Bisnis Griffin E8 J2 B1420 PDF
Bisnis Griffin E8 J2 B1420 PDF
EBERT
BISNIS
Edisi Kedelapan
Jilid 2
PENERBIT ERLANGGA
Bisnis Edisi Kedelapan
Bagian 4
Manajemen Operasi
dan Informasi
PENERBIT ERLANGGA
Bisnis Edisi Kedelapan
BAB
14
MEMPRODUKSI
BARANG DAN JASA
PENERBIT ERLANGGA
BAB 14 MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA
Manajemen Operasi
• Laba (profit)
• Upah
Proses Operasi
Klasifikasi Jasa
Perencanaan Operasi
1. Perencanaan kapasitas
2. Perencanaan lokasi
3. Perencanaan tata-letak (layout)
4. Perencanaan kualitas
5. Perencanaan metode
Perencanaan Operasi 1:
Perencanaan Kapasitas
• Perencanaan kapasitas untuk barang berarti memastikan
bahwa kapasitas agak melebihi permintaan normal
Perencanaan Operasi 2:
Perencanaan Lokasi
• Pada operasi produksi-barang, perencanaan lokasi
mempertimbangkan faktor-faktor kedekatan dengan sumber
daya input
Perencanaan Operasi 3:
Perencanaan Tata-Letak
• Tata-letak (layout) adalah pengaturan peletakan permesinan,
peralatan, dan bahan yang menentukan seberapa cepat
perusahaan mampu merespons permintaan konsumen
• Pada produksi barang, tata-letak bisa ditetapkan menurut:
– Fasilitas produktif: Tempat kerja dan peralatan pengolah bahan
mentah
– Fasilitas non produktif: Gudang dan area perawatan
– Fasilitas pendukung: Kantor, toilet, tempat parkir, kantin, dsb.
• Tiga jenis tata-letak dasar yaitu: Tata-letak proses, tata-
letak selular, dan tata-letak produk
Perencanaan Operasi 4:
Perencanaan Kualitas
Perencanaan Operasi 5:
Perencanaan Metode
• Ketika para manajer mengurangi limbah dan inefisiensi
dengan cara mengidentifikasikan setiap tahap produksi dan
metode spesifik dalam menjalankan setiap tahap tersebut,
mereka mempraktikkan perbaikan metode
• Bagan-alur (flowchart) proses bisa mengidentifikasikan
aktivitas sia-sia, sumber kelambanan, dan inefisiensi lainnya
• Analisis alur jasa (service flow analysis) membantu para
manager menetapkan proses yang diperlukan dalam jasa
• Analisis ini juga membantu mengisolasi potensi masalah
(yang dikenal sebagai titik gagal atau fail point)
Penjadwalan
Kendali Operasi
1. Manajemen material
ii. Lean system didesain untuk alur produksi yang lancar dan
menghindarkan inefisiensi, menghilangkan inventori sia-sia,
dan terus-menerus memperbaiki proses-proses produksi
15
MANAJEMEN
PRODUKTIVITAS
DAN KUALITAS
PENERBIT ERLANGGA
BAB 15 MANAJEMEN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS
Produktivitas
Produktivitas:
Kuantitas dan Kualitas
• Produktivitas juga mengacu pada kuantitas dan kualitas hasil
produksi
• Pemakaian sumber daya secara lebih efisien akan
menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak
• Namun, tanpa kualitas yang memuaskan, produk tersebut
akan ditolak oleh konsumen
• Maka, memproduksi kualitas berarti menghasilkan
kecocokan kegunaan (menyediakan fitur-fitur yang
diinginkan oleh konsumen)
Produktivitas:
Amerika Serikat 1
• Produktivitas A.S. mulai menurun pada tahun 1970an sampai
pada tahun 1980an
• Perbaikan produktivitas dimulai pada awal hingga
pertengahan tahun 1990an, ketika bisnis-bisnis dari A.S.
meraih kembali pangsa pasar di beberapa industri besar
• Pada tahun 2003, perusahaan-perusahaan dari A.S. tetap
menjadi pengekspor utama dunia dalam beberapa industri
utama
• Di masa kini, banyak perusahaan dari Asia dan Eropa yang
harus bersaing dengan perusahaan dari A.S.
