Anda di halaman 1dari 14

1.

Pengertian dan Tujuan Teknologi Informasi dan Dunia Bisnis


A. Teknologi Informasi
1) Pengertian Teknologi Informasi
Secara umum pengertian teknologi Informasi adalah suatu
studi perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau
manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Dengan kata lain, teknologi informasi adalah berbagai
fasilitas yang terdiri dari hardware dan software untuk mendukung
dan meningkatkan kualitas informasi bagi masyarakat dengan cepat
dan berkualitas.
Menurut Wikipedia, pengertian teknologi informasi (TI)
secara bahasa merupakan istilah dalam bidang teknologi apapun
dalam kehidupan manusia yang bermanfaat untuk mengubah,
membantu, mengkomunikasikan, menyimpan dan menyebarkan
informasi.
Teknologi informasi tidak hanya penting sebagai alat
komunikasi via elektronik saja, melainkan merupakan perangkat
penting yang seharusnya dimiliki dalam bisnis sebagai sarana untuk
berkoordinasi dan pengarsipan dokumen-dokumen penting.

Pengertian Teknologi Informasi Menurut Para Ahli


Beberapa pakar di bidang ilmu komputer dan teknologi
pernah menjelaskan mengenai definisi teknologi informasi,
diantaranya adalah:
a) Mc Kewon
Menurut Mc Keown, pengertian Information Technology adalah
seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan,
mengubah, menyimpan dan menggunakan informasi dalam
segala bentuknya.
b) Haag dan Keen
Menurut Haag dan Keen, pengertian teknologi informasi adalah
seperangkat alat yang membantu pekerjaan dengan informasi
serta melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemrosesan informasi.
c) Martin
Menurut Martin, TI tidak hanya terbatas pada Hardware dan
Software yang digunakan untuk memproses dan menyimpan
informasi, tapi juga mencakup teknologi komunikasi yang
mengirimkan sebuah informasi.
d) Lucas
Menurut Lucas, pengertian teknologi Informasi adalah segala
bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan
mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis.
e) Williams dan Sawyer
Menurut Williams dan Sawyer, pengertian teknologi informasi
adalah teknologi yang menggabungkan Komputer dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang dapat membawa data,
suara, dan video.
f) Information Technology Association of America (ITAA)
Menurut ITAA, definisi teknologi informasi adalah proses
pengolahan, penyimpanan dan penyebaran informasi bergambar,
vocal, teks dan numerik melalui mikro elektronika berbasis
kombinasi telekomunikasi dan komputasi.

2) Tujuan Teknologi Informasi


Secara umum, ada tiga tujuan utama dari TI, diantaranya adalah:
a) Untuk membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah
b) Mendukung dan membuka kreativitas
c) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan
pekerjaan
B. Dunia Bisnis
1) Pengertian Bisnis
Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan
maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi, penjualan,
pembelian, maupun pertukaran barang/ jasa, dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan atau laba.
Kata “bisnis” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “business”
yang artinya kesibukan. Dalam konteks sederhana, yang dimaksud
dengan kesibukan adalah melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan
yang memberikan keuntungan pada seseorang.
Penggunaan kata “bisnis” dapat dibedakan menjadi tiga,
tergantung skupnya. Kata bisnis dapat merujuk pada:
a) Badan Usaha, yaitu kesatuan Yuridis, teknis, dan ekonomis
untuk mencari keuntungan.
b) Sektor Pasar Tertentu, misalnya pasar Modal.
c) Seluruh aktivitas pada komunitas produsesn barang dan jasa.

Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti bisnis, maka kita dapat
merujuk pada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian
bisnis menurut para ahli:
a) Hughes dan Kapoor
Menurut Hughes dan Kapoor, definisi bisnis adalah suatu
kegiatan individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan
menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat.
b) Brown dan Pretello
Menurut Brown dan Pretello, pengertian bisnis adalah lembaga
yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat serta semua hal yang mencakup berbagai usaha yang
dilakukan pemerintah maupun swasta tidak peduli mengejar laba
ataupun tidak.
c) Jeff Madura
Menurut Jeff Madura, pengertian bisnis adalah perusahaan yang
menyediakan produk atau layanan yang diinginkan oleh
pelanggan.
d) L. R. Dicksee
Menurut L. R. Dicksee, definisi bisnis adalah suatu bentuk
aktivitas yang utamanya bertujuan untuk memperoleh
keuntungan bagi yang yang mengusahakan atau yang
berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut.

2) Tujuan Bisnis
Tujuan utama dari semua bisnis adalah untuk mendapatkan
laba dengan memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Adapun beberapa tujuan bisnis adalah sebagai berikut:
a) Untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis.
b) Untuk pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
c) Untuk mencapai kesejahteraan pemilik faktor produksi dan
masyarakat.
d) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
e) Untuk menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka
panjang.
f) Untuk meningkatkan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat secara umum.
g) Untuk menunjukkan prestise dan prestasi.
2. Entrepreneur Mindet (Motivasi & Komitmen Untuk Menjadi
Entrepreneur)
A. Entrepreneurial Mindset
Dalam memulai usaha dibutuhkan dua faktor penting, yang
pertama skill dan yang kedua adalah mindset entrepreneur. Dari faktor
itulah, adanya mindset entrepreneur sangatlah penting dalam
menjalankan bisnis. Sebab dengan mindset entrepreneur, seseorang akan
termotivasi untuk selalu produktif dan melakukan inovasi-inovasi baru
untuk menciptakan peluang usaha yang menguntungkan.
Jika definisi tersebut dikaitkan dengan bidang bisnis, maka
tingkah laku atau karakter mental yang dimaksud adalah bagaimana
respon dan interpretasi terhadap ide dan kegiatan wiraswasta yang penuh
spekulasi dan melibatkan resiko untung-rugi.
Definisi Mindset Enterpreneur adalah kerangka berpikir
seseorang yang beorientasikan entrepreneurial, lebih memilih untuk
menjalani ketidakpastian daripada menghindarinya, melihat segala
sesuatu lebih sederhana daripada orang lain, dan mau belajar yang
berresiko (McGrath & MacMillan, 2000: 2).
Mindset atau cara berpikir yang dibutuhkan seorang wirausaha
sangat bervariasi dan berbeda pendapat oleh sebagian ahli. Namun
penyusun melihat perbedaan ini bukan diartikan salah satu pendapat
salah, hanya saja tergantung masing-masing individu ia lebih nyaman
dan cocok menggunakan mindset seperti apa. Karena inti dari segala
mindset seorang pengusaha berakar dari kegigihan, ketekunan, dan
pantang menyerah.

Menurut McGraith & Mac Millan, ada 7 (tujuh) mindset wirausaha yaitu :
a) Action Oriented
Wirausaha bukanlah seorang yang hanya bergelut dengan
pikiran, merenung atau menguji hipotesis, suka menunda-nunda,
wait and see, atau membiarkan sesuatu (kesempatan) berlalu begitu
saja. Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka,
risiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan
ditaklukkan.
b) Fokus pada eksekusi
Melakukan tindakan dan merealisasikan apa yang dipikirkan
daripada menganalisis ide - ide baru. “Manusia dengan
entrepreneurial mindset mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan
dan merealisasikan apa yang dipikirkan daripada menganalisis ide-
ide baru sampai mati” (McGraith dan Mac Millan, 2000, hlm.3).
c) Berpikir simpel
Melihat persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah
satu demi satu secara bertahap.
d) Senantiasa berkreasi, mencari alternatif dan peluang baru
Bagi mereka meraih keuntungan dengan menjaring pembeli
tidak hanya dapat dilakukan dengan menjalani bisnis baru atau
menjual produk berbeda, melainkan juga dapat dilakukan dengan
mengembangkan cara-cara penjualan yang inovatif. Mereka selalu
mau belajar hal baru, open-minded dan terbuka terhadap cara-cara
baru.
e) Memiliki integritas dalam mengejar peluang bisnis
Wirausahaan memerlukan pola pikir dimana peluang bukan
hanya dicari, melainkan diciptakan dan dibuka. Karena wirausaha
merupakan tempat investasi dan penuh resiko, maka seorang
wirausaha harus memiliki integritas dan disiplin yang tinggi terhadap
apa yang sedang ia kerjakan. Wirausahawan yang sukses bukanlah
pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka ingin pekerjaannya lekas
beres dan apa yang dipikirkan dapat dijalankan segera. Waktu
amatlah berharga bagi mereka karena apa yang menjadi peluang
pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang di lain waktu.
Sekali kesempatan itu hilang, belum tentu akan kembali lagi.
f) Mengambil peluang yang terbaik, paling potensial dan menjajikan.
Mereka sangat adaptatif sehingga mampu melakukan
perubahan arah mengikuti peluang yang paling potensial dan terus
mencari cara terbaik untuk mewujudkannya.
g) Pandai bersosialisasi dan membangun jaringan.
Cenderung melibatkan orang lain dalam mewujudkan
peluang, baik dari dalam maupun dariu luar organisasi. Mereka
menjaga dan menciptakan relasi hubungan dengan partner daripada
bekerja sendirian.

B. Mengembangkan Mindset Positif Wirausaha


Seorang entrepreneur harus mengembangkan mindset positifnya
karena dengan pola pikir / mindset yang positif , akan memberikan
motivasi hidup yang kuat untuk mencapai sesuatu juga akan membuat
pribadi menjadi tidak mudah menyerah, lebih mensyukuri hidup dan
tentu menjadi lebih bahagia. Seorang individu dengan mindset poitif
akan lebih mampu mengembangkan kemampuan di dalam dirinya, da[at
berpikir secara luas dan dalam, serta lebih fokus dalam melakukan segala
kegiatan. Cara berfikir dan sikap seperti ini sangat kondusif bagi
datangnya kreativitas, inovasi, dan lebih mudah membangun semangat
serta kegigihan dalam menjalani usaha. Dunia ini penuh dengan resiko,
maka tidaklah mampu seorang entrepreneur dengan mindset negative
mampu mebaca peluang dan mengambil resiko yang ada.
Alasan lain mengapa seorang entrepreneur harus memiliki
mindset positif aalah sebagai berikut ;
1) Mindset postif merupakan bentuk percaya diri pada kualitas diri
yang dimiliki. Yakin dengan potensi yang dimiliki merupakan
modal awal untuk membangun motivasi dalam hidup.
2) Mindset positif akan membuat orang menjadi lebih focus dalam
mencapai tujuan. Hiarukan omongan-omongan negatif orang lain
karena dengan mendengarkan omongan negatif dapat melemahkan
semangat kita untuk sukses.
3) Mindset positif adalah kunci sukses yang akan mendorong diri
melakukan usaha yang lebih maksimal untuk meraih sukses.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam


mengembangkan mindset postif dalam diri, yaitu :
1) Lihatlah potensi diri sendiri. Buat daftar potensi yang dimiliki,
kemudian kembangkan semua potensi secara betahap untuk dapat
mendukung dalam menciptakan inovasi baru.
2) Ikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yang bisa membantu
mengetahui segala kelebihan dan kekurangan sumber daya yang
bisa dijadikan sebagai prospek bisnis.
3) Belajar dari kisah sukses para pengusaha yang sudah berhasil
mengembangkan bisnisnya dari nol.

Selain keberadaan mindset positif yang harus diterapkan oleh


entrepreneur, ada juga mindset negative yang menjadi penghambat dalam
pengembangan pengembangan pola pikir entrepreneur sebagai dasar
pengembangan suatu bisnis. Hal yang harus dilakukan adalah
menghindari mindset negatif tersebut.
Pertama, hindarkan pandangan bahwa mencarti keuntungan dan
kekayaan adalah sifat rakus. Karena memang pada kenyataannya salah
satu tujuan dalam membuat sebuah bisnis adalah meraup profit sebanyak-
banyaknya dengan modal sekecilnya-kecilnya (prinsip ekonomi). Hal ini
menjadi mindset negatif karena ada pihak yang mengahalalkan segala
cara untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya walaupun dengan
cara yang tidak jujur dan merugikan pihak lain. tetapi hal ini tidak
menjadikan bahwa semua keuntungan dan kekayaan adalah sesuatu yang
buruk.
Kedua, hindarkan anggapan bahwa mengambil, mencuri, korupsi
dan merampok dari orang kaya adalah wajar. Mindset seperti ini tidak
akan membawa kesejahteraan bagi komunitas dan negara , malah akan
menciptakan kekacauan sosial.
Ketiga, jangan menuntut pembayaran sebelum memberi
pelayanan atau dari pelayanan yang buruk. Mindset seperti ini tidak akan
menciptakan pelanggan yang setia. Kita harus mampu membangun
pemikiran positif, sehingga energi yang kita miliki dapat digunakan
seutuhnya untuk meraih kesuksesan.

C. Karakter dan Ciri Wirausaha

Indikator ketercapaian mindset diatas dapat ditunjukkan dengan


terbentuknya karakter wirausaha sebagai berikut:
1) Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk
berfikir yang baru dan berbeda. Oleh karena itu, kreativitas adalah
menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating
something from nothing). Kreatifitas akan memunculkan ide dan
inovasi-inovasi baru yang dapat digunakan untuk memperbaiki,
mengevaluasi, serta mengembangkan usaha yang sedang digeluti.
2) Selalu Komitmen dalam Pekerjaan
Komitmen membuat seseorang berdisiplin dengan apa yang
dikerjakan, penuh integritas dan tetap bersemangat.
3) Mandiri atau Tidak Ketergantungan
Seorang wirausaha pastilah membuka suatu bisnis sesuai
dengan yang ia ingin dan kehendaki. Mulai dari konsep hingga
pemasaran, ia-lah yang bertanggung jawab dan memegang peranan
pokok. Ia ada di puncak kepemimpinan dan pengambil keputusan.
Kemandirian ini mutlak dimiliki seorang wirausaha, terlebih yang
merintis usahanya dari bawah. Mereka yang merintis usaha dalam
keadaan mapan dan nyaman pun, cepat lambat harus mempelajari
sikap ini agar mampu menjalankan usaha secara independen.
4) Berani Menghadapi Risiko dan Bertanggung Jawab
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko
merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha
yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau
berinisiatif.
5) Motif Berprestasi Tinggi
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk
tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien
dibandingkan sebelumnya, atau untuk terus berinovasi untuk
menghasilkan produk yang terbaik.
6) Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, Dengan
menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu
menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat,
lebih dahulu dan segera berada dipasar.
7) Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang
wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang
sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan
perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha,
mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha,
maupun kemampuan mengintergrasikan operasi perusahaanya.
3. Action Oriented Jiwa Entrepreneur yang Berorientasi pada Aksi
Karakter seorang pribadi yang berorientasi pada tindakan (action)
adalah memiliki pemikiran yang lebih berorientasi pada tindakan (action)
daripada sekadar bermimpi, berkata-kata, berpikir-pikir, atau berwacana.
Seorang pribadi selalu menghadapi risiko, ketidakpastian, dan keterbatasan
dalam setiap masalah yang dihadapi. Apabila seorang pribadi hanya berkata-
kata dan tidak bertindak, segala kesempatan yang ada akan berubah menjadi
kerugian semata.
Adapun terdapat beberapa karakter yang beriorentasi pada tindakan yaitu :
a) Pikirannya lebih berorientasi pada tindakan (action) atau berani bertindak
daripada sekedar bermimpi, berkata-kata, berpikir pikir atau berwacana.
b) Berpikir dengan cepat dan bertidak terhadap suatu keadaan untuk
menghasilkan solusi permasalahan yang baik dan efektif. Karakter ini
terkadang dikaitkan dengan seberapa seseorang responsif terhadap
keadaan, seberapa cepat untuk mengambil tindakan sebagai solusi
terhadap masalah yang ada, dan seberapa jauh komitmen orang tersebut
atas perkataannya.
Berorientasi pada tindakan adalah melakukan suatu tindakan yang
dilandasi dengan akal pikiran yang sehat berdasarkan pada keadaan yang
sedang terjadi saat ini. Dalam melakukan tindakan ini, dibutuhkan keberanian
dari diri orang itu sendiri dan tindakan yang dilakukan tidak menyimpang dari
tujuannya. Tujuan disini adalah untuk mendapatkan reaksi dari orang yang
diharapkan. Untuk mencapai tujuan dari tindakan tersebut diperlukan
beberapa kebiasaan yang harus dilakukan yaitu :
a) Proaktif
Seseorang yang efektif mengambil inisiatif untuk bertindak,
bukan menunggu atau berwacana. Seseorang yang efektif adalah orang
yang proaktif. Bertindak proaktif merupakan pengambilan tindakan
sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki muncul. Dengan kata
lain, orang-orang proaktif selalu mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi
dan cepat mengambil tindakan sebelum kejadian.
b) Bermula dari Ujung Pemikiran (Goal Oriented)
Orang yang berorientasi pada tindakan tidak hanya mengejar
pencapaian tujuan, akan tetapi juga berburu tujuan yang benar. Agar
tujuan tercapai dengan baik maka perlu menyusun rencana tujuan yang
jelas dan tepat. Kesulitan manusia menafsirkan dunia ini tidak lepas dari
fitrah kita yang memiliki pancaindra yang terbatas. Memiliki
kesempurnaan pancaindra saja belum cukup untuk menangkap realita
kehidupan dan menjadi wirausaha yang tangguh dan mampu berorientasi
pada tindakan (action oriented). Apalagi bila anda memiliki salah satu
indra yang kurang yang satu indra yang kurang sempurna. Itu saja sudah
membedakan orang yang satu dengan yang lainnya.
c) Mendahulukan Hal yang Utama
Intinya adalah seseorang harus fokus pada hal-hal yang urgent
(mendesak) dengan membuat prioritas, dan menyadari bahwa tidak
semua hal dikategorikan prioritas. Hal yang paling penting atau
membutuhkan perhatian besar harus diutamakan.
d) Berpikir dan bertindak win/win
Bisnis atau berwirausaha pada dasarnya adalah upaya untuk
memenangkan kehidupan dalam kehidupan sehari-hari, anda akan
berhadapan dengan persaingan dan anda memerlukan kerja sama dari
para pendukung anda. Mereka adalah keluarga anda, karyawan, manajer,
investor, bank, konsiltan, para pemasok dan penyalur produk-roduk/jasa-
jasa anda, para pembeli franchise anda, dan tentu saja konsumen,
nasabah, klien, atau pelanggan-pelanggan anda.
Terdapat beberapa alternative solusi dalam berhubungan dengan
rekan rekan bisnis itu, yaitu win win, win-lose, lose-win dan lose lose
solution.Manusia efektif akan selalu bersikap win win. Mereka berusaha
agar semua pihak mencapai kondisi akhirnya yang baik.
e) Cari tahu dulu untuk memahami, baru Dipahami
Agar dapat mengembangkan hubungan yang win win seseorang
harus dapat mengetahui apa yang di inginkan oleh pihak lain (rekan
usaha) dan apa makna “menang” bagi mereka. Dalam Hal ini, kita harus
dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan orang lain
sebelum menguarakan tujuan pribadi kita.
f) Sinergi
Dalam berwirausaha, seseorang harus mencari sinergi, yaitu suatu
total yang lebih besar dari penjumlahan elemen-elemen tunggalnya.
Misalnya, ada 2 pihak A dan B, dan masing-masing bekerja sendiri-
sendiri, masing-masing hanya akan menghasilkan 5 buah, dan kalau
dijumlahkan A+B=10. Dengan sinergi antara A dan B maka 5+5=10,
inilah yang disebut sinergi.
g) Menajamkan ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatan
Kebiasaan ini berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh
seseorang untuk melatih ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatannya.
Upaya yang dapat dilakukan adalah memberi makanan pada jiwa melalui
kegiatan-kegiatan spiritual, hidup yang seimbang, melakukan meditasi
atau bisa juga dengan membaca buku-buku self hep yang
membangkitkan semangat dengan kata-kata yang memotivasi.
h) Menemukan keunikan pribadi dan membantu orang lain menemukannya
Menemukan keunikan berarti mengenal potensi yang dimiliki,
yang tersebar pada empat elemen utama, yaitu pikiran (mind), tubuh,
hati, dan jiwa. Jika pikiran terus dikembangkan dan visi yang hebat dapat
dirumuskan, maka hal tersebut dapat memampukan seseorang untuk
mengembangkan potensi terbesar seseorang, lembaga, atau perusahaan.
Hal ini berlaku juga dalam kaitannya membantu orang lain menemukan
keunikan pribadinya.

Anda mungkin juga menyukai