Psikoterapi Dinamik
Psikoterapi Dinamik
Merupakan sebuah metode terapi yang diterapkan dari teori Sigmund Freud. Teori
psikoanalitik telah secara berulang diperbaiki dan ditinjau ulang selama satu abad terakhir,
namum prinsip dari psikoterapi dinamik tetap merupakan eksplorasi bertahap yang serupa
dengan pemikiran dan konflik pasien yang sebelumnya tidak secara langsung dapat diakses
oleh pikiran sadar.
Bagaimana suatu penyakit dipandang
Gejala yang jelas hanyalah ekspresi eksternal yang mendasari suatu kelainan psikis. Gejala
berlanjut, meskipun mereka menyebabkan penderitaan kepada individu oleh karena apa yang
disebut Freud sebagai keuntungan utama. Ini adalah manfaat bagi individu yang tidak memiliki
ide-ide yang tidak dapat diterima dalam pikiran sadar.
Rasional
Pengalaman traumatic, terutama yang terjadi di awal kehidupan, dapat menimbulkan konflik
psikologis. Sebagian besar dari aktivitas mental dipengaruhi alam bawah sadar dan pikiran
sadar dilindungi dari pengalaman konflik ini dengan mekanisme pembelaan yang dibangun,
yang dirancang untuk mengurangi ketidaksenangan dan untuk mengurangi kecemasan.
Pembelaan ini berkembang dengan tepat, tetapi kelanjutan mereka dalam kehidupan dewasa
menghasilkan gejala psikologis atau kurangnya kemampuan untuk pertumbuhan dan
pemenuhan personal. Konflik dapat diperiksa yang berkaitan dengan kecemasan itu sendiri,
pembelaan, atau keinginan atau memori yang mendasari. Keluarga individu dan hubungan
pribadi sebelumnya akan memiliki makna simbolis dan diisi dengan emosi yang kuat.
Representasi dari hubungan ini akan muncul selama terapi dan memberikan jalur menuju
pemahaman dan perubahan.
Teknik
Asosiasi bebas. Proses asosiasi bebas merupakan jalur utama untuk eksplorasi alam
bawah sadar. Peraturan mendasar dari psikoanalisis adalah bahwa pasien setuju untuk
mengungkapkan segala sesuatu yang terlintas selama asosiasi bebas, tidak peduli
seberapa memalukan atau tidak dapat diterima secara sosial (yaitu berbicara tanpa
sensor diri). Area dimana asosiasi bebas akan terganggu dan mendapat perlawanan
terhadap pemikiran asosiatif lebih lanjut, menunjukkan area penting yang harus
dieksplorasi di sesi mendatang.
Pemeriksaan mimpi. Sebuah mimpi dipandang sebagai sesuatu yang dibentuk oleh
gabungan antara memori di siang hari, stimulus nocturnal, dan merepresentasikan
keinginan alam bawah sadar. Campuran ini, mimpi laten, dikonversi menjadi mimpi
yang terwujud dari proses simbolisasi dan elaborasi. Proses ini dapat terurai secara
sadar dengan seorang terapis untuk mengungkapkan sesuatu dari keinginan alam bawah
sadar.
Pemeriksaan parapraksis. Sebuah parapraksis adalah keadaan selip lidah, pada
umumnya sekarang dikenal sebagai Freudian slip. Hal ini terkadang mengungkapkan
makna alam bawah sadar, terutama dalam situasi yang sarat pengaruh.
Pemeriksaan simbolisme gejala neurotic. Pejala individu pasien mungkin memiliki arti
simbolik dalam konteks sejarah pasien, yang dapat berguna jika dieksplorasi.
Pemeriksaan transferensi/kontra-transferensi. Area yang paling penting dari represi
adalah menemukan ekspresi dalam hubungan transferensi.
Interpretasi. Ekspresi pemahaman terapis terhadap makna atas apa yang sedang terjadi
dalam terapi. Mungkin tentang mekanisme pembelaan saat ini, penjelasan untuk
kecemasan saat ini, atau keinginan yang diduga mendasarinya.
Netralitas. Mengontrol dukungan emosional dan saran pengarahan.
Tahap Pengobatan
Meliputi 1 jam/sesi dalam setiap minggu. Terapi dapat berlangsung berbulan-bulan hingga
bertahun-tahun.
Sesi diagnostik dan penilaian dengan menggunakan formulasi psikodinamik terhadap
kasus. Menilai kesesuaian dan motivasi pasien. Jelajahi faktor risiko potensial dan
merumuskan rencana untuk menangani hal tersebut (misalnya perkembangan potensi
perilaku bunuh diri pada pasien yang tidak didukung secara sosial). Jelaskan metode
terapi dan tetapkan aturan dasar.
Sesi awal (Perumusan masalah). Mengidentifikasi mekanisme pembelaan alam bawah
sadar, konflik utama, gaya, dan gangguan dalam perkembangan personal.
Sesi Lanjutan. Keseimbangan antara teknik suportif dan teknik interpretatif (yang
mungkin akan meningkatkan kecemasan). Klarifikasi dan eksplorasi yang dipandu.
Eksplorasi terhadap regresi dan perlawanan. Pemeriksaan kontra-transferensi dan
review dengan supervisor. Lakukan interpretasi.
Indikasi dan Kontraindikasi
Psikoterapi dinamik diberikan kepada pasien dimana mereka memiliki gejala emosional yang
dapat dipahami secara psikologis (seperti gangguan kepribadian, penyakit depresif ringan
hingga sedang, kelainan fungsi sosial atau interpersonal yang signifikan).
Kontraindikasi relatif dari psikoterapi dinamik ditujukan bagi pasien dengan ketergantungan
alcohol atau obat-obatan, perilaku berbahaya atau bunuh diri, penyakit psikotik, atau pada
pasien dengan gejala depresi berat.
Efikasi
Terdapat kekurangan pada standarisasi dalam diagnosis, metode, kelompok kontrol, dan
langkah tambahan dalam uji psikoterapi. Sugestif dalam manfaat yang kekal terhadap gejala
yang diekspresikan, pencarian pengobatan, dan kebutuhan obat-obatan. Perbaikan yang
menetap dan jangka panjang tercatat, terkait dengan lama dan kelengkapan pengobatan.
Latihan
Melibatkan pendidikan dalam sejarah psikoanalitik, teori dan praktek, kerja kasus yang
diawasi, dan psikoanalisis pribadi. Di Inggris, para praktisi telah terakreditasi, baik oleh the
United Kingdom Council for Psychotherapy (UKCP) atau the British Confederation of
Psychotherapists (BCP).
Freud menganggap terbuka, metode terapi yang tidak terbatas waktu dengan mengandalkan
pada asosiasi bebas yang tidak dipandu sebagai emas murni. Namun ia mengakui bahwa
pertimbangan praktis akan melihat hal ini dengan paduan perunggu dari metode singkat dimana
interpretasi dan bimbingan memainkan peran. Terapi psikodinamik singkat adalah suatu
intervensi dimana konsep perkembangan gejala dan metode terapi didasarkan seperti yang ada
pada psikoanalisis, tetapi dengan skala waktu dan jumlah sesi yang dikurangi. Meskipun
didorong oleh faktor ekonomi, metode ini lebih mirip dengan praktik awal Freud, dimana
intervensi pada umumnya berlangsung kurang dari satu tahun. Hal ini melibatkan terapi aktif,
dimana terapis mencoba untuk memandu asosiasi bebas pada topik yang lebih terfokus.
Rasional
Dengan berdasar bahwa manfaat bagi pasien tentang wawasan dan kesempatan untuk
perubahan dan pertumbuhan yang tersedia dalam psikoanalisis jangka panjang, dapat dicapai
dalam skala waktu yang lebih singkat dan bahwa memperkenalkan petunjuk dan fokus pada
topik tertentu tidak selalu mengurangi efektivitas pengobatan secara keseluruhan.
Bagaimana suatu penyakit dipandang
Menurut teori psikoanalitik.
Teknik
Metode yang digunakan adalah metode yang digunakan dalam psikoterapi dinamis, tetapi lebih
fokus pada pengalaman terkini pasien, dan teknik ini digunakan untuk mempercepat proses
terapi. Hal ini termasuk:
Tujuan. Identifikasi eksplisit terhadap kecemasan dan mekanisme pembelaan yang
harus ditangani.
Fokus dalam memilih dan mengidentifikasi masalah yang sedang aktif. Perilaku atau
respons emosional berulang, biasanya terkait gambaran transferensi tunggal. Eksplorasi
gejala yang muncul dan berkaitan dengan trauma dan penghindaran sebelumnya.
Interpretasi aktif. Terapis dapat memandu terapi dengan penggunaan interpretasi pada
titik yang lebih awal daripada dalam metode yang lebih lama.
Tahap Pengobatan
Berlangsung hingga satu tahun, biasanya 20-25 sesi dengan tanggal terminasi yang telah
ditentukan di awal kunjungan.
Penilaian awal. Diagnosis, pertimbangan ketepatan metode terapi terhadap pasien
(pemikiran secara psikologis, kemampuan untuk introspeksi dan merenungkan
perubahan, ketersediaan terhadap dukungan eksternal, tidak adanya gejala psikotik atau
bunuh diri). Pertimbangan penggunaan obat-obatan yang tepat.
Sesi awal. Identifikasi masalah utama: sebuah kecemasan yang menetap dan terkait
perkembangan yang stabil dari waktu ke waktu dan muncul dalam situasi yang berbeda.
Komentar yang terbatas dari terapis. Biasanya, terdapat suatu transferensi positif
karena adanya ekspektasi terhadap perubahan magis. Identifikasi mekanisme
pembelaan utama, tipe koping, dan kemampuan untuk menerima dan bekerja dengan
interpretasi.
Sesi tengah. Eksplorasi terhadap transferensi dan perkembangan resistensi yang lazim.
Sesi penutupan. Antisipasi terhadap terminasi/penghentian dan perencanaan untuk
terapi selanjutnya. Manajemen pasien yang mengungkapkan informasi baru menjelang
akhir terapi.
Indikasi dan Kontraindikasi
Psikoterapi dinamis sangatlah tepat bagi orang-orang dengan masalah emosional yang dapat
dipahami dari segi psikologis. Terapi yang lebih singkat ini mungkin lebih tepat pada pasien
dengan tujuan yang jelas dan mudah diidentifikasi, masalah yang dapat dipahami sebagai fokus
konflik, dan dimana ada masalah baru daripada masalah kronis atau masalah yang telah
berlangsung lama.
Efikasi
Bukti untuk efektivitas pengobatan diukur pada lamanya penyakit dan tindakan fungsional
global. Percobaan yang membandingkan efektivitas psikoterapi psikodinamik singkat
dibandingkan dengan terapi singkat lainnya (misalnya CBT dan IPT) masih diperlukan.
Terapi kelompok
Psikoterapi dapat didefinisikan sebagai pengobatan yang berdasarkan pada dialog dalam suatu
hubungan. Metode terapi kelompok melibatkan hubungan dengan komunitas yang dibuat
secara khusus, dengan percakapan yang terjadi antara anggota kelompok dengan terapis.
Metode kelompok ini dikembangkan pada awal abad 20, menyusul pengamatan tentang
manfaat kelompok pada pasien TB. Kelompok ini bervariasi, apakah berdasar populasi pasien
yang memiliki diagnosis tunggal atau ganda; apakah terapis secara aktif terlibat atau
mengawasi; apakah keanggotaannya bersifat tertutup atau terbuka setelah kelompok mulai, dan
apakah mereka bertahan untuk jangka waktu tertentu atau terus berlanjut.
Jenis Kelompok
Kelompok kegiatan. Digunakan untuk pasien yang tidak cocok untuk kegiatan
kelompok lainnya. Fokus kegiatan mungkin adalah seni, berkebun, komputer, dll.
Kelompok ini digunakan pada pasien LD, psikosis kronik, dan gangguan lainnya terkait
gangguan fungsional kronis. Keterampilan sosial yang membantu perkembangan,
perilaku adaptif, dan memungkinkan konfrontasi kecemasan dan fobia.
