Anda di halaman 1dari 11

PENGAUDITAN PDE-SIA

“PENGUMPULAN & PENILAIAN BUKTI AUDIT DAN TEKNIK AUDIT


BERBANTUAN COMPUTER”

Kelas H2

Kelompok 4

Nama Kelompok :

Fuad Hadi Rahmattullah 2016310288


Giany A. Lay 2016310439
Sahidah 2016310459
Lailatul Badriyah 2016310486
Sintikhe R. Dere 2016310502
Winda Mayasari 2016310558

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas


Surabaya
2019
PENDAHULUAN

Dengan pengalaman , kompetensi dan keyakinannya auditor harus dapat menentukan


bukti audit yang mendukung pemeriksannya guna dapat memberikan pendapat atau melaporkan
temuan dan memberikan rekomendasinya. Auditing adalah proses untuk memperoleh/menilai
bukti tentang kegiatan (operasi) suatu organisasi/perusahaan apakah pelaksanaannya sudah
sesuai dengan kriteria/standard/aturan/ketentuan atau kebijakan yang telah ditetapkan. Meskipun
tujuan audit, ruang lingkup, dan pelaporan tipe audit berbeda-beda, pada dasarnya bukti lapangan
merupan dasar penting bagi pernyataan pendapat (opini) maupun temuan/rekomendasi auditor.
Bukti audit merupakan dasar bagi auditor dalam menentukan pendapat (opini) bagi audit laporan
keuangan atau laporan temuan/rekomendasi auditor internal. Kompetensi auditor sangat
menentukan kemampuannya dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti audit yang
ada. Bukti audit merupakan data utama (substansi), data pendukung dan semua informasi
penguat (informasi lain) yang tersedia bagi auditor dari kegiatan pemeriksaannya yang dapat
dipakai sebagai dasar yang layak untuk menyatakan opini atau memberikan rekomendasinya.
Dalam hal audit internal bukti dapat merupakan data yang jelas, tetapi mungkin juga bersifat
sesuatu yang bisa saja sudah lepas dari pandangan atau mungkin bahkan perlu digali dari
persepsi auditor terhadap penjelasan auditee.

Pada pendekatan audit dengan computer audit dilakukan dengan menggunakan computer
atau software untuk mendukung pelaksanaan pemeriksaan. Audit with the computer tidak saling
meniadakan dengan pendekatan audit yang lain maksudnya audit with the computer dapat
dilakukan dalam audit around maupun through the computer. Sebaliknya audit around the
computer maupun audit through the computer juga dapat dilakukan tanpa berbantuan computer.
Jadi audit with the computer mencakup penggunaan computer untuk pelaksanaan audit maupun
kegiatan dukungan lain/administrasi. Sedangkan TABK atau CAAT adalah hanya penggunaan
computer dalam pelaksanaan audit saja ( yaitu pengumpulan ) evaluasi bukti audit dengan testof
control dan substantive test tersebut.

PEMBAHASAN

System pengendalian merupakan salah satu bukti audit yang paling utama. Dalam menilai
system pengendalian intern, auditor harus memahami system dan kemudian
mendokumentasikannya utnuk dilakukan evaluasi lebih lanjut dokumentasi tentang pemahaman
pengendalian intern dapat dilakukan dengan menggunakan narrative, flowchart/diagram, dan
dengan Internal Control Quesioner atau kombinasi dari ketiganya. Pemeriksaan teknologi
informasi pada audit keuangan mencakup empat bidang utama yang pada dasarnya merupakan
pelaksanaan test of control yaitu :

 Membantu (supporting) staf audit keuangan.


 Mengaudit bidang-bidang lingkungan pengelolahan data yang mencakup bidang-bidang
sebagai berikut :
 Kepustakaan media penyimpanan data computer
 Kegiatan pusat data
 Dapartemen system dan pemrograman
 Pengamanan system dan dan online
 Pengendalian perubahan program aplikasi
 Administrasi database
 Pemrograman perangkat lunak system
 Pusat pelayanan computer
 Mengaudit program-program system aplikasi
 Mereview pengembangan system.

Bukti pemeriksaan dikumpulkan dengan sejumlah test dan prosedur yang bermacam-macam
jenis yaitu :

 Observasi atas kegiatan operasional perusahaan yang diperiksa dan para pegawainya.
 Pemeriksaan fisim atas kuantitas dan atau kondisi aktiva berwujud seperti peralatan,
persediaan barang atau uang kas.
 Konfirmasi atas ketelitian informasi dengan jalan komunikasi tertulis dengan pihak ketiga
yang independen.
 Pertanyaan yang ditujukan kepada para pegawai dari perusahaan yang diperiksa yang
sering dibantu dengan daftar pertanyaan atau checklist wawancara.
 Pengkalkulasian atau perhitungan kembali informasi kuantitatif mengenai catatan-catatan
dan laporan-laporan.
 Pemeriksaan bukti atau pemeriksaan ketelitian dokumen-dokumen dan catatan-catatan
terutama dengan jalan penelusuran atau pencarian jejak informasi melalui system
pengelolahan kepada sumbernya.
 Pemeriksaan analitis, hubungan-hubungan dan kecendurungan antara infornasi keuangan
dan informasi operasi agar dapat menemukan hal-hal yang harus diselidiki lebih lanjut.

Jenis Bukti Audit

1. Bukti langsung/tidak langsung


Bukti langsung adalah bukti audit bersifat fakta atau dokumen sah yang langsung terkait
dengan kegiatan pemeriksaan. Sedangkan bukti tidak langsung ialah bukti yang harus
disimpulkan sendiri oleh auditor berdasarkan bahan bukti tertentu.
2. Bukti utama (primer)/sekunder
Bukti utama ialah misalnya surat perjanjian atau kontrak, surat konfimasi asli tentang
piutang dari pelanggan, rekening koran dari bank. Sedangkan bukti sekunder ialah bila
surat-surat tersebut bukan yang asli melainkan copy dan bahkan kadang-kadang sudah
dengan coretan/tanda/tambahan dengan pen tulisan tangan. Bila auditor mengalami
kesulitan untuk membandingkan dengan aslinya maka bukti tersebut hanya dapat
digunakan jika ada data pendukungnya atau bukti penunjang sebagau pembanding atau
pencocokan.
3. Fakta/bukti hasil analisis
Prosedur analisis adalah salah satu teknik pengumpulan bukti audit yang dilaksanakan
auditor dengan cara melakukan perbandingan-perbandingan, misalnya penjualan dengan
laba, penjualan dengan rata-rata persediaan, guna memperoleh indikasi-indikasi sebagai
unsur keyakinan auditor.
4. Record/ testimonial evidence
Record evidence adalah bukti audit yang berwujud dokumentasi/catatan meliputi surat-
surat perjanjian atau kontrak, notulen rapat, catatan-catatan akuntansi atau keuangan
lainnya, akte atau dokumen lainnya yang dapat dianggap sebagai bukti audit. Testimonial
evidence adalah informasi yang diperoleh dari pihak atau orang tertentu dalam bentuk
tertulis maupun lisan.

Kualitas Bukti Audit

Salah satu aspek penting berkenaan dengan bukti audit adalah mutu bukti audit. Mutu bukti audit
merupakan kualitas atau ukuran dapat tidaknya suatu bukti digunakan sebagai bahan untuk
menarik konklusi (kesimpulan) guna pernyataan pendapat atau rekomendasi oleh auditor.
Kualitas bukti audit ditentukan oleh berbagai factor yaitu :

 Relenvansi
Bukti yang relevan adalah bukti harus terkait , relevan atau mempunyai hubungan logis
terhadap kriteria yang digunakan untuk tuuan pemeriksaan.
 Nilai penting ( materiality)
Materialitas bersifat relative, karena jenis kesalahan dan besar kecilnya nilai bukti akan
memperngaruhi sikap auditor dalam mengambil keputusan atau pendapat yang akan
dikemukannya dalam laporan pemeriksaan.
 Kompetensi bukti audit
Kompetensi bukti audit dipengaruhi oleh beberapa factor terutama dari sah tidaknya bukti
dan sumber dari mana bukti audit tersebut diperoleh.
 Kecukupan atau kelengkapan bukti
Untuk mengukur cukup/tidaknya bukti atau lengkap /tidaknya bukti audit yang
dikumpulkan agar bersifat subjektif jadi sifatnya relative. Cukup tidaknya atau apakah
suatu bukti sudah dianggap lengkapa atau belum bergantung kepada auditor yang
memerlukan informasi guna menarik kesimpulan hasil pemeriksaannya.
 Tapat waktu
Untuk memperoleh kesimpulan pada waktu yang telah ditentukan bukti audit juga harus
diperoleh pada saat yang tepat sesuai denga rencana yang telah ditetapkan. Timeliness
menunjukkan bukti-bukti tersebut dikumpulkan sesuai dengan periode yang dicakup
audit.
Pertimbangan Dalam Bukti

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh auditor didalam menetapkan bukti audit
yaitu:

 Dibidang hokum, pihak yang dituntut maupun penuntut mempunyai hak dan kesempatan
yang sama untuk mempertahankan kebenaran yang diyakininya atau untuk membela
dirinya dan kemudian hokum yang akan menentukan kebenaran berdasarkan bukti-bukti
yang dibahas dipengadilan berdasarkan keyakinannya.
 Auditor yang memerlukan bukti audit untuk tujuan pemeriksaan harus mengerti dan
menyadari bahwa tidak ada sesuatu hal yang pasti untuk tujuan tersebut.
 Bukti audit harus dicatat, dikelola, dan dievaluasi.
 Laporan hasil audit harus disertai lampiran bukti audit yang mendukung kesimpulan atau
pendapat yang diberikan oleh auditor.

Instrument Pemeriksaan

Terdapat berbagai teknik pemeriksaan yang bisa diterapkan dalam melaksanakan audit. Teknik-
teknik pemeriksaan tersebut antara lain ialah :

