TAPLN
TAPLN
201810360311 427
PENDAHULUAN
berjalan bahkan sebelum Indonesia merdeka, ketika ditelusuri lebih lanjut Hubungan kedua
negara telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu atau 2000 tahun yang lalu, dimana
hubungan ini terjadi pada masa nenek moyang bangsa Indonesia dengan nenek moyang
bangsa China. Keeratan hubungan kedua negara diketahui melalui kedatangan etnis yang
berasal dari negara China yang berlayar menuju Indonesia untuk pertama kalinya.1
bersejarah dari kerajaan yang ada di Indonesia seperti, Sriwijaya, Airlangga dan juga Maja
pahit2.
Salah satu symbol bahwa Hubungan Indonesia dengan China sudah ada sejak dulu
juga bisa dilihat pada saat itu muhibah Cheng Huo menemukan momentum simbolik
kedalam kisah perjalanannya yang masyur pada abad ke 14. Bukti interaksi antara
Indonesia dengan Republik Rakyat China berupa budaya itu ada, yaitu Bedug yang hanya
1
Hariyono, Paulus. “Menggali Latar Belakang Stereotip dan Persoalan Etnis China di Jawa dari
Jaman Keemasan, Konflik Antar Etnis Hingga Kini”, Mutiara Wacana, Semarang, 2006, p. 2
2
Zein, Abdul Baqir. “Etnis China Dalam Potret Pembauran di Indonesia.”, Prestasi Insan,
Jakarta,2000, p. 121
Pada tahun 1953, Indonesia mengirimkan utusan Duta Besar unutk China yang
bernama Arnold Monnutu, pengiriman ini sebagai tanda awal eratnya hubungan yeng
PERTANYAAN PENELITIAN
dari permainan tawar-menawar di antara sekelompok kecil aktor pemerintah yang berposisi
tinggi. Para aktor ini datang ke permainan dengan beragam preferensi, kemampuan, dan
posisi kekuasaan. Peserta memilih strategi dan tujuan kebijakan berdasarkan ide yang
berbeda tentang hasil apa yang terbaik untuk melayani kepentingan organisasi dan pribadi
menerima yang mencerminkan aturan main yang berlaku serta hubungan kekuasaan di
antara para peserta. Karena proses ini tidak didominasi oleh satu individu atau
kemungkinan untuk hak istimewa keputusan ahli atau rasional, itu dapat menghasilkan
hasil yang kurang optimal yang gagal memenuhi tujuan dari setiap peserta individu.3
Mungkin konsep yang paling taat dari model politik birokrasi, dan istilah singkat
yang digunakan untuk mendefinisikannya, adalah bahwa para aktor akan mengejar
3
https://www.britannica.com/topic/bureaucratic-politics-approach diakses pada 14 desember
2019 15.31
nasional atau kolektif. Gagasan ini, bahwa "di mana Anda berdiri bergantung pada di mana
Anda duduk," sering disebut hukum Miles setelah birokrat era Truman yang menciptakan
ungkapan itu. Klaim sentral dan intuisi kuat tentang penjelasan politik birokrasi, premis ini
contoh, para kritikus mencatat bahwa mereka gagal menjelaskan peran banyak aktor
penting dalam studi kasus politik birokrasi awal mengenai krisis rudal Kuba. Namun
bahkan para ahli teori politik birokrasi awal, termasuk Allison, secara eksplisit mengakui
informasi, juga memainkan peran penting dalam proses politik birokrasi. Untuk ahli teori
ini, tiga pertanyaan kunci memandu pemahaman seseorang tentang permainan pembuatan
kebijakan: (1) Siapa aktornya? (2) Faktor-faktor apa yang memengaruhi posisi masing-
masing aktor? dan (3) Bagaimana posisi aktor berkumpul untuk menghasilkan kebijakan
pemerintah?4
Dalam presepsi umum Posisi pemimpin sebagai Pusat dari keputusan dari suatu
negara dalam hal ini Soeharto sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tentu sangat
berpengaruh pada proses suatu keputusan yang akan diambil oleh negara, dalam hal ini
PEMBAHASAN
Hubungan Indonesia dengan China memiliki hubungan yang cukup baik pada era
orde lama yaitu pada rezim soekarno tetapi pada tahun 1966 terjadi pergantian rezim dari
derastis dan pada akhirnya pada 1967 indonesia memutuskan hubungan Diplomatik dengan
4
ibid
China.5 Atas kejadian tersebut banyak masalah yang bermunculan terhadap pemutusan
tersebut seperti, kenapa terjadi pemutusan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan
Pergantian kekuasaan yang terjadi pada Indonesia pada tahun 1966 juga pasti
berpengaruh dengan Kebijakan luar negeri, seperti yang disinggung sebelumnya pasca
Hubungan Indonesia dengan China cukup berjalan baik, setelah Soeharto naik hubungan
berubah menjadi dingin antara Indonesia dengan China, hal ini tidak lepas dengan
pada tahun 1966 tentang kestabilan politik dan kestabilan ekonomi dalam negeri maupun
luar negeri, untuk mewujudkan rencananya Soeharto, di dalam aspek dalam negeri dia
memutuskan untuk membubarkan PKI6. Hal ini tentu berdampak buruk pada hubungan
Nation) dan lebih cenderung ke barat keterpihakan nya Indonesia ke barat tidak bisa
dilepaskan dari mendesaknya Kondisi Ekonomi Indonesia pada saat itu karena itulah
Dari peristiwa tersebut dapat dirasakan bahwa setelah soeharto berkuasa Indonesia
mulai Beralih dari politik luar negeri yang ke kiri kirian. Hal ini bisa dirasakan karena
5
Leo Suryadinata (1998), Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah Suharto. Jakarta: LP3ES. Hal-
129
6
Ganewati Wuryandi(2008), Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Pusaran Politik Domestik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar hal-157-158
DIplomatik dengan China.7 Meskipun ada tuduhan tersebut masih belum diketahui apakah
Ada dua Prespektif mengenai Peran cina dalam Upaya Kudeta tersebut kenapa
peran Cina dalam upaya kudeta tersebut masih tidak jelas. Prespektif yang Pertama, Cina
setuju dengan kudeta dan memasok persenjataan “diluar sepengetahuan dan kontrol
otoritas militer Indonesia”. Para pejabat China yang ada di Beijing mengetahui kudeta
enam jam setelah peristiwa tersebut berlangsung dan memberikan daftar jenderal
Indonesia yang seharusnya dibunuh. Kelompok medis China yang didatangkan dari
Beijing memberikan informasi kepada D.N. Aidit Ketua CC-PKI ‐ mengenai gawatnya
kondisi kesehatan Sukarno sehingga mendorong PKI melakukan kudeta yang gagal.
Laporan CIA kemudian mengungkapkan bahwa tidak ada bukti kuat keberadaan Cina di
balik kudeta tersebut. Tetapi laporan itu menyebutkan bahwa “karena ketika Aidit
berkunjung ke Cina dan awal persiapan PKI untuk kudeta hampir bersamaan dengan
kembalinya Ia dari Cina, suatu kasus yang dibuat berdasarkan bukti tidak langsung
deta Pertama, situasi sebelum kudeta sangat menguntungkan Beijing, dan sukar untuk
dipahami mengapa Beijing akan merencanakan kudeta yang akan memperburuk situ
asi. Ditemukannya sejumlah kecil senjata buatan Cina setelah kudeta juga memberi
kan kesan bahwa Cina tidak terlibat. Kedua, adalah kecil kemungkinan
partai komunis yang besar seperti PKI akan mematuhi perintah dari Beijing. Dalam an
alisis ini, kontroversi mengenai keterlibatan Cina dalam kudeta gagal 1965 bukan suatu
7
Anthony L. Smith(2003) From Latent Threat to Possible Partner: Indonesia’s China Debate Hal
2
hal yang penting karena analisis ini memfokuskan pada alasan Indonesia pada awa
Dalam hal sudah dibahas diatas menunjukan adanya ketidakadaan bukti empiris
yang mengatakan bahwa China terlibat secara langsung dalam peristiwa G30S/PKI, dan
pemutusan hubungan yang dilakukan oleh soeharto sangatlah aneh, hal ini menjadi sebuah
pertanyaan besar kenapa negara yang tidak terlibat dalam G30s/PKI dimusuhi bahkan
Dalam kasus ini kita harus mengetahui sifat Soeharto, Soeharto sangatlah
mempunyai keyakinan Fanatik dengan budaya jawa hal ini disebabkan waktu kecil
Soeharto di didik oleh mbah kromo dan Kyai Daryatmo sebagai guru spiritual dia, Soeharto
mempelajari sejarah antara Jawa dan China yaitu pada saat Bangsa Mongol ingin
menginvasi jawa pada abad ke 14, dari pandangan itulah Soeharto menganggap bahwa
China memiliki Sifat yang Agresif dan akan terus menjadi ancaman.9
Karena inilah bisa kita Analisa bahwa Bureaucratic Politics sangat berpengaruh
terhadap kebijakan yang diambil oleh Soeharto Karena doktirnisasi dari Sesepuh soeharto
dan juga Presepsinya terhadap Bangsa China yang membuat dia Beranggapan bahwa China
KESIMPULAN
Perubahan Rezim kepemimpinan Orde lama ke Orde baru turut andil dalam
mempengaruhi Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia, salah satu perubahan pada masa
Orde baru adalah Pemutusan Hubungan diplomatik Indonesia dengan China pada tahun
1967, yang mana pada masa pemerintahan Soekarno Hubungan Indonesia China sempat
8
Leo Suryadinata 1998, op. cit., hal. 130.
9
Leo Suryadinata 1998, op. cit., hal. 17.
mempunyai Kedekatan yang begitu erat dengan adanya poros Jakarta-Beijing berdasarkan
penedekatan Teoritis yang dipakai dalam Analisis ini, Pemutusan Hubungan diplomatik
Indonesia dan China dipengaruhi oleh Pemikiran Prespektif Soeharto tentang China dan
mengganggap China sebagai Ancaman, hal ini disebabkan karena adanya keyakinan yang
dia anut dari guru Spiritualnya, Soeharto memandang bahwa Indonesia Harus menghindari
Interaksi dengan China, dan oleh karena itu hasil dari Analisis ini bisa disimpulkan bahwa
tindakan yang diambil oleh Soeharto untuk menghilangkan hubungan Diplomasi Indonesai