Tugas API 1104 Bab 12
Tugas API 1104 Bab 12
Section 12
“MECHANIZED WELDING WITH FILLER METAL
ADDITION”
Disusun Oleh :
12.1.1 Submerged Arc Welding (SAW) adalah salah satu jenis las listrik dengan proses
memadukan material yang dilas dengan cara memanaskan dan mencairkan metal induk
dan elektroda oleh busur listrik yang terletak diantara metal induk dan elektroda. Arus
dan busur lelehan metal diselimuti (ditimbun) dengan butiran flux di atas daerah yang
dilas. SAW tidak membutuhkan tekanan dan bahan pengisi (filler metal) dipasok secara
mekanis terus ke dalam busur lsitrik yang terbentuk diantara ujung filler elektroda dan
metal induk yang ditimbun oleh fluks. Elektroda pada proses SAW terbuat dari metal
padat (solid). Prinsip pada pengelasan ini hampir sama dengan pengelasan pada
SMAW. Bedanya dengan SMAW adalah pada SAW flux tidak di bungkus ke elektroda,
menggunakan elektroda kontinu, arus lebih tinggi sehingga dapat digunakan untuk
mengelas benda yang lebih tebal hanya dengan langkah yang sedikit. Biasanya teknik
ini hanya igunakan untuk pengelasan dengan posisi horizontal dan benda kerja berupa
plat.
Keterangan perangkat :
Keterangan Perangkat
1. Nozzle : berfungsi sebagai pegangan ( holder ) alat las bagi welder saat akan
melakukan pengelasan dan suplai elektroda.
2. Work piece : benda kerja
3. Power Source : Sumber daya bagi mesin.
4. Wire Feed unit : Storage dan pusat suplai electroda.
5. Electrode Source : gulungan electrode
6. Shelding gas suply: Suplai dan storage gas shelding.
12.1.3 Gas Tungsten Arc Welding ( GTAW ) adalah pengelasan dengan busur las
menggunakan electroda non consumable untuk melakukan pengelasan, pengelasan GTAW
dilakukan pada ruang tertutup ( steril ) dari pengaruh atsmosfir karena dikhawatirkan akan
mengakibatkan pengaratan pada hasil las, untuk itu digunakan gas argon dan helium sebagai
shelding gasnya.
Gambar 3. Mekanisme kerja mesin GTAW
12.1.4 Pengelasan FCAW merupakan salah satu jenis las listrik yang proses kerjanya
memasok filler elektroda atau kawat las secara mekanis terus menerus ke dalam busur listrik.
12.1.5 Plasma arc welding (PAW) adalah bentuk khusus dari gas tungsten arc welding
(GTAW) di mana busur plasma yang dirapatkan akan diarahkan pada area las. Dalam PAW,
elektroda berbahan tungsten terpasang pada nozzle khusus yang dirancang supaya dapat
memfokuskan aliran kecepatan tinggi dari gas inert ke dalam wilayah busur agar membentuk
aliran busur plasma yang sangat panas serta berkecepatan tinggi. Gas inert yang digunakan
sebagai pelindung busur las antara lain argon, campuran argon hidrogen, dan helium.
Berdasarkan elektrodanya, PAW tergolong dalam pengelasan dengan elektroda yang tidak
dikonsumsi.
Plasma adalah sebuah gas panas terionisasi yang terdiri dari elektron dan ion. Suhu pada proses
plasma arc welding sangatlah tinggi. Suhunya bisa lebih dari 17.000°C. Alasan mengapa suhu
PAW tinggi (lebih tinggi dari GTAW) berasal dari busur yang sangat rapat. Walaupun tingkat
energi yang digunakan PAW di bawah GTAW, tingkat energi tersebut sudah sangat pekat
untuk memproduksi sebuah plasma jet berdiameter kecil dan memiliki kerapatan energi yang
sangat tinggi.
12.1.5 Kombinasi teknik pengelasan manual dengan mesin adalah pengkombinasian dua
metode las untuk mengurangi biaya produksi misalnya TIG di kombinasikan dengan las
manual untuk mengurangi biaya seperti yang kita tahu biaya pengelasan TIG cukup tinggi
karena menggunakan shelding gas berupa gas mulia.
Yaitu catatan dari parameter pengelasan yang sebenarnya digunakan selama pengelasan kupon
pengujian dan hasil pengujian laboratorium. Berikut adalah contoh Procedure Qualification
12.3 Record
Setiap detail procedure yang telah memenuhi kualifikasi harus dicatat. Catatan ini akan
menunjukan langkah kerja yang telah dilakukan apakah sesuai kulaifikasi atau tidak seperti
yang ditunjukkan gambar berikut :
Gambar 5. Sample Welding Procedure Specification Form
Gambar 6. Sample Coupon Test Report
12.4 Welding Procedure Specification
12.4.1 General
Prosedur Pengelasan (WPS) adalah suatu perencanaan untuk pelaksanaan pengelasan yang
meliputi cara pembuatan konstruksi pengelasan yang sesuai dengan rencana dan spesifikasinya
dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan tersebut. Prosedur
pengelasan harus mencakup semua informasi yang berkaitan dengan pengaturan, pemeliharaan
dan pengoperasian peralatan yang tepat, serta informasi lainnya akan dijelaskan dalam 12.4.2.
12.4.2.1 Process
Proses atau kombinasi proses pengelasan dijelaskan secara spesifik dan harus diidentifikasi.
Ini termasuk jenis pengelasan dan deskripsi peralatan yang akan dimanfaatkan .
12.4.2.2 Material
Material yang menerapkan prosedur harus diidentifikasi. Bahan dapat dikelompokkan (lihat
5.4.2.2), Bahwa tes kualifikasi dibuat pada materi dengan SMYS tertinggi dalam kelompok.
12.4.2.3 Diameter
Kisaran ketebalan dinding tertentu yang melaluinya prosedurnya harus diidentifikasi, seperti
kisaran ukuranya. Dari jumlah manik-manik yang dibutuhkan untuk ketebalan dan mesin yang
digunakan untuk masing-masing manik.
Spesifikasi harus mencakup sketsa atau sketsa sambungan yang menunjukkan tipe sambungan
(misalnya V atau U), sudut Bevel, dan ukuran root face dan pembukaan root. Jika cadangan
digunakan, jenisnya harus ditunjukan.
Ukuran dan klasifikasi AWS dari logam pengisi dan fluks, jika tersedia, harus ditunjukan.
Arus dan polaritas harus ditentukan, dan kisaran voltase dan ampere untuk setiap ukuran atau
jenis elektroda yang digunakan harus ditentukan.
12.4.2.8 Position
Untuk posisi pengelasan, spesifikasi harus ditentukan apakah pengelasan harus dilakukan pada
posisi menanjak atau arah menurun.
Waktu maksimum antara selesainya pengelasan root dan permulaan pengelasan kedua, serta
Waktu maksimum antara selesainya pengelasan kedua dan pengelasan lainnya, harus
ditunjukan.
Spesifikasi harus menentukan apakah menggunakan penjepit harus bertipe internal atau
eksternal atau tidak diperlukan penjepit.
12.4.2.12 Cleaning
Spesifikasi harus menjelaskan pembersihan joint end dan interpass yang dibutuhkan.
12.4.2.13 Preheat
Metode, lebar yang akan dipanaskan, suhu minimum pada awal pengelasan, dan suhu
lingkungan minimum. Di bawah yang diperlukan pemanasan awal harus ditentukan.
12.4.2.14 PWHT
Metode, lebar area yang harus dipanaskan, suhu minimum dan maksimum, waktu pada suhu,
dan pengatur suhu. Metode untuk PWHT harus ditentukan.
Rentang kecepatan pengeasan, inch (mm) per menit, harus ditentukan untuk setiap lintasan.
Jenis pendinginan setelah pengelasan yang harus digunakan harus dipilih, seperti pendinginan
udara atau pendinginan paksa dengan air untuk memperlancar nondestruktif.Pemeriksaan dan
pelapisan sendi, serta suhu logam maksimum dimana pendinginan paksa diterapkan.
Faktor penting lainnya yang mungkin diperlukan untuk pengoperasian proses yang tepat atau
yang dapat mempengaruhi kualitas. Pekerjaan yang dihasilkan harus ditunjuk. Ini mungkin
termasuk lokasi dan sudut busur untuk pengelasan busur terendam,Jarak kontak-tabung-ke-
kerja, dan lebar dan frekuensi osilasi.
12.5 Essential Variabel
12.5.1 General
Welding Procedure harus dirubah dan dilakukan pengulangan pengecekan baru bila ada
perubahan aspek ( variable ) sesuai dengan yang tercantum pada 12.5.2. Jika terjadi perubahan
namun tidak terjadi pada variable yang tercantum atau terdaftar 12.5.2 maka tidak perlu adanya
pengecekan lagi hanya dilakukan revisi dan penambahan aspek pada laporan WPS untuk
menunjukan apasaja yang ditambah.
12.5.2.2 Material
Perubahan Material perlu dilakukan requalifikasi kembali dan suma material harus
masuk kedalam kelas carbon stell ( baik yang telah dirubah ), requalifikasi dilakukan karena
nilai SMYS yang mungkin saja berubah dan jenis PWHT material yang berbeda beda.
Semua perubahan dalam jenis sambungan baik itu spacing, root, grove, dan angle perlu
dilakukan requalifikasi sebab jenis sambungan menentukan kekuatan sambungan las.
Perubahan wall thicknes perlu dilakukan penevaluasian kembali guna mengetahui jenis
sambungan las, PWHT, nilai kekuatan sambungan dan material yang peru digunakan.
Arah las juga perlu direqqualifikasi jika terdapat perubahan arah gerakan busur saat
pengelasan.
Shelding gas perlu di requalifikasi jika ada perubahan jenis shelding gas yang
digunakan dan berapa flow rate yang dipakai saat pengelasan berdasarkan material las.
Beradasrkan AWS jumlah shelding flux ( lapisan ) perlu direqualifikasi juga bila ada
perubahan shelding gas.
Kecepatan pengelasan perlu di qualifikasi kembali jika ada perubahan teknik dan jenis
pengelasan karena setiap jenis pengelasan memiliki kecepatan efektif yang berbeda.
12.5.2.13 Preheat
Jika ada perubahan material las maka perlu diqualifikasi kembali jenis perlakuan
preheat yang akan dilakukan untuk mencegah adanya salah perlakuan.
12.5.2.14 PWHT
PWHT ( past welding heat treatment ) perlu direqualifikasi tergantung material yang
digunakan.
Water cooling perlu untuk direqualifikasi jika ada perubahan debit air atau waktu durasi
water cooling.
12.6 Qualification of Welding Equipment and Operators
12.6.1 General
Setiap operator pengelasan akan dinyatakan memenuhi syarat setelah memproduksi atau
membuat sebuah las an yang telah diterima atau disetujui dengan menggunakan prosedur
pengelasan yang memenuhi syarat. Barang yang sudah dilas akan di tes atau di uji dengan
metode DT, NDT, atau keduanya, dan akan dinyatakan memenuhi syarat dari 6.4 sampai 6.7
kecuali nick breaks(6.5.4) maka akan dinyatakan tidak memenuhi syarat. Sebuah kualifikasi
prosedur pengelasan harus secara manual atau menggunakan semi automatic pass sebagai
uraian atau rangkaian di 12.1, tes nick breaks pada 5.6.4 akan dibutuhkan sebagai bagian dari
kualifikasi petugas pengelasan. Tes tensile strength tidak boleh digantikan dengan tes nick
breaks (6.5.2) dan yang tidak disebutkan. Sebelum memulai pengelasan , setiap petugasharus
sudah menerima pelatihan yang memadai pada pengoperasian peralatan las. Jika prosedur
pengelasan melibatkan atau menggunakan lebih dari satu pengoperasian, petugas pengelasan
harus harus sudah dinyatakan memenuhi syarat pada jenis peralatan las yang digunakan dalm
memproduksi pengelasan. Perubahan hal-hal yang diperlukan pada 12.6.2 membutuhkan
kualifikasi ulang atau pembenaran oleh petugas pengelasan
Laporan harus dibuat dari tes yang diperlukan oleh 12.6 dan hasil rinci dari setiap tes.
Suatu bentuk yang mirip dengan itu ditunjukkan pada Gambar 6 harus digunakan. (Formulir
ini harus dikembangkan agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan tetapi harus cukup rinci
untuk menunjukkan bahwa tes kualifikasi memenuhi persyaratan standar ini.) Daftar operator
yang memenuhi syarat dan prosedur yang memenuhi syarat harus dipelihara. Operator
mungkin diperlukan untuk berkualifikasi kembali jika muncul pertanyaan tentang kompetensi
mereka.
Standar penerimaan untuk NDT harus sesuai dengan Section 9 atau, pada opsi
perusahaan, Annex A