Anda di halaman 1dari 2

RESUME JURNAL

Judul Penelitian : Teknik PemereiksaanRadiograciMaag Duodenum (MD) Pada Bayi dengan Kasus
Stenosis Duodenum

Peneliti :Siti Daryati, S.Si., M.Sc, Luthfi Rusyadi, SKM., MHKes., M.Sc., Sugiyanto, S.Pd.,M.App.Sc
(Dosen Jurusan Radiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes Semarang).

Pendahuluan :

Pemeriksaan Maag Duodenum merupakan pemeriksaan radiologis pada saluran pencernaan


bagian atas menggunakan media kontras positif. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
seperti persiapan pasien, penggunaan media kontras dan penggunaan imobilisasi untuk mengurangi
terjadinya pengulangan foto dan meminimalisir dosis radiasi.

Stenosisduodenum (duodenal atresia) adalah kelaian catat bawaan obstruksi usus kecil dimana usus
tidak berkembang normal di janin.

Prosedur Pemeriksaan :

1. Persiapan alat dan bahan


a. Gelas
b. Sendok
c. Sedotan
d. Kateter makanan atau Nasogatric tube (NGT)
e. Spuit ukuran 50 cc
f. Kassa steril
2. Persiapan Pasien
Pasien dipuasakn 4 jam sebelum pemeriksaan, jika darurat tidak perlu. Memberikan
penjelesan mengenai prosedur kepada pasien.Meminta keluarga pasien mendampingi jika
pasin non kooperatif.
3. Metode memasukan media kontras pada bayi
Menggunakan media kontras barium sulfat dengan perbandingan 1: 8 sehingga
menghasilkan +- 150 cc. Memasukan media kontras ke spuit 50 cc ke selang NGT yang
terpasang.
Terdqpat 4 tahap pemasukan media kontras, pertama memasukan 50 cc melalui NGT
kemudian foto proyeksi AP. Kedua memasukan25 cc melalui NGT kemudian foto proyeksi
LPO. Ketiga memasukan25 cc kemudian foto lateral kanan. Tahap keempat memasukan
kontras 50 cc kemudian foto AP.
4. Proyeksi yang digunakan
Dimulai dari foto polos abdomen untuk melihat posisi selang NGT. Jika posisi selang sudah
baik maka dilanjutkan memasukan media kontras, diawali dengan tahap pertama sampai
tahap keempat yang sudah dijelaskan pada metode.
a. Proyeksi antero posterior (AP) foto polos abdomen

b. Proyeksi antero posterior (AP) pemasukan tahap pertama


c. Proyeksileft posterior oblique (LPO) pemasukan tahap kedua

d. Proyeksi lateral kanan pemasukan tahap ketiga

e. Proyeksi antero posterior (AP) pemasukan tahap keempat

Anda mungkin juga menyukai