Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN BISNIS

Disusun oleh
Kelompok 1:
Kadek Yuliandari (02)
Ni Luh Puspita Dewi (05)
Ni putu dewi mutiara Verdayanti (21)
Ida Ayu Made Ariandini (29)

A.Bisnis
1) Pengertian Bisnis.
Kata “bisnis” diadaptasi dari bahasa Inggris “business” yang artinya
kesibukan. Dalam konteks sederhana, yang dimaksud dengan kesibukan adalah
melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan yang memberikan keuntungan pada
seseorang.

Dalam konteks aktivitas, pengertian bisnis adalah suatu kegiatan yang


dilakukan oleh perorangan maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi,
penjualan, pembelian, maupun pertukaran barang atau jasa, dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan atau laba.

Sedangkan dalam konteks entitas, pengertian bisnis adalah suatu organisasi


atau badan lain yang bergerak dalam kegiatan komersial, profesional, atau
industri, untuk memperoleh keuntungan.

Dari penjelasan tersebut dapat kita pahami bahwa penggunaan kata “bisnis”
dapat merujuk pada tiga hal, tergantung lingkupnya, yaitu:

 Badan Usaha, yaitu kesatuan yuridis, teknis, dan ekonomis untuk mencari
keuntungan.
 Sektor pasar tertentu, misalnya pasar modal.
 Seluruh aktivitas pada komunitas produsen barang dan jasa.

2) Pengertian Menurut Ahli.


a. Hughes dan Kapoor
Kedua ahli ini berpendapat bahwa bisnis merupakan
kegiatanseseorang untuk menghasilkan maupun menjual barang dan jasa
untukmendapatkan keuntungan juga memenuhi kebutuhan
masyarakat. Kegiatan ini dilakukan secara tertata, beraturan, berpola dan
rapi
b. Brown dan Pratello
Mereka berpendapat bahwa bisnis adalah kegiatan yang
dilakukansebuah lembaga yang dapat menghasilkan barang atau
jasa yangdibutuhkan oleh masyarakat tanpa peduli mendapatkan untung
atau tidak.
c. Jeff Madura
Menurutnya bisnis merupakan kegiatan sebuah perusahaan
yangakan menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang diperlukan dan
diinginkanpelanggan.

d. L.R. Dicksee
Bisnis menurut Dicksee adalah sebuah bentuk kegiatan
yangditujukan untuk menghasilkan keuntungan bagi mereka yang
melakukankegiatan tersebut.
B.Konsep Bisnis.
1) Pengertian Konsep Bisnis.
Apa yang dimaksud dengan konsep bisnis? Konsep bisnis bisa didefinisikan
sebagai sebuah ide-ide konkret yang mempunyai komponen utama berupa strategi
inti, sumber daya strategi, jaringan nilai, serta perantara pelanggan. Perusahaan
menyusun dan merancang konsep bisnis dalam rangka mewujudkan usaha yang
merujuk pada nilai-nilai, tujuan dan pencapaian target pasar.

Konsep bisnis ini dibagi menjadi beberapa kategori yakni online to offline,
business to business, business to customer, dan customer to customer. Penjelasan
lebih lengkap mengenai kategori konsep bisnis bisa disimak dalam pembahasan
berikutnya.

Para pelaku usaha baik yang masih pemula maupun yang sudah profesional
wajib memahami konsep bisnis. Hal ini dilakukan supaya lebih mudah dalam
memprediksi peluang dan mengembangkan bisnis saat ini dan mendatang.

Dengan demikian, pengertian konsep bisnis merupakan ide konkret atau


gagasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sebuah bisnis, baik
sebelum atau selama bisnis berlangsung. Konsep bisnis ini juga bisa diartikan
sebagai rangkuman elemen penting yang menggambarkan sebuah usaha yang
sedang dan atau akan dijalankan.

2) Pengertian Konsep Bisnis Menurut Para Ahli.


a. Hopper
Hopper beranggapan bahwa konsep dalam berbisnis berhubungandengan
persoalan-persoalan di bidang komersial, industri manufaktur,distribusi
barang, kegiatan perbankan, transportasi maupun bentukusaha
lainnya yang menjalankan semua kegiatan bisnis.
b. Grififin dan Ebert (2007)
Kedua ahli ini berpendapat bahwa konsep dalam bisnis adalah ideyang
berkaitan dengan industri yang menyediakan barang atau jasadan sama-
sama bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.
c. Merriam Webster
Webster mendefinisikan konsep sebagai buah pikir atau prakarsapada
aktivitas pembuatan, pembelian, maupun penjualan barang danjasa dan
dapat ditukar dengan uang sebagai hasilnya.
C.Komponen Dalam Konsep Bisnis
Secara umum konsep bisnis memiliki beberapa komponen utama.Komponen-
komponen tersebut adalah sebagai berikut:
 Strategi Inti (Core Strategy)
Strategi inti berisi hal-hal yang ingin dicapai ketika bisnis
tersebutdijalankan. Salah satu bentuk strategi inti adalah adanya visi dan
misipada setiap perusahaan.
 Sumber Daya Strategis (Straregic Resources)
Komponen ini berkaitan dengan kompetensi utama, proses inti danaset
strategis sebuah perusahaan.
 Perantara Pelanggan (Customer Interface)
Perantara Pelanggan adalah komponen yang berhubungan dengansemua
informasi, dukungan dan pemenuhan, dinamika hubungan danstruktur
harga pada setiap perusahaan.
 Jaringan Nilai (Value Network)
Komponen ini merupakan komponen pendukung yang
berfungsisebagai penguat dan pelengkap sumber daya yang ada di
perusahaan

D.Jenis Konsep Bisnis.


Jenis konsep bisnis tersebut ada beberapa jenis, yaitu:

1. Online to offline (020)


O2O adalah jenis konsep bisnis yang bisa dilakukan dengan cara membeli
secara online dan mengembalikan secara offline. Begitu juga bisa berlaku
kebalikannya.

2. Business to business (B2B)


B2B akan sangat membantu perusahaan dalam menjual produk. Ini adalah
proses menjual produk atau jasa perusahaan ke perusahaan lainnya.

3. Business to customer (B2C)


B2C hampir serupa dengan B2C, B2C ini lebih menjual produk atau jasa milik
perusahaan kepada pelanggan akhir.

4. Customer to customer (C2C)


Customer to customer adalah cara untuk menjual dan menawarkan produk
atau jasa dari pelanggan ke pelanggan lain.

E.Fungsi Konsep Bisnis.


Setiap orang yang bergiat di dunia bisnis pasti akan atau pernah mengalami
berbagai masalah dalam bisnisnya dan permasalahan tersebut justru muncul di luar
yang sudah direncanakan. Tentu saja, hal ini umum terjadi dalam hal apa pun. Oleh
karena itu, dalam bisnis dibutuhkan perancangan konsep yang berguna meminimalisir
resikonya.

Apakah konsep bisnis benar-benar diperlukan dalam perusahaan? Jika kita


memiliki ambisi untuk mempertahankan usaha dalam jangka waktu yang lama di
masa depan, maka tentu adanya ide ini sangat penting untuk dilakukan. Hal itu juga
berkaitan dengan beberapa fungsi konsep bisnis yang bisa kita simak di bawah ini.

1. Merancang Strategi Bisnis dengan Detail


Seorang pebisnis selalu membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan
utama. Strategi bisnis merupakan sebuah tindakan atau rencana yang
membantu pebisnis untuk mencapai tujuan dan memenangkan persaingan
bisnis di pasar. Tanpa mempunyai strategi bisnis yang tepat dan matang, bisnis
kita akan sulit untuk bisa berkembang dan menghadapi persaingan di pasar.

Selain itu, strategi bisnis bisa dijadikan sebagai pedoman untuk para
pebisnis dalam menentukan arah tujuan dan mengembangkan usahanya.
Dengan adanya perencanaan strategi bisnis ini, seorang pebisnis dapat
menentukan arah dari bisnisnya supaya bisa menjadi pemenang pasar.

2. Bisnis Menjadi Lebih Terarah dengan Jelas


Konsep bisnis bisa membantu pebisnis agar mengambil keputusan
yang tepat. Saat berada pada persaingan bisnis yang ketat dan sulit,
mengambil keputusan yang tepat tentu saja sangat diperlukan. Tanpa adanya
konsep bisnis yang matang, bisnis bisa saja kehilangan arah dan berjalan
dengan tidak menentu. Lalu apa akibatnya? pebisnis memilih mundur dari
arena persaingan bisnis di pasar.

Salah satu fungsi utama dari membuat konsep bisnis yaitu untuk
menentukan arah yang tepat untuk perkembangan bisnis tersebut. Biasanya,
pebisnis menggunakan konsep bisnis sebagai pedoman untuk mencapai target
yang sudah ditentukan. Bukan hanya itu saja, konsep bisnis juga bisa
digunakan untuk menarik investor atau pinjaman dari bank.

3. Mengestimasi Perkiraan Modal


Di dunia bisnis, modal merupakan salah satu aspek penting yang tak
bisa dilewatkan. Modal ini dapat berasal dari dua hal, yaitu uang dan tenaga.
Uang berguna untuk membiayai seluruh keperluan dalam bisnis usaha, mulai
dari membeli barang mentah hingga aset penting dalam bisnis. Sedangkan
tenaga yang dalam hal ini berupa keterampilan berguna dalam proses
produksi. Konsep bisnis bisa dijadikan pedoman dan acuan untuk melakukan
estimasi modal.

Selain itu, konsep bisnis juga membantu para pelaku usaha untuk
menentukan besar dan sumber modal. Komponen-komponen yang termasuk
dalam gagasan ini bisa jadi adalah landasan jumlah dana untuk membuka
suatu usaha. Dengan demikian, kita juga dapat menentukan sumber mana yang
akan dituju untuk memenuhi dana tersebut.

4. Kredibilitas Usaha Meningkat


Kredibilitas merupakan tingkat kepercayaan pelanggan terhadap suatu
produk atau layanan perusahaan. Bagi perusahaan, kredibilitas berkaitan erat
dengan tingkat kepercayaan para klien, mitra bisnis, sumber daya keuangan,
dan lain sebagainya. Ini bukan hal yang mudah bagi perusahaan untuk
membangun tingkat kredibilitas yang tinggi.

Salah satu cara yang bisa kita gunakan untuk meningkatkannya yaitu
dengan menggunakan konsep bisnis yang sudah dirancang sejak awal. Dengan
menggunakan konsep bisnis sebagai acuannya, pebisnis dapat mengarahkan
bisnisnya untuk mengambil langkah-langkah dalam meningkatkan kredibilitas.

5. Memberikan Roadmap untuk Bisnis


Konsep yang terperinci akan membantu Anda sebagai pemilik dan
pendiri untuk mengelola bisnis secara efektif. Menulis dan mengilustrasikan
ide dan langkah taktik Anda akan membentuk rencana yang mirip dengan
sebuah roadmap.

Nah, roadmap ini nantinya akan memberi Anda sesuatu yang konkret
untuk memantau dan menilai kemajuan bisnis yang Anda lakukan..
Mengembangkan rencana dan strategi yang jelas akan memfokuskan kea rah
mana bisnis Anda berjalan. Anda bisa mengetahui sumber daya apa yang
Anda perlukan dan kapan mencapai merealisasikan setiap tujuan bisnis Anda.
F. Fungsi Bisnis
Adapun beberapa fungsi bisnis adalah sebagai berikut:

 Form utility
yaitu fungsi produksi di mana sebuah bisnis menghasilkan suatu
barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, perusahaan furniture,
perusahaan jasa keuangan.
 Place utility
yaitu fungsi distribusi di mana sebuah bisnis menyalurkan suatu barang
atau jasa ke lokasi terdekat yang bisa dijangkau konsumen.
 Possessive utility
yaitu fungsi penjualan dalam bisnis di mana sebuah perusahaan
menjual suatu produk ke konsumen yang membutuhkan, baik itu barang
maupun jasa.
 Time utility
yaitu fungsi penyimpanan dan pemasaran dalam bisnis, di mana barang
pada saat itu kurang bermanfaat untuk nanti dikeluarkan pada saat barang
tersebut lebih bermanfaat.

