LAPORAN PATIENT BASED EDUCATION KLP 14
LAPORAN PATIENT BASED EDUCATION KLP 14
KEDOKTERAN (IDIK)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2019
Patient Based Education (PBE) adalah salah satu mata kuliah dari Blok
Islam Disiplin Ilmu Kedokteran (IDIK). Pada mata kuliah Patient Based Education
berakhlatul karimah. Setelah menjalani kuliah dan praktikum PBE kami dibagi
beranggotakan 10 orang.
Isi dari Patient Based Education (PBE) meliputi mengajarkan kepada pasien
bagaimana tata cara sholat jika pasien tidak bisa berdiri, yaitu dengan cara sholat
pasien tidaklah kehendak dokter melainkan kehendak Allah SWT karena kesehatan
adalah milikNya. Di PBE kami juga diajarkan untuk senantiasa mendoakan pasien
yang sedang sakit maupun menuntun pasien yang sedang mengalami sakaratul
maut.
di Rumah Sakit Ibnu Sina lantai 4 Bukhari-Muslim. Disana kami dipandu oleh
ketua unit yaitu suster Sitra Handayani, S.Kep, NS. Dari satu kelompok yang
yang akan dijelaskan kepada pasien yaitu, tata cara sholat dan bersuci diri
(tayamum). Masing-masing kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang diantar oleh
Sebelum kami masuk ke kamar pasien tak lupa terlebih dahulu kami
mengetuk pintu kamar pasien dan mengucapkan salam yang merupakan salah satu
adab kita sebagai umat islam. Setelah berhadapan langsung dengan pasien kami
berjabat tangan dan memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga pasien yang
Setelah itu kami melakukan sambung rasa seperti bertanya nama pasien dan
pekerjaannya, lalu kami menjelaskan kepada pasien maksud dan tujuan kami
mengunjungi pasien, lalu kami juga menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan
program Patient Based Education dan memberitahukan kepada pasien dan keluarga
pasien bahwa selama proses dari awal hingga akhir kami mempraktekkan tata cara
tayamum dan shalat akan di dokumentasikan dalam bentuk video yang nantinya
akan dikumpulkan ke dosen sebagai bahan penilaian untuk kami, kemudian yang
Setelah kami mendapat persetujuan dari pasien dan keluarga pasien, kami
pun melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu mengajarkan ibadah sehari – hari seperti
shalat dan bersuci, jika pasien tidak dapat terkena air, diperbolehkan untuk
lebih memudahkan kami memakai bedak bubuk yang di taruh diatas wadah sebagai
alat peraga, dimana alat dan bahan tersebut telah disiapkan oleh fakultas. Adapun
tata cara tayamum yang kami ajarkan kepada pasien yaitu pertama, dalam keadaan
pada debu yang suci dari najis dengan posisi jari-jari tangan dirapatkan dan tiup
kedua telapak tangan pada seluruh wajah disertai dengan membaca niat tayamum,
setelah itu, meletakkan kembali telapak tangan pada debu dan melakukan langkah
direnggangkan tempelkan telapak tangan kiri pada punggung tangan kanan, hingga
ujung-ujung jari salah satu tangan tidak melebihi ujung jari telunjuk dari tangan
yang lain.
ke bagian siku. Lalu, balikkan telapak tangan kiri tersebut ke bagian dalam lengan
melakukan hal yang sama pada tangan kiri. Langkah terakhir kami juga
Kami juga mengajarkan tata cara shalat kepada pasien,terlebih dahulu kami
kemudian menutup aurat sesuai yang telah diajarkan dalam agama islam baik untuk
melakukan sholat sambil berdiri dengan rukuk dan sujud dilakukan dengan gerakan
menunduk. Dan jika pasien hanya dapat duduk dan tidak dapat berdiri, kami
mengajarkan pasien sholat sambil duduk dengan gerakan rukuk dan sujud
dilakukan dengan cara membungkukkan badan semampu pasien, tetapi pada saat
gerakan sujud posisi badan pasien lebih membungkuk dibandingkan saat rukuk.
Kami juga menemukan pasien yang hanya dapat berbaring, tidak dapat duduk
maupun berdiri sehingga yang kami ajarkan kepada pasien adalah untuk sholat
dengan berbaring. Takbiratul ihram seperti layaknya sholat berdiri dan I’tidal dan
berdiri dari tasyhadul awal diisyaratkan dengan mengangkat tangan, untuk rukuk
membantu kami melaksanakan program PBE ini serta kami juga meminta maaf
kepada pasien maupun keluarga pasien jika kami memiliki kesalahan baik itu lisan
maupun perbuatan kami yang secara tidak disengaja dapat menyinggung perasaan
pasien maupun keluarganya. Dan tidak lupa pula kami mendoakan kesembuhan