Petunjuk:
Mahasiswa dalam 1 kelas dibagi 5 kelompok. Tiap kelompok mengerjakan 1 soal kasus sesuai
nomor urut kelompoknya. Hasil pembahasan di kirim ke email susan_ndraha@yahoo.co.id
sebelum tgl 15 Mei 2010.
Pada hari Sabtu, 15 Mei 2010 pk. 13.00-14.00 kelima kelompok mempresentasikan hasil
pembahasannya dalam bentuk power point, dan coas IPD ukrida akan menjadi penyanggah dari
presentasi tersebut.
Kasus 1
Nn. A, 29 tahun datang dengan keluhan mata kuning sejak 1 minggu smrs. Perih pada ulu hati
(+), Mual (+), muntah (+). BAB frekuensi 1x/hari konsistensi lunak, warna kuning , darah(-),
lendir (-). Demam (-), sakit kepala (+).
Pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik, nyeri tekan epigatrium, hepar teraba membesar
1 jbac, 2 jbpx, kenyal, permukaan rata, tepi tajam, nyeri tekan ringan.
Hasil lab: SGOT: 725 U/L, SGPT: 1.170 U/L, Bilirubin direk : 8.9 mg/dl, Bilirubin indirek : 1.1
mg/dl, Bilirubin total: 10 mg/dl, Alkali fosfatase 212 u/l; Gamma GT 154 u/l,
1. Apakah Diagnosis kerja yang paling cocok untuk pasien ini?
2. Buat urutan DD/nya sesuai dengan kemungkinan yang paling besar
3. Tulis pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan sesuai urutan prioritas
4. Apakah pasien perlu dirawat? Berikan alasan anda!
5. Buat rencana pengobatan pasien ini
Kasus 2
Seorang laki-laki, 26 tahun datang tanpa keluhan, membawa hasil laboratorium. Pasien gagal
melamar kerja karena saat tes kesehatan didapatkan HBsAg positif. Pada pemeriksaan fisik tidak
ada kelainan. Laboratorium: SGOT 12 u/L, SGPT 11 u/L. Pasien ingin berobat agar dapat
diterima bekerja.
Pertanyaan:
1. Apakah ada pertanyaan/data yang diperlukan untuk melengkapi anamnesis?
2. Apakah Diagnosis kerja yang paling cocok untuk pasien ini?
3. Jelaskan rencana penatalaksanaan pasien ini
4. Tuliskan edukasi singkat yang anda berikan kepada pasien mengenai penyakitnya
dan prognosisnya
5. Bila perusahaan meminta rekomendasi anda sebagai dokter untuk menerima atau
menolak OS bekerja, bagaimana rekomendasi anda?
Kasus 3
Ny P,56 tahun datang dengan keluhan mata kuning sejak 1 minggu smrs. Mual (+) sehingga
makan hanya sedikit. BAB frekuensi 1x/hari konsistensi lunak, warna kuning , darah(-), lendir
(-). Demam (-). Pasien sedang dalam pengobatan TBC paru, dan sudah mimun obat rifampisin,
INH, pirazinamid dan etambutol sejak 1 bulan yl.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik, nyeri tekan epigatrium, hepar teraba membesar
1 jbac, 2 jbpx, kenyal, permukaan rata, tepi tajam, nyeri tekan ringan.
Hasil lab: SGOT: 725 U/L, SGPT: 1.170 U/L, Bilirubin direk : 3.9 mg/dl, Bilirubin indirek : 2.1
mg/dl, Bilirubin total: 6 mg/dl
1. Apakah Diagnosis kerja yang paling cocok untuk pasien ini?
2. Buat urutan DD/nya sesuai dengan kemungkinan yang paling besar
3. Tulis pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan sesuai urutan prioritas
4. Apakah pasien perlu dirawat? Berikan alasan anda!
5. Buat rencana pengobatan pasien ini
Kasus 4
Wanita, 53 tahun datang dengan keluhan BAB hitam cair 5 hari SMRS. BAB 2x sehari
banyaknya kira-kira satu gelas. BAK warna kuning jernih. Ada mual, tidak ada muntah. Os
pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya dan pernah dilakukan tindakan endoskopi ligasi.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran kompos mentis, TD 110 / 80 mmHg, Nadi 100x
njj.bjbbb/ menit, RR 20x / menit, Suhu 37,1oC, konjungtiva anemis, lien membesar S2,
Laboratorium : Hb 8,6 g / dL, Leukosit 7.400 / μL, Ht 19 %, Trombosit 153.000/ μL
1. Apakah Diagnosis kerja yang paling cocok untuk pasien ini?
2. Buat urutan DD/nya sesuai dengan kemungkinan yang paling besar
3. Tulis pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan sesuai urutan prioritas
4. Apakah pasien perlu dirawat? Berikan alasan anda!
5. Buat rencana pengobatan pasien ini
Kasus 5
Seorang laki - laki berumur 62 tahun datang dengan keluhan utama nyeri perut kanan atas sejak 1
minggu SMRS. Nyeri tidak berhubungan dengan makanan, tidak menjalar, terus menerus dan
kadang-kadang menghebat. Nyeri berkurang bila pasien minum ponstan. Ada mual, nasfu makan
turun, berat badan turun 6 kg dalam 6 bulan. Demam disangkal. Riwayat DMT2 sejak 48 tahun
yang lalu, sirosis hepatis sejak 6 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
CM-apati, konjungtiva anemis, sclera ikterik, kulit ikterus, spider nevi (+), hepar 2 jbac, 4 jbpx,
keras, tumpul, berbenjol, nyeri tekan ringan. Limpa Shuffner I. Shifting dullness negative. Pada
pemeriksaan lab didapat Hb=10,7 g/dl; Leukosit=3270/μL; Trombosit=65.600/μL;
Albumin=2,4g/dl; Globulin=3,3g/dl; Bilirubin total=4,98mg/dl; Alkaliphospatase= 455 IU/L;
SGOT=75 IU/L, AFP 560 ng/mL. Pada USG didapatkan Sirosis hati dengan SOL di lobus kiri
hati ukuran 9 cm
Pertanyaan:
1. Apakah Diagnosis kerja yang paling cocok untuk pasien ini? Jelaskan dasar
diagnosisnya
2. Jelaskan singkat, patofisiologi dari DM menjadi hepatoma
3. Buat staging berdasarkan OKUDA
4. Perlukan biopsi hati pada pasien ini? Jelaskan alasan anda
5. Berdasarkan algoritme penatalaksanaan, kasus ini sebaiknya:
a. Reseksi
b. Transplantasi
c. RFA
d. Lainnya: ………………………..
Jelaskan alasan anda