Anda di halaman 1dari 14

SILFIA LBM 4 MODUL SKN

Ayo kita ciptakan kawasan bebas rokok


Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan
sasaran meningkatkan derajat kesehatan yang setingi-tingginya melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan merupakan sasaran
utama dari promosi kesehatan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menciptakan kawasan yang bebas dari rokok. Kawasaan bebas rokok merupakan upaya kita
bersama untuk memberikan pemahaman dan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya
menghindari bahaya asap rokok. Issue tentang rencana naiknya harga rokok yang lebih dari 300%
di Indonesia sebagai bukti bahwa pemerintah bersungguh-sungguh ingin meningkatkan
kesehatan masyarakat. Pengaturan iklan yang bertujuan untuk membujuk masyarakat agar tidak
mengkonsumsi produk-produk yang membahayakan seperti rokok sangatlah penting.
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran serta aktif masyarakat
melalui bina suasana dan advokasi agar derajat kesehatan dapat meningkat.

1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehtan ?


Promosi kesehtan menurut who :proses membantu individu dan masyaratakat untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan guna mengontrol berbagai fktor yang
berpengaruh pada kesehatan shg meningkatkan derajat kesehatan

Promosi kesehatan untuk membuka wawasan masyarakat dan meningkat kesehatan


masyarakat , pembinaan masyarakat , serta disertai dengan upaya2 dari perubahan itu
sendiri.

2. Apa saja visi dan misi promosi kesehatan ?


Visi : meningkatkan kemampuan masy untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
baik fisik dan sosial , shg produktif secara ekonomi dan sosial ,
Misi :
a) Advokat , melakukan kegiatan advokasi thdp pengambil kebijakan diberbagai sector
b) Mediasi , menjembatani berbagai sector dan program
c) Memampukan , enable , memberi kemmampuan pada masy agar mampu memelihara
dan meningkatkan kesehatan scr mandiri

3. Apa tujuan dari promosi kesehatan ?


1. Meningltkn pengetahuan masy , tingkah laku dalam hidup bersih
2. Mewujudkan pengembangan desa sehat , yg berorientasi promotif dan preventif thd
penanggulangan KLB
3. Peningkatana status kesmas.

Tujuan umum : meningkatkan keperpaduan promosi kesehatan dengan penapain keberhasilan


37%
Tujuan khusus :
1. Memningkatkan pengetahuan pengelola promosi kesehatan dalam pencapaian program
promosi kesehatan
2. Meningkatkan koordinasi dan integrase pelaksanaan di daerah dan pusat
3. Mewujdkan desa sehat yang berorientasi promotif dan preventif terutama
penanggulangan KLB
4. Peningktan media komunikasi dan informasi ttg kesehatan
5. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada provider dan masyarakat

4. Apa sasaran dari promosi kesehtan ?


3 sasaran :

Primer : pasien , ibu ibu sehat , keluarga diharapkan dapat memperbaik perilaku hidup
menjadi PHBS , namun harus diimbangi dengan istem nilai norma2 hukum yang
dicipatakan oleh pemuka masy baik formal dan informal .
Strategi  pemberdayaan masy , cth : sasaran nya kepala keluarga , ada masalah KIA ,
sasarannya Ibu hamil dan menyesui , masalah remaja cth nya anak sekolah

Sekunder : pemuka masy , informal : pemuka adat , formal ; petugas kesehatan .


dharapkan dapat meningkatkan phbs , sebagai panutan dalam menerapkan phbs ,
menyebarluaskan phbs
Startegi  dukungan sosial

Tersier : pembuat kebijakan public , pembuat kebijakan kesehatan / yg berkaitann


Strategi  advokasi

5. Apa saja strategi dari promosi kesehatan ?


Pendapat dari otawa :

1. Kebijakan berwawasan kesehatan


Kepada pembuat kebijakan , perlu adanya advokasi shg pembuat kebijakan percaya
serta meyakini bahwa program yg ditawrkakn perlu didukung
2. Lingkungan yg mendukung
Pada masyarakat (ruang public) kpd seluruh pengelola ruang public harus ada
kebijakan kesehatan , selain dari aksi tapi ada dr ruang publik
3. Reorientasi pelayanan kesehatan
Mindset dirubah , kesehatan tidak harus dirubah dari provider kesehatan namun juga
harus di titikberatkan ke konsumen
4. Keterampilan individu
Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat , agar meningkatkan derajat kesehatan
5. Gerakan masyarakat
Tokoh masyarakat lebih dilibatkan dalam program kesehatan

6. Apa saja ruang lingkup promosi kesehatan ?

1. Pendidkan kesehatan pd aspek prmotif yg sasarannya pada kelompok orang yg


sehat , karena kurang mendapat perhatian agar tidak terkena penyakit lain .
2. Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan ,
Primary prevention : sasaran nya pada masyarakay yg beresiko tinggi (kelompok
ibu hamil , menyusi , perokok ) , dengan tujuan agar mereka agar tidak jatuh sakit
Secondary prevention : sasarannya adalah kelmpok yang terkena penyakit kronis
(DM , TBC) , tujuannya adalah agar penderita dapat mencegah penyakitnya agar
tidak berkembang lebih parah
Tertiary prevention : sasarannya kelmpok pasien yang baru sembuh , tujuan agara
orang yg baru smebuh dapat pulih kesehatan nya seperti dahulu

Dari aspek tatanan /setting

1. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga / RT , lingkup yg paling kecil


2. Dari kelompok pendidikan kesehatan di jenjang sekolah
3. Pendidikan kesehatan di tempat kerja
4. Pada tempat tempat umum , yg paling sering (WC Umum/)
5. Fasilitas pelayanan kesehatan (fasilitas di RS , klinik )
Aspek berdasarkan pelayanan
1. 5 level prevention
7. Apa saja metode promosi kesehatan ?
Dibagi :

Berdasarkan indra penerima

1. Melihat : pesan diterima dari indra penglihatan , poster, gambar , foto


2. Mendengar : melalui indra pendengran , radio , pidato , ceramah
3. Kombinasi :
Pendidikan individual : pertemuan anatara petugas kesehatan dan konseumen , spt
bimbingan , interview .
Pendidikan kelompok :
 Kecil : diskusi kelompok , curah pendapat , memainkan roleplay
 Besar : pada saat ceramah
Pendidikan massa : pidato , simulasi (dialog pasien dengan petugas kesehatan),

8. Apa saja kebijakan dari bina suasana ?


Bina suasana : pencipatannan suasana kondusif untuk perilaku bersih dan sehat
Akan berkembang jika lingkungan mendukung

Tujuan : agar tokoh masyarakat antara sector kesehatan sebagai pelaksana program
dengan masyarakat
Mensosialisasikan program agar masyarakat mau berpartisipasi
Bentuk kegiatan : pelatihan , dialog terbuka , penyuluhan pendidikan , pertujukan
tradisional , diskusi meja bundar , kunjungan lapangan , studi banding

Cara penyampaian :
1. Bina suasana individu : misalnya ada orang yg mengajak masyratakat daerahnya untuk
tidak merokok .
2. Bina suasana kelompok : beberpa kelompok yg mengajak tokoh masyarakt , kerjasama
program kesehatan
3. Bina suasana public : bupati yang membuat kebijakan yang juga bermitra dengan
dengan media massa

9. Apa definisi serta sasaran dari pemberdayaan masyarakat ?


Definisi : proses yg dilakukan ooleh masyarakat yg man auntuk memperbaiki kondisi
lingkungan , sanitasi dan aspek lainnya yg secara lansgung maupun tdk langsung yg dpt
berpengaruh pd kesehatan masyarakat

Tujuan :
1. dapat menetapkan suasan yg memungkinkan berkembangnya potensi yg dimiliki oleh
masyarakat
2. perlindungan melalui perubahan masyarakat yg lemah utk mencegah persaingan yg tdk
seimbang dah bahkan hal hall yg menutupi interaksi antar perorangan
ciri pemberdayaan masyarakat :
1. community leader , petugas kesehatan yg melakuka pendekatan pd took masyarakat
2. community organaisasi , pendekatan kepada kelompok , karang taruna , majelis talim
3. community fund , dana kesehatann , bpjs , yg dikembangkan dengan prinsip gotong
royong
4. community material , daerah memilik potensi yg dapat digunakan untuk meningktkan
kesehtan
5. community knowledge : dengan kegiatan penyuluhan kesehatan sbg pendekatan
dengan masyarakta
6. communit technology , teknologi sederhana yg mudak digunakan oleh masyrakat
(penyaringan air metode sederhana)

10. Apa saja strategi pemberdayaan masyarakat ?


1. melakukan penguatan lembaga dan organisasi masy guna mendukung akses masy
untuk meperoleh input sumber daya . program asuransi sampah
2. meningkatkan kapasitas masy melalui peningkatan keterampilan , penyedian sarana
prasarana shg dapat memperluas lapangan kerja
3. mengembangkan system perlindungan sosial , cth : asuransi
4. mengurangi berbagai bentuk pengaturan yg menghambat utk membangun organisasi
guna penyaluran pendapat
5. membuat ruang gerak seluas luas nya agar terlibat dan berpartisipasi dlm proses dlm
pengambilan kebijakan public ,
6. menggunakan potensi masy untuk membangun organisasi keswadayaan untuk
memperkuat solidaritas dalam memecahkan masalah khususnya untuk membantuk
masyarakat miskin

11. Apa saja tahap2 advokasi ?

Menurut JHU (john hopekin university.

1. Melakuakn analisa : masalahnya , kebijakan yg ada , sumber daya yg memungkinak


untuk pelaksanaan kebijakann ,
2. Menyusun strategi : pembentukan kelompok kerja , identifikasi sasaran primer
sekunder , identifikasi SMART ( spesifisk , measureable , appropriate , realistic,
timebound) , menentukn indicator , menyiapkan prencanaan dukungan dana ,
3. Menggalang kemitraan untuk menyusun POA , mendelegasikan penanggung jawab .
4. Tindakan atau pelaksanaan , yg melaksanaakn POA yg dibuat , menyajikan pesan yg
tepat
5. Evaluasi, mengukur pencapaian tujuan advokasi

12. Kedudukan pemberdaayan kesehatan dalam promosi kesehatan?

13. Bagaimanan cara menumbuh kembangkan partisipasi masy dalam memberdayakan


kesehatan?
a. Memberikan motivasi serta partisipasi masyarakat dalam pengembangan
kelembagaan masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut pengembang masyarakat dapat memberikan memfasislitasi
pelaksanaan diskusi, mempunyai tugas untuk menggerakan diskusi supaya aspirasi
setiap anggota dapat terpenuhi.

b. Memperkuat sistem administrasi masyarakat


Pemberdaya masyarakat melakukan tahapan program administrasi supaya
terciptanya sistem administrasi yang standar bagi keperluan yang lebih luas. Dan
pemberdaya masyarakat harus melakukan diskusi bersama masyarakat dan
melakukan perbaikan administrasi secara bertahap.
c. Memfasilitasi pelaksanaan pelatihan
Dalam hal ini pemberdaya masyarakat mengadakan kegiatan pelatihan yang
diperlukan bagi masyarakat dan mengagendakan secara rapi proses pelatihan itu.
Proses pelatihan bisa berupa pelatihan administrasi, pelatihan usaha, pelatihan
organisasi dsb.
d. Mengembangkan kemitraan dan pemasaran hasil.
Dalam kegiatan pendampingan diharapkan terjalin sebuah kerjasama jaringan
kemitraan dan pemasaran hasil dengan pihak swasta, instutusi yang terkait, serta
perbankan. Dan peran pemberdaya masyarakat membuka ruang bagi kerjasama
antara masyarakat dengan lembaga lain.
e. Membuat laporan evaluasi
Pemberdaya masyarakat harus membuat laporan evalusi agar dapat mengetahui
atau menganalisa hasil dari kegitan yang dilakukan

Prinsip pemberdayaan masyarakat :


1. Menumbuhkan potensi masyarakat
2. Mengembangkan gotong royong masyarakat
3. Menggali kontribusi masyarakat
4. Menjalin kemitraan
5. Desentralisasi

Partisipasi masyarakat dapat menciptakan fasilitas dan tenaga kesehatan. Yang


didasarkan dengan idealism: (filosofi)
a. Community felt need
Apabila pelayanan itu diciptakan oleh masyarakat sendiri,ini berarti masyarakt itu
memerlukan pelayanan tersebut. Sehingga yang di perlukan untuk masyarakat di
ciptakan pula oleh masyarakat.
b. Organisasi pelayanan kesehatan masyarakat yang berdasarkan partisipasi
masyarakat adalah salah satu bentuk pengorganisasian masyarakat. Hal ini berarti
fasilitas pelayanan kesehatan itu timbul dari masyarakat sendiri.
c. Pelayanan kesehatan tersebut akan dikerjakan oleh masyarakat sendiri. Artinya
tenaganya dan penyelenggaraannya akan ditangani oleh masyarakat itu sendiri yang
didasari dengan sukarela.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa filisofi partisipasi masyarakat dalam
kesehatan adalah terciptanya suatu pelayanan untuk masyarakat,dari masyarakat dan
oleh masyarakat.
14. Bagaimana konsep pemberdayaan sebagai konsep pembangunan kesehatan ?

15. Langkah dan kegiatan dari partisipasi masyarakat ?


Tahap pelaksanaan program partisipasi antara lain;
a. Pengambilan keputusan, yaitu penentuan alternatif dengan masyarakat untuk menuju
kesepakatan dari berbagai gagasan yang menyangkut kepentingan bersama.
b. Pelaksanaan, yaitu penggerakan sumber daya dan dana. Dalam pelaksanaan merupakan
penentu keberhasilan program yang dilaksanakan.
c. Pengambilan manfaat, yaitu partisipasi berkaitan dengan kualitas hasil pelaksanaan program
yang bisa dicapai.
d. Evaluasi, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan program secara menyeluruh. Partisipasi ini
bertujuan mengetahui bagaimana pelaksanaan program berjalan
Asumsi dasar untuk meluangkan gagasan dan praktik tentang partisipasi masyarakat meliputi :
a. Partisipasi merupakan hak politik yang melekat pada warga sebagaimana hak politik lainnya.
Hak itu tidak hilang ketika ia memberikan mandat pada orang lain untuk duduk dalam lembaga
pemerintahan. Sedangkan hak politik, sebagai hak asasi, tetap melekat pada setiap individu yang
bersangkutan.
b. Partisipasi langsung dalam pengambilan keputusan mengenai kebijakan publik di lembaga-
lembaga formal dapat untuk menutupi kegagalan demokrasi perwakilan. Demokrasi perwakilan
masih menyisakan beberapa kelemahan yang ditandai dengan keraguan sejauh mana orang yang
dipilih dapat merepresentasikan kehendak masyarakat.
c. Partisipasi masyarakat secara langsung dalam pengambilan keputusan publik dapat
mendorong partisipasi lebih bermakna.
d.Partisipasi dilakukan secara sistematik, bukan hal yang insidental
e. Berkaitan dengan diterimanya desentralisasi sebagai instrumen yang mendorong tata
pemerintahan yang baik (good governance)
f. Partisipasi masyarakat dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan
dan lembaga pemerintahan. Demokratisasi dan desentralisasi di negara berkembang termasuk
Indonesia terjadi dalam situasi rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan
dan lembaga pemerintah. Dengan melibatkan warga dalam proses pengambilan keputusan maka
diharapkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dapat terus ditingkatkan, dan meningkatnya
kepercayaan warga dipercaya sebagai indikator penting bagi menguatnya dukungan dan
keabsahan pemerintah yang berkuasa.
16. Faktor yg memengaruhi partisipasi masyarakat ?
a. Usia
Faktor usia merupakan faktor yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-
kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan
keterikatan moral kepada nilai dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih
banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya.
b. Jenis kelamin
Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa menyatakan bahwa pada
dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur” yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat
peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin
lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan emansipasi dan
pendidikan perempuan yang semakin baik.
c. Pendidikan
Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi.Pendidikan dianggap dapat
mempengaruhi sikap hidup seseorang terhadap lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan
bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat.
d. Pekerjaan dan penghasilan
Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan menentukan
berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang baik dan
mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan masyarakat.Pengertiannya bahwa untuk berpartisipasi dalam suatu
kegiatan, harus didukung oleh perekonomian yang mapan
e. Lamanya tinggal
Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya berinteraksi
dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang. Semakin lama ia
tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih
terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut.

Menurut Holil (1980: 10)ada 4 poin yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat yang
berasal dari luar/lingkungan, yaitu:
a. Komunikasi yang intensif antara sesama warga masyarakat, antara warga masyarakat
dengan pimpinannya serta antara sistem sosial di dalam masyarakat dengan sistem di luarnya;
b. Iklim sosial, ekonomi, politik dan budaya, baik dalam kehidupan keluarga, pergaulan,
permainan, sekolah maupun masyarakat dan bangsayang mendorong tumbuh dan
berkembangnya partisipasi masyarakat;
c. Kesempatan untuk berpartisipasi. Keadaan lingkungan serta proses dan struktur sosial,
sistem nilai dan norma-norma yang memungkinkan dan mendorong terjadinya partisipasi
sosial;
d. Kebebasan untuk berprakarsa dan berkreasi. Lingkungan di dalam keluarga, masyarakat
atau lingkungan politik, sosial, budaya yang 29 memungkinkan dan mendorong timbul dan
berkembangnya prakarsa, gagasan, perseorangan atau kelompok.

17. Bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat ?

Partisipasi berdasarkan tingkatannya dapat dibedakan menjadi 7 tingkatan, yaitu :


a. Manipulation, merupakan tingkat paling rendah mendekati situasi tidak ada partisipasi,
cenderung berbentuk indoktrinasi.
b. Consultation, yaitu dimana stakeholder mempunyai peluang untuk memberikan saran akan
digunakan seperti yang mereka harapkan.
c. Consensus-building, yaitu dimana pada tingkat ini stakeholder berinteraksi untuk saling
memahami dan dalam posisi saling bernegosiasi, toleransi dengan seluruh anggota kelompok.
Kelemahan yang sering terjadi adalah individu-individu dan kelompok masih cenderung diam atau
setuju bersifat pasif.
d. Decision-making, yaitu dimana konsensus terjadi didasarkan pada keputusan kolektif dan
bersumber pada rasa tanggungjawab untuk menghasilkan sesuatu. Negosiasi pada tahap ini
mencerminkan derajat perbedaan yang terjadi dalam individu maupun kelompok.
e. Risk-taking, yaitu dimana proses yang berlangsung dan berkembang tidak hanya sekedar
menghasilkan keputusan, tetapi memikirkan akibat dari hasil yang menyangkut keuntungan,
hambatan, dan implikasi. Pada tahap ini semua orang memikirkan resiko yang diharapkan dari
hasil keputusan. Karenanya, akuntabilitas merupakan basis penting.
f. Partnership, yaitu memerlukan kerja secara equal menuju hasil yang mutual. Equal tidak hanya
sekedar dalam bentuk struktur dan fungsi tetapi dalam tanggungjawab.
g. Self-management, yaitu puncak dari partisipasi masyarakat. Stakeholder berinteraksi dalam
proses saling belajar (learning process) untuk mengoptimalkan hasil dan hal-hal yang menjadi
perhatian.

