Anda di halaman 1dari 3

Penurunan kapasitas antioksidan dalam minuman mengandung ekstrak teh selama penyimpanan

Pendahuluan

Kapasitas antioksidan yaitu sesuatu kemampuan dari keseluruhan organisme atau makanan untuk
menangkap radikal bebas dan mencegah efek berbahaya. Yang dimaksud dari efek antioksidan itu
sendiri yaitu seperti perlindungan sel dan seluler struktur terhadap efek berbahaya dari radikal
bebas( oksigen dan nitrogen)

Antioksidan yang utama terkandung dalam ekstrak teh adalah asam askorbat dan Havenoid

Tujuan dari penelitian ini adalah

Menentukan kadar antioksidan pada minuman yang mengandung ekstrak teh menggunakan metode
photochemiluminescence (pce)

Melihat adanya perubahan pada masa penyimpanan berdasarkan suhu dan waktu

Material

metode

Metode analisis yang digunakan adalah analisis sistem photechem (analitik jena,jerman )
menggunakan metode photochemiluminescence , yang memiliki fungsi sebagai penentuan kapasitas
antioksidan yang larut dalam air ( AC w) dan untuk memungkinkan adanya kualifikasi keadaan
antioksidan.

Dasar prinsip produksi radikal bebas yang diinduksi 0/ eksitasi optik dengan solusi foto sintetis
radikal sebagian dihilangkan 0/ reaksi mereka dengan antioksidan pada sampel lalu sisa dari radikal
digunakan untuk menghitung kapasitas antioksidan sampel. Hasilnya akan dibandingkan dengan
kurva kalibrasi terkuantifikasi dan dinyatakan yaitu asam askorbat yang digunakan untuk
antioksidan Acw

Antioksidan AcW ditentukan dengan a yang sudah disediakan perusahaan jena acompany

Jena AG Company, berisi hal-hal berikut:

(i) reagen R1 — pengencer (pelarut sampel) —disimpan pada suhu 4◦C;

(ii) reagen R2 — buffer reaksi — disimpan pada suhu 4◦C;

(iii) reagen R3 — fotosensitizer yang akan larut

750 μL reagen R1 (cukup untuk sekitar 40 pengukuran) —disimpan pada −20◦C dan setelah
pengenceran di 4◦C;

(iv) pereaksi R4 — standar — asam askorbat (vitamin C) disimpan di −20◦C.

Material

Total keseluruhan terdapat 12 sampel minuman yang mengandung ekstrak teh jenis ekstrak Teh ada
teh hitam teh putih dan teh hijau yang masih asli atau masih dalam kemasan botol plastik yang
masih tertutup rapat.

Terdapat 2 suhu penyimpanan pada masing-masing jenis ekstrak teh dengan suhu pendingin 4
celcius dan dengan suhu laboratorium 22 Celcius. Proses analisa pada interval suhu dilakukan pada
waktu yang sama
Adanya karakteristik sampel teh

Berikut ini adalah karakteristik sampel teh.

Kelompok A termasuk Sampel 1-7 yang Mengandung Ekstrak Teh Hitam. Sampel A1 — teh hitam
dengan peach, Sampel A2 — teh hitam dengan lemon, sampel A3 — teh hitam dengan peach,
sampel A4 — hitam teh dengan lemon, sampel A5 — teh hitam dengan peach, sampel A6 — teh
hitam dengan mangga, dan sampel A7 — teh hitam dengan pir.

Kelompok B termasuk Sampel 1 dan 2 yang Mengandung Teh Putih Ekstrak. sampel B1 — teh putih
dengan delima, sampel B2 — teh putih dengan aprikot. Kelompok C mencakup Sampel 1-3 yang
Mengandung Ekstrak Teh Hijau. Sampel C1 — teh hijau dengan jeruk, sampel C2 — teh hijau dengan
lemon dan kaktus, sampel C3 — teh hijau dengan lidah buaya

Hasil

Hasil kapasitas antioksidan dinyatakan dalam asam askorbat ekuivalen (mmol / L ). Penurunan
kapasitas dinyatakan dalam % Nilai kapasitas antioksidan tertinggi diamati pada saat awal percobaan
dalam sampel yang mengandung jus buah tanpa adanya pengawet,(A7,B1,B2,C1,C2,C3)
,(A7,B1,B2,C1,C2,C3) mengandung jus buah ada pengawet

(A3,A4,A5 Dan A6 ) , ada jus ada pengawet

(A1,A2 (0,646 Mmol/L ) ada jus ada pengawet

Pada sampel yang mengandung jus buah terjadi penurunan kapasitas antioksidan dikarenakan
proses penyimpanan pada hari keempat untuk suhu 4 celcius prosentase yang dihasilkan (11,5% )
dan untuk suhu 22 c (23,7) lalu pada keseluruhan Mengalami penurunan pada penyimpanan hari
ketujuh untuk suhu 4 celcius (17,1%) 22c (28,3% ).Sedangkan pada sampel yang mengandung jus
tetap mengandung pengawet terjadi penurunan kapasitas antioksidan yang tidak signifikan untuk
terjadi karena efek dari suhu penyimpanan.

Kemudian pada sampel yang tidak mengandung jus buah dan pengawet Mengalami penurunan yang
signifikan pada aktivitas antioksidan penyimpanan 4 hari dengan suhu 4 celcius (12,2%) , 7 hari
dengan suhu 4 celcius (9,9 %) 22c (19,6% ). Jadi pada kapasitas antioksidan menurun paling
signifikan terjadi pada minuman yang mengandung ekstrak teh hijau dan teh putih selama 4 hari
penyimpanan kapasitas antioksidan menurun pada minuman yang mengandung ekstrak teh hitam
selama 3 hari penyimpanan

Kemudian penurunan tertinggi terjadi pada sampel P2 yang didinginkan setelah 4 hari 23% dan pada
7 hari 27,1% lalu pada penyimpanan dengan suhu laboratorium penurunan tertinggi juga terjadi
pada sampel C2 setelah 4 hari 40,8% dan pada 7 hari 43,1% penurunan kapasitas antioksidan hari ke-
7 yaitu 43,1% penurunan kapasitas antioksidan terjadi pada sampel ekstrak teh hijau dan teh putih
dengan masa penyimpanan 4 hari dan efek dari suhu. Coyle et al., Almajano et al., Narotzki et al.,
dan Espinosa et al. mengkonfirmasi dalam studi mereka dampak positif teh putih dan hijau pada
aktivitas antioksidan dan juga pada banyak proses biologis maupun biokimiawi dalam organisme.
Kandungan zat fenolik juga tergantung pada metode ekstraksi mereka dari daun teh, yang
dikonfirmasi oleh Rusak et al.
Kesimpulan

KESIMPULAN

Hasil yang diperoleh dampak positif dari penambahan jus buah pada kapasitas antioksidan minuman
yang mengandung ekstrak teh putih, ekstrak teh hitam, dan ekstrak teh hijau. Penurunan
antioksidan kapasitas lebih signifikan dalam sampel yang disimpan di laboratorium suhu, terutama
selama 4 hari pertama mereka penyimpanan. Setelah 3 hari penyimpanan, ada perubahan yang
terjadi secara signifikan. penurunan kapasitas antioksidan hanya pada sampel yang mengandung
ekstrak teh hitam. Sampel yang mengandung pengawet menunjukkan perbedaan yang signifikan
secara statistik hanya dalam waktu penyimpanan. Pentingnya kapasitas antioksidan makanan,
termasuk minuman, sangat topikal karena meningkatnya pemahaman tentang peran antioksidan
dalam pencegahan penyakit peradaban tidak menular.

Anda mungkin juga menyukai