Anda di halaman 1dari 6

Alloh sudah memberitahukan kepada kita tentang bagaimana kehidupan di akhirat.

Hal ini merupakan peringatan kepada semua manusia agar mempersiapkan dirinya
menghadapi masa itu dengan baik dengan amal sholih sehingga tidak menyesal.
Firmannya,
‫يآ أيها الذين آمنوا اتقوا هللا ولتنظر نفس ما قدمت لغد‬.

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Alloh dan hendaklah


setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk esok hari
(akhirat).”(Al-Hasyr: 18)
Berikut ini penyesalan-penyesalan di akhirat sebagai akibat dari amalan-amalan
manusia di dunia yang kami nukil dari artikel Ust. Abdulloh Hadhromy ‫حفظه هللا‬.

Penyesalan dengan redaksi “Ya Laitani”:

1. Penyesalan orang-orang munafik setelah menyaksikan kemenangan dan


kejayaan orang-orang beriman:

“Wahai kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan
yang besar (pula).” [Surat 4 An-Nisa’, ayat 73]

2. Penyesalan orang yang menyekutukan Allah setelah menyaksikan kerugiannya:

“Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.”


[Surat 18 Al-Kahfi, ayat 42]

3. Penyesalan orang yang menyimpang dari ajaran Rasulullah Muhammad


Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam pada hari kiamat nanti:

“Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” [Surat 25 Al-
Furqon, ayat 27]
4. Penyesalan orang yang salah dalam memilih sahabat sehingga menjadikannya
menyimpang dari ajaran Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi
Wa Sallam pada hari kiamat nanti:

“Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu
teman akrab(ku).”[Surat 25 Al-Furqon, ayat 28]

5. Penyesalan orang menerima catatan amalnya dengan tangan kirinya pada hari
kiamat nanti karena amal buruknya ketika di dunia:

“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia
berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).”
[Surat 69 Al-Haqqoh, ayat 25]

6. Penyesalan orang kafir pada hari kiamat nanti karena dibakar di neraka
selamanya:

“Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah.” [Surat 78 An-Naba’, ayat
40]

7. Penyesalan pada hari kiamat karena kurang dalam beramal kebaikan:

“Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku
ini.” [Surat 89 Al-Fajr, ayat 24]

Penyesalan dengan redaksi “Ya Laitana“:


8. Penyesalan ahli neraka:

“Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan
kami, serta menjadi orang-orang yang beriman.” [Surat 6 Al-An’am, ayat 27]

9. Penyesalan karena tidak taat kepada Allah dan RasulNya Muhammad


Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam:
“Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada
Rasul.” [Surat 33 Al-Ahzab, ayat 66]

Semuanya adalah harapan dan penyesalan yang telah terlambat pada saat itu..!

Saat ini, ketika kita masih di dunia dan ketika jiwa di kandung badan, kita masih
bisa memperbaikinya.. Masih ada waktu dan kesempatan untuk menjadi orang baik
dan menutup umur dengan yang terbaik, husnul khotimah..

Anda Si Mati Bisa Bicara

Saat ini kita belum merasakan mati

Tapi kedatangannya adalah pasti

Meskipun takseorangpun tahu, kapan maut menghampiri

Saat ini, belum ada yang kita sesali

Namun, boleh jadi ia datang esok hari

Saat penyesalan tak berguna lagi

Penyesalan, datangnya selalu belakangan. Masih beruntung jika masih ada kesempatan untuk
perbaiki diri. Bagaimana jika penyesalan setelah kita mati, disaat mustahil kesempatan
terulang kembali.?

Anda saja mereka yang telah mati bisa bicara.

Anda kita mendengar rintihan mereka.

Mungkin semua orang akan beriman.

Beruntunglah yang beriman pada ALLAH dan RasulNya yang telah memberikan
kabar penyesalan mereka orang-orang KAFIR dan Lalai
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu
pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh (obat) bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Qs. Yunus : 57)

Al-Qur'an adalah petunjuk, obat untuk melembutkan hati bagi yang membaca dan
merenungkan makna / hikmah didalamnya. Semoga kita bisa mengambil banyak pelajaran
yang sudah Allah Ta'ala berikan kepada kita dalam kitab suci-Nya, Al-Qur'anul karim.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada
seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku
berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada
dinding sampal hari mereka dibangkitkan. (Qs. Al Mu'minuun : 99-100)

"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa
Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu
kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

(Qs. Al Munaafiquun : 10-11)

"Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab
kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "YaTuhan kami, beri
tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit,
niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul."(Kepada
mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali
kamu tidak akan binasa?"(Qs. Ibrahim : 44)

"Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Quran itu, berkatalah orang-orang yang
melupakannya sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa
yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at yang akan memberi syafa'at bagi
kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang
lain dari yang pernah kami amalkan?." (Qs. Al A'raaf : 53)

"Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang
berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan
kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami
akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
yakin." (Qs. As Sajdah : 12)

"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka
berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat
Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman",(tentulah kamu melihat suatu
peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang
mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia,
tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan
sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka." (Qs. Al An'aam : 27-28)

"Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang pemimpinpun sesudah itu.
Dan kamu akan melihat orang-orang yang zalim ketika mereka melihat azab
berkata: "Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?" (Qs. Asy Syuura :44)

"Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah
menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah
sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" Yang demikian itu adalah karena
kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan.
Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." (Qs. Al
Mu'min: 11-12)

"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya
kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami
kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk
berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi
peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang
penolongpun." (Qs. Faathir : 37)

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya
berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama
Rasul." Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulanitu teman
akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah
datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia." (Qs. Al Furqaan :
27-29)

Saudaraku -semoga kita bukan termasuk yang disebutkan diatas dan semoga Allah
Ta'ala menyelamatkan kita-, pada ayat-ayat diatas Allah 'Azza Wa Jalla menceritakan
tentang keadaan orang-orang kafir dan orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah saat
kematian mendatangi mereka. Juga mengabarkan tentang ucapan dan permohonan mereka
agar dipulangkan kembali kedunia supaya bisa memperbaiki kerusakan yang selama ini
mereka tempuh dalam kehidupan dunia.

Saudaraku seiman.. ingatlah kehidupan ini hanyalah sementara, sebentar saja, maka
bersabarlah.. Allah Ta’ala berfirman : “Allah bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu
tinggal di bumi?”. Mereka menjawab: “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari,
maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.” Allah berfirman: “Kamu tidak
tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.” Maka
apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (Qs. Al Mu'minuun : 112-
115).
Masih ada waktu untuk memperbaiki diri, maka raihlah kemenangan.. belum terlambat
dengan (sebenar-benarnya) taubat dan beramal shaleh, mengikhlaskan ibadah hanya kepada
Allah 'Azza Wa Jalla.

"Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa. "Maka Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh
dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." (Qs. Al
Kahfi: 110).

SETELAH mengalami penyesalan dan menyampaikan harapan kepada Allah SWT agar
ditangguhkan ajalnya ketika sakratul maut, para maghrurin (yang tertipu dunia) kembali merasakan
penyesalan fase berikutnya yakni di alam barzah.
Di alam yang merupakan pintu gerbang akhirat ini, para maghrurin mulai merasakan panasnya
neraka yang didatangkan kepadanya setiap pagi dan sore sebagaimana yang dialami fir’aun dan
keluarganya (QS. Ghafir: 46).
Sesungguhnya setiap ada yang meninggal diantara kalian, akan didatangkan kepadanya tempat
duduknya setiap pagi dan sore, calon penghuni surga akan didatangkan tempat duduknya dari surga
dan calon penghuni neraka akan didatangkan dari neraka, kemudian dikatakan kepadanya “inilah
tempat dudukmu”sampai kamu dibangkikan Allah pada hari kiamat. (HR. Muslim).
Setelah kiamat terjadi dan padang mahsyar sudah dibentangkan, para maghrurin akan merasakan
berat dan dahsyatnya suasana padang mahsyar.
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu siksa yang dekat, pada hari manusia melihat
apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata:"Alangkah baiknya sekiranya
dahulu adalah tanah". (QS. Annaba’: 40).
Dalam suasana yang sangat menyiksa tersebut mereka akan melihat binatang-binatang yang juga
dibangkitkan Allah untuk menjalankan qishash.
Seekor anjing yang pernah ditanduk anjing ketika di dunia, akan dibangkitkan bersama kambing
tersebut untuk membalas dan setelah itu keduanya lansung mati kembali dan menjadi tanah.
Para maghrurin melihat hal itu dan ingin pula menjadi seperti binatang tersebut, sekedar diqishash
dan kemudian mati dan menjadi tanah. (tafsir al-Baghawi).
Penyesalan berikutnya datang tetkala mereka dihadapkan kepada Allah Rabbul Jalil. Dan seandainya
kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya.
Berfirman Allah: "Bukankah kebangkitan ini benar adanya?" mereka menjawab “benar, demi Tuhan
kami. Allah berfirman lagi “rasakanlah azab ini yang dahulu kamu dustakan. (QS. al-An’am: 30).
Kemudian setelah mereka dihalau dan dihadapkan ke nereka penyelasan kembali datang. Dan jika
kamu melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata:
"Kiranya kami dikembalikan dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang
yang beriman", . (QS. al-An’am: 27).
Fase terakhir dan yang sangat panjang adalah adalah penyesalan ketika sudah dilemparkan ke
neraka Allah SWT.
Ketika mereka tidak sedikitpun merasakan dingin dan minuman yang disediakan hanyalah air
mendidih dan nanah (QS. Annanab’ : 29), ketika makanannya yang disediakan adalah zaqqum yang
bagaikan cairan tembaga yang mendidih di perut (QS. Addukhkhan : 43-44), ketika pakaian yang
disedikakan berupa aspal yang panas (QS. Ibrahim : 50), ketika leher dibelenggu (QS. Ghafir : 71)
dan kaki diikat dengan rantai sepanjang 79 hasta (QS. al-Haqqah : 32).
Ketika itulah penyesalan panjang akan dialami para maghrurin.
Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan
kepalanya di hadapan Tuhannya,: "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka
kembalikanlah kami , kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang
yang yakin." (QS. Asasajadah : 12).

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Penyesalan di Alam


Barzah, http://bangka.tribunnews.com/2015/06/19/penyesalan-di-alam-barzah.

Editor: emil

Anda mungkin juga menyukai