Anda di halaman 1dari 18

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PENGENDALIAN STRATEGI PEMASARAN BATIK HUZA


CABANG YOGYAKARTA

Oleh:

1. Agnes Yesica Vina E. (17812141008)


2. Dyah Ayu Ambarwati (17812144016)
3. Ajeng Wahyu Azizah (17812144026)
4. Aulia Belinda C. (19809337004)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
A. PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan: BATIK HUZA
Industri : Kain Batik
Didirikan : 14 Januari 1985
Pemilik : Husein dan Zakiyah

Alamat : Jl. Kaliurang No.KM.9,3, Tambakan, Sinduharjo, Kec.


Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55581
Visi Batik Huza
“Menjadi perusahaan batik yang mendunia dan misi mendistribusikan
produk huza keseluruh negeri.”

Batik Huza sampai saat ini telah memiliki 4 cabang yang berada di
berbagai daerah yaitu di Sleman, Pekalongan, Malang, dan Jakarta
Selatan.Produk dari Batik Huza berupa bahan, pakaian dan berbagai
aksesoris corak batik. Produk-produk di Batik Huza di memiliki beberapa
jenis batik yaitu cap, tulis, dan sablon. Pembuatan batik Huza dimulai
dari kain putih atau mori dengan berbagai jenis menyesuaikan kualitas
yang diinginkan. Kain putih lalu dilukis atau dicap menngunakan alat cap
atau tulis dengan malam yang dipanaskan. Lalu diamkan hingga kering
dan di celup untuk mendapatkan warna lalu jemur. huza mempunyai
supplier kain, lalu prosess hingga menjadi bahan jadi dilakukan di pabrik
rumahan, lalu di sebar ke penjahit untuk di bentuk berbagai model baju
seperti, hem, kemeja, daster, dress, kaftan, gamis dan aksesoris lainnya.

Lingkup Usaha Batik Huza

Batik Huza merupakan bisnis keluarga yang sudah memiliki cabang


diberbagai kota. Lingkup usaha batik Huza memiliki 4 cabang yaitu di
Jogja, Pekalongan, Jakarta dan Malang. Batik Huza merupakan bisnis
keluarga yang sudah memiliki cabang diberbagai kota. Pabrik Batik Huza
berada di Pekalongan

Struktur Organisasi Batik Huza


Pimpinan Utama

Manajer

Human
Inventory Digital Marketing Departerment
Sales CapitalManagement
Departerment Departerment Keuangan
Departerment

Di batik haza ini ada 5 (lima) deprtemen, yaitu Sales, Inventory stock and
control, Digital marketing, dan Human capital managemen, dan keuangan.

