Borang Akreditasi Fix PDF
Borang Akreditasi Fix PDF
BUKU III
BORANG PROGRAM PENDIDIKAN
DAN UNIT PENGELOLA PROGRAM PENDIDIKAN
Tanggal SK Pendirian PS : -
Pejabat Penandatangan
SK Pendirian PS :-
Bagi PS yang dibina oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebutkan nama dosen
RS Pendidikan Utama institusi yang terdaftar sebagai dosen di RS Pendidikan Utama PS
berdasarkan SK 034/DIKTI/Kep/2002, dalam tabel di bawah ini.
Pendidikan
S-1, S-2, Sp, Bidang
Nama Dosen di Jabatan Gelar
S-3 dan Keahlian untuk
No. RS Pendidikan Tgl. Lahir Akade Akade
NIDN** Asal Setiap Jenjang
Utama mik mik
Perguruan Pendidikan
Tinggi
Prof.Dr.Made Pembin Guru S1 Unud Ilmu Kedokteran
Wiryana,dr.SpAn.KI 04-05- a TK I Besar S2 – -
1 0004055406
C.KAO 1954 Sp UI Anestesi
S3 Unud Biomedik
Dr.dr.I Wayan Penata Lektor S1 Unud Ilmu Kedokteran
Suranadi, 30-09- Muda S2 – -
2 0030096609
SpAn.KIC 1966 Sp UI Anestesi
S3 Unud Biomedik
2
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Dr.dr.Tjok.GA.Sena Penata Lektor S1 Unud Ilmu Kedokteran
pathi, SpAn.KAR 23-01- Muda S2 – -
3 0023017307
1973 Sp UI Anestesi
S3 Unud Biomedik
dr. I Wayan Penata Asisten S1 Sam Ilmu Kedokteran
Aryabiantara, 11-06- Muda Ahli Ratulangi
4 0011067502
SpAn.KIC 1975 TK I S2 – -
Sp UI Anestesi
dr. Dewa Ayu Mas Penata Asisten S1 Unud Ilmu Kedokteran
09-09-
5 Shintya Dewi, 0009097705 Muda Ahli S2 – -
1977
SpAn TK I Sp Unud Anestesi
dr. IGN Mahaalit Penata Asisten S1 Unud Ilmu Kedokteran
03-10-
6 Aribawa, 0003107606 Muda Ahli S2 – -
1976
SpAn.KAR TK I Sp Unud Anestesi
dr. I GAG Utara Penata Asisten S1 Unud Ilmu Kedokteran
Hartawan, Sp 27-12- Muda Ahli S2 UI Management
7 0027127905
An.MARS 1979 TK I RS
Sp Unud Anestesi
** NIDN: Nomor Induk Dosen Nasional
3
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
IDENTITAS PENGISI BORANG PROGRAM PENDIDIKAN
4
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
STANDAR 1
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program Pendidikan,
serta pihak-pihak yang dilibatkan.
5
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
dihadiri oleh ketua program studi, kepala bagian, lebih dari 75 % staf/ dosen
pengajar , perwakilan peserta didik , dan perwakilan karyawan.
7) Hasil Rapat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi yang telah di sepakati
disampaikan ke Senat dan Dekan Fakultas Kedokteran UNUD dan Direktur
RSUP Sanglah dengan melakukan audiensi pada tanggal 24 Januari 2016
VISI
Uraian dari unggul, mandiri, profesional dan berbudaya adalah sebagai berikut.
Unggul :
SDM yang profesional memiliki kompetensi tinggi, daya saing dan bijaksana dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk meningkatkan martabat
bangsa dan negara serta kemanusiaan pada umumnya (cakra widya prawartana).
Mandiri :
SDM yang memiliki integritas kepribadian, kuat & tangguh & tahan uji dan
kemampuan siap berdiri sendiri berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang
secara dinamis.
Profesional :
SDM yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan standar
prosedur operasional di bidang anestesiologi dan terapi intensif.
Berbudaya :
SDM yang mengembangkan budaya, etika, sopan santun, memiliki kepekaan dan
ketajaman nurani serta mampu memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang
bersifat universal untuk berinteraksi di masyarakat.
MISI
Misi yang akan diemban dalam mewujudkan visi mengenai tugas, kewajiban,
tanggung jawab, dan rencana tindakan adalah :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia sehingga
memiliki kemampuan akademik dan profesional di bidang anestesiologi
dan terapi intensif yang terstandarisasi dan mampu mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi.
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian tangguh
6
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
dan kemampuan untuk menerapkan, mengembangkan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang anestesiologi
dan terapi intensif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat
lokal, nasional dan internasional.
3. Meningkatkan jumlah penelitian dan publikasi ilmiaholeh tenaga pendidik
dan peserta didik di bidang anestesiologi dan terapi intensif yang
bertarafnasional dan internasional berdasarkan perkembangan ilmu dan
teknologi terkini.
4. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepekaan dan
ketajaman nurani dalam menyelesaikan permasalahan akademik, profesi,
maupun permasalahan di masyarakat berdasarkan nilai – nilai luhur
budaya lokal yang bersifat universal.
Tujuan Umum
Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana bertujuan menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan dokter
spesialis anestesi yang profesional, berkompetensi dan berkualitas tinggi yang
mampu menerapkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan, keterampilan di
bidang anestesiologi dan terapi intensif serta mempunyai budi pekerti yang
tinggi,bermartabat luhur dan mampu menetapkan diri sebagai panutan bagi
masyarakat dan organisasi profesinya untuk menunjang program pemerataan
dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan Khusus
Berdasarkan visi, misi dan tujuan umum yang akan dicapai dalam
menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis Program Studi Anestesiologi
dan Reanimasi adalah:
1. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang bermutu
serta berkompentensi tinggi dengan peran dan ciri sebagai :Care Provider,
Communicator, Decision Maker, Manager, Community Leader, ditambah
Researcher.
2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang menjadi konsultan dan atau
lulusan S3 serta meningkatkan sarana prasarana pendidikan tinggi yang
memadai, berkualitas untuk mendukung penyelenggaraan tri dharma
perguruan tinggi yang bermutu dan berdaya saing nasional dan internasional
3. Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian untuk menghasilkan karya
inovatif dan teruji yang layak dipublikasi di bidang anestesiologi dan terapi
intensif melalui pendekatan inter atau multi disipliner untuk mengembangkan
pengetahuan dan teknologi yang diakui nasional dan internasional serta
bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan.
4. Memiliki tata kelola administrasi pendidikan program studi yang baik sesuai
prinsip Badan layanan Umum (BLU).
5. Menyiapkan dan membantu pemerataan dokter spesialis anestesi di
Indonesia.
7
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
1.1.2 Sasaran yang merupakan target terukur, strategi pencapaian, dan kemampuan
pelaksanaan.
Sasaran Meliputi:
8
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Persentase daya serap 100% 100% 100% 100% 100% 100%
lulusan
Lulusan yang bekerja 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rasio Dosen mahasiswa 1:3 1:3 1:3 1:3 1:3 1:3
Jumlah USG 3 4 4 4 4 4
Jumlah Video 3 5 7 9 11 13
Laryngoscope, Bonfill,
Fiber Optic
9
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Jumlah mesin PCA 11 19 25 30 30 30
Strategi pencapaian
1. Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, relevan, dan berdaya saing
nasional dan internasional untuk menghasilkan lulusan yang cerdas, terampil dan
berkarakter.
Persentase dosen S3 atau Guru • Mengirim satu orang staf pengajar untuk
Besar (%) mengikuti pendidikan S3 tiap tahun
• Peningkatan kompetensi dosen dan
tenaga kependidikan untuk memenuhi
persyaratan sebagai Guru Besar
• Memberikan bantuan biaya pendidikan
konsultan.
Luas ruang perpustakaan • Membangun ruang perpustakaan baru
tahun 2016
Kecepatan akses internet (mbps) • Meningkatkan bandwidth akses internet
Jumlah computer di perpustakaan • Membeli komputer baru
Langganan jurnal internasional • Menambah jumlah langganan jurnal
internasional berbayar
Penambahan textbook • Membeli textbook pertahun
Jumlah manikin • Membeli manekin baru
Jumlah USG • Membeli USG baru
Jumlah video laringoskop, bonfil, • Membeli video laringoskop, bonfil,
fiberoptik fiberoptik baru
Jumlah mesin PCA • Membeli mesin PCA baru
Jumlah mesin TCI • Membeli mesin TCI baru
14
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
• Pengembangan sarana dan
prasarana serta pendanaan
penelitian
• Mengirim staf pengajar mengikuti
workshop good clinical practice
(GCP)
• Sosialisasi kebijakan universitas dan
fakultas tentang kewajiban
melakukan penelitian
• Membuat road map penelitian
program studi Anestesiologi dan
Reanimasi
Persentase dosen meneliti tiap tahun • Peningkatan jumlah dan jenis
(%) sumber pendanaan
• Mengefektifkan peran dan fungsi unit
penelitian bagian anestesi dan terapi
intensif FK Unud
• Peningkatan variabilitas dan
kecepatan akses ke sumber-sumber
publikasi ilmiah berbasis IT
• Pengembangan sarana dan
prasarana serta pendanaan
penelitian
• Mengirim staf pengajar mengikuti
workshop good clinical practice
(GCP)
• Sosialisasi kebijakan universitas dan
fakultas tentang kewajiban
melakukan penelitian
• Membuat road map penelitian
• Penyusunan program diseminasi dan
difusi hasil-hasil penelitian
Jumlah publikasi nasional/tahun • Membantu pembiayaan untuk
melakukan publikasi nasional
• Mengefektifkan peran dan fungsi
unit penelitian bagian Anestesi dan
Terapi Intensif FK UNUD
• Revisi kurikulum program studi
dengan kewajiban peserta didik
melakukan 2 publikasi nasional
(minimal poster ilmiah) atau satu
publikasi internasional (minimal
poster ilmiah) selama masa
pendidikan
• mendorong dan memberikan
penghargaan kepada staf pengajar
dan peserta didik untuk menulis
publikasi nasional
Jumlah publikasi internasional per • Membantu pembiayaan untuk
tahun melakukan publikasi internasional
• Revisi kurikulum program studi
15
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
dengan kewajiban peserta didik
melakukan 2 publikasi nasional
(minimal poster ilmiah) atau satu
publikasi internasional (minimal
poster ilmiah) selama masa
pendidikan
• Mengefektifkan peran dan fungsi
unit penelitian bagian Anestesi dan
Terapi Intensif FK Unud
• mendorong dan memberikan
penghargaan kepada staf pengajar
danpeserta didik untuk meneliti dan
menulis
Jumlah buku (ISBN) yang dihasilkan • Meningkatkan dana, sarana dan
dosen per tahun prasarana penulisan buku (ISBN)
• mendorong dan memberikan
penghargaan kepada staf pengajar
dan peserta didik untuk menulis
buku(ISBN)
Persentase jumlah tenaga pendidik • meningkatan jumlah pengabdian
melakukan pengabdian masyarakat per kepada masyarakat
tahun • mendorong dan memberikan
penghargaan tenaga pendidik untuk
melakukan pengabdian kepada
masyarakat
• Penyempurnaan perencanaan dan
arah pengembangan program
pengabdian kepada masyarakat
17
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
daerah sebagai jejaring stase mandiri kerjasama dengan pihak rumah sakit
daerah melalui kegiatan visitasi
• Peningkatan efektivitas berbagai
kerjasama yang sudah
dikembangkan dengan kegiatan
monev
• penugasan peserta didik ke rumah
sakit daerah sebagai rumah sakit
jejaring
1.2 Sosialisasi
Uraikan upaya penyebaran/sosialisasi visi, misi dan tujuan program Pendidikan serta
pemahaman sivitas akademika (dosen danpeserta didik) dan tenaga kependidikan.
Upaya sosialisasi visi, misi, tujuan, dan sasaran pendidikan program studi Ilmu
Anestesi dan reanimasi FK UNUD. Dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
1. Visi, misi, tujuan, dan sasaran ini dicantumkan pada Renstra dan juga
didalam buku log peserta didik, dan buku log staf. Buku tersebut dibagikan
kepada seluruh staf dan peserta didik. Pada rapat staf, kepala bagian, ketua
program studi memberikan uraian dan penjelasan tentang visi, misi, tujuan,
dan sasaran.
2. Sosialisasi kepada peserta didik melalui kegiatan laporan pagi ,acara ilmiah,
dan banner. Sosialisasi kepada umum melalui banner yang dipasang di
ruang pertemuan dan sekretariat program studi Anestesi dan Reanimasi
dan perpustakaan.
3. Sosialisasi penerimaan peserta didik baru dilaksanakan setiap 6 bulan. Visi,
misi program studi Ilmu Anestesi dan reanimasi FK UNUD diperkenalkan
pada saat kuliah umum masa orientasi, introduksi, dan prakondisi.
4. Selain itu, program studi Ilmu Anestesi dan reanimasi FK UNUD, memiliki
website yang didalamnya tercantum visi, misi yang dapat diakses setiap
saat melalui internet pada alamat :fk.unud.ac.id/anaestesi
5. Sosialisasi dan evaluasi pemahaman visi dan misi dilakukan wawancara
secara acak terhadap pemangku kepentingan dan dinilai dalam form
evaluasi visi dan misi.
6. Sosialisasi tentang pemahaman Visi dan Misi dilakukan melalui Kuisioner
yang akan di evaluasi tiap bulan
7. Skor pemahaman tentang visi dan misi terhadap pemangku kepentingan
dinilai berdasarkan beberapa kreteria dengan sistim skoring dan interpretasi
skor yang terdiri dari :
Kriteria Skor Interpretasi
Kemampuan 1 Kurang
menyebutkanvisi, misi, 2 Cukup
tujuan dan Sasaran 3 Baik
Kemampuan 1 Kurang
menyampaikan 2 Cukup
maksud/pemahaman 3 Baik
komponen dalam visi,
misi, tujuan dan
18
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
sasaran
Pengetahuan tentang 1 Kurang
sarana dan metode 2 Cukup
sosialisasi visi, 3 Baik
misi, tujuan dan
sasaran
Pengetahuan tentang 1 Kurang
pencapaian visi, misi, 2 Cukup
tujuan dan sasaran 3 Baik
19
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
STANDAR 2
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN
DAN PENJAMINAN MUTU
Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama,
serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam
program Pendidikan. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan
dengan tegaknya aturan, etika dosen, etika peserta didik, etika karyawan, sistem
penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi,
perpustakaan, dan laboratorium). Sistem tata pamong (masukan, proses, keluaran dan hasil
serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus
diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan
dan prosedur yang jelas.
Uraikan secara ringkas sistem dan pelaksanaan tata pamong di program Pendidikan untuk
memilih pemimpin dan membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab dan adil. Uraikan pula tugas dari seluruh fungsionaris dalam
organisasi program Pendidikan.
Tata Pamong adalah kepemimpinan yang memproses segala sumber daya (masukan)
yang ada dalam suatu organisasi dibawah kepemimpinan manajerial yang terstruktur dan
berjenjang, untuk mewujudkan visi dan misi organisasi tersebut. Setiap unit kerja dalam
organisasi memiliki fungsi, dan tugas masing-masing. Terdapat peraturan yang mengatur
pelaksanaan kegiatan di organisasi tersebut sehingga tercapai suatu kondisi optimal bagi
tercapainya tujuan organisasi tersebut.
1. Struktur organisasi yang terdapat dalam Prodi Pendidikan Spesialis Anestesiologi dan
Reanimasi
2. Peraturan pendidikan atau akademik didalam menegakkan ketertiban dan keteraturan
dalam kegiatan operasional Program Studi.
3. Pelaksanaan good university governance yang mengakomodasi seluruh nilai, norma,
struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku kepentingan program studi.
Sistem tata pamong yang dibangun di program studi Ilmu Anestesi dan
20
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
reanimasiFakultas Kedokteran Universitas Udayana sudah mencerminkan kredibilitas,
transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan keadilan. Hal ini dapat dilihat pada uraian
berikut :
1. Kredibilitas
Program Studi Ilmu Anestesi dan reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
telah dikenal dan diakui oleh masyarakat luas danSemakin banyak rumah sakit daerah
yang berminat untuk bekerja sama dengan PPDS Ilmu Anestesi dan reanimasi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. Kredibilitas tata pamong program studi anestesiologi
dan reanimasi dapat dilihat sejak awal pendiriannya sampai saat ini yang telah berumur
sebelas tahun, antara lain dibuktikan dengan :
2. Transparasi
Program studiAnestesiologi dan Reanimasi FK UNUD telah melaksanakan dan terus
meningkatkan transparansi pengelolaan organisasi dengan keterbukaan dalam
memberikan informasi menyangkut pelaksanaan, penerimaan dan seleksi calon staf
dan penerimaan calon PPDS dapat diakses melalui media cetak serta situs website
resmi UNUD. Penerimaan calon PPDS bahkan dilakukan secara bertahap melalui
berbagai jenis ujian. Hal ini memberikan peluang yang sama bagi semua peminat
Program Studi yang berasal dari daerah atau kota.Program studi Anestesiologi dan
Reanimasi FK UNUD secara aktif mengikuti kegiatan open house menjelang dies
natalis disetiap tahunnya untuk menunjukkan secara langsung pengelolaan, dan
perkembangan organisasi. Pimpinan secara terbuka membahas anggaran keuangan
yang dikelola oleh Program studi Anestesiologi dan Reanimasi FK UNUD dengan
melibatkan semua pihak yang berkepentingan.
3. Akuntabilitas
Pimpinan Program studi Anestesiologi dan Reanimasi FK UNUD menerapkan prinsip –
prinsip akuntabilitas atas kebijakan dan keputusan yang diambil melalui rapat staf.
Setiap akhir tahun, pimpinan membuat laporan akuntabilitas institusi pemerintah
(LAKIP) serta membuat PDPT (Pangkalan Data perguruan Tinggi) berupa IMISSU (
Integrated management information system of UNUD) setiap semester dan juga
membuat laporan keuangan.
4. Tanggung Jawab
21
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Tanggung Jawab tata pamong Program studi Anestesiologi dan Reanimasi Universitas
Udayana terhadap pemerintah dan masyarakat adalah dengan mengikuti standar
nasional pendidikan perguruan tinggi sesuai peraturan kementerian riset, tekhnologi
dan pendidikan tinggi, standar pendidikan dokter spesialis anestesi dan terapi intensif
sesuai perkonsil no 37 tahun 2015 untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
standar kompetensi pada perkonsil no 38 tahun 2015. Hal ini diwujudkan antara lain
dengan mengikuti ketentuan akreditasi program studi, ketentuan kurikulum program
studi, jumlah minimal tenaga pengajar yang harus dimiliki, buku pedoman peraturan
akademik, buku panduan program studi serta buku kurikulum Prodi. Tim pelaksana
penjamin mutu (TPPM) program studi bekerja sama dengan pimpinan program studi
memastikan pelayanan yang diberikan selama proses pendidikan sesuai dengan
standar akademik dan standar pelayanan medik yang bermutu.
5. Keadilan
Pimpinan program studi selalu berusaha menerapkan prinsip keadilan yang merupakan
bagian dari landasan nilai perilaku etis dalam mengelola berbagai aspek organisasi.
Semua staf dosen yang memenuhi syarat memiliki hak yang sama untuk mencalonkan
diri serta dipilih menjadi pimpinan dalam program studi maupun sebagai pengurus
dalam struktur organisasi. Semua staf dosen memiliki hak yang sama untuk
mengembangkan kompetensi dan tingkat pendidikan sesuai dengan minatnya dimana
semua staf dosen dalam pekerjaannya sebagai pendidik memiliki tugas yang
seimbang. Peserta didik memiliki hak yang sama dalam mendapatkan bimbingan
proses pembelajaran serta keikutsertaan dalam acara seminar/workshop di luar
lingkungan pendidikan.
Adapun persyaratan KPS sesuai dengan prosedur mutu pemilihan dan pengangkatan
ketua program studi adalah :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memiliki integritas Moral.
3. Berusia setinggi-tingginya 66 tahun bagi professor dan 61 tahun bagi yang tidak
professor pada saat diusulkan kepada rektor.
4. Berpendidikan minimal spesialis 2 ( konsultan ) dengan jabatan fungsional minimal
lektor kepala / Gol IV/ a
22
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
5. Menandatangani surat pernyataan diatas materai Rp. 6.000,00 bahwa :
a. Bersedia dicalonkan dalam bentuk paket dan tidak akan mengundurkan diri
setelah penetapan paket.
b. Tidak berada dalam status tugas belajar atau ijin belajar.
c. Tidak akan merangkap jabatan baik di dalam maupun di luar Universitas
Udayana tanpa persetujuan atasan.
6. Dosen yang boleh memilih dan dipilih adalah dosen yang tercatat sekurang-
kurangnya 1 (satu) semester dalam 1 (satu) tahun terakhir pada Program Studi
dimaksud. Yang dimaksud dengan Dosen pada Program Studi Ilmu Anestesi dan
Reanimasi adalah semua dosen pada bagian Ilmu Anestesi dan Reanimasi.
1. Membantu Kepala bagian dalam seluruh proses kegiatan bagian anestesi dan
terapi intensif.
2. Mewakili Kepala bagian dalam kegiatan yang berhubungan dengan bagiani, bila
Kepala bagian berhalangan.
3. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan
sebagai laporan.
4. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan bagian (studi
lanjut, pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi)
5. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dengan pendidikan
24
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
13. Mengkoordinasikan pelaksanaan konsultasi mahasiswa dengan pembimbing
akademis;
14. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Program Studi sesuai dengan hasil yang telah
dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian dan
Dekan
SPS (Sekretaris Program Studi):
1. Membantu Ketua Program Studi dalam seluruh proses kegiatan program studi
2. Mewakili Ketua Program Studi dalam kegiatan yang berhubungan dengan program
studi, bila Ketua Program Studi berhalangan.
3. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan
sebagai laporan, dan ke Kepala Bagian untuk permakluman.
4. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan Program Studi
(studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi, pelatihan keterampilan
klinis mahasiswa).
5. Mengkoordinasikan mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir dengan staf
pembimbing untuk kelancaran tugas akademik;
6. Mengkoordinasikan kegiatan tata usaha Prodi Anestesiologi dan Reanimasi
Universitas Udayana dan menghimpun dokumen yang berkaitan.
Bendahara :
1. Membantu Kepala Bagian dan Ketua Program Studi dalam mengatur aliran dana
masuk dan keluar dalam rangka proses kegiatan program studi.
2. Membuat catatan dan laporan keuanagan yang berhubungan dengan kegiatan
program studi dan melaporkannya kepada Ketua Program Studi.
1. Membantu KPS dalam mempersiapkan fasilitas dan prasarana ruang skill lab
2. Mengatur jadwal penggunaan skill lab
3. Menyusun rencana pengembangan ruangan dan fasilitas skill lab, antara lain
rencana pembelian manikin dan alat lainnya.
4. Membantu KPS dalam pelaksanaan ujian OSCE di skill lab.
5. Mengatur jadwal bimbingan praktikum kepada mahasiswa di ruangan skill lab.
6. Membuat inventaris sarana dan prasana skill lab
Kordinator Perpustakaan
25
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Koordinator Kurikulum dan Rotasi
1. Bagian tata usaha adalah bagian yang bertugas memberikan pelayanan teknis dan
administrasi di lingkungan program studi anestesiologi dan reanimasi.
2. Bagian tata usaha dipimpin oleh seorang koordinator Tata Usaha.
3. Bagian tata usaha program studi anestesiologi dan reanimasi sesuai dengan tugas
dan fungsinya dibagi menjadi;
a. Sub-Bagian pendidikan
b. Sub-Bagian Umum dan Perlengkapan
c. Sub-Bagian keuangan dan kepegawaian
d. Sub-Bagian kemahasiswaan dan alumni.
26
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
atau mahasiswa.
6. Melakukan validasi karya ilmiah yang akan ataupun telah dipublikasikan.
7. Membuat laporan publikasi dan penelitian tahunan Prodi Pendidikan Anestesiologi
dan Reanimasi Universitas Udayana
8. Mengkoordinasikan kegiatan penelitian di Bagian anestesi dan terapi intensif FK
UNUD
9. Menginventarisasi hasil penelitian di lingkungan program studi
10. Menginisiasi dan menggalang kerjasama penelitian dengan pihak luar
11. Membuat rencana kerja tahunan.
12. Membuat dan mengelola open access journal Anestesiologi dan reanimasi FK
UNUD
2.2 Kepemimpinan
27
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang
realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada
keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi
anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran,
dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.
Seorang Ketua Program Pendidikan (KPS) hendaknya memiliki kualifikasi yang baik dalam
hal tingkat pendidikan, kompetensi profesi Dokter Spesialis Anestesiologi Dan Terapi Intensif
dan publikasi.
2.2.1Jelaskan tingkat pendidikan KPS Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi Dan Terapi
Intensif
2.2.2 Berikan pengalaman publikasi KPS dokter spesialis Anestesiologi Dan Terapi Intensif
Tingkat1
Nama Nasional Nasional
No. Judul Penulis Tahun Interna-
Jurnal Terakre- Tidak
sional
ditasi Terakreditasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Perband Prof Dr 2013 Medicina √
ingan dr Vol 44, No
Efek Made 3,
Oksitosi Wiryan September
n Bolus a, 2013
3 iu, 5 iu
SpAn,
dan 10
iu KIC
Terhada KAO,
p
Kontraks
i
28
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
2 Efektivit Prof Dr 2015 Jurnal √
as dr Made Anestesi
Magnesi Wiryana Perioperatif,
um , SpAn, Volume 3
Sulfat 30 KIC Nomor 2,
mg/kgB KAO Agustus
B 2015
Intraven
a
Dibandin
g
dengan
Fentanil
2
mcg/kgB
B
Intraven
a dalam
Meneka
n
Respons
Kardiova
skular
pada
Tindaka
n
Laringos
kopi dan
Intubasi
3 Regional Prof Dr 2015 Bali Medical √
Anesthe dr Made Journal (Bali
sia Wiryana Med) 2015,
Contino , SpAn, Volume 4,
us KIC Number 1:8-
Brachial KAO 11
Plexus
Block
With
Ultrason
ography
Guidanc
e
29
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
anesthe
siology
and
intensive
care
installati
on,
Sanglah
General
hospital,
Denpas
ar, Bali,
Indonesi
a.
5 Dietary Prof Dr 2016 Bali Medical √
iron dr Made Journal
intake Wiryana P.ISSN.208
and , SpAn, 9-1180
serum KIC E.ISSN.230
interleuk KAO 2-2914
in – 6
level of
obese
children
with and
without
iron
deficienc
y
6 Blood Prof Dr 2012 Bali Medical √
HsCRP dr Made Journal,
and Wiryana volume 1,
PGE2 , SpAn, number
Content KIC 2 ;64 -70
with KAO Inprint
Clinical ISSN.2089-
outcome 1180,online
using ISSN.2302-
modified 2914
fenestrat
iorestora
tive
spinopla
sty
better
than
lamonec
tomy-
fusion in
lumbar
Stenosis
Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.
Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi/Lain-lain
30
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2016 Efektivitas Jurnal Komplikasi Anestesi
Penggunaan Ventilasi ISSN : 2354 -6514
Non-Invasif Pada
Pasien Gagal Napas di
ICU RS Dr Sardjito
2015 Acute Kidney Injury Jurnal Komplikasi Anestesi
(AKI) Sebagai Faktor ISSN : 2354 -6514
Prediktor Kematian
Pasien di ICU RSUP
Dr Sardjito
A. Kepemimpinan Operasional
VISI
Menjadikan Program Studi Anestesiologi dan ReanimasiFakultas Kedokteran
Universitas Udayana sebagai lembaga pendidikan kedokteran yang mampu
menghasilkan lulusan dokter spesialis anestesi yangunggul, mandiri, profesional,
dan berbudayaserta mempunyai daya saing di tingkat nasionaldan internasional
pada tahun 2025.
Uraian dari unggul, mandiri, profesional dan berbudaya adalah sebagai berikut,
Unggul :
SDMyang professional memiliki kompetensi tinggi, daya saing dan bijaksana dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk meningkatkan martabat
bangsa dan negara serta kemanusiaan pada umumnya (cakra widya prawartana).
Mandiri :
SDM yang memiliki integritas kepribadian, kuat & tangguh & tahan uji dan
kemampuan siap berdiri sendiri berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang
secara dinamis.
Profesional :
SDM yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan standar
prosedur operasional di bidang anestesiologi dan terapi intensif.
31
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Berbudaya :
SDM yang mengembangkan budaya, etika, sopan santun, memiliki kepekaan dan
ketajaman nurani serta mampu memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang
bersifat universal untuk berinteraksi di masyarakat.
MISI
Misi yang akan diemban dalam mewujudkan visi mengenai tugas, kewajiban,
tanggung jawab, dan rencana tindakanadalah :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia sehingga memiliki
kemampuan akademik dan profesional di bidang anestesiologi dan terapi intensif
yang terstandarisasi dan mampu mengikutiperkembangan ilmu dan teknologi.
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian tangguh dan
kemampuan untuk menerapkan, mengembangkan, serta menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang anestesiologi dan terapi intensif sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat lokal, nasional dan internasional.
3. Meningkatkan jumlah penelitian dan publikasi ilmiah oleh tenaga pendidik dan
peserta didik di bidang anestesiologi dan terapi intensif yang bertaraf nasional,
regional dan internasional berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi terkini.
4. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepekaan dan ketajaman
nurani dalam menyelesaikan permasalahan akademik, profesi, maupun
permasalahan di masyarakat berdasarkan nilai – nilai luhur budaya lokal yang
bersifat universal.
Untuk mewujudkan komunikasi yang baik dan kepemimpinan yang tidak otoriter
dengan setiap unit organisasi, maka KPS bersama SPS secara berkala
mengadakan pertemuan koordinasi atau rapat pendidikan para staf dengan unit
kerja yang ada di Prodi Pendidikan Anestesiologi dan Reanimasi Universitas
Udayana. Turut hadir di dalam rapat terssebut, Kepala atau Sekretaris Bagian,
perwakilan setiap koordinator bidang yang ada di bagian program studi anestesi
dan terapi intensif. Dalam rapat tersebut dibahas berbagai hal, antara lain :
Dengan masukan data-data kegiatan diatas, KPS dan SPS dapat membuat
perencanaan serta kebijakan teknis dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Hal ini untuk mengembangkan dan mempertahankan kualitas serta mutu
pendidikan.
Beberapa contoh diantaranya :
B. Kepemimpinan Organisasi
Pimpinan program studi (KPS), dalam melaksanakan kepemimpinannya senantiasa
berpedoman pada uraian tugas masing-masing dan selalu mengorganisasikan uraian
tugasnya sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku di Fakultas Kedokteran
serta melaporkan hasil kinerja KPS kepada Dekan Fakultas Kedokteran.
Kepemimpinan organisasi juga tercermin dalam keterlibatan KPS pada organisasi
organisasi lain baik internal maupun eksternal Program Studi.
KPS bekerja sama dengan pihak Koordinator bidang Pendidikan, Pelayanan dan
penelitian dalam melaksanakan kegiatan pendidikan PPDS. Penempatan PPDS di
setiap unit divisi bidang minat dan instalasi RS memungkinkan semua PPDS
mendapatkan pendidikan dan pembelajaran dari para ahli / staf pengajar di RS.
Sehingga setiap PPDS dapat mencapai keterampilan klinik dan standar kompetensi
yang diperlukan serta dapat melakukan penelitian di RS. KPS, Koordinator pelayanan
beserta dengan tim monitoring dan evaluasi Prodi secara bersama-sama memonitor
dan mengevaluasi hasil pelayanan medik dan pelaksanaan peraturan selama proses
pendidikan di RS pendidikan baik bagi PPDS dan staf pengajar.
KPS dan SPS selaku perwakilan Prodi Spesialis Anestesiologi mempunyai hubungan
yang baik dengan organisasi Ikatan Dokter Indonesia / IDI, menjabat sebagai anggota
di bidang Advokasi dan Pembelaan Anggota organisasi PP Persatuan Dokter
Anestesiologi dan Terapi Intensif / PERDATIN. KPS mampu menjadi penghubung
bagi Prodi yang dipimpinnya dengan ketiga organisasi diatas. Terbukti dengan
berbagai hasil kerjasama yang ada selama ini antara Prodi dengan organisasi di atas.
Selain itu adanya permintaan sebagai nara sumber dari berbagai disiplin bidang ilmu
kepada KPS dan staf menyangkut kegiatan ilmiah.
C. Kepemimpinan Publik
Pimpinan program studi (KPS), dalam melaksanakan kepemimpinannya senantiasa
mempertanggungjawabkan kepada publik dan selalu membina hubungan kerjasama
yang baik dengan staf pendidik lainnya melalui rapat bulanan pengelolaan prodi serta
rapat pleno tiga bulanan dengan seluruh staf pendidik prodi. Pimpinan program studi
(KPS) juga ikut serta dalam organisasi di tingkat nasional yaitu PERDATIN, IDI,
Perdici. Hal ini membuat Prodi yang dipimpinnya menjadi salah satu Prodi
Anestesiologi dan Reanimasi yang cukup kredibel. Antara lain :
• Terjalinnya kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, baik di lingkungan
perguruan tinggi, di luar perguruan tinggi, maupun rumah sakit pendidikan
serta jejaring.
• Berbagai undangan kepada KPS serta anggota staf Prodi yang dipimpinnya
menjadi pembicara atau instruktur dalam berbagai workshop atau seminar di
luar daerah baik secara nasional dan internasional.
• Aktif dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat seperti kegiatan
33
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
pelayanan kesehatan, seminar awam, dan kegiatan lainnya.
• KPS beserta jajaran staf yang dipimpinnya, telah dipercaya untuk membantu
kegiatan pelayanan Anestesiologi di daerah-daerah yang belum memiliki
dokter spesialis Anestesiologi dengan menugaskan para peserta didiknya
secara bergiliran dan berkala kedaerah.
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi Ilmu Anestesi dan
reanimasi FK UNUD mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengembangan
staf, pengawasan, pengarahan, representasi, dan penganggaran.
Perencanaan
Perencanaan adalah persiapan yang menyangkut penyusunan perangkat hukum,
ketentuan dasar, dan aspek lain untuk menjamin penyelenggaran program
kegiatan. Perencanaan di PPDS Ilmu Anestesi dan reanimasi FK UNUD mengacu
kepada Renstra (Rencana Strategis) yang sudah disusun, berdasarkan urgensi dan
anggaran pendapatan atau pembiayaan. Penyusunan program kerja dilaksanakan
secara terpadu dengan mengkaji program kerja sebelumnya. Perencanaan dimulai
dengan pembentukan visi, misi, tujuan, dan sasaran. Langkah berikutnya adalah
penyusunan rencana strategis (Renstra) yang merujuk kepada visi, misi, tujuan,
dan sasaran yang ingin dicapai oleh PPDS Ilmu Anestesi dan reanimasi FK UNUD.
Renstra PPDS Ilmu Anestesi dan reanimasi FK UNUD disusun secara
komprehensif untuk menjembatani program kerja yang diusulkan oleh unsur
organisasi. Setelah melalui perencanaan dan pembahasan, telah berhasil disusun
buku pedoman peraturan akademik, buku panduan program studi dan buku
kurikulum serta kumpulan SOP dan instruksi kerja dalam menunjang sistem
pengelolaan fungsional dan operasional program studi ilmu anestesi dan reanimasi
FK UNUD.
Pengorganisasian
PPDS Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK UNUD dipimpin oleh seorang Ketua
Program Studi dan dibantu oleh seorang Sekretaris Program Studi dalam
menggerakan kegiatan program pendidikan. Dalam kegiatannya dibantu juga oleh
empat orang koordinator yang membawahi bidang skill lab, perpustakaan,
kurikulum dan rotasi, serta tata usaha pendidikan. Unit pelaksanaan ini dibentuk
untuk membantu kelancaran pelaksanaan tri darma perguruan tinggi, yang dalam
fungsinya selalu mengadakan koordinasi dengan ketua program studi. Ketua
Program Studi dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Untuk kelancaran fungsi pendidikan dan
pelayanan staf dosen dibagi menjadi delapan sub divisi yaitu :
1) Subdivisi Anestesia Terapi Intensif
2) Subdivisi Anesteisia Bedah Saraf
3) Subdivisi Anestesia Kepala Leher
4) Subdivisi Anestesia Bedah Toraks dan Kardiovaskuler.
5) Subdivisi Anestesia Bedah Umum.
6) Subdivisi Anestesia Bedah Anak.
7) Subdivisi Anestesia – Analgesia Kebidanan.
34
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
8) Subdivisi Anestesia – Analgesia Regional.
9) Sudivisi Anestesia Managemen Nyeri.
10) Subdivisi Anestesia Ambulatory.
11) Subdivisi Anestesia Emergency.
Pengembangan staf
Pengembangan staf didasarkan atas renstra dan kebutuhan yang disesuaikan
dengan perkembangan pelayanan di rumah sakit melalui analisis beban kerja.
Dalam upaya pengembangan kemampuan staf baik dosen maupun tenaga
pendukung Kepala Bagian / Program Studi telah memberikan kesempatan
untuk melanjutkan pendidikan baik ke jenjang Sp-2/S2 maupun jenjang S3. Di
samping pendidikan bergelar, sebagian besar tenaga dosen telah mendapat
pendidikan tambahan/workshop (bersertifikat) terkait dengan peningkatan mutu
dan kemampuan di bidangnya. Di samping itu kepada setiap dosen juga
diberikan kesempatan untuk mengikuti pertemuan-pertemuan ilmiah baik yang
bersifat lokal nasional maupun internasional dalam rangka peningkatan
pengetahuan dan kemampuan akademik maupun profesinya. Untuk tenaga
pendukung diberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan lewat
penyertaan pelatihan dan kursus-kursus.
Pengawasan
Fungsi pengawasan oleh pimpinan PPDS Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK
UNUD bertujuan untuk menjamin proses pendidikan beserta faktor
pendukungnya berjalan dengan baik sesuai dengan program yang sudah
dicanangkan dan peraturan yang berlaku. Hasil pengawaan dan evaluasi dikaji
dan ditindak lanjuti sebagai paya pemuktahiran dan perbaikan kinerja. PPDS
Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK UNUD telah membuat buku-buku panduan
bekerja seperti manual prosedur, buku instruksi kerja, buku panduan, buku
program, buku log staf dan peserta didik, forto folio peserta didik dan staf yang
akan dievaluasi secara berkala. Dibidang pendidikan dan pengajaran fungsi
pengawasan dilakukan oleh SPS, dibantu oleh tim pendidikan yang
berkoordinasi dengan KPS. Pengawasan dibidang penelitian/P2M dilakukan oleh
koordinator penelitian/P2M beserta anggota yang bertugas menyusun arah
penelitian dan meningkatkan kualitas dan kuantitas serta publikasinya.
Pengawasan dibidang pelayanan dilakukan oleh seorang koordinator yang
dibantu oleh anggota dalam rangka memadukan proses pelayanan dan
pendidikan agar berjalan dengan baik.
Pengarahan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan arahan kepada seluruh civitas
akademika supaya selalu bergerak dalam koridor yang telah disepakati dalam
mengelola pendidikan. Pimpinan PPDS Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK UNUD
selalu melakukan komunikasi dan interaksi positif dalam rangka memotivasi
seluruh civitas akademika untuk meningkatkan kinerjanya
Penganggaran
Penganggaran dana untuk pengelolaan IPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK
UNUD didasarkan atas estimasi pendapatan yang dibuat berdasarkan peraturan
Rektor Universitas Udayana No 218/UN14/PR/2016 tentang proporsi alokasi
anggaran dari sumber dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) dengan
bersumber pada Uang Kuliah Tunggal (UKT) fakultas di lingkungan Universitas
Udayana dialokasikan sebagai berikut universitas 25%, fakultas minimum 49%,
dan program studi minimum 26% dan UKT program studi paskasarjana program
studi paska sarjana di lingkungan Universitas Udayana dialokasikan untuk
universitas (10%), paskasarjana (10%), fakultas (5%), program studi 75%.
35
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Program studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud ikut serta dalam
perencanaan anggaran, melalui Musyawarah Perencanaan Penyusunan Program
dan Penganggaran (Musrembang) Universitas Udayana, program studi ikut serta
menyusun
• Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
• Kerangka Acuan Kerja (KAK)
• Rencana Anggaran Biaya (RAB)
• Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT)
Dalam rangka pengelolaaan mutu internal pendidikan PPDS Ilmu Anestesi dan
Reanimasi FK UNUD, dilakukan evaluasi pengelolaan pendidikan oleh KPS dan staf
secara berkala untuk memastikan ketersediaan dokumen akademik. Selain itu FK
UNUD melalui TPPM melakukan audit mutu akademik internal (AMAI) di program studi
Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK UNUD untuk pengecekan persyaratan akademik
diantaranya buku panduan program studi, buku kurikulum, buku peraturan akademik,
buku manual prosedur dan kumpulan SOP dan instruksi kerja.
Kebijakan Penjaminan Mutu merupakan salah satu upaya dalam pengendalian hasil
keluaran dari kegiatan pengelolaan sumber daya yang ada oleh tata pamong
pendidikan. Dengan membandingkan hasil keluaran kegiatan dengan standar yang
ditetapkan maka setiap institusi akan mendapatkan informasi berupa tingkat
pencapaian hasil. Dengan mengetahui hasil yang dicapai, maka suatu organisasi akan
mencoba untuk mencari dimana letak kegagalan dari rencana atau strategi yang
diterapkan. Upaya ini disebut juga upaya evaluasi diri.
Penjaminan Mutu Program Studi diawasi oleh Tim Pelaksana Penjamin Mutu (TPPM)
yang tertuang dalam struktur organisasi dan berdasarkan atas kebijakan dan SOP
Penjaminan Mutu Peserta Didik PPDS-1. Mutu program studi juga dievaluasi oleh
semua staf pendidik melalui rapat rutin pendidikan minimal setiap 6 bulan. Mutu
program studi juga dinilai oleh badan penjamin mutu eksternal melalui penilaian
36
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
akreditasi seperti penilaian akreditasi yang dilakukan oleh BAN PT pada bulan mei
2012 dan program studi Anestesiologi dan reanimasi FK Unud dinyatakan lulus dengan
nilai B. Aktivitas penjaminan mutu meliputi monitoring dan evaluasi (monev) yang
dilakukan pada ketiga tahap pendidikan PPDS I Sanglah Denpasar setiap periode
kenaikan tahap pendidikan. Hasil dari aktivitas TPPM akan divealuasi kemudian
dikoordinasikan kepada KPS sebagai masukan untuk merancang rencana strategis
demi kemajuan program studi ke depannya. Dalam monev, tiga hal yang dimonitor dan
dievaluasi adalah input dari peserta didik, proses pendidikan, dan output peserta didik.
Setelah melakukan upaya evaluasi ini, Program Pendidikan akan selalu solusi untuk
mencapai hasil yang sesuai standar sehingga upaya penjaminan mutu pada suatu
Program Studi dapat terus berlangsung.
Akreditasi Program Studi dilaksanakan untuk melihat apakah program kerja pendidikan
Anestesiologi dan Reanimasi sudah sesuai dengan visi, misi, dan tujuan prodi serta
dilaksanakan berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi dokter spesialis.
Akreditasi dilaksanakan oleh pihak eksternal dalam hal ini adalah Lembaga Akreditasi
Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan ( LAM-PTKes). Penilaian dilakukan secara berkala
dan merujuk kepada Standar nasional Pendidikan Spesialis dan Standar Nasional
Peguruan Tinggi.
37
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Apakah program Pendidikan telah melakukan kajian tentang proses pembelajaran berdasar
umpan balik dari dosen, peserta didik, alumni, dan pengguna lulusan mengenai harapan
dan persepsi mereka? Jika Ya, jelaskan isi umpan balik dan tindak lanjutnya.
2.6 Keberlanjutan.
Jelaskan upaya untuk menjamin keberlanjutan program Pendidikan ini, khususnya dalam hal
berikut.
40
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
B. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan
• Menyeleksi input calon mahasiswa baru yang berkualitas.
• Pengembangan diri peserta didik dengan keikutsertaan dalam kepanitiaan dan
pesertaseminar, keikutsertaan kuliah tamu yang menghadirkan pembicara baik
dari dalam maupun luar negeri.
• Memiliki standar pembelajaran yang tercantum dalam revisi kurikulum pendidikan
yang dievaluasi secara periodik.
• Pembimbingan tesis melalui seminar serta ujian tesis yang melibatkan dosen
pembahas atau penguji.
• Adanya penugasan kepada Staf pengajar dan peserta didik Prodi Anestesiologi
dan Reanimasi dalam menempuh pendidikan lanjutan atau kegiatan ilmiah serta
workshop baik di dalam dan luar negeri yang selanjutnya dapat melakukan
transfer ilmu kepada staf atau peserta didik lainnya.
• Pelaksanaan kegiatan pelatihan /workshop yang diperuntukkan dan diwajibkan
bagi para peserta PPDS. Diantaranya mengenai difficulty airway management.
• Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, antara lain pembuatan
perpustakaan dan skill lab yang dilengkapi dengan manekin serta peralatan
anestesi yang canggih dan muktahir.
• Mewajibkan peserta didik untuk melakukan publikasi karya ilmiah ditingkat
nasional dan internasional, yang tertuang didalam kurikulum pendidikan.
41
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
STANDAR 3
PESERTA DIDIK DAN LULUSAN
Sistem rekrutmen peserta didik baru mencakup: kebijakan rekrutmen calon peserta didik
baru, kriteria seleksi peserta didik baru, sistem pengambilan keputusan, dan prosedur
penerimaan peserta didik baru.
Jelaskan sistem rekrutmen peserta didik baru yang diterapkan pada program Pendidikan ini,
termasuk dokumentasi dan konsistensi pelaksanaannya.
Mulai tahun 2014, sistem rekruitment mahasiswa baru program doktor, magister, dokter
spesialis dilaksanakan sesuai dengan keputusan Rektor Universitas Udayana
nomor :35.A/UN14/HK/2014 tentang panduan pemerimaan mahasiswa baru program
Doktor, Magister, dokter spesialis Combined Degree, profesi akuntasi, apoteker, dan
dokter hewan Universitas Udayana. Informasi mengenai akan adanya penerimaan
mahasiswa baru dan persyaratannya disebarluaskan melalui website http://pendaftaran-
pasca.unud.ac.id. Pada tahun 2015 sistem rekruitment dilaksanakan sesuai dengan
keputusan Rektor Universitas Udayana nomor : 62/UN14/PP.03.01/2015 dan melalui
wesite yang sama website http://pendaftaran-pasca.unud.ac.id. sementara Pada tahun
2016, Kebijakan dalam penerimaan peserta pendidikan baru tertuang dalam Buku
”PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM
PROFESI DAN PASCASARJANA 2016 ” sesuai dengan keputusan Rektor Universitas
Udayana nomor 121/UN14/DL03.01/2016 dan ” BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI
ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD 2016 ‘’
1. Informasi di website
• Melakukan Daftar awal dengan cara pengisian data account peserta pada laman :
https://eregistrasi.unud.ac.id.
• Lalu mahasiswa melakukan login dengan mengisi:
User id : xxxxxxxx (nomor harus sama dengan nomor KTP atau SIM atau paspor)
Password : XXXXXX (minimal 6 digit)
• Selanjutnya, peserta akan mendapatkan nomer virtual Account Nomor
Pembayaran yang digunakan untuk membayar Biaya Pendaftaran ke Bank BNI.
• Melakukan pembayaran biaya pendaftaran di Bank BNI melalui sistem SPC
42
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Universitas Udayana Bank BNI, di seluruh kantor cabang Bank BNI dengan cara
sebagai berikut :
- Menyebutkan Nomor Pembayaran yang diterima melalui email. - Membayar
Biaya Pendaftaran sesuai dengan biaya yang telah ditentukan. Biaya pendaftaran
calon mahasiswa baru Program Profesi dan Pascasarjana Universitas Udayana
untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru sebagai berikut:
- Program Profesi, Magister, PPDS : Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu).
• Setelah melakukan pembayaran, peserta akan dikirimkan email konfirmasi
pembayaran dan pengaktifan username.
• Setelah website terbuka, Melakukan Login di laman https://e-registrasi.unud.ac.id
dengan memilih jalur dan memasukan username dan password sesuai dengan
account yang dibuat pada saat Daftar awal dan selanjutnya mengisi biodata dan
mengupload berkas sesuai dengan persyaratan yang ada.
• Proses pendaftaran diakhiri dengan pencetakan Tanda Peserta Seleksi Masuk
pada sistem online.
2. Selanjutnya peserta membawa nomor peserta, tanda bukti pembayaran dari bank
serta berkas-berkas yang diperlukan ke panitia pendaftaran pada waktu ujian
dilaksanakan.
44
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
- Dilanjutkan dengan pembukaan naskah ujian yang disaksikan oleh dua peserta
ujian, serta menanda tangani berita acara.
- Segera setelah naskah ujian dibuka dilakukan pembagian lembar soal dan
lembar jawaban kepada peserta ujian.
- Peserta ujian tidak boleh mengerjakan soal ujian sebelum diisyaratkan/diijinkan
oleh pengawas.
- Sebelum peserta ujian mengerjakan soal pengawas membacakan instruksi yang
sudah baku (lihat lampiran) agar semua peserta ujian mengisi lembar jawaban
secara benar dan tepat.
- Selama ujian berlangsung, penanggungjawab ruang serta pengawas selain
melaksanakan tugas pengawasan, melaksanakan pula beberapa kegiatan
administrasi yang menunjang kegiatan ujian, yaitu :
• Membuat berita acara Pelaksanaan Ujian (PU).
• Mengedarkan bukti hadir serta mencocokkannya dengan kartu ujian dan
Kartu Identitas Diri (KTP/SIM dan Kartu Pelajar), dan mencocok wajah
peserta ujian dengan foto bukti hadir, serta tanda tangan kehadiran.
• Mencocokkan tandatangan dan nomor peserta pada lembar jawaban
dengan yang tertera di kartu ujian atau kartu identitas Peserta.
• Melaksanakan tugas administrasi lain, seperti mengisi bukti hadir
pengawas dan lain-lain.
Secara matematis Nilai Akhir (NA) dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Keterangan:
x = parameter
46
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
f = bobot
Besarnya bobot dan jenis parameter ditentukan sesuai dengan pembobotan yang telah
ditentukan pada poin 3.1.5.2.4
3.2.1 Tuliskan data seluruhpeserta didik dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format
tabel berikut.
Jumlah Calon
Peserta didik
Tahun Daya Jumlah Peserta Jumlah Total
Ikut
Akade-mik Tampung Lulus didik Baru Peserta didik
Seleksi
(1) Seleksi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Mar 2013 8 14 8 8 67
Sep 2013 6 9 6 6 67
Mar 2014 7 11 7 7 62
Sep 2014 6 18 6 6 54
Mar 2015 4 13 4 4 52
Sep 2015 9 17 9 9 56
Mar 2016 9 16 9 9 60
Jumlah (a)=98 (b)=49 (c)=49 (d)=418
Catatan:
SS: Semester akademik penuh terakhir saat pengisian borang
Diisi dengan jumlah keseluruhan peserta didik yang ikut seleksi dari berbagai jenis seleksi.
3.2.1.1 Rasio calon peserta didik yang ikut seleksi : lulus seleksi.
TMB = total peserta didik baru {diambil dari tabel 3.2.1, (a)+(b)}
TM = total peserta didik {diambil dari tabel 3.2.1, (c)+(d)}
RM = TMB = 98 + 49 = 0,31
TM 49 + 418
47
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
3.2.2 Tuliskan data seluruh lulusan dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel
berikut.
3.2.3Sebutkan pencapaian prestasi/reputasi peserta didik dalam tiga tahun terakhir di bidang
akademik (misalnya prestasi dalam penelitian dan lomba karya ilmiah).
49
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
3.2.4 Kohort Peserta didik
Tuliskan data jumlah peserta didik14 semester terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 50
Persentase kelulusan dokter spesialis tepat waktu (KTW).
KTW = f /d x 100%
=5/8x100%=62,5%
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 51
3.2.5 Hasil Ujian Peserta didik
First Taker
Jumlah Peserta yang lulus Jumlah Peserta
Nilai Rata-
yang Nilai Ujian
No. Tahun Selain Jumlah % rata Ujian
First di Atas Rata-rata
First Nasional
Taker Nasional
Taker
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 TS-2 14 - 14 100 82,04 6
2 TS-1 20 - 20 100 84.13 9
3 TS 17 - 17 100 85.98 10
Total a = 51 - b = 51 100
Lengkapilah tabel berikut untuk setiap jenis pelayanan kepada peserta didik PS.
Bentuk kegiatan, Pelaksanaan dan
No. Jenis Pelayanan kepada Peserta didik
Hasilnya
(1) (2) (3)
Bimbingan yang didapatkan peserta
didik contohnya :
- Bimbingan Tugas Akhir
- Bimbingan Laporan Kasus
- Bimbingan Tinjauan Pustaka
1 Bimbingan dan konseling
- Bimbingan journal Reading
- Bimbingan Laporan Pagi
Konseling dilakukan dengan
pembimbing akademik masing
masing untuk evaluasi pendidikan.
- Pembinaan soft skill yang
meliputi kuliah Pradik yang
diaksanakan oleh Rumah
Sakit Umum Pusat Sanglah.
- Keikutsertaan dalam berbagai
kepanitiaankegiatan ilmiah
2 Pembinaan soft skills
- Pengembangan Minat dan
Bakat berupa terbentuknya
struktur organisasi :
1. Kegiatan seni : band
2. Olahraga : futsal,
bulutangkis, tenis meja
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 53
STANDAR 4
SUMBER DAYA MANUSIA
Jelaskan sistem seleksi/perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pember-hentian dosen dan tenaga kependidikanuntuk menjamin
mutu penyelenggaraan program pendidikan. Jelaskan pula keberadaan pedoman tertulis dan konsistensi pelaksanaannya.
Untuk menjamin penyelenggaraan program pendidikansecara bermutu dan berkelanjutan telah dilaksanakan suatu sistem seleksi, penempatan,
pengembangan, retensi, dan pemberhentiantenaga dosen dan tenaga pendidikan. Secara umum perencanaan, rekrutmen, pembinaan, dan
pengembangan sampai denganakhir masa tugas (pensiun) dilaksanakan olehPembantu Dekan II sesuai dengan ketentuan/peraturan yangberlaku.
Pelaksanaan program disesuaikan dengan skala prioritas kebutuhan bagian/unit kerjayang ada di fakultas, dengan mengacu pada kebijakan Bagian
Anestesiologi dan Terapi Intensif yang tertuang pada rencana strategis Prodi Anestesiologi dan Reanimasi.Pelaksanaan sistem seleksi dan
pengembangan ini dilaksanakan sesuai prioritasrekrutmen staf akademik pada Analisis Kebutuhan Staf.
1. Sistem Seleksi
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan seleksi sesuai dengan SOP Pemilihan dan Pengangkatan Dosen dan Tenaga Pengajar Bagian Anestesi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
1. CalonstafwajibmengajukansuratpermohonankepadaKepalaBagianAnestesidanTerapi Intensif serta Ketua Program Studi.
2. Calonstafharusmendapatpersetujuanterlebihdahuludarisebagian besar staf (minimal 80% jumlahstaf)
3. Tes seleksi dilaksanakan secara prosedural di BagianAnestesidanTerapi Intensif FK UNUD.
4. Rekapitulasi hasil tes selanjutnyadiajukandandibahasdalamrapatBagianAnestesidanTerapiIntensif – Prodi.
5. Rapatmengambilkeputusan apakah calonditerimaatauditolak.
6. Bilatelahdisetujuiditerimasebagaistafdalamrapat, KepalaBagianAnestesidanTerapi
Intensifakanmemprosespersyaratanselanjutnyasesuaiaturan yang berlaku.Bilatidakdisetujuisebagaicalonstaf,
KepalaBagianAnestesidanTerapi Intensifsegeramembuatsuratbalasankepadacalonstaf yang tidakditerima.
7. Bagicalonstaf yang berasaldariunsurDepdiknas, Depkes, PegawaiPemprov/Pemkotdiluarlingkungan RSUP Sanglah/ FK UNUD
harusmendapatkanpersetujuandariinstansiasaluntukdilakukanmutasike RSUP Sanglah/ FK UNUD
8. Bagicalonstaf yang bukanberasaldariunsurkepegawaian (Non PNS) akandilakukanpengajuanstafbaruke RSUP Sanglah/ FK UNUD
untukdiangkatsebagaipegawaikontrak/dosentetap non PNS (sesuaiaturan yang berlaku)
9. Bagipegawaikontrak/PNS yang berasaldariinstansi non FK UNUDakandiajukanmelaluidekandandirektursebagaidosenpendidikklinis.
10. Kepala BagianAnestesidanTerapiIntensifmengajukancalonstaf yang telahdisetujuipadarapat kedirektur RSUP
SanglahuntukmendapatkanrekomendasidariKomite Medik RumahSakit.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 54
2. Sistem Penempatan
Pelaksanaan Program
Penempatan dosen dan tenaga pengajar Bagian Anestesi dan Terapi Intensif sesuai dengan tempat pada divisi/bidang minat yang kebutuhan
stafnya belum terpenuhi dan mempunyai kemauan serta kemampuan mengembangkan bidang minat tersebut secara akademik dan profesi
yang meliputi Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
1. Prosedur penempatan dosen Non PNS
a. Pimpinan fakultas Jurusan program studi Kepala Tata Usaha, dan Kasubbag mengkoordinasikan dengan jurusan/PS terkait penempatan
tenaga pendidik non-PNS baru
b. Pimpinan Fakultas memberikan disposisi tentang penempatan dosen ke Admin Kepegawaian fakultas
c. Pembantu Dekan II, Kepala Tata Usaha dan Kasubbag Kepegawaian memberikan pengarahan kepada yang bersangkutan terkait
penempatan di PS/Jurusan
2. Prosedur penempatan dosen PNS
a. Pembantu Rektor II menyerahkan pegawai baru kepada Fakultas
b. Pengarahan oleh pimpinan Fakultas
c. Orientasi kerja Pegawai Baru
d. Rapat koordinasi oleh Pembantu Dekan II, Kepala Tata Usaha dan Kasubbag Kepegawaian memberikan pengarahan kepada yang
bersangkutan terkait penempatan di PS/ Jurusan
3. Penempatan dosen atau tenaga pengajar melalui SK Rektor
4. Prosedur penempatan dosen ke subdivisi.
a. Jika suatu divisi membutuhkan tambahan staf pengajar, divisi bersangkutan mengajukan usul dalam rapat bagian dan prodi.
b. Jika disetujui, divisi bersangkutan harus mengajukan nama yang direkomendasikan dari dosen yang diterima.
c. Usulan nama yang diberikan akan dibahas dalam Rapat Bagian dan Program Studi.
d. Kepala BagianAnestesidanTerapiIntensifmengajukanstaf yang telahdisetujuidalamrapat kepadadirektur RSUP Sanglahuntuk dilakukan
kredensial dan mendapatkanrekomendasidariKomite Medik RumahSakit.
3. Pengembangan
Pelaksanaan Program
Sesuai dengan kebijakan Kepala Bagian dan Ketua Program Studi yang ada didalam program kerja pada rencana strategisBagian Anestesi dan
Terapi Intensif antara lain:
1. Pengembangandosendilakukandalambentukkegiatan
a. Studilanjutkejenjangpendidikan S3 ataukonsultan
1. Staf yang bersangkutansebelumnyamendapatizintertulisdarikepala bagian.
2. Staf yang tugasbelajar di Bali tetapmemberikanpelayanan di RSUP Sanglah
3. Staf yang tugasbelajar di luar Balitetapmelaksanakantugas-tugaspelayanansaatberada di
Balidanmendapatkanjaspelsesuaipelayanan yang dilakukan.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 55
4. Staf yang tugasbelajar di luar Balidibebastugaskan dari tugaspendidikan
5. Staf yang tugasbelajarmembuatsuratizinbelajar yang ditujukankepadaDirektur RS Sanglah, suratpernyataanizindariistri, dansurat
pernyataanterkaitbiayatugasbelajar
6. KepalaBagian/SMF AnestesidanTerapi IntensifkemudianmemberikanSuratIzinBelajarkepadastaf yang bersangkutan.
7. Staf yang melanjutkanpendidikan S3 atauKonsultanakandiberikanbantuanbiayapendidikanolehBagianAnestesidanTerapiIntensif
FKUNUD. Besaranbantuanbiayaakandiputuskandalamrapatbagian.
b. Melaksanakankegiatanpendidikandanpengajaran, pengabdianpadamasyarakatdanpenelitiansertakaryailmiah
c. Meningkatkanjabatanakademikdanfungsionaldosen
d. Memperolehsertifikasikeahliankhusus di bidang yang ditempati
e. Mengikuti seminar, pelatihankhusus di bidang yang ditempati
f. Mengikuti seminar, pelatihan/workshop sesuaibidangkeahliansertadiseminasikaryailmiah
2. Kenaikanpangkat / golongandanjabatandosendilakukandengancara
a. Sub BagianKepegawaianmembuatinformasiusulannaikpangkatdanjabatanbagidosen.
b. Dosenmenerimainformasiusulankenaikanpangkatdangolongankemudianmelengkapiberkasuntukkenaikanpangkatuntukkemudiandisa
mpaikankepadaKepala Bagian.
c. Kepala Bagianmenerimaberkaskemudianmembuatsuratpengantarke Tim KenaikanPangkatFakultasuntukdimohonkanrekomendasi.
d. Tim NaikPangkat yang terdiridariDekan, PembantuDekan II, danKepala Tata Usaha
kemudianmembuatsuratpermohonanrekomendasikepada PejabatPenilaiAngkaKredit (PPAK) danRapatSenat
e. PejabatPenilaiAngkaKredit (PPAK) menerimasuratpermohonantersebutkemudianmelakukankajiandananalisiskelayakan.
Apabiladianggaplayakmaka PPAK membuatsuratrekomendasi PPAK. Surat PPAK inikemudiandiserahkanke Tim
KenaikanPangkatFakultas
f. RapatSenatmelakukankajiananalisiskelayakan, apabiladianggaplayakRapatSenatmembuatsuratrekomendasike Tim
KenaikanPangkat, membuatsuratketetapanke Sub BagianKepegawaian, Sub BagianKepegawaianmembuatsuratpengantar yang
dikirimbersamaberkaskenaikanpangkatbersamasuratketetapan.
g. Rektoratmenerimasuratpengantarberkaskenaikanpangkatbersamasuratketetapan. Apabilaterpenuhi, Rektoratmelakukan proses
kenaikanpangkatdanmengeluarkansuratketetapankenaikanpangkat yang dikirimkeFakultasdandosen yang bersangkutan.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 56
c. Atas permintaan sendiri
d. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiundini; atau
e. Tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban
3. Dosen dan tenaga kependidikan dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena dihukum penjara berdasarkan
putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara paling
singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan tidak berencana.
4. Dosen dan tenaga kependidikan dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena melakukan pelanggaran disiplin
Dosen dan tenaga kependidikan tingkat berat,
5. Dosen dan tenaga kependidikan diberhentikan tidak dengan hormat karena:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hokum tetap karena melakukan
tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan
jabatan dan/atau pidana umum;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana.
6. Dosen dan tenaga kependidikan diberhentikan sementara, apabila
a. Diangkat menjadi pejabat Negara;
b. Diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural; atau
Ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 57
4.2 Monitoring dan Evaluasi
Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja akademik dosen dan
kinerja tenaga kependidikan.Jelaskan pula keberadaan pedoman tertulis dan konsistensi
pelaksanaannya.
Sistem monitoring dan evaluasi serta rekam jejak kinerjaakademik dosen dilaksanakan
secara teratur di bawah koordinasipembantu Dekan I dan kinerja tenaga kependidikan
dilaksanakansecara teratur di bawah koordinasi Pembantu Dekan II.Terdapat standar
operasional prosedur yangmengatur sistim monitoring dan evaluasi dosen dan tenaga
pengajarPPDS-1. Kinerja akademik dosen dinilai dari pengisian daftar absensi,pembuatan
EMWP (Ekivalensi Mengajar Waktu Penuh) atau BebanKerja Dosen (BKD), Indeks Kinerja
Individu (IKI), dan buku catatan kegiatan (logbook) dosen. Evaluasi daftar absensi dilakukan
setiap bulan, evaluasi BKDsetiap 6 bulan, buku log staf setiap 6 bulan, dan IKI setiap bulan.
Laporan kinerja dosen dievaluasi oleh assessor yangditunjuk oleh perguruan tinggi untuk
menilai ketercapaian prestasi SKSdan memverifikasi kesesuaian dokumen pendukung.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 58
Wiryana***** 1954 Besar S2:
S3: Biomedik, Anestesia -
pascasarjana, UNUD, Analgesia
Sp1: Spesialis Bedah Saraf
Anestesi,UI
Sp2: Konsultan
Intensive Care,UI
Sp2: KAO
Anestesia -
AnalgesiaBeda
h Thoraks
Kardiovaskular
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 59
Kardiovaskular
Anestesia -
Analgesia
Regional
Anestesi
Manajemen
Nyeri
Anestesia
Emergency
8 I Putu Pramana 8 Juni Lektor S1:Dokter,UNUD. Terapi Intensif
Suarjaya** *** 1969 Muda Sp1: Spesialis
Anestesi,UNPAD Anestesia –
S2:Magister Analgesia
Kesehatan,UNPAD Bedah Saraf
S3:UNPAD
Sp2: Konsultan Anestesia –
Manajemen Nyeri, Analgesia
UNHAS Regional
Sp2: Konsultan
Neuroanestesia dan Anestesi
Critical Care, UNPAD manajemen
Nyeri
Anestesi
Emergency
Anestesi
Emergency
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 60
Anestesia -
Analgesia
Kebidanan
Anestesia –
Analgesia
Regional
Anestesi
Manajemen
Nyeri
Anestesi
Emergency
Anestesia
Emergency
Anestesia
Emergency
Anestesia -
AnalgesiaBeda
h Umum
Anestesia
Ambulatory
Anestesia
Emergency
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 61
15 I Gusti Ngurah 0003107606 3 Okt Asisten S1 :Dokter,UNUD Anestesia -
Mahaalit 1976 Ahli Sp :Spesialis Analgesia
Aribawa***** Anestesi,UNUD Regional
Sp2: Konsultan
Anestesi Regional Anestesia -
AnalgesiaKebid
anan
Anestesia
Manajemen
Nyeri
Anestesia
Emergency
Anestesi
Manajemen
Nyeri
Anestesia
Ambulatory
Anestesia
Emergency
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 62
Analgesia
Bedah Umum
Anestesia -
Analgesia
Bedah Umum
AnestesiaEmer
gency
Anestesia –
Analgesia
Bedah Thoraks
Kardiovaskular
Anestesi
Ambulatory
Keterangan :
(1) NIDN = Nomor Induk Dosen Nasional
(2) Fotokopi ijazah agar disiapkan saat asesmen lapangan.
Tabel B. Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai
PS berdasarkan jenjang pendidikan.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 63
Jumlah - 10 13
Tabel C. Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai
PS berdasarkan profesi dan masa kerja.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 64
26 Sp 5 – 10 th Anestesia – Analgesia -
Regional
27 Sp> 10 th Anestesia – Analgesia 2
Regional
28 Sp.K Anestesia – Analgesia 4
Regional
29 Sp <5th Anestesi Manajemen Nyeri 1
30 Sp 5 – 10 th Anestesi Manajemen Nyeri 1
31 Sp> 10 th Anestesi Manajemen Nyeri 2
32 Sp.K Anestesi Manajemen Nyeri 2
33 Sp <5th Anestesia Ambulatory 1
34 Sp 5 – 10 th Anestesia Ambulatory 4
35 Sp> 10 th Anestesia Ambulatory -
36 Sp.K Anestesia Ambulatory -
37 Sp <5th Anestesia Emergency -
38 Sp 5 – 10 th Anestesia Emergency 7
39 Sp> 10 th Anestesia Emergency 3
40 Sp.K Anestesia Emergency 1
41 Sp <5th Anestesi Kepala Leher 3
42 Sp 5 – 10 th Anestesi Kepala Leher -
43 Sp> 10 th Anestesi Kepala Leher 1
44 Sp.K Anestesi Kepala Leher -
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 65
4.3.2 Aktivitas dosen di RS Pendidikan Utamadinyatakan dalam jam per tahun akademik terakhir.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 66
16 I Gusti Agung Gede 663 0 0 81 146 0 218 0 1108
Utara Hartawan***
17 Tjahya Em 671 0 0 56 253 0 183 0 1163
18 dr. Putu Kurniyanta 596 0 0 188 149 0 192 0 1125
19 Cynthia Dewi Sinardja 651 0 0 97 184 0 211 0 1143
20 Pontisomaya Parami 686 0 0 204 163 0 88 0 1141
21 Kadek Agus Heryana 599 0 0 101 187 0 267 0 1154
Putra
22 I Made Agus Kresna 648 0 0 97 169 0 192 0 1106
Sucandra
23 Ida Bagus Krisna Jaya 702 0 0 127 204 0 75 0 1108
Sutawan
Jumlah 16.233 0 0 4.301 3.480 0 2.985 0 27037
Rata-rata 705,78 0 0 187 151,3 0 129,78 0 1175,52
Tuliskan data aktivitas dosendalam pembelajarandalam satu tahun akademik terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.
2 dr. I Ketut Sinardja. SpAn, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1207
KIC supervisor, journal
reading, case
presentation
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 67
3 dr. IB.Gde Sujana. SpAn, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1054
MSi supervisor, journal
reading, case
presentation
4 dr. I Made Subagiartha. Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1301
SpAn, KAKV, SH supervisor, journal
reading, case
presentation
5 dr. I Gusti Putu Sukrana Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1233
Sidemen, SpAn, KAR supervisor, journal
reading, case
presentation
6 Dr. dr. I Wayan Suranadi, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1121
SpAn, KIC supervisor, journal
reading, case
presentation
7 dr. I Gede Budiarta, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1289
SpAn, KMN supervisor, journal
reading, case
presentation
8 Dr. dr. I Putu Pramana Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1057
Suarjaya, SpAn, KMN, supervisor, journal
KNA, MKes reading, case
presentation
9 Dr. dr. Tjok.Gde Agung Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1293
Senapathi, SpAn, KAR supervisor, journal
reading, case
presentation
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 68
10 dr. I Made Gede Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1283
Widnyana, SpAn, KAR supervisor, journal
reading, case
presentation
11 dr. Putu Agus Surya Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1141
Panji, KIC supervisor, journal
reading, case
presentation
12 dr. I Wayan Aryabiantara, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1073
SpAn, KIC supervisor, journal
reading, case
presentation
13 dr. I Ketut Wibawa Nada, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1114
SpAn, KAKV supervisor, journal
reading, case
presentation
14 dr. Dewa Ayu Mas Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1167
Shintya Dewi, SpAn supervisor, journal
reading, case
presentation
15 dr. I Gusti Ngurah Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1158
Mahaalit Aribawa, SpAn, supervisor, journal 1152 jam 1108
KAR reading, case
presentation
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 69
17 dr. Tjahya EM, SpAn Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1163
supervisor, journal
reading, case
presentation
18 dr. Putu Kurniyanta, SpAn Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1125
supervisor, journal
reading, case
presentation
19 dr. Cynthia Dewi Sinardja, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1143
SpAn, MARS supervisor, journal
reading, case
presentation
20 dr. Pontisomaya Parami, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1141
SpAn, MARS supervisor, journal
reading, case
presentation
21 dr.Kadek Agus Heryana Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1154
Putra, SpAn supervisor, journal
reading, case
presentation
22 dr. I Made Agus Kresna Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1106
Sucandra, SpAn supervisor, journal
reading, case
presentation
23 dr. Ida Bagus Krisna Jaya Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1108
Sutawan, SpAn, MKes supervisor, journal
reading, case
presentation
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 70
Jumlah A=26.496 jam B=27.037 jam
Nama dosen
di RS NIDN(2)
Jabatan Pendidikan (S-1, S-2, S-3, Sp, Sp.K), Bidang
No. Pendidikan Tgl. Lahir
Akademik Bidang, dan Asal PT(2) Keahlian
Jumlah jam mengajar
Afiliasi dan
Satelit(1)
(1) (2) (3) (4) (5) S1 S2 S3 Sp Sp.K (7) (8)
Keterangan :
(1)Dosen yang telah memperoleh sertifikat dosen agar diberi tanda (***)
(2) NIDN = Nomor Induk Dosen Nasional
(3) Fotokopi ijazah agar disiapkan saat asesmen lapangan.
Nama dosen
di RS NIDN(2)
Jabatan Pendidikan (S-1, S-2, S-3, Sp, Sp.K), Rumah Sakit
No. Pendidikan Tgl. Lahir
Akademik Bidang, dan Asal PT(2) Afiliasi
Afiliasi dan
Satelit(1)
(1) (2) (3) (4) (5) S1 S2 S3 Sp Sp.K (7)
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 71
Tabel B. Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelityang bidang
Keahliannyaberdasarkan jenjang pendidikan.
Jumlah
4.4.2 Aktivitas dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit dinyatakan dalam jam per tahun
akademik terakhir.
Jumlah
Rata-rata
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 72
4.4.3 Aktivitas dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelitdalam kegiatan pembelajaran
Jumlah
4.5. Upaya Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia dalam Tiga Tahun Terakhir
4.5.1 Kegiatan tenaga ahli/pakar/pembicara tamudari luar PT sendiri dalam alih teknologi.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 73
8 Anestesi dengan
Low Flow pada
Anesthesiologi
Dedi Fitri BPJS: Dapatkah
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Yadi Menurunkan
Intensif
Kebutuhan
Biaya?
9 The
Anesthesologist
Anesthesiologi
Djudjuk Role in The
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Basoeki Prevention of
Intensif
Surgical Site
Infection
10 Perioperative
Anesthesiologi
Gatut Dwidjo Management in
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Prijambodo Peripartum
Intensif
Cardiomyopathy
11 Anesthesiologist
Anesthesiologi
Practice in Urban
Himendra W dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Area: Group vs
Intensif
Individual
12 Perioperative
Transesophageal
Anesthesiologi
I Made Adi Echocardiography
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Parmana (TEE) for The
Intensif
Non Cardiac
Surgical Patients
13 Anesthesiologi Management of
I Wayan
dan Terapi Local Anesthetic KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Widana
Intensif Systemic Toxicity
14 Radiofrequency in
Anesthesiologi
I Wayan Knee
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Widana Osteoarthitic
Intensif
Patients
15 High Thoracic
I Gusti Anesthesiologi
and Cervical
Ngurah Rai dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Epidural
Artika Intensif
Anesthesia
16 Anesthesiologi Anesthesia in
Jefferson
dan Terapi Major Vascular KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Hidayat
Intensif Surgery
17 Anesthesiologi Anesthesia in
HU Kaswiyan
dan Terapi High Risk KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Adipradja
Intensif Pediatric Patients
18 Anesthesiologi Ethics in End of
Moh Sofyan
dan Terapi Life Care in KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Harahap
Intensif Elderly
19 Advanced Airway
Anesthesiologi
Moh Ramli Management in
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Ahmad Difficult Pediatric
Intensif
Patients
20 Anesthesiologi Pediatric
Nazaruddin
dan Terapi Traumatic Brain KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Umar
Intensif Injury
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 74
21 Prananda Anesthesiologi Direct Marker of
Surya dan Terapi End Organ KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Erlangga Intensif Perfusion
22 Chronic Pain:
I Putu Eka Anesthesiologi
Depression and
Widya dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Somatoform
Dharma Intensif
Disorder
23 Pain
Anesthesiologi
Sugeng Budi Management in
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Santosa Day Case
Intensif
Surgery
24 Regional
Anesthesiologi Anesthesia in
Sugeng Budi
dan Terapi Patient on KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Santosa
Intensif Anticoagulant
Medication
25 Anesthesiologi Major Obstetric
Susilo
dan Terapi Bleeding KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Chandra
Intensif Management
26 Anesthesiologi
Perioperative
Tatang Bisri dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Neuroprotection
Intensif
27 Update in
Preoperative
Anesthesiologi
Widya Istanto Cardiovascular
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Nurcahyo Risk Assessment:
Intensif
Anesthesiologist
Perspective
28 Anesthesiologi
Sepsis in
Yusmein dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Obstetric
Intensif
29 Principle of
Anesthesiologi Medical
Zulkifli dan Terapi Consultation and KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Intensif Perioperative
Medicine
30 Anesthesiologi MAC and
Arif H M
dan Terapi Sedation Outside KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Marsaban
Intensif Operating Room
31 Anesthesiologi Target Controlled
Doddy
dan Terapi Inhalation KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Tafianto
Intensif Anesthesia
32 Prof. Andre
Van
Workshop Difficult
Zundert,MD, Airway
Airway 29 Februari 2016
PhD, FRCA, Management
Management
EDRA,
FANCA
33 Kuliah syok
Prof. Stephen Anestesi
hemoragik dalam 3 Maret 2016
Gatt Obstetri
kasus obstetrik
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 76
9 Dr. dr. Tjok.Gde Agung 2 6 7 5
Senapathi, SpAn, KAR
10 dr. I Made Gede 5
Widnyana, SpAn, KAR
11 dr. Putu Agus Surya 5
Panji, KIC
4.5.4 Media publikasi karya ilmiah dosen (termasuk dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan
Satelit).
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 77
1 Prof. Dr. dr. Made 2 2 2 0 0 0
Wiryana, SpAn, KIC ,
KAO
2 dr. I Ketut Sinardja. 1 7 4 0 0 0
SpAn, KIC
3 dr. IB.Gde Sujana. SpAn, 0 1 2 0 0 0
MSi
4 dr. I Made Subagiartha. 0 2 1 0 0 0
SpAn, KAKV, SH
5 dr. I Gusti Putu Sukrana 0 0 1 0 0 0
Sidemen, SpAn, KAR
6 Dr. dr. I Wayan Suranadi, 0 2 1 0 0 0
SpAn, KIC
7 dr. I Gede Budiarta, 0 5 0 0 0 0
SpAn, KMN
8 Dr. dr. I Putu Pramana 0 2 2 0 0 0
Suarjaya, SpAn, KMN,
KNA, MKes
9 Dr. dr. Tjok.Gde Agung 2 4 1 0 0 0
Senapathi, SpAn, KAR
10 dr. I Made Gede 1 4 6 0 0 0
Widnyana, SpAn, KAR
11 dr. Putu Agus Surya 1 5 0 0 0 0
Panji, KIC
12 dr. I Wayan Aryabiantara, 1 4 1 0 0 0
SpAn, KIC
13 dr. I Ketut Wibawa Nada, 0 3 1 0 0 0
SpAn, KAKV
14 dr. Dewa Ayu Mas 0 0 0 0 0 0
Shintya Dewi, SpAn
15 dr. I Gusti Ngurah 0 3 1 0 0 0
Mahaalit Aribawa, SpAn,
KAR
16 dr. I Gusti Agung Gede 0 3 1 0 0 0
Utara Hartawan, SpAn,
MARS
17 dr. Tjahya EM, SpAn 0 0 0 0 0 0
18 dr. Putu Kurniyanta, 0 6 1 0 0 0
SpAn
19 dr. Cynthia Dewi 0 0 0 0 0 0
Sinardja, SpAn, MARS
20 dr. Pontisomaya Parami, 0 0 0 0 0 0
SpAn, MARS
21 dr.Kadek Agus Heryana 0 1 1 0 0 0
Putra, SpAn
22 dr. I Made Agus Kresna 0 0 0 0 0 0
Sucandra, SpAn
23 dr. Ida Bagus Krisna Jaya 0 2 0 0 0 0
Sutawan, SpAn, MKes
Total NA= 8 NB= 56 NC= 26 ND= 0 NE= 0 NF= 0
Keterangan:
A. Jurnal internasional
B. Buku teks ISBN
C. Jurnal nasional terakreditasi
D. Jurnal nasionaltidak terakreditasi
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 78
E. Dokumentasi pada perpustakaan lokal
F. Majalah populer/ surat kabar
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 80
STANDAR 5
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
5.1 Kurikulum
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, bahan kajian, bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian hasil belajar
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan
tinggi.
5.1.1 Kompetensi
Uraikan secara ringkas kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya yang merupakan
kekhususan atau keunggulan program Pendidikan.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 81
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa.
d. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang Anestesiologi
dan Terapi Intensif secara mandiri.
e. Disiplin dan tanggung jawab, Ketaatan pengisian dokumen medik, Ketaatan
tugas yang diberikan, dan Ketaatan melaksanakan pedoman penggunaan obat
dan alat.
f. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
g. Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety.
h. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.
i. Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesi Anestesiologi dan
Terapi Intesif sesuai dengan kode etik kedokteran Indonesia.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 82
c. Mampu memberikan dan menerapkan ilmu kedokteran perioperatif, yang
meliputi permasalahan kesehatan umum terkait dengan proses pre, intra dan
post operatif;
d. Mampu memberikan dan menerapkan ilmu anestesi, yang meliputi
pengetahuan anatomi, fisiologi, farmakologi dan patofisiologi terkait dengan
proses anestesi;
e. Mampu memberikan dan menerapkan penanganan nyeri paripurna, yang
meliputi penanganan nyeri akut, kronis dan paliatif, serta penanganan nyeri
intervensi maupun non-intervensi;
f. Mampu memberikan dan menerapkan ilmu kedokteran emergency dan Terapi
Intensif.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 84
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan;
11. Etika profesionalisme Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi
yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat yang mempunyai
kemampuan yang baik dalam sikap terhadap penderita, sikap terhadap
staf pendidik dan kolega, sikap terhadap paramedis dan non-paramedis,
disiplin dan tanggung jawab, ketaatan pengisian dokumen medik,
ketaatan menjalankan tugas yang diberikan, dan ketaatan
melaksanakan pedoman penggunaan obat dan alat;
12. Komunikasi terhadap kolega, pasien dan keluarganya, paramedis dan
staf pengajar yang dilakukan dengan jujur, terbuka dan bersikap baik;
13. Kerjasama yang baik antara kolega, dokter, perawat, karyawan
kesehatan, pasien dan keluarga pasien dan bisa bekerjasama dalam
bentuk tim secara harmonis untuk pelayanan secara optimal; dan
14. Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety antara lain: IPSG 1-6
(Identifikas, cuci tangan, time out, komunikasi efektif, pencegahan
infeksi, dan pemberian obat)
Keterampilan
1. Mampu melakukan penilaian kondisi pasien pre-operatif;
2. Mampu mengoptimalkan kondisi pasien sebelum operasi;
3. Mampu melakukan teknik dan interpretasi pemantauan fungsi-fungsi
vital, EKG, oksimetri pulsa, kapnografi, monitor neuromuskular;
4. Mampu mengoperasikan meja anestesi;
5. Mampu mengoperasikan berbagai mesin anestesi;
6. Mampu melakukan beberapa teknik induksi anestesia inhalasi,
intravena, per rektal;
7. Mampu menggunakan sungkup muka, sungkup laring, intubasi trakeal,
serta melakukan pemeliharaan anestesi dengan aman;
8. Mampu mengelola jalan nafas dengan cara-cara seperti di atas;
9. Mampu memberikan ventilasi bantu dan ventilasi kendali manual;
10. Mampu melakukan ekstubasi dan pengawasan masalah-masalah dan
komplikasi pasca ekstubasi dan pasca anestesia;
11. Mampu melakukan teknik anestesia/analgesia spinal, epidural dan blok
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 86
saraf tepi serta mampu mengatasi komplikasi akut yang mungkin terjadi;
12. Mampu melakukan resusitasi jantung paru otak (RJPO), bantuan hidup
dasar, dan bantuan hidup lanjut;
13. Mampu mengelola pasien dalam keadaan kedaruratan yang
mengancam nyawa dan/atau cacat;
14. Mampu mengelola pasien pasca-anestesia, baik di ruang pulih (Post
Anesthesia Care Unit/PACU) maupun di Ruang Terapi Intensif;
15. Mampu memberikan anestesi pada bedah digestif;
16. Mampu memberikan anestesi pada bedah ortopedi;
17. Mampu memberikan anestesi pada trauma;
18. Mampu memberikan anestesi pada bedah plastik;
19. Mampu memberikan anestesi pada bedah onkologi;
20. Mampu memberikan anestesi pada bedah mata;
21. Mampu memberikan anestesi pada bedah THT dan bedah mulut;
22. Mampu memberikan anestesi pada bedah urologi;
23. Mampu memberikan anestesi pada bedah pediatri;
24. Mampu memberikan anestesi pada bedah geriatri;
25. Mampu melakukan anestesia rawat jalan;
26. Mampu melakukan anestesia di luar kamar bedah.
Keterampilan
1. Mampu menilai pasien Ruang Terapi Intensif, baik pasca bedah dan
bukan pasca bedah, serta melakukan tindakan awal terhadap keadaan
yang mengancam nyawa pasien;
2. Mampu memberikan anestesia pada bedah saraf;
3. Mampu melakukan asistensi pada anestesia bedah jantung terbuka;
4. Mampu memberikan anestesia bedah paru, vaskular, jantung tertutup;
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 87
5. Mampu memberikan anestesia pada penyakit khusus;
6. Mampu melakukan intubasi sulit
7. Mampu mengelola pasien PACU / RR dan Ruang Terapi Intensif;
8. Mampu melakukan tindakan invasif: pemasangan vena sentral, intra-
arterial, krikotirotomi, punksi intrapleura;
9. Mampu menjawab konsultasi dalam bidang anestesia, kasus Terapi
Intensif, dan manajemen nyeri;
10. Mampu melakukan dan mengkoordinasi penanganan bencana.
Keterampilan
Menguasai keterampilan dalam prosedur klinik, baik untuk pemantauan,
diagnosis, maupun terapi:
1. Pemasangan kateter vena sentral, intra arterial;
2. Menanggulangi keadaan yang mengancam nyawa pasien akibat
gangguan pernafasan, kardiovaskular, susunan saraf pusat, gangguan
keseimbangan cairan, asam basa dan elektrolit, infeksi berat, gangguan
hemostasis, krisis metabolik dan endokrin, gangguan fungsi ginjal dan
hepar;
3. Mampu mengelola nutrisi, sedasi, analgesia dan termoregulasi pasien
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 88
kritis;
4. Melakukan konsultasi pada disiplin ilmu kedokteran lain pada saat yang
tepat;
5. Melakukan jawaban atas konsultasi pasien-pasien dari ruang perawatan
atau rumah sakit lain yang akan dirawat di Ruang Terapi Intensif;
6. Melakukan komunikasi dengan sejawat dari beberapa disiplin terkait
sebagai anggota tim;
7. Melakukan bimbingan kepada peserta program atau peserta didik lain,
mahasiswa kedokteran maupun perawat;
8. Mampu menanggulangi dan mengelola pasien dewasa di Ruang Terapi
Intensif.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 89
9. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang
tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang
kompleks yang terkait dengan bidang Anestesiologi dan Reanimasi;
10. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan
masyarakat profesi kedokteran dan kliennya;
11. Mampu bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang profesi
Anestesiologi dan Reanimasi sesuai kode etik kedokteran Indonesia;
12. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim
yang berada di bawah tanggung jawabnya;
13. Mampu berkontribusi dalma evaluasi atau pengembangan kebijakan
nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan Anestesiologi dan
Reanimasi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang
kesehatan;
14. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan,
dan menemukan kembali data serta informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja profesinya.
b. Rumusan Keterampilan Anestesiologi dan Reanimasi
1. Memberikan pelayanan anestesi paripurna sesuai Standar Operasional
Prosedur, etik, dan hukum kedokteran;
2. Mampu memberikan pelayanan bantuan hidup paripurna atau lanjutan
dalam kegawatdaruratan sesuai Standar Operasional Prosedur, etik,
dan hukum kedokteran;
3. Memberikan pelayanan terapi intensif paripurna sesuai Standar
Prosedur Operasional, etik, dan hukum kedokteran;
4. Memberikan pelayanan manajemen nyeri paripurna sesuai Standar
Prosedur Operasional, etik, dan hukum kedokteran;
5. Menghasilkan karya ilmiah yang sesuai dengan kaidah ilmiah nasional
dan internasional.
Penilaian atas capaian rumusan pembelajaran dilakukan melalui capaian
kompetensi, yaitu capaian jumlah kasus minimal yang pernah ditangani atau
dikerjakan selama masa pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi
Intensif, baik yang dikerjakan secara mandiri atau di bawah supervisi/bimbingan
sesuai dengan level kompetensi yang ditentukan dalam Standar Kompetensi KATI.
Level kompetensi adalah tingkat kemampuan yang harus dicapai, yang terbagi
menjadi 4 tingkat kemampuan yaitu:
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 91
Etika Profesionalisme
Etika profesionalisme peserta didik
Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah
untuk menjadi Dokter Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif yang baik
dan bermanfaat bagi masyarakat yang
mempunyai kemampuan yang baik:
1. Sikap terhadap penderita
2. Sikap terhadap staf pendidik dan kolega 70 –
< 60 60 – 69 > 80
79
3. Sikap terhadap paramedis dan non-
paramedis
4. Disiplin dan tanggung jawab
5. Ketaatan pengisian dokumen medik
6. Ketaatan tugas yang diberikan
7. Ketaatan melaksanakan pedoman
penggunaan obat dan alat
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 92
KOMPETENSI DASAR Pencapaian Tingkat Kompetensi
Kompetensi
(jumlah Kasus)
Jumlah semua tindakan 1015
anestesi untuk bedah elektif dan
darurat
Anestesi Bedah Elektif 860 1 2 3 4
Anestesi Bedah Darurat 155 1 2 3 4
1015
Anestesi Umum 835 1 2 3 4
Anestesi / Analgesia Regional 180
Teknik Anestesi / Analgesia 90 1 2 3 4
Subarakhnoid
Teknik Anestesi / Analgesia 50 1 2 3 4
Epidural
Teknik Anestesi / Analgesia 15 180 1 2 3 4
Blok Saraf Tepi Basic
Teknik Anestesi / Analgesia 5 1 2 3 4
Kaudal
Teknik Anestesi / Analgesia 20 1 2 3 4
Blok Saraf Tepi intermediate
Anestesi Bedah Umum 620
Digestif 150 1 2 3 4
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 93
Pencapaian Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI LANJUT Kompetensi
(jumlah Kasus)
Anestesi Bedah Saraf 35
Trauma kepala 15 1 2 3 4
Perdarahan intracranial non-trauma 5 1 2 3 4
Tumor intrakranial 5 35 1 2 3 4
Ventricular drainage (VP shunt, 5 1 2 3 4
EVD)
Medula spinalis 5 1 2 3 4
Anestesi Bedah Thoraks Non 10 1 2 3 4
Jantung dan Jantung Terbuka
Anestesi pada Kondisi khusus 35
Kelainan jantung pada operasi non 15 1 2 3 4
jantung
COPD / asma 5 1 2 3 4
DM 5 35 1 2 3 4
Tiroid 5 1 2 3 4
Geriatri 3 1 2 3 4
Obesitas 2 1 2 3 4
Mengelola pasien ICU (10 variasi 50 1 2 3 4
kasus)
Melakukan resusitasi di luar kamar 30 1 2 3 4
bedah dan ICU
Memasang kateter intra-arterial dan 10 1 2 3 4
pungsi intra-arterial
Memasang kateter vena central 20 1 2 3 4
Melakukan intubasi sulit 5 1 2 3 4
Keterangan : Warna hijau adalah level kompetensi yang harus dikuassai oleh peserta
didik.
Management Nyeri Akut serta Management Nyeri Kronik, Kanker dan Intervensi Nyeri
diimplementasikan dalam program khusus Anesthesia Pain Services (APS). Kelima
mata kuliah khusus tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan pendalaman dan mendapatkan pengalaman di bidang khusus tersebut
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 94
sehingga dapat menghasilkan lulusan yang unggul, mandiri dan professional yang
sejalan dengan visi dan misi.
Pada Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif I dan II peserta didik diharuskan
sudah melakukan publikasi nasional dan atau internasional yang sangat mendukung
visi dan misi Program Studi Anestesi dan Reanimasi FK UNUD
1. Model Kurikulum
Pendekatan dalam penyusunan kurikulum pendidikan didasarkan atas kompetensi
(competency-based), cara belajar aktif, dan pendekatan keterampilan proses, baik dalam
problem – problem pelayanan, pendidikan, maupun penelitian, sehingga diharapkan agar
para lulusan mampu untuk belajar mandiri dan belajar berkembang sepanjang hayat (life-
long education).
Model kurikulum berbasis kompetensi yang terintegrasi baik horizontal maupun vertikal.
Integrasi horizontal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari satu tahap
pendidikan. Integrasi vertikal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari materi
akademik dan materi profesi.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 95
Pendidikan dokter spesialis Anestesi dilaksanakan dalam waktu 8 semester yang terdiri dari
88.8% kurikulum inti dari KKI dan Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif ( KATI) serta
11.2% kurikulum institusional setempat. Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan
Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terdiri dari 46 mata ajaran untuk
mencapai 3 kompetensi yang terbagi atas kompetensi umum, kompetensi dasar, dan
kompetensi lanjut dengan beban studi total 135 SKS.
Mata Ajaran dengan beban studi profesi dilakukan secara terintegrasi dengan melakukan
stase / rotasi di subdivisi yang ada di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana – RS Sanglah Denpasar dan melakukan tugas jaga di luar
jam kerja pagi.
Kurikulum harus dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES (Student-centred,
Problem-based, Integrated, Community-based, Elective, Systematic/Structured).
Kurikulum yang merupakan pedoman penyelenggaraan Program Studi Anestesiologi dan
Reanimasi, memuat proses pembelajaran yang disusun pada setiap mata kuliah dan
disajikan dalam rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh
divisi bidang minat berbentuk modul. Mata kuliah inti yang dikembangkan pada setiap
semester dan/atau tahap pendidikan wajib mengampu dari modul yang telah ditetapkan
oleh KATI.
Tabel 1.Garis Besar Struktur Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 96
Persentase
Semester 8
Semester 7
Semester 6
Semester 5
Semester 4
Semester 3
Semester 2
Semester 1
TIMELINE PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD 2016 - TAHAP 1
TAHAP 1
Tahap 3
Tahap 2
Tahap 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
SKILL LAB
DIGESTIF
9 sks
4 sks
28 sks
41 sks
30.37%
ONKOLOGI
AN GAWAT DARURAT
MPILAN KLINIK MATA
N TERAPI INTENSIF I
UROLOGI
OBSGIN
PEDIATRI
ORTOPEDI JUNIOR
THT JUNIOR
94 sks
27 sks
32 sks
35 sks
69.62%
PACU
PEDIATRI JUNIOR
RESUSITASI
100%
135 sks
THT SENIOR
97
DIGESTIF SENIOR
AN ANESTESIOLOGI DAN
ONKOLOGI JUNIOR
UROLOGI JUNIOR
ICU JUNIOR
BAN-PT: 17. Borang
TIMELINE PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD 2016 - TAHAP 2
TAHAP 2
DAN REANIMASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
MATA
TIMELINE PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
ANESTESI III ODC
FK UNUD 2016 - TAHAP 3
98
TAN ATI V & VI CHIEF IBS
IK NON STASE KETERAMPILAN KLINIK ANESTESIOLOGI DAN CATH LAB, PASIEN ASA TINGGI, UROLOGI
TERAPI INTENSIF III & IV, PNB INTERMEDIATE MAYOR, GERIATRI, DIGESTIF, MATA,
ORTOPEDI, OBSGIN, ODC, AIRWAY SURGERY,
UNCOMMON DISEASE, PNB INTERMEDIATE
Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan memberi penguasaan jalan
nafas, kedokteran perioperatif, penanganan nyeri akut dan kronik, anestesi umum,
anestesi regional, anestesi pada bedah ortopedi besar (tidak termasuk leher dan tulang
punggung), THT, bedah darurat,obstetric ginekologi, Pediatri kasus toddler, post
anesthesia care unit ( PACU ) , resusitasi, peripheral nerve block basic, anestesi bedah
abdominal bawah dan atas (pada pasien tanpa kelainan endokrin), urologi sedang,
onkologi sederhana, disertai dengan tatalaksana prabedah dan pascabedah, dan
penyulit yang mungkin timbul. Semuanya diterapkan baik pada pembedahan elektif
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 99
maupun darurat. Semuanya disertai dengan tata laksana pra dan pasca bedah.
Penanganan kasus ICU tidak terlalu kompleks,pemberian nutrisi enteral dan parenteral
(termasuk pemasangan CVC, PICC dan lain-lain), dan pengalaman dasar-dasar terapi
intensif (tahap 1).
Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan
penilaian harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri
setiap rotasi stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan
evaluasi Direct observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical
Evaluation Exercise (A-CEX) yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta
didik bersangkutan.
Setelah menyelesaikan pendidikan tahap 1, diharapkan peserta didik:
1. Mampu menjelaskan proses pembelajaran klinis multidisiplin dengan benar, filsafat
ilmu dengan benar, metodologi riset dan statistik dengan benar, epidemiologi klinik
dengan benar, biologi molekuler dengan benar dan imunologi dengan benar
2. Mampu melakukan komunikasi medis
3. Mampu menjelaskan prinsip anestesi elektif tingkat awal dengan benar dan
melakukan keterampilan anestesi elektif tingkat awal
4. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan
benar dan melakukan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan
benar
5. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal dengan
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 100
benar, melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal
dengan benar
6. Mampu menjelaskan perawatan intensif dasar dengan benar, melakukan perawatan
intensif dasar dengan benar, menjelaskan dasar perawatan pasca henti jantung dengan
benar dan melakukan perawatan pasca henti jantung
7. Mampu menjelaskan penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan
analgesia preemptif secara farmakologik, blok neuroaksial atau kombinasi, melakukan
penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan analgesia preemptif secara
farmakologik dan, blok neuroaksial atau kombinasi.
8. Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi dan farmakologi yang berkaitan dengan
tindakan anestesi regional spinal, epidural/caudal dan blok saraf tepi dasar serta prinsip
dasar anestesi regional dengan benar.
9. Mampu menjelaskan identifikasi dan penanganan dengan benar efek samping dan
komplikasi anesthesia regional, antara lain total spinal, high block, Local Anesthetic
systemic toxicity ( LAST )
10. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah berupa 1 laporan kasus, 1
jurnal reading dan 1 publikasi ilmiah nasional / international minimal berupa poster
ilmiah pada pertemuan ilmiah tingkat nasional/international.
11. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem
Direct observational procedural skill ( DOPS ) :
I. GA IV napas spontan
II. GA- Face Mask
III. GA – LMA
IV. GA – OTT mallampati 1-2, cormack I-II
V. GA OTT-RSI
VI. RA-BSA non complicated ( Abdominal bawah dan ekstremitas )
VII. Pain Management PCA
VIII. PNB Basic
12. Mampu mencapai standar minimal kompetensi sebagai prasyarat kenaikan tingkat
dengan mengerjakan kasus sebagai berikut :
• Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 455 kasus
• Jumlah anestesi umum : 420 kasus
• Jumlah Anestesi / analgesi regional : 60
o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 40
o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 10
o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi dasar :5
• Manajemen nyeri akut :100
• Manajemen nyeri kronik / kanker :20
Pada akhir tahap ini dilakukan evaluasi pembelajaran berupa ujian lokal dalam bentuk
ujian tertulis dengan sistem computerized based test ( CBT ) dan ujian Objective
Structure Clinical Examination (OSCE) yang dilakukan oleh Tim Pelaksana Penjamin
Mutu (TPPM). Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal kenaikan tingkat bila telah
memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dan telah mendapatkan nilai pada
mata ajar seminar anestesiologi dan terapi intensif I ( 1 laporan kasus + 1 jurnal reading
+ 1 poster ilmiah).
Ujian CBT dilakukan pada minggu ke-22 semester 4 dan ujian OSCE dilakukan pada
minggu ke 23-24 semester 4. Peserta didik harus lulus ujian CBT terlebih dahulu baru
diperkenankan mengikuti ujian OSCE. Peserta didik yang tidak lulus ujian CBT maupun
OSCE akan diberikan kesempatan remedi 1x sebelum waktu pelaksanaan yudisium.
Bila setelah remedi 1x tetap dinyatakan tidak lulus, maka peserta didik tersebut tidak
boleh melanjutkan ke tahap pendidikan berikutnya dan diberikan waktu 1 bulan untuk
remedi ke-2 / ke-3 ujian CBT dan OSCE sampai dinyatakan lulus. Setelah lulus ujian
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 101
remedi CBT dan OSCE, akan dilakukan yudisium susulan dan peserta didik boleh
melanjutkan ke tahapan pendidikan berikutnya. Peserta didik yang belum yudisium tidak
diperkenankan naik ke tahap pendidikan selanjutnya.
Evaluasi dan penilaian peserta didik menggunakan pola : Pretest ( 10% ), Multi Source
Feedback/MSF ( 10% ), A-Cex / DOPS( 10% ), CBT ( 35% ), OSCE ( 35% ).
Pada akhir tahap ini juga akan dilakukan evaluasi nasional berupa ujian tulis nasional /
Ujian Board.
Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan
penilaian harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri
setiap rotasi stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan
evaluasi Direct observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical
Evaluation Exercise (A-CEX) yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta
didik bersangkutan.
Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan dalam KKSD dan KKSL berupa
tatalaksana anestesi bedah mata, bedah paru, bedah saraf perifer,anestesi di luar
kamar operasi, Pediatri neonates dan infant, urologi komplek, onkologi komplek, bedah
plastic, pasien elektif dengan status fisik ASA tinggi, pasien geriatri terapi intensif tahap
2 (pemberian ventilasi buatan dengan berbagai mesin, nutrisi, terapi gagal ginjal akut,
trauma ganda, sepsis, dan lain-lain). Peserta didik juga diajarkan cara pembuatan
laporan kasus dan laporan ilmiah lainnya serta mulai melakukan publikasi ilmiah di
tingkat nasional, minimal berupa poster.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 102
4. Mampu menjelaskan prinsip anestesia kasus khusus dengan benar, dan melakukan
keterampilan anestesi kasus khusus dengan benar
5. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut dengan benar
dan melakukan anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut dengan benar
6. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat lanjut dengan
benar, melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat lanjut
dengan benar dan menjelaskan dasar-dasar manajemen bencana dengan benar
7. Mampu menjelaskan perawatan intensif pada kasus khusus dengan benar dan
melakukan perawatan intensif pada kasus khusus dengan benar
8. Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri pada pediatri dan geriatri dan melakukan
penatalaksanaan nyeri paliatif dengan benar
9.Mampu menjelaskan dan melakukan anestesi blok saraf tepi intermediate dengan
menggunakan panduan ultrasonografi ( USG ) dan atau nerve stimulator.
10. Mampu melakukan dan memberikan pelayanan anestesi dan terapi intensif di RS
jejaring dengan supervisi oleh spesialis anestesi di RS jejaring tersebut.
11. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem
Direct observational procedural skill ( DOPS ) :
i. RA BSA Laparotomi
ii. GA FM Neonatus-infant
iii. GA OTT Neonatus-Infant
iv. GA LMA pediatri
v. IV Line Neonatus
vi. RA Lumbar Epidural
vii. RA Caudal Pediatri single shot
viii. CVC Jugularis dengan USG Guide
ix. Arteri Line
x. TIVA manual
12. Mampu mencapai standar minimal kompetensi sebagai prasyarat kenaikan tingkat
dengan mengerjakan kasus sebagai berikut ( hanya jumlah kasus yang dikerjakan pada
tahap 2, bukan akumulasi dari jumlah kasus tahap 1 ) :
• Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 300 kasus
• Jumlah anestesi umum : 270 kasus
• Jumlah Anestesi / analgesi regional : 50 kasus
o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 35 kasus
o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 5 kasus
o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi intermedite : 10 kasus
Pada akhir tahap ini dilakukan evaluasi pembelajaran berupa ujian local kenaikan
tingkat dalam bentuk ujian tertulis dengan system computerized based test ( CBT ) dan
ujian OSCE yang dilakukan oleh TPPM. Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal
kenaikan tingkat bila telah memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dan
telah mendapatkan nilai pada mata ajar seminar anestesiologi dan terapi intensif II ( 1
Tinjuan pustaka + 1 poster ilmiah) .
Ujian CBT dilakukan pada minggu ke-22 semester 6 dan ujian OSCE dilakukan pada
minggu ke 23-24 semester 6. Peserta didik harus lulus ujian CBT terlebih dahulu baru
diperkenankan mengikuti ujian OSCE. Peserta didik yang tidak lulus ujian CBT maupun
OSCE akan diberikan kesempatan remedi 1x sebelum waktu pelaksanaan yudisium.
Bila setelah remedi 1x tetap dinyatakan tidak lulus, maka peserta didik tersebut tidak
boleh melanjutkan ke tahap pendidikan berikutnya dan diberikan waktu 1 bulan untuk
remedi ke-2 dan selanjutnya ujian CBT dan OSCE sampai dinyatakan lulus. Setelah
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 103
lulus ujian remedi CBT dan OSCE, akan dilakukan yudisium susulan dan peserta didik
boleh melanjutkan ke tahapan pendidikan berikutnya. . Peserta didik yang belum
yudisium tidak diperkenankan naik ke tahap pendidikan selanjutnya.
Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal kenaikan tingkat bila telah memenuhi semua
persyaratan yang telah ditetapkan dan telah mendapatkan nilai pada mata ajar seminar
anestesiologi dan terapi intensif II
Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik. Selama proses menjalani tahap ini, akan dilakukan evaluasi
mini-Cex yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan.
Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan penatalaksanaan pasien ICU
(tahap 3), bedah saraf (trauma kepala), bedah thoraks dan kardiovaskular, pengetahuan
dan kesempatan asistensi bedah jantung terbuka dan tertutup. Pada akhir tahap ini
peserta didik diharuskan menyelesaikan penelitian yang telah dimulai pada awal
semester 7.
Pada akhir semester 7 dilakukan ujian kenaikan tingkat menjadi Chief Ibs berupa ujian
tulis dengan system CBT dan dilakukan yudisium sebagai pertanda kenaikan menjadi
Chief Ibs. Peserta didik yang belum yudisium tidak diperkenankan naik menjadi Chief
IBS.
Masa chief peserta didik dapat diakhiri bila peserta didik telah lulus ujian OSCE
Anesthesia Crisis Management (ACM) dan telah melakukan tugas Chief IBS selama
paling sedikit 24 minggu. Ujian Osce ACM dapat diikuti bila peserta didik tersebut telah
menyelesaikan dan mempresentasikan tugas jurnal reading 2 dan minimal telah
menjalani masa chief IBS selama 16 minggu.
Tahap ini diakhiri dengan ujian akhir nasional yang menyertakan penguji dari IPDS lain
yang ditunjuk oleh Komisi Ujian Nasional (KUN).
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 105
UJIAN CBT OIP FISIOLOGI, FARMAKOLOGI ANESTESI, DASAR TIM
REMEDI
ANESTESI TPPM
Ket : * Mata Ajar 1-7, Peserta PPDS berhak memakai PIN Kompetensi merah
* Mata Ajar 8-21, Peserta PPDS berhak memakai PIN Kompetensi kuning
Kelompok Lama
Kod Beban Studi
Jenis Mata Ketua pembelaja
e Stase
N Mata Nomor Kompete kuliah Tim ran (
Mat (sks) minggu )
o Ajaran Modul nsi Wajib/ Pengam
a
Akade Prof Utama Keteramp pu
Ajar
mik esi ilan klinis
dr. I rotasi :
KK Putu orthop
1 Anestesi 5,13,17,19,2 MKB / edi
A - 4 Dasar Kurniya
1 II 1,38 KKSD junior
201 nta,
SpAn 4
mingg
u, THT
Junior
4
mingg
u,
bedah
darurat
,
minim
al
invasif
4
24
mingg
dr IB MINGGU
Keteramp u,
KK .Gde Obgyn
1 ilan klinik MPB /
A 2,15,18,25 - 4 Dasar Sujana, junior
2 dan terapi KKSD
202 SpAn 4
intensif II
Msi mingg
u,
PACU
4
mingg
u,
Pediatr
i
Toddle
r(
junior)
4
mingg
u
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 106
Aja emi esi Keteram
r pilan
klinis
dr.
Gede
ATI
1 Manajemen MKK / Budiart
30 4 1 3 Dasar APS Junior
3 Nyeri Akut KKSD a,
1
SpAn
KMN 4 minggu
dr.
Kadek
ATI
1 Emergency 6,11,19 MKB / Agus
30 2 2 Dasar
4 medicine I ,31 KKSD Heryan
2
a P,
SpAn
dr.
20 minggu :
IGP.
Resusitasi
KK Sukran
4 minggu,
1 Emergency A MKB / a
12,21 - 4 Dasar Orthopedi
5 medicine II 30 KKSD Sideme
senior &
3 n,
PNB Basic
SpAn
4 minggu,
KAR 20
Obgyn
dr minggu
senior 4
Kegawatdar Dewa
minggu,
uratan ATI Ayu
1 MPB / Digestive
anestesiolog 30 19 2 2 Dasar Mas
6 KKSD junior 4
i dan terapi 4 Sintia
minggu,
intensif I W,
THT senior
SpAn
4 minggu
dr. I
Md.
ATI Gd.
1 MKK /
PNB Basic 30 41 1 1 Dasar Widnya
7 KKSD
5 na,
SpAn
KAR
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 107
dr. I
Wayan
2 Intensive care ATI 13,16, MKB / ICU
2 2 Lanjut Suranad
0 I 403 21 KKSD Junior
i, SpAn
KIC 8 minggu
dr. Putu
Laporan Harus
Agus
Seminar Kasus 1, Presentasi
Surya
2 Anestesiologi ATI Jurnal sebelum
31 1 - Umum MKB Panji,
1 dan terapi 404 Reading ujian
SpAn
Intensif I 1, Poster kenaikan
KIC
Ilmiah 1 tingkat
Minggu
TIM ke 22
UJIAN CBT KENAIKAN TINGKAT MATA AJAR 11-20
TPPM SEMEST
ER 4 Remedi
MINGGU
KE 23 -
TIM
UJIAN OSCE KENAIKAN TINGKAT MATA AJAR 6-20 24 Remedi
TPPM
SEMETE
R4
Ket : * Setelah dilakukan Yudisium kenaikan tingkat 2, Peserta PPDS berhak memakai
PIN Kompetensi hijau untuk menempuh mata ajaran 22-34.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 108
onkologi
senior &
plastik 4
minggu
dr. Putu
KK Agus
2 Intensive A MKB / Surya ICU
28,29,35,38 - 4 Lanjut 8 minggu
5 Care II 50 KKSL Panji, Madya
4 SpAN
KIC
Prof.Dr.
Pembelajar
ATI dr. Made
2 an Kolabor Kolabora
60 8,9,17,22,31 2 - Umum MKB Wiryana,
6 Anestesiolo asi si
1 SpAn
gi Klinik
KIC
dr. Bedah
Keterampila
Pontiso saraf
n Klinik KK
maya Junior 4
2 Anestesiolo A 8,9,17,18,22,2 MPB /
- 3 Dasar Parami, minggu,
7 gi dan 60 4,26,27, 35 KKSL
SpAn 4
Terapi 2
MARS minggu
Intensif III
Rotasi :
Keterampila dr. I CathLab
n Klinik KK Ketut , PS
2 Anestesiolo A 18.19,23,27, MPB / Wibawa ASA
- 3 Dasar tinggi
8 gi dan 60 35,36 KKSL Nada,
Terapi 3 SpAN operasi
Intensif IV KAKV urologi
mayor,
8 minggu
geriatri,
digestif,
mata,
orthope
Dr.dr. di,
Tjok.G.A obgyn,
PNB ATI MKK,M
2 . odc,
Intermediat 60 31,41,43, 1 1 Lanjut KB /
9 Senapat operasi
e 4 KKSL
hi, SpAn airway,
KAR uncom
mon ds,
PNB
Interme
diate
pediatri
senior 4
Keterampila minggu,
dr. I
n Klinik KK 2
MKB, Putu
3 Anestesiolo A minggu
28,29,32,33,34 - 3 Lanjut MPB / Kurniyan 6 minggu
0 gi dan 60 rotasi :
KKSL ta,
Terapi 5 geriatri
SpAN
Intensif V +
uncom
mon ds
TINJAU
dr. IGAG AN
Seminar
Utara PUSTA
Anestesiolo ATI
3 MKK, Hartawa KA,
gi dan 60 31 1 - Umum
1 MKB n, SpAN POSTE
Terapi 6
MARS R
Intensif II
ILMIAH
2
Kegawatdar
uratan KK dr. IGN
3 Anestesiolo A MBB / Mahaalit
12,20,36 - 3 Lanjut
2 gi dan 60 KKSL A, SpAn
Terapi 7 KAR RS
Intensif III Jejaring
4 minggu
Kegawatdar supervis
dr. IGP. i SpAn
uratan KK
MPB, Sukrana
3 Anestesiolo A
12,18 - 3 Lanjut MBB / Sidemen
3 gi dan 60
KKSL , SpAn
Terapi 8
KAR
Intensif IV
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 109
dr. I
KK Wayan
MKK,
3 Emergensi A Aryabian
12,28 - 3 Lanjut MKB /
4 Medicine III 60 tara,
KKSL
9 SpAn
KIC
Minggu
TIM ke 22
UJIAN CBT KENAIKAN TINGKAT MATA AJAR 22-34 Remedi
TPPM SEMES
TER 6
Minggu
UJIAN OSCE KENAIKAN TINGKAT MATA AJAR 22-34 TIM 23-24
Remedi
TPPM SEMES
TER 6
Ket : * Setelah dilakukan Yudisium kenaikan tingkat 3, Peserta PPDS berhak memakai
PIN Kompetensi biru untuk menempuh mata ajaran 35-46.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 110
Dr.dr.
Anesthesia Tjok
ATI MKK,
4 Crisis 14,21,29, G.A.
70 1 2 Lanjut MKB /
1 Manageme 31,44 Senapat
7 KKSL
nt hi, SpAn
KAR
Minggu 22-
UJIAN KENAIKAN CHIEF IBS : UJIAN CBT TIM
24 Remedi
TPPM
semester 7
dr.
Kegawatdar
KK Made
uratan
4 A MBB / Agus
anestesiolog 12,19 - 3 Lanjut
2 80 KKSL Kresna
i dan terapi
1 Sucandr
Intensif V
a, SpAn
24
CHIEF IBS
minggu
dr. I Md.
Kegawatdar
KK Gd.
uratan
4 A MBB / Widnya
anestesilogi 12,19,31 - 3 Lanjut
3 80 KKSL na,
dan terapi
2 SpAn
intensif VI
KAR
Dr.dr.Tjok
Seminar Syarat
Gde
4 Anestesiologi ATI JURNAL Ujian
31 1 - Umum MKB Agung
4 dan Terapi 803 READING 2 OSCE
Senapathi,
Intensif III ACM
SpAn KAR
Minggu 16-20
TIM
UJIAN OSCE ANESTHESIA CRISIS MANAGEMENT Chief IBS Remedi
TPPM
Prof.Dr.
dr.
ATI
4 Manajemen Made
80 31 2 1 Umum MKB -- 8 minggu
5 Klinik Wiryana
4
, SpAn
KIC
Dr.dr. I
Putu
ATI Praman
4
Penelitian 80 37 4 - Umum MKB a S, --
6
5 SpAn
KMN
KNA
UJIAN NASIONAL OSCE
Ket : *Peserta PPDS boleh mengajukan usulan penelitian setelah memakai PIN
kompetensi biru dan sudah boleh melakukan penelitian apabila syarat sudah
dipenuhi dan berstatus CHIEF IBS.
*Peserta PPDS boleh mengajukan diri mengikuti ujian nasional OSCE dan ujian
nasional lisan bila sudah menyelesaikan penelitian dan tesis.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 111
Modul 3 Keterampilan Dasar Anestesiologi III
Modul 11 Traumatologi I
Modul 12 Traumatologi II
Modul 37 Penelitian
Kompetensi umum merupaka hal baru dalam target capaian pendidikan Dokter
Spesialis-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif; kompetensi ini baru dimasukan tahun
2014 ke dalam Standar Kompetensi Dokter Spesialis-1 Anestesiologi dan Terapi
Intensif oleh KATI. Meskiopun demikian, Prodi Anestesi dam Reanimasi FKUA
berusaha untuk mengimbangi peningkatan standarkompetensi tersebut dengan
mengadakan penilaian mengenai kompetensi umum peserta didik melalui survey /
kuisioner yang dibagikan kepada staf pendidik, kolega, sejawat dari prodi lain, staf
paramedic dan non-paramedis. Survey tersebut telah dilakukan 1 (satu) kali pada
tahun 2014, dengan hasil sebagai berikut :
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 113
7. Ketaatan melaksanakan pedoman 85
penggunaan obat dan alat
2 Komunikasi :
Komunikasi Efektif
1. Terhadap penderita 85
2. Terhadap Staf pendidik & Kolega 84
3. Terhadap paramedis dan non 86
paramedis
3 Kerjasama Tim :
1. Kerjasama yang baik antara kolega, 85
dokter, perawat, karyawan kesehatan,
pasien dan keluarga pasien
2. Bisa bekerjasama dalam bentuk tim 86
secara harmonis untuk pelayanan
secara optimal
4 Patient safety
Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety 85
IPSG 1-6: Identifikasi, Cuci tangan,
Time Out, Komunikasi efektif,
Pencegahan Infeksi, Pemberian Obat.
Total Rata-rata 85
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 114
Rata-rata Pencapaian Selama
No. Kompetensi Utama
Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
10 Anestesi/Analgesi Rawat jalan 78
11 Anestesi/Analgesi diluar kamar operasi 82
12 Lain-lain 277
Total Rata-rata
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 115
Rata-rata Pencapaian Selama
No. Kompetensi Utama
Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
bedah dan ICU
10 Memasang Kateter intra-arterial dan 128
pungsi intra-arterial
11 Memasang kateter vena central 67
12 Melakukan intubasi sulit 38
Total Rata-rata
1. Laporan pagi : Tujuan dilakukan laporan pagi adalah untuk meningkatkan pengetahuan
peserta didik tentang masalah-masalah perioperatif, gawat darurat dan nyeri serat cara
penanggulangannya baik yang sedang terjadi maupun diprediksi akan terjadi saat
penatalaksanaan Anesthesia dan terapi intensif, baik pada kasus elektif maupun kasus
gawat darurat di kamar operasi.
• Acara laporan pagi dimulai setiap hari mulai Pk. 07.00 hingga Pk. 08.00
Wita, dipimpin oleh Chief IBS pada minggu tersebut, dan dihadiri oleh
semua peserta didik, PPDS tamudan konsulen pembimbing
• Tugas tambahan yang diberikan oleh konsulen berupa presentasi dapat
dilaksanakan sebelum acara laporan pagi dimulai, sebagai sarana berbagi
pengetahuan antar peserta didik
• Acara laporan pagi atau ilmiah dalam bahasa Inggris (Morning Report)
diselenggarakan setiap hari Rabu dan Jumat
• Peserta didik yang mendapatkan acara operasi sebelum atau tepat Pk.
08.00 Wita, diperkenankan meninggalkan acara setelah mendapatkan ijin
konsulen yang membimbing laporan
• Laporan tindakan anestesi kasus elektif di Instalasi Bedah Sentral
disampaikan oleh peserta didik yang bertugas di masing-masing kamar
operasi
• Dalam laporan pagi disampaikan pelaporan kasus-kasus dalam Instalasi Bedah
Sentral yang memerlukan perhatian, jarang dijumpai, atau dengan permasalahan
yang khusus.
3. Jurnal Reading : Ditujukan untuk melatih peserta didik menelaah secara kritis
laporan penelitian/laporan kasus, memperoleh pengetahuan dari literatur yang
baru, melatih pertimbangan tentang kemungkinan perlu tidaknya hasil laporan
penelitian tersebut diterapkan, melatih melakukan presentasi dalam bahasa
inggris.
• Journal reading dilakukan dua kali, yaitu pada tahap 1 dan tahap 3
• Judul journal reading dapat berupa laporan penelitian atau laporan kasus
terbaru (paling lama tiga tahun terakhir), diambil dari majalah/ jurnal Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif terakreditasi, dan telah mendapatkan
persetujuan pembimbing
• Peserta didik mengajukan minimal 5 judul journal kepada pembimbing dan
selanjutnya akan dipilih oleh pembimbing
• Bimbingan journal readingminimal 3 kali
• Jarak waktu maksimal sejak journal reading disetujui pembimbing sampai
waktu presentasi tidak boleh melebihi 1 bulan.
• Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan
ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi –
nya diserahkan ke Sekretariat Prodi sebelum maju presentasi
• Presentasi dalam bahasa inggris
4. Laporan jaga disampaikan kepada konsulen pembimbing laporan pagi setiap hari pukul
08.00 WITA hingga 09.00 WITA. Laporan jaga memaparkan kasus, konsultasi, pasien
bermasalah, atau meninggal pada atau untuk kasus-kasus yang terjadi dalam OK IRD
saat tim jaga bertugas.
• Laporan jaga tindakan anestesi kasus gawat darurat di ruang operasi Instalasi
Gawat Daruratserta laporan jaga kasus di ruang rawat inap disampaikan oleh
peserta didikyang bertugas sesuai dengan kompetensinya
• Perencanaan tindakan anestesia yang dipresentasikan pada laporan pagi
merupakan hasil diskusi peserta didik dengan Dokter Penanggungjawab
Pelayanan (DPJP). Diskusi perioperatif meliputi segala aspek, antara lain: ilmu
dasar, teori klinik umum atau khusus, teknik anestesia yang akan dilakukan,
dan lain-lain
• Setiap peserta didik diwajibkan proaktif berpartisipasi dalam diskusi.
Kemampuan mengemukakan pendapat yang sistematis dan logis merupakan
salah satu kompetensi yang akan dinilai
• Pada akhir acara, Chief peserta didik yang memimpin laporanmembuat
resume mengenai hal-hal yang dibahas dalam laporan pagi dan laporan jaga
• Resume pembahasan kasus dalam laporan pagi dan laporan jagabersifat
rekomendasi. Keputusan akhir mengenai suatu kasus tergantung pada
keputusan Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) mengacu pada kondisi di
lapangan
• Sebagai penutup acara dilakukan doa bersama demi keberhasilan kerja dan
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 117
keselamatan pasien
Nama Mata Kuliah/ Tidak Ada/ Alasan Status: Baru/ Berlaku Mulai
Modul/Logbook Ada Perubahan Lama/ Sem./Th.
No. Hapus
pada
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 118
10 Modul 10: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Regional perubahan dengan
II kondisi
terkini
11 Modul 11: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Traumatologi I perubahan dengan
kondisi
terkini
12 Modul 12: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Traumatologi II perubahan dengan
kondisi
terkini
13 Modul 13: Intensif Tidak ada Sesuai Lama 2008
Care I perubahan dengan
kondisi
terkini
14 Modul 14 : Intensif Tidak ada Sesuai Lama 2008
Care II perubahan dengan
kondisi
terkini
15 Modul 15: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
THT I kondisi
terkini
16 Modul 16: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
THT II kondisi
terkini
17 Modul 17: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Orthopedi I kondisi
terkini
18 Modul 18: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Orthopedi II kondisi
terkini
19 Modul 19: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Darurat kondisi
terkini
20 Modul 20: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Minimal Invasif kondisi
terkini
21 Modul 21 : PPGD Tidak ada Sesuai Lama 2008
Kedokteran perubahan dengan
Emergensi kondisi
terkini
22 Modul 22 : Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Rawat Jalan kondisi
terkini
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 119
23 Modul 23: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi di Luar perubahan dengan
Kamar Bedah kondisi
terkini
24 Modul 24: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Mata kondisi
terkini
25 Modul 25: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Obstetri I kondisi
terkini
26 Modul 26: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Obstetri I kondisi
terkini
27 Modul 27: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Urologi kondisi
terkini
28 Modul 28: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi dan perubahan dengan
Penyakit Khusus kondisi
terkini
29 Modul 29: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi and perubahan dengan
Uncommon kondisi
Disease terkini
30 Modul 30: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Onkologi dan kondisi
Bedah Plastik terkini
31 Modul 31: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Kemampuan perubahan dengan
Komunikasi dan kondisi
Profesionalisme terkini
32 Modul 32: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Pediatri I perubahan dengan
kondisi
terkini
33 Modul 33: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Pediatri II perubahan dengan
kondisi
terkini
34 Modul 34: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Geriatri perubahan dengan
kondisi
terkini
35 Modul 35: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Syaraf I kondisi
terkini
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 120
36 Modul 36: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Syaraf II kondisi
terkini
37 Modul 37: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Penelitian perubahan dengan
kondisi
terkini
38 Modul 38: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Kardiothorasik I kondisi
terkini
39 Modul 39: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Kardiothorasik II kondisi
terkini
40 Modul 40: Nyeri Tidak ada Sesuai Baru 2016
Kronik dan Nyeri perubahan dengan
Kanker kondisi
terkini
41 Modul 41: Tidak ada Sesuai Baru 2016
Peripheral Nerve perubahan dengan
Block Basic kondisi
terkini
42 Modul 42: Tidak ada Sesuai Baru 2016
Interventional Pain perubahan dengan
Management kondisi
terkini
43 Modul 43: Tidak ada Sesuai Baru 2016
Peripheral Nerve perubahan dengan
Block Intermediate kondisi
terkini
44 Modul 44: Tidak ada Sesuai Baru 2016
Anesthesia Crisis perubahan dengan
Management kondisi
terkini
Beberapa buku panduan dan pedoman digunakan sebagai acuan dan dasar dalam
pelaksanaan kegiatann pendidikan di Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK
UNUD. Beberapa buku mengalami penyesuaian mengikuti kondisi ataupun perubahan
yang terjadi dalam sistem pendidikan maupun kurikulum yang berlaku saat itu. Adapun
beberapa perubahan diperlukan untuk penyesuaian kondisi dan kurikulum terbaru.
No. Nama Buku Tidak Ada Alasan Status: Baru / Lama Berlaku Mulai
/ Ada / Hapus Sem./Th.
Perubahan
Pada
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 121
dan Program
Reanimasi Studi,
Tahun 2008 Persyaratan
penerimaan
mahasiswa
baru
2 Buku Tidak ada Sesuai Lama 2011
Panduan perubahan dengan
Program kondisi saat
Studi Ilmu itu.
Anestesiologi
dan
Reanimasi
Tahun 20011
3 Buku Tidak ada Sesuai Lama 2013
Panduan perubahan dengan
Program kondisi saat
Studi Ilmu itu
Anestesiologi
dan
Reanimasi
Tahun 2013
4 Buku Tidak ada Sesuai Lama 2014
Panduan perubahan dengan
Pendidikan kondisi saat
Anestesiologi ini
dan
Reanimasi
Tahun 2014
5 Buku Tidak ada Sesuai Lama 2015
Panduan perubahan dengan
Pendidikan kondisi saat
Anestesiologi ini
dan
Reanimasi
Tahun 2015
6 Buku Ada Perubahan Lama 2016
Panduan perubahan kurikulum,
Pendidikan Program
Anestesiologi Studi,
dan Sylabus
Reanimasi Program
Tahun 2016 Studi,
Persyaratan
penerimaan
mahasiswa
baru
7 Buku Log Tidak ada Sesuai Hapus 2012
Ilmu PPDS perubahan dengan
Imu Anestesi kondisi saat
dan Terapi itu
Intensif 2012
8 Buku Log Ada Perubahan Lama 2014
Ilmu PPDS perubahan kurikulum,
Imu Anestesi Program
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 122
dan Terapi Studi,
Intensif 2014 Sylabus
Program
Studi,
Persyaratan
penerimaan
mahasiswa
baru
9 Buku Log Ada Perubahan Baru 2016
Ilmu PPDS perubahan visi dan
Imu Anestesi misi,
dan kurikulum,
Reanimasi Program
2016 Studi,
Sylabus
Program
Studi,
Persyaratan
penerimaan
mahasiswa
baru
10 Spesifikasi Tidak ada Sesuai Hapus 2009
Program perubahan dengan
Studi 2009 kondisi saat
itu.
Saat ini
sudah
terdapat
pada Buku
Panduan
Prodi
11 Buku Tidak ada Sesuai Hapus 2011
Standar perubahan dengan
Operasioal kondisi saat
Prosedur itu
2011
12 Buku Tidak ada Sesuai Hapus 2012
Standar perubahan dengan
Operasioal kondisi saat
Prosedur itu
2012
13 Buku Ada Disesuaikan Baru 2016
Kumpulan perubahan dengan
Standar kondisi ssat
Operasional ini
Pelayanan
dan Instruksi
Kerja
14 Buku Tidak ada Sesuai Baru 2016
Standar perubahan dengan
Akademik kondisi saat
Prodi ini
15 Log Book Tidak ada Sesuai Baru 2015
Staf perubahan dengan
kondisi saat
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 123
ini
Kinerja pelayanan institusi merupakan jumlah operasi / tindakan yang dilakukan institusi
pendidikan baik di dalam institusi maupun di lahan pendidikan lainnya (RS Pendidikan
Afiliasi dan Satelit).
Lengkapi tabel berikut untuk data dalam satu tahunterakhir.
Jumlah
No. Jenis Tindakan/Operasi
Operasi / tindakan Morbiditas Mortalitas
(1) (2) (3) (4) (5)
1 RSUP Sanglah 6721 129 25
Total (a) = 6721 (b) 129 (c) = 25
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 124
.4 Pelaksanaan pembimbingan karya tulis ilmiah yang diterapkan pada PS ini.
Panduan penyusunan karya tulis ilmiah yang tercantum dalam buku panduan yang
dibagikan bersamaan dengan buku Log saat pertama kali peserta diterima dalam
pendidikan. Panduan ini menjadi patokan dalam membuat karya tulis ilmiah.
Panduan pelaksaan kegiatan ilmiah di bagian Anestesi dan Reanimasi dibuat terjadwal
setiap peserta didik. Adapun pedoman penulisannya adalah :
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 125
• Halaman Judul
- Kata Pengantar
- Daftar isi, daftar gambar, daftar tabel
- Bab 1 - Pendahuluan : berisi definis, dan latar belakang permasalahan
yang akan diuraikan, termasuk di dalamnya tujuan dan kepentingan
permasalahan
- Bab 2 - Tinjauan Pustaka
- Bab 3 – Kesimpulan ; berisi rangkuman dari isi tinjauan, dengan atau
tanpa saran
- Daftar Pustaka
• Cetak
- Print out naskah : Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12,
jarak 1,5 spasi, dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan
kertas bufalo hijau
- Print out presentasi : Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print layout
maksimal 6 slide/halaman
• Presentasi. Dalam bentuk power point dengan susunan : halaman judul,
pendahuluan, tinjauan pustaka, simpulan, daftar pustaka, ukuran terkecil 20
Penulisan ilmiah dilakukan secara konsisten dan dibuat seefektif mungkin. Hal ini sangat
baik dalam membiasakan peserta didik untuk mencari bahan dan berpikir kritis akan kasus
yang ditangani sehingga akan dihasilkan peserat didik yang berkualitas dan berkompeten
serta mampu berpikir kritis dan komprehensif.
Karya ilmiah akan dilakukan secara kontinyu dan konsisten mengingat dijadikan sebagai
salah satu syarat kenaikan tingkat sehingga kegiatan ilmiah dapat berlangsung secara
berkesinambungan.
Kegiatan ilmiah ini akan diikuti oleh konsulen dan juga peserta didik lain sehingga akan
sangat bermanfaat dan bernilai guna tinggi untuk proses pendidikan dalam menciptakan
lulusan yang berkualitas kedepannya
5.4.2. Tuliskan nama-nama dosen yang menjadi pembimbing karya tulis ilmiah dan jumlah
peserta didik bimbingan pada satu tahun terakhirdengan mengikuti format tabel berikut.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 127
2 dr. I Ketut Sinardja, Sp. An, KIC Konsultan 4
Total
Pada tahap ini harus mencapai target jumlah kasus sebagai berikut :
• Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 300
kasus
• Jumlah anestesi umum : 270 kasus
• Jumlah Anestesi / analgesi regional : 50 kasus
o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 35 kasus
o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 5 kasus
o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi intermedite : 10
kasus
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 130
dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) :
i. Balance Anesthesia status fisik ASA ≥ 3
ii. CVC Subclavia tanpa USG Guide
iii. One Lung Ventilation-Double Lumen Tube
iv. TIVA-TCI
v. GA OTT Intubasi sulit
vi. Awake Intubation
vii. Fiberoptic Intubation
viii. PNB Intermediate
ix. Caudal Kontinyu
x. RA Epidural Thorakal
xi. Setting Ventilator ICU
9.Mampu mencapai standar minimal kompetensi yang telah ditetapkan
oleh Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud, mengacu
pada peraturan konsil kedokteran Indonesia no 38 tahun 2015.
Semua tertuang dan tercantum dalam log book yang menjadi pedoman, panduan
dan berisi pencapaian, termasuk sistem monev kurikulum untuk program
pendidikan yang bermutu dapat terjamin pelaksanaannya, sehingga mampu
mencapai kompetensi yang diharapkan
Supevisi pendidikan dilakukan oleh konsulen pada saat evaluasi pra anestesi, pada saat
di kamar operasi, dan pada pelayanan pasien pasca operasi. Pada evaluasi pra
anestesipeserta didik melaporkan hasil evaluasi kepada konsulen untuk mendapat
bimbingan mengenai penilai pra anestesi dan persiapan terhadap permasalahan pasien,
permasalahan anestesi, dan permasalahan pembedahan yang akan dijalani pada
operasi. Pelaporan pasien bersifat lisan kepada konsulen yang dirunjuk sebagai Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan tiap-tiap kamar operasi.
Supervisi di kamar operasi dilakukan secara langsung oleh konsulen penanggung jawab
kamar operasi, mulai dari masa pra induksi, masa induksi, pemeliharaan anestesi, saat
mengkahiri anestesi dan pada periode pasca operasi. Supervisi pasca operasi di ruang
perawatan terutama dalam hal manajemen nyeri akut pasien dan penanggulangan
masalah medis terkait dengan tindakan anestesi.
Evaluasi dari supervise dilakukan setiap tahapan dalam tingkat pendidikan. Hal ini
menyangkut beberapa hal terkait seperti kegiatan ilmiah yang telah dilakukan,
pencapaian setiap divisi atau stase yang telah dilalui, dan evaluasi terhadap kompetensi
yang meliputi 3 ranah pendidikan (sikap, pengetahuan, keterampilan) dan 5 domain
kompetensi (kedokteran perioperatif, anesthesia, penatalaksanaan nyeri,
kegawatdaruratan dan critical care, serta ilmiah dan penelitian)
Adapun jumlah kasus dan bimbingan pembiusan cukup memadai yang dikerjakan di
RSUP Sanglah dalam setahun terakhir yang berasal dari catatan dan perhitungan
tindakan dan rekam medis. Selamat setahun terakhir adalah:
Anestesi Umum dengan intubasi : ± 80
Anestesi Umum dengan LMA atau masker : ± 60
Anestesi Umum dengan Teknik TIVA : ± 50
Anestesi Regional (block perifer, SAB, kaudal, CSEA, atau epidural): ± 70
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 131
Management pasien d ICU : ± 60
Morning Report
Acara laporan pagi dimulai setiap hari mulai Pk. 07.00 hingga Pk. 08.00 Wita,
dipimpin oleh Chief IBS pada minggu tersebut, dan dihadiri oleh semua peserta
didik, PPDS tamudan konsulen pembimbing
Laporan jaga tindakan anestesi kasus gawat darurat di ruang operasi Instalasi
Gawat Daruratserta laporan jaga kasus di ruang rawat inap disampaikan oleh
peserta didik yang bertugas sesuai dengan kompetensinya
Pada akhir acara, Chief peserta didik yang memimpin laporan pagi, membuat
resume mengenai hal-hal yang dibahas dalam laporan pagi dan laporan jaga
Kira kira dilaksanakan 290-300 kali morning report dalam setahun.
5.5.3 Jelaskan sistem evaluasi peserta didik dan criteria kelulusan (yang terukur) untuk
menilai kompetensi peserta didik yang meliputi kemampuan kognitif, keterlampilan,
dan perilaku. Jelaskan pula keberadaan dokumennya.
Evaluasi peserta didik dan kriteria kelulusan dilakukan secara objektif melalui
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 132
tahapan tahapan ujian tertulis, lisan, maupun praktek, disetiap kenaikan tingkatnya
atau pada masa akhir studi. Hal ini telah tercantum dalam buku panduan Buku
Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
4.Ujian kompetensi
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 133
dengan Multi Source Feedback (MSF) dan penilaian kompetensi umum bagi
setiap peserta didik yang dilakukan oleh KPS/SPS, Dosen Pembimbing
Akademik, Konsulen Anestesi, Konsulen Operator, dan perawat terkait
anestesi. Penilaian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi kemampuan
profesional (etika, kerjasama, komunikasi dan hubungan peserta didik dalam
lingkungan kerja).
Berikan gambaran yang jelas mengenai upaya dan kegiatan untuk menciptakan suasana
akademik yang kondusif di lingkungan PS, khususnya mengenai hal-hal berikut.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 134
• Pada setiap acara ilmiah baik laporan pagi, laporan kasus, laporan jaga, maupun
pembacaan jurnal, diberikan kesempatan untuk diskusi antara peserta didik dan
supervisor perihal laporan yang bersangkutan.
• Tiap peserta didik diberi kesempatan untukmendalami teknik anestesi yang diminati
• Kegiatan ilmiah peserta didik, baik laporan pagi, laporan jaga, pembacaan jurnal,
maupun laporan kasus didokumentasikan dalam buku laporan dan ditandatangani
oleh konsulen.
• Tiap peserta didik tingkat chief diberi kesempatan untuk memimpin pertemuan
ilmiah rutin dalam kasus dalam morning report, ICU report, maupun pembacaan
ilmiah seperti jurnal maupun laporan kasus
• Tiap peserta didik diberi kesempatan untuk memilih dan mengajukan judul karya
ilmiah yang diinginkan
• Tiap peserta didik diberi kesempatan untuk ikut serta dalam acara ilmiah di tingkat
regional, nasional, ataupun internasional.
• Tiap peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi dan berkonsultasi dengan
dosen setiap saat secara lisan maupun tertulis dengan fasilitas komunikasi yang
tersedia
• Tiap peserta didik diberi kesempatan untuk ikut serta dalam lomba ilmiah dalam
acara ilmiah di tingkat regional, nasional atau internasional.
• Tiap peserta didik dan staf diberi kebebasan dalam mengikuti symposium dan
seminar yang ingin diikuti baik di tingkat regional, nasional atau internasional.
• Sistem penempatan PPDS pada rumah sakit – rumah sakit jejaring untuk
menambah pengalaman dan memperluas wawasan
• Mengadakan kegiatan rutin antara staf dengan PPDS dalam bidang non akademik
seperti kegiatan seni, olahraga, maupun kerohanian sehingga dapat mempererat
persatuan dan rasa persaudaraan staf dengan PPDS, dan pada akhirya dapat
meningkatkan kerjasama dalam pelayanan kesehatan
5.6.2 Ketersediaan prasarana, sarana dan status kepemilikannya serta dana yang
memungkinkan terciptanya interaksi akademik antar sivitas akademika.
1. Bangunan
No Jenis Bangunan/Ruangan Kode Jumlah Kondisi Status
Kepemilikan
1 Ruang Kuliah RK 1 Baik Rumah sakit
2 Ruang Dokter Muda DM 1 Baik Rumah sakit
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 135
3 Kamar Kecil KK 2 Baik Rumah sakit
4 Jaga Wanita JW 1 Baik Rumah sakit
5 Jaga Laki JL 1 Baik Rumah sakit
6 Jaga Depan JD 1 Baik Rumah Sakit
7 Ruang IT IT 1 Baik Rumah sakit
8 Koridor KO 1 Baik Rumah sakit
9 Teras TR 1 Baik Departemen
10 Bale Bengong BB 1 Baik Departemen
11 Dapur DA 1 Baik Rumah sakit
12 Ruang Band RB 1 Baik Departemen
13 Ruang Manekin RM 1 Baik Departemen
14 Ruang Olahraga RO 1 Baik Departemen
15 Ruang Perpustakaan RP 1 Baik Departemen
2. Peralatan Perkuliahan
No Jenis Peralatan Jumlah Kondisi Status
Kepemilikan
1 Meja Kayu Alas Putih 27 Baik Departemen
2 Meja Kaca 3 Baik Departemen
3 Kursi Chitose Merah 86 Baik Departemen
4 LCD Proyektor BenQ Hitam 2 Baik Departemen
5 Layar LCD Putih 1 Baik Departemen
6 Air Conditioner Daikin Putih 5 Baik Departemen
7 Microfone Hitam 4 baik Departemen
8 Amplifier 1 baik Departemen
9 Wireless Receiver 3 baik Departemen
10 Speaker atas Bose hitam 7 baik Departemen
11 Speaker bawah avante hitam 2 baik Departemen
12 Komputer LCD LG Hitam 17” 1 baik Departemen
13 Meja Podium 1 baik Departemen
14 Mesin Absensi Sidik jari 1 baik Departemen
15 Penyekat ruang lipat 8 baik Departemen
16 CPU 1 baik Departemen
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 136
3. Sistem administrasi
No Sistem Administrasi Ada/tidak Kondisi Status
Kepemilikan
(Univ/Fak/PS)
1 Akademik Ada Baik PS
2 Kepegawaian Ada Baik PS
3 Keuangan Ada Baik PS
4 Barang Ada Baik PS
4. Peralatan IT
No Jenis Peralatan Jumlah Kondisi Status
Kepemilikan
1 CPU Simbada Hitam 1 Baik Departemen
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 137
9 Fiber Optic 1 Baik Departemen
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 138
Medicine
13 Miller’s Basic of Hardcopy 1 Departemen
Anesthesia
14 Oh’s Intensive Care Hardcopy 1 Departemen
Manual
Case Files
Anesthesiology : Guide
to Radiological
15 Procedure Hardcopy 1 Departemen
Neuroanesthesia
16 The Trauma Manual: Hardcopy 1 Departemen
Trauma and Acute Care
Surgery
17 Peter Le Roux’s Hardcopy 1 Departemen
Monitoring in
Neurocritical Care
18 Textbook of Adult Hardcopy 1 Departemen
Emergency Medicine
19 Waldman’s Atlas of Pain Hardcopy 1 Departemen
Management Injection
Technique
20 Schenider and Hardcopy 1 Departemen
Levinson’s Anestesia for
Obstetrics
21 Kiwon Lee’s The Neuro Hardcopy 1 Departemen
ICU Book
22 Cote and Lerman’sA Hardcopy 1 Departemen
Practice of Anesthesia
for Infants and Children
23 Postoperative Pain Hardcopy 1 Departemen
Management-Good
Clinical Practice
24 Anesthesiology Clinics Hardcopy 1 Departemen
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 139
Of North America
25 Pedoman Penggunaan Hardcopy 1 Departemen
Antibiotika
26 Physician Education Hardcopy 1 Departemen
Program In Regional
Anesthesia
27 Anaesthesia For Hardcopy 1 Departemen
Vascular Surgery
28 Joseph e Hardcopy 1 Departemen
Parrillo’sCritical Care
Medicine, Principles of
Diagnosis and
Management in the
Adult
29 Miller’s Basic of Hardcopy 1 Departemen
Anesthesia
30 Barash’sClinical Hardcopy 1 Departemen
Anesthesia
31 Electrocardiography Hardcopy 1 Departemen
32 Informed Consent & Hardcopy 1 Departemen
Informed Refusal
33 Patient Controlled Hardcopy 1 Departemen
Analgesia
34 Pengelolaan Hardcopy 1 Departemen
Perioperative Cedera
Kepala Akut
35 Metodologi Penelitian Hardcopy 1 Departemen
Kesehatan
36 Critical Care And Hardcopy 1 Departemen
Emergency Medicine
37 Dasar-Dasar Hardcopy 1 Departemen
Neuroanestesia
38 Statistika Untuk Hardcopy 1 Departemen
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 140
Kedokteran Dan
Kesehatan
39 Resusitasi Neonatus Hardcopy 1 Departemen
40 Techniques Of Hardcopy 1 Departemen
Anaesthesia II
5.6.3 Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam maupun di luar kelas)
untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, penelitian
bersama, dll.).
Kegiatan Akademik
1. Program pendidikan
a. Pelatihan Basic Life Support ke instansi diluar fakultas kedokteran
b. Pengiriman residen ke pertemuan ilmiah tingkat nasional, regional, maupun
internasional
c. Simposium/Seminar Sepsis Update, Difficult Airway Management
2. Program Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan di seluruh Unit pelayanan SMF/ Bag Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif RSUP Sanglah Denpasar.
3. Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
a. Baksos atau Kersos yang terintegrasi dengan program Fakultas dan RSUP
Sanglah,
b. Penelitian karya akhir
c. Bakti sosial bekerja sama dengan yayasan atau instansi lain di luar fakultas
kedokteran
Aktivitas staf maupun peserta didik sebagai pembicara ataupun untuk mengikuti pertemuan ilmiah
regional, nasional, maupun internasional.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 141
Dr. Ni Putu
Wardani
Dr. Lawrence
Dr.
Yanuarningtyas
Dr. Komang Budi
Lastiawan
2 Dr. dr I Putu Neuro Anesthesia Nasional 2014
Pramana and Critical Care
Suarjaya, SpAn, Course
M.Kes, KMN,
KNA
3 Dr. I Wayan Simposium Sehari Nasional 2014
Aryabiantara, Sepsis
SpAN, KIC
Dr. I Made Agus
Kresna
Sucandra, SpAn
Dr. Eric Makmur
4 Prof Dr. dr. Recent Advances Internasional 2014
Made in The
Wiryana, Sp. Management of
An, KIC, Critically Ill
KAO Patients
5 Dr. I Gede Eka Case Conference Nasional 2014
Widarmawan Regional
Dr. Marselinus Anesthesia
Wijaya
Dr. Dewa Ayu
Putu Diah
Dharmayanti
Dr. I Gusti Agung
Putu Budiasa
Dr. Yosephine
Ervina
6 Dr. Adi Chandra Indonesia Nasional 2014
Dr. Adi Yudha Cardiovascular
Sanjaya Anesthesia
Yogyakarta
7 Prof Dr. dr. Maternal Fetal Nasional 2014
Made Medicine 4th
Wiryana, Sp. Combine Clinical
An, KIC, Meeting
KAO Management of
The Critically Ill
Obstetrics Patient
8 Dr. Putu Maternal Fetal Nasional 2015
Kurniyanta, Medicine 5th
Sp.An Combined
Clinical Meeting
9 Prof Dr. dr. Simposium Nasional 2015
Made Kursus Penyegar
Wiryana, Sp. dan Penambah
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 142
An, KIC, Ilmu Anestesia
KAO, (KPPIA) 2015 di
Dr. Putu Grand Sanur Bali
Kurniyanta, Beach
Sp.An
Dr. Kadek
Agus Heryana
Putra
10 Dr. Manik Indoanesthesia Nasional 2015
Dirgayunitri
Dr. Josephine
Anne Adiwijaya
Dr. Happy
Rosyalynda
Dr. Warsito
Dr. Emkel
Peranginangin
Dr. AA Wulan
Parama Sari
11 Prof Dr. dr. 19th ASEAN Internasional 2015
Made Conggress of
Wiryana, Sp. Anesthesiologists
An, KIC, 2015, Facing the
KAO AFTA 2015
Chllenges: Unity
Among ASEAN
Anesthesiologist
12 dr. IGN 1st Pain Nasional 2015
Mahaalit Management
Aribawa, Training Center,
Sp.An, KAR RSCM
13 Dr dr I Putu Neuro Anesthesia Nasional 2015
Pramana & Critical Care
Suarjaya, (NACC) Course
SpAn, 19th ASEAN
M.Kes, Congress of
KMN, KNA Anesthesiologists
2015
14 Dr.dr. I Putu Workshop Nasional 2015
Pramana Difficult Airway
Suarjaya, Management
Sp.An,
M.Kes, KMN,
KNA
15 Dr. Kadek 8th Biennial Nasional 2015
Agus Meeting of
Heryana Indonesian
Putra, SpAn Symposium
Pediatric
Anesthesia &
Critical Care
16 Prof Dr. dr. Joglosemar Nasional 2015
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 143
Made Annual Meeting
Wiryana, Sp. Case Conference
An, KIC, of Regional
KAO Anesthesia
Update of Pain
management and
regional
Anesthesia in
Pediatric
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 144
20 Dr. Marilaeta Meet The Expert Nasional 2016
Cindriyani
Dr. Otniel Adrians
Labobar
Dr. Alan Franco
Andrew Sumanti
Dr. Aloysius
Alphonso
Dr. Dr.
Theodorus
Pascalis Yullie
Pranoto
Dr dr 5th International Internasional 2016
Tjokorda Conference on
Gde Agung Regional
Senapathi, Anesthesia
SpAn, KAR
Dengan kegiatan akademik dan non akademik yang rutin dilakukan dan telah berjalan dengan
baik, dapat mendukung suasana pendidikan yang yang kondusif dan secara tidak langsung
mendukung suasana akademik dan suasana pelayanan sehingga meningkatkan kualitas dan mutu
peserta didik.
5.6.4 Jelaskan upaya pengembangan perilaku profesional yang mencakup aspek: (1) etika
kedokteran, (2) kemampuan kerjasama dalam tim, dan (3) hubungan dokter-pasien.
Jelaskan pula keberadaan panduan serta konsistensi pelaksanaannya.
Pengembangan sikap dan perilaku professional penting untuk dibiasakan dan diterapkan
dalam kegiatan klinis sehari hari sehingga setiap paserta didik dapat membantu dalam
pengalaman belajar bekerja sama dalam tim, berkomunikasi yang efektif dengan sejawat,
staff pendidik, dan pasien serta keluarganya, sehingga tercapainya pelayanan kesehatan
yang komprehensif dan kelak mencetak spesialis anestesi yang profesional dan berfikir
komprehensif berbasis patient safety. Semua hal tersebut terdapat dalam Buku Panduan
Program Studi Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran (BAB XIX) :
1. Etika Kedokteran
• Memberikan informasi kepada pasien atau wali yang bertanggung jawab, dan
mendapatkan persetujuan secara sukarela tentang rencana tindakan pembiusan.
• Mengetahui apa yang harus dikerjakan ketika pasien menolak tindakan medis yang
direkomendasikan baik pada situasi gawat darurat maupun bukan.
• Menilai kapasitas pengambilan keputusan oleh pasien
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 145
• Melakukan pendekatan pada pasien menjelang kematian dan mendiskusikan
dengan pasien sejauh mana intervensi medis dapat dilakukan menjelang akhir
kehidupan.
2. Kerjasama Tim
• Komunikasi verbal dengan teman sejawat
• Komunikasi tertulis dengan teman sejawat
• Kemampuan menilai dan memahami kontribusi orang lain.
3. Hubungan Dokter Pasien
• Komunikasi dengan pasien
• Komunikasi dengan keluarga pasien
• Menghargai pasien dan hak-haknya.
Pada akhir setiap tahapan pendidikan dilakukan penilaian sikap professional dengan Multi
Source Feedback (MSF) dan penilaian kompetensi umum bagi setiap peserta didik yang
dilakukan oleh KPS/SPS, Dosen Pembimbing Akademik, Konsulen Anestesi, Konsulen
Operator, dan perawat terkait anestesi. Penilaian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi
kemampuan profesional (etika, kerjasama, komunikasi dan hubungan peserta didik dalam
lingkungan kerja). Hal ini akan menunjang dalam menumbuhkan perilaku professional pada
peserta didik guna menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dan professional.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 146
STANDAR 6
PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI
6.1 Pembiayaan
Penganggaran dana untuk pengelolaan IPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNUD
didasarkan atas estimasi pendapatan yang dibuat berdasarkan peraturan Rektor Universitas
Udayana No 218/UN14/PR/2016 tentang proporsi alokasi anggaran dari sumber dana
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB)dengan bersumber pada Uang Kuliah Tunggal
(UKT) fakultas di lingkungan Universitas Udayana dialokasikan sebagai berikut universitas
25%, fakultas minimum 49%, dan program studi minimum 26% dan UKT program studi
paskasarjana program studi paska sarjana di lingkungan Universitas Udayana dialokasikan
untuk universitas (10%), paskasarjana (10%), fakultas (5%), program studi 75%.
Program studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud ikut serta dalam perencanaan
anggaran, melalui Musyawarah Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran
(Musrembang) Universitas Udayana, program studi ikut serta menyusun
• Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
• Kerangka Acuan Kerja (KAK)
• Rencana Anggaran Biaya (RAB)
• Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT)
Setelah menyusun RAB program studi melakukan input ke sistem informasi berbasis web
Universitas Udayana, yaitu Sistem Informasi Akuntasi dan Keuangan (SIAKU), setelah itu
melalui Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) program studi
6.1.2Tuliskan realisasi perolehan dan penggunaan dana (termasuk hibah), dalam juta rupiah,
termasuk gaji dan alokasinya dalam 3 tahun terakhir, pada tabel berikut.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 147
Total 1,464,798,565 2,366,380,359 2,976,510,313
Tabel D. Tuliskan dana untuk kegiatan penelitian pada tiga tahun terakhir dengan mengikuti
format tabel berikut.
Jumlah Dana*
Tahun Judul Penelitian Sumber Dana
(Rupiah)
(1) (2) (3) (4)
2013 Perbandingan Tekanan Arteri Swadana 13,035,000
Rerata dan Waktu Pulih Sadar
Pada Pasien Anestesi Intravena
Total Propofol Targeted Controlled
Infusion (TCI) dengan Manually
Controlled Infusion (MCI) di RSUP
Sanglah Tahun 2013
2013 Analisis Biaya Periode Intra Swadana 12,210,000
Operatif Anestesi Intravena, Total
Targetted Controlled Infusion (TCI)
Dengan Anestesi Inhalasi
Sevoflurane Pada Pasien Operasi
Bedah Mayor Onkologi di RSUP
Sanglah Tahun 2013
2013 Pemberian Lidokain Intravena Swadana 15,495,000
Perioperatif Menurunkan Konsumsi
Morfin Paska Operasi Bedah
Mayor di RSUP Sanglah, Denpasar
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 148
2013 Anestesia Inhalasi Isoflurane Swadana 12,695,000
Kombinasi Epidural Menekan
Jumlah Neutrofil Lebih Baik
Dibandingkan Dengan Anestesia
Inhalasi Isoflurane
2013 Efek Lidokain Intravena Swadana 11,782,000
Perioperatif Terhadap Kadar
Interleukin-1B Pada Kasus
Pembedahan Mayor di RS
Sanglah, Denpasar
2013 Peningkatan Kadar C-Reactive Swadana 12,525,000
Protein (CRP) Paska Operasi
Abdomen Mayor Lebih Rendah
Menggunakan Analgesia Epidural
Kontinyu Bupivacaine-Fentanyl
Dibandingkan Dengan Analgesia
PCA-Kontinyu Fentanyl di RSUP
Sanglah
2013 Peranan Sistem Green Code Swadana 11,685,000
Terhadap Nilai Apgar Pada
Persalinan Seksio Sesaria
Emergency di RS Sanglah,
Denpasar
2014 Pengaruh Pemberian Larutan Swadana 10,150,000
Natrium Laktat Hipertonis
Terhadap Perubahan Kadar
Katalase, Glutation Peroksidase,
Malondialdehid dan Korelasinya
Pada Tikus Model Cedera
OtakTraumatik
2014 Analisis Kebutuhan Perawat Swadana 3,515,000
Berdasarkan Pengamatan
Terhadap Penanganan Pasien
Dewasa dan Anak-anak di Unit
Gawat Darurat Rumah Sakit Bali
Royal
2014 Penanganan Nyeri Pada Pasien Swadana 10,200,000
Pasca Bedah Laparotomi Di
Rumah Sakit Prima Medika
Denpasar Bulan Januari-Pebruari
Tahun 2014
2014 Studi Cost Effectiveness Analysis Swadana 8,765,000
(CEA) Penggunaan Teknik
Anestesia Regional Blok
Subarachnoid Pada Tindakan Mini
Laparatomi di RSUP Sanglah
Tahun 2014
2015 Stabilitas Hemodinamik Swadana 11,570,600
Laringoskopi Intubasi Endotrakea
Menggunakan Macintosh Video
Laringoskop Lebih Baik dari
Macintosh Laringoskop Pada
Pasien Yang Dilakukan Anestesi
Umum
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 149
2015 Stabilitas Hemodinamik Pada Swadana 10,245,000
Pemberian Fentanyl Sebagai
Koinduksi Propofol Dibandingkan
Midazolam Pada Pemasangan
Laryngeal Mask Airway
2015 Premedikasi Clonidine 1 mcg/kgBB Swadana 3,991,600
Intravena Menurunkan Dosis
Rumatan TCI Propofol dan
Menjaga Stabilitasi Hemodinamik
Intra Operatif Pada Pasien Yang
Dilakukan Anestesi Umum DI
RSUP Sanglah, Denpasar Tahun
2015
2015 Pemberian Ketamin 0,15 mg/kgBB Swadana 12,770,000
Intravena Sebelum Insisi
Menurunkan Konsumsi Morfin Dan
Nyeri Akut Paska Laparotomi
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 150
2016 Korelasi Antara Asupan Protein Swadana 10,575,000
Dengan Hasil Perhitungan Imbang
Nitrogen Pada Pasien Bedah Yang
Dirawat di Instalasi Anestesi dan
Terapi Intensif RSUP Sanglah
JUMLAH 257,746,800
Tabel E. Tuliskan dana untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada tiga tahun
terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 151
dan Anak Puri Bunda Unud
2015 In House Training Bantuan Prodi Anestesiologi 2,375,000
Hidup Dasar (BHD) Rumah dan Reanimasi FK
Unud
Sakit Bali Royal
2016 In House Training Bantuan Prodi Anestesiologi 2,375,000
Hidup Dasar (BHD) Rumah dan Reanimasi FK
Unud
Sakit Bali Royal
2016 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Prodi Anestesiologi 20,000,000
bagi karyawan RSUD Sumbawa dan Reanimasi FK
Unud
2016 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Prodi Anestesiologi 5,000,000
di SMAN 1 Denpasar dan Reanimasi FK
Unud
2016 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Prodi Anestesiologi 5,000,000
DI SMAN 3 Denpasar dan Reanimasi FK
Unud
Jumlah 105.900000
6.2.1.1Sebutkan ruang yang tersedia untuk proses pendidikan (ruang perawatan dan
tindakan RS, skills lab, dll).
Ruang dosen terletak di lantai 2 Gedung Bagian/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
Unud/RSUP Sanglah, setiap meja dosen telah dilengkapi dengan fasilitas komputer yang
telah terhubung dengan jaringan internet dan intranet serta printer on-line dan mesin
fotokopi. Ruang residen terletak di lantai 1 terdiri dari ruang komputer yang terhubung
dengan jaringan internet dan fasilitas wi-fi, serta ruang residen laki-laki dan perempuan
dengan fasilitas televisi, air conditioner, peralatan olahraga, lemari locker, dan tempat tidur.
6.2.1.2 Jelaskan ruang dan sarana perpustakaan, mencakup fasilitas komputer dan akses ke
jaringan internet serta materi perpustakaan sebagai berikut.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 152
dapat mengakses wifi gratis dalam hal browsing pencairan jurnal dan buku elektronik,
terdapat fasilitas e-library agar peserta didik dapat mengakses sumber lebih mudah.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 153
22. Interactive Physiology (Respiratory, Cardiovascular, Fluids, and
Electrolyte
23. Cardiac Fast Tracking : A Multidisciplinary Approach
24. Peripherally Insertion Central Venous Catheter and
Measurement of CVP
25. Nutrion Week 2003
26. Nutrition Calculator
27. Molecular Cell Biology
28. Central Venous Catheterization Seldinger Technique
29. Lumbar and Thoracic Epidural Blockade
30. Combine Spinal and Epidural
31. Epidural, Spinal, Brachial Plexus Anatomy, Subclavian, Axillary,
and Painless Labour
32. Anaesthesia Urology Surgery
33. The Electronic Anesthesiology Library on CD-ROM
34. Nutrition Therapy
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 154
6.2.2. Prasarana dan sarana medik RS Pendidikan Utama dan RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit
6.2.2.1 Ketersediaan rumah sakit pendidikan. Lampirkan Perjanjian Kerjasama dan perencanaan pengembangan rumah sakit pendidikan sebagai
data pendukung.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 155
terapi intensif kelas III
sebagai sarana
pendidikan
4 RSUD Gianyar Tipe B 210 62,4% 76.963/ Cukup 4 1 FK Udayana Menyediakan rawat
tahun FK jalan, rawat inap,
Warmadewa fasilitasi kamar
operasi, instalasi rawat
darurat, dan ruang
terapi intensif kelas III
sebagai sarana
pendidikan
5 RSUD dr. Tc Tipe C 182 72,1% 34,81/t Cukup 0 1 FK Udayana Menyediakan rawat
Hillers ahun jalan, rawat inap,
Maumere fasilitasi kamar
operasi, instalasi rawat
darurat, dan ruang
terapi intensif kelas III
sebagai sarana
pendidikan
6 RSUD Tipe D 103 70,9% 16.055/ Cukup 0 1 FK Udayana Menyediakan rawat
Larantuka tahun jalan, rawat inap,
fasilitasi kamar
operasi, instalasi rawat
darurat, dan ruang
terapi intensif kelas III
sebagai sarana
pendidikan
*Lampirkan daftar 10 penyakit terbanyak pada setiap bagian di tiap rumah sakit.
Kualifikasi RSP:
RSPU = Rumah Sakit Pendidikan Utama
RSPA = Rumah Sakit Pendidikan Pendidikan Afiliasi dan Satelit
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 156
6.2.2.2Instalasi rawat jalan
Frekuensi
No. Nama RS Sarana yang Tersedia (Jumlah Kunjungan per
Tahun)
(1) (2) (3) (4)
1 Poli Anestesi RSUP Tensimeter, Bed Pasien, 4644
Sanglah Timbangan berat badan,
Pengukur tinggi badan,
Pulse oxymetri, Meja dan
Kursi konsultasi
6.2.2.3 Prasarana dan sarana rawat inap, kamar bedah, dan gawat darurat.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 158
Soebandi, Jember Monitor Standar 10
Set Intubasi Standar 10
Syringe Pump 5
9 RSUD Badung 8 Mesin Anestesi 8
Ventilator 8
Monitor Standar 8
Set Intubasi Standar 12
Syringe Pump 4
10 RSUD Sanjiwani, 4 Mesin Anestesi 4
Gianyar Ventilator 3
Monitor Standar 4
Set Intubasi Standar 4
11 RSUD dr. Tc 3 Mesin Anestesi 2
Hillers, Maumere Monitor Standar 2
Set Intubasi Standar 2
12 RSUD Larantuka 2 Mesin Anestesi 2
Monitor Standar 2
Set Intubasi Standar 2
Syringe Pump 1
Jumlah tindakan
Jumlah Jumlah
No. Nama Prasarana bidang PPDS
ruangan tindakan/tahun
pertahun
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Ruang operasi IBS 14 3482 3482
2 Ruang operasi IGD 3 1798 1798
3 Ruang operasi Wing 2 850 850
4 Ruang operasi burn unit 1 201 201
5 Ruang tindakan Cath Lab 1 85 85
6 Ruang tindakan Pudak 1 203 203
7 Ruang tindakan bayi tabung 1 21 21
8 Recovery Room IBS 1 3482 3482
9 Ruang PACU IGD 1 1798 1798
Recovery Room Wing 1 850 850
10
Amertha
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 159
4 Ruang operasi burn unit 1 201 201
5 Ruang tindakan Cath Lab 1 85 85
6 Ruang tindakan Pudak 1 203 203
Ruang tindakan bayi
7 1 21 21
tabung
8 Recovery Room IBS 1 3482 3482
9 Recovery Room IGD 1 1798 1798
10 Recovery Room Wing 1 850 850
11 ICU 2 1054 1054
Jelaskan sistem informasi dan fasilitas yang digunakan oleh program PendidikanDokter Spesialis
Anestesiologi Dan Terapi Intensif untuk proses pembelajaran (hardware, software,WAN, LAN,
bandwidth).
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan menggunakan komputer yang terhubung
dengan jaringan internet, tersedia juga sarana wi-fi gratis agar peserta didik dapat
mengakses jurnal dan informasi.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 160
STANDAR 7
PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN
KERJASAMA
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 161
6 dr. Kadek Agus C8-A1-i Efek Lidokain Intravena Perioperatif Fakultas/
Heryana Putra Terhadap Kadar Interleukin - 1β Pada Universitas
Sp.An Th 2013 Kasus Pembedahan Mayor di Rumah Sakit FK UNUD
Sanglah Denpasar
10 dr. Cynthia Dewi C8-A3-i Penanganan Nyeri Pada Pasien Pasca Fakultas/
Sinardja, SpAn. Bedah Laparotomi Di Rumah Sakit Prima Universitas
MARS Th 2014 Medika Denpasar Bulan Januari-Pebruari FK UNUD
Tahun 2014
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 162
15 dr. Putu Agus C8-A1-i Stabilitas Hemodinamik Laringoskopi Fakultas/
Surya Panji Intubasi Endotrakea Menggunakan Universitas
Sp.An KIC Th 2015 Machintosh Video Laringoskop Lebih Baik FK UNUD
Dari Macintosh Laringoskop Pada Pasien
Yang Dilakukan Anestesi Umum
16 dr. Ketut C8-A3-i Transversus Abdominis Plane (TAP) Block Fakultas/
Wibawa Nada Mengurangi Nyeri Pascaoperasi Pada Universitas
Sp.An KAKV Th 2015 Pasien Seksio Sesarea FK UNUD
18 Dr. dr. Tjok G.A C8-A1-i Efektifitas Penggunaan Kombinasi Ketamin Fakultas/
Senapathi Dengan Midazolam Dibandingkan Petidin Universitas
Sp.An KAR Th 2015 Dalam Mencegah Menggigil Pasca Spinal FK UNUD
Anestesi
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 163
7.2 Penelitian Dosen di RS Pendidikan yang Bidang KeahliannyaSesuai dengan PS
7.2.1. Tuliskan judul artikel ilmiah/karya ilmiah/buku yang dipublikasikan selama tiga tahun terakhir oleh dosen di RS
Pendidikan PS dengan mengikuti format tabel berikut
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 164
Ml/Kgbb SpAn, KIC
4. Blok Infraklavikular Kontinyu • dr. I Made Medicina Volume 2014 1
Sebagai Manajemen Nyeri Gede 45 Nomor 1,
Akut Pascaoperasi Ekstremitas Widnyana, Januari 2014
Atas SpAn, KAR
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 169
Bali
28 Patient Controlled Analgesia : • dr. I Gusti Kursus Penyegar 2015 1
Not Just an Intravenous Ngurah dan Penambah
Analgesia Mahaalit Ilmu Anesthesia,
Aribawa, 10 - 13 Juni
SpAn, KAR 2015, Denpasar-
Bali
29 Loco-Regional Anesthesia and • dr. I Made Kursus Penyegar 2015 1
Analgesia in Critically Ill Gede dan Penambah
Patiens Widnyana, Ilmu Anesthesia,
SpAn, KAR 10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
30 Enhance Recovery After • dr. Ida Kursus Penyegar 2015 1
Surgery in Abdominal Surgery Bagus dan Penambah
Krisna Jaya Ilmu Anesthesia,
Sutawan, 10 - 13 Juni
SpAn 2015, Denpasar-
Bali
31 Pediatric Ambulatory • dr. Kadek Kursus Penyegar 2015 1
Anesthesia Agus dan Penambah
Heryana Ilmu Anesthesia,
Putra, SpAn 10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
32 Stress Management In • Prof. Dr. dr. I Kursus Penyegar 2015 1
Aneathesiologist: Are We Made dan Penambah
Satisfied Enough? Wiryana, Ilmu Anesthesia,
SpAn, KIC, 10 - 13 Juni
KAO 2015, Denpasar-
Bali
33 Advanced Hemodynamic • dr. I Putu Kursus Penyegar 2015 1
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 170
Monitoring Agus Surya dan Penambah
Panji, SpAn Ilmu Anesthesia,
10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
34 Anestesi Epidural Untuk • dr. I Ketut Kursus Penyegar 2015 2
Laparotomi Supravaginal Wibawa dan Penambah
Histerektomi Pada Pasien Nada, SpAn, Ilmu Anesthesia,
Dengan Penyakit Katup KAKV 10 - 13 Juni
Jantung • dr. Putu 2015, Denpasar-
Kurniyanta, Bali
SpAn
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 171
Aryabiantara Bali
, SpAn KIC
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 172
Budiarta, 2015, Denpasar-
SpAn, KMN Bali
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 175
Curretation And Sterilitation KAKV 2015, 27 - 29
• dr. IGAG Agustus,
Utara Yogyakarta,
Hartawan, Indonesia
SpAn,
MARS
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 177
57 Cost Minimization Analysis of • Prof. Dr. dr. Bali Medical 2016 9
Hypnotic Drug : Target Made Journal 2016,
Controlled Inhalation Wiryana Volume 5,
Anesthesia (TCIA) Sevoflurane Sp.An KIC Number 3
and Target Controlled Infusion KAO
(TCI) Propofol • dr. IGN
Mahaalit
Aribawa
Sp.An KAR
• Dr. dr. Tjok
G.A
Senapathi
Sp.An KAR
• dr. IMG
Widnyana
Sp.An KAR
• dr. IGAG
Utara
Hartawan
Sp.An
MARS
• dr. Made
Agus
Kresna
Sucandra
Sp.An
• dr.
Pontisomay
a Parami
Sp.An
MARS
• dr. Kadek
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 178
Agus
Heryana
Putra Sp.An
• dr. Ida
Bagus
Krisna Jaya
Sutawan
Sp.An
58 How to improve resident well- • dr. IGAG Kongres Nasional 2016 2
being by implementing stress Utara XI PERDATIN
reliever program Hartawan 2016
Sp.An
MARS
• dr. IMG
Widnyana
Sp.An
MKEs KAR
59 Caudal thoracal epidural (CTE) • dr. Kongres Nasional 2016 2
with ultrasound guided for Pontisomay XI PERDATIN
congenital diaphragmatic a Parami 2016
hernia (CDH) repair Sp.An
MARS
• dr. Putu
Kurniyanta
Sp.An
60 anesthesia management for • dr. IMG Kongres Nasional 2016 2
patient with oropharyngeal Widnyana XI PERDATIN
stenosis: a case report Sp.An 2016
M.Kes KAR
• dr. Made
Agus
Kresna
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 179
Sucandra
Sp.An
61 Bispectral index monitor as a • dr. IGN Kongres Nasional 2016 2
prerequisite for patient safety Mahaalit XI PERDATIN
based anesthesia Aribawa 2016
Sp.An KAR
• dr. I Ketut
Sinardja
Sp.An KIC
62 Management of anesthesia • Dr.dr.Tjok INDOANESTESI 2016 2
usin propofol Target Controlled GA A 2016
Infusion (TCI ) Marsh Model to Senapathi
the patient with severe aorta Sp.An KAR
stenosis (AS) undergoing • dr. IGAG
Transurethral Resection Of Utara
The Prostate (TUR-P) Hartawan
Sp.An
63 Anesthesia management of • dr. Ida INDOANESTESI 2016 2
patient poliomyelitis Bagus A 2016
undergoing hemiarthroplasty Krisna Jaya
bipolar Sutawan
Sp.An
• dr. IGAG
Utara
Hartawan
Sp.An
MARS
64 Anesthetic management of • dr. Putu INDOANESTESI 2016 2
patient craniosynostosis Kurniyanta A 2016
Sp.An
• dr. IGAG
Utara
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 180
Hartawan
Sp.An
MARS
65 Anesthesia management in • dr. I Ketut INDOANESTESI 2016 2
Acoustic Tumor Sinardja A 2016
Sp.An KIC
• dr. IGAG
Utara
Hartawan
Sp.An
MARS
66 Case conference: Awake • Dr. dr. Tjok Meet The Expert 2016 3
ligation procedure of internal GA Solo 2016
carotid artery Senapathi
Sp.An KAR
• dr. Ida
Bagus
Krisna
Jayasutawa
n Sp.An
• dr. IGAG
Utara
Hartawan
Sp.An
MARS
67 Short Orientation Memory • dr. I Ketut Meet The Expert 2016 2
Concentration Test (SOMCT) Sinardja Solo 2016
as a valuable anesthetic Sp.An KIC
evaluation for tumor resection • dr. IGAG
patient Utara
Hartawan
Sp.An
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 181
MARS
68 Penatalaksanaan Perioperatif • Dr. dr. I Putu Jurnal 2016 1
pada Bedah Dekompresi Pramana Neuroanestesi
Mikrovascular : Sajian Kasus Suarjaya, Indonesia
Serial SpAn, KMN, Volume 05
KNA, MKes Nomor 01
Februari 2016
Jumlah nc = 9 nb = 84 na = 32
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 182
7.2.2. Tuliskan dosen yang melakukan penelitian dengan melibatkan peserta didik
untuk penelitian karya ilmiahnya pada tahun akademik terakhir (TS)
1 dr. Putu Agus Surya Panji Sp.An Stabilitas Hemodinamik 1 orang PPDS
KIC Laringoskopi Intubasi
Endotrakea Menggunakan
Machintosh Video
Laringoskop Lebih Baik
Dari Macintosh
Laringoskop Pada Pasien
Yang Dilakukan Anestesi
Umum
2 dr. I Gede Budiarta Sp.An KMN Pemberian Ketamin 0.15 1 orang PPDS
Mg/Kg Intravena Sebelum
Insisi Menurunkan
Konsumsi Morfin dan
Nyeri Akut Pasca
Laparotomi
7.2.3 Sebutkan karya dosen atau peserta didik program studi yang telah
memperoleh Paten/ Hak atas kekayaan intelektual (HaKI) atau karya yang mendapat
pengakuan / penghargaan dari lembaga nasional/ internasional selama tiga tahun.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 185
tanggal 29-30 Juli
2013
5 Operasi Bibir 2013 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 15-16
September 2013
6 Operasi Bibir 2013 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 6-7
Desember 2013
7 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 17-18 Januari
2014
8 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 21-22 Maret
2014
9 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 18-19 Mei
2014
10 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 17-18 Juli
2014
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 186
11 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 11-12
September 2014
12 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 28 Nopember
2014
13 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 6 Januari
2015
14 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 31 Mei 2015
15 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 1 Juni 2015
16 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 13 Agustus
2015
17 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 187
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 7 Oktober
2015
18 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 25 Nopember
2015
19 Narasumber In 2013 RS Bali Royal 3 2
House Training Hospital
Bantuan Hidup Dasar
(BHD)
20 Narasumber In 2014 RS Bali Royal 3 2
House Training Hospital
Bantuan Hidup Dasar
(BHD)
21 Narasumber In 2014 RSIA Puri Bunda 3 2
House Training
Bantuan Hidup Dasar
(BHD)
22 Narasumber In 2015 RS Bali Royal 3 2
House Training Hospital
Bantuan Hidup Dasar
(BHD)
23 Narasumber TOT 2015 RSIA Puri Bunda 3 3
BHD dan Blue Code
7.4.1 Tuliskan instansi dalam negeri yang menjalin kerjasama* yang terkait dengan
program studi dalam tiga tahun terakhir
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 189
dr Soebandi rujukan dan
Jember pelayanan
kesehatan di
3 Rumah Sakit Pelayanan 2015 - rumah sakit
Umum spesialistik jejaring,
Daerah dr. T.C. Anestesi dan sehingga
Hillers Terapi Intensif dapat
Maumere oleh dokter melakukan
dengan residen senior manajemen
Fakultas Anestesi dan pelayanan di
Kedokteran Terapi Intensif di RS jejaring
Universitas Rumah Sakit • mampu
Udayana Umum Daerah mengidentifik
dr. T.C. Hillers asi masalah-
Maumere masalah yang
ada di RS
jejaring,
terutama
dalam hal
pelayanan
dan rujukan,
serta mampu
memberikan
pemecahanny
a
4 Rumah Sakit Pelayanan 2015 2015
Umum Daerah spesialistik
Ende Anestesi dan
Terapi Intensif
oleh dokter
residen senior
Anestesi dan
Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Ende
5 Rumah Sakit Pelayanan 2014 2014
Umum Daerah spesialistik
Dr. Murjani Anestesi dan
Sampit Terapi Intensif
oleh dokter
residen senior
Anestesi dan
Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Dr. Murjani
Sampit
6 Rumah Sakit Pelayanan 2014 2014
Umum Daerah spesialistik
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 190
Dompu Anestesi dan
Terapi Intensif
oleh dokter
residen senior
Anestesi dan
Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Dompu
7 Rumah Sakit Pelayanan 2015 2015
Umum Daerah spesialistik
Kabupaten Anestesi dan
Sumbawa Terapi Intensif
Barat oleh dokter
residen senior
Anestesi dan
Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Kabupaten
Sumbawa Barat
8 Rumah Sakit Pelayanan 2012 2014
Indera Provinsi spesialistik
Bali Anestesi dan
Terapi Intensif
oleh dokter
residen senior
Anestesi dan
Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Indera Provinsi
Bali
9 Kepala Pusat Pelayanan 2014 -
Kedokteran spesialistik
dan Kesehatan Anestesi dan
Polri dengan Terapi Intensif
Fakultas oleh dokter
Kedokteran residen senior
Universitas Anestesi dan
Udayana Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Maumere
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 191
12 RS Puri Operasi Bibir 2013 -
Raharja Sumbing di RSU
Puri Raharja
bekerja sama
dengan yayasan
The John
Fawcett
Foundation
13 RSIA Puri In House 2014 2015
Bunda Training Bantuan
Hidup Dasar
(BHD)
14 PT. Advance Workshop 2014 2016
Medicare Difficult Airway
Corpora Management
Catatan : * dokumen pendukung disediakan pada saat asesmen lapangan
* kerjasama dengan instansi dalam negeri sudah sangat memadai
dan sangat relevan
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 193