Silfia LBM 4 Modul SKN
Silfia LBM 4 Modul SKN
Primer : pasien , ibu ibu sehat , keluarga diharapkan dapat memperbaik perilaku hidup
menjadi PHBS , namun harus diimbangi dengan istem nilai norma2 hukum yang
dicipatakan oleh pemuka masy baik formal dan informal .
Strategi pemberdayaan masy , cth : sasaran nya kepala keluarga , ada masalah KIA ,
sasarannya Ibu hamil dan menyesui , masalah remaja cth nya anak sekolah
Tujuan : agar tokoh masyarakat antara sector kesehatan sebagai pelaksana program
dengan masyarakat
Mensosialisasikan program agar masyarakat mau berpartisipasi
Bentuk kegiatan : pelatihan , dialog terbuka , penyuluhan pendidikan , pertujukan
tradisional , diskusi meja bundar , kunjungan lapangan , studi banding
Cara penyampaian :
1. Bina suasana individu : misalnya ada orang yg mengajak masyratakat daerahnya untuk
tidak merokok .
2. Bina suasana kelompok : beberpa kelompok yg mengajak tokoh masyarakt , kerjasama
program kesehatan
3. Bina suasana public : bupati yang membuat kebijakan yang juga bermitra dengan
dengan media massa
Tujuan :
1. dapat menetapkan suasan yg memungkinkan berkembangnya potensi yg dimiliki oleh
masyarakat
2. perlindungan melalui perubahan masyarakat yg lemah utk mencegah persaingan yg tdk
seimbang dah bahkan hal hall yg menutupi interaksi antar perorangan
ciri pemberdayaan masyarakat :
1. community leader , petugas kesehatan yg melakuka pendekatan pd took masyarakat
2. community organaisasi , pendekatan kepada kelompok , karang taruna , majelis talim
3. community fund , dana kesehatann , bpjs , yg dikembangkan dengan prinsip gotong
royong
4. community material , daerah memilik potensi yg dapat digunakan untuk meningktkan
kesehtan
5. community knowledge : dengan kegiatan penyuluhan kesehatan sbg pendekatan
dengan masyarakta
6. communit technology , teknologi sederhana yg mudak digunakan oleh masyrakat
(penyaringan air metode sederhana)
Menurut Holil (1980: 10)ada 4 poin yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat yang
berasal dari luar/lingkungan, yaitu:
a. Komunikasi yang intensif antara sesama warga masyarakat, antara warga masyarakat
dengan pimpinannya serta antara sistem sosial di dalam masyarakat dengan sistem di luarnya;
b. Iklim sosial, ekonomi, politik dan budaya, baik dalam kehidupan keluarga, pergaulan,
permainan, sekolah maupun masyarakat dan bangsayang mendorong tumbuh dan
berkembangnya partisipasi masyarakat;
c. Kesempatan untuk berpartisipasi. Keadaan lingkungan serta proses dan struktur sosial,
sistem nilai dan norma-norma yang memungkinkan dan mendorong terjadinya partisipasi
sosial;
d. Kebebasan untuk berprakarsa dan berkreasi. Lingkungan di dalam keluarga, masyarakat
atau lingkungan politik, sosial, budaya yang 29 memungkinkan dan mendorong timbul dan
berkembangnya prakarsa, gagasan, perseorangan atau kelompok.
20. Bagaimana pemberdayaan kesehatan sebagai salah satu sub system dari system
kesehatan nasional no. 14
21. Bagaimana Kebijakansanaa pokok dan strategi peningktan startegi partisipasi masyarakat
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah memberikan pengertian ketentuan umum tentang :
Pemerintah Daerah dituntut untuk meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan Peraturan
Daerah dan Kebijakan Daerah dengan cara:
1. mensosialisasikan rancangan Peraturan Daerah dan rancangan Peraturan Kepala Daerah melalui
media informasi yang mudah diakses oleh Masyarakat; dan
2. mengembangkan sistem informasi penyusunan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
berupa layanan daring (online) dengan memperhatikan kondisi dan kesiapan daerah.
Masyarakat dalam bentuk Kelompok Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan harus menunjuk dan
memiliki perwakilannya untuk Berpartisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Partisipasi
Masyarakat juga dapat dilakukan oleh orang perseorangan dengan harus memenuhi kriteria:
Pemerintah Daerah wajib mendorong Partisipasi Masyarakat dalam perencanaan pembangunan jangka
panjang daerah dalam kegiatan: