Anda di halaman 1dari 193

LAM-PTKes

AKREDITASI PROGRAM STUDI


DOKTER SPESIALIS ANESTESIOLOGI DAN
TERAPI INTENSIF

BUKU III
BORANG PROGRAM PENDIDIKAN
DAN UNIT PENGELOLA PROGRAM PENDIDIKAN

BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI


JAKARTA
2014
BORANG PROGRAMPENDIDIKANDOKTER SPESIALIS ANESTESIOLOGI DAN TERAPI
INTENSIF

IDENTITAS PROGRAM PENDIDIKAN


Fakultas : Kedokteran

Perguruan Tinggi : Universitas Udayana

Nomor SK Pendirian PS (*) : -

Tanggal SK Pendirian PS : -

Pejabat Penandatangan
SK Pendirian PS :-

Bulan & Tahun Dimulainya


Penyelenggaraan PS : 28 September 2006

Nomor SK Izin Operasional (*) : No.3745/D/T/2006

Tanggal SK Izin Operasional : 28 September 2006

Alamat PS : Jalan Kesehatan No 1 Denpasar-Bali

Nomor Telepon PS : (0361)2609471

Nomor Faksimili PS : (0361) 235980

Homepage dan E-mail PS :www.anestesiologifkunud.com,


anesthesiology@unud.ac.id

(*) : Lampirkan fotokopi SK terakhir

Bagi PS yang dibina oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebutkan nama dosen
RS Pendidikan Utama institusi yang terdaftar sebagai dosen di RS Pendidikan Utama PS
berdasarkan SK 034/DIKTI/Kep/2002, dalam tabel di bawah ini.

Pendidikan
S-1, S-2, Sp, Bidang
Nama Dosen di Jabatan Gelar
S-3 dan Keahlian untuk
No. RS Pendidikan Tgl. Lahir Akade Akade
NIDN** Asal Setiap Jenjang
Utama mik mik
Perguruan Pendidikan
Tinggi
Prof.Dr.Made Pembin Guru S1 Unud Ilmu Kedokteran
Wiryana,dr.SpAn.KI 04-05- a TK I Besar S2 – -
1 0004055406
C.KAO 1954 Sp UI Anestesi
S3 Unud Biomedik
Dr.dr.I Wayan Penata Lektor S1 Unud Ilmu Kedokteran
Suranadi, 30-09- Muda S2 – -
2 0030096609
SpAn.KIC 1966 Sp UI Anestesi
S3 Unud Biomedik

2
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Dr.dr.Tjok.GA.Sena Penata Lektor S1 Unud Ilmu Kedokteran
pathi, SpAn.KAR 23-01- Muda S2 – -
3 0023017307
1973 Sp UI Anestesi
S3 Unud Biomedik
dr. I Wayan Penata Asisten S1 Sam Ilmu Kedokteran
Aryabiantara, 11-06- Muda Ahli Ratulangi
4 0011067502
SpAn.KIC 1975 TK I S2 – -
Sp UI Anestesi
dr. Dewa Ayu Mas Penata Asisten S1 Unud Ilmu Kedokteran
09-09-
5 Shintya Dewi, 0009097705 Muda Ahli S2 – -
1977
SpAn TK I Sp Unud Anestesi
dr. IGN Mahaalit Penata Asisten S1 Unud Ilmu Kedokteran
03-10-
6 Aribawa, 0003107606 Muda Ahli S2 – -
1976
SpAn.KAR TK I Sp Unud Anestesi
dr. I GAG Utara Penata Asisten S1 Unud Ilmu Kedokteran
Hartawan, Sp 27-12- Muda Ahli S2 UI Management
7 0027127905
An.MARS 1979 TK I RS
Sp Unud Anestesi
** NIDN: Nomor Induk Dosen Nasional

3
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
IDENTITAS PENGISI BORANG PROGRAM PENDIDIKAN

Nama : Prof.Dr.Made Wiryana,dr.SpAn.KIC.KAO


NIDN : 0004055406
Jabatan : Ketua Program Studi
Tanggal Pengisian : 15-08-2016
Tanda Tangan :

Nama : dr. I Made Gede Widnyana, SpAn.Mkes.KAR


NIDN : -
Jabatan : Sekretaris Program Studi
Tanggal Pengisian : 15-08-2016
Tanda Tangan :

Nama : dr. I Ketut Sinardja, SpAn.KIC


NIDN : -
Jabatan : Kepala Bagian
Tanggal Pengisian : 15-08-2016
Tanda Tangan :

Nama : Dr.dr.Tjok.GA.Senapathi, SpAn.KAR


NIDN : 0023017307
Jabatan : Staf
Tanggal Pengisian : 15-08-2016
Tanda Tangan :

Nama : dr. IGN Mahaalit Aribawa, SpAn.KAR


NIDN : 0003107606
Jabatan : Staf
Tanggal Pengisian : 15-08-2016
Tanda Tangan :

4
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
STANDAR 1
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaranserta Strategi Pencapaian

1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program Pendidikan,
serta pihak-pihak yang dilibatkan.

Proses mekanisme penyusunan visi, misi, tujuandan sasaran program studi


melalui beberapa tahap, yaitu :
1) Visi, misi, tujuan dan sasaran program studi dirumuskan oleh panitia penyusun
visi dan misi Prodi Pendidikan Dokter SpesiaIis Anestesiologi dan ReanimasiFK
UNUD/RSUP Sanglah.
2) Adapun panitia yang dilibatkan adalah panitia penyusun visi dan misi Prodi
Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi FK UNUD/RSUP
Sanglah, yang terdiri dari Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi,
Kepala Bagian Anestesiologi dan Reanimasi, perwakilan staf Anestesiologi dan
Reanimasi, perwakilan dari pegawai Anestesiologi dan Reanimasi, serta
perwakilan dari pihak peserta didik dengan nama nama terlampir dalam daftar
hadir dan hasil keputusan rapat tersebut terlampir dalam notulen rapat/Berita
Acara Rapat.
3) Draft awal visi, misi, tujuan dan sasaran program studi tersebut dipaparkan
dalam beberapa kali rapat panitia penyusun visi dan misi Prodi Pendidikan
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi FK UNUD/RSUP Sanglahyang
dilaksanakan yaitu tanggal 03 Maret 2011. 29 April 2011, 18 Juli 2011,24
September 2011 di ruang Ruang Kuliah dr. Mangku, Bagian Anestesiologi dan
Reanimasi FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar
4) Rapat tersebut dilakukan 4 kali sampai tercapai kesepakatan tentang visi, misi,
tujuan dan sasaran program sudi yang disetujui oleh lebih dari 2/3 peserta rapat.
5) Pada tahun 2015, kembali dilakukan revisi terhadap visi, misi, tujuan dan
sasaran program studi melalui beberapa kali rapat panitia penyusun visi dan
misi Prodi Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi FK
UNUD/RSUP Sanglahyang diadakan pada tanggal 11September 2015, 03
November 2015 .
6) Revisi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran program studi dibahas kembali
dalam rapat Prodi Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi
pada tanggal 09 Januari 2016 dan disepakati oleh seluruh peserta rapat, yang

5
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
dihadiri oleh ketua program studi, kepala bagian, lebih dari 75 % staf/ dosen
pengajar , perwakilan peserta didik , dan perwakilan karyawan.
7) Hasil Rapat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi yang telah di sepakati
disampaikan ke Senat dan Dekan Fakultas Kedokteran UNUD dan Direktur
RSUP Sanglah dengan melakukan audiensi pada tanggal 24 Januari 2016

Visi program Pendidikan

VISI

Menjadikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran


Universitas Udayana sebagai lembaga pendidikan kedokteran yang mampu
menghasilkan lulusan dokter spesialis anestesi yang unggul, mandiri, profesional, dan
berbudaya serta mempunyai daya saing di tingkat nasional dan internasional pada
tahun 2025.

Uraian dari unggul, mandiri, profesional dan berbudaya adalah sebagai berikut.

Unggul :
SDM yang profesional memiliki kompetensi tinggi, daya saing dan bijaksana dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk meningkatkan martabat
bangsa dan negara serta kemanusiaan pada umumnya (cakra widya prawartana).

Mandiri :
SDM yang memiliki integritas kepribadian, kuat & tangguh & tahan uji dan
kemampuan siap berdiri sendiri berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang
secara dinamis.

Profesional :
SDM yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan standar
prosedur operasional di bidang anestesiologi dan terapi intensif.

Berbudaya :
SDM yang mengembangkan budaya, etika, sopan santun, memiliki kepekaan dan
ketajaman nurani serta mampu memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang
bersifat universal untuk berinteraksi di masyarakat.

Misi program Pendidikan

MISI

Misi yang akan diemban dalam mewujudkan visi mengenai tugas, kewajiban,
tanggung jawab, dan rencana tindakan adalah :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia sehingga
memiliki kemampuan akademik dan profesional di bidang anestesiologi
dan terapi intensif yang terstandarisasi dan mampu mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi.
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian tangguh

6
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
dan kemampuan untuk menerapkan, mengembangkan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang anestesiologi
dan terapi intensif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat
lokal, nasional dan internasional.
3. Meningkatkan jumlah penelitian dan publikasi ilmiaholeh tenaga pendidik
dan peserta didik di bidang anestesiologi dan terapi intensif yang
bertarafnasional dan internasional berdasarkan perkembangan ilmu dan
teknologi terkini.
4. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepekaan dan
ketajaman nurani dalam menyelesaikan permasalahan akademik, profesi,
maupun permasalahan di masyarakat berdasarkan nilai – nilai luhur
budaya lokal yang bersifat universal.

Tujuan program Pendidikan

Tujuan Umum
Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana bertujuan menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan dokter
spesialis anestesi yang profesional, berkompetensi dan berkualitas tinggi yang
mampu menerapkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan, keterampilan di
bidang anestesiologi dan terapi intensif serta mempunyai budi pekerti yang
tinggi,bermartabat luhur dan mampu menetapkan diri sebagai panutan bagi
masyarakat dan organisasi profesinya untuk menunjang program pemerataan
dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tujuan Khusus
Berdasarkan visi, misi dan tujuan umum yang akan dicapai dalam
menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis Program Studi Anestesiologi
dan Reanimasi adalah:
1. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang bermutu
serta berkompentensi tinggi dengan peran dan ciri sebagai :Care Provider,
Communicator, Decision Maker, Manager, Community Leader, ditambah
Researcher.
2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang menjadi konsultan dan atau
lulusan S3 serta meningkatkan sarana prasarana pendidikan tinggi yang
memadai, berkualitas untuk mendukung penyelenggaraan tri dharma
perguruan tinggi yang bermutu dan berdaya saing nasional dan internasional
3. Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian untuk menghasilkan karya
inovatif dan teruji yang layak dipublikasi di bidang anestesiologi dan terapi
intensif melalui pendekatan inter atau multi disipliner untuk mengembangkan
pengetahuan dan teknologi yang diakui nasional dan internasional serta
bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan.
4. Memiliki tata kelola administrasi pendidikan program studi yang baik sesuai
prinsip Badan layanan Umum (BLU).
5. Menyiapkan dan membantu pemerataan dokter spesialis anestesi di
Indonesia.

7
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
1.1.2 Sasaran yang merupakan target terukur, strategi pencapaian, dan kemampuan
pelaksanaan.

Sasaran Meliputi:

1. Terwujudnya proses pembelajaran yag bermutu, relevan, dan berdaya saing


nasional, regional, dan internasional untuk menghasilkan lulusan dengan peran
dan ciri sebagai : Care Provider, Communicator, Decision Maker, Manager,
Community Leader, ditambah Researcher.
2. Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga pendidik yang menjadi konsultan dan
atau lulusan S3 serta tersedianya sarana prasarana pendidikan tinggi yang
memadai, berkualitas untuk mendukung penyelenggaraan tri dharma perguruan
tinggi yang bermutu dan berdaya saing nasional dan internasional
3. Terwujudnya peningkatan jumlah dan kualitas penelitian untuk menghasilkan
karya inovatif dan teruji yang layak dipublikasi di bidang anestesiologi dan terapi
intensif melalui pendekatan inter atau multi disipliner untuk mengembangkan
pengetahuan dan teknologi yang diakui nasional dan internasional serta
bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan.
4. Terwujudnya kemampuan organisasi dan kepemimpinan organisasi dan institusi
selaras dengan prinsip-prinsip tata kelola pendidikan tinggi yang baik sesuai
dengan prinsip BLU.
5. Terjalinnya kerjasama dengan pemerintah daerah kawasan Indonesia Timur
dalam penerimaan calon peserta didik spesialis anestesi yang berstatus tugas
belajar, kerjasama dengan rumah sakit di daerah Indonesia Timur dan
diterimanya alumni prodi bekerja di rumah sakit di daerah Indonesia.

Target Terukur Sasaran Program Studi

1. Terwujudnya proses pembelajaran yag bermutu, relevan, dan berdaya saing


nasional, regional, dan internasional untuk menghasilkan lulusan dengan peran
dan ciri sebagai : Care Provider, Communicator, Decision Maker, Manager,
Community Leader, ditambah Researcher.

Target Target Target Target Target


Indikator Baseline
2016 2017 2018 2019 2020
PersentaseLulus tepat
64 % 65% 70% 75 % 85 % 90 %
waktu (%)
Rata-rata lama studi 4,5 th 4,5 th 4,5 th 4,5 th 4 th 4 th
mahasiswa
Persentase Lulus ujian 75% 75% 80% 80% 85% 90%
kenaikan tingkat tepat
waktu
Persentase Lulus Ujian 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tulis BOARD Nasional
pada kesempatan
pertama
Persentase Nilai Ujian 82% 85% 85% 85% 85% 85%
Lisan Nasional ≥ 85
Lulus Ujian Lisan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Nasional pada
kesempatan pertama
IPK 3,57 3,75 3,75 3,75 3,80 3,80

8
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Persentase daya serap 100% 100% 100% 100% 100% 100%
lulusan
Lulusan yang bekerja 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rasio Dosen mahasiswa 1:3 1:3 1:3 1:3 1:3 1:3

Persentase dosen 78 % 78 % 89% 95,6% 100% 100%


bersertifikat pendidik (%)
mahasiswa berprestasi 6 6 8 8 8 9
di tingkat nasional dan
regional
mahasiswa 1 2 2 3 4 5
berpartisipasi dalam
lomba karya ilmiah di
tingkat Internasional
Daya tampung per tahun 13 18 18 18 18 18

2. Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga pendidik yang menjadi konsultan dan


atau lulusan S3 serta tersedianya sarana prasarana pendidikan tinggi yang
memadai, berkualitas untuk mendukung penyelenggaraan tri dharma perguruan
tinggi yang bermutu dan berdaya saing nasional dan internasional

Target Target Target Target Target


Indikator Baseline
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase dosen 70% 75% 80% 80% 85% 85%
Konsultan (%)
Persentase dosen 17% 17% 21% 21% 26% 34%
S3/Guru Besar (%)
Luas Ruang 20 72 72 72 72 72
Perpustakaan (m2)
Kecepatan Akses 1 30 50 50 50 50
Internet (Mbps)
Jumlah Komputer di 3 5 5 5 5 5
perpustakaan
Langganan Jurnal 3 5 7 7 7 7
Internasional
Penambahan Text book 3 5 5 8 8 10
(pertahun)
Jumlah manikin 21 23 25 26 27 28

Jumlah USG 3 4 4 4 4 4

Jumlah Video 3 5 7 9 11 13
Laryngoscope, Bonfill,
Fiber Optic

9
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Jumlah mesin PCA 11 19 25 30 30 30

Jumlah mesin TCI 5 6 7 9 11 13

3. Terwujudnya peningkatan jumlah dan kualitas penelitian untuk menghasilkan


karya inovatif dan teruji yang layak dipublikasi di bidang anestesiologi dan terapi
intensif melalui pendekatan inter atau multi disipliner untuk mengembangkan
pengetahuan dan teknologi yang diakui nasional, regional, dan internasional
serta bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan.

Target Target Target Target Target


Indikator Baseline
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah penelitian/ 7 10 15 17 18 20
tahun

Persentase dosen 33 % 43,4 % 50 % 55 % 60 % 60 %


meneliti/tahun (%)
Jumlah publikasi 38 40 45 50 55 60
Nasional/tahun
Jumlah Publikasi 4 5 6 7 8 9
international/tahun
Jumlah buku (ISBN) 5 5 5 6 6 7
yang dihasilkan oleh
dosen/tahun
Persentase dosen 52 55 60 65 70 75
melakukan pengabdian
masyarakat per tahun
(%)
Dana pengabdian 30 50 60 65 70 80
masyarakat/tahun (juta)
Jumlah kegiatan 5 5 6 6 7 7
seminar, workshop,
pelatihan eksternal per
tahun

4. Terwujudnya kemampuan organisasi dan kepemimpinan organisasi dan institusi


selaras dengan prinsip-prinsip tata kelola pendidikan tinggi yang baik sesuai
dengan prinsip BLU.

Target Target Target Target Target


Indikator Baseline
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase penerapan
penjaminan mutu 90 100 100 100 100 100
program studi
Persentase serapan
100 100 100 100 100 100
anggaran (%)

5. Terjalinnya kerjasama dengan pemerintah daerah kawasan Indonesia Timur


dalam penerimaan peserta didik spesialis anestesi yang berstatus tugas belajar,
kerjasama dengan rumah sakit di Indonesia Timur dan diterimanya alumni prodi
10
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
bekerja di rumah sakit di Indonesia.

Target Target Target Target Target


Indikator Baseline
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Residen
10% 10 % 15 % 20 % 25% 25%
yang Tugas Belajar
Kerja sama prodi 2 6 6 6 6 6
dengan rumah sakit
daerah sebagai jejaring
stase mandiri

Strategi pencapaian
1. Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, relevan, dan berdaya saing
nasional dan internasional untuk menghasilkan lulusan yang cerdas, terampil dan
berkarakter.

Indikator Strategi mencapai target sasaran


Persentase lulusan tepat waktu • Review dan revisi kurikulum
• Peningkatan mutu proses belajar
mengajar:
• Kuliah sesuai dengan jadwal
• Rotasi/stase sesuai jadwal
• Presentasi ilmiah sesuai jadwal
• Ujian sesuai jadwal
• Peningkatan sarana dan prasarana
• Peningkatan kompetensi pengajar
• Peningkatan capaian pembelajaran: lulus
ujian tahapan pendidikan sesuai jadwal
• Peningkatan peran dosen pembimbing
akademik
• Peningkatan peran dan fungsi TPPM

Rata-rata lama studi mahasiswa • Review dan revisi kurikulum


• Peningkatan mutu proses belajar
mengajar:
• Kuliah sesuai dengan jadwal
• Rotasi/stase sesuai jadwal
• Presentasi ilmiah sesuai jadwal
• Ujian sesuai jadwal
• Peningkatan sarana dan prasarana
• Peningkatan kompetensi pengajar
• Peningkatan capaian pembelajaran: lulus
ujian tahapan pendidikan sesuai jadwal
• Peningkatan peran dosen pembimbing
akademik
• Peningkatan peran dan fungsi TPPM

Persentase lulus ujian kenaikan • Review dan revisi kurikulum


tingkat tepat waktu • Peningkatan mutu proses belajar
mengajar:
• Kuliah sesuai dengan jadwal
11
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
• Rotasi/stase sesuai jadwal
• Presentasi ilmiah sesuai jadwal
• Ujian sesuai jadwal
• Peningkatan sarana dan prasarana
• Peningkatan kompetensi pengajar
• Peningkatan capaian pembelajaran: lulus
ujian tahapan pendidikan sesuai jadwal
• Peningkatan peran dosen pembimbing
akademik
• Peningkatan peran dan fungsi TPPM
Persentase Lulus Ujian Tulis • Review dan revisi kurikulum
BOARD Nasional pada • Peningkatan mutu proses belajar
kesempatan pertama mengajar:
• Kuliah sesuai dengan jadwal
• Rotasi/stase sesuai jadwal
• Presentasi ilmiah sesuai jadwal
• Ujian sesuai jadwal
• Peningkatan sarana dan prasarana
• Peningkatan kompetensi pengajar
• Peningkatan peran dosen pembimbing
akademik
• Peningkatan peran dan fungsi TPPM

Persentase Nilai Ujian Lisan • Review dan revisi kurikulum


Nasional ≥ 85 • Peningkatan mutu proses belajar
mengajar:
- Kuliah sesuai dengan jadwal
- Rotasi/stase sesuai jadwal
- Presentasi ilmiah sesuai jadwal
- Ujian sesuai jadwal
• Peningkatan sarana dan prasarana
• Peningkatan kompetensi pengajar
• Peningkatan peran dosen pembimbing
akademik
• Peningkatan peran dan fungsi TPPM
• Pembentukan tim pembimbing ujian
nasional
Lulus Ujian Lisan Nasional pada • Review dan revisi kurikulum
kesempatan pertama • Peningkatan mutu proses belajar
mengajar:
- Kuliah sesuai dengan jadwal
- Rotasi/stase sesuai jadwal
- Presentasi ilmiah sesuai jadwal
- Ujian sesuai jadwal
• Peningkatan sarana dan prasarana
• Peningkatan kompetensi pengajar
• Peningkatan peran dosen pembimbing
akademik
• Peningkatan peran dan fungsi TPPM
• Pembentukan tim pembimbing ujian
nasional
IPK • Review dan revisi kurikulum
• Peningkatan mutu proses belajar
12
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
mengajar:
- Kuliah sesuai dengan jadwal
- Rotasi/stase sesuai jadwal
- Presentasi ilmiah sesuai jadwal
- Ujian sesuai jadwal
• Peningkatan sarana dan prasarana
• Peningkatan kompetensi pengajar
• Peningkatan peran dosen pembimbing
akademik
• Peningkatan peran dan fungsi TPPM
Persentase daya serap lulusan • Peningkatan capaian pembelajaran
• Peningkatan peran dan fungsi TPPM
• Kerjasama dengan pihak swasta
Lulusan yang bekerja • Peningkatan capaian pembelajaran
• Peningkatan peran dan fungsi TPPM
Rasio Dosen mahasiswa • Pengangkatan Dosen sesuai dengan
SOP pengankatan Dosen
Persentase dosen bersertifikat • Mendorong staf Dosen untuk melengkapi
pendidik (%) sertifikasi Dosen
Mahasiswa berprestasi ditingkat • Review dan revisi kurikulum
nasional dan regional • Peningkatan mutu proses belajar
mengajar:
• Kuliah sesuai dengan jadwal
• Rotasi/stase sesuai jadwal
• Presentasi ilmiah sesuai jadwal
• Ujian sesuai jadwal
• Peningkatan sarana dan prasarana
• Peningkatan kompetensi pengajar
• Peningkatan capaian pembelajaran: lulus
ujian tahapan pendidikan sesuai jadwal
• Peningkatan peran dosen pembimbing
akademik
• Peningkatan peran dan fungsi TPPM

Mahasiswa berpartisipasi dalam • Review dan revisi kurikulum


lomba karya ilmiah di tingkat • Peningkatan mutu proses belajar
internasional mengajar:
• Kuliah sesuai dengan jadwal
• Rotasi/stase sesuai jadwal
• Presentasi ilmiah sesuai jadwal
• Ujian sesuai jadwal
• Peningkatan sarana dan prasarana
• Peningkatan kompetensi pengajar
• Peningkatan capaian pembelajaran: lulus
ujian tahapan pendidikan sesuai jadwal
• Peningkatan peran dosen pembimbing
akademik
• Peningkatan peran dan fungsi TPPM
Daya tampung pertahun • Meningkatkan jumlah dosen pengajar
• Meningkatkan sarana dan prasana
penunjang proses belajar mengajar
Rasio peminat dan yang diterima • Sosialisasi prodi di website
13
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
• Sosialisasi prodi saat temu alumni

2. Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga pendidik yang menjadi konsultan dan


atau lulusan S3 serta tersedianya sarana prasarana pendidikan tinggi yang
memadai, berkualitas untuk mendukung penyelenggaraan tri dharma perguruan
tinggi yang bermutu dan berdaya saing nasional, regional dan internasional

Indikator Strategi mencapai target sasaran


Persentase dosen Konsultan (%) • Mengirim minimal satu orang staf
pengajar untuk mengikuti pendidikan
konsultan tiap tahun
• Memberikan bantuan biaya pendidikan
konsultan.

Persentase dosen S3 atau Guru • Mengirim satu orang staf pengajar untuk
Besar (%) mengikuti pendidikan S3 tiap tahun
• Peningkatan kompetensi dosen dan
tenaga kependidikan untuk memenuhi
persyaratan sebagai Guru Besar
• Memberikan bantuan biaya pendidikan
konsultan.
Luas ruang perpustakaan • Membangun ruang perpustakaan baru
tahun 2016
Kecepatan akses internet (mbps) • Meningkatkan bandwidth akses internet
Jumlah computer di perpustakaan • Membeli komputer baru
Langganan jurnal internasional • Menambah jumlah langganan jurnal
internasional berbayar
Penambahan textbook • Membeli textbook pertahun
Jumlah manikin • Membeli manekin baru
Jumlah USG • Membeli USG baru
Jumlah video laringoskop, bonfil, • Membeli video laringoskop, bonfil,
fiberoptik fiberoptik baru
Jumlah mesin PCA • Membeli mesin PCA baru
Jumlah mesin TCI • Membeli mesin TCI baru

3. Terwujudnya peningkatan jumlah dan kualitas penelitian untuk menghasilkan


karya inovatif dan teruji yang layak dipublikasi di bidang anestesiologi dan terapi
intensif melalui pendekatan inter atau multidisipliner untuk mengembangkan
pengetahuan dan teknologi yang diakui nasional, regional, dan internasional serta
bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan.

Indikator Strategi mencapai target sasaran


Jumlah penelitian per tahun • Peningkatan jumlah dan jenis
sumber pendanaan
• Mengefektifkan peran dan fungsi unit
penelitian bagian anestesi dan terapi
intensif FK Unud
• Peningkatan variabilitas dan
kecepatan akses ke sumber-sumber
publikasi ilmiah berbasis IT

14
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
• Pengembangan sarana dan
prasarana serta pendanaan
penelitian
• Mengirim staf pengajar mengikuti
workshop good clinical practice
(GCP)
• Sosialisasi kebijakan universitas dan
fakultas tentang kewajiban
melakukan penelitian
• Membuat road map penelitian
program studi Anestesiologi dan
Reanimasi
Persentase dosen meneliti tiap tahun • Peningkatan jumlah dan jenis
(%) sumber pendanaan
• Mengefektifkan peran dan fungsi unit
penelitian bagian anestesi dan terapi
intensif FK Unud
• Peningkatan variabilitas dan
kecepatan akses ke sumber-sumber
publikasi ilmiah berbasis IT
• Pengembangan sarana dan
prasarana serta pendanaan
penelitian
• Mengirim staf pengajar mengikuti
workshop good clinical practice
(GCP)
• Sosialisasi kebijakan universitas dan
fakultas tentang kewajiban
melakukan penelitian
• Membuat road map penelitian
• Penyusunan program diseminasi dan
difusi hasil-hasil penelitian
Jumlah publikasi nasional/tahun • Membantu pembiayaan untuk
melakukan publikasi nasional
• Mengefektifkan peran dan fungsi
unit penelitian bagian Anestesi dan
Terapi Intensif FK UNUD
• Revisi kurikulum program studi
dengan kewajiban peserta didik
melakukan 2 publikasi nasional
(minimal poster ilmiah) atau satu
publikasi internasional (minimal
poster ilmiah) selama masa
pendidikan
• mendorong dan memberikan
penghargaan kepada staf pengajar
dan peserta didik untuk menulis
publikasi nasional
Jumlah publikasi internasional per • Membantu pembiayaan untuk
tahun melakukan publikasi internasional
• Revisi kurikulum program studi
15
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
dengan kewajiban peserta didik
melakukan 2 publikasi nasional
(minimal poster ilmiah) atau satu
publikasi internasional (minimal
poster ilmiah) selama masa
pendidikan
• Mengefektifkan peran dan fungsi
unit penelitian bagian Anestesi dan
Terapi Intensif FK Unud
• mendorong dan memberikan
penghargaan kepada staf pengajar
danpeserta didik untuk meneliti dan
menulis
Jumlah buku (ISBN) yang dihasilkan • Meningkatkan dana, sarana dan
dosen per tahun prasarana penulisan buku (ISBN)
• mendorong dan memberikan
penghargaan kepada staf pengajar
dan peserta didik untuk menulis
buku(ISBN)
Persentase jumlah tenaga pendidik • meningkatan jumlah pengabdian
melakukan pengabdian masyarakat per kepada masyarakat
tahun • mendorong dan memberikan
penghargaan tenaga pendidik untuk
melakukan pengabdian kepada
masyarakat
• Penyempurnaan perencanaan dan
arah pengembangan program
pengabdian kepada masyarakat

Dana pengabdian masyarakat per •


Penyempurnaan perencanaan dan
tahun arah pengembangan program
pengabdian kepada masyarakat
• Penyusunan pedoman monitoring
dan evaluasi pendanaan kegiatan
• peningkatan kerjasama dengan
berbagai pihak baik pemerintah
maupun swasta dalam pendanaan
kegiatan pengabdian masyarakat
Jumlah kegiatan seminar, workshop, • Meningkatkan dana, sarana dan
kegiatan eksternal per tahun prasarana untuk menunjang
kegiatan seminar,workshop,
ekstrakurikuler dan kerja sosial
• Meningkatkan kerjasama dengan
instansi lain dalam pelaksanaan
workshop ataupun kegiatan
pelatihan eksternal lainnya.
• mewajibkan seluruh civitas
akademika untuk ikut serta dalam
transfer iptek dan budaya kepada
16
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
masyarakat

4. Terwujudnya kemampuan organisasi dan kepemimpinan organisasi dan institusi


selaras dengan prinsip-prinsip tata kelola pendidikan tinggi yang baik sesuai dengan
prinsip BLU.

Indikator Strategi mencapai target mutu


Persentase Prodi yang menerapkan • mendorong prodi untuk
penjaminan mutu memenuhi persyaratan
penerapan penjamin mutu
• meningkatkan peran/aktivitas
TPPM
• Restrukturisasi organisasi
• Pengkajian kondisi internal
• Peningkatan kinerja Tim
Pelaksana Penjaminan Mutu
Prodi

Persentase serapan anggaran • Identifikasi dan peningkatan


potensi pengelolaan keuangan
institusi yang efisien, transparan
dan akuntabel
• Penataan organisasi pengelola
keuangan
• Pengembangan SOP dan
mekanisme kerja pengelolaan
keuangan
• Peningkatan kompetensi SDM
pengelola keuangan
• Peningkatan transparansi
transaksi keuangan
• Penguatan kinerja UPMP
engembangan kerjasama
penugasan staf

5.Terjalinnya kerjasama dengan pemerintah daerah kawasan Indonesia Timur dalam


penerimaan peserta didik spesialis anestesi yang berstatus tugas belajar, kerjasama
dengan rumah sakit di daerah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur dan
diterimanya alumni prodi bekerja di rumah sakit di daerah Indonesia Tengah dan
Indonesia Timur.

Indikator Strategi mencapai target mutu


Persentase residen yang tugas belajar
Peserta didik yang tugas belajar minimal
10 persen dari total peserta didik
Kerjasama prodi dengan rumah sakit • mendorong Peningkatan jumlah

17
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
daerah sebagai jejaring stase mandiri kerjasama dengan pihak rumah sakit
daerah melalui kegiatan visitasi
• Peningkatan efektivitas berbagai
kerjasama yang sudah
dikembangkan dengan kegiatan
monev
• penugasan peserta didik ke rumah
sakit daerah sebagai rumah sakit
jejaring

1.2 Sosialisasi

Uraikan upaya penyebaran/sosialisasi visi, misi dan tujuan program Pendidikan serta
pemahaman sivitas akademika (dosen danpeserta didik) dan tenaga kependidikan.

Upaya penyebaran/ Sosialisasi visi, misi dan tujuan program pendidikan :

Upaya sosialisasi visi, misi, tujuan, dan sasaran pendidikan program studi Ilmu
Anestesi dan reanimasi FK UNUD. Dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
1. Visi, misi, tujuan, dan sasaran ini dicantumkan pada Renstra dan juga
didalam buku log peserta didik, dan buku log staf. Buku tersebut dibagikan
kepada seluruh staf dan peserta didik. Pada rapat staf, kepala bagian, ketua
program studi memberikan uraian dan penjelasan tentang visi, misi, tujuan,
dan sasaran.
2. Sosialisasi kepada peserta didik melalui kegiatan laporan pagi ,acara ilmiah,
dan banner. Sosialisasi kepada umum melalui banner yang dipasang di
ruang pertemuan dan sekretariat program studi Anestesi dan Reanimasi
dan perpustakaan.
3. Sosialisasi penerimaan peserta didik baru dilaksanakan setiap 6 bulan. Visi,
misi program studi Ilmu Anestesi dan reanimasi FK UNUD diperkenalkan
pada saat kuliah umum masa orientasi, introduksi, dan prakondisi.
4. Selain itu, program studi Ilmu Anestesi dan reanimasi FK UNUD, memiliki
website yang didalamnya tercantum visi, misi yang dapat diakses setiap
saat melalui internet pada alamat :fk.unud.ac.id/anaestesi
5. Sosialisasi dan evaluasi pemahaman visi dan misi dilakukan wawancara
secara acak terhadap pemangku kepentingan dan dinilai dalam form
evaluasi visi dan misi.
6. Sosialisasi tentang pemahaman Visi dan Misi dilakukan melalui Kuisioner
yang akan di evaluasi tiap bulan
7. Skor pemahaman tentang visi dan misi terhadap pemangku kepentingan
dinilai berdasarkan beberapa kreteria dengan sistim skoring dan interpretasi
skor yang terdiri dari :
Kriteria Skor Interpretasi
Kemampuan 1 Kurang
menyebutkanvisi, misi, 2 Cukup
tujuan dan Sasaran 3 Baik
Kemampuan 1 Kurang
menyampaikan 2 Cukup
maksud/pemahaman 3 Baik
komponen dalam visi,
misi, tujuan dan
18
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
sasaran
Pengetahuan tentang 1 Kurang
sarana dan metode 2 Cukup
sosialisasi visi, 3 Baik
misi, tujuan dan
sasaran
Pengetahuan tentang 1 Kurang
pencapaian visi, misi, 2 Cukup
tujuan dan sasaran 3 Baik

8. Setelah dilakukan evaluasi kuisioner sebanyak 6 kali dapat di simpulkan


bahwa pemahaman terhadap visi dan misi Program Studi Anestesiologi dan
terapi intensif adalah baik

19
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
STANDAR 2
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN
DAN PENJAMINAN MUTU

2.1 Sistem Tata Pamong

Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama,
serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam
program Pendidikan. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan
dengan tegaknya aturan, etika dosen, etika peserta didik, etika karyawan, sistem
penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi,
perpustakaan, dan laboratorium). Sistem tata pamong (masukan, proses, keluaran dan hasil
serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus
diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan
dan prosedur yang jelas.

Uraikan secara ringkas sistem dan pelaksanaan tata pamong di program Pendidikan untuk
memilih pemimpin dan membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab dan adil. Uraikan pula tugas dari seluruh fungsionaris dalam
organisasi program Pendidikan.

Tata Pamong adalah kepemimpinan yang memproses segala sumber daya (masukan)
yang ada dalam suatu organisasi dibawah kepemimpinan manajerial yang terstruktur dan
berjenjang, untuk mewujudkan visi dan misi organisasi tersebut. Setiap unit kerja dalam
organisasi memiliki fungsi, dan tugas masing-masing. Terdapat peraturan yang mengatur
pelaksanaan kegiatan di organisasi tersebut sehingga tercapai suatu kondisi optimal bagi
tercapainya tujuan organisasi tersebut.

Tata pamong Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Berdasarkan:

1. Struktur organisasi yang terdapat dalam Prodi Pendidikan Spesialis Anestesiologi dan
Reanimasi
2. Peraturan pendidikan atau akademik didalam menegakkan ketertiban dan keteraturan
dalam kegiatan operasional Program Studi.
3. Pelaksanaan good university governance yang mengakomodasi seluruh nilai, norma,
struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku kepentingan program studi.

Sistem pemilihan pemimpin di Program Studi Ilmu Anestesi dan reanimasi FK


UNUD, didukung oleh budaya organisasi seperti yang tercantum dalam peraturan
akademik fakultas kedokteran dan peraturan akademik program studi anestesi dan
reanimasi meliputi struktur organisasi, kedudukan tugas dan fungsi program studi, tugas
dan fungsi pimpinan, tata cara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa dan
etika tenaga kependidikan. Sistem dijalankan dengan mengutamakan tegaknya aturan,
berjalannya sistem penghargaan , dan sanksi sesuai dengan peraturan pemerintah no 53
tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil. Pemilihan pimpinan dilaksanakan setiap
5 tahun sekali bersamaan dengan pergantian pimpinan fakultas. Sistem pemilihannya
adalah melalui rapat staf untuk menentukan calon pemimpin. Setiap calon yang memenuhi
syarat akan dilakukan pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak pada saat rapat
pemilihan yang dihadiri minimal berjumlah 50% + 1 orang. BAP berdasarkan rapat
pemilihan di bawa ke pimpinan fakultas untuk selanjutnya dibuatkan Surat Keputusan
pengangkatan yang ditanda tangani oleh dekan FK UNUD atas nama rektor Universitas
Udayana.

Sistem tata pamong yang dibangun di program studi Ilmu Anestesi dan
20
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
reanimasiFakultas Kedokteran Universitas Udayana sudah mencerminkan kredibilitas,
transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan keadilan. Hal ini dapat dilihat pada uraian
berikut :

1. Kredibilitas
Program Studi Ilmu Anestesi dan reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
telah dikenal dan diakui oleh masyarakat luas danSemakin banyak rumah sakit daerah
yang berminat untuk bekerja sama dengan PPDS Ilmu Anestesi dan reanimasi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. Kredibilitas tata pamong program studi anestesiologi
dan reanimasi dapat dilihat sejak awal pendiriannya sampai saat ini yang telah berumur
sebelas tahun, antara lain dibuktikan dengan :

1. SK Rektor Universitas Udayana tentang ijin penyelenggaraan Program Studi


Anestesiologi dan reanimasi FK UNUD (no. 3745/D/T/2006),
2. SK Rektor Universitas Udayana tentang Perpanjangan Ulang Izin Penyelenggaraan
Program Studi anestesiologi dan reanimasi, Spesialis – 1 pada universitas Udayana
( No 1591/D/T/K-N/2009),
3. SK Rektor Universitas Udayana tentang Perpanjangan Ulang Izin Penyelenggaraan
Program Studi anestesiologi dan reanimasi, Spesialis – 1 pada universitas Udayana
( No 1719/H14.9/PR.01.05/2009),
4. SK Pembentukan Struktur Organisasi Prodi Pendidikan Anestesiologi dan Reanimasi
Universitas Udayana (2192/UN14.2/PP/2016)
5. SK pengangkatan dari Rektor Universitas udayana mengenai pemberhentian dan
pengangkatan ketua dan sekretaris PPDS 1 Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana (no 85 / /UN14/KP/2014),
6. SK dari Rektor Universitas Udayana mengenai penetapan dosen pengampu mata
kuliah program studi anestesiologi dan reanimasi FK UNUD ( No /UN14.2/PP/2016),
7. Selain itu Prodi Anestesia dan Terapi Intensif ini telah mendapatkan pengakuan
secara internal dari kolegium Anestesiologi sebagai salah satu lembaga pendidikan
dengan kualifikasi akreditasi B ( dengan sertifikat akreditasi program studi dari
kolegium anestesiologi dan terapi intensif Indonesia, masa berlaku 6 Mei 2012 s/d 6
Mei 2015).

2. Transparasi
Program studiAnestesiologi dan Reanimasi FK UNUD telah melaksanakan dan terus
meningkatkan transparansi pengelolaan organisasi dengan keterbukaan dalam
memberikan informasi menyangkut pelaksanaan, penerimaan dan seleksi calon staf
dan penerimaan calon PPDS dapat diakses melalui media cetak serta situs website
resmi UNUD. Penerimaan calon PPDS bahkan dilakukan secara bertahap melalui
berbagai jenis ujian. Hal ini memberikan peluang yang sama bagi semua peminat
Program Studi yang berasal dari daerah atau kota.Program studi Anestesiologi dan
Reanimasi FK UNUD secara aktif mengikuti kegiatan open house menjelang dies
natalis disetiap tahunnya untuk menunjukkan secara langsung pengelolaan, dan
perkembangan organisasi. Pimpinan secara terbuka membahas anggaran keuangan
yang dikelola oleh Program studi Anestesiologi dan Reanimasi FK UNUD dengan
melibatkan semua pihak yang berkepentingan.

3. Akuntabilitas
Pimpinan Program studi Anestesiologi dan Reanimasi FK UNUD menerapkan prinsip –
prinsip akuntabilitas atas kebijakan dan keputusan yang diambil melalui rapat staf.
Setiap akhir tahun, pimpinan membuat laporan akuntabilitas institusi pemerintah
(LAKIP) serta membuat PDPT (Pangkalan Data perguruan Tinggi) berupa IMISSU (
Integrated management information system of UNUD) setiap semester dan juga
membuat laporan keuangan.

4. Tanggung Jawab
21
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Tanggung Jawab tata pamong Program studi Anestesiologi dan Reanimasi Universitas
Udayana terhadap pemerintah dan masyarakat adalah dengan mengikuti standar
nasional pendidikan perguruan tinggi sesuai peraturan kementerian riset, tekhnologi
dan pendidikan tinggi, standar pendidikan dokter spesialis anestesi dan terapi intensif
sesuai perkonsil no 37 tahun 2015 untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
standar kompetensi pada perkonsil no 38 tahun 2015. Hal ini diwujudkan antara lain
dengan mengikuti ketentuan akreditasi program studi, ketentuan kurikulum program
studi, jumlah minimal tenaga pengajar yang harus dimiliki, buku pedoman peraturan
akademik, buku panduan program studi serta buku kurikulum Prodi. Tim pelaksana
penjamin mutu (TPPM) program studi bekerja sama dengan pimpinan program studi
memastikan pelayanan yang diberikan selama proses pendidikan sesuai dengan
standar akademik dan standar pelayanan medik yang bermutu.

5. Keadilan
Pimpinan program studi selalu berusaha menerapkan prinsip keadilan yang merupakan
bagian dari landasan nilai perilaku etis dalam mengelola berbagai aspek organisasi.
Semua staf dosen yang memenuhi syarat memiliki hak yang sama untuk mencalonkan
diri serta dipilih menjadi pimpinan dalam program studi maupun sebagai pengurus
dalam struktur organisasi. Semua staf dosen memiliki hak yang sama untuk
mengembangkan kompetensi dan tingkat pendidikan sesuai dengan minatnya dimana
semua staf dosen dalam pekerjaannya sebagai pendidik memiliki tugas yang
seimbang. Peserta didik memiliki hak yang sama dalam mendapatkan bimbingan
proses pembelajaran serta keikutsertaan dalam acara seminar/workshop di luar
lingkungan pendidikan.

Mekanisme Pemilihan Pemimpin pada program studi Anestesi dan Reanimasimengacu


pada prosedur mutu fakultas kedokteran tentang pemilihan dan pengangkatan ketua
program studi:
1. Pemilihan dilakukan pada hari, tanggal, dan tempat yang telah disepakati dan
diberitahukan kepada semua dosen.
2. Pemilihan dipimpin oleh KPS dan Seketaris KPS
3. Pemilihan dianggap « Quorum « dan bisa dilaksanakan apabila dosen yang hadir
berjumlah 50% + 1 orang
4. Pemilihan diawali dengan penentuan bakal calon KPS ( yang memenuhi persyaratan
) oleh para pemilih secara bebas dan rahasia ditulis diatas secarik kertas tertutup
yang telah disediakan.
5. Selanjutnya 3 ( tiga ) bakal calon dengan suara terbanyak yang bersedia menjadi
KPS diminta untuk menentukan pasangannya yang akan menjadi seketaris PS.
6. Kemudian dilakukan pemilihan paket KPS dan sekretaris PS juga secara bebas dan
rahasia menggunakan kertas tertutup yang telah disediakan.
7. Paket yang mendapat suara terbanyak dikirim ke Dekan untuk ditetapkan menjadi
KPS dan Seketariat PS.
8. Dalam hal terjadi 2 paket yang mendapat suara yang sama banyaknya akan
diadakan pemilihan ulang untuk menentukan 1 paket terpilih
9. Hal-hal yang belum diatur dalam tatacara ini akan dibicarakan dan diputuskan
secara musyawarah mufakat.
10. Pelaksanaan proses pemilihan tertulis dalam berita acara.

Adapun persyaratan KPS sesuai dengan prosedur mutu pemilihan dan pengangkatan
ketua program studi adalah :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memiliki integritas Moral.
3. Berusia setinggi-tingginya 66 tahun bagi professor dan 61 tahun bagi yang tidak
professor pada saat diusulkan kepada rektor.
4. Berpendidikan minimal spesialis 2 ( konsultan ) dengan jabatan fungsional minimal
lektor kepala / Gol IV/ a
22
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
5. Menandatangani surat pernyataan diatas materai Rp. 6.000,00 bahwa :
a. Bersedia dicalonkan dalam bentuk paket dan tidak akan mengundurkan diri
setelah penetapan paket.
b. Tidak berada dalam status tugas belajar atau ijin belajar.
c. Tidak akan merangkap jabatan baik di dalam maupun di luar Universitas
Udayana tanpa persetujuan atasan.
6. Dosen yang boleh memilih dan dipilih adalah dosen yang tercatat sekurang-
kurangnya 1 (satu) semester dalam 1 (satu) tahun terakhir pada Program Studi
dimaksud. Yang dimaksud dengan Dosen pada Program Studi Ilmu Anestesi dan
Reanimasi adalah semua dosen pada bagian Ilmu Anestesi dan Reanimasi.

Tugas dari masing-masing jabatan dalam struktur organisasi program studi :

Kepala Bagian Anestesi dan Terapi intensif :

1. Menyusun dan memantau konsep beban tugas staf pengajar berdasarkan


ketentuan yang berlaku untuk mengetahui kesesuaiannya;
2. Melaksanakan kebijakan yang berlaku di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan
mengkoordinasi pelaksanaan rencana dan strategi program kerja yang telah
disusun
3. Menyusun dan memantau konsep rencana pelayanan, pendidikan, dan penelitian
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui kecocokannya;
4. Berkoordinasi dengan Ketua Program Studi untuk memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan pelayanan serta pendidikan Program Studi Anestesiologi dan
Reanimasi Universitas Udayana
5. Menyusun rencana anggaran biaya operasional pertahun berdasarkan beban kerja
Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran
kegiatan
6. Membimbing dan memberi masukan terhadap hasil kegiatan peserta didik di
lingkungan Bagian Anestesi dan Terapi Intensif sebagai bahan pengembangan
program pendidikan
23
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
7. Melayani staf yang melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai
dengan beban tugas dan keahliannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Sekretaris Bagian Anestesi dan Terapi Intensif :

1. Membantu Kepala bagian dalam seluruh proses kegiatan bagian anestesi dan
terapi intensif.
2. Mewakili Kepala bagian dalam kegiatan yang berhubungan dengan bagiani, bila
Kepala bagian berhalangan.
3. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan
sebagai laporan.
4. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan bagian (studi
lanjut, pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi)
5. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dengan pendidikan

KPS (Ketua Program Studi) :

1. Merencanakan pelaksanaan program studi sesuai dengan kurikulum pendidikan dan


menyusun buku panduan pelaksanaan kurikulum pendidikan program studi anestesi
dan reanimasi berbasis penjaminan mutu Universitas Udayana dan sesuai standar
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)
2. Menyelenggarakan seleksi penerimaan calon peserta didik bekerjasama dengan
Kabag dan Staff terkait.
3. Melaporkan hasil seleksi kepada Tim Koordinasi Pendiddikan Program Pendidikan
Dokter Spesialis (TKP MAHASISWA)Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
4. Menyiapkan semua perangkat akademis yang diperlukan dalam penyelenggaraan
proses belajar mengajar bekerjasama dengan Kepala Bagian dan bagian lain yang
terkait.
5. Menyiapkan unsur RS Jejaring Pendidikan
6. Mengupayakan terselenggaranya penilaian terus menerus seobjektif mungkin, dengan
melibatkan semua tenaga pendidik sesuai perencanaan pelaksanaan program studi.
7. Membuat laporan berkala dinamika peserta pendidikan setiap semester kepada
Pembantu Dekan I yang meliputi:
a. Calon peserta yang diterima dan seluruh pelamar
b. Kemajuan tahap pendidikan, termasuk kegagalan/ penundaan
c. Penghentian pendidikan
d. Penyelesaian pendidikan ( calon wisudawan)
e. Daftar semua staf pengajar resmi
8. Membuat konsep rencana pengembangan Program Studi sebagai bahan
masukan untuk Kepala Bagian dan Dekan (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar,
staf administrasi, pelatihan soft skill mahasiswa);
9. Membimbing dan menilai hasil kegiatan pendidikan dan pembelajaran mahasiswa di
lingkungan Program Studi untuk bahan evaluasi diri dan pengembangan selanjutnya;
10. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan untuk meningkatkan mutu
Program Studi;
11. Bertanggung jawab terhadap kapasitas daya tampung, persyaratan penerimaan dan
melakukan koordinasi proses seleksi penerimaan Program Pendidikan Dokter
Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi baru di RSUP Sanglah denpasar.
12. Mengajukan usul penugasan Dosen atau Staf Wali atau Penasihat Akademik
kepada Dekan melalui Kepala Bagian;

24
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
13. Mengkoordinasikan pelaksanaan konsultasi mahasiswa dengan pembimbing
akademis;
14. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Program Studi sesuai dengan hasil yang telah
dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian dan
Dekan
SPS (Sekretaris Program Studi):

1. Membantu Ketua Program Studi dalam seluruh proses kegiatan program studi
2. Mewakili Ketua Program Studi dalam kegiatan yang berhubungan dengan program
studi, bila Ketua Program Studi berhalangan.
3. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan
sebagai laporan, dan ke Kepala Bagian untuk permakluman.
4. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan Program Studi
(studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi, pelatihan keterampilan
klinis mahasiswa).
5. Mengkoordinasikan mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir dengan staf
pembimbing untuk kelancaran tugas akademik;
6. Mengkoordinasikan kegiatan tata usaha Prodi Anestesiologi dan Reanimasi
Universitas Udayana dan menghimpun dokumen yang berkaitan.

Bendahara :

1. Membantu Kepala Bagian dan Ketua Program Studi dalam mengatur aliran dana
masuk dan keluar dalam rangka proses kegiatan program studi.
2. Membuat catatan dan laporan keuanagan yang berhubungan dengan kegiatan
program studi dan melaporkannya kepada Ketua Program Studi.

Koordinator Skill Lab

1. Membantu KPS dalam mempersiapkan fasilitas dan prasarana ruang skill lab
2. Mengatur jadwal penggunaan skill lab
3. Menyusun rencana pengembangan ruangan dan fasilitas skill lab, antara lain
rencana pembelian manikin dan alat lainnya.
4. Membantu KPS dalam pelaksanaan ujian OSCE di skill lab.
5. Mengatur jadwal bimbingan praktikum kepada mahasiswa di ruangan skill lab.
6. Membuat inventaris sarana dan prasana skill lab

Kordinator Perpustakaan

1. Membantu KPS dalam meningkatkan pelayanan perpustakaan program studi


anestesiologi dan reanimasi.
2. Menyediakan ebook, journal, serta text book ilmu anestesi dan terapi intensif.
3. Melakukan rekapitulasi kunjungan serta pencatatan terhadap peminjaman buku
yang dilakukan oleh mahasiswa.
4. Menfasilitasi mahasiswa agar mudah mengakses ebook dan jurnal ilmu anestesi
dan terapi intensif.

25
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Koordinator Kurikulum dan Rotasi

1. Membantu Ketua Program Studi dalam pelaksanaan kurikulum program studi.


2. Penyusunan rancangan kurikulum dan implementasinya sesuai dengan kebutuhan.
3. Pengembangan proses belajar mengajar meliputi strategi pembelajaran.
4. Mengkoordinasikan pengembangan, implementasi dan evaluasi kurikulum pendidikan
secara berkesinambungan.
5. Mengatur jadwal rotasi / stase peserta didik.
6. Melakukan review dan revisi kurikulum.
7. Menyiapkan materi soal ujian tulis untuk tes seleksi calon mahasiswa baru dengan
berkoordinasi dengan staf perwakilan masing-masing divisi.
8. Melakukan koordinasi pelaksanaan evaluasi rutin kegiatan pembelajaran diantaranya
CBD, A-Cex dan DOPS.
9. Menyiapkan materi soal ujian komprehensif kenaikan tingkat (CBT dan OSCE)
dengan berkoordinasi dengan staf perwakilan masing-masing divisi.
10. Membantu persiapan dan pelaksanaan ujian nasional.
11. Menyiapkan materi untuk keperluan tes kompetensi dasar dan tes wawancara untuk
seleksi calon mahasiswa baru.
12. Melakukan pemeriksaan terhadap hasil jawaban ujian seleksi dan mengkalkulasi nilai
calon mahasiswa baru.
13. Membantu menyiapkan proses ujian nasional / board bagi mahasiswayang akan
melaksanakan ujian nasional.

Koordinator Tata Usaha

1. Bagian tata usaha adalah bagian yang bertugas memberikan pelayanan teknis dan
administrasi di lingkungan program studi anestesiologi dan reanimasi.
2. Bagian tata usaha dipimpin oleh seorang koordinator Tata Usaha.
3. Bagian tata usaha program studi anestesiologi dan reanimasi sesuai dengan tugas
dan fungsinya dibagi menjadi;
a. Sub-Bagian pendidikan
b. Sub-Bagian Umum dan Perlengkapan
c. Sub-Bagian keuangan dan kepegawaian
d. Sub-Bagian kemahasiswaan dan alumni.

Koordinator Ilmiah dan Penelitian

1. Membimbing mahasiswa dalam pembuatan proposal dan penelitian.


2. Menandatangani lembar persetujuan pada proposal dan laporan hasil penelitian
yang dibuat oleh mahasiswa
3. Ikut hadir dan memberikan masukan dalam seminar proposal yang
dipresentasikan oleh mahasiswa
4. Memberikan dorongan, membantu serta mengkoordinasikan kegiatan penelitian
dan publikasi karya ilmiah dari staf atau mahasiswa
5. Mengatur dan mengkoordinasikan publikasi hasil kegiatan ilmiah atau penelitian
yang akan diajukan dalam pertemuan ilmiah, kongres nasional maupun
international serta jurnal nasional dan international yang dilakukan oleh staf dan

26
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
atau mahasiswa.
6. Melakukan validasi karya ilmiah yang akan ataupun telah dipublikasikan.
7. Membuat laporan publikasi dan penelitian tahunan Prodi Pendidikan Anestesiologi
dan Reanimasi Universitas Udayana
8. Mengkoordinasikan kegiatan penelitian di Bagian anestesi dan terapi intensif FK
UNUD
9. Menginventarisasi hasil penelitian di lingkungan program studi
10. Menginisiasi dan menggalang kerjasama penelitian dengan pihak luar
11. Membuat rencana kerja tahunan.
12. Membuat dan mengelola open access journal Anestesiologi dan reanimasi FK
UNUD

Tim Pelaksanana Penjamin Mutu (TPPM)

1. Menyusun kebijakan penjaminan mutu di bagian anestesi dan terapi intensif FK


UNUD.
2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi proses penerimaan peserta didik, proses
kegiatan belajar mengajar, serta hasil akhir proses pendidikan.
3. Melakukan verifikasi buku log, standar kompetensi dan tugas ilmiah mahasiswa di
tahap I sebelum dinyatakan boleh mengikuti ujian komprehensif kenaikan tingkat
ke II.
4. Mengawasi proses kegiatan belajar mengajar mahasiswa di tahap II.
5. Melakukan verifikasi buku log, standar kompetensi dan tugas ilmiah mahasiswa di
tahap II sebelum dinyatakan boleh mengikuti ujian komprehensif kenaikan tingkat
ke tahap III.
6. Mengawasi proses kegiatan belajar mengajar mahasiswa di Tahap III
7. Melakukan verifikasi buku log, standar kompetensi dan tugas ilmiah mahasiswa di
tahap III sebelum dinyatakan boleh mengikuti ujian komprehensif kenaikan tingkat
Chief Residen.
8. Melakukan verifikasi buku log, standar kompetensi dan tugas ilmiah mahasiswa di
tahap Chief Residen sebelum dinyatakan boleh mengikuti ujian nasional
9. Melakukan verifikasi nilai pelanggaran akademik yang dilakukan mahasiswa serta
memberikan pertimbangan pemberian saksi akademik kepada KPS/SPS.

Koordinator Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat

1. Membantu Kepala Bagian dan Ketua Program Studi dalam mengkoordinir


kegiatan dan tempat tugas staf dan residen dalam kegiatan pelayanan di rumah
sakit.
2. Menginisiasi dan menggalang kerjasama dalam bidang pengabdian masyarakat
dengan pihak luar

2.2 Kepemimpinan

Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam


program Pendidikan, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati
bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.

27
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang
realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada
keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi
anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran,
dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.

Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional,


kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan
dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional program
Pendidikan. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit
dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan
menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.

Seorang Ketua Program Pendidikan (KPS) hendaknya memiliki kualifikasi yang baik dalam
hal tingkat pendidikan, kompetensi profesi Dokter Spesialis Anestesiologi Dan Terapi Intensif
dan publikasi.

2.2.1Jelaskan tingkat pendidikan KPS Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi Dan Terapi
Intensif

Pendidikan yang ditempuh No. Ijasah Tahun


Pendidikan Dokter Umum di Fakultas Kedokteran 1980
282/K/80
Universitas Udayana (UNUD)
Pendidikan Spesialis Anestesiologi di Fakultas 1985
Kedokteran Universitas Indonesia (UI)
Memperoleh Konsultan Anestesi Intensive care dari 1997
027/DSAn.K.IC/ix/97
Ikatan Dokter Spesialis Anestesiologi Indonesia (IDSAI)
Memperoleh Konsultan Anestesi Obstetrik dari 2012
023/KOLEG.KAO/20
Kolegium Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia
12
(KARI)
Pendidikan S3 Program Studi Ilmu Kedokteran 25/H14.4.2/DT.08.04 2008
Universitas Udayana (UNUD) /2008
Pengukuhan Guru Besar 73359/A4.5/KP/2009 2009

2.2.2 Berikan pengalaman publikasi KPS dokter spesialis Anestesiologi Dan Terapi Intensif

Tingkat1
Nama Nasional Nasional
No. Judul Penulis Tahun Interna-
Jurnal Terakre- Tidak
sional
ditasi Terakreditasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Perband Prof Dr 2013 Medicina √
ingan dr Vol 44, No
Efek Made 3,
Oksitosi Wiryan September
n Bolus a, 2013
3 iu, 5 iu
SpAn,
dan 10
iu KIC
Terhada KAO,
p
Kontraks
i
28
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
2 Efektivit Prof Dr 2015 Jurnal √
as dr Made Anestesi
Magnesi Wiryana Perioperatif,
um , SpAn, Volume 3
Sulfat 30 KIC Nomor 2,
mg/kgB KAO Agustus
B 2015
Intraven
a
Dibandin
g
dengan
Fentanil
2
mcg/kgB
B
Intraven
a dalam
Meneka
n
Respons
Kardiova
skular
pada
Tindaka
n
Laringos
kopi dan
Intubasi
3 Regional Prof Dr 2015 Bali Medical √
Anesthe dr Made Journal (Bali
sia Wiryana Med) 2015,
Contino , SpAn, Volume 4,
us KIC Number 1:8-
Brachial KAO 11
Plexus
Block
With
Ultrason
ography
Guidanc
e

4 Correlati Prof Dr 2016 Bali medical √


on dr Made Journal
between Wiryana P.ISSN :
protein , SpAn, 2089 – 1180
intake KIC E.ISSN :
and KAO 2302 - 2914
nitrogen
balance
of
surgical
patients
in

29
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
anesthe
siology
and
intensive
care
installati
on,
Sanglah
General
hospital,
Denpas
ar, Bali,
Indonesi
a.
5 Dietary Prof Dr 2016 Bali Medical √
iron dr Made Journal
intake Wiryana P.ISSN.208
and , SpAn, 9-1180
serum KIC E.ISSN.230
interleuk KAO 2-2914
in – 6
level of
obese
children
with and
without
iron
deficienc
y
6 Blood Prof Dr 2012 Bali Medical √
HsCRP dr Made Journal,
and Wiryana volume 1,
PGE2 , SpAn, number
Content KIC 2 ;64 -70
with KAO Inprint
Clinical ISSN.2089-
outcome 1180,online
using ISSN.2302-
modified 2914
fenestrat
iorestora
tive
spinopla
sty
better
than
lamonec
tomy-
fusion in
lumbar
Stenosis
Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.

Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi/Lain-lain

30
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2016 Efektivitas Jurnal Komplikasi Anestesi
Penggunaan Ventilasi ISSN : 2354 -6514
Non-Invasif Pada
Pasien Gagal Napas di
ICU RS Dr Sardjito
2015 Acute Kidney Injury Jurnal Komplikasi Anestesi
(AKI) Sebagai Faktor ISSN : 2354 -6514
Prediktor Kematian
Pasien di ICU RSUP
Dr Sardjito

2.2.3Jelaskan pola kepemimpinan dalam PS Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi Dan


Terapi Intensif Spesialis.yang mencakup informasi tentang kepemimpinan operasional,
organisasi,dan publik.

Selain berkapasitas untuk memimpin operasional kegiatan pendidikan, KPS harus


mampu membentuk hubungan yang harmonis dengan pihak eksternal menyangkut
kepentingan pendidikan para peserta didiknya, tertuang dalam berbagai bentuk
perjanjian kerja sama yang selama ini terjalin, serta mampu menjembatani Program
Studi Pendidikan Anestesiologi dan Reanimasi Universitas Airlangga dengan
kepentingan publik atau masyarakat luas.

A. Kepemimpinan Operasional

Pimpinan program studi (KPS) dalam melaksanakan kepemimpinannya, terlibat


dalam operasional kegiatan Program studi yang berpedoman pada program kerja
sesuai dengan visi dan misi dari program studi. Adapun visi dan misi yang ingin
diwujudkan dalam melaksanakan kepemimpinan operasional program studi adalah;

VISI
Menjadikan Program Studi Anestesiologi dan ReanimasiFakultas Kedokteran
Universitas Udayana sebagai lembaga pendidikan kedokteran yang mampu
menghasilkan lulusan dokter spesialis anestesi yangunggul, mandiri, profesional,
dan berbudayaserta mempunyai daya saing di tingkat nasionaldan internasional
pada tahun 2025.

Uraian dari unggul, mandiri, profesional dan berbudaya adalah sebagai berikut,

Unggul :
SDMyang professional memiliki kompetensi tinggi, daya saing dan bijaksana dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk meningkatkan martabat
bangsa dan negara serta kemanusiaan pada umumnya (cakra widya prawartana).

Mandiri :
SDM yang memiliki integritas kepribadian, kuat & tangguh & tahan uji dan
kemampuan siap berdiri sendiri berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang
secara dinamis.

Profesional :
SDM yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan standar
prosedur operasional di bidang anestesiologi dan terapi intensif.
31
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Berbudaya :
SDM yang mengembangkan budaya, etika, sopan santun, memiliki kepekaan dan
ketajaman nurani serta mampu memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang
bersifat universal untuk berinteraksi di masyarakat.

MISI

Misi yang akan diemban dalam mewujudkan visi mengenai tugas, kewajiban,
tanggung jawab, dan rencana tindakanadalah :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia sehingga memiliki
kemampuan akademik dan profesional di bidang anestesiologi dan terapi intensif
yang terstandarisasi dan mampu mengikutiperkembangan ilmu dan teknologi.
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian tangguh dan
kemampuan untuk menerapkan, mengembangkan, serta menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang anestesiologi dan terapi intensif sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat lokal, nasional dan internasional.
3. Meningkatkan jumlah penelitian dan publikasi ilmiah oleh tenaga pendidik dan
peserta didik di bidang anestesiologi dan terapi intensif yang bertaraf nasional,
regional dan internasional berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi terkini.
4. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepekaan dan ketajaman
nurani dalam menyelesaikan permasalahan akademik, profesi, maupun
permasalahan di masyarakat berdasarkan nilai – nilai luhur budaya lokal yang
bersifat universal.

Untuk mewujudkan komunikasi yang baik dan kepemimpinan yang tidak otoriter
dengan setiap unit organisasi, maka KPS bersama SPS secara berkala
mengadakan pertemuan koordinasi atau rapat pendidikan para staf dengan unit
kerja yang ada di Prodi Pendidikan Anestesiologi dan Reanimasi Universitas
Udayana. Turut hadir di dalam rapat terssebut, Kepala atau Sekretaris Bagian,
perwakilan setiap koordinator bidang yang ada di bagian program studi anestesi
dan terapi intensif. Dalam rapat tersebut dibahas berbagai hal, antara lain :

1. Kendala / hambatan pelayanan teknis dan nonteknis serta permasalahan


pendidikan yang dihadapi oleh staf pengajar / PPDS di lapangan,
2. Perkembangan dan kemajuan pencapaian hasil pendidikan dan pengajaran,
3. Pelanggaran disiplin peserta didik, sosialiasi kebijakan baru.
4. Penyampaian aspirasi serta ide dari setiap unit kerja Prodi Pendidikan
Anestesiologi dan Reanimasi Universitas Udayana dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan dan pengambangan pendidikan. misalnya rencana pengadaan
seminar dan workshop.

Dengan masukan data-data kegiatan diatas, KPS dan SPS dapat membuat
perencanaan serta kebijakan teknis dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Hal ini untuk mengembangkan dan mempertahankan kualitas serta mutu
pendidikan.
Beberapa contoh diantaranya :

1. Pengaturan kapasitas serta daya tampung maksimal RS Pendidikan bagi PPDS


dengan bekerja sama dengan RS jejaring pendidikan dan menetapkan jumlah
maksimal calon PPDS yang dapat diterima.
2. Mengatur jadwal kegiatan rotasi dan stase setiap peserta PPDS
3. Perencanaan untuk meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar melalui pendidikan
berkelanjutan, memberi masukan mengenai perekrutan tenaga staf, serta
masukan mengenai kebutuhan sarana dan fasilitas pendidikan,
4. Mempersiapkan akreditasi Program Studi Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi
32
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
oleh LAM-PTkes,dan sebagainya.

B. Kepemimpinan Organisasi
Pimpinan program studi (KPS), dalam melaksanakan kepemimpinannya senantiasa
berpedoman pada uraian tugas masing-masing dan selalu mengorganisasikan uraian
tugasnya sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku di Fakultas Kedokteran
serta melaporkan hasil kinerja KPS kepada Dekan Fakultas Kedokteran.
Kepemimpinan organisasi juga tercermin dalam keterlibatan KPS pada organisasi
organisasi lain baik internal maupun eksternal Program Studi.

Kepemimpinan Internal Organisasi

Di dalam Departemen Anestesiologi, terdapat 4 bidang koordinator yaitu koordinator


bidang pendidikan yang terdiri atas 11 divisi, koordinator pelayanan dan penjaminan
mutu, koordinator pelayanan dan pengabdian masyarakat serta koordinator ilmiah
dan penelitian. Sehingga KPS dan SPS dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap kepala Departemen Anestesiologi. KPS berkerja sama
dengan keempat koordinator bidang diatas untuk memastikan pencapaian hasil pada
keempat aspek pendidikan terhadap semua peserta didik.

KPS bekerja sama dengan pihak Koordinator bidang Pendidikan, Pelayanan dan
penelitian dalam melaksanakan kegiatan pendidikan PPDS. Penempatan PPDS di
setiap unit divisi bidang minat dan instalasi RS memungkinkan semua PPDS
mendapatkan pendidikan dan pembelajaran dari para ahli / staf pengajar di RS.
Sehingga setiap PPDS dapat mencapai keterampilan klinik dan standar kompetensi
yang diperlukan serta dapat melakukan penelitian di RS. KPS, Koordinator pelayanan
beserta dengan tim monitoring dan evaluasi Prodi secara bersama-sama memonitor
dan mengevaluasi hasil pelayanan medik dan pelaksanaan peraturan selama proses
pendidikan di RS pendidikan baik bagi PPDS dan staf pengajar.

Kepemimpinan Eksternal Organisasi

KPS dan SPS selaku perwakilan Prodi Spesialis Anestesiologi mempunyai hubungan
yang baik dengan organisasi Ikatan Dokter Indonesia / IDI, menjabat sebagai anggota
di bidang Advokasi dan Pembelaan Anggota organisasi PP Persatuan Dokter
Anestesiologi dan Terapi Intensif / PERDATIN. KPS mampu menjadi penghubung
bagi Prodi yang dipimpinnya dengan ketiga organisasi diatas. Terbukti dengan
berbagai hasil kerjasama yang ada selama ini antara Prodi dengan organisasi di atas.
Selain itu adanya permintaan sebagai nara sumber dari berbagai disiplin bidang ilmu
kepada KPS dan staf menyangkut kegiatan ilmiah.

C. Kepemimpinan Publik
Pimpinan program studi (KPS), dalam melaksanakan kepemimpinannya senantiasa
mempertanggungjawabkan kepada publik dan selalu membina hubungan kerjasama
yang baik dengan staf pendidik lainnya melalui rapat bulanan pengelolaan prodi serta
rapat pleno tiga bulanan dengan seluruh staf pendidik prodi. Pimpinan program studi
(KPS) juga ikut serta dalam organisasi di tingkat nasional yaitu PERDATIN, IDI,
Perdici. Hal ini membuat Prodi yang dipimpinnya menjadi salah satu Prodi
Anestesiologi dan Reanimasi yang cukup kredibel. Antara lain :
• Terjalinnya kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, baik di lingkungan
perguruan tinggi, di luar perguruan tinggi, maupun rumah sakit pendidikan
serta jejaring.
• Berbagai undangan kepada KPS serta anggota staf Prodi yang dipimpinnya
menjadi pembicara atau instruktur dalam berbagai workshop atau seminar di
luar daerah baik secara nasional dan internasional.
• Aktif dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat seperti kegiatan
33
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
pelayanan kesehatan, seminar awam, dan kegiatan lainnya.
• KPS beserta jajaran staf yang dipimpinnya, telah dipercaya untuk membantu
kegiatan pelayanan Anestesiologi di daerah-daerah yang belum memiliki
dokter spesialis Anestesiologi dengan menugaskan para peserta didiknya
secara bergiliran dan berkala kedaerah.

2.3 Sistem Pengelolaan.

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program Pendidikanmencakup


perencanaan, pengorganisasian, penstafan, pengawasan, pengarahan, representasi, dan
penganggaran.

Jelaskan sistem pengelolaan program Pendidikan serta dokumen pendukungnya.

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi Ilmu Anestesi dan
reanimasi FK UNUD mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengembangan
staf, pengawasan, pengarahan, representasi, dan penganggaran.

Perencanaan
Perencanaan adalah persiapan yang menyangkut penyusunan perangkat hukum,
ketentuan dasar, dan aspek lain untuk menjamin penyelenggaran program
kegiatan. Perencanaan di PPDS Ilmu Anestesi dan reanimasi FK UNUD mengacu
kepada Renstra (Rencana Strategis) yang sudah disusun, berdasarkan urgensi dan
anggaran pendapatan atau pembiayaan. Penyusunan program kerja dilaksanakan
secara terpadu dengan mengkaji program kerja sebelumnya. Perencanaan dimulai
dengan pembentukan visi, misi, tujuan, dan sasaran. Langkah berikutnya adalah
penyusunan rencana strategis (Renstra) yang merujuk kepada visi, misi, tujuan,
dan sasaran yang ingin dicapai oleh PPDS Ilmu Anestesi dan reanimasi FK UNUD.
Renstra PPDS Ilmu Anestesi dan reanimasi FK UNUD disusun secara
komprehensif untuk menjembatani program kerja yang diusulkan oleh unsur
organisasi. Setelah melalui perencanaan dan pembahasan, telah berhasil disusun
buku pedoman peraturan akademik, buku panduan program studi dan buku
kurikulum serta kumpulan SOP dan instruksi kerja dalam menunjang sistem
pengelolaan fungsional dan operasional program studi ilmu anestesi dan reanimasi
FK UNUD.

Pengorganisasian
PPDS Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK UNUD dipimpin oleh seorang Ketua
Program Studi dan dibantu oleh seorang Sekretaris Program Studi dalam
menggerakan kegiatan program pendidikan. Dalam kegiatannya dibantu juga oleh
empat orang koordinator yang membawahi bidang skill lab, perpustakaan,
kurikulum dan rotasi, serta tata usaha pendidikan. Unit pelaksanaan ini dibentuk
untuk membantu kelancaran pelaksanaan tri darma perguruan tinggi, yang dalam
fungsinya selalu mengadakan koordinasi dengan ketua program studi. Ketua
Program Studi dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Untuk kelancaran fungsi pendidikan dan
pelayanan staf dosen dibagi menjadi delapan sub divisi yaitu :
1) Subdivisi Anestesia Terapi Intensif
2) Subdivisi Anesteisia Bedah Saraf
3) Subdivisi Anestesia Kepala Leher
4) Subdivisi Anestesia Bedah Toraks dan Kardiovaskuler.
5) Subdivisi Anestesia Bedah Umum.
6) Subdivisi Anestesia Bedah Anak.
7) Subdivisi Anestesia – Analgesia Kebidanan.

34
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
8) Subdivisi Anestesia – Analgesia Regional.
9) Sudivisi Anestesia Managemen Nyeri.
10) Subdivisi Anestesia Ambulatory.
11) Subdivisi Anestesia Emergency.

Pengembangan staf

Pengembangan staf didasarkan atas renstra dan kebutuhan yang disesuaikan
dengan perkembangan pelayanan di rumah sakit melalui analisis beban kerja.
Dalam upaya pengembangan kemampuan staf baik dosen maupun tenaga
pendukung Kepala Bagian / Program Studi telah memberikan kesempatan
untuk melanjutkan pendidikan baik ke jenjang Sp-2/S2 maupun jenjang S3. Di
samping pendidikan bergelar, sebagian besar tenaga dosen telah mendapat
pendidikan tambahan/workshop (bersertifikat) terkait dengan peningkatan mutu
dan kemampuan di bidangnya. Di samping itu kepada setiap dosen juga
diberikan kesempatan untuk mengikuti pertemuan-pertemuan ilmiah baik yang
bersifat lokal nasional maupun internasional dalam rangka peningkatan
pengetahuan dan kemampuan akademik maupun profesinya. Untuk tenaga
pendukung diberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan lewat
penyertaan pelatihan dan kursus-kursus.

Pengawasan
Fungsi pengawasan oleh pimpinan PPDS Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK
UNUD bertujuan untuk menjamin proses pendidikan beserta faktor
pendukungnya berjalan dengan baik sesuai dengan program yang sudah
dicanangkan dan peraturan yang berlaku. Hasil pengawaan dan evaluasi dikaji
dan ditindak lanjuti sebagai paya pemuktahiran dan perbaikan kinerja. PPDS
Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK UNUD telah membuat buku-buku panduan
bekerja seperti manual prosedur, buku instruksi kerja, buku panduan, buku
program, buku log staf dan peserta didik, forto folio peserta didik dan staf yang
akan dievaluasi secara berkala. Dibidang pendidikan dan pengajaran fungsi
pengawasan dilakukan oleh SPS, dibantu oleh tim pendidikan yang
berkoordinasi dengan KPS. Pengawasan dibidang penelitian/P2M dilakukan oleh
koordinator penelitian/P2M beserta anggota yang bertugas menyusun arah
penelitian dan meningkatkan kualitas dan kuantitas serta publikasinya.
Pengawasan dibidang pelayanan dilakukan oleh seorang koordinator yang
dibantu oleh anggota dalam rangka memadukan proses pelayanan dan
pendidikan agar berjalan dengan baik.

Pengarahan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan arahan kepada seluruh civitas
akademika supaya selalu bergerak dalam koridor yang telah disepakati dalam
mengelola pendidikan. Pimpinan PPDS Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK UNUD
selalu melakukan komunikasi dan interaksi positif dalam rangka memotivasi
seluruh civitas akademika untuk meningkatkan kinerjanya

Penganggaran
Penganggaran dana untuk pengelolaan IPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK
UNUD didasarkan atas estimasi pendapatan yang dibuat berdasarkan peraturan
Rektor Universitas Udayana No 218/UN14/PR/2016 tentang proporsi alokasi
anggaran dari sumber dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) dengan
bersumber pada Uang Kuliah Tunggal (UKT) fakultas di lingkungan Universitas
Udayana dialokasikan sebagai berikut universitas 25%, fakultas minimum 49%,
dan program studi minimum 26% dan UKT program studi paskasarjana program
studi paska sarjana di lingkungan Universitas Udayana dialokasikan untuk
universitas (10%), paskasarjana (10%), fakultas (5%), program studi 75%.

35
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Program studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud ikut serta dalam
perencanaan anggaran, melalui Musyawarah Perencanaan Penyusunan Program
dan Penganggaran (Musrembang) Universitas Udayana, program studi ikut serta
menyusun
• Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
• Kerangka Acuan Kerja (KAK)
• Rencana Anggaran Biaya (RAB)
• Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT)

Setelah menyusun RAB program studi melakukan input ke sistem informasi


berbasis web Universitas Udayana, yaitu Sistem Informasi Akuntasi dan
Keuangan (SIAKU), setelah itu melalui Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)
program studi akan mengklaim anggaran kegiatan ke Universitas Udayana sesuai
dengan jumlah anggaran pada POK.

Komponen Kelembagaan Program Studi


Proses
Fungsi Manajemen
dan Organisasi Peserta Peran Serta
Manajemen Kurikulum Satuan Ketenagaan Pembiayaan
Hasil Kelembagaan Didik Masyarakat
Pendidikan
Belajar

2.4 Penjaminan Mutu.

Jelaskan pelaksanaan penjaminan mutu pada program Pendidikan, yang mencakup


ketersediaan dokumen.

Dalam rangka pengelolaaan mutu internal pendidikan PPDS Ilmu Anestesi dan
Reanimasi FK UNUD, dilakukan evaluasi pengelolaan pendidikan oleh KPS dan staf
secara berkala untuk memastikan ketersediaan dokumen akademik. Selain itu FK
UNUD melalui TPPM melakukan audit mutu akademik internal (AMAI) di program studi
Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK UNUD untuk pengecekan persyaratan akademik
diantaranya buku panduan program studi, buku kurikulum, buku peraturan akademik,
buku manual prosedur dan kumpulan SOP dan instruksi kerja.

1. Keberadaan kebijakan penjaminan mutu

Kebijakan Penjaminan Mutu merupakan salah satu upaya dalam pengendalian hasil
keluaran dari kegiatan pengelolaan sumber daya yang ada oleh tata pamong
pendidikan. Dengan membandingkan hasil keluaran kegiatan dengan standar yang
ditetapkan maka setiap institusi akan mendapatkan informasi berupa tingkat
pencapaian hasil. Dengan mengetahui hasil yang dicapai, maka suatu organisasi akan
mencoba untuk mencari dimana letak kegagalan dari rencana atau strategi yang
diterapkan. Upaya ini disebut juga upaya evaluasi diri.

Penjaminan Mutu Program Studi diawasi oleh Tim Pelaksana Penjamin Mutu (TPPM)
yang tertuang dalam struktur organisasi dan berdasarkan atas kebijakan dan SOP
Penjaminan Mutu Peserta Didik PPDS-1. Mutu program studi juga dievaluasi oleh
semua staf pendidik melalui rapat rutin pendidikan minimal setiap 6 bulan. Mutu
program studi juga dinilai oleh badan penjamin mutu eksternal melalui penilaian

36
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
akreditasi seperti penilaian akreditasi yang dilakukan oleh BAN PT pada bulan mei
2012 dan program studi Anestesiologi dan reanimasi FK Unud dinyatakan lulus dengan
nilai B. Aktivitas penjaminan mutu meliputi monitoring dan evaluasi (monev) yang
dilakukan pada ketiga tahap pendidikan PPDS I Sanglah Denpasar setiap periode
kenaikan tahap pendidikan. Hasil dari aktivitas TPPM akan divealuasi kemudian
dikoordinasikan kepada KPS sebagai masukan untuk merancang rencana strategis
demi kemajuan program studi ke depannya. Dalam monev, tiga hal yang dimonitor dan
dievaluasi adalah input dari peserta didik, proses pendidikan, dan output peserta didik.

Setelah melakukan upaya evaluasi ini, Program Pendidikan akan selalu solusi untuk
mencapai hasil yang sesuai standar sehingga upaya penjaminan mutu pada suatu
Program Studi dapat terus berlangsung.

2. Sistem dokumentasi antara lain :

Prodi Anestesiologi telah mempunyai beberapa buku dalam meningkatkan mutu


pendidikan:
• Buku Kurikulum pendidikan Prodi
• Buku Standar Akademik Prodi
• Buku Pedoman Peraturan Akademik
• Buku Renstra
• Buku Panduan Program studi
• Buku Pedoman Penelitian dan Karya Ilmiah
• Buku Alumni
• Buku Kebijakan Akademik
• Log Book Staf dan PPDS
• Buku manual prosedur akademik
• Kumpulan Standar Operasional Pelayanan dan instruksi kerja
• Buku silabus Pendidikan
• Buku Roadmap Penelitian
• Buku Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan

3. Tindak lanjut terhadap laporan pelaksanaan

Tindak lanjut mengenai hasil evaluasi kinerja operasional pendidikan akan


disosialisasikan kepada seluruh staf pendidik, para peserta didik serta semua pihak
terkait, sehingga dapat disusun program kerja serta rencana-strategi dalam usaha
memperbaiki dan mencapai hasil terbaik dalam poin kinerja yang belum tercapai. Hal ini
dapat dilihat melalui laporan evaluasi diri dan Renstra, penyusunan silabus pendidikan,
serta penyempurnaan Standar Operasional Prosedur dan instruksi kerja.

4. Akreditasi program studi

Akreditasi Program Studi dilaksanakan untuk melihat apakah program kerja pendidikan
Anestesiologi dan Reanimasi sudah sesuai dengan visi, misi, dan tujuan prodi serta
dilaksanakan berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi dokter spesialis.
Akreditasi dilaksanakan oleh pihak eksternal dalam hal ini adalah Lembaga Akreditasi
Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan ( LAM-PTKes). Penilaian dilakukan secara berkala
dan merujuk kepada Standar nasional Pendidikan Spesialis dan Standar Nasional
Peguruan Tinggi.

2.5 Umpan Balik.

37
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Apakah program Pendidikan telah melakukan kajian tentang proses pembelajaran berdasar
umpan balik dari dosen, peserta didik, alumni, dan pengguna lulusan mengenai harapan
dan persepsi mereka? Jika Ya, jelaskan isi umpan balik dan tindak lanjutnya.

Umpan Balik dari Isi Umpan Balik Tindak Lanjut


(1) (2) (3)
Dosen 1.Kesiapan dosen tentang Pemberian pelatihan, workshop
Silabus dan SAP. pada dosen tentang
Hampir semua dosen • Pengembangan dan revisi
mempersiapkan silabus mata Kurikulum Berbasis
kuliah yang diampu. Kompetensi
2.Pemahaman tentang
pentingnya penyampaian • Pengembangan dan revisi
Silabus dan SAP. Hampir sistem evaluasi peserta
semua dosen telah didik.
memberikan penjelasan • Penyusunan Instrumen
silabus dan SAP bersamaan Evaluasi Proses
dengan penjelasan kontrak Pembelajar-an berbasis
perkuliahan Kompetensi dalam logbook
3.Dukungan bahan kajian dan peserta didik.
elemen kompetensi. Bahan
kajiannya telah mendukung • Proses Pembelajaran dan
pengembangan kepribadian Sistem Penilaian dalam
peserta didik, pengembangan Kurikulum berbasis
penguasaan ilmu dan Kompetensi
ketrampilan, pengembangan • Penyusunan Standar
kemampuan berkarya peserta kompetensi umum dan
didik, mendukung kompetensi utama, serta
pengembangan pemahaman Pengembangan Soft-skills
kaidah kehidupan
bermasyarakat peserta didik.
4.Pemahaman peserta didik
tentang outcome
pembelajaran.
Dosen telah menjelaskan
kepada peserta didik tentang
outcome pembelajaran
(standar kompetensi
matakuliah dan kompetensi
dasar bahan kajian),
menjelaskan bahwa
pengalaman belajar yang
dikembangkan adalah untuk
mencapai outcome
pembelajaran yang telah
ditetapkan. Namun demikian
belum sepenuhnya dapat
dipahami degan baik sehingga
kurang memotivasi
maahasiswa untuk belajar
mandiri
5.Pengalaman belajar dan
outcome pembelajaran.
Dosen yakin bahwa
pengalaman belajar yang
dikembangkan pada setiap
matakuliah telah
dipertimbangkan dengan
38
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
matang dan diyakini mampu
mencapai outcome
pembelajaran, Ragam model
pembelajaran yang
dikembangkan diyakini telah
berbasis kompetensi, membuat
peserta didik termotivasi untuk
belajar, merujuk pada outcome
pembelajaran
6. Cara dan instrument
assessment pembelajaran
berbasis kompetensi.
Dengan cara dan instrument
assessment (penilaian) yang
dilakukan peserta didik mampu
mencapai standard kompetensi
yang sudah ditetapkan
7. Pemahaman dosen tentang
learning outcome dan profil
lulusan.
Hampir semua dosen telah
faham tentang Learning
outcome (standar kompetensi)
pembelajaran dan profil
lulusan yang sesuai dengan
standard nasional maupun
internasional
Peserta didik Ujian sub divisi dilakukan Ujian sub divisi lisan ditiadakan,
secara lisan tatap muka dengan diganti dengan ujian CBT dan
dosen persubdivisi dan sulitnya osce pada setiap tahap
menentukan jadwal ujian oleh pendidikan
dosen subdivisi.
Alumni Dari hasil pelacakan terhadap Dilakukan tindak lanjut
alumni tahun 2010 diperoleh peningkatan kualitas kurikulum
dan proses pembelajaran melalui
1. Waktu Tunggu. Untuk
mendapatkan pekerjaan ➢ Evaluasi dan perbaikan
pertama, hampir 60% kurang kurikulum dengan
dari 3 bulan dan sekitar 27 % memperhatikan integrasi
kurang dari 6 bulan hard-skill dan soft-skill dalam
2. Daya tawar, terindikasi bahwa proses pem-belajarannya
daya tawar alumni di pasar
➢ Perbaikan metode
kerja tinggi.
pembelajaran dengan
3. Kemanfaatan ilmu yang dimiliki
memberikan ketrampilan,
dalam rangka: Mempersiapkan
pengalaman belajar tertentu
diri pada pekerjaan sekarang,
seperti kemampuan dalam
Meningkatkan karir dalam
berkomunikasi
bekerja, Mempersiapkan diri
untuk menjalani kehidupan, ➢ Pelatihan Prosses
Mengerjakan tugas/pekerjaan Pembelajaran dan Sistem
saat ini sudah dalam kualifikasi Penilaian Dalam Kurikulum
bermanfaat berbasis Kompe-tensi
4. Kesesuaian ilmu danJenjang kepada dosen
pendidikan dengan pekerjaan
➢ Pelatihan Penyusunan
sekarang, Keterampilan yang
Standar Penilaian
diperoleh selama kuliah dengan
Pengembangan Soft-skills
tugas saat ini, sudah dalam
kepada dosen
kualifikasi bermanfaat dan
sesuai dengan kompetensi. ➢ Memberikan peserta didik
39
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
5. Terdapat kesenjangan yang pelatihan yang berorientasi
signifikan antara yang dimiliki pengembangan diri,
oleh lulusan dengan pasar kerja kepemimpinan
dalam hal kemampuan tertentu,
seperti kemampuan komunikasi
interpersonal dan
berkomunikasi dalam bahasa
asing,
6. Sebagian besar peserta didik
masih melewati masa
pendidikan yang telah
ditentukan
Pengguna lulusan Hasil penilaian dari pengguna Perlu dilakukan tindak lanjut
memperlihatkan bahwa peningkatan kualitas kurikulum
1. Terdapat kesenjangan yang dan proses pem belajaran
signifikan antara yang dimiliki melalui
oleh lulusan dengan pasar kerja
➢ Evaluasi dan perbaikan
dalam hal kemampuan tertentu,
kurikulum dengan
seperti kemampuan komunikasi
memperha-tikan integrasi
interpersonal, berkomunikasi
hard-skill dan soft-skill dalam
dalam bahasa asing,
proses pembelajaran
berorganisasi, presentasi,
negosiasi, manajemen, masih ➢ Perbaikan metode
dalam kualifikasi cukup pembelajaran dengan
2. Demikian juga dalam hal memberikan ketrampilan,
keadaan diri, seperti pengalaman belajar ter-tentu,
kepercayaan diri, disiplin, seperti kemampuan dalam
inisiatif kreatifitas, ambisi, berkomunikasi, bekerja
berfikir kritis, kepemimpinan. dalam tim, kepemimpinan,
3. Faktor penghambat yang kemampuan adaptasi
mungkin dihadapi nantinya
untuk mencapai jenjang karir
tertinggi sebagian besar
berkaitan dengan sistem yang
berlaku dalam sebuah instansi

2.6 Keberlanjutan.

Jelaskan upaya untuk menjamin keberlanjutan program Pendidikan ini, khususnya dalam hal
berikut.

A. Upaya peningkatan mutu manajemen


• Mendokumentasikan setiap kegiatan staf dalam logbook staf dan laporan Beban
Kinerja Dosen (BKD) serta pemberian reimunerasi berdasarkan nilai BKD.
• Mengirimkan dosen untuk mengikuti pelatihan akademik serta pelatihan-pelatihan
ilmiah dan keterampilan lainnya.
• Membuat buku kumpulan SOP dan mereview SOP Prodi.
• Adanya rapat pendidikan yang diadakan secara berkala dalam Prodi Anestesiologi
dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang tertuang dalam
rekaman notulensi rapat dan daftar absensi
• Membuatkan SKdan/atau surat tugas Dekan atau KPS dalam setiap kegiatan di
program studi yang dilakukan oleh Staf pendidik.
• KPS dan SPS dibantu oleh tim monitoring dan evaluasi melakukan pengawasan
terhadap pencapaian akademik peserta didik melalui penilaian kartu Hasil Studi
setiap Tahap pendidikan

40
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
B. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan
• Menyeleksi input calon mahasiswa baru yang berkualitas.
• Pengembangan diri peserta didik dengan keikutsertaan dalam kepanitiaan dan
pesertaseminar, keikutsertaan kuliah tamu yang menghadirkan pembicara baik
dari dalam maupun luar negeri.
• Memiliki standar pembelajaran yang tercantum dalam revisi kurikulum pendidikan
yang dievaluasi secara periodik.
• Pembimbingan tesis melalui seminar serta ujian tesis yang melibatkan dosen
pembahas atau penguji.
• Adanya penugasan kepada Staf pengajar dan peserta didik Prodi Anestesiologi
dan Reanimasi dalam menempuh pendidikan lanjutan atau kegiatan ilmiah serta
workshop baik di dalam dan luar negeri yang selanjutnya dapat melakukan
transfer ilmu kepada staf atau peserta didik lainnya.
• Pelaksanaan kegiatan pelatihan /workshop yang diperuntukkan dan diwajibkan
bagi para peserta PPDS. Diantaranya mengenai difficulty airway management.
• Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, antara lain pembuatan
perpustakaan dan skill lab yang dilengkapi dengan manekin serta peralatan
anestesi yang canggih dan muktahir.
• Mewajibkan peserta didik untuk melakukan publikasi karya ilmiah ditingkat
nasional dan internasional, yang tertuang didalam kurikulum pendidikan.

C. Upaya untuk melaksanakan dan meningkatkan hasil kerjasama kemitraan


(termasuk rumah sakit pendidikan atau sarana pelayanan kesehatan)
• Mengadakan kerjasama dengan institusi yang relevan seperti RS jejaring dan
institusi lain diluar Universitas Udayana
• Mengadakan kerjasama dengan organisasi profesi yang relevan.

D. Upaya dan prestasi memperoleh pendanaan


• Mengadakan kerjasama dalam penyelenggaraan acara ilmiah dengan pihak
terkait.
• Mengajukan anggaran penelitian setiap awal tahun ke LITBANG untuk
Mendapatkan dana hibah penelitian.
• Mengajukan Anggaran dana pengabdian masyarakat ke unit P2M FK UNUD
setiap awal tahun untuk mendapatkan dana hibah pengabdian masyarakat.

E. Upaya peningkatan minat


• Melakukan pendekatan pada alumni program S1 dan atau orang tua mereka,
misalnya pada saat yudisium, pelepasan alumni atau wisuda.
• Melaksanakan pelatihan basic dan advance life support ke beberapa instansi
rumah sakit.
• Keikutsertaan dalam pameran BKFK Universitas udayana
• Kegiatan sosial/seni/ekstrakulikuler yang dilakukan secara rutin.

41
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
STANDAR 3
PESERTA DIDIK DAN LULUSAN

3.1 Sistem Rekrutmen Peserta Didik Baru.

Sistem rekrutmen peserta didik baru mencakup: kebijakan rekrutmen calon peserta didik
baru, kriteria seleksi peserta didik baru, sistem pengambilan keputusan, dan prosedur
penerimaan peserta didik baru.

Jelaskan sistem rekrutmen peserta didik baru yang diterapkan pada program Pendidikan ini,
termasuk dokumentasi dan konsistensi pelaksanaannya.

3.1.1 Kebijakan Penerimaan Peserta Pendidikan Baru

Mulai tahun 2014, sistem rekruitment mahasiswa baru program doktor, magister, dokter
spesialis dilaksanakan sesuai dengan keputusan Rektor Universitas Udayana
nomor :35.A/UN14/HK/2014 tentang panduan pemerimaan mahasiswa baru program
Doktor, Magister, dokter spesialis Combined Degree, profesi akuntasi, apoteker, dan
dokter hewan Universitas Udayana. Informasi mengenai akan adanya penerimaan
mahasiswa baru dan persyaratannya disebarluaskan melalui website http://pendaftaran-
pasca.unud.ac.id. Pada tahun 2015 sistem rekruitment dilaksanakan sesuai dengan
keputusan Rektor Universitas Udayana nomor : 62/UN14/PP.03.01/2015 dan melalui
wesite yang sama website http://pendaftaran-pasca.unud.ac.id. sementara Pada tahun
2016, Kebijakan dalam penerimaan peserta pendidikan baru tertuang dalam Buku
”PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM
PROFESI DAN PASCASARJANA 2016 ” sesuai dengan keputusan Rektor Universitas
Udayana nomor 121/UN14/DL03.01/2016 dan ” BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI
ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD 2016 ‘’

3.1.2 Kriteria Penerimaan Peserta Pendidikan Baru

• Kelulusan calon mahasiswa baru ditentukan berdasarkan daya tampung program


studi.
• Yang dinyatakan lulus adalah ranking teratas dari hasil ujian TOEFL, TPA, tes
kompetensi dasar, wawancara dan kelengkapan berkas administrasi.
Hasil tes kesehatan merupakan bahan pertimbangan bagi calon mahasiswa program
dokter spesialis.

3.1.3 Prosedur Penerimaan Peserta Pendidikan Baru

1. Informasi di website
• Melakukan Daftar awal dengan cara pengisian data account peserta pada laman :
https://eregistrasi.unud.ac.id.
• Lalu mahasiswa melakukan login dengan mengisi:
User id : xxxxxxxx (nomor harus sama dengan nomor KTP atau SIM atau paspor)
Password : XXXXXX (minimal 6 digit)
• Selanjutnya, peserta akan mendapatkan nomer virtual Account Nomor
Pembayaran yang digunakan untuk membayar Biaya Pendaftaran ke Bank BNI.
• Melakukan pembayaran biaya pendaftaran di Bank BNI melalui sistem SPC

42
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Universitas Udayana Bank BNI, di seluruh kantor cabang Bank BNI dengan cara
sebagai berikut :
- Menyebutkan Nomor Pembayaran yang diterima melalui email. - Membayar
Biaya Pendaftaran sesuai dengan biaya yang telah ditentukan. Biaya pendaftaran
calon mahasiswa baru Program Profesi dan Pascasarjana Universitas Udayana
untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru sebagai berikut:
- Program Profesi, Magister, PPDS : Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu).
• Setelah melakukan pembayaran, peserta akan dikirimkan email konfirmasi
pembayaran dan pengaktifan username.
• Setelah website terbuka, Melakukan Login di laman https://e-registrasi.unud.ac.id
dengan memilih jalur dan memasukan username dan password sesuai dengan
account yang dibuat pada saat Daftar awal dan selanjutnya mengisi biodata dan
mengupload berkas sesuai dengan persyaratan yang ada.
• Proses pendaftaran diakhiri dengan pencetakan Tanda Peserta Seleksi Masuk
pada sistem online.
2. Selanjutnya peserta membawa nomor peserta, tanda bukti pembayaran dari bank
serta berkas-berkas yang diperlukan ke panitia pendaftaran pada waktu ujian
dilaksanakan.

Gambar alur pendaftaran calon peserta.

3.1.4.1 Tes Potensi Akademik dan Kemampuan B2wahasa Inggris


3.1.4.1.1 Persiapan
43
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
Persiapan persiapan dilaksanakan sebelum ujian dilaksanakan berdasarkan
prinsip efisiensi dan efektivitas. Rapat koordinasi dilakukan untuk membahas
persiapan dan pelaksanaan ujian dalam upaya memastikan pelaksanaan ujian
dapat berlangsung dengan tertib dan lancar. Persiapan pelaksanaan ujian meliputi:
A. Persiapan Materi Ujian
Instrumen ujian yang digunakan sebagai prediktor akan menentukan kualitas dan
objektivitas seleksi. Instrumen ujian merupakan prediktor yang dimaksudkan untuk
menjaring calon residen yang mempunyai kemampuan akademik memadai sesuai
dengan kebutuhan program studi.
Materi TPA dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris disiapkan oleh Panitia
Penerimaan Residen Baru Program Profesi dan Pascajarjana Universitas Udayana
bekerjasama dengan Laboratorium Bahasa Universitas Udayana dalam
mempersiapkan materi Tes Kemampuan Bahasa Inggris. Sedangkan untuk
mempersiapkan TPA dilaksanakan oleh Tim Pembuat dan Pengembang Soal
Universitas Udayana. Tes Kompetensi Dasar dan wawancara dipersiapkan oleh
masing-masing Program Studi.

B. Persiapan Lokasi Ujian


Pada tahap ini panitia menyiapkan kelengkapan administratif serta kelengkapan
ruang ujian. Penentuan lokasi ujian dilakukan berdasarkan perkiraan peserta
sementara dengan mempertimbangkan prediksi jumlah peserta. Lokasi ujian yang
sudah ditetapkan kemudian diunggah ke sistem pendaftaran online.

C. Rekrutmen Petugas Pelaksana Ujian


Proses rekrutmen petugas pelaksana ujian terdiri dari Penanggung Jawab Lokasi
(PJL) Penanggung Jawab Ruang (PJR) dan Pengawas (P) mengacu pada
ketentuan dan persyaratan, serta tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
- Penanggung Jawab Lokasi (PJL) adalah petugas yang bertindak sebagai
koordinator pengawas beberapa ruang ujian dalam satu lokasi ujian.
- Penanggung Jawab Ruang (PJR) adalah pengawas yang ditunjuk mengkoordinir
pengawasan dalam ruang ujian.
- Pengawas adalah petugas yang mengawasi pelaksanaan ujian tulis sesuai
dengan prosedur kerja yang berlaku diruang ujian.

D. Pencetakan Nomor Peserta Ujian


Panitia Pengatur Ruang mencetak nomor peserta ujian kemudian menempelkan di
meja ujian masing-masing peserta. Nomor ujian peserta dicetak sesuai dengan
distribusi lokasi ujian yang telah ditetapkan. Untuk membantu peserta dalam
pencarian ruang, panitia juga membuat Peta Lokasi Ujian.

3.1.4.2 Pelaksanaan Ujian


Panitia Penyelenggara mempersiapkan pembagian naskah untuk pelaksanaan
ujian sesuai jadwal dan ruang/lokasi ujian. Pembagian naskah dan LJU
disesuaikan dengan ruang/lokasi ujian yang akan digunakan. Kegiatan ujian tulis
dimulai dengan: pembagian naskah/LJU dan dukungan administrasi lainnya
disesuaikan dengan jumlah ruang ujian dengan urutan sebagai berikut :
A. Penyerahan Naskah Ujian
Naskah ujian diserahkan oleh panitia kepada Penanggung Jawab Lokasi berupa
lembar soal dan lembar jawaban dalam satu amplop yang tersegel. Selanjutnya
Penanggung Jawab Lokasi menyerahkan naskah ujian berikut Lembar Jawaban
kepada Penanggung Jawab Ruang. Paling lambat tiga puluh menit sebelum ujian
dimulai naskah ujian harus sudah berada di ruang ujian.
B. Pelaksanaan Ujian
- Tiga puluh menit sebelum ujian dimulai peserta ujian harus sudah berada di
ruang ujian dengan menempati tempat sesuai dengan nomor ujian.

44
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
- Dilanjutkan dengan pembukaan naskah ujian yang disaksikan oleh dua peserta
ujian, serta menanda tangani berita acara.
- Segera setelah naskah ujian dibuka dilakukan pembagian lembar soal dan
lembar jawaban kepada peserta ujian.
- Peserta ujian tidak boleh mengerjakan soal ujian sebelum diisyaratkan/diijinkan
oleh pengawas.
- Sebelum peserta ujian mengerjakan soal pengawas membacakan instruksi yang
sudah baku (lihat lampiran) agar semua peserta ujian mengisi lembar jawaban
secara benar dan tepat.
- Selama ujian berlangsung, penanggungjawab ruang serta pengawas selain
melaksanakan tugas pengawasan, melaksanakan pula beberapa kegiatan
administrasi yang menunjang kegiatan ujian, yaitu :
• Membuat berita acara Pelaksanaan Ujian (PU).
• Mengedarkan bukti hadir serta mencocokkannya dengan kartu ujian dan
Kartu Identitas Diri (KTP/SIM dan Kartu Pelajar), dan mencocok wajah
peserta ujian dengan foto bukti hadir, serta tanda tangan kehadiran.
• Mencocokkan tandatangan dan nomor peserta pada lembar jawaban
dengan yang tertera di kartu ujian atau kartu identitas Peserta.
• Melaksanakan tugas administrasi lain, seperti mengisi bukti hadir
pengawas dan lain-lain.

3.1.4.3 TES KOMPETENSI DASAR DAN WAWANCARA


a. Test kompetensi dasar dan wawancara dilaksanakan oleh program studi.
b. Materi wawancara dan tes kompetensi dasar dibuat oleh program studi.
c. Nilai rentang wawancara dan tes kompetensi dasar : (0-100)
d. Program Studi menginput hasil nilai wawancara dan tes kompetensi dasar
melalui sistem secara online serta mengupload softcopy hasil wawancara dan
tes kompetensi dasar yang telah divalidasi oleh ketua program studi.

3.1.4 Sistem Pengambilan Keputusan


3.1.5.1. Seleksi di Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FDK Unud
a. Tim Seleksi Penerimaan calon sebanyak 5 orang yang terdiri dari:
a. KPS dan SPS
b. Kepala dan Sekretaris Bagian
c. 1 orang staf senior
b. Bila berhalangan, pengganti akan ditentukan berdasarkan senioritas.
c. Materi Penilaian
1. Syarat-syarat mutlak
2. Syarat-syarat tambahan
• Prestasi yang baik (lulus cumlaude, dokter teladan)
• Karya ilmiah (penelitian dan karya tulis) bidang kedokteran yang
tidak/sudah dipublikasikan (bila ada)
• Pengalaman dalam proses belajar-mengajar (bila ada)
• Pengalaman bertugas di daerah (PNS/Wamil/PTT)
• Kemammpuan menggunakan computer (word processing, data
processing, multimedia, internet) disertai sertifikat jika ada.
• Keterampilan dasar ATLS/ACLS/PTC/Kursus EKG
• Redomendasi khusus yang relevan
• Potensi akademik bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
• Penampilan, perilaku professional, kemampuan komunikasi dan cita-
cita hidupnya yang berhubungan harapan masa depan.

Pelaksanaan, dilaksanakan oleh tim seleksi dalam bentuk


45
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
a. Menilai syarat-syarat (mutlak dan tambahan)
b. Ujian tulis: untuk menilai potensi akademik
c. Wawancara: untuk menilai potensi akademik, penampilan, perilaku
professional, kemampuan komunikasi dan cita-cita hidupnya yang
berhubungan harapan masa depan

3.1.5.2Seleksi di Tingkat Universitas


Penetapan kelulusan seleksi penerimaan residen baru program Studi Anestesiologi dan
Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2016 dilaksanakan dalam
rapat khusus dengan agenda seleksi dan alokasi yang dihadiri oleh Rektor/Dekan, Ketua
Panitia dan Koordinator.

3.1.5.2.1 Penetapan Kriteria Seleksi dan Kelulusan


Kriteria seleksi dan kelulusan perlu ditetapkan sebelum proses seleksi dan kelulusan
dilakukan. Penetapan ini diperlukan agar proses seleksi dan kelulusan dapat dilakukan
dengan efisien, efektif dan transparan.

3.1.5.2.2 Penentuan Peserta yang Tidak Terseleksi


Sebelum dilakukan seleksi dan alokasi untuk masing masing program studi, dilakukan
penentuan peserta yang tidak terseleksi dengan kriteria sebagai berikut:
- Peserta ujian yang tidak secara penuh mengikuti proses ujian
- Peserta ujian yang tidak lengkap mengisi nomor ujian sehingga tidak dikenal identitasnya
dalam proses
- Peserta ujian yang disimpulkan telah melakukan kecurangan

3.1.5.2.3 Penghapusan Peserta yang Tidakterseleksi


Peserta ujian yang memenuhi kerteria yang tercantum pada poin 3.1.5.2.2 dan atau
dinyatakan tidak valid oleh program studi ditetapkan sebagai peserta yang tidak terseleksi.

3.1.5.2.4 Pembobotan Hasil Ujian


Sebelum dilakukan pembobotan setiap mata ujian dinilai berdasarkan peringkat dengan
skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Pembobotan penilaian hasil
ujian untuk masing masing program studi sebagai berikut :

No Hasil Ujian Bobot (%)


1 Tes Potensi Akademik 20
2 Tes Kemampuan Bahasa Inggris 10
3 Tes Kompetensi Dasar 40
4 Wawancara 30

3.1.5.2.5 Perhitungan Nilai Akhir (NA)


Nilai akhir peserta ujian dihitung sebagai fungsi dari parameter berikut:
- Hasil Ujian Tes Potensi Akademik (X1)
- Hasil Ujian Tes Kemampuan Bahasi Inggris (X2)
- Hasil Ujian Tes Kompetensi Dasar (X3)
- Hasil Ujian Tes Wawancara (X4)

Secara matematis Nilai Akhir (NA) dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

Keterangan:
x = parameter
46
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
f = bobot
Besarnya bobot dan jenis parameter ditentukan sesuai dengan pembobotan yang telah
ditentukan pada poin 3.1.5.2.4

3.1.5.2.6 Pemeringkatan Peserta


Pemeringkatan peserta untuk masing-masing program studi dilakukan dalam urutan yang
menurun, mulai dari peserta dengan nilai akhir yang tertinggi sampai dengan peserta ujian
dengan nilai akhir yang terendah.
Peserta yang mempunyai nilai akhir yang sama dengan nilai peserta yang mempunyai
nilai terendah, maka peserta yang mempunyai nilai Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang
lebih tinggi yang diprioritaskan. Tetapi, apabila nilai TKD nya juga sama, maka peserta
yang mempunyai nilai wawancara lebih tinggi yang diprioritaskan.

3.1.5.3 Pengumuman Hasil


Hasil kelulusan yang sudah ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Universitas
Udayana diumumkan melalui laman Unud : http://www.unud.ac.id/ dan laman Pasca Unud
http://www.pps.unud.ac.id/

3.2 Profil Peserta didik dan Lulusan.

3.2.1 Tuliskan data seluruhpeserta didik dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format
tabel berikut.

Jumlah Calon
Peserta didik
Tahun Daya Jumlah Peserta Jumlah Total
Ikut
Akade-mik Tampung Lulus didik Baru Peserta didik
Seleksi
(1) Seleksi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Mar 2013 8 14 8 8 67
Sep 2013 6 9 6 6 67
Mar 2014 7 11 7 7 62
Sep 2014 6 18 6 6 54
Mar 2015 4 13 4 4 52
Sep 2015 9 17 9 9 56
Mar 2016 9 16 9 9 60
Jumlah (a)=98 (b)=49 (c)=49 (d)=418

Catatan:
SS: Semester akademik penuh terakhir saat pengisian borang
Diisi dengan jumlah keseluruhan peserta didik yang ikut seleksi dari berbagai jenis seleksi.

3.2.1.1 Rasio calon peserta didik yang ikut seleksi : lulus seleksi.

Rasio = Jumlah Kolom (3) =98 = 2


Jumlah Kolom (4) 49

3.2.1.2 Rasio peserta didik baru : total peserta didik

TMB = total peserta didik baru {diambil dari tabel 3.2.1, (a)+(b)}
TM = total peserta didik {diambil dari tabel 3.2.1, (c)+(d)}
RM = TMB = 98 + 49 = 0,31
TM 49 + 418

47
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
3.2.2 Tuliskan data seluruh lulusan dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel
berikut.

Tahun Jumlah Lulusan dengan IPK :


Jumlah Lulusan
Akademik 2.75-3.49 3.50-3.74 ≥3.75
(1) (2) (3) (4) (5)
2013 14 10 4 0
2014 20 15 5 0
2015 17 9 6 2
Jumlah NA= 34 NB= 15 N C= 2
Catatan: Kolom (1) sampai TS- ?
TS:Tahun akademik penuh terakhir saat pengisian borang
S: Semester akademik penuh terakhir saat pengisian borang

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan selama tiga tahun terakhir :

NA = Jumlah lulusan dengan IPK 2.75 s.d. 3.49


NB = Jumlah lulusan dengan IPK 3.50 s.d. 3.74
NC = Jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3.75
N = Jumlah lulusan = NA + NB + NC
SIPK = [2 x NA + 3 x NB + 4 x NC] / N
= [ (2x34) + (3x15) + (4x2) ] / 51
= [68+45+8] / 51
= 82 / 31 = 2.37

3.2.3Sebutkan pencapaian prestasi/reputasi peserta didik dalam tiga tahun terakhir di bidang
akademik (misalnya prestasi dalam penelitian dan lomba karya ilmiah).

Nama peserta didik, Tingkat (Lokal,


Prestasi yang
No. Kegiatan dan Waktu Wilayah, Nasional,
Dicapai
Penyelenggaraan atau Internasional)
(1) (2) (3) (4)
1. dr. David, Pertemuan Ilmiah Nasional Juara 1 Lomba
Berkala, Makasar Oktober Poster laporan kasus
2014
2. dr. Marselinus Wijaya, Case Nasional Juara 2 Lomba
conference Regional Poster
Anesthesia update of pain
management and regional
anesthesia in Geriatric,
Malang, Mei 2014
3. Dr. IB Gede Dwi Nasional Juara 2 lomba
Dharmayana, The 11th Poster
International annual
meeting of indonesian
society of regional and pain
medicine, Jaakarta, februari
2014
4. dr. Eric Makmur, Kursus Nasional Juara I Lomba Oral
Penyegar dan Penambah Presentasi kategori
Ilmu Anestesia, Juni 2015 laporan kasus
5. dr. Ketut Yudi Arparitna, Nasional Juara III Lomba
Kursus Penyegar dan Poster Kategori Oral
Penambah Ilmu Anestesia, Presentasi laporan
Juni 2015 kasus
48
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
6. dr. Marilaeta Cindryani, Nasional Juara I Lomba
Kursus Penyegar dan Poster
Penambah Ilmu Anestesia,
Juni 2015
7. dr. Adinda Putra Pradhana, Nasional Juara II Lomba
Kursus Penyegar dan poster kategori
Penambah Ilmu Anestesia, laporan kasus
Juni 2015
8. Dr. Andri Thewidya, Kursus Nasional Juara IV Lomba
Penyegar dan Penambah Poster kategori
Ilmu Anestesia, Juni 2015 laporan kasus
9. dr. Doddy T Soerdarso, Nasional Juara I Poster
Indonesthesia Meeting , Presentation
Jakarta, February 2016
10. dr. Dennis Prakas, Nasional Juara 3 Poster
Indonesthesia Meeting , Presentation
Jakarta, February 2016
11. dr. Marilaeta |Cindryani, Nasional Juara 2 Lomba
Meet The Expert Solo 2016 Poster

49
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014
3.2.4 Kohort Peserta didik
Tuliskan data jumlah peserta didik14 semester terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.

Tahun Jumlah Peserta didik per Angkatan pada Tahun *


Masuk S- S- S- S- S- S-9 S-8 Jumlah Lulusan s.d. Semester
S-7 S-6 S-5 S-4 S-3 S-2 S-1 S
14 13 12 11 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Mar (a)= 8 8 8 8 8 8 8 8 6 3 0 0 0 (b)= (c)=8
2009 8 0
Sep 8 8 8 8 8 8 8 8 8 6 0 0 0 0 8
2009
Mar 7 7 7 7 7 7 7 7 7 0 0 0 0 7
2010
Sep 6 6 6 6 6 6 6 6 1 0 0 0 6
2010
Mar 6 6 6 6 6 6 6 6 2 1 1 5
2011
Sep 5 5 5 5 5 5 5 4 0 0 5
2011
Mar 8 8 8 8 8 8 8 8 (e)3 5(f)
2012 (d)
Sep 7 7 7 7 7 7 7 7 0
2012
Mar 8 8 8 8 8 8 8
2013
Sep 6 6 6 6 6 6 *Tidak
2013 memasukkan
Mar 7 7 7 7 7 peserta didik
2014 transfer.
Sep 6 6 6 6
Kurikulum
2014
Mar 4 4 4
program studi
2015 anestesiologi
Sep 9 9 dan reanimasi
2015 sebanyak 8
Mar 9 semester
2016 ditambah 1
semester
untuk program combined degree mulai angkatan 2009 hingga 2014.

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 50
Persentase kelulusan dokter spesialis tepat waktu (KTW).
KTW = f /d x 100%
=5/8x100%=62,5%

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 51
3.2.5 Hasil Ujian Peserta didik

Hasil ujian nasional oleh Kolegiumdalam tiga tahun terakhir.

First Taker
Jumlah Peserta yang lulus Jumlah Peserta
Nilai Rata-
yang Nilai Ujian
No. Tahun Selain Jumlah % rata Ujian
First di Atas Rata-rata
First Nasional
Taker Nasional
Taker
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 TS-2 14 - 14 100 82,04 6
2 TS-1 20 - 20 100 84.13 9
3 TS 17 - 17 100 85.98 10
Total a = 51 - b = 51 100

Ujian Nasional dalam tiga tahun terakhir. Persentase kelulusan firsttaker(PFT).


PFT= [(b)/(a)] x 100%
= 51 / 51 x 100% = 100 %

3.3 Layanan kepada Peserta didik.

Lengkapilah tabel berikut untuk setiap jenis pelayanan kepada peserta didik PS.
Bentuk kegiatan, Pelaksanaan dan
No. Jenis Pelayanan kepada Peserta didik
Hasilnya
(1) (2) (3)
Bimbingan yang didapatkan peserta
didik contohnya :
- Bimbingan Tugas Akhir
- Bimbingan Laporan Kasus
- Bimbingan Tinjauan Pustaka
1 Bimbingan dan konseling
- Bimbingan journal Reading
- Bimbingan Laporan Pagi
Konseling dilakukan dengan
pembimbing akademik masing
masing untuk evaluasi pendidikan.
- Pembinaan soft skill yang
meliputi kuliah Pradik yang
diaksanakan oleh Rumah
Sakit Umum Pusat Sanglah.
- Keikutsertaan dalam berbagai
kepanitiaankegiatan ilmiah
2 Pembinaan soft skills
- Pengembangan Minat dan
Bakat berupa terbentuknya
struktur organisasi :
1. Kegiatan seni : band
2. Olahraga : futsal,
bulutangkis, tenis meja

3.4 Partisipasi Alumni


BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 52
Jelaskan aktivitas dan hasil kegiatan dari alumni untuk kemajuan program Pendidikan dalam
hal : (1) sumbangan fasilitas, (2) keterlibatan dalam kegiatan akademik dan nonakademik,
(3) pengembangan Pendidikan Afiliasi dan Satelit, dan (4) penyediaan fasilitas.

1. Sumbangan dana : Dana dalam acara temu alumni


2. Sumbangan Fasilitas :
a. Sumbangan fasilitas akademik berupa :
-buku buku ajar ilmu anestesi.
b. Sumbangan fasilitas non akademik berupa : alat alat elektronik berupa
televisi, komputer, printer dan loker untuk penunjang pendidikan.

3. Keterlibatan dalam kegiatan akademik dan nonakademik


a. Akademik : berupa penyelenggaraan kegiatan ilmiah salah satunya adalah
workshop dan simposium yang diadakan oleh bagian.
b. Non Akademik : keterlibatan dalam acara temu alumni, sebagai tenaga
pembina soft skills dalam kegiatan seni band.
4. Pengembangan pendidikan afiliasi dan satelit :
- Sebagai tenaga pendidik di RS Satelit
a. RSUDGianyar : dr. Eka Tisna Sp.An; dr. Ketut Apang Nrartha Sp.An; dr. luh
Putu Widiani Sp.An; dr. Jayati Utami Sp.An
b. RSUD Badung : dr. I Ngurah Arya Wicaksana Sp.An KIC ;dr. Ni Nyoman
Srinami Dewi Sp.An;; dr. Made Adi Kusuma Sp.An
5. Penyediaan Fasilitas untuk kegiatan akademik dan non akademik :
- Fasilitas kegiatan akademik : Menyediakan rumah sakit satelit untuk pendidikan,
dan menyumbang buku ajar untuk membantu proses pendidikan.
- Fasilitas kegiatan non akademik : alat alat elektronik berupa televisi, komputer,
printer dan loker untuk penunjang pendidikan.

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 53
STANDAR 4
SUMBER DAYA MANUSIA

4.1 Sistem Seleksi dan Pengembangan

Jelaskan sistem seleksi/perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pember-hentian dosen dan tenaga kependidikanuntuk menjamin
mutu penyelenggaraan program pendidikan. Jelaskan pula keberadaan pedoman tertulis dan konsistensi pelaksanaannya.

Untuk menjamin penyelenggaraan program pendidikansecara bermutu dan berkelanjutan telah dilaksanakan suatu sistem seleksi, penempatan,
pengembangan, retensi, dan pemberhentiantenaga dosen dan tenaga pendidikan. Secara umum perencanaan, rekrutmen, pembinaan, dan
pengembangan sampai denganakhir masa tugas (pensiun) dilaksanakan olehPembantu Dekan II sesuai dengan ketentuan/peraturan yangberlaku.
Pelaksanaan program disesuaikan dengan skala prioritas kebutuhan bagian/unit kerjayang ada di fakultas, dengan mengacu pada kebijakan Bagian
Anestesiologi dan Terapi Intensif yang tertuang pada rencana strategis Prodi Anestesiologi dan Reanimasi.Pelaksanaan sistem seleksi dan
pengembangan ini dilaksanakan sesuai prioritasrekrutmen staf akademik pada Analisis Kebutuhan Staf.

1. Sistem Seleksi
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan seleksi sesuai dengan SOP Pemilihan dan Pengangkatan Dosen dan Tenaga Pengajar Bagian Anestesi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
1. CalonstafwajibmengajukansuratpermohonankepadaKepalaBagianAnestesidanTerapi Intensif serta Ketua Program Studi.
2. Calonstafharusmendapatpersetujuanterlebihdahuludarisebagian besar staf (minimal 80% jumlahstaf)
3. Tes seleksi dilaksanakan secara prosedural di BagianAnestesidanTerapi Intensif FK UNUD.
4. Rekapitulasi hasil tes selanjutnyadiajukandandibahasdalamrapatBagianAnestesidanTerapiIntensif – Prodi.
5. Rapatmengambilkeputusan apakah calonditerimaatauditolak.
6. Bilatelahdisetujuiditerimasebagaistafdalamrapat, KepalaBagianAnestesidanTerapi
Intensifakanmemprosespersyaratanselanjutnyasesuaiaturan yang berlaku.Bilatidakdisetujuisebagaicalonstaf,
KepalaBagianAnestesidanTerapi Intensifsegeramembuatsuratbalasankepadacalonstaf yang tidakditerima.
7. Bagicalonstaf yang berasaldariunsurDepdiknas, Depkes, PegawaiPemprov/Pemkotdiluarlingkungan RSUP Sanglah/ FK UNUD
harusmendapatkanpersetujuandariinstansiasaluntukdilakukanmutasike RSUP Sanglah/ FK UNUD
8. Bagicalonstaf yang bukanberasaldariunsurkepegawaian (Non PNS) akandilakukanpengajuanstafbaruke RSUP Sanglah/ FK UNUD
untukdiangkatsebagaipegawaikontrak/dosentetap non PNS (sesuaiaturan yang berlaku)
9. Bagipegawaikontrak/PNS yang berasaldariinstansi non FK UNUDakandiajukanmelaluidekandandirektursebagaidosenpendidikklinis.
10. Kepala BagianAnestesidanTerapiIntensifmengajukancalonstaf yang telahdisetujuipadarapat kedirektur RSUP
SanglahuntukmendapatkanrekomendasidariKomite Medik RumahSakit.

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 54
2. Sistem Penempatan
Pelaksanaan Program
Penempatan dosen dan tenaga pengajar Bagian Anestesi dan Terapi Intensif sesuai dengan tempat pada divisi/bidang minat yang kebutuhan
stafnya belum terpenuhi dan mempunyai kemauan serta kemampuan mengembangkan bidang minat tersebut secara akademik dan profesi
yang meliputi Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
1. Prosedur penempatan dosen Non PNS
a. Pimpinan fakultas Jurusan program studi Kepala Tata Usaha, dan Kasubbag mengkoordinasikan dengan jurusan/PS terkait penempatan
tenaga pendidik non-PNS baru
b. Pimpinan Fakultas memberikan disposisi tentang penempatan dosen ke Admin Kepegawaian fakultas
c. Pembantu Dekan II, Kepala Tata Usaha dan Kasubbag Kepegawaian memberikan pengarahan kepada yang bersangkutan terkait
penempatan di PS/Jurusan
2. Prosedur penempatan dosen PNS
a. Pembantu Rektor II menyerahkan pegawai baru kepada Fakultas
b. Pengarahan oleh pimpinan Fakultas
c. Orientasi kerja Pegawai Baru
d. Rapat koordinasi oleh Pembantu Dekan II, Kepala Tata Usaha dan Kasubbag Kepegawaian memberikan pengarahan kepada yang
bersangkutan terkait penempatan di PS/ Jurusan
3. Penempatan dosen atau tenaga pengajar melalui SK Rektor
4. Prosedur penempatan dosen ke subdivisi.
a. Jika suatu divisi membutuhkan tambahan staf pengajar, divisi bersangkutan mengajukan usul dalam rapat bagian dan prodi.
b. Jika disetujui, divisi bersangkutan harus mengajukan nama yang direkomendasikan dari dosen yang diterima.
c. Usulan nama yang diberikan akan dibahas dalam Rapat Bagian dan Program Studi.
d. Kepala BagianAnestesidanTerapiIntensifmengajukanstaf yang telahdisetujuidalamrapat kepadadirektur RSUP Sanglahuntuk dilakukan
kredensial dan mendapatkanrekomendasidariKomite Medik RumahSakit.

3. Pengembangan
Pelaksanaan Program
Sesuai dengan kebijakan Kepala Bagian dan Ketua Program Studi yang ada didalam program kerja pada rencana strategisBagian Anestesi dan
Terapi Intensif antara lain:
1. Pengembangandosendilakukandalambentukkegiatan
a. Studilanjutkejenjangpendidikan S3 ataukonsultan
1. Staf yang bersangkutansebelumnyamendapatizintertulisdarikepala bagian.
2. Staf yang tugasbelajar di Bali tetapmemberikanpelayanan di RSUP Sanglah
3. Staf yang tugasbelajar di luar Balitetapmelaksanakantugas-tugaspelayanansaatberada di
Balidanmendapatkanjaspelsesuaipelayanan yang dilakukan.

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 55
4. Staf yang tugasbelajar di luar Balidibebastugaskan dari tugaspendidikan
5. Staf yang tugasbelajarmembuatsuratizinbelajar yang ditujukankepadaDirektur RS Sanglah, suratpernyataanizindariistri, dansurat
pernyataanterkaitbiayatugasbelajar
6. KepalaBagian/SMF AnestesidanTerapi IntensifkemudianmemberikanSuratIzinBelajarkepadastaf yang bersangkutan.
7. Staf yang melanjutkanpendidikan S3 atauKonsultanakandiberikanbantuanbiayapendidikanolehBagianAnestesidanTerapiIntensif
FKUNUD. Besaranbantuanbiayaakandiputuskandalamrapatbagian.

b. Melaksanakankegiatanpendidikandanpengajaran, pengabdianpadamasyarakatdanpenelitiansertakaryailmiah
c. Meningkatkanjabatanakademikdanfungsionaldosen
d. Memperolehsertifikasikeahliankhusus di bidang yang ditempati
e. Mengikuti seminar, pelatihankhusus di bidang yang ditempati
f. Mengikuti seminar, pelatihan/workshop sesuaibidangkeahliansertadiseminasikaryailmiah

2. Kenaikanpangkat / golongandanjabatandosendilakukandengancara
a. Sub BagianKepegawaianmembuatinformasiusulannaikpangkatdanjabatanbagidosen.
b. Dosenmenerimainformasiusulankenaikanpangkatdangolongankemudianmelengkapiberkasuntukkenaikanpangkatuntukkemudiandisa
mpaikankepadaKepala Bagian.
c. Kepala Bagianmenerimaberkaskemudianmembuatsuratpengantarke Tim KenaikanPangkatFakultasuntukdimohonkanrekomendasi.
d. Tim NaikPangkat yang terdiridariDekan, PembantuDekan II, danKepala Tata Usaha
kemudianmembuatsuratpermohonanrekomendasikepada PejabatPenilaiAngkaKredit (PPAK) danRapatSenat
e. PejabatPenilaiAngkaKredit (PPAK) menerimasuratpermohonantersebutkemudianmelakukankajiandananalisiskelayakan.
Apabiladianggaplayakmaka PPAK membuatsuratrekomendasi PPAK. Surat PPAK inikemudiandiserahkanke Tim
KenaikanPangkatFakultas
f. RapatSenatmelakukankajiananalisiskelayakan, apabiladianggaplayakRapatSenatmembuatsuratrekomendasike Tim
KenaikanPangkat, membuatsuratketetapanke Sub BagianKepegawaian, Sub BagianKepegawaianmembuatsuratpengantar yang
dikirimbersamaberkaskenaikanpangkatbersamasuratketetapan.
g. Rektoratmenerimasuratpengantarberkaskenaikanpangkatbersamasuratketetapan. Apabilaterpenuhi, Rektoratmelakukan proses
kenaikanpangkatdanmengeluarkansuratketetapankenaikanpangkat yang dikirimkeFakultasdandosen yang bersangkutan.

4. Pemberhentian Dosen dan Tenaga Pendidikan


Pelaksanaan Program
1. Sistem pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku.
2. Dosen dan tenaga kependidikan dapat diberhentikan dengan hormat dari jabatannya karena:
a. Meninggal dunia
b. Telah mencapai batas pensiun

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 56
c. Atas permintaan sendiri
d. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiundini; atau
e. Tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban
3. Dosen dan tenaga kependidikan dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena dihukum penjara berdasarkan
putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara paling
singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan tidak berencana.
4. Dosen dan tenaga kependidikan dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena melakukan pelanggaran disiplin
Dosen dan tenaga kependidikan tingkat berat,
5. Dosen dan tenaga kependidikan diberhentikan tidak dengan hormat karena:
a. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hokum tetap karena melakukan
tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan
jabatan dan/atau pidana umum;
c. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
d. Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana.
6. Dosen dan tenaga kependidikan diberhentikan sementara, apabila
a. Diangkat menjadi pejabat Negara;
b. Diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural; atau
Ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 57
4.2 Monitoring dan Evaluasi

Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja akademik dosen dan
kinerja tenaga kependidikan.Jelaskan pula keberadaan pedoman tertulis dan konsistensi
pelaksanaannya.

Sistem Monitoring dan Evaluasi

Sistem monitoring dan evaluasi serta rekam jejak kinerjaakademik dosen dilaksanakan
secara teratur di bawah koordinasipembantu Dekan I dan kinerja tenaga kependidikan
dilaksanakansecara teratur di bawah koordinasi Pembantu Dekan II.Terdapat standar
operasional prosedur yangmengatur sistim monitoring dan evaluasi dosen dan tenaga
pengajarPPDS-1. Kinerja akademik dosen dinilai dari pengisian daftar absensi,pembuatan
EMWP (Ekivalensi Mengajar Waktu Penuh) atau BebanKerja Dosen (BKD), Indeks Kinerja
Individu (IKI), dan buku catatan kegiatan (logbook) dosen. Evaluasi daftar absensi dilakukan
setiap bulan, evaluasi BKDsetiap 6 bulan, buku log staf setiap 6 bulan, dan IKI setiap bulan.
Laporan kinerja dosen dievaluasi oleh assessor yangditunjuk oleh perguruan tinggi untuk
menilai ketercapaian prestasi SKSdan memverifikasi kesesuaian dokumen pendukung.

Rekam Jejak Kinerja Akademik Dosen


Sistem monitoring dan evaluasi dilakukan dengan meninjau buku log staf secara berkala
setiap 1 tahun sekali dan juga dilakukan rapat evaluasi internal staf Bagian Anestesi &Terapi
Intensif RSUP Sanglah setiap 6 bulan.

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pendidikan :


a. Data kegiatan ilmiah, jadwal perkuliahan, dan jadwal pelayanan yang telah ditetapkan
oleh koordinator pendidikan dan koordinator pelayanan.
b. Realisasi kegiatan pendidikan dilakukan dengan menggunakan absen kehadiran.
c. Hasil kegiatan proses belajar mengajar dievaluasi secara terintegrasi oleh KPS dalam
Rapat Bagian.
d. Umpan balik diberikan oleh peserta melalui survey kepuasan anak didik atau evaluasi
dosen oleh mahasiswa dengan menggunakan kuesioner.

Rekam Jejak Akademik


Seluruh staf yang melakukan proses pendidikan, pelayanan baik di depan kelas maupun
terintegrasi dengan kegiatan klinik, akan dicatat dan dimasukkan ke dalam rekam jejak staf
antara lain:
a. Buku Logstaf danpeserta didik
b. Buku kegiatan pencapaian kompetensi peserta didik
c. Laporan kegiatan bimbingan ilmiah (jurnal, tinjauan kepustakaan, laporan kasus,
penelitian)
d. Surat tugas dari Kepala Bagian pada setiap kegiatan.

4.3 Dosen di RS Pendidikan Utama

4.3.1 Data dosen di RS Pendidikan Utama PS.

Tabel A. Dosen di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai PS.

Nama Dosen Jabata Pendidikan (S-1, S-2,


di RS NIDN(1) Tgl. n S-3, Sp, Sp.K), Bidang
No.
Pendidikan Lahir Akade Bidang, dan Asal Keahlian
Utama mik PT(2)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Made 0004055406 4 Mei Guru S1:Dokter, UNUD, Terapi Intensif

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 58
Wiryana***** 1954 Besar S2:
S3: Biomedik, Anestesia -
pascasarjana, UNUD, Analgesia
Sp1: Spesialis Bedah Saraf
Anestesi,UI
Sp2: Konsultan
Intensive Care,UI
Sp2: KAO

2 I Ketut 21 Lektor S1:Dokter, UNUD Terapi Intensif


Sinardja** *** Mei Utama S2: -
1955 Sp1 Spesialis Anestesia -
Anestesi, UI Analgesia
Sp2: Konsultan Intensif Bedah Saraf
Care ,UI

3 IB.Gde 11 Lektor S1:Dokter, UNUD, Anestesia -


Sujana*** Juli Utama S2: Magister Analgesia
1955 Sains,Universitas Kebidanan
Hindu Indonesia
Sp1 Spesialis Anestesia -
Anestesi,UNAIR Analgesia
Bedah Umum

4 I Made 16 Lektor S1:Dokter, UNUD, Anestesia -


Subagiartha** Nop Utama S1: Hukum,UNWAR Analgesia
*** 1960 S2: - Bedah Thoraks
Sp1: Spesialis Kardiovaskular
Anestesi ,UI
Sp2: Konsultan Anestesia -
Anestesi Analgesia
Kardiovaskular Bedah Anak

5 I Gusti Putu 13 Lektor S1:Dokter, UNUD, Anestesia -


Sukrana Juli Utama S2: - Analgesia
Sidemen** *** 1962 Sp1: Spesialis Bedah
Anestesi,UI Kebidanan
Sp2: Konsultan
Anestesi Regional Anestesia -
AnalgesiaRegio
nal

Anestesia -
AnalgesiaBeda
h Thoraks
Kardiovaskular

6 I Wayan 0030096609 30 Lektor S1:Dokter, UNUD Terapi Intensif


Suranadi*** ** Sept Muda S2: -
1966 Sp1: Spesialis AnestesiKepala
Anestesi,UI Leher
Sp2: Konsultan
Intensive Care ,UI Anestesia -
S3 : Biomedik,Pasca Analgesia
Sarjana UNUD Bedah Thoraks

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 59
Kardiovaskular

7 I Gede 14 S1:Dokter, UNUD Anestesia -


Budiarta** *** Jan S2: - Analgesia
1964 Sp1: Spesialis Kebidanan
Anestesi,UI
Sp2: Konsultan Anestesia -
Manajemen Nyeri, Analgesia
UNHAS Bedah Umum

Anestesia -
Analgesia
Regional

Anestesi
Manajemen
Nyeri

Anestesia
Emergency
8 I Putu Pramana 8 Juni Lektor S1:Dokter,UNUD. Terapi Intensif
Suarjaya** *** 1969 Muda Sp1: Spesialis
Anestesi,UNPAD Anestesia –
S2:Magister Analgesia
Kesehatan,UNPAD Bedah Saraf
S3:UNPAD
Sp2: Konsultan Anestesia –
Manajemen Nyeri, Analgesia
UNHAS Regional
Sp2: Konsultan
Neuroanestesia dan Anestesi
Critical Care, UNPAD manajemen
Nyeri

Anestesi
Emergency

9 Tjok.Gde 0023017307 23 Lektor S1:Dokter,UNUD Anestesia -


Agung Jan Muda Sp:Spesialis Analgesia
Senapathi*** ** 1973 Anestesi,UI Regional
S3:Biomedik,Pasca
Sarjana UNUD Anestesi
Sp2: Konsultan Manajemen
Anestesi Regional Nyeri

Anestesi
Emergency

10 I Made Gede 1 Peb Lektor S1:Dokter, UNUD, Anestesia –


Widnyana** *** 1972 Madya S2: Magister Anagesia
Kesehatan,UNPAD Bedah Saraf
Sp1: Spesialis
Anestesi,UNPAD Anestesia –
Sp2: Konsultan Analgesia
Anestesi Regional Bedah Anak

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 60
Anestesia -
Analgesia
Kebidanan

Anestesia –
Analgesia
Regional

Anestesi
Manajemen
Nyeri

Anestesi
Emergency

11 Putu Agus 5 Juli Lektor S1:Dokter, UNUD, Terapi Intensif


Surya Panji** 1976 Muda S2: -
*** Sp1: Spesialis Anestesia-
Anestesi,UI Analgesia
Sp2:Konsultan Terapi Bedah Thoraks
Intensif,UNPAD Kardiovaskular

Anestesia
Emergency

12 I Wayan 0011067502 11 Asisten S1 :Dokter,UNSRAT Terapi Intensif


Aryabiantara*** Juni Ahli Sp :Spesialis
** 1975 Anestesi,UI Anestesia -
Sp2 : Konsultan Terapi Analgesia
Intensif,UNPAD Bedah Thoraks
dan
Kardiovaskular

Anestesia
Emergency

13 I Ketut Wibawa 22 Asisten S1 :Dokter,UNUD Anestesia -


Nada** Juni Ahli Sp :Spesialis Analgesia
1978 Anestesi,UNUD Bedah Thoraks
Kardiovaskular

Anestesia -
AnalgesiaBeda
h Umum

14 Dewa Ayu Mas 0009097705 9 Asisten S1 :Dokter,UNUD Anestesia -


Shintya Sept Ahli Sp :Spesialis Analgesia
Dewi***** 1977 Anestesi,UNUD Bedah Umum

Anestesia
Ambulatory

Anestesia
Emergency

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 61
15 I Gusti Ngurah 0003107606 3 Okt Asisten S1 :Dokter,UNUD Anestesia -
Mahaalit 1976 Ahli Sp :Spesialis Analgesia
Aribawa***** Anestesi,UNUD Regional
Sp2: Konsultan
Anestesi Regional Anestesia -
AnalgesiaKebid
anan

Anestesia
Manajemen
Nyeri

Anestesia
Emergency

16 I Gusti Agung 0027127905 27 Asisten S1 :Dokter,UNUD AnestesiaAmbu


Gede Utara Des Ahli Sp :Spesialis latory
Hartawan** 1979 Anestesi,UNUD
S2 :Management,UI AnestesiaEmer
gency

17 Tjahya Aryasa 21 Lektor S1 :Dokter,UNUD AnestesiKepala


EM** Nop Muda Sp :Spesialis Leher
1970 Anestesi,UNUD
Anestesia –
Analgesia
Kebidanan

Anestesi
Manajemen
Nyeri

18 I Putu 29 Asisten S1 :Dokter,UNUD Anestesia -


Kurniyanta** Juni Ahli Sp :Spesialis Analgesia
1977 Anestesi,UNUD Bedah Anak

Anestesia
Ambulatory

Anestesia
Emergency

19 Cynthia Dewi 19 Asisten S1 :Dokter, Universitas Anestesia -


Sinardja** Sept Ahli Wijaya Kusuma Analgesia
1980 Sp :Spesialis Bedah Umum
Anestesi,UNUD
S2 :Management,UI Anestesia
Ambulatory
20 Pontisomaya 23 S1 :Dokter,UNUD Anestesia –
Parami** Maret Sp :Spesialis Analgesia
1981 Anestesi,UNUD Bedah Anak
S2 :Management,UI
Anestesia –

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 62
Analgesia
Bedah Umum

21 Kadek Agus S1 :Dokter,UNUD Anestesia -


Heryana Sp :Spesialis Analgesia
Putra** Anestesi,UNUD Bedah Anak

Anestesia -
Analgesia
Bedah Umum

AnestesiaEmer
gency

22 I Made Agus S1 :Dokter,UNUD Terapi Intensif


Kresna Sp :Spesialis
Sucandra** Anestesi,UNUD Anestesi
Kepala Leher

Anestesia –
Analgesia
Bedah Thoraks
Kardiovaskular

Anestesi
Ambulatory

23 Ida Bagus S1 :Dokter,UNUD Anestesia -


Krisna Jaya Sp :Spesialis Analgesia
Sutawan** Anestesi,UNPAD Bedah Saraf
S2 :Magister
Kesehatan,UNPAD Anestesi
Kepala Leher

Keterangan :
(1) NIDN = Nomor Induk Dosen Nasional
(2) Fotokopi ijazah agar disiapkan saat asesmen lapangan.

Tabel B. Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai
PS berdasarkan jenjang pendidikan.

No Jumlah Dosen Berdasarkan Jenjang


Jabatan Akademik Pendidikan
S-1 S-2/Sp S3/Sp.K
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Asisten Ahli - 4 3
2 Lektor Muda - 1 4
3 Lektor Madya - - 1
3 Lektor Utama - 1 4
4 Guru Besar - - 1
5 Tenaga Pengajar - 4 0

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 63
Jumlah - 10 13

Tabel C. Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai
PS berdasarkan profesi dan masa kerja.

No Kompetensi Bidang Jumlah

1 Sp <5th Anestesia - Analgesia Bedah 1


Saraf
2 Sp 5 – 10 th Anestesia - Analgesia Bedah -
Saraf
3 Sp> 10 th Anestesia – Analgesia Bedah 3
Saraf
4 Sp.K Anestesia – Analgesia Bedah 1
Saraf
5 Sp <5th Terapi Intensif 1
6 Sp 5 – 10 th Terapi Intensif -
7 Sp> 10 th Terapi Intensif -
8 Sp.K Terapi Intensif 6
9 Sp <5th Anestesia - AnalgesiaBedah 1
ThoraksKardiovaskular
10 Sp 5 – 10 th Anestesia - AnalgesiaBedah 2
ThoraksKardiovaskular
11 Sp> 10 th Anestesia - AnalgesiaBedah 2
ThoraksKardiovaskular
12 Sp.K Anestesia - AnalgesiaBedah 2
ThoraksKardiovaskular
13 Sp <5th Anestesia – Analgesia Bedah -
Anak
14 Sp 5 – 10 th Anestesia – Analgesia Bedah 3
Anak
15 Sp> 10 th Anestesia – Analgesia Bedah 2
Anak
16 Sp.K Anestesia – Analgesia Bedah -
Anak
17 Sp <5th Anestesia – Analgesia Bedah -
Umum
18 Sp 5 – 10 th Anestesia – Analgesia Bedah 5
Umum
19 Sp> 10 th Anestesia – Analgesia Bedah 2
Umum
20 Sp.K Anestesia – Analgesia Bedah -
Umum
21 Sp <5th Anestesia – Analgesia 1
Kebidanan
22 Sp 5 – 10 th Anestesia – Analgesia 1
Kebidanan
23 Sp> 10 th Anestesia – Analgesia 4
Kebidanan
24 Sp.K Anestesia – Analgesia 1
Kebidanan
25 Sp <5th Anestesia – Analgesia -
Regional

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 64
26 Sp 5 – 10 th Anestesia – Analgesia -
Regional
27 Sp> 10 th Anestesia – Analgesia 2
Regional
28 Sp.K Anestesia – Analgesia 4
Regional
29 Sp <5th Anestesi Manajemen Nyeri 1
30 Sp 5 – 10 th Anestesi Manajemen Nyeri 1
31 Sp> 10 th Anestesi Manajemen Nyeri 2
32 Sp.K Anestesi Manajemen Nyeri 2
33 Sp <5th Anestesia Ambulatory 1
34 Sp 5 – 10 th Anestesia Ambulatory 4
35 Sp> 10 th Anestesia Ambulatory -
36 Sp.K Anestesia Ambulatory -
37 Sp <5th Anestesia Emergency -
38 Sp 5 – 10 th Anestesia Emergency 7
39 Sp> 10 th Anestesia Emergency 3
40 Sp.K Anestesia Emergency 1
41 Sp <5th Anestesi Kepala Leher 3
42 Sp 5 – 10 th Anestesi Kepala Leher -
43 Sp> 10 th Anestesi Kepala Leher 1
44 Sp.K Anestesi Kepala Leher -

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 65
4.3.2 Aktivitas dosen di RS Pendidikan Utamadinyatakan dalam jam per tahun akademik terakhir.

Waktu dalam Jam untuk Kegiatan per Tahun


Pendidikan Pengabdian kepada
Manajemen
PS Masyarakat
No. Nama Dosen PS lain Pene- Jumlah Jam
PT litian
Sen- PT PT/RS PT/RS
lain PT/RS lain PT/RS lain
diri Sen- Sendiri Sendiri
diri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Made Wiryana*** 1036 0 0 334 130 0 0 0 1500
2 I Ketut Sinardja 606 0 0 299 216 0 86 0 1207
3 IB.Gde Sujana 769 0 0 145 108 0 32 0 1054
4 I Made Subagiartha 894 0 0 169 43 0 65 0 1301
5 I Gusti Putu Sukrana 830 0 0 144 173 0 86 0 1233
Sidemen
6 I Wayan Suranadi*** 766 0 0 312 88 0 45 0 1121
7 I Gede Budiarta 786 0 0 146 282 0 75 0 1289
8 I Putu Pramana 776 0 0 141 65 0 75 0 1057
Suarjaya
9 Tjok.Gde Agung 605 0 0 331 108 0 249 0 1293
Senapathi***
10 I Made Gede 933 0 0 133 152 0 65 0 1283
Widnyana
11 Putu Agus Surya Panji 711 0 0 62 108 0 260 0 1141
12 I Wayan 538 0 0 231 109 0 195 0 1073
Aryabiantara***
13 I Ketut Wibawa Nada 525 0 0 351 87 0 151 0 1114
14 Dewa Ayu Mas Shintya 690 0 0 274 144 0 59 0 1167
Dewi***
15 I Gusti Ngurah 552 0 0 278 212 0 116 0 1158
Mahaalit Aribawa***

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 66
16 I Gusti Agung Gede 663 0 0 81 146 0 218 0 1108
Utara Hartawan***
17 Tjahya Em 671 0 0 56 253 0 183 0 1163
18 dr. Putu Kurniyanta 596 0 0 188 149 0 192 0 1125
19 Cynthia Dewi Sinardja 651 0 0 97 184 0 211 0 1143
20 Pontisomaya Parami 686 0 0 204 163 0 88 0 1141
21 Kadek Agus Heryana 599 0 0 101 187 0 267 0 1154
Putra
22 I Made Agus Kresna 648 0 0 97 169 0 192 0 1106
Sucandra
23 Ida Bagus Krisna Jaya 702 0 0 127 204 0 75 0 1108
Sutawan
Jumlah 16.233 0 0 4.301 3.480 0 2.985 0 27037
Rata-rata 705,78 0 0 187 151,3 0 129,78 0 1175,52

4.3.3Aktivitas dosen di RS Pendidikan Utama dalam kegiatan pembelajaran

Tuliskan data aktivitas dosendalam pembelajarandalam satu tahun akademik terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.

Jumlah Jam Kegiatan


No. Nama Dosen Jenis Kegiatan
Direncanakan Dilaksanakan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Prof. Dr. dr. Made Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1500
Wiryana, SpAn, KIC , supervisor, journal
KAO reading, case
presentation

2 dr. I Ketut Sinardja. SpAn, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1207
KIC supervisor, journal
reading, case
presentation

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 67
3 dr. IB.Gde Sujana. SpAn, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1054
MSi supervisor, journal
reading, case
presentation

4 dr. I Made Subagiartha. Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1301
SpAn, KAKV, SH supervisor, journal
reading, case
presentation

5 dr. I Gusti Putu Sukrana Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1233
Sidemen, SpAn, KAR supervisor, journal
reading, case
presentation

6 Dr. dr. I Wayan Suranadi, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1121
SpAn, KIC supervisor, journal
reading, case
presentation

7 dr. I Gede Budiarta, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1289
SpAn, KMN supervisor, journal
reading, case
presentation

8 Dr. dr. I Putu Pramana Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1057
Suarjaya, SpAn, KMN, supervisor, journal
KNA, MKes reading, case
presentation

9 Dr. dr. Tjok.Gde Agung Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1293
Senapathi, SpAn, KAR supervisor, journal
reading, case
presentation

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 68
10 dr. I Made Gede Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1283
Widnyana, SpAn, KAR supervisor, journal
reading, case
presentation

11 dr. Putu Agus Surya Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1141
Panji, KIC supervisor, journal
reading, case
presentation

12 dr. I Wayan Aryabiantara, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1073
SpAn, KIC supervisor, journal
reading, case
presentation

13 dr. I Ketut Wibawa Nada, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1114
SpAn, KAKV supervisor, journal
reading, case
presentation

14 dr. Dewa Ayu Mas Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1167
Shintya Dewi, SpAn supervisor, journal
reading, case
presentation

15 dr. I Gusti Ngurah Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1158
Mahaalit Aribawa, SpAn, supervisor, journal 1152 jam 1108
KAR reading, case
presentation

16 dr. I Gusti Agung Gede Morning report, bedside teaching, clinical


Utara Hartawan, SpAn, supervisor, journal
MARS reading, case
presentation

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 69
17 dr. Tjahya EM, SpAn Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1163
supervisor, journal
reading, case
presentation

18 dr. Putu Kurniyanta, SpAn Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1125
supervisor, journal
reading, case
presentation

19 dr. Cynthia Dewi Sinardja, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1143
SpAn, MARS supervisor, journal
reading, case
presentation

20 dr. Pontisomaya Parami, Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1141
SpAn, MARS supervisor, journal
reading, case
presentation

21 dr.Kadek Agus Heryana Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1154
Putra, SpAn supervisor, journal
reading, case
presentation

22 dr. I Made Agus Kresna Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1106
Sucandra, SpAn supervisor, journal
reading, case
presentation

23 dr. Ida Bagus Krisna Jaya Morning report, bedside teaching, clinical 1152 jam 1108
Sutawan, SpAn, MKes supervisor, journal
reading, case
presentation

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 70
Jumlah A=26.496 jam B=27.037 jam

4.4 Dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit.


4.4.1 Data dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit.
Tabel A. Dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit yang bidang keahliannya.

Nama dosen
di RS NIDN(2)
Jabatan Pendidikan (S-1, S-2, S-3, Sp, Sp.K), Bidang
No. Pendidikan Tgl. Lahir
Akademik Bidang, dan Asal PT(2) Keahlian
Jumlah jam mengajar
Afiliasi dan
Satelit(1)
(1) (2) (3) (4) (5) S1 S2 S3 Sp Sp.K (7) (8)

Keterangan :
(1)Dosen yang telah memperoleh sertifikat dosen agar diberi tanda (***)
(2) NIDN = Nomor Induk Dosen Nasional
(3) Fotokopi ijazah agar disiapkan saat asesmen lapangan.

Nama dosen
di RS NIDN(2)
Jabatan Pendidikan (S-1, S-2, S-3, Sp, Sp.K), Rumah Sakit
No. Pendidikan Tgl. Lahir
Akademik Bidang, dan Asal PT(2) Afiliasi
Afiliasi dan
Satelit(1)
(1) (2) (3) (4) (5) S1 S2 S3 Sp Sp.K (7)

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 71
Tabel B. Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelityang bidang
Keahliannyaberdasarkan jenjang pendidikan.

No Jabatan Akademik S-2/Sp S-3/Sp.K

(1) (2) (3) (4)

Jumlah

Tabel C. Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelityang bidang


Keahliannyaberdasarkan profesi dan masa kerja.

No Kompetensi Bidang Jumlah


(1) (2) (3) (4)

4.4.2 Aktivitas dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit dinyatakan dalam jam per tahun
akademik terakhir.

Nama Waktu dalam Jam untuk Kegiatan per Tahun


Dosen di Pengabdian
RS Pendidikan Jumlah
No. kepada Manajemen
Pendidikan PS PS lain Pene- Jam
Masyarakat
Afiliasi dan Sen- PT Sen- PT lain litian
PT/RS PT/RS PT/RS PT/RS
Satelit diri diri Sendiri lain Sendiri lain
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Jumlah

Rata-rata

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 72
4.4.3 Aktivitas dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelitdalam kegiatan pembelajaran

Tuliskan data aktivitas dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelitdalam


pembelajarandalam satu tahun akademik terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.

Nama Jumlah Jam Kegiatan


Dosendi RS
No. Jenis Kegiatan
Pendidikan Afiliasi dan Direncanakan Dilaksanakan
Satelit
(1) (2) (3) (4) (5)

Jumlah

4.5. Upaya Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia dalam Tiga Tahun Terakhir

4.5.1 Kegiatan tenaga ahli/pakar/pembicara tamudari luar PT sendiri dalam alih teknologi.

No. Nama Tenaga Bidang Nama dan Judul


Waktu Pelaksanaan
Ahli/Pakar keahlian Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Prof. Carlo Seminar ’Ís it
Intensive Care
Alberto Volta relevant to use
MD Balanced Solution 26 April 2013
In The Clinical
Setting ?’
2 A.M Takdir Pain
Anesthesiologi
Musbah Management in
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Opioid Tolerance
Intensif
Patients
3 Agus Baratha Anesthesiologi
Fast Track
Suyasa dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Neuroanesthesia
Intensif
4 Novel Drug
Anesthesiologi Development and
Akhyar H.
dan Terapi Future KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Nasution
Intensif Technology in
Anesthesia
5 The Role of
April Anesthesiologi
Anesthesiologist
Poerwanto dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
in Emergency
Basoeki Intensif
Department
6 Anesthesiologi
Bambang Update in DIC
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Wahjuprajitno Management
Intensif
7 Regional
Anesthesiologi
Christijogo Anesthesia in
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
SW Obese Patient:
Intensif
Lost of Landmark

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 73
8 Anestesi dengan
Low Flow pada
Anesthesiologi
Dedi Fitri BPJS: Dapatkah
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Yadi Menurunkan
Intensif
Kebutuhan
Biaya?
9 The
Anesthesologist
Anesthesiologi
Djudjuk Role in The
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Basoeki Prevention of
Intensif
Surgical Site
Infection
10 Perioperative
Anesthesiologi
Gatut Dwidjo Management in
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Prijambodo Peripartum
Intensif
Cardiomyopathy
11 Anesthesiologist
Anesthesiologi
Practice in Urban
Himendra W dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Area: Group vs
Intensif
Individual
12 Perioperative
Transesophageal
Anesthesiologi
I Made Adi Echocardiography
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Parmana (TEE) for The
Intensif
Non Cardiac
Surgical Patients
13 Anesthesiologi Management of
I Wayan
dan Terapi Local Anesthetic KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Widana
Intensif Systemic Toxicity
14 Radiofrequency in
Anesthesiologi
I Wayan Knee
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Widana Osteoarthitic
Intensif
Patients
15 High Thoracic
I Gusti Anesthesiologi
and Cervical
Ngurah Rai dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Epidural
Artika Intensif
Anesthesia
16 Anesthesiologi Anesthesia in
Jefferson
dan Terapi Major Vascular KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Hidayat
Intensif Surgery
17 Anesthesiologi Anesthesia in
HU Kaswiyan
dan Terapi High Risk KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Adipradja
Intensif Pediatric Patients
18 Anesthesiologi Ethics in End of
Moh Sofyan
dan Terapi Life Care in KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Harahap
Intensif Elderly
19 Advanced Airway
Anesthesiologi
Moh Ramli Management in
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Ahmad Difficult Pediatric
Intensif
Patients
20 Anesthesiologi Pediatric
Nazaruddin
dan Terapi Traumatic Brain KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Umar
Intensif Injury

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 74
21 Prananda Anesthesiologi Direct Marker of
Surya dan Terapi End Organ KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Erlangga Intensif Perfusion
22 Chronic Pain:
I Putu Eka Anesthesiologi
Depression and
Widya dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Somatoform
Dharma Intensif
Disorder
23 Pain
Anesthesiologi
Sugeng Budi Management in
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Santosa Day Case
Intensif
Surgery
24 Regional
Anesthesiologi Anesthesia in
Sugeng Budi
dan Terapi Patient on KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Santosa
Intensif Anticoagulant
Medication
25 Anesthesiologi Major Obstetric
Susilo
dan Terapi Bleeding KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Chandra
Intensif Management
26 Anesthesiologi
Perioperative
Tatang Bisri dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Neuroprotection
Intensif
27 Update in
Preoperative
Anesthesiologi
Widya Istanto Cardiovascular
dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Nurcahyo Risk Assessment:
Intensif
Anesthesiologist
Perspective
28 Anesthesiologi
Sepsis in
Yusmein dan Terapi KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Obstetric
Intensif
29 Principle of
Anesthesiologi Medical
Zulkifli dan Terapi Consultation and KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Intensif Perioperative
Medicine
30 Anesthesiologi MAC and
Arif H M
dan Terapi Sedation Outside KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Marsaban
Intensif Operating Room
31 Anesthesiologi Target Controlled
Doddy
dan Terapi Inhalation KPPIA BALI 10-13 Juni 2015
Tafianto
Intensif Anesthesia
32 Prof. Andre
Van
Workshop Difficult
Zundert,MD, Airway
Airway 29 Februari 2016
PhD, FRCA, Management
Management
EDRA,
FANCA
33 Kuliah syok
Prof. Stephen Anestesi
hemoragik dalam 3 Maret 2016
Gatt Obstetri
kasus obstetrik

4.5.2 Peningkatan kemampuan dosen(termasuk dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan


Satelit)melalui program tugas belajar dalam bidang yang sesuai dengan bidang PS.
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 75
Jenjang Tahun Mulai
Nama Bidang Perguruan
No. Pendidikan Negara Pendidikan/Lama
Dosen Pendidikan Tinggi
Lanjut/Fellowship Fellowship
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Dr. Putu Sp2 Anestesi Universitas Indonesia 2015
Kurniyanta, Pediatri Airlangga
SpAn
2 Dr. Kadek Sp2 Anestesi Universitas Indonesia 2015
Agus Pediatri Airlangga
Heryana
Putra,
SpAn
3 Dr. Made Sp2 Intensif Care Universitas Indonesia 2014
Agus Padjajaran
Kresna
Sucandra,
SpAn
4. dr. IMG S3 Doktoral Universitas Indonesia 2015
Widnyana, Udayana
Sp. An,
MKes,
KAR
5. dr. IB Sp 2 Neuroanestesi Universitas Indonesia 2016
krisna Jaya Padjajaran
Sutawan,
Sp. An,
MKes

4.5.3 Kegiatan dosen(termasuk dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit) dalam


pertemuan ilmiah.

Nama Dosen di RS Bentuk Partisipasi dalam Penyajian Ilmiah


No.
Pendidikan Utama A B C D E F
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Prof. Dr. dr. Made 4 9 2
Wiryana, SpAn, KIC ,
KAO
2 dr. I Ketut Sinardja. 12 1
SpAn, KIC
3 dr. IB.Gde Sujana. SpAn, 1
MSi
4 dr. I Made Subagiartha. 1
SpAn, KAKV, SH
5 dr. I Gusti Putu Sukrana 1
Sidemen, SpAn, KAR
6 Dr. dr. I Wayan Suranadi,
SpAn, KIC
7 dr. I Gede Budiarta, 3
SpAn, KMN
8 Dr. dr. I Putu Pramana 5 22 4 3
Suarjaya, SpAn, KMN,
KNA, MKes

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 76
9 Dr. dr. Tjok.Gde Agung 2 6 7 5
Senapathi, SpAn, KAR
10 dr. I Made Gede 5
Widnyana, SpAn, KAR
11 dr. Putu Agus Surya 5
Panji, KIC

12 dr. I Wayan Aryabiantara, 2 4


SpAn, KIC
13 dr. I Ketut Wibawa Nada, 3
SpAn, KAKV
14 dr. Dewa Ayu Mas
Shintya Dewi, SpAn
15 dr. I Gusti Ngurah 1 2 1
Mahaalit Aribawa, SpAn,
KAR
16 dr. I Gusti Agung Gede 12
Utara Hartawan, SpAn,
MARS
17 dr. Tjahya EM, SpAn
18 dr. Putu Kurniyanta, 1 3 7 3
SpAn
19 dr. Cynthia Dewi
Sinardja, SpAn, MARS
20 dr. Pontisomaya Parami, 1
SpAn, MARS
21 dr.Kadek Agus Heryana 2
Putra, SpAn
22 dr. I Made Agus Kresna
Sucandra, SpAn
23 dr. Ida Bagus Krisna Jaya 4 1
Sutawan, SpAn, MKes
Total NA=12 NB=45 NC=72 ND=0 NE=16 NF=0
Keterangan:
A. Pembicara tamu (invited speaker) pada pertemuan ilmiah Dokter Spesialis
Anestesiologi Dan Terapi Intensif internasional
B. Pembicara tamu (invited speaker) pada pertemuan ilmiah Ilmu Dokter Spesialis
Anestesiologi Dan Terapi Intensif .
C. Penyaji makalah (free paper/poster presentation) pada pertemuan Dokter Spesialis
Anestesiologi Dan Terapi Intensif .
D. Penyaji makalah pada pertemuan ilmiah Dokter Spesialis Anestesiologi Dan Terapi
Intensif nasional
E. Penyaji makalah pada pertemuan ilmiah kedokteran non Dokter Spesialis
Anestesiologi Dan Terapi Intensif .
F. Penyaji makalah pada seminar populer tentang kesehatan Dokter Spesialis
Anestesiologi Dan Terapi Intensif .

4.5.4 Media publikasi karya ilmiah dosen (termasuk dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan
Satelit).

Nama Dosen di RS Jenis Media Publikasi


No.
Pendidikan Utama A B C D E F
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 77
1 Prof. Dr. dr. Made 2 2 2 0 0 0
Wiryana, SpAn, KIC ,
KAO
2 dr. I Ketut Sinardja. 1 7 4 0 0 0
SpAn, KIC
3 dr. IB.Gde Sujana. SpAn, 0 1 2 0 0 0
MSi
4 dr. I Made Subagiartha. 0 2 1 0 0 0
SpAn, KAKV, SH
5 dr. I Gusti Putu Sukrana 0 0 1 0 0 0
Sidemen, SpAn, KAR
6 Dr. dr. I Wayan Suranadi, 0 2 1 0 0 0
SpAn, KIC
7 dr. I Gede Budiarta, 0 5 0 0 0 0
SpAn, KMN
8 Dr. dr. I Putu Pramana 0 2 2 0 0 0
Suarjaya, SpAn, KMN,
KNA, MKes
9 Dr. dr. Tjok.Gde Agung 2 4 1 0 0 0
Senapathi, SpAn, KAR
10 dr. I Made Gede 1 4 6 0 0 0
Widnyana, SpAn, KAR
11 dr. Putu Agus Surya 1 5 0 0 0 0
Panji, KIC
12 dr. I Wayan Aryabiantara, 1 4 1 0 0 0
SpAn, KIC
13 dr. I Ketut Wibawa Nada, 0 3 1 0 0 0
SpAn, KAKV
14 dr. Dewa Ayu Mas 0 0 0 0 0 0
Shintya Dewi, SpAn
15 dr. I Gusti Ngurah 0 3 1 0 0 0
Mahaalit Aribawa, SpAn,
KAR
16 dr. I Gusti Agung Gede 0 3 1 0 0 0
Utara Hartawan, SpAn,
MARS
17 dr. Tjahya EM, SpAn 0 0 0 0 0 0
18 dr. Putu Kurniyanta, 0 6 1 0 0 0
SpAn
19 dr. Cynthia Dewi 0 0 0 0 0 0
Sinardja, SpAn, MARS
20 dr. Pontisomaya Parami, 0 0 0 0 0 0
SpAn, MARS
21 dr.Kadek Agus Heryana 0 1 1 0 0 0
Putra, SpAn
22 dr. I Made Agus Kresna 0 0 0 0 0 0
Sucandra, SpAn
23 dr. Ida Bagus Krisna Jaya 0 2 0 0 0 0
Sutawan, SpAn, MKes
Total NA= 8 NB= 56 NC= 26 ND= 0 NE= 0 NF= 0
Keterangan:
A. Jurnal internasional
B. Buku teks ISBN
C. Jurnal nasional terakreditasi
D. Jurnal nasionaltidak terakreditasi
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 78
E. Dokumentasi pada perpustakaan lokal
F. Majalah populer/ surat kabar

4.5.5Sebutkan keikutsertaan dosen (termasuk dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit)


dalam organisasi keilmuan atau organisasi profesi tingkat nasional dan internasional.

Nama Organisasi Keilmuan atau


No. Nama Dosen Kurun Waktu
Organisasi Profesi
(1) (2) (3) (4)
1 Prof. Dr. dr. Made IDI, PERDATIN, PERDICI, 1980 -
Wiryana, SpAn, KIC , KAO ESPEN sekarang
2 dr. I Ketut Sinardja. SpAn, IDI, PERDATIN, PERDICI, 1982 –
KIC ESPEN sekarang
3 dr. IB.Gde Sujana. SpAn, IDI, PERDATIN, ESPEN 1983 –
MSi sekarang
4 dr. I Made Subagiartha. IDI, PERDATIN, ESPEN 1988 –
SpAn, KAKV, SH sekarang
5 dr. I Gusti Putu Sukrana IDI, PERDATIN, ESPEN 1988 –
Sidemen, SpAn, KAR sekarang
6 Dr. dr. I Wayan Suranadi, IDI, PERDATIN, PERDICI, 1991 –
SpAn, KIC ESPEN sekarang
7 dr. I Gede Budiarta, SpAn, IDI, PERDATIN, ESPEN 1989 –
KMN sekarang
8 Dr. dr. I Putu Pramana IDI, PERDATIN, ESPEN 1995 –
Suarjaya, SpAn, KMN, sekarang
KNA, MKes
9 Dr. dr. Tjok.Gde Agung IDI, PERDATIN, ASA, ESPEN 1997 –
Senapathi, SpAn, KAR sekarang
10 dr. I Made Gede IDI, PERDATIN, SAFE-T, 1997 –
Widnyana, SpAn, KAR ESPEN sekarang
11 dr. Putu Agus Surya Panji, IDI, PERDATIN, PERDICI, 2001 –
KIC Society of Critical Care sekarang
Medicine, ESPEN
12 dr. I Wayan Aryabiantara, IDI, PERDATIN, PERDICI, 2001 –
SpAn, KIC ESPEN sekarang
13 dr. I Ketut Wibawa Nada, IDI, PERDATIN, ESPEN 2003 –
SpAn, KAKV sekarang
14 dr. Dewa Ayu Mas Shintya IDI, PERDATIN, ESPEN 2000 –
Dewi, SpAn sekarang
15 dr. I Gusti Ngurah Mahaalit IDI, PERDATIN, IASP, ASRA, 2001 –
Aribawa, SpAn, KAR ESPEN, SAFE-T sekarang
16 dr. I Gusti Agung Gede IDI, PERDATIN, SAFE-T, 2004 –
Utara Hartawan, SpAn, ESPEN sekarang
MARS
17 dr. Tjahya EM, SpAn IDI, PERDATIN, ESPEN 1998 –
sekarang
18 dr. Putu Kurniyanta, SpAn IDI, PERDATIN, ESPEN 2012 –
sekarang
19 dr. Cynthia Dewi Sinardja, IDI, PERDATIN, ESPEN 2005 –
SpAn, MARS sekarang
20 dr. Pontisomaya Parami, IDI, PERDATIN, ESPEN 2004 –
SpAn, MARS sekarang
21 dr.Kadek Agus Heryana IDI, PERDATIN, ESPEN 2005 –
Putra, SpAn sekarang
22 dr. I Made Agus Kresna IDI, PERDATIN 2006 –
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 79
Sucandra, SpAn sekarang
23 dr. Ida Bagus Krisna Jaya IDI, PERDATIN, ESPEN, SAFE- 2006 –
Sutawan, SpAn, MKes T sekarang

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 80
STANDAR 5
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

5.1 Kurikulum

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, bahan kajian, bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian hasil belajar
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan
tinggi.

Kurikulum seharusnyamemuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam


kompetensi utama, pendukung dan lainnyayang mendukung tercapainya tujuan,
terlaksananya misi, dan terwujudnya visiprogram Pendidikan. Kurikulummemuatmata
kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan
keleluasaan pada peserta didik untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian
sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus,
rencana pembelajaran dan evaluasi.
Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan
kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills
danketerampilan kepribadian dan perilaku (soft skills)yangdapat diterapkan dalam berbagai
situasi dan kondisi.

5.1.1 Kompetensi

Uraikan secara ringkas kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya yang merupakan
kekhususan atau keunggulan program Pendidikan.

Standar kompetensi Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 (PPDS-1)


Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mengacu
pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 37 Tahun 2015 dan Peraturan
Konsil tentang Peraturan Kedokteran Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 tentang
Standar Kompetensi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Berdasarkan standar tersebut, kompetensi Dokter Spesialis Anestesiologi dan
Reanimasi dibagi menjadi 3 (tiga) ranah pendidikan, yaitu sikap (afektif),
pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Standar kompetensi
tersebut disusun berdasarkan 5 (lima) domain utama, yaitu:
1. Ilmu Kedokteran Perioperatif,
2. Ilmu Anestesia,
3. Penatalaksanaan Nyeri,
4. Kedokteran Gawat Darurat (Emergensi) dan Terapi Intensif, dan
5. Ilmiah dan Penelitian
Ketiga ranah pendidikan tersebut dijabarkan menjadi 7 (tujuh) area yang disusun
dengan urutan sebagai berikut:
1. Area Etika Profesionalisme dan Patient Safety; kompetensi untuk selalu
berperilaku profesional dalam praktik kedokteran yang mendukung kebijakan
kesehatan, bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek
medikolegal dalam praktik kedokteran dan menerapkan program patient safety,
Rincian Komponen Area Kompetensi:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius.
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika.

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 81
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa.
d. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang Anestesiologi
dan Terapi Intensif secara mandiri.
e. Disiplin dan tanggung jawab, Ketaatan pengisian dokumen medik, Ketaatan
tugas yang diberikan, dan Ketaatan melaksanakan pedoman penggunaan obat
dan alat.
f. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
g. Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety.
h. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.
i. Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesi Anestesiologi dan
Terapi Intesif sesuai dengan kode etik kedokteran Indonesia.

2. Area Mawas diri, Pengembangan diri dan Penelitian; kompetensi dalam


melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan
keterbatasan terutama dalam bidang Anestesiologi dan Reanimasi mengatasi
masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat
mempengaruhi kemampuan profesinya, belajar sepanjang hayat, serta
merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara
berkesinambungan.
Rincian Komponen Area Kompetensi :
a. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
b. Mampu menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya disusun dalam
bentuk publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi nasional dan
internasional, atau menghasilkan karya desain yang spesifik beserta
deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi
yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat nasional dan internasional.
c. Mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya
inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan kemaslahatan
manusia, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi,
kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media.
d. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan
yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaan profesinya baik oleh dirinya
sendiri, sejawat, atau sistem institusinya.
e. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang Anestesiologi dan
Terapi Intensif yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif di
tingkat nasional, regional, dan internasional.
f. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program
strategis organisasi.
g. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan
menemukan kembali data serta informasi untuk keperluan pengembangan
hasil kerja profesinya.
h. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang
berada di bawah tanggungjawabnya.

3. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Anestesiologi dan Reanimasi;


kompetensi untuk mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian
masalah kesehatan secara ilmiah dan profesional menurut ilmu
kedokteran/kesehatan mutakhir untuk memberikan hasil yang optimal,
Rincian Komponen Area Kompetensi :
a. Mampu membuat keputusan yang independen berdasarkan pemikiran logis,
kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
b. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 82
c. Mampu memberikan dan menerapkan ilmu kedokteran perioperatif, yang
meliputi permasalahan kesehatan umum terkait dengan proses pre, intra dan
post operatif;
d. Mampu memberikan dan menerapkan ilmu anestesi, yang meliputi
pengetahuan anatomi, fisiologi, farmakologi dan patofisiologi terkait dengan
proses anestesi;
e. Mampu memberikan dan menerapkan penanganan nyeri paripurna, yang
meliputi penanganan nyeri akut, kronis dan paliatif, serta penanganan nyeri
intervensi maupun non-intervensi;
f. Mampu memberikan dan menerapkan ilmu kedokteran emergency dan Terapi
Intensif.

4. Area Keterampilan Klinis; kompetensi dalam melakukan prosedur dengan tepat


dan efektif sesuai dengan fasilitas dan kondisi pasien, untuk mengatasi
masalah kesehatan dan promosi kesehatan di bidang Anestesiologi dan
Reanimasi,
Rincian Komponen Area Kompetensi :
a. Mampu memberikan pelayanan anestesi paripurna;
b. Mampu memberikan pelayanan kedokteran perioperatif yang meliputi
keterampilan menangani permasalahan kesehatan umum terkait dengan
proses pre, intra dan post operatif;
c. Mampu memberikan pelayanan bantuan hidup paripurna atau lanjutan dalam
kegawatdaruratan (emergency);
d. Mampu memberikan pelayanan Terapi Intensif;
e. Mampu memberikan pelayanan nyeri paripurna.

5. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan; kompetensi untuk mengelola masalah


kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif,
holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif serta menggunakan
bukti ilmiah dalam konteks pelayanan kesehatan terutama di bidang
Anestesiologi dan Reanimasi,
Rincian Komponen Area Kompetensi:
a. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
b. Mengelola masalah kesehatan khususnya yang berkaitan dengan bidang
Anestesiologi dan Terapi Intensif pada pasien sebagai individu yang utuh,
bagian dari keluarga dan masyarakat;
c. Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan Anestesiologi dan Terapi Intensif
atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang kesehatan.

6. Area Komunikasi Efektif dan Kemampuan Kerja Sama; kompetensi dalam


melakukan komunikasi dan hubungan antar manusia yang menghasilkan
pertukaran informasi secara efektif dan kerja sama yang baik dengan pasien
dan keluarganya, sejawat dan masyarakat serta profesi lain, dan
Rincian Komponen area kompetensi :
a. Menciptakan dan mempertahankan Komunikasi terhadap kolega,
pasien/keluarga, paramedis dan staf pengajar yang dilakukan dengan Jujur,
Terbuka, dan Bersikap baik;
b. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
c. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada
bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif, maupun masalah yang lebih luas dari
bidangnya;
d. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang tidak
sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks yang terkait
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 83
dengan bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif;
e. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat
profesi kedokteran dan kliennya.

7. Area Pengelolaan Informasi; kompetensi dalam mengakses, mengelola, menilai


secara kritis kesahihan dan kemampuan menerapkan informasi untuk
menjelaskan dan menyelesaikan masaah, atau mengambil keputusan yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan terjadap pasien khususnya dalam
bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Rincian Komponen Area Kompetensi :
a. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu
menegakkan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi
kesehatan, serta pemantauan status kesehatan pasien;
b. Menerapkan metode riset dan statistik untuk menilai kesahihan informasi
ilmiah;
c. Memanfaatkan, mengevaluasi dan menganalisis semua informasi terkait
dengan penegakkan diagnosis yang akurat dan terapi yang sesuai dengan
kondisi penyakit pasien;
d. Memanfaatkan media informasi terkini untuk mendapatkan informasi yang
berkualitas bagi penegakkan diagnosis terhadap pasien;
e. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi;
f. Memanfaatkan informasi kesehatan diantaranya dengan menganalisis arsip
yang tersedia, membuat dan menggunakan rekam medis untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan dalam bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif.

Sesuai dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 38 Tahun 2015,


dirumuskan capaian pembelajaran pendidikan spesialis-1 sesuai dengan ketiga
ranah kompetensi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi, yang dirinci
sebagai berikut:
i. Rumusan Sikap
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika;
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan
Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan
bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang
Anestesiologi dan Reanimasi secara mandiri;

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 84
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan;
11. Etika profesionalisme Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi
yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat yang mempunyai
kemampuan yang baik dalam sikap terhadap penderita, sikap terhadap
staf pendidik dan kolega, sikap terhadap paramedis dan non-paramedis,
disiplin dan tanggung jawab, ketaatan pengisian dokumen medik,
ketaatan menjalankan tugas yang diberikan, dan ketaatan
melaksanakan pedoman penggunaan obat dan alat;
12. Komunikasi terhadap kolega, pasien dan keluarganya, paramedis dan
staf pengajar yang dilakukan dengan jujur, terbuka dan bersikap baik;
13. Kerjasama yang baik antara kolega, dokter, perawat, karyawan
kesehatan, pasien dan keluarga pasien dan bisa bekerjasama dalam
bentuk tim secara harmonis untuk pelayanan secara optimal; dan
14. Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety antara lain: IPSG 1-6
(Identifikas, cuci tangan, time out, komunikasi efektif, pencegahan
infeksi, dan pemberian obat)

ii. Rumusan Pengetahuan Umum


a. Ilmu Kedokteran Dasar
1. Memahami fisiologi fungsi tubuh dalam keadaan normal, hubungan
antara fungsi tersebut dengan perubahan fungsi yang dapat timbul
dalam praktek anestesi, utamanya fisiologi nyeri, respirasi, sirkulasi,
susunan saraf pusat dan perifer, hemostasis, neuromuscular junction,
ginjal, metabolik, dan endokrin;
2. Memahami farmakologi, yang meliputi prinsip-prinsip farmakologi
umum, farmakokinetika dan farmakodinamika obat-obat anestesia,
analgesia, sedatif (depresan dan stimulan susunan saraf pusat),
pelumpuh otot, obat-obat emergensi, dan obat pendukung yang lain;
3. Memahami prinsip sifat-sifat fisika dan kimia dalam aplikasi
Anestesiologi dan Reanimasi;
4. Memahami teori dasar-dasar keseimbangan cairan, elektrolit, dan
asam-basa tubuh;
5. Mampu menjelaskan aplikasi ilmu kedokteran dasar di bidang
Anestesiologi dan Reanimasi.

b. Ilmu Kedokteran Klinis Spesialis Dasar Bidang Anestesiologi dan


Reanimasi
Pengetahuan
1. Mampu memahami prinsip kerja alat atau mesin anestesia, demikian
pula alat-alat monitor invasif dan non-invasif, EKG, pulse oxymetri,
kapnograf, stimulator saraf, BIS, USG, x-ray imaging, C-arm;
2. Mampu memahami/menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium, foto
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 85
toraks, scan kepala, EKG, ekokardiografi, dan lain-lain yang diperlukan;
3. Mampu memahami cara mengatur posisi pasien yang mapan sleama
operasi dan mengetahui akibat buruknya;
4. Memahami kelaikan mesin anestesia dan ventilator serta peralatan
pendukung lainnya;
5. Mengetahui pengetahuan tentang patofisiologi penyakit/komorbid yang
menyertai kondisi pasien dan dihubungkan dengan tindakan anestesia;
6. Memahami fisiologi dan patofisiologi penyakit dan komorbid pasien
pediatri dan neonatus;
7. Memahami teori anestesia pada bedah, baik pasien dewasa maupun
anak;
8. Memahami teori anestesia regional yang meliputi saraf-saraf tepi,
subarakhnoid dan epidural;
9. Memahami teori premedikasi, induksi, pemeliharaan anestesia dan
pengelolaan pasca anestesia/bedah;
10. Memahami problema kekhususan anestesia pada bedah umum, bedah
THT, bedah mata, serta bedah obstetri dan ginekologi;
11. Memahami tanda-tanda penyulit anestesia serta mampu dengan cepat
mengatasi problem tersebut;
12. Memahami secara dini keadaan darurat yang mengancam nyawa, baik
pada waktu induksi, selama, maupun pasca anestesia, dan dalam
keadaan kritis serta mengetahui cara-cara mengatasinya;
13. Memahami teori tindakan resusitasi jantung paru otak (RJPO);
14. Memahami pengelolaan pasien trauma dalam kegawatan yang
mengancam nyawa dan/atau cacat;
15. Memahami teori nyeri akut dan nyeri kronis.

Keterampilan
1. Mampu melakukan penilaian kondisi pasien pre-operatif;
2. Mampu mengoptimalkan kondisi pasien sebelum operasi;
3. Mampu melakukan teknik dan interpretasi pemantauan fungsi-fungsi
vital, EKG, oksimetri pulsa, kapnografi, monitor neuromuskular;
4. Mampu mengoperasikan meja anestesi;
5. Mampu mengoperasikan berbagai mesin anestesi;
6. Mampu melakukan beberapa teknik induksi anestesia inhalasi,
intravena, per rektal;
7. Mampu menggunakan sungkup muka, sungkup laring, intubasi trakeal,
serta melakukan pemeliharaan anestesi dengan aman;
8. Mampu mengelola jalan nafas dengan cara-cara seperti di atas;
9. Mampu memberikan ventilasi bantu dan ventilasi kendali manual;
10. Mampu melakukan ekstubasi dan pengawasan masalah-masalah dan
komplikasi pasca ekstubasi dan pasca anestesia;
11. Mampu melakukan teknik anestesia/analgesia spinal, epidural dan blok

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 86
saraf tepi serta mampu mengatasi komplikasi akut yang mungkin terjadi;
12. Mampu melakukan resusitasi jantung paru otak (RJPO), bantuan hidup
dasar, dan bantuan hidup lanjut;
13. Mampu mengelola pasien dalam keadaan kedaruratan yang
mengancam nyawa dan/atau cacat;
14. Mampu mengelola pasien pasca-anestesia, baik di ruang pulih (Post
Anesthesia Care Unit/PACU) maupun di Ruang Terapi Intensif;
15. Mampu memberikan anestesi pada bedah digestif;
16. Mampu memberikan anestesi pada bedah ortopedi;
17. Mampu memberikan anestesi pada trauma;
18. Mampu memberikan anestesi pada bedah plastik;
19. Mampu memberikan anestesi pada bedah onkologi;
20. Mampu memberikan anestesi pada bedah mata;
21. Mampu memberikan anestesi pada bedah THT dan bedah mulut;
22. Mampu memberikan anestesi pada bedah urologi;
23. Mampu memberikan anestesi pada bedah pediatri;
24. Mampu memberikan anestesi pada bedah geriatri;
25. Mampu melakukan anestesia rawat jalan;
26. Mampu melakukan anestesia di luar kamar bedah.

c. Ilmu Kedokteran Klinis Spesialis Lanjut Bidang Anestesiologi dan


Terapi Intensif
Pengetahuan
1. Memahami problema dan teknik anestesia bedah otak, bedah jantung,
bedah paru, dan bedah transplan;
2. Memahami teori critical care pada kasus-kasus di Ruang Terapi Intensif;
3. Memahami cara melakukan prosedur klinik serta penggunaannya,
tindakan invasif seperti pemasangan kateter vena sentral, kateter intra
arterial, kateter Swan Ganz, krikotirotomi, pungsi pleura pada
pneumotoraks, dan lain-lain;
4. Menguasai prinsip-prinsip penting pengelolaan pasien kritis;
5. Memahami cara mengelola unit Ruang Terapi Intensif;
6. Memahami sistem penanganan bencana.

Keterampilan
1. Mampu menilai pasien Ruang Terapi Intensif, baik pasca bedah dan
bukan pasca bedah, serta melakukan tindakan awal terhadap keadaan
yang mengancam nyawa pasien;
2. Mampu memberikan anestesia pada bedah saraf;
3. Mampu melakukan asistensi pada anestesia bedah jantung terbuka;
4. Mampu memberikan anestesia bedah paru, vaskular, jantung tertutup;

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 87
5. Mampu memberikan anestesia pada penyakit khusus;
6. Mampu melakukan intubasi sulit
7. Mampu mengelola pasien PACU / RR dan Ruang Terapi Intensif;
8. Mampu melakukan tindakan invasif: pemasangan vena sentral, intra-
arterial, krikotirotomi, punksi intrapleura;
9. Mampu menjawab konsultasi dalam bidang anestesia, kasus Terapi
Intensif, dan manajemen nyeri;
10. Mampu melakukan dan mengkoordinasi penanganan bencana.

d. Pengelolaan Terapi Intensif


Pengetahuan
1. Memahami prinsip-prinsip umum kedokteran gawat darurat dan terapi
intensif (emergency and critical care medicine), RJPO yang meliputi
Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support), Bantuan Hidup Lanjut
(Advanced Life Support), dan Bantuan Hidup Jangka Panjang
(Prolonged Life Support);
2. Mampu menjelaskan indikasi masuk dan keluar Ruamg Terapi Intensif;
3. Mampu menjelaskan indikasi dan pengelolaan prosedur invasif, seperti
pemasangan kateter vena sentral, kateter Swan-Ganz, kateter intra-
arterial, Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT),
perikardiosentesis, trakeostomi;
4. Mampu menjelaskan pengelolaan jalan nafas dan bantuan nafas
dengan/tanpa ventilasi mekanik;
5. Mengenal tanda dan gejala yang mengancam nyawa pasien akibat
gangguan pernafasan, kardiovaskular, susunan saraf pusat, gangguan
keseimbangan cairan, asam basa dan elektrolit, infeksi berat, gangguan
hemostasis, krisis metabolik dan endokrin, gangguan fungsi ginjal dan
hepar;
6. Mampu menjelaskan pengelolaan nutrisi, sedasi, analgesia, dan
termoregulasi pasien kritis;
7. Mampu menentukan mati klasik dan mati batang otak;
8. Mampu menjelaskan penanganan akhir kehidupan: mengakhiri dan
menunda bantuan hidup (withdrawing dan with-holding life support).

Keterampilan
Menguasai keterampilan dalam prosedur klinik, baik untuk pemantauan,
diagnosis, maupun terapi:
1. Pemasangan kateter vena sentral, intra arterial;
2. Menanggulangi keadaan yang mengancam nyawa pasien akibat
gangguan pernafasan, kardiovaskular, susunan saraf pusat, gangguan
keseimbangan cairan, asam basa dan elektrolit, infeksi berat, gangguan
hemostasis, krisis metabolik dan endokrin, gangguan fungsi ginjal dan
hepar;
3. Mampu mengelola nutrisi, sedasi, analgesia dan termoregulasi pasien

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 88
kritis;
4. Melakukan konsultasi pada disiplin ilmu kedokteran lain pada saat yang
tepat;
5. Melakukan jawaban atas konsultasi pasien-pasien dari ruang perawatan
atau rumah sakit lain yang akan dirawat di Ruang Terapi Intensif;
6. Melakukan komunikasi dengan sejawat dari beberapa disiplin terkait
sebagai anggota tim;
7. Melakukan bimbingan kepada peserta program atau peserta didik lain,
mahasiswa kedokteran maupun perawat;
8. Mampu menanggulangi dan mengelola pasien dewasa di Ruang Terapi
Intensif.

iii. Rumusan Keterampilan


a. Rumusan Keterampilan Umum
Lulusan PPDS-1 wajib memiliki keterampilan umum sebagai berikut:
1. Mampu bekerja di bidang Anestesiologi dan Reanimasi serta memiliki
kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi
profesi yang berlaku secara nasional/internasional;
2. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan
pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
kreatif, dan komprehensif;
3. Mampu menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya
disusun dalam bentuk publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang
terakreditasi nasional/internasional, atau menghasilkan karya desain
yang spesifik beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah
desain dan kode etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada
tingkat nasional dan internasional;
4. Mampu mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau
karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi,
kewirausahaan, dan kemashalatan manusia yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum
melalui berbagai bentuk media;
5. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan
keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaan profesinya, baik
oleh dirinya sendiri, sejawat, atau sistem institusinya;
6. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang
Anestesiologi dan Reanimasi yang khusus melalui pelatihan dan
pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang
Anestesiologi dan Reanimasi di tingkat nasional, regional, dan
internasional;
7. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan
program strategis organisasi;
8. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah, baik
dalam bidang Anestesiologi dan Reanimasi, maupun masalah yang
lebih luas dari bidangnya;

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 89
9. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang
tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang
kompleks yang terkait dengan bidang Anestesiologi dan Reanimasi;
10. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan
masyarakat profesi kedokteran dan kliennya;
11. Mampu bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang profesi
Anestesiologi dan Reanimasi sesuai kode etik kedokteran Indonesia;
12. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim
yang berada di bawah tanggung jawabnya;
13. Mampu berkontribusi dalma evaluasi atau pengembangan kebijakan
nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan Anestesiologi dan
Reanimasi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang
kesehatan;
14. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan,
dan menemukan kembali data serta informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja profesinya.
b. Rumusan Keterampilan Anestesiologi dan Reanimasi
1. Memberikan pelayanan anestesi paripurna sesuai Standar Operasional
Prosedur, etik, dan hukum kedokteran;
2. Mampu memberikan pelayanan bantuan hidup paripurna atau lanjutan
dalam kegawatdaruratan sesuai Standar Operasional Prosedur, etik,
dan hukum kedokteran;
3. Memberikan pelayanan terapi intensif paripurna sesuai Standar
Prosedur Operasional, etik, dan hukum kedokteran;
4. Memberikan pelayanan manajemen nyeri paripurna sesuai Standar
Prosedur Operasional, etik, dan hukum kedokteran;
5. Menghasilkan karya ilmiah yang sesuai dengan kaidah ilmiah nasional
dan internasional.
Penilaian atas capaian rumusan pembelajaran dilakukan melalui capaian
kompetensi, yaitu capaian jumlah kasus minimal yang pernah ditangani atau
dikerjakan selama masa pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi
Intensif, baik yang dikerjakan secara mandiri atau di bawah supervisi/bimbingan
sesuai dengan level kompetensi yang ditentukan dalam Standar Kompetensi KATI.
Level kompetensi adalah tingkat kemampuan yang harus dicapai, yang terbagi
menjadi 4 tingkat kemampuan yaitu:

- Tingkat Kemampuan 1 (Knows): mengetahui dan mampu menjelaskan suatu


keterampilan klinis atau gambaran klinik penyakit, dan mampu menguasai
pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan psikososial keterampilan
tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan keluargnya,
sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang
mungkin timbul;

- Tingkat Kemampuan 2 (Knows how): pernah melihat atau pernah


didemonstrasikan suatu keterampilan klinis, menguasai pengetahuan teoritis
dari keterampilan ini dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 90
solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan
tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien;

- Tingkat Kemampuan 3 (Shows): pernah melakukan atau pernah menerapkan


di bawah supervisi pada alat peraga dan/atau pasien suatu keterampilan klinis,
menguasai pengetahuan teori dasar dan ilmiah dari keterampilan tersebut
termasuk latar belakang dan dampak klinis dan psikososial.

Tingkat Kemampuan 4 (Does): mampu melakukan secara mandiri, yaitu dapat


mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas serta
memperlihatkan keterampilannya dengan cara menguasai seluruh teori, prinsip,
indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi.

Tingkat Capaian Kompetensi


Kompetensi
1 2 3 4
KOMPETENSI UMUM

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 91
Etika Profesionalisme
Etika profesionalisme peserta didik
Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah
untuk menjadi Dokter Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif yang baik
dan bermanfaat bagi masyarakat yang
mempunyai kemampuan yang baik:
1. Sikap terhadap penderita
2. Sikap terhadap staf pendidik dan kolega 70 –
< 60 60 – 69 > 80
79
3. Sikap terhadap paramedis dan non-
paramedis
4. Disiplin dan tanggung jawab
5. Ketaatan pengisian dokumen medik
6. Ketaatan tugas yang diberikan
7. Ketaatan melaksanakan pedoman
penggunaan obat dan alat

Tingkat Capaian Kompetensi


Kompetensi
1 2 3 4
Komunikasi Efektif
Komunikasi terhadap kolega, pasien / 70 –
keluarga, paramedis, dan staf pengajar < 60 60 – 69 > 80
79
yang dilakukan dengan jujur, terbuka, dan
bersikap baik
Kemampuan Kerja Sama
1. Kerja sama yang baik antara kolega,
dokter, perawat, karyawan kesehatan,
70 –
pasien dan keluarga pasien < 60 60 – 69 > 80
79
2. Bisa bekerja sama dalam bentuk tim
secara harmonis untuk pelayanan
secara optimal
Patient Safety
Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety 70 –
IPSG 1-6: Identifikasi, cuci tangan, Time < 60 60 – 69 > 80
79
Out, komunikasi efektif, pencegahan infeksi,
pemberian obat

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 92
KOMPETENSI DASAR Pencapaian Tingkat Kompetensi
Kompetensi
(jumlah Kasus)
Jumlah semua tindakan 1015
anestesi untuk bedah elektif dan
darurat
Anestesi Bedah Elektif 860 1 2 3 4
Anestesi Bedah Darurat 155 1 2 3 4
1015
Anestesi Umum 835 1 2 3 4
Anestesi / Analgesia Regional 180
Teknik Anestesi / Analgesia 90 1 2 3 4
Subarakhnoid
Teknik Anestesi / Analgesia 50 1 2 3 4
Epidural
Teknik Anestesi / Analgesia 15 180 1 2 3 4
Blok Saraf Tepi Basic
Teknik Anestesi / Analgesia 5 1 2 3 4
Kaudal
Teknik Anestesi / Analgesia 20 1 2 3 4
Blok Saraf Tepi intermediate
Anestesi Bedah Umum 620
Digestif 150 1 2 3 4

THT dan Bedah Mulut 50 1 2 3 4


Mata 20 1 2 3 4
Urologi 25 1 2 3 4
Ortopedi 100 1 2 3 4
Plastik 15 1 2 3 4
Onkologi 25 620 1 2 3 4
Minimal Invasif 5 1 2 3 4
Anestesi / Analgesia Rawat 30 1 2 3 4
Jalan
Anestesi / Analgesia diluar 50 1 2 3 4
kamar operasi
Lain-lain (dapat berupa 150 1 2 3 4
kompetensi diatas )
Manajemen Nyeri 130
Nyeri akut 100 1 2 3 4
Nyeri kronik 10 1 2 3 4
Nyeri paliatif 10 130 1 2 3 4
Interventional Pain Management 10 1 2 3 4
Anestesi dan analgesia Obstetri 100
dan Ginekologi
Pre-eklamsi dan eklamsi 10 1 2 3 4
Lain-lain (operasi selain eklamsi 90 100 1 2 3 4
dan pre-eklamsi)
Anestesi Bedah Pediatri 75
Neonatus 10 1 2 3 4
Bayi 15 1 2 3 4
Anak-anak 50 1 2 3 4

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 93
Pencapaian Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI LANJUT Kompetensi
(jumlah Kasus)
Anestesi Bedah Saraf 35
Trauma kepala 15 1 2 3 4
Perdarahan intracranial non-trauma 5 1 2 3 4
Tumor intrakranial 5 35 1 2 3 4
Ventricular drainage (VP shunt, 5 1 2 3 4
EVD)
Medula spinalis 5 1 2 3 4
Anestesi Bedah Thoraks Non 10 1 2 3 4
Jantung dan Jantung Terbuka
Anestesi pada Kondisi khusus 35
Kelainan jantung pada operasi non 15 1 2 3 4
jantung
COPD / asma 5 1 2 3 4
DM 5 35 1 2 3 4
Tiroid 5 1 2 3 4
Geriatri 3 1 2 3 4
Obesitas 2 1 2 3 4
Mengelola pasien ICU (10 variasi 50 1 2 3 4
kasus)
Melakukan resusitasi di luar kamar 30 1 2 3 4
bedah dan ICU
Memasang kateter intra-arterial dan 10 1 2 3 4
pungsi intra-arterial
Memasang kateter vena central 20 1 2 3 4
Melakukan intubasi sulit 5 1 2 3 4

Keterangan : Warna hijau adalah level kompetensi yang harus dikuassai oleh peserta
didik.

Kurikulum Pendidikan Program Studi Anestesi dan Reanimasi FK UNUD berisi


kompetensi utama yang wajib dimiliki oleh peserta didik sesuai standar Pendidikan
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif sesuai Peraturan Konsil
Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif nomor 37 Tahun 2015
dan Peraturan Konsil Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
nomor 38 Tahun 2015. Selain itu kurikulum Program Studi Anestesi dan Reanimasi
FK UNUD tahun 2016 juga mempunyai kurikulum khusus yang merupakan kurikulum
unggulan di bidang Anestesi dan Terapi Intensif yaitu :
• Manajemen Nyeri Akut
• Peripheral Nerve Block Basic
• Manajemen Nyeri Kronis, Kanker dan Intervensi Nyeri
• Peripheral Nerve Block Intermediate
• Anesthesia Crisis Management

Management Nyeri Akut serta Management Nyeri Kronik, Kanker dan Intervensi Nyeri
diimplementasikan dalam program khusus Anesthesia Pain Services (APS). Kelima
mata kuliah khusus tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
melakukan pendalaman dan mendapatkan pengalaman di bidang khusus tersebut

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 94
sehingga dapat menghasilkan lulusan yang unggul, mandiri dan professional yang
sejalan dengan visi dan misi.

Mata kuliah untuk kompetensi pendukung yaitu :


• Filsafat Ilmu
• Metodologi Penelitian dan Statistik
• Biologi Molekuler
• Statistik
• Evidence Based Medicine
• Seminar Anetesiologi dan Terapi Intensif I
• Pembelajaran Anestesiologi Klinik
• Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif II
• Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif III
• Management Klinik
• Penelitian

Pada Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif I dan II peserta didik diharuskan
sudah melakukan publikasi nasional dan atau internasional yang sangat mendukung
visi dan misi Program Studi Anestesi dan Reanimasi FK UNUD

5.1.2 Jelaskan struktur kurikulum (perkuliahan, tugas khusus, operasi,bedside teaching,


case presentation, laporan jaga, dll),keterkaitan di antaranya, serta ketepatan waktu
pelaksanaannya.

Standar Kurikulum Pendidikan

1. Model Kurikulum
Pendekatan dalam penyusunan kurikulum pendidikan didasarkan atas kompetensi
(competency-based), cara belajar aktif, dan pendekatan keterampilan proses, baik dalam
problem – problem pelayanan, pendidikan, maupun penelitian, sehingga diharapkan agar
para lulusan mampu untuk belajar mandiri dan belajar berkembang sepanjang hayat (life-
long education).
Model kurikulum berbasis kompetensi yang terintegrasi baik horizontal maupun vertikal.
Integrasi horizontal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari satu tahap
pendidikan. Integrasi vertikal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari materi
akademik dan materi profesi.

2. Isi dan Garis Besar / outline Struktur Kurikulum


Isi kurikulum harus berorientasi pada rumusan capaian pembelajaran dengan pendekatan
menguasai teori dan aplikasi bidang anestesiologi dan terapi intensif yang bersifat kumulatif
dan/atau integratif. Kurikulum dituangkan kedalam bahan kajian yang distrukturkan dalam
bentuk mata kuliah dan modul pembelajaran. Kurikulum harus bersifat interaktif, integratif,
saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
Isi kurikulum harus meliputi kedokteran perioperatif, anestesiologi, perawatan intensif,
kedokteran gawat darurat, manajemen nyeri, dan metodologi penelitian. Kurikulum inti
Progam Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
mengacu pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 37 tahun 2015 tentang
Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif dan Peraturan Konsil
Kedokteran Indonesia Nomor 38 tahun 2015 tentang Standar Kompetensi Dokter Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Mengacu pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 37 tahun 2015, Kurikulum

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 95
Pendidikan dokter spesialis Anestesi dilaksanakan dalam waktu 8 semester yang terdiri dari
88.8% kurikulum inti dari KKI dan Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif ( KATI) serta
11.2% kurikulum institusional setempat. Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan
Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terdiri dari 46 mata ajaran untuk
mencapai 3 kompetensi yang terbagi atas kompetensi umum, kompetensi dasar, dan
kompetensi lanjut dengan beban studi total 135 SKS.

3. Struktur, Komposisi dan Durasi Kurikulum


Struktur kurikulum meliputi tiga tahap, yaitu tahap I (pemahaman/adaptasi), tahap II
(pendalaman) dan tahap III (pemantapan). Durasi kurikulum tahap I dilaksanakan 4 (empat)
semester dengan beban studi 63 SKS, tahap II dilaksanakan 2 (dua) semester dengan
beban studi 36 SKS, dan tahap III dilaksanakan 2 (dua) semester dengan beban studi 36
SKS. Total beban studi adalah 135 SKS yang harus diselesaikan dalam waktu 8 semester.
Beban studi ( SKS ) terdiri atas beban studi akademik dan beban studi profesi. Berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi ( SNPT ) yang diatur dalam Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015, dipakai acuan penetapan sks
sebagai berikut :
1) 1 sks akademik = 1 sks kuliah / lecture / tutorial, yang terdiri dari :
a) tatap muka 50 menit/minggu/semester = 20 jam/semester/6 bulan
b) penugasan terstruktur 60 menit/minggu/semester = 24 jam/semester/6 bulan
c) kegiatan mandiri 60 menit/minggu/semester = 24 jam/semester/6 bulan
2) 1 sks seminar atau sejenis yang terdiri dari :
a) tatap muka 100 menit/minggu/semester = 40 jam/semester/6 bulan, meliputi
kegiatan laporan pagi, laporan siang, laporan kasus, journal reading, tinjauan
pustaka
b) kegiatan mandiri (presentasi ilmiah regional / nasional / international) 70
menit/minggu/semester = 28 jam/semester/6 bulan

3) 1 sks profesi = 1 sks praktikum, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada


masyarakat sebanyak 170 menit/minggu/semester = 68 jam/semester/6 bulan

Mata Ajaran dengan beban studi profesi dilakukan secara terintegrasi dengan melakukan
stase / rotasi di subdivisi yang ada di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana – RS Sanglah Denpasar dan melakukan tugas jaga di luar
jam kerja pagi.
Kurikulum harus dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES (Student-centred,
Problem-based, Integrated, Community-based, Elective, Systematic/Structured).
Kurikulum yang merupakan pedoman penyelenggaraan Program Studi Anestesiologi dan
Reanimasi, memuat proses pembelajaran yang disusun pada setiap mata kuliah dan
disajikan dalam rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh
divisi bidang minat berbentuk modul. Mata kuliah inti yang dikembangkan pada setiap
semester dan/atau tahap pendidikan wajib mengampu dari modul yang telah ditetapkan
oleh KATI.

Tabel 1.Garis Besar Struktur Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi

Beban Studi (SKS) Jumlah


Semester & Tahapan
Akademik Profesi

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 96
Persentase
Semester 8
Semester 7
Semester 6
Semester 5
Semester 4
Semester 3
Semester 2
Semester 1

BAN-PT: 17. Borang


Jumlah Keseluruhan

TIMELINE PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD 2016 - TAHAP 1

TAHAP 1
Tahap 3
Tahap 2
Tahap 1

TAHAP 1.1 TAHAP 1.2 TAHAP 1.3 TAHAP 1.4


ATA AJAR STASE
MINGGU KE- BULAN KE- BULAN KE- BULAN KE-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

TODOLOGI PENELITIAN &


MOLEKULER, STATISTIK, NON STASE
I & FISIOLOGI

SKILL LAB

DIGESTIF
9 sks
4 sks
28 sks

41 sks
30.37%

ONKOLOGI
AN GAWAT DARURAT
MPILAN KLINIK MATA
N TERAPI INTENSIF I
UROLOGI

OBSGIN

PEDIATRI

ORTOPEDI JUNIOR

THT JUNIOR
94 sks
27 sks
32 sks
35 sks

69.62%

MPILAN KLINIK BEDAH DARURAT & MINIMAL INVASIF


N TERAPI INTENSIF II
OBSGIN JUNIOR

PACU

PEDIATRI JUNIOR

I AKUT APS JUNIOR

RESUSITASI
100%

ORTOPEDI SENIOR & PNB BASIC


36 sks
36 sks
63 sks

135 sks

INE I & II,

Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014


AN ANESTESIOLOGI DAN OBSGIN SENIOR
PNB BASIC
DIGESTIF JUNIOR

THT SENIOR

97
DIGESTIF SENIOR
AN ANESTESIOLOGI DAN
ONKOLOGI JUNIOR

UROLOGI JUNIOR

I KRONIS, KANKER, DAN


APS SENIOR

ICU JUNIOR
BAN-PT: 17. Borang
TIMELINE PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD 2016 - TAHAP 2

TAHAP 2

MATA AJAR STASE MINGGU KE-

DAN REANIMASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

MATA
TIMELINE PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
ANESTESI III ODC
FK UNUD 2016 - TAHAP 3

ANESTESI LUAR KAMAR


TAHAP 3 OPERASI

ATA AJAR STASE PEDIATRI MADYA


MINGGU KE-
ANESTESI IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 GERIATRI
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

BEDAH SARAF SENIOR


PENYAKIT KHUSUS, MINIMAL INVASIF,
BTKV, CHIEF IRD
ANESTESI V
UROLOGI SENIOR

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA


ICU SENIOR, CHIEF IRD
ONKOLOGI SENIOR & PLASTIK

Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014


INIK ATI VI & VII, CHIEF IRD, PASIEN ASA TINGGI, CATH LAB,
INTENSIVE CARE II ICU MADYA

TAHAPAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI


INIK INTERVENTIONAL NEURO & SPINE SURGERY, OPEN HEART,
T, ACRM BURN, MANDIRI
BEDAH SARAF JUNIOR

98
TAN ATI V & VI CHIEF IBS

IK NON STASE KETERAMPILAN KLINIK ANESTESIOLOGI DAN CATH LAB, PASIEN ASA TINGGI, UROLOGI
TERAPI INTENSIF III & IV, PNB INTERMEDIATE MAYOR, GERIATRI, DIGESTIF, MATA,
ORTOPEDI, OBSGIN, ODC, AIRWAY SURGERY,
UNCOMMON DISEASE, PNB INTERMEDIATE

KETERAMPILAN KLINIK ANESTESIOLOGI DAN PEDIATRI SENIOR


Pendidikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana dibagi dalam tiga tahap pendidikan, dengan masing-masing tahap
mempunyai tujuan pendidikan yang utuh, dan dicapai melalui pengalaman belajar dari
pendidikan tertentu. Tahap pendidikan yang dimaksud bukan merupakan pembagian
berdasarkan tahun, melainkan merupakan tahapan atau pembagian tingkat perilaku
yang dicapai:
• Tahap 1 (tahap pemahaman/adaptasi) selama 4 (empat) semester
• Tahap 2 (tahap pendalaman) selama 2 (dua) semester
• Tahap 3 (tahap pemantapan) selama 2 (dua) semester
Jumlah beban studi peserta didik adalah 135 sks, dengan 44 modul.

Tahap 1 (Pemahaman/adaptasi): 4 (empat) semester; Semester 1, 2, 3 dan 4


Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pendidikan Program Studi Anestesiologi dan
Reanimasi. Dalam tahap ini, peserta program diharapkan mampu merubah pola pikir
serta kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilannya agar dapat menjalani masa
studi pada tahap-tahap pendidikan berikutnya.
Pencapaian pada tahap ini meliputi sebagian dari kompetensi utama, dan/atau
kompetensi pendukung dan khusus/lain. Mata kuliah dalam tahap ini dapat berupa
materi akademik dan/atau materi profesi. Tahap ini memiliki beban studi total 63 (enam
puluh tiga) sks sebagai bagian dari kurikulum inti yang terbagi menjadi 4 (empat)
semester.

Mata kuliah pada tahap I dapat terdiri dari :


1. MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk
memberikan dasar pengetahuan agar peserta program menjadi seorang ilmuwan,
peneliti, pemikir yang berlandaskan etika kedokteran dan mempunyai hubungan
antar manusia yang baik, serta memahami problema yang berkaitan dengan
medikolegal. MKDU diberikan oleh tim dari TKP PPDS-1 FK UNUD dengan beban
studi sebanyak 9 sks.
2. MKDK (Mata Kuliah Dasar Keahlian): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk
memberikan pengetahuan dasar (basic sciences) yang diperlukan untuk spesialis
anestesiologi dan terapi intensif, yang melandasi keterampilan yang dipersyaratkan.
3. Mata Kuliah Keahlian dan keterampilan (MKK) merupakan pengalaman belajar
yang didapatkan dari teori, pengalaman klinis, dan pengalaman meneliti.
4. Mata Kuliah Lain : yaitu mata kuliah yang dirancang untuk mencapai kompetensi
pendukung dan kompetensi khusus/lain.
5. Keterampilan Klinis Spesialis Dasar (KKSD) berupa keterampilan dalam
mempertahankan patensi jalan nafas (dengan/tanpa alat), pemberian ventilasi
buatan manual dan resusitasi jantung paru.

Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan memberi penguasaan jalan
nafas, kedokteran perioperatif, penanganan nyeri akut dan kronik, anestesi umum,
anestesi regional, anestesi pada bedah ortopedi besar (tidak termasuk leher dan tulang
punggung), THT, bedah darurat,obstetric ginekologi, Pediatri kasus toddler, post
anesthesia care unit ( PACU ) , resusitasi, peripheral nerve block basic, anestesi bedah
abdominal bawah dan atas (pada pasien tanpa kelainan endokrin), urologi sedang,
onkologi sederhana, disertai dengan tatalaksana prabedah dan pascabedah, dan
penyulit yang mungkin timbul. Semuanya diterapkan baik pada pembedahan elektif

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 99
maupun darurat. Semuanya disertai dengan tata laksana pra dan pasca bedah.
Penanganan kasus ICU tidak terlalu kompleks,pemberian nutrisi enteral dan parenteral
(termasuk pemasangan CVC, PICC dan lain-lain), dan pengalaman dasar-dasar terapi
intensif (tahap 1).

Ketentuan Dasar Keterampilan tahap 1 :


• Laringoskopi Intubasi :
o Tingkat 1.1-1.2. melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib
menggunakan video laringoskopi tapi peserta didik meihat secara
langsung ke mulut pasien, tanpa melihat layar monitor video laringoskopi.
Tindakan wajib didampingi konsulen dan layar monitor diarahkan kepada
konsulen.
o Tingkat 1.3. melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib
menggunakan video laringoskopi, peserta didik melihat layar monitor
videolaringoskopi. Tindakan wajib didampingi konsulen dan atau chief
peserta didik.
o Tingkat > 1.4. melakukan tindakan laringoskopi dengan menggunakan
videolaringoskopi atau menggunakan laringoskopi klasik.
• Regional anestesi ;
o Tingkat 1.2. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal dengan
jarum spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen
o Tingkat > 1.3. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal dengan
jarum spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen atau chief
peserta didik
o Tingkat 1.3. melakukan tindakan anestesi blok saraf tepi dasar dengan
menggunakan nerve stimulator, wajib didampingi oleh konsulen
o Tingkat 1.4. melakukan tindakan anestesi regional epidural / caudal,
wajib didampingi oleh konsulen.

Peserta didik harus mendapatkan minimal 3 kali bimbingan skill dengan


konsulen, sebelum diijinkan untuk mengerjakan tindakan dengan
pendampingan chief peserta didik

Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan
penilaian harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri
setiap rotasi stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan
evaluasi Direct observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical
Evaluation Exercise (A-CEX) yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta
didik bersangkutan.
Setelah menyelesaikan pendidikan tahap 1, diharapkan peserta didik:
1. Mampu menjelaskan proses pembelajaran klinis multidisiplin dengan benar, filsafat
ilmu dengan benar, metodologi riset dan statistik dengan benar, epidemiologi klinik
dengan benar, biologi molekuler dengan benar dan imunologi dengan benar
2. Mampu melakukan komunikasi medis
3. Mampu menjelaskan prinsip anestesi elektif tingkat awal dengan benar dan
melakukan keterampilan anestesi elektif tingkat awal
4. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan
benar dan melakukan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan
benar
5. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal dengan

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 100
benar, melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal
dengan benar
6. Mampu menjelaskan perawatan intensif dasar dengan benar, melakukan perawatan
intensif dasar dengan benar, menjelaskan dasar perawatan pasca henti jantung dengan
benar dan melakukan perawatan pasca henti jantung
7. Mampu menjelaskan penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan
analgesia preemptif secara farmakologik, blok neuroaksial atau kombinasi, melakukan
penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan analgesia preemptif secara
farmakologik dan, blok neuroaksial atau kombinasi.
8. Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi dan farmakologi yang berkaitan dengan
tindakan anestesi regional spinal, epidural/caudal dan blok saraf tepi dasar serta prinsip
dasar anestesi regional dengan benar.
9. Mampu menjelaskan identifikasi dan penanganan dengan benar efek samping dan
komplikasi anesthesia regional, antara lain total spinal, high block, Local Anesthetic
systemic toxicity ( LAST )
10. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah berupa 1 laporan kasus, 1
jurnal reading dan 1 publikasi ilmiah nasional / international minimal berupa poster
ilmiah pada pertemuan ilmiah tingkat nasional/international.
11. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem
Direct observational procedural skill ( DOPS ) :
I. GA IV napas spontan
II. GA- Face Mask
III. GA – LMA
IV. GA – OTT mallampati 1-2, cormack I-II
V. GA OTT-RSI
VI. RA-BSA non complicated ( Abdominal bawah dan ekstremitas )
VII. Pain Management PCA
VIII. PNB Basic
12. Mampu mencapai standar minimal kompetensi sebagai prasyarat kenaikan tingkat
dengan mengerjakan kasus sebagai berikut :

• Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 455 kasus
• Jumlah anestesi umum : 420 kasus
• Jumlah Anestesi / analgesi regional : 60
o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 40
o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 10
o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi dasar :5
• Manajemen nyeri akut :100
• Manajemen nyeri kronik / kanker :20
Pada akhir tahap ini dilakukan evaluasi pembelajaran berupa ujian lokal dalam bentuk
ujian tertulis dengan sistem computerized based test ( CBT ) dan ujian Objective
Structure Clinical Examination (OSCE) yang dilakukan oleh Tim Pelaksana Penjamin
Mutu (TPPM). Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal kenaikan tingkat bila telah
memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dan telah mendapatkan nilai pada
mata ajar seminar anestesiologi dan terapi intensif I ( 1 laporan kasus + 1 jurnal reading
+ 1 poster ilmiah).
Ujian CBT dilakukan pada minggu ke-22 semester 4 dan ujian OSCE dilakukan pada
minggu ke 23-24 semester 4. Peserta didik harus lulus ujian CBT terlebih dahulu baru
diperkenankan mengikuti ujian OSCE. Peserta didik yang tidak lulus ujian CBT maupun
OSCE akan diberikan kesempatan remedi 1x sebelum waktu pelaksanaan yudisium.
Bila setelah remedi 1x tetap dinyatakan tidak lulus, maka peserta didik tersebut tidak
boleh melanjutkan ke tahap pendidikan berikutnya dan diberikan waktu 1 bulan untuk
remedi ke-2 / ke-3 ujian CBT dan OSCE sampai dinyatakan lulus. Setelah lulus ujian
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 101
remedi CBT dan OSCE, akan dilakukan yudisium susulan dan peserta didik boleh
melanjutkan ke tahapan pendidikan berikutnya. Peserta didik yang belum yudisium tidak
diperkenankan naik ke tahap pendidikan selanjutnya.
Evaluasi dan penilaian peserta didik menggunakan pola : Pretest ( 10% ), Multi Source
Feedback/MSF ( 10% ), A-Cex / DOPS( 10% ), CBT ( 35% ), OSCE ( 35% ).
Pada akhir tahap ini juga akan dilakukan evaluasi nasional berupa ujian tulis nasional /
Ujian Board.

Tahap 2 (Pendalaman): 2 (dua) semester; semester 5 dan 6


Tahap ini merupakan tahap pendalaman yang bertujuan untuk memberi bekal kepada
peserta didik agar pada akhir tahap ini mempunyai pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan tahapan yang diharapkan. Pengalaman klinis meliputi tatalaksana
anestesi, pengelolaan pasien gawat yang memerlukan pembedahan, pengelolaan
pasien gawat yang memerlukan terapi dan terapi intensif, peripheral nerve block
intermediate, antisipasi dan penanganan penyulit yang mungkin timbul.
Pencapaian pada tahap ini meliputi sebagian dari kompetensi utama, dan/atau
kompetensi pendukung dan khusus/lain. Mata kuliah dalam tahap ini dapat berupa
sebagian besar materi profesi dan atau sebagian kecil materi akademik. Tahap ini
memiliki beban studi total minimal 36 (tiga puluh enam) sks sebagai bagian dari
kurikulum inti yang terbagi menjadi 2 (dua) semester.
Mata kuliah pada tahap 2 terdiri dari :
1. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)
2. Mata Kuliah Lain : yang salah satu materi tentang penyusunan karya ilmiah
3. Keterampilan Klinis Spesialis Dasar (KKSD)
4. Keterampilan Klinis Spesialis Lanjut (KKSL)

Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan
penilaian harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri
setiap rotasi stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan
evaluasi Direct observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical
Evaluation Exercise (A-CEX) yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta
didik bersangkutan.
Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan dalam KKSD dan KKSL berupa
tatalaksana anestesi bedah mata, bedah paru, bedah saraf perifer,anestesi di luar
kamar operasi, Pediatri neonates dan infant, urologi komplek, onkologi komplek, bedah
plastic, pasien elektif dengan status fisik ASA tinggi, pasien geriatri terapi intensif tahap
2 (pemberian ventilasi buatan dengan berbagai mesin, nutrisi, terapi gagal ginjal akut,
trauma ganda, sepsis, dan lain-lain). Peserta didik juga diajarkan cara pembuatan
laporan kasus dan laporan ilmiah lainnya serta mulai melakukan publikasi ilmiah di
tingkat nasional, minimal berupa poster.

Pada akhir pendidikan tahap 2, peserta didik diharapkan:


1. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah dengan benar berupa 1
tinjauan pustaka dan 1 publikasi ilmiah nasional / international minimal berupa poster
ilmiah pada pertemuan ilmiah tingkat nasional/international.
2. Mampu melakukan komunikasi medis dengan benar
3. Mampu menjelaskan prinsip anestesi elektif tingkat lanjut dengan benar dan
melakukan keterampilan anestesi elektif tingkat lanjut dengan benar

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 102
4. Mampu menjelaskan prinsip anestesia kasus khusus dengan benar, dan melakukan
keterampilan anestesi kasus khusus dengan benar
5. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut dengan benar
dan melakukan anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut dengan benar
6. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat lanjut dengan
benar, melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat lanjut
dengan benar dan menjelaskan dasar-dasar manajemen bencana dengan benar
7. Mampu menjelaskan perawatan intensif pada kasus khusus dengan benar dan
melakukan perawatan intensif pada kasus khusus dengan benar
8. Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri pada pediatri dan geriatri dan melakukan
penatalaksanaan nyeri paliatif dengan benar
9.Mampu menjelaskan dan melakukan anestesi blok saraf tepi intermediate dengan
menggunakan panduan ultrasonografi ( USG ) dan atau nerve stimulator.
10. Mampu melakukan dan memberikan pelayanan anestesi dan terapi intensif di RS
jejaring dengan supervisi oleh spesialis anestesi di RS jejaring tersebut.
11. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem
Direct observational procedural skill ( DOPS ) :
i. RA BSA Laparotomi
ii. GA FM Neonatus-infant
iii. GA OTT Neonatus-Infant
iv. GA LMA pediatri
v. IV Line Neonatus
vi. RA Lumbar Epidural
vii. RA Caudal Pediatri single shot
viii. CVC Jugularis dengan USG Guide
ix. Arteri Line
x. TIVA manual
12. Mampu mencapai standar minimal kompetensi sebagai prasyarat kenaikan tingkat
dengan mengerjakan kasus sebagai berikut ( hanya jumlah kasus yang dikerjakan pada
tahap 2, bukan akumulasi dari jumlah kasus tahap 1 ) :

• Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 300 kasus
• Jumlah anestesi umum : 270 kasus
• Jumlah Anestesi / analgesi regional : 50 kasus
o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 35 kasus
o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 5 kasus
o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi intermedite : 10 kasus

Pada akhir tahap ini dilakukan evaluasi pembelajaran berupa ujian local kenaikan
tingkat dalam bentuk ujian tertulis dengan system computerized based test ( CBT ) dan
ujian OSCE yang dilakukan oleh TPPM. Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal
kenaikan tingkat bila telah memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dan
telah mendapatkan nilai pada mata ajar seminar anestesiologi dan terapi intensif II ( 1
Tinjuan pustaka + 1 poster ilmiah) .
Ujian CBT dilakukan pada minggu ke-22 semester 6 dan ujian OSCE dilakukan pada
minggu ke 23-24 semester 6. Peserta didik harus lulus ujian CBT terlebih dahulu baru
diperkenankan mengikuti ujian OSCE. Peserta didik yang tidak lulus ujian CBT maupun
OSCE akan diberikan kesempatan remedi 1x sebelum waktu pelaksanaan yudisium.
Bila setelah remedi 1x tetap dinyatakan tidak lulus, maka peserta didik tersebut tidak
boleh melanjutkan ke tahap pendidikan berikutnya dan diberikan waktu 1 bulan untuk
remedi ke-2 dan selanjutnya ujian CBT dan OSCE sampai dinyatakan lulus. Setelah
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 103
lulus ujian remedi CBT dan OSCE, akan dilakukan yudisium susulan dan peserta didik
boleh melanjutkan ke tahapan pendidikan berikutnya. . Peserta didik yang belum
yudisium tidak diperkenankan naik ke tahap pendidikan selanjutnya.

Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal kenaikan tingkat bila telah memenuhi semua
persyaratan yang telah ditetapkan dan telah mendapatkan nilai pada mata ajar seminar
anestesiologi dan terapi intensif II

Tahap 3 (pemantapan) : 2 semester; semester 7 dan 8


Merupakan tahap pemantapan dari capaian pembelajaran sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai yang diinginkan. Selain kemampuan medis, juga dilatih
kemampuan nonmedik dengan melaksanakan tugas-tugas manajerial sebagai
chiefpeserta didikt, melakukan tugas pengaturan ketenagaan peserta PPDS (dibawah
supervisi KPS/SPS), tugas sebagai pembimbing peserta didik yang lebih muda,
mahasiswa, dan paramedik), serta tata laksana konsultasi antar disiplin ilmu.
Pencapaian kompetensi pada tahap ini meliputi seluruh komponen pada kompetensi
utama, kompetensi pendukung dan kompetensi khusus. Materi pembelajaran dalam
tahap ini berupa materi profesi dan materi akademik dengan proporsi yang sesuai.
Beban studi pada tahap ini 36 (tiga puluh enam) sks yang harus dicapai dalam 2 (dua)
semester.
Mata kuliah pada tahap 3 dapat terdiri dari :
1. Mata Kuliah Keahlian (MKK)
2. Mata Kuliah Lain : yang salah satu materi tentang pembuatan karya ilmiah/penelitian
3. Keterampilan Klinis Spesialis Lanjut (KKSL)

Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik. Selama proses menjalani tahap ini, akan dilakukan evaluasi
mini-Cex yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan.
Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan penatalaksanaan pasien ICU
(tahap 3), bedah saraf (trauma kepala), bedah thoraks dan kardiovaskular, pengetahuan
dan kesempatan asistensi bedah jantung terbuka dan tertutup. Pada akhir tahap ini
peserta didik diharuskan menyelesaikan penelitian yang telah dimulai pada awal
semester 7.
Pada akhir semester 7 dilakukan ujian kenaikan tingkat menjadi Chief Ibs berupa ujian
tulis dengan system CBT dan dilakukan yudisium sebagai pertanda kenaikan menjadi
Chief Ibs. Peserta didik yang belum yudisium tidak diperkenankan naik menjadi Chief
IBS.
Masa chief peserta didik dapat diakhiri bila peserta didik telah lulus ujian OSCE
Anesthesia Crisis Management (ACM) dan telah melakukan tugas Chief IBS selama
paling sedikit 24 minggu. Ujian Osce ACM dapat diikuti bila peserta didik tersebut telah
menyelesaikan dan mempresentasikan tugas jurnal reading 2 dan minimal telah
menjalani masa chief IBS selama 16 minggu.
Tahap ini diakhiri dengan ujian akhir nasional yang menyertakan penguji dari IPDS lain
yang ditunjuk oleh Komisi Ujian Nasional (KUN).

Pada akhir pendidikan tahap ini, peserta didik diharapkan :


1.Mampu menghasilkan karya ilmiah / penelitian dengan benar
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 104
2. Mampu melakukan manajemen perioperative dengan paripurna
3. Mampu melakukan manajemen anestesi paripurna
4. Mampu menangani Anesthesia Crisis Management( ACM ) dengan paripurna
5. Mampu melakukan manajemen anestesi terapi intensif paripurna
6. Mampu melakukan manajemen nyeri paripurna
7. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah berupa jurnal reading 2
dengan baik
8. Mampu mencapai standar minimal kompetensi yang sesuai dengan peraturan konsil
kedokteran Indonesia no 38 tahun 2015.

Tahap 1.1. Semester I : Total 24 SKS


SKS Akademik 18 SKS
SKS Profesi 6 SKS
Pendidikan Tahap 1.1 – Semester 1

Beban Studi Kelompo Lama


Kod
Nom Jenis k Mata Ketua pembelaja
e Stase
N Mata or (sks) Kompet kuliah Tim ran (
Mat
o Ajaran Mod ensi Wajib/ Pengamp minggu )
a Akade Prof
ul Utama Keteramp u
Ajar mik esi ilan klinis
MK
Filsafat
1 DU - 2 - Umum MPK
ilmu
01
Metodolo
gi MK
2 Penelitian DU 31 2 - Umum MKK
& 02
Statistik TKP
MK PPDS-I 6 minggu
Biologi
3 DU - 2 - Umum MPB FK UNUD
Molekuler
03
MK
4 Statistik DU - 2 - Umum MKK
04
Evidence MK
5 Based DU - 1 - Dasar MKK Tanpa stase
Medicine 05
dr I
OIP : Wayan
ATI
6 Farmakol 8 1 - Umum MKK Aryabiant
101
ogi Klinik ara,
SpAnKic
OIP :
Fisiologi
3 minggu
dan
Prof.Dr.dr
Farmakol
ATI .Md
7 ogi pada 8 2 - Dasar MKK
102 Wiryana,
anestesi
SpAn KIC
dan
terapi
intensif
OIP : Rotasi
Dr.dr.
Dasar orientasi 15
Tjok.G.A.
anestesi ATI MKK/ minggu :
8 19 2 2 Dasar Senapathi
dan 103 KKSD Skill Lab 2
,
gawat minggu,
SpAnKAR
darurat digestive 2
dr. I G N minggu,
OIP
ATI MKK / Mahaalit onkologi 3
9 :Anestesi 1,7 2 2 Dasar 15
104 KKSD A, minggu,
I MINGGU
SpAnKAR mata 2
OIP : minggu,
Keteramp dr. IGAG urologi 2
ilan klinik Utara minggu,
1 ATI 1,5,1 MKB / obgyn 2
anestesio 2 2 Dasar Hartawan
0 105 7 KKSD minggu,
logi dan , SpAn
terapi MARS pediatri 2
intensif I minggu

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 105
UJIAN CBT OIP FISIOLOGI, FARMAKOLOGI ANESTESI, DASAR TIM
REMEDI
ANESTESI TPPM

YUDISIUM KENAIKAN TINGKAT 1.2

Ket : * Mata Ajar 1-7, Peserta PPDS berhak memakai PIN Kompetensi merah
* Mata Ajar 8-21, Peserta PPDS berhak memakai PIN Kompetensi kuning

Tahap 1.2. Semester II :Total 8 SKS


SKS Akademik 0 SKS
SKS Profesi 8 SKS
Pendidikan Tahap 1.2 – Semester 2

Kelompok Lama
Kod Beban Studi
Jenis Mata Ketua pembelaja
e Stase
N Mata Nomor Kompete kuliah Tim ran (
Mat (sks) minggu )
o Ajaran Modul nsi Wajib/ Pengam
a
Akade Prof Utama Keteramp pu
Ajar
mik esi ilan klinis
dr. I rotasi :
KK Putu orthop
1 Anestesi 5,13,17,19,2 MKB / edi
A - 4 Dasar Kurniya
1 II 1,38 KKSD junior
201 nta,
SpAn 4
mingg
u, THT
Junior
4
mingg
u,
bedah
darurat
,
minim
al
invasif
4
24
mingg
dr IB MINGGU
Keteramp u,
KK .Gde Obgyn
1 ilan klinik MPB /
A 2,15,18,25 - 4 Dasar Sujana, junior
2 dan terapi KKSD
202 SpAn 4
intensif II
Msi mingg
u,
PACU
4
mingg
u,
Pediatr
i
Toddle
r(
junior)
4
mingg
u

Tahap 1.3. Semester III : Total 18 SKS


SKS Akademik 6 SKS
SKS Profesi 12 SKS

Pendidikan Tahap 1.3 – Semester 3


Lama
pembelaja
Stase
ran (
Ko Jenis Kelompo Ketua minggu )
Beban Studi
N de Nomor Kompet k Mata Tim
Mata Ajaran
o Ma Modul (sks) ensi kuliah Penga
ta Akad Prof Utama Wajib/ mpu

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 106
Aja emi esi Keteram
r pilan
klinis
dr.
Gede
ATI
1 Manajemen MKK / Budiart
30 4 1 3 Dasar APS Junior
3 Nyeri Akut KKSD a,
1
SpAn
KMN 4 minggu
dr.
Kadek
ATI
1 Emergency 6,11,19 MKB / Agus
30 2 2 Dasar
4 medicine I ,31 KKSD Heryan
2
a P,
SpAn
dr.
20 minggu :
IGP.
Resusitasi
KK Sukran
4 minggu,
1 Emergency A MKB / a
12,21 - 4 Dasar Orthopedi
5 medicine II 30 KKSD Sideme
senior &
3 n,
PNB Basic
SpAn
4 minggu,
KAR 20
Obgyn
dr minggu
senior 4
Kegawatdar Dewa
minggu,
uratan ATI Ayu
1 MPB / Digestive
anestesiolog 30 19 2 2 Dasar Mas
6 KKSD junior 4
i dan terapi 4 Sintia
minggu,
intensif I W,
THT senior
SpAn
4 minggu
dr. I
Md.
ATI Gd.
1 MKK /
PNB Basic 30 41 1 1 Dasar Widnya
7 KKSD
5 na,
SpAn
KAR

Tahap 1.4. Semester IV : Total SKS 13 SKS


SKS Akademik 4 SKS
SKS Profesi 9 SKS
Pendidikan Tahap 1.4 – Semester 4
Lama
Beban Kelompok
Ketua pembelaja
Kod Studi Jenis Mata kuliah Stase
Tim ran (
e Kompetensi Wajib/
N Nomor Pengam minggu )
Mata Ajaran Mat (sks) Utama Keterampil
o Modul pu
a an klinis
Ajar Akade Profe
mi si
Digestive
senior 4
minggu,
Onkologi
Junior 4
dr. minggu,
Kegawatdarur
Cyntia Urologi
atan KK
1 MPB / Dewi Junior 4
anestesiologi A 12,21 - 4 Dasar 12 minggu
8 KKSD Sinardja minggu
dan terapi 401
, SpAn ,buat
intensif II
MARS lapsus
bedah
emergen
si,
traumatol
ogi ii
Dr.dr. I
Putu
Managemen Praman
1 ATI APS
Nyeri Kronis, 4,7,40 1 3 Lanjut a S, 4 minggu
9 402 Senior
kanker dan SpAn
intervensi MKK / KMN
nyeri KKSD KNA

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 107
dr. I
Wayan
2 Intensive care ATI 13,16, MKB / ICU
2 2 Lanjut Suranad
0 I 403 21 KKSD Junior
i, SpAn
KIC 8 minggu
dr. Putu
Laporan Harus
Agus
Seminar Kasus 1, Presentasi
Surya
2 Anestesiologi ATI Jurnal sebelum
31 1 - Umum MKB Panji,
1 dan terapi 404 Reading ujian
SpAn
Intensif I 1, Poster kenaikan
KIC
Ilmiah 1 tingkat
Minggu
TIM ke 22
UJIAN CBT KENAIKAN TINGKAT MATA AJAR 11-20
TPPM SEMEST
ER 4 Remedi
MINGGU
KE 23 -
TIM
UJIAN OSCE KENAIKAN TINGKAT MATA AJAR 6-20 24 Remedi
TPPM
SEMETE
R4

YUDISIUM KENAIKAN TINGKAT 2 OLEH KPS

Ket : * Setelah dilakukan Yudisium kenaikan tingkat 2, Peserta PPDS berhak memakai
PIN Kompetensi hijau untuk menempuh mata ajaran 22-34.

Tahap 2. Semester 5 &6 : Total SKS 36 SKS


SKS Akademik 4 SKS
SKS Profesi 32 SKS
Pendidikan tahap 2– Semester 5 & 6

Beban Studi Kelomp


Ko Lama
(SKS) ok Mata
de Jenis Ketua Pembela
kuliah Stase
N Ma Kompet Tim jaran (
Mata Ajaran Nomor Modul Wajib/
o ta Akade Prof ensi Pengam Minggu )
Keteram
Aja mik esi Utama pu
pilan
r
klinis
Rotasi :
Mata 4
dr.
minggu,
Pon
ODC 2
ti
minggu,
So
Anestes
KK may
i luar
2 A MKB / a
Anestesi III 22,23,24,25,26 - 3 Dasar kamar 8 minggu
2 50 KKSD Par
operasi
1 ami,
2
SpA
minggu,
n
Obgyn
MA
saat
RS
jaga
IRD
Rotasi
Pediatri
Madya
dr.
KK (Neonat
Kadek
2 A MKK / us dan
Anestesi IV 32,33,34 - 3 Dasar Agus
3 50 KKSL infant) 4
Heryana
2 minggu,
P, SpAn
geriatri
2
minggu, 6 minggu
Rotasi :
penyakit
dr. IGAG khusus,
KK
MKK, Utara bedah
2 A
Anestesi V 27,28,29,30 - 3 Lanjut MKB / Hartawa minimali 8 minggu
4 50
KKSL n, SpAN s,
3
MARS urologi
senior 4
minggu,

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 108
onkologi
senior &
plastik 4
minggu

dr. Putu
KK Agus
2 Intensive A MKB / Surya ICU
28,29,35,38 - 4 Lanjut 8 minggu
5 Care II 50 KKSL Panji, Madya
4 SpAN
KIC
Prof.Dr.
Pembelajar
ATI dr. Made
2 an Kolabor Kolabora
60 8,9,17,22,31 2 - Umum MKB Wiryana,
6 Anestesiolo asi si
1 SpAn
gi Klinik
KIC
dr. Bedah
Keterampila
Pontiso saraf
n Klinik KK
maya Junior 4
2 Anestesiolo A 8,9,17,18,22,2 MPB /
- 3 Dasar Parami, minggu,
7 gi dan 60 4,26,27, 35 KKSL
SpAn 4
Terapi 2
MARS minggu
Intensif III
Rotasi :
Keterampila dr. I CathLab
n Klinik KK Ketut , PS
2 Anestesiolo A 18.19,23,27, MPB / Wibawa ASA
- 3 Dasar tinggi
8 gi dan 60 35,36 KKSL Nada,
Terapi 3 SpAN operasi
Intensif IV KAKV urologi
mayor,
8 minggu
geriatri,
digestif,
mata,
orthope
Dr.dr. di,
Tjok.G.A obgyn,
PNB ATI MKK,M
2 . odc,
Intermediat 60 31,41,43, 1 1 Lanjut KB /
9 Senapat operasi
e 4 KKSL
hi, SpAn airway,
KAR uncom
mon ds,
PNB
Interme
diate
pediatri
senior 4
Keterampila minggu,
dr. I
n Klinik KK 2
MKB, Putu
3 Anestesiolo A minggu
28,29,32,33,34 - 3 Lanjut MPB / Kurniyan 6 minggu
0 gi dan 60 rotasi :
KKSL ta,
Terapi 5 geriatri
SpAN
Intensif V +
uncom
mon ds
TINJAU
dr. IGAG AN
Seminar
Utara PUSTA
Anestesiolo ATI
3 MKK, Hartawa KA,
gi dan 60 31 1 - Umum
1 MKB n, SpAN POSTE
Terapi 6
MARS R
Intensif II
ILMIAH
2
Kegawatdar
uratan KK dr. IGN
3 Anestesiolo A MBB / Mahaalit
12,20,36 - 3 Lanjut
2 gi dan 60 KKSL A, SpAn
Terapi 7 KAR RS
Intensif III Jejaring
4 minggu
Kegawatdar supervis
dr. IGP. i SpAn
uratan KK
MPB, Sukrana
3 Anestesiolo A
12,18 - 3 Lanjut MBB / Sidemen
3 gi dan 60
KKSL , SpAn
Terapi 8
KAR
Intensif IV

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 109
dr. I
KK Wayan
MKK,
3 Emergensi A Aryabian
12,28 - 3 Lanjut MKB /
4 Medicine III 60 tara,
KKSL
9 SpAn
KIC
Minggu
TIM ke 22
UJIAN CBT KENAIKAN TINGKAT MATA AJAR 22-34 Remedi
TPPM SEMES
TER 6
Minggu
UJIAN OSCE KENAIKAN TINGKAT MATA AJAR 22-34 TIM 23-24
Remedi
TPPM SEMES
TER 6

YUDISIUM KENAIKAN TINGKAT 3 OLEH KPS

Ket : * Setelah dilakukan Yudisium kenaikan tingkat 3, Peserta PPDS berhak memakai
PIN Kompetensi biru untuk menempuh mata ajaran 35-46.

Tahap 3. Semester 7 & 8 : Total SKS 36 SKS


SKS Akademik 9 SKS
SKS Profesi 27 SKS
Pendidikan Tahap 3 – Semester 7 & 8
Ko Beban Studi Kelompok Lama
de Jenis Mata Ketua Pembelaj
(sks) Stase
N Mata Ma Nomor Kompet kuliah Tim aran (
o Ajaran ta Modul ensi Wajib/ Pengam minggu )
Akade Prof
Aja Utama Keteramp pu
mik esi
r ilan klinis
dr. I
Putu
KK
Praman BEDAH
3 A MKB /
Anestesi VI 35,36 - 3 Lanjut a S, SARAF
5 70 KKSL
SpAn Senior
1
KMN
KNA 4 minggu
dr. I Md.
KK
Subagia
3 Anestesi A MKB / BTKV dan
38,39 - 3 Lanjut rtha,
6 VII 70 KKSL Chief IRD
SpAn
2
KAKV 4 minggu
dr. I
KK
Ketut ICU Senior
3 Intensive A MPB /
13 - 4 Lanjut Sinardja & Chief
7 care III 70 KKSL
, SpAn IRD
3
KIC 4 minggu
Keterampil dr. I Md.
an klinik KK Gd.
3 Anestesiolo A MPB / Widnya
3,35,36 - 3 Lanjut
8 gi dan 70 KKSL na, CHIEF
terapi 4 SpAn IRD,--
intensif VI KAR Koordinasi
bedah
Keterampil
dr. SARAF,
an klinik KK
Tjahya High PS
3 Anestesiolo A MPB /
31,37,38 - 3 Lanjut Aryasa ASA, Cath
9 gi dan 70 KKSL 4 minggu
EM, Lab,spine,
terapi 5
SpAn operasi
intensif VII
jantung,
luka bakar -
Keterampil -, RS
an Klinik dr. IGN Jejaring
ATI MKK,
4 Intervention 4,31,40,4 Mahaalit Mandiri
70 1 2 Lanjut MKB /
0 al Pain 2 A, SpAn
6 KKSL
Manageme KAR
nt

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 110
Dr.dr.
Anesthesia Tjok
ATI MKK,
4 Crisis 14,21,29, G.A.
70 1 2 Lanjut MKB /
1 Manageme 31,44 Senapat
7 KKSL
nt hi, SpAn
KAR
Minggu 22-
UJIAN KENAIKAN CHIEF IBS : UJIAN CBT TIM
24 Remedi
TPPM
semester 7

YUDISIUM MENJADI CHIEF IBS KPS

dr.
Kegawatdar
KK Made
uratan
4 A MBB / Agus
anestesiolog 12,19 - 3 Lanjut
2 80 KKSL Kresna
i dan terapi
1 Sucandr
Intensif V
a, SpAn
24
CHIEF IBS
minggu
dr. I Md.
Kegawatdar
KK Gd.
uratan
4 A MBB / Widnya
anestesilogi 12,19,31 - 3 Lanjut
3 80 KKSL na,
dan terapi
2 SpAn
intensif VI
KAR
Dr.dr.Tjok
Seminar Syarat
Gde
4 Anestesiologi ATI JURNAL Ujian
31 1 - Umum MKB Agung
4 dan Terapi 803 READING 2 OSCE
Senapathi,
Intensif III ACM
SpAn KAR
Minggu 16-20
TIM
UJIAN OSCE ANESTHESIA CRISIS MANAGEMENT Chief IBS Remedi
TPPM

Prof.Dr.
dr.
ATI
4 Manajemen Made
80 31 2 1 Umum MKB -- 8 minggu
5 Klinik Wiryana
4
, SpAn
KIC
Dr.dr. I
Putu
ATI Praman
4
Penelitian 80 37 4 - Umum MKB a S, --
6
5 SpAn
KMN
KNA
UJIAN NASIONAL OSCE

UJIAN NASIONAL LISAN

Ket : *Peserta PPDS boleh mengajukan usulan penelitian setelah memakai PIN
kompetensi biru dan sudah boleh melakukan penelitian apabila syarat sudah
dipenuhi dan berstatus CHIEF IBS.
*Peserta PPDS boleh mengajukan diri mengikuti ujian nasional OSCE dan ujian
nasional lisan bila sudah menyelesaikan penelitian dan tesis.

Tabel Judul Modul

Nomor Judul Modul


Modul

Modul 1 Keterampilan Dasar Anestesiologi I

Modul 2 Keterampilan Dasar Anestesiologi II

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 111
Modul 3 Keterampilan Dasar Anestesiologi III

Modul 4 Pengelolaan Nyeri

Modul 5 Kedokteran Perioperatif I

Modul 6 Kedokteran Perioperatif II

Modul 7 Persiapan Obat Dan Alat

Modul 8 Anestesi Umum

Modul 9 Anestesi Regional I

Modul 10 Anestesi Regional II

Modul 11 Traumatologi I

Modul 12 Traumatologi II

Modul 13 Intensive Care I

Modul 14 Intensive Care II

Modul 15 Anestesi Bedah THT I

Modul 16 Anestesi Bedah THT II

Modul 17 Anestesi Bedah Orthopedi I

Modul 18 Anestesi Bedah Orthopedi II

Modul 19 Anestesi Bedah Darurat

Modul 20 Anestesi Bedah Minimal Invasif

Modul 21 PPGD Kedokteran Emergensi

Modul 22 Anestesi Bedah Rawat Jalan

Modul 23 Anestesi Di-luar Kamar Bedah

Modul 24 Anestesi Bedah Mata

Modul 25 Anestesi Bedah Obstetri I

Modul 26 Anestesi Bedah Obstetri II

Modul 27 Anestesi Bedah Urologi

Modul 28 Anestesi Dan Penyakit Khusus

Modul 29 Anestesi And Uncommon Diseases

Modul 30 Anestesi Bedah Onkologi Dan Bedah Plastik

Modul 31 Kemampuan Komunikasi Dan Profesionalisme


BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 112
Modul 32 Anestesi Pediatri I

Modul 33 Anestesi Pediatri II

Modul 34 Anestesi Geriatri

Modul 35 Anestesi Bedah Saraf I

Modul 36 Anestesi Bedah Saraf II

Modul 37 Penelitian

Modul 38 Anestesi Bedah Kardiotorasik I

Modul 39 Anestesi Bedah Kardiotorasik II

Modul 40 Nyeri kronik dan Nyeri Kanker

Modul 41 Peripheral Nerve Block Basic

Modul 42 Interventional Pain Management

Modul 43 Peripheral Nerve Block Intermediate

Modul 44 Anesthesia Crisis Management

5.1.3.1 Pencapaian Kompetensi Umumlulusan tiga tahun terakhir.

Kompetensi umum merupaka hal baru dalam target capaian pendidikan Dokter
Spesialis-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif; kompetensi ini baru dimasukan tahun
2014 ke dalam Standar Kompetensi Dokter Spesialis-1 Anestesiologi dan Terapi
Intensif oleh KATI. Meskiopun demikian, Prodi Anestesi dam Reanimasi FKUA
berusaha untuk mengimbangi peningkatan standarkompetensi tersebut dengan
mengadakan penilaian mengenai kompetensi umum peserta didik melalui survey /
kuisioner yang dibagikan kepada staf pendidik, kolega, sejawat dari prodi lain, staf
paramedic dan non-paramedis. Survey tersebut telah dilakukan 1 (satu) kali pada
tahun 2014, dengan hasil sebagai berikut :

No. Prosedur Pencapaian Kompetensi Rata-rata Pencapaian Selama


Umum Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
1 Etika :
Etika profesionalisme Peserta didik
Anestesiologi dan Reanimasi adalah
untuk menjadi dokter Spesialis
Anestesiologi dan Reanimasi yang baik
dan bermanfaat bagi masyara kat yang
mempunyai kemampuan yang baik:
1. Sikap terhadap penderita 84
2. Sikap terhadap Staf pendidik & Kolega 85
3. Sikap terhadap paramedis dan non 86
paramedis
4. Disiplin dan tanggung jawab 86
5. Ketaatan pengisian dokumen medik 84
6. Ketaatan tugas yang diberikan 84

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 113
7. Ketaatan melaksanakan pedoman 85
penggunaan obat dan alat

2 Komunikasi :
Komunikasi Efektif
1. Terhadap penderita 85
2. Terhadap Staf pendidik & Kolega 84
3. Terhadap paramedis dan non 86
paramedis

3 Kerjasama Tim :
1. Kerjasama yang baik antara kolega, 85
dokter, perawat, karyawan kesehatan,
pasien dan keluarga pasien
2. Bisa bekerjasama dalam bentuk tim 86
secara harmonis untuk pelayanan
secara optimal
4 Patient safety
Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety 85
IPSG 1-6: Identifikasi, Cuci tangan,
Time Out, Komunikasi efektif,
Pencegahan Infeksi, Pemberian Obat.

Total Rata-rata 85

5.1.3.2 Pencapaian Kompetensi Dasar lulusan tiga tahun terakhir.

TABEL A : Jenis Tindakan Anestesi

Rata-rata Pencapaian Selama


No. Kompetensi Utama
Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
1 Anestesi Umum 867
2 Anestesi Regional 242
3 Teknik Analgesia Subarakhnoid 143
4 Teknik Analgesia Epidural 110
5 Teknik Analgesia Kaudal 78
6 Teknik Analgesia Blok Lainnya 57
Total Rata-rata

TABEL B : Anestesi Bedah Umum

Rata-rata Pencapaian Selama


No. Kompetensi Utama
Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
1 Digestif 162
2 THT dan Bedah Mulut 94
3 Mata 74
4 Urologi 55
5 Ortopedi 238
6 Plastik 39
7 Onkologi 64
8 Minimal Invasif 18
9 Management Nyeri 138

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 114
Rata-rata Pencapaian Selama
No. Kompetensi Utama
Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
10 Anestesi/Analgesi Rawat jalan 78
11 Anestesi/Analgesi diluar kamar operasi 82
12 Lain-lain 277
Total Rata-rata

TABEL C : Anestesi dan Analgesia Obstetri

Rata-rata Pencapaian Selama


No. Kompetensi Utama
Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
1 Pre-eklamsi dan eklamsi 92
2 Lain-lain 136
Total Rata-rata

TABEL D : Anestesi Bedah Pediatri

Rata-rata Pencapaian Selama


No. Kompetensi Utama
Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
1 Neonatus 87
2 Bayi 102
3 Anak-anak 316
Total Rata-rata

5.1.3.3PencapaianKompetensi Lanjut lulusan tiga tahun terakhir.

TABEL A : Anestesi Bedah Saraf

Rata-rata Pencapaian Selama


No. Kompetensi Utama
Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
1 Trauma kepala 87
2 Perdarahan intracranial non-trauma 79
3 Tumor intrakranial 65
4 Pintasan VP 77
5 Medula spinalis 41
Total Rata-rata

TABEL B : Anestesi Pada Kondisi Khusus dan Tindakan Lainnya

Rata-rata Pencapaian Selama


No. Kompetensi Utama
Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
1 Anestesi Bedah Thoraks Non Jantung 33
Terbuka
2 Kelainan Jantung pada operasi non 48
jantung
3 COPD / Asma 45
4 DM 78
5 Tiroid 21
6 Geriatri 68
7 Obesitas 22
8 Mengelola Pasien ICU (10 variasi kasus) 117
9 Melakukan Resusitasi di luar kamar 87

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 115
Rata-rata Pencapaian Selama
No. Kompetensi Utama
Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
bedah dan ICU
10 Memasang Kateter intra-arterial dan 128
pungsi intra-arterial
11 Memasang kateter vena central 67
12 Melakukan intubasi sulit 38
Total Rata-rata

5.1.4Proses pembelajaran dalam upaya pencapaian kompetensi.

Dalam rangka pencapaian kompetensi, jelaskan pelaksanaan:


(1) Ronde bangsal (informasi frekuensi kegiatan per minggu)
(2) Konferensi kasus (informasi jumlah kegiatan per bulan)
(3) Journal reading(informasi frekuensi journal reading per tahun)
(4) Laporan jaga
(5) Diskusi multi disiplin (informasi frekuensi kegiatan per tahun)

1. Laporan pagi : Tujuan dilakukan laporan pagi adalah untuk meningkatkan pengetahuan
peserta didik tentang masalah-masalah perioperatif, gawat darurat dan nyeri serat cara
penanggulangannya baik yang sedang terjadi maupun diprediksi akan terjadi saat
penatalaksanaan Anesthesia dan terapi intensif, baik pada kasus elektif maupun kasus
gawat darurat di kamar operasi.
• Acara laporan pagi dimulai setiap hari mulai Pk. 07.00 hingga Pk. 08.00
Wita, dipimpin oleh Chief IBS pada minggu tersebut, dan dihadiri oleh
semua peserta didik, PPDS tamudan konsulen pembimbing
• Tugas tambahan yang diberikan oleh konsulen berupa presentasi dapat
dilaksanakan sebelum acara laporan pagi dimulai, sebagai sarana berbagi
pengetahuan antar peserta didik
• Acara laporan pagi atau ilmiah dalam bahasa Inggris (Morning Report)
diselenggarakan setiap hari Rabu dan Jumat
• Peserta didik yang mendapatkan acara operasi sebelum atau tepat Pk.
08.00 Wita, diperkenankan meninggalkan acara setelah mendapatkan ijin
konsulen yang membimbing laporan
• Laporan tindakan anestesi kasus elektif di Instalasi Bedah Sentral
disampaikan oleh peserta didik yang bertugas di masing-masing kamar
operasi
• Dalam laporan pagi disampaikan pelaporan kasus-kasus dalam Instalasi Bedah
Sentral yang memerlukan perhatian, jarang dijumpai, atau dengan permasalahan
yang khusus.

2. Laporan kasus ditujukan untuk memberikan dan meningkatkan kemampuan


peserta didik dalam menggunakan sumber informasi/keterangan ilmiah
sebanyak mungkin untuk menganalisis kasus yang menarik dan atau jarang
yang telah selesai ditangani selama stase; untuk meningkatkan kemampuan
analisis dan memecahkan masalah yang dihadapi pada kasus tersebut secara
kritis dan sistematis dan selanjutnya mampu membuat publikasi ilmiah terbatas
terkait dengan kasus yang dilaporkannya
Ketentuan
• Laporan kasus dilakukan satu kali pada tahap 1 (semester 3-4)
• Kasus yang dipilih merupakan kasus yang unik, menarik, dan jarang
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 116
dijumpai, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing
• Sumber acuan minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun
terakhir
• Bimbingan laporan kasusminimal 3 kali
• Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan
ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi –
nya diserahkan ke Sekretariat IPDS sebelum maju presentasi

3. Jurnal Reading : Ditujukan untuk melatih peserta didik menelaah secara kritis
laporan penelitian/laporan kasus, memperoleh pengetahuan dari literatur yang
baru, melatih pertimbangan tentang kemungkinan perlu tidaknya hasil laporan
penelitian tersebut diterapkan, melatih melakukan presentasi dalam bahasa
inggris.
• Journal reading dilakukan dua kali, yaitu pada tahap 1 dan tahap 3
• Judul journal reading dapat berupa laporan penelitian atau laporan kasus
terbaru (paling lama tiga tahun terakhir), diambil dari majalah/ jurnal Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif terakreditasi, dan telah mendapatkan
persetujuan pembimbing
• Peserta didik mengajukan minimal 5 judul journal kepada pembimbing dan
selanjutnya akan dipilih oleh pembimbing
• Bimbingan journal readingminimal 3 kali
• Jarak waktu maksimal sejak journal reading disetujui pembimbing sampai
waktu presentasi tidak boleh melebihi 1 bulan.
• Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan
ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi –
nya diserahkan ke Sekretariat Prodi sebelum maju presentasi
• Presentasi dalam bahasa inggris

4. Laporan jaga disampaikan kepada konsulen pembimbing laporan pagi setiap hari pukul
08.00 WITA hingga 09.00 WITA. Laporan jaga memaparkan kasus, konsultasi, pasien
bermasalah, atau meninggal pada atau untuk kasus-kasus yang terjadi dalam OK IRD
saat tim jaga bertugas.
• Laporan jaga tindakan anestesi kasus gawat darurat di ruang operasi Instalasi
Gawat Daruratserta laporan jaga kasus di ruang rawat inap disampaikan oleh
peserta didikyang bertugas sesuai dengan kompetensinya
• Perencanaan tindakan anestesia yang dipresentasikan pada laporan pagi
merupakan hasil diskusi peserta didik dengan Dokter Penanggungjawab
Pelayanan (DPJP). Diskusi perioperatif meliputi segala aspek, antara lain: ilmu
dasar, teori klinik umum atau khusus, teknik anestesia yang akan dilakukan,
dan lain-lain
• Setiap peserta didik diwajibkan proaktif berpartisipasi dalam diskusi.
Kemampuan mengemukakan pendapat yang sistematis dan logis merupakan
salah satu kompetensi yang akan dinilai
• Pada akhir acara, Chief peserta didik yang memimpin laporanmembuat
resume mengenai hal-hal yang dibahas dalam laporan pagi dan laporan jaga
• Resume pembahasan kasus dalam laporan pagi dan laporan jagabersifat
rekomendasi. Keputusan akhir mengenai suatu kasus tergantung pada
keputusan Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) mengacu pada kondisi di
lapangan
• Sebagai penutup acara dilakukan doa bersama demi keberhasilan kerja dan

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 117
keselamatan pasien

5. Diskusi multidisiplin/rapat tim dilakukan dengan melaporkan kasus yang bermasalah


dan perlu penanganan dari beberapa bidang terkait lainnya. Diskusi dilakukan dengan
koordinasi dengan bagian lain yang terkait. Diskusi ini bertujuan melihat dan
menangani pasien secara komprehensif dari berbagai bidang ilmu yang terkait
sehingga didapatkan satu kata dari penanganan pasien secara holistic dan utuh terkait
berbagai masalah pada pasien.
Diskusi multidisplin ini dihadiri oleh konsultan dan PPDS dari beberapa pihak terkait
dengan sudah membawa bahan dan analisis sesuai dengan bidang masing-masing.

5.2Penilaianseluruh buku panduan/buku modul/logbook dalam satu tahun terakhir.

Nama Mata Kuliah/ Tidak Ada/ Alasan Status: Baru/ Berlaku Mulai
Modul/Logbook Ada Perubahan Lama/ Sem./Th.
No. Hapus
pada

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1 Modul 1: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Keterampilan perubahan dengan
Dasar kondisi
Anestesiologi I terkini
2 Modul 2: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Keterampilan perubahan dengan
Dasar kondisi
Anestesiologi II terkini
3 Modul 3: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Keterampilan perubahan dengan
Dasar kondisi
Anestesiologi III terkini
4 Modul 4: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Pengelolaan Nyeri perubahan dengan
kondisi
terkini
5 Modul 5 : Tidak ada Sesuai Lama 2008
Kedokteran perubahan dengan
Perioperatif I kondisi
terkini
6 Modul 6: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Kedokteran perubahan dengan
Perioperatif II kondisi
terkini
7 Modul 7: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Persiapan Obat perubahan dengan
dan Alat kondisi
terkini
8 Modul 8: Anestesi Tidak ada Sesuai Lama 2008
Umum perubahan dengan
kondisi
terkini
9 Modul 9: Anestesi Tidak ada Sesuai Lama 2008
Regional I perubahan dengan
kondisi
terkini

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 118
10 Modul 10: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Regional perubahan dengan
II kondisi
terkini
11 Modul 11: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Traumatologi I perubahan dengan
kondisi
terkini
12 Modul 12: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Traumatologi II perubahan dengan
kondisi
terkini
13 Modul 13: Intensif Tidak ada Sesuai Lama 2008
Care I perubahan dengan
kondisi
terkini
14 Modul 14 : Intensif Tidak ada Sesuai Lama 2008
Care II perubahan dengan
kondisi
terkini
15 Modul 15: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
THT I kondisi
terkini
16 Modul 16: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
THT II kondisi
terkini
17 Modul 17: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Orthopedi I kondisi
terkini
18 Modul 18: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Orthopedi II kondisi
terkini
19 Modul 19: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Darurat kondisi
terkini
20 Modul 20: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Minimal Invasif kondisi
terkini
21 Modul 21 : PPGD Tidak ada Sesuai Lama 2008
Kedokteran perubahan dengan
Emergensi kondisi
terkini
22 Modul 22 : Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Rawat Jalan kondisi
terkini

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 119
23 Modul 23: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi di Luar perubahan dengan
Kamar Bedah kondisi
terkini
24 Modul 24: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Mata kondisi
terkini
25 Modul 25: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Obstetri I kondisi
terkini
26 Modul 26: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Obstetri I kondisi
terkini
27 Modul 27: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Urologi kondisi
terkini
28 Modul 28: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi dan perubahan dengan
Penyakit Khusus kondisi
terkini
29 Modul 29: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi and perubahan dengan
Uncommon kondisi
Disease terkini
30 Modul 30: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Onkologi dan kondisi
Bedah Plastik terkini
31 Modul 31: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Kemampuan perubahan dengan
Komunikasi dan kondisi
Profesionalisme terkini
32 Modul 32: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Pediatri I perubahan dengan
kondisi
terkini
33 Modul 33: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Pediatri II perubahan dengan
kondisi
terkini
34 Modul 34: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Geriatri perubahan dengan
kondisi
terkini
35 Modul 35: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Syaraf I kondisi
terkini

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 120
36 Modul 36: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Syaraf II kondisi
terkini
37 Modul 37: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Penelitian perubahan dengan
kondisi
terkini
38 Modul 38: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Kardiothorasik I kondisi
terkini
39 Modul 39: Tidak ada Sesuai Lama 2008
Anestesi Bedah perubahan dengan
Kardiothorasik II kondisi
terkini
40 Modul 40: Nyeri Tidak ada Sesuai Baru 2016
Kronik dan Nyeri perubahan dengan
Kanker kondisi
terkini
41 Modul 41: Tidak ada Sesuai Baru 2016
Peripheral Nerve perubahan dengan
Block Basic kondisi
terkini
42 Modul 42: Tidak ada Sesuai Baru 2016
Interventional Pain perubahan dengan
Management kondisi
terkini
43 Modul 43: Tidak ada Sesuai Baru 2016
Peripheral Nerve perubahan dengan
Block Intermediate kondisi
terkini
44 Modul 44: Tidak ada Sesuai Baru 2016
Anesthesia Crisis perubahan dengan
Management kondisi
terkini

Beberapa buku panduan dan pedoman digunakan sebagai acuan dan dasar dalam
pelaksanaan kegiatann pendidikan di Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK
UNUD. Beberapa buku mengalami penyesuaian mengikuti kondisi ataupun perubahan
yang terjadi dalam sistem pendidikan maupun kurikulum yang berlaku saat itu. Adapun
beberapa perubahan diperlukan untuk penyesuaian kondisi dan kurikulum terbaru.

No. Nama Buku Tidak Ada Alasan Status: Baru / Lama Berlaku Mulai
/ Ada / Hapus Sem./Th.
Perubahan
Pada
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Buku ada Perubahan Hapus 2008


Panduan perubahan kurikulum,
Program Program
Studi Ilmu Studi,
Anestesiologi Sylabus

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 121
dan Program
Reanimasi Studi,
Tahun 2008 Persyaratan
penerimaan
mahasiswa
baru
2 Buku Tidak ada Sesuai Lama 2011
Panduan perubahan dengan
Program kondisi saat
Studi Ilmu itu.
Anestesiologi
dan
Reanimasi
Tahun 20011
3 Buku Tidak ada Sesuai Lama 2013
Panduan perubahan dengan
Program kondisi saat
Studi Ilmu itu
Anestesiologi
dan
Reanimasi
Tahun 2013
4 Buku Tidak ada Sesuai Lama 2014
Panduan perubahan dengan
Pendidikan kondisi saat
Anestesiologi ini
dan
Reanimasi
Tahun 2014
5 Buku Tidak ada Sesuai Lama 2015
Panduan perubahan dengan
Pendidikan kondisi saat
Anestesiologi ini
dan
Reanimasi
Tahun 2015
6 Buku Ada Perubahan Lama 2016
Panduan perubahan kurikulum,
Pendidikan Program
Anestesiologi Studi,
dan Sylabus
Reanimasi Program
Tahun 2016 Studi,
Persyaratan
penerimaan
mahasiswa
baru
7 Buku Log Tidak ada Sesuai Hapus 2012
Ilmu PPDS perubahan dengan
Imu Anestesi kondisi saat
dan Terapi itu
Intensif 2012
8 Buku Log Ada Perubahan Lama 2014
Ilmu PPDS perubahan kurikulum,
Imu Anestesi Program

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 122
dan Terapi Studi,
Intensif 2014 Sylabus
Program
Studi,
Persyaratan
penerimaan
mahasiswa
baru
9 Buku Log Ada Perubahan Baru 2016
Ilmu PPDS perubahan visi dan
Imu Anestesi misi,
dan kurikulum,
Reanimasi Program
2016 Studi,
Sylabus
Program
Studi,
Persyaratan
penerimaan
mahasiswa
baru
10 Spesifikasi Tidak ada Sesuai Hapus 2009
Program perubahan dengan
Studi 2009 kondisi saat
itu.
Saat ini
sudah
terdapat
pada Buku
Panduan
Prodi
11 Buku Tidak ada Sesuai Hapus 2011
Standar perubahan dengan
Operasioal kondisi saat
Prosedur itu
2011
12 Buku Tidak ada Sesuai Hapus 2012
Standar perubahan dengan
Operasioal kondisi saat
Prosedur itu
2012
13 Buku Ada Disesuaikan Baru 2016
Kumpulan perubahan dengan
Standar kondisi ssat
Operasional ini
Pelayanan
dan Instruksi
Kerja
14 Buku Tidak ada Sesuai Baru 2016
Standar perubahan dengan
Akademik kondisi saat
Prodi ini
15 Log Book Tidak ada Sesuai Baru 2015
Staf perubahan dengan
kondisi saat

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 123
ini

16 Buku Alumni Tidak ada Sesuai Baru 2016


perubahan dengan
kondisi saat
ini
17 Buku Silabus Tidak ada Sesuai Baru 2016
Pendidikan perubahan dengan
kondisi saat
ini
18 Buku Tidak ada Sesuai Baru 2016
Renstra perubahan dengan
kondisi saat
ini
19 Buku Tidak ada Sesuai Baru 2016
Kebijakan perubahan dengan
Peraturan kondisi saat
Akademik ini
20 Buku Tidak ada Sesuai Baru 2016
Roadmap perubahan dengan
Penelitian kondisi saat
Program ini
Studi
Anestesi
21 Buku Tidak ada Sesuai Baru 2016
Kebijakan perubahan dengan
Penjaminan kondisi saat
Mutu ini
Pendidikan
2 Buku Tidak ada Sesuai Baru 2016
Pedoman perubahan dengan
Penelitian kondisi saat
dan Karya ini
Ilmiah

5.3 Pelayanan RS Pendidikan Utama dan RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit

Kinerja pelayanan institusi merupakan jumlah operasi / tindakan yang dilakukan institusi
pendidikan baik di dalam institusi maupun di lahan pendidikan lainnya (RS Pendidikan
Afiliasi dan Satelit).
Lengkapi tabel berikut untuk data dalam satu tahunterakhir.

Jumlah
No. Jenis Tindakan/Operasi
Operasi / tindakan Morbiditas Mortalitas
(1) (2) (3) (4) (5)
1 RSUP Sanglah 6721 129 25
Total (a) = 6721 (b) 129 (c) = 25

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 124
.4 Pelaksanaan pembimbingan karya tulis ilmiah yang diterapkan pada PS ini.

5.4.1 Jelaskan ketersediaan panduan pembimbingan karya tulis ilmiah, sertakonsistensi


dan efektivitas pelaksanaannya.

Panduan penyusunan karya tulis ilmiah yang tercantum dalam buku panduan yang
dibagikan bersamaan dengan buku Log saat pertama kali peserta diterima dalam
pendidikan. Panduan ini menjadi patokan dalam membuat karya tulis ilmiah.
Panduan pelaksaan kegiatan ilmiah di bagian Anestesi dan Reanimasi dibuat terjadwal
setiap peserta didik. Adapun pedoman penulisannya adalah :

A. Pedoman Penulisan Journal Reading


• Pedoman bimbingan :
• Peserta didik mengajukan minimal 5 judul journal kepada
pembimbing dan selanjutnya akan dipilih oleh pembimbing
• Bimbingan journal readingminimal 3 kali
• Jarak waktu maksimal sejak journal reading disetujui pembimbing
sampai waktu presentasi tidak boleh melebihi 1 bulan.
• Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah
dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah
serta presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat Prodi sebelum
maju presentasi
• Susunan naskah
- Halaman judul
- Naskah Journal Asli
- Sumber
• Cetak
- Printout naskah dicetak dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan
kertas bufalo hijau
- Printout presentasi dicetak dalam kertas A4 70 gram, printout maksimal 6
slide/halaman
• Presentasi
- Dalam bentuk powerpoint dengan susunan sesuai naskah aslinya, ukuran
huruf terkecil 20

B. Pedoman Penulisan Tinjauan Pustaka


• Pedoman bimbingan :
• Di awal semester 5, peserta didik dapat mengajukan 3 judul tinjauan
pustaka kepada pembimbing yang telah ditentukan. Pembimbing
akan memilih salah satu dari 3 judul tersebut melalui sekretariat
prodi. Apabila sampai minggu pertama semester 6 peserta didik
belum mengajukan 3 judul tinjauan pustaka, maka pembimbing akan
langsung menentukan judul tinjauan pustaka yang harus dibuat oleh
peserta didik.
• Sumber acuan minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun
terakhir dan merupakan referensi utama.
• Bimbingan tinjauan pustakaminimal 3 kali
• Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah
dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah
serta presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat IPDS sebelum maju
presentasi
• Susunan naskah

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 125
• Halaman Judul
- Kata Pengantar
- Daftar isi, daftar gambar, daftar tabel
- Bab 1 - Pendahuluan : berisi definis, dan latar belakang permasalahan
yang akan diuraikan, termasuk di dalamnya tujuan dan kepentingan
permasalahan
- Bab 2 - Tinjauan Pustaka
- Bab 3 – Kesimpulan ; berisi rangkuman dari isi tinjauan, dengan atau
tanpa saran
- Daftar Pustaka
• Cetak
- Print out naskah : Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12,
jarak 1,5 spasi, dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan
kertas bufalo hijau
- Print out presentasi : Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print layout
maksimal 6 slide/halaman
• Presentasi. Dalam bentuk power point dengan susunan : halaman judul,
pendahuluan, tinjauan pustaka, simpulan, daftar pustaka, ukuran terkecil 20

C. Pedoman Penulisan Laporan Kasus


• Pedoman bimbingan :
• Laporan kasus dilakukan satu kali pada tahap 1 (semester 3-4)
• Kasus yang dipilih merupakan kasus yang unik, menarik, dan jarang
dijumpai, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing
• Sumber acuan minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun
terakhir
• Bimbingan laporan kasusminimal 3 kali
• Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah
dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah
serta presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat IPDS sebelum
maju presentasi
• Susunan naskah
- Halaman judul
- Model Artikel
o Title dan Judul
o Abstract dan Abstrak : berisi informasi spesifik tentang kasus yang
akan dibahas sehingga tanpa membaca makalah laporan
kasussecara lengkap sudah dapat diperoleh gambaran dan dimengerti
tentang kasus yang dilaporkan. Kesimpulan yang diberikan juga
hanya data pokok sajaJumlah kata tidak boleh lebih dari 100 kata. DI
bawah abstrak dicantumkan 4-5 kata kunci
o Pendahuluan : berisi definisi dan latar belakang permasalahan yang
akan diuraikan, termasuk di dalamnya tujuan dan kepentingan
permasalahan
o Kasus berisi kronologis langkah-langkah penegakan diagnosis, terapi
dan pengamatan lanjut termasuk kegagalan dan keberhasilannya
o Diskusi : berisi pembahasan/diskusi mengenai kasus yang diangkat
berdasarkan kajian pustaka yang diperoleh
o Kesimpulan : berisi rangkuman dari isi diskusi, dengan/atau tanpa
saran
o Daftar Pustaka
• Cetak
- Print out naskah : Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12,
jarak 1,5 spasi, dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 126
kertas bufalo hijau
- Print out presentasi : Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print layout
maksimal 6 slide/halaman
• Presentasi. Dalam bentuk power point dengan susunan : halaman judul,
pendahuluan, tinjauan pustaka, simpulan, daftar pustaka, ukuran terkecil 20

D. Publikasi Ilmiah Pada Jurnal Nasional Terakreditasi atau Poster Ilmiah


Nasional atau International
• Pedoman bimbingan :
• Dilakukan dua kali bila publikasi ilmiah tingkat nasional atau 1 kali bila
publikasi ilmiah di tingkat international.
• Kasus yang dipilih merupakan kasus yang unik, menarik, dan jarang
dijumpai, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing
• Bila melakukan penelitian kecil / pilot study, dipilih topik yang menarik
dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya atau sebagai
penelitian awal dari tesis yang akan dibuat pada tahap 3 pendidikan.
• Sumber acuan laporan kasus minimal 10 buah, terbit maksimal paling
lama 5 tahun terakhir
• Sumber acuan penelitian kecil / pilot study harus berasal dari jurnal
resmi, bukan text book, minimal 10 buah.
• Bimbingan sebelum publikasi ilmiah minimal 3 kali dan telah disetujui
dosen pembimbing
• Bila melakukan pilot study, harus mendapat persetujuan dari
koordinator ilmiah dan penelitian bagian anestesi dan terapi intensif
• Harus melapor dan mendapatkan ijin tertulis dari sub seksi publikasi
ilmiah bagian anestesi dan terapi intensif sebelum mengirimkan abstrak
/ naskah publikasi
• Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi
dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta
presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat prodi sebelum dipublikasi
ilmiah

Penulisan ilmiah dilakukan secara konsisten dan dibuat seefektif mungkin. Hal ini sangat
baik dalam membiasakan peserta didik untuk mencari bahan dan berpikir kritis akan kasus
yang ditangani sehingga akan dihasilkan peserat didik yang berkualitas dan berkompeten
serta mampu berpikir kritis dan komprehensif.
Karya ilmiah akan dilakukan secara kontinyu dan konsisten mengingat dijadikan sebagai
salah satu syarat kenaikan tingkat sehingga kegiatan ilmiah dapat berlangsung secara
berkesinambungan.
Kegiatan ilmiah ini akan diikuti oleh konsulen dan juga peserta didik lain sehingga akan
sangat bermanfaat dan bernilai guna tinggi untuk proses pendidikan dalam menciptakan
lulusan yang berkualitas kedepannya

5.4.2. Tuliskan nama-nama dosen yang menjadi pembimbing karya tulis ilmiah dan jumlah
peserta didik bimbingan pada satu tahun terakhirdengan mengikuti format tabel berikut.

Dosen Pembimbing Jumlah Peserta


No
Nama Pendidikan Terakhir Bimbingan
(1) (2) (3) (4)

1 Prof Dr dr. Made Wiryana, Sp. An, KIC, KAO Konsultan, S3 5

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 127
2 dr. I Ketut Sinardja, Sp. An, KIC Konsultan 4

3 dr. IB.Gde Sujana, Sp. An, Msi Spesialis, S2 3

4 dr. I Made Subagiartha, Sp. An, KAKV, SH Konsultan 3

5 dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp. An, KAR Konsultan 3

6 Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp. AN, KIC Konsultan, S3 2

7 dr. I Gede Budiarta, Sp. An, KMN Konsultan 3

8 Dr. dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp. An, KMN, Konsultan, S3 4


KNA

9 Dr. dr. Tjok.Gde Agung Senapathi, Sp. An, Konsultan, S3 4


KAR

10 dr. I Made Gede Widnyana, Sp. An, KAR Konsultan 5

11 dr. Putu Agus Surya Panji, Sp. An, KIC Konsultan 3

12 dr. I Wayan Aryabiantara, Sp. An, KIC Konsultan 4

13 dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp. An, KAKV Konsultan 5

15 dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, Sp. An, Konsultan 2


KAR

Total

5.5 Sistem Supervisi dan Evaluasi

5.5.1 Jelaskan sistem monev kurikulum untuk menjamin terlaksananya program


pendidikansehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Jelaskan jumlah
bimbingan operasi/tindakan per tahun, ketersediaan log book dan mutunya

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kurikulum untuk Program Studi


Anestesi dan Reanimasi telah dijelaskan dalam buku Panduan Ilmu
Anestesi dan Reanimasi. Setiap kegiatan kurikulum dicatat oleh peserta
didik dan diverifikasi oleh pembimbinga akademik setiap bulannya. Lembar
monitoring dan evaluasi akan dicocokkan dengan buku Log peserta didik
untuk mengetahui perkembangan pencapaian dan kompetensi dari peserta
didik terkait.
Peserta didik harus mendapatkan minimal 3 kali bimbingan skill
dengan konsulen dan tercatat dalam buku log sebelum diijinkan untuk
mengerjakan tindakan dengan pendampingan chief peserta didik,
sesuai tahap kepeserta didikan :
• Tahap 1 (tahap pemahaman/adaptasi) selama 4 (empat) semester
Laringoskopi Intubasi :
o Tingkat 1.1-1.2. melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib
menggunakan video laringoskopi tapi peserta didik meihat secara
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 128
langsung ke mulut pasien, tanpa melihat layar monitor video
laringoskopi. Tindakan wajib didampingi konsulen dan layar monitor
diarahkan kepada konsulen.
o Tingkat 1.3. melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib
menggunakan video laringoskopi, peserta didik melihat layar monitor
videolaringoskopi. Tindakan wajib didampingi konsulen dan atau
chief peserta didik.
o Tingkat > 1.4. melakukan tindakan laringoskopi dengan
menggunakan videolaringoskopi atau menggunakan laringoskopi
klasik.
Regional anestesi ;
o Tingkat 1.2. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal
dengan jarum spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen
o Tingkat > 1.3. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal
dengan jarum spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen
atau chief peserta didik
o Tingkat 1.3. melakukan tindakan anestesi blok saraf tepi dasar
dengan menggunakan nerve stimulator, wajib didampingi oleh
konsulen
o Tingkat 1.4. melakukan tindakan anestesi regional epidural / caudal,
wajib didampingi oleh konsulen.
Pada tahap ini harus mencapai target jumlah kasus sebagai berikut :
• Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 455
kasus
• Jumlah anestesi umum : 420 kasus
• Jumlah Anestesi / analgesi regional : 60
o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 40
o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 10
o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi dasar : 5
• Manajemen nyeri akut :100
• Manajemen nyeri kronik / kanker :20
• Tahap 2 (tahap pendalaman) selama 2 (dua) semester
1. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah dengan benar
berupa 1 tinjauan pustaka dan 1 publikasi ilmiah nasional / international
minimal berupa poster ilmiah pada pertemuan ilmiah tingkat
nasional/international.
2. Mampu melakukan komunikasi medis dengan benar
3. Mampu menjelaskan prinsip anestesi elektif tingkat lanjut dengan benar
dan melakukan keterampilan anestesi elektif tingkat lanjut dengan benar
4. Mampu menjelaskan prinsip anestesia kasus khusus dengan benar, dan
melakukan keterampilan anestesi kasus khusus dengan benar
5. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut
dengan benar dan melakukan anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut
dengan benar
6. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat
lanjut dengan benar, melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 129
lanjutan tingkat lanjut dengan benar dan menjelaskan dasar-dasar
manajemen bencana dengan benar
7. Mampu menjelaskan perawatan intensif pada kasus khusus dengan
benar dan melakukan perawatan intensif pada kasus khusus dengan benar
8. Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri pada pediatri dan geriatri dan
melakukan penatalaksanaan nyeri paliatif dengan benar
9.Mampu menjelaskan dan melakukan anestesi blok saraf tepi intermediate
dengan menggunakan panduan ultrasonografi ( USG ) dan atau nerve
stimulator.
10. Mampu melakukan dan memberikan pelayanan anestesi dan terapi
intensif di RS jejaring dengan supervisi oleh spesialis anestesi di RS
jejaring tersebut.
11. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai
dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) :
xi. RA BSA Laparotomi
xii. GA FM Neonatus-infant
xiii. GA OTT Neonatus-Infant
xiv. GA LMAsey pediatri
xv. IV Line Neonatus
xvi. RA Lumbar Epidural
xvii. RA Caudal Pediatri single shot
xviii. CVC Jugularis dengan USG Guide
xix. Arteri Line
xx. TIVA manual

Pada tahap ini harus mencapai target jumlah kasus sebagai berikut :
• Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 300
kasus
• Jumlah anestesi umum : 270 kasus
• Jumlah Anestesi / analgesi regional : 50 kasus
o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 35 kasus
o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 5 kasus
o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi intermedite : 10
kasus

• Tahap 3 (tahap pemantapan) selama 2 (dua) semester


Tahap ini diakhiri dengan ujian akhir nasional yang menyertakan penguji
dari IPDS lain yang ditunjuk oleh Komisi Ujian Nasional (KUN).
Pada akhir pendidikan tahap ini, peserta didik diharapkan :
1.Mampu menghasilkan karya ilmiah / penelitian dengan benar
2. mampu melakukan manajemen perioperative dengan paripurna
3. Mampu melakukan manajemen anestesi paripurna
4. Mampu menangani Anesthesia Crisis Management ( ACM ) dengan
paripurna
5. Mampu melakukan manajemen anestesi terapi intensif paripurna
6. Mampu melakukan manajemen nyeri paripurna
7. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah berupa jurnal
reading 2 dengan baik
8. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 130
dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) :
i. Balance Anesthesia status fisik ASA ≥ 3
ii. CVC Subclavia tanpa USG Guide
iii. One Lung Ventilation-Double Lumen Tube
iv. TIVA-TCI
v. GA OTT Intubasi sulit
vi. Awake Intubation
vii. Fiberoptic Intubation
viii. PNB Intermediate
ix. Caudal Kontinyu
x. RA Epidural Thorakal
xi. Setting Ventilator ICU
9.Mampu mencapai standar minimal kompetensi yang telah ditetapkan
oleh Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud, mengacu
pada peraturan konsil kedokteran Indonesia no 38 tahun 2015.
Semua tertuang dan tercantum dalam log book yang menjadi pedoman, panduan
dan berisi pencapaian, termasuk sistem monev kurikulum untuk program
pendidikan yang bermutu dapat terjamin pelaksanaannya, sehingga mampu
mencapai kompetensi yang diharapkan

5.5.2Jelaskan sistem monev kurikulum untuk menjamin terlaksananya program pendidikan


sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Jelaskan jumlah bimbingan
operasi/tindakan per tahun, ketersediaan log book dan mutunya.

Supevisi pendidikan dilakukan oleh konsulen pada saat evaluasi pra anestesi, pada saat
di kamar operasi, dan pada pelayanan pasien pasca operasi. Pada evaluasi pra
anestesipeserta didik melaporkan hasil evaluasi kepada konsulen untuk mendapat
bimbingan mengenai penilai pra anestesi dan persiapan terhadap permasalahan pasien,
permasalahan anestesi, dan permasalahan pembedahan yang akan dijalani pada
operasi. Pelaporan pasien bersifat lisan kepada konsulen yang dirunjuk sebagai Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan tiap-tiap kamar operasi.

Supervisi di kamar operasi dilakukan secara langsung oleh konsulen penanggung jawab
kamar operasi, mulai dari masa pra induksi, masa induksi, pemeliharaan anestesi, saat
mengkahiri anestesi dan pada periode pasca operasi. Supervisi pasca operasi di ruang
perawatan terutama dalam hal manajemen nyeri akut pasien dan penanggulangan
masalah medis terkait dengan tindakan anestesi.

Evaluasi dari supervise dilakukan setiap tahapan dalam tingkat pendidikan. Hal ini
menyangkut beberapa hal terkait seperti kegiatan ilmiah yang telah dilakukan,
pencapaian setiap divisi atau stase yang telah dilalui, dan evaluasi terhadap kompetensi
yang meliputi 3 ranah pendidikan (sikap, pengetahuan, keterampilan) dan 5 domain
kompetensi (kedokteran perioperatif, anesthesia, penatalaksanaan nyeri,
kegawatdaruratan dan critical care, serta ilmiah dan penelitian)

Adapun jumlah kasus dan bimbingan pembiusan cukup memadai yang dikerjakan di
RSUP Sanglah dalam setahun terakhir yang berasal dari catatan dan perhitungan
tindakan dan rekam medis. Selamat setahun terakhir adalah:
Anestesi Umum dengan intubasi : ± 80
Anestesi Umum dengan LMA atau masker : ± 60
Anestesi Umum dengan Teknik TIVA : ± 50
Anestesi Regional (block perifer, SAB, kaudal, CSEA, atau epidural): ± 70

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 131
Management pasien d ICU : ± 60

Jurnal Reading dan Laporan Kasus


Jurnal Reading dan Laporan Kasus saat ini berdasarkan kurikulum terbaru menjadi
prasyarat untuk menempuh ujian kenaikan tingkat berupa ujian CBT dan ujian OSCE,
sehingga kegiatan maju ilmiah jurnal reading dan laporan kasus menjadi hal yang rutin
dilakukan dan dilaksanakan dalam proses pendidikan di Program Studi Anestesi dan
Reanimasi FK Unud/RSUP Sanglah.

Morning Report
Acara laporan pagi dimulai setiap hari mulai Pk. 07.00 hingga Pk. 08.00 Wita,
dipimpin oleh Chief IBS pada minggu tersebut, dan dihadiri oleh semua peserta
didik, PPDS tamudan konsulen pembimbing
Laporan jaga tindakan anestesi kasus gawat darurat di ruang operasi Instalasi
Gawat Daruratserta laporan jaga kasus di ruang rawat inap disampaikan oleh
peserta didik yang bertugas sesuai dengan kompetensinya
Pada akhir acara, Chief peserta didik yang memimpin laporan pagi, membuat
resume mengenai hal-hal yang dibahas dalam laporan pagi dan laporan jaga
Kira kira dilaksanakan 290-300 kali morning report dalam setahun.

Bimbingan procedural skill


Sesuai dengan buku Log, Peserta didik harus mendapatkan minimal 3 kali
bimbingan skill dengan konsulen dan tercatat dalam buku log sebelum diijinkan
untuk mengerjakan tindakan dengan pendampingan chief peserta didik, sesuai
tahap kepeserta didikan

Ketersediaan Loog Book


Log Book adalah suatu buku kegiatan harian yang menggambarkan kegiatan,
perkembangan dan kompetensi peserta didik dalam mengkuti pendidikan. Secara garis
besar Loog Book meliputi :
- Log book berisi data peserta didik, jadwal rotasi stase, evaluasi pendidikan, kegiatan
ilmiah yang dilakukan, tugas akademik tambahan, prosedur anestesi yang dilakukan,
jenis dan jumlah kasus yang ditangani, penelitian dan publikasi ilmiah serta
pengabdian masayarakat.
- Peserta didik wajib meminta tandatangan konsulen setiap selesai mengerjakan suatu
tindakan / prosedural skill ataupun kegiatan ilmiah / akademik lain.
- Peserta didik wajib mengisi rotasi stase sesuai dengan KRS yang telah disetujui
dosen PA dan koordinator rotasi kurikulum
- Kegiatan presentasi dan lomba-lomba ilmiah baik di tingak regional, nasional maupu
internasional
- Berisikan reward dan punishment berupa poin sesuai dengan pelanggaran maupun
prestasi yang diperoleh
- Sebelum mengikuti ujian evaluasi CBT dan OSCE, peserta didik wajib mengumpulkan
log book untuk diverifikasi oleh TPPM kesesuaian pencapaian kompetensi dengan
tahapan pendidikan yang ditempuh.
- Sebelum mendaftar ujian akhir nasional, peserta didik wajib mengumpulkan log book
untuk diverifikasi oleh TPPM kesesuaian pencapaian kompetensi dengan standar
kompetensi yang ada.

5.5.3 Jelaskan sistem evaluasi peserta didik dan criteria kelulusan (yang terukur) untuk
menilai kompetensi peserta didik yang meliputi kemampuan kognitif, keterlampilan,
dan perilaku. Jelaskan pula keberadaan dokumennya.

Evaluasi peserta didik dan kriteria kelulusan dilakukan secara objektif melalui

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 132
tahapan tahapan ujian tertulis, lisan, maupun praktek, disetiap kenaikan tingkatnya
atau pada masa akhir studi. Hal ini telah tercantum dalam buku panduan Buku
Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana

Evaluasi kompetensi peserta didik dinilai dari tiga kompetensi, yaitu :


1. Kemampuan kognitif : dievaluasi melalui Ujian Orientasi, Introduksi,
Prakondisi (OIP), dilakukan pada akhir masa OIP dalam bentuk esai, Pretest
stase dalam bentuk esai, Ujian Tulis Nasional ( BOARD ), Ujian
Computerized Base Test ( CBT ), Case Based Discussion ( CBD ) dan semua
karya ilmiah ( jurnal reading, textbook reading, laporan kasus, tinjauan
pustaka, proposal dan tesis )
2. Keterampilan : dievaluasi melalui Anesthesia Clinical Evaluation Exercise ( A-
CEX), Direct Observed Procedural Skills (DOPS) dan Ujian Objective
Structured Clinical Examination (OSCE)
3. Perilaku : dievaluasi melalui daftar hadir, penilaian morbiditas, penilaian MSF
(Multi Source Feedback) dan evaluasi kompetensi umum

Adapun tahapannya Evaluasi Dan Ujian Peserta Didik adalah :


1. Ujian Orientasi, Introduksi, Prakondisi (OIP), dilakukan pada akhir masa OIP
dalam bentuk esai
2. Pretest stase dalam bentuk esai
3. Evaluasi saat rotasi stase subdvisi :
A. Case Based Discussion ( CBD )
B. Anesthesia Clinical Evaluation Exercise ( A-CEX)
C. Direct Observed Procedural Skills (DOPS).

4.Ujian kompetensi

i. Ujian Tulis Nasional ( BOARD )

Ujian tulis nasional (board) diselenggarakan oleh Kolegium Anestesiologi


dan Terapi Intensif Indonesia. Ujian dilaksanakan sekali dalam setahun
secara serentak di seluruh pusat pendidikan.
ii. Ujian Computerized Base Test ( CBT )
Ujian CBT (Computerized Based Test) adalah ujian berbasis komputer
yang diadakan menjelang kenaikan tingkat. Peserta didik (peserta
didik) yang menjalani ujian CBT (Computerized Based Test) adalah
peserta didik yang akan naik tingkat dari tahap I (semester 4 menuju
semester 5), tahap II (semester 6 menuju semester 7), tahap III (Akhir
semester 7). Ujian CBT (Computerized Based Test) diadakan dengan
tujuan untuk mengevaluasi penguasaan peserta didik terhadap
keilmuan di setiap stase yang sedang dijalani.
iii.Ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE)
Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dilakukan setiap kenaikan
tahap pendidikan, meliputi OSCE tahap 1, tahap 2, dan tahap 3

5. Ujian proposal penelitian dan tesis.


Ujian proposal dan tesis sesuai dengan Buku Panduan Program Magister,
Program Pasca Sarjana Universitas Udayana 2015

6. Pada akhir setiap tahapan pendidikan dilakukan penilaian sikap professional

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 133
dengan Multi Source Feedback (MSF) dan penilaian kompetensi umum bagi
setiap peserta didik yang dilakukan oleh KPS/SPS, Dosen Pembimbing
Akademik, Konsulen Anestesi, Konsulen Operator, dan perawat terkait
anestesi. Penilaian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi kemampuan
profesional (etika, kerjasama, komunikasi dan hubungan peserta didik dalam
lingkungan kerja).

