Anda di halaman 1dari 27

PENGEMPAAN DAN ANALISIS TABLET INTI

1. TUJUAN
 Mengetahui proses pengempaan tablet dengan alat kempa single punch
 Mengetahui dan melakukan berbagai macam evaluasi tablet inti
 Mengetahui persyaratan talet inti yang baik dan berkualitas

2. Dasar Teori

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi suatu tablet berkualitas adalah kekerasan
yang cukup dan tidak rapuh, sehingga kondisinya tetap baik selama fabrikasi pengemasan
dan pengangkutan sampai pada konsumen, dapat melepaskan obatnya sampai pada
ketersediaan hayati, memenuhi persyaratan keseragaman bobot tablet dan kandungan
obatnya, mempunyai penampilan yang menyenangkan baik mengenai bentuk, warna, dan
rasa. Bahan yang akan dikempa harus memenuhi persyaratan sifat diantaranya mudah
mengalir (free flowing), agar jumlah bahan yang mengalir dari hopper kedalam ruang
cetak selalu sama untuk setiap saat. Dengan demikian bobot tablet tidak memiliki variasi
yang besar. Selain itu juga kompresibilitas yang dimaksudkan bahwa bahan tablet akan
menjadi kompak jika dikempa, sehingga dihasilkan tablet yang keras dalam penyimpanan
(Sheth et al, 1980).

Kekerasan tablet adalah parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam


melawan tekanan mekanik seperti guncangan, tekanan, dan kemungkinan terjadinya
keretakan tablet pada saat pembungkusan atau pengepakan. Tablet yang baik mempunyai
kekerasan antara 4 - 8 kg. Kerapuhan adalah parameter lain dari ketahanan tablet dalam
pengisian dan guncangan. Besaran yang dipakai adalah persen bobot yang hilang selama
pengujian dengan alat friabilator. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerapuhan antara
lain banyaknya kandungan serbuk (finnes). Kerapuhan diatas 1,0% menunjukkan tablet
yang rapuh dan dianggap kurang baik (Parrott, 1971).

Waktu hancur adalah waktu yang diperlukan untuk hancurnya tablet dalam
medium yang sesuai, kecuali dinyatakan lain waktu yang diperlukan untuk
menghancurkan kelima tablet tersebut tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut
dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut gula dan bersalut selaput. Tablet harus
hancur dan melepaskan obatnya dalam cairan tubuh, jika obat yang tersedia diabsorbsi
dalam saluran pencernaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur dari tablet
adalah jenis, jumlah obat yang diracik, bahan pembantu yang ditambahkan, gaya
pencetakan yang digunakan, kekerasan tablet, sifat fisika kimia granul (Voigt, 1984).

3. Alat dan Bahan


a) Alat :
I. Pengempaan tablet
 Alat kempa single punch 1 buah
 Wadah (baskom) 1 buah
 Sendok plastic 1 buah
 Kuas 1 buah
 Lap (serbet) 1 buah

II. Analisis tablet pra penyalutan


 Hardness tester 1 buah
 Jangka sorong 1 buah
 Timbangan analitik 1 buah
 Disintegration tester 1 buah
 Friability tester 1 buah

b) Bahan
 Granul lolos ayakan 14 50 gram
 Mg stearat 500mg
 Talcum 1.000mg
 Amilum 2.500mg
 Aquadest secukupnya
4. Formula

R/ Betametason 0,5 mg

Laktosa q.s
Pasta amilum 3%
Amilum 10%
Mg Stearat 1%
Talcum 2%
Amilum 5%
HPMC 20%
Na Alginat 17,5%
PEG-400 25%
Aquadest qs

5. Perhitungan
Kadar betetason = 0,5 mg
Bobot tablet = 500 mg
Jumlah tablet =100 tablet
Bobot fase dalam = 92% x 500mg = 460mg
Bobot fase luar = 8% x 500mg = 40mg
Bobot coating film = 50 mg

 Fase dalam
a. Betametason = 0,5mg x 100 tablet
= 50 mg
b. Pasta amilum = 3% x 500mg x 100 tablet
= 1.500mg
c. Amilum = 10% x 500mg x 100 tablet
= 5.000 mg
d. Laktosa = 460mg – 65,5mg
= 394,5mg x 100 tablet
= 39.450mg
 Fase luar
a. Mg Stearat = 1% x 500mg x 100 tablet
= 500mg
b. Talcum = 2% x 500mg x 100 tablet
= 1.000mg
c. Amilum = 5% x 500mg x 100 tablet
= 2.500mg
 Fase coating film
a. HPMC = 20% x 50mg x 100 tablet
= 1.000mg
b. PEG-400 = 25% x 50mg x 100 tablet
= 1.250mg
c. Na-Alginat = 17,5% x 50mg x 100 tablet
= 875mg
d. Aquadest = 50mg – 31.25mg
= 18,75mg x 100 tablet
= 18.750mg

6. Monografi
1) Betametason (FI edisi IV hal 135)
Rumus struktur :

Rumus mo leku l :C22H29FO5


Berat molekul : 392,47
Nama kimia : 9-Fluo ro-11β,17,21-trihidroksi-16β-metilpregna-1,4-
diena- 3,20-dion
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai hamper putih; tidak berbau.
Titik lebur : 240 oc
Kelarutan : Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam aseton,
dalam etanol, dalam dioksan dan dalam metanol; sangat sukar larut dalam kloroform
dan dalam eter.
Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Sebagai antiinflamasi, antipruritik dan vasokontriktif
(penyempitan pembuluh darah).
2) Amilum (Farmakope Indonesia edisi III dan IV, 1979)
Rumus struktur :

Rumus molekul : (C16H10O6)n


Sinonim : Pati
Berat molekul : 300 - 1000 gr/mol
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai putih tua, tidak berbau, tidak
berasa
Suhu lebur : 116 oC
pH :4–8
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan etOH 95%, larut
dalam 1 bagian air panas
Khasiat : zat tambahan (disintegran 3-25%), pengisi dan pengikat
pKa : 4,42 – 4,75
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Sifat alir : bersifat kohesif dan buruk
Susut pengeringan : tidak lebih dari 15%
3) Laktosa (Farmakope Indonesia edisi III dan IV, 1979)
Rumus struktur :
Rumus molekul : CnH22O11
Sinonim : Sacharum Lactis
Berat molekul : 324,3 gr/mol
Pemerian : Serbuk hablur atau massa hablur, keras, putih, tidak
berbau, rasa manis
Suhu lebur : 232 oC
Kelarutan : Larut dalam air, sedikit larut dalam etOH 95% dan eter
Susut pengeringan : tidak lebih dari 5%
Khasiat :Tablet filler atau diluent atau pengisi
Titik leleh : 80 oC
Inkompabilitas : senyawa amina primer
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
4) Mg Stearat (Farmakope Indonesia edisi III dan IV, 1979)
Rumus struktur :

Rumus molekul : C36H70MgO4


Berat molekul : 591 gr/mol
Pemerian : Serbuk hablur berwarna putih, bau samar, rasa khas
Suhu lebur : 126 – 130 oC
pH : 6,5 - 10
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etOH 95%, eter dan air
OTT :Tidak dapat digunakan pada tablet yang mengandung
aspirin, beberapa vitamin dan garam besi
Khasiat : lubrikan untuk kapsul dan tablet 0,25% - 0,5%
Titik leleh : 80,5 oC
Sifat alir : sulit mengalir
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
5) Talkum (Farmakope Indonesia edisi III dan IV, 1979)
Rumus molekul : Mg6 (Si12O5)4 (OH)4
Nama Kimia : Talk (14807 – 96-6)
Berat molekul : 750, 44 gr/mol
Pemerian : sangat halus, putih sampai putih keabui-abuan, tidak
berbau, berkilat, mudah melekat pd kulit
pH : 7 - 10
Kelarutan : tidak larut hampir semua pelarut
Khasiat : glidant
Sifat alir : 0,9 / 3,6 detik
Titik lebur : 150 oC
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya
6) Pasta amylum (Farmakope Indonesia edisi III dan IV, 1979)
Rumus struktur :

Rumus molekul : (C6H10O5)n


Berat molekul : 300-1000 gr/mol
Pemerian : berbentuk lendir, putih, tidak berbau dan tidak berasa
Suhu lebur : 116 oC
Range : 3 – 20%
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etOH, larut
dalam 1 bagian air panas
Inkompabilitas : pengoksidasi kuat
Khasiat : pengikat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, dan terlindung dari cahaya
Stabilitas : Pati kurang stabil dilindungi dari kelembapan tinggi. Pati
dianggap mikrobiologis terhadap lembab dalam kondisi penyimpanan normal.

7) HPMC (HOPE 5th, hal 462-463)


Sinonim : Hypromellose, Benecel MHPC , E464, hypromellosum,
Methocel, Tylopur
Rumus Struktur :

Rumus Molekul : CH3CH(OH)CH2

Pemerian : Warna putih atau cream, tidak berbau, bentuk serbuk


granul , tidak berasa

Kegunaan : Polimer

Kelarutan : Larut dalam air dingin, praktis tidak larut dalam air panas,
klorofom, etanol (95%) dan eter

PH : 5.0-8.0

Titik lebur : 190-200ºC

Inkompatibilitas : Agent pengoksidasi


Penyimpanan : Di simpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang
sejuk dan kering

Stabilitas : Stabil, meskipun sedikit higroskopis.

8) PEG-400 (HOPE 5th, hal 545-550)

Sinonim : Carbowax, macrogola, poilietilen glikol

Rumus Struktur :

BM : 380-420 gr/mol

Density : 1.128 gr/cm3

Pemerian : putih jernih atau pucat, konsistensi seperti pasta ke waxy


flake, memiliki rasa manis.

Kegunaan : Plasticizer

Penyimpanan : Di simpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang


kering

Titik leleh : 60-63oC

Stabilitas : PEG secara kimia stabil di udara dan dalam larutan,


walaupun PEG>2000 higroskopis. PEG tidak rentan terhadap pertumbuhan mikroba
dan tidak mudah menjadi tengik.

Kelarutan : larut dalam air

Inkompaktibilitas : dengan agent pewarna

9) Na-Alginat (HOPE, 5th,656)


Rumus struktur :
Rumus Molekul : (C6H7NaO6)n

Massa Molar : 10.000-600.000


Pemerian : serbuk hablur berwarna putih kekuningan, tidak berbau
Density : 1,601 gr/cm3
Kegunaan : agen penstabilitas
Penyimpanan : Di simpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang
kering
pKa : 1,5-3,5
Kelarutan : Larut dalam air secara perlahan-lahan (1:20) merupakan
larutan koloidal yang viskos bewarna putih sampai coklat kekuningan. Praktis tidak
larut dalam alkohol, kloroform, eter, dan larutan yang mengandung lebih dari 30%
alkohol. Tak larut dalam larutan asam (pH lebih rendah dari 4).
pH : 7,2 untuk larutan 1% b/v.
Stabilitas : Na-alginat merupakan bahan yang higroskopi namun
stabil jika disimpan di tempat dengan kelembaban relatif rendah dan temperatur
dingin (kedap udara) .
OTT : Turunan akridine, kristal violet, phenimercuric acetate and
nitrate, garam kalsium, logam berat, dan etanol dengan konsentrasi yang lebih besar
dari 5%. Konsentrasi elektrolit yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan
viskositas hingga dapat menimbulkan salting-out (Na-alginat); salting-out terjadi jika
NaCl lebih besar dari 4%.
7. Cara Kerja
a. Pengempaan

Bersihkan dan persiakan alat pencetak (single punch)

Tentukan besar die dan kekerasan atau tekanan punch yang akan
diberikan kepada tablet

Lakukan uji coba dengan cara mengempa zat pengisi (placebo) untuk
melihat apakah alat sudah dapat berfungsi dengan baik atau belum

Dikumpulkan masaa yang telah digranulasi menjadi satu

Dimasukkan kedalam hopper, dikempa tablet hingaa jumlah yang telah


ditentukan atau dapat diperoleh

Timbang bobot total tablet dan dihitung ratarata dari bobot tablet

b. Evaluasi tablet
 Waktu hancur tablet

ambil 6 buah tablet

Ukur menggunakan alat waktu hancur pada suhu medium air


37,5 oc

Naik turunkan keranjang dengan kecepatan 25 rpm

hitung waktu hancur dari tablet hingga tablet hancur

syarat waktu hancur tablet tidak bersalut tidak lebih dari 15


menit

 Kekerasan tablet
Ambil 5 buat tablet

Masukkan tablet ke alat hardness


tester dan ukur kekerasan tablet

syarat 4-8 kg

 Kerapuhan tablet

ambil 6 buah tablet dan timbang bobot


awalnya

masukkan ke alat friabilator dengan kecepatan


putaran 25rad/s selama 4 menit

timbang bobot akhir dari tablet setelah


dilakukan pengujian

hitung %friability yang didapatkan, dimana


syarat yang baik friabilitas tidak lebih dari 0,8%

 Abrasi

ambil 6 buah tablet dan timbang bobot


awalnya

masukkan ke alat friabilator dengan kecepatan


putaran 25 rad/s selama 2 menit

timbang bobot akhir dari tablet setelah


dilakukan pengujian

hitung % abrasi yang didapatkan, dimana


syarat yang baik abrasi tidak lebih dari 1%

 Keseragaman bobot tablet


timbang 20 tablet

hitung bonot rata-rata tablet yang didapatkan

lihat persyaratan keseragaman bobot tablet


berdasarkan FI,

dimana syarat dari keseragaman bobot menurut


farmakope tidak ada 2 buah tablet yang bobot nya
menympang dari kolom A dan tidak ada 1 pun tablet
yang bobot nya menyimpang dari kolom B

