Anda di halaman 1dari 20

PROSES PENGERINGAN KARET

(DRING PROCESS)

EDY IRWANSYAH
GAPKINDO

MEDAN - 15 OKTOBER 2018


2

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN PEGERINGAN UNIT DRYER

PROSEDUR SKKNI PERLU DIPERHATIKAN PENUTUP


3

PENDAHULUAN PROSEDUR
Prosedur pengeringan harus mengikuti
Instruksi Kerja (IK) yang ditetapkan
perusahaan dan SKKNI (Standard
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dengan
kode unit C.22TSR01.033.01

KOMPETENSI
Kompetensi ini berhubungan dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam mengoperasikan unit
dryer
PENDAHULUAN
4
5

PENGATURAN

DALAM BOX TROLI


Kepadatan remahan di dalam box trolley
harus diatur sedemikian rupa sehingga
masih dapat terjadi sirkulasi udara panas di
antara celah-celah remahan pada saat
pengeringan

SUHU
Suhu pengeringan diatur pada suhu
130-135°C. Total waktu pengeringan
+3-4 jam.

PENDAHULUAN
6

PENGERINGAN

TUJUAN
¦ Pengeringan sehingga kadar
karet kering 100%
¦ Mendapatkan tekstur karet
remah yang matang sehingga
dapat digunakan sebagai
bahan olah untuk berbagai
jenis barang jadi karet

PENDAHULUAN
7

HEAT EXCHANGER
Proses pengeringan menggunakan udara
panas. Udara panas ini dihasilkan oleh Heat
Exchanger dari berbagai sumber panas

OPERATOR
Peranan operator dryer dalam produksi
crumb rubber sangat penting untuk
mendapatkan mutu produk sesuai SNI

PENGERINGAN
8

UNIT DRYER

PANJANG DRYER
Panjang dryer bervariasi antara satu pabrik
dengan pabrik lainnya, sangat tergantung
dengan kapasitas produksi

KOMPARTEMEN
Unit dryer bagian dalam terdiri dari
beberapa kompartemen : (a) pre-
heating, (b) heating, dan (c) cooling

BAHAN OLAH
9

WAKTU PENGERINGAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


¦ Tingkat kekeringan blanket
¦ Tingkat mutu BOKAR. BOKAR yang
penggumpalannya dengan asam
semut atau asap cair lebih cepat
dalam pengeringan

WAKTU YANG DIBUTUHKAN


¦ Untuk partai 12 troli, diperlukan
waktu sekitar 2,5 jam
BAHAN OLAH
10

PROSEDUR SKKNI
DESKRIPSI UNIT
Unit kompetensi ini berhubungan
dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dibutuhkan dalam
mengoperasikan unit dryer

ELEMEN KOMPETENSI
¦ Menyiapkan pengoperasian unit
dryer
¦ Mengendalikan operasi unit dryer
11

Menyiapkan pengoperasian unit dryer

KRITERIA UNJUK KERJA


¦ Prosedur pengoperasian unit dryer
diidentifikasi
¦ Kondisi unit dryer dipastikan siap
beroperasi
¦ Alat dan bahan pendukung unit
dryer dipastikan siap digunakan
¦ Kegiatan dilakukan mengacu pada
prosedur K3

PROSEDUR SKKNI
12

Mengendalikan operasi unit dryer

KRITERIA UNJUK KERJA


¦ Start dan stop unit dryer disesuaikan dengan
kondisi pengoperasian
¦ Aliran masuk bahan ke dalam unit dryer
diatur berdasarkan kapasitas mesin
¦ Ukuran (crumb size) dipastikan sesuai
prosedur
¦ Pengisian trolley/wadah untuk remahan
dipastikan sesuai prosedur
¦ Waktu dan suhu pengeringan di unit dryer
dipastikan sesuai prosedur
¦ Troubleshooting ringan diidentifikasi dan
dilaporkan
PROSEDUR SKKNI
13

BATASAN VARIABEL SKKNI


KONTEKS VARIABEL
¦ Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan
pengoperasian unit dryer dan mengendalikan
operasi unit dryer dalam lingkup mengoperasikan
unit dryer
¦ Kondisi dryer meliputi: Main blower, exhaust fan,
cooling fan, trolley pusher, burner, dan atau heater,
dan panel listrik
¦ Kondisi pengoperasian meliputi dryer dan sirkulasi
udara dinyalakan jika trolley tersedia dan dimatikan
jika trolley tidak tersedia, penyetalan suhu dan
waktu pengeringan sesuai prosedur
¦ Troubleshooting ringan meliputi getaran, suara, kuat
arus listrik yang tidak normal, burner tidak menyala,
dan setting suhu dan waktu

PROSEDUR SKKNI
14

YANG PERLU DIPERHATIKAN


Sebelum mesin dioperasikan

DRYER SIAP BEROPERASI


¦ Air heater sudah normal, meliputi temperature
udara panas sudah mencapai kondisi normal (130
– 140oc)
¦ Start main fan, exhaust fan, cooling fan
¦ Start burner apabila menggunakan burner
¦ Pusher bridge/chain driver dalam keadaan stand by
¦ Tujuannya : (1) untuk mengoptimalkan
pengoperasian dryer, dan (2) untuk mencegah
stagnasi dryer

YANG PERLU DIPERHATIKAN


15

Selama mesin dioperasikan

REMAHAN DALAM TROLI


¦ Setting waktu pengeringan/cycle : lamanya
waktu pengeringan/cycle disesuaikan dengan
kapasitas dan kondisi white spot hasil trolley
yang keluar sebelumnya
¦ Setting temperatur pengeringan : temperatur
pengeringan diatur/diset sesuai dengan hasil
analisa nilai P0 dan PRI yang diperoleh dari
hasil trolley yang keluar dari dryer sebelumnya
¦ Mengidentifikasi dan melaporkan apabila ada
terjadi kerusakan atau gangguan pada mesin

YANG PERLU DIPERHATIKAN


16

Selama mesin dioperasikan


BEBERAPA PERMASALAHAN
Periksa secara visual pada sekeliling
permukaan bandela/ lempengan trolley yang
keluar dari Dryer, apabila ditemukan White
Spot, segera kerjakan hal berikut:
¦ Pisahkan produk yang White Spot pada
tempat khusus untuk dikeringkan
ulang/redrying
¦ Tambahkan waktu pengeringan selama 2-
3 menit,
¦ Periksa kembali 3 buah trolley yang keluar
berikutnya, apabila masih terjadi White
Spot, tambah kembali waktu pengeringan
selama 2 – 3 menit
YANG PERLU DIPERHATIKAN
17

Selama mesin dioperasikan


BEBERAPA PERMASALAHAN
¦ Periksa hasil analisa Po pada
bandela/lempengan trolley yang keluar
dari dryer. Apabila nilai Po untuk 3
buah trolley yang keluar dyer mengarah
turun, segera kerjakan hal berikut: (1)
turunkan setting temperature sebanyak
o
1-2 C, (2) periksa kembali 3 buah
trolley yang keluar berikutnya, apabila
nilai Po masih cenderung turun,
turunkan kembali setting temperature
o
sebanyak 1-2 C
¦ Identifikasi dan laporkan kerusakan
yang terjadi
YANG PERLU DIPERHATIKAN
18

Ketika mesin selesai dioperasikan

SELESAI DIOPERASIKAN
¦ Hal-hal yang harus diperhatikan : (1)
kebersihan lingkungan, (2) sisa bahan baku
yang tertinggal di mesin
¦ Hal- hal yang harus dikerjakan : (1)
membersihkan lingkungan kerja dari kotoran
dan bahan kontaminan, (2) mengambil dan
membersihkan semua sisa-sisa bahan baku
yang tertinggal di mesin
¦ Tujuannya untuk kenyamanan dalam bekerja
dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi
dari karet oksidasi/karet lama

YANG PERLU DIPERHATIKAN


19

PENUTUP PROSEDUR
Kompetensi menjalankan pekerjaan di unit dryer
merujuk pada SKKNI dengan kode unit
C.22TSR01.033.01

KOMPETENSI
Kompetensi telah dijabarkan dalam kriteria
unjuk kerja sehingga prosedur dapat
dijalankan dengan baik

K3
Dalam pelaksanaan pengoperasian selalu
mengedepankan aspek K3
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai