Buku SaKu K3 PDF
Buku SaKu K3 PDF
PENDAHULUAN
Copyright © oshcorner.com
Dilarang memperbanyak sebagian/seluruh isi buku ini tanpa ijin
tertulis penulis
2
BAB I
DASAR-DASAR K3
I.I. Definisi K3
3
I.4. Definisi Bahaya
4
Konsep penyebab kecelakaan ini dikembangkan oleh Frank E,
Bird, Jr dan George L. Germain yang dikutip dari bukunya “
Practical Loss Control Leadership”. Menurutnya kecelakaan
terjadi melalui rentetan beberapa faktor penyebab yaitu;
1. Kurang Pengendalian
2. Penyebab Dasar
3. Penyebab Langsung
4. Insiden
5. Kerugian
6
BAB 2
MANAJEMEN RISIKO K3
2.1 Definisi
7
Komunikasi & Konsultasi Menetapkan konteks
Identifikasi Bahaya
Evaluasi Risiko
Penanganan Risiko
1. Menetapkan konteks
Termasuk di dalamnya menentukan faktor internal dan
eksternal organisasi. Misalnya peraturan dan standar K3,
visi dan misi organisasi, ruang lingkup operasi, dll.
2. Identifikasi bahaya
Melakukan identifikasi bahaya di proses kerja. Bisa
dilakukan dengan diskusi, inspeksi, data-data K3,
wawancara, dll.
8
3. Analisa risiko
Analisa risiko dengan mempertimbangkan kemungkinan
dan akibat yang dapat ditimbulkan dari suatu bahaya.
Dapat dilakukan dengan metoda kualitatif, semi kuantitatif
dan kuantiatif.
4. Evaluasi risiko
Mengevaluasi hasil analisa risiko apakah risiko dapat
diterima atau memerlukan penanganan lebih lanjut.
5. Penanganan risiko
Meliputi kegiatan pemilihan terhadap beberapa pilihan
tindakan penanganan risiko dan implementasinya di
lapangan.
9
BAB 3
ORGANISASI K3
3.1. Definisi
10
3.3. Susunan Keanggotaan P2K3
11
- Membantu pimpinan perusahaan menyusun
kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja
untuk meningkatkan K3 di tempat kerjanya.
Sumber:
UU No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Permenaker RI No. 04/MEN/1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata
Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
13
BAB 4
BAHAYA FAKTOR FISIKA DI TEMPAT KERJA
Nilai Ambang Batas (NAB) yaitu standar faktor tempat kerja yang
dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau
gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu
tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
14
Pengaturan waktu kerja tiap jam
ISBB (oC)
Beban Kerja
Waktu Kerja Waktu Istirahat Ringan Sedang Berat
Bekerja terus -
menerus (8 30,0 26,7 25
jam/hari)
75 % kerja 25 % istirahat 30,6 28,0 25,9
Rumus ISSB:
ISSB = 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 suhu kering
Catatan :
- Beban kerja ringan membutuhkan 100 – 200 kilo
kalori/jam
- Beban kerja sedang membutuhkan > 200 – 350 kilo
kalori/jam
- Beban kerja berat membutuhkan > 350 – 500 kilo
kalori/jam
15
Pengaruh Suhu Udara terhadap Kesehatan
16
Gambar berikut menunjukkan tingkat bahaya bekerja di suhu
rendah. (Sumber : ACGIH, 1999)
17
4.3. Kebisingan
19
4.3.2. Diagram Tingkat Kebisingan
20
4.4. Getaran
21
Pengukuran tingkat getaran di tempat kerja menggunakan
alat Akselerometer. Nilai ambang batas untuk getaran sesuai
Kepmenaker Kep.15/MEN/1999 yaitu:
Catatan :
1 gram = 9,81 m/det2
22
Intensitas pencahayaan dalam ruangan dinyatakan dengan
satuan lux yaitu flux atau jumlah cahaya yang dipancarkan
dalam satu detik yang jatuh pada 1 meter persegi.