Kelompok dukungan. Para rekan yang saling mendukung dalam LD, penyakit kronis,
dan juga bagi mereka yang merawat orang lain. Terapis dapat memiliki peran
psikoedukasional.
Kelompok yang terfokus masalah. Misalnya pasien yang ketergantungan alkohol atau
obat, penyimpangan seksual dll. Tidak ada pekerjaan analitik. Kelompok ini fokus pada
saling mendukung dengan tambahan pemeriksaan strategi kelompok untuk perubahan.
Teman sebaya mungkin ahli untuk mengidentifikasi hambatan dan rasionalisasi untuk
menghindari perubahan dalam anggota lainnya, dimana masalahnya adalah penyakit
kronis. Dalam kelompok ini terapis jugadapat mengambil peran psikoedukasional.
Kelompok psikodinamik. Semua elemen di atas ditambah dengan tujuan perubahan
yang menetap melalui terapi eksplorasi. (Terapi dapat dipandang sebagai terapi
individu yang berlangsung dalam kelompok, atau sebagai psikoterapi dalam kelompok
secara menyeluruh).
Teknik
Diskusi bebas. kelompok membentuk asosiasi bebas.
Psikoedukasi.
Memberikan kesempatan bagi anggota individu untuk menghadapi efek dari perilaku
mereka terhadap orang lain sambil memberikan lingkungan mendukung selama
perubahan.
Mendukung proses spesifik kelompok: pencerminan (duplikasi pengalaman),
amplifikasi (peningkatan resonansi emosional dengan sharing), katarsis (ventilasi
emosi yang didukung).
Analisis dinamika kelompok (misalnya, kepemimpinan, struktur kelompok, peran
individu) untuk memahami alasan tentang suatu kemajuan (atau kekurangannya).
Klarifikasi / interpretasi / konfrontasi dengan individu.
Faktor kuratif kelompok yang dijelaskan oleh Yalom adalah: instalasi harapan,
kebersamaan, menyampaikan informasi, altruisme, kelompok keluarga sebelumnya
yang korektif, pengembangan sosialisasi, imitasi perilaku adaptif, pembelajaran
interpersonal, kohesi kelompok, katarsis, faktor eksistensial.
Tahapan terapi
Sesi awal. Pengaturan awal dan keterlibatan, perumusan aturan dan penetapan tujuan,
fokus pada pemimpin.
Sesi tengah. Adaptasi, potensi terjadinya konflik, diskusi otoritas, keintiman,
pendirian,, dan koherensi kelompok.
Sesi penutupan. Negosiasi terminasi, kesepakatan bahwa tujuan telah dicapai, refleksi
pada pengalaman kelompok.
6.3.4 Psikoterapi Psikodinamik Singkat Individu
Robert J. Ursano and Amy M. Ursano
Pendahuluan
Minat di bidang psikoterapi dinamik singkat telah berkembang sejak beberapa tahun terakhir.
Psikoterapi psikodinamik, termasuk psikoterapi psikodinamik singkat individu, bertujuan untuk
mengubah perilaku melalui pemahaman baru dan pengenalan pola yang maladaptive dari perilaku
sedari masa kanak-kanak, namun tidak teramati sebelumnya. Melalui proses ini, persepsi,
ekspektasi, kepercayaan, dan juga perilaku dan perasaan akan diubah.
Dalam sejarah, ‘psikoterapi singkat’ dan ‘psikoterapi jangka panjang’ digunakan dalam arti
yang sama dengan psikoterapi ‘suportif’ dan ‘eksploratif’. Namun, istilah ini sudah tidak tepat
lagi. Istilah singkat dan jangka panjang hanya mendeskripsikan durasinya, bukan teknik, fokus
ataupun tujuan terapi. Keterbatasan waktu dari psikoterapi dinamik singkat menjadikannya
memiliki karakter yang unik dan membedakannya dari psikoterapi jangka panjang dan
psikoanalisis. Oleh karena tujuannya yang terbatas, psikoterapis dinamik singkat harus
menghadapi ambisi dan perfeksionisme sebagaimana ideal yang berlebihan dari struktur dan
fungsi kepribadian.
Psikoterapi pada umumnya, dan juga psikoterapi psikodinamik singkat individu khususnya,
mungkin memiliki bentuk mikroneurosurgery yang paling elegan. Psikoterapi berusaha mengubah
peilaku dengan perantara verbal—pada dasarnya untuk mengubah neuron A yang seharusnya
menghubungkan dengan neuron B. sehingga ia akan menghubungkan dengan neuron C. Seperti
kedokteran pada umumnya, faktor kuratif spesifik dan non-spesifik akan mempengaruhi hasil
kerjanya. Faktor kuratif non-spesifik—abreaksi, ketentuan informasi baru, dan memaksimalisasi
pengalaman yang sukses—membantu semua bentuk terapi kesehatan, termasuk psikoterapi
singkat. Psikoterapi dinamik individu singkat juga memiliki teknik prosedur dan intervensi yang
spesifik di atas dan di luar faktor kuratif non-spesifik. Seperti halnya terapi kesehatan lainnya, ada
beberapa kontraindikasi dan bahaya dalam penggunaan pengobatan ini.
Pada era sekarang ini, perihal efektivitas biaya, pelayanan yang terkelola baik, dan pengukuran
hasil yang terpantau ketat, tidaklah cukup untuk menyatakan bahwa ‘psikoterapi merupakan
sebuah kesuksesan tanpa adanya perubahan’. Meskipun terapis itu sendiri yang memberikan
psikoterapi secara psikodinamik tidak menuntut adanya perubahan perilaku, termasuk perubahan,
hasil akhir dari keahlian teknik terapis adalah untuk mencapai perubahan perilaku, termasuk
perubahan kesejahteraan, kesehatan fisik, dukungan sosial dan produktivitas bermasyarakat
seiring dengan hilangnya gejala. Perubahan perilaku bukanlah keutamaan taktik dari psikoterapi
dinamik singkat, melainkan merupakan sebuah tujuan strategik.
Latar Belakang
Psikoterapi psikodinamik singkat individu dikembangkan dari psikoanalisis pada pertengahan
abad 20. Psikoterapi psikodinamik singkat individu, seperti halnya pengobatan psikodinamik,
didasarkan pada prinsip bahwa sebuah makna memiliki peran yang penting dalam perilaku dan
penyakit. Meskipun saat ini, psikoanalisis merupakan sebuah prosedur yang panjang, biasanya
membutuhkan beberapa tahun untuk selesai, literature psikoanalitik terdahulu termasuk kasus
pertama Freud, mengandung sejarah tentang kesuksesan analisis singkat. Faktanya selama 30
tahun pertama psikoanalisis, adalah hal yang tidak wajar bila terapi diberikan melampaui waktu 1
tahun. Ferenczi merupakan analis pertama yang secara eksplisit menganjurkan pemendekan waktu
psikoanalisis. Dia berpendapat bahwa sangatlah tidak mungkin untuk menjadi terapis yang netral
dan non-direktif, karena setiap saat terapis berbicara akan diinterupsi dan dipengaruhi oleh
kebebasan asosiasi pasien. Dia menganjurkan ‘terapi aktif’, sebuah terapi yang lebih direktif, fokus
dan singkat. Ferenczi berkolaborasi dengan Rank dalam mempublikasikan The Development of
Psychoanalysis, yang menjabarkan tentang manfaat dari psikoterapi dinamik singkat. Rank adalah
orang pertama yang secara eksplisit menentukan batasan waktu dalam pengobatan ini.
Semenjak Perang Dunia II, ketertarikan dalam psikoanalisis menghasilkan permintaan
psikoterapi yang lebih besar dan meningkatkan tekanan untuk mengembangkan pengobatan yang
lebih singkat. Pada pertengahan tahun 1940an, dalam laporan proyek penelitian Chicago Institute
of Psychoanalysis, Alexander dan French mendukung pemendekan waktu terapi dengan
mengurangi frekuensi sesi pertemuan untuk meminimalisir regresi. Mereka mengusulkan untuk
memfokuskan terapi pada masalah terkini daripada masalah masa lalu, menggunakan konflik masa
lalu untuk memberitahukan terapi dalam memberikan koreksi pengalaman emosional yang terbaik
bagi pasien saat ini.
Di Amerika, gerakan komunitas kesehatan mental pada tahun 1960an,peningkatan biaya
pelayanan kesehatan mental, dan yang terkini, peningkatan pengelolaan pelayanan, telah memicu
usaha untuk menemukan bentuk psikoterapi yang paling singkat. Psikoterapi psikodinamik singkat
individu pada saat ini sangatlah dipengaruhi oleh perkembangan British School tentang psikoterapi
fokal singkat. Balint mensponsori sebuah workshop psikoterapis psikodinamik yang
berpengalaman, yang mengawali fokusnya pada evaluasi klinis dan mencoba untuk memahami
pasien manakah yang cocok untuk pengobatan yang lebih singkat. Setelah kematian Balint, Malan
mengatur kerja kelompok tersebut. Di klinik Tavistock, Malan mengembangkan dan
mengaplikasikan prinsip pengobatan psikodinamik untuk terapi singkat, meyederhanakan metode
untuk proses evaluasi dan variabel hasil. Dia menekankan pentingnya perencanaan terapetik dan
identifikasi konflik fokal.
Di saat yang bersamaan, Sifneos, di Massachusetts General Hospital, mempelajari psikoterapi
singkat. Banyak kesimpulannya yang serupa dengan kesimpulan Malan. Meskipun demikian,
terdapat beberapa perbedaan. Sifneos mengembangkan ‘psikoterapi jangka pendek yang
memprovokasi kecemasan’ sebagai teknik dan teori dengan criteria inklusi dan eksklusi yang ketat
dalam memilih pasiennya. Davanloo memperluas fokus psikoterapi psikodinamik singkat untuk
mencakup lebih dari satu konflik. Dia juga memperluas criteria inklusi bagi individu dengan
karakter patologi dan fobia kronik dan obsessional neuroses, dan mendukung aktif dalam
menghadapi perlawanan. Seperti halnya psikoterapi psikodinamik lainnya, Mann's time-limited
psychotherapy mengidentifikasi masalah utama berdasarkan waktu, sebagai fokus pengobatan.
Mann mengaitkan hal ini dengan kesulitan pasien dalam menghadapi kehilangan dan keterpisahan
dan kenyataan waktu dan kematian. Pada dua dekade terakhir, psikoterapi singkat telah meningkat
sebagai penelitian dasar. Strupp, Luborsky dan Horowitz telah memperkenalkan seluruh
pengobatan psikodinamik manual dengan kontribusi substansial untuk mendukung pemahaman
penelitian dalam modalitas pengobatan ini.
Terapi kognitif dan psikoterapi interpersonal merepresentasikan teknik psikoterapi singkat
yang sangatlah dipengaruhi oleh psikoanalisis, tetapi dengan pendekatan yang sangat berbeda.
Berawal dari psikoterapi individu jangka pendek untuk pengobatan depresi, saat ini mereka telah
diaplikasikan jauh lebih luas. Selain berbagi banyak elemen umum dengan model psikodinamik,
psikoterapi re-edukatif ini berbeda dalam penekanan mereka pada perumusan model kasus
spesifik, prosedural panduan intervensi dan edukasi. Mereka tidak memfokuskan diri pada
pengalaman masa kanak-kanak dan masa peralihan.
Tujuan pengobatan
Identifikasi pembelaan, ansietas, dan impuls
Menghubungkan saat ini, masa lalu, dan transferensi
Fokus pengobatan
Konflik internal yang muncul sejak masa kanak-kanak
Kriteria seleksi
Pasien mampu berpikir dalam berbagai kondisi perasaan
Bermotivasi tinggi
Memiliki respon yang baik terhadap interpretasi
Durasi pengobatan
Hingga 1 tahun
Rata-rata 20 sesi pertemuan
Terminasi
Menetapkan tanggal pasti terminasi (pengakhiran terapi) pada awal pengobatan
Tabel 1. Psikoterapi fokal singkat (Malan dan Kelompok Tavistock)
Terapis tidak mampu membuat kontrak afektif dengan pasien selama evaluasi
Terapis mengantisipasi bahwa perluasan kerja akan dibutuhkan
- Untuk membangkitkan motivasi
- Untuk menurunkan pembelaan yang keras
- Untuk mencapai persoalan yang dalam atau rumit
- Untuk memecahkan transferensi kuat yang tidak menguntungkan atau ketergantungan yang
dapat berkembang
Gangguan depresif atau psikotik dapat menempatkan dan meningkatkan risiko pasien
Tabel 2. Kriteria ekslusi untuk psikoterapi fokal singkat (Malan dan Kelompok Tavistock)
Bagi Malan, kriteria dalam Tabel 2 merepresentasikan bahaya yg spesifik. Bila terapis tidak
dapat berkomunikasi dengan pasien, atau memiliki motivasi rendah atau pembelaan yang keras
muncul, akanlah susah untuk membentuk suatu terapi yang efektif dalam waktu singkat. Masalah
yang kompleks atau dalam, yang harus disepakati bersama untuk memecahkan konflik,
membutuhkan periode pengobatan yang lebih panjang. Hubungan transferensi yang sulit,juga
dapat mencegah terminasi atau terminasi yang prematur. Munculnya episode psikotik atau depresif
berat selama pengobatan dapat berbahaya bagi pasien dan membutuhkan terapi tambahan. Maka,
Malan menanggapi serius keterbatasan waktu dalam terapi singkat, yang membutuhkan penentuan
cepat dari terapi dan kemampuan untuk mengakhiri terapi tanpa diikuti munculnya gejala serius
yang tidak diharapkan.
Malan, berlawanan dengan praktisi lainnya, tidak secara otomatis mengeluarkan pasien dengan
psikopatologi yang serius. Faktanya, beberapa kasus, dimana hal itu muncul menunjukkan
penurunan signifikan dari gejala patologinya. Ia melihat keseimbangan antara motivasi dan
fokalitas sebagai kriteria primer. Pasien dengan motivasi yang sedang tetapi dengan konflik fokal
yang tinggi dapat diterima dalam terapi. Hal yang sama, pasien dengan motivasi tinggi tetapi tidak
dengan konflik dokal yang tinggi, juga dapat diterima dengan harapan bahwa penjelasan fokus
permasalahan akan muncul dalam waktu singkat.
Identifikasi faktor yang memperkeruh, pengalaman traumatik sebelumnya, atau perilaku
berulang, dapat mengindikasikan area konflik internal yang ada sejak masa kanak-kanak dan untuk
memfokuskan pengobatan. Terapis harus menilai kesesuaian antara konflik saat ini dan konflik
inti atau masa kanak-kanak selama fase evaluasi. Reaspon pasien terhadap interpretasi tentang
aspek konflik dapat memberikan dukungan bagi pengobatan. Menurut Malan, semakin besar
probabilitas dimana konflik akan muncul dengan sendirinya dalam transferensi, semakin baik juga
hasil terapinya. Lebih lanjut lagi, ia melaporkan bahwa interpretasi transferensi berkaitan dengan
perubahan karakter dan hal ini telah berlangsung selama 2 hingga 10 tahun.
Malan tidak terlalu memperhatikan teknik jika dibandingkan dengan pentingnya memilih
fokus permasalahan. Ia menggunakan prosedur teknik psikoterapi psikodinamik yang biasa dan
menegaskan pentingnya membuat interpretasi transferensi serta menghubungkan antara masa lalu
dan saat ini. Trias insight (transferensi, hubungan saat ini, dan hubungan masa lalu) menunjukkan
kesembuhan pasien. Secara keseluruhan, tujuiannya adal untuk memperjelas riwayat pembelaan,
ansietas, dan impuls, yang dialami pasien, dan untuk menghubungkannya dengan saat ini, masa
lalu dan transferensi. Interpretasi yang berkaitan dengan masa lalu dapat dialami untuk
menenangkan pasien karena hal ini menegaskan bahwa konflik termasuk dalam fantasi semata,
bukan suatu kenyataan. Malan menegaskan interpretasi transferensì sebagai interpretasi yang
paling efektif secara terapetik karena karakter 'disini dan sekarang'.
Dalam unit terapi singkat di Klinik Tavistock, pembatasan waktu selalu diberikan di awal
pengobatan. Bagi pemula biasanya 30 sesi pertemuan. Namun, dalam publikasinya, Malan
mengindikasikan 20 sesi pertemuan untuk kasus dengan hasil yang baik. Semakin panjang waktu
bagi pemula memberikan kesempatan untuk mengoreksi kesalahan yang mungkin muncul. Dalam
beberapa kasus yang dipublikasikan, terapi diperpanjang hingga 1 tahun (46 sesi). Pada umumnya,
Malan mendukung pentingnya pertemuan yang pasti daripada jumlah pertemuannya. Kepraktisan
berbicara, hal ini mengeliminasi kebutuhan pasien dan terapis untuk menghitung jumlah
pertemuan dan mengeliminasi komplikasi terkait ada atau tidaknya sesi perbaikan yang dilewatkan
pasien. Pembatasan waktu memberikan awal, pertengahan, dan akhir terapi yang pasti. Hal ini
membantu mengkonsentrasikan masalah pasien dan kerja terapis, mempertahankan fokus dan
menurunkan perluasan yang mengakibatkan proses jangka panjang.
Sifneos: psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek
Sifneos menegaskan pentingnya seleksi pasien karena riwayat provokasi ansietas dalam teknik
psikoterapi singkat miliknya (tabel 3). Ia membedakan terapi provokasi ansietas dari terapi supresi
ansietas, yang biasanya disebut sebagai psikoterapi suportif. Untuk psikoterapi provokasi ansietas
dalam jangka pendek, pasien harus memiliki intelegensi di atas rata-rata dan telah memeiliki
sedikitnya satu hubungan yang sangat berarti dengan orang lain selama hidupnya. Pasien yang
memiliki hubungan semacam itu akan mampu bertahan dari ansietas akibat terapi dan untuk
mengembangkan hubungan kolaboratif yang matang dengan terapis. Kriteria ini cenderung
mengeluarkan kelainan narsistik. Selainitu,pasien harus bermotivasi tinggi untuk berubah, tidak
hanya sekedar menghilangkan gejala. Sifneos juga mengidentifikasi beberapa kriteria untuk
seleksi pasien berdasarkan pada pengenalan pasien selama evaluasi. Pasien harus memiliki
keluhan utama yang spesifik. Bila pasien memiliki beberapa keluhan, Sifneos menanyakan kepada
pasien keluhan manakah yang paling utama. Kemampuan pasien untuk mengidentifikasi satu area
konflik dan untuk menunda konflik yang lain, dapat dipakai sebagai indikasi bahwa pasien mampu
menolerir ansietas. Sifneos mencari pasien dengan ansietas, depresi, fobia, konversi dan obesesif-
kompulsif ringan atau gangguan kepribadian yang melibatkan kesulitan interpersonal. Selama
evaluasi, pasien harus menunjukkan kemampuannya untuk berinteraksi dengan psikiatris yang
mengevaluasinya, mengekspresikan perasaannya dan menunjukkan beberapa fleksibilitas.
Tujuan pengobatan
Pemecahan konflik oedipal
Fokus pengobatan
Konflik/kompetisi oedipal (triangular)
Kriteria seleksi
Intelegensi di atas rata-rata
Paling sedikit memiliki satu hubungan masa lalu yang berarti
Bermotivasi tinggi
Keluhan utama yang spesifik
Mampu berinteraksi dengan evaluator
Mampu mengekspresikan perasaannya
Fleksibel
Durasi pengobatan
Beberapa bulan
Rata-rata 12-16 sesi pertemuan
Terminasi
Tidak ada tanggal spesifik yang ditetapkan
Tabel 3. Psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek (Sifneos)
Sifneos merupakan salah satu penulis yang menjelaskan penilaiannya tentang motivasi. Ia
mendefinisikan motivasi sebagai kemampuan pasien untuk menyadari masalah secara psikologis,
kecenderungan untuk instrospektif dan jujur tentang kesulitan emosi, dan keinginan unruk
berpartisipasi dalam situasi terapi. Selain itu, motivasi mencakup keingintahuan, keinginan untuk
berubah seiring dengan keinginan untuk membuat pengorbanan yang beralasan, dan harapan yang
realistis terhadap hasil psikoterapi.
Sifneos fokus pada konflik oedipal dan tidak mengharapkan hasil yang baik dalam
kesepakatannya dibandingkan area konflik oedipal. Sebagian besar kegagalan dalam penggunaan
psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek muncul pada pasien yang mengeluhkan depresi
reaktif akibat kehilangan orang yang ia cintai. Sifneos percaya bahwa kegagalan itu muncul karena
asal-mula perasaan bertentangan yang non-oedipal pada beberapa pasien. Pada beberapa kasus,
ketika permasalahan akhir muncul, pasien beranjak mundur dan mencapai kebuntuan.
Selama fase awal psikoterapi, terapis harus mengadakan hubungan yang baik dengan pasien
untuk menciptakan hubungan terapetik. Terapis menggunakan konfrontasi provokasi ansietas
untuk mengklarifikasi masalah di situasi kehidupan pasien terdahulu dan konfliknya saat ini.
Terapis menghindari area sperti kepasifan, ketergantungan, yang dapat menimbulkan regresi yang
meluas. Penggunaan konfrontasi provokasi ansietas dalam serangan langsung terhadap pembelaan
pasien, membedakan psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek dengan psikoterapi singkat
lainnya. Meskipun, hal ini telah jelas bagi pasien selama evaluasinya bahwa psikoterapi
diharapkan berlangsung hanya beberapa bulan, tidak ada jumlah pertemuan yang spesifik atau
tanggal terminasi yang diberikan. Wawancara dilakukan setiap minggu selama 45 menit.
Kebanyakan terapi berlangsung dari 12 hingga 16 sesi pertemuan, jarang melebihi 20 sesi. Model
konfrontasi terapi yang agresif menggarisbawahi pentingnya mengeluarkan masalah pre-oedipal
dan pentingnya reaksi kontratransferensi dalam terapis yang terlalu agresif.
Mann: psikoterapi dengan waktu terbatas
Mann telah memfokuskan pada pembatasan waktu yang spesifik dalam psikoterapi singkat.
Mann memandang variabel waktu sebagai faktor operatis spesifik dalam psikoterapi dan sebagai
sebuah unsur dalam efek kuratif itu sendiri. Adanya keterbatasan waktu dan terminasi pengobatan
merupakan unsur yang signifikan dalam pandangan Mann mengenai proses psikoterapi.
Biasanya terdapat dua hingga empat pertemuan evaluasi sebelum memulai psikoterapi. Mann
membatasi psikoterapi menjadi total 12 jam terapi, yang didistribusikan sesuai kebutuhan pasien.
Hal ini diwujudkan dalam 30 menit sesi pertemuan dalam setiap minggu selama 24 minggu atau
satu jam sesi dalam dua kali seminggu selama 6 minggu. Pada prakteknya, kebanyakan pasien
tampak menjalani terapi sekali dalam seminggu, 45-50 menit per sesi selama 12 minggu. Mann
mengakui telah memilih angka 12 dengan agak berubah-ubah; namun, pengalaman klinisnya
mengindikasikan bahwa angka antara 10 dan 14 sesi merupakan jumlah yang cukup. Mann
menegaskan pentingnya keseragaman jumlah sesi untu mengevalusai proses psikoterapetik di
antara terapis yang berbeda-beda. Dalam hal ini, hubungan antara masalah pasien dan teknik
psikoterapetik dapat lebih mudah dipelajari. Juga, ketentuan jumlah sesi yang spesifik dapat
diterima pasien dengan lebih mudah sebagai 'resep' medis khusus. Pada akhirnya, pengaturan sesi
terakhir yang spesifik pada kontrak awal dengan pasien memberikan kejelasan di awal,
pertengahan dan akhir terapi (Tabel 4).
Tujuan pengobatan
Pemecahan permasalahan yang dialami pasien saat ini dan berlangsung lama (kronis)
Perubahan dalam pandangan diri pasien yang negative
Fokus pengobatan
Permasalahan yang dialami pasien saat ini dan berlangsung lama (kronis)
Pandangan diri sendiri
Kehilangan, waktu, dan terminasi
Kriteria seleksi
Kekuatan ego yang tinggi
Mampu terikat dan tidak terikat
Terapis dapat secara cepat mengidentifikasi persoalan pokok
Mengeluarkan depresi berat, psikosis akut dan kepribadian borderline.
Durasi pengobatan
12 jam pengobatan
Biasanya12 sesi pertemuan
Terminasi
Menentukan tanggal akhir sesi pada awal pengobatan
Tabel 4. Psikoterapi dengan waktu terbatas (Mann)
Untuk beberapa hal, Mann meminimalisir seleksi sebagai pokok utama bagi psikoterapi
singkat. Ia mengindikasikan sejumlah kriteria eksklusi: depresi berat, psikosis akut, kepribadian
borderline, dan ketidakmampuan untuk mengidentifikasi masalah utama. Mann memandang
kriteria Sifneos sebagi eksklusi primer pasien borderline. Ia tidak setuju dengan penegasan Sifneos
tentang akademis yang tinggi atau prestasi kerja.
Dalam publikasi terbaru dan berlawanan dengan karya terdahulu, Mann mengembangkan
kriteria seleksinya dengan menegaskan pentingnya kekuatan ego pasien yang diukur dengan
prestasi kerja terdahulu dan hubungan masa lalu. Pasien yang memiliki kesulitan menyatu dan
melepaskan diri dari terapi secara cepat harus dikeluarkan. Hal ini termasuk pasien skizoid, pasien
obsesi tertentu, pasien dengan ketergantungan kuat, beberapa pasien narsistik, beberapa pasien
depresi yang tidak mampu membentuk perjanjian terapetik secara cepat, dan beberapa pasien
dengan gangguan psikosomatis yang tidak mampu mentolerir kehilangan dengan baik.
Menurut Mann, seleksi persoalan sentral untuk psikoterapi adalah hal yang kritis. Hal tersebut
merupakan kendaraan dimana pasien menyatu dengan proses terapi yang mempengaruhi
kesuskesan hasil. Mann mencari persoalan utama yang dikembangkan dan diadaptasi secara sesuai
dan telah berulang sepanjang waktu. Ia mendeskripsikan persoalan ini sebagai perasaan
menyakitkan yang muncul dan diderita pasien secara kronis serta mencirikannya sebagai hal yang
disadari pasien. Lebih lanjut, Mann mendeskripsikan persoalan utama sebagai gambaran khusus
diri pasien. Persoalan utama yang dirumuskan dalam istilah waktu, pengaruh, dan gambaran diri
sendiri merupakan 'paradigma transferensi' yang diharapkan muncul dalam terapi. Pernyataan
terapis tentang persoalan utama merupakan sebuah penjelasan, yang dapat diakui, dirasakan dan
dilakukan oleh pasien. Psikoterapi dengan keterbatasan waktu bermaksud untuk memecahkan
masalah yang muncul dan diderita pasien secara kronis dan gambaran diri pasien yang negatif.
Terapis merangkaikan persoalan utama kepada pasien dalam istilah umum tentang perasaan.
Mann menggunakan teknik psikoterapi psikoanalitik biasa: analisis pembelaan, interpretasi
transferensi dan rekonstruksi genetik. Transferensi diinterpretasikan dari area konflik utama yang
teridentifikasi dan dalam situasi proses adaptif pasien. Namun, Mann tidak berhadapan dengan
pasien. Pada umumnya, intervensi Mann sangatlah dekat dengan alam sadar pasien. Mann
mengidentifikasi kejadian dinamik yang spesifik yang berkembang selama 12 sesi. Sesi
pembukaan dipahami dan dipenuhi dengan harapan magis alam bawah sadar bahwa penderitaan
masa lalu akan terpecahkan. Selama fase awal, terapis membuat sedikit komentar dan menerima
transferensi positif dari pasien. Aspek penting dari masalah saat ini, mekanisme pembelaan, tipe
coping, dan akar genetik dari persoalan pokok akan menjadi lebih jelas selama fase ini. Dalam
pertengahan empat sesi, resistensi mungkin muncul, begitu pula transferensi negatif. Pasien
mengalami frustasi bahwa apa yang ia harapkan berubah tidak muncul. Pada akhir fase
pengobatan, terminasi dan resistensi terhadap terminasi di awal masalah yang tidak terpecahkan
di area kehidupan yang lain akan menonjol.
Mann memandang pentingnya menghadapi persoalan perpisahan dan terminasi sebagai kunci
kesuksesan psikoterapi singkat. Kebanyakan, pasien secara tidak sadar memunculkan
kekhawatiran bahwa maksud terapi telah datang. Pasien mengalami perpisahan dari transferensi
yang diamati terapi sebagai perpisahan dari sebuah pengalaman yang bertentangan dengan
seseorang dari masa lalu, tanpa mencapai resolusi magis yang dibayangkan. Tujuannya adalah
untuk membuat pasien terpisah dari transferensi yabg diamati terapis dengan sedikit bertentangan
dengan yang terapis lakukan dari gambaran penting sebelumnya. Baik resolusi persoalan pokok
dan pendekatan yang terbuka--proses perpisahan dalam 12 sesi kontrak terapi sangat berhubungan
dengan perkembangan dan interpretasi transferensi
Davanloo: psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas
Davanloo menulis tentang psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas. Kriteria
seleksinya memasukkan pasien dengan masalah oedipal, dengan sedikit maupun banyak fokus.
Davanloo khususnya tertarik pada pasien dengan neurosis fobis dan obsesif dalam waktu lama.
Data penelitiannya menunjukkan bahwa 30-35% populasi pasien psikiatri yang rawat jalan dapat
memanfaatkan model terapi ini. Kebanyakan informasi tentang tekniknya diambil dari publikasi
kasus, presentasi, dan deskripsi singkat tentang penelitiannya, bersama dengan presentasi kasus.
Evaluasi awal difokuskan pada wawancara dimana pembelaan pasien menentang perasaan
sebenarnya, sangatlah hati2 namun dihadapi dengan konsisten. Davanloo mengatakan bahwa hal
ini bukanlah teknik universal untuk mengawali wawancara dan bahaya penggunaannya pada
pasien dengan psikopatologi berat. Seleksi didasarkan pada pemikiran psikologis, kualitas
hubungan interpersonal pasien, dan khususnya, paling sedikit ada satu hubungan yang sangat
berarti dalam masa lalu pasien. Kemampuan pasien untuk mentolerir dan mengalami kecemasan,
rasa bersalah, dan depresi juga penting (Tabel 5). Pasien harus dimotivasi untuk melengkapi proses
pengobatan dan memecahkan masalah neurotiknya. Kemampuannya untuk merespon interpretasi
merupakan kriteria seleksi yang penting. Khususnya, respon terhadap interpretasi transferensi,
yang menghubungkan transferensi masa kini dan masa lalu, merupakan gambaran penting dalam
penilaian untuk psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas. Davanloo menemukan
tidak ada nilai dalam kriteria berdasarkan beratnya dan lamanya penyakit. Pada akhirnya, adanya
pleksibilitas dalam pola pembelaan ego dan kekurangan penggunaaan proyeksi pembelaan yang
primitif, pemecahan, dan penyangkalan meupakan faktor penting dalam seleksi pasien.
Tujuan pengobatan
Pemecahan konflik Oedipal
Fokus pengobatan
Kehilangan, serta multipel fokus
Kriteria seleksi
Memiliki pemikiran psikologis
Paling sedikit memiliki satu hubungan masa lalu yang berarti
Mampu mentolerir pengaruh
Memiliki respon yang baik terhadap interpretasi
Bermotivasi tinggi
Mekanisme pembelaan yang fleksibel
Kurangnya proyeksi, pemisahan dan penyangkalan
Durasi pengobatan
5-40 sesi, biasanya 5-25 sesi
Durasi yang lebih lama untuk pasien dengan penyakit yang lebih serius
Terminasi
Tidak ada tanggal spesifik yang ditetapkan
Pasien diberitahu bahwa pengobatan akan berlangsung ‘singkat’
Tabel 5. Psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas (Davanloo)
Teknik yang digunakan Davanloo dalam terapi adalah kesinambungan dari apa yang
digunakan pada wawanxara awal. Pengalaman emosional pasien dalam transferensi perlu
dipertegas. Pasien dengan 'keras hati dan hati-hati' dihadapkan tentang pembelaannya melawan
perasaanya dalam hubungan transferensi dan dalam masa lalu. Semua teknik psikoterapi
psikoanalytic pada umumnya, dipergunakan: analisis pembelaan, interpretasi transferensi dan
rekonstruksi genetik. Mimpi dan fantasi juga dapat dihunakan. Interpretasi transferensi cenderung
dibuat sedini mungkin. Karena jenis konfrontifnya, hubungan terapetik yang kuat sangatlah
penting. Pasien sering mengalami sikap bermusuhan, marah terhadap terapis karena merasa
dilawan. Davanloo secara aktif memburu pembelaan pasien menentang kemarahannya dan unsur
transferensi itu sendiri. Davanloo menmperingatkan terapis bahwa ketergantungan pasif dan
karakter obesesif dapat berkembang hubungan transferensi yang simbiotik. Hal ini dapat dihindari
dengan melalui konfrontasi dan seleksi aktif terhadap pasien. Konfrontasi aktif terhadap
pembelaan dan interpretasi transferensi sebelumnya cenderung untuk mengerahkan efek dan
memori yang kuat, di awal pengobatan,
Davanloo merekomendasikan 5 hingga 40 sesi pertemuan, tergantung pada konflik pasien
(oedipal vs. Multipel fokus) dan kriteria seleksi lainnya. Pada umumnya, terapinya berlangsung
antara 15 dan 25 sesi. Ia tidak merekomendasikan tanggal terminasi yang spesifik tetapi akan lebih
baik bila menjelaskan kepada pasien bahwa terapi hanya berlangsung singkat. Periode waktu yang
lebih pendek (5-15 sesi) dipilih untuk pasien dengan fokus utama Oedipal, sedangkan durasi yang
lebih panjang (20-40 sesi) untuk kelompok pasien dengan penyakit yang lebih serius.
Simpulan
Psikoterapi dinamik singkat merupakan pengobatan yang penting untuk beberapa gangguan,
terutama gangguan penyesuaian, kecemasan, dan mood. Baik sendiri maupun dalam kombinasi
dengan obat-obatan, psikoterapi dinamic singkat merupakan bagian yang efektif dari berbagai
model terapi. Dokter harus dilatih dalam psikoterapi singkat sebagaimana pada pengobatan jangka
panjang dan kegunaannya sebagai pengobatan yang singkat, intermiten, dan terpelihara.
Keterampilan dalam psikoterapi jangka panjang sangatlah penting untuk mengembangkan
keterampilan dalam psikoterapi dinamik singkat, dimana kebutuhan untuk penegakan aliansi
terapetik yang cepat serta penilaian transferensi dan pola pembelaan yang akurat, sangatlah
penting.
Penelitian empiris yang membandingkan psikoterapi dinamis singkat dengan psikoterapi
kognitif dan psikoterapi interpersonal masih terbatas. Penelitian di masa depan harus ditujukan
pada bentuk psikoterapi singkat manakah yang paling bermanfaat bagi pasien. Sebuah cara belajar
yang disukai individu—apa yang dapat ia lihat dan amati dengan sangat mudah seperti pikiran atau
perasaan atau hubungan interpersonal—mungkin merupakan variabel penting dalam menentukan
psikoterapi singkat mana yang diperlukan pasien. Variabel keadaan, sifat, dan kontekstual akan
mempengaruhi modalitas belajar. Proses perubahan dalam psikoterapi psikodinamik singkat
individu, sebuah proses untuk mengubah sekelompok saraf melalui cara verbal, dipengaruhi oleh
diagnosis, obat-obatan, sejarah masa lalu, tipe kognitif, tahap perkembangan, dan ketersediaan
afektif pasien, serta kecocokan dokter-pasien.