KELOMPOK C1
Dimas Bayu Dwi Sutrisno – 102017089
Ahmad Fajrian Irgiansyah – 102018025
Luky Darmawan – 102018104
Jennie Ivana – 102013268
Militania E. Mappadang – 102018009
Patresia Astrianti – 102018043
Reynanda Tangke Datu – 102018078
Michelle Amanda – 102018122
Anastasya Putri Liara – 102108144
Abstrak
Setiap makhluk hidup memiliki aktivitas yang menjadi tanggungjawab untuk
melangsungkan suatu kehidupan. Dalam menjalani setiap aktivitas makhluk hidup
membutuhkan energi (ATP). ATP merupakan suatu senyawa kimia yang memiliki energi
tinggi dan tersusun atas tiga komponen yakni basa nitrogen baik itu dari turunan purin maupun
pirimidin, gula dari golongan pentosa, dan satu atau lebih gugus fosfat. Gabungan antara basa
nitrogen dan pentosa disebut nukleosida. Nukleosida dalam ATP adalah adenosine. Pada
adenosin, basa nitrogennya adalah adenin sedangkan gula pentosanya adalah D-ribosa. ATP
dapat dibentuk dari 2 mekanisme yakni fosforilasi tingkat substrat dan fosforilasi oksidatif atau
fosforilasi kimiaosmotik. Fosforilasi tingkat substrat terjadi pada tahapan glikolisis dan siklus
krebs sedangkan fosforilasi oksidatif atau kimiasomtik terjadi pada tahapan transport elektron.
Pada saat terjadi penguraian ATP menjadi ADP dan P dimanfaatkan untuk melakukan berbagai
kerja transport, kerja mekanik, dan kerja kimia. Hal ini menjadi fungsi ATP yakni menjadi
penghantar serta sumber energi dari berbagai proses kehidupan.
Kata Kunci: ATP, makhluk hidup
Abstract
Every living thing has activities that are the responsibility for carrying out a life. In
carrying out every activity of living things need energy (ATP). ATP is a chemical compound
that has high energy and is composed of three components namely nitrogen bases both from
purine derivatives and pyrimidines, sugars from the pentose group, and one or more phosphate
groups. The combination of nitrogen and pentose bases is called nucleoside. Nucleoside in
ATP is adenosine. In adenosine, the nitrogen base is adenine while the pentose sugar is D-
ribose. ATP can be formed from 2 mechanisms namely substrate level phosphorylation and
oxidative phosphorylation or chemosmotic phosphorylation. Substrate level phosphorylation
occurs at the stages of glycolysis and the krebs cycle while oxidative or chimiasomtic
phosphorylation occurs at the electron transport stage. At the time of decomposition of ATP
into ADP and P, it is used to perform various transport work, mechanical work, and chemical
work. This is a function of ATP, which is a conduit and energy source for various life processes.
Keywords: ATP, organism
1
Pendahuluan
Setiap harinya makhluk hidup tidak bisa lepas dari berbagai aktivitas. Aktivitas
merupakan salah satu fungsi kehidupan bagi setiap makhluk hidup. Dalam melakukan berbagai
aktivitas makhluk hidup tentu membutuhkan kekuatan. Salah satu cara agar makhluk hidup
bisa memperoleh kekuatan ialah dengan melakukan proses metabolisme. Dengan adanya
proses metabolisme maka makhluk hidup dapat bertahan hidup. Salah satu komponen yang
terlibat dalam proses metabolisme ialah energi (ATP). ATP disediakan melalui metabolisme,
dimana terjadi proses pemecahan zat yang kemudian dicerna oleh sel dan zat tersebut dibangun
kembali menjadi zat yang berguna. ATP menjadi alat tukar energi yang sangat efisien bagi
makhluk hidup dalam menjalankan setiap proses dan fungsi. Ini menunjukkan bahwa makhluk
hidup bergantung pada ATP. Dengan demikian, maka ATP atau Adenosine Triphosphat sangat
berperan penting dalam kelangsungan hidup makhluk hidup.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam
suatu tulisan yaitu “ATP sebagai Energi Utama bagi Makhluk Hidup”. Dengan adanya tulisan
ini, penulis berharap agar pembaca dapat mengerti serta memahami pentingnya ATP dalam
setiap aspek kehidupan makhluk hidup terutama bagi manusia.
Definisi ATP
ATP merupakan singakatan dari Adenosine Triphospat. ATP ialah salah satu senyawa
kimia berenergi tinggi yang berasal dari ikatan tiga molekul fosfat dengan senyawa adenosin.
ATP ialah senyawa yang mempunyai ikatan labil artinya bahwa ATP mudah untuk melepaskan
gugus fosfatnya saat mengalami hidrolisis sehingga dari keadaan mengikat tiga molekul fosfat
akan dirombak menjadi ADP dan AMP. ATP adalah senyawa yang mengangkut energi kimia
dalam sel untuk berbagai keperluan metabolisme. ATP menjadi tujuan akhir dari proses
metabolisme.
ATP juga sering disebut sebagai senyawa fosfat berenergi tinggi, dan ikatan
fosfoanhidridanya disebut sebagai ikatan bernergi tinggi. Senyawa-senyawa ini tinggi energi
dengan pengertian bahwa banyak energi bebas dilepaskannya ketika ATP mengalami
hidrolisis.1 Energi bebas hasil pemecahan ATP digunakan untul berbagai rekasi endergonik di
dalam sel, seperti biosintesis molekul, transport aktif pada membrane sel dan aktivitas mekanik
seperti kontraksi otot.2
2
Sejarah ATP
John Ernest Walker merupakan seorang kimiawan inggris yang lahir pada tahun 1941
di Halifax, West Yorkshire. Ia menimba ilmu di Universitas Oxford dan mendapat gelar
sebagai seorang doktor pada tahun 1969. Di tahun 1974, John Ernest menjadi seorang staf di
Medical Research Council Laboratory of Molecular Biology di Universitas Cambrige. Sejak
saat itu, di tahun yang sama ia mulai menjadi seorang ilmuwan senior. Selain itu ia juga pernah
menjadi anggota Royal Society di tahun 1995.
Struktur ATP
ATP merupakan suatu nukleotida. Nukleotida tersusun atas tiga komponen yakni basa
nitrogen baik itu dari turunan purin maupun pirimidin, gula dari golongan pentosa, dan satu
atau lebih gugus fosfat.
3
Gambar 1.2 Struktur ATP
Gabungan antara basa nitrogen dan pentosa disebut nukleosida. Dengan demikian,
nukleotida terdiri atas nukleosida dan beberapa gugus fosfat. Nukleosida dalam ATP adalah
adenosine. Pada adenosin, basa nitrogennya adalah adenine sedangkan gula pentosanya adalah
D-ribosa.4
Dua rantai fosfat yang dihubungkan dengan bagian sisa molekul oleh ikatan fosfat
berenergi tinggi dapat dipecah seketika bila dibutuhkan energi untuk meningkatkan reaksi sel
lainnya. Enzim-enzim oksidatif yang mengkatalis perubahan Adenosine Diphospate (ADP)
menjadi ATP dengan serangkaian reaksi menyebabkan energi yang dikeluarkan dari
4
pengikatan hidrogen dengan oksigen dan juga digunakan untuk mengaktifkan ATPase untuk
mengendalikan reaksi agar membentuk ATP dalam jumlah besar dari ADP. Bila ATP di urai
secara kimia sehingga menjadi ADP akan menghasilkan energi sebesar 7,3 kkal/mol, dan
cukup untuk berlangsungnya hampir semua langkah reaksi kimia dalam tubuh.5 Pelepasan
energi selama hidrolisis ATP berasal dari perubahan kimiawi ke kondisi yang berenergi bebas
lebih rendah, bukan dari ikatan fosfat itu sendiri. ATP berguna untuk sel karena energi yang
dilepaskannya ketika kehilangan satu gugus fosfat ternyata lebih besar daripada energi yang
dapat dilepaskan oleh sebagian besar molekul lain.
Gambar 1.4
Struktur ADP ketika
dihidrolisis dari senyawa
ATP
Pada kondisi pH fisiologis (pH=7), ketiga gugus fosfat dalam ATP berada dalam bentuk
terionisasi penuh menghasilkan bentuk ATP4-. Sedangkan, untuk produk hidrolisis pertamanya
yatu ADP berada dalam bentuk ADP3-. Di dalam sitosol yang kaya akan ion Mg2+, bentuk yang
ada adalah MgATP2- dan MgADP.6
ATP dibentuk melalui dua mekanisme yakni fosforilasi tingkat substrat dan fosforilasi
oksidatif atau fosforilasi kimiaosmotik. Pada fosforilasi tingkat subtrat pembentukan ATP
hanya sedikit yang dihasilkan. Fosforilasi tingkat subtrat melibatkan rantai transport elektron
dan membran sel. Fosforilasi ini bisa terjadi ketika suatu subtrat yang mengandung posfor
mendonorkan molekul posfor tersebut kepada ADP sehingga menjadi ATP. Energi yang
dilepaskan dari substrat tersebut digunakan untuk memindahkan gugus fosfat ke ADP sehingga
terjadi pembentukan ATP. Pada fosforilasi tingkat substrat yang menghasilkan ATP itu terjadi
pada tahapan Glikolisis dan Siklus Krebs.
5
Glikolisis berasal dari dua kata, yaitu glukosa (gliko-) yang berarti gula, dan lisis yang
berarti pemecahan. Jadi, glikolisis merupakan serangkaian reaksi pemecahan glukosa menjadi
senyawa produk glikolisis yang disebut asam piruvat. Reaksi pemecahan glukosa tersebut
terjadi di sitoplasma.Gula merupakan senyawa berkarbon 6, sedangkan asam piruvat
merupakan senyawa berkarbon 3. Asam piruvat yang dihasilkan dari pemecahan satu molekul
glukosa adalah 2 molekul asam piruvat.
Siklus Krebs merupakan serangkaian reaksi yang memindahkan elektron dalam produk
glikolisis ke NADH, FADH2, dan membentuk ATP. Siklus Krebs tarjadi di dalam matriks
mitokondria. Hasil dari siklus Krebs adalah 6 molekul NADH, 2 molekul FADH2, serta
pembentukan 2 molekul ATP. Karbondioksida yang dibebaskan setiap satu molekul asetil-CoA
dari siklus Krebs sebanyak 2 molekul, jadi ada total 4 molekul karbondioksida dibebaskan dari
Siklus Krebs dari satu molekul glukosa.
Selanjutnya, dengan adanya fosforilasi oksidatif atau kimiaosmotik. Pada fosforilasi ini
melibatkan rantai transport elektron yang mana terjadi osmosis proton yang menembus
membran menuju matriks, yang dilakukan oleh ATPSintase. Transport elektron disebut sebagai
reaksi pemanenan energi kimia. Hal tersebut disebabkan karena transport elektron
menghasilkan molekul ATP sebanyak 34 molekul dari elektron yang dibawa oleh NADH dan
FADH2. Reaksi transport elektron terjadi pada membran dalam mitokondria.
Transport elektron merupakan reaksi yang membutuhkan oksigen sebagai akseptor elektron
terakhir. Reaksi penangkapan elektron oleh oksigen akan menyebabkan terbentuknya molekul
air (H2O).4
Energi yang dilepaskan selama osmosis dipakai untuk mensintesis ATP dari ADP dan
Pi. Sehingga, melalui kimiaosmosis sel menggabungkan proses reaksi yang menghasilkan
energi bebas pada transport elektron dengan reaksi yang membutuhkan energi bebas pada
pembentukan ATP. Sebagian besar kebutuhan ATP sel dipenuh melalui mekanisme ini.4
Dengan demikian, terlihat jelas lewat dua mekanisme diatas bahwa pembentukan ATP
terjadi secara aerobik (membutuhkan oksigen) dengan adanya tiga proses kimia yakni
Glikolisis, Siklus Krebs dan Transport Elektron. Reaksi pertama adalah pemecahan glikogen
menajdi CO2 dan H2O yang disebut dengan glikolisis. Tahap selanjutnya dalam degradasi
molekul glukosa dalam mitokondria disebut siklus rebs. Siklus ini merupakan suatu urutan
reaksi kimia dimana gugus asetil dari asetil-KoA dipecah menjadi karbon dioksida dan atom
hydrogen. Untuk menghasilkan sejumlah ATP yang lebih besar melalui pemecahan asam
piruvat secara aerobic, elektron dan ion hydrogen dikeluarkan ke perangkat elektron dan
6
diangkut ke oksigen melalui sistem transport elektron. Pada proses ini menyediakan jumlah
ATP yang terbesar untuk kontraksi otot. Dari ketiga proses kimia tersebut terbentuk jumlah
ATP terbanyak yakni 38 ATP.7
Fungsi ATP
ATP sebagai penghantar dan juga sebagai sumber energi untuk proses-proses biologis
dan berlangsung secara terus menerus (siklus).8 Sel sangat membutuhkan energi secara terus
menerus agar mampu untuk menjalankan fungsi. Pada saat terjadi penguraian ATP menjadi
ADP dan P dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kerja transport, kerja mekanik, dan kerja
kimia. Kerja transport yang berhubungan dengan pemindahan substansi melewati membrane
sel. Kerja mekanik ialah yang berkaitan dengan energi yang dibutuhkan untuk kontraksi otot
baik itu otot jantung maupun otot rangka yang berguna untuk sirkulasi darah serta pergerakan
tubuh. Sedangkan kerja kimia ialah sintesis ribuan jenis makromolekul yang dibutuhkan sel.
Misalnya seperti sintesis polimer dari monomer-monomer.4 Kerja transport dan kerja mekanis
selalu memperoleh tenaga hidrolisis ATP. Dalam kasus-kasus ini, hidrolisis ATP menyebabkan
perubahan bentuk protein dan kemampuan protein untuk berikatan dengan molekul lain.
Terkadang hal ini terjadi melalui suatu intermediate terfosforilasi. Pada sebagian besar kejadian
kerja mekanis yang melibatkan protein motorik yang berjalan di sepanjang unsur-unsur
sitoskeleton terjadi suatu siklus yang diawali oleh pengikatan ATP secara nonkovalen ke
protein motorik. Kemudian, ATP dihidrolisis, melepaskan ADP dan Pi; suatu molekul ATP
lain kemudian dapat berikatan. Pada setiap tahap, protein motorik mengalami perubahan
bentuk dan kemampuan berikatan dengan sitoskeleton dan menghasilkan pergerakan protein
di sepanjang jalur sitoskeleton.
Pembahasan Skenario
Adenosin Trifosfat (ATP) merupakan suatu nukleotida yang memiliki fungsi sebagai
penghantar energi dan juga sebagai sumber energi. ATP merupakan molekul pembawa energi
di hampir semua sel dan juga sebagai media penyimpanan energi yang sangat baik untuk
menggerakakan berbagai reaksi kimia yang dibutuhkan oleh sel. Dalam skenario dikatakan
bahwa ATP merupakan mata uang bagi kehidupan. Ini disebabkan karena segala proses
kehidupan membutuhkan adanya ATP. Tanpa adanya ATP makhluk hidup pun tidak mampu
7
untuk menjalakan fungsinya. ATP menggerakkan berbagai proses sehingga tercipta keteraturan
dalam sel. Dilihat dari fungsinya maka proses pembentukan ATP pun memiliki dua mekanisme
yakni fosforilasi tingkat substrat dan fosforilasi oksidatif atau fosforilasi kimiaosmotik.
Fosforilasi tingkat substrat yakni glikolisis dan siklus krebs sedangkan fosforilasi oksidatif atau
fosforilasi kimiaosmotik ialah transport elektron. Dari ketiga tahapan tersebut maka tercipta 36
ATP yang berguna untuk kelangsungan kehidupan bagi makhluk hidup khususnya pada
manusia.
Kesimpulan
ATP merupakan suatu senyawa yang berenergi tinggi yang terdiri dari molekul adenin
yang melekat pada gula ribosa. Struktur yang menempel pada molekul ribose merupakan rantai
tiga gugus fosfat. ATP dibentuk oleh berbagai proses atau tahapan seperti glikolisis, siklus
krebs dan transport elektron. Dari berbagai tahapan tersebut tercipta ATP yang memungkinkan
makhluk hidup bisa menjalankan aktivitas dan fungsinya. ATP berfungsi untuk melakukan
berbagai kerja dalam sel baik itu kerja transport, kerja mekanik dan kerja kimia.
8
Daftar Pustaka
1. Styret L. Energi Metabolisme. Dalam: Zahir SS, Setiadi E, editors. Biokimia. Edisi 4.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 2008. h.447.
2. Yusa, Maniam MBS. Metabolisme. Dalam: Suryani E, Nurdiati M, Alwhinanto F. Buku
siswa aktif dan kreatif belajar biologi 3. Bandung: Grafindo Media Pratama. 2015. h.42.
3. Mitochondrial biology unit. University of Cambridge. [Internet] 2015. Diunduh dari:
http://www.mrc-mbu.cam.ac.uk/people.john-walker. 14 Des 2018.