7. Kompetensi dasar dinilai melalui:


ii.jumlah tindakan anestesi yang telah dikerjakan; data diperoleh dari
catatan tindakan yang dikerjakan selama menjalani masa studi di dalam
log book masing-masing peserta didik, dan direkapitulasi ke dalam
laporan
iii. jumlah laporan ilmiah yang telah dikerjakan; data diperoleh dari laporan
yang dicatat ke dalam log book dan direkapitulasi
a. Tahap 1 :
i. Journal reading 1
ii. Laporan Kasus
iii. Publikasi ilmiah 1 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster
Ilmiah Nasional 1 atau International 1
b. Tahap 2 :
i. Tinjauan Pustaka 1
ii. Publikasi ilmiah 2 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster
Ilmiah Nasional 2 atau International 1
c. Tahap 3
i. Journal Reading 2
ii. Usulan Penelitian
iii. Tesis
iv.jumlah kegiatan ilmiah yang telah diikuti; data diperoleh dari rekapitulasi
daftar hadir dan log book.
v. jumlah morbiditas berdasarkan catatan log book peserta didik.

8. Ujian Kompetensi Nasional


i.Ujian Lisan Nasional Oleh Kolegium Anestesiologi Dan Terapi Intensif
Indonesia (KATI).
ii.Ujian OSCE Nasional Oleh Kolegium Anestesiologi Dan Terapi Intensif
Indonesia (KATI).
Merupakan ujian akhir nasional yang akan dikembangkan oleh Kolegium
Anestesiologi Dan Terapi Intensif Indonesia (KATI).

5.6Upaya Peningkatan Suasana Akademik.

Berikan gambaran yang jelas mengenai upaya dan kegiatan untuk menciptakan suasana
akademik yang kondusif di lingkungan PS, khususnya mengenai hal-hal berikut.

5.6.1 Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik,


kebebasan mimbarakademik), ketersediaandokumen dan konsistensi pelaksanaannya.

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 134
• Pada setiap acara ilmiah baik laporan pagi, laporan kasus, laporan jaga, maupun
pembacaan jurnal, diberikan kesempatan untuk diskusi antara peserta didik dan
supervisor perihal laporan yang bersangkutan.

• Tiap-tiap peserta didik diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan konsulen di


luar acara ilmiah.

• Tiap peserta didik diberi kesempatan untukmendalami teknik anestesi yang diminati

• Kegiatan ilmiah peserta didik, baik laporan pagi, laporan jaga, pembacaan jurnal,
maupun laporan kasus didokumentasikan dalam buku laporan dan ditandatangani
oleh konsulen.

• Tiap peserta didik tingkat chief diberi kesempatan untuk memimpin pertemuan
ilmiah rutin dalam kasus dalam morning report, ICU report, maupun pembacaan
ilmiah seperti jurnal maupun laporan kasus

• Tiap peserta didik diberi kesempatan untuk memilih dan mengajukan judul karya
ilmiah yang diinginkan

• Tiap peserta didik diberi kesempatan untuk ikut serta dalam acara ilmiah di tingkat
regional, nasional, ataupun internasional.

• Tiap peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi dan berkonsultasi dengan
dosen setiap saat secara lisan maupun tertulis dengan fasilitas komunikasi yang
tersedia

• Tiap peserta didik diberi kesempatan untuk ikut serta dalam lomba ilmiah dalam
acara ilmiah di tingkat regional, nasional atau internasional.

• Tiap peserta didik dan staf diberi kebebasan dalam mengikuti symposium dan
seminar yang ingin diikuti baik di tingkat regional, nasional atau internasional.

• Sistem penempatan PPDS pada rumah sakit – rumah sakit jejaring untuk
menambah pengalaman dan memperluas wawasan

• Mengadakan kegiatan rutin antara staf dengan PPDS dalam bidang non akademik
seperti kegiatan seni, olahraga, maupun kerohanian sehingga dapat mempererat
persatuan dan rasa persaudaraan staf dengan PPDS, dan pada akhirya dapat
meningkatkan kerjasama dalam pelayanan kesehatan

5.6.2 Ketersediaan prasarana, sarana dan status kepemilikannya serta dana yang
memungkinkan terciptanya interaksi akademik antar sivitas akademika.

1. Bangunan
No Jenis Bangunan/Ruangan Kode Jumlah Kondisi Status
Kepemilikan
1 Ruang Kuliah RK 1 Baik Rumah sakit
2 Ruang Dokter Muda DM 1 Baik Rumah sakit

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 135
3 Kamar Kecil KK 2 Baik Rumah sakit
4 Jaga Wanita JW 1 Baik Rumah sakit
5 Jaga Laki JL 1 Baik Rumah sakit
6 Jaga Depan JD 1 Baik Rumah Sakit
7 Ruang IT IT 1 Baik Rumah sakit
8 Koridor KO 1 Baik Rumah sakit
9 Teras TR 1 Baik Departemen
10 Bale Bengong BB 1 Baik Departemen
11 Dapur DA 1 Baik Rumah sakit
12 Ruang Band RB 1 Baik Departemen
13 Ruang Manekin RM 1 Baik Departemen
14 Ruang Olahraga RO 1 Baik Departemen
15 Ruang Perpustakaan RP 1 Baik Departemen

2. Peralatan Perkuliahan
No Jenis Peralatan Jumlah Kondisi Status
Kepemilikan
1 Meja Kayu Alas Putih 27 Baik Departemen
2 Meja Kaca 3 Baik Departemen
3 Kursi Chitose Merah 86 Baik Departemen
4 LCD Proyektor BenQ Hitam 2 Baik Departemen
5 Layar LCD Putih 1 Baik Departemen
6 Air Conditioner Daikin Putih 5 Baik Departemen
7 Microfone Hitam 4 baik Departemen
8 Amplifier 1 baik Departemen
9 Wireless Receiver 3 baik Departemen
10 Speaker atas Bose hitam 7 baik Departemen
11 Speaker bawah avante hitam 2 baik Departemen
12 Komputer LCD LG Hitam 17” 1 baik Departemen
13 Meja Podium 1 baik Departemen
14 Mesin Absensi Sidik jari 1 baik Departemen
15 Penyekat ruang lipat 8 baik Departemen
16 CPU 1 baik Departemen

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 136
3. Sistem administrasi
No Sistem Administrasi Ada/tidak Kondisi Status
Kepemilikan
(Univ/Fak/PS)
1 Akademik Ada Baik PS
2 Kepegawaian Ada Baik PS
3 Keuangan Ada Baik PS
4 Barang Ada Baik PS

4. Peralatan IT
No Jenis Peralatan Jumlah Kondisi Status
Kepemilikan
1 CPU Simbada Hitam 1 Baik Departemen

2 CPU Logic Hitam 1 Baik Departemen

3 Layar monitor LCD 2 Baik Departemen


4 Speaker meja Logitech 1 Baik Departemen
5 Printer Epson 2 Baik Departemen
6 Meja Komputer 2 Baik Departemen
7 Lemari dinding kayu 1 Baik Departemen
8 Papan Residen 1 Baik Departemen
Anestesiologi
9 Air conditioner 1 Baik Departemen

5. Peralatan Skill Lab


No Jenis Peralatan Jumlah Kondisi Status
Kepemilikan
1 Manekin Dewasa 2 Baik Departemen
2 Manekin Epidural 1 Baik Departemen
3 Manekin CVC 1 Baik Departemen
4 PCA Cassette 8 Baik Departemen
5 PCA Abboth 8 Baik Departemen
6 TCI 3 Baik Departemen
7 Video laringoskop CMAC 2 Baik Departemen
8 Bonfil 1 Baik Departemen

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 137
9 Fiber Optic 1 Baik Departemen

6. Koleksi Bahan Pustaka


No Jenis Bentuk Koleksi Jumlah Status
(Softcopy/Hardcopy*) Eksemplar Kepemilikan
1 Critical Care Secrets Hardcopy 1 Departemen
Divisi
2 Critical Care Medicine Hardcopy 1 Departemen
3 Krause’s Food and The Hardcopy 1 Departemen
Nutrition Care Process
4 Morgan & Mikhail’s Hardcopy 1 Departemen
Clinical Anesthesiology
5 Anesthesiology Hardcopy 1 Departemen
Longnecker
6 Principles and Practice Hardcopy 1 Departemen
of Mechanical
Ventilation
7 Stoelting’s Anesthesia Hardcopy 1 Departemen
and Co-Existing Disease
8 Practical Guide to Hardcopy 1 Departemen
Emergency Ultrasound,
1st Edition
9 Practical Hardcopy 1 Departemen
Musculoskeletal
Ultrasound, Churchill
Livingstone
10 Case Files Critical Car Hardcopy 1 Departemen
11 Lippincott’s A Practical Hardcopy 1 Departemen
Aprroach to Cardiac
Anesthesia
12 Churchill Livingstone’ : Hardcopy 1 Departemen
Textbook of Adult
Emergency Medicine
Clinical Emergency

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 138
Medicine
13 Miller’s Basic of Hardcopy 1 Departemen
Anesthesia
14 Oh’s Intensive Care Hardcopy 1 Departemen
Manual
Case Files
Anesthesiology : Guide
to Radiological
15 Procedure Hardcopy 1 Departemen
Neuroanesthesia
16 The Trauma Manual: Hardcopy 1 Departemen
Trauma and Acute Care
Surgery
17 Peter Le Roux’s Hardcopy 1 Departemen
Monitoring in
Neurocritical Care
18 Textbook of Adult Hardcopy 1 Departemen
Emergency Medicine
19 Waldman’s Atlas of Pain Hardcopy 1 Departemen
Management Injection
Technique
20 Schenider and Hardcopy 1 Departemen
Levinson’s Anestesia for
Obstetrics
21 Kiwon Lee’s The Neuro Hardcopy 1 Departemen
ICU Book
22 Cote and Lerman’sA Hardcopy 1 Departemen
Practice of Anesthesia
for Infants and Children
23 Postoperative Pain Hardcopy 1 Departemen
Management-Good
Clinical Practice
24 Anesthesiology Clinics Hardcopy 1 Departemen

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 139
Of North America
25 Pedoman Penggunaan Hardcopy 1 Departemen
Antibiotika
26 Physician Education Hardcopy 1 Departemen
Program In Regional
Anesthesia
27 Anaesthesia For Hardcopy 1 Departemen
Vascular Surgery
28 Joseph e Hardcopy 1 Departemen
Parrillo’sCritical Care
Medicine, Principles of
Diagnosis and
Management in the
Adult
29 Miller’s Basic of Hardcopy 1 Departemen
Anesthesia
30 Barash’sClinical Hardcopy 1 Departemen
Anesthesia
31 Electrocardiography Hardcopy 1 Departemen
32 Informed Consent & Hardcopy 1 Departemen
Informed Refusal
33 Patient Controlled Hardcopy 1 Departemen
Analgesia
34 Pengelolaan Hardcopy 1 Departemen
Perioperative Cedera
Kepala Akut
35 Metodologi Penelitian Hardcopy 1 Departemen
Kesehatan
36 Critical Care And Hardcopy 1 Departemen
Emergency Medicine
37 Dasar-Dasar Hardcopy 1 Departemen
Neuroanestesia
38 Statistika Untuk Hardcopy 1 Departemen

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 140
Kedokteran Dan
Kesehatan
39 Resusitasi Neonatus Hardcopy 1 Departemen
40 Techniques Of Hardcopy 1 Departemen
Anaesthesia II

5.6.3 Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam maupun di luar kelas)
untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, penelitian
bersama, dll.).

Kegiatan Akademik
1. Program pendidikan
a. Pelatihan Basic Life Support ke instansi diluar fakultas kedokteran
b. Pengiriman residen ke pertemuan ilmiah tingkat nasional, regional, maupun
internasional
c. Simposium/Seminar Sepsis Update, Difficult Airway Management
2. Program Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan di seluruh Unit pelayanan SMF/ Bag Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif RSUP Sanglah Denpasar.
3. Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
a. Baksos atau Kersos yang terintegrasi dengan program Fakultas dan RSUP
Sanglah,
b. Penelitian karya akhir
c. Bakti sosial bekerja sama dengan yayasan atau instansi lain di luar fakultas
kedokteran

Aktivitas staf maupun peserta didik sebagai pembicara ataupun untuk mengikuti pertemuan ilmiah
regional, nasional, maupun internasional.

No Pembicara Peserta Judul Nasional/Internasional Tahun


Dosen/PPDS Seminar/Konferensi
1 2 3 4 5 6
1 Dr. Putra Indoanesthesia Nasional 2014
Arimbawa
Dr. IB Gede Dwi
Dhaemajaya
Dr. Kadek
Hendra
Dwitenaya
Dr. Gede
Suryawan

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 141
Dr. Ni Putu
Wardani
Dr. Lawrence
Dr.
Yanuarningtyas
Dr. Komang Budi
Lastiawan
2 Dr. dr I Putu Neuro Anesthesia Nasional 2014
Pramana and Critical Care
Suarjaya, SpAn, Course
M.Kes, KMN,
KNA
3 Dr. I Wayan Simposium Sehari Nasional 2014
Aryabiantara, Sepsis
SpAN, KIC
Dr. I Made Agus
Kresna
Sucandra, SpAn
Dr. Eric Makmur
4 Prof Dr. dr. Recent Advances Internasional 2014
Made in The
Wiryana, Sp. Management of
An, KIC, Critically Ill
KAO Patients
5 Dr. I Gede Eka Case Conference Nasional 2014
Widarmawan Regional
Dr. Marselinus Anesthesia
Wijaya
Dr. Dewa Ayu
Putu Diah
Dharmayanti
Dr. I Gusti Agung
Putu Budiasa
Dr. Yosephine
Ervina
6 Dr. Adi Chandra Indonesia Nasional 2014
Dr. Adi Yudha Cardiovascular
Sanjaya Anesthesia
Yogyakarta
7 Prof Dr. dr. Maternal Fetal Nasional 2014
Made Medicine 4th
Wiryana, Sp. Combine Clinical
An, KIC, Meeting
KAO Management of
The Critically Ill
Obstetrics Patient
8 Dr. Putu Maternal Fetal Nasional 2015
Kurniyanta, Medicine 5th
Sp.An Combined
Clinical Meeting
9 Prof Dr. dr. Simposium Nasional 2015
Made Kursus Penyegar
Wiryana, Sp. dan Penambah

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 142
An, KIC, Ilmu Anestesia
KAO, (KPPIA) 2015 di
Dr. Putu Grand Sanur Bali
Kurniyanta, Beach
Sp.An
Dr. Kadek
Agus Heryana
Putra
10 Dr. Manik Indoanesthesia Nasional 2015
Dirgayunitri
Dr. Josephine
Anne Adiwijaya
Dr. Happy
Rosyalynda
Dr. Warsito
Dr. Emkel
Peranginangin
Dr. AA Wulan
Parama Sari
11 Prof Dr. dr. 19th ASEAN Internasional 2015
Made Conggress of
Wiryana, Sp. Anesthesiologists
An, KIC, 2015, Facing the
KAO AFTA 2015
Chllenges: Unity
Among ASEAN
Anesthesiologist
12 dr. IGN 1st Pain Nasional 2015
Mahaalit Management
Aribawa, Training Center,
Sp.An, KAR RSCM
13 Dr dr I Putu Neuro Anesthesia Nasional 2015
Pramana & Critical Care
Suarjaya, (NACC) Course
SpAn, 19th ASEAN
M.Kes, Congress of
KMN, KNA Anesthesiologists
2015
14 Dr.dr. I Putu Workshop Nasional 2015
Pramana Difficult Airway
Suarjaya, Management
Sp.An,
M.Kes, KMN,
KNA
15 Dr. Kadek 8th Biennial Nasional 2015
Agus Meeting of
Heryana Indonesian
Putra, SpAn Symposium
Pediatric
Anesthesia &
Critical Care
16 Prof Dr. dr. Joglosemar Nasional 2015

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 143
Made Annual Meeting
Wiryana, Sp. Case Conference
An, KIC, of Regional
KAO Anesthesia
Update of Pain
management and
regional
Anesthesia in
Pediatric

Dr dr Acute Care Internasional 2015


Tjokorda Course 19th
Gde Agung ASEAN Congress
Senapathi, of
SpAn, KAR ANesthesiologist
2015 Facing the
AFTA 2015
Challenges :
Unity Among
ASEAN
Anesthesiologist
17 Dr.dr. I Putu Dr. Yusuf Sidang 13th National Internasional 2016
Pramana Amin Congress of
Suarjaya, Dr. Theodorus Indonesian
Sp.An, Pascalis Yullie Society of
M.Kes, KMN, Pranoto Neuroanesthesia
Dr. Andrian
KNA & Critical Care
Yadikusumo
(Ina-SNACC), 5th
Joint Symposium
NACC Indonesia-
Singapore
18 Prof Dr. dr. The Difficult Nasional 2016
Made Airway
Wiryana, Sp. Management
An, KIC, Workshop di
KAO Bagian / SMF
Anesthesiologi
dan Terapi
Intensif
19 Prof Dr. dr. 6th Bali Internasional 2016
Made international
Wiryana, Sp. Combined
An, KIC, Clinical Meeting “
KAO Perinatal
Medicine as
Preventicve
Medicine

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 144
20 Dr. Marilaeta Meet The Expert Nasional 2016
Cindriyani
Dr. Otniel Adrians
Labobar
Dr. Alan Franco
Andrew Sumanti
Dr. Aloysius
Alphonso
Dr. Dr.
Theodorus
Pascalis Yullie
Pranoto
Dr dr 5th International Internasional 2016
Tjokorda Conference on
Gde Agung Regional
Senapathi, Anesthesia
SpAn, KAR

Kegiatan non Akademik


1. Kegiatan Seni
• Kegiatan seni musik
2. Kegiatan Olahraga
• Olahraga bulu tangkis
• Olahraga futsal
• Olahraga tenis meja
3. Kegiatan Rohani
• Persembahyangan bersama/tirta yatra ke pura-pura daerah Bali
4. Kegiatan Team Building
• Family Gathering
• Outbond

Dengan kegiatan akademik dan non akademik yang rutin dilakukan dan telah berjalan dengan
baik, dapat mendukung suasana pendidikan yang yang kondusif dan secara tidak langsung
mendukung suasana akademik dan suasana pelayanan sehingga meningkatkan kualitas dan mutu
peserta didik.

5.6.4 Jelaskan upaya pengembangan perilaku profesional yang mencakup aspek: (1) etika
kedokteran, (2) kemampuan kerjasama dalam tim, dan (3) hubungan dokter-pasien.
Jelaskan pula keberadaan panduan serta konsistensi pelaksanaannya.

Pengembangan sikap dan perilaku professional penting untuk dibiasakan dan diterapkan
dalam kegiatan klinis sehari hari sehingga setiap paserta didik dapat membantu dalam
pengalaman belajar bekerja sama dalam tim, berkomunikasi yang efektif dengan sejawat,
staff pendidik, dan pasien serta keluarganya, sehingga tercapainya pelayanan kesehatan
yang komprehensif dan kelak mencetak spesialis anestesi yang profesional dan berfikir
komprehensif berbasis patient safety. Semua hal tersebut terdapat dalam Buku Panduan
Program Studi Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran (BAB XIX) :

1. Etika Kedokteran
• Memberikan informasi kepada pasien atau wali yang bertanggung jawab, dan
mendapatkan persetujuan secara sukarela tentang rencana tindakan pembiusan.
• Mengetahui apa yang harus dikerjakan ketika pasien menolak tindakan medis yang
direkomendasikan baik pada situasi gawat darurat maupun bukan.
• Menilai kapasitas pengambilan keputusan oleh pasien
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 145
• Melakukan pendekatan pada pasien menjelang kematian dan mendiskusikan
dengan pasien sejauh mana intervensi medis dapat dilakukan menjelang akhir
kehidupan.
2. Kerjasama Tim
• Komunikasi verbal dengan teman sejawat
• Komunikasi tertulis dengan teman sejawat
• Kemampuan menilai dan memahami kontribusi orang lain.
3. Hubungan Dokter Pasien
• Komunikasi dengan pasien
• Komunikasi dengan keluarga pasien
• Menghargai pasien dan hak-haknya.

Pada akhir setiap tahapan pendidikan dilakukan penilaian sikap professional dengan Multi
Source Feedback (MSF) dan penilaian kompetensi umum bagi setiap peserta didik yang
dilakukan oleh KPS/SPS, Dosen Pembimbing Akademik, Konsulen Anestesi, Konsulen
Operator, dan perawat terkait anestesi. Penilaian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi
kemampuan profesional (etika, kerjasama, komunikasi dan hubungan peserta didik dalam
lingkungan kerja). Hal ini akan menunjang dalam menumbuhkan perilaku professional pada
peserta didik guna menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dan professional.

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 146
STANDAR 6
PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI

6.1 Pembiayaan

6.1.1 Keterlibatan PS dalam Perencanaan Anggaran dan Pengelolaan Dana


Jelaskan bentuk keterlibatannya.

Penganggaran dana untuk pengelolaan IPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNUD
didasarkan atas estimasi pendapatan yang dibuat berdasarkan peraturan Rektor Universitas
Udayana No 218/UN14/PR/2016 tentang proporsi alokasi anggaran dari sumber dana
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB)dengan bersumber pada Uang Kuliah Tunggal
(UKT) fakultas di lingkungan Universitas Udayana dialokasikan sebagai berikut universitas
25%, fakultas minimum 49%, dan program studi minimum 26% dan UKT program studi
paskasarjana program studi paska sarjana di lingkungan Universitas Udayana dialokasikan
untuk universitas (10%), paskasarjana (10%), fakultas (5%), program studi 75%.
Program studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud ikut serta dalam perencanaan
anggaran, melalui Musyawarah Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran
(Musrembang) Universitas Udayana, program studi ikut serta menyusun
• Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
• Kerangka Acuan Kerja (KAK)
• Rencana Anggaran Biaya (RAB)
• Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT)

Setelah menyusun RAB program studi melakukan input ke sistem informasi berbasis web
Universitas Udayana, yaitu Sistem Informasi Akuntasi dan Keuangan (SIAKU), setelah itu
melalui Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) program studi

6.1.2Tuliskan realisasi perolehan dan penggunaan dana (termasuk hibah), dalam juta rupiah,
termasuk gaji dan alokasinya dalam 3 tahun terakhir, pada tabel berikut.

Tabel A. Perolehan dana

Jumlah Dana (Rupiah)


Sumber
No. Jenis Dana
Dana TS-2 TS-1 TS

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1 Peserta SPP 197,400,000 363,000,000 417,780,000
didik SDPP 165,200,000 280,000,000
2 Usaha Kegiatan Seminar 42,701,360 13,692,005
sendiri Divisi
3 Pemerint Gaji dan Honor Dosen 311,242,665 353,232,290 386,990,228
ah pusat + Tunjangan Jabatan
dan Remunerasi 313,321,125
daerah
4 Sumber Uang Tugas Belajar 154,000,000 66,500,000 45,500,000
lain Kemenkes

Sumbangan Dari 486,953,580 462,563,439 672,070,762


Dosen
Sumbangan 778,681,575 990,860,000
mahasiswa
Sumbangan Alumni 17,873,960 16,081,050 23,153,000
Swadana Penelitian 89,427,000 32,630,000 126,835,200

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 147
Total 1,464,798,565 2,366,380,359 2,976,510,313

Tabel B. Penggunaan dana operasional.

Alokasi Dana (Rupiah) dan Persentasenya pada


Jenis
No. TS-2 TS-1 TS
Penggunaan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pendidikan 342,080,000 23,3 342.216.000 14,5 257,724,000 8,7
2 Penelitian 89,427,000 6,1 32,630,000 1,4 126,835,200 4,3
3 Pengabdian 32,775,000 2,2 24,775,000 1 48,350,000 1,6
kepada
Masyarakat
Total Penggunaan 464,282,000 31,6 399,621,000 16,9 432,909,200 14,6
Dana Operasional

Tabel C. Penggunaan dana investasi.

Alokasi Dana (Rupiah) dan Persentasenya pada


No. Jenis Penggunaan TS-2 TS-1 TS
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Investasi prasarana - - - - 748,476,750 25,1
2 Investasi sarana 17,873,960 1,3 794,762,625 37,4 1,086,549,400 36,5
3 Investasi SDM 40,000,000 2,8 50,000,000 2,3 105,000,000 3,5
Total Penggunaan Dana 57,873,960 4,1 844,762,625 39,7 1,940,026,150 65,1
Investasi

Tabel D. Tuliskan dana untuk kegiatan penelitian pada tiga tahun terakhir dengan mengikuti
format tabel berikut.

Jumlah Dana*
Tahun Judul Penelitian Sumber Dana
(Rupiah)
(1) (2) (3) (4)
2013 Perbandingan Tekanan Arteri Swadana 13,035,000
Rerata dan Waktu Pulih Sadar
Pada Pasien Anestesi Intravena
Total Propofol Targeted Controlled
Infusion (TCI) dengan Manually
Controlled Infusion (MCI) di RSUP
Sanglah Tahun 2013
2013 Analisis Biaya Periode Intra Swadana 12,210,000
Operatif Anestesi Intravena, Total
Targetted Controlled Infusion (TCI)
Dengan Anestesi Inhalasi
Sevoflurane Pada Pasien Operasi
Bedah Mayor Onkologi di RSUP
Sanglah Tahun 2013
2013 Pemberian Lidokain Intravena Swadana 15,495,000
Perioperatif Menurunkan Konsumsi
Morfin Paska Operasi Bedah
Mayor di RSUP Sanglah, Denpasar

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 148
2013 Anestesia Inhalasi Isoflurane Swadana 12,695,000
Kombinasi Epidural Menekan
Jumlah Neutrofil Lebih Baik
Dibandingkan Dengan Anestesia
Inhalasi Isoflurane
2013 Efek Lidokain Intravena Swadana 11,782,000
Perioperatif Terhadap Kadar
Interleukin-1B Pada Kasus
Pembedahan Mayor di RS
Sanglah, Denpasar
2013 Peningkatan Kadar C-Reactive Swadana 12,525,000
Protein (CRP) Paska Operasi
Abdomen Mayor Lebih Rendah
Menggunakan Analgesia Epidural
Kontinyu Bupivacaine-Fentanyl
Dibandingkan Dengan Analgesia
PCA-Kontinyu Fentanyl di RSUP
Sanglah
2013 Peranan Sistem Green Code Swadana 11,685,000
Terhadap Nilai Apgar Pada
Persalinan Seksio Sesaria
Emergency di RS Sanglah,
Denpasar
2014 Pengaruh Pemberian Larutan Swadana 10,150,000
Natrium Laktat Hipertonis
Terhadap Perubahan Kadar
Katalase, Glutation Peroksidase,
Malondialdehid dan Korelasinya
Pada Tikus Model Cedera
OtakTraumatik
2014 Analisis Kebutuhan Perawat Swadana 3,515,000
Berdasarkan Pengamatan
Terhadap Penanganan Pasien
Dewasa dan Anak-anak di Unit
Gawat Darurat Rumah Sakit Bali
Royal
2014 Penanganan Nyeri Pada Pasien Swadana 10,200,000
Pasca Bedah Laparotomi Di
Rumah Sakit Prima Medika
Denpasar Bulan Januari-Pebruari
Tahun 2014
2014 Studi Cost Effectiveness Analysis Swadana 8,765,000
(CEA) Penggunaan Teknik
Anestesia Regional Blok
Subarachnoid Pada Tindakan Mini
Laparatomi di RSUP Sanglah
Tahun 2014
2015 Stabilitas Hemodinamik Swadana 11,570,600
Laringoskopi Intubasi Endotrakea
Menggunakan Macintosh Video
Laringoskop Lebih Baik dari
Macintosh Laringoskop Pada
Pasien Yang Dilakukan Anestesi
Umum
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 149
2015 Stabilitas Hemodinamik Pada Swadana 10,245,000
Pemberian Fentanyl Sebagai
Koinduksi Propofol Dibandingkan
Midazolam Pada Pemasangan
Laryngeal Mask Airway
2015 Premedikasi Clonidine 1 mcg/kgBB Swadana 3,991,600
Intravena Menurunkan Dosis
Rumatan TCI Propofol dan
Menjaga Stabilitasi Hemodinamik
Intra Operatif Pada Pasien Yang
Dilakukan Anestesi Umum DI
RSUP Sanglah, Denpasar Tahun
2015
2015 Pemberian Ketamin 0,15 mg/kgBB Swadana 12,770,000
Intravena Sebelum Insisi
Menurunkan Konsumsi Morfin Dan
Nyeri Akut Paska Laparotomi

2015 Efektivitas Penggunaan Kombinasi Swadana 18,827,000


Ketamin Dengan Midazolam
Dibandingkan Pethidine Dalam
Mencegah Menggigil Paska Spinal
Anestesi
2015 Premedikasi Clonidine 1 mcg/kgBB Swadana 10,337,000
Intravena Menurunkan Dosis
Induksi Propofol dan Menjaga
Stabilitas Hemodinamik Saat
Induksi Pada Pasien Yang
dilakukan Anestesi UmumS
2015 Transversus Abdominis Plane Swadana 17,464,600
(TAP) Block Mengurangai Nyeri
Paska Operasi Pada Pasien Seksio
Sesaria

2015 Anestesi Regional Blok Pleksus Swadana 15,650,000


Brakhialis Kontinyu Dengan
Tuntunan Ultra Sonografi
Menurunkan Kadar Interleukin-6
dan Platelet Activating Factor Serta
Meningkatkan Kadar Interleukin-10
dan Memperbaiki Luaran Klinis
Dibanding Dengan Anestesi Umum
Pada Operasi Antebrachii
2016 Analisis Efektivitas Biaya Target Swadana 14,920,000
Controlled Inhalational
Anesthesia (TCIA) Sevofluran
dan Target Controlled Infusion
(TCI) Propofol Pada Pasien
Operasi Mastektomi di RSUP
Sanglah Denpasar Tahun 2016

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 150
2016 Korelasi Antara Asupan Protein Swadana 10,575,000
Dengan Hasil Perhitungan Imbang
Nitrogen Pada Pasien Bedah Yang
Dirawat di Instalasi Anestesi dan
Terapi Intensif RSUP Sanglah

2016 Efektivitas Pemasangan Kateter Swadana 16,110,000


Vena Sentral Dengan Panduan
Elektrokardiogram Intraatrial Dalam
Menurunkan Kejadian Malposisi
Kateter Dibandingkan Dengan
Formula Andropolous di RSUP
Sanglah Denpasar

2016 Analgesia Preventif Parecoxib 40 Swadana 14,945,000


Mg Intravena Dapat Menekan
Peningkatan Kadar C-Reactive
Protein dan Kadar Leukosit
Pascabedah Ekxtermitas Bawah
Dengan Anestesi Epidural di RSUP
Sanglah Denpasar

JUMLAH 257,746,800

Tabel E. Tuliskan dana untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada tiga tahun
terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.

Judul Kegiatan Pengabdian kepada Jumlah Dana


Tahun Sumber Dana
Masyarakat (Rupiah)
(1) (2) (3) (4)
2013 Bakti Sosial Operasi Bibir Prodi Anestesiologi 30,400,000
Sumbing bekerja sama dengan dan Reanimasi FK
Unud
John Fawcett Foundation
2013 In House Training Bantuan Prodi Anestesiologi 2,375,000
Hidup Dasar (BHD) Rumah dan Reanimasi FK
Unud
Sakit Bali Royal
2014 Bakti Sosial Operasi Bibir Prodi Anestesiologi 20,000,000
Sumbing bekerja sama dengan dan Reanimasi FK
Unud
John Fawcett Foundation
2014 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Prodi Anestesiologi 2,400,000
dan Blue Code Rumah Sakit Ibu dan Reanimasi FK
Unud
dan Anak Puri Bunda
2014 In House Training Bantuan Prodi Anestesiologi 2,375,000
Hidup Dasar (BHD) Rumah dan Reanimasi FK
Unud
Sakit Bali Royal
2015 Bakti Sosial Operasi Bibir Prodi Anestesiologi 11,200,000
Sumbing bekerja sama dengan dan Reanimasi FK
Unud
John Fawcett Foundation
2015 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Prodi Anestesiologi 2,400,000
dan Blue Code Rumah Sakit Ibu dan Reanimasi FK

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 151
dan Anak Puri Bunda Unud
2015 In House Training Bantuan Prodi Anestesiologi 2,375,000
Hidup Dasar (BHD) Rumah dan Reanimasi FK
Unud
Sakit Bali Royal
2016 In House Training Bantuan Prodi Anestesiologi 2,375,000
Hidup Dasar (BHD) Rumah dan Reanimasi FK
Unud
Sakit Bali Royal
2016 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Prodi Anestesiologi 20,000,000
bagi karyawan RSUD Sumbawa dan Reanimasi FK
Unud
2016 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Prodi Anestesiologi 5,000,000
di SMAN 1 Denpasar dan Reanimasi FK
Unud
2016 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Prodi Anestesiologi 5,000,000
DI SMAN 3 Denpasar dan Reanimasi FK
Unud
Jumlah 105.900000

6.2 Prasarana dan Sarana

6.2.1Prasarana dan Sarana proses pembelajaran

6.2.1.1Sebutkan ruang yang tersedia untuk proses pendidikan (ruang perawatan dan
tindakan RS, skills lab, dll).
Ruang dosen terletak di lantai 2 Gedung Bagian/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
Unud/RSUP Sanglah, setiap meja dosen telah dilengkapi dengan fasilitas komputer yang
telah terhubung dengan jaringan internet dan intranet serta printer on-line dan mesin
fotokopi. Ruang residen terletak di lantai 1 terdiri dari ruang komputer yang terhubung
dengan jaringan internet dan fasilitas wi-fi, serta ruang residen laki-laki dan perempuan
dengan fasilitas televisi, air conditioner, peralatan olahraga, lemari locker, dan tempat tidur.

Tabel. Skills Lab

No Nama skills Luas Daya tampung Sarana yang Rata-rata jam


lab setiap sesi. tersedia. pemanfaatan
setiap minggu
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Skill Lab 4x3 5-6 Ruang diskusi, 5 jam
Program Studi m/ruangan orang/ruangan meja, komputer,
Anestesiologi (terdapat LCD, manekin
dan Reanimasi 3 praktikum, meja
FK Unud ruangan) tindakan, ranjang
periksa
2 Skill Lab FK 52,8 x 20 10-15 Ruang diskusi, 4 hari/minggu
Universitas m orang/ruangan meja, komputer,
Udayana LCD, manekin
praktikum,
ranjang periksa

6.2.1.2 Jelaskan ruang dan sarana perpustakaan, mencakup fasilitas komputer dan akses ke
jaringan internet serta materi perpustakaan sebagai berikut.

Ruang Perpustakaan seluas 72 m2 terdapat di Lantai 2 Gedung Instalasi Anestesiologi dan


Terapi Intensif berisi antara lain text book, majalah profesi internasional, majalah profesi
nasional terakreditasi, tesis PPDS, dan video pendidikan. Di ruangan tersebut peserta didik

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 152
dapat mengakses wifi gratis dalam hal browsing pencairan jurnal dan buku elektronik,
terdapat fasilitas e-library agar peserta didik dapat mengakses sumber lebih mudah.

Tabel A Materi Perpustakaan.

No. Materi Perpustakaan* Jumlah Judul

(1) (2) (3)


1 Buku teks 807
2 Majalah profesi internasional 647
3 Majalah profesi nasional terakreditasi 29
4 Video/interactive materials 34
* Termasuk yang dalam format elektronik (e-book dan e-journal).

Tabel B. Nama dan jenis majalah profesi


Nama Majalah Profesi yang
Jenis
Tersedia Lengkap Tiga Tahun Terakhir
(1) (2)
6.2.1.4 Majalah 1. Pain
profesi internasional 2. British Journal of Anaesthesia
3. Regional Anesthesia and Pain Medicine
4. Anesthesia and Analgesia
5. Anesthesiology
6. Intensive Care Medicine
7. Bali Medical Journal
6.2.1.5 Majalah 1. Jurnal Anestesi Perioperatif
profesi nasional 2. Jurnal Anestesiologi Indonesia
terakreditasi 3. Majalah Anestesia dan Critical Care
4. Jurnal Neuroanestesi Indonesia
6.2.1.6 Video/CD 1. The ICU Book
interaktif 2. Terapi Cairan Pada Anak
3. Principles and Practice of Neuromuscular Transmission
Monitoring
4. APCDM III
5. Update on Sepsis
6. English in Medicine
7. Focus on Emergency Medicine
8. Regional Anaesthesia for Obstetric
9. Database Rawat Inap
10. MedEMT (Emergency Medical Training)
11. Endoscpy of the Airways in Anesthesiology
12. Sobotta v1.5 Atlas of Human Anatomy
13. ACLS
14. 12th World Congress of Anaesthesiology
15. Imuno Teknologi
16. Kedokteran Perioperatif
17. Pulmonary Update
18. 5th Indonesia Symposium on Neuroanesthesia and
Neurocritical Care in Conjunction With Symposium on Nutrition
19. Medical Emergency Training
20. Parenteral Nutrition
21. Volume Therapy from A to Z

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 153
22. Interactive Physiology (Respiratory, Cardiovascular, Fluids, and
Electrolyte
23. Cardiac Fast Tracking : A Multidisciplinary Approach
24. Peripherally Insertion Central Venous Catheter and
Measurement of CVP
25. Nutrion Week 2003
26. Nutrition Calculator
27. Molecular Cell Biology
28. Central Venous Catheterization Seldinger Technique
29. Lumbar and Thoracic Epidural Blockade
30. Combine Spinal and Epidural
31. Epidural, Spinal, Brachial Plexus Anatomy, Subclavian, Axillary,
and Painless Labour
32. Anaesthesia Urology Surgery
33. The Electronic Anesthesiology Library on CD-ROM
34. Nutrition Therapy

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 154
6.2.2. Prasarana dan sarana medik RS Pendidikan Utama dan RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit

6.2.2.1 Ketersediaan rumah sakit pendidikan. Lampirkan Perjanjian Kerjasama dan perencanaan pengembangan rumah sakit pendidikan sebagai
data pendukung.

Isilah tabel berikut ini untuk data tahun penuh terakhir.

Variasi Juml Nama


Kuali- Total Jumlah
Kasus* ah Institusi Kontribusi
Nama Rumah fikasi & Jumlah Pasien Jumlah
No. BOR (Cukup/ Peser Pendidikan RumahSakit untuk
Sakit Akreditas Tempat Rawat Dosen
Tidak ta Dokter Pendidikan
i Tidur RS Jalan
Cukup) didik Pengguna RS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 RSUP Sanglah RSPU 703 84,50% 200.42 Cukup 23 60 FK Udayana Menyediakan rawat
(Tipe A 1/tahun jalan, rawat inap,
tingkat fasilitasi kamar
lengkap operasi, instalasi rawat
dan darurat, dan ruang
akreditasi terapi intensif kelas III
JCI) sebagai sarana
pendidikan
2 RSUD dr. Tipe B 333 67,23% 227.68 Cukup 3 1 FK Udayana Menyediakan rawat
Soebandi 3 jalan, rawat inap,
Jember orang/t fasilitasi kamar
ahun operasi, instalasi rawat
darurat, dan ruang
terapi intensif kelas III
sebagai sarana
pendidikan
3 RSUD Badung Tipe B 238 72.97% 101.52 Cukup 4 1 FK Udayana Menyediakan rawat
dan 4orang/ jalan, rawat inap,
Akreditasi tahun fasilitasi kamar
ISO operasi, instalasi rawat
9001:2008 darurat, dan ruang

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 155
terapi intensif kelas III
sebagai sarana
pendidikan
4 RSUD Gianyar Tipe B 210 62,4% 76.963/ Cukup 4 1 FK Udayana Menyediakan rawat
tahun FK jalan, rawat inap,
Warmadewa fasilitasi kamar
operasi, instalasi rawat
darurat, dan ruang
terapi intensif kelas III
sebagai sarana
pendidikan
5 RSUD dr. Tc Tipe C 182 72,1% 34,81/t Cukup 0 1 FK Udayana Menyediakan rawat
Hillers ahun jalan, rawat inap,
Maumere fasilitasi kamar
operasi, instalasi rawat
darurat, dan ruang
terapi intensif kelas III
sebagai sarana
pendidikan
6 RSUD Tipe D 103 70,9% 16.055/ Cukup 0 1 FK Udayana Menyediakan rawat
Larantuka tahun jalan, rawat inap,
fasilitasi kamar
operasi, instalasi rawat
darurat, dan ruang
terapi intensif kelas III
sebagai sarana
pendidikan
*Lampirkan daftar 10 penyakit terbanyak pada setiap bagian di tiap rumah sakit.
Kualifikasi RSP:
RSPU = Rumah Sakit Pendidikan Utama
RSPA = Rumah Sakit Pendidikan Pendidikan Afiliasi dan Satelit

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 156
6.2.2.2Instalasi rawat jalan

Frekuensi
No. Nama RS Sarana yang Tersedia (Jumlah Kunjungan per
Tahun)
(1) (2) (3) (4)
1 Poli Anestesi RSUP Tensimeter, Bed Pasien, 4644
Sanglah Timbangan berat badan,
Pengukur tinggi badan,
Pulse oxymetri, Meja dan
Kursi konsultasi

No. ICU Rumah Sakit Sarana Jumlah


1 ICU RSUP Sanglah Tempat tidur 19
Ventilator 19
Monitor 19
Troli Emergency 2
Defibrilator 2
USG 1
USCOM 1
Portable Pulse Oximetry 2
CRRT 2
Mesin Hemodialisa 3
SLEED
2 Ruang PACU IGD Tempat tidur 7
RSUP Sanglah Ventilator Portable 2
Monitor 7
Troli Emergency 1
Defibrilator 1
USG 1
Portable Pulse Oximetry 1
3 ICU RSUD dr. Tempat tidur 10
Soebandi, Jember Ventilator 5
Monitor 6
Troli Emergency 1
Defibrilator 1
4 ICU RSUD Badung Tempat tidur 4
Ventilator 4
Monitor 4
Troli Emergency 1
Defibrilator 1
CRRT 1
5 ICU RSUD Sanjiwani, Tempat tidur 5
Gianyar Ventilator 3
Monitor 5
Troli Emergency 1
Defibrilator 1
6 ICU RSUD dr. Tc Tempat tidur 4
Hillers, Maumere Ventilator 1
Monitor 4
Troli Emergency 1
Defibrilator 1
7 ICU RSUD Larantuka Tempat tidur 3
Ventilator 1
Monitor 3
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 157
Troli Emergency 1
Defibrilator 1

6.2.2.3 Prasarana dan sarana rawat inap, kamar bedah, dan gawat darurat.

Tabel A. Ruang rawat inap


Jumlah
BOR
Nama Prasarana Jumlah Jumlah tindakan
No. (rata-
Ruang rawat inap ruangan tempat tidur bidang PPDS
rata/tahun)
pertahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Ruang ICU 2 19 90,13% 1054
2 Ruang PACU 1 7 88,3% 1798

Tabel B: Kamar Bedah


No. Nama Prasarana Jumlah Jumlah Jumlah Tindakan
Ruangan tindakan/tahun bidang PPDS pertahun
1 Ruang operasi IBS 14 Mesin Anestesi 14
Ventilator Anestesi 11
Monitor invasive 14
Monitor Standart 5
Set Intubasi Standart 15
Video Laryngoscope 5
Fiber Optic 1
Bonfil 1
TCI 2
Syring pump 10
Monitor BIS - IOC 2
2 Ruang operasi IGD 3 Mesin Anestesi 3
Ventilator Anestesi 2
Monitor invasive 3
Set Intubasi Standart 3
TCI 1
Syring pump 6
3 Ruang operasi 2 Mesin Anestesi 2
Wing Ventilator Anestesi 1
Monitor invasive 2
Set Intubasi Standart 2
Syring pump 3
4 Ruang operasi 1 Mesin Anestesi 1
burn unit Ventilator Anestesi 1
Set Intubasi Standart 2
Syring pump 3
5 Ruang tindakan 1 Mesin Anestesi 1
Cath Lab Ventilator Anestesi 1
Monitor invasive 2
Set Intubasi Standart 1
Syring pump 3
6 Ruang tindakan 1 Mesin Anestesi 1
Pudak Set Intubasi Standart 1
7 Ruang tindakan 1 Monitor Standart 1
bayi tabung Set Intubasi Standart 1
8 RSUD dr. 10 Mesin Anestesi 10

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 158
Soebandi, Jember Monitor Standar 10
Set Intubasi Standar 10
Syringe Pump 5
9 RSUD Badung 8 Mesin Anestesi 8
Ventilator 8
Monitor Standar 8
Set Intubasi Standar 12
Syringe Pump 4
10 RSUD Sanjiwani, 4 Mesin Anestesi 4
Gianyar Ventilator 3
Monitor Standar 4
Set Intubasi Standar 4
11 RSUD dr. Tc 3 Mesin Anestesi 2
Hillers, Maumere Monitor Standar 2
Set Intubasi Standar 2
12 RSUD Larantuka 2 Mesin Anestesi 2
Monitor Standar 2
Set Intubasi Standar 2
Syringe Pump 1

Jumlah tindakan
Jumlah Jumlah
No. Nama Prasarana bidang PPDS
ruangan tindakan/tahun
pertahun
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Ruang operasi IBS 14 3482 3482
2 Ruang operasi IGD 3 1798 1798
3 Ruang operasi Wing 2 850 850
4 Ruang operasi burn unit 1 201 201
5 Ruang tindakan Cath Lab 1 85 85
6 Ruang tindakan Pudak 1 203 203
7 Ruang tindakan bayi tabung 1 21 21
8 Recovery Room IBS 1 3482 3482
9 Ruang PACU IGD 1 1798 1798
Recovery Room Wing 1 850 850
10
Amertha

Tabel C: Ruang gawat darurat


No. Nama Prasarana Jumlah Jumlah Jumlah Tindakan
Ruangan tindakan/tahun bidang PPDS pertahun
1 Ruang Resusitasi 1 6.285 618

Tabel D: Ruangkhusus sesuai dengan bidang PPDS


Jumlah tindakan
Jumlah Jumlah
No. Nama Prasarana bidang PPDS
ruangan penderita/tahun
pertahun
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Ruang operasi IBS 14 3482 3482
2 Ruang operasi IGD 3 1798 1798
3 Ruang operasi Wing 2 850 850

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 159
4 Ruang operasi burn unit 1 201 201
5 Ruang tindakan Cath Lab 1 85 85
6 Ruang tindakan Pudak 1 203 203
Ruang tindakan bayi
7 1 21 21
tabung
8 Recovery Room IBS 1 3482 3482
9 Recovery Room IGD 1 1798 1798
10 Recovery Room Wing 1 850 850
11 ICU 2 1054 1054

Rumah sakit utama / Jumlah kamar Peralatan dalam


No. Jumlah
afiliasi operasi kamar operasi
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2

6.2.2.4 Prasarana pendidikan pelengkapRumah Sakit Pendidikan Afiliasi dan Satelit

Nama Prasarana Pelengkap


No. (Rumah SakitPendidikan Luas (m2) Sarana yang Tersedia
Afiliasi dan Satelit)
(1) (2) (3) (4)
RSUD dr. Soebandi, 43.722 m2 OK, RR, ICU
1
Jember
2 RSUD Badung 43.235 m2 OK, RR, ICU
3 RSUD Sanjiwani, Gianyar 22.200 m2 OK, RR, ICU
RSUD dr. Tc Hillers, 50.300 m2 OK, RR, ICU
4
Maumere
5 RSUD Larantuka 3.830 m2 OK, RR, ICU

6.3 Sistem Informasi

Jelaskan sistem informasi dan fasilitas yang digunakan oleh program PendidikanDokter Spesialis
Anestesiologi Dan Terapi Intensif untuk proses pembelajaran (hardware, software,WAN, LAN,
bandwidth).
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan menggunakan komputer yang terhubung
dengan jaringan internet, tersedia juga sarana wi-fi gratis agar peserta didik dapat
mengakses jurnal dan informasi.

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 160
STANDAR 7
PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN
KERJASAMA

7.1 Agenda, judul, dan jaringan penelitian dosen di RS Pendidikan


Dokumen Road Map Penelitian Program Studi Anestesiologi Dan Reanimasi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana merupakan dokumen formal perencanaan
penelitian jangka menengah yang mengacu pada Statuta dan Rencana Induk Penelitian
Universitas Udayana yang terkait dengan penelitian.
Dokumen Road Map penelitian ini dirancang dan disahkan oleh Kepala Program
Studi Anestesiologi Dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada
tanggal 6 Februari 2012 dan dibuat untuk jangka waktu 4 tahun (Tahun 2012-2016).
Penelitian yang dibuat oleh peneliti telah sesuai dengan jadwal, sarana dan
prasarana yang tersedia, serta pembiayaan yang tertera dalam Road Map.

No. Nama Dosen Agenda Judul penelitian Keterlibatan


Peneliti dengan
an jaringan
Penelitian*
(1) (2) (3) (4) (5)
1 dr. I Ketut C9-A1-iv Perbandingan Tekanan Arteri Rerata dan Fakultas/
Sinardja Sp.An Waktu Pulih Sadar Pada Pasien Dengan Universitas
KIC Th 2012 Anestesi Intravena Total Propofol Targeted FK UNUD
Controll Infusion (TCI) Dengan Mannually
Controlled Infusion (MCI) di RSUP Sanglah
Tahun 2012
dr. I G P C8-A3-v Pemberian Lidokain Intravena Perioperatif Fakultas/
2 Sukrana Menurunkan Konsumsi Morfin Paska Universitas
Sidemen Sp.An Th 2013 Operasi Bedah Mayor di RSUP Sanglah FK UNUD
KAR Denpasar

3 dr. Ida Bagus C8-A1-i Anestesia Inhalasi Isofluran Kombinasi Fakultas/


Gd Sujana Epidural Menekan Jumlah Netrofil Lebih Universitas
Sp.An MSi Th 2013 Baik Dibandingkan Dengan Anestesia FK UNUD
Inhalasi Isofluran di RSUP Sanglah
Denpasar

4 dr. I Made C7-A4-iii Peranan Sistem Green Code Terhadap Fakultas/


Subagiartha Nilai Apgar Pada Persalinan Seksio Universitas
Sp.An KAKV SH Th 2013 Sesarea Emergency di Rumah Sakit Umum FK UNUD
Pusat Sanglah Denpasar

5 dr. I Gede C9-A2-v Peningkatan Kadar CRP Paska Operasi Fakultas/


Budiarta Sp.An Abdomen Mayor Lebih Rendah Universitas
KMN Th 2013 Menggunakan Analgesia Epidural FK UNUD
Kontinyu Bupivacain Fentanyl
Dibandingkan Dengan Analgesia PCA
Kontinyu Fentanyl di RSUP Sanglah

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 161
6 dr. Kadek Agus C8-A1-i Efek Lidokain Intravena Perioperatif Fakultas/
Heryana Putra Terhadap Kadar Interleukin - 1β Pada Universitas
Sp.An Th 2013 Kasus Pembedahan Mayor di Rumah Sakit FK UNUD
Sanglah Denpasar

7 dr. I Wayan C6-A1-iii Analisis Biaya Periode Intraoperatif Fakultas/


Aryabiantara Anestesi Intravena Total Propofol Target Universitas
Sp.An KIC Th 2013 Controlled Infusion (TCI) Dengan Anestesi FK UNUD
Inhalasi Sevofluran Pada Pasien Operasi
Bedah Mayor Onkologi di RSUP Sanglah
Tahun 2013

8 Dr. dr. I Putu C1-A4-i Pengaruh Pemberian Larutan Natrium Fakultas/


Pramana Laktat Hipertonis Terhadap Perubahan Universitas
Suarjaya, SpAn. Th 2014 Kadar Katalase, Glutation Peroksidase, FK UNUD
KMN. KNA. MKes Malondialdehid dan Korelasinya Pada Tikus
Model Cedera OtakTraumatik
9 dr. I Gusti Agung C2-A4-ii Analisis Kebutuhan Perawat Berdasarkan Fakultas/
Gede Utara Pengamatan Terhadap Penanganan Universitas
Hartawan SpAn. Th 2014 Pasien Dewasa dan Anak-anak di Unit FK UNUD
MARS Gawat Darurat Rumah Sakit Bali Royal

10 dr. Cynthia Dewi C8-A3-i Penanganan Nyeri Pada Pasien Pasca Fakultas/
Sinardja, SpAn. Bedah Laparotomi Di Rumah Sakit Prima Universitas
MARS Th 2014 Medika Denpasar Bulan Januari-Pebruari FK UNUD
Tahun 2014

11 dr. Pontisomaya C7-A2-ii Studi Cost Effectiveness Analysis (CEA) Fakultas/


Parami, SpAn. Penggunaan Teknik Anestesia Regional Universitas
MARS Th 2014 Blok Subarachnoid Pada Tindakan Mini FK UNUD
Laparatomi di RSUP Sanglah Tahun 2014

12 dr. I Made Gede C8-A1-v Premedikasi Clonidine 1 Mcg/KGbb Fakultas/


Widnyana Intravena Menurunkan Dosis Induksi Universitas
Sp.An MKes Th 2015 Propofol dan Menjaga Kestabilan FK UNUD
KAR Hemodinamik Saat Induksi Pada Pasien
Yang Dilakukan Anestesi Umum di RSUP
Denpasar Tahun 2014 Sanglah
13 Dr.dr.Tjokorda C9-A2-i Anestesi Regional Blok Pleksus Brakhialis Fakultas/
Gde Agung Kontinyu Dengan Tuntunan Ultra Sonografi Universitas
Senapathi, SpAn Th 2015 Menurunkan Kadar Interleukin-6 dan FK UNUD
KAR Platelet Activating Factor Serta
Meningkatkan Kadar Interleukin-10 dan
Memperbaiki Luaran Klinis Dibanding
Dengan Anestesi Umum Pada Operasi
Antebrachii
14 dr. Putu C8-A1-i Stabilitas Hemodinamik Pada Pemberian Fakultas/
Kurniyanta Fentanyl Sebagai Koinduksi Propofol Universitas
Sp.An Th 2015 Dibandingkan Dengan Midazolam Pada FK UNUD
Pemasangan Laryngeal Mask Airway

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 162
15 dr. Putu Agus C8-A1-i Stabilitas Hemodinamik Laringoskopi Fakultas/
Surya Panji Intubasi Endotrakea Menggunakan Universitas
Sp.An KIC Th 2015 Machintosh Video Laringoskop Lebih Baik FK UNUD
Dari Macintosh Laringoskop Pada Pasien
Yang Dilakukan Anestesi Umum
16 dr. Ketut C8-A3-i Transversus Abdominis Plane (TAP) Block Fakultas/
Wibawa Nada Mengurangi Nyeri Pascaoperasi Pada Universitas
Sp.An KAKV Th 2015 Pasien Seksio Sesarea FK UNUD

17 dr. I Gede C8-A3-i Pemberian Ketamin 0.15 Mg/Kg Intravena Fakultas/


Budiarta Sp.An Sebelum Insisi Menurunkan Konsumsi Universitas
KMN Th 2015 Morfin dan Nyeri Akut Pasca Laparotomi FK UNUD

18 Dr. dr. Tjok G.A C8-A1-i Efektifitas Penggunaan Kombinasi Ketamin Fakultas/
Senapathi Dengan Midazolam Dibandingkan Petidin Universitas
Sp.An KAR Th 2015 Dalam Mencegah Menggigil Pasca Spinal FK UNUD
Anestesi

19 dr. Ida Bagus C9-A1-i Premedikasi Clonidine 1 Mcg/Kgbb Fakultas/


Krisna Jaya Intravena Menurunkan Dosis Rumatan TCI Universitas
Sutawan Sp.An Th 2015 Propofol dan Menjaga Stabilitas FK UNUD
Hemodinami Intraoperatif Pada Pasien
Yang Dilakukan Anestesi Umum di RSUP
Sanglah Denpasar tahun 2015

20 dr. I G N Mahaalit C7-A1-i Analisis Efektivitas Biaya Target Fakultas/


Aribawa Sp.An Controlled Inhalational Anesthesia Universitas
KAR Th 2016 (TCIA) Sevofluran dan Target FK UNUD
Controlled Infusion (TCI) Propofol Pada
Pasien Operasi Mastektomi di RSUP
Sanglah Denpasar Tahun 2016
21 Prof. Dr.dr. C10-A4- Korelasi Antara Asupan Protein Dengan Fakultas/
Made Wiryana vii Hasil Perhitungan Imbang Nitrogen Pada Universitas
Sp.An KIC KAO Pasien Bedah Yang Dirawat di Instalasi FK UNUD
Th 2016 Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Sanglah

22 dr. Made Agus C9-A1-i Efektivitas Pemasangan Kateter Vena Fakultas/


Kresna Sentral Dengan Panduan Universitas
Sucandra Sp.An Th 2016 Elektrokardiogram Intraatrial Dalam FK UNUD
Menurunkan Kejadian Malposisi Kateter
Dibandingkan Dengan Formula
Andropolous di RSUP Sanglah Denpasar

23 dr. Tjahya C8-A3-i Analgesia Preventif Parecoxib 40 Mg Fakultas/


Aryasa E.M Intravena Dapat Menekan Peningkatan Universitas
Sp.An Th 2016 Kadar C-Reactive Protein dan Kadar FK UNUD
Leukosit Pascabedah Ekxtermitas Bawah
Dengan Anestesi Epidural di RSUP
Sanglah Denpasar

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 163
7.2 Penelitian Dosen di RS Pendidikan yang Bidang KeahliannyaSesuai dengan PS

7.2.1. Tuliskan judul artikel ilmiah/karya ilmiah/buku yang dipublikasikan selama tiga tahun terakhir oleh dosen di RS
Pendidikan PS dengan mengikuti format tabel berikut

No Judul Nama Nama Dihasilkan / Tahun Tingkat*


Dosen dipulikasikan penyajian/ Lokal Nasional Internasional
pada publikasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Pemberian Salin Hipertonik 3% • dr. I Ketut Jurnal 2013 1
Selama Kraniotomi Pada Sinardja Neuroanestesi
Pasien Dengan Cedera Otak Sp.An KIC Indonesia,
Traumatik Memberikan Volume 02/
Relaksasi Otak Yang Lebih Nomor 03/
Baik Dibandingkan Dengan Oktober 2013
Manitol 20%
2. Perbandingan Efek Oksitosin • Prof. Dr. dr. Medicina Vol 44, 2013 2
Bolus 3 iu, 5 iu dan 10 iu Made No 3, September
Terhadap Kontraksi Uterus dan Wiryana, 2013
Respon Kardiovaskular Pada SpAn, KIC
Seksio Sesarea Dengan KAO
Anestesi Blok Subaraknoid • dr. I Made
Gede
Widnyana,
SpAn, KAR
3. Perbedaan Osmolalitas dan pH • dr. I Made Medicina Vol 44, 2013 2
Darah Pada Tindakan Gede No 3, September
Transurethral Resection of Widnyana, 2013
Prostate (TURP) Yang SpAn, KAR
Diberikan Natrium Laktat • Dr. dr. I
Hipertonik 3 Ml/Kgbb Dengan Wayan
Natrium Klorida 0,9% 3 Suranadi,

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 164
Ml/Kgbb SpAn, KIC
4. Blok Infraklavikular Kontinyu • dr. I Made Medicina Volume 2014 1
Sebagai Manajemen Nyeri Gede 45 Nomor 1,
Akut Pascaoperasi Ekstremitas Widnyana, Januari 2014
Atas SpAn, KAR

5. Penatalaksanaan Anestesi • dr. I Putu Medicina Volume 2014 1


Pada Bayi Dengan Kurniyanta,S 45 Nomor 2, Mei
Emphysematous Bullosa pAn, dr. 2014
Kongenital Kadek Agus
Heryana
Putra, SpAn

6. Penatalaksanaan Anestesia • dr. Ida Medicina Volume 2014 1


Pada Kistoma Ovarii Bagus 45 Nomor 2, Mei
Permagna Sujana, 2014
SpAn, MSi
7. Stabilitas Hemodinamik Pada • dr. I Ketut Medicina Volume 2014 2
Pemberian Fentanyl Sebagai Sinardja, 45 Nomor 3,
Koinduksi Propofol SpAn, KIC September 2014
Dibandingkan Dengan • dr. I Made
Midazolam Pada Pemasangan Gede
Laryngeal Mask Airway Widnyana,
SpAn, KAR
8 Labor Analgesia: Which • dr. I Gede Pertemuan Ilmiah 2014 1
Technique Do You Choiose? Budiarta, Berkala Perdatin
SpAN, KMN 2014, Makasar,
Oktober 2014
9 Sedation During Regional • Prof. Dr. dr. Pertemuan Ilmiah 2014 1
Anesthesia Made Berkala Perdatin
Wiryana, 2014, Makasar,
SpAn, KIC, Oktober 2014
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 165
KAO

10 Manajemen Anestesi Operasi • Dr. dr. I Putu Pertemuan Ilmiah 2014 1


Sectio Cesarea Pada Ibu Hamil Pramana Berkala Perdatin
Dengan Penyulit Malformasi Suarjaya, 2014, Makasar,
Arteriovena Serebral SpAN, KMN, Oktober 2014
KNA, MKes

11 Pain Management For • Dr. dr. Pertemuan Ilmiah 2014 1


Malignant Peripheral Neural Tjokorda Berkala Perdatin
Sac Tumor Patient Undergoing Gde Agung 2014, Makasar,
Elective Debulking Surgery Senapathi, Oktober 2014
Tumor SpAn, KAR

12 Pemberian Magnesium Sulfat • dr. I Made Jurnal Anestesi 2014 2


Intravena Meningkatkan Efek Subagiartha, Perioperatif,
Analgesia Pascaoperasi Pada SpAn, Volume 2, No
Bedah Mayor Menggunakan KAKV, SH mor 3 Desember
Anestesi Umum • dr. I Made 2014
Gede
Widnyana,
SpAn, KAR

13 Manajemen Anestesi Pada • dr. I Ketut Jurnal 2014 1


Pasien Dengan Chiari Sinardja, Anestesiologi
Malformation dan SpAn, KIC Indonesia,
Syringomyelia Volume VI Nomor
1, Maret 2014
14 Manajemen Anestesi Untuk • Dr. dr. I Putu Jurnal 2014 1
Koreksi Skoliosis Pada Pasien Pramana Anestesiologi
Chiari Malformasi Post Suarjaya, Indonesia,
Dekompresi Foramen Magnum SpAn, KMN, Volume VI Nomor
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 166
KNA, MKes 1, Maret 2014

15 Manajemen Anestesi pada • Dr. dr. I Putu Jurnal 2014 2


Pasien dengan Cedera Medula Pramana Neuroanestesi
Spinalis segmen Cervicalis Suarjaya, Indonesia
SpAn, KMN, Volume 03
KNA, MKes Nomor 02 Juni
• dr. I Ketut 2014
Sinardja,
SpAn, KIC

16 Penatalaksanaan Anestesi • Dr. dr. I Putu Jurnal 2014 2


pada Kehamilan dengan Pramana Neuroanestesi
Tumor Medula Spinalis Suarjaya, Indonesia
SpAn, KMN, Volume 03
KNA, MKes Nomor 02 Juni
• dr. I Ketut 2014
Sinardja,
SpAn, KIC

17 Efektivitas Magnesium Sulfat • Prof. Dr. dr. Jurnal Anestesi 2015 3


30 mg/kgBB Intravena Made Perioperatif,
Dibanding dengan Fentanil 2 Wiryana, Volume 3 Nomor
mcg/kgBB Intravena dalam SpAn, KIC 2, Agustus 2015
Menekan Respons KAO
Kardiovaskular pada Tindakan • dr. Ida
Laringoskopi dan Intubasi Bagus Gde
Sujana,
SpAn, MSi
• dr. IGP
Sukrana
Sidemen,
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 167
SpAn, KAR

18 Regional Anesthesia Continous • Dr. dr. Tjok Bali Medical 2015 2


Brachial Plexus Block With Gde Agung Journal (Bali
Ultrasonography Guidance Senapathi, Med) 2015,
SpAn, KAR Volume 4,
• Prof. Dr. dr. Number 1:8-11
Made
Wiryana,
SpAn, KIC
KAO
19 Physiologic Changes During • Prof. Dr. dr.Indoanesthesia 2015 1
Pregnancy & Uses Drug During Made 2015, Shangri-La
Lactation Wiryana, Hotel, Jakarta,
SpAn, KIC Indonesia,
KAO Februari 25th -
28th, 2015
20 Medicolegal Aspect In • dr. Made Kursus Penyegar 2015 1
Anesthesia And Medical Care Subagiartha, dan Penambah
Services And Medical Dispute SpAn, Ilmu Anesthesia,
KAKV, SH 10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
21 Understanding the Future in • dr. I Gede Kursus Penyegar 2015 1
Perioperative Analgesia in Budiarta, dan Penambah
Indonesia SpAn, KMN Ilmu Anesthesia,
10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
22 Sistem Blue Code and • dr. I Ketut Kursus Penyegar 2015 1
Resusitasi pada Rumah Sakit Sinardja, dan Penambah
Pendidikan SpAn. KIC Ilmu Anesthesia,
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 168
10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
23 Spinal Anesthesia In Neonatus • dr. I Putu Kursus Penyegar 2015 1
Kurniyanta, dan Penambah
SpAn Ilmu Anesthesia,
10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
24 Postoperative Cognitive • Dr. dr. I Putu Kursus Penyegar 2015 1
Dysfunction After Anesthesia Pramana dan Penambah
and Surgery Suarjaya, Ilmu Anesthesia,
SpAn, KMN, 10 - 13 Juni
KNA, MKes 2015, Denpasar-
Bali
25 Transfusion Practice Vs Patient • dr. I Wayan Kursus Penyegar 2015 1
Blood Management Aryabiantara dan Penambah
, SpAn. KIC Ilmu Anesthesia,
10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
26 Role of Dexametomidine as • Dr. dr. I Kursus Penyegar 2015 1
Long Tern Sedation in Critically Wayan dan Penambah
Ill Patiens Suranadi, Ilmu Anesthesia,
SpAn, KIC 10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
27 Tight Glucose Control in • Dr. dr. I Kursus Penyegar 2015 1
Critically Ill Patients Wayan dan Penambah
Suranadi, Ilmu Anesthesia,
SpAn, KIC 10 - 13 Juni
2015, Denpasar-

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 169
Bali
28 Patient Controlled Analgesia : • dr. I Gusti Kursus Penyegar 2015 1
Not Just an Intravenous Ngurah dan Penambah
Analgesia Mahaalit Ilmu Anesthesia,
Aribawa, 10 - 13 Juni
SpAn, KAR 2015, Denpasar-
Bali
29 Loco-Regional Anesthesia and • dr. I Made Kursus Penyegar 2015 1
Analgesia in Critically Ill Gede dan Penambah
Patiens Widnyana, Ilmu Anesthesia,
SpAn, KAR 10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
30 Enhance Recovery After • dr. Ida Kursus Penyegar 2015 1
Surgery in Abdominal Surgery Bagus dan Penambah
Krisna Jaya Ilmu Anesthesia,
Sutawan, 10 - 13 Juni
SpAn 2015, Denpasar-
Bali
31 Pediatric Ambulatory • dr. Kadek Kursus Penyegar 2015 1
Anesthesia Agus dan Penambah
Heryana Ilmu Anesthesia,
Putra, SpAn 10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
32 Stress Management In • Prof. Dr. dr. I Kursus Penyegar 2015 1
Aneathesiologist: Are We Made dan Penambah
Satisfied Enough? Wiryana, Ilmu Anesthesia,
SpAn, KIC, 10 - 13 Juni
KAO 2015, Denpasar-
Bali
33 Advanced Hemodynamic • dr. I Putu Kursus Penyegar 2015 1

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 170
Monitoring Agus Surya dan Penambah
Panji, SpAn Ilmu Anesthesia,
10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
34 Anestesi Epidural Untuk • dr. I Ketut Kursus Penyegar 2015 2
Laparotomi Supravaginal Wibawa dan Penambah
Histerektomi Pada Pasien Nada, SpAn, Ilmu Anesthesia,
Dengan Penyakit Katup KAKV 10 - 13 Juni
Jantung • dr. Putu 2015, Denpasar-
Kurniyanta, Bali
SpAn

35 Managemen Anestesi Pada • dr. I Wayan Kursus Penyegar 2015 1


Pasien Aneurisma Aorta Aryabiantara dan Penambah
Abdominalis , SpAn, KIC Ilmu Anesthesia,
10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali

36 Manajemen Anestesi Pada • dr. IGN Kursus Penyegar 2015 1


Pasien Epidermolisis Bulosa Mahaalit dan Penambah
Aribawa, Ilmu Anesthesia,
SpAn, KAR 10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali

37 Anestesi Spinal Untuk Dilatasi- • dr. I Putu Kursus Penyegar 2015 2


kuretase Pada Pasien Dengan Agus Surya dan Penambah
Syndrom Eisenmenger Panji, SpAn, Ilmu Anesthesia,
KIC 10 - 13 Juni
• dr. I Wayan 2015, Denpasar-

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 171
Aryabiantara Bali
, SpAn KIC

38 Penanganan Gullain Barre • dr. I Putu Kursus Penyegar 2015 2


Syndrome dengan Agus Surya dan Penambah
Plasmapheresis Manual Panji, SpAn Ilmu Anesthesia,
• dr. I Ketut 10 - 13 Juni
Sinardja, 2015, Denpasar-
SpAn, KIC Bali

39 Stabilitas Hemodinamik Pada • dr. I Ketut Kursus Penyegar 2015 2


Pemberian Fentanyl Sebagai Sinardja, dan Penambah
Koinduksi Propofol SpAn, KIC Ilmu Anesthesia,
Dibandingkan Dengan • dr. I Made 10 - 13 Juni
Midazolam Pada Pemasangan Gede 2015, Denpasar-
Laryngeal Mask Airway Widnyana, Bali
SpAn, KAR

40 Anestesi Umum dengan Target • dr. IB Krisna Kursus Penyegar 2015 1


Control Infussion TCI (Propofol Jaya dan Penambah
dan monitoring Index of Sutawan, Ilmu Anesthesia,
Consciousness (IoC) pada SpAn 10 - 13 Juni
Pasien yang Dikerjakan 2015, Denpasar-
Tindakan Endoscopic Bali
Retrograde
Cholangiopancreatography
(ERCP)

41 Efektifitas Caudal Thoracic • dr. I Putu Kursus Penyegar 2015 2


Epidural (CTE) Kontinyu Kurniyanta, dan Penambah
Perioperatif pada Pembedahan SpAn Ilmu Anesthesia,
Laparatomi Infant • dr. I Gede 10 - 13 Juni

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 172
Budiarta, 2015, Denpasar-
SpAn, KMN Bali

42 Caudal Thorakal Epidural • dr. I Putu Kursus Penyegar 2015 2


(CTE) Pada Operasi Kurniyanta, dan Penambah
Laparatomi Pediatri Dengan SpAn Ilmu Anesthesia,
Tuntunan USG Serial Kasus • Dr. dr. Tjok 10 - 13 Juni
Gde Agung 2015, Denpasar-
Senapathi, Bali
SpAn, KAR

43 Manajemen Anestesi Pasien • dr. IGAG Kursus Penyegar 2015 2


Perdarahan Subdural Dengan Utara dan Penambah
Gagal Jantung Kronis dan Hartawan, Ilmu Anesthesia,
Atrial Fibrilasi Slow Ventricular SpAn, 10 - 13 Juni
Response MARS 2015, Denpasar-
• dr. I Ketut Bali
Sinardja,
SpAn, KIC
44 Manajemen Anestesi Pada • dr. I Ketut Kursus Penyegar 2015 2
Gravida dengan AHF ec Wibawa dan Penambah
Peripartum Cardiomiopati Nada, SpAn, Ilmu Anesthesia,
dengan SC Green Code KAKV 10 - 13 Juni
• dr. IMG 2015, Denpasar-
Widnyana, Bali
SpAn, KAR
45 Anestesi Caudal Kontinyu • dr. Putu Kursus Penyegar 2015 1
Pada Pediatrik Dengan Kurniyanta, dan Penambah
Persisten Kloaka, Ctev, Single SpAn Ilmu Anesthesia,
Kidney Dilakukan Posterior 10 - 13 Juni
Sagital Anorecto Vaginal 2015, Denpasar-
Uretroplasty Bali
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 173
46 Laporan Kasus Serial : Kaudal • Dr. dr. Tjok Kursus Penyegar 2015 2
Pediatrik dengan Gde Agung dan Penambah
Ultrasonografi-Sebaran Obat Senapathi, Ilmu Anesthesia,
Anestesi Pada Dosis Kaudal SpAn, KAR 10 - 13 Juni
Mid Thorakal • dr. IGN 2015, Denpasar-
Mahaalit Bali
Aribawa,
SpAn, KAR
47 Prosedur Anestesi Timektomi • dr. I Gede Kursus Penyegar 2015 1
pada Kasus Timona dengan Budiarta, dan Penambah
Gejala Miastenia Gravis SpAn, KMN Ilmu Anesthesia,
Sebuah Laporan Kasus 10 - 13 Juni
2015, Denpasar-
Bali
48 Laporan Kasus ; Manajemen • dr. Putu Kursus Penyegar 2015 2
Anestesi Pada Repair Hernia Kurniyanta, dan Penambah
Diafragma Traumatika pada SpAn Ilmu Anesthesia,
Pediatri dengan DIC dan • dr. I Gede 10 - 13 Juni
Sepsis Budiarta, 2015, Denpasar-
SpAn, KMN Bali

49 Perbandingan Validitas • Dr. dr. Tjok Kursus Penyegar 2015 2


APACHE II, SOFA, dan Gde Agung dan Penambah
CSOFA untuk Memperkirakan Senapathi, Ilmu Anesthesia,
Mortalitas Pasien non Bedah di SpAn, KAR, 10 - 13 Juni
Ruang Perawatan Intensif • dr. Putu 2015, Denpasar-
Agus Surya Bali
Panji, SpAn,
KIC

50 Penatalaksanaan Kasus • dr. IGAG Kursus Penyegar 2015 1


BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 174
Intubasi Sulit Pada Pasien Utara dan Penambah
dengan Tumor Intraoral Hartawan, Ilmu Anesthesia,
Menggunakan Teknik Awake SpAn, 10 - 13 Juni
Intubasi dengan Bronchoscop MARS 2015, Denpasar-
Fiberoptic Bali

51 Atracurium Anaphylaxix: A • dr. Ida 19th Asean 2015 2


Case report Bagus Gde Congress Of
Sujana, Anesthesiologists
SpAn, MSi 2015, 27 - 29
• dr. I Wayan Agustus,
Aryabiantara Yogyakarta,
, SpAn, KIC Indonesia

52 Regional Anesthesia In An • dr. I Ketut 19th Asean 2015 1


Emergency Non-Thyroid Sinardja, Congress Of
Surgery With Clinical SpAn, KIC Anesthesiologists
Hyperthyroidism 2015, 27 - 29
Agustus,
Yogyakarta,
Indonesia
53 Thyroid Storm • dr. Ketut 19th Asean 2015 2
Sinardja, Congress Of
SpAn, KIC Anesthesiologists
• dr. I Putu 2015, 27 - 29
Agus Surya Agustus,
Panji, SpAn, Yogyakarta,
KIC Indonesia

54 Anesthetic Management Of • dr. I Ketut 19th Asean 2015 2


Patient With Single Atrium Wibawa Congress Of
Undergoing Surgery Dilatation, Nada, SpAn, Anesthesiologists

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 175
Curretation And Sterilitation KAKV 2015, 27 - 29
• dr. IGAG Agustus,
Utara Yogyakarta,
Hartawan, Indonesia
SpAn,
MARS

55 Correlation Between Protein • Prof. Dr. dr. Bali Medical 2016 6


Intake and Nitrogen Balance of Made Journal 2016,
Surgical Patients in Wiryana Volume 5,
Anesthesiology and Intensive Sp.An KIC Number 2
Care Installation, Sanglah KAO
General Hospital, Denpasar, • dr. I Ketut
Bali, Indonesia Sinardja
Sp.An KIC
• Dr. dr. Tjok
GA
Senapathi
Sp.An KAR
• dr. I Made
Gede
Widnyana
Sp.An KAR
• dr. Putu
Agus Surya
Panji Sp.An
KIC
• dr. I Wayan
Aryabiantara
Sp.An KIC
56 Effectiveness Low-dose • dr. I Ketut Journal of Pain 2016 8
Intravenous Ketamine Sinardja Research
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 176
Effectiveness to Attenuate the Sp.An KIC
Stress Response on • Dr. dr. I
Emergency Cesarean Section Putu
with Spinal Anesthesia Pramana
Suarjaya,
SpAn, KMN,
KNA, MKes
• Dr. dr. Tjok
GA
Senapathi
Sp.An KAR
• dr. I Made
Gede
Widnyana
Sp.An KAR
• dr. I Wayan
Aryabiantar
a Sp.An KIC
• dr. I Ketut
Wibawa
Nada,
SpAn,
KAKV
• dr. IGAG
Utara
Hartawan,
SpAn,
MARS
• dr. IGN
Mahaalit
Aribawa,
SpAn, KAR

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 177
57 Cost Minimization Analysis of • Prof. Dr. dr. Bali Medical 2016 9
Hypnotic Drug : Target Made Journal 2016,
Controlled Inhalation Wiryana Volume 5,
Anesthesia (TCIA) Sevoflurane Sp.An KIC Number 3
and Target Controlled Infusion KAO
(TCI) Propofol • dr. IGN
Mahaalit
Aribawa
Sp.An KAR
• Dr. dr. Tjok
G.A
Senapathi
Sp.An KAR
• dr. IMG
Widnyana
Sp.An KAR
• dr. IGAG
Utara
Hartawan
Sp.An
MARS
• dr. Made
Agus
Kresna
Sucandra
Sp.An
• dr.
Pontisomay
a Parami
Sp.An
MARS
• dr. Kadek
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 178
Agus
Heryana
Putra Sp.An
• dr. Ida
Bagus
Krisna Jaya
Sutawan
Sp.An
58 How to improve resident well- • dr. IGAG Kongres Nasional 2016 2
being by implementing stress Utara XI PERDATIN
reliever program Hartawan 2016
Sp.An
MARS
• dr. IMG
Widnyana
Sp.An
MKEs KAR
59 Caudal thoracal epidural (CTE) • dr. Kongres Nasional 2016 2
with ultrasound guided for Pontisomay XI PERDATIN
congenital diaphragmatic a Parami 2016
hernia (CDH) repair Sp.An
MARS
• dr. Putu
Kurniyanta
Sp.An
60 anesthesia management for • dr. IMG Kongres Nasional 2016 2
patient with oropharyngeal Widnyana XI PERDATIN
stenosis: a case report Sp.An 2016
M.Kes KAR
• dr. Made
Agus
Kresna
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 179
Sucandra
Sp.An
61 Bispectral index monitor as a • dr. IGN Kongres Nasional 2016 2
prerequisite for patient safety Mahaalit XI PERDATIN
based anesthesia Aribawa 2016
Sp.An KAR
• dr. I Ketut
Sinardja
Sp.An KIC
62 Management of anesthesia • Dr.dr.Tjok INDOANESTESI 2016 2
usin propofol Target Controlled GA A 2016
Infusion (TCI ) Marsh Model to Senapathi
the patient with severe aorta Sp.An KAR
stenosis (AS) undergoing • dr. IGAG
Transurethral Resection Of Utara
The Prostate (TUR-P) Hartawan
Sp.An
63 Anesthesia management of • dr. Ida INDOANESTESI 2016 2
patient poliomyelitis Bagus A 2016
undergoing hemiarthroplasty Krisna Jaya
bipolar Sutawan
Sp.An
• dr. IGAG
Utara
Hartawan
Sp.An
MARS
64 Anesthetic management of • dr. Putu INDOANESTESI 2016 2
patient craniosynostosis Kurniyanta A 2016
Sp.An
• dr. IGAG
Utara
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 180
Hartawan
Sp.An
MARS
65 Anesthesia management in • dr. I Ketut INDOANESTESI 2016 2
Acoustic Tumor Sinardja A 2016
Sp.An KIC
• dr. IGAG
Utara
Hartawan
Sp.An
MARS
66 Case conference: Awake • Dr. dr. Tjok Meet The Expert 2016 3
ligation procedure of internal GA Solo 2016
carotid artery Senapathi
Sp.An KAR
• dr. Ida
Bagus
Krisna
Jayasutawa
n Sp.An
• dr. IGAG
Utara
Hartawan
Sp.An
MARS
67 Short Orientation Memory • dr. I Ketut Meet The Expert 2016 2
Concentration Test (SOMCT) Sinardja Solo 2016
as a valuable anesthetic Sp.An KIC
evaluation for tumor resection • dr. IGAG
patient Utara
Hartawan
Sp.An
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 181
MARS
68 Penatalaksanaan Perioperatif • Dr. dr. I Putu Jurnal 2016 1
pada Bedah Dekompresi Pramana Neuroanestesi
Mikrovascular : Sajian Kasus Suarjaya, Indonesia
Serial SpAn, KMN, Volume 05
KNA, MKes Nomor 01
Februari 2016

69 Penatalaksanaan Anestesi • Dr. dr. I Putu Jurnal 2016 1


pada Pembedahan Akustik Pramana Neuroanestesi
Neuroma dengan monitoring Suarjaya, Indonesia
saraf kranialis SpAn, KMN, Volume 05
KNA, MKes Nomor 01
Februari 2016

70 Penatalaksanaan Anestesi • Dr. dr. I Putu Jurnal 2016 1


pada Ruptur Aneurisma Pramana Neuroanestesi
Cerebral Suarjaya, Indonesia
SpAn, KMN, Volume 05
KNA, MKes Nomor 01
Februari 2016

71 Tatalaksana anestesi pada • Dr. dr. I Putu Jurnal 2016 1


Prosedur Minimal Invasive Pramana Neuroanestesi
Neurosurgery: Kasus Suarjaya, Indonesia
Perdarahan Intraserebral SpAn, KMN, Volume 05
Traumatika KNA, MKes Nomor 01
Februari 2016

Jumlah nc = 9 nb = 84 na = 32

Catatan : * = tuliskan banyaknya dosen di RS Pendidikan Program Pendidikan yang terlibat.

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 182
7.2.2. Tuliskan dosen yang melakukan penelitian dengan melibatkan peserta didik
untuk penelitian karya ilmiahnya pada tahun akademik terakhir (TS)

No. Nama Dosen Topik Penelitian Jumlah Peserta


didik yang terlibat
(1) (2) (3) (4)

1 dr. Putu Agus Surya Panji Sp.An Stabilitas Hemodinamik 1 orang PPDS
KIC Laringoskopi Intubasi
Endotrakea Menggunakan
Machintosh Video
Laringoskop Lebih Baik
Dari Macintosh
Laringoskop Pada Pasien
Yang Dilakukan Anestesi
Umum
2 dr. I Gede Budiarta Sp.An KMN Pemberian Ketamin 0.15 1 orang PPDS
Mg/Kg Intravena Sebelum
Insisi Menurunkan
Konsumsi Morfin dan
Nyeri Akut Pasca
Laparotomi

3 dr. I G N Mahaalit Aribawa Sp.An Analisis Efektivitas 1 orang PPDS


KAR Biaya Target Controlled
Inhalational Anesthesia
(TCIA) Sevofluran dan
Target Controlled
Infusion (TCI) Propofol
Pada Pasien Operasi
Mastektomi di RSUP
Sanglah Denpasar
Tahun 2016
Total jumlah peserta didik yang karya ilmiahnya terkait dengan A=3
penelitian dosen
Jumlah peserta didik yang karya ilmiahnya tidak terkait dengan B=7
penelitian dosen
Total peserta didik yang melakukan karya ilmiahnya pada TS A + B = 10

7.2.3 Sebutkan karya dosen atau peserta didik program studi yang telah
memperoleh Paten/ Hak atas kekayaan intelektual (HaKI) atau karya yang mendapat
pengakuan / penghargaan dari lembaga nasional/ internasional selama tiga tahun.

No Nama Dosen / Peserta didik/ Karya*


Lembaga Paten/ HaKi Karya yang
mendapat
pengakuan /
Penghargaan dari
lembaga nasional/
internasional
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 183
(1) (2) (3) (4)
1 • dr. Ida Bagus Sujana Sp.An MSi Juara 2 Lomba
• dr. Ketut Wibawa Nada Sp.An Poster Case
KAKV conference
Regional
Anesthesia update
of pain
management and
regional anesthesia
in Geriatric,
Malang, Mei 2014
2 • dr. I Ketut Sinardja Sp.An KIC Juara 1 Lomba
• dr. IGAG Utara Hartawan Sp.An Poster Kursus
MARS Penyegar dan
Penambah Ilmu
Anesthesia 2015
3 • dr. I Ketut Sinardja Sp.An KIC Juara I Lomba
• dr. Putu Agus Surya Panji Sp.An Oral Presentasi
KIC kategori laporan
kasus Kursus
Penyegar dan
Penambah Ilmu
Anesthesia 2015
4 • Dr.dr. Tjok GA Senapathi Sp.An Juara II Lomba
KAR poster kategori
• dr. IGN Mahaalit Aribawa Sp.An laporan kasus
Kursus Penyegar
dan Penambah
Ilmu Anesthesia
2015

5 • dr. I Gede Budiarta Sp.An KMN Juara III Lomba


• dr. Putu Kurniyanta Sp.An Poster Kategori
Oral Presentasi
laporan kasus
Kursus Penyegar
dan Penambah
Ilmu Anesthesia
2015

6 • dr. Ida Bagus Krisna Jaya Juara 1 Poster


Sutawan Sp.An Presentation
• dr. IGAG Utara Hartawan Sp.An INDOANESTESIA
MARS 2016
7 • dr. I Ketut Sinardja Sp.An KIC Juara 3 Poster
• dr. IGAG Utara Hartawan Sp.An Presentation
MARS INDOANESTESIA
2016
8 • dr. I Ketut Sinardja Sp.An KIC Juara 2 Lomba
• dr. IGAG Utara Hartawan Sp.An Poster Meet The
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 184
MARS Expert Solo 2016
9 • dr. IGAG Utara Hartawan Sp.An Juara 2 oral
MARS prsentation
Kongres Nasional
PERDATIN ke XI
tahun 2016
* Lampirkan surat paten/HaKI atau surat pengakuan/penghargaan dari lembaga Nasional /
Internasional

7.3. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

Tuliskan/kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang sesuai dengan


bidang keilmuan PS selama tiga tahun terakhir yang dilakukan oleh dosen di RS
Pendidikan PS dengan mengikuti format tabel berikut.

No. Judul Kegiatan PkM Waktu Tempat Jumlah Jumlah


kegiatan kegiatan PkM Dosen peserta
PkM yang didik yang
terlibat terlibat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Operasi Bibir 2013 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 4-5 Januari
2013
2 Operasi Bibir 2013 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 29-30 Maret
2013
3 Operasi Bibir 2013 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 22-23 Mei
2013
4 Operasi Bibir 2013 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 185
tanggal 29-30 Juli
2013
5 Operasi Bibir 2013 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 15-16
September 2013
6 Operasi Bibir 2013 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 6-7
Desember 2013
7 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 17-18 Januari
2014
8 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 21-22 Maret
2014
9 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 18-19 Mei
2014
10 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 17-18 Juli
2014
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 186
11 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 11-12
September 2014
12 Operasi Bibir 2014 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 28 Nopember
2014
13 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 6 Januari
2015
14 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 31 Mei 2015
15 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 1 Juni 2015
16 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 13 Agustus
2015
17 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 187
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 7 Oktober
2015
18 Operasi Bibir 2015 RSU Puri 3 2
Sumbing di RSU Puri Raharja
Raharja bekerja
sama dengan
yayasan The John
Fawcett Foundation
tanggal 25 Nopember
2015
19 Narasumber In 2013 RS Bali Royal 3 2
House Training Hospital
Bantuan Hidup Dasar
(BHD)
20 Narasumber In 2014 RS Bali Royal 3 2
House Training Hospital
Bantuan Hidup Dasar
(BHD)
21 Narasumber In 2014 RSIA Puri Bunda 3 2
House Training
Bantuan Hidup Dasar
(BHD)
22 Narasumber In 2015 RS Bali Royal 3 2
House Training Hospital
Bantuan Hidup Dasar
(BHD)
23 Narasumber TOT 2015 RSIA Puri Bunda 3 3
BHD dan Blue Code

24 Narasumber In 2016 RS Bali Royal 3 2


House Training Hospital
Bantuan Hidup Dasar
(BHD)
25 Narasumber dalam 2016 RSUD Sumbawa 2 1
rangka persiapan
Akreditasi RS Versi
2012 tanggal 22
Agustus-24 Agustus
2016
26 Pengenalan dan 2016 SMAN 1 11 -
Pembelajaran Denpasar
Pertolongan Pertama
Pada Kasus
Emergency dan
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 188
Bantuan Hidup Dasar
di SMAN 1 Denpasar

27 Pengenalan dan 2016 SMAN 3 13 -


Pembelajaran Denpasar
Pertolongan Pertama
Pada Kasus
Emergency dan
Bantuan Hidup Dasar
di SMAN 3 Denpasar
Total N =98
*banyaknya jumlah dosen yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat
adalah 98

7.4 Kegiatan kerjasama dengan instansi lain

7.4.1 Tuliskan instansi dalam negeri yang menjalin kerjasama* yang terkait dengan
program studi dalam tiga tahun terakhir

No Nama Instansi Jenis Kurun Waktu Manfaat yang


Kegiatan Kerjasama Telah
Mulai Berakhir Diperoleh
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Rumah Sakit Pelayanan 2016 - • memperoleh
Umum spesialistik kesempatan
Daerah Bedah, Penyakit untuk
Larantuka Dalam, Anak, mendapatkan
dengan dan Anestesi pengalaman
Fakultas dan Terapi sebagai
Kedokteran Intensif oleh ”dokter
Universitas dokter residen spesialis
Udayana senior Bedah, Anestesi
Penyakit Dalam, (SpAn)
Anak, dan muda sebelu
Anestesi dan m mengikuti
Terapi Intensif di evaluasi
RSUD nasional
Larantuka • menambah
skill/ketrampil
2 Rumah Sakit Pelayanan 2014 -- an bagi PPDS
Umum spesialistik • meningkatkan
Daerah dr Anestesi dan jumlah kasus
Soebandi Terapi Intensif yang
Jember dengan oleh dokter ditangani
Fakultas residen senior PPDS
Kedokteran Anestesi dan • memahami
Universitas Terapi Intensif di sistem
Udayana RSUD

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 189
dr Soebandi rujukan dan
Jember pelayanan
kesehatan di
3 Rumah Sakit Pelayanan 2015 - rumah sakit
Umum spesialistik jejaring,
Daerah dr. T.C. Anestesi dan sehingga
Hillers Terapi Intensif dapat
Maumere oleh dokter melakukan
dengan residen senior manajemen
Fakultas Anestesi dan pelayanan di
Kedokteran Terapi Intensif di RS jejaring
Universitas Rumah Sakit • mampu
Udayana Umum Daerah mengidentifik
dr. T.C. Hillers asi masalah-
Maumere masalah yang
ada di RS
jejaring,
terutama
dalam hal
pelayanan
dan rujukan,
serta mampu
memberikan
pemecahanny
a
4 Rumah Sakit Pelayanan 2015 2015
Umum Daerah spesialistik
Ende Anestesi dan
Terapi Intensif
oleh dokter
residen senior
Anestesi dan
Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Ende
5 Rumah Sakit Pelayanan 2014 2014
Umum Daerah spesialistik
Dr. Murjani Anestesi dan
Sampit Terapi Intensif
oleh dokter
residen senior
Anestesi dan
Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Dr. Murjani
Sampit
6 Rumah Sakit Pelayanan 2014 2014
Umum Daerah spesialistik

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 190
Dompu Anestesi dan
Terapi Intensif
oleh dokter
residen senior
Anestesi dan
Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Dompu
7 Rumah Sakit Pelayanan 2015 2015
Umum Daerah spesialistik
Kabupaten Anestesi dan
Sumbawa Terapi Intensif
Barat oleh dokter
residen senior
Anestesi dan
Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Kabupaten
Sumbawa Barat
8 Rumah Sakit Pelayanan 2012 2014
Indera Provinsi spesialistik
Bali Anestesi dan
Terapi Intensif
oleh dokter
residen senior
Anestesi dan
Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Indera Provinsi
Bali
9 Kepala Pusat Pelayanan 2014 -
Kedokteran spesialistik
dan Kesehatan Anestesi dan
Polri dengan Terapi Intensif
Fakultas oleh dokter
Kedokteran residen senior
Universitas Anestesi dan
Udayana Terapi Intensif di
Rumah Sakit
Umum Daerah
Maumere

10 RS Balimed Seminar Sepsis 2014 2014


Update
11 RS Bali Royal In House 2014 -
Hospital Training Bantuan
Hidup Dasar
(BHD)

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 191
12 RS Puri Operasi Bibir 2013 -
Raharja Sumbing di RSU
Puri Raharja
bekerja sama
dengan yayasan
The John
Fawcett
Foundation
13 RSIA Puri In House 2014 2015
Bunda Training Bantuan
Hidup Dasar
(BHD)
14 PT. Advance Workshop 2014 2016
Medicare Difficult Airway
Corpora Management
Catatan : * dokumen pendukung disediakan pada saat asesmen lapangan
* kerjasama dengan instansi dalam negeri sudah sangat memadai
dan sangat relevan

7.4.2 Tuliskan instansi luar negeri yang menjalin kerjasama yang


terkait dengan program studi dalam tiga tahun terakhir

No Nama Instansi Jenis Kurun Waktu Manfaat yang


Kegiatan Kerjasama Telah
Mulai Berakhir Diperoleh
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 The University Sebagai visiting 2015 - Memberikan
of Queensland, Profesor di kesempatan
Australia. Prof. Bagian/SMF kepada
dr. Andre Van Anestesi dan Terapi Mahasiswa,
Zundert, MD, Intensif RSUP Dosen
MD, PhD, Sanglah/Universitas dan Staf
FRCA, EDRA, Udayana Akademik di
FANxCA Bagian/SMF
Anestesi dan
Terapi Intensif
FK
UNUD/RSUP
Sanglah untuk
bisa
mempelajari
dan
menambah
pengalaman
mengenai
perkembangan
ilmu
khususnya di
bidang
anestesi dan
BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 192
terapi intensif
di negara
Australia

2 Anuraju, MD Sebagai visiting 2016 -


Profesor di
Bagian/SMF
Anestesi dan Terapi
Intensif RSUP
Sanglah/Universitas
Udayana
3 International dr. I G N Mahaalit 2012 -
Association for Aribawa sebagai
the Study of member of the
Pain International
Association for the
Study of Pain
4 Queen Mary dr. Tjokorda Gde 2014 2014
University of Agung Senapathi
London sebagai Local Co-
ordinator dalam
International
Surgical Outcomes
Study (ISOS)
5 Kreiskliniken Airway 2015 2015
Reutlingen management
Gmbh Klinikum course
am
Steinenberg
Reutlingen

Catatan : * dokumen pendukung disediakan pada saat asesmen lapangan


* kerjasama dengan instansi luar negeri sudah sangat memadai
dan sangat relevan

BAN-PT: 17. Borang Akreditasi fix.docxDokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif 2014 193

Anda mungkin juga menyukai