Anda di halaman 1dari 2

Lembar Kerja Mahasiswa

(Kolaborasi dan Kerjasama Kesehatan)

Nama : Naurah Nadzifah


NPM :1806190286
Kelas :IPE-24

Refleksi Diri

Tentunya kita mengetahui bahwa untuk menjadi seorang tenaga


medis, kita tidak bisa bekerja secara individu atau sendiri-sendiri, namun
harus saling bekerjasama dengan profesi kesehatan lainnya. Menurut
Ketua Program Studi Magister Keperawatan Unpad, Dr. F. Sri.
Susilaningsih, MN, tidak ada satu profesi yang bisa menyelesaikan
permasalahan pasien secara komplit, karena penanganan pasien harus
utuh, berkualitas, dan memuaskan.
Ini adalah pengalaman saya ketika menjalani operasi usus buntu
pada bulan Maret 2018 lalu. Pengalaman ini saya gambarkan mengenai
kerjasama dan kolaborasi tim kesehatan yang baik dalam melayani saya
dari awal memasuki unit gawat darurat hingga menginjakkan kaki keluar
rumah sakit. Pada malam itu, keadaan saya cukup parah dan butuh
penanganan cepat dan dibutuhkan operasi secepatnya. Ketika saya
datang, saya langsung dibawa ke unit gawat darurat dan suster segera
memasang infus, padahal pada saat itu ayah saya masih mengisi data
pada bagian administrasi. Biasanya beberapa rumah sakit tidak akan
melakukan hal itu ketika belum selesai melakukan administrasi. Setelah
ayah saya mengurus administrasi, beberapa saat kemudian dokter datang
menghampiri saya dan melakukan berbagai pengecekan dan
menyegerakan saya untuk melakukan tindak medis rontgen.
Sekitar 15 menit kemudian, saya dibawa menuju ruang radiologi
untuk dirontgen di bagian abdomen. Selanjutnya, saya segera dibawa
masuk ke kamar rawat inap disambut oleh beberapa suster. Mereka
membantu saya untuk berpindah ranjang, dan membantu saya untuk
mandi. Kemudian suster mendata makanan yang saya sukai sesuai diet
yang diperlukan, dan menyerahkannya kepada pihak catering. Pada
malam itu juga, saya disuguhi bubur dan jus. Suster pun sangat rajin
untuk mengecek keadaan saya dan dokter jaga juga secara rutin
mengontrol keadaan saya. Ketika itu saya mengalami alergi dengan cairan
infus golongan sephalosporin, saya langsung sesak nafas dan bengkak
diseluruh tubuh. Saya memencet tombol darurat, dan suster segera
menghampiri saya dan langsung mengganti cairan infus. Beberapa saat
kemudian, saya kembali pulih.
Keesokan harinya saya segera dioperasi, dokter bedah yang
menangani saya sangatlah ramah sehingga sayapun tidak takut untuk
melakukan operasi. Dari pengalaman saya ini, ada beberapa hal yang
patut saya contoh. Kerjasama antar tim, baik itu dalam bidang kesehatan
ataupun lainnya, selain itu juga penyampaian informasi yang baik antar
profesi, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melayani pasien, juga
sikap yang ditunjukkan setiap profesi terhadap pasien yang sangat ramah
dan mengutamakan altruism. Sesuai dengan prinsip kolaborasi kesehatan
menurut Canadian Medical Association pada tahun 2007, yaitu prinsip
Patient-Centered Care yang memberikan pelayanan kesehatan pada
pasien sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan pasien, juga pada prinsip
Clear Communication. Prinsip ini menyatakan bahwa pentingnya
komunikasi efektif didalam kolaborasi tim kesehatan untuk menjamin
pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai