0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan2 halaman
Menulis akademik memiliki manfaat untuk melatih mahasiswa mengekspresikan materi belajar melalui tulisan dan membentuk kepribadian sebagai insan terdidik. Proses menulis meliputi perencanaan, penulisan, dan merefleksi untuk menyempurnakan tulisan agar sesuai tujuan dan pembaca.
Menulis akademik memiliki manfaat untuk melatih mahasiswa mengekspresikan materi belajar melalui tulisan dan membentuk kepribadian sebagai insan terdidik. Proses menulis meliputi perencanaan, penulisan, dan merefleksi untuk menyempurnakan tulisan agar sesuai tujuan dan pembaca.
Menulis akademik memiliki manfaat untuk melatih mahasiswa mengekspresikan materi belajar melalui tulisan dan membentuk kepribadian sebagai insan terdidik. Proses menulis meliputi perencanaan, penulisan, dan merefleksi untuk menyempurnakan tulisan agar sesuai tujuan dan pembaca.
Menulis akademik memiliki beberapa manfaat bagi mahasiswa, yaitu
(1) Melatih mahasiswa mengekspresikan semua materi belajar melalui sebuah tulisan, (2) Membentuk kepribadian mahasiswa sebagai insan terelajar, (3) Menunjang kegiatan akademik maupun dunia kerja pascaperkuliahan. Keigatan menulis sebenarnya merupakan sebuah proses yang di dalamnya terdiri atas berbagai kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut dijabarkan atas berbagai aktivitas meliputi: (1) prapenulisan, (2) penyusunan tulisan buram, (3) penyuntingan. Jika di dirumuskan dengan langkah-langkah konkrit meliputi tahap-tahap: (1) Tahap merencanakan Perencanaan menulis merupakan kegiatan prapenulisan yaitu merupakan tahapan persiapan sebelum menulis. Pada tahap ini harus dipersiapkan berbagai hal yang sekiranya menunjang kegiatan menulis. Beberapa kegiatan sebagai berikut. a. Mengumpulkan Bahan Bahan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang terkait dengan data, informasi, maupun bacaan yang dapat dipergunakan sebagai referensi penulisan. b. Menentukan Bentuk dan Tujuan Penulisan Bentuk sebuah tulisan sangat terkait erat dengan tujuan menulis yang ingin dicapai penulis. Pada proses penulisan ilmiah, bentuk yang dipilih sering ditentukan oleh situasi dan kondisi tertentu. Berbagai ragam tulisan ilmiah seperti artikel, makalah, skripsi, tesis, atau laporan penelitian, masing-masing memiliki format yang khas. NB : Penulis mungkin perlu melihat dan belajar dari format atau bentuk tulisan serupa yang telah dibuat orang lain. Jika format dan bentuk tulisan sudah ditentukan, kegiatan menulis akan lebih terarah dan lebih mudah. c. Menentukan Pembaca Satu hal yang tidak kalah penting sebelum melakukan proses penulisan adalah menentukan pangsa pembaca. Penulis diharapkan jeli dalam menentukan siapa kira-kira nanti yang menjadi pembaca tulisannya. Penulis perlu memperkirakan apa yang diinginkan, yang diperlukan, atau yang diharapkan oleh pembaca terkait dengan tulisan yang hendak dibuat. Semua itu berhubungan dengan pemilihn diksi, gaya bahasa, serta isi pemaparan tulisan. (2) Menulis Setelah bahan-bahan tersdia cukup memadai, kegiatan menulis harus segera dilakukan. Hal penting yang harus diperhatikan oleh penulis, yaitu:
a. format tulisan yang menyangkut kronologi perbagian, mula dari pendahuluan
sampai simpulan harus dipenuhi, b. harus mematuhi tata cara penulisan ejaan BI yang baik dan benar, c. Pilihan kata dan susunan kalimat harus mencerminkan bahasa tulisan ilmiah, d. Referensi atau data-data yang dimuat harus ditampilkan dlm format tulisan ilmiah. (3) Merefleksikan Draf tulisan tidak boleh dianggap sebagai sebuah hasil akhir dari proses penulisan. Perlu diadakan pemeriksaan ulang untuk melihat kekurangan atau kesalahan dalam penulisan. Penulis dapat memulainya dengan melakukan instrospeksi melalui pertanyaan yang ditujukan kpd dirinya. Misalnya, apakah tulisan tersebut cocok dengan pembacanya? Apakah tulisan tersebut sudah menginformasikan pesan secara cermat? NB : Pada tahap ini penulis harus merefleksikan hasil tulisan yg telah dibuat untuk diselaraskan dg tujuan awal sebagaimana yg diintrospeksikan (4) Merevisi Revisi, perbaikan, atau penyempurnaan tulisan yg dilaksanakan secara berhati-hati dan seksama dapat menghasilkan tulisan yg jelas, terarah, terfokus sesuai dg yg diiginkan penulis dan pembaca. Merevisi merupakan sebuah kegiatan yg tidak dpt dipisahkan dari aktifitas merefleksi.