ada 2 cara partisipasi yaitu:


a. Partisipasi dengan paksaan(enforsement partisipation)
Artinya memaksa masyarakat untuk kontribusi dalam suatu program, baik melalui
perundang-undangan, peraturan-peraturan maupun dengan perintah lisan saja. Cara ini
akan lebih cepat hasilnya, dan mudah.tapi masyarakat akan merasa takut, merasa di
paksa, dan kaget karena bukan di dasari dari kesadaran (awerenees),tetapi ketakutan.
Yang dapat mengakibatkan masyarakat tidak memiliki rasa puas atau kepemilikan atas
program kesehatan yang di bangun.
b. Partisipasi dengan persuasi dan edukasi
Yakni sesuatu partisipasi yang didasari atas kesadaran. Susah untuk ditumbuhkan, dan
memakan waktu yang lumayan lama. Tetapi bila tercapai hasilnya masyarakat akan
mempunyai rasa memiliki,dan rasa memelihara. Partisipasi ini dmulai dengan
penyuluhan,pendidikan dan sebagainya,baik secara langsung maupun tidak langsung.

Strategi partisipasi masyarakat adalah sebagai berikut :


a) Lembaga sosial desa atau lembaga kerja pembangunan masyarakat desa (LKPMD)
adalah suatu wadah kegiatan antar disiplin ditingkat desa,tiap kelurahan atau desa
biasanya mempunyai lembaga semacam ini. Tugas utama lembaga ini adalah
merencanakan,merencanakan, dan mengefaluasi kegiatan-kegiatan pembangunan
didesanya. Termasuk pembangunan dibidang kesehatan. Oleh karena itu,tenaga
kesehatan dari puskesmas dapat memanfaatkan lembaga ini untuk menyalurkan idenya,
dengan memasukan ide-idenya kedalam program LKPMD untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat.
b) Program yang diberikan oleh puskesmas kelembaga ini tidak harus kesehatan,tetapi
juga kegiatan-kegiatan non kesehatan untuk menambah kawasan masyarakat yang
akhirnya akan menyokong program kesehatan misalnya
pertanian,peternakan,pendidikan,dan lain-lain.
c) Puskesmas dapat di jadikan pusat kegiatan kegiatan kesehatan,walaupun pusat segala
perencanaannya adalah di desa (LPKMD), dan tugas tenaga kesehatan adalah sebagai
motivator dan dinamisatornya.
d) Dokter puskesmas atau petugas kesehatan lain dapat membentuk suatu team work
yang baik dengan dinas-dinas atau instansi-instansi lain
e) Dalam pelaksanaa, program-program tersebut dapat dilakukan dari desa ke desa di
sebagian kecamatan tersebut. Hal ini untuk menjamin agar puskesmas dapat memonitor
dan membimbimbingnya dengan baik. Bilamana perlu dapat juga dilakukan membentuk
suatu proyek sebagai percontohan desa alain sebagai pusat pengembangan.
f) Bila desa ini masih terlalu besar,maka dapat dari tingkat RT/RW, yang populasinya lebih
kecil, sehingga memudahkan team kesehatan untuk mengorganisasinya.