Produktivitas:
Amerika Serikat 2
• Perubahan keuntungan A.S. belakangan ini disebabkan oleh
beberapa hal:
– Bisnis-bisnis dari A.S. berkonsentrasi dalam memahami arti
sebenarnya dari produktivitas dan menyusun cara untuk
mengukurnya
– Mereka lalu memahami bahwa kualitas harus didefinisikan menurut
ukuran nilai bagi konsumen sehingga mereka mendesain-ulang
organisasi dan usaha pemasaran mereka menurut fokus yang lebih
berorientasi-konsumen
– Seiring pengimplementasian praktik-praktik perbaikan-kualitas,
semakin banyak perusahaan yang mewujudkan keuntungan
Produktivitas:
Amerika Serikat 3
• Kesuksesan A.S ini berakar pada interdependensi dari empat
faktor utama:
– Konsumen
– Kualitas
– Produktivitas
– Laba (profit)
1. Merencanakan kualitas
2. Mengorganisasikan kualitas
3. Mengarahkan kualitas
4. Mengendalikan kualitas
16
MANAJEMEN SISTEM
INFORMASI DAN
TEKNOLOGI
KOMUNIKASI
PENERBIT ERLANGGA
BAB 16 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
EIT
17
MEMAHAMI
PRINSIP-PRINSIP
AKUNTANSI
PENERBIT ERLANGGA
BAB 17 MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Akuntansi
Akuntan
Persamaan Akuntansi
Akuntansi Internasional
Memahami Permasalahan
Keuangan
PENERBIT ERLANGGA
Bisnis Edisi Kedelapan
BAB
18
MEMAHAMI
UANG DAN
PERBANKAN
PENERBIT ERLANGGA
BAB 18 MEMAHAMI UANG DAN PERBANKAN
Uang
• M-1 terdiri dari wujud uang yang paling likuid: nilai mata
uang, demand deposit, dan deposit checkable lainnya
• M-2 terdiri dari wujud uang M-1 ditambah wujud lain yang
tidak bisa langsung dipakai tetapi dapat dengan mudah
ditukarkan ke dalam wujud yang mudah tersebut: deposito
berjangka, money market fund, dan deposito tabungan
• Bank komersial
• Lembaga tabungan dan pinjaman (savings and loan
association –S&L)
• Bank tabungan bersama (mutual savings bank)
• Serikat kredit (credit union)
• Lembaga non deposit: dana pensiun, perusahaan
asuransi, perusahaan keuangan, dan dealer investasi
sekuritas
• Perbankan Antar-Negara-Bagian
19
MEMAHAMI
SEKURITAS DAN
INVESTASI
PENERBIT ERLANGGA
BAB 19 MEMAHAMI SEKURITAS DAN INVESTASI
Tujuan Pembelajaran
Pasar Sekuritas
Saham
Surat Berharga
Perdagangan Sekuritas
20
MEMAHAMI
MANAJEMEN
KEUANGAN
DAN RISIKO
PENERBIT ERLANGGA
BAB 20 MEMAHAMI MANAJEMEN KEUANGAN DAN RISIKO
Keuangan
Expenditure
Sumber-sumber Keuangan
Jangka Panjang
Venture Capital
Manajemen Risiko
Lima Langkah
Proses Manajemen Risiko
Asuransi:
Empat Kriteria
• Prediktabilitas: kemungkinan kerugian bisa diramalkan
Asuransi:
Empat Kategori Utama
Asuransi:
Bisnis
BISNIS
Edisi Kedelapan
Jilid 2
PENERBIT ERLANGGA