Anda di halaman 1dari 3

JUDUL STANDARD :

FORMAT PROSEDUR OPERASIONAL STANDARD (SOP)


PT KUTAI PERKASA PRATAMA
K3LK STEVEDORING COMPANY

STANDARD OPERATION PROCEDURE


PENGOPERASIAN DOZER DI DALAM TONGKANG

TUJUAN

Proses Operasi Standar ini di maksudkan untuk memastikan bahwa operasional dozer di atas
tongkang di lakukan dengan lancar serta aman baik untuk Operator maupun dozernya.

Prosedur ini harus di tinjau ulang dan di revisi ( bila perlu ) minimal setiap 12 bulan. Dan
bisa mengalami perubahan di saat situasi dan kondisi yang mengharuskan adanya perubahan.

RINCIAN PROSEDUR KERJA

1. Periksa dan pastikan bahwa dozer dalam kondisi layak untuk di operasikan dengan
mengisi check list ( Mengenai : Cek body keliling, kebocoran Radiator, Engine, Final
Drive, Transmisi, Hydroulic, Oli Engine, Oli Transmisi, Oli Hydroulic, Air Radiato,
Accu dll.. ) secara baik dan benar. Periksa / check pada bagian bawah dozer apakan
ada kebocoran minyak/oli atau tidak.

2. Hidupkan mesin dozer untuk pemanasan minimal 5 menit sambil diperiksa semua
indicator mesin normal.

3. Setelah dozer ditransfer dengan aman, jalankan dozer ke arah gunungan cargo yang
paling dekat dengan posisi dozer.

4. Untuk dozer yang pertama turun di dalam tongkang, buatlah landasan yang aman
untuk tempat dozer/ loader yang akan ditransfer berikutnya.

5. Arahkan manufer dozer pada gunung cargo terdekat untuk membuat jalan guna
mempermudah pergerakan dozer dalam melayani Grabe Crane ataupun Bucket
Excavator.

6. Dorong cargo ke arah posisi jangkauan grabs / bucket , secara terus menerus dengan
memperhatikan jarak aman dari gerakan crane kapal/ bucket excavator.
JUDUL STANDARD :

FORMAT PROSEDUR OPERASIONAL STANDARD (SOP)


PT KUTAI PERKASA PRATAMA
K3LK STEVEDORING COMPANY

7. Perhatikan posisi / kemiringan Tongkang dari segi keamanan dengan lambung kapal
besar / Floating Crane. Terutama pada kapal-kapal/ Floating Crane yang mana
terjadi trouble dari pihak kapal/ FC sehingga menyebabkan pergerakan loadingnya
lambat

8. Matikan mesin saat meninggalkan unit’s, yang biasa terjadi pada saat pergantian shift
di kapal Grabe atupun terjadi hujan/ cuaca buruk pada umumnya dimana dozer/ loader
masih berada di tongkang dan muatan di tongkang masih ada.

9. Tidak dibenarkan setiap operator dozer/ loader secara sengaja dengan alasan apapun
menyisakan cargo di dalam tongkang tanpa instruksi dari Shipper sehingga
menimbulkan indikasi tidak etis dari pihak terkait .

10. Tidak dibenarkan setiap operator dozer/ loader dengan sengaja membuang/
mengurangi BBM dalam tangki dozer ke pihak lain dengan alasan apapun. sehingga
menimbulkan indikasi tidak etis dari pihak terkait .

11. Setelah cargo di atas tongkang habis, parkirkan di tempat yang aman , standby kan
dengan mesin hidup minimal 5 menit, lalu matikan dan infokan ke foreman bahwa
pekerjaan telah selesai selanjutnya menunggu instruksi dari foreman.

12. Setiap Operator yang bekerja di atas tongkang maupun di dalam palka kapal
besar/Vessel harus memiliki Surat Ijin Operator (SIO) yang diterbitkan secara resmi
oleh instansi terkait

PERTANGGUNGTANGGAPAN

1. Kepala Cabang
Memastikan bahwa system SOP ini telah di buat dan di kerjakan serta perlu di awasi oleh
para supervisor di lapangan

2. Kepala Transshipment Dept


Memastikan bahwa SOP telah di terapkan kepada semua operator dan telah mengetahui
adanya SOP tersebut dan juga telah di sosialisasikan

3. Safety Officer
JUDUL STANDARD :

FORMAT PROSEDUR OPERASIONAL STANDARD (SOP)


PT KUTAI PERKASA PRATAMA
K3LK STEVEDORING COMPANY

SOP perlu di laksanakan oleh seluruh pekerja yang melakukan pekerjaan di bawah
pengawasan Foreman

4. Para Operator Dozer terkait


Memastikan bahwa SOP ini telah di pahami

CATATAN TAMBAHAN :

1. Semua shift Foreman Operation harus dapat menjalankan SOP tersebut dengan baik
dan benar dengan di Bantu oleh Operator masing - masing
2. Jika ada masukan dari operator maka Foreman mencatatnya untuk di teruskan ke
Transshipment Departement

Di buat oleh , Di setujui oleh ,

Anda mungkin juga menyukai