1. Departemen Sales
Departemen Sales bertugas untuk menjual produk batik tersebut, selain
itu juga mengkontrol penjualan supaya bisa mencapai target. Di
departemen ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas yeng
berbeda antaranya :
a. SPG yang menjualkan dan memperkenalkan produk secara
offline di toko.
b. Sales marketing yang bertugas untuk menjualkan secara online
c. Advertising bertugas untuk mengiklankan produk dan mencari
pangsa pasar yang ada.
2. Departemen Inventory stock and control
Departemen ini bertugas untuk mengkontrol persediaan yang ada.
Biasanya di departemen ini mengecek persediaan yang ada di toko
apabila produk kira-kira sudah lama dan akan ganti model batik maka
produk tersebut akan diberikan diskon, untuk sponsor , atau diberikan
untuk give away. Kemudian mengecek jumlah produk yang tersisa
digudang.
3. Digital marketing
Bertugas untuk mencari cara promosi terbaru. Membuat pamflet,
meniklankan dengan endhorse artis-artis dll.
4. Human Capital manajemen
Bertugas untuk mengatur semua aspek dari manusia/karyawan.
Tentang penggajian, merekrut karyawan baru dan memberikan
pelatihan, mengelola apa yang dicaapai karyawan sehingga dapat
memberikan bonus, mengkontrol karyawan supaya karyawan bekerja
sesuai job desk masing-masing, menginovasikan produk baru yang
akan dibuat.
5. Keuangan
Bagian keuangan pada Batik Haza bertugas untuk menghitung ongkos
produksi, pengeluaran operasional, dan pencatatan laporan keuangan.
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Banyak hal yang bisa
terjadi dalam kegiatan pe,asaran terutama ketika hal yang dilakukan tidak
sesuai ekspektasi perusahaan.
Sama dengan perusahan-perusahaan lainnya. Batik Huza juga
melakukan kegiatan pemasaran untuk meningkatkan penjualan mereka.
Dalam hal ini toko Batik Huza sudah melakukan kegiatan pemasaran baik
secara online ataupun offline.
Batik Huza melakukan kegiatan pemasaran dengan dua cara yaitu
online dan offline. Berbagai macam cara dilakukan untuk memasarkan
hasil karya dari toko batik ini. Kegiatan pemasaran offline yang dilakukan
oleh usaha Batik Huza ini adalah melakukan iklan di koran, pamflet dan
brosur yang biasanya hal ini berupa pemberian diskon jika melakukan
pembelian batik datang ke store, baik yang ada Pekalongan, Yogyakarta,
Malang dan Jakarta. Bagi para pegawai nantinya yang bisa dan dapat
menjual batik secara offline di store maka akan mendapatkan insentif 5%
dari harga batik yang bisa dijual. Dengan begitu para pegawai akan
melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan juga maksimal.
Begitupula dengan pemasaran yang dilakukan secara online yaitu
dengan melakuan kegiatan endorsement. Beberapa artis sudah menjadi
brandambassador usaha Batik Huza ini, sebut saja Amy Qonita (ibunda
Rafi Ahmad), Anya Geraldyn, dengan melakukan endorsement ini
berdapak cukup baik pada kegiatan penjualan Batik Huza ini. Penjualan
yang dilakukan oleh baik Huza lebih banyak dilakukan secara online
sehingga dengan pemasaran online membuat penjualan semakin laris.
Melihat sekarang ini masyarakat sangat dimudahkan oleh internet serasa
dunia dalam genggaman, karena apapun bisa dilakukan dengan internet.
Menanggapi fenomena ini bati Huza membuat departemen
digital marketing khusus untuk menangani pemasaran dan pembelian
secara online, karena banyak permintaan pembelian secara online.
Diharapkan dengan adanya departemen ini bisa meningkatkan lagi
penjualan batik Huza.
Namun disitulah terdapat masalah, dimana toko offline menajadi
sedikit pembelinya, yang nantinya bisa berdampak pada kegiatan
operasional toko offlinenya. Jika sampai tidak ada yang mengunjungi toko
offlinenya yang akan terancam dalam hal ini adalah pegawainya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Pemasaran yang dilakukan pada Batik Huza masih belum optimal
2. Pemasaran yang dilakukan masih salah sasaran
3. Sistem pemasaran Batik Huza yang kurang tepat
4. Metode promosi belum maksimal

C. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang dibahas, dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem pemasaran yang dilakukan?
2. Bagaimana pengaruh promosi yang dilakukan Batik Huza terhadap
penjualan?
3. Bagaimana sistem pengembangan pasar di Batik Huza?
4. Bagaimana sistem pemasaran yang tepat bagi Batik Huza?
5. Hambatan dalam strategi pemasaran?
D. ANALISIS MASALAH
1. SISTEM PEMASARAN DI BATIK HUZA
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:162)Pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan
distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar
dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.
Dari pengertian di atas, untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis
membutuhkan pemasaran yang mempunyai rencana dan konsep agar
dalam menetapkan strategi pemasaran berjalan dengan baik dan sesuai
dengan harapan yang sejalan dengan tujuan perusahaan.
Menurut Mahmud Machfoedz (2005: 73), ”strategi pemasaran
adalah suatu rencana yang memungkinkan perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya untuk
mencapai tujuan perusahaan.”
Dalam tujuan meningkatkan penjualan produk perlu mencapai
daerah pemasaran yang luas.produk yang dihasilkan oleh perusaan.
Batik Huza dipasarkan ke beberapa daerah di Indonesia.oleh karena
itu,perusahaan mendirikan rumah batik pada beberapa daerah di
Indonesia,rumah batik tersebut juga merupakan cabang Batik
Huza.selain penjualan melalui rumah-rumah batik, Batik Huza juga
melayani penjualan melalui online.
Bagian pemasaran inilah yang memegang peranan penting setelah
menerima kain-kain dari bagian produksi. Adapun tugas dari bagian ini
adalah:
1) Melakukan pemasaran produk
a. Mendirikan rumah batik (show room)
Rumah batik yaitu toko offline yang mrmungkimkan calon pembeli
untuk melihat dan memilih secara langsung product yang ingin dibeli
secara langsung. Untuk rumah batik dan toko-tokonya ini ada 4
cabang tersebar di wilayah jogja,pekalongan,Jakarta,malang
b. Kredit yang ditangani oleh pusat.
c. Iklan melalui televisi(iklan di tvri)
d. Batik huza melakukan iklan melalui tv,karena banyak orang yang
sering mengakses televisi sebagai sarana hiburan dengan jangkauan
yang luas sehingga membuat masyarakat mengenali batik huza
secara efektif.
e. Mensponsori kostum bagi acara tv nasional
Acara tv nasional disaksikan oleh banyak masyarakat di seluruh
Indonesia. Membuat mudah memperkenalkan product batik huza ke
masyarakat. Apalagi masyarakat mudah tertarik pada producr yang
digunakan oleh artis Pada tv nasional.acara tv nasional indosiar
menggunakan batik huza sebagai Costum.
f. Memasarkan melalui internet:
 Pemasaran melalui sosial media.
Mengikuti era digital,dimana semua orang menggunakan internet
dianggap sangat efektif untuk memasarkan product dengan
efektif menjangkau banyak pihak.
 Melakukan endorse pada artis /selebgram.
Era digital ini tingkat kecenderungan masyarakat menggunakan
sosial media cenderung tinggi.sudah menjadi perilaku
masyarakat saat ini sering mengamati kegiatan dan pakaian dari
para artis atau selebgram hingga mencari dan membeli
barang/kostum yang digunakan oleh artis atau selebgram.batik
huza melakukan endorse kepada beberapa artis seperti mama
amy(ibu raffi ahmad)
 Pemasaran melalui market place
Mengikuti era digital semua orang sangat tertarik menggunakan
internet terutama market place untuk mencari product yang akan
dibeli.sehingga mempermudah dan memperluas jangkauan
pembelian saar tidak ada rumah batik di daerah tersebut tetap
dapat membeli product secara online.selain itu pembelian melalui
matket place memberi keuntungan lebih karena sering terdapat
potongan harga,dan juga promo gratis ongkir yang membuat
peningkatan pembelian.
2) Menghadapi persaingan
Untuk menghadapi persaingan dari usaha yang sejenis, maka cara yang
ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan ini mempunyai motif-motif yang khas, hal ini untuk
membedakan batik-batik dari perusahaan lain, tetapi biasanya
saingan itu datang dari perusahaan kecil, yaitu dengan cara
meningkatkan atau meniru motif-motif, dengan kata lain membajak
dengan bahan yang murah serta harga yang relatif murah pula.
b. Perusahaan menawarkan desain yang limited edition.
Setiap motif batik yang dijual di Batik Huza diproduksi dengan
jumlah terbatas Sehingga konsumen akan merasa bangga karena
tidak banyak orang yang Memiliki motif batik yang sama,sehingga
meminimanilisir menggunakan produk Dengan motif sama dengan
orang lain.
c. Perusahaan ini tidak bersifat menyerang tetapi mengimbangi, artinya
jika perusahaan lain mempunyai suatu produk yang sangat disukai
dan laku keras, maka Batik Huza membuat batik yang sama yang
relatif murah dan memproduksinya dengan jumlah yang besar.
3) Mengembangkan atau meningkatkan pemasaran
a. Menciptakan motif-motif baru
Membedakan batik-batik dari perusahaan lain, tetapi biasanya
saingan itu datang dari perusahaan kecil, yaitu dengan cara
meningkatkan atau meniru motif-motif, dengan kata lain membajak
dengan bahan yang murah serta harga yang relatif murah pula.
b. Mengadakan pameran dagang
Mengikuti sebuah pameran yang diadakan sehingga perusahaan dari
industri tertentu dapat memamerkan dan mendemonstrasikan produk
dan layanan terbaru mereka, mempelajari aktivitas pesaing dan
mengikuti tren dan kesempatan baru.dalam pameran terdapat banyak
perusahaan industri lain dan juga publikasi yang memungkinkan
hadirnya banyak pihak yang dapat beratlrti untuk memperkenalkan
product secara lebih luas,mendapat konsumen baru,mendapat
kerjasama baru
c. Reseler
Orang menjual kembali produk dari pihak supplier kepada
konsumen.reseller akan mendatangkan banyak konsumen Sehingga
meningkatkan penjualan.reseller mendapat harga Yang lebih murah
sehingga mereka dapat mendapat keuntungan dari mencari pembeli
batik huza. Reseller batik huza di Indonesia sudah mencapai ratusan
b. Impor
Proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan.
Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau
komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Batik Huza sendiri saat
ini juga sudah melakukan impor ke berbagai negara. Dengan adanya
penjualan impor ini di harapkan akan meningkatkan penjualan batik
huza.
2. STRATEGI PEMASARAN DI BATIK HUZA
Salah satu strategi yang perlu disusun oleh perusahaan agar volume
penjualan produknya meningkat adalah dengan penerapan bauran
pemasaran, seperti yang diutarakan oleh pemilik Batik Huza: ”Untuk
meningkatkan volume penjualan produk batik, Batik Huza melakukan
strategi pemasaran dengan memperhatikan dan menjaga kualitas produk,
penetapan harga, dan kegiatan promosi.”
Dalam wawancara diatas, dapat diketahui bahwa strategi
pemasaran yang diterapkan oleh Batik Huza termuat dalam komponen
atau variabel-variabel penunjang strategi pemasaran yang terdapat pada
bauran pemasaran (marketing mix), yaitu :
1) Produk
Untuk memperlancar arus produksi dari produsen ke konsumen
maka perusahaan dituntut agar produk yang dihasilkan tidak
mengecewakan konsumen. Oleh karena itu Batik Huza dalam
memasarkan produknya memperhatikan marek, kemasan, label,
serta mutu produk.
a. Merek
Merek Batik Huza yang di pasarkan di dalam negeri maupun
luar negeri menggunakan merek perusahaan yaitu Batik Huza.
b. Kemasan dan label
Berdasarkan observasi di lapangan, kegiatan
pembungkusan atau pengemasan produk yang dilakukan oleh
Batik Huza adalah sebagai berikut :
a) Produk dikemas dalam kemasan untuk satu barang (individual
packaging), individual packaging ini berupa plastik (polybag).
b) Produk yang sudah dikemas dalam plastik dikemas kembali
dalam plastik besar (big polybag) atau disebut dengan master
packaging.
c) Produk yang sudah dikemas dalam big polybag dimasukkan
dalam karton atau master packaging yang lebih besar.
Dari proses pembungkusan produk, kemasan mempunyai peran
dan fungsi yaitu : melindungi produk dari kotoran dan air sehingga
produk tidak mudah rusak dan aman dipakai oleh pengguna; serta
mempermudah penyimpanan dan transportasi, kemasan yang
dipakai dalam melindungi produknya dapat mempermudah
penyimpanan dan transportasi karena bentuk dari kemasan
tersebut.
Untuk label pada produk Batik Huza di temple pada setiap
produk yang akan di jual yang memuat informasi produk sehingga
memudahkan pembeli dalam memilih pruduk yang diminati.
c. Mutu
Untuk menghasilkan produk yang tidak mengecewakan
konsumen, maka batik huza sangat menjaga mutu dari produk yang
dihasilkan yaitu dengan menerapkan standarisasi mutu.
Standarisasi mutu yang dilakukan oleh batik huza adalah:
1) Tidak menerima bahan baku yang tidak sesuai dengan standar
mutunya
2) Tidak memproses bahan baku atau produk setengah jadi yang
proses sebelumnya tidak sesuai dengan standar mutunya
3) Tidak meneruskan proses berikutnya apabila produk tidak
sesuai dengan mutu yang ditetapkan perusahaan untuk
menghindari kekecewaan konsumen.
2) Harga
Dalam menetapkan harga jual, Batik Huza selalu berusaha
menetapkan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen. Untuk
meningkatkan minat pembeli Batik Huza juga memberikan
potongan haraga pada konsumen dengan ketentuan yang diberikan
perusahaan.
3) Promosi
Upaya promosi yang dilakukan oleh Batik Huza untuk
mengenalkan produknya kepada konsumen yaitu dengan cara:
a. Penjualan perorangan
Media yang dipakai oleh Batik Huza untuk mempromosikan
produnya yaitu melalui internet yaitu menawarkan produk
melalui media sosial seperti Instagram atau dengan aplikasi
penjualan online sehingga kegiatan promosi yang dilakukan
lebih efektif dan efisien serta memberikan hasil yang cukup
memuaskan.
b. Periklanan
media yang digunakan oleh Batik Huza dalam mengiklankan
produk batiknya adalah melalui berbagai kegiatan advertising,
yaitu Pemasangan iklan di koran dan majalah (khususnya
majalah kewanitaan), Penyiaran iklan di beberapa stasiun TV
dan radio, dan endors artis.
c. Promosi Penjualan
Batik Huza melakukan promosi penjualan untuk meningkatkan
penjualan dengan cara mengadakan pameran, mengikuti
peragaan busana, sponsor kostum di acara-acara tertentu.

3.PENGARUH PROMOSI BATIK HUZA TERHADAP PENJUALAN

Promosi yang dilakukan oleh batik huza belum menghasilkan hasil yang
cukup signifikan. Sebab yang pertama adalah karena kesalahan bintang
endorse yang dilakukan, Batik Huza sudah mengeluarkan biaya yang
cukup banyak untuk mengendorse tetapi sasaran yang diberikan oleh
bintang endorse tidak sesuai dengan fashion pengikut si artis tersebut.
Artis tersebut memang pengikut di media sosial banyak namun cenderung
berfhasion kekinian yang tidak sesuai dengan endorse an sehingga tidak
ada dampak yang berarti. Setelah salahnya bintang endorse pemilik batik
huza kemudian mencari bintang endorse lagi dengan artis yang berbeda
yang berkemungkinan tertarik dengan produk batik. Setelah mencoba
dengan menganalisis sebab tidak signifikannya endorse kini batik huza
lebih berhati-hati lagi dalam memilih artis. Sebab kedua batik huza
mengadakan pameran dagang yang dapat memperkenalkan produk-produk
huza pada masyarakat yang akan memberikan dampak terhadap penjualan
di batik huza. Pameran dagang ini tidak sering dilakukan hanya jika ada
event-event seperti modeling, pameran di Mall dan pameran batik. Selain
itu batik huza juga melakukan sponsor, diskon, give away untuk batik
yang kira-kira sudah tidak begitu diminati sekalian untuk pomosi.
Sedangkan untuk penjualan dengan reseler dan penjualan online sudah
cukup memberikan pengaruh terhadap penjualan batik huza.

4.STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR BAGI BATIK HUZA

Dalam menghadapi persaingan pada dunia perdagangan, suatu perlu


mencari pasar-pasar baru yang kebutuhannya mungkin dapat dipenuhi oleh
produk perusahaannya sekarang. Seperti yang dijelaskan oleh pemilik
Batik Huza: ”Dalam menghadapi persaingan pasar sekarang ini,
perusahaan kami mempergunakan strategi pengembangan pasar secara
keseluruhan yaitu dengan memperluas pasar yang sudah ada seperti :
mencari pemakai di pasar yang baru khususnya turis yang berkunjung di
Indonesia, perluasan grafis dengan mengekspor produk dan lebih
memperbanyak penggunaan produk batik di berbagai kesempatan.”

Dari wawancara diatas, maka strategi pengembangan pasar yang dilakukan


oleh Batik Huza yaitu memperluas pasar yang telah ada dengan cara :

1. Pemakai baru

a) Strategi pasar yang baru Pasar yang baru ini ditujukan bagi turis-
turis mancanegara yang sedang berkunjung ke Indonesia sehingga
Batik Huza berusaha untuk menyediakan batik yang sesuai dengan
selera mereka.

b) Strategi perluasan grafis Yaitu dengan menjual atau


mengekspor hasil produk batik ke negara lain.

2. Lebih banyak penggunaan Strategi ini adalah dengan meyakinkan


masyarakat untuk lebih banyak menggunakan produk batik pada setiap
kesempatan. Baju batik dapat digunakan pada saat setiap kesempatan,
misalnya pakaian tidur, pakaian santai, pakaian resmi maupun pakaian
untuk menghadiri pesta.

5. SISTEM PEMASARAN YANG TEPAT BAGI BATIK HUZA

Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai setandar kerja untuk


mencapai tujuannya. Menajemen perusahaan biasanya telah menetapkan
target penjualan. Untuk memenuhi target penjualan tersebut batik huza
melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan penjualan, tetapi
dengan metode yang dilakukan saat ini dirasa masih kurang efektif.
Kurang efektifnya pemasaran di batik huza harus ada pengendalian
manajemen yang baik. Pengendalian manajemen yang baik bagi batik huza
yaitu:
1. Pemrograman

Program atau rencana yang dibuat oleh Batik Huza dalam mencapai tujuan
diantaranya adalah menyusun strategi pemasaran dalam wilayah
pemasaran yang telah ditentukan. Selain wilayah pemasaran juga harus di
tetapkan pangsa pasar yang tepat.

2. Pelaksanaan

Pelakanaan dari strategi pemasaran yang ada, setiap tim pemasaran


membuat database customer yang baik untuk prospek customer maupun
customer yang telah menjadi pelanggan perusahaan. Dari database
tersebut, para team pemasaran dapat mengenali potensi pemakaian produk
batik huza. Dimana dari penggalian penggunaan batik huza dapat
diketahui berapa kebutuhan yang dipakai dalam waktu tertentu. Langkah
selanjutnya yaitu menawarkan produk-produk terbaru yang digunakan
pada batik huza.

3. Pelaporan dan analisis

Untuk memudahkan pengendalian dan pengawasan setiap bagian barang,


maka dibuatlah laporan. Para team pemasaran membuat laporan yang
harus dilaporkan setiap minggu dan setiap bulan. Laporan yang harus
diberikan kepada manajer diantaranya adalah laporan kunjungan customer,
laporan analisis customer, laporan data base customer, dari laporan data
base dapat diketahui seberapa jauh potensi customer dalam pembelian
batik huza. Dari laporan yang diberikan memudahkan manajemen dalam
mendapatkan informasi.

6.HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI PEMASARAN

Dalam melaksanakan strategi pemasaran, ada beberapa kendala atau


hambatan yang ditemui oleh suatu perusahaan, baik hambatan dari dalam
ataupun dari luar perusahaan. Tetapi di tengah hambatan yang ada,
perusahaan menganggap hal tersebut sebagai pemicu untuk terus berusaha
memperbaiki kekurangan dan mengubah untuk menjadi lebih baik lagi.
Seperti yang diungkapkan oleh pemilik Batik Huza: ”hambatan yang
biasanya terjadi dalam pelaksanaan strategi pemasaran adalah persaingan
dengan perusahaan penghasil produk sejenis, keadaan ekonomi
global,tenaga kerja yang kurang terampil.”

Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa Batik Huza juga
mempunyai hambatan dalam pelaksanaan strategi pemasarannya, yaitu :

1. Hambatan Ekstern

a. Persaingan dengan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis,


seperti Batik Keris, Batik Semar, Home Industri Pekalongan, Batik
Danar Hadi, Margaria batik.

b. Keadaan Perekonomian, misalnya kebijakan yang ketat.

2. Hambatan Intern

Tenaga Kerja Karena kurang terampilnya tenaga kerja, maka akan


berakibat efisiensi kerja menjadi kurang.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
strategi pemasaran adalah suatu rencana yang memungkinkan
perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan
sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran
merupakan salah stu unsur terpenting dalam sistem pengendalian
manajemen perusahaan karena pemasaran mempengaruhi penjualan
produk pada batik huza. Dengan pemasaran, perusahaan dapat
memperoleh penjualan yang signifikan, dan memberikan kompensasi
terhadap karyawan. Prosedur pemasaran yang dilakukan oleh Batik Huza
cukup baik karena sudah didukung oleh dokumen penjualan dan
melakukan berbagai promosi.
Agar tujuan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan
produknya tercapai, selain memperhatikan strategi bauran pemasaran
Batik Huza juga melakukan strategi pengembangan pasar dengan
memperluas pasar yang sudah ada dan memperbanyak penggunaan
produk batik. Dalam pelaksanaan strategi-strategi tersebut, perusahaan
ini juga mengalami beberapa hambatan baik dari luar maupun dari dalam
perusahaan. Namun hambatan tersebut justru menjadi pemicu
perusahaan untuk memperbaiki kekurangan dan mengubahnya menjadi
lebih baik.

Saran
Solusi yang dapat di terapkan oleh batik huza yaitu:
ii. meningkatkan promosi yang lebih efektif.
iii. Mengembangkan produk-produk yang ada disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat saat ini sehingga produk yang
dihasilkan lebih inovatif dan mampu bersaing di pasar.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai