Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN OBSERVASI

BLOK BIOETIK KEDOKTERAN Makassar, 12 January 2016

LAPORAN INDIVIDU
Observasi Lapangan RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar

MEMBERS OF GROUP 12

Hari, Tanggal : Rabu, 6 January 2016

Waktu : Pukul 06.30-10.30

Tempat : RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar

Dosen Pembimbing : dr. Berry Erida Hasbi

OLEH:

AYDILLA LIL ANNISANI

110 2015 0140

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2016
Nama saya adalah Aydilla Lil Annisani stambuk 110 2015 0140. Saya
adalah salah satu mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim
Indonesia. Saat ini saya sedang memasuki blok Bioetik, Humaniora, dan
Professionalisme Kedokteran. Blok ini disajikan pada mahasiswa semester 1
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia dengan jumlah beban empat
SKS dan jadwal kegiatan perkuliahan selama lima minggu. Mahasiswa pada blok
ini diharapkan bisa memahami bahkan menerapkan ke dalam kehidupan nyata
nilai-nilai kode etik kedokteran beserta unsur-unsur di dalamnya yang berkaitan
erat dengan aspek humanisme dan professionalisme ditinjau dari sudut pandang
sekularisme dan perspektif Islam. Civitas akademik Fakultas Kedokteran dituntun
mampu beretika dan berperilaku luhur sesuai dengan professinya kelak yakni
menjadi seorang dokter muslim, mengingat etika, karakter, dan kultur itu dibentuk
dalam waktu yang lama.

Pembelajaran tentang etika Kedokteran, Humaniora dan Professionalisme


dapat membantu mahasiswa mencapai kematangan secara individual,
meningkatkan kewaspadaan etika, mampu bersikap dalam wilayah moral, yang
nantinya akan menghasilkan dokter yang humanis dan profesional dalam
pelayanan kesehatan.

Kaidah Dasar Bioetik (KDB) berupa Autonomy, Beneficence, Non-


Malaficence dan Justice adalah pokok yang wajib dimiliki oleh pasien maupun
dokter dalam hal interaksi dokter-pasien di kehidupan nyata. Jika empat poin,
diatas tidak bisa dimiliki oleh pasien dan dokter, dokter dalam hal ini memegang
prinsip Beneficence dan Non-Malaficence, sedangkan pasien memiliki hak
Autonomy dan Justice, maka di khawatirkan terjadi kecacatan moral, yang akan
mencoreng nama baik dunia kesehatan.

Berbagai macam isu kesehatan yang berkembang di masyarakat, baik


positif maupun negatif. Yang menjadi sorotan masyarakat bukanlah isu yang
positif, cenderung masyarakat lebih tertaik mengamati isu negatif. Berbagai
macam isu negatif “timbul tenggelam” di negara kita ini. Mulai dari pelayanan
medis yang buruk, hubungan dokter-pasien maupun dokter-dokter lain (teman
sejawat) yang tidak terlalu baik, aborsi, malpraktek, infrastruktur.

Salah satu kegiatan di luar perkuliahan pada blok ini yaitu adanya
observasi lapangan yang bertujuan mengamati dilema etik yang mengemuka
(kriteria-kriteria KDB (Kaidah Dasar Bioetik) isu-isu professionalisme, dan
aspek-aspek humanisme) dilakukan di instansi-instansi kesehatan baik itu Rumah
Sakit, Puskesmas, dan Klinik. Selain itu, konflik dan karaktertistik dalam
hubungan para pelayan kesehatan baik dokter, perawat, bidan dan apoteker pada
pasien menjadi titik fokus utama dalam kegiatan kali ini.

Untuk itu, pada kesempatan kali ini, kami diberikan kepercayaan untuk
mengadakan pengamatan pada sebuah Rumah Sakit di kota Makassar. Fokus
utama kami bukanlah dari sisi medis, melainkan dari sisi etika, humanisme, dan
professionalisme para pelaku-pelaku kesehatan dalam kehidupan sehari-hari etika
mereka bekerja dalam melayani masyarakat dengan baik dan ramah.

Pada kegiatan ini kami sekelas dibagi menjadi 15 kelompok. Saya adalah
anggota kelompok 12, jumlah anggota kelompok kami terdiri dari 11 orang dan
setelah semuanya telah terbagi, kami memilih ketua kelompok dan mencari
infomasi tempat yang kami tuju, yaitu salah satu Rumah Sakit bersalin di
Makassar, Rumah Sakit Sitti Khadijah I yang beralamatkan di Jl. Kartini No.
15/17 dekat dengan lapangan Karebosi Makassar.

Selasa, 5 Januari 2016 merupakan jadwal hari pertama kami di jadwal


perkuliahan melakukan observasi, tetapi berhubung kelompok kami belum
mendapatkan balasan yang jelas oleh dokter pembimbing kami yaitu, dr. Berry
Erida Hasbi jadi pada hari itu kami belum melakukan observasi. Jadi kami
memutuskan untuk membagi kelompok kecil yang bertujuan untuk mempermudah
pengamatan di Rumah Sakit nantinya juga agar lebih efisien dan pasien tidak
merasa risih pada saat di wawancara. Tak lama kemudian ketua kelompok saya
mendapatkan panggilan dari dr. Berry untuk menghadap di ruang Wakil Dekan 1
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Ternyata didalam ruangan
tersebut kami diberikan arahan langsung dari Wakil Dekan 1 di Fakultas
Kedokteran UMI, yaitu Dr. dr. Nasruddin A.M,SpOG yang dimana beliau juga
sebagai dokter pembimbing kelompok 15 dan juga merupakan direktur utama di
rumah sakit Sitti Khadija I. Setelah kami diberikan arahan kami kembali ke kelas
dan melakukan ishoma (Istirahat Sholat Makan).

Pada hari Rabu, 6 Januari 2016, merupakan hari pertama kami melakukan
observasi. Pukul 06.45 saya telah berada di rumah sakit Sitti Khadija I beserta
teman kelompok saya dan juga kelompok 15. Sebelum kami memulai observasi,
kami diberikan tambahan arahan sedikit oleh Dr. dr. Nasruddin
A.Mappaware,SpOG sekitar 15 menitan. Ternyata pada hari itu banyak sekali
antrian pasien yang akan di operasi, dan beruntungnya kita diberikan kesempatan
untuk dapat melihat langsung operasi nantinya ba’da solat magrib.

Ruangan pertama yang kami datangi berserta dokter pembimbing (dr. Nas
dan dr. Berry), dokter residen, dan juga senior-senior koas lainnya adalah ruang
persalinan, dimana pada ruang tersebut terdapat pasien yang sudah di operasi, dan
kami diberikan sedikit penjelasan mengenai operasi tersebut oleh Dr. dr.
Nasruddin A.M,SpOG, dan disamping pintu ruangan tersebut terdapat pintu
lainnya yang merupakan ruang tunggu. Setelah dari ruangan persalinan barulah
kami menyebar ke bagian pengamatan yang telah kami bagi kemarin.

Saya beserta Tania yang dimana beliau merupakan teman rekan


pengamatan saya mengikuti dr. Berry. Tetapi berhubung dr. Berry juga sibuk
dengan tugasnya, jadi saya melakukan tugas untuk mewawancarai pasien yang
dimana sebelumnya saya harus meminta izin terlebih dahulu oleh dokter
pembimbing. Setelah mendapatkan izin, saya beserta rekan pengamat saya
langsung melakukan wawancara di bagian ruang rawat inap, sambil berjalan saya
mengamati sepanjang bagian rumah sakit yang saya lewati, keadannya sangat
bersih, tentram dan juga teratur.

Setelah cukup lama berkeliling di lingkup ruang rawat inap rumah sakit
Sitti Khadija I saya dan rekan saya mencoba mewawancarai salah satu pasien dari
ruang rawat inap tersebut. Dan jadilah saya bertemu dengan ibu I yang berumur
30 tahun, yang dimana beliau merupakan pasien yang telah di operasi 3 hari yang
lalu. Pertama saya dan rekan saya mengenalkan diri kepada beliau, dan juga
meminta waktunya sedikit untuk diwawancarai, dan akhirnya beliau bersedia
untuk diwawancarai. Inti dari hasil wawancara tersebut adalah ibu I merupakan
pasien umum, yang menurut beliau fasilitas dan pelayanan yang diterapkan di
rumah sakit Sitti Khadija I sangatlah memuaskan, baik dokter maupun perawatnya
selalu mendatangi ruangan beliau untuk mengingatkan dan memberikan obat,
makanan dan menanyai tentang kondisinya setelah melakukan operasi. Ibu I juga
sedikit bercerita bahwa sebenarnya beliau ingin melahirkan normal tetapi karna
dokter menyarankan untu melakukan operasi caesar, dikarenakan keadaan ibu I
menurun dan ibu I juga setuju dengan pendapat dokter tersebut. Jelas dari
peristiwa ini terdapat prinsip Autonomy yaitu bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
Selanjutnya saya dan rekan saya, dan juga salah satu anggota kelompok 15
yang berhubung mempunyai tugas sama dengan saya diberikan arahan oleh dr.
Berry Erida Hasbi untuk melakuan pengamatan di apotik rumah sakit tersebut.
Yang dimana dalam gedung apotik itu terdapat beberapa ruang lain didalamnya
yaitu, ruang Poliklinik Anak, Poliklinik Gigi, Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan, ruang Fisioterapi, dan Laboratorium.

Dari pengamatan yang saya dapatkan di tempat apotik. Keadaan di tempat


tersebut kurang bersih, dimana tempat sampah yang sudah full belum diangkat
dan juga terdapat beberapa sampah hasil dari sapuan tidak diambil dan hanya
dibiarkan didepan ruangan tersebut, terdapat matras bayi yang dikeluarkan dari
ruang fisioterapi yang mengakibatkan air dari matras tersebut tersebar di ruang
tunggu, yang menurut saya hal itu tidak enak dipandang dan membuat ruang
tunggu tersebut menjadi kurang nyaman.

Pukul 08.50 ruang tunggu telah ramai karna banyaknya orang yang ingin
mengimunisasikan anaknya dan berhubung juga dokter yang memeriksa telah
datang. Antrian cukup teratur dan tertib. Sambil melihat keadaan anak yang di
imunisasi, saya mencoba mewawancarai salah satu pasien yang sedang mengantri
yaitu ibu M. Ibu M memiliki anak yang sudah berumur 3 bulan, dan juga beliau
dulu adalah salah satu pasien operasi caesar di rumah sakit Sitti Khadija I.
Pendapat ibu M mengenai pelayanan di Poliklinik Anak kurang gesit dan kurang
memuaskan. Sewaktu beliau di rawat di rumah sakit Sitti Khadija beliau
mengambil kelas 2. “dulu saya pakai BPJS, menurut saya cara pelayanan dokter
yang melayani di rumah sakit dan di tempat praktek itu sama” kata ibu M. Dan
disini kita dapat melihat lagi prinsip Justice yaitu pelayanan dari rumah sakit dan
tempat praktek tidak dibeda-bedakan, antara pasien BPJS dan pasien umum.

Setelah mengamati tempat apotik, saya beralih ke tempat kantin rumah


sakit tersebut, kondisinya sangatlah bersih dan teratur. Sebelum berjualan pastinya
harus mendapatkan izin dari pihak yang tertentu di rumah sakit tersebut.
Selanjutya saya juga melihat kondisi parkiran, cukup menarik juga parkirannya
teratur, baik itu parkiran mobil atau pun motor. Dan saya mencoba bertanya
sedikit kepada petugas yang bekerja pada saat itu. Beliau telah bekerja selama
setahun di rumah sakit tersebut, dan menurut dia mengenai keamanan dirumah
sakit Sitti Khadija I sangatlah aman.

Berdasarkan observasi lapangan yang saya lakukan, terkumpul banyak


sekali informasi mengenai rumah Sakit Sitti Khadija I ini. Selain itu, dilihat dari
kaidah dasar bioetik secara menyeluruh hampir disetiap bagian di dalam rumah
sakit menerapkan KDB (Kaidah Dasar Bioetik) beserta kriterianya masing-
masing. Di dalam kaidah dasar bioetik terkandung prinsip-prinsip dasar bioetik
yang harus selalu diperhatikan. Kaidah dasar bioetik yaitu Beneficence, Non-
maleficence, Justice, dan Autonomy, harus selalu diterapkan dalam pelayanan
rumah sakit terutama dokter ke pasien. Berdasarkan hasil observasi, dengan
melihat berbagai aspek pada rumah sakit Sitti Khadija I Makassar, dapat
disimpulkan bahwa rumah sakit tersebut sudah mengikuti prinsip-prinsip kaidah
dasar bioetika. Rumah sakit ini juga memiliki kualitas dan pelayanan yang cukup
baik.
Demikian hasil observasi lapangan yang saya peroleh dan kami tuangkan
dalam sebuah narasi, agar nantinya dapat bermanfaat dan memberikan informasi
tambahan bagi pembaca kelak. Saya menyadari dengan segala kekurangan yang
terdapat di dalam narasi ini, diharapkan masukan yang bersifat membangun agar
nantinya tulisan selanjutnya dapat lebih baik.
Berikut gambar yang saya dapatkan dari hasil observasi lapangan di rumah sakit
Sitti Khadija I :

Anda mungkin juga menyukai