Anda di halaman 1dari 34

DAFTAR ISI

Daftar Isi...........................................................................................................2

BAB 1 : PENDAHULUAN................................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................3

1.2 Deskripsi Proyek.........................................................................................................3

BAB 2 : ISI.....................................................................................................................6
2.1 Sistem Plumbing Air Bersih dan Air Kotor..................................................................6

2.2 Sistem Pencegahan Kebakaran.................................................................................10

2.3 Sistem Kelistrikan dan Penangkap Petir....................................................................15

2.4 Sistem Penghawaan dan Penerangan.......................................................................18

2.5 Sistem Transportasi Vertikal.....................................................................................23

2.6 Sistem Pengelolaan Air Kotor ( Recycling )...............................................................25

2.7 Sistem Komunikasi dan Keamanan...........................................................................27

BAB 3 : PENUTUP.......................................................................................................32
Ringkasan........................................................................................................................32

Daftar Pustaka.................................................................................................34

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Apartment ini berada di Margonda, Depok yang terletak di depan
kampus Universitas Indonesia dan dekat dengan Universitas Gunadarma
yang berada di Margonda.

PT. Adhi Persada Properti (APP) merupakan salah satu anak perusahaan
dari PT. Adhi Karya (Persero), Tbk sebagai hasil pengembangan kegiatan bisnis di
bidang properti. Pendirian secara resmi dilakukan pada tanggal 22 Mei 2002,
dimana pengembangan ini bertujuan untuk lebih memfokuskan diri pada
pengembangan, pemasaran dan pengelolaan property baik High Rise Building dan
Landed House.

3
1.2 Deskripsi Bangunan
Apartment ini memiliki 3 tower, yaitu Tower A, B, dan C. Dalam
pengamatan yang kami lakukan, kami hanya mengamati Tower C yang mana
tower paling baru selesai di bangun dan bisa ditinggali pada Agustus 2019.
Tower C memiliki 24 lantai yang terdiri dari :
 Basement ( motor dan mobil )
 Ground Floor ( Rukan dan Komersil )
 P1 ( Lantai 2 )
 P2 ( Lantai 3 )
 P3 ( Lantai 4 )
 Lantai 5 - 24 ( hunian )
 Rooftop ( Cafe & tempat peralatan )

Tower C memiliki jumlah kamar hunian sebanyak 939 unit yang terdiri dari
5 macam tipe kamar, yaitu Studio A, Studio B, Studio Corner, 1 Bedroom, dan 2
Bedroom. Lalu di lantai 5 juga terdapat kolam renang dan gym khusus untuk para
penghuni apartment di Tower C ini.

1.2.1 Denah Tipe Studio A 1.2.2 Denah Tipe Studio B

4
1.2.3 Denah Tipe Studio Corner

1.2.4 Denah Tipe 1 Bedroom

5
1.2.5 Denah Tipe 2 Bedroom

Spesifikasi bangunannya :

6
BAB 2

ISI

2.1. Sistem Plumbing Air Bersih dan Air Kotor

Di bangunan ini terdapat sistem air bersih, air kotor dan air bekas. Air
bersih adalah air yang layak pakai dan bersumber dari 100% dari PDAM. Air kotor
adalah air yang bersumber dari closet, seperti air urin dan feces. Sedangkan air
bekas adalah adalah air yang sudah tergabung dengan zat lain, seperti air bekas
cucian piring dan air bekas mandi.

2.1.1. Sistem Air Bersih

RWT Lt.
PDAM 22-24 Booster

Lt.
21 -
Gravitasi
Basem
ent
PDAM GWT TRANSFER

*GWT : Ground Water Tank

*RWT : Roof Water Tank

Pada bangunan ini di pakai sistem Downfeed Distribution System tanpa


pembagian zona distribusi, yaitu air dipompa dari GWT ke RWT, yang mana
pada kasus ini RWT dari PDAM, lalu langsung di distribusikan ke pengguna.
Pengguna di lantai 22-24 di distribusikan melalui booster pump dan dari
lantai 21-basement di alirkan melalui gravitasi.

7
Rumus Kapasitas GWT :

2.1.2. Sistem Air Kotor


Sistem air kotor di gedung ini merupakan sistem yang
menggunakan metode pengumpulan di suatu tempat pembuangan, yang
mana di gedung ini menggunakan STP ( Sewage Treatment Plant ).
Sewerage System adalah suatu sistem pengelolaan Air Limbah
mulai dari pengumpulan (Sewer), pengelolaan (Treatment), sampai
dengan pembuangan akhir (Disposal). Pada kasus ini, menurut
pengamatan kami, gedung ini menggunakan Sewarage System 2 pipa,
yaitu limbah dari WC / kloset dipisahkan dari limbah kamar mandi, cuci,
dan dapur. Selanjutnya limbah WC di salurkan ke septictank dan bersama
limbah kamar mandi, cuci, dan dapur dibuang ke peresapan air kotor.

2.1.2.1 Bagan Sewarage System 2 pipa

8
2.1.2.2 Kondisi STP pada 2.1.2.3 Tempat
gedung ini Pembuangan air kotor

2.1.2.4 Kondisi Alat saluran


pembuangan air ( WWTP )

9
2.2 Sistem Pencegahan Kebakaran

Pencegahan bahaya kebakaran yaitu segala usaha yang di lakukan agar


tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali.

2.2.1 Sistem deteksi awal (Early Warning Detection)


Secara otomatis memberikan alarm bahaya atau langsung
mengaktifkan alat pemadam. Dibagi atas dua bagian, yaitu :

Sistem deteksi awal terdiri dari :

- Alat Deteksi Awal ( Smoke Detector )


Mempunyai kepekaan yang tinggi dan akan memberikan alarm apabila
terjadi asap di ruang tempat alat itu dipasang.
- Alat Deteksi Nyala Api ( Flame Detector )
Mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara
menangkap sinar ultraviolet yang di pancarkan nyala api tersebut.
- Mendeteksi adanya bahaya kebakaran dengan cara membedakan
kenaikan temperatur ( panas ) yang terjadi di ruangan tersebut.

2.2.3 Sistem Sprinkler


Instalasi pipa pada sistem sprinkler berfungsi untuk mengatasi
kebakaran secara otomatis disetiap ruangan melalui Head Sprinkler.
Komponen Dalam Sprinkler :
1. Pipa pada sprinkler dipasang pada setiap lantai (dalam plafon) dengan
jarak 3-5 m, bila terjadi kebakaran pada salah satu latai maka panas api
dari titik kebakaran akan memecahkan Head Sprinkler.

10
2. Kepala sprinkler adalah bagian dari sprinkler yang berada pada ujung
jaringan pipa yang di letakan sedemikian rupa sehinngga akibat adanya
perubahan suhu tertentu akan memecahkan kepala sprinkler tersebut
dan akan memancarkan air secara otomatis,
Arah Pancaran :
 Kepala Sprinkler Pancaran Atas
 Kepala Sprinkler Pancaran Bawah
 Kepala Sprinkler Dinding.

2.2.2.1 Ruang peralatan 2.2.2.2 Sprinkler


untuk pemadam kebakaran
otomatis

2.2.3 Sistem Hydrant


Hydrant adalah sistem pemadam api yang menggunakan media air,
secara sistemnya tidak berbeda dengan sistem pompa air yang ada dirumah.
Berdasarkan tempat/lokasinya sistem hidran kebakaran dapat dibagi menjadi 2
macam, yaitu :
 Sistem Hydrant Gedung ( Indoor Hydrant Box )
IHB adalah hydrant yang terletak atau dipasang didalam bangunan.
Sistem serta peralatannya disediakan serta dipasang oleh pihak bangunan
atau gedung tersebut. IHB di gedung ini tersebar di basement serta lantai 5-
24.

11
 Sistem Hydrant Halaman ( Outdoor Hydrant Box )
OHB adalah hidran ini terletak diluar atau lingkungan bangunan,
sedangkan instalasi dan peralatan serta sumber air disediakan oleh pihak
pemilik bangunan. OHB di gedung ini berada di rooftop.

Instalasi pipa hydrant berfungsi untuk mengatasi dan menaggulangi


kebakaran secara manual dengan menggunakan hydrant box. Sistem hydrant
terdiri atas sebagai berikut :
 Tempat penyimpanan air (Reservoir)
Biasanya reservoir ini berbentuk satu tanki ataupun beberapa tangki yang
terhubung satu dengan yang lainnya.
 Sistem Distribusi
Pada sistem ini, diperlukan sistem distribusi yang menggunakan pipa untuk
menghubungkan sumber air hingga ke titik selang hydrant.
 Sistem pompa hydrant

Air keluar Tekanan turun Beri sinyal ke :

Jockey pump
( 13 -10 bar )

Electric pump
( 10 - 8 bar )

Diesel pump
( <8 bar / listrik mati baru nyala )

Inti cara kerja alat hydrant yang digunakan pada bangunan ini yaitu :

Sprinkler pecah /
Air keluar dari sprinkler
hydrant pilar dibuka /
/ pilar / valve
valve hydrant dibuka

* Supply hydrant dari GWT air bersih dan 2 seamess connection.

12
2.2.3.1 APAR di 2.2.3.2 APAR di 2.2.3.3 APAR di
depan lift ruang panel listrik ruang kontrol
CCTV

2.2.3.4 APAR di basement dan parkiran

2.2.3.5 Pipa-pipa untuk menyalurkan


air jika terjadi kebakaran

13
2.2.3.6 OHB di rooftop dan taman

2.2.3.7 IHB di basement dan lantai hunian

14
2.3 Sistem Kelistrikan dan Penangkap Petir
2.3.1 Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan di gedung ini bersumber 100% PLN untuk
semua kebutuhan listrik yang ada di apartment ini. Sistem yang digunakan
pada hunian adalah sistem paralel, sehingga jika 1 hunian mati listrik,
hunian yang lain tidak ikutan mati listrik. Pada gedung ini juga
menggunakan sistem seri pada ruangan panelnya saja.
Sistem rangakaian paralel adalah rangkaian yang disusun secara
berderet dan tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama dan
total arus adalah jumlahan arus yang melewati tiap komponen. Rangkaian
listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama
lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam
rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung
yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel
memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun
kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka
komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya
Ada juga supply listrik cadangan, yaitu genset. Genset di Tower
C ini berkapasitas 800 KVA. Genset digunakan hanya untuk fasilitas umum,
seperti parkiran, kolam renang, dan lobby utama serta di tiap hunian dapat
di backup oleh genset hanya untuk 1 lampu dan 1 stop kontak.

2.3.1.1 Genset

15
2.3.1.2 Panel-panel 2.3.1.3 Alat penyalur listrik
pengontrol listrik dari PLN

2.3.2 Penangkap Petir


Petir adalah suatu gejala listrik di atmosfir yang timbul bila
terjadi banyak kondensasi dari uap air dan ada arus udara naik yang kuat.
Sedangkan sistem penangkap petir adalah sistem yang mana petir di
tangkap oleh suatu alat penangkap petir tersebut kemudian dialirkan
melalui dinding bangunan dan dialirkan ke tanah.
Prinsip kerja dari penangkal petir adalah : saat muatan listrik
negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif
di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat
naik melalui kabel konduktor, menuju ke ujung batang penangkal petir.
Penangkap petir yang digunakan dibangunan ini adalah
penangkap petir elektrostatis yang merupakan penangkal petir modern
dengan menggunakan sistem E.S.E ( Early Streamer Emision ) yang terletak
di rooftop sebanyak 3 titik. Sistem E.S.E bekerja secara aktif dengan cara
melepaskan ion dalam jumlah besar ke lapisan udara sebelum terjadi
sambaran petir. Pelepasan ion ke lapisan udara secara otomatis akan
membuat sebuah jalan untuk menuntun petir agar selalu memilih ujung
terminal penangkap petir elektrostatis ini dari pada area sekitarnya.

16
Dengan sistem E.S.E ini akan meningkatkan area perlindungan
yang lebih luas dari pada sistem penangkal petir konvensional. Komponen
ini telah mendapat rekomendasi dari dinas tenaga kerja karena tidak
mengandung radiasi radio aktif yang dapat berbahaya bagi manusia yang
berada disekitarnya.

2.3.2.1 Perbedaan sistem penangkap petir

17
2.4 Sistem Penghawaan dan Penerangan
2.4.1 Sistem Penghawaan
Disekeliling gedung ini di lengkapi dengan jendela, sehingga
untuk penghawaan secara pasif ( alami ) dapat terdukung oleh alam.

2.4.1.1 Sistem penghawaan alami

Untuk penghawaan aktif ( buatan ) menggunakan sistem air


conditioner ( AC ) dan exhaust. AC digunakan pada setiap unit kamar, ruang
panel listrik dan genset, dan ruang kontrol lift. Sedangkan exhaust
digunakan pada kamar mandi di tiap unit kamar dan kamar mandi umum, di
ruang kontrol hydrant dan parkiran. Untuk tipe kamar Studio A, Studio B
dan Studio Corner hanya terdapat 1 unit AC yang diberikan oleh pihak
apartment, sedangkan untuk tipe kamar 1 bedroom dan 2 bedroom
diberikan 2 unit AC oleh pihak apartment.