23
4.6. Radiasi
4.6.1. Definisi
a. Ionizing Radiation
24
b. Nonionizing Radiation
4.7. Listrik
a. Syok
b. Luka bakar
c. Kebakaran dan ledakan
27
BAB 5
BAHAYA FAKTOR KIMIA DI TEMPAT KERJA
28
Mg, Powdered Zinc,
4 Flammable Solids
Calcium Carbide
Oxidizing agents
Ammonia, Hydrogen
5 & Organic
Peroxide
Peroxides
Poisonous &
6 Infectious Pesticide, Arsenic
Substances
Radioactive Uranium, Thorium,
7
Substances Radon
Sulphuric Acid, Nitric
8 Corrosives
Acid
Miscellaneous
9 Dry Ice, Waste
Dangerous Goods
30
Menurut Kepmenaker No. Kep.187/MEN/1999 penetapan
bahan cair dan gas mudah terbakar adalah sebagai berikut;
31
5.2.4. Bahan Gas Bertekanan
32
b. Menyebabkan bahan lain menjadi lebih mudah untuk
terbakar
c. Menyebabkan bahan mudah terbakar mengalami
pembakaran spontan.
Bromine Bromates
Chlorates Nitric Acid
Perchlorate Permanganets
Peroxides Hydroperoxides
Nitrates Hypoclorates
5.3.1..Definisi
Toxicology yaitu studi tentang sifat dan aksi dari suatu racun
33
5.3.3. Efek Bahan Kimia
a. Dosis
b. Sifat individual bahan beracun
c. Susceptibilitas individu seperti ; umur, kelamin, genetik,
kehamilan.
34
Irritants Ammonia, HCl,
Bahan yang menyebabkan rasa Halogen, Phosgene,
terbakar bila kontak dengan HF, Debu logam
selaput lendir (mata, hidung, dll) alkali, NO2
Asphyxiants
Bahan yang bersifat
Nitrogen, CO2 ,CO,
mengurangi kemampuan
Helium, H2, CN, Nox
jaringan untuk menyerap
oksigen
Hepatotoxic Agents
Bahan yang dapat merusak CCl4, C2H4Cl4
ginjal
Neurotoxic
Methyl mercury,
Bahan yang menyerang sistem
Manganese, Thallium
syaraf
Carcinogen Asbestos, Vinyl
Bahan yang dapat menimbulkan Chloride, Ethylene
kanker Oxide
Sensitizer Epoxies, Toluene
Bahan yang dapat menimbulkan Diisocyanate, Nikel ,
efek alergi Cr
35
Treshold Limit Value/TLV atau nilai ambang batas, dan terbagi
atas:
TLV-C/Ceiling
Selain itu juga ada istilah untuk menyatakan daya racun yaitu
LD50 yang menyatakan dosis racun yang diberikan kepada
binatang percobaan yang menyebabkan 50% dari binatang
tersebut mati dan dinyatakan dengan satuan mg/kg berat
tubuh.
36
5.5. Bahan Kimia Inkompatibel
37
Kelas 2.1 2.2 3.1 4.1 4.2 4.3 5.1 6.1 8
Bahan
2.1 NA NA FS FS PR FS PR FS FS
2.2 NA NA SG SG FS SG SG SG SG
3.1 FS SG NA FS FS FS SG FS SG
4.1 FS SG FS NA FS FS PR FS SG
4.2 PR FS FS FS NA FS PR FS SG
4.3 FS SG FS FS FS NA PR FS FS
5.1 PR SG PR PR PR PR NA FS FS
6.1 FS SG FS FS FS FS FS NS SG
8 FS SG SG SG SG FS FS SG NA
Catatan
NA Not Applicabe – dapat disimpan pada area yang sama
FS Fire Separation – disimpan dengan pembatas api
SG Segregation – disimpan terpisah dengan jarak + 3 m
PR Prohibited – tidak boleh disimpan pada area sama
2.1 Bahan gas mudah terbakar
2.2 Bahan gas beracun
3.1 Bahan cair mudah terbakar
4.1 Bahan pada mudah terbakar
4.2 Bahan padat terbakar spontan
4.3 Bahan padat berbahaya bila basah
5.1 Bahan pengoksidasi
6.1 Bahan beracun
8 Bahan korosif
38
5.7. Pelabelan Bahan Kimia
40
Persyaratan Perusahaan Perusahaan
Potensi Bahaya Potensi Bahaya
Menengah Besar
Petugas K3 Minimal 1 orang Minimal 2 orang
Kimia untuk sistem kerja untuk sistem
non shift kerja non shift
Minimal 3 orang Minimal 5 orang
untuk sistem kerja untuk sistem
shift kerja non shift
Ahli K3 - Minimal 1 orang
Kimia
Pemeriksaan Minimal 1 tahun Minimal 6 bulan
dan sekali sekali
Pengujian
Faktor Kimia
Pemeriksaan Minimal 1 tahun Minimal 1 tahun
Kesehatan sekali sekali
Pemeriksaan Minimal 3 tahun Minimal 1 tahun
dan sekali sekali
Pengujian
Instalasi
41
BAB 6
BAHAYA FAKTOR BIOLOGI DI TEMPAT KERJA
1. Bakteri
2. Jamur
3. Virus
4. Protozoa
42
Jamur - Panu, kadas, kurap Kolam renang,
- Penyakit jamur tempat kerja basah
pada kuku dan lembab,
- Candida Albicans perusahaan roti &
manisan
43
BAB 7
BAHAYA ERGONOMI DI TEMPAT KERJA
7.1. Definisi
44
7.3. Faktor Risiko dalam Penanganan Manual
47
7.3.4.Postur
7.3.6. Getaran
49
Berikut beberapa contoh bentuk aplikasi pengendalian risiko
dalam kegiatan manual
50
BAB 8
PRINSIP KEBAKARAN
FUEL
(Bahan)
Starvation
Smoothering
API
SOURCE OF
OXYGEN IGNITION
(Oksigen) (Sumber Panas)
Cooling
51
C Peralatan listrik Kabel, sekering
Titik Nyala
Titik Nyala
Bahan
(oC)
Bensin - 43
Aseton - 18
Etil Alkohol 13
Heksan - 22
Acetone - 19
Kerosene 43
Toluene 6
52
Titik Bakar Sendiri/Auto Ignition Temperature (AIT)
Arang 125
Kertas 185
Serbu Gergaji 195
Jerami 170
Kapas 225
Titik Api
8.5.Klasifikasi Hunian
54
Tempat kerja yang - Pabrik Roti
mempunyai jumlah dan - Pabrik barang gelas
kemudahan terbakar - Pabrik minuman
sedang, menimbun bahan - Pabrik permata
dengan tinggi tidak lebih - Pabrik pengalengan
dari 2,5 meter dan apabila - Binatu
terjadi kebakaran - Pabrik susu
melepaskan panas
sedang, sehingga
menjalarnya api sedang
55
- Pertokoan dengan pramuniaga
lebih dari 50 orang
- Penggergajian dan pengolahan
kayu
- Pabrik makanan kering dari
bahan tepung
- Pabrik minyak nabati
- Pabrik tepung terigu
- Pabrik pakaian
56
Klasifikasi Petugas Kebakaran
Bahan kebakaran - Petugas peran kebakaran tiap 25
ringan orang
- Regu penanggulangan kebakaran &
AK3 spesialis (tempat kerja yang
memperkerjakan 300 orang/lebih)
- 1 Koordinator regu penanggulangan
kebakaran tiap 100 orang pekerja
57
BAB 9
ALAT PEMADAM KEBAKARAN
58
59
9.2.2. Penempatan APAR
60
9.2.4. Pemeriksaan, pengisian dan pengujian tabung APAR
Pengisian Pengujian
Jenis APAR Pemeriksaan
(tahun) (tahun)
Air
Asam soda A 1* 5
Tabung gas A dan B 5 5
Gas dipadatkan A 5 5
Busa
Kimia A 1 5
Tabung gas
Cairan busa yg
dicampur dahulu A dan B 2 5
Tepung kering
Tabung gas A dan B 5 5
Gas yang A 5 5
dipadatkan
61
9..3. Hidran Kebakaran
9.3.3. Slang
9..4. Sprinkler
63
Sedang 15 mm
Berat 20 mm
64
BAB 10
SARANA JALAN KELUAR, PENCAHAYAAN
DARURAT & TANDA ARAH PADA GEDUNG
65
10.2.Lampu Darurat
Gambar 10.1
66
Lampu bertenaga baterai setiap 30 hari selama 30
detik
Uji tahunan selama 1 ½ jam pengujian
67
10.4.Pintu Darurat
Risiko ringan 36
Risiko menengah 30
Risiko berat 24
68
BAB 11
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
a. Kunjungan baru
b. Kunjungan ulangan
c. Diagnosa penyakit
d. Penyakit akibat kerja atau diduga akibat pekerjaan
e. Kecelakaan kerja
Pemeriksaan meliputi;
Pemeriksaan meliputi;
Pemeriksaan anamnesa
Pemeriksaan fisik lengkap
Pemeriksaan kesegaran jasmani
Rontgen paru-paru (bila memungkinkan)
Pemeriksaan laboratorium rutin
Pemeriksaan lain yang diperlukan
Sumber :
Permenaker No.01/MEN/1979
Permenaker No.02/MEN/1982
Permenaker No.02/MEN/1980
73
henep dan sisal (bissinosis)
4 Asma akibat kerja yang disebabkan idem
oleh penyebab sentisasi dan zat
perangsang yang dikenal berada
dalam proses pekerjaan
5 Alveolitis allergika yang disebabkan idem
faktor dari luar sebagai akibat
penghirupan debu organik
6 Penyebab yang disebabkan oleh idem
bercylium atau persenyawaan yang
beracun
7 Penyakit yang disebabkan oleh idem
kadmium atau persenyawaan yang
beracun
8 Penyakit yang disebabkan oleh idem
fosfor atau persenyawaan yang
beracun
9 Penyakit yang disebabkan oleh krom idem
atau persenyawaan yang beracun
10 Penyakit yang disebabkan oleh idem
mangan atau persenyawaan yang
beracun
11 Penyakit yang disebabkan oleh idem
arsen atau persenyawaan yang
beracun
12 Penyakit yang disebabkan oleh raksa idem
atau persenyawaan yang beracun
13 Penyakit yang disebabkan oleh idem
timbal atau persenyawaan yang
beracun
14 Penyakit yang disebabkan oleh fluor idem
atau persenyawaan yang beracun
15 Penyakit yang disebabkan oleh idem
karbon disulfida
16 Penyakit yang disebabkan oleh idem
derifat halogen dari persenyawaan
hidrokarbon alifatik atau aromatik
yang beracun
17 Penyakit yang disebabkan oleh idem
74
benzen atau molognya yang beracun
18 Penyakit yang disebabkan oleh idem
derivat nitro dan amina dari benzena
homolognya yang beracun
19 Penyakit yang disebabkan oleh idem
derivat nitro dan amina dari benzena
76
BAB 12
PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
KERJA
12.1. Umum
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
PERSYARATAN
KERJA KERJA
KESEHATAN
PERKANTORAN INDUSTRI
Air bersih Kualitas air bersih memenuhi syarat
kesehatan (fisika, kimia, mikrobiologi &
radioaktif) sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
Suhu dan 18 – 28 oC 18 – 30 oC
Kelembaban 40% - 60% 65% -95%
Bahan Pencemaran
(mg/ m3)
- Asam Sulfida 1 28
- Amonia 17 35
- Karbon Dioksida - 9000
- Karbon Monoksida 29 115
- Nitrogen Dioksida 5.6 30
- Sulfur Dioksida 5.6 13
Radiasi Medan
Magnet Listrik (Tesla)
Sepanjang hari 0,5 mT 0,5 mT
kerja
Waktu singkat 5 mT 5 mT
sampai 2 jam
Karyawan Pria
S/d 15 1 2 1 2
26 – 50 2 3 2 3
51 – 100 3 5 3 5
78
Karyawan Wanita
Sumber:
Keputusan Menkes RI No. 1405/MENKES/SK/IX/2002
79
BAB 13
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
13.1. Definisi
81
13.5. Jumlah Pekerja/Buruh, Jenis Kotak P3K dan Jumlah
Kotak P3K
Keterangan :
1. 1 kotak B setara 2 kotak A
2. 1 kotak C setara 2 kotak B
82
BAB 14
KESELAMATAN MESIN, PERALATAN &
INSTALASI
Masa
No Obyek Peraturan
Sertifikat
1 Ketel Uap 2 Peraturan Uap 1930
83
Instalasi
16 2 Per No.02/MEN/1989
Penyalur Petir
Lift Barang &
17 1 Per No.03/MEN/1999
Orang
Sumber : Depnaker RI
14.2. Forklift
84
14.3. Pesawat Angkat
Uraian Keterangan
Jenis - Keran angkat, gondola, keran
magnit, keran dinding, keran
sumbu putar
Tromol gulung - Garis tengah tromol sekurang-
kurangnya 30 kali diameter tali
baja
- Dilengkapi dengan flensa pada
ujungnya, minimal
memproyeksikan 2 ½ kali
diameter tali baja.
Tali Baja - Terbuat dari bahan baja
- Faktor keamanan minimal 3 ½
kali beban maksimum
- Tidak boleh ada sambungan
- Tidak boleh ada simpul, kusut,
berjumbai & terkupas
- Diberi pelumas
- Diperiksa pertama kali, sehari
sekali oleh operator & seminggu
sekali oleh tenaga ahli dari
perusahaan
Rantau Dilarang ;
- Dipukul, disilang, diplintir, ditarik
bila terhimpit beban
- Dijatuhkan dari suatu ketinggian
- Diberi beban kejut
Sling - Harus dari rantai, tali baja dan
tali serat yang memadai
- Sling cacat tidak boleh dipakai
Kait - Dari baja tempa yang
dipanaskan dan dipadatkan
85
- Dilengkapi kunci pengaman
Rem - Rem secara efektif dapat
mengerem suatu bobot tidak
kurang dari 1 ½ dari beban yang
diijinkan.
Operasional - Menaikkan, menurunkan dan
mengangkat muatan dilakukan
dengan sandi yang seragam &
dimengerti.
- Bila tidak bekerja sendiri, maka
operator bekerja sesuai
petunjuk pekerja lain yang
ditunjuk.
- Muatan harus diangkut vertikal
untuk menghindari ayunan
- Hindari mengangkat melalui
orang-orang
- Operator tidak boleh
meninggalkan peralatan dengan
muatan tergantung
14.4. Gondola
Uraian Keterangan
Tali baja - Tidak boleh ada penghalang
pada tali baja penggantungnya
- Kedudukan tali baja pada
alurnya
- Kelebihan tali baja yang berada
di atas tanah saat gondola
tergantung sekurang-kurangnya
1 m.
Mesin angkat - Kemampuan daya angkat mesin
sesuai dengan berat beban yang
86
diangkat.
- Gondola dilarang dimuati
melebihi muatan maksimum
yang diijinkan
- Beban maksimum meliputi berat
tali baja, orang, pelataran, mesin
angkat dan peralatan kerja
Pelataran - Dilarang diturunkan dengan
kejutan
- Konstruksi cukup kuat dan
aman
- Penggantian pelataran
dilakukan di lantai bawah
Motor Listrik - Harus dihubungtanahkan
- Besarnya tegangan listrik yang
digunakan tidak boleh melebihi
10% dari tegangan listrik yang
ditetapkan
Uraian Keterangan
Bangunan yang - Bangunan terpencil/tinggi dan
menggunakan lebih tinggi dari bangunan
penyalur petir sekitarnya (menara,cerobong,
silo, antena pemancar)
- Bangunan yang menyimpan
barang sukar diganti (museum,
gedung arsip)
- Bangunan menyimpan bahan
yang mudah meledak/terbakar
- Gedung untuk kepentingan
87
umum (hotel, RS, sekolah, dl)
Penerima (air - Penerima memiliki tinggi
terminal) minimal 15 cm dari sekitarnya
- Penerima dapat berupa logam
bulat panjang dari tembaga,
hiasan pada
atap/tiang/cerobong dari logam,
atap-atap dari logam
Penghantar - Harus dipasang disekitar
Penurunan bangunan/sisinya sehingga
merupakan sangkar bangunan
- Jarak antar pemegang
penghantar penurunan min 1,5
meter
- Jarak penghantar penurunan
dengan atap bahan yang dapat
terbakar minimal 15 cm
- Dilarang memasang di dalam
atap bangunan
- Minimal mempunyai 2
penghantar penurunan
Pembumian/ - Dapat digunakan: tulang-tulang
elektroda Bumi baja, pipa-pipa logam, pipa-pipa
atau penghantar lingkar, pelat
logam yang ditanam
- Harus dipasang sampai
mencapai air air dalam bumi
- Panjang suatu elektroda bumi
tegak minimal 4 meter
- Elektroda bumi
mendatar/penghantar lingkar
harus ditanam minimal 50 cm
didalam tanah.
Pemeriksaan & - Instalasi harus diperiksa
88
Pengujian sebelum penyerahan
- Setelah ada perubahan /
perbaikan
- Secara berkala 2 tahun sekali
- Setelah ada kerusakan
Sumber: Permenaker No. 02/MEN/1989
14.6. Lift
Uraian Keterangan
Klasifikasi Lift:
Sumber tenaga Lift listrik, hidrolik & mesin bertali
Penggunaan Lift penumpang, barang dan
servis
Instalasi/pemasan - Mendapat ijin tertulis dari
gan lift, pemakaian direktur/pejabat yang ditunjuk
& perubahan - Melampirkan penjelasan
teknis rencana teknis (mesin,
peralatan, pengamanan,
denah dll)
- Pemasangan oleh orang
berkompeten
Kapasitas angkut - Kapasitas ditentukan
lift berdasarkan kapasitas angkut
(kg) dibagi 65
- Kapasitas angkut harus
tertulis dalam sangkar
Kabel penarik - Rantai tidak boleh digunakan
sangkar sebagai kabel penarik sangkar
- Kabel terbuat dari baja &
mampu menahan beban
minimum 12 X kapasitas
angkut
89
- Diameter baja min 12 mm
(kec lift servis)
Sangkar lift - Harus dilengkapi dengan pintu
darurat
- Tinggi sangkar tidak boleh
kurang dari 2 meter
- Harus ada lampu darurat
dengan sumber tenaga
sumber lain
- Harus dilengkapi dengan rem
pengaman
- Dilengkapi dengan peralatan
tanda bahaya seperti: bel
listrik, telepon darurat dan
instruksi keadaan darurat
Pengujian - Harus dilakukan pengujian
setelah pemasangan ,
perubahan/perbaikan
sebelum digunakan
90
BAB 15
STATISTIK KECELAKAAN KERJA
91
FR/Frequency Rate = Kecelakaan
------------------------ x 200000
Total Jam Kerja
TANGAN
92
93
15.2. Kecelakaan Nihil/Zero Accident Award
94
a. Perusahaan besar dengan tenaga kerja lebih dari
100 orang
b. Perusahaan menengah dengan tenaga kerja antara
50 sampai 100 orang
c. Perusahaan kecil dengan tenaga kerja kurang dari 50
orang.
96
BAB 16
ALAT PELINDUNG DIRI
97
16.2. Pelindung Mata dan Wajah (Eye & Face Protection)
a. Safety glasses
b. Safety goggles
c. Face shield
d. Welding helmet
98
16.3. Pelindung Pendengaran (Hearing Protection)
99
16.4. Alat Pelindung Pernafasan (Respiratory Protection)
100
Tabel Klasifikasi Alat Pelindung Pernafasan
Menggunakan sumber
udara bersih yang
berasal dari kompresor
atau tabung yang berisi
udara bertekanan
101
16.5. Alat Pelindung Kaki (Foot Protection)
102
Daftar Nilai Ambang Batas (NAB)
Bahan Kimia
Koal, debu 2
LPG 1000 1800
Magnesit 10
Magnesium 10
Oksida
106
Nama Bahan NAB PSD/KTD Cata
Kimia tan
BDS mg/m3 BDS mg/m3
Mangan 0,2
Metan (c)
Metanol 200 262 250 328
Metil Amin 5 6,4 15 19
Metil Asetat 200 606 250 757
Metil Asitelin 1000 1640
Metil Bromida 5 19
Metil n-butil keton 5 20
Metil Etil Keton 200 590 300 885
Metil Isobutil 50 205 75 307
Keton
Metil Isosianat 0,02 0,047
Metomil 2,5
Mineral, serat 10;(e)
wool
Nikel 1
Nikotin 0,5
Nitrobenzen 1;A3 5;A3 Kulit
Nitrogen (c)
Nitrogen Dioksida 3 5,6 5 9,4
Nitrit Oksida 25 31
Nitrogliserin 0,05 0,46
Nitrotoluene 2 11
Nitrus Oksida 50 90
Oil mist, mineral 5
Oktan 300 1400 375 1750
Paraqut
Debu total 0,5
Pelarut karet 400 1590
(nafthan)
Pentakloropenol, 0,5
PCP
Perak, logam 0,1
Platin, logam 1
107
Nama Bahan NAB PSD/KTD Cata
Kimia tan
BDS mg/m3 BDS mg/m3
Potasium T2
Hidoksida
Propan (c)
Semen Portland 10 (e)
Sellulosa 10
Silika
Partikel Inhalebel 10 (e)
Partikel 3 (e)
Respirabel
Silika Gel 10
Silikon 10 (e)
Silika Kristalin
Kristabalit 0,05(j)
Kwarsa 0,1 (j)
Tridimit 0,05 (j)
Tripoli 0,1 (j)
Sodium Bisolfit 5
Starch (Kanji) 10
Stiren Monomer 50 213 100 426
Sulfur Dioksida 2 5,2 5 13
Sulfur 1000 5970
Heksafluorida
Talk (tidak 2 (j)
mengandung
asbes)
Terpentin 100 556
Timah itam, Pb 0,05
Timah Putih, 2
logam
Titanium Dioksida 10
Toluene 50 118 Kulit
Uranium 0,2; A1
Vinil Bromida 5; A2 22;A2
108
Nama Bahan NAB PSD/KTD Cata
Kimia tan
BDS mg/m3 BDS mg/m3
Zink Oksida
Uap 5 10
Debu 10 (e)
Catatan ;
A1 Terbukti karsinogen pada manusia
A2 Diperkirakan karsinogen pada manusia
A3 Karsinogen terhadap binatang
T Kadar Tertinggi
BDS Bagian dalamsejuta (ppm)
(c) Bahan kimia bersifat asfiksian
(e) Nilai partikulat yang dapat dihirup (total), tidak mengandung
asbes dan silika kristalin < 1%
(j) NAB untuk fraksi respirabel dari material partikulat
109