Makalah Flebotomi
Makalah Flebotomi
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Bioscience 1 ini dengan materi Plebotomi,Makalah ini di susun dalam
rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bioscience Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Brawijaya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN :
1.3 MANFAAT :
PEMBAHASAN
Sedangkan Flebotomist adalah seorang tenaga medic yang telah mendapat latihan
untuk mengeluarkan dan menampung specimen darah dari pembuluh darah vena,
arteri atau kapiler. Akhir-akhir ini dikenal lagi suatu teknik microcollection.
1. Spuit
Adalah alat yang digunakan untuk pengambilan darah atau pemberian
injeksi intravena dengan volume tertentu. Spuit mempunyai skala yang dapat
digunakan untuk mengukur jumlah darah yang akan diambil, volume spuit
bervariasi dari 1ml, 3ml, 5ml bahkan ada yang sampai 50ml yang biasanya
digunakan untuk pemberian cairan sonde atau syring pump.
2. Tourniquet
3. Kapas alkohol
Merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap dan
dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol. Tujuan penggunaan kapas alkohol
adalah untuk menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu pengamatan letak
vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar resiko infeksi bisa ditekan.
Ialah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara
vakum. Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah dilepas dari
spuit serta container vacuum. Penggantian needle dimaksudkan untuk
menyesuaikan dengan besarnya vena yang akan diambil atau untuk kenyamanan
pasien yang menghendaki pengambilan dengan jaru kecil.
5. Vacuum Tube
6. Blood Container
Tabung tempat penampungan darah yang tidak bersifat vakum udara. Ini
biasa digunakan untuk pemeriksaan manual, dan dengan keperluan tertentu
misalnya pembuatan tampungan sendiri untuk efisiensi biaya.
7. Plester
1. Lancet
Merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap dan
dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol. Tujuan penggunaan kapas alkohol
adalah untuk menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu pengamatan letak
vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar resiko infeksi bisa ditekan.
3. Obyek Glass
Adalah penutup obyek glass, berbentuk persegi lebih kecil dan tipis karena
dimaksudkan agar bisa menutupi preparat tanpa mengganggu pemfokusan
pengamatan dibawah mikroskop.
5. Tensimeter
Alat untuk mengukur tensi darah atau tekanan darah serta detak jantung
manusia. Dalam sampling tensi ini digunakan untuk memeriksa Bleeding time.
6. Kertas Saring
7. Tabung kapiler
Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka
pengambilan darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan.
Lakukan pengambilan dengan dengan sangat hati-hati dan menggunakan jarum
yang ukurannya lebih kecil.
Hematoma
Ada dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara manual dan cara vakum.
Cara manual dilakukan dengan menggunakan alat suntik (syring), sedangkan cara
vakum dengan menggunakan tabung vakum (vacutainer).
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena
adalah :
Penusukan
Pengambilan darah vena secara manual dengan alat suntik (syring) merupakan
cara yang masih lazim dilakukan di berbagai laboratorium klinik dan tempat-
tempat pelayanan kesehatan. Alat suntik ini adalah sebuah pompa piston
sederhana yang terdiri dari sebuah sebuah tabung silinder, pendorong, dan jarum.
Berbagai ukuran jarum yang sering dipergunakan mulai dari ukuran terbesar
sampai dengan terkecil adalah : 21G, 22G, 23G, 24G dan 25G.
Pengambilan darah dengan suntikan ini baik dilakukan pada pasien usia lanjut dan
pasien dengan vena yang tidak dapat diandalkan (rapuh atau kecil).
Prosedur :
No. Prosedur Rasional
1. Lakukan penjelasan kepada penderita Mengurangi rasa cemas dan
(tentang apa yang dilakukan terhadap meningkatkan kerjasama.
penderita, kerjasama penderita, Mencegah hiperventilasi akibat
Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah jarum yang dihubungkan oleh
sambungan berulir. Jarum pada sisi anterior digunakan untuk menusuk vena dan
jarum pada sisi posterior ditancapkan pada tabung. Jarum posterior diselubungi
oleh bahan dari karet sehingga dapat mencegah darah dari pasien mengalir keluar.
Sambungan berulir berfungsi untuk melekatkan jarum pada sebuah holder dan
memudahkan pada saat mendorong tabung menancap pada jarum posterior.
Prosedur :
Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila
pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70%
dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
Masukkan tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum bagian
posterior tertancap pada tabung, maka darah akan mengalir masuk ke
dalam tabung. Tunggu sampai darah berhenti mengalir. Jika memerlukan
beberapa tabung, setelah tabung pertama terisi, cabut dan ganti dengan
tabung kedua, begitu seterusnya.
Tabung tutup merah. Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah
akan menjadi beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi dan bank
darah (crossmatching test)
Tabung tutup kuning. Tabung ini berisi gel separator (serum separator
tube/SST) yang fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Setelah
pemusingan, serum akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di
bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah,
imunologi dan serologi
Tabung tutup hijau terang. Tabung ini berisi gel separator (plasma
separator tube/PST) dengan antikoagulan lithium heparin. Setelah
pemusingan, plasma akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di
bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah.
Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch)
Tabung tutup biru. Tabung ini berisi natrium sitrat. Umumnya digunakan
untuk pemeriksaan koagulasi (mis. PPT, APTT)
Tabung tutup hijau. Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin,
umumnya digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia
darah.
Tabung tutup biru gelap. Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam,
umumnya digunakan untuk pemeriksaan trace element (zink, copper,
mercury) dan toksikologi.
Tabung tutup abu-abu terang. Tabung ini berisi natrium fluoride dan
kalium oksalat, digunakan untuk pemeriksaan glukosa.
Darah dari syring atau suntikan harus dimasukkan ke dalam tabung dengan
cara melepas jarum lalu mengalirkan darah perlahan-lahan melalui dinding
tabung. Memasukkan darah dengan cara disemprotkan, apalagi tanpa
melepas jarum, berpotensi menyebabkan hemolisis. Memasukkan darah ke
dalam tabung vakum dengan cara menusukkan jarum pada tutup tabung,
biarkan darah mengalir sampai berhenti sendiri ketika volume telah
terpenuhi.
Homogenisasi sampel jika menggunakan antikoagulan dengan cara
memutar-mutar tabung 4-5 kali atau membolak-balikkan tabung 5-10 kali
dengan lembut. Mengocok sampel berpotensi menyebabkan hemolisis.
Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya
rasa nyeri berkurang.
Tusuk dengan lancet steril. Tusukan harus dalam sehingga darah tidak
harus diperas-peras keluar. Jangan menusukkan lancet jika ujung jari
masih basah oleh alkohol. Hal ini bukan saja karena darah akan diencerkan
oleh alkohol, tetapi darah juga melebar di atas kulit sehingga susah
ditampung dalam wadah.
Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas
kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
Prosedur
Desinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70%, biarkan
kering. Kulit yang telah dibersihkan jangan dipegang lagi.
Tekan bagian arteri yang akan ditusuk dengan dua jari tangan lalu
tusukkan jarum di samping bawah jari telunjuk dengan posisi jarum tegak
atau agak miring. Jika tusukan berhasil darah terlihat memasuki spuit dan
mendorong thorak ke atas.
KESIMPULAN
Flebotomi adalah inisiasi atau membuat sayatan pada pembuluh darah agar darah
dapat mengalir dan dikumpulkan. Flebotomis adalah seorang tenaga medis yang telah
mendapatkan latihan untuk mengeluarkan dan menampung specimen darah dari
pembuluh darah vena, arteri atau kapiler.
1. Spuit
2. Tourniquet
3. Kapas alcohol
5. Vacuum Tube
6. Blood container
7. Plester
1. Lancet
2. Kapas alcohol
3. Obyek gelas
4. Deck glass
5. Tensimeter
6. Kertas saring
7. Tabung kapiler
Daftar Pustaka
8. http://www.scribd.com/doc/40213883/Cara-Pengambilan-Sampel-Darah-
Vena
9. http://teklabkes.blogspot.com/2009/07/pengertian-flebotomi.html
10. http://hendrosmk.wordpress.com/2011/08/07/pengenalan-alat-sampling-
darah/