Di ruang panel listrik dan genset, dan ruang kontrol lift tersebut
digunakan AC untuk mencegah overheat semua peralatan-peralatan yang
mengeluarkan hawa panas dari alat-alatnya. Serta AC di ruang-ruang
tersebut di nyalakan 24 jam nonstop.

18
2.4.2 Sistem Penerangan

Untuk penerangan pasif ( alami ), setiap sisi bangunan dilewati


oleh matahari karena bangunan menghadap timur - barat terhadap jalan
sehingga dari matahari terbit sampai matahari tenggelam setiap sisi
bangunan terkena pancaran sinar mataharinya.

Sistem penerangan di gedung ini menggunakan cahaya matahari


alami dan lampu buatan yang jenisnya bohlam dan lampu TL. Di setiap titik
yang berpotensi untuk gelap, diberi lampu untuk meneranginya. Untuk
jumlah lampu tiap unit kamarnya ada :

 Studio A, Studio B, dan Studio Corner ada 4 titik lampu yang disediakan
dan tersebar di balkon, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.
 1 bedroom ada 5 titik lampu yang disediakan dan tersebar di ruang
tamu, balkon, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi.
 2 bedroom ada 7 titik lampu yang disediakan dan tersebar di ruang
tamu, balkon, 2 kamar tidur, penghubung antar kamar, dapur, dan
kamar mandi.

2.4.2.2 Sistem penerangan alami

19
2.4.1 Sistem penghawaan alami dan buatan ( AC )

20
2.4.2 Sistem penerangan buatan

21
2.4.3 Sistem penerangan buatan dan alami

22
2.5 Sistem Transportasi Vertikal
Transportasi vertikal adalah alat yang bisa membawa manusia maupun
barang dari lantai bawah untuk naik ke atas dengan mudah. Jenis-jenis alat
transportasi vertikal pun bermacam-macam, seperti tangga biasa, lift, dan juga
eskalator. Jenis alat transportasi vertikal yang digunakan pada bangunan ini
adalah tangga biasa dan lift.
Lift adalah alat utama yang digunakan untuk transportasi vertikal dalam
bangunan gedung bertingkat banyak (Highrise Building). Lift ini memiliki bentuk
berupa tabung yang dapat mengangkut penumpang dan bergerak dari atas
kebawah atau dari bawah keatas secara mekanis dengan bantuan tenaga mesin.
Lift sendiri juga memiliki bermacam jenisnya. Yang pertama adalah
Passanger Elevator atau lift yang digunakan untuk mengangkut orang. Kedua
adalah Service elevator yaitu lift untuk pelayanan dan ketiga Freight Elevator atau
lift untuk barang.
Untuk bagian-bagiannya, lift terdiri oleh kereta (elevator car), kabel,
mesin elevator, alat pengontrol, beban pengimbang, rel (guide reil), ruang mesin,
dan pit lift (sumur per penahan).
Terdapat 5 buah lift di gedung ini, yaitu 4 lift penumpang dengan
kapasitas 16 orang ( 1350 kg ) dan 1 lift barang dengan kapasitas 18 orang ( 1500
kg ). Ruang kontrol lift berada di rooftop, sehingga segala mesin-mesin
elevatornya berada di ruang ini dengan AC yang 24 jam nonstop untuk
menghindari overheat pada mesin yang bisa mengakibatkan mesin mati secara
tiba-tiba.
Di sekeliling interior lift barang digunakan lapisan busa yang gunanya agar
benturan antar benda tidak terjadi secara keras, sehingga barang dan lift pun
tidak lecet ataupun rusak.

2.5.1 Lift

23
2.5.2 Interior lift barang 2.5.3 Tangga darurat

2.5.4 Ruang kontrol lift dan mesin-mesin elevator

24
2.6 Sistem Pengelolaan Air Kotor ( Recycling )

Air Bekas atau Air limbah domestik yang dimaksud yaitu air limbah yang
berasal dari usaha dan atau kegiatan (real estate) apartement ini . Air bekas atau
gray water yaitu air limbah dari bangunan, selain air limbah yang berasal dari
toilet air bekas memiliki potensi tersebut diolah dan didaur ulang berdasarkan
volumenya yang kontinyu dan kualitasnya yang memungkinkan diolah menjadi air
bersih yang siap untuk dipakai kembali.

Karakteristik air limbah, limbah cair setiap kegiatan memiliki karakteristik


yang berbeda - beda tergantung pada proses kegiatan yang dilakukan. Proses
pengelolaan air limbah di dorong oleh adanya antisipasi perubahan regulasi
kualitas air yang semakin ketat, ketersdiaan sumber daya air yang menipis dan
penekanan terhadap perlu nya penggunaan air kembali.

Tujuan dari daur air bekas pada apartement Taman Melati ini adalah
untuk melakukan penghematan biaya pemakaian air bersih (PDAM / fres water).
Saat ini daur ulang air limbah di beberapa daerah sudah lebih murah dibanding
menggunakan air PDAM, sehingga sudah banyak bangunan apartment yang
melakukan daur ulang limbah.

Berikut adalah bagan proses recycling water yang telah dijelaskan oleh
narasumber :

K. Mandi & dapur


Lantai
24-5,
P3, P2,
RWT P1, P2, & P3
P1,
&
Basement

STP ( basement )

Di olah untuk
dijadikan air daur
ulang

25
2.6.1 Pipa-pipa saluran air 2.6.2 Pipa-pipa saluran air yang menyalurkan
air lewat booster pum dan gravitasi

2.6.3 Recycle tank

26
2.7 Sistem Komunikasi dan Keamanan

Pada sistem komunikasi yang dipakai Apartement Taman Melati ini


yaitu memakai intercom sedangkan untuk keamanannya menggunakan
CCTV.

2.7.1 Sistem komunikasi ( Intercom )

Intercom atau yang lebih sering disebut airphone adalah alat


komunikasi yang digunakan pada lingkungan itu sendiri, misalkan intercom
di apartment ini hanya bisa menerima saluran telpon antar pengguna di
dalamnya saja.

Fungsi Intercom di lingkungan Apartement :

 Sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan informasi secara efektif


dari satu pihak kepihak lainnya.
 Memperluas saluran komunikasi dalam suatu instansi.
 Menghindari mondar-mandirnya para pegawai.
 Menghemat waktu dan tenaga sehingga meninggkatkan produktivitas
kerja pegawai.

2.7.2 Sistem Keamanan

Pemasangan CCTV di seluruh area Apartement Taman Melati


memiliki fungsi serta tujuan yang pastinya untuk menghindari kejahatan
yang seringkali terjadi. Faktornya hampir sama di mana para penjahat
mengincar barang berharga yang berada di tempat-tempat umum. Bahkan
dengan banyaknya peminat terhadap CCTV saat ini memunculkan ide kreatif
untuk menjual CCTV yang bisa ditempatkan di rumah. Hal ini juga untuk
menghindari maling atau perampok yang akan menghabisi barang-barang
yang ada di apartement.

Untuk keamanan hunian masing-masing, akses untuk naik lift,


masuk area hunian, dan masuk kamar hunian itu sendiri menggunakan kartu

27
akses yang hanya dimiliki tiap penghuni yang tinggal di sini dan staf
karyawan tertentu yang memiliki kartu aksesnya.

Fungsi serta tujuan pemasangan kamera CCTV pada Apartment


ini adalah :

 Mencegah pelaku kriminal yang kerap kali mengurungkan niat atau


merasa takut ketika melihat terpasangnya kamera CCTV.
 Memantau dengan mudah dalam memonitoring atau mengawasi situasi
serta kegiatan yang terjadi di lokasi yang terpasang kamera CCTV.
 Untuk meninjau peningkatan kinerja, CCTV dipasang di tiap-tiap sisi di
kantor atau perusahaan untuk meninjau pekerjaan yang dilakukan setiap
karyawan
 Penyelidikan akan lebih mudah untuk menunjang penyeledikan terhadap
tindak kejahatan yang terjadi dengan adanya CCTV.
 Semua kegiatan yang terekam CCTV dapat dijadikan bukti untuk aksi
kejahatan atau tindak kriminal

Tiap lantai terpasang pada 9 titik CCTV pada koridor dan untuk
diluar 9 titik tersebut terpasang juga pada :

o Pada masing masing lift


o Area fasilitas umum
o Area parkir
o Kolom renang
o Lobi

28
2.7.1 CCTV di fasilitas umum dan koridor

29
2.7.2 Ruang kontrol CCTV

30
2.7.3 Tempat untuk tap kartu akses untuk masuk

31
BAB 3

PENUTUP

Apartment Taman Melati Margonda terletak di Margonda, Depok. Pada


pengamatan kami kali ini, dari 3 tower yang ada, kami mengamati tower yang baru saja
diresmikan pada Agustus 2019, yaitu Tower C.

Di bangunan ini terdapat sistem air bersih, air kotor dan air bekas. Air bersih
adalah air yang layak pakai dan bersumber dari 100% dari PDAM. Sedangkan air kotor
itu menggunakan metode pengumpulan di suatu tempat, di apartment ini menggunakan
STP. Di STP, air bekas untuk daur ulang di olah dan air kotor langsung di salurkan keluar
untuk dibuang.

Pencegah kebakaran di gedung ini menggunakan beberapa sistem, yaitu sistem


deteksi awal seperti pendeteksi asap, sistem sprinkler, sistem hydrant OHB dan IHB, dan
menggunakan APAR ( alat pemadam api ringan ) disetiap sudut-sudut atau sisi-sisi
bahaya.

Sistem kelistrikan di gedung ini bersumber 100% PLN untuk semua kebutuhan
listrik yang ada di apartment ini. Sistem yang digunakan pada hunian adalah sistem
paralel, sehingga jika 1 hunian mati listrik, hunian yang lain tidak ikutan mati listrik. Pada
gedung ini juga menggunakan sistem seri pada ruangan panelnya saja. Untuk supply
listrik cadangannya menggunakan genset serta untuk sistem penangkap petirnya
menggunakan alat penangkap petir yang non konvensional, yaitu elektrostatis.

Disekeliling gedung ini di lengkapi dengan jendela, sehingga untuk penghawaan


secara pasif ( alami ) dapat terdukung oleh alam. Untuk penghawaan aktif ( buatan )
menggunakan sistem air conditioner ( AC ) dan exhaust. Sistem penerangan di gedung
ini menggunakan cahaya matahari alami dan lampu buatan yang jenisnya bohlam. Di
setiap titik yang berpotensi untuk gelap, diberi lampu untuk meneranginya.

32
Lift adalah alat utama yang digunakan untuk transportasi vertikal dalam
bangunan gedung bertingkat banyak (Highrise Building). Lift ini memiliki bentuk berupa
tabung yang dapat mengangkut penumpang dan bergerak dari atas kebawah atau dari
bawah keatas secara mekanis dengan bantuan tenaga mesin. Di gedung ini terdapat 4
lift penumpang dan 1 lift barang.

Air Bekas atau Air limbah domestik yang dimaksud yaitu air limbah yang berasal
dari usaha dan atau kegiatan (real estate) apartement ini . Air bekas atau gray water
yaitu air limbah dari bangunan, selain air limbah yang berasal dari toilet air bekas
memiliki potensi tersebut diolah dan didaur ulang berdasarkan volumenya yang
kontinyu dan kualitasnya yang memungkinkan diolah menjadi air bersih yang siap untuk
dipakai kembali.

Pada sistem komunikasi yang dipakai Apartement Taman Melati ini yaitu
memakai intercom sedangkan untuk keamanannya menggunakan CCTV. Intercom
adalah alat komunikasi yang digunakan pada lingkungan itu sendiri, misalkan intercom di
apartment ini hanya bisa menerima saluran telpon antar pengguna di dalamnya saja.

Sistem keamanan di gedung ini menggunakan CCTV di seluruh area Apartement


Taman Melati memiliki fungsi serta tujuan yang pastinya untuk menghindari kejahatan
yang seringkali terjadi. Untuk keamanan hunian masing-masing, akses untuk naik lift,
masuk area hunian, dan masuk kamar hunian itu sendiri menggunakan kartu akses yang
hanya dimiliki tiap penghuni yang tinggal di sini dan staf karyawan tertentu yang
memiliki kartu aksesnya.

33
DAFTAR PUSTAKA

 Wawancara oleh narasumber untuk memperoleh data-data yang tertera di makalah


ini.
 Dokumentasi langsung di lapangan untuk foto-foto yang tertera di makalah ini.
 Modul-modul materi yang telah diberikan oleh Bapak Nanang.
 https://gtmmargonda2.com/
 http://ebujug.blogspot.com/2015/11/pengertian-fungsi-dan-cara.html?m=1
 https://medium.com/@jualcctvonline/apa-saja-fungsi-dan-tujuan-pemasangan-
cctv-aa93ce0225fd

34

Anda mungkin juga menyukai