Anda di halaman 1dari 45

BREAK EVEN POINT

(BEP)

@masH
BY MASHARYONO
PENGERTIAN
 BEP/Analisis Pulang Pokok/Analisis Impas yaitu teknik
analisis untuk mempelajarai hubungan antara biaya, laba
dan volume penjualan (cost-profit-volume analysis)
 Biaya yg diperhitungkan adalah biaya total yg terdiri dari
biaya tetap dan biaya varaibel.
 Apabila suatu perusahaan hanya memiliki biaya variabel
saja, maka tidak akan muncul masalah BEP. Masalah BEP
muncul apabila suatu perusahaan memiliki biaya varaibel
dan biaya tetap.
 Biaya varaibel : bahan mentah, upah buruh langsung
(direct labor), komisi penjualan.
 Biaya tetap : depresiasi aktiva tetap, sewa, bunga utang,
gaji pegawai, gaji pimpinan, gaji staf research, dan biaya.

@masH @masH
 Asumsi-Asumsi BEP
1) Biaya dlm perusahaan di golongkan ke dalam biaya tetap dan
biaya variabel
2) Biaya varaibel secara total berubah sebanding dg volume
penjualan/produksi tetapi biaya varaibel perunitnya tetap
3) Harga jual per unit tidak berubah selama periode waktu yg
dianalisis.
4) Perusahaan hanya menjual atau memproduksi satu jenis
barang. Artinya hanya terdap satu jenis produk yg diproduksi
atau dijual perusahaan. Apabila perusahaan memproduksi
lebih dari satu produk maka perimbangan / komposisi
penggunaan biaya dan penghasilan atas produk yg dijual
(sales mix) hrs tetap konstan.
5) Kebijakan manajemen tentang operasi perusahaan tdk
berubah secara material dlm jangka pendek.
6) Kebijakan persediaan barang tetap konstan atau tdk ada
persediaan sama sekali, baik persediaan awal maupun akhir
7) Efisiensi dan produktivitas tdk berubah dlm jangka pendek.

@masH @masH
BEP akan berubah jika
asumsi pada BEP berubah.
1.Adanya perubahan harga jual
2.Adanya perubahan biaya tetap
dan atau biaya variabel
3.Adanya perubahan komposisi
penjualan (sales mix)

@masH @masH
MENENTUKAN BEP
1. Menentukan BEP secara grafik
Untuk menentukan posisi BEP dlm grafik, maka perlu
digambarkan variavel-variabel yg menentukan BEP seperti
biaya total (biaya tetap dan variabel) dan pendapatan total.
a) Pertama, menggambar grafik TR (fungsi pendapatan)
maka di mulai dari nol.
b) Kedua, menggambar grafik biaya tetap (FC). Grafik
biaya tetap sejajar dg sumbu kuantitas dari kiri ke
kanan.
c) Ketiga, menggambar biaya total (TC). Grafik ini dimulai
dari titik potong antara grafik FC dg sumbu vertikal
(dimuali dri grafik FC) ke kanan atas memotong grafik
TR. Karena TC merupakan penjumlahan FC dg VC.

@masH
@masH
R, C TR

TC

VC
BEP

R, Co FC

Q (Jumlah Unit)
0 Q0

Grafik BEP
Di mana:
R : Revenue (Penghasilan)
C : Cost (Biaya)
TR : Total Revenue (Total Penghasilan)
TC : Total Cost (Total Biaya)
VC : Varaiable Cost (Biaya Varaibel)
FC : Fixed Cost (Biaya Tetap)
BEP : Break Even Point (Titik Pulang Pokok)
Qo : Kuantitas produk pada keadaan BEP (dlm unit)
R, Co : Penghasilan dan biaya pada keadaan BEP (dlm rupaiah)
@masH
2. Menentukan BEP secara matematis
Menentukan BEP dg matematis bisa di cari
dg formula untuk menentukan BEP dalam
unit atau rupiah.
𝐅𝐂
a)BEP unit (Q) =
𝐏−𝐕𝐂
Di mana:
P = Harga Jual Per unit
V = Biaya variabel Per Unit
FC = Biaya Tetap
Q = Jml Unit/Kuantitas produk yg
dihasilkan
@masH @masH
𝐅𝐂 𝐅𝐂
b) BEP (rupiah) = 𝐕𝐂 = atau = 𝐕𝐂
𝟏− 𝟏− 𝐏
𝐒

Di mana :
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
S = Volume penjualan

Contoh 1
Perusahaan @MASH, menjual produknya seharga Rp 400.000.
perusahaan memiliki biaya tetap tahunan Rp 800.000.000 dan
biaya variabel sebesar Rp 200.000 per unit. Berapa BEP dalam
unit dan dalam rupaian
Jawab :
𝐅𝐂 𝟖𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
BEP (unit) = = = 𝟒. 𝟎𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭
𝐏−𝐕𝐂 𝟒𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎−𝟐𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
@masH @masH
𝐅𝐂
b) BEP (rupiah) = 𝐕𝐂
𝟏−
𝐒

𝟖𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
= 𝟐𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
𝟏−
𝟒𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
𝟖𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
=
𝟏−𝟎,𝟓
𝟖𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
=
𝟎,𝟓
= 𝐑𝐩 𝟏. 𝟔𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎

@masH @masH
(000.000) TR
TC
R,C
LABA
BEP
1.600.000
VC

800.000 FC

RUGI

Q (Jumlah Unit)
0 4000
@masH @masH
Contoh 2
Sebuah perusahaan bekerja dengan biaya tetap Rp 300.000,
biaya variabel per unit Rp 40. harga jual per unit Rp 100,
kapasitas produksi maksimal 10.000 unit. Buatlah BEP dlm unit
dan rupiah serta grafik?

Contoh 3
Suatu perusahaan bekerja dg biaya tetap Rp 400.000 per th,
biaya variabel per unit sebesar Rp 60, sedangkan harga jual per
unitnya adalah Rp 100, kapasitas normal perusahaan sebesar
15.000 unit per tahun . Ditanyakan:
a) Berapakah BEP dlm unit dan rupiah?
b) Apabila harga naik menjadi Rp 160 per unit berapa BEPnya?
c) Apabila biaya tetap naik sebesar Rp 200.000 dan biaya
variabel per unit turun menjadi Rp 50, berapakah BEPnya?
d) Apabila unit yg diproduksi 5.000 unit berapa labakah atau
rugi perusahaan?
e) Gambarlah grafiknya untuk keadaan a, b, dan c dalam satu
grafik?

@masH @masH
JAWAB 2:
1)BEP (dlm unit)

𝐅𝐂 𝐑𝐩 𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
= =
𝐏 − 𝐕 𝐑𝐩 𝟏𝟎𝟎 − 𝐑𝐩 𝟒𝟎

𝐑𝐩 𝟑𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
= = 𝟓𝟎𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭
𝐑𝐩 𝟔𝟎

@masH @masH
2) BEP (dlm rupiah)

FC 𝑹𝒑 𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
= =
𝐕𝐂 𝑹𝒑 𝟒𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝟏− 𝟏 −
𝐒 𝑹𝒑 𝟏. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎

𝑹𝒑 𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
=
𝟒
𝟏−
𝟏𝟎

𝑹𝒑 𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
=
𝟏 − 𝟎, 𝟒

𝑹𝒑 𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
= = 𝑹𝒑 𝟓𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝟎, 𝟔
@masH @masH
TR
TC
R,C
LABA
500.000 BEP

300.000 FC

RUGI

Q (Jumlah Unit)
0 5000

@masH @masH
JAWAB 3:
a) Biaya variabel (VC) = 60 Q
TC = FC + VC
TC = 400.000 + 60Q
TR = P x Q
TR = 100 x Q = 100Q
BEP tercapai pada saat TR = TC
100 Q = 400.000 + 60Q
100Q-60Q = 400.000
40Q = 400.000
Q = 10.000 unit atau 10.000 x Rp 100 = Rp 1.000.000
Jadi BEP tercapai pada jml produk sebesar 10.000
unit atau pada saat penghasilan dan biaya Rp
1.000.000

@masH @masH
Jika menggunakan rumusnya maka:
𝐅𝐂 𝟒𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
BEP unit (Q) = = = 𝟏𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭
𝐏−𝐕𝐂 𝟏𝟎𝟎−𝟔𝟎
BEP (rupiah) =
FC 𝟒𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝟒𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
VC = 𝟔𝟎 = = 𝐑𝐩 𝟏. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
1− S 𝟏−𝟏𝟎𝟎 𝟏−𝟎,𝟔

b) Apabila harga naik menjadi Rp 160 per unit (BEP akan


turun)
𝐅𝐂 𝟒𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
BEP unit (Q) = = = 𝟒. 𝟎𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭
𝐏−𝐕𝐂 𝟏𝟔𝟎−𝟔𝟎
BEP (rupiah) =
FC 𝟒𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝟒𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
VC = 𝟔𝟎 = = 𝐑𝐩 𝟔𝟒𝟎. 𝟎𝟎𝟎
1− S 𝟏−𝟏𝟔𝟎 𝟏−𝟎,𝟑𝟕𝟓
@masH @masH
c) Apabila biaya tetap naik sebesar Rp 200.000 danbiaya
varaiabel turun menjadi Rp 50 per unit
𝐅𝐂 𝟔𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
BEP unit (Q) = = = 𝟏𝟐. 𝟎𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭
𝐏−𝐕𝐂 𝟏𝟎𝟎−𝟓𝟎
FC 𝟔𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝟔𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
BEP (rupiah) = VC = 𝟓𝟎 = = 𝐑𝐩 𝟏. 𝟐𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
1− S 𝟏−𝟏𝟎𝟎 𝟏−𝟎,𝟓

d) Apabila perusahaan memproduksi 5.000 unit, maka


Q = 5.000 unit
TR = 5.000 x Rp 100 = Rp 500.000
TC = 400.000 + (5.000 x 60) = Rp 700.000
Rugi = (Rp 200.000)

Jadi apabila perusahaan hanya menjual 5.000 unit,


maka akan menderita kerugian sebesar Rp 200.000
(lihat lagi bahwa BEPnya sebesar 10.000 unit)
@masH @masH
e. Gambar Grafik untuk keadaan a, b, dan c

TR,TC TR TR TC
(b) (a,c) (c)

12 BEP TC (a,b)
(c)
10 BEP
(00.000) (a)
FC (c)
6 BEP
(b)
4 FC (a,c)

(000 unit)
0 4 10 12

@masH @masH
BREAK EVENT POINT
(BEP) 2
Oleh
Masharyono

@masH
EFEK PERUBAHAN BERBAGAI FAKTOR
TERHADAP BEP
1. EFEK PERUBAHAN HARGA JUAL PER UNIT DAN
JUMLAH BIAYA TETAP TERHADAP BEP
 Analisis BEP digunakan asumsi apabila harga jual per unit
tetap, terus bagaimana jika ada perubahan harga jual per unit
(P)? Jika P naik maka akan membawa efek yg
menguntungkan BEP nya turun.
 Misalnya : Sebuah perusahaan bekerja dengan biaya tetap Rp
300.000, biaya variabel per unit Rp 40. harga jual per unit Rp
100 menjadi Rp 160, kapasitas produksi maksimal 10.000 unit.
Buatlah BEP dlm unit dan rupiah serta grafik?

@masH
JAWAB:
1) BEP (dlm unit)

𝐅𝐂 𝐑𝐩 𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐁𝐄𝐏 = =
𝐏 − 𝐕 𝐑𝐩 𝟏𝟔𝟎 − 𝐑𝐩 𝟒𝟎

𝐑𝐩 𝟑𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
BEP= 𝐑𝐩 𝟏𝟐𝟎
= 𝟐. 𝟓𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭

@masH
 2) BEP (dlm rupiah)

𝐅𝐂 𝐑𝐩 𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐁𝐄𝐏 = =
𝐕𝐂 𝐑𝐩 𝟒𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝟏− 𝟏 −
𝐒 𝐑𝐩 𝟏. 𝟔𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎

𝐑𝐩 𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐁𝐄𝐏 =
𝟒
𝟏−
𝟏𝟔

𝐑𝐩 𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐁𝐄𝐏 =
𝟏 − 𝟎, 𝟐𝟓

𝐑𝐩 𝟑𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
BEP = = 𝐑𝐩 𝟒𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝟎,𝟕𝟓
@masH
R,C
TR2
TR1
TC

BEP1
500.000

BEP2
400.000

300.000 FC

Q (Jumlah Unit)
0 2500 5000
@masH
 Misalnya : Sebuah perusahaan bekerja
dengan biaya tetap Rp 300.000, biaya
variabel per unit Rp 40. harga jual per unit
Rp 100 menjadi Rp 80, kapasitas produksi
maksimal 10.000 unit. Buatlah BEP dlm unit
dan rupiah?
 JAWAB :
1) BEP (dlm unit)
𝐅𝐂 𝐑𝐩 𝟑𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
𝐁𝐄𝐏 = = = 𝟕. 𝟓𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭
𝐏−𝐕 𝐑𝐩 𝟖𝟎−𝐑𝐩 𝟒𝟎

2) BEP (dlm rupiah)


𝐅𝐂 𝐑𝐩 𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟑𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐁𝐄𝐏 = = = = 𝐑𝐩 𝟔𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐕𝐂 𝐑𝐩 𝟒𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟒
𝟏− 𝟏− 𝟏−
𝐒 𝐑𝐩 𝟖𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟖

@masH
 Misalnya : Sebuah perusahaan bekerja dengan biaya tetap Rp
400.000, biaya variabel per unit Rp 40. harga jual per unit Rp
100 menjadi Rp 90, kapasitas produksi maksimal 10.000 unit
menjadi 15.000 unit. Buatlah BEP dlm unit dan rupiah?
 JAWAB
1) BEP (dlm unit)
𝐅𝐂 𝐑𝐩 𝟒𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
𝐁𝐄𝐏 = = = 𝟖. 𝟎𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭
𝐏−𝐕 𝐑𝐩 𝟗𝟎−𝐑𝐩 𝟒𝟎

2) BEP (dlm rupiah)


𝐅𝐂 𝐑𝐩 𝟒𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟒𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐁𝐄𝐏 = = = = 𝐑𝐩 𝟕𝟐𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐕𝐂 𝐑𝐩 𝟔𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟔𝟎
𝟏− 𝐒 𝟏− 𝟏−
𝐑𝐩 𝟏. 𝟑𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝟏𝟑𝟓

@masH
2. EFEK PERUBAHAN SALES MIX TERHADAP BEP
 BEP digunakan bagi perusahaan yg memproduksi satu produk,
tetapi jika memproduksi dua produk atau lebih, maka komposisi
atau perimbangan penjualannya (sales mix) rasio kontribusi
marjinnya harus tetap. Rasio marjin mrp perimbangan antara
kontribusi marjin dg penjualan. Sedangkan kontribusi
marjin mrp selisih antara penjualan dg biaya variabel.
Dalam rumus BEP diperoleh :
𝐅𝐂
𝐁𝐄𝐏 = 𝐕𝐂
𝟏− 𝐏
1-VC/S mrp rasio kontribusi marjin, apabila dua produk memiliki
rasio kontribusi marjin yg berbeda, maka perubahan sales mix kedua
produk tsb akan merubah BEP. Tetapi apabila dua produk memiliki
rasio kontribusi marjin yg sama, maka perubahan sales mix tidak
merubah BEP total kedua produk tsb.
@masH
CONTOH :
Perusahaan LPKIA menghasilkan dua macam produk A
dan B. perusahaan memproduksi produk A sebanyak
10.000 unit dg harga Rp 10.000 per unit dan produk B
sebanyak 5.000 unit dg harga Rp 30.000 per unit.
Sedangkan biaya variabel 60% dari penjualan. Biaya
variabel tetap A sebesar Rp 20.000.000 dan produk B
Rp 30.000.000. data laporan laba dan rugi produk A
dan B sbb:
Tabel Perhitungan Laba Rugi Produk A dan B
Keterangan Produk A Produk B Total
Penjualan: 100,000,000 150,000,000 250,000,000
Biaya Variabel 60,000,000 90,000,000 150,000,000
Kontribusi marjin 40,000,000 60,000,000 100,000,000
Biaya tetap 20,000,000 30,000,000 50,000,000
Laba operasi 20,000,000 30,000,000 50,000,000
@masH
Ket : Laba operasi = Penjualan-biaya variabel-baiaya tetap
 Tabel di atas menunjukkan bahwa perimbangan penjualan
(sales mix) produk A dan B adalah 1 : 1,5 yatiu
perimbangan antara Rp 100.000.000 : 150.000.000,
sedangkan perimbangan produknya (product mix) adl A:B =
2:1, yaitu 10.000 unit : 5.000 unit adapun BEP total yaitu
BEP produk A dan B dihitung sbb:

𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐅𝐂 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥


 BEP total dlm rupiah = =
𝟏−(𝐕𝐂 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥∶𝐩𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧) 𝟏−𝐕𝐂/𝐏

𝐑𝐩 𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝐑𝐩 𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
 BEP total = =
𝟏−(𝟏𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎∶𝟐𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎) 𝟏−𝟎,𝟔

 BEP total = Rp 125.000.000

@masH
 Untuk contoh di atas, jml unit tiap produk
dlm keadaan BEP totak dp dihitung sbb:
 Perimbangan penjulan (sales mix) antara
produk A : B = 1 : 1,5 atau 2 : 3
 Maka penjualan produk A = 2/5 x Rp
125.000.000 = Rp 50.000.000 atau dalam
unit
= Rp 50.000.000 : Rp 10.000 = 5.000 unit
 Penjualan produk B = 3/5 x Rp 125.000.000
= Rp 75.000.000 atau dalam unit = Rp
75.000.000 : Rp 30.000 = 2.500 unit

@masH
LATIHAN :
 Perusahaan KU menghasilkan dua macam produk
A dan B. perusahaan memproduksi produk A
sebanyak 15.000 unit dg harga Rp 10.000 per unit
dan produk B sebanyak 5.000 unit dg harga Rp
30.000 per unit. Biaya variabel tetap A sebesar Rp
20.000.000 dan produk B Rp 30.000.000. di mana
biaya variabelnya 40% dari penjualan, buat data
laporan laba dan rugi produk A dan B dan berapa
BEP totalnya?

@masH
BEP SALES MINIMAL

by Masharyono

@masH
Penentuan Penjualan Minimal
 Analisa BEP bermanfaat utk merencanakan laba
perusahaan. Dengan mengetahui besarnya BEP maka dp
menentukan berapa jml minimal produk yg harus di jual
(budget sales) dan harga jualnya (sales prices) apabila
menginginkan laba tertentu.
 Dengan mengetahui budget sales dapat juga diketahui
margin safety yg harus di pertahankan oleh perusahaan
 Margin of safety (MOS) mrp persentase batas
penurunan penjualan sampai dg keadaan perusahaan
tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita
kerugian.
𝐅𝐂+𝐊𝐞𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧
 BEP Sales Minimal = 𝐕𝐂
𝟏−
𝐒
@masH
Contoh 1
 Tahun 2012 perusahaan YANFA’ break even, perusahaan
bekerja dengan biaya tetap Rp 120.000 dan pada tahun
tersebut perusahaan mendapatkan penghasilan
penjualan sebesar Rp 200.000. Keadaan tahun 2013
diperkirakan lebih baik dan pimpinan perusahaan
menetapkan target keuntungan sebesar Rp 30.000.
Berapa besarnya penjualan minimal yang harus dicapai
utk dapat mencapai target keuntungan tersebut.
 Jawab :
Pada keadaan BEP besarnya biaya total adalah tepat sama
besarnya dg penghasilan penjualan.
Sales = VC + FC
VC = Sales - FC
VC = Rp 200.000 – Rp 120.000
VC = Rp 80.000

@masH
 Variable expense ratio (biaya variabel dinyatakan dg
persentase dari sales yaitu:
𝐑𝐩 𝟖𝟎.𝟎𝟎𝟎
= 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟒𝟎%
𝐑𝐩 𝟐𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
 Setelah diketahui besarnya variable expense ratio, maka
dapatlah ditentukan besarnya sales minimal dg cara sbb:
𝐅𝐂+𝐊𝐞𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧
 Sales Minimal = 𝐕𝐂
𝟏−
𝐒

𝐑𝐩 𝟏𝟐𝟎.𝟎𝟎𝟎 +𝐑𝐩 𝟑𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝐑𝐩 𝟏𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎


= 𝟖𝟎.𝟎𝟎𝟎 = 𝟒
𝟏−𝟐𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝟏−𝟏𝟎

𝐑𝐩 𝟏𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎
= = Rp 250.000
𝟎,𝟔
Jadi utk memperoleh keuntungan sebesar Rp 30.000
perusahaan harus dp memproduduksi dan menjual
produknya sebsar Rp 250.000
@masH
 Apabila perusahaan menetapkan target
keuntungan yang dinyatakan dalam profit margin
sebesar 20%, maka besarnya sales minimal dp
dihitung sbb:
 Sales minimal misalnya x
𝐅𝐂+𝐊𝐞𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧
x= 𝐕𝐂
𝟏− 𝐒
𝐑𝐩 𝟏𝟐𝟎.𝟎𝟎𝟎 +𝟎,𝟐𝐗
x= 𝟖𝟎.𝟎𝟎𝟎𝟎
𝟏−
𝟐𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎

𝐑𝐩 𝟏𝟐𝟎.𝟎𝟎𝟎 +𝟎,𝟐𝐗
x= 𝟔
𝟏𝟎
 0,6x – 0,2 x = Rp 120.000
 x = Rp 300.000

@masH
Atau dg Rumus
𝐅𝐂
 Sales Minimal = 𝐕𝐂
𝟏−( 𝐒 +𝐏𝐫𝐨𝐟𝐢𝐭 𝐌𝐚𝐠𝐢𝐧)

𝐅𝐂
 Sales Minimal = 𝐕𝐂 𝐏𝐫𝐨𝐟𝐢𝐭
𝟏−( + )
𝐒 𝐒

Contoh 2
Pada tahun 2010 perusahaan “ATHA” dalam operasinya
mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 10.000.000 per
tahun. Biaya variabel per unit sebesar Rp 2.000,
sedangkan harga jual per unitnya adalah Rp 6.000.
Hitunglah :
a) BEP dalam unit dan Rupiah?
b) Berapa penjualan yg harus dicapai bila perusahaan
menginginkan laba Rp 2.000.000 pada tahun 2011?
@masH
c) Berapa penjualan yg harus dicapai bila perusahaan
menginginkan laba sebesar 20% dari penjualan tahun 2012?
d) Berapa batas penurunan penjualan (margin safety)
perusahaan tahun 2011 dan tahun 2012?
e) Berapa penjualan yang dicapai perusahaan apabila
perusahaan terpaksa harus menutup pabriknya?
f) Gambarlah grafik untuk keadaan poin a dan e di atas?

Jawab :
𝐅𝐂 𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
a) BEP unit = = = 2.500 unit
𝐏−𝐕𝐂 𝟔.𝟎𝟎𝟎 −𝟐.𝟎𝟎𝟎

𝐅𝐂 𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
BEP rupiah = 𝐕𝐂 = 𝟐𝟎𝟎𝟎 = 𝟏 = 𝐑𝐩 𝟏𝟓. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝟏− 𝟏− 𝟏−
𝐏 𝟔𝟎𝟎𝟎 𝟑

𝐅𝐂+𝐊𝐞𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎+𝟐.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
b) Penjulan= = = 𝟑. 𝟎𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭
𝐏 −𝐕𝐂 𝟔.𝟎𝟎𝟎 −𝟐.𝟎𝟎𝟎

@masH
 Penjualan dalam rupiah = Rp 6.000 x 3.000 unit = Rp
18.000.000
c) Penjualan yg direncanakan (budget sales) bila ingin laba
Rp 2.000.000
𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎+𝟎,𝟐𝐗 𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎+𝟎,𝟐𝐗
 X= 𝟐.𝟎𝟎𝟎 = 𝟏
𝟏−𝟔.𝟎𝟎𝟎 𝟏−
𝟑

 0,6667X = 10.000.000
Rp 21.427.041
 X = Rp 21.427.041 atau = 3.571,17 unit ≈
6.000
3.571 unit

d) Batas penurunan penjualan (margin safety) th 2011 dan


2012

𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐫𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 −𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐁𝐄𝐏


MOS = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐫𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧

@masH
𝟏𝟖.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 −𝟏𝟓.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
 MOS 2011 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎% =
𝟏𝟖.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
𝟏𝟔, 𝟔𝟕%

𝟐𝟏.𝟒𝟐𝟕.𝟎𝟒𝟏 −𝟏𝟓.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
 MOS 2012 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎% =
𝟐𝟏.𝟒𝟐𝟕.𝟎𝟒𝟏
𝟐𝟗, 𝟗𝟗% = 𝟑𝟎%

 Jadi MOS th 2011 sebesar 16,67% artinya batas


penuurunan penjualan th 2011 maksimal sebesar
16,67%. Apabila pejualan melebihi 16,67% maka
perusahaan akan menderita kerugian sedangkan
apabila penurunan penjualan kurnag dari 16,67%
maka perusahaan masih untung.

@masH
e) Apabila hasil penjualan perusahaan hanya dp
menutup FC saja, maka perusahaan sebaiknya
ditutup saja. Keadaan ini disebut titik tutup pabrik
(shut down point). Pd keadaan tutup pabrik ini
besarnya kontribusi marjin yg diperoleh hanya dp
utk menutup VC dan biaya tetap tunai yg
ditanggung. Biaya tetap tunai misalnya biaya
asuransi, biaya gaji, biaya sewa dan biaya promosi.
Sedangkan biaya tetap yg tdk tunai misalnya biaya
depresiasi. Padahal biaya tetap tunai dan biaya
tetap tdk tunai mrp biaya yg tidak terpengaruh oleh
besarnya jml produk yg dijual . Hal ini berarti
berapapun penambahan jml produk yg dijual tdk
menambah keuntungan atau penambahan jml
penjualan akan sama dg penambahan biaya
variabelnya sehingga penambahan penjualan tidak
menambah keuntungan @masH
Jika perusahaan mengalami hal demikian, maka
perusahaan ditutup saja. Untuk contoh di atas disumsikan
biaya tetap tunai sebesar 60% dari totqal biaya tetapnya
yaitu sebesar 60% x Rp 10.000.000 = Rp 6.000.000, maka
titip tutup pabriknya diformulasikan sbb:
𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐓𝐮𝐧𝐚𝐢
 Titik Tutup Pabrik =
𝐑𝐚𝐬𝐢𝐨 𝐊𝐨𝐧𝐬𝐭𝐫𝐢𝐛𝐮𝐬𝐢 𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧
𝟔.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
= 𝟐𝟎𝟎𝟎
𝟏−( )
𝟔𝟎𝟎𝟎
𝟔.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
 = 𝐑𝐩 𝟖. 𝟗𝟗𝟗. 𝟓𝟓𝟎 atau pada
𝟎,𝟔𝟔𝟔𝟕
produksi sebesar

𝐑𝐩 𝟖.𝟗𝟗𝟗.𝟓𝟓𝟎
 = 𝟏. 𝟓𝟎𝟎 𝐮𝐧𝐢𝐭
𝐑𝐩 𝟔.𝟎𝟎𝟎/𝐮𝐧𝐢𝐭

@masH
f) Grafik a dan e

@masH
Latihan
1. Tahun 2013 perusahaan PT. BME break even,
perusahaan bekerja dengan biaya tetap Rp 60.000 dan
pada tahun tersebut perusahaan mendapatkan
penghasilan penjualan sebesar Rp 100.000. Keadaan
tahun 2014 diperkirakan lebih baik dan pimpinan
perusahaan menetapkan target keuntungan sebesar Rp
15.000. Berapa besarnya penjualan minimal yang harus
dicapai utk dapat mencapai target keuntungan
tersebut.
2. Pada tahun 2012 perusahaan PT. BMESA dalam
operasinya mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp
5.000.000 per tahun. Biaya variabel per unit sebesar
Rp 1.000, sedangkan harga jual per unitnya adalah Rp
3.000. Hitunglah :
a) BEP dalam unit dan Rupiah?
b) Berapa penjualan yg harus dicapai bila perusahaan
menginginkan laba Rp 1.000.000 pada tahun 2013?
@masH
c) Berapa penjualan yg harus dicapai bila perusahaan
menginginkan laba sebesar 10% dari penjualan
tahun 2013?
d) Berapa batas penurunan penjualan (margin
safety) perusahaan tahun 2013 dan tahun 2014?
e) Berapa penjualan yang dicapai perusahaan apabila
perusahaan terpaksa harus menutup pabriknya?
f) Gambarlah grafik untuk keadaan point a dan e di
atas?

@masH
HATUR NUHUN

@masH

Anda mungkin juga menyukai