan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet
pemerintahan Orde Baru. pada masa ini ada salah satu tokoh yang sangat idealis, yang
sampai sekarang menjadi panutan bagi mahasiswa-mahasiswa yang idealis setelah
masanya, dia adalah seorang aktivis yang tidak peduli mau dimusuhi atau didekati yang
penting pandangan idealisnya tercurahkan untuk bangsa ini, dia adalah Soe Hok Gie.
Realitas berbeda yang dihadapi antara gerakan mahasiswa 1966 dan 1974 adalah
bahwa jika generasi 1966 memiliki hubungan yang erat dengan kekuatan militer untuk
generasi 1974 yang dialami adalah konfrontasi dengan militer. Sebelum gerakan
mahasiswa 1974 meledak, bahkan sebelum menginjak awal 1970-an, sebenarnya para
mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap praktek kekuasaan
rezim Orde Baru, seperti:
1. Golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama pada masa Orde
Baru pada 1972 karena Golkar dinilai curang.
2. Gerakan menentang pembangunan Taman Mini Indonesia Indah pada
1972 yang menggusur banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.
Diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),
aksi protes lainnya yang paling mengemuka disuarakan mahasiswa adalah tuntutan
pemberantasan korupsi. Lahirlah, selanjutnya apa yang disebut gerakan "Mahasiswa
Menggugat" yang dimotori Arif Budiman yang progaram utamanya adalah aksi
pengecaman terhadap kenaikan BBM, dan korupsi.
Menyusul aksi-aksi lain dalam skala yang lebih luas, pada 1970 pemuda dan
mahasiswa kemudian mengambil inisiatif dengan membentuk Komite Anti Korupsi
(KAK) yang diketuai oleh Wilopo. Terbentuknya KAK ini dapat dilihat merupakan
reaksi kekecewaan mahasiswa terhadap tim-tim khusus yang disponsori pemerintah,
mulai dari Tim Pemberantasan Korupsi (TPK), Task Force UI sampai Komisi Empat.
Berbagai borok pembangunan dan demoralisasi perilaku kekuasaan rezim Orde
Baru terus mencuat. Menjelang Pemilu 1971, pemerintah Orde Baru telah melakukan
berbagai cara dalam bentuk rekayasa politik, untuk mempertahankan dan memapankan
status quo dengan mengkooptasi kekuatan-kekuatan politik masyarakat antara lain
melalui bentuk perundang-undangan. Misalnya, melalui undang-undang yang mengatur
tentang pemilu, partai politik, dan MPR/DPR/DPRD.
Muncul berbagai pernyataan sikap ketidakpercayaan dari kalangan masyarakat
maupun mahasiswa terhadap sembilan partai politik dan Golongan Karya sebagai
pembawa aspirasi rakyat. Sebagai bentuk protes akibat kekecewaan, mereka mendorang
munculnya Deklarasi Golongan Putih (Golput) pada tanggal 28 Mei 1971 yang dimotori
oleh Arif Budiman, Adnan Buyung Nasution, Asmara Nababan.
Dalam tahun 1972, mahasiswa juga telah melancarkan berbagai protes terhadap
pemborosan anggaran negara yang digunakan untuk proyek-proyek eksklusif yang
dinilai tidak mendesak dalam pembangunan,misalnya terhadap proyek pembangunan
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di saat Indonesia haus akan bantuan luar negeri.
Protes terus berlanjut. Tahun 1972, dengan isu harga beras naik, berikutnya
tahun 1973 selalu diwarnai dengan isu korupsi sampai dengan meletusnya demonstrasi
memprotes PM Jepang Kakuei Tanaka yang datang ke Indonesia dan peristiwa Malari
pada 15 Januari 1974. Gerakan mahasiswa di Jakarta meneriakan isu "ganyang korupsi"
sebagai salah satu tuntutan "Tritura Baru" disamping dua tuntutan lainnya Bubarkan
Asisten Pribadi dan Turunkan Harga -sebuah versi terakhir Tritura- yang muncul setelah
versi koran Mahasiswa Indonesia di Bandung sebelumnya. Gerakan ini berbuntut
dihapuskannya jabatan Asisten Pribadi Presiden.
Masyarakat (LSM) yang tumbuh subur pula sebagai alternatif gerakan mahasiswa. Jalur
perjuangan lain ditempuh oleh para aktivis mahasiswa dengan memakai kendaraan lain
untuk menghindari sikap represif pemerintah, yaitu dengan meleburkan diri dan aktif di
Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti HMI (himpunan mahasiswa islam),
PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), GMKI
(Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) atau yang lebih dikenal dengan kelompok
Cipayung. Mereka juga membentuk kelompok-kelompok diskusi dan pers mahasiswa.
Beberapa kasus lokal yang disuarakan LSM dan komite aksi mahasiswa antara
lain: kasus tanah waduk Kedung Ombo, Kacapiring, korupsi di Bapindo, penghapusan
perjudian melalui Porkas/TSSB/SDSB.
Badai krisis ekonomi terjadi pada tahun 1997. Krisis ini bermula dari jatuhnya
mata uang Thailand (Bath) dan kemudian menyapu seluruh Asia Tenggara menuju Asia
dan Seluruh dunia. Hingga mempengaruhi nilai tukar rupiah menurun yang kemudian
meruntuhkan ekonomi yang dibangun Presiden Soeharto. Akibatnya adalah
pengangguran melonjak, industri bangkrut, dan perdagangan macet. Hal ini berujung
pada kenaikan harga yang tidak diiringi peningkatan kemampuan daya beli masyarakat.
Pada pekan-pekan bulan pertama 1998, dampak krisis mulai memukul seluruh rumah
tangga secara penuh, mulai dari kelas menengah yang sebelumnya relative makmur dan
orang-orang kota pada umumnya, sampai orang miskin di pedesaan.
Mahasiswa menemukan momentumnya seiring dengan krisis ekonomi yang
terjadi tersebut. Mahasiswa mulai bergerakn dengan tuntutan awalnya adalah penurunan
harga-harga. Isu ekonomis tersebut berhadil dimajukan oleh gerakan yang lebih politis.
Isu kemudian berkembang menjadi penurunan Soeharto, juga pencabutan dwifungsi
ABRI. Perlawanan berkobar hingga di daerah-daerah.
Gerakan ini menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan
nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan
mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai
tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk
meredam gerakan ini di antaranya: Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, Tragedi
Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II, Tragedi Lampung.
Akhirnya tanggal 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan mengundurkan diri dari
jabatannya. Peristiwa yang disiarkan langsung oleh stasiun televise nasional dan swasta
ini kemudian disambut gembira oleh mahasiswa dan masyarakat.
Pada era Habibi, persatuan mahasiswa untuk menggulingkan Soeharto terpecah.
Ada gerakan mahsiswa yang mendukung Habibi dengan beberapa persyaratan, serta
gerakan mahasiswa yang menolak Habibi. Disamping perbedaan dalam memandang
kekuasan, ada kesamaan isu antar dua elemen gerakan itu, yaitu hapuskan total
Dwifungsi ABRI, hapuskan KKN, dan adili Soeharto.
Pada era Gus Dur terjadi perkembangan baru dalam dunia kampus, gerakan
mahasiswa menyebutnya privatisasi kampus, sementara rejim menyebutnya otonomi
kampus. Dimulai tahun 2000 dengan diberikannya status Badan Hukum Miliki Negara
kepada empat perguruan tinggi negeri yang dipandang siap, yaitu UGM, UI, ITB dan
IPB. Gelombang penolakan privatisasi kampus berkembang. Kasus dana budgeter Bulog
menjadi perhatian mahasiswa pada saat itu.
Pada era Megawati dan Susilo bambang Yudhoyono, kebijakan neoliberalisme
yang tidak populis diterapkan secara massif. Kenaikan harga BBM dan privatisasi
BUMN, menjadi kebijakan yang ditentang oleh mahasiswa, karena kebijakan itu
dianggap menguntungkan asing dan merugikan rakyat. Masalah moral elit negara pun
jadi bahan perhatian, pengusutan tuntas kasus korupsi menjadi perhatian mahasiswa
pada saat itu, seperti kasus Century, Kasus Bulog, Kasus Nazaruddin, Kasus BLBI, dan
lain sebagainya.
KETERAMPILAN BERTANYA
Oleh: Bernardus Maria Thomas Donmas da Silva
Mengajukan pertanyaan yang baik adalah mengajar yang baik. Oleh karena itu,
“kita dalam bertanya adalah kita dalam membimbing siswa belajar”. Dan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya guru tidak berhasil menggunakan teknik
bertanya yang efektif. Keterampilan bertanya menjadi penting jika dihubungkan dengan
pendapat yang mengatakan “berpikir itu adalah bertanya”.
B. Fungsi Pertanyaan
b. Memberikan acuan
Supaya siswa dapat menjawab dengan tepat, dalam mengajukan pertanyaan guru
perlu memberikan informasi yang menjadi acuan pertanyaan. Melaluli acuan ini
dimungkinkan peserta didik mengolah informasi untuk menemukan jawaban yang
tepat.contohnya:” kita sangat beruntung karena memiliki satu bahasa nasional, yaitu
bahasa Indonesia yang dapat di pakai berkomunikasi oleh seluruh bangsa Indonesia,
Negara- Negara tetangga kita severti Malaysia dan Filipina memiliki lebih dari satu kata
pengantar. Coba jelaskan dampak penggunaan bahasa ini bagi perkembangan informasi
di Negara kita dan Negara tetangga”.
Contoh diatas menunjukan bahwa acuan yang diberikan guru merupakan
pedoman dalam menjawab pertanyaan. Tanpa acuan tersebut, jawaban mungkin akan
bervariasi. Dengan mengolah acuan yang diberikan ataupun dengan mempedomani
acuan yang diberikan, jawaban siswa akan lebih terarah.
c. Memusatkan perhatian
Pemusatan dapat dikerjakan dengan cara memberikan pertanyaan yang luas,
kemudian mengubahnya menjadi pertanyaanyang sempit. Oleh karena itu pertanyaan
yang luas hendaknya selalu diikuti oleh pemusatan, yaitu yang memfokuskan perhatian
siswa pada inti masalah tertentu.
Pertanyaan dapat digunakan untuk memusatkan perhatian peserta didik, di
samping itu pemusatan perhatian dapat juga dilakukan dengan mengetuk meja,
mengetuk papan tulis, dan tepuk tangan. Pemakaian pertanyaan untuk memusatkan
perhatian peserta didik perlu disesuikan dengan kepentingan pembelajaran. Misalnya:
- Binatang apakah yang hidup di udara? Jawabannya bisa bermacam- macam.
Pertanyaan tersebut bisa dipusatkan sebagai berikut.
- Binatang apakah yang hidup di udara, tetapi kalau siang bergelantungan di
pohon?
d. Pemindahan giliran
Pemusatan dapat dikerjakan dengan cara meminta siswa yang berbeda untuk
menjawab pertanyaan yang sama.untuk melibatkan peserta didik semkasimal mungkin
dalam pembelajaran, guru perlu memberi giliran dalam menjawab pertanyaan.
Guru hendaknya berusaha agar semua peserta didik mendapat giliran dalam menjawab
pertanyaan. Pemberian giliran dalam menjawab pertanyaan, selain untuk melibatkan
peserta didik, serta untuk menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan.
Pemberian giliran dalam menjawab pertanyaan ini tidak harus selesai dalam satu kali
pertemuan, tetapi mungkin dalam dua atau tiga kali pertemuan. Pelaksanaannya
dipadukan dengan teknik penyebaran pertanyaan.
Terdapat perbedaan antara pemberian giliran dengan penyebaran. Pemberian
giliran adalah satu social dijawab secara bergiliran oleh beberapa orang peserta didik,
sedangkan penyebaran adalah beberapa peratanyaan yang berbeda disebarkan secara
bergiliran dan dijawab oleh peserta didik yang berbeda. Cara seperti ini dapat
mendorong siswa untuk selalu memperhatikan jawaban yang diberikan temannya serta
meningkatkan interaksi antar siswa, contohnya.
Guru :”bagaimana pendapat anda mengenai penyelenggaraan lomba karya ilmiah
tahun ini?”
Siswa I :”sangat baik”.
Guru :”siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”
Siswa II :”ya, baik karena pengumuman persyaratannya cukup jelas”.
Guru :”bagaimana dari segi mutu karya yang menang?”
Siswa III :”karya yang menang memang hebat”.
Guru :”bagaimana pendapat yang lain?”
Siswa IV :”saya setuju pak, saya kagum akan karya yang menang tersebut”.
f. Pemberian tuntunan
Dalam menjawab pertanyaan, kadang- kadang pertanyaan yang diajukan oleh
guru tidak dapat dijawab oleh anak didik, ataupun jika ada yang menjawab, jawaban
yang diberikan tidak seperti yang diharapkan. Dalam hal ini, guru tidak boleh diam dan
menunggu sampai siswa memberikan jawaban. Guru harus memberika suatu tuntunan
yang memungkinkan siswa secara bertahap mampu memberikan jawaban yang
diharapkan. Tuntunan dapat diberikan antara lain dengan berbagai cara berikut:
- Mengungkapkan kembali pertanyaan dengan cara lain yang lebih mudah dan
sederhana, sehingga dapat dipahami oleh siswa.
- Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang dapat menuntun
siswa menemukan jawabannya.
- Mengulangi penjelasan sebelumnya yang berkaitan dengan pertanyaan yang
diajukan.
kognitif lain, seperti pemahaman, penerapan, analisis, dan evaluasi. Dan setiap
pertanyaan perlu di sesuaikan dengan taraf kemampuan berpikir siswa.
b. Urutan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan haruslah mempunyai urutan yang logis. Dan jangan
mengajukan pertanyaan bolak balik dari yang mudah atau yang sederhana kepada yang
sukar lagi. Hal ini akan menimbulkan kebingungan pada siswa dan partisipasi siswa
dalam mengikuti pelajaran dapat menurun.
2. Pertanyaan yang mengandung unsur suruhan dengan harapan agar siswa dapat
mematuhi perintah yang diucapkan, oleh karena itu pertanyaan ini tidak mengharapkan
jawaban dari siswa, akan tetapi yang diharapkan tindakan siswa. contohnya,
- “Dapatkah kamu menunjukan batas- batas wilayah Provinsi Jawa Barat pada
peta yang ada didepan kamu?”
3. Pertanyaan pemahaman suatu bahan yang telah dipelajari yang terlihat antara lain
dalam kemampuan seseorang menafsirkan informasi. Contohnya,
- “Jelaskan menurut kata- katamu sendiri tentang proses pembuatan tempe?”
4. Pertanyaan penerapan
Pertanyaan yang menuntut anak untuk memberi jawaban tunggal yang benar
dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, rumus- rumus, untuk memecahkan
persoalan- persoalan baru.contohnya,
- “Berilah contoh pengamalan sila ke IV pancasila?”
5. Pertanyaan analisa
Merupakan suatu pertanyaan yang menuntut anak untuk berfikir lebih kritis yang
dalam dengan suatu jalan penyelesaian.contohnya,
- “Kehidupan di desa lebih tenang dibandingkan dengan kehidupan di kota,
dapatkah Anda mencari bukti- bukti?”
6. Pertanyaan sintesa
Pertanyaan yang menuntut anak untuk mengembangkan daya kreasinya, dan
cirinya adalah bahwa jawaban yang benar tidak satu.contohnya,
- “Apa yang terjadi apabila hutan terus ditebangi? ”
7. Pertanyaan evaluasi
Pertanyaan yang menghendaki jawaban siswa dengan cara memberi penilaian
atau pandangannya terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian.contohnya,
- “bagaimana pendapatmu tentang kenakalan remaja akhir- akhir ini?
g. Tabel jenis pertanyaan yang bisa disiasati oleh guru ketika melakukan pembelajaran.
Katagori pertanyaan Arti Contoh
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama lengkap : I Putu Brian Obie Putra, CHt
Tempat,tanggal lahir : Mataram, 14 Nopember 1993
Alamat : Jl. K.S Tubun no.10 Tabanan
Telp/HP : 081238210818
E-mail : brian.d.obiee@gmail.com
Status : Mahasiswa
Riwayat Pendidikan
1. SDN 1 Dajan Peken , Tabanan (2000-2006)
2. SMPN 2 Tabanan (2006-2009)
3. SMAN 1 Kediri (2009-2012)
4. Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (2013-
sekarang)
Riwayat Pekerjaan
1. Pencatat Naskah Serial Kolosal "Jejak Leluhur" Jayagiri Production (th 2012-2013)
2. Pemeran Tembawu Serial Kolosal "Jejak Leluhur" (th 2012)
3. Pemeran Rajapala dalam Tanah Keramat TVRI Bali (th 2013)
4. Pemeran Nakula dalam Tunjung Saugandika TVRI Bali (th 2013)
5. Pemeran Bli Made dalam Bioskop Indonesia "Rahasia Sang Penari" Trans Tv (th 2013)
6. Logistic and Supporting Team di CV. AGET Udayana (th 2013 - sekarang)
Riwayat Kepanitiaan
1. Ketua Panitia Hippocrates Medical Championship (HMC) se-Jawa, Bali, NTB 2014
2. Koordinator Perlengkapan, Dekorasi, Keamanan HUT KIH ke 10 FK UNUD
3. Koordinator sie PPDDT (Perlengkapan, Produksi, Dekorasi, Dokumentasi, Transportasi)
Wushu Udayana Goes to School 2014
4. Event Organizer Commitee on Bali International Summer School 2014
5. Koordinator Acara Bazaar UKM Wushu Universitas Udayana 2014
6. Wakil Ketua Panitia Seminar dan Pelatihan Healing HM Psikologi Universitas Udayana th
2014
7. Ketua Panitia Basic Lesson on Mastering Management and Leadership (BLMML) 2014 FK
UNUD.
8. Steering Commitee Panitia Hippocrates Medical Championship 2015.
9. Steering Commitee Panitia BLMML 2015.
10. Koordinator Perlengkapan First International Conference in Indonesia for Humanities and
Transpersonal Psychology
11. Wakil Ketua II PKKMB dan Student Day Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2015
12. Ketua Panitia LKMM SK tingkat menengah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2015
Pengalaman Organisasi
1. Wakil Komandan Pleton Patroli Keamanan Sekolah (PKS) SMA Negeri 1 Kediri (2010-2012).
Prestasi
1. Pogram Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Udayana 2015 dengan Judul Usaha Kripik
Kulit Pisang (KUPINK)
2. 2nd Winner Cosplay Competition Road to Tokyo Fiesta
3. Juara 3 Lomba Defile Dies Natalis 51 Universitas Udayana
4. Paskibraka HUT RI ke-66 ,Istana Merdeka - Jakarta
5. Duta Belia Indonesia Kementrian Luar Negeri , Bangkok-Thailand tahun 2011
6. 10 besar Bagus Tabanan 2011
7. Juara I Kejurda Judo Prop Bali pok s/d 48 kg Putra SD th 2005
8. Juara II Kejurda Judo Prop Bali pok -51 kg Putra SD th 2006
9. Juara III A Kejurda Judo Junior Prop Bali pok -45 kg Putra th 2006
10. Juara III pok 55-60 kg Putra Bali Juniors Judo Championships 2009
11. Juara II PORSENI Prop Bali cab.Judo pok 55 s/d 60 kg Putra SMP th 2009
12. Juara III PORSENI Prop Bali cab.Judo pok -60 kg Putra SMP th 2008
13. Juara I PORSENI Kab Tabanan Cab.Judo pok 55-60 kg Putra SMP th 2009
14. dll
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama lengkap : A. A. Istri Dessy Sri Wangi
Tempat,tanggal lahir : Semarapura, 12 Desember 1995
Program Studi : Psikologi
Telp/HP : 085737170845
E-mail : gungdessy@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. SD N 1 Semarapura Tengah (2002-2008)
2. SMP N 1 Semarapura (2008-2011)
3. SMA N 1 Semarapura (2011-2014)
Pengalaman Organisasi
1. Staff Kesejahteraan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa FK Unud (2015-2016)
2. Kepala Departemen Kesejahteraan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa FK Unud (2016-
2017)
3. AI Kelompok Ilmiah Hippocrates FK Unud (2016)
4. Staff Choir FK Unud (2015-2016)
5. Staff Divisi Humas 9 Cigarette Movement Regional Bali (2016)
Riwayat Kepanitiaan
1. Ketua Open House Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2016
2. Wakil Ketua II MUSE (Medical Udayana Singing Competition 2015
3. Sie Soal Try Out SBMPTN 2015
4. Sie Acara Seminar Nasional BEM FK Unud 2015
5. Sie Ilmiah Psychological Scientific Disscusion 2015
6. Sie Acara Pelatihan Penelitian Psikologi 2015
7. Sie Acara Musyawarah Mahasisw Himpunan Mahasiswa Psikologi 2015
8. Sie Acara Psychological Writing Competition 2015
9. Sie Dokumentasi Bali International Summer School 2016
10. Sie Acara HUT Kelompok Ilmiah Hippocrates FK Unud 2016
Prestasi
1. Finalis Mahasiswa Berprestasi Program Studi Psikologi 2016
2. Runner Up II Jegeg FK Fakultas Kedokteran Unud 2014
3. Jegeg Persahabatan Klungkung 2013
4. Juara 1 Menyanyi Solo Porsehipp Fakultas Kedokteran Unud 2014
5. Juara 1 Lomba Video Edukas Kelompok Ilmiah Hippocrates FK Unud 2016
6. Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah (Bidang Sosial) Kelompok Ilmiah Hippocrates FK Unud
2016
7. Gita Bahana Nusantara Duta Bali Pemerintah Nasional RI 2015
8. Juara 1 Olimpiade Agama Hindu Kabupaten Klungkung 2012
9. Juara III Olimpiade Agama Hindu Provinsi Bali 2012
10. Runner Up II Putri Sekolah 2 SMA N 1 Semarapura 2011
11. Juara 1 Menyanyi Solo KNPI Kabupate Klungkung 2011
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : I Putu Govinda Orna Jaya
Nama Panggilan : Govinda
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
TTL : Petang, 30 November 1995
Universitas : Universitas Udayana
Fakultas/ Prodi : Kedokteran / Pendidikan Dokter
Angkatan : 2014
Alamat : Jl. Raya Pemogan, Gg Baler Griya No 10 B, Denpasar
No Telepon : 081558383238
Email : govindaorna9@gmail.com
Hobi :membaca, travelling, dan berolahraga
Motto Hidup :-
Riwayat Pendidikan
SD N 11 Pedungan : 2003-2008
SMP N 6 Denpasar : 2008-2011
SMA N Bali Mandara : 2011-2014
Fakultas Kedokteran Unud : 2014-sekarang
Riwayat Organisasi
1. OSIS SMA Negeri Bali Mandara
2. Staff Pengmas BEM FK Unud 2015
3. Anggota divisi alam darat BSO TBM Janar Duta FK Unud 2015-2016
4. Kepala Departemen PSDM BEM FK Unud 2016
Riwayat Pelatihan
1. Pelatihan Basic Lesson On Mastering Management and Leadership (BLMML) 2014 BEM FK
Unud
2. Pelatihan Diklat, Pralatsus, Latsus TBM Janar Duta FK Unud
3. Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) dan Kastrat (SK) 2015 Ikatan
Senata Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI)
Riwayat Kepanitiaan
1. Wakil Ketua Hippocrates Medical Championship 2014
2. Ketua Kerja Sosial Hippocrates XIV BEM FK Unud
3. Dll.
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama lengkap : I Gusti Ayu Sri Maharani Devi
Tempat,tanggal lahir : Gianyar, 4 Maret 1995
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Telp/HP : 087863976678
E-mail : geksrimd04@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. SD N 2 Blahbatuh
2. SMP N 1 Blahbatuh
3. SMA N 1 Sukawati
Pengalaman Organisasi
1. Staff Departement Kesekretariatan tahun (2013-2014)
2. Sekretaris Devisi Khusus VNT HMIK (2014-2015)
3. Kepala Departemen Kesekretariatan BSO KOMPAK (2015-2016)
4. Sekretaris I BEM (2016-2017)
Riwayat Kepanitiaan
1. Sekretaris TONE HMIK
2. Sekretaris Talkshow Nasional BSO KOMPAK
3. Sekretaris SOUND 2015
4. Sekretaris Dies Kontingen FK
5. Koor Kesekretariatan LKMM Fakultas
6. Koor Kesekretariatan SOLID
7. Koor Kesekretariatan Semkesreg HMIK
8. Sie Rohani PSFK
9. Sie Fasilitator BLMML
Prestasi
1. Diklat Basic VNT HMIK
2. Diklat Middle VNT HMIK
3. Diklat Advance VNT HMIK
4. BLMML 2013
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama lengkap : I Gusti Ayu Dian Noviyani Sidiartha
Tempat,tanggal lahir : Denpasar, 9 November 1995
Program Studi : Pendidikan Dokter
Telp/HP : 081238500183
E-mail : diansidiartha@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. SDK Santo Yoseph 2 Dps (2001-2006)
2. SMP Negeri 1 Dps (2006-2009)
3. SMA Negeri 1 Dps (2010-2013)
Pengalaman Organisasi
1. Staff Departemen Hubungan Luar BEM FK Unud (2014)
2. Staff Divisi Acara Intern KMPA FK Unud (2014-2015)
3. Bendahara 2 BEM FK Unud (2015)
4. Staff Departemen Kesektariatan dan Humas ISMKI Wilayah 4 (2015)
5. Bendahara 1 BEM FK Unud (2016)
Riwayat Kepanitiaan
1. Bendahara 1 HMC FK Unud 2014
2. Bendahara 1 BLMML FK Unud 2014
3. Sie Dokumentasi BISS FK Unud 2014
4. Sie Fasilitator Latdas KMPA FK Unud 2014
5. Sie Humas WAD KMPA FK Unud 2014
6. Wakil Ketua Refreshment KMPA FK Unud 2015
7. Bendahara LKMM-SK Nasional ISMKI 2015
8. Bendahara 2 Hippocrates Cup XXVII 2015
9. Bendahara PENITI HMKU FK Unud 2015
10. Bendahara 1 PSFK Unud 2015
Prestasi
1. Juara II LKBB Equilibrium Badan Eksekutif Senat Mahasiswa FE Unud 2010
2. Formasi dan Variasi Terbaik Badan Eksekutif Senat Mahasiswa FE Unud 2010
3. Juara II LKBB Tingkat SMA Negeri/Swasta Se-Bali PPI Kota Denpasar 2010
4. Juara 3 Defille Panitia Dies Natalis 51 Universitas Udayana 2013
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : AA Istri Agung Siswandewi
Tempat, tanggal lahir : Denpasar, 2 Mei 1996
Alamat : Jl. Gunung Andakasa LC IX No. 17, Denpasar
No. Telepon : 082237818404
Email :gunkissiswandewi@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 10 Padang Sambian
2. SMP Negeri 2 Denpasar
3. SMA Negeri 4 Denpasar
4. Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (2014 – sekarang)
Riwayat Organisasi
1. Staff Kesekretariatan Badan Eksekutif Mahasiswa FK Unud periode 2015-2016
2. Staff Simulasi Bidang Pendidikan dan Latihan TBM Janar Duta FK Unud periode 2015-2016
3. Kepala Departemen Kesekretariatan Badan Eksekutif Mahasiswa FK Unud periode 2016-
2017
Riwayat Pelatihan
1. Pelatihan BLMML 2014 BEM FK Unud
2. Pelatihan Diklat, Pralatsus, dan Latsus TBM Janar Duta DK Unud
Riwayat Kepanitiaan
1. Sekretaris 2 Badan Kekeluargaan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ke 53 tahun 2015
2. Koordinator Kesekretariatan Seminar Nasional Himpunan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana tahun 2015
3. Sekretaris Donor Darah TBM Janar Duta FK Unud tahun 2015
4. Sekretaris 1 dalam kegiatan Basic Lesson On Mastering Management and Leadership
(BLMML) FK Unud tahun 2015
5. SIE Kesekretariatan Latihan Kepemimpinan dan Management Mahasiswa (LKMM) tahun
2015
6. SIE Kesekretariatan TRY OUT SBMPTN FK Unud tahun 2015
7. Sekretaris Magang BEM dan HM FK Unud tahun 2015
8. Koordinator Humas Seminar Regional TBM Janar Duta Tahun 2016
9. Sekretaris 2 Badan Kekeluargaan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ke 54 tahun 2016
10. Ketua Diklat Jaga TBM Janar Duta FK Unud tahun 2016
11. Wakil Ketua Diklat Management Disaster TBM Janar Duta FK Unud tahun 2016
12. SIE Pengabdian Masyarakat Pelayanan Kesehatan Sehari (PETANI) TBM Janar Duta FK
Unud tahun 2016
13. Sekretaris 2 Hippocrates Cup 2016
Prestasi
1. Juara 2 Nasional Meridien Cup 2016
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : Made Dian Widyasari
Agama : Hindu
TTL : Singaraja, 21 Maret 1996
Alamat Asal : Jalan Dewi Sita, Nomor 20, Singaraja
No. Telepon : 081239939490
Email : dianwidya13@gmail.com
Hobby : Menggambar
Motto Hidup :Bermimpilah dan Wujudkan
Riwayat Pendidikan
SD Negeri 3 Banjar Jawa Singaraja : Thn. 2002-2008
SMP Negeri 1 Singaraja : Thn. 2008-2011
SMA Negeri 1 Singaraja : Thn. 2011-2014
Riwayat Organisasi
1. Staff Produksi Dana Usaha Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana Tahun 2015
2. Bendahara II Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Tahun 2016
3. Staff Bidang IV Divisi Penggalian Dana TBM Janar Dūta FK Unud Tahun 2015-2016
4. Wakil Sekretaris Teruna Teruni Bali Tahun 2013
Riwayat Pelatihan
1. BLMML 2014
2. Magang Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unud Tahun 2014
3. Pelatihan Basic Trauma Life Support TBM Janar Dūta FK Unud Tahun 2015
4. Pendidikan dan Pelatihan Management Disaster TBM Janar Dūta FK Unud Tahun 2015
5. Pendidikan dan Pelatihan Water Rescue TBM Janar Dūta FK Unud Tahun 2015
6. Latihan Khusus Tim Bantuan Medis Janar Dūta Fakultas Kedokteran Unud Tahun 2015
7. Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Sekolah Kajian dan Strategi Tahun 2015
Ikatan Senat Mahasiwa Kedokteran Indonesia Wilayah 4
Riwayat Kepanitiaan
1. Sie Acara Magang Lembaga Eksekutif (BEM) 2015
2. Koordinator Sie Konsumsi dan Danus Gerakan Sosial Inklusif Ikatan Senat Mahasiswa
Kedokteran Indonesia Wilayah 4 Tahun 2015
3. Sie Perlengkapan dan Dekorasi Kerja Sosial Hippocrates XIV Tahun 2015
4. Sie Kesehatan Dies Natalis ke-53 Universitas Udayana
5. Ketua Bazzar TBM Janar Dūta Fakultas Kedokteran Unud Tahun 2016
6. Koordinator Penggalian Dana HUT TBM Janar Dūta ke-XXIV
7. Bendahara Badan Kekeluargaan Fakultas Kedokteran (BKFK) Universitas Udayana ke-54
Tahun 2016
8. Bendahara II Hippocrates Cup 2016
9. Steering Committe Try Out SBMPTN BEM Fakultas Kedokteran Unud 2016
10. Steering Committe Seminar Nasional BEM Fakultas Kedokteran Unud 2016
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : Ida Bagus Gde Tirta Yoga Yatindra
Tempat, tanggal lahir : Denpasar, 13 Januari 1996
Program Studi : Pendidikan Dokter
No. Telepon : 0817555970
Email : tirtayogaidabagus@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. SD 3 Saraswati (2002-2008)
2. SMPN 3 Denpasar (2008-2011)
3. SMAN 1 Denpasar (2011-2014)
Riwayat Organisasi
1. Anggota smansa computer community (2011-2014)
2. Staff Departemen Kastrat (2014-2015)
3. Kepala Departemen Kastrat (2015-2016)
Riwayat Pelatihan
1. BLMML 2014
2. LKMM-SK WILAYAH 4 ISMKI 2015
3. LKMM NASIONAL ISMKI 2015
Riwayat Kepanitiaan
1. Ketua Forum Mahasiswa I 2015
2. Ketua Forum Mahasiswa II 2015
3. Sie Keamanan Bulan Bakti ISMKI 2016
4. Sie Perlengkapan BKFK 2014
5. Ketua gerakan sosiial inklusif ISMKI 2015
Prestasi
1. FINALIS UCC UNEJ Universitas Jember 2015
2. Juara II Bagus FK Universitas Udayana 2015
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : Daondy Friarsa Soeharto
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 30 Agustus 1996
Program Studi : Pendidikan Dokter
No. Telepon : 082299579300
Email : ondy.arsa@hotmail.com
Riwayat Pendidikan
1. SD Pangudi Luhur (2002-2008)
2. SMP Pangudi Luhur (2008-2011)
3. Kolese Gonzaga (2011-2014)
Riwayat Organisasi
1. Kepala Departemen Hubungan Luar Badan Eksekutif Mahasiswa FK UNUD (2016-2017)
2. Staff Departemen Hubungan Luar Badan Eksekutif Mahasiswa FK UNUD (2015-2016)
3. Sie Pelayanan Kesehatan Christian Medical Fellowship Bali (2014-2016)
4. Anggota Badan Semi Otonom Kelompok Mahasiswa Peduli Aids FK UNUD (2014-sekarang)
5. Anggota Badan Semi Otonom Komunitas Mahasiswa Peduli Kanker FK UNUD (2014-
sekarang)
Riwayat Pelatihan
1. Basic Lesson on Management and Leadership Development FK Unud 2014
2. Pelatihan Dasar Badan Semi Otonom Kelompok Mahasiswa Peduli Aids FK Unud 2014
3. Pelatihan Dasar Badan Semi Otonom Komunitas Mahasiswa Peduli Kanker FK Unud 2014
4. Magang Bersama BEM & HM Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2014
5. Delegasi Badan Eksekutif Mahasiswa dalam Rapat Koordinasi Wilayah 4 Ikatan Senat
Mahasiswa Kedokteran Indoneisa 2015
6. Delegasi Badan Eksekutif Mahasiswa dalam Latihan Kepemimpinan dan Manajemen
Mahasiswa Tingkat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2015
7. Magang Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran
Indonesia Nasional 2015
Riwayat Kepanitiaan
1. Koordinator Acara Hari Ulang Tahun Kelompok Mahasiswa Peduli AIDS Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana ke-16
2. Sie Acara Badan Kekeluargaan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 54
3. Koordinator Transport dan Akomodasi Scientific Atmosphere 9 KIH FK Unud
4. Koordinator Transport dan Akomodasi Weekend Christian Medical Fellowship Bali
5. Ketua Pelayanan Kesehatan Christian Medical Fellowship Bali
6. Chairman of Organizing Committee of Bali International Summer School 2016, Student
Executive Board of Medical Faculty Udaya University
7. Sie Acara Student Day Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2016
Prestasi
1. Juara 1 Futsal Don Bosco Cup SMA Don Bosco 2013
2. Juara 3 Mini Soccer Canisius Cup SMA Kolese Canisius 2013
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : Ni Wayan Saras Sasmita
TTL : Payangan, 2 September 1993
Alamat : Jl. Waturenggong III, No. 1
No. Telp : 081933028593
Email : saras.sasmita@gmail.com
Twitter/IG/FB : @SarasSasmita / @saras.sasmita / Saras Sasmita
Motto : Give 100%, you will get 100%
Riwayat Pendidikan
1. SMP N 1 Payangan, 2006-2009
2. SMA N 1 Payangan, 2009 - 2012
3. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 2012
Pengalaman Pembicara
1. LKMM TD Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (Nasionalisme ISMKI)
2. LKMM TD Universitas Warmadewa (Kastratisasi)
3. BLMML FK UNUD 2015 (Manajemen Aksi)
4. BLMML FK UNUD 2014 (Negosiasi dan Komunikasi Efektif)
Riwayat Organisasi
1. Staff Departemen Kastrat BEM Fakultas Kedokteran Universtas Udayana 2013
2. Staff Ahli Departemen Kastrat BEM Fakultas Kedokteran Universtas Udayana 2014
3. Staff Bidang Kajian Strategis, Bidang Kajian Strategis ISMKI Wilayah 4, 2014
4. Wakil Sekretaris Wilayah ISMKI Wilayah 4, 2015
5. Majelis Pertimbangan Agung (MPA) / Komisi I ISMKI, 2016 – sekarang
Riwayat Kepanitiaan
1. Wakil Ketua LKMM Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2014
2. SC Eksternal Acara LKKM-SK ISMKI Wilayah 4 tahun 2014 di Universitas Hang Tuah,
Surabaya
3. Steering Committee Social Work of Interprofessional Devotion (SOLID) 2015
4. Regional Project Officer Regional 7 (Bali dan Nusa Tenggara) untuk ISMKI dalam Nusantara
Health Collaborative 2014
5. SC Eksternal Materi-Pemateri LKMM-SK ISMKI Wilayah 4 tahun 2015 di Universitas
Muslim Indonesia, Makassar
Prestasi
1. Juara II Poster Ilmiah MedFiest FK UB 2015
2. Juara I Pemilihan Siswa Berprestasi Putri terbaik Provinsi Bali 2011
3. Juara 3 News Reading Contest Universitas Mahasaraswati 2011
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : Bernardus Maria Thomas Donmas da Silva
TTL : Jakarta, 22 Agustus 1995
Alamat : Jl. Ir. Ida Bagus Oka No. 16, Denpasar
No. Telp : 081283745178/081381385203
Program Studi : Pendidikan Dokter
NIM : 1502005225
Email : servus_dei@windowslive.com / donmas2208@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. TK Santo Fransiskus I Jakarta, 1999-2001
2. SD Budi Mulia Jakarta, 2001-2007
3. SMP Van Lith Jakarta, 2007-2010
4. Seminari Wacana Bhakti Jakarta, 2010-2014
5. SMA Gonzaga Jakarta, 2011-2014
6. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 2015-sekarang
Riwayat Kepanitiaan
1. Ketua Inaugurasi ’15 FK Unud
2. Sie. Acara Ekstern Hippocrates Medical Championship 2016
3. Sie. Acara Upgrading Himpunan Mahasiswa Kedokteran Umum 2016
4. Koordinator Hubungan Masyarakat Pedoman Penulisan dan Proposal Penelitian 2016
5. Event Organizer Bali International Summer School 2016
6. Ketua Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016