a. Observasi
Observasi adalah cara memeriksa dengan menggunakan panca indera terutama mata yang
dilakukan secara kontinyu selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan sesuatu
keadaan atau masalah. Teknik observasi akan membantu memperjelas pengertian
pemeriksaan mengenai kegiatan-kegiatan yang diperiksa. Observasi yang dilakukan
dalam kurun waktu tertentu pada suatu perusahaan misalnya dapat memberikan gambaran
sebagai berikut :
 Observasi yang dilakukan terhadap para petugas yang bekerja dilapangan
menunjukkan bahwa mereka berhenti bekerja sesudah lepas tengah hari,
pengawasan oleh atasannya praktis tidak ada, atau para petugas disuatu bagian
dalam perusahaan menunjukkan bahwa mereka menggunakan waktu yang
terlampau lama untuk makan siang tanpa izin dan bercakap-cakap panjang lebar
mengenai urusan pribadi ditempat pekerjaannya.
 Observasi yang dilakukan terhadap kelompok pekerja dibagian pemeliharaan
aktiva menunjukkan bahwa mereka terlambat mulai bekerja dan peluang jauh
sebelum waktunya, cara kerjanya semrawut dan tidak ada patokan untuk
mengukur produktivitas.
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pemeriksaan berupa Tanya-jawab secara lisan antara
auditor dengan auditee untuk memperoleh bahan bukti audit. Tanya jawab dapat
dilakukan secara lisan atau tertulis meskipun banyak bukti yang bisa diperoleh melalui
cara ini namun hasilnya tidak dianggap memuaskan bila bukan berasal dari sumber yang
independen. Oleh karena itu bila pemeriksa memperoleh bukti atau informasi melalui
Tanya-jawab dengan pihak yang terlibat, pemeriksa perlu mengusahakan pula bukti
penunjang lainnya dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang lain.
c. Kuesioner
Kuesioner terbuka adalah teknik pengumpulan fakta dengan format jawaban tertulis yang
lebih bersifat umum. Kuesioner terbuka mempunyai tujuan yang sama dengan
wawancara. Sedangkan kuesioner tertutup merupakan teknik yang bermanfaat untuk
mengumpulkan jawaban pertanyaan dari sejumlah besar responden.
d. Konfirmasi
Konfirmasi merupakan upaya untuk memperoleh informasi/penegasan dari sumber lain
yang independen baik secara lisan maupun tertulis dalam rangka pembuktian
pemeriksaan. Konfirmasi dapat dilakukan terhadap berbagai hal misalnya :
 Konfirmasi mengenai uang muka/ kas bon kepada pegawai yang bersangkutan
 Konfirmasi untuk persediaan yang disimpan pada pihak ketiga
 Konfirmasi untuk menentukan kebenaran saldo piutang kepada para debitur.
e. Inspeksi fisik
Inspeksi merupan cara memeriksa dengan memakai panca indera terutama mata untuk
memperoleh bukti atas suatu keadaan atau suatu masalah pada saat tertentu inspeksi
merupakan usaha pemeriksa untuk memperoleh bukti-bukti secara langsung kata
langsung disini berarti pemeriksa sendiri harus berada di tempat dimana keadaan atau
masalah tersebut ingin dibuktikan.
f. Prosedur analisis
Analisis artinya memcah atau menguraikan suatu keadaan atau masalah ke dalam
beberapa bagian atau elemen dan memisahkan bagian tersebut untuk digabungkan dengan
keseluruhan atau dibandingkan dengan yang lain dengan analisis pemeriksa dapat melihat
hubungan penting antara satu unsur dengan unsur lainnya.
g. Perbandingan
Perbandingan adalah usaha mencari kesamaan dan perbedaan antara dua atau lebih gejala
atau keadaan.
h. Penelaahan dokumen
Pada saat menelaah dokumen perlu diingat bahwa system umumnya tidak beroperasi dan
dijalankan sesuai yang didokumentasikan. Dalam beberapa situasi perubahan-perubahan
dapat dibuat dalam system tanpa pemutakhiran atas dokumen-dokumen yang terkait.
Oleh karena itu auditor tidak dapat mendasarkan sepenuhnya pada dokumentasi saat
memahami operasi system.

Performance Measurement Tools

Performance measurement tools adalah merupakan tools pendukung bagi auditor dalam
memperoleh bahan bukti audit yang berkaitan dengan efisiensi system. Auditor dapat
menggunakannya dalam melakukan diagnose problem dan terapi system yang sudah operasional
serta memperkirakan parameter yang diperlukan dalam menyusun model analisis-simulasi
kinerja system. Beberapa hal yang perlu dipahami oleh auditor adalah :

 Indicator kinerja untuk menentukan system bekerja dengan baik atau tidak.
 Parameter workload untuk menentukan sumberdaya yang diperlukan
 Parameter system yang dapat dipergunakan oleh auditor untuk menentukan factor-faktor
yang mempengaruhi kinerja system dan kaitannya dengan workload.

ISACA Audit Guidelines

Dalam IS Audit Guidelines disinggung pula mengenai bukti audit. Berbagai bukti audit lain,
selain yang disinggung diatas menurut guidelines adalah :

 Observed processes and existence of physical items ( misalnya media yag disimpan
dilokasi offsite storage, computer room security )
 Documentary audit evidence
 Representations atau hasil pemeriksaan
 Hasil analisis auditor

Evaluasi Bukti Pemeriksaan

Setelah bukti-bukti audit dikumpulkan auditor harus mengevaluasi seluruh isi dari bukti-bukti
tersebut sesuai dengan tujuan dari audit.

 Evaluasi asset saveguarding & data integrity


Untuk mengukur seberapa baik saveguarding assets maupun data integrity, auditor
memerlukan skala pengukuran karena keamanan assets dan data integrity nukan sesuatu
yang ukurannya mutlak jelek dan mutlak baik tetapi berada dalam rentang keduannya.
Tingkat keamanan asset dapat diukur dari expected loss jika asset rusak, dicuri, atau
digunakan oleh orang yang tidak berwenang atau untuk tujuan yang salah. Ukuran data
integrity bergantung pada tujuan audit dan jenis datanya sendiri, salah satu fokusnya ialah
seberapa jauh internal control dapat mempreventif/deteksi/koreksi terhadap adanya
kemungkinan kesalahan data.
 Evaluasi efektivitas system
Tujuan evaluasi efektivitas system adalah untuk mengukur seberapa bagus system
memenuhi kebutuhan para penggunanya. Dalam mengevaluasi efektivitas system
ditempuh enam tahap yaitu : identifikasi tujuan/manfaat system yang ingin dicapai, pilih
pengukuran yang akan digunakan, identifikasi sumber datanya, tentukan ex-ante values
dalam pengukuran, tentukan ex-post values pengukuran, dan mengukur the system
impact berdasarkan pembandingan penilaian ex-ante dan ex-post tersebut.
 Evaluasi kegunaan
Evaluasi manfaat dapat dilakukan dengan menilai apakah :
 Komputerisasi memudahkan penyelesaian pekerjaan
 Komputerisasi meningkatkan kinerja
 Komputerisasi meningkatkan produktivitas
 Komputerisasi meningkatkan efektivitas
 Komputerisasi mempermudah bekerja
 System informasi berguna dalam pelaksanaan tugasnya.
 Evaluasi kemudahan pakai
Untuk menentukan apakah suatu system aplikasi mudah dipakai atau ukuran kemudahan
pemakaian aplikasi adalah :
 System mudah dipelajari
 System bekerja seperti yang diharapkan/dipikirkannya
 System aplikasinya jelas dan mudah dipahami
 Evaluasi efektivitas ekonomis
Sedangkan untuk mengevaluasi efektivitas ditinjau dari sudut pandang secara ekonomis
dapat dinilai dalam beberapa aspek berikut yaitu identifikasi benefit of IS, bandingkan
manfaat dengan biaya, tentukan nilai the NPV of the IS.
 Evaluasi efisiensi system
Indeks kinerja pengukuran efisiensi dapat dibedakan dalam empat jenis
 Indicator ketepatan waktu seberapa cepat system menyajikan output yang
dibutuhkan oleh ussers
 Indicator throughput mengukur seberapa banyak yang dilakukan system dalam
periode waktu tertentu
 Indicator utilization untuk mengukur tingkat kesibukan system
 Indicator reliability untuk mengukur tingkat ketersediaan/kesiapan system untuk
memproses the user’s workload.

Secara lebih rinci kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu
computer dalam pelaksanaan audit adalah :