18. Faktor pendorong dan penghambat dari partisipasi masyarakat?

19. Keuntungan partisipasi masyarakat bagi derajat kesehatan?


Masalah kesehatan merupakan salah satu bentuk pemasalahan yang harus ditangani baik oleh
pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Mengingat pentingnya kesehatan tersebut, UU 36
Tahun 2009 memberikan arah sebagai berikut :
1. Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus di wujudkan sesuai dengan
cita - cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang - Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945 melalui pembangunan Nasional yang berkesinambungan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
2. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan, yang besar
artinya bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia Indonesia dan sebagai modal
bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang ada hakikatnya adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat indonesia

20. Bagaimana pemberdayaan kesehatan sebagai salah satu sub system dari system
kesehatan nasional no. 14

21. Bagaimana Kebijakansanaa pokok dan strategi peningktan startegi partisipasi masyarakat

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah memberikan pengertian ketentuan umum tentang :

1. Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang selanjutnya disebut


Partisipasi Masyarakat adalah peran serta Masyarakat untuk menyalurkan aspirasi, pemikiran, dan
kepentingannya dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
2. Masyarakat adalah orang perseorangan warga negara Indonesia, kelompok masyarakat, dan/atau
Organisasi Kemasyarakatan.
3. Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Organisasi Kemasyarakatan.
Pengaturan Partisipasi Masyarakat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang
Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah meliputi :

1. Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan Peraturan Daerah dan Kebijakan Daerah,


2. Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan, Pemonitoran, dan
Pengevaluasian Pembangunan Daerah,
3. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Aset dan Sumber Daya Alam Daerah
4. Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik,
5. Akses Masyarakat terhadap Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
6. Penguatan Kapasitas Kelompok Masyarakat dan/atau Organisasi Kemasyarakatan, agar dapat
berpartisipasi secara efektif dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Pemerintah Daerah dituntut untuk meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan Peraturan
Daerah dan Kebijakan Daerah dengan cara:

1. mensosialisasikan rancangan Peraturan Daerah dan rancangan Peraturan Kepala Daerah melalui
media informasi yang mudah diakses oleh Masyarakat; dan
2. mengembangkan sistem informasi penyusunan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
berupa layanan daring (online) dengan memperhatikan kondisi dan kesiapan daerah.

Partisipasi Masyarakat dalam perencanaan pembangunan jangka panjang daerah

Masyarakat dalam bentuk Kelompok Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan harus menunjuk dan
memiliki perwakilannya untuk Berpartisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Partisipasi
Masyarakat juga dapat dilakukan oleh orang perseorangan dengan harus memenuhi kriteria:

1. penguasaan permasalahan yang akan dibahas;


2. latar belakang keilmuan/keahlian;
3. mempunyai pengalaman di bidang yang akan dibahas; dan/atau
4. terkena dampak secara langsung atas substansi yang dibahas.

Pemerintah Daerah wajib mendorong Partisipasi Masyarakat dalam perencanaan pembangunan jangka
panjang daerah dalam kegiatan:

1. penyusunan rancangan awal rencana pembangunan jangka panjang daerah; dan


2. musyawarah perencanaan pembangunan jangka panjang.

Partisipasi Masyarakat dalam menyusun Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

Pemerintah Daerah mendorong Partisipasi Masyarakat dalam menyusun Perencanaan Pembangunan


Jangka Menengah Daerah dengan kegiatan:

1. penyusunan rancangan awal rencana pembangunan jangka menengah daerah;


2. penyusunan rencana strategis perangkat daerah; dan
3. musyawarah perencanaan pembangunan jangka menengah.

Partisipasi Masyarakat dalam menyusun Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah.

Pemerintah Daerah mendorong Partisipasi Masyarakat dalam menyusun Perencanaan Pembangunan


Tahunan Daerah dengan kegiatan:

1. penyusunan rancangan awal rencana kerja Pemerintah Daerah;


2. penyusunan rencana kerja perangkat daerah;
3. musyawarah perencanaan pembangunan daerah di kecamatan; dan
4. musyawarah perencanaan pembangunan tahunan provinsi dan kabupaten/kota.

Anda mungkin juga menyukai