Kelas H2
Kelompok 4
Nama Kelompok :
Pada pendekatan audit dengan computer audit dilakukan dengan menggunakan computer
atau software untuk mendukung pelaksanaan pemeriksaan. Audit with the computer tidak saling
meniadakan dengan pendekatan audit yang lain maksudnya audit with the computer dapat
dilakukan dalam audit around maupun through the computer. Sebaliknya audit around the
computer maupun audit through the computer juga dapat dilakukan tanpa berbantuan computer.
Jadi audit with the computer mencakup penggunaan computer untuk pelaksanaan audit maupun
kegiatan dukungan lain/administrasi. Sedangkan TABK atau CAAT adalah hanya penggunaan
computer dalam pelaksanaan audit saja ( yaitu pengumpulan ) evaluasi bukti audit dengan testof
control dan substantive test tersebut.
PEMBAHASAN
System pengendalian merupakan salah satu bukti audit yang paling utama. Dalam menilai
system pengendalian intern, auditor harus memahami system dan kemudian
mendokumentasikannya utnuk dilakukan evaluasi lebih lanjut dokumentasi tentang pemahaman
pengendalian intern dapat dilakukan dengan menggunakan narrative, flowchart/diagram, dan
dengan Internal Control Quesioner atau kombinasi dari ketiganya. Pemeriksaan teknologi
informasi pada audit keuangan mencakup empat bidang utama yang pada dasarnya merupakan
pelaksanaan test of control yaitu :
Bukti pemeriksaan dikumpulkan dengan sejumlah test dan prosedur yang bermacam-macam
jenis yaitu :
Observasi atas kegiatan operasional perusahaan yang diperiksa dan para pegawainya.
Pemeriksaan fisim atas kuantitas dan atau kondisi aktiva berwujud seperti peralatan,
persediaan barang atau uang kas.
Konfirmasi atas ketelitian informasi dengan jalan komunikasi tertulis dengan pihak ketiga
yang independen.
Pertanyaan yang ditujukan kepada para pegawai dari perusahaan yang diperiksa yang
sering dibantu dengan daftar pertanyaan atau checklist wawancara.
Pengkalkulasian atau perhitungan kembali informasi kuantitatif mengenai catatan-catatan
dan laporan-laporan.
Pemeriksaan bukti atau pemeriksaan ketelitian dokumen-dokumen dan catatan-catatan
terutama dengan jalan penelusuran atau pencarian jejak informasi melalui system
pengelolahan kepada sumbernya.
Pemeriksaan analitis, hubungan-hubungan dan kecendurungan antara infornasi keuangan
dan informasi operasi agar dapat menemukan hal-hal yang harus diselidiki lebih lanjut.
Salah satu aspek penting berkenaan dengan bukti audit adalah mutu bukti audit. Mutu bukti audit
merupakan kualitas atau ukuran dapat tidaknya suatu bukti digunakan sebagai bahan untuk
menarik konklusi (kesimpulan) guna pernyataan pendapat atau rekomendasi oleh auditor.
Kualitas bukti audit ditentukan oleh berbagai factor yaitu :
Relenvansi
Bukti yang relevan adalah bukti harus terkait , relevan atau mempunyai hubungan logis
terhadap kriteria yang digunakan untuk tuuan pemeriksaan.
Nilai penting ( materiality)
Materialitas bersifat relative, karena jenis kesalahan dan besar kecilnya nilai bukti akan
memperngaruhi sikap auditor dalam mengambil keputusan atau pendapat yang akan
dikemukannya dalam laporan pemeriksaan.
Kompetensi bukti audit
Kompetensi bukti audit dipengaruhi oleh beberapa factor terutama dari sah tidaknya bukti
dan sumber dari mana bukti audit tersebut diperoleh.
Kecukupan atau kelengkapan bukti
Untuk mengukur cukup/tidaknya bukti atau lengkap /tidaknya bukti audit yang
dikumpulkan agar bersifat subjektif jadi sifatnya relative. Cukup tidaknya atau apakah
suatu bukti sudah dianggap lengkapa atau belum bergantung kepada auditor yang
memerlukan informasi guna menarik kesimpulan hasil pemeriksaannya.
Tapat waktu
Untuk memperoleh kesimpulan pada waktu yang telah ditentukan bukti audit juga harus
diperoleh pada saat yang tepat sesuai denga rencana yang telah ditetapkan. Timeliness
menunjukkan bukti-bukti tersebut dikumpulkan sesuai dengan periode yang dicakup
audit.
Pertimbangan Dalam Bukti
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh auditor didalam menetapkan bukti audit
yaitu:
Dibidang hokum, pihak yang dituntut maupun penuntut mempunyai hak dan kesempatan
yang sama untuk mempertahankan kebenaran yang diyakininya atau untuk membela
dirinya dan kemudian hokum yang akan menentukan kebenaran berdasarkan bukti-bukti
yang dibahas dipengadilan berdasarkan keyakinannya.
Auditor yang memerlukan bukti audit untuk tujuan pemeriksaan harus mengerti dan
menyadari bahwa tidak ada sesuatu hal yang pasti untuk tujuan tersebut.
Bukti audit harus dicatat, dikelola, dan dievaluasi.
Laporan hasil audit harus disertai lampiran bukti audit yang mendukung kesimpulan atau
pendapat yang diberikan oleh auditor.
Instrument Pemeriksaan
Terdapat berbagai teknik pemeriksaan yang bisa diterapkan dalam melaksanakan audit. Teknik-
teknik pemeriksaan tersebut antara lain ialah :
a. Observasi
Observasi adalah cara memeriksa dengan menggunakan panca indera terutama mata yang
dilakukan secara kontinyu selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan sesuatu
keadaan atau masalah. Teknik observasi akan membantu memperjelas pengertian
pemeriksaan mengenai kegiatan-kegiatan yang diperiksa. Observasi yang dilakukan
dalam kurun waktu tertentu pada suatu perusahaan misalnya dapat memberikan gambaran
sebagai berikut :
Observasi yang dilakukan terhadap para petugas yang bekerja dilapangan
menunjukkan bahwa mereka berhenti bekerja sesudah lepas tengah hari,
pengawasan oleh atasannya praktis tidak ada, atau para petugas disuatu bagian
dalam perusahaan menunjukkan bahwa mereka menggunakan waktu yang
terlampau lama untuk makan siang tanpa izin dan bercakap-cakap panjang lebar
mengenai urusan pribadi ditempat pekerjaannya.
Observasi yang dilakukan terhadap kelompok pekerja dibagian pemeliharaan
aktiva menunjukkan bahwa mereka terlambat mulai bekerja dan peluang jauh
sebelum waktunya, cara kerjanya semrawut dan tidak ada patokan untuk
mengukur produktivitas.
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pemeriksaan berupa Tanya-jawab secara lisan antara
auditor dengan auditee untuk memperoleh bahan bukti audit. Tanya jawab dapat
dilakukan secara lisan atau tertulis meskipun banyak bukti yang bisa diperoleh melalui
cara ini namun hasilnya tidak dianggap memuaskan bila bukan berasal dari sumber yang
independen. Oleh karena itu bila pemeriksa memperoleh bukti atau informasi melalui
Tanya-jawab dengan pihak yang terlibat, pemeriksa perlu mengusahakan pula bukti
penunjang lainnya dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang lain.
c. Kuesioner
Kuesioner terbuka adalah teknik pengumpulan fakta dengan format jawaban tertulis yang
lebih bersifat umum. Kuesioner terbuka mempunyai tujuan yang sama dengan
wawancara. Sedangkan kuesioner tertutup merupakan teknik yang bermanfaat untuk
mengumpulkan jawaban pertanyaan dari sejumlah besar responden.
d. Konfirmasi
Konfirmasi merupakan upaya untuk memperoleh informasi/penegasan dari sumber lain
yang independen baik secara lisan maupun tertulis dalam rangka pembuktian
pemeriksaan. Konfirmasi dapat dilakukan terhadap berbagai hal misalnya :
Konfirmasi mengenai uang muka/ kas bon kepada pegawai yang bersangkutan
Konfirmasi untuk persediaan yang disimpan pada pihak ketiga
Konfirmasi untuk menentukan kebenaran saldo piutang kepada para debitur.
e. Inspeksi fisik
Inspeksi merupan cara memeriksa dengan memakai panca indera terutama mata untuk
memperoleh bukti atas suatu keadaan atau suatu masalah pada saat tertentu inspeksi
merupakan usaha pemeriksa untuk memperoleh bukti-bukti secara langsung kata
langsung disini berarti pemeriksa sendiri harus berada di tempat dimana keadaan atau
masalah tersebut ingin dibuktikan.
f. Prosedur analisis
Analisis artinya memcah atau menguraikan suatu keadaan atau masalah ke dalam
beberapa bagian atau elemen dan memisahkan bagian tersebut untuk digabungkan dengan
keseluruhan atau dibandingkan dengan yang lain dengan analisis pemeriksa dapat melihat
hubungan penting antara satu unsur dengan unsur lainnya.
g. Perbandingan
Perbandingan adalah usaha mencari kesamaan dan perbedaan antara dua atau lebih gejala
atau keadaan.
h. Penelaahan dokumen
Pada saat menelaah dokumen perlu diingat bahwa system umumnya tidak beroperasi dan
dijalankan sesuai yang didokumentasikan. Dalam beberapa situasi perubahan-perubahan
dapat dibuat dalam system tanpa pemutakhiran atas dokumen-dokumen yang terkait.
Oleh karena itu auditor tidak dapat mendasarkan sepenuhnya pada dokumentasi saat
memahami operasi system.
Performance measurement tools adalah merupakan tools pendukung bagi auditor dalam
memperoleh bahan bukti audit yang berkaitan dengan efisiensi system. Auditor dapat
menggunakannya dalam melakukan diagnose problem dan terapi system yang sudah operasional
serta memperkirakan parameter yang diperlukan dalam menyusun model analisis-simulasi
kinerja system. Beberapa hal yang perlu dipahami oleh auditor adalah :
Indicator kinerja untuk menentukan system bekerja dengan baik atau tidak.
Parameter workload untuk menentukan sumberdaya yang diperlukan
Parameter system yang dapat dipergunakan oleh auditor untuk menentukan factor-faktor
yang mempengaruhi kinerja system dan kaitannya dengan workload.
Dalam IS Audit Guidelines disinggung pula mengenai bukti audit. Berbagai bukti audit lain,
selain yang disinggung diatas menurut guidelines adalah :
Observed processes and existence of physical items ( misalnya media yag disimpan
dilokasi offsite storage, computer room security )
Documentary audit evidence
Representations atau hasil pemeriksaan
Hasil analisis auditor
Setelah bukti-bukti audit dikumpulkan auditor harus mengevaluasi seluruh isi dari bukti-bukti
tersebut sesuai dengan tujuan dari audit.
Secara lebih rinci kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu
computer dalam pelaksanaan audit adalah :
Audit sampling, dalam audit sampling ini computer dapat berperan dalam menghitung
parameter sample, memilih sample dan menilai hasil sample.
Simulasi, computer digunakan dalam menilai software yang dimiliki oleh klien.
Pengumpulan data yang akan diuji
Penelaahan analitis
Penyusunan ketas kerja pemeriksaan
Kalkulasi, pembandingan, dan manipulasi data lainnya akan menjadi lebih akurat
Kalkulasi telaah analitis akan lebih efisien dan lingkupnya dapat diperluas
Informasi proyek akan lebih mudah dihasilkan dan dianalisis
Korespndensi audit standard
Dengan dukungan computer moral dan produktivitas biaya dapat ditingkatkan dengan
mengurangi waktu untuk tugas-tugas klerikal
PENGENDALIAN INTERN & PROSEDUR AUDIT
No Bidang Pengendalian Yang Diaudit Dengan Bukti Audit
1 Perencanaan organisasi , IT-plan Manual Dokumen planning,
maupun operation risalah rapat direksi
2 Prosedur pengembangan aplikasi, Manual Hasil observasi, cek
dokumentasi , review, testing, dan dokumentasi, hasil
approving sistems atau program dan wawancara
perubahan
3 Pengendalian mesin/ Computer Produk pabrikan
equipment/hardware/ system software computer/ software
house sudah
dilengkapi
pengendalian
4 Pengendalian access equipment dan Manual / komputer Hasil interview
data mendalam dengan
teknisi atau cek
dengan software.
5 Pengendalian menyeluruh terkait manual Observasi, bukti
dengan data dan prosedur yang dokumentasi, SOP,
mungkin berdampak dengan wawancara dan
keseluruhan operasi komputer sebagainya.