Ujian Jiwa
Ujian Jiwa
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Fetihisme adalah kelainan seksual dimana seseorang menggunakan benda
mati untuk memperoleh kepuasan seksual. 1 Pada fetisisme fokus seksual adalah
pada objek seperti sepatu, sarung tangan, celana dalam, dan stoking yang secara
intim terkait dengan tubuh manusia. Fetis tentu dikaitkan dengan seseorang
yang terlibat erat dengan pasien selama masa kanak-kanak dan memiliki
kualitas yang berkaitan dengan orang yang dicintai, dibutuhkan atau bahkan
membuat trauma2
2.2 Epidemiologi
2
2.3 Etiologi
a. Faktor psikososial
b. Faktor Biologis
3
2.4 Pedoman Diagnostik
Pedoman Diagnostik menurut PPDGJ - III adalah: 4
Mengandalkan pada beberapa benda mati(non-living object) sebagai
rangsangan untuk membangkitkan keinginan seksual dan memberikanb
kepuasan seksual. Kebanyakan benda tersebut (object fetish) adalah
ekstensi dari tubuh manusia, seperti pakaian atau sepatu
Diagnosis ditegakkan apabila object fetish benar-benar merupakan
sumber yang utama dari rangsangan seksual atau penting sekali untuk
respon seksual yang memuaskan.
Fantasi fetihistik adalah lazim, tidak menjadi suatu gangguan kecuali
apabila menjurus kepada suatu ritual yang begitu memaksa dan tidak
semestinya sampai menggangu hubungan seksual dan menyebabkan
bagi penderitaan individu.
Fetihisme terbatas hampir hanya pada pria saja.
4
2.5 Diagnosa Banding
1. Fetisisme Transvestik
5
2. Voyeurisme
Kriteria diagnostik untuk veyouriosme : 2
a. Selama waktu sekurangnya 6 bulan, terdapat khayalan yang
merangsang secara seksual, dorongan seksual, atau perilaku yang
berulang dan kuat berupa mengamati orang telanjang yang tidak
menaruh curiga, sedang membuka pakaian, atau sedang melakukan
hubungan seksual.
b. Khayalan, dorongan seksual, atau perilaku menyebabkan penderitaan
yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosil,
pekerjaan, atau fingsi penting lainnya.
2.6 Pengobatan
mekanisme kendali eksternal untuk kejahatan seksual yang biasanya tidak berisi
kandungan terapi. Jika korban terdapat di dalam keluarga atau lingkungan kerja,
kendali eksternal dilakukan pada teman sebaya, atau anggota keluarga dewasa lain
dorongan seksual.2
6
Terapi obat mencakup obat antipsikotik atau antidepresan, diindikasikan
untuk terapi skizofrenia atau gangguan depresif jika parafilia dikaitkan dengan
dipelajari dengan mengubah perilaku untuk pelakunya dapat diterima secara social.
menyokong pencarian korban lain), dan pembelajaran hal yang memicu impuls
parafilik sehingga stimulus dapat dihindari juga diberikan. Pada modifikasi latihan
parafilia kemudian dikonfrontasi oleh terapis dan suatu kelompok pelaku yang lain
yang menanyakan mengenai perasaan, pikiran, dan motif yang berkaitan dengan
berlangsung lama pada pasien yang memiliki kesempatan mengerti dinamik serta
peristiwa yang menyebabkan parafilia timbul. Secara khusus, mereka menjadi sadar
7
menghadapi stress kehidupan dengan lebih baik dan meningkatkan kapasitas untuk
mereka mendekati pasangan dengan cara seksual yang lebih normal. Terapi seks
merupakan tambahan yang tepat untuk terapi pada pasien yang merupakan
penderita disfungsi seksual spesifik ketika mereka mencoba aktivitas seksual yang
tidak menyimpang. 2
2.7 Prognosis
8
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10