G. B2B Vs B2C
B2B dan B2C adalah suatu jenis model bisnis. Perbedaan keduanya terlihat pada
sasaran penjuannyan. B2C adalah bisnis yang bertujuan untuk menjual produk atau
jasanya langsung ke perorangan atau konsumen akhir. Sementara bisnis B2B menjual
produk atau jasanya ke perusahaan lainnya.

Meski berbeda, B2B dan B2C memiliki cara pemasaran yang sama. Mulai dari
direct sales hingga digital marketing. Sekalipun tampak sama, pada dasarnya konten
yang dimuat kedua model bisnis ini sangat berbeda.

Selain itu, tidak semua produk dan layanan B2B kompleks. Tetapi rata-rata,
mereka lebih kompleks daripada produk dan layanan B2C.

1. Pengertian B2B Dan B2C


-B2B (Business to Business) adalah sebuah model bisnis yang menjual produk
atau jasa dengan target pasar sebuah organisasi atau bisnis lainnya. Misalnya
Anda menjual bahan makanan mentah, kemudian Anda menjualnya ke restoran
atau perusahaan F&B lainnya. Artinya, Anda sedang menjalankan model bisnis
B2B.

-Sementara, B2C (Business to Customer) adalah model bisnis yang menawarkan


produk atau layanannya kepada perorangan atau grup secara langsung. Artinya
pemilik bisnis ini akan berinteraksi langsung dengan pelanggan akhir. Misalnya
penjual bisnis clothing atau butik.

2. Perbedaan B2B Dan B2C


Perbedaan utama dari B2B dan B2C terletak pada sasaran penjualan yang
dituju. B2B akan menjual produk atau jasa ke industri atau bisnis lainnya,
sementara B2C menjual langsung ke konsumen akhir.

Selain itu, dilihat dari pendekatan pemasaran yang dijalankan, keduanya juga
memiliki perbedaa. Dimana B2B lebih gencar menggunakan metode pendekatan
industri, B2C sangat fokus melakukan pendekatan ke pengguna atau pelanggan.

Berikut perbedaan B2B dan B2c adalah

 B2B fokus melakukan pendekatan kepada industri, sedangkan B2C lebih


customer centric.
 Perbedaan keduannya juga dapat terlihat jelas dalam menggunakan media
sosial.
 Solusi dan referensi pengalaman lebih penting pada B2B dibanding pada
B2C.

Untuk lebih lengkapnya, kami merangkum perbedaan B2B


dan B2C pada tabel di bawah ini:
B2B B2C
Sasaran Pelanggan Memasarkan kepada Individual buyer
stakeholder. Seperti
eksekutif, product user, staf
IT, atau manajer.
Deskripsi lebih ringkas dan
Kedalaman Konten Informasi produk detail
luas
Pelanggan B2B lebih logis Pelanggan B2C cenderung
Sifat Pesan dan rasional dengan basis emosional. Terkadang beli
pemikian ROI dengan impulsif
Harga Harga yang ditawarkan B2B Harga pada bisnis B2C
cenderung tinggi. Karena itu cenderung rendah karena
pelanggan lebih detail dan keadaan pasar dan akses
harus jelas dalam menerima mendapat barang sudah
informasi banyak.
Pelanggan B2B membeli Pelanggan B2C karena
untuk digunakan banyak banyak individu maka
Skala Penggunaan
orang. Biasanya dalam skala cenderung beli untuk
perusahaan keperluannya sendiri
Pola Penjualan Proses penjualan lebih lama. Pelanggan B2C tidak lama
Aktivitas penjualan tidak untuk menentukan
berhenti sampai barang pembelian. Mereka akan
terjual, B2B perlu menjaga dengan mudah memutuskan
pelanggan agar tetap untuk membeli produk.
menjadi klien mereka
melalui pelayanannya yang
baik.
Jenis Konten Bersifat edukatif. Karena
B2C cenderung tidak perlu
untuk menjaga klien dan
mengeluarkan jargon
memberi informasi yang
apapun. Cukup membuat
solutif khususnya terkait
konten yang menyenangkan.
bisnis.
Hubungan dengan B2B menjaga hubungan Pelanggan B2C cenderung
Pelanggan dengan pelanggan lebih tidak loyal. Mereka baru
panjang dan sebagai aset. akan menghubungi customer
Sehingga apabila melihat support apabila terjadi hal
pada sales funnel, customer tertentu
retention sangat penting
dalam model bisnis B2B

3. Karateristik B2B Dan B2C


Sebelum lebih jauh membahas B2B dan B2C, Anda perlu mengenal
karekteristik masing-masing model bisnis tersebut. Tujuannya agar memudahkan
Anda untuk memilih gaya pemasaran yang sesuai dengan model bisnis Anda.
Dengan begitu, aktivitas yang Anda lakukan tidak akan melenceng dan hasil tak
sesuai harapan.

– Karakteristik model bisnis B2B


Karakteristik B2B adalah:
 Umumnya B2B telah mengenal dan mengetahui informasi mitra bisnis
mereka. Dikarenakan kedua pihak telah menjalin hubungan yang lama,
sehingga sudah terbiasa bertukar informasi.
 Sistem pertukaran data dan informasi dilakukan secara berkala dengan
format yang disepakati bersama.
 Proses bisnis cenderung lebih rumit, lama dan relatif mahal
 Klien akan menuntut dari sisi teknis saja, misalnya spesifikasi dan harga
bahan baru.
 Negosiasi kontrak diperlukan untuk mengantisipasi jumlah dan harga
bahan baku yang akan dipasok.
 Terjalin hubungan jangka panjang antar mitra bisnis

– Karakteristik Model Bisnis B2C


Karakteristik model bisnis B2C adalah sebagai berikut:

 Informasi terkait produk atau jasa disebarluaskan ke masyarakat umum


 Prosedur yang dijalankan B2C relatif lebih sederhana didasari hubungan
antar perusahaan dan pelanggan
 Produk barang dan jasa yang disediakan berdasarkan permohonan (on
demand) dan digunakan untuk keperluan pribadi konsumen akhir.
 Tingkat persaingan lebih tinggi seiring permintaan yang terus meingkat
dari masyarakat secara perorangan.

4. Contoh B2B Dan B2C


Meski telah membaca penjelasan diatas, mungkin Anda masih bingung model
bisnis apa yang sedang Anda jalankan. Oelh karena itu, ada baiknya Anda
memperhatiakan contoh model bisnis B2B dan B2C berikut:
1. Contoh Model Bisnis B2B
 Supplier Bahan Baku: bisnis ini akan memasok bahan mendah untuk
diolah oleh perusahaan lainnya. Harga yang ditawarkan biasnya relatif
lebih murah karena berdasarkan tarif borongan.
 Industri Otomotif: menyediakan beragam jenis sparepart dan komponen
lainnya. Kompenen tersebut akan dirancang oleh perusahaan lainnya
menjadi satu produk bernilai jual.
 Industri Kreatif: umumnya memberikan sejumlah pelayanan pada
perusahaan lainnya. Mislanya startup SEO, production house, dan lainnya.
 Web Development: jasa pembuatan website untuk membatu bisnis lainnya
meningkatkan penjualan mereka.
 Industri Outsourcing: menyediakan sumber daya manusia bagi perusahaan
yang membutuhkan tenaga kerja tambahan, seperti jasa ekspedisi, industri
cleaning service, dan lainnya.

2. Contoh Model Bisnis B2C


 Bisnis kuliner
 Toko baju
 Minimarket
 Counter pulsa
 Loket tiket online
 E-commerce atau marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada dan
sebagainya

5. Gaya Pemasaran B2B Dan B2C


1 Gaya Pemasaran B2B
Model bisnis B2B biasanya memiliki proses pemasaran yang lebih
lama dibandingkan model bisnis B2C. Sebab, model bisnis ini perlu fokus
dalam membangun komunikasi dengan sebuah perusahaan. Di sinilah gaya
pemasaran B2B yang berbeda dengan B2C perlu diterapkan.

Sebab sadar akan proses pemasaran yang panjang, perusahaan B2B


perlu menggunakan gaya pemasaran dengan tujuan memberikan edukasi
terlebih dahulu pada perusahaan yang ditargetkan.

Sebab model bisnis ini mengharuskan Anda untuk berhadapan dengan


regulasi perusahaan yang harus melibatkan lebih dari satu orang dalam
mengambil keputusan. Berikut adalah teknik pemasaran yang cocok untuk
B2B:

1. Email Marketing
Sebagai langkah awal edukasi Anda bisa menerapkan email
marketing. Seperti yang sudah dijelaskan di awal bila cara pemasaran
yang dilakukan memang sama, tapi untuk isi konten jelas berbeda.

Dan sebagaimana tujuan memberi edukasi terlebih dahulu,


maka Anda bisa membuat materi kampanye untuk email marketing
yang akan mengarahkan target market pada website Anda yang
berisikan tentang penjelasan mendalam mengenai produk atau jasa
yang Anda tawarkan.

2. Telemarketing
Setelah itu Anda bisa teruskan penawaran melalui surat
langsung, telemarketing hingga tindak lanjut oleh bagian penjualan
Anda agar dapat presentasi langsung hingga berdiskusi mengenai
kebutuhan bisnis secara terperinci.

Selain itu, pasar B2B yang notabenenya merupakan orang-


orang pengambil keputusan di dalam sebuah perusahaan pasti haus
akan pengetahuan dan informasi.
Karena pasti mereka tak ingin asal dalam memilih atau
membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan sebab menyangkut
masa depan perusahaan. Untuk itu Anda perlu memperdalam materi
pemasaran Anda.

3. Konten Media Sosial atau Konten Digital


Pada hal ini Anda perlu menjadikan konten Anda sebagai raja.
Buatlah pesan atau konten yang disampaikan mendalam dengan
meyakinkan kepada mereka kelebihan apa yang Anda tawarkan
dibanding kompetitor. Dan biasanya perusahaan akan lebih
mempertimbangkan bila produk atau jasa Anda dapat menghemat
waktu, uang dan sumber daya mereka.

Yakinkan juga pada mereka berapa lama waktu yang


dibutuhkan untuk bisa balik modal dari investasi yang dikeluarkan
setelah membeli prdouk atau jasa Anda. Berikan juga penjabaran yang
jelas agar mereka dapat memiliki gambaran yang sama.

2 Gaya Pemasaran B2C


Pemasaran B2C memiliki tujuan utama agar pembeli bisa selalu
kembali. Atau menjadikan konsumen menjadi loyal. Dan sudah pasti
berbeda dengan model bisnis B2B, proses pemasaran B2C lebih singkat
sebab langsung menuju pada individu yang dapat langsung mengambil
keputusan untuk membebeli saat itu juga. Bahkan dapat kembali dalam
beberapa hari kemudian.

Dan berbeda dengan model bisnis B2B, target market B2C cenderung
tak tertarik dengan konten pemasaran yang amat panjang atau mendalam.
Artinya, Anda perlu memikirkan konten yang:

 Ringkas
 Sederhana
 Mudah dimengerti terkait manfaat produk atau jasa yang
Anda tawarkan.

Dalam model bisnis ini, Anda harus menjalankan strategi pemasaran


yang efektif pada pelanggan. Lebih lagi, biasanya pelanggan B2C bukan
hanya memikirkan soal manfaat produk atau jasa Anda terhadapnya, tetapi
juga mempertimbangkan pada berbagai kemudahan dan keuntungan yang
Anda berikan. Reward, merchandise, voucher diskon dan kemudahan
menukar barang masih menjadi gaya pemasaran paling menarik bagi
model bisnis ini.
H. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa bisnis adalah suatu
pekerjaan, profesi, kegiatan perdagangan, atau kegiatan komersial lainnya yang
melibatkan barang atau jasa dengan imbalan keuntungan.
Melihat Zaman yang semakin modern membuat banyak orang yang
membangun suatu usaha mulai dari usaha rumahan hingga usaha yang sudah meluas
ke beberapa daerah.
Pentingnya kita memahami pengertian bisnis, jenis dan konsep bisnis, dan hal-
hal lain yang berkaitan dengan bisnis. agar bisnis dapat berkembang dengan baik
Beberapa hal tersebut perlu diketahui oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang
ingin memulai untuk membuat suatu usaha.

Anda mungkin juga menyukai