Kerangka Acuan Program Rabies
Kerangka Acuan Program Rabies
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MUARA WAHAU I
Jln Raden Kusuma No 23, RT 001 Desa Muara Wahau, Kode Pos 75655
Email: pusk.muarawahau@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Rabies yang disebut juga penyakit anjinggila yang merupakan suatu penyakit infeksi
akut pada susunan saraf pusat(SPP) yang disebut virus rabies melalui gigitan hewan menular,
anjing,kucing, kera. Penyakit ini bersifat zoonotik yaitu penyakit dapat ditularkan dari hewan
ke manusia melalui gigitan hewan penular rabies. Rabies sangat berbahaya karena hampir
semua diakhiri dengan kematian. Masa inkubasi umumnya 3-8 minggu, berhubungan dengan
jarak yang harus ditempuh oleh virus sebelum mencapai otak.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit rabies atau anjing gila adalah suatu penyakit yang sangat ditakuti dan dapat
menimbulkan kematian. Penyakit ini ditularkan dari hewan yang sudah terkena virus rabies
kepada manusia yang disebut dengan zoonosis. Penyakit rabies ini bersifat akut dan dapat
menularkan dengan secara cepat kepada satu penderita dengan penderita lain melalui
saliva (air liur) penderita yang sudah terkena virus rabies. Penyakit rabies disebabkan oleh
virus rabies dan penularannya kepada manusia dapat terjadi melalui gigitan hewan penular
rabies (HPR) terutama anjing, kucing dan kera. Timbulnya penyakit ini pada manusia dapat
dicegah dengan pemberian vaksinasi anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) setelah
digigit hewan yang menderita rabies (Soeharsono, 2002) Seperti kita ketahui bersama bahwa
kebiasaan memelihara anjing, kucing ataupun monyet yang sebenarnya memiliki suatu resiko
yang cukup besar bagi kehidupan terutama dalam bidang kesehatan yakni berkaitan dengan
penularan penyakit rabies. Kasus klinis rabies pada hewan maupun manusia selalu berakhir
dengan kematian. Penyakit Rabies menimbulkan dampak psikologis seperti kepanikan,
kegelisahan, kekhawatiran, kesakitan dan ketidaknyamanan pada orang-orang yang terpapar.
Kerugian ekonomi yang ditimbulkan pada daerah tertular terjadi karena biaya penyidikan,
pengendalian yang tinggi, serta tingginya biaya postexposure treatment. Disamping itu,
kerugian akibat pembatalan kunjungan wisatawan, terutama di daerah yang menjadi tujuan
wisata penting di dunia, seperti Bali, dapat saja terjadi jika tingkat kejadian rabies sangat
tinggi.
D. TATA NILAI
1. Solidaritas
Rasa kepedulian yang tinggi dalam memberikan pelayanan
2. Empati
Memahami perasaan dan pikiran orang lain
3. Nyaman
Memberikan rasa nyaman dalam pelayanan
4. Yakin
Percaya diri dan kompeten dalam memberikan pelayanan
5. Unggul
Memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional
6. Mudah diakses
Akses yang mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
Peb
Sep
Nov
Des
Mar
Ags
Mei
Jan
Jun
Okt
Apr
Jul
DALAM GEDUNG
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1 Penyuluhan perorangan
Pelayanan Imunisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2
Rabies
LUAR GEDUNG
1 Sosialisasi Penyakit Rabies √
NB. Jadwal pelayanan dalam gedung jika ada kasus
K. SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan Program Rabies berasal dari Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)
BOK UPT Puskesmas Muara Wahau 1 Tahun 2018.