 Audit sampling, dalam audit sampling ini computer dapat berperan dalam menghitung
parameter sample, memilih sample dan menilai hasil sample.
 Simulasi, computer digunakan dalam menilai software yang dimiliki oleh klien.
 Pengumpulan data yang akan diuji
 Penelaahan analitis
 Penyusunan ketas kerja pemeriksaan
 Kalkulasi, pembandingan, dan manipulasi data lainnya akan menjadi lebih akurat
 Kalkulasi telaah analitis akan lebih efisien dan lingkupnya dapat diperluas
 Informasi proyek akan lebih mudah dihasilkan dan dianalisis
 Korespndensi audit standard
 Dengan dukungan computer moral dan produktivitas biaya dapat ditingkatkan dengan
mengurangi waktu untuk tugas-tugas klerikal
PENGENDALIAN INTERN & PROSEDUR AUDIT
No Bidang Pengendalian Yang Diaudit Dengan Bukti Audit
1 Perencanaan organisasi , IT-plan Manual Dokumen planning,
maupun operation risalah rapat direksi
2 Prosedur pengembangan aplikasi, Manual Hasil observasi, cek
dokumentasi , review, testing, dan dokumentasi, hasil
approving sistems atau program dan wawancara
perubahan
3 Pengendalian mesin/ Computer Produk pabrikan
equipment/hardware/ system software computer/ software
house sudah
dilengkapi
pengendalian
4 Pengendalian access equipment dan Manual / komputer Hasil interview
data mendalam dengan
teknisi atau cek
dengan software.
5 Pengendalian menyeluruh terkait manual Observasi, bukti
dengan data dan prosedur yang dokumentasi, SOP,
mungkin berdampak dengan wawancara dan
keseluruhan operasi komputer sebagainya.

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

Teknik Uraian Contoh


Data uji Data uji dientri untuk data Transaksi-transaksi
yang absah dan yang tidak penggajian yang nomor
abash identifikasi karyawannya
absah/tidak absah
Fasilitas pengujian terpadu- ITF mencakup penggunaan Transaksi-transaksi
integrated test facility data uji dan pembuatan record penggajian untuk karyawan
fiktif dalam file master system fiktif diproses secara
computer bersamaan dengan transaksi-
transaksi penggajian yang
abash
Simulasi parallel Pemrosesan data nyata melalui Penghitungan penyusutan
program audit. Keluaran diversifikasi melalui
simulasi dan keluaran nyata pemrosesan file master aktiva
kemudian dibandingkan tetap dengan program audit
Perangkat lunak audit Program computer yang Auditor menggunakan
memungkinkan computer program computer untuk
digunakan sebagai alat audit mengambil data dari file
master
Generalized audit software GAS merupakan perangkat Auditor mneggunakan GAS
(GAS) perangkat lunak lunak audit yang dirancang untuk hal-hal yang tidak biasa
computer secara khusus untuk
memungkinkan auditor
memproses data yang
berkaitan dengan audit
Kegiatan audit terprogram Kegiatan audit khusus dalam Unsur-unsur data yang
embedded audit rountines program computer sehingga dikecualikan dari uji edit yang
(tersimpan dalam program) data transaksi dapat dianalisis tercakup dalam program
ditulis dalam file audit khusus
Catatan diperluas Modifikasi program untuk Program gaji dimodifikasi
mengumpulkan data yang untuk mengumpulkan data
berkaitan dengan audit yang berkaitan dengan
pembayaran lembur
Snapshot Modifikasi program untuk Program penggajian
membuat keluaran data yang dimodifikasi untuk membuat
berkaitan dengan audit keluaran data yang berkaitan
dengan pembayaran lembur
Penjejakan Penjejakan memberikan jejak Program gaji dijejaki untuk
audit rinci mengenai instruksi jika uji edit tertentu
yang telah dilakukan selama dilaksanakan secara tepat
operasi program
Bagan arus pengendalian Bagan arus analitis atau Auditor menyajikan bagan
teknik-teknik grafis yang arus analitis untuk menelaah
digunakan untuk menjelaskan pengendalian dalam system
pengendalian dalam sistem aplikasi penggajian
Pemetaan ( mapping ) Perangkat lunak khusus yang Pelaksanaan program dengan
digunakan untuk memonitor data uji sebagai masukan
pelaksanaan program dipetakan untukan
menunjukkan seberapa
ekstensifnya input data
menguji program tersebut
Audit dengan software Melaksanakan audit dengan Data di down load ke file pada
package/application berbantuan computer, program aplikasi tersebut
khususnya dengan paket-paket untuk diuji dalam beberapa hal
program aplikasi seperi misalnya cek duplikasi data,
Microsoft excel dan access cek nilai limit, dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai