Virtual Laboratory
TITRASI
Asam Basa
IDENTITAS
Nama :...............................................................
No. Absen :...............................................................
Kelompok :...............................................................
Kelas :...............................................................
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah yang Maha Mulia, karena atas rahmat dan
ridho-Nya buku panduan praktikum ini dapat diselesaikan. Buku panduan praktikum
virtual laboratory materi Titrasi Asam Basa ini disusun sebagai buku pelengkap
pelajaran Kimia SMA kelas XI. Penyusunan buku panduan praktikum ini bertujuan
untuk memberikan pedoman bagi peserta didik kelas XI MIPA dalam malakukan
eksperimen menggunakan laboratorium virtual (virtual laboratory). Materi yang terdapat
dalam buku ini mengacu pada Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016.
Penyajian materi di desain untuk memperkuat pemahaman konsep peserta didik
sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan eksperimen. Buku
panduan praktikum ini dilengkapi dengan panduan singkat penggunaan virtual
laboratory IrYdium Chemistry Lab untuk memberikan pengetahuan dasar bagi peserta
didik dalam menggunakan virtual laboratory. Selain itu, pada setiap akhir eksperimen,
dberikan latihan soal dalam bentuk uraian untuk menunjang pemahaman konsep peserta
didik.
Buku panduan ini akan terus disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa
diharapkan penulis demi penyempurnaan buku ini. Semoga buku panduan praktikum
virtual laboratory materi titrasi asam basa ini dapat bermanfaat bagi peserta didik dan
guru kimia dalam mengembangkan pembelajaran ilmu kimia di SMA.
1
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................... 2
Peta Konsep....................................................................................... 3
Ketentuan Praktikum Virtual Laboratory............................................ 4
Format Laporan Praktikum................................................................ 4
Virtual Laboratory IrYdium Chemistry Lab........................................ 5
Penggunaan Virtual Laboratory IrYdium Chemistry Lab..................... 6
Alat dan Bahan Virtual Laboratory IrYdium Chemistry Lab................ 7
Stimulus : Titik ekivalen berhimpit dengan Titik Akhir Titrasi............. 11
Praktikum 1: Penentuan titik ekivalen dan titik akhir titrasi asam basa. 12
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi............................ 12
Tujuan Percobaan....................................................................................... 13
Landasan Teori........................................................................................... 13
Titrasi Asam Kuat-Basa Kuat...................................................................... 13
Titrasi Asam Lemah-Basa Kuat................................................................... 19
Titrasi Asam Kuat-Basa Lemah....................................................................... 24
Praktikum 2: Penentuan Kadar Asam Asetat dalam Larutan Cuka...... 29
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi..................................... 30
Tujuan Percobaan................................................................................................ 30
Permasalahan.......................................................................................................30
Alat dan Bahan.................................................................................................... 30
Cara Kerja........................................................................................................... 30
Data Pengamatan................................................................................................. 31
Analisis Data....................................................................................................... 32
Pertanyaan........................................................................................................... 32
Daftar Pustaka................................................................................... 33
Praktikum RIil...................................................................................34
2
PETA KONSEP
3
K e t e n t u a n P r a kt i k u m
Virtual Laboratory
4
Virtual Laboratory
IrYdium Chemistry Lab
Virtual Laboratory (Laboratorium virtual)
Virtual laboratory merupakan software komputer yang memungkinkan penggunanya
untuk dapat melakukan kegiatan praktikum seperti pada praktikum sesungguhnya. Salah
satu jenis software virtual laboratory dalam Kimia adalah IrYdium Chemistry Lab.
Berikut menu-menu yang ada pada software IrYdium Chemistry Lab.
5
Panduan Penggunaan
Virtual Laboratory
Perlu Di Ingat!
6
Alat dan Bahan
Virtual Laboratory
IrYdium Chemistry Lab
Peralatan Laboratorium IrYdium Chemistry Lab
Virtual laboratory IrYdium Chemistry Lab (ICL) berisi beberapa peralatan yang biasa
digunakan dalam kegiatan praktikum. Sebelum melakukan praktikum, praktikan harus
mengenal dan memahami kegunaan peralatan praktikum yang ada di laboratorium ICL.
Berikut beberapa peralatan yang dapat digunakan pada praktikum menggunakan ICL.
7
No. Alat Fungsi Keterangan
5. Disposable Pipet/ Alat untuk mengambil dan Pada ICL, pipet tetes
Pipet Tetes menuang larutan dalam jumlah terletak pada kelompok
kecil (tetes). “Pipets”.
7. Buret Alat untuk melakukan titrasi (pada Pada ICL, terdapat satu
keadaan tertentu dapat digunakan jenis buret berukuran
untuk mengukur volume larutan). 50 mL
8
Bahan Kimia Laboratorium IrYdium Chemistry Lab
Bahan kimia yang ada pada Virtual Laboratory ICL terdiri dari bahan padat dan cair.
Bahan kimia yang dibutuhkan dapat diambil dari Stockroom Explorer. Berikut bahan-
bahan kimia yang ada pada ICL.
6. Strong Bases/ Berisi larutan basa kuat (NaOH) dengan konsentrasi 0,1 M – 3
Basa Kuat M.
Volume : 100 mL
7. Weak Bases/ Berisi larutan basa lemah dengan konsentrasi 0,5 M – 3 M.
Basa Lemah Volume : 100 mL
Larutan : NH3, Mg(OH)2, C5H5N
9
Reaksi lambung.
konsentrasi
Pada
asam
keadaan
lambung
tertentu,
dapat
Aplikasi Kimia
Amati bahan-bahan yang biasa Anda gunakan sehari-hari. Pilih 5 bahan yang paling
sering Anda butuhkan. Dapatkan Anda memperkirakan bahan tersebut bersifat asam,
basa, atau netral?
No. Bahan Asam Basa Netral
1. Air Mineral √
Apakah bahan tersebut akan mengalami reaksi netralisasi dengan tubuh kita seperti
yang terjadi antara asam lambung dengan antasida? Bagaimana reaksinya?
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
10
Titik Ekivalen Berhimpit
dengan Titik Akhir Titrasi
Penambahan larutan asam ke penambahan larutan asam ke dalam
dalam larutan basa atau penambahan larutan basa ataupun sebaliknya sampai
larutan basa ke dalam larutan asam secara reaksi berlangsung sempurna. Pada proses
bertahap dapat menyebabkan terjadinya titrasi, larutan yang harus dinetralkan
perubahan pH larutan. Perubahan pH (katakanlah larutan asam) dimasukkan ke
terjadi karena larutan asam dan basa yang dalam labu erlenmeyer bersama dengan
dicampurkan mengalami reaksi netralisasi. beberapa tetes indikator asam-basa. Titik
Reaksi netralisasi merupakan reaksi yang ekivalen dari titrasi netralisasi tercapai
terjadi antara ion H+ dari asam bereaksi ketika baik larutan asam maupun larutan
dengan ion OH- dari basa. Perubahan pH basa bereaksi satu sama lain dan tidak ada
larutan pada reaksi netralisasi dapat satupun yang berlebih. Titik ekivalen
teramati dengan jelas melalui kurva titrasi. dicari dengan memperhatikan perubahan
Kurva titrasi netralisasi adalah warna indikator asam basa. Titik dalam
kurva yang menggambarkan perubahan titrasi ketika indikator berubah warna
pH larutan analit sebagai fungsi dinamakan titik akhir titrasi. Titik akhir
penambahan titran. Kurva titrasi paling titrasi harus berhimpit atau cocok dengan
mudah dikonstruksi dengan mengukur pH titik ekivalen dalam reaksi netralisasi.
selama titrasi dengan pH meter. Contoh Artinya, jika titik akhir titrasi berada dekat
kurva titrasi dapat dilihat pada Gambar 2. titik ekivalen netralisasi, perubahan warna
Untuk mengetahui penjelasan lebih yang ditandai oleh titik akhir itu akan
lengkap mengenai kurva titrasi, buka link memberikan sinyal tercapainya titik
berikut https://blog.ruangguru.com/apa- ekivalen. Kecocokan ini dapat dicapai
itu-titrasi-asam-basa. menggunakan indikator yang perubahan
Titrasi asam basa merupakan warnanya terjadi pada kisaran pH yang
prosedur analisis yang dilakukan melalui melingkupi pH titik ekivalen.
11
Praktikum Penentuan Titik
Ekivalen Dan Titik Akhir
Titrasi
12
Penentuan Titik Ekivalen dan
Titik Akhir Titrasi Asam Basa
Tujuan suasana basa berwarna merah muda
1. Peserta didik mampu merancang dan (Brady, 2007).
melakukan percobaan titrasi. Penentuan titik ekivalen dapat
2. Peserta didik mampu memahami cara dilakukan melalui penambahan indikator
melakukan titrasi. yang mempunyai trayek perubahan pH
3. Peserta didik memahami kurva titrasi. dengan titik ekivalen termasuk di
4. Peserta didik dapat menentukan titik dalamnya. Untuk titrasi asam kuat-basa
ekivalen dan titik akhir titrasi. kuat maka titik ekivalennya terjadi pada
pH = 7. Sehingga diperlukan suatu
Landasan Teori indikator yang mempunyai trayek
Titrasi adalah cara analisis yang perubahan pH dengan pH =7 termasuk
memungkinkan kita untuk mengukur didalamya. Misalnya, bromkesol biru yang
jumlah yang pasti dari suatu larutan lain mempunyai trayek pH 6,0 – 7,6. Untuk
yang konsentrasinya diketahui. Pada suatu titrasi asam lemah-basa kuat, titik ekivalen
titrasi, salah satu larutan yang terjadi pada pH yang lebih besar dari 7,
mengandung suatu pereaksi dimasukkan kita harus memilih indikator yang
ke dalam buret, suatu lempeng gelas yang mempunyai trayek perubahan pH dengan
salah satu ujungnya mempunyai kran dan pH titik ekivalen di dalamnya. Misalnya,
diberi tanda tera dalam mililiter dan phenolptalin (PP) yang mempunyai trayek
sepersepuluh mililiter. Larutan dalam buret 8,2-10,0. Untuk titrasi asam kuat basa
disebut pentitrasi atau titran, dan selama lemah, titik ekivalennya terjadi pada pH
titrasi, larutan ini diteteskan secara yang lebih kecil dari 7, maka diperlukan
perlahan melalui kran ke dalam labu indikator yang mempunyai trayek
erlenmeyer yang mengandung larutan perubahan pH dengan pH titik ekivalen
pereaksi lain. Larutan titran ditambahkan termasuk di dalamnya. Misalnya metil
sampai seluruh reaksi selesai yang merah yang mempunyai trayek 4,8 - 6
dinyatakan dengan berubahnya warna (Supardi & Luhbandjono, 2014).
indikator. Perubahan warna ini
menandakan telah tercapainya titik akhir TITRASI ASAM KUAT DENGAN
titrasi. Diberi nama demikian karena pada
BASA KUAT
titik ini, penetesan larutan pentitrasi
dihentikan dan volumenya dicatat (Brady, Alat dan Bahan
2007). Alat: Buret 50 mL
Salah satu reaksi yang sering Erlenmeyer 250 mL
digunakan dalam titrasi adalah netralisasi Pipet volume 25 mL
asam basa. Biasanya sebagai larutan asam Pipet volume 10 mL
diletakkan pada erlenmeyer atau gelas Labu takar 100 mL
kimia. Indikator adalah suatu zat yang Pipet tetes
mempunyai warna dalam keadaan asam
dan basa berlainan. Indikator yan biasa Bahan : Larutan HCl 0,1M
digunakan di laboratorium adalah Larutan NaOH 0.1 M
fenolftalein. Fenolftalein dalam suasana Indikator methyl red
asam tak berwarna sedangkan dalam Aquades
13
Cara Kerja
1. Membuat larutan referensi
a. Siapkan erlenmeyer 250 mL, 2 pipet
volume 25 mL, indikator Methyl Red,
larutan HCl 0,1 M, dan larutan
NaOH 0,1 M ke dalam workbench. Gambar 6. Proses penambahan indikator
d. Ganti nama erlenmeyer menjadi "25
mL HCl 0,1M” dan duplicate
erlenmeyer menjadi 3 larutan.
14
(menjadi kuning pucat seperti pada 5. Apakah ketiga larutan titrat memiliki
warna larutan referensi). Catat perubahan warna yang sama dan sesuai
volume NaOH yang digunakan dan dengan warna larutan referensi?
perubahan pH pada setiap Konsultasikan hasil percobaan Anda
penambahan NaOH 0,1 M. kepada guru.
d. Ulangi perobaan diatas menggunakan
erlenmeyer HCl 0,1 M duplikat.
Penting!
Data Pegamatan
1. Larutan titran:
Larutan yang digunakan =
Volume = mL
Konsentrasi = M
2. Larutan titrat :
Larutan yang digunakan =
Volume = mL
Konsentrasi = M
3. Indikator yang digunakan=
4. Data titrasi HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M.
15
No. Volume Larutan NaOH 0,1 M (mL) pH Perubahan Warna
11 .
1 2.
1 3.
14
1 5.
1 6.
1 7.
1 8.
1 9.
20.
21 .
22.
23.
24
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31 .
32.
33.
34
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41 .
42.
43.
44.
45.
16
5. Volume NaOH yang dibutuhkan agar HCl berubah warna pada proses titrasi.
Analisis Data
1. Penentuan titik ekivalen titrasi
Jumlah eq HCl = Jumlah eq NaOH
VHCl . NHCl = VNaOH . NNaOH
VNaOH = VHCl . NHCl
NNaOH
VNaOH = … x …
…
VNaOH = … mL
17
Pertanyaan
1. Berdasarkan percobaan yang Anda lakukan, jelaskan mengenai titik ekivalen dan titik
akhir titrasi serta bagaimana hubungan keduanya? (Skor 5)
2. Menggunakan rumus matematis, tentukan pH awal dari HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M!
(Skor 5)
3. Pada reaksi netralisasi asam kuat dengan basa kuat, bagaimana sifat larutan (asam,
basa, atau netral) pada saat titik ekivalen? Jelaskan! (Skor 5)
4. Jelaskan cara kerja dari larutan indikator! Mengapa pada percobaan ini digunakan
indikator methyl red? (Skor 10)
5. Tuliskan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi saat praktikum titrasi netralisasi
asam basa! (Skor 5)
6. Pada percobaan sebelumnya, Anda telah menentukan titik ekivalen dan titik akhir
untuk asam kuat yang di titrasi dengan basa kuat. Bagaimana jika basa kuat di titrasi
dengan asam kuat? Bagaimana dengan titik ekivalen dan titik akhir titrasinya? (Skor
10)
7. Berdasarkan data hasil percobaan menggunakan virtual laboratory, buatlah kurva
titrasi untuk titrasi basa kuat dengan asam kuat! (Skor 10)
18
TITRASI ASAM LEMAH 2.Membuat larutan referensi
DENGAN BASA KUAT a. Siapkan erlenmeyer 250 mL, 2 pipet
volume 25 mL, indikator PP, dan
Alat dan Bahan larutan NaOH 0,1 M
Alat: Buret 50 mL padaworkbench.
Erlenmeyer 250 mL b. Ambil 25,10 mL larutan NaOH 0,1 M
Pipet volume 25 mL menggunakan pipet volume pertama
Pipet volume 10 mL dan masukkan ke dalam erlenmeyer.
Labu takar 100 mL Tambahkan 25 mL larutan
Pipet tetes CH3COOH 0,1 M ke dalam
Bahan : Larutan CH3COOH 1M erlenmeyer dengan pipet volume
Larutan NaOH 0.1 M kedua, serta tambahkan 0,1 mL
Indikator Phenolptalin (PP) indikator PP.
Aquades c. Ganti nama erlenmeyer menjadi
“Larutan referensi”.
Cara Kerja
1. Mengencerkan larutan CH3COOH 1 M 3. Membuat larutan titrat CH3COOH
menjadi CH3COOH 0,1 M a. Masukkan 25 mL larutan
a. Masukkan larutan CH3COOH 1 M CH3COOH 0,1 M ke dalam
dari Stockroom explorer ke erlenmeyer 250 mL menggunakan
workbench. pipet 25 mL.
b. Ambil 10 mL larutan CH3COOH 1
M menggunakan pipet 10 mL.
c. Masukkan 10 mL larutan CH3COOH
1 M ke dalam labu takar 100 mL.
19
b. Isilah buret dengan larutan NaOH 0,1
M hingga larutan mencapai skala 0
mL.
Penting!
Data Pegamatan
1. Larutan titran:
Larutan yang digunakan =
Konsentrasi = M
2. Larutan titrat :
Larutan yang digunakan =
Volume = mL
Konsentrasi = M
3. Indikator yang digunakan =
20
4. Data titrasi CH3COOH 0,1 M dengan NaOH 0,1 M.
21
No. Volume Larutan NaOH 0,1 M (mL) pH Perubahan Warna
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41 .
42.
43.
44.
45.
5. Volume NaOH yang dibutuhkan agar CH 3COOH berubah warna pada proses
titrasi.
Percobaan Volume Volume NaOH (mL)
ke- CH 3COOH (mL)
1. 25,00
2. 25,00
3. 25,00
22
Analisis Data
1 . Penentuan titik ekivalen titrasi
Jumlah eq CH 3COOH = Jumlah eq NaOH
VCH 3COOH . N CH 3COOH = VNaOH . N NaOH
VNaOH = VCH 3COOH . N CH 3COOH
N NaOH
VNaOH = C x C
C
VNaOH = C mL
Volume NaOH pada titik ekivalen (TE) = mL
Titik eqivalen pada titrasi CH 3COOH dengan NaOH berada pada pH C.
2. Buatlah kurva titrasi asam lemah-basa kuat berdasarkan data pengamatan.
3. Menentukan presentase kesalahan (KR)
KR = |VTE – VTAT | x 1 00%
VTE
= | C – C | x 1 00%
C
= ... x 1 00%
...
= C %
Pertanyaan
1. Berdasarkan percobaan yang Anda lakukan, jelaskan mengenai titik ekivalen dan titik
akhir titrasi serta bagaimana hubungan keduanya? (Skor 5)
2. Menggunakan rumus matematis, tentukan pH awal dari CH3COOH 0,1 M dan NaOH
0,1 M! (Skor 5)
3. Pada reaksi netralisasi asam lemah dengan basa kuat, bagaimana sifat larutan (asam,
basa, atau netral) pada saat titik ekivalen? Jelaskan! (Skor 5)
4. Jelaskan cara kerja dari larutan indikator! Mengapa pada percobaan ini digunakan
indikator phenolphtalein? (Skor 10)
5. Tuliskan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi saat praktikum titrasi netralisasi
asam basa! (Skor 5)
6. Pada percobaan sebelumnya, Anda telah menentukan titik ekivalen dan titik akhir
untuk asam lemah yang di titrasi dengan basa kuat. Bagaimana jika basa kuat di titrasi
dengan asam lemah? Bagaimana dengan ekivalen dan titik akhir titrasinya? (Skor 10)
7. Berdasarkan data hasil percobaan menggunakan virtual laboratory, buatlah kurva
titrasi untuk titrasi basa kuat dengan asam lemah! (Skor 10)
23
TITRASI ASAM KUAT
DENGAN BASA LEMAH
Alat dan Bahan
Alat: Buret 50 mL
Erlenmeyer 250 mL Gambar 19. Proses pengenceran larutan
Pipet volume 25 mL dengan akuades.
Labu takar 100 mL
Pipet tetes d. Ganti nama labu takar menjadi “NH3
Bahan : Larutan NH3 1 M 0,1 M”. Letakkan di pojok kanan
Larutan HCl 0.1 M atas workbench. Remove alat atau
Indikator methyl red bahan yang tidak digunakan.
Aquades
2. Membuat larutan referensi
a. Masukkan erlenmeyer 250 mL, 2
Cara Kerja pipet volume 25 mL, indikator
1. Mengencerkan larutan NH3 1 M methyl red, dan larutan HCl 0,1 M
menjadi NH3 0,1 M ke dalam workbench.
a. Masukkan larutan NH3 1 M, aquades b. Ambil 25 mL larutan HCl 0,1 M
(distilled H2O), labu takar 100 mL, menggunakan pipet volume pertama
dan pipet volume 10 mL ke dan masukkan ke dalam erlenmeyer.
workbench. Tambahkan 25 mL larutan NH3 0,1
M ke dalam erlenmeyer
menggunakan pipet volume kedua.
Serta tambahkan 0,1 mL indikator
methyl red.
c. Ganti nama erlenmeyer menjadi
“Larutan referensi”. Remove alat
Gambar 17. Alat dan bahan untuk
atau bahan yang tidak digunakan.
mengencerkan larutan NH3 1 M menjadi
NH3 0,1 M.
3. Membuat larutan titrat
b. Ambil 10 mL larutan NH3 1 M a. Masukkan 25 mL larutan HCl 0,1 M
menggunakan pipet 10 mL, kemudian ke dalam erlenmeyer 250 mL
masukkan ke dalam labu takar 100 menggunakan pipet 25 mL.
mL.
24
b. Ganti nama buret menjadi “NaOH
0,1 M”.
Data Pegamatan
1. Larutan titran:
Larutan yang digunakan =
Konsentrasi = M
2. Larutan titrat :
Larutan yang digunakan =
Volume = mL
Konsentrasi = M
3. Indikator yang digunakan=
4. Data titrasi HCl 0,1 M dengan NH 3 0,1 M.
25
No. Volume Larutan NH 3 0,1 M (mL) pH Perubahan Warna
7.
8.
9.
1 0.
11 .
1 2.
1 3.
14
1 5.
1 6.
1 7.
1 8.
1 9.
20.
21 .
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31 .
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
26
No. Volume Larutan NH 3 0,1 M (mL) pH Perubahan Warna
41 .
42.
43.
44.
45.
5. Volume NaOH yang dibutuhkan agar HCl berubah warna pada proses titrasi.
Analisis Data
1. Penentuan titik ekivalen titrasi
Jumlah eq HCl = Jumlah eq NH3
VHCl . NHCl = VNH3 . NNH3
VNH3 = VHCl . NHCl
NNaOH
VNH3 = … x …
…
VNH3 = … mL
27
3. Menentukan presentase kesalahan (KR)
KR = |VTE – VTAT | x 100%
VTE
= | … – … | x 100%
…
= ... x 100%
...
= … %
Pertanyaan
1. Berdasarkan percobaan yang Anda lakukan, jelaskan mengenai titik ekivalen dan titik
akhir titrasi serta bagaimana hubungan keduanya? (Skor 5)
2. Menggunakan rumus matematis, tentukan pH awal dari larutan NH3 0,1 M dan HCl
0,1 M! (Skor 5)
3. Pada reaksi netralisasi asam kuat dengan basa lemah, bagaimana sifat larutan (asam,
basa, atau netral) pada saat titik ekivalen? Jelaskan! (Skor 5)
4. Jelaskan cara kerja dari larutan indikator! Mengapa pada percobaan ini digunakan
indikator methyl red? (Skor 10)
5. Tuliskan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi saat praktikum titrasi netralisasi
asam basa! (Skor 5)
6. Pada percobaan sebelumnya, Anda telah menentukan titik ekivalen dan titik akhir
untuk asam kuat yang di titrasi dengan basa lemah. Bagaimana jika basa lemah di
titrasi dengan asam kuat? Bagaimana dengan titik ekivalen dan titik akhir titrasinya?
(Skor 10)
7. Berdasarkan data hasil percobaan menggunakan virtual laboratory, buatlah kurva
titrasi untuk titrasi basa lemah dengan asam kuat! (Skor 10)
28
Praktikum Penentuan
Kadar Asam Asetat Dalam
Cuka Makan
29
Penentuan Kadar Asam
Asetat dalam Cuka Makan
Tujuan Cara Kerja
1. Peserta didik mampu merancang 1. Buka web :
percobaan penentuan konsentrasi asam http://chemcollective.org/activities/aut
cuka menggunakan virtual laboratory ograded/131
IrYdium Chemistry Lab.
2. Peserta didik mampu menentukan 2. Melarutkan larutan cuka sepersepuluh
konsentrasi larutan asam cuka bagian
menggunakan virtual laboratory a. Masukkan larutan cuka dari
IrYdium Chemistry Lab. stockroom menuju workbench.
b. Ambil sepersepuluh bagian larutan
cuka dan masukkan ke dalam labu
takar 100 mL.
Permasalahan
Pada laboratorium virtual, Anda akan
menentukan konsentrasi asam asetat
dalam cuka menggunakan larutan standar
NaOH 0,110 M dan indikator fenolftalein.
Untuk melakukan percobaan ini, pertama-
tama Anda harus mengencerkan cuka Gambar 23. Proses memasukkan larutan
sepersepuluh dari konsentrasi semula. asam cuka ke dalam labu takar 100 mL.
Selanjutnya, tambahkan indikator dan c. Encerkan dengan aquades hingga
kemudian tambahkan NaOH perlahan ke volume mencapai 100 mL.
larutan cuka encer. Setelah semua asam
asetat bereaksi dengan basa, tetes NaOH
pertama yang berlebih akan menyebabkan
indikator dalam larutan cuka menjadi
merah muda. Hitung konsentrasi asam
asetat dalam sampel cuka Anda menjadi
tiga angka penting. Sekarang periksa Gambar 24. Proses pengenceran larutan
jawaban Anda menggunakan Lab Virtual. cuka hingga 100 mL.
d. Ganti nama labu takar menjadi
“larutan cuka encer”.
30
4. Menyiapkan larutan titran.
a. Ambil larutan NaOH dan buret 50
mL dari stockroom.
b. Masukkan larutan NaOH ke dalam
buret hingga larutan NaOH pada
buret mencapai skala 0 mL.
(a) (b)
Gambar 25. Proses mengambil larutan
cuka encer (a) dan menuang nya ke dalam
labu erlenmeyer (b).
b. Tambahkan 0.1 mL indikator PP.
Data Pegamatan
1. Larutan titran:
Larutan yang digunakan =
Konsentrasi = M
2. Larutan titrat :
Larutan yang digunakan =
Volume = mL
Konsentrasi = M
3. Indikator yang digunakan=
4. Data titrasi larutan cuka 0,1 M dengan NaOH 0,1 M.
31
Rata-rata volume NaOH = VNaOH 1 + VNaOH 2 + VNaOH 3
3
= … + … + …
3
= … mL
Analisis Data
1. Penentuan konsentrasi asam cuka.
Titik ekivalen:
Jumlah ekivalen cuka encer = Jumlah ekivalen NaOH
Vcuka . Ncuka = VNaOH .NNaOH
Ncuka = VNaOH .NNaOH
Vcuka
Ncuka = … x …
…
Ncuka = … N
Normalitas cuka encer = … N
Molaritas cuka encer = Normalitas = M
mol
Molaritas larutan cuka :
Vawal .Mawal = Vakhir . Makhir
10 mL x 1 M = … mL x Makhir
Makhir = ... M
Konsentrasi asam asetat adalah M.
Pertanyaan
1. Berdasarkan hasil percobaan, berapa volume larutan NaOH yang dibutuhkan untuk
mencapai titik akhir titrasi? Mengapa Anda menganggap bahwa volume tersebut
merupakan titik akhir titrasi?
2. Mengapa pada percobaan penentuan kadar asam asetat digunakan indikator PP dan
larutan NaOH?
3. Berdasarkan hasil percobaan, berapa konsentrasi asam asetat yang terdapat pada
larutan cuka?
4. Apa kesimpulan yang Anda peroleh berdasarkan percobaan ini?
5. Apakah hasil konsentrasi asam asetat yang Anda peroleh sesuai dengan hasil yang ada
dalam virtual laboratory? Jika tidak, sebutkan kesalahan-kesalahan yang terjadi yang
menyebabkan jawaban Anda tidak sesuai!
32
Daftar Pustaka
Brady, J. E. (2007). Kimia Universitas Asas dan Struktur (II). Tangerang: Binarupa
Aksara Publisher.
Davis, R. E., Frey, R., Sarquis, M., Sarquis, J. L. (2007). Modern Chemistry. Austin:
Holt Rinehart and Winston.
Petrucci, R. H., Harwood, W. S., Herring, F. G., & Madura, J. D. (2007). Kimia Dasar:
Prinsip-Prinsip Dan Aplikasi Modern (2 ed.). Jakarta: Erlangga.
Supardi, K. I., & Luhbandjono, G. (2014). Kimia Dasar II (IV). Semarang: Swadaya
Manunggal.
33
PANDUAN PRAKTIKUM KIMIA
TITRASI
ASAM BASA
XI
MIPA
Prosedur Pra-Laboratorium
KESELAMATAN KERJA
Buret
Klem
Statif
Keran buret
MENGOPERASIKAN BURET
1. Keran pada buret harus dioperasikan menggunakan tangan kiri. Pegangan harus
digerakkan menggunakan ibu jari dan dua jari pertama pada tangan kiri seperti
pada gambar B.
2. Pastikan bahwa keran dapat digunakan dengan cara memutar keran ke posisi
terbuka dan tertutup. Buret dapat berfungsi dengan baik, jika air dalam buret dapat
mengalir dengan lancar dan buret tidak mengalami kebocoran.
35
Gambar B Gambar C
(Sumber gambar: Davis et. al., 2009) (Sumber gambar: Davis et. al., 2009)
MENGISI BURET
2. Untuk mengisi buret, letakkan corong di bagian atas buret. Perlahan dan hati-hati
tuangkan larutan yang diketahui konsentrasinya dari gelas ke dalam corong. Buka
keran buret, dan biarkan beberapa dari larutan mengalir ke gelas kimia.
Kemudian, tambahkan larutan untuk mengisi buret sampai pada skala nol.
3. Pastikan bahwa seluruh buret terisi dengan larutan sampai pada skala nol.
1. Larutan yang berada dalam buret akan membentuk garis cekung (meniskus).
Pembacaan skala dilihat dari titik yang paling bawah pada cekungan (seperti
terlihat pada gambar C).
2. Buret dirancang untuk membaca volume cairan yang dialirkan ke labu erlenmeyer,
sehingga jumlahnya meningkat dari atas ke bawah.
3. Pengukuran volume larutan yang keluar dibaca dari titik awal larutan sampai pada
titik akhir meniskus penambahan larutan. Sebagai contoh, pada Gambar C
menunjukkan bahwa titik akhir meniskus berada pada skala 30,84. Jika titik awal
larutan berada pada skala 0, maka jumlah larutan yang keluar adalah 30,84 mL.
Jika titik awal larutan berada pada skala 10, maka jumlah larutan yang keluar
adalah 20,84 mL (30,84 – 10).
36
MARI
BEREKSPERIMEN
Tujuan Percobaan:
Mari Bereksperimen
Penentuan mutu asam cuka yang kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari dapat dilakukan melalui titrasi. Benarkah kadar asam
asetat dalam cuka makan memiliki kadar sesuai dengan yang tertera
dalam botol?
Alat Bahan
38
Cara Kerja
39
Data Pengamatan
Hasil Titrasi:
1 25
2 25
3 25
40
Pertanyaan!
41