 Keseragaman ukuran tablet

ukur diameter dan tebal tablet menggunakan


jangka sorong sebanyak 20 tablet

dihitung rata-rata dari diameter dan tebal tablet


serta hitung %CV nya

syarat yang harus dipenuhi yaitu %CV < 2% dan 3


kali tebal > diamater > 4/3 tebal tablet

8. Data Hasil Pengamatan


No Pengempaan kelas A Pengempaan kelas B
Total tablet 125 Total tablet 50
Bobot tablet (mg) Jumlah Bobot tablet (mg) Jumlah
1 490 46 410 2
2 500 60 450 1
3 510 24 460 1
4 470 4
5 480 16
6 490 18
7 500 5
8 510 3
Rata-rata : 498,3 mg Rata-rata : 480 mg
Rentang = 474,10 - 522,495 mg
= 448,47 - 548,13 mg

No Evaluasi tablet inti Syarat Hasil (kelas a) Hasil (kelas b)

1 Waktu hancur waktu hancur tablet R1 = 3 menit -


tak bersalut < 15 R2 = 4 menit
menit R3 = 4 menit 21
detik
R4 = 4 menit 50
detik
R5 = 5 menit 15
detik
R6 = 3 menit 30
detik
Rata-rata 4 menit
2 detik
Memenuhi syarat
2 Kekerasan kekerasan tablet 4-8 R1 = 8 kgF 6,32 KgF
kgF R2 = 6 kgF
R3 = 6,5 kgF
R4 = 5 kgF
R5 = 6 kgF
Rata-rata 6,3 kgF
Memenuhi syarat Memenuhi syarat
3 Kerapuhan kerapuhan tablet < % friabilitas = 0,6% 1,26 %
0,8%
Memenuhi syarat Memenuhi syarat
4 Abrasi kerapuhan tablet < % abrasi = 0% 1,27%
1%
Memenuhi syarat Memenuhi syarat
5 Keseragaman bobot tidak ada lebih dari Rata-rata = Rentang =
472- 520 mg
2 tablet yang rata- 499 mg
447- 546 mg
rata bobotnya Rentang
5 tablet
menyimpang kolom = 474,05 –523,90 menyimpang
A dan tidak ada mg
satu tablet pun yang = 449,10 –548,90
rata-rata bobotnya mg
menyimpang kolom
Tidak memenuhi
B. Memenuhi syarat
syarat
6 Keseragaman ukuran diameter < 3x tebal Rata-rata = % CV diameter =
tablet 7,469 mm 1,99 % (memenuhi)
diameter > 4/3 tebal SD = % CV tebal =
tablet 4,6923 mm 2, 63%( memenuhi)
%CV = 62,82%
3x tebal =
8,5305 mm
4/3 tebal =
3,7913 mm
diameter < 3x tebal
tablet =>
12,0945 > 8,5305
mm
diameter > 4/3 tebal
tablet =>
12,0945 > 3,7913
mm
Hanya memenuhi
salah satu syarat
yaitu diameter >
4/3 tebal tablet

9. Pembahasan
Setelah dilakukan uji analisis granul dilakukan proses penambahan fase luar,
dimana komponen yang ditambahkan berupa Mg stearat sebanyak 0,5 gr, talcum 1 gr,
dan amilum 2,5 gr. Hal yang harus diperhatikan dalam proses pencampuran ini berupa
waktu pencampuran Mg stearat. Dimana proses pencampuran Mg stearat dilakukan pada
tahap terakhir dan dilakukan dengan waktu yang secepat mungkin tidak boleh terlalu
lama. Hal ini disebabkan karena apabila Mg stearat dicampur terlalu lama dengan massa
granul maka akan dihasilkan tablet dengan lapisan yang bersifat hidrofob dan
menyebabkan air akan lebih sulit masuk kedalam tablet jika fase Mg stearat terlalu lama.
Pencampran awal dilakukan dengan menghomogenkan granul dengan talcum dan amilum
selama kurang lebih 5-10 menit dan tahap terakhir baru dicampurkan Mg stearat selama
kurang lebih 2-5 menit hingga tercampur homogen.
Proses yang dilanjutkan setelah analisis granul setelah ditambah fase luar telah
dilakukan maka dilakukan proses pengempaan. Granul yang telah ditambah dengan fase
luar yang memiliki sifat alir yang baik da kompaktibilitas baik serta sifat lain yang telah
memenuhi syarat akan dilakukan proses pengempaan. Dimana persyaratan yang harus
dipenuhi berperan sangat penting dalam proses pengempaan yang nantinya akan
berpengaruh terhadap bobot tablet dan tekanan yang akan digunakan dalam proses
pengempaan. Proses pengempaan dilakukan dengan menggunakan mesin cetak tablet
berupa single punch. Alat kempa single punch mempunyai bagian-bagian tertentu
iantaranya terdapat hopper, die, punch atas, dan punch bawah.

Masing-masing komponen dari alat kempa yang dgunakan memiliki fungsi


tersendiri. Die berfungsi untuk memberi bentuk dan ukuran dari tablet serta tempat untuk
ditampung nya serbuk saat keluar dari hopper. Die memiliki bentuk berupa lubang bulat
dengan lubang yang tembus dari atas hingga bagian bawah pada bagian tengahnya.
Hopper berfungsi sebagai tempat untuk menampung massa granul yang akan dikempa.
Hopper yang baik mampu menghasilkan aliran serbuk yang kontinyu sehigga akan dapat
mengisi die yang baik dan seragam. Punch atas berfungsi untuk member tekanan pada
massa granul yang akan dikempa yang berada didalam die sehingga akan dapat
menentukan kekerasan tablet. Sedangkan punch bawah berfungsi untuk mengatur volume
material yang akan mengisi die sehingga akan menentukan bobot tablet. Punch bawah
juga berfungsi untuk mengeluarkan tablet dari lubang die setelah tablet dikempa.

Tablet yang kami hasilkan sebanyak 130 tablet dengan dosis sebesar 500 mg.
Proses pencetakan talet dilakukan dengan mengisi atau memasukkan granul kedalam
hopper yang dimana nantinya granul oleh die akan diteruskan kedalam punch dan akan
dicetak dengan diatur tekanannya oleh punch atas sedangkan volume granul diatur oleh
punch bawah. Untuk hasil tablet yang sudah dikempa akan dikeluarkan oleh die. Setelah
tablet sudah jadi maka akan dilakukan analisis tablet untuk mengetahui kualitas dari
tablet apakah memenuhi kriteria dari sifat tablet yang baik atau tidak. Dimana tablet yang
baik zat aktif dan eksipiennya telah memenuhi persyaratan, mengandung zat aktif yang
homogen dan stabil, sifat fisik tablet harus kuat dan stabil, dan keseragaman bobotnya
memenuhi syarat. Uji analisis tablet dilakukan sebelum dan setelah penyalutan hal ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh dari penyalutan. Uji yang dilakukan berupa uji
keseragaman ukuran, uji keseragaman bobot, uji waktu hancur, uji friabilitas (kerapuhan),
uji abrasi dan uji kekerasan tablet.

Uji yang pertama dilanjutkan uji waktu hancur tablet, digunakan untuk
mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh tablet untuk hancur didalam tubuh
setelah ditelan. Syarat dari waktu hancur tablet tidak bersalut harus < 15 menit dimana
telah ditetapkan. Uji dilakukan dengan menggunakan alat berupa disintegration tester
yang dimana tablet diuji sebanyak 6 tablet yang diambil secara acak. Pada tablet 1 hingga
6 didapatkan waktu hancur secara berturut-turut selama 3 menit; 4 menit; 4 menit 21
detik; 4 menit 50 detik; 5 menit 15 detik; dan 3 menit 30 detik. Dari hasil yang diperoleh
semua tablet memenuhi persyaratan karena waktu hancur nya < 15 menit.

Uji selanjutnya dilakukan uji kekerasan tablet yang tujuan nya untuk mengetahui
tablet yang dihasilkan keras atau tidak. Kekerasan tablet yang baik memiliki persyaratan
dari rentang 4-8 kg untuk tablet oral tidak bersalut. Uji ini dilakukan dengan mengukur 5
tablet yang dipilih secara acak dan diukur menggunakan alat hardness tester. Hasil yang
didapatkan kelompok kami kekerasan tablet berturut-turut 8; 6; 6,5; 5; 6 kgF dengan rata-
rata yang didapatkan sebesar 6,3 kgF. Dapat disimpulkan bahwa tablet yang kami
hasilkan memiliki nilai kekerasan tablet yang baik karena tidak ada satu pun tablet yang
menyimpang dari persyaratan dan rata-rata yang diperoleh juga tidak menyimpang dari
persyaratan.

Uji friabilitas tablet memiliki prinsip kerja yang sama dengan analisi granul,
dalam hal ini tablet yang diuji sebanyak 6 tablet. Syarat uji friabilitas yang baik < 0,8%.
Dari pengujian yang kami dapatkan persen friabilitas yang kami dapat sebesar 0,6%.
Hasil yang kami peroleh menunjukkan bahwa tablet kami memenuhi syarat dimana nilai
persen friabilitas nya 0,6% < 0,8%. Dilanjutkan dengan uji abrasi yang hampir sama
dengan uji friabilitas dan metode yang digunakan juga sama seperti analisis uji abrasi
terhadap granul. Syarat yang harus dipenuhi untuk uji abrasi yaitu < 1%, jika tablet tidak
memenuhi syarat maka tablet tersebut memiliki kekuatan fisik yang buruk dan ketahanan
terhadap serangan dari luar juga buruk. Dari hasil pengujian didapatkan persen abrasi
sebesar 0 % yang menunjukkan bahwa tablet yang kami peroleh memenuhi persyaratan
yang tertera. Hasil menunjukkan bahwa tablet yang kami hasilkan memiliki ketahanan
terhadap gesekan dan bantingan yang baik sehingga tidak mudah rapuh.

Uji yang selanjutnya dilakukan berupa uji keseragaman bobot dengan


menggunakan alat berupa timbangan analitik. Dalam uji ini diambil tablet sebanyak 20
secara acak dan ditimbang satu per satu untuk mengetahui bobot tablet yang didapatkan.
Rentang bobot tablet yang masuk dalam kategori 490 mg sampai 520 mg jika digunakan
bobot tablet 500 mg. Dari hasil penimbangan bobot tablet dihitung rata-rata nya, syarat
dari keseragaman bobot jika ditimbang tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang
dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom ‘A’ dan tidak
boleh satu pun tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga yang ada di
kolom ‘B’. Jika perlu dapat diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satu tablet pun
yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang telah ditetapkan pada
kolom ‘A’ maupun kolom ‘B’. Dimana dalam pengujian keseragaman bobot ini kami
menggunakan persen penyimpangan bobot rata-rata pada kolom ‘A’ sebesar 5% dan pada
kolom “B’ sebesar 10%, karena bobot tablet yang kami buat > 300 mg.

Hasil pengujian yang kami lakukan terhadap 20 tablet didapatkan rata-rata bobot
tablet sebesar 499 mg dengan persen penyimpangan bobot rata-rata nilai pada kolom ‘A’
sebesar 474,05 – 523,95 mg dan pada kolom ‘B’ sebesar 449,10 – 548,90 mg. Dari hasil
pengamatan yang kami peroleh tidak ada dua buah tablet yang bobot nya menyimpang
dari kolom A dan tidak ada satu pun tablet yang bobot nya menyimpang dari kolom ‘B’,
sehingga tablet yang kami hasilkan sangat seragam dan memenuhi syarat.

Uji selanjutnya berupa uji keseragaman ukuran tablet yang dihitung menggunakan
jangka sorong dengan diukur diameter dan tebal tablet. Uji ini memiliki syarat dimana
rata-rata diameter tablet yang dihasilkan tidak lebih atau kurang dari 3 kali tebal tablet
dan diameter tablet tidak boleh kurang dari 4 per 3 tebal tablet. Dari hasil pengujian
didapatkan rata-rata diameter tablet sebesar 12,12 mm dan rata-rata tebal tablet sebesar
4,09 mm, dimana 3 kali tebal tablet sama dengan 8,5305 mm dan 4/3 tebal tablet sama
dengan 3,7913 mm. Dapat disimpulkan bahwa tablet yang kami peroleh memiliki nilai
keseragaman ukuran yang kurang baik karena hanya memenuhi salah satu persyaratan
yang telah ditetapkan. Dimana diameter tablet yang dihasilkan lebih dari 3 kali tebal
tablet ( 12,0945 mm > 8,5305 mm) dan diameter tablet lebih dari 4/3 tebal tablet
( 12,0945 mm > 3,7913 mm). hal tersebut dapat dikarenakan karena terdapat sedikit
kerusakan pada alat kempa sehingga pengaturan pada punch tidak sesuai. Keseragaman
ukuran tablet akan berpengaruh terhadap bentuk tablet dan penampilan dari tablet.
Dibandingkan dengan kelompok yang juga membuat tablet salut film, tablet yang
kami hasilkan lebih memenuhi karakteristik dan kriteri tablet yang baik karena semua uji
yang dilakukan memenuhi persyaratan yang tidak menyimpang. Dimana uji yang
dilakukan oleh kelompok yang lain berupa uji kekerasan, kerapuhan, abrasi, keseragaman
bobot, dan keseragaman ukuran tablet. Tablet yang dihasilkan oleh kelompok lain tidak
memenuhi syarat untuk keseragaman bobot nya.

Hasil yang diperoleh untuk uji kekerasan tablet memiliki nilai rata-rata sebesar
6,37 KgF yang memenuhi persyaratan. Selanjutnya uji kerapuhan yang didapatkan
sebesar 1,26% dan uji abrasi sebesar 1,67%, uji keduanya juga memenuhi persyaratan
yang berlaku. Uji keseragaman ukuran didapatkan %CV sebesar 1,99% dan 2,67% yang
juga memenuhi syarat. Terakhir uji keseragaman bobot dengan rentang yang dihasilkan
antara 472- 520 mg untuk kolom A dan 447- 546 mg pada kolom B, dibandingkan
dengan hasil yang diperoleh terdapat 5 buah tablet yang menyimpang terhadap kolom A.
Hal tersebut menunjukkan tablet yang diperoleh dari kelompok tersebut tidak seragam
bobotnya yang dapat disebabkan karena sifat alir granul yang dihasilkan tidak baik dan
alat kempa yang digunakan memiliki masalah pada punch nya.

10. Kesimpulan
1) Proses pengempaan dilakukan dengan memasukkan granul yang telah ditambah fase
luar kedalam hopper dan punch atas serta punch bawah akan mengatur tekanan dan
volume granul yang akan dikempa, tablet yang telah terbentuk dikeluarkan oleh die
2) Analisis tablet inti yang dilakukan berupa uji keseragaman ukuran, uji keseragaman
bobot, uji waktu hancur, uji friabilitas (kerapuhan), uji abrasi dan uji kekerasan tablet.
3) Beberapa kriteria yang harus dipenuhi suatu tablet berkualitas adalah kekerasan yang
cukup dan tidak rapuh, dapat melepaskan, memenuhi persyaratan keseragaman bobot
tablet dan kandungan obatnya, mempunyai penampilan yang menyenangkan baik
mengenai bentuk, warna, dan rasa.

DAFTAR PUSTAKA
Parrott, E. L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, 3rd Ed., Burgess
Publishing Company, Mineapolis.

Sheth, B.B., Bandelin, F.J., and Shangraw, R.F., 1980, Compressed Tablets, in Lieberman, H.A,
and Lachman L.(Eds), Pharmaceutical Dosage Forms: Tablets, Vol. I,114-116, 138, 147, 159,
Marcell Dekker, Inc, New York.

Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Diterjemahkan Oleh Soewandhi, S.N.,
Edisi V, 173, 179, 202-208, 577-578, 607-608, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

11. Perhitungan Data Hasil Pengamatan


a. Pengempaan
Total tablet = 130 tablet
Bobot tablet Jumlah
(mg)
490 46
500 60
510 24
Rata-rata : 498,3 mg

Syarat, tidak ada lebih dari 2 tablet yang rata-rata bobotnya menyimpang kolom A
dan tidak ada satu tablet pun yang rata-rata bobotnya menyimpang kolom B.
Rata-rata Penyimpangan
bobot tablet A B
≤ 25 mg 15% 30%
26 – 150 mg 10% 20%
151 – 300 mg 7,5% 15%
> 300 mg 5% 10%

A = 5% x 498,3 mg = 24,195 mg
B = 10% x 498,3 mg = 49,83 mg
Rentang a = 498,3 mg ± 24,195 mg
= 522,495 mg
= 474,105 mg
Rentang b = 498,3 mg ± 49,83 mg
= 548,13 mg
= 448,47 mg
Rentang = 474,10 - 522,495 mg
= 448,47 - 548,13 mg
Jadi, tidak ada satu pun tablet yang menyimpang dari rata-rata yang telah ditetapkan
dan memenuhi syarat.

b. Uji waktu hancur


R1 = 3 menit
R2 = 4 menit
R3 = 4 menit 21 detik
R4 = 4 menit 50 detik
R5 = 5 menit 15 detik
R6 = 3 menit 30 detik
Rata-rata 4 menit 2 detik
Syarat waktu hancur tablet tak bersalut < 15 menit
Jadi, tablet yang dihasilkan memenuhi persyaratan waktu hancur

c. Uji kekerasan
R1 = 8 kgF
R2 = 6 kgF
R3 = 6,5 kgF
R4 = 5 kgF
R5 = 6 kgF
Rata-rata 6,3 kgF
Syarat kekerasan tablet 4-8 kgF
Jadi, tablet yang dihasilkan memenuhi persyaratan kekerasan tablet.

d. Uji kerapuhan
W1 = 1,50 gr
W2 = 1,49 gr
𝑊1−𝑊2
%friabilitas = × 100%
𝑊1

1.50 𝑔𝑟−1.49 𝑔𝑟
= 1.50 𝑔𝑟
× 100%

= 0,6%

Syarat kerapuhan tablet < 0,8%

Jadi, tablet memenuhi syarat kerapuhan

e. Uji abrasi
W1 = 1,42 gr
W2 = 1,42 gr
𝑊1−𝑊2
%friabilitas = × 100%
𝑊2

1.42 𝑔𝑟−1.42 𝑔𝑟
= × 100%
1.42 𝑔𝑟

= 0%
Syarat kerapuhan tablet < 1%
Jadi, tablet memenuhi syarat abrasi

f. Uji keseragaman bobot


490 mg 490 mg
510 mg 490 mg
490 mg 510 mg
500 mg 500 mg
500 mg 500 mg
510 mg 510 mg
490 mg 500 mg
500 mg 500 mg
500 mg 500 mg
500 mg 490 mg

Rata-rata = 499 mg
Syarat, tidak ada lebih dari 2 tablet yang rata-rata bobotnya menyimpang kolom A
dan tidak ada satu tablet pun yang rata-rata bobotnya menyimpang kolom B.

Rata-rata Penyimpangan
bobot tablet A B
≤ 25 mg 15% 30%
26 – 150 mg 10% 20%
151 – 300 mg 7,5% 15%
> 300 mg 5% 10%

A = 5% x 499 mg = 2,495 mg
B = 10% x 499 mg = 4,99 mg
Rentang a = 499 mg ± 2,495 mg
= 523,95 mg
= 474,05 mg
Rentang b = 499 mg ± 4,99 mg
= 548,90 mg
= 449,10 mg
Rentang = 474,05 –523,90 mg
= 449,10 –548,90 mg
Jadi, tidak ada satu pun tablet yang menyimpang dari rata-rata yang telah ditetapkan
dan memenuhi syarat.

g. Uji keseragaman ukuran

No Diameter (mm) Tebal (mm)


1 12,09 3,04
2 12,08 2,60
3 12,10 2,79
4 12,13 3,02
5 12,08 2,78
6 12,08 3,00
7 12,15 2,94
8 12,07 3,09
9 12,10 3,08
10 12,10 2,76
11 12,09 2.29
12 12,03 2,87
13 12,10 3,02
14 12,09 2,89
15 12,08 2,77
16 12,10 2,70
17 12,10 2,92
18 12,10 2,81
19 12,09 2,91
20 12,13 2,59
Rata- 12,0945 2,8435
rata

Rata-rata total = 7,469 mm


SD diameter = 0,024597
SD tebal = 0,196744
SD total = 4,6923 mm
𝑆𝐷
%CV diameter = × 100%
𝑋

0,024597 𝑚𝑚
= × 100%
12,0945 𝑚𝑚

= 0,203 %
𝑆𝐷
%CV tebal = × 100%
𝑋

0,196744 𝑚𝑚
= × 100%
2,8435 𝑚𝑚

= 6,919 %

𝑆𝐷
%CV total = 𝑋
× 100%

4,6923 𝑚𝑚
= × 100%
7,469 𝑚𝑚

= 62,82%

3x tebal = 8,5305 mm
4/3 tebal = 3,7913 mm
Syarat, diameter < 3x tebal tablet => 12,0945 > 8,5305 mm
diameter > 4/3 tebal tablet => 12,0945 > 3,7913 mm
Jadi, tablet hanya memenuhi salah satu syarat yaitu pada syarat poin ke-2

Anda mungkin juga menyukai