Anda di halaman 1dari 94

Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, rasa syukur yang sangat mendalam penulis panjatkan ke hadirat


Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, kami segenap panitia Basic Lesson
on Mastering Management and Leadership (BLMML) 2016 Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana beserta pemateri dapat menyusun buku ini sebagaimana mestinya.

Buku ini berisi 11 materi yang disampaikan dalam rangkaian kegiatan BLMML 2016
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Adapun materi-materi tersebut adalah How
To Be A Good Leader, Public Speaking, KSK, SC dan OC, Administrasi
Kesekretariatan Dan LPJ, Administrasi Keuangan Organisasi Kemahasiswaan, Proposal
Kegiatan, Sponsorship, Berpikir Kritis, Pembuatan Kajian, dan Aksi, Inisiasi
Manajemen Waktu, Sejarah Pergerakan Mahasiswa, serta Keterampilan Bertanya.

Terima kasih penulis ucapkan pada pihak-pihak yang telah mendukung proses
pembuatan buku ini, termasuk para pembicara atas segalan batuannya.

Denpasar, 16 Agustus 2016

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” i


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

SAMBUTAN KETUA PANITIA BLMML 2016

Om swastyastu,
Sebelumnya saya panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena
semua kelancaran dan persiapan acara ini tidak terlepas dari rahmat-Nya. Tidak lupa
juga saya ucapkan terima kasih banyak kepada dr.Jawi selalu Wakil Dekan III, kak Obie
selaku ketua BEM, kakYusa dan kak Govinda selaku Steering Committee, serta seluruh
panitia yang terlibat karena tanpa mereka maka acara ini tidak akan berjalan seperti
sekarang.
Basic Lesson on Mastering Management and Leadership adalah program kerja
dari departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) BEM FK Unud, yang
merupakan rangkaian kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Managemen Mahasiswa
(LKMM) dalam tingkatan dasar dan di bawah naungan fakultas. Tujuan utama dari
kegiatan ini tidak terlepas dari poin penting departemen PSDM sendiri yakni
mengembangkan sumber daya manusia yang ada dan dalam hal ini adalah mahasiswa
baru agar selama proses pembelajaran di FK Unud nantinya tidak hanya menjadi bibit
tenaga kesehatan yang hanya berorientasi pada pendidikan akademis namun juga
memiliki soft skill serta karakter yang baik.
Pemimpin merupakan sosok yang mampu memberikan pengaruh kepada orang
lain. Sebelum dapat memimpin orang lain, seorang pemimpin harus memimpin dirinya
sendiri terlebih dahulu. Oleh karena itu, pemimpin haruslah cakap, memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi, disiplin, menghormati, serta dapat merangkul orang-orang
yang dipimpinnya. Pada dasarnya, setiap manusia adalah seorang pemimpin, yaitu
pemimpin bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu, lewat kegiatan BLMML ini diharapkan
kami mampu membimbing adik-adik yang baru masuk ke Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana ini dapat menjadi pemimpin yang unggul, mandiri, dan berbudaya
baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang-orang di lingkungannya. Sehingga tema
yang kami usung yakni "Today's Learners Tomorrow's Leaders" dapat tercapai dengan
baik. Saya mewakili seluruh panitia mempunyai harapan besar bahwa acara ini dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan segala dinamikanya tanpa ada kendala apapun.
Akhir kata, saya ucapkan Parama Santi. Om Santi Santi Santi Om.

Ketua Panitia

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” ii


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

DAFTAR ISI

Cover Buku
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Sambutan Ketua Panitia BLMML 2016 ............................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
Materi
1. How To Be A Good Leader .................................................................. 1
2. Public Speaking .................................................................................... 4
3. KSK, SC dan OC .................................................................................. 7
4. Administrasi Kesekretariatan Dan LPJ ................................................. 14
5. Administrasi Keuangan Organisasi Kemahasiswaan ............................ 29
6. Proposal Kegiatan................................................................................. 45
7. Sponsorship .......................................................................................... 54
8. Berpikir Kritis, Pembuatan Kajian, dan Aksi ....................................... 57
9. Inisiasi Manajemen Waktu ................................................................... 60
10. Sejarah Pergerakan Mahasiswa ............................................................ 66
11. Keterampilan Bertanya ......................................................................... 73
Curriculum Vitae ................................................................................................ 80

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” iii


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

HOW TO BE A GOOD LEADER


oleh : I Putu Brian Obie Putra, CHt

Kepemimpinan bukanlah tentang posisi, melainkan tentang karakter


-Maxwell, 2014-

Apa itu Kepemimpinan dan Pemimpin?


 Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain
melaksanakan tugas-tugas organisasi. (Muninjaya, 2000)
 Orang yang mampu menggerakkan orang lain dengan pengaruhnya.
( Pradiansyah, 2000)
 Kepemimpinan adalah masalah pengaruh, tidak kurang, dan tidak lebih. (John
C. Maxwell)
 Definisi utama dari pemimpin adalah seseorang yang memiliki pengikut.
(peter Drucker)
 Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memberikan pengaruh
kepada perubahan prilaku orang lain baik secara langsung maupun tidak.
(Muninjaya, 1999)
Dari definisi-definisi tersebut dapat dirangkum secara jelas apa sebenarnya
pemimpin dan bukan pemimpin.

Pemimpin Bukan Pemimpin


Memperbaiki kegagalan yang terjadi Menyalahkan orang lain atas kegagalan
Menyelesaikan pekerjaan dan Menyelesaikan pekerjaannya dengan
mengembangkan pengikutnya menekan pengikutnya
Memikul tanggung jawab/kewajiban Melepas tanggung jawab
Selalu meningkatkan kualitas diri dengan Cepat merasa puas, tidak memiliki sikap
sikap mau belajar dan diajar mau belajar dan diajar

Lalu, apa ada tipe-tipe kepemimpinan?


Tipe kepemimpinan di bagi menjadi tiga (U.S. Army Handbook, 1973)
1. Otoriter (Autocratic)
Tipe ini digunakan saat seorang pemimpin memberitahu rekan kerjanya apa
yang ia kehendaki dan bagaimana ia mengerjakannya, tanpa meminta sedikit
pun saran dari pengikutnya. Beberapa orang berpikir bahwa tipe ini identik
dengan perintah, teriakan, ancaman, siksaan. Namun itu bukan tipe otoriter
melainkan hanya kesalahan mengartikan tipe ini dengan sikap-sikap yang
mengikutinya tadi. Tipe otoriter secara normal digunakan hanya pada kondisi
tertentu.
2. Demokratis (Participative)

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 1


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Tipe kepemimpinan ini melibatkan pemimpin dan satu atau lebih rekan kerja
saat proses pembuatan keputusan. Bagaimana pun juga, pemimpin yang
memegang otoritas dalam pengambilan keputusan final. Menggunakan tipe ini
bukan menunjukkan kelemahan, melainkan menandakan suatu kekuatan yang
akan dihormati oleh rekan kerja anda.. Tipe ini dapat membuat rekan kerja
menjadi bagian dari tim dan membuat anda mengambil keputusan lebih baik
lagi.
3. Delegatif (Free-reign)
Pada tipe ini, pemimpin mengijinkan rekan kerja untuk membuat keputusan
namun masih bertanggungjawab pada keputusan yang di buat. Hal ini
dilaksanakan saat rekan kerja dapat menganalisa situasi dan memutuskan apa
yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Tipe ini digunakan saat
anda memiliki kepercayaan penuh pada rekan kerja anda.

Pemimpin yang baik dan bijak menggunakan tipe kepemimpinan ini sesuai
dengan kondisi yang dihadapi pada saat itu. Pemimpin yang buruk hanya menggunakan
dan terpaku pada satu jenis tipe kepemimpinan saja.

Bagaimana kita bersikap apabila diberikan amanah untuk memimpin?


Untuk menjadi seorang pemimipin yang baik, selain pemahaman tarhadap sifat
seorang pemimpin, sangat perlu mengembangkan sikap-sikap dalam diri. Beberapa
sikap yang bisa saya angkat berdasarkan sudut pandang pribadi dan orang lain, yaitu:

1. Sikap terhadap diri sendiri


a. Berani dan berinisiatif. Keberanian dan inisiatif penting untuk menyelaraskan
berbagai kepentingan dalam kelompok agar sesuai dengan tujuan bersama, yang
terkadang menentang kebiasaan umum atau aturan tersebut.
b. Fokus. Menjadi seorang pemimpin bisa diibaratkan menjadi batu penjuru bagi
para pengikutnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan fokus, tujuan
agar terjaga pencapaiannya.
c. Kompetensi. Ini terkait dengan kebijaksanaan dan kemampuan berpikir secara
menyeluruh (holistik). Dengan pemahaman kompetensi dasar pada bidang yang
dipimpin, suatu persoalan mampu di cari solusi nya dengan berpikir secara
menyeluruh, sehingga memungkinkan pemimpin memperoleh kepercayaan dari
para pengikutnya.
d. Belajar. Untuk menguasai kompetensi dasar dan mengikuti perkembangan
dinamika organisasi, diperlukan semangat belajar yang tiada habisnya. Dalam
menetapkan tujuan, perkembangan disekitar perlu dipelajari agar keputusan
yang diambil tepat.
e. Disiplin. Ini merupakan suatu pilihan, dan pilihan ini menentukan kapan tujuan
bersama bisa dicapai. Penerapan disiplin bisa ditinjau dari berbagai hal, yaitu
waktu, energy, tujuan dan emosi

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 2


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

f. Motivasi. Pemimpin tanpa motivasi akan melemahkan pengikutnya. Motivasi


dapat menjadi semangat dalam bekerja, menginspirasi orang lain, meningkatkan
energy, kreativitas dan daya tahan.

2. Sikap terhadap orang lain


a. Komitmen. Komitmen menjaga agar apa yang direncanakan, dikerjakan bisa
berjalan terus hingga tujuan tercapai. Komitmen akan memberikan daya dorong
dan kekuatan untuk melakukan hal-hal besar.
b. Murah hati dan pemaaf. Pemimpin harus mampu saling memaafkan dan
menghargai kekurangan pengikutnya. Ini memungkinkan terbinanya hubungan
yang baik dan iklim kondusif dalam kerja.
c. Bertanggung jawab. Otoritas memungkinkan terciptanya sikap yang otoriter.
Sikap buruk ini akan meregangkan hubungan antara pemimpin dan yang
dipimpin. Selain tanggung jawab kerja, mencakup juga tanggung jawab dalam
membina hubungan yang baik.
d. Mendengarkan. Dengan mendengarkan pemimpin bisa mengetahui apa yang
diinginkan pengikutnya, dengan begitu pemimpin bisa menentukan arahan yang
lebih baik untuk mencapai tujuan dan menumbuhkan komitmen bersama.
e. Sikap positif. Sikap positif penting dalam identifikasi suatu permasalahan yang
muncul. Dengan sikap ini, penentuan langkah-langkah untuk mencapai solusi
mampu diwujudkan kearah positif.
f. Melayani. Sikap ini memiliki arti memperhatikan kebutuhan pengikut dan
mencoba membantu dengan mendengarkan dan menjumpai mereka. Seorang
pemimpin sejati dapat dikatakan palayan yang rendah hati, bukan dictator yang
haus kekuasaan.

Aku sudah siap!


Kalian yang sedang membaca tulisan ini merupakan pemimpin yang diperlukan
untuk FK Unud khususnya dan untuk bangsa ini secara umum, kembangkanlah
keinginan untuk selalu belajar, belajar, dan belajar.

DAFTAR PUSTAKA
1. Maxwell, John C. 1995, “Ujian Terpenting Kepemimpinan : Menciptakan
Perubahan Positif” dalam : buku Mengembangkan Kepemimpinan Di Dalam Diri
Anda.Binarupa Aksara.Jakarta.
2. Maxwell, John C. 2001, 21 Hukum Kepemimpinan Sejati. Interaksara.
3. Maxwell, John C. 2014, Developing The Leader Within You , mic Publishing,
Jakarta
4. Semuil Tjiharjadi, To Be A Great Leader : Konteks Kepemimpinan & Dasar
Kepemimpinan, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
5. Setiawan, Andrie. 2014. How to be a good leader. Buku Pandual BLMML 2014.
Denpasar.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 3


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

PUBLIC SPEAKING
Oleh: A. A. Istri Dessy Sri Wangi
“Speak up your ideas that will influence all people to make
a better change in their life“

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat terlepas dari komunikasi.
Komunikasi adalah proses pengiriman (sending) dan penerimaan (receiving) informasi
yang dilakukan oleh dua individu atau lebih secara efektif sehingga pesan dapat dengan
mudah dipahami. Namun berbeda halnya komunikasi yang dilakukan didepan umum
yakni public speaking. Public speaking memerlukan keterampilan khusus, mencakup
dalam hal penyampaian pesan, memotivasi, serta persuasif/mempengaruhi orang lain.

Mengapa Public Speaking itu Penting?


Keterampilan berbicara merupakan kompetensi dalam komunikasi lisan yang
secara tidak langsung menjadi prasyarat dalam kesuksesan pendidikan, pekerjaan, dan
menjalin hubungan masyarakat. Sehingga perlu disadari bahwa public speaking itu
penting karena dengan keahlian tersebut akan meningkatkan kemampuan dan
kepercayaan diri. Public speaking dapat dilakukan oleh semua orang dalam
menyampaikan informasi dimasyarakat. Begitu juga mahasiswa, public speaking dapat
dikatakan kemampuan yang harus diasah karena kepentingan dalam perkuliahan.

Public Speaking dalam Kehidupan Organisasi


Apapun posisi dan kedudukan dalam organisasi tidak dapat terlepas dari tuntutan
keterampilan berbicara. Public speaking berperan penting dalam mengkomunikasikan
sesuatu antara satu anggota dengan anggota yang lainnya. Terlebih lagi seorang
pemimpin, tanpa memiliki skill berbicara maka informasi yang ingin disampaikan
kepada anggota tidak akan berjalan secara efektif, organisasi tidak akan mengarah pada
tujuan yang sama. Sehingga seorang pemimpin harus memiliki daya tarik seni berbicara
untuk mengkomunikasikan hal yang ingin disampaikan agar mudah dipahami.

Teknik Dasar Public Speaking


Kesiapan dan keyakinan pembicara sangat mempengaruhi komprehensivitas dari
informasi yang hendak disampaikan. Adapun beberapa teknik penyampaian dalam
publik speaking yang dapat dilakukan di perkuliahan sebagai mahasiswa yaitu:
1. Persiapan
Kesiapan sangat penting. Siapapun yang tidak melakukan persiapan, dia sedang
mempersiapkan kegagalan,“Who doesn't prepare he prepares fail”. Sebelum
menyampaikan sesuatu persiapkanlah dengan mendalam terkait dengan materi, tema,
topik, busana yang sesuai, kondisi yang prima, dan ingat lakukan latihan.
2. Membangun First Impression
Jika first impression positif dapat dibentuk, maka audiens tertarik mendengarkan
pembahasaan selanjutnya. Sehingga saat membuka pembicaraan mulailah dengan
tersenyum hangat, tubuh tegak, berpenampilan bersih, sopan dan jadilah diri sendiri.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 4


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

3. Penyampaian
Terdapat beberapa metode penyampaian materi/informasi :
a. Impromptu (Spontanitas)
Penyampaian informasi/materi secara lisan dan tanpa adanya persiapan. Biasanya
digunakan oleh orang yang sudah menguasai apa yang ingin disampaikan.
Keunggulannya adalah pembicara terlihat lebih menarik dalam menyampaikan
materi dan terkesan tidak, namun kelemahannya adalah penyampaian menjadi
tersendat-sendat bagi yang tidak terbiasa dalam public speaking.
b. Manuskrip (Membaca naskah)
Metode manuskrip cukup mudah karena pembica hanya membaca naskah yang
telah dipersiapkan. Seorang pemula atau yang belum terbiasa berpidato lebih baik
menggunakan cara ini agar gagasan yang akan disampaikan tidak ada yang
terlupakan serta dapat disampaikan dengan runtut.
c. Memoriter (Menghafal naskah)
Penyampaian informasi/materi pada metode ini adalah dengan cara menghapal
naskah, namun jika ada kalimat yang terlupa, maka akan mempengaruhi dari
penyampaian berikutnya. Kelemahan yaitu pembicara cenderung tanpa
penghayatan, kurang komunikatif, dan tidak dapat menyesuaikan dengan situasi.
d. Ekstemporer (Menjabarkan kerangka)
Metode ini digunakan dengan menggunakan catatan singkat, yakni hanya mencatat
poin-poinnya dan menjabarkan sesuai dengan ingatan serta dapat improvisasi.
Keunggulan cara ini adalah penyampaian akan runtut, lebih komunikatif, dan
pokok-pokok yang ingin disampaikan tidak akan terlupakan.

4. Kontak Visual
Kontak visual (eye-contact) mempengaruhi perhatian dari audiens. Usahakan agar
dapat melihat seluruh audiens dan tidak terfokus pada hal-hal diluar audiens.
5. Olah Vokal
Olah vocal, meliputi intonasi suara, kejelasan, keragaman kata, dan ritma suara,
yang tepat akan mempengaruhi informasi menjadi lebih menarik untuk didengar.
6. Bahasa Non-verbal (Gesture dan Ekspresi)
Kesesuaian antara perilaku dan informasi yang disampaikan membuat public
speaker terlihat percaya diri, tegas, dan dapat menekankan poin-poin informasi yang
penting. Adapun gesture yang digunakan yaitu Spontan dan alamiah, Terkoordinasi
oleh dengan seluruh gerak tubuh, Dilakukan pada saat yang tepat, Mendukung
pemaknaan pesan, dan Sesuai dengan situasi/keadaan. Sedangkan ekspresi berfungsi
untuk menekankan perasaan yang sedang dirasakan sesuai dengan topik yang dibahas.
7. Ice Breaking
Teknik ice breaking dapat dilakukan saat opening/membuka pembicaraan ataupun
saat audiens sudah mulai terlihat bosan. Hal yang dapat dilakukan yaitu
bercerita/berbagi pengalaman sesuai materi yang disampaiakan, joke, dan games.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 5


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Manfaat Public Speaking


1. Meningkatkan percaya diri
Semakin sering berbicara di depan umum, maka semakin baik kemampuan dalam
berbicara sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri, karena sudah belajar dari
pengalaman-pengalaman yang sudah pernah dilalui.
2. Membuat nyaman dalam bergaul
Hal yang membuat kurang nyaman ketika bergaul adalah ketika kehabisan kata-
kata atau kehabisan ide untuk dibahas. Sehingga jika sudah terbiasa melakukan
public speaking maka semakin banyak ide dalam membahas topik yang baru.
3. Dapat mengukur kemampuan diri
Public speaking dapat mengukur sejauh mana kemampuan diri, karena ketika kita
menyampaikan informasi, banyak informasi yang akan kita tambahkan secara
spontan sesuai dengan pengetahuan kita sebelumnya.
4. Meningkatkan kualitas hidup
Orang yang sudah terbiasa melakukan public speaking akan mendapatkan
kepercayaan dalam mengorganisasi suatu event atau menjadi leader.
5. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan
Seorang public speaker seperti dituntut untuk mengetahui banyak hal agar
mendapatkan sumber bahan bicara yang relevan. Persiapan untuk mendapatkan
informasi/materi akan menambah pengetahuan-pengetahuan yang baru.

Kesalahan Umum Public Speaker


1. Tempo berbicara
Ketika berbicara usahakan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Agar
informasi dengan mudah dapat dipahami oleh audiens.
2. Volume suara
Volume suara jangan sampai terlalu keras ataupun terlalu kecil, usahakan berbicara
dengan volume yang standar dan dapat menjangkau seluruh audiens.
3. Gesture yang kurang tepat
Ketika berbicara jangan melakukan gerakan berulang seperti membenarkan rambut,
membenarkan dasi, batuk, dan menggaruk. Jika ingin lebih relax, gantilah dengan
berjalan menguasai stage, komunikatif dengan audiens, dan mengatur nafas.

Daftar Pustaka
1. G, Gabri. 2011. Seni Pidato, Petunjuk Praktis Public Speaking. Yogyakarta:
Cemerlang Publishing.
2. https://persuasivepublicspeaking.wordpress.com/2015/03/27/9-alasan-mengapa-
public-speaking-penting/ [internet] diakses pada tanggal 9 Agustus 2016.
3. http://repository.petra.ac.id/16397/1/Publikasi1_93018_972.pdf [internet] diakses
pada tanggal 10 Agustus 2016.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 6


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

KERTAS SATUAN KERJA (KSK), STEERING COMMITTEE (SC),


ORGANIZING COMMITTEE (OC)
Oleh: I Putu Govinda Orna Jaya

KERTAS SATUAN KERJA (KSK)


Kertas satuan kerja (KSK) merupakan salah satu upaya peningkatan kinerja.
Biasanya KSK dibuat oleh SC atau Divisi yang membawahi kegiatan tersebut, bersama-
sama dengan ketua panitia. Dari penyusunan KSK diharapkan kerja kepanitiaan lebih
sistematis dan matang. Arti penting dan manfaat KSK, antara lain :
1.KSK menggambarkan big picture dari suatu kegiatan
2.Sebagai media pengakaran konsep/ fondasi awal kegiatan dari SC atau kepala
departemen kepada OC
3.Sebagai media untuk bertukar pikiran
4.Sebagai media meningkatkan kualitas kinerja kegiatan bersangkutan

KSK yang telah dibuat wajib dilampirkan di proposal kegiatan pada saat
pengajuan proposal serta dilampirkan di LPJ kegiatan. Adapun dalam KSK hendaknya
terdapat hal-hal sebagai berikut :
1. Tim penyusun KSK
Terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota. Jabatan pada tim penyusun KSK tidak
harus sama dengan jabatan pada kepanitiaan yang akan dilaksanakan. Jumlah tim
penyusun yang ideal disarankan antara 3 – 4 orang
2. Gambaran Umum Kegiatan
Gambaran secara garis besar tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Misalnya
gambaran rangkaian kegiatan, siapa pematerinya, tanggal dan tempat kegiatan, dll.
3. Perkiraan kesulitan dan rencana penanggulangannya
Merupakan rangkuman kemungkinan hambatan – hambatan yang ditemukan
selama perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, serta solusi yang akan diambil
apabila menjumpai hambatan tersebut.
4. Rencana kerjasama dengan institusi/instansi terkait
Merupakan daftar instansi yang berpotensi untuk memberikan dukungan terhadap
acara yang akan dilaksanakan
5. Tata urutan kerja
Langkah – langkah spesifik yang akan dilaksanakan selama masa persiapan dan
pelaksanaan kegiatan. Contoh : penyusunan proposal, pencarian peserta dll
6. Penyusunan jadwal peninjauan kinerja
Merupakan jadwal rapat – rapat evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kegiatan
telah berjalan
7. Penyusunan jadwal kerja paripurna
Merupakan kombinasi dari tata urutan kerja dan penanggalan kalender tiap
bulannya. Untuk memastikan bahwa semua tata urutan kerja memiliki deadline
waktu yang sesuai dengan bobot kesulitan masing – masing langkah urutan kerja.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 7


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Format KSK
KERTAS SATUAN KERJA ................(Cetak Tebal,Center)
NAMA KEGIATAN...........(Cetak Tebal,Center)

A. SUSUNAN SATUAN KERJA ......................(cetak tebal,rata kiri)


Ketua :
Sekretaris:
Anggota :

B. GAMBARAN UMUM................(cetak tebal,rata kiri)


C. PERKIRAAN KESULITAN DAN SOLUSI .......... (cetak tebal,rata
kiri)
Solusi
No Perkiraan Kesulitan Strategi Teknis

D. KERJASAMA ......................(cetak tebal,rata kiri)


No. Materi Kerjasama Pihak Terkait Waktu

E. TATA URUTAN KERJA......................(cetak tebal,rata kiri)


No. Langkah Kerja Waktu
Mulai Berakhir

F. JADWAL PENINJAUAN KINERJA......................(cetak tebal,rata kiri)


No. Materi Peninjauan Peserta Waktu

G. JADWAL KERJA PARIPURNA......................(cetak tebal,rata kiri)


Tahun xxx
No. Kegiatan Februari Maret Ket
I II III IV I II III IV

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 8


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

STEERING COMMITEE

Steering Commitee (SC) merupakan seseorang yang menjadi perpanjangan


tangan dari suatu lembaga dalam suatu kegiatan yang memiliki peran penting sebagai
pengawas, konselor, dan evaluator agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik.
Secara garis besar SC mempunyai peran penting sebagai konseptor, navigator,
konselor, evaluator, dan konektor.
1. Konseptor
SC sangat berperan penting dalam memikirkan konsep kegiatan yang akan
berlangsung. Dalam membentuk konsep kegiatan, SC akan berkerjasama dengan ketua
kegiatan / PIC dalam pembuatannya (brainstorming) yang dituangkan di dalam
penyusunan KSK sesuai dengan haluan lembaga yang bersangkutan. Dimana disini SC
dan ketua kegiatan / PIC membahas segala esensi konsep umum kegiatan yang akan
dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar kegiatan ini dapat mencapai goals yang diinginkan
dan mempermudah pekerjaan Organizing Commitee (OC) kedepannya.
2. Navigator
SC sebagai navigator berfungsi untuk mengarahkan jalannya kegiatan agar
berlangsung sesuai dengan rambu-rambu dan aturan yang telah disepakati sebelumnya.
Dimana kesepakatan yang dimaksud sesuai dengan keinginan lembaga bersangkutan,
konsep awal yang ditentukan, dan KSK yang telah dibuat.
3. Konselor
SC memberikan masukkan dan nasihat kepada OC sebagai pelaksana kegiatan.
Lebih jauh lagi, SC sebagai media OC untuk bertukar pikiran mengenai tantangan-
tantangan yang sulit diatasi selama kegiatan berlangsung. SC bersifat aktif dalam
menanyakan kondisi OC-nya apakah mereka mengalami kendala atau tidak sehingga
ketika kasus terburuk terjadi SC dan OC dapat segera bertukar pikiran untuk
mendapatkan solusi terbaik.
4. Evaluator
SC hampir sama dengan seorang juri yang karakternya membangun. SC
diharapkan mampu menilai kesesuaian dan benang merah jalannya suatu kegiatan
dengan rambu-rambu dan konsep yang telah disusun sebelumnya. Apabila terjadi
kekeliruan dalam pelaksanna kegiatan, SC berhak menegur ketua panita dan
mengingatkan tentang konsep yang sebenarnya. Hampir sama dengan peran konselor,
SC harus jeli melihat kegiatan apakah dalam pelaksanaan tersebut terdapat
penyimpangan atau tidak.
5. Konektor
SC merupakan perpanjangan tangan dari ketua lembaga sehigga SC mempunyai
tugas melaporkan segala perkembangan kegiatan kepada ketua lembaga serta
menyampaikan pesan-pesan ketua lembaga kepada OC. Lebih daripada itu, apabila
ditemui permasalahan yang cukup sulit diatasi, SC dan OC bersama-sama menghadap
ketua lembaga sebagai pemegang otoritas tertinggi untuk berdiskusi mencari solusi.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 9


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Jadi siapa yang cocok dari SC?


SC memiliki peran yang sangat penting dalam suatu kegiatan. Dimana
idealnya SC setiap kegiatan minimal terdiri dari dua orang:
1. Seseorang yang berasal dari Lembaga, yaitu pengurus yang membawahi
kegiatan tersebut sehingga peran dan fungsi pengawasan lembaga bersangkutan
benar-benar dapat dimandatkan.
2. Salah seorang panitia dari kegiatan bersangkutan pada tahun sebelumnya. Yang
mengetahui dan mengerti dengan pasti segala hal tentang kegiatan bersangkutan
sehingga dengan pengalaman yang dimiliki pada kepanitian sebelumnya, SC
dapat memberikan masukkan untuk membimbing kegiatan ke arah yang lebih
baik.
3. Apabila kegiatan baru, seseorang yang memiliki ide dan gagasan terhadap hal
tersebut.

SC yang telah dipilih, bersama-sama dengan ketua atau panitia akan menyusun
KSK dan OC akan melaksanakan kegiatan berdasarkan konsep yang tertuang dalam
KSK tersebut. Setelah kegiatan selesai OC akan membuat Laporan Pertanggungjawaban
(LPJ) yang akan disampaikan terlebih dahulu kepada SC untuk dinilai. Kemudian SC
dan OC menyampaikan LPJ ataupun hasil pembahasannya kepada ketua lembaga yang
akan dipertanggungjawabkan selanjutnya dalam konteks musang atau musma.

Organizing Committe (OC)


Organizing Committe (OC) atau panitia pelaksana merupakan lini terdepan
dalam menyukseskan suatu kegiatan. OC adalah unit kepanitiaan yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. OC dalam melakukan
kegiatannyan harus terus berkoordinasi secara aktif kepada SC. Hal ini bertujuan agar
pelaksanaan kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan sesuai dengan rencana. OC
mempunyai tanggung jawab besar di dalam pelaksanaan kegiatan baik dari persiapan,
pelaksanaan, dan pasca kegiatan. Adapun tugas-tugas OC adalah sebagai berikut
1. Melakukan koordinasi dengan bidang kerja lainnya dalam sebuah kegiatan
2. Berpartisipasi aktif melaksanakan kegiatan sesuai rencana
3. Saling membantu antar sie
4. Melaporkan perkembangan kerja dalam rapat-rapat sie
5. Mempertanggungjawabkan segala kegiatan yang telah dilakukan kepada
koordnator sie atau ketua kegiatan
6. Menyusun laporan alokasi dana setiap sie

Dalam OC ini biasanya akan dibagi menjadi beberapa bagian seperti ketua,
bendahara, sekretaris, sie acara, sie perlengkapan, sie tranport, dan lain-lain Akan tetapi
dalam pelaksanaanya masih banyak OC yang masih terpaku pada Laporan
Pertanggungjawab (LPJ) kegiatan tahun lalu. Sebaiknya OC harus mampu berpikir lebih
kreatif, terbuka, dan inovatif sehingga mampu meningkatkan kualitas kegiatan dan
memperoleh kesuksesan yang lebih baik.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 10


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Satuan Kredit Partisipasi (SKP)

Satuan Kredit Partisipasi (SKP) Kegiatan Kemahasiswaaan adalah suatu


pengakuan dan penilaian terhadap kegiatan yang diikuti mahasiswa dalam
pengembangan kegiatan kemahasiswaan. Besarnya pembobotan SKP yang diberikan
sesuai dengan jenis pengembangan dan pelaksanaan kegiatan yang diikuti. Dimana
dalam hal ini mahasiswa harus berstatus aktif menjalankan pendidikan di FK Unud.
Adapun yang dimaksud dengan Kegiatan Kemahasiswaan adalah (1) segala
kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi kemahasiswaan yang sah dan diakui oleh
institusi dalam lingkungan program studi, fakultas, Universitas, Provinsi, Regional,
Nasional, ataupun Internasional dan (2) Kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan
oleh organisasi non-kemahasiswaan yang diperuntukkan bagi mahasiswa dan
memberikan kontribusi bagi pengembangan kegiatan kemahasiswaan, serta melibatkan
peran aktif mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan

Tujuan Pelaksanaan SKP


a. Memberikan pengalaman kepada semua mahasiswa dalam pengembangan
kegiatan kemahasiswaan dalam rangka pembentukan sikap dan mental untuk
mewujudkan sarjana yang lebih profesional dan bertanggungjawab
b. Meningkatkan rasa persaudaraan, kebersamaan, dan rasa cinta kepada
almamater
c. Memberikan kesempatan yang sama kepada mahasiswa dalam pengembangan
kegiatan kemahasiswaan
d. Meningkatkan peranan dan partisipasi aktif mahasiswa dalam
mengembangkan kegiatan kemahasiswaan
e. Memberikan penghargaan atas partisipasi aktif mahasiswa dalam
pengembangan kegiatan kemahasiswaan

Penerapan SKP
1. Setiap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana wajib memenuhi
syarat SKP minimal yang telah ditentukan dibawah ini
2. Setiap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang akan
melewati yudisium sarjana harus memenuhi syarat-syarat berikut ini :
a. Wajib memenuhi akumulasi bobot SKP minimal 50 poin
b. Wajib ikut serta baik sebagai peserta atau panitia dalam kegiatan
pengabdian masyarakat pasca rangkaian kegiatan penerimaan mahasiswa
baru dengan ketentuan :
• Kegiatan pengabdian masyarakat adalah kegiatan dimana mahasiswa dapat
menerapkan ilmu sesuai profesinya (termasuk peserta donor darah), yang
diadakan di luar kampus oleh lembaga yang diakui di tingkat universitas
maupun fakultas.
• Lembaga yang dimaksud oleh poin 1 adalah Ikatan Organisasi Mahasiswa
Sejenis, BEM-PM, UKM, Paguyuban keagamaan tingkat universitas,

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 11


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

paguyuban kedaerahan tingkat universitas, BEM FK Unud, HM, BSO (diluar


rangkaian latdas dan bukan merupakan syarat kelulusan menjadi anggota
BSO).
• Kegiatan pengabdian masyarakat terbagi menjadi dua kategori, yaitu kegiatan
PENGABDIAN MASYARAKAT BESAR (kegiatan pengabdian masyarakat
yang diselenggarakan selama dua hari satu malam dan atau kegiatan
pengabdian masyarakat yang memiliki struktur kepanitian) dan KEGIATAN
PENGABDIAN MASYARAKAT KECIL (pengabdian masyarakat yang
dilaksakan kurang dari satu hari dan tidak memiliki struktur kepanitiaan)
• Syarat keikutsertaan dalam kegiatan sosial akan terpenuhi dengan mengikuti
kegiatan pengabdian masyarakat besar sebanyak 2 kali, ataupun kegiatan
pengbadian masyarakat besar sebanyak 1 kali ditambah dengan akumulasi
poin kegiatan pengabdian masyarakat kecil yang setara dengan 1 kegiatan
pengabdian masyarakat besar.
• Akumulasi tiga kegiatan pengabdian masyarakat kecil setara dengan satu
kegiatan pengabdian masyarakat besar.
c. Wajib mengikuti kepanitiaan MINIMAL 3 macam kegiatan
kemahasiswaan yang diadakan oleh LMFK dan/atau BSO dan/atau HM
d. Menjadi pengurus salah satu Lembaga seperti BEM-PM, DPM,
LMFK, HM , Pengurus Inti UKM, Pengurus inti paguyuban keagamaan
tingkat universitas, Pengurus inti paguyuban kedaerahan tingkat
universitas dan atau menjadi anggota salah satu BSO.
e. Telah lulus sebagai peserta kegiatan penerimaan mahasiswa baru
tingkat Universitas dan fakultas, serta LKMM Dasar (BLMML) FK
Unud.
f. Berpartisipasi dalam penyusunan hingga pengajuan Program Kreatifitas
Mahasiswa (PKM) ke DIKTI minimal 1 kali selama mengikuti
perkuliahan program Sarjana di FK Unud.
3. Khusus partisipasi dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) akan
digunakan bukti upload, yang kemudian wajib direkap dalam daftar pengisian
SKP dan dilaporkan untuk mendapat penilaian dan pengesahan Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Unud.
4. Setiap kegiatan yang mendapat SKP, wajib direkap dalam daftar pengisian
SKP dan dilaporkan untuk mendapat penilaian dan pengesahan Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana serta
dilaporkan kepada Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana.
5. Pengesahan bukti SKP dilaksanakan paling lambat 2 minggu sebelum
yudisium sarjana dengan menunjukkan bukti SKP asli kepada Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
6. Tidak terpenuhinya ketentuan SKP yang telah ditetapkan dapat berpengaruh
terhadap proses administrasi pendidikan mahasiswa yang bersangkutan dan

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 12


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

sanksi yang akan dikonsultasikan antara BEM sebagai pihak pengevaluasi


dengan Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
7. Besar bobot SKP dari setiap kegiatan LMFK, HM, dan BSO wajib
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ketua BEM oleh panitia penyelenggara
dan wajib mencantumkan bobot SKP (taraf kegiatan) sesuai dengan buku
panduan SKP.
8. Penerapan poin ke 2 pada “penerapan SKP” mulai berlaku kepada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2013 dan angkatan
selanjutnya.
9. Penerapan butir f pada syarat wajib poin ke 2 pada “penerapan SKP” mulai
berlaku kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
angkatan 2015 dan angkatan selanjutnya.
10. Apabila terdapat ketidaksesuaian penerapan maka aturan penerapan yang
digunakan merujuk pada aturan tambahan buku panduan SKP.

DAFTAR PUSTAKA
1. Aryasa, Igm Ardika. 2014. Trigonum Ketua Lembaga, SC, OC. Buku Materi
LKMM-SK tingkat Fakultas BEM FK Unud 2014. Denpasar.
2. Andika, Gde Dedy. 2008. Trigonum Ketua Lembaga, SC, OC. Buku Materi
Upgrading Bem FK Unud 2008. Denpasar.
3. Adyani, IGA Prapti. 2014. KSK, Proposal Kegiatan, dan Laporan
Pertanggungjawaban. Buku Materi LKMM-SK tingkat Fakultas BEM FK Unud
2014. Denpasar.
4. Devi , IGA Sri Maharani. 2016. Panduan Sistem Manajemen & Kesekretariatan
BEM FK Unud. Denpasar.
5. BPM FK Unud. 2016. Pengesahan Amandemen Pedoman Pelaksanaan SKP
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 13


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN DAN LAPORAN


PERTANGGUNGJAWABAN
Oleh: I Gusti Ayu Sri Maharani Devi

Dalam perencanaan suatu kegiatan, pihak panitia pelaksana diwajibkan untuk


membuat Kertas Satuan Kerja (KSK) dan diwajibkan untuk membuat Proposal
kegiatan tersebut. Setelah kegiatan dilaksanakan, pihak panitia masih memiliki
kewajiban untuk membuat suatu Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang
ditujukan kepada pihak otoritas, dalam hal ini yaitu pihak Dekanat yang diwakili Wakil
Dekan III dan Wakil Dekan II serta ketua BEM FK Unud.
Pemilihan SC dan Penyusun KSK dan
Program Kerja
Ketua Panitia Proposal Kegiatan
Lembaga

ACC dan Pembua ACC


Pelaksanaa
Pengesahan tan LPJ Proposal
n Kegiatan
LPJ Kegiata
n
Bagan 1. Alur pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan di lingkungan FK Unud

1. KSK DAN PROPOSAL KEGIATAN


*Materi KSK dan Proposal Kegiatan dijelaskan di halaman 7 dan 45.

2. PANDUAN PEMBUATAN SURAT


2.1 Gambaran umum
Surat – menyurat merupakan hal yang cukup krusial dalam berjalannya suatu
kepanitiaan. Komunikasi antar panitia dengan pihak – pihak yang mendukung acara
tidak cukup hanya dengan obrolan saja, akan tetapi harus dibarengi dengan dokumen
resmi seperti surat sebagai bukti riil. Bahkan untuk peminjaman ruang atau alat dari
pihak dekanat pun memerlukan surat resmi yang ditujukan kepada pihak yang
berwenang.

2.2 Aturan Umum


a. Surat organisasi kemahasiswaan di FK Unud dibuat dengan Font Verdana 10 pt
spasi 1,5 dan diharapkan menggunakan kertas A4
b. Surat wajib berisikan lambang Unud pada bagian kiri kop surat
c. Pihak yang menandatangani surat yang dibuat, bergantung pada lembaga yang
membawahinya. Adapun ketentuannya sebagai berikut, diurut dari kanan atas
pihak yang menandatangani :
Surat untuk kegiatan yang diselenggarakan LMFK
Sekretaris kegiatan, ketua kegiatan, Ketua LMFK, Pembantu dekan III FK Unud
Surat untuk kegiatan yang diselenggarakan BSO

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 14


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Sekretaris kegiatan, ketua kegiatan, Ketua BSO, Ketua BEM FK Unud Wakil
Dekan III FK Unud
Surat untuk kegiatan yang diselenggarakan HM
Sekretaris kegiatan, ketua kegiatan, Ketua HM, Ketua BEM FK Unud Wakil
Dekan III FK Unud
d. Surat yang sudah diajukan ke BEM, akan di acc oleh Sekretaris BEM. Apabila
tanggal dan tempat yang diajukan sudah digunakan oleh kegiatan lain maka surat
belum dapat di acc dan diharapkan mencari alternative tanggal lain dengan melihat
time table BEM.
e. Bagian surat yang dicetak tebal dan digaris bawah hanya bagian nama dan
NIM/NIP, sisanya ditulis biasa

2.3 Aturan Khusus Surat Peminjaman Ruangan


2.3.1 Surat Pernyataan Ruangan dari Panitia
Seluruh lembaga kemahasiswaan (LMFK, HM, BSO) yang melaksanakan acara
atau program kerja yang berkaitan dengan kebersihan ruangan atau lingkungan
di Gedung Fakultas Kedokteran Unud diwajibkan melampirkan Surat
Pernyataan besertaan dengan Surat Peminjaman Ruangan yang dibuat oleh
panitia. Surat Pernyataan dibutuhkan untuk kegiatan seperti: peminjaman
Gedung Teater Widya Sabha, Ruang Sidang, kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT),
menggunakan ruangan sebagai tempat menyajikan hidangan makan
pagi/siang/malam, dan segala jenis kegiatan apapun yang berkaitan dengan
kebersihan/dekorasi besar dalam ruangan.

2.3.2 Tata Laksana Pemesanan Tanggal Kegiatan dan Peminjaman


Ruangan/Kegiatan
2.3.2.1 Peminjaman ruangan untuk pleno dan gladi bersih

2.3.2.2 Peminjaman ruangan untuk kepentingan acara puncak (hari H)

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 15


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

1. Panitia membuat surat permohonan peminjaman tempat/ruangan seperti format


umum yang telah ditentukan. Sertakan CP berupa nama, dan no. HP pada surat
pengajuan ruangan.
2. Surat kemudian diajukan kepada BEM
3. Surat akan diperiksa oleh Sekretaris BEM untuk memastikan bahwa tanggal yang
dimohonkan belum diisi oleh kegiatan lain. Apabila tanggal masih kosong, maka
surat dapat diacc oleh BEM kemudian akan dicatat langsung ke time table
milik BEM oleh Sekretaris BEM.
NB:
 Mohon memeriksa keterangan tempat yang jelas (Gedung Barat, Gedung
Timur, Gedung Utara, Parkir Timur, Parkir Barat, Parkir BEM, dll)
 Apabila terdapat surat yang lebih lambat mengajukan permohonan
peminjaman ruangan pada tanggal yang sudah terisi kegiatan, maka surat
tersebut tidak akan diacc dan harus mengganti dengan tanggal lain.
 Apabila ada perubahan tanggal kegiatan, diharapkan mengkonfirmasikan
perubahan tanggal kepada Sekretaris BEM atau Departement
Kesekretariatan BEM.
 Kegiatan yang meminjam ruangan untuk pleno menerapkan sistema siapa
cepat dia dapat
 Pada saat melakukan proses pemesanan data secara otomatis akan ter-input
dalam excel sesuai urutan waktu pemesanan yang valid.
4. Setelah mendapat acc dari pihak BEM, maka panitia melanjutkan untuk
mengajukan permohonan ruangan kepada WD II yang diikuti dengan acc kasubag
Umum-Perlengkapan.
5. Surat yang sudah diacc oleh kasubag Umper kemudian dibuatkan arsip sebanyak 3
rangkap (diberikan kepada kasubag Umper, satpam, dan panitia) .

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 16


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

2.3.2.3 Alur Pemesanan Tanggal Dan Tempat Kegiatan Kemahasiswaan


Lmfk-Hm-Bso Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
1. Buka web www.bemfkunud.com

2. Klik “Pesan Ruangan”

3. Isi Formulir Pemesan dengan benar.


4. Klik “Submit” setelah mengisi Formulir Pemesanan.
5. Jika terdapat kegiatan yang batal menggunakan tanggal dan/atau ruangan yang
sebelumnya telah di pesan, untuk pemesanan berikutnya pada kegiatan yang
sama dimohon untuk mencantukan “(move)” pada nama kegiatan.
Example:

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 17


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

6. Informasi lain terkait pemesanan tanggal dan ruangan, dapat menghubungi


Staff Kesekretariatan Bulan Sistayani (0895334984358).
6.3.2.4 Surat Permohonan Peminjaman Ruangan di Gedung PSIK-PSIKM
dan Gedung Psikologi-Fisioterapi

1. Panitia membuat surat permohonan peminjaman tempat/ruangan seperti format


umum yang telah ditentukan.
2. Panitia membawa surat kepada kepala Prodi atau pengurus TU yang bersangkutan
pada Gedung tersebut dan menjelaskan ruangan yang mana yang akan digunakan.
3. Apabila ruangan bisa digunakan, maka surat akan di-acc oleh Kaprodi atau
pengurus TU Gedung tersebut secara tertulis pada surat yang diajukan (pemberian
acc oleh kaprodi/TU ditulis tangan pada surat permohonan). Setelah itu sebaiknya
surat dibuat sebanyak 3-4 rangkap.
4. Surat yang sudah diacc kaprodi kemudian dibawa ke BEM untuk diacc oleh BEM
dan mendapatkan tanda tangan ketua BEM.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 18


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

5. Kemudian panitia diwajibkan untuk mengajukan surat tersebut kepada PD II untuk


mendapatkan tanda tangan WD III dan acc dari kepala bagian sub Umum-
Perlengkapan.
6. Surat kemudian diberikan kepada kasubag Umum-Perlengkapan, Satpam Gedung
FK, dan Kaprodi Gedung yang bersangkutan, serta arsip untuk disimpan panitia
sebagi bukti.

6.4 Bagian Bagian Surat


1. Kop Surat
Kop surat terletak pada bagian paling atas surat. Memuat instansi
penyelenggara dan kesekretariatannya lengkap dengan lambang lembaga.
Nama panitia pelaksana ditulis paling atas, semakin ke bawah semakin luas
ruang lingkup lembaganya, dan yang paling bawah ditulis alamat
kesekretariatannya. Lambang Unud ditaruh di sebelah kiri kop dan lambang
kepanitiaan/BSO/LMFK/HM ditaruh di sebelah kanan. Besar font verdana
dapat diatur sesuai keinginan panitia untuk menentukan aspek apa yang
ingin ditonjolkan
2. Nomor Surat
Format nomor surat untuk lembaga mahasiswa di FK Unud adalah :
Nomor urut surat pada panitia/internal atau eksternal/nama kegiatan/lembaga
mahasiswa yang menyelenggarakan/FK Unud/bulan pembuatan surat/tahun
pembuatan surat
Surat internal adalah surat untuk lembaga/orang yang ada di dalam ruang
lingkup FK Unud (Ex : WD II, bagian – bagian, SMF dll) sedangkan surat
eksternal adalah surat untuk lembaga/orang di luar FK Unud (Ex : Rektorat,
sponsor, pembicara dari luar dll)
3. Lampiran
Menunjukkan apakah ada lampiran atau tidak. Jenis surat yang umum
menggunakan lampiran misalnya permohonan pembicara (TOR& Susunan
acara), peminjaman barang (list barang) dan penawaran sponsor (kategori
sponsor)
4. Perihal
Tentang maksud surat tersebut
5. Kepada
Untuk siapa surat tersebut ditujukan
6. Isi surat
Isi surat hendaknya padat singkat dan jelas. Selain itu diusahakan agar tidak
melebihi 3 paragraph
7. Tanggal surat
Mencantumkan tempat dan tanggal pembuatan surat
8. Tanda tangan
Tanda tangan dari pihak yang membuat dan mengesahkan surat lengkap dengan cap dari
masing – masing lembaga

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 19


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

3. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
3.1 Gambaran Umum
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) adalah suatu laporan yang berisi tentang laporan
kegiatan dan keuangan serta lampiran-lampiran arsip kegiatan tersebut yang disusun dan
diselesaikan setelah berakhirnya suatu kegiatan. LPJ juga merupakan bukti legalnya
suatu kegiatan berakhir (Arjawa, 2010).
LPJ mempunyai 2 fungsi, yaitu:
1. Sebagai bentuk pertanggungjawaban suatu kegiatan secara formal kepada
pihak otoritas
2. Sebagai sumber informasi yang diperlukan untuk bahan pertimbangan bagi
kepanitiaan kegiatan serupa di masa mendatang
Diharapakan pihak panitia sudah membuat catatan-catatan kecil mulai dari
perencanaan kegiatan sampai hari H sehingga nantinya pihak panitia dapat menyusun
LPJ yang komprehensif.

3.2 Ketentuan Umum


a. LPJ diketik dengan jenis huruf Verdana karena bentuknya yang tegas dengan
ukuran 10 pt, spasi 1,5.
b. Dibuat pada kertas ukuran A4 70/80 gram
c. Margin kiri 3 cm, margin lain menyesuaikan dengan kop dan variasi dari
kepanitiaan bersangkutan
d. Pada setiap lembaran LPJ mencantumkan kop surat kegiatan bersangkutan pada
bagian paling atas
e. LPJ harus dijilid dan memiliki cover yang minimal berisi nama kegiatan, lambang
Unud dan atau lambang LMFK/BSO/HM, nama LMFK/BSO/HM penyelenggara
dan tahun kegiatan. Desain cover dibebaskan sesuai dengan kreasi panitia
f. Warna cover LPJ kegiatan pada satu tahun kepemimpinan adalah antara merah,
biru, hijau, pink atau kuning. Pilihan dibebaskan kepada ketua - ketua LMFK yang
menjabat pada tahun tersebut. Untuk LPJ BEM 2016 menggunakan warna
hijau tua.
g. LPJ dibuat dalam rangkap berbeda, tergantung penyelenggara. Yaitu :
 LPJ kegiatan LMFK : Dibuat rangkap 3 (Arsip LMFK, Arsip Dekanat, Arsip
panitia bersangkutan)
 LPJ kegiatan BSO : Dibuat rangkap 4 (Arsip BEM, Arsip BSO, Arsip dekanat,
arsip panitia)
 LPJ kegiatan HM : Dibuat rangkap 5 (Arsip BEM, Arsip HM, Arsip Prodi
bersangkutan, Arsip Dekanat, arsip panitia)
h. Apabila kegiatan juga mendapatkan dana dari rektorat, maka harus pula
menyetorkan LPJ pada rektorat melalui pihak dekanat dengan melampirkan nota –
nota asli dengan jumlah yang sesuai dengan dana yang diberikan oleh rektorat

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 20


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

i. Umumnya hanya 1 LPJ yang ditandatangani secara langsung, sisanya dapat


difotocopy. Akan tetapi stempel cap pada lembar pengesahan kesemuanya harus
basah/asli
j. LPJ paling lambat telah diselesaikan 1 bulan setelah kegiatan tersebut berakhir
untuk kemudian disahkan
k. Sebelum meminta Ketua BEM FK Unud yang sedang menjabat untuk
mengesahkan LPJ, terlebih dahulu diserahkan kepada Sekretaris BEM yang
sedang menjabat. Apabila dinilai kurang lengkap maka LPJ belum dapat disahkan
dan LPJ tersebut harus direvisi selambatnya dalam 1 minggu untuk kemudian
dinilai ulang
l. Dana pembuatan LPJ tidak dianggarkan dalam proposal dana

3.3 Bagian – Bagian LPJ

1. Cover LPJ
Penjelasan tentang cover dapat dilihat pada ketentuan umum LPJ
2. Lembar Pengesahan LPJ
Aturan khusus lembar pengesahan LPJ dibahas pada point 5.4 dan 5.5
3. Kata Pengantar
Merupakan refleksi dan ucapan terima kasih penulis LPJ
4. Daftar Isi
Daftar halaman dari isi LPJ
5. Latar Belakang dan Tujuan Kegiatan
5.1 Latar Belakang
Merupakan latar belakang dari pelaksanaan kegiatan, hampir mirip dengan
latar belakang pada proposal
5.2 Tujuan Kegiatan
Merupakan tujuan dari pelaksanaan kegiatan, hampir mirip dengan dengan
tujuan pada proposal
6. Perencanaan
Merupakan paparan berbagai hal yang ditemui/dilaksanakan panitia selama
persiapan kegiatan hingga H-1 kegiatan. Adapun bagian–bagiannya adalah :
6.1 Tata urutan kerja
Berisi tentang langkah-langkah kerja pihak panitia dalam mempersiapkan
kegiatan tersebut
6.2 Kerjasama
Berisi tentang pihak-pihak terkait yang memberikan sumbangan/menjadi
sponsor pada kegiatan tersebut
6.3 Pembagian kerja (job description)
Berisi tentang tugas dari masing-masing panitia, mulai dari panitia inti hingga
tugas dari setiap sie
6.4 Hambatan dan solusi

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 21


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Dibuat dengan menggabungkan hambatan dari masing-masing sie yang


dihadapi saat perencanaan serta solusi yang diambil saat itu untuk mengatasi
hambatan tersebut
6.5 Rekomendasi
Berisi rekomendasi yang terkait dengan perencaaan untuk kegiatan serupa di
masa mendatang. Dibuat dengan menggabungkan rekomendasi dari masing-
masing sie
7. Laporan Hari H
Merupakan paparan berbagai hal yang ditemui/dilaksanakan panitia selama
pelaksanaan kegiatan. Adapun bagian – bagiannya adalah :
7.1 Susunan Acara
Dilampirkan susunan acara hari H
7.2 Resume Kegiatan
Berisi tentang deskripsi jalannya kegiatan saat hari H dari mulai sampai
berakhirnya kegiatan tersebut dan pembagian kerja panitia saat hari H
7.3 Peserta
Merupakan jumlah peserta yang secara riil mengikuti kegiatan tersebut. Untuk
kegiatan yang merupakan kegiatan ilmiah, harus pula dituliskan peserta
terbaik/para juaranya. Begitu pula untuk kegiatan yang berupa kompetisi
olahraga harus dituliskan juaranya, sedangkan hasil lengkapnya dapat
dilampirkan pada lampiran
7.4 Hambatan dan Solusi
Dibuat dengan menggabungkan hambatan dari masing-masing sie yang
dihadapi di hari H serta solusi yang diambil saat itu
7.5 Rekomendasi
Berisi rekomendasi yang terkait dengan hari H untuk kegiatan serupa di masa
mendatang. Dibuat dengan menggabungkan rekomendasi dari masing-masing
sie
8. Laporan Keuangan
Merupakan laporan riil dari dana yang diperoleh selama jalannya kegiatan dan
pengeluaran riil yang tercatat mulai dari persiapan hingga pembuatan LPJ kegiatan
9. Lampiran – lampiran
Beberapa lampiran yang wajib ada adalah :
- KSK
- Daftar surat keluar masuk
- Susunan acara
- Nota - nota
- Proposal kegiatan
Segala dokumen yang memiliki hubungan dengan kegiatan juga dapat dilampirkan
seperti rundown acara, daftar hadir, contoh tiket dan piagam, lembar penilaian,
foto kegiatan, hasil kejuaraan, surat perjanjian, contoh – contoh surat dll

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 22


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

3.4 Aturan Khusus Lembar Pengesahan LPJ


1. Lembar pengesahan LPJ merupakan bukti bahwa LPJ telah disetujui oleh pihak
berwenang dan menandakan bahwa kegiatan telah benar – benar selesai
2. Lembar pengesahan diletakkan pada halaman pertama setelah cover LPJ
3. Pihak – pihak yang menandatangani lembar pengesahan LPJ amat terkait dengan
sumber dana yang digunakan kegiatan tersebut. Pihak – pihak yang
menandatangani diurut dari paling atas kanan sesuai dengan ketentuan berikut :
b. LPJ kegiatan BEM dengan dana kemahasiswaan
Bendahara kegiatan, ketua kegiatan, bendahara BEM, Ketua BEM, Wakil Dekan
II, Wakil Dekan III
c. LPJ kegiatan BP/BPM dengan dana kemahasiswaan
Bendahara kegiatan, ketua kegiatan, bendahara BEM, Ketua BPM/Koordinator
BP, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III
d. LPJ kegiatan LMFK dengan dana kas masing – masing
Bendahara kegiatan, ketua kegiatan, bendahara LMFK, Ketua LMFK, Wakil
Dekan III
e. LPJ Kegiatan BSO dengan dana kemahasiswaan
Bendahara kegiatan, ketua kegiatan, bendahara BSO, Ketua BSO, Bendahara
BEM, Ketua BEM, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III
f. LPJ kegiatan BSO dengan dana kas BSO masing - masing
Bendahara kegiatan, ketua kegiatan, Bendahara BSO, Ketua BSO, Ketua BEM,
Wakil Dekan III
g. LPJ kegiatan HM dengan dana prodi
Bendahara kegiatan, ketua kegiatan, Bendahara HM, Ketua HM, Ketua BEM,
Ketua Prodi, Wakil Dekan III
h. LPJ kegiatan HM dengan dana kas HM masing – masing
Bendahara kegiatan, ketua kegiatan, Bendahara HM, Ketua HM, Ketua
BEM,Wakil Dekan III

LAMPIRAN 1
Format KSK (Lihat halaman 8)

LAMPIRAN 2
Format Proposal Kegiatan (Lihat halaman 49)

LAMPIRAN 3
Format Lembar Pengesahan LMFK (Lihat halaman 50)
Format Lembar Pengesahan BSO (Lihat halaman 51)
Format Lembar Pengesahan HM (Lihat halaman 52)

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 23


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

LAMPIRAN 4
Format LPJ

 Lembar Pengesahan
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Bagian inti LPJ, yaitu :

KOP SURAT

LAPORAN KEGIATAN...........(rata tengah,bold,kapital)

I. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN KEGIATAN


.........(kapital,bold,rata kiri)
1.1 Latar Belakang......(bold)
1.1 Tujuan Kegiatan
II. PERENCANAAN
2.1 Tata Urutan Kerja
2.2 Kerjasama
a. .............................................
2.3 Pembagian Kerja
Ketua :
Waka :
dll
2.4 Hambatan dan Solusi
Sie Hambatan Solusi

2.5 Rekomendasi
a. ..............................................

III. LAPORAN HARI H


3.1 Susunan Acara
Susunan acara terlampir
3.2 Resume Kegiatan
Berupa paragraph
3.3 Peserta
Dipaparkan berupa paragraph
3.4 Hambatan dan Solusi
Sie Hambatan Solusi

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 24


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

3.5Rekomendasi
a. ...........................................
IV. LAPORAN KEUANGAN
PEMASUKAN
No. Gambaran Rincian Total (Rp.)

TOTAL PEMASUKAN
PENGELUARAN
No. Gambaran Jumlah Harga Satuan Total
(Rp.) (Rp.)
Bidang xxxxxxx
Sie xxxxxxxxxx
1 Xxxxxxxxxx Xxx
satuan
2 Dst
Sub Total
TOTAL PENGELUARAN
TOTAL PEMASUKAN
KONDISI KEUANGAN

V. LAMPIRAN – LAMPIRAN
Format daftar surat keluar masuk
Tanggal No.Surat Perihal Kepada Keterangan

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 25


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

LAMPIRAN 5
Format Lembar Pengesahan LPJ
KOP SURAT

LEMPAR PENGESAHAN LPJ


NAMA KEGIATAN .......(rata tengah,bold,kapital)
NAMA BSO/HM/LMFK.......(rata tengah,bold,kapital)

Denpasar,...............
Panitia Pelaksana xxxx

Ketua, Bendahara,

Cap Panpel

Nama xxx Nama xxx


NIM. xxxx NIM. xxx

Mengetahui,
Ketua BEM Bendahara BEM
Fakultas Kedokteran Univ. Udayana Fakultas Kedokteran Univ. Udayana

Cap BEM

Nama xxxx Nama xxxx


NIM. xxxx NIM. xxxx

Wakil Dekan III Wakil Dekan II


Fakultas Kedokteran Univ. Udayana Fakultas Kedokteran Univ.Udayana

Cap
Fakultas

Nama xxxx Nama xxxx


NIP. xxxx NIP. xxxx

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 26


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

LAMPIRAN 6
Format Surat
PANITIA PELAKSANA xxx
NAMA LEMBAGA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Jln. PB. Sudirman, Denpasar – Bali
Telp (0361) 222510, Fax (0361) 246656

No : xx/i atau e/nama keg/nama lembaga/FK Unud/bln/thn


Lamp :-
Hal : xxxxx

Yth. xxxxx
di
____________

Dengan hormat,
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Denpasar, .....xxxx
Panitia Pelaksana
Ketua Sekretaris,

Cap Panpel

Nama xxxxxx Nama xxxxxx


NIM. xxxxx NIM. xxxxxx

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 27


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

LAMPIRAN 7
Format Sususnan Kepanitian
SUSUNAN PANITIA
BASIC LESSON ON MASTERING MANAGEMENT
AND LEADERSHIP (BLMML) 2015
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERITAS UDAYANA
Pelindung : Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Prof. Dr.dr.Putu Astawa,Sp.OT,(K), M.Kes

Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Udayana


Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes

Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Udayana


Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa,Msi
Penanggung Jawab : Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes
Ketua Program Studi (untuk kegiatan HM)
Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Drs. I Wayan Suteja
Ketua BEM FK Unud
I Putu Brian Obie Putra
Ketua BSO (diisi jika kegiatan dibawah naungan BSO)
Ketua Himpunan Mahasiswa (jika kegiatan dibawah HM)
Pembimbing : (diisi nama Pembina masing-masing kegiatan)
Steering Committee : Anak Agung Gede Angga Puspa Negara
dst….

DAFTAR PUSTAKA
1. Yuwono, Friska Natalia. 2009. Pedoman Proposal dan LPJ BEM FK Unud.
Denpasar.
2. Novi Udayani, Iska. 2011. Kertas Satuan Kerja (KSK) dalam Buku Materi
BLMML BEM FK Unud 2011. Denpasar.
3. Dewi Aryaningrat, Sintha. 2012. Proposal Kegiatan dan Laporan
Pertanggungjawaban dalam Buku Materi BLMML BEM FK Unud 2012.
Denpasar.
4. Pradnyawati Yunita. 2013. Pedoman Proposal, LPJ dan Manajemen
Kesekretariatan BEM FK Unud. Denpasar.
5. Sri Maharani D, IGA. 2016. Panduan Sistem Manajemen & Kesekretariatan
BEM FK Unud 2016. Denpasar.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 28


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

ADMINISTRASI KEUANGAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN


Oleh : I Gusti Ayu Dian Noviyani Sidiartha

Menurut Hendi Haryadi (2009), administrasi adalah kegiatan penyusunan dan


pencatatan data dan informasi secara sistematis untuk memperoleh keterangan.
Sedangkan pengertian keuangan bagi sebuah organisasi yaitu sebagai suatu sumber daya
yang menggerakkan aktivitas dan program kerja yang telah direncanakan. Sehingga
administrasi keuangan merupakan segala aktivitas yang berhubungan dengan keuangan
dengan pencapaian sebuah organisasi. Dalam sebuah organisasi, administrasi keuangan
memegang peran yang cukup penting, dimana pengelolaan keuangan yang efektif dan
efisien diperlukan agar tidak terjadi pemborosan atau penyimpangan dana yang tidak
sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan dan agar semua program kerja dapat
berjalan dengan baik. Arus keluar masuknya uang harus dicatat dan dilaporkan untuk
dapat dianalisa bagi pengembangan organisasi itu sendiri. Hal ini akan sangat membantu
kelancaran kegiatan organisasi dan juga untuk kegiatan/proyek tertentu. Bagi sebuah
organisasi, keuangan harus dikelola sebaik mungkin melalui peran seorang bendahara.
Administrasi keuangan terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu kegiatan
pencatatan pendapatan, pengelolaan keuangan, dan pertanggungjawaban. Ketiga
hal ini saling berkaitan erat dan harus dilaksanakan dengan baik dan jujur oleh seorang
bendahara yang bertanggung jawab.
1. Kegiatan pencatatan pendapatan
Kegiatan pencatatan biasanya dilakukan di awal kepengurusan dan selama
kepengurusan berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan meramalkan
kebutuhan dana yang diperlukan selama kepengurusan.
2. Pengelolaan keuangan
Pengelolaan dana dalam sebuah organisasi harus dilakukan dengan baik oleh
bendahara agar nantinya tidak mengalami kekurangan dana atau defisit.
Pengelolaan/penggunaan uang biasanya bertolak dari hasil pencatatan sebelumnya.
Oleh sebab itu, pencatatan harus dilakukan dengan rapi, teiliti, terstruktur, dan
transparan.
3. Pertanggungjawaban
Setiap administrasi keuangan sangat diperlukan adanya pertanggungjawaban
keuangan. Hal ini dilakukan pada akhir kepengurusan atau akhir kegiatan. Pada
pertanggungjawaban ini harus dicantumkan semua pendapatan dan penggunaan
keuangan pada satu periode kepengurusan atau kegiatan. Pertanggungjawaban
keuangan juga harus memuat semua bukti penggunaan uang atau pengeluaran
dengan cermat.

Administrasi keuangan memiliki fungsi sebagai sumber informasi,


pertanggungjawaban dan dokumentasi.
1) Fungsi Informasi
Fungsi ini ditunjukkan pada laporan keuangan yang telah dibuat, baik harian
ataupun mingguan. Dari laporan tersebut, dapat diketahui kondisi keuangan suatu

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 29


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

organisai, apakah dalam kondisi surplus atau defisit, total pendapatan, total
pengeluaran yang dilakukan, sisa dana yang masih bisa digunakan, serta aset yang
dimiliki oleh sebuah organisasi.
2) Fungsi Pertanggungjawaban
Fungsi ini ditujukan untuk menilai sebuah kegiatan. Dengan adanya sebuah
pertanggungjawaban kita bisa menunjukkan seluruh kegiatan atau program kerja
yang dimiliki oleh sebuah organisasi.
3) Fungsi Dokumentasi
Semua aktivitas administrasi keuangan yang telah dilakukan tetap disimpan sebagai
arsip. Tujuannya adalah untuk mempermudah pertanggungjawaban dan dapat
digunakan sebagai acuan kegiatan mendatang.

Ketiga fungsi di atas dapat berjalan dengan baik apabila administrasi keuangan
dilakukan sesuai dengan sistem dan prosedur standar yang efektif, meliputi:
a. Fungsi pelaksanaan pengelolaan keuangan yang harus jelas, tertib, dan aman.
b. Prosedur penerimaan dan pengeluaran dana harus jelas, serta pencatatan dan
pengarsipan bukti dilakukan dengan teliti dan tertib sehingga nantinya dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik.
c. Metode pembukuan yang tepat dan sesuai agar semua pihak dapat memahaminya

Unsur-unsur yang ada dalam administrasi keuangan adalah bendahara, anggaran


(budget), pembukuan, laporan keuangan, dan dana.
1) Bendahara
Bendahara adalah orang yang bertanggung jawab atas keuangan sebuah organisasi.
Peran seorang bendahara yaitu mampu untuk mengantisipasi perubahan dengan
melakukan pencatatan pendapatan, pengelolaan keuangan, merencanakan, dan
mengendalikan sumber-sumber pendapatan lainnya serta mengatur pengeluaran
organisasi. Selain itu, tanggung jawabnya mencakup berbagai aspek
pengembangan yang vital secara keseluruhan dalam organisasi, antara lain
membuat catatan-catatan keuangan secara cermat, menyajikan laporan keuangan,
mengelola posisi kas organisasi, dan menyiapkan kuitansi pembayaran.
Untuk melaksanakan tanggung jawabnya bendahara harus meneliti keuangan,
membuat pembukuan, memberitahukan pengurus mengenai keadaan keuangan,
menyiapkan laporan keuangan untuk dipertanggungjawabkan pada akhir
kepengurusan, memberikan masukan atau pemikiran mengenai pengumpulan dana
untuk tujuan khusus dan mengenai keuangan pada umumnya. Seorang bendahara
bertanggung jawab atas semua kegiatan keuangan, akan tetapi tidak mengenai
pencairan dana.
Fungsi perbendaharaan tersebut meliputi:
a. perencanaan kas yang baik;
b. pencegahan agar tidak terjadi pemborosan dan penyimpangan dana;
c. pencarian sumber pembiayaan yang paling murah; dan

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 30


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

d. pemanfaatan dana yang menganggur (idle cash) untuk meningkatkan nilai


tambah sumber daya keuangan.

2) Anggaran (budget)
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi maka
perencanaan yang cermat sangat dibutuhkan, termasuk mengenai rencana alokasi
anggaran. Alokasi anggaran merupakan suatu pendekatan formal dan sistematis
dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi,
dan pengawasan. Bersifat formal karena anggaran tersebut disusun dengan sengaja
dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis. Sistematis karena anggaran
tersebut disusun dengan berurutan berdasarkan alur waktu dan berdasarkan suatu
logika. Anggaran yang dibuat juga merupakan suatu hasil dari pengambilan
keputusan yang berdasar pada beberapa asumsi tertentu yang dibuat berdasarkan
perhitungan yang cermat pada saat itu.
Di dalam menyusun suat anggaran organisasi, perlu diperhatikan bahwa
anggaran yang disusun harus realistis, luwes, dan kontinyu. Realistis, artinya tidak
terlalu optimis ataupun terlalu pesimis tetapi disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Luwes, artinya tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan
keadaan yang memungkinkan dapat berubah sewaktu-waktu. Sedangkan kontinyu,
artinya membutuhkan perhatian secara terus menerus.

3) Pembukuan
Sistem pembukuan yang baik dan kesanggupan bekerja teliti dengan angka-angka
merupakan modal dasar bagi pembukuan suatu organisasi. Masukkan perincian
pos-pos dalam buku kas. Penataan buku kas harus terbaru dan sesuai dengan
lembaran-lembaran buku penerimaan dan pengeluaran pada saat tertentu sehingga
posisi keuangan dengan mudah dapat diketahui.

4) Laporan keuangan
Salah satu upaya konkret untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan suatu organisasi adalah adanya laporan pertanggungjawaban
organisasi ataupun kepanitiaan. Laporan ini dibuat dalam bentuk laporan keuangan
yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar aturan
format laporan keuangan yang telah ditetapkan oleh BEM FK UNUD. Laporan
keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama
satu periode pelaporan.
Laporan keuangan terutama digunakan untuk:
a. Membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan
dengan anggaran yang telah ditetapkan;
b. Menilai kondisi keuangan;
c. Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan;

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 31


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

d. Membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan organisasi


kemahasiswaan yang ada di Fakultas kedokteran Universitas Udayana.
Mengacu pada Standar Laporan Keuangan (SLK) 2002 tentang kerangka dasar
penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan haruslah memiliki ciri khas
membuat informasi menjadi berdaya guna bagi para pemakainya.
Adapun beberapa karakteristik penting yang harus tercermin pada laporan
keuangan adalah sebagai berikut
 Dapat dipahami
Maksudnya adalah pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang akuntansi, aturan pembuatan laporan keuangan yang
dikeluarkan oleh BEM FK UNUD, serta kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar.
 Relevan
Informasi yang disampaikan dikatakan relevan kalau dapat membantu
pemakai mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa depan;
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Peran
informasi dalam peramalan (forecasting) dan penegasan (confirmatory)
berkaitan satu sama lain.
 Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. Dalam
beberapa kasus, hakikat informasi saja sudah cukup untuk menentukan
relevansinya. Namun, dalam beberapa kasus, unsur materialitas
dipandang penting, misal untuk mengetahui dan mengevaluasi jumlah
serta kategori persediaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
 Keandalan (Reliable)
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai yang tulus dan jujur (faithful representation) mencerminkan yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
 Penyajian jujur
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
 Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak
bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh
ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan ataupun
merugikan beberapa pihak.
 Kelengkapan
Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan (omission) mengakibatkan
informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan sehingga tidak dapat
diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari relevansi.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 32


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

 Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan
organisasi/kepanitiaan antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan (tren) posisi dan kinerja keuangan. Pengukuran dan
penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa
harus dilakukan secara konsisten untuk organisasi/kepanitiaan.
Antarperiode organisasi/kegiatan yang sama dan untuk
organisasi/kegiatan yang berbeda.
 Tepat waktu
Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya, maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
 Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang
substansial.
 Penyajian wajar
Leporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yang
wajar ditinjau dari cara menyajikan dengan wajar, posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi.

5) Dana
Dana dari suatu organisasi dapat diperoleh dari beberapa pihak. Perlu diketahui
dalam organisasi kemahasiswaan yang ada di FK UNUD, sumber dana yang
diperoleh BEM biasanya terbagi menjadi sumber dana ekstern dan sumber dana
intern.
Adapun sumber dana intern meliputi dana kemahasiswaan berdasarkan program
kerja BEM, kas bem, dan dana abadi.
a. Dana kemahasiswaan/Dana BEM
 Bersifat tunai
 Turun 2-3 bulan setelah penyelesaian kuitansi di bagian keuangan
 Menyerahkan LPJ ke bagian keuangan dan kemahasiswaan sejumlah
dana proker
 Mata anggaran hanya berupa belanja bahan (konsumsi atau ATK)
 Rincian Pajak
No Jenis Nilai Tarif Pajak Ket
Belanja Kuitansi PPN PPH PPH
Psl 22 Psl 23
1 Konsumsi ≥ 2 juta - 1,5% - Warung dg NPWP
Berapa - 2% - Catering dg NPWP
pun
nilainya

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 33


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

2 ATK/Bahan 1 – 2 juta 10% - - Dg/tanpa NPWP

≥ 2 juta 10% 1,5% - Dengan NPWP

 Alur Pengelolaan Dana Kemahasiswaan/Dana BEM


 Proposal Kegiatan
Setelah panitia kegiatan menyelesaikan KSK dan proposal kegiatan,
maka langkah selanjutkan adalah pengesahan dan penurunan dana.
Adapun sistematika langkah-langkah tersebut, antara lain :
Pengesahan Proposal Kegiatan, berisikan tanda tangan:
 Sekretaris kegiatan
 Ketua pelaksana kegiatan
 Ketua BEM
 Pembantu Dekan III
Pengesahan Anggaran Dana, berisikan tanda tangan :
 Bendahara BEM
 Pembantu Dekan II
Diproses ke Bagian Keuangan
 Menyerahkan nota yg telah dicap (Konsumsi/ATK)
 Untuk mata anggaran konsumsi harus disertai daftar hadir (contoh terlampir)
 Pengesahan kuitansi dgn dibubuhi materai dan cap warung/catering/toko ATK
ybs, dikirim ke bukit
 2-3 bulan dana turun, bendahara ybs akan dihubungi oleh humas dekanat
 Jika kegiatan mendesak, dana panjar bisa dipinjam dg menyerahkan form yg
dilegalisir oleh PD III
 Laporan Kegiatan
Setelah panitia menyelesaikan kegiatannya, maka langkah selanjutnya adalah
pengesahan pertanggungjawaban dana. Adapun sistematika pengesahan LPJ sebagai
berikut :
 Pelaksanaan Kegiatan
 Pembuatan Laporan Keuangan
 Nota-nota kegiatan asli diserahkan ke bag. Keuangan, untuk LPJ dipakai nota
potokopian
 Pengesahan LPJ
Pengesahan LPJ, berisikan tanda tangan
 Bendahara kegiatan

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 34


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

 Ketua Pelaksana Kegiatan


 Bendahara BEM
 Ketua BEM
 Pembantu Dekan III
 Pembantu Dekan II
Dijilid sesuai warna cover LPJ yg ditetapkan, lalu diserahkan ke pihak-pihak terkait :
 Dana Sesuai Proker
 Keuangan
 Kemahasiswaan
 Dana Realitas
 BEM
 BSO/LMFK/Prodi Terkait
 Dana sesuai jumlah yg disepakati
 Rektorat

b. Kas BEM
 Bersifat tunai/pinjaman
 Di pegang oleh bendahara I BEM
 Pajak 0%
 Jika meminjam harus dikembalikan
 Hal-hal selain di atas, akan disesuaikan dengan keadaan serta mengacu
pada pertimbangan ketua dan bendahara BEM
 Menyerahkan LPJ sejumlah dana riil yang dikeluarkan
 Hanya dipinjamkan untuk kegiatan BEM
 Alur Pengelolaan Kas BEM
Pembuatan KSK dan Proposal Kegiatan

Persetujuan jumlah dana yg akan diberikan oleh Ketua & Bendahara BEM

“Bendahara” masing-masing departemen/kegiatan

Kegiatan berjalan, pembuatan LPJ, dan sisa dana (dipegang oleh


bendahara kegiatan)

Pelaporan “Bendahara” departemen/kegiatan kepada Bendahara BEM

KSK dan proposal yang telah dilegalisir harus ada sebelum pelaksanaan kegiatan.
Pencatatan dilakukan oleh “bendahara” tiap departemen/divisi. Disini diharapkan

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 35


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

ada satu penanggungjawab keuangan di tiap departemen. Tugas ybs bukan


mengelola uang, namun hanya mencatat dan melaporkan kepada bendahara BEM.
Tidak ada uang yang mengalir di BEM tanpa sepengetahuan bendahara dan ketua
BEM. LPJ yang dibuat sesuai dengan dana riil yang dikeluarkan. Apabila terdapat
sisa dana, harus dikembalikan kepada bendahara BEM.

c. Dana Prodi/Dana HM
 Bersifat tunai
 Mata anggaran berupa belanja bahan secara umum berupa ATK dan
konsumsi
 Ketentuan pajak sama dengan dana bem
 Digunakan oleh setiap HM di seluruh prodi di FK Unud
 Jumlah dana untuk setiap HM berbeda – beda dan tanggung jawab
pengelolaannya diserahkan kepada bendahara HM
 Ketentuan penurunan dana dan laporan keuangan HM sama dengan BEM
yaitu berkoordinasi dengan pihak kemahasiswaan dan keuangan FK
Unud.

d. Dana Abadi
 Bersifat pinjaman
 Pajak 0%
 Langsung dapat dana setelah memenuhi syarat mengisi form peminjaman
panjar
 Harus dikembalikan
 Bisa dipinjam oleh seluruh LMFK dan BSO
 Jumlah nominal dana yang dipinjam tidak boleh melebihi batas jumlah
dana yang tertulis di proker setelah dipotong pajak (asal mampu
mengembalikan)
 Jika melebihi batas, atas pertimbangan ketua dan bendahara BEM akan
diijinkan
 Alur peminjaman dana abadi
Setelah panitia kegiatan menyelesaikan proposal kegiatan, maka panitia
kegiatan biasanya menunggu dana turun selama kurang lebih 3 bulan.
Sambil menunggu, panitia kegiatan bisa meminjam dana dari dana abadi.
Adapaun sistematika langkah-langkah tersebut, antara lain :
Pengesahan Form Peminjaman Panjar, berisikan tanda tangan:
 ketua kegiatan
 bendahara BEM FK UNUD
 ketua BEM FK UNUD
 Pembantu Dekan III

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 36


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Diproses ke Bagian Keuangan


Melengkapi persyaratan form panjar, daftar konsumsi/ATK, nota bercap
warung/catering , dan form kuitansi

Dana cair sejumlah uang yang tertera pada form peminjaman dan pada hari itu juga

Sedangkan sumber dana ekstern adalah dana bantuan dari rektorat dan sponsor.
a. Dana rektorat
 Menyerahkan LPJ ke rektorat sejumlah dana yang dibantu
 Berkoordinasi dengan pihak kemahasiswaan mengenai penurunan
dananya
b. Sponsor (baik instansi pemerintah maupun swasta)
 Sesuai kesepakatan dengan sponsor terkait
 Jangan lupakan surat kesepakatan sponsor

Demikian panduan mengenai administrasi keuangan yang telah ditetapkan


sebagai pedoman standar baku administrasi keuangan organisasi kemahasiswaan di
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Mungkin ini terlihat sedikit rumit tetapi bila
rekan – rekan semua melaksanakan dengan bersungguh – sungguh dan tetap konsisten,
maka ini akan memberikan manfaat yang baik terhadap pengembangan diri dalam
mengelola keuangan secara pribadi dan juga dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan
kemahasiswaan. Oleh sebab itu, jadilah seorang bendahara yang baik, jujur, rajin
menabung dan tidak korupsi.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 37


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Lampiran 1. Format anggaran dana sumber dana BEM kegiatan BEM FK


UNUD

PEMASUKAN

No Uraian Rincian (Rp) Total (Rp)


1 Dana BEM 7,000,000.00 7,000,000.00
2 Dst
TOTAL 7,000,000.00

PENGELUARAN
A. SIE KESEKRETARIATAN
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Fotokopi 2500 lembar 150.00 375,000.00
2 Kertas HVS 2 rim 50,000.00 100,000.00

Subtotal 475,000.00

B. SIE KONSUMSI
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Nasi kotak 350 kotak 20,000.00 7,000,000.00
2 Snack kotak 35 kotak 8,000.00 280,000.00

Subtotal 7,280,000.00
TOTAL 7,755,000.00

Total Pemasukan : Rp
Total Pengeluaran : Rp
Kekurangan Dana : Rp

Mengetahui,
Pembantu Dekan II FK Unud Bendahara BEM

Dr.dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, Msi I Gusti Ayu Dian Noviyani S.
NIP. 19570513 198601 1 001 NIM. 1302005225

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 38


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Lampiran 2. Format anggaran dana sumber dana KAS LMFK/BSO/HM


masing-masing

PEMASUKAN

No Uraian Rincian (Rp) Total (Rp)


1 Kas LMFK/BSO/HM 7,000,000.00 7,000,000.00
2 Dst
TOTAL 7,000,000.00

PENGELUARAN
A. SIE KESEKRETARIATAN
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Fotokopi 2500 lembar 150.00 375,000.00
2 Kertas HVS 2 rim 50,000.00 100,000.00

Subtotal 475,000.00

B. SIE KONSUMSI
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Nasi kotak 350 kotak 20,000.00 7,000,000.00
2 Snack kotak 35 kotak 8,000.00 280,000.00

Subtotal 7,280,000.00
TOTAL 7,755,000.00

Total Pemasukan : Rp
Total Pengeluaran : Rp
Total Kekurangan : Rp

Mengetahui,
Bendahara LMFK/BSO/HM

XXXXXXXXXXXXXXXX
NIM. XXXXX

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 39


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Lampiran 3. Format anggaran dana sumber dana kemahasiswaan untuk


pengembangan HM setiap Prodi

PEMASUKAN
No Uraian Rincian (Rp) Total (Rp)
1 Dana Kemahasiswaan Prodi 7,000,000.00 7,000,000.00
2 Dst
TOTAL 7,000,000.00

PENGELUARAN
A. SIE KESEKRETARIATAN
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Fotokopi 2500 lembar 150.00 375,000.00
2 Kertas HVS 2 rim 50,000.00 100,000.00
Subtotal 475,000.00

B. SIE KONSUMSI
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Nasi kotak 350 kotak 20,000.00 7,000,000.00
2 Snack kotak 35 kotak 8,000.00 280,000.00
Subtotal 7,280,000.00
TOTAL 7,755,000.00

Total Pemasukan : Rp
Total Pengeluaran : Rp
Total Kekurangan : Rp

Mengetahui,
Ketua Prodi Bendahara HM
XXXXX XXXXX
NIP. XXXXX NIM. XXXXX

Pembantu Dekan II FK Unud

Dr.dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, Msi


NIP. 19570513 198601 1 001

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 40


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Lampiran 4. Format Peminjaman Panjar


Form Peminjaman Panjar

Unit Kegiatan Acara Jumlah


BEM FK XXX Rp XXX
UNUD

Bendahara BEM, Ketua Panitia Pelaksana xxx

I Gusti Ayu Dian Noviyani S. xxxxxxxx


NIM. 1302005225 NIM. xxx

Mengetahui,

Pembantu Dekan III FK UNUD Ketua BEM FK UNUD

Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes I Putu Brian Obie Putra


NIP. 19581231 198601 1 006 NIM. 1302205061

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 41


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Lampiran 6. Format anggaran dana sumber dana KAS Komunitas di masing-


masing HM

PEMASUKAN

No Uraian Rincian (Rp) Total (Rp)


1 Kas Komunitas HMxx 7,000,000.00 7,000,000.00
2 Dst
TOTAL 7,000,000.00

PENGELUARAN
A. SIE KESEKRETARIATAN
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Fotokopi 2500 lembar 150.00 375,000.00
2 Kertas HVS 2 rim 50,000.00 100,000.00

Subtotal 475,000.00

B. SIE KONSUMSI
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Nasi kotak 350 kotak 20,000.00 7,000,000.00
2 Snack kotak 35 kotak 8,000.00 280,000.00

Subtotal 7,280,000.00
TOTAL 7,755,000.00

Total Pemasukan : Rp
Total Pengeluaran : Rp
Total Kekurangan : Rp

Mengetahui,
Bendahara HM

XXXXXXXXXXXXXX
NIM. XXXXXXXXXX

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 42


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Lampiran 7. Lembar daftar hadir untuk pertanggungjawaban mata anggaran


konsumsi

Daftar Hadir Kegiatan XXXXX


Hari, tanggal :

No Nama TTD
Snack Nasi
1.
2.
dst.

Lampiran 8. Format laporan pertanggungjawaban sumber dana BEM

PEMASUKAN
No Uraian Rincian (Rp) Total (Rp)
1 Dana BEM 7,000,000.00 7,000,000.00
TOTAL PEMASUKAN 7,000,000.00

PENGELUARAN
A. SIE KESEKRETARIATAN
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Fotokopi 2500 lembar 150.00 375,000.00
2 Kertas HVS 2 rim 50,000.00 100,000.00
Subtotal 475,000.00

B. SIE KONSUMSI
No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Nasi kotak 350 kotak 20,000.00 7,000,000.00
2 Snack kotak 35 kotak 8,000.00 280,000.00
Subtotal 7,280,000.00
TOTAL PENGELUARAN 7,755,000.00

Total Pemasukan : Rp
Total Pengeluaran : Rp
Sisa Dana : Rp

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 43


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Ni Luh Gede Dian Ratna. 2014. Administrasi Keuangan Organisasi


Kemahasiswaan, BLMML 2014. Suplemen materi BLMML 2014.
Denpasar.
Djedje Abdul Aziz, S.H. dan Drs. Sigit Edi Surono. 2007. Sistem Administrasi
Keuangan Negara I. Bogor.
Dr. Harmono, SE, M.Si. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara
Haeriyoko, Winda Arista. 2010. Manajemen Keuangan dan Administrasi
Keuangan Organisasi Kemahasiswaan, BLMML 2010. Suplemen
materi BLMML 2010. Denpasar.
Haryadi, Hendi. 2009. Administrasi Perkantoran Manajer dan Staff. Jakarta:
Visi Media.
Larashati, Ni Luh Gede Sundhias, dkk. 2011. Administrasi Keuangan
Organisasi Kemahasiswaan, BLMML 2011. Suplemen materi
BLMML 2011. Denpasar.
Pratiwi, Ni Made Mega Ratih. 2015. Administrasi Keuangan Organisasi
Kemahasiswaan, BLMML 2015. Suplemen materi BLMML 2015.
Denpasar.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 44


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

PROPOSAL KEGIATAN
Oleh: A.A.Istri Agung Siswandewi

Istilah Proposal berasal dari kata to propose; propata yang artinya mengajukan
atau mengusulkan. Proposal kegiatan merupakan penawaran berupa rumusan gagasan
tentang konsep dari kegiatan yang akan dilakukan untuk mendapatkan dukungan atau
persetujuan dan merupakan suatu perencanaan tertulis yang mutlak untuk dibuat. Ini
merupakan kunci dan dasar bagi kepanitiaan untuk melangkah apabila proposal disetujui
oleh pihak otoritas (Ketua BEM FK UNUD, WK III,dan WK II). Fungsi dan tujuan
pembuatan proposal adalah sebagai landasan berpijak dalam proses pelaksanaan
kegiatan, acuan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dari suatu kegiatan,
dan memberikan kemudahan kepada penyelenggara dalam ] memperoleh dukungan.
Adapun alur pengesahan proposal yang berlaku di lingkungan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana adalah sebagai berikut.
ACC “Sekretaris dan
Penyusunan KSK
dan Kotak IN BEM Bendahara BEM dan
Proposal Kegiatan Pengesahan “Ketua
BEM” (tanda tangan)

Pencatatan
Melapor ke Kasubag
kegiatan di loket Kotak OUT BEM
Kemahasiswaan Kemahasiswaan

ACC dari WK 3 Pelaksanaan


dan WK 2 Kegiatan
Bagan 2. Alur Pengesahan Proposal

* Untuk pengesahan, tanda tangan di mulai dari sekretaris Kegiatan → Ketua Kegiatan
→ Ketua BSO/HM→Ketua BEM. Pada pengesahan dari WK 3 dilakukan setelah
mencatat kegiatan dan melapor ke kasubag kemahasiswaan.

Ketentuan Umum
a. Proposal diketik dengan jenis huruf Verdana karena bentuknya yang tegas dengan
ukuran 10 pt, spasi 1,5.
b. Dibuat pada kertas ukuran A4 70/80 gram
c. Margin kiri 3 cm, margin lain menyesuaikan dengan kop dan variasi dari
kepanitiaan bersangkutan
d. Pada setiap lembaran proposal mencantumkan kop surat kegiatan bersangkutan pada
bagian atas. Bagian kop paling atas menuliskan institusi pelaksana terkecil ruang
lingkupnya, semakin ke bawah, semakin meluas dan tulisan pada kop paling bawah

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 45


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

adalah kesekretariatan panitia. Logo Unud dicantumkan di sebelah kiri kop, dan di
sebelah kanan mencantumkan logo panitia/LMFK/BSO/HM bersangkutan
e. Jumlah proposal yang ditandatangani secara langsung sebanyak 2 buah proposal (2
asli atau 1 asli dan 1 fotocopy) dan wajib melampirkan KSK, untuk berbagai
keperluan proposal dapat difotocopy akan tetapi semua stempel cap pada nama –
nama yang mengesahkan proposal harus basah/asli.

Bagian - Bagian Proposal Kegiatan


1. Cover
Cover proposal sebaiknya dibuat guna memperjelas proposal yang dibuat serta
membuat penampilan proposal menjadi lebih rapi. Beberapa point yang harus ada adalah
nama kegiatan, lembaga pelaksana dan penanggungjawab kegiatan dan lambang Unud.
2. Judul Proposal
Judul proposal terletak pada halaman pertama suatu proposal, pada bagian atas,
dicetak rata tengah, di hitamkan (bold) dan menggunakan huruf kapital semua
3. Nama Kegiatan
Dicantumkan nama kegiatan yang lengkap, termasuk nama BSO/LMFK/HM
yang menjadi penanggungjawab kegiatan tersebut. Menggunakan huruf kapital semua
tanpa dicetak tebal
4. Latar Belakang
Latar belakang berisi tentang alasan mengapa panitia berinisiatif melaksanakan
kegitan ini. Hendaknya dibuat secara naratif yang lengkap dan rinci sehingga pembaca
terutama sponsor yakin bahwa kegiatan ini memang perlu, layak dan menguntungkan
sasaran kegiatan bila dilaksanakan.
5. Tema
Apabila suatu kegiatan mempunyai tema, maka ditulis dengan cetak miring dan dengan
tanda petik ganda (“) pada awal dan akhir kalimat. Tema dapat dibuat dalam
berbagai jenis bahasa dan umumnya menjadi jargon pada kegiatan tersebut
6. Tujuan
Biasanya tujuan dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum merupakan tujuan dari program kerja yang dibuat oleh LMFK/BSO/HM yang
memberikan arahan yang jelas kepada panitia pelaksana tentang tujuan
diselenggarakannya kegiatan ini. Tujuan khusus atau tujuan operasional yakni tujuan
pelaksanaan kegiatan yang dibuat oleh panitia sendiri yang mendukung tujuan utama,
bersifat jangka pendek dan nantinya akan berhubungan dengan tolak ukur keberhasilan.
7. Manfaat
Menjelaskan manfaat yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini, baik
bagi peserta, panitia pelaksana maupun masyarakat umum
8. Bentuk Kegiatan
Berupa jenis-jenis aktivitas yang akan dilakukan. Misalnya ceramah, diskusi,
kemah, simulasi, penugasan, seminar sehari dan lain sebagainya.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 46


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

9. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Merupakan lokasi dan tempat pelaksanaan, bersifat spesifik
10. Tolak Ukur Keberhasilan
Tolak Ukur Keberhasilan (TUK) merupakan indikator-indikator yang digunakan
untuk menilai keberhasilan suatu kegiatan. Indikator inilah yang menjadikan TUK dapat
diukur dan berorientasi jangka pendek. Penyusunan TUK dilakukan oleh panitia
pelaksana dan Divisi BEM yang membawahi kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan untuk
menghindari subjektivitas TUK.
Ciri-ciri poin TUK yakni “SMART”
Specifik : Pernyataan jelas dan tidak boleh terbuka
Measurable : Harus dapat diukur dengan alat ukur yang jelas
Achievable : Harus dapat dicapai, namun bukan mudah dicapai
Relevant : Harus sesuai dengan tujuan dan isi dari kegiatan ini.
Time Frame : Harus mempunyai limitasi waktu yang jelas.
Kemudian akan dilakukan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan TUK.
Kesimpulan yang dapat diambil apakah target tercapai, berhasil sebagian atau gagal.
Biasanya penilaian dalam bentuk persen ( %).
Contoh:
(BLMML 2016) Kegiatan ini akan dinyatakan berhasil apabila 70% peserta lulus sesuai
dengan kriteria atau ketentuan yang telah ditentukan.

11. Peserta
Merupakan nama peserta atau sasaran dari kegiatan. Apabila terlalu banyak
dapat ditulis secara umum saja misalnya: mahasiswa FK Unud (BKFK, Porsehipp),
Siswa/i SMP, SMA dan mahasiswa/i se-Bali (Hippocrates Cup).
Apabila terdapat daftar namanya, dapat diletakkan pada lampiran.
12. Panitia Pelaksana
Merupakan pihak penyelenggara dari kegiatan tersebut. Misalnya: Mahasiswa
FK Unud yang terpilih melalui open recruitment. Susunan panitia secara lengkap ditulis
pada lampiran
13. Susunan Acara
Susunan acara secara detail ditulis pada lampiran, pada bagian utama proposal
hanya ditulis “susunan acara terlampir”
14. Susunan Panitia
Susunan panitia secara detail ditulis pada lampiran, pada bagian utama proposal
hanya ditulis “susunan panitia terlampir”
15. Anggaran Dana
Dalam suatu proposal, poin anggaran dana selalu mendapat perhatian khusus
baik oleh pembuat sekaligus pembaca proposal. Anggaran dana hendaknya dibuat
dengan pemikiran yang matang sehingga tidak mendatangkan masalah di kemudian hari.
SC bisa dimintai pendapat tentang hal ini. Kemudian wajib dilakukan survei terhadap
harga kebutuhan kegiatan. LPJ kegiatan yang lalu dapat sebagai bahan pertimbangan.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 47


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Anggaran dana secara detail ditulis pada lampiran, pada bagian utama proposal
hanya ditulis “anggaran dana terlampir” Beberapa ketentuan pada anggaran dana :
- Tidak diperkenankan lagi mencantumkan satuan anggaran untuk hal – hal tidak
terduga dan anggaran dana pembuatan LPJ.
- Tidak diperkenankan memasukkan satuan pemasukan yang belum pasti seperti
donatur, penjualan tiket dll karena dapat memberikan angka pemasukan semu.
16. Kesekretariatan
Pencantuman sub judul kesekretariatan dilakukan apabila kegiatan merupakan
acara besar seperti BKFK, HMC, HIPPOCUP, KERSOSHIPP dll. Umumnya yang
ditulis merupakan sekretariat BEM FK Unud.
17. Penutup
Merupakan sub judul untuk menutup bagian inti dari proposal.
18. Lembar Pengesahan
Dibuat pada lembaran yang terpisah dari lembar utama (Lihat contoh lembar
pengesahan dan ketentuan khusus lembar pengesahan)
19. Lampiran-Lampiran
Lampiran diurut berdasarkan urutan pada bagian inti proposal, dimulai dari
susunan acara (lampiran 1) , susunan panitia (lampiran 2), dan anggaran dana (lampiran
3).
NB : Dalam pengajuan proposal untuk acc dan tanda tangan sertakan juga dengan KSK

Ketentuan Khusus Lembar Pengesahan


1. Lembar pengesahan merupakan bagian inti dari proposal yang dibuat dalam
lembaran terpisah sesudah penutup yang berisikan tanda tangan panitia berwenang
dan pihak otoritas yang menunjukkan proposal ini telah mendapat persetujuan
2. Nama pihak pihak yang ada pada lembar pengesahan ditulis secara lengkap dengan
gelar dengan dicetak tebal (bold) dan digaris bawah (underline)
3. NIP/NIM pihak yang ada pada lembar pengesahan mutlak harus ditulis dan
dihitamkan (bold), ditulis rata kiri
4. Untuk LMFK, pihak – pihak yang tercantum adalah sekretaris panitia, ketua panitia,
dan yang mengetahui adalah Ketua LMFK dan WK III FK Unud
5. Untuk HM, pihak – pihak yang tercantum adalah sekretaris panitia, ketua panitia
dan yang mengetahui adalah Ketua HM, Ketua BEM FK Unud, Ketua Prodi, dan
WK III FK Unud
6. Untuk BSO, pihak – pihak yang tercantum adalah sekretaris panitia, ketua panitia
dan yang mengetahui adalah Ketua BSO, Ketua BEM FK Unud dan WK III FK
Unud
7. Tanggal yang ditulis adalah tanggal dibuatnya proposal, bukan tanggal kegiatan.
8. Untuk letak dari nama – nama pihak terkait, dimulai dari atas kanan lalu ke kiri
seiring dengan meningkatnya jabatan. Semakin tinggi jabatan juga ditulis semakin
ke bawah.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 48


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Format Proposal Kegiatan

KOP SURAT

PROPOSAL KEGIATAN
JUDUL ......................(rata tengah, bold, kapital)

I. NAMA KEGIATAN ....................(rata kiri, sub judul kapital,bold)


JUDUL KEGIATAN
NAMA HM/BSO/LMFK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

II. LATAR BELAKANG


Latar belakang dari kegiatan yang akan dilaksanakan

III. TEMA
“Tema kegiatan”

IV. TUJUAN
V. MANFAAT
VI. BENTUK KEGIATAN
VII. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
VIII. TUK (TOLOK UKUR KEBERHASILAN)
IX. PESERTA
X. PANITIA PELAKSANA
XI. SUSUNAN ACARA
XII. SUSUNAN PANITIA
XIII. ANGGARAN DANA
XIV. KESEKRETARIATAN
XV. PENUTUP

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 49


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Format Lembar Pengesahan LMFK

KOP SURAT

LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL PROPOSAL

Denpasar,...............
Panitia Pelaksana xxxx
Ketua Sekretaris,

Cap
Panpel

Nama xxx Nama xxx


NIM. xxxx NIM. xxx

Mengetahui,

Wakil Dekan III Ketua/Koordinator BEM/BPM/BP


Fakultas Kedokteran Univ. Udayana Fakultas Kedokteran Univ. Udayana

Cap Cap
Fakultas LMFK

Nama xxxx Nama xxxx


NIP. xxxx NIM. xxxx

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 50


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Format Lembar Pengesahan BSO

KOP SURAT

LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL PROPOSAL

Denpasar,...............
Panitia Pelaksana xxxx

Ketua Sekretaris,

Cap
Panpel

Nama xxx Nama xxx


NIM. xxxx NIM. xxx

Mengetahui,

Ketua BEM Ketua BSO


Fakultas Kedokteran Univ. Udayana Fakultas Kedokteran Univ. Udayana

Cap BEM Cap BSO

Nama xxxx Nama xxxx


NIM. xxxx NIM. xxxx

Wakil Dekan III


Fakultas Kedokteran Univ. Udayana

Cap
Fakultas

Nama xxxx
NIP. xxxx

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 51


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Format Lembar Pengesahan HM

KOP SURAT

LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL PROPOSAL

Denpasar,...............
Panitia Pelaksana xxxx

Ketua Sekretaris,
Cap
Panpel

Nama xxx Nama xxx


NIM. xxxx NIM. xxx

Mengetahui,

Ketua BEM Ketua HM


Fakultas Kedokteran Univ. Udayana Fakultas Kedokteran Univ. Udayana

Cap BEM Cap HM

Nama xxxx Nama xxxx


NIM. xxxx NIM. xxxx

Wakil Dekan III Ketua Prodi xxx


Fakultas Kedokteran Univ. Udayana Fakultas Kedokteran Univ. Udayana

Cap Cap
Fakultas Prodi

Nama xxxx Nama xxxx


NIP. xxxx NIP. xxxx

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 52


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Format Sususna Kepanitian

SUSUNAN PANITIA
BASIC LESSON ON MASTERING MANAGEMENT
AND LEADERSHIP (BLMML) 2015
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERITAS UDAYANA

Pelindung : Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana


Prof. Dr.dr.Putu Astawa,Sp.OT,(K), M.Kes
Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes
Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa,Msi
Penanggung Jawab : Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana
Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes
Ketua Program Studi (untuk kegiatan HM)
Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Drs. I Wayan Suteja
Ketua BEM FK Unud
I Putu Brian Obie Putra
Ketua BSO (diisi jika kegiatan dibawah naungan BSO)
Ketua Himpunan Mahasiswa (diisi jika kegiatan dibawah
HM)
Pembimbing : (diisi nama Pembina masing-masing kegiatan)
Steering Committee: Anak Agung Gede Angga Puspa Negara
dst….
DAFTAR PUSTAKA

1. Kumala Ratih, Luh Gede. 2015. Panduan Sistem Manajemen &


Kesekretariatan BEM FK Unud 2015. Denpasar.
2. Sri Maharani, I Gusti. 2016. Panduan Sistem Manajemen &
Kesekretariatan BEM FK Unud 2016. Denpasar.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 53


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

SPONSORSHIP
Oleh: Made Dian Widyasari

A. Definisi
Sponsor adalah orang atau perusahaan yang mengusahakan dan turut membantu
melancarkan suatu kegiatan baik dalam bentuk uang, barang, maupun jasa. Keberadaan
sponsor menjadi penting mengingat tidak semua kebutuhan yang diperlukan dalam suatu
kegiatan bisa diupayakan sendiri. Sponsorship adalah dukungan kepada suatu
organisasi, orang, aktivitas, maupun kegiatan yang kemudian ditimbal balikkan dengan
publisitas dan kerjasama berlanjut. Menurut Timothy R. Clark, ada beberapa bentuk
sponsorship yakni:

- Nominal sponsorship : meminjam kredibilitas orang lain melalui namanya.


- Institutional sponsorship : meminjam kredibilitas dari organisasi lain.
- Concept sponsorship : meminjam kredibilitas suatu konsep atau gagasan orang lain.
- Brand sponsorship : meminjam kredibilitas suatu merek.
- Data sponsorship : meminjam kredibilitas dari sebagian data orang lain.

B. Kriteria Sponsor
1. Sponsor tunggal : bersedia mendanai 80%-100% dari total dana yang diajukan.
2. Sponsor utama : bersedia mendanai 40% atau lebih dari total dana yang diajukan
dan bersedia membantu penyediaan sarana penunjang kegiatan.
3. Sponsor pendukung : bersedia mendanai lebih dari 20% dari total dana yang
diajkuan, memberikan bantuan dalam bentuk barang atau produk perusahaan, dan
membantu penyediaan sarana penunjang kegiatan.
4. Sponsor pembantu : besaran minimal bantuan dana disesuaikan dengan dana yang
diajukan (kebijakan panitia).
5. Sponsor sukarela (Donatur) : bersedia memberikan dana tanpa imbalan tertentu
dari panitia.

* Kriteria sponsor dan timbal balik yang diberikan panitia kepada pihak sponsor menjadi
kebijakan panitia masing-masing kegiatan.

Strategi mengajukan proposal


 Persiapan
1. Membuat daftar calon sponsor
Daftar ini dapat dibagi menjadi dua, calon sponsor yang sudah ada link
didalamnya dan yang tidak ada link di dalamnya. Link bisa panitia dapatkan melalui
kerabat dekat, teman panitia, saudara, maupun alumni. Apabila tidak memiliki link, kita
bisa mendapatkan data melalui sponsor kegiatan lainnya dan media sosial. Selain itu,
calon sponsor juga dapat dibagi menjadi sponsor besar (instansi pemerintah, perusahan
besar) maupun sponsor kecil (fotocopy, percetakan, rumah makan, toko kecil).
2. Posisikan diri dengan benar

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 54


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Apabila mengajukan proposal kepada pihak sponsor, usahakanlah menggunakan


kalimat “permohonan/penawaran kerjasama”. Hal ini menyatakan bahwa panitia
menginginkan sebuah kerjasama sehingga tidak akan terkesan mengemis dana kepada
pihak sponsor. Dalam hal ini, panitia harus dapat menggunakan kata-kata yang sesuai
dengan tujuan panitia.
3. Membuat proposal yang menarik
Hal ini berhubungan dengan tampilan fisik (format dan aturan proposal) dan
bentuk bahasa yang digunakan baik dalam surat pengantar maupun proposalnya. Buatlah
desain menarik yang sesuai dengan isi proposal sehingga menarik minat untuk dibaca.
4. Mengenal organisasi dan kegiatan dengan baik
Kenali dengan baik organisasi yang menaungi kegiatan dan kuasai juga seluruh materi
kegiatan yang akan panitia adakan agar lebih lancar dalam bernegosiasi dan dapat
meyakinkan pihak calon sponsor.
5. Mengenal calon sponsor dengan baik
Panitia harus mengetahui profil calon sponsor. Carilah celah yang dapat menimbulkan
kesamaan profil maupun program kerja dari perusahaan dengan jenis kegiatan yang
panitia adakan.
6. Penampilan dan kesiapan mental
Gunakanlah pakaian yang formal dan rapi ketika akan berinteraksi dengan pihak calon
sponsor sehingga menimbulkan kesan pertama yang baik. Hindari rasa cemas/gugup dan
berkomunikasilah dengan baik agar dapat membangun kepercayaan calon sponsor
kepada pihak panitia.

 Pelaksanaan
1. Pengajuan proposal
Lakukan pengajuan proposal ke calon sponsor sekitar minimal 1-2 bulan sebelum
kegiatan karena calon sponsor memerlukan waktu untuk mempelajari dan memutuskan
menjadi sponsor atau tidak. Ada dua cara yang biasanya digunakan, yaitu langsung
datang ke rumah/perusahaanya dan mengirim melalui email (untuk calon sponsor jarak
jauh). Usahakan dapat membawa proposal secara langsung ke perseorangan/perusahaan
agar memudahkan dalam langkah selanjutnya. Namun, jangan sekali-kali menitipkan
proposal ke satpam perusahaan karena kemungkinan besar proposal tidak akan sampai
pada pimpinan perusahaan dan tidak akan di tindaklanjuti oleh calon sponsor karena
akan dianggap tidak ada upaya serius dari panitia untuk menawarkan kerjasama dan
melakukan penjelasan. Minimal panitia menitipkan pada bagian yang biasa mengurus
kerjsama dengan pihak eksternal.
2. Follow-up
Ingat sertakan contact person panitia yang dapat dihubungi pihak calon sponsor dan
mintalah contact person pimpinan perusahaan atau bagian yang biasa mengurus
kerjsama dengan pihak eksternal agar memudahkan panitia menguhubungi pihak calon
sponsor untuk melakukan konfirmasi kelanjutan proposal dan membuat janji untuk
melakukan negosiasi.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 55


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

3. Negosiasi
Datanglah tepat waktu sesuai perjanjian, jangan sampai membuat calon sponsor
menunggu kedatangan panitia. Terangkanlah materi dan maksud proposal panitia secara
jelas dan gamblang mulai dari awal hingga akhir. Pada langkah ini, panitia harus pintar-
pintar membaca situasi agar penjelasan panitia tidak berlebihan atau kurang bagi pihak
calon sponsor. Panitia harus mampu membuat calon sponsor yakin untuk bekerjsama
dengan panitia dan mendatangkan keuntungan bagi calon sponsor. Selain itu,
berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik agar dapat memberikan
respon/tanggapan yang tepat. Perlu diingat, sponsor tidak harus dalam bentuk uang
tunai, dapat berupa potongan harga, barang, maupun jasa. Pasanglah target terlebih
dahulu dari setiap calon sponsor agar panitia dapat menjawab dengan jelas dan tegas apa
timbal balik yang dapat diberikan calon sponsor kepada panitia.
4. Konfirmasi ulang
Setelah melakukan negosiasi, tanyakan kapan panitia dapat mengkonfirmasi
kelanjutan proposal yang telah dipaparkan. Apabila calon sponsor bersedia menjadi
sponsor, tanyakanlah mekanisme kerjasamanya. Mintalah sponsor bersedia mengisi
surat kesepakatan yang telah disiapkan panitia dan ditandatangani oleh kedua belah
pihak untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan lupa mengucapkan
terima kasih dan memberikan piagam penghargaan, jika perlu dalam kegiatan besar
undanglah sponsor untuk menghadiri acara pembukaan atau penutupan kegiatan yang
panitia selenggarakan untuk menjaga dan menghargai kerjasama yang telah terjalin
antara pihak sponsor dengan panitia.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 56


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

BERPIKIR KRITIS, PEMBUATAN KAJIAN, DAN AKSI


Oleh: Ida Bagus Gde Tirta Yoga Yatindra

A. Berpikir Kristis
Berpikir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] adalah
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu.
Individu menggunakan proses berpikir untuk belajar. Banyak hal yang dipelajari
oleh setiap individu menggunakan proses berpikir seperti koordinasi tubuh,
mengenal orang tua, mengenal bahasa, mengenal situasi, beradaptasi dan masih
banyak hal yang lain. Awalnya proses berpikir dipakai untuk mengenali lingkungan
dan mengetahui hal – hal yang baru tanpa menyaring informasi dan melakukan
penilaian terhadap informasi tersebut. Proses berpikir tersebut akan berubah seiring
berjalannya waktu, yang awalnya hanya menerima informasi secara mentah akan
mulai menyaring dan menilai informasi tersebut hingga terdapat keputusan apakah
informasi tersebut diterima dan apa feedback yang harus diberikan. Proses
menyaring dan menilai informasi lebih dikenal dengan proses berpikir kritis.
Berpikir kritis yang juga dikenal dengan sebutan critical thinking
melibatkan proses mengenali, menilai, menyusun strategi berpikir dan mengambil
keputusan.
1. Mengenali
Dalam berpikir kritis individu perlu mengetahui apa yang akan dinilai
walaupun hanya sekedar nama, judul atau gambaran kasar.
Sebagai contoh : Tuan A mengenal Tuan B

2. Menilai
Setelah proses mengenal, akan masuk informasi lebih lanjut tentang objek
yang dikenal tersebut. Disini individu perlu melakukan proses penilaian
informasi seperti pertimbangan baik-buruk dan memvalidasi kebenaran dari
informasi.
Sebagai contoh : Tuan B merupakan seorang yang baik akan tetapi bermuka
dua, Tuan A berpikir memang Tuan B adalah orang yang baik tetapi Tuan A
belum mengetahui masalah Tuan B bermuka dua.

3. Menyusun Strategi Berpikir


Pada contoh diatas terdapat informasi yang belum lengkap dan masih tidak
valid kebenarannya, maka individu perlu menyusun strategi untuk mencari
informasi yang lebih lanjut terkait dengan objek.
Sebagai contoh : Tuan A berpikir untuk mencari teman terdekat tuan B supaya
mengetahui kebenaran tentang tuan B bermuka dua.

4. Pengambilan keputusan
Setelah strategi yang disusun pada proses sebelumnya sudah tersusun dan
dilaksanakan serta informasi dirasa cukup, maka individu boleh melakukan

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 57


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

pengambilan keputusan lalu menentukan apa yang akan dilakukan terkait


keputusan tersebut.
Sebagai contoh : Tuan A mengetahui bahwa informasi tersebut salah sehingga
tuan A tidak mengingat dan mempermasalahkan hal tersebut.

Berpikir kritis umumnya melewati empat tahapan tersebut tetapi proses


penyusunan strategi dan penilaian dapat terjadi berulang untuk satu objek yang
sama, tergantung pada informasi yang didapatkan, karena setiap informasi yang
baru akan menimbulkan penilaian baru dan strategi berpikir yang baru. Berpikir
kritis dapat disimpulkan sebagai kegiatan penilaian untuk menentukan keputusan
yang digunakan dalam menentukan feedback terhadap suatu objek atau topik.

B. KAJIAN
Organisasi akan selalu diwarnai dengan masalah yang ditimbulkan dari
adanya hal – hal yang baru sebagai contoh kebijakan yang baru. Masalah tersebut
timbul karena hal yang baru tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
organisasi. Lalu bagaimana sikap sebagai organisator untuk menanggapi keadaan
tersebut? Tentunya seorang organisator harus membuat sebuah pertimbangan
melalui proses berpikir kritis lalu hasil dari proses berpikir kritis tersebut tuangkan
ke sebuah media sebagai pernyataan sikap atau keputusan secara formal. Media
tersebut lebih dikenal dengan kata kajian.
Kajian merupakan hasil dari proses mengkaji. Proses mengkaji pada
dasarnya merupakan proses berpikir kritis, yang meliputi mempelajari
(Mengenal) dan pertimbangan baik-buruk (menilai). Kajian dan proses
mengkaji umumnya dipasangkan dengan kata strategi, yang artinya setelah proses
berpikir dan menilai, perlu dirancang strategi untuk mendapatkan informasi
terkait hal yang dibahas dan menentukan langkah selanjutnya (Menyusun
Strategi Berpikir). Proses mengkaji diakhiri dengan pernyataan sikap dan solusi
yang akan dilakukan oleh organisator tersebut (Keputusan).
Perbedaan yang dapat dilihat dari kajian dan berpikir kritis sebenarnya
terletak pada media dan tujuan dari kedua proses tersebut. Berpikir kritis tidak
menggunakan media tulis karena tidak ada kepentingan untuk dipublikasi.
Sedangkan pada kajian, seorang organisator harus menuangkan hasil berpikir kritis
dan fakta – fakta ke sebuah media yang nantinya akan dipublikasi untuk
kepentingan propaganda.

 Fungsi Kajian
1. Menjadi media untuk menyampaikan sikap terkait isu
2. Menjadi media ringkas tentang fakta-fakta yang didapatkan
3. Menjadi media untuk memberikan informasi, dan menyamakan persepsi
pembaca

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 58


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

 Langkah – langkah membuat kajian


1. Memilih Isu
Isu merupakan permasalahan yang sedang dialami, ataupun akan dialami
oleh masyarakat yang dalam hal ini anggota dari sebuah organisasi.
Banyak isu yang berterbangan diluar organisasi dengan latar belakang isu
yang berbeda – beda. Sebelum isu tersebut dibahas lebih lanjut,
organisator perlu menyeleksi isu tersebut. Dalam memilih isu hal yang
perlu diperhatikan adalah
Apakah Isu tersebut berpengaruh kepada organisasi/anggota kita?
a. Apakah dampak yang dapat dihasilkan dari keberadaan isu tersebut?
b. Apakah Isu tersebut mendesak untuk dibahas?

Tiga Point tersebut merupakan point utama dalam menentukan isu,


terutama point ke tiga, tetapi pertimbangan memilih isu tidak menutup
kemungkinan menggunakan beberapa point tambahan yang
dikembangkan oleh masing – masing organisasi.

2. Memetakan masalah dan mencari informasi


Isu yang telah dipilih dipecahkan menjadi point – point permasalahan.
Organisator dapat membuat daftar permasalahan yang terjadi atau akan
terjadi terkait isu dan organisasinya. Setelah pemetaan masalah, langkah
selanjutnya organisator mencari sumber – sumber valid yang mendukung
setiap point permasalahan.

3. Pembuatan kajian dan pernyataan sikap


Setelah informasi dirasa cukup maka tahap selanjutnya, menuangkan
informasi tersebut ke sebuah media untuk mengekspresikan isi dari
informasi yang di dapat. Informasi juga perlu diolah dan disatukan
dengan opini dari pembuat kajian agar tersampaikan maksud dan tujuan
dari pembuatan kajian tersebut. Kajian diakhiri dengan pernyataan sikap
dan solusi yang ditawarkan terhadap masalah – masalah tersebut.
C. AKSI
Proses dari pembuatan kajian diakhiri oleh aksi. Aksi dilakukan memiliki
tujuan utama untuk menindaklanjuti hasil dari kajian. Banyak bentuk aksi yang
dapat dilakukan, tentunya harus selaras dengan tujuan pembuatan kajian. Apabila
kajian bersifat pencerdasan dan informatif kajian dapat dibuat dalam bentuk
publikasi dan presentasi. Sedangkan untuk kajian yang bersifat tuntutan perubahan
dapat menempuh langkah negosiasi hingga demonstrasi.

DAFRTAR PUSTAKA

Buku Pedoman BLMML 2014.


Kamus Besar Bahasa Indonesia.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 59


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

INISIASI MANAJEMEN WAKTU

Oleh: Daondy Friarsa Soeharto

Manage Your Time, Control Your Life

Waktu merupakan salah satu hal yang paling berpengaruh dalam kehidupan
seseorang, termasuk mahasiswa. Dengan padatnya kegiatan mahasiswa, baik dalam hal
akademik maupun non akademik, mahasiswa tentunya membutuhkan waktu yang
banyak untuk menuntaskan semua tugasnya. Besar kemungkinan bagi seorang
mahasiswa untuk kehabisan waktunya dalam satu hari hanya untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya. Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang mahasiswa memiliki strategi
tersendiri untuk mengelola waktunya agar semua tujuannya tercapai.

Manajemen berasal dari kata “manage” yang berarti mengelola dan waktu
dapat diartikan sebagai keadaan atau kesempatan yang dimiliki seseorang dalam
hidupnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.1 Manajemen waktu adalah suatu
kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber-sumber untuk mencapai tujuan.
Keterampilan dalam mengelola waktu adalah bagaimana kita meluangkan waktu untuk
memprioritaskan dan mencapai beberapa tujuan kehidupan serta menghasilkan
kesejahteraan. Hal ini merupakan proses untuk menyusun dan mencapai tujuan,
memperkirakan waktu dan sumber-sumber waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
masing-masing tujuan dan mendisiplinkan diri sendiri memfokuskan pada tujuan. 2

Ada beberapa hal yang sering disalahpahami tentang manajemen waktu, yaitu:
a) Manajemen waktu merupakan hal yang mudah → secara konseptual memang ini
merupakan hal yang mudah, tapi untuk melakukannya dibutuhkan integritas dan
disiplin diri yang tinggi
b) Pekerjaan lebih mudah di bawah tekanan - ini hanya merupakan suatu alasan untuk
menunda suatu pekerjaan. Bedakan antara tekanan dengan tantangan
c) “Saya tidak memiliki waktu” – pagi hari merupakan waktu yang paling efektif
untuk seseorang menyelesaikan tugas
d) Manajemen waktu menhilangkan sensai dari spontanius – pekerjaan yang
berantakan lebih tidak menyenangkan bukan?3

 9 Prinsip Manajemen Waktu


Seperti sudah disinggung di atas, inti dari manajemen waktu adalah komitmen dan
kedisiplinan diri. Setiap individu mungkin memiliki cara tersendiri dalam mengatur
waktu yang dimilikinya. Terlepas dari hal tersebut, dalam memanajemen waktu
terdapat 9 prinsip yang harusdipahami, yakni sebagai berikut:

a. Identifikasi Waktu Terbaik Anda


What type are you?

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 60


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Setiap orang memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk caranya


melewati hari-hari. Nah, tentukanlah saat ini, apakah anda termasuk yang
morning person atau yang night person? Sebenarnya tak ada salah satu tipe
yang lebih baik dari tipe yang lain, tapi tipe apapun anda, investasikanlah
sebagian besar kegiatan pada waktu terbaik anda.

b. Fokus Pada Hasil, Bukan Sekedar Menyibukkan Diri!


Be a conseptor, not a heavy worker
Setiap manusia memiliki tujuan yang ingin dia capai dalam kehidupannya.
Jangan mau disibukkan oleh rangkaian kegiatan yang sama sekali tak
berhubungan dengan tujuan anda! Apapun yang akan kita lakukan,
identifikasilah dulu kegiatan tersebut, dan tentukanlah hal positif apa yang
akan kita dapat jika melakukannya, baru putuskan apakah anda mau atau
tidak.

c. PRIORITASKAN kepentingan anda


You can’t have everything. Actually, you don’t need to
William Gladstone pernah berkata “Orang bijaksana tidak membuang-buang
waktunya untuk mengejar apa yang tidak cocok dengan dirinya; dan orang
yang lebih bijaksana memilih dari banyak hal apa yang bisa dilakukannya
dengan baik, dan bertekad mengikuti yang terbaik”.Seperti yang telah
dipaparkan dalam poin sebelumnya, anda akan banyak sekali menemukan
pilihan kegiatan dan kepentingan seiring perjalanan perkuliahan. Anda tidak
perlu mengerjakan segalanya. Di sinilah muncul prinsip efisien dan efektif,
mengerjakan hal yang tepat, dalam waktu yang tepat. Ada yang tahu prinsip
pareto? Banyak orang menyebutnya dengan prinsip 20/80. Cukup sulit untuk
memahami dan mengamalkan teori ini, tapi intinya adalah “Gunakanlah
waktumu, tenagamu pada 20% puncak prioritas, maka kamu akan
mendapatkan 80% dari seluruh hasil yang bisa anda dapat”. Sudah sadar
bahwa prioritas itu penting?

d. Masukkan Prioritas ke Dalam Kalender


put it all and go!
Gunakanlah alat-alat yang bisa membantu seperti kalender, agenda, ataupun
hal lain yang bisa digunakan sebagai pengatur jadwal dan pengingat anda.

e. Kerjakan satu per satu


Two things at one may result in nothing
Suatu pertempuran yang baik dilakukan pada satu garis depan dan dalam satu
kesempatan. Hal yang serupa terjadi pada managemen waktu, jangan sampai
jumlah pekerjaan yang banyak menyita perhatian anda sehingga
menghabiskan waktu anda.Pecahlah menjadi hal-hal yang kecil, dan kerjakan
satu per satu.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 61


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

f. Jangan Menangguhkan
Now is, almost, the best time
Hal inilah yang membuat kebanyakan orang mendapatkan akumulasi tuntutan
pekerjaan di akhir. Sekedar sharing, jika anda terus menggunakan cara ini saat
belajar di FK, tanpa keberuntungan yang sangat baik, hampir 100%
kemungkinan remedi akan menunggu di depan pintu rumah anda.

g. Sediakanlah Waktu Untuk Hal yang tak Terduga


Plan for the unplanned
Takdir menyiapkan kejutan-kejutan unik dalam hari-hari anda yang mungkin
tak dapat terprediksi. Hal ini membuat anda setidaknya harus menyisihkan
waktu untuk hal-hal seperti itu setiap harinya.Waktu yang anda sisihkan
tergantung tanggung jawab dan tingkat interaksi anda.Semakin tinggi tingkat
interaksi, sediakanlah waktu yang semakin banyak.

h. Manfaatkan Waktu menunggu anda


Dont ever walk alone
Anda seringkali akan menemukan waktu di mana anda nantinya akan sendiri,
melamun, ataupun menunggu sesuatu. Waktu seperti ini sangat
memungkinkan untuk diinvestasikan ke hal yang lain. Anda bisa membaca
buku, ataupun berkenalan dan menjalin hubungan.

i. Jangan Lupa Waktu yang Berkualitas untuk Anda Sendiri


Love yourself, please?
Hal terpenting yang tak boleh terlupakan adalah diri anda sendiri. Penuhilah
kebutuhan dasar anda terlebih dahulu, dan jangan lupakan rekreasi dan waktu
berkualitas.1

 “Tujuan” Memudahkan Manajemen Waktu


Hal yang paling penting untuk mengatur waktu anda adalah menentukan tujuan
utama anda terlebih dahulu. Seluruh pengaturan waktu anda haruslah menuju ke
tujuan akhir yang sama yang ingin anda capai nantinya. Tujuan yang anda
tentukan di awal inilah yang nantinya akan memotivasi anda untuk tetap pada
komitmen dan membuat anda untuk tetap disiplin terhadap waktu. Dengan tujuan
tersebut, seseorang akan lebih mudah untuk mengetahui dari mana harus memulai
pekerjaan. Selain itu, juga memudahkan untuk memutuskan apa yang penting dan
perlu untuk dilakukan. Dengan demikian, akan dapat terhindar dari tindakan yang
membuang waktu.2 Ada beberapa kritetia untuk menentukan tujuan yang baik,
yaitu:

1. Clarity (kejelasan)

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 62


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Tujuan yang jelas adalah tujuan yang bisa terukur dan tidak memiliki ruang
untk terjadi salah paham.
2. Challenge (tantangan)
Dengan adanya tantangan dalam tujuan anda, anda akan menjadi lebih
termotivasi untuk mendapatkan hasil yang tersimpan dibalik tantangan itu.
Meskipun begitu, anda harus tetap memikirkan apakah tantangan di depan
anda tersebut masih logis untuk dilewati atau tidak.
3. Commitment
Anda harus memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan anda.
4. Feedback (timbale balik)
Selama anda berusaha mencapai tujuan anda, ada baiknya untuk melakukan
evaluasi sejenak, untuk mengetahui apakah masih ada hal yang masih bisa
dimaksimalkan, agar proses anda untuk mencapai tujuan anda bisa menjadi
lebih efektif.
5. Complexity (kompleksitas)
Setiap pekerjaan memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Tingkat kesulitan
tersebutlah yang seharusnya memotivasi anda untuk mencapai tujuan anda.
Ingatlah bahwa kesulitan tersebut pasti sesuai dengan tingkat kehidupan anda
sendiri.4

Setelah anda menentukan tujuan akhir anda, anda juga harus bisa menentukan
yang mana hal yang menjadi prioritas demi tercapainya tujuan anda. Dengan anda
membuat skala prioritas terhadap tugas-tugas anda, maka semakin effisien waktu
yang anda butuhkan untuk mencapai tujuan anda. Teori yang paling sering
digunakan untuk menentukan skala prioritas adalah teori dari Stephen Covey,
yang tertuang dalam table berikut:5

 Tips-Tips Manajemen Waktu


Untuk merangkum semua pembahasan diatas, penulis memiliki tips-tips yang bisa
digunakan untuk membuat pengaturan waktu yang baik sehingga anda tidak
kewalahan dengan tugas yang menumpuk sebagai seorang mahasiswa. Tips-tips
tersebit adalah semikian:

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 63


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

1. Membiasakan diri untuk menyiapkan daftar. Daftar ini berisi segala sesuatu
yang butuh untuk dilakukan dan memprioritaskan menurut tingkat
kepentingannya.
2. Menemukan waktu bekerja yang optimal. Masing-masing orang memiliki
waktu optimal untuk bekerja. Waktu yang dimiliki tersebut dapat digunakan
untuk menyelesaikan tugas-tugas secara maksimal.
3. Memprioritaskan tugas-tugas berdasarkan tingkat kepentingannya seperti vital,
penting, harus dilakukan hari ini atau dapat dilakukan besok.
4. Pengorganisasian. Seseorang perlu memilih atau mengatur lingkungan dalam
menyelesaikan tugas. Dalam hal ini, mungkin diperlukan suasana atau
lingkungan yang dipersyaratkan, misalnya harus bebas dari material yang tidak
diperlukan, mengurangi gangguan (telepon atau kehadiran orang lain) atau
interferensi lingkungan (musik, kebisingan)
5. Pendelegasian. Seseorang perlu menentukan tugas-tugas atau kegiatankegiatan
yang memungkinkan untuk dapat dikerjakan oleh orang lain.
6. Menentukan skala prioritas sebaik mungkin.
7. Membuat schedule atau time table selama seminggu ke depan. Catat semua
rencana sesuai skala prioritas dalam catatan kecil berupa agenda ataupun
kalender. Berikut ini adalah hal-hal yang dimasukkan dalam jadwal kegiatan.
 Aktivitas rutin terjadwal. Yakni kegiatan-kegiatan yang rutin dan telah
ditetapkan waktu pelaksanaannya. Umumnya kita tidak memilki
wewenang mengubah waktu pelaksanaannya atau tenggat waktunya.
Contohnya aktivitas ini adalah rapat mingguan dan laporan bulanan.
 Aktivitas rutin tidak terjadwal. Yakni kegiatan-kegiatan yang rutin
dilakukan namun pelaksanaannya bisa diatur sendiri. Misalnya olahraga
rutin atau berkumpul bersama teman-teman.
 Aktivitas insidentil terjadwal. Yakni kegiatan tidak rutin yang bisa jadi
waktunya telah ditentukan jauh-jauh hari. Misalnya acara reuni SMA
atau pertemuan keluarga. Umumnya aktivitas ini memilki karakteristik
penting.
 Aktivitas insidentil tidak terjadwal. Yakni kegiatan rutin yang waktunya
diberitahukan tiba-tiba. Misalnya saja rapat mendadak karena ada situasi
harus segera ditangani. Umumnya aktivitas ini memilki karakteristik
penting dan mendesak.
8. Letakan schedule tersebut di tempat yang sering dilihat agar kita selalu
mengingatnya.
9. Biasakan untuk selalu menambah agenda baru ke dalam schedule sehari-sehari
kita setelah kita mendapatkan deadline baru atau janji baru.
10. Setelah kita menentukan tujuan dan rencana langkah berikutnya yang paling
penting adalah merealisasaikannya.Tahap ini merupakan tahap paling sulit
untuk dilalui dan tidak sedikit orang yang gagal pada tahap ini.. Berikut cara
yang mudah untuk membantu anda mengingat prinsip yang memudahkan kita
dalam mengujudkan rencana yang sudah kita susun ( DO IT NOW ):

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 64


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

D=Divide.Bagilah dan kuasailah apa yang harus anda lakukan. Bagilah tugas-
tugas besar menjadi tugas-tugas kecil dan tentukan untuk setiap bagian kecil
tersebut sebuah yang realistis.
O=Organize.Aturlah bahan-bahan anda, bagaimana anda akan melakukannya.
I=Ignore.Abaikan gangguan-gangguan yang mengalihkan perhatian.
T=Take.Ambil kesempatan untuk mengetahui bagaimana melakukan
segalanya seorang diri.
N=Now.Kesempatan, bukan besok.Janganlah menunda.
O=Opportunity.Kesempatan mengetuk pintu anda.Ambil keuntungan dari
kesempatan yang menguntungkan itu.
W=Watch out.Waspada pada pemakan waktu.Pantau, dan atasi terus, berapa
banyak waktu yang Anda gunakan untuk internet, membaca dan mengirim e-
mail, menonton TV, atau berbicara melalui telepon.1,2

DAFTAR PUSTAKA

1. Prasetya A. Manajemen Waktu dan Tugas. Modul BLMML FK Unud 2015. 1st ed.
Denpasar: BEM FK Unud; 2015.
2. Kusmaryani R. MANAJEMEN WAKTU YANG EFEKTIF. Speech presented at;
2008.
3. Handbook on Time Management Skills. 1st ed. Center for Good Governence;.
4. Successful Time Management. 1st ed. MTD Training & Ventus Publishing; 2010.
5. Covey S. 7 habits of highly effective people. [S.l.]: Mango Media; 2015.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 65


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

SEJARAH PERGERAKAN MAHASISWA


Oleh: Ni Wayan Saras Sasmita

Sejarah Pergerakan Pemuda Pra-Kemerdekaan

Boedi Oetomo, merupakan wadah perjuangan yang pertama kali memiliki


struktur pengorganisasian modern. Didirikan di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh pemuda-
pelajar-mahasiswa dari lembaga pendidikan STOVIA, wadah ini merupakan refleksi
sikap kritis dan keresahan intelektual terlepas dari primordialisme Jawa yang
ditampilkannya.
Pada kongres yang pertama di Yogyakarta, tanggal 5 Oktober 1908 menetapkan
tujuan perkumpulan: Kemajuan yang selaras untuk negeri dan bangsa, terutama dengan
memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta
kebudayaan. Dalam 5 tahun permulaan Budi Oetomo sebagai perkumpulan, tempat
keinginan-keinginan bergerak maju dapat dikeluarkan, tempat kebaktian terhadap
bangsa dinyatakan, mempunyai kedudukan monopoli dan oleh karena itu BU maju
pesat, tercatat akhir tahun 1909 telah mempunyai 40 cabang dengan 10.000 anggota.
Disamping itu, Mohammad Hatta yang saat itu sedang belajar di Nederland
Handelshogeschool di Rotterdam mendirikan Indische Vereeninging yang kemudian
berubah nama menjadi Indonesische Vereeninging tahun 1922, disesuaikan dengan
perkembangan dari pusat kegiatan diskusi menjadi wadah yang berorientasi politik
dengan jelas. Dan terakhir untuk lebih mempertegas identitas nasionalisme yang
diperjuangkan, organisasi ini kembali berganti nama baru menjadi Perhimpunan
Indonesia, tahun 1925.
Berdirinya Indische Vereeninging menambah jumlah haluan dan cita-cita
terutama ke arah politik. Hal ini di satu sisi membantu perjuangan rakyat Indonesia,
tetapi di sisi lain sangat melemahkan BU karena banyak orang kemudian memandang
BU terlalu lembek oleh karena hanya menuju "kemajuan yang selaras" dan terlalu
sempit keanggotaannya (hanya untuk daerah yang berkebudayaan Jawa), banyak
anggotanya meninggalkan BU. Oleh karena cita-cita dan pemandangan umum berubah
ke arah politik, BU juga akhirnya terpaksa terjun ke lapangan politik.
Pada pertengahan 1923, serombongan mahasiswa yang bergabung dalam
Indonesische Vereeninging (nantinya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia) kembali
ke tanah air. Kecewa dengan perkembangan kekuatan-kekuatan perjuangan di Indonesia,
dan melihat situasi politik yang di hadapi, mereka membentuk kelompok studi yang
dikenal amat berpengaruh, karena keaktifannya dalam diskursus kebangsaan saat itu.
Pertama, adalah Kelompok Studi Indonesia (Indonesische Studie-club) yang dibentuk di
Surabaya pada tanggal 29 Oktober 1924 oleh Soetomo. Kedua, Kelompok Studi Umum
(Algemeene Studie-club) direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswa Sekolah
Tinggi Teknik di Bandung yang dimotori oleh Soekarno pada tanggal 11 Juli 1925.
Diinspirasi oleh pembentukan Kelompok Studi Surabaya dan Bandung,
menyusul kemudian Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), prototipe organisasi

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 66


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

yang menghimpun seluruh elemen gerakan mahasiswa yang bersifat kebangsaan tahun
1926, Kelompok Studi St. Bellarmius yang menjadi wadah mahasiswa Katolik,
Cristelijke Studenten Vereninging (CSV) bagi mahasiswa Kristen, dan Studenten Islam
Studie-club (SIS) bagi mahasiswa Islam pada tahun 1930-an.
Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda
itulah, munculnya generasi baru pemuda Indonesia yang memunculkan Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Konggres Pemuda
II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.
Dalam perkembangan berikutnya, dari dinamika pergerakan nasional yang
ditandai dengan kehadiran kelompok-kelompok studi, dan akibat pengaruh sikap
penguasa Belanda yang menjadi Liberal, muncul kebutuhan baru untuk menjadi partai
politik, terutama dengan tujuan memperoleh basis massa yang luas. Kelompok Studi
Indonesia berubah menjadi Partai Bangsa Indonesia (PBI), sedangkan Kelompok Studi
Umum menjadi Perserikatan Nasional Indonesia (PNI). Secara umum kondisi
pendidikan maupun kehidupan politik pada zaman pemerintahan Jepang jauh lebih
represif dibandingkan dengan kolonial Belanda, antara lain dengan melakukan
pelarangan terhadap segala kegiatan yang berbau politik dan hal ini ditindak lanjuti
dengan membubarkan segala organisasi pelajar dan mahasiswa, termasuk partai politik,
serta insiden kecil di Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan
mahasiswa dipecat dan dipenjarakan.
Praktis, akibat kondisi yang vakum tersebut, maka mahasiswa kebanyakan
akhirnya memilih untuk lebih mengarahkan kegiatan dengan berkumpul dan berdiskusi,
bersama para pemuda lainnya terutama di asrama-asrama. Tiga asrama yang terkenal
dalam sejarah, berperan besar dalam melahirkan sejumlah tokoh, adalah Asrama
Menteng Raya, Asrama Cikini, dan Asrama Kebon Sirih. Tokoh-tokoh inilah yang
nantinya menjadi cikal bakal generasi 1945, yang menentukan kehidupan bangsa.
Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam kasus gerakan
kelompok bawah tanah yang antara lain dipimpin oleh Chairul Saleh dan Soekarni saat
itu, yang terpaksa menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya
memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal kemudian dengan peristiwa
Rengasdengklok.

Sejarah Pergerakan Pemuda Pasca-Kemerdekaan

Sejak kemerdekaan, muncul kebutuhan akan aliansi antara kelompok-kelompok


mahasiswa, di antaranya Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI), yang
dibentuk melalui Kongres Mahasiswa yang pertama di Malang tahun 1947. Selanjutnya,
dalam masa Demokrasi Liberal (1950-1959), seiring dengan penerapan sistem
kepartaian yang majemuk saat itu, organisasi mahasiswa ekstra kampus kebanyakan
merupakan organisasi dibawah partai-partai politik. Misalnya, GMKI Gerakan
Mahasiswa kristen Indonesia, PMKRI Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik
Indonesia dengan Partai Katholik, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 67


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

dekat dengan PNI, Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dekat dengan
PKI, Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia (Gemsos) dengan PSI, Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berafiliasi dengan Partai NU, Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) dengan Masyumi, dan lain-lain.
Di antara organisasi mahasiswa pada masa itu, CGMI lebih menonjol setelah
PKI tampil sebagai salah satu partai kuat hasil Pemilu 1955. CGMI secara berani
menjalankan politik konfrontasi dengan organisasi mahasiswa lainnya, bahkan lebih
jauh berusaha memengaruhi PPMI, kenyataan ini menyebabkan perseteruan sengit
antara CGMI dengan HMI dan, terutama dipicu karena banyaknya jabatan kepengurusan
dalam PPMI yang direbut dan diduduki oleh CGMI dan juga GMNI khususnya setelah
Konggres V tahun 1961.
Mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal
25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan sejumlah organisasi yang berhasil
dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) Mayjen dr.
Syarief Thayeb, yakni PMKRI, HMI, PMII, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
(GMKI), Sekretariat Bersama Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa
Pancasila (Mapancas), dan Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI). Tujuan pendiriannya,
terutama agar para aktivis mahasiswa dalam melancarkan perlawanan terhadap PKI
menjadi lebih terkoordinasi dan memiliki kepemimpinan.
Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan Aksi Pelajar
Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi
Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain. Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan
mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan Orde
Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi awal kebangkitan
gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa
masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang
kemudian berada pada lingkar kekuasaan Orde Baru, di antaranya Cosmas Batubara
(Eks Ketua Presidium KAMI Pusat), Sofyan Wanandi, Yusuf Wanandi ketiganya dari
PMKRI, Akbar Tanjung dari HMI dll. Angkatan '66 mengangkat isu Komunis sebagai
bahaya laten negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk
mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai Komunis
Indonesia).
Setelah Orde Lama berakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu
dengan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet
pemerintahan Orde Baru. pada masa ini ada salah satu tokoh yang sangat idealis, yang
sampai sekarang menjadi panutan bagi mahasiswa-mahasiswa yang idealis setelah
masanya, dia adalah seorang aktivis yang tidak peduli mau dimusuhi atau didekati yang
penting pandangan idealisnya tercurahkan untuk bangsa ini, dia adalah Soe Hok Gie.
Realitas berbeda yang dihadapi antara gerakan mahasiswa 1966 dan 1974 adalah
bahwa jika generasi 1966 memiliki hubungan yang erat dengan kekuatan militer untuk
generasi 1974 yang dialami adalah konfrontasi dengan militer. Sebelum gerakan
mahasiswa 1974 meledak, bahkan sebelum menginjak awal 1970-an, sebenarnya para

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 68


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap praktek kekuasaan
rezim Orde Baru, seperti:
1. Golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama pada masa Orde
Baru pada 1972 karena Golkar dinilai curang.
2. Gerakan menentang pembangunan Taman Mini Indonesia Indah pada
1972 yang menggusur banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.
Diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),
aksi protes lainnya yang paling mengemuka disuarakan mahasiswa adalah tuntutan
pemberantasan korupsi. Lahirlah, selanjutnya apa yang disebut gerakan "Mahasiswa
Menggugat" yang dimotori Arif Budiman yang progaram utamanya adalah aksi
pengecaman terhadap kenaikan BBM, dan korupsi.
Menyusul aksi-aksi lain dalam skala yang lebih luas, pada 1970 pemuda dan
mahasiswa kemudian mengambil inisiatif dengan membentuk Komite Anti Korupsi
(KAK) yang diketuai oleh Wilopo. Terbentuknya KAK ini dapat dilihat merupakan
reaksi kekecewaan mahasiswa terhadap tim-tim khusus yang disponsori pemerintah,
mulai dari Tim Pemberantasan Korupsi (TPK), Task Force UI sampai Komisi Empat.
Berbagai borok pembangunan dan demoralisasi perilaku kekuasaan rezim Orde
Baru terus mencuat. Menjelang Pemilu 1971, pemerintah Orde Baru telah melakukan
berbagai cara dalam bentuk rekayasa politik, untuk mempertahankan dan memapankan
status quo dengan mengkooptasi kekuatan-kekuatan politik masyarakat antara lain
melalui bentuk perundang-undangan. Misalnya, melalui undang-undang yang mengatur
tentang pemilu, partai politik, dan MPR/DPR/DPRD.
Muncul berbagai pernyataan sikap ketidakpercayaan dari kalangan masyarakat
maupun mahasiswa terhadap sembilan partai politik dan Golongan Karya sebagai
pembawa aspirasi rakyat. Sebagai bentuk protes akibat kekecewaan, mereka mendorang
munculnya Deklarasi Golongan Putih (Golput) pada tanggal 28 Mei 1971 yang dimotori
oleh Arif Budiman, Adnan Buyung Nasution, Asmara Nababan.
Dalam tahun 1972, mahasiswa juga telah melancarkan berbagai protes terhadap
pemborosan anggaran negara yang digunakan untuk proyek-proyek eksklusif yang
dinilai tidak mendesak dalam pembangunan,misalnya terhadap proyek pembangunan
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di saat Indonesia haus akan bantuan luar negeri.
Protes terus berlanjut. Tahun 1972, dengan isu harga beras naik, berikutnya
tahun 1973 selalu diwarnai dengan isu korupsi sampai dengan meletusnya demonstrasi
memprotes PM Jepang Kakuei Tanaka yang datang ke Indonesia dan peristiwa Malari
pada 15 Januari 1974. Gerakan mahasiswa di Jakarta meneriakan isu "ganyang korupsi"
sebagai salah satu tuntutan "Tritura Baru" disamping dua tuntutan lainnya Bubarkan
Asisten Pribadi dan Turunkan Harga -sebuah versi terakhir Tritura- yang muncul setelah
versi koran Mahasiswa Indonesia di Bandung sebelumnya. Gerakan ini berbuntut
dihapuskannya jabatan Asisten Pribadi Presiden.

Sejarah Pergerakan Mahasiswa Era NKK/BKK

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 69


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Pemerintah berusaha untuk melakukan pendekatan terhadap mahasiswa, maka


pada tanggal 24 Juli 1977 dibentuklah Tim Dialog Pemerintah yang akan berkampanye
di berbagai perguruan tinggi. Namun demikian, upaya tim ini ditolak oleh mahasiswa.
Pada periode ini terjadinya pendudukan militer atas kampus-kampus karena mahasiswa
dianggap telah melakukan pembangkangan politik, penyebab lain adalah karena gerakan
mahasiswa 1978 lebih banyak berkonsentrasi dalam melakukan aksi diwilayah kampus.
Karena gerakan mahasiswa tidak terpancing keluar kampus untuk menghindari peristiwa
tahun 1974, maka akhirnya mereka diserbu militer dengan cara yang brutal. Hal ini
kemudian diikuti oleh dihapuskannya Dewan Mahasiswa dan diterapkannya kebijakan
NKK/BKK di seluruh Indonesia. Setelah gerakan mahasiswa 1978, praktis tidak ada
gerakan besar yang dilakukan mahasiswa selama beberapa tahun akibat diberlakukannya
konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan
(NKK/BKK) oleh pemerintah secara paksa.
Kebijakan NKK dilaksanakan berdasarkan SK No.0156/U/1978 sesaat
setelah Dooed Yusuf dilantik tahun 1979. Konsep ini mencoba mengarahkan
mahasiswa hanya menuju pada jalur kegiatan akademik, dan menjauhkan dari
aktivitas politik karena dinilai secara nyata dapat membahayakan posisi rezim.
Menyusul pemberlakuan konsep NKK, pemerintah dalam hal ini Pangkopkamtib
Soedomo melakukan pembekuan atas lembaga Dewan Mahasiswa, sebagai gantinya
pemerintah membentuk struktur keorganisasian baru yang disebut BKK. Berdasarkan
SK menteri P&K No.037/U/1979 kebijakan ini membahas tentang Bentuk Susunan
Lembaga Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Perguruan Tinggi, dan
dimantapkan dengan penjelasan teknis melalui Instruksi Dirjen Pendidikan Tinggi tahun
1978 tentang pokok-pokok pelaksanaan penataan kembali lembaga kemahasiswaan di
Perguruan Tinggi.
Kebijakan BKK itu secara implisif sebenarnya melarang dihidupkannya kembali
Dewan Mahasiswa, dan hanya mengijinkan pembentukan organisasi mahasiswa tingkat
fakultas (Senat Mahasiswa Fakultas-SMF) dan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
(BPMF). Namun hal yang terpenting dari SK ini terutama pemberian wewenang
kekuasaan kepada rektor dan pembantu rektor untuk menentukan kegiatan mahasiswa,
yang menurutnya sebagai wujud tanggung jawab pembentukan, pengarahan, dan
pengembangan lembaga kemahasiswaan.
Dengan konsep NKK/BKK ini, maka peranan yang dimainkan organisasi intra
dan ekstra kampus dalam melakukan kerjasama dan transaksi komunikasi politik
menjadi lumpuh. Ditambah dengan munculnya UU No.8/1985 tentang Organisasi
Kemasyarakatan maka politik praktis semakin tidak diminati oleh mahasiswa, karena
sebagian Ormas bahkan menjadi alat pemerintah atau golongan politik tertentu. Kondisi
ini menimbulkan generasi kampus yang apatis, sementara posisi rezim semakin
kuat.
Sebagai alternatif terhadap suasana birokratis dan apolitis wadah intra kampus,
di awal-awal tahun 80-an muncul kelompok-kelompok studi yang dianggap mungkin
tidak tersentuh kekuasaan refresif penguasa. Dalam perkembangannya eksistensi
kelompok ini mulai digeser oleh kehadiran wadah-wadah Lembaga Swadaya

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 70


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Masyarakat (LSM) yang tumbuh subur pula sebagai alternatif gerakan mahasiswa. Jalur
perjuangan lain ditempuh oleh para aktivis mahasiswa dengan memakai kendaraan lain
untuk menghindari sikap represif pemerintah, yaitu dengan meleburkan diri dan aktif di
Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti HMI (himpunan mahasiswa islam),
PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), GMKI
(Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) atau yang lebih dikenal dengan kelompok
Cipayung. Mereka juga membentuk kelompok-kelompok diskusi dan pers mahasiswa.
Beberapa kasus lokal yang disuarakan LSM dan komite aksi mahasiswa antara
lain: kasus tanah waduk Kedung Ombo, Kacapiring, korupsi di Bapindo, penghapusan
perjudian melalui Porkas/TSSB/SDSB.

Sejarah Pergerakan Mahasiswa Pasca Reformasi

Badai krisis ekonomi terjadi pada tahun 1997. Krisis ini bermula dari jatuhnya
mata uang Thailand (Bath) dan kemudian menyapu seluruh Asia Tenggara menuju Asia
dan Seluruh dunia. Hingga mempengaruhi nilai tukar rupiah menurun yang kemudian
meruntuhkan ekonomi yang dibangun Presiden Soeharto. Akibatnya adalah
pengangguran melonjak, industri bangkrut, dan perdagangan macet. Hal ini berujung
pada kenaikan harga yang tidak diiringi peningkatan kemampuan daya beli masyarakat.
Pada pekan-pekan bulan pertama 1998, dampak krisis mulai memukul seluruh rumah
tangga secara penuh, mulai dari kelas menengah yang sebelumnya relative makmur dan
orang-orang kota pada umumnya, sampai orang miskin di pedesaan.
Mahasiswa menemukan momentumnya seiring dengan krisis ekonomi yang
terjadi tersebut. Mahasiswa mulai bergerakn dengan tuntutan awalnya adalah penurunan
harga-harga. Isu ekonomis tersebut berhadil dimajukan oleh gerakan yang lebih politis.
Isu kemudian berkembang menjadi penurunan Soeharto, juga pencabutan dwifungsi
ABRI. Perlawanan berkobar hingga di daerah-daerah.
Gerakan ini menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan
nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan
mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai
tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk
meredam gerakan ini di antaranya: Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan, Tragedi
Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II, Tragedi Lampung.
Akhirnya tanggal 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan mengundurkan diri dari
jabatannya. Peristiwa yang disiarkan langsung oleh stasiun televise nasional dan swasta
ini kemudian disambut gembira oleh mahasiswa dan masyarakat.
Pada era Habibi, persatuan mahasiswa untuk menggulingkan Soeharto terpecah.
Ada gerakan mahsiswa yang mendukung Habibi dengan beberapa persyaratan, serta
gerakan mahasiswa yang menolak Habibi. Disamping perbedaan dalam memandang
kekuasan, ada kesamaan isu antar dua elemen gerakan itu, yaitu hapuskan total
Dwifungsi ABRI, hapuskan KKN, dan adili Soeharto.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 71


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

Pada era Gus Dur terjadi perkembangan baru dalam dunia kampus, gerakan
mahasiswa menyebutnya privatisasi kampus, sementara rejim menyebutnya otonomi
kampus. Dimulai tahun 2000 dengan diberikannya status Badan Hukum Miliki Negara
kepada empat perguruan tinggi negeri yang dipandang siap, yaitu UGM, UI, ITB dan
IPB. Gelombang penolakan privatisasi kampus berkembang. Kasus dana budgeter Bulog
menjadi perhatian mahasiswa pada saat itu.
Pada era Megawati dan Susilo bambang Yudhoyono, kebijakan neoliberalisme
yang tidak populis diterapkan secara massif. Kenaikan harga BBM dan privatisasi
BUMN, menjadi kebijakan yang ditentang oleh mahasiswa, karena kebijakan itu
dianggap menguntungkan asing dan merugikan rakyat. Masalah moral elit negara pun
jadi bahan perhatian, pengusutan tuntas kasus korupsi menjadi perhatian mahasiswa
pada saat itu, seperti kasus Century, Kasus Bulog, Kasus Nazaruddin, Kasus BLBI, dan
lain sebagainya.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 72


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

KETERAMPILAN BERTANYA
Oleh: Bernardus Maria Thomas Donmas da Silva

Keterampilan- keterampilan mengajar yang dapat dilatihkan melalui micro-


teaching yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh praktik pengalaman lapangan di
lembaga pendidikan, yakni di TK, SD, SLTP, atau SMU. Salah satu keterampilan yang
dibahas oleh kelompok dua adalah keterampilan bertanya.

A. Definisi Keterampilan Bertanya

Mengajukan pertanyaan yang baik adalah mengajar yang baik. Oleh karena itu,
“kita dalam bertanya adalah kita dalam membimbing siswa belajar”. Dan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya guru tidak berhasil menggunakan teknik
bertanya yang efektif. Keterampilan bertanya menjadi penting jika dihubungkan dengan
pendapat yang mengatakan “berpikir itu adalah bertanya”.

Menurut Saidiman, bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons


dari seseorang yang dikenai. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai
dengan hal- hal yang merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.

G.A. Brown dan R. Edmondson mendefinisikan pertanyaan adalah segala


pernyataan yang menginginkan tanggapan verbal. Pertanyaan tidak selalu dalam bentuk
Tanya, tetapi dapat juga dalam bentuk kalimat perintah atau kalimat pertanyaan. Dan
menurut Brown, bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan
ilmu pada diri peserta didik. Cara untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh
positif bagi kegiatan belajar peserta didik merupakan suatu hal yang tidak mudah. Oleh
sebab itu, sebagai pendidik kita hendaknya berusaha agar memahami dan menguasai
penggunaan keterampilan dasar bertanya.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian keterampilan dasar


mengajar bertanya adalah suatu aktifitas guru yang berupa ungkapan pertanyaan kepada
anak didik untuk menciptakan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir.

B. Fungsi Pertanyaan

Fungsi pertanyaan dalam kegitaan pembelajaran sepintas telah disinggung dalam


bagian rasional, dan menurut Turney mengidentifikasi 12 fungsi pertanyaan seperti
berikut:

1. Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang suatu tofik.


2. Memusatkan perhatian pada masalah tertentu.
3. Menggalakkan penerapan belajar aktif.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 73


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

4. Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri.


5. Menstrukturkan tugas- tugas hingga kegiatan belajar dapat berlangsung secara
maksimal.
6. Mendiognosis kesulitan belajar siswa.
7. Mengkomunikasikan dan merealisasikan bahwa senua siswa harus terlibat
secara aktif dalam pembelajaran.
8. Menyediakan kesempatan bagi siswa untu mendemostrasikan pemahamannya
tentang informasi yang diberikan.
9. Melibatkan siswa dalam memanfaatkan kesimpulan yang mendorong
mengembangkan proses berpikir.
10.Mengembangkan kebiasaan menanggapi pernyataan teman atau pernyataan
gurunya.
11. Memberikan kesempatan untuk belajar berdiskusi.
12. Menyatakan perasaan dan pikiran yang murni kepada siswa.

C. Tujuan Keterampilan Bertanya

1. Merangsang kemampuan berpikir


2. Membantu siswa dalam belajar.
3. Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri.
4. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir tingkat
rendah ke tingkat yang lebih rendah.
5. Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang di rumuskan.
6. Menguji dan mengukur hasil belajar.

D. Komponen- Komponen Keterampilan Bertanya

1. Komponen- komponen bertanya dasar


a. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat.
Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan
menggunakan kata- kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf
perkembangannya. Usahakan jangan sampai peserta didik tidak dapat menjawab
pertanyaan, hanya karena tidak mengerti maksud pertanyaan yang diajukan atau karena
petanyaan yang panjang dan terbelit- belit. Contoh:
- Oleh sebab bagaimana bahwa bangsa Belanda datang dan menjajah bangsa
Indonesia?
- Jelaskan apa latar belakang bangsa belanda menjajah Indonesia?
Pertanyaan di atas menunjukan bahwa pertanyaan yang kedua lebih jelas
bahasanya, dan lebih jelas apa yang dimaksud sehingga akan lebih mudah bagi anak
untuk mencari jawabannya.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 74


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

b. Memberikan acuan
Supaya siswa dapat menjawab dengan tepat, dalam mengajukan pertanyaan guru
perlu memberikan informasi yang menjadi acuan pertanyaan. Melaluli acuan ini
dimungkinkan peserta didik mengolah informasi untuk menemukan jawaban yang
tepat.contohnya:” kita sangat beruntung karena memiliki satu bahasa nasional, yaitu
bahasa Indonesia yang dapat di pakai berkomunikasi oleh seluruh bangsa Indonesia,
Negara- Negara tetangga kita severti Malaysia dan Filipina memiliki lebih dari satu kata
pengantar. Coba jelaskan dampak penggunaan bahasa ini bagi perkembangan informasi
di Negara kita dan Negara tetangga”.
Contoh diatas menunjukan bahwa acuan yang diberikan guru merupakan
pedoman dalam menjawab pertanyaan. Tanpa acuan tersebut, jawaban mungkin akan
bervariasi. Dengan mengolah acuan yang diberikan ataupun dengan mempedomani
acuan yang diberikan, jawaban siswa akan lebih terarah.

c. Memusatkan perhatian
Pemusatan dapat dikerjakan dengan cara memberikan pertanyaan yang luas,
kemudian mengubahnya menjadi pertanyaanyang sempit. Oleh karena itu pertanyaan
yang luas hendaknya selalu diikuti oleh pemusatan, yaitu yang memfokuskan perhatian
siswa pada inti masalah tertentu.
Pertanyaan dapat digunakan untuk memusatkan perhatian peserta didik, di
samping itu pemusatan perhatian dapat juga dilakukan dengan mengetuk meja,
mengetuk papan tulis, dan tepuk tangan. Pemakaian pertanyaan untuk memusatkan
perhatian peserta didik perlu disesuikan dengan kepentingan pembelajaran. Misalnya:
- Binatang apakah yang hidup di udara? Jawabannya bisa bermacam- macam.
Pertanyaan tersebut bisa dipusatkan sebagai berikut.
- Binatang apakah yang hidup di udara, tetapi kalau siang bergelantungan di
pohon?

d. Pemindahan giliran
Pemusatan dapat dikerjakan dengan cara meminta siswa yang berbeda untuk
menjawab pertanyaan yang sama.untuk melibatkan peserta didik semkasimal mungkin
dalam pembelajaran, guru perlu memberi giliran dalam menjawab pertanyaan.
Guru hendaknya berusaha agar semua peserta didik mendapat giliran dalam menjawab
pertanyaan. Pemberian giliran dalam menjawab pertanyaan, selain untuk melibatkan
peserta didik, serta untuk menciptakan iklim pembelajaran yang menyenangkan.
Pemberian giliran dalam menjawab pertanyaan ini tidak harus selesai dalam satu kali
pertemuan, tetapi mungkin dalam dua atau tiga kali pertemuan. Pelaksanaannya
dipadukan dengan teknik penyebaran pertanyaan.
Terdapat perbedaan antara pemberian giliran dengan penyebaran. Pemberian
giliran adalah satu social dijawab secara bergiliran oleh beberapa orang peserta didik,
sedangkan penyebaran adalah beberapa peratanyaan yang berbeda disebarkan secara
bergiliran dan dijawab oleh peserta didik yang berbeda. Cara seperti ini dapat

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 75


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

mendorong siswa untuk selalu memperhatikan jawaban yang diberikan temannya serta
meningkatkan interaksi antar siswa, contohnya.
Guru :”bagaimana pendapat anda mengenai penyelenggaraan lomba karya ilmiah
tahun ini?”
Siswa I :”sangat baik”.
Guru :”siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”
Siswa II :”ya, baik karena pengumuman persyaratannya cukup jelas”.
Guru :”bagaimana dari segi mutu karya yang menang?”
Siswa III :”karya yang menang memang hebat”.
Guru :”bagaimana pendapat yang lain?”
Siswa IV :”saya setuju pak, saya kagum akan karya yang menang tersebut”.

e. Pemberian kesempatan untuk berpikir


Untuk menjawab satu pertanyaan, seseorang memerlukan waktu untuk berpikir.
Demikian juga dengan siswa yang harus menjawab pertanyan guru memerlukan waktu
untuk memikirkan jawaban pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, setelah mengajukan
pertanyaan guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk
siswa untuk menjawabnya. Kebiasaan guru yang menunjuk siswa terlebih dahulu untuk
menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan itu tidak diajukan, sebab tidak memberikan
waktu untuk berpikir, peserta didik yang lain bisa jadi tidak memperhatikan, karena
mereka sudah tahu siapa yang harus menjawab pertanyaan yang diajukan.

f. Pemberian tuntunan
Dalam menjawab pertanyaan, kadang- kadang pertanyaan yang diajukan oleh
guru tidak dapat dijawab oleh anak didik, ataupun jika ada yang menjawab, jawaban
yang diberikan tidak seperti yang diharapkan. Dalam hal ini, guru tidak boleh diam dan
menunggu sampai siswa memberikan jawaban. Guru harus memberika suatu tuntunan
yang memungkinkan siswa secara bertahap mampu memberikan jawaban yang
diharapkan. Tuntunan dapat diberikan antara lain dengan berbagai cara berikut:
- Mengungkapkan kembali pertanyaan dengan cara lain yang lebih mudah dan
sederhana, sehingga dapat dipahami oleh siswa.
- Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang dapat menuntun
siswa menemukan jawabannya.
- Mengulangi penjelasan sebelumnya yang berkaitan dengan pertanyaan yang
diajukan.

2. Komponen- komponen keterampilan lanjutan

a. Pengubahan tuntunan tingkat kognitif


Untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa diperlukan pengubahan
tuntunan tingkat kognitif pertanyaan. Guru hendaknya mampu mengubah pertanyaan
dari tingkat kognitif yang hanya sekedar mengingat fakta menuju pertanyaan asfek

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 76


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

kognitif lain, seperti pemahaman, penerapan, analisis, dan evaluasi. Dan setiap
pertanyaan perlu di sesuaikan dengan taraf kemampuan berpikir siswa.

b. Urutan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan haruslah mempunyai urutan yang logis. Dan jangan
mengajukan pertanyaan bolak balik dari yang mudah atau yang sederhana kepada yang
sukar lagi. Hal ini akan menimbulkan kebingungan pada siswa dan partisipasi siswa
dalam mengikuti pelajaran dapat menurun.

c. Penggunaan pertanyaan pelacak


Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa yang berkaitan dengan
jawaban yang dikemukakan, kemampuan melacak perlu dimiliki oleh guru. Pertanyaan
pelacak bisa di lakukan dengan klasifikasi, meminta argumentasi, meminta kesempatan
pandangan, meminta jawaban yang lebih relevan, meminta contoh.

d. Peningkatan terjadinya interaksi


Untuk mendorong terjadinya interaksi, perlu kita perhatikan, yaitu, pertanyaan
hendaknya dijawab oleh seorang peserta didik diberi kesempatan singkat untuk
mendiskusikan jawabannya bersama teman dekatnya. Dan juga guru hendaknya menjadi
dinding pemantul.

e. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam memberi pertanyaan


Dalam memberi pertanyaan kepada siswa hendaknya guru memperhatikan
beberapa hal, yaitu:
- Sebelum memberi pertanyaan hendaknya guru sudah mengetahui jawaban
yang dimaksud, sehingga jawaban yang menyimpang dari siswa akan segera
dapat diketahui, dan diatasi.
- Guru harus mengetahui pokok masalah yang ditanyakan dan memberi
pertanyaan sesuai dengan pokok yang dibahas.
- Hendaknya guru memberi pertanyaan dengan sikap hangat dan antusias.
- Mengulang- ulang pertanyaan sendiri

f. Jenis- jenis pertanyaan


1. Pertanyaan pengetahuan
Pertanyan yang menuntut siswa untuk mengingat dan mengatakan kembali
fakta- fakta yang telah dipelajari. Kata- kata yang biasanya digunakan untuk membuat
pertanyaan pengetahuan adalah. Siapa, apa, dimana, dan bilamana.contohnya,
- ” Apa nama ibu kota propinsi Riau?”

2. Pertanyaan yang mengandung unsur suruhan dengan harapan agar siswa dapat
mematuhi perintah yang diucapkan, oleh karena itu pertanyaan ini tidak mengharapkan
jawaban dari siswa, akan tetapi yang diharapkan tindakan siswa. contohnya,

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 77


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

- “Dapatkah kamu menunjukan batas- batas wilayah Provinsi Jawa Barat pada
peta yang ada didepan kamu?”

3. Pertanyaan pemahaman suatu bahan yang telah dipelajari yang terlihat antara lain
dalam kemampuan seseorang menafsirkan informasi. Contohnya,
- “Jelaskan menurut kata- katamu sendiri tentang proses pembuatan tempe?”

4. Pertanyaan penerapan
Pertanyaan yang menuntut anak untuk memberi jawaban tunggal yang benar
dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, rumus- rumus, untuk memecahkan
persoalan- persoalan baru.contohnya,
- “Berilah contoh pengamalan sila ke IV pancasila?”

5. Pertanyaan analisa
Merupakan suatu pertanyaan yang menuntut anak untuk berfikir lebih kritis yang
dalam dengan suatu jalan penyelesaian.contohnya,
- “Kehidupan di desa lebih tenang dibandingkan dengan kehidupan di kota,
dapatkah Anda mencari bukti- bukti?”

6. Pertanyaan sintesa
Pertanyaan yang menuntut anak untuk mengembangkan daya kreasinya, dan
cirinya adalah bahwa jawaban yang benar tidak satu.contohnya,
- “Apa yang terjadi apabila hutan terus ditebangi? ”

7. Pertanyaan evaluasi
Pertanyaan yang menghendaki jawaban siswa dengan cara memberi penilaian
atau pandangannya terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian.contohnya,
- “bagaimana pendapatmu tentang kenakalan remaja akhir- akhir ini?

g. Tabel jenis pertanyaan yang bisa disiasati oleh guru ketika melakukan pembelajaran.
Katagori pertanyaan Arti Contoh

Terbuka Pertanyaan yang Mengapa ibu kota


memiliki lebih dari satu Indonesia, Jakarta?
jawaban benar.

Tertutup Pertanyaan yang Apa nama ibu kota


memiliki hanya satu Indonesia?
jawaban yang benar.

Produktif Dapat dijawab melalui Berapa halam kertas


pengamatan, percobaan, diperlukan untuk

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 78


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

penyelidikan. menghabiskan sebuah


spidol ini?

Tidak produktif Dapat dijawab hanya Apa benda ini?


dengan melihat, tampa
melakukan pengamatan,
percobaan, atau
penyelidikan.

Imajinatif/ interpretatif Jawabnya diluar benda “gambar gadis termenung


gambar/ kejadian yang di pinggir laut”. Apa yang
diamati. sedang dipikirkan gadis
itu?

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 79


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama lengkap : I Putu Brian Obie Putra, CHt
Tempat,tanggal lahir : Mataram, 14 Nopember 1993
Alamat : Jl. K.S Tubun no.10 Tabanan
Telp/HP : 081238210818
E-mail : brian.d.obiee@gmail.com
Status : Mahasiswa

Riwayat Pendidikan
1. SDN 1 Dajan Peken , Tabanan (2000-2006)
2. SMPN 2 Tabanan (2006-2009)
3. SMAN 1 Kediri (2009-2012)
4. Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (2013-
sekarang)

Riwayat Pekerjaan
1. Pencatat Naskah Serial Kolosal "Jejak Leluhur" Jayagiri Production (th 2012-2013)
2. Pemeran Tembawu Serial Kolosal "Jejak Leluhur" (th 2012)
3. Pemeran Rajapala dalam Tanah Keramat TVRI Bali (th 2013)
4. Pemeran Nakula dalam Tunjung Saugandika TVRI Bali (th 2013)
5. Pemeran Bli Made dalam Bioskop Indonesia "Rahasia Sang Penari" Trans Tv (th 2013)
6. Logistic and Supporting Team di CV. AGET Udayana (th 2013 - sekarang)

Riwayat Pendidikan Lain


1. Yan Nurindra Hypnotherapysm School th 2014

Riwayat Kepanitiaan
1. Ketua Panitia Hippocrates Medical Championship (HMC) se-Jawa, Bali, NTB 2014
2. Koordinator Perlengkapan, Dekorasi, Keamanan HUT KIH ke 10 FK UNUD
3. Koordinator sie PPDDT (Perlengkapan, Produksi, Dekorasi, Dokumentasi, Transportasi)
Wushu Udayana Goes to School 2014
4. Event Organizer Commitee on Bali International Summer School 2014
5. Koordinator Acara Bazaar UKM Wushu Universitas Udayana 2014
6. Wakil Ketua Panitia Seminar dan Pelatihan Healing HM Psikologi Universitas Udayana th
2014
7. Ketua Panitia Basic Lesson on Mastering Management and Leadership (BLMML) 2014 FK
UNUD.
8. Steering Commitee Panitia Hippocrates Medical Championship 2015.
9. Steering Commitee Panitia BLMML 2015.
10. Koordinator Perlengkapan First International Conference in Indonesia for Humanities and
Transpersonal Psychology
11. Wakil Ketua II PKKMB dan Student Day Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2015
12. Ketua Panitia LKMM SK tingkat menengah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2015

Pengalaman Organisasi
1. Wakil Komandan Pleton Patroli Keamanan Sekolah (PKS) SMA Negeri 1 Kediri (2010-2012).

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 80


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

2. Anggota Dewan Ambalan Pramuka SMA Negeri 1 Kediri (2010-2012)


3. Anggota Paguyuban Jegeg Bagus Tabanan.
4. Anggota FKPPI.
5. Anggota Pramuka Saka Bhayangkara Tabanan.
6. Anggota Purna Paskibraka Indonesia
7. Chartered Vice President Leo Club International Bali Shanti (2013-2014)
8. Anggota Inti Kelompok Ilmiah Hippocrates (KIH) FK Unud (2013-2014)
9. Anggota Staff Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) BEM FK Unud (2013-2014)
10. Kepala Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) BEM FK Unud (2014-
2015)
11. Wakil Kordinator Pelatih Barong Sai UKM Wushu Universitas Udayana (2014)
12. Ketua BEM FK Unud Kabinet Jagadhita periode 2015-2016
13. Staff Pengurus Harian Nasional Badan Pengembangan Organisasi ILMPI periode 2016-2017

Riwayat Pelatihan dan Workshop


1. Basic Lesson on Mastering Management and Leadership (BLMML) BEM FK Unud 2013.
2. Character Building Camp Universitas Udayana 2013
3. Pelatihan Dasar Kelompok Ilmiah Hippocrates (KIH) 2013.
4. Pelatihan Pembina Paskibraka Provinsi Bali tahun 2013.
5. Pelatihan LKMM Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2014.
6. Pelatihan dan Workshop Hypnosis dan Hypnotheraphy Yan Nurindra Hypnoterapism School
2014.
7. LLC (Leo Leadership Camp) Taman Simalem-Medan 2016.

Riwayat Penelitian dan Konferensi


1. Internalisasi Nilai Karmaphala Terhadap Proses Penyelesaian Masalah pada Masyarakat
Pendatang di Denpasar. (Anggota) (2015)
2. Research Paper presentation on The 31st International Congress of Psychology (ICP) 2016,
Yokohama, Japan

Prestasi
1. Pogram Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Udayana 2015 dengan Judul Usaha Kripik
Kulit Pisang (KUPINK)
2. 2nd Winner Cosplay Competition Road to Tokyo Fiesta
3. Juara 3 Lomba Defile Dies Natalis 51 Universitas Udayana
4. Paskibraka HUT RI ke-66 ,Istana Merdeka - Jakarta
5. Duta Belia Indonesia Kementrian Luar Negeri , Bangkok-Thailand tahun 2011
6. 10 besar Bagus Tabanan 2011
7. Juara I Kejurda Judo Prop Bali pok s/d 48 kg Putra SD th 2005
8. Juara II Kejurda Judo Prop Bali pok -51 kg Putra SD th 2006
9. Juara III A Kejurda Judo Junior Prop Bali pok -45 kg Putra th 2006
10. Juara III pok 55-60 kg Putra Bali Juniors Judo Championships 2009
11. Juara II PORSENI Prop Bali cab.Judo pok 55 s/d 60 kg Putra SMP th 2009
12. Juara III PORSENI Prop Bali cab.Judo pok -60 kg Putra SMP th 2008
13. Juara I PORSENI Kab Tabanan Cab.Judo pok 55-60 kg Putra SMP th 2009
14. dll

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 81


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama lengkap : A. A. Istri Dessy Sri Wangi
Tempat,tanggal lahir : Semarapura, 12 Desember 1995
Program Studi : Psikologi
Telp/HP : 085737170845
E-mail : gungdessy@gmail.com

Riwayat Pendidikan
1. SD N 1 Semarapura Tengah (2002-2008)
2. SMP N 1 Semarapura (2008-2011)
3. SMA N 1 Semarapura (2011-2014)

Pengalaman Organisasi
1. Staff Kesejahteraan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa FK Unud (2015-2016)
2. Kepala Departemen Kesejahteraan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa FK Unud (2016-
2017)
3. AI Kelompok Ilmiah Hippocrates FK Unud (2016)
4. Staff Choir FK Unud (2015-2016)
5. Staff Divisi Humas 9 Cigarette Movement Regional Bali (2016)

Riwayat Kepanitiaan
1. Ketua Open House Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2016
2. Wakil Ketua II MUSE (Medical Udayana Singing Competition 2015
3. Sie Soal Try Out SBMPTN 2015
4. Sie Acara Seminar Nasional BEM FK Unud 2015
5. Sie Ilmiah Psychological Scientific Disscusion 2015
6. Sie Acara Pelatihan Penelitian Psikologi 2015
7. Sie Acara Musyawarah Mahasisw Himpunan Mahasiswa Psikologi 2015
8. Sie Acara Psychological Writing Competition 2015
9. Sie Dokumentasi Bali International Summer School 2016
10. Sie Acara HUT Kelompok Ilmiah Hippocrates FK Unud 2016

Prestasi
1. Finalis Mahasiswa Berprestasi Program Studi Psikologi 2016
2. Runner Up II Jegeg FK Fakultas Kedokteran Unud 2014
3. Jegeg Persahabatan Klungkung 2013
4. Juara 1 Menyanyi Solo Porsehipp Fakultas Kedokteran Unud 2014
5. Juara 1 Lomba Video Edukas Kelompok Ilmiah Hippocrates FK Unud 2016
6. Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah (Bidang Sosial) Kelompok Ilmiah Hippocrates FK Unud
2016
7. Gita Bahana Nusantara Duta Bali Pemerintah Nasional RI 2015
8. Juara 1 Olimpiade Agama Hindu Kabupaten Klungkung 2012
9. Juara III Olimpiade Agama Hindu Provinsi Bali 2012
10. Runner Up II Putri Sekolah 2 SMA N 1 Semarapura 2011
11. Juara 1 Menyanyi Solo KNPI Kabupate Klungkung 2011

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 82


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : I Putu Govinda Orna Jaya
Nama Panggilan : Govinda
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
TTL : Petang, 30 November 1995
Universitas : Universitas Udayana
Fakultas/ Prodi : Kedokteran / Pendidikan Dokter
Angkatan : 2014
Alamat : Jl. Raya Pemogan, Gg Baler Griya No 10 B, Denpasar
No Telepon : 081558383238
Email : govindaorna9@gmail.com
Hobi :membaca, travelling, dan berolahraga
Motto Hidup :-

Riwayat Pendidikan
SD N 11 Pedungan : 2003-2008
SMP N 6 Denpasar : 2008-2011
SMA N Bali Mandara : 2011-2014
Fakultas Kedokteran Unud : 2014-sekarang

Riwayat Organisasi
1. OSIS SMA Negeri Bali Mandara
2. Staff Pengmas BEM FK Unud 2015
3. Anggota divisi alam darat BSO TBM Janar Duta FK Unud 2015-2016
4. Kepala Departemen PSDM BEM FK Unud 2016

Riwayat Pelatihan
1. Pelatihan Basic Lesson On Mastering Management and Leadership (BLMML) 2014 BEM FK
Unud
2. Pelatihan Diklat, Pralatsus, Latsus TBM Janar Duta FK Unud
3. Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) dan Kastrat (SK) 2015 Ikatan
Senata Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI)

Riwayat Kepanitiaan
1. Wakil Ketua Hippocrates Medical Championship 2014
2. Ketua Kerja Sosial Hippocrates XIV BEM FK Unud
3. Dll.

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 83


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama lengkap : I Gusti Ayu Sri Maharani Devi
Tempat,tanggal lahir : Gianyar, 4 Maret 1995
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Telp/HP : 087863976678
E-mail : geksrimd04@gmail.com

Riwayat Pendidikan
1. SD N 2 Blahbatuh
2. SMP N 1 Blahbatuh
3. SMA N 1 Sukawati

Pengalaman Organisasi
1. Staff Departement Kesekretariatan tahun (2013-2014)
2. Sekretaris Devisi Khusus VNT HMIK (2014-2015)
3. Kepala Departemen Kesekretariatan BSO KOMPAK (2015-2016)
4. Sekretaris I BEM (2016-2017)

Riwayat Kepanitiaan
1. Sekretaris TONE HMIK
2. Sekretaris Talkshow Nasional BSO KOMPAK
3. Sekretaris SOUND 2015
4. Sekretaris Dies Kontingen FK
5. Koor Kesekretariatan LKMM Fakultas
6. Koor Kesekretariatan SOLID
7. Koor Kesekretariatan Semkesreg HMIK
8. Sie Rohani PSFK
9. Sie Fasilitator BLMML

Prestasi
1. Diklat Basic VNT HMIK
2. Diklat Middle VNT HMIK
3. Diklat Advance VNT HMIK
4. BLMML 2013

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 84


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama lengkap : I Gusti Ayu Dian Noviyani Sidiartha
Tempat,tanggal lahir : Denpasar, 9 November 1995
Program Studi : Pendidikan Dokter
Telp/HP : 081238500183
E-mail : diansidiartha@gmail.com

Riwayat Pendidikan
1. SDK Santo Yoseph 2 Dps (2001-2006)
2. SMP Negeri 1 Dps (2006-2009)
3. SMA Negeri 1 Dps (2010-2013)

Pengalaman Organisasi
1. Staff Departemen Hubungan Luar BEM FK Unud (2014)
2. Staff Divisi Acara Intern KMPA FK Unud (2014-2015)
3. Bendahara 2 BEM FK Unud (2015)
4. Staff Departemen Kesektariatan dan Humas ISMKI Wilayah 4 (2015)
5. Bendahara 1 BEM FK Unud (2016)

Riwayat Kepanitiaan
1. Bendahara 1 HMC FK Unud 2014
2. Bendahara 1 BLMML FK Unud 2014
3. Sie Dokumentasi BISS FK Unud 2014
4. Sie Fasilitator Latdas KMPA FK Unud 2014
5. Sie Humas WAD KMPA FK Unud 2014
6. Wakil Ketua Refreshment KMPA FK Unud 2015
7. Bendahara LKMM-SK Nasional ISMKI 2015
8. Bendahara 2 Hippocrates Cup XXVII 2015
9. Bendahara PENITI HMKU FK Unud 2015
10. Bendahara 1 PSFK Unud 2015

Prestasi
1. Juara II LKBB Equilibrium Badan Eksekutif Senat Mahasiswa FE Unud 2010
2. Formasi dan Variasi Terbaik Badan Eksekutif Senat Mahasiswa FE Unud 2010
3. Juara II LKBB Tingkat SMA Negeri/Swasta Se-Bali PPI Kota Denpasar 2010
4. Juara 3 Defille Panitia Dies Natalis 51 Universitas Udayana 2013

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 85


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi
Nama : AA Istri Agung Siswandewi
Tempat, tanggal lahir : Denpasar, 2 Mei 1996
Alamat : Jl. Gunung Andakasa LC IX No. 17, Denpasar
No. Telepon : 082237818404
Email :gunkissiswandewi@gmail.com

Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 10 Padang Sambian
2. SMP Negeri 2 Denpasar
3. SMA Negeri 4 Denpasar
4. Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (2014 – sekarang)

Riwayat Organisasi
1. Staff Kesekretariatan Badan Eksekutif Mahasiswa FK Unud periode 2015-2016
2. Staff Simulasi Bidang Pendidikan dan Latihan TBM Janar Duta FK Unud periode 2015-2016
3. Kepala Departemen Kesekretariatan Badan Eksekutif Mahasiswa FK Unud periode 2016-
2017

Riwayat Pelatihan
1. Pelatihan BLMML 2014 BEM FK Unud
2. Pelatihan Diklat, Pralatsus, dan Latsus TBM Janar Duta DK Unud

Riwayat Kepanitiaan
1. Sekretaris 2 Badan Kekeluargaan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ke 53 tahun 2015
2. Koordinator Kesekretariatan Seminar Nasional Himpunan Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana tahun 2015
3. Sekretaris Donor Darah TBM Janar Duta FK Unud tahun 2015
4. Sekretaris 1 dalam kegiatan Basic Lesson On Mastering Management and Leadership
(BLMML) FK Unud tahun 2015
5. SIE Kesekretariatan Latihan Kepemimpinan dan Management Mahasiswa (LKMM) tahun
2015
6. SIE Kesekretariatan TRY OUT SBMPTN FK Unud tahun 2015
7. Sekretaris Magang BEM dan HM FK Unud tahun 2015
8. Koordinator Humas Seminar Regional TBM Janar Duta Tahun 2016
9. Sekretaris 2 Badan Kekeluargaan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ke 54 tahun 2016
10. Ketua Diklat Jaga TBM Janar Duta FK Unud tahun 2016
11. Wakil Ketua Diklat Management Disaster TBM Janar Duta FK Unud tahun 2016
12. SIE Pengabdian Masyarakat Pelayanan Kesehatan Sehari (PETANI) TBM Janar Duta FK
Unud tahun 2016
13. Sekretaris 2 Hippocrates Cup 2016

Prestasi
1. Juara 2 Nasional Meridien Cup 2016

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 86


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi
Nama : Made Dian Widyasari
Agama : Hindu
TTL : Singaraja, 21 Maret 1996
Alamat Asal : Jalan Dewi Sita, Nomor 20, Singaraja
No. Telepon : 081239939490
Email : dianwidya13@gmail.com
Hobby : Menggambar
Motto Hidup :Bermimpilah dan Wujudkan

Riwayat Pendidikan
SD Negeri 3 Banjar Jawa Singaraja : Thn. 2002-2008
SMP Negeri 1 Singaraja : Thn. 2008-2011
SMA Negeri 1 Singaraja : Thn. 2011-2014

Riwayat Organisasi
1. Staff Produksi Dana Usaha Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana Tahun 2015
2. Bendahara II Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Tahun 2016
3. Staff Bidang IV Divisi Penggalian Dana TBM Janar Dūta FK Unud Tahun 2015-2016
4. Wakil Sekretaris Teruna Teruni Bali Tahun 2013

Riwayat Pelatihan
1. BLMML 2014
2. Magang Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unud Tahun 2014
3. Pelatihan Basic Trauma Life Support TBM Janar Dūta FK Unud Tahun 2015
4. Pendidikan dan Pelatihan Management Disaster TBM Janar Dūta FK Unud Tahun 2015
5. Pendidikan dan Pelatihan Water Rescue TBM Janar Dūta FK Unud Tahun 2015
6. Latihan Khusus Tim Bantuan Medis Janar Dūta Fakultas Kedokteran Unud Tahun 2015
7. Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Sekolah Kajian dan Strategi Tahun 2015
Ikatan Senat Mahasiwa Kedokteran Indonesia Wilayah 4

Riwayat Kepanitiaan
1. Sie Acara Magang Lembaga Eksekutif (BEM) 2015
2. Koordinator Sie Konsumsi dan Danus Gerakan Sosial Inklusif Ikatan Senat Mahasiswa
Kedokteran Indonesia Wilayah 4 Tahun 2015
3. Sie Perlengkapan dan Dekorasi Kerja Sosial Hippocrates XIV Tahun 2015
4. Sie Kesehatan Dies Natalis ke-53 Universitas Udayana
5. Ketua Bazzar TBM Janar Dūta Fakultas Kedokteran Unud Tahun 2016
6. Koordinator Penggalian Dana HUT TBM Janar Dūta ke-XXIV
7. Bendahara Badan Kekeluargaan Fakultas Kedokteran (BKFK) Universitas Udayana ke-54
Tahun 2016
8. Bendahara II Hippocrates Cup 2016
9. Steering Committe Try Out SBMPTN BEM Fakultas Kedokteran Unud 2016
10. Steering Committe Seminar Nasional BEM Fakultas Kedokteran Unud 2016

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 87


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi
Nama : Ida Bagus Gde Tirta Yoga Yatindra
Tempat, tanggal lahir : Denpasar, 13 Januari 1996
Program Studi : Pendidikan Dokter
No. Telepon : 0817555970
Email : tirtayogaidabagus@gmail.com

Riwayat Pendidikan
1. SD 3 Saraswati (2002-2008)
2. SMPN 3 Denpasar (2008-2011)
3. SMAN 1 Denpasar (2011-2014)

Riwayat Organisasi
1. Anggota smansa computer community (2011-2014)
2. Staff Departemen Kastrat (2014-2015)
3. Kepala Departemen Kastrat (2015-2016)

Riwayat Pelatihan
1. BLMML 2014
2. LKMM-SK WILAYAH 4 ISMKI 2015
3. LKMM NASIONAL ISMKI 2015

Riwayat Kepanitiaan
1. Ketua Forum Mahasiswa I 2015
2. Ketua Forum Mahasiswa II 2015
3. Sie Keamanan Bulan Bakti ISMKI 2016
4. Sie Perlengkapan BKFK 2014
5. Ketua gerakan sosiial inklusif ISMKI 2015

Prestasi
1. FINALIS UCC UNEJ Universitas Jember 2015
2. Juara II Bagus FK Universitas Udayana 2015

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 88


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi
Nama : Daondy Friarsa Soeharto
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 30 Agustus 1996
Program Studi : Pendidikan Dokter
No. Telepon : 082299579300
Email : ondy.arsa@hotmail.com

Riwayat Pendidikan
1. SD Pangudi Luhur (2002-2008)
2. SMP Pangudi Luhur (2008-2011)
3. Kolese Gonzaga (2011-2014)

Riwayat Organisasi
1. Kepala Departemen Hubungan Luar Badan Eksekutif Mahasiswa FK UNUD (2016-2017)
2. Staff Departemen Hubungan Luar Badan Eksekutif Mahasiswa FK UNUD (2015-2016)
3. Sie Pelayanan Kesehatan Christian Medical Fellowship Bali (2014-2016)
4. Anggota Badan Semi Otonom Kelompok Mahasiswa Peduli Aids FK UNUD (2014-sekarang)
5. Anggota Badan Semi Otonom Komunitas Mahasiswa Peduli Kanker FK UNUD (2014-
sekarang)

Riwayat Pelatihan
1. Basic Lesson on Management and Leadership Development FK Unud 2014
2. Pelatihan Dasar Badan Semi Otonom Kelompok Mahasiswa Peduli Aids FK Unud 2014
3. Pelatihan Dasar Badan Semi Otonom Komunitas Mahasiswa Peduli Kanker FK Unud 2014
4. Magang Bersama BEM & HM Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2014
5. Delegasi Badan Eksekutif Mahasiswa dalam Rapat Koordinasi Wilayah 4 Ikatan Senat
Mahasiswa Kedokteran Indoneisa 2015
6. Delegasi Badan Eksekutif Mahasiswa dalam Latihan Kepemimpinan dan Manajemen
Mahasiswa Tingkat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2015
7. Magang Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran
Indonesia Nasional 2015

Riwayat Kepanitiaan
1. Koordinator Acara Hari Ulang Tahun Kelompok Mahasiswa Peduli AIDS Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana ke-16
2. Sie Acara Badan Kekeluargaan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 54
3. Koordinator Transport dan Akomodasi Scientific Atmosphere 9 KIH FK Unud
4. Koordinator Transport dan Akomodasi Weekend Christian Medical Fellowship Bali
5. Ketua Pelayanan Kesehatan Christian Medical Fellowship Bali
6. Chairman of Organizing Committee of Bali International Summer School 2016, Student
Executive Board of Medical Faculty Udaya University
7. Sie Acara Student Day Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2016

Prestasi
1. Juara 1 Futsal Don Bosco Cup SMA Don Bosco 2013
2. Juara 3 Mini Soccer Canisius Cup SMA Kolese Canisius 2013

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 89


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi
Nama : Ni Wayan Saras Sasmita
TTL : Payangan, 2 September 1993
Alamat : Jl. Waturenggong III, No. 1
No. Telp : 081933028593
Email : saras.sasmita@gmail.com
Twitter/IG/FB : @SarasSasmita / @saras.sasmita / Saras Sasmita
Motto : Give 100%, you will get 100%

Riwayat Pendidikan
1. SMP N 1 Payangan, 2006-2009
2. SMA N 1 Payangan, 2009 - 2012
3. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 2012

Pengalaman Pembicara
1. LKMM TD Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (Nasionalisme ISMKI)
2. LKMM TD Universitas Warmadewa (Kastratisasi)
3. BLMML FK UNUD 2015 (Manajemen Aksi)
4. BLMML FK UNUD 2014 (Negosiasi dan Komunikasi Efektif)

Riwayat Organisasi
1. Staff Departemen Kastrat BEM Fakultas Kedokteran Universtas Udayana 2013
2. Staff Ahli Departemen Kastrat BEM Fakultas Kedokteran Universtas Udayana 2014
3. Staff Bidang Kajian Strategis, Bidang Kajian Strategis ISMKI Wilayah 4, 2014
4. Wakil Sekretaris Wilayah ISMKI Wilayah 4, 2015
5. Majelis Pertimbangan Agung (MPA) / Komisi I ISMKI, 2016 – sekarang

Riwayat Kepanitiaan
1. Wakil Ketua LKMM Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2014
2. SC Eksternal Acara LKKM-SK ISMKI Wilayah 4 tahun 2014 di Universitas Hang Tuah,
Surabaya
3. Steering Committee Social Work of Interprofessional Devotion (SOLID) 2015
4. Regional Project Officer Regional 7 (Bali dan Nusa Tenggara) untuk ISMKI dalam Nusantara
Health Collaborative 2014
5. SC Eksternal Materi-Pemateri LKMM-SK ISMKI Wilayah 4 tahun 2015 di Universitas
Muslim Indonesia, Makassar

Prestasi
1. Juara II Poster Ilmiah MedFiest FK UB 2015
2. Juara I Pemilihan Siswa Berprestasi Putri terbaik Provinsi Bali 2011
3. Juara 3 News Reading Contest Universitas Mahasaraswati 2011

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 90


Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : Bernardus Maria Thomas Donmas da Silva
TTL : Jakarta, 22 Agustus 1995
Alamat : Jl. Ir. Ida Bagus Oka No. 16, Denpasar
No. Telp : 081283745178/081381385203
Program Studi : Pendidikan Dokter
NIM : 1502005225
Email : servus_dei@windowslive.com / donmas2208@gmail.com

Riwayat Pendidikan
1. TK Santo Fransiskus I Jakarta, 1999-2001
2. SD Budi Mulia Jakarta, 2001-2007
3. SMP Van Lith Jakarta, 2007-2010
4. Seminari Wacana Bhakti Jakarta, 2010-2014
5. SMA Gonzaga Jakarta, 2011-2014
6. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 2015-sekarang

Riwayat Kepanitiaan
1. Ketua Inaugurasi ’15 FK Unud
2. Sie. Acara Ekstern Hippocrates Medical Championship 2016
3. Sie. Acara Upgrading Himpunan Mahasiswa Kedokteran Umum 2016
4. Koordinator Hubungan Masyarakat Pedoman Penulisan dan Proposal Penelitian 2016
5. Event Organizer Bali International Summer School 2016
6. Ketua Basic Lesson on Mastering Management and Leadership 2016

“Today’s Learners Tomorrow’s Leaders” 91

Anda mungkin juga menyukai