Daftar isi
[sembunyikan]
1 Komposisi Kimia
2 Sintesis
4 Trifosfat lain
6 Rujukan
ATP terdiri dari adenosina dan tiga gugus fosfat. Rumus empirisnya adalah C10H16N5O13P3, dan rumus
kimianya adalah C10H8N4O2NH2(OH)2(PO3H)3H, dengan bobot molekul 507.184 u. Gugus fosforil
pada AMP disebut gugus alfa, beta, and gamma fosfat.
Sintesis[sunting | sunting sumber]
Model molekul ATP
ATP dapat dihasilkan melalui berbagai proses selular, namun seringnya dijumpai
di mitokondria melalui proses fosforilasi oksidatif dengan bantuan enzim pengkatalisis ATP sintetase.
Pada tumbuhan, proses ini lebih sering dijumpai di dalam kloroplas melalui proses fotosintesis. Bahan
bakar utama sintesis ATP adalah glukosa dan asam lemak. Mula-mula, glukosa dipecah
menjadi asam piruvat di dalam sitosol dalam reaksi glikolisis. Dari satu molekul glukosa akan
dihasilkan dua molekul ATP. Tahap akhir dari sintesis ATP terjadi dalam mitokondria dan
menghasilkan total 36 ATP.
Jumlah total ATP dalam tubuh manusia berkisar pada 0,1 mol. Energi yang digunakan oleh sel
manusia untuk melakukan hidrolisis dapat berjumlah 200 hingga 300 mol ATP per hari. Artinya, setiap
molekul ATP didaur ulang sebanyak 2000 hingga 3000 kali setiap hari. ATP tidak dapat disimpan,
karenanya sintesis harus segera diikuti dengan penggunaan. ATP dapat disimpan sebagai ATP-PC
Sel juga memiliki trifosfat nukleosida mengandung energi tinggi yang lain, seperti GTP. Energi dapat
dengan mudah ditransfer antar trifosfat-trifosfat ini dengan ATP melalui reaksi yang
dikatalisisoleh nukleosida difosfokinase: Energi dilepaskan ketika terjadi hidrolisis terhadap ikatan-
ikatan fosfat berenergi tinggi. Energi ini dapat digunakan oleh berbagai macam enzim, protein motor,
danprotein transpor untuk melangsungkan kehidupan sel. Selain energi, hidrolisis akan melepaskan
fosfat anorganik dan ADP yang dapat dipecah lagi menjadi satu ion fosfat dan AMP. ATP juga dapat
langsung dipecah menjadi adenosina monofosfat dan pirofosfat.
Belakangan ini banyak dibicarakan kemungkinan menggunakan ATP sebagai sumber energi
untuk nanoteknologi dan implan sehingga peralatan seperti alat pacu jantung buatan tidak lagi
memerlukan baterai.
ATP dan nukleosida trifosfat lainnya dapat berada di luar sel, menempati matriks ekstraselular. Di
sini mereka berperan sebagai agen signaling yang merespon perubahan lingkungan atau
gangguan dari organisme lain untuk kemudian ditangkap oleh reseptor pada membran sel.
Mekanisme ini belum banyak dipelajari dan diketahui terjadi pada hewan dan, ternyata, juga
padatumbuhan.[1]