Pemilihan Supplier Pada Cafe
Pemilihan Supplier Pada Cafe
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar sarjana dalam ilmu
Teknik Industri
Disusun oleh :
Theodore Albert Situmorang (2014610104)
Restoran The Soko Coffee Tea Chocolate merupakan sebuah usaha yang
bergerak dalam industri makanan dan minuman di Bandung. Dalam proses bisnis mereka
dibutuhkan berbagai bahan baku yang akan mereka olah, salah satunya dan yang paling
krusial berdasarkan data penjualan adalah biji kopi. Biji kopi saat ini dipasok oleh supplier
A sebagai supplier utama. Namun setelah bekerja sama dengan pihak supplier tersebut,
pihak restoran merasa bahwa adanya kekurangan dari pelayanan dan kualitas biji kopi
yang tidak konsisten. Permasalahan ini muncul karena pihak restoran hanya
mempertimbangkan harga dan hubungan kekeluargaan dalam mempertimbangkan
supplier yang digunakan. Perusahaan memerlukan sistem pemilihan supplier biji kopi dan
mempertimbangkan faktor pertimbangan yang lebih luas dalam memilih supplier yang akan
digunakan.
Dalam pemilihan supplier, diperlukan kriteria dan subkriteria yang akan menjadi
dasar pertimbangan. Diperoleh berbagai kriteria dan subkriteria berdasarkan studi literatur
dan wawancara dengan pihak restoran. Dilakukan juga identifikasi hubungan keterkaitan
antara subkriteria dan kriteria. Berdasarkan banyaknya kriteria dan subkriteria yang
dipertimbangkan serta hubungan keterkaitan yang terjadi, maka akan digunakan metode
Analytic Network Process untuk memodelkan hubungan setiap faktor pertimbangan
tersebut.
Setelah pengumpulan data dengan kuesioner perbandingan berpasangan,
dilakukan pengolahan data yang akhirnya menghasilkan bobot prioritas alternatif supplier
yang dimiliki dengan bantuan software Super Decision. Diperoleh nilai bobot supplier B
sebesar 0,36617, supplier A sebesar 0,33870, supplier C sebesar 0,29514. Maka usulan
pemilhan supplier biji kopi untuk restoran The Soko Coffee Tea Chocolate adalah memilih
supplier B sebagai supplier jangka panjang.
i
ABSTRACT
The Soko Coffee Tea Chocolate Restaurant is a business engaged in the food
and beverage industry in Bandung. In their business processes various raw materials are
needed, which they will process, one of them and the most crucial based on sales data is
coffee beans. Coffee beans are currently supplied by supplier A as the main supplier. But
after working with the supplier, the restaurant felt that there was a lack of service and
inconsistent quality of coffee beans. This problem arises because the restaurant only
considers the price and family relationship in considering the supplier used. So the
company need a coffee bean supplier selection system and consider broader consideration
in choosing suppliers to use.
In supplier selection, criteria and subcriteria are needed which will be the basis
of consideration. Various criteria and subcriteria are obtained based on literature studies
and interviews with restaurants. Also carried out are identification of the relationship
between sub-criteria and criteria. Based on the number of criteria and sub-criteria
considered and the related relationships that occur, the Analytic Network Process method
will be used to model the relationship of each of these factors.
After collecting data with a paired comparison questionnaire, data processing
will be carried out which ultimately results in the weight of the priority of alternative suppliers
owned with the help of Super Decision software. Obtained weight value of supplier B is
0,36617, supplier A is 0,33870, supplier C is 0,29514. So the proposal for the selection of
coffee bean suppliers for the restaurant The Soko Coffee Tea Chocolate is to choose
supplier B as a long-term supplier.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus atas segala karunia dan berkat-Nya,
sehingga telah selesai penelitian skripsi berjudul “Usulan Pemilihan Supplier Biji
Kopi pada The Soko Coffee Tea Chocolate dengan Metode Analytical Network
Process”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna
menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Segala hal telah dikerahkan
untuk menghasilan penelitian yang sebaik-baiknya, namun masih banyak hal yang
dapat disempurnakan dari penelitian ini. Maka dari itu, saran dan masukan dari
pembaca sangat diharapkan oleh penulis.
Dalam pengerjaan penelitian ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak, mulai dari dukungan moral, material dan dukungan lainnya.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Alfian Tan, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
membantu memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan
penelitian ini dari awal proposal hingga sidang akhir.
2. Bapak Romy Loice, S.T., M.T. selaku koordinator skripsi yang telah
membantu memberikan arahan dalam menyelesaikan penelitian ini.
3. Bapak Dr. Carles Sitompul dan bapak Fran Setiawan, S.T., M.Sc. selaku
dosen penguji sidang proposal serta ibu Catharina Badra Nawangpalupi,
Ph.D. dan bapak Yansen Theophilus, S.T., M.T. selaku dosen penguji
sidang akhir yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam
menyelesaikan penelitian ini.
4. Orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan moral,
material serta doa dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Hariztsani Billy, bapak Harlan Juniardi dan bapak Abdul selaku
perwakilan dari rekan-rekan di The Soko Coffee Tea Chocolate yang telah
meluangkan waktu dan kesempatan sebagai narasumber penelitian ini,
pengetahuan mengenai dunia per-kopi-an, serta V60 yang sangat enak.
iii
6. Rekan-rekan perkuliahan TI Unpar angkatan 2014 secara keseluruhan
yang mendukung secara moral agar segera menyelesaikan skripsi dan
secepatnya menjadi budak korporat.
7. Rekan-rekan perskripsian TI Unpar angkatan 2014 4.5 years atas canda
tawa dan bantuan ilmu dalam menyelesaikan mata kuliah serta penelitian
ini, terkhusus Juni, Khalif, Dita, sebagai sesama topik penelitian ANP.
8. Rekan-rekan TI Unpar 2014, 2015, 2016, 2017 yang telah membantu
dalam menyelesaikan kelas Statin dan Prosman dengan harapan dari
nilai C dapat menjadi A, projek GoDental kelas Desin, dan evaluasi Crispy
Clean kelas Kuljas.
9. Rekan-rekan Unpar Radio Station yang telah menyediakan rumah baru
bagi saya untuk menikmati hari-hari akhir sebagai mahasiswa.
10. Cebuf, Irvandra, Reggie, Bambang, Dom, Pace, Citos, Ganen, David,
Dito, Cinyong, Radar, Maul, Devin, Okil, Kengo, Adi, Reza,
Radhinusawibudota, Ukay, Via, Hana, Divi, Sasa, Ica, dan seluruh rekan
lainnya yang telah mengisi hari-hari saya sebagai mahaSISA dari pagi
hingga MALAM.
11. Rekan-rekan APXXX yaitu Indra, Eric, Henry, Raihan, Daniel, Didit,
Padang, Alpin, Sesa, Michael, Shon, Karel yang telah mengisi hari-hari
dari awal kuliah, Thailand, hingga akhir perkuliahan.
12. Selir-selir Alight Consultant yaitu Ranggi, Nila, Ceceh, Valent yang
mendukung raja minyaknya agar segera lulus.
13. Dan seluruh pihak lain yang tidak dapat disebutkan nama satu per satu
yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii
v
III.4 Hubungan Antar Kriteria dan Subkriteria ................................. III-11
III.4.1 Inner Dependence ...................................................... III-12
III.4.2 Outer Dependence ..................................................... III-12
III.5 Model ANP Pemilihan Supplier Biji Kopi di The Soko Coffee Tea
Tea Chocolate .......................................................................... III-16
III.5 Validasi Model ANP ................................................................. III-17
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ..................................IV-1
IV.1 Perancangan Kuesioner dan Pengumpulan Data ......................IV-1
IV.2 Perhitungan Eigen Vector ..........................................................IV-2
IV.2.1 Perbandingan Preferensi Kriteria dan Subkriteria
Berdasarkan Tingkat Kepentingan ...............................IV-2
IV.2.2 Perbandingan Preferensi Kriteria dan Subkriteria
Berdasarkan Tingkat Keunggulan ................................IV-7
IV.2.3 Perbandingan Preferensi Kriteria dan Subkriteria
Berdasarkan Tingkat Pengaruh..................................IV-27
IV.3 Pembuatan Supermatriks .........................................................IV-29
IV.4 Hasil Pemilihan Supplier ..........................................................IV-30
BAB V ANALISIS .............................................................................................V-1
V.1 Perancangan Kuesioner dan Pengumpulan Data .......................V-1
V.2 Analisis Pembuatan Kuesioner ...................................................V-7
V.3 Analisis Penilaian dan Konsistensi Kuesioner ............................V-8
V.4 Hasil Pemilihan Supplier ...........................................................V-10
V.5 Analisis Supplier Terpilih ...........................................................V-13
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................VI-1
VI.1 Kesimpulan ................................................................................VI-1
VI.2 Saran ..........................................................................................VI-2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel IV.11 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Harga Berdasarkan Supplier A ............................IV-10
Tabel IV.12 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Kemampuan Pengolahan Supplier Berdasarkan
Berdasarkan Supplier A ..............................................................IV-10
Tabel IV.13 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Ketersediaan Berdasarkan Supplier A ................IV-11
Tabel IV.14 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Service Berdasarkan Supplier A .........................IV-12
Tabel IV.15 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Distribusi Berdasarkan Supplier B .......................IV-13
Tabel IV.16 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Harga Berdasarkan Supplier B ............................IV-13
Tabel IV.17 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Kemampuan Pengolahan Supplier Berdasarkan
Supplier B ...................................................................................IV-14
Tabel IV.18 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Ketersediaan Berdasarkan Supplier B ................IV-15
Tabel IV.19 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Service Berdasarkan Supplier B .........................IV-15
Tabel IV.20 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Distribusi Berdasarkan Supplier C.......................IV-16
Tabel IV.21 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Harga Berdasarkan Supplier C ...........................IV-17
Tabel IV.22 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Kemampuan Pengolahan Supplier Berdasarkan
Supplier C ...................................................................................IV-17
Tabel IV.23 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Ketersediaan Berdasarkan Supplier C ................IV-18
Tabel IV.24 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Service Berdasarkan Supplier C .........................IV-19
Tabel IV.25 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kedekatan Lokasi Supplier .IV-20
viii
Tabel IV.26 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Ketepatan Jumlah
Pengiriman .................................................................................IV-20
Tabel IV.27 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Ketepatan Waktu
Pengiriman .................................................................................IV-21
Tabel IV.28 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Biaya Pengiriman ................IV-21
Tabel IV.29 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Harga Produk ......................IV-22
Tabel IV.30 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kekonsistenan
Pengolahan ................................................................................IV-23
Tabel IV.31 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kualitas Produk Olahan ......IV-23
Tabel IV.32 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kapasitas Pemenuhan
Order ..........................................................................................IV-24
Tabel IV.33 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kontinuitas Ketersediaan ....IV-25
Tabel IV.34 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Perubahan Volume
Pesanan .....................................................................................IV-25
Tabel IV.35 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kecepatan Respon Order ...IV-26
Tabel IV.36 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Respon Terhadap
Keluhan ......................................................................................IV-26
Tabel IV.37 Eigen Vector dan Consistency Ratio Pengaruh Kriteria Berdasarkan
Berdasarkan Perubahan Kriteria Distribusi ................................IV-27
Tabel IV.38 Eigen Vector dan Consistency Ratio Pengaruh Kriteria Berdasarkan
Berdasarkan Perubahan Kriteria Kemampuan Pengolahan
Supplier ......................................................................................IV-28
ix
Tabel IV.39 Eigen Vector dan Consistency Ratio Pengaruh Kriteria Berdasarkan
Berdasarkan Perubahan Kriteria Ketersediaan ..........................IV-28
Tabel IV.40 Cluster Matrix .............................................................................IV-29
Tabel IV.41 Rekapitulasi Nilai Normalized by Cluster ....................................IV-31
Tabel IV.42 Bobot dan Prioritas Supplier .......................................................IV-32
Tabel V.1 Contoh Pengisian Kuesioner .......................................................V-10
Tabel V.2 Eigen Vector Perbandingan Berpasangan Keunggulan Alternatif
Alternatif Supplier Berdasarkan Subkriteria Dalam Kriteria
Distribusi ......................................................................................V-12
Tabel V.3 Perbandingan Performa Supplier ................................................V-14
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Wawancara
Lampiran B : Kuesioner
Lampiran C : Unweighted Matrix
Lampiran D : Weighted Matrix
Lampiran E : Limiting Matrix
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan dari laporan penelitian. Pada bab ini
akan dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan
masalah, pembatasan masalah dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
hanya mencapai 1,2 kg per kapita per tahun, masih dibawah berbagai negara
lainnya seperti Jepang 3,4 kg, USA 4,3 kg, dan lain lain. Demand kopi di
masyarakat Indonesia tentunya cukup tinggi, namun konsumsi kopi di masyarakat
Indonesia masih rendah karena minimnya kemampuan masyarakat dalam
mengakses, mendapatkan dan menikmati kopi tersebut. Diharapkan dengan
meningkatnya industri kopi di Indonesia akan meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengakses, mendapatkan dan menikmati kopi, menciptakan
lebih banyak lapangan kerja serta menyerap lebih banyak bahan baku kopi petani
kopi asli dari Indonesia (Kementerian Perindustrian, 2016).
Dengan perkembangan industri kopi kreatif di Indonesia, The Soko Coffee
Tea Chocolate melihat suatu peluang yang baik di industri tersebut. The Soko
Coffee Tea Chocolate merupakan salah satu restoran di daerah Dago Atas
Bandung yang menjual produk kopi sebagai salah satu menu utamanya. Restoran
ini menawarkan suasana natural cozy dengan pemandangan seluruh kota
Bandung. Berikut merupakan lokasi The Soko Coffee Tea Chocolate.
I-2
BAB I PENDAHULUAN
relationship yang dirasa sudah cukup yaitu advertisement pada media sosial, kartu
promosi sesuai jumlah pembelian, dan lainnya. Produk yang ditawarkan restoran
The Soko Coffee Tea Chocolate beragam mulai dari kopi, teh, coklat, kudapan-
kudapan, dan lain-lain. Berikut merupakan contoh menu yang ditawarkan oleh The
Soko Coffee Tea Chocolate.
The Soko Coffee Tea Chocolate sebagai salah satu restoran yang
bersaing dengan banyaknya restoran yang ada di Bandung perlu memiliki
berbagai pendekatan dalam strategi bisnisnya. Salah satu hal yang menjadi
persaingan dalam setiap restoran yaitu kemampuan memberikan harga produk
bersaing dengan kualitas produk yang baik. Untuk memberikan harga yang
bersaing kepada para konsumen, maka restoran perlu mengurangi biaya yang
ada. Salah satu biaya tersebut adalah biaya pembelian bahan baku dari pemasok
atau supplier. Contoh biaya tersebut adalah biaya produk yang dijual supplier,
biaya pemesanan dan pengiriman supplier, dan lainnya. Karena hal tersebut maka
pemilihan supplier yang tepat merupakan hal yang penting dilakukan.
Kualitas produk akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan supplier
dalam mengolah bahan baku biji kopi, karena hal tersebut akan mempengaruhi
kualitas, aroma, rasa kopi dan berbagai aspek lain dari menu kopi yang akan
disajikan di restoran ini. Maka dari itu kemampuan supplier dalam hal ini perlu
dipertimbangkan. Terdapat faktor lain yang terkait dengan kemampuan supplier
seperti kemampuan dalam menyediakan biji kopi tepat waktu, kualitas kopi yang
konsisten serta harga yang kompetitif. Pemilihan supplier ini merupakan kegiatan
I-3
BAB I PENDAHULUAN
yang penting karena supplier tersebut akan memasok salah satu bahan utama dari
produk utama yang ditawarkan oleh The Soko Coffee Tea Chocolate yaitu kopi,
serta pihak restoran ingin memiliki kerja sama berjangka panjang dengan supplier
yang akan ditentukan.
Menurut wawancara yang dilakukan terhadap beberapa pihak restoran
The Soko Coffee Tea Chocolate (Head Barista dan Head Operational), diketahui
bahwa selama ini proporsi pendapatan dari penjualan kopi adalah yang terbesar
yaitu sekitar 50% dari total pendapatan, sisanya terbagi antara produk teh, coklat,
makanan berat dan kudapan. Head barista juga mengatakan bahwa produk kopi
adalah produk yang paling sering konsumen coba pertama kali. Berdasarkan hal
ini maka kopi merupakan salah satu menu yang memberi pengaruh besar dalam
pendapatan restoran.
The Soko Coffee Tea Chocolate menggunakan tiga jenis biji kopi dalam
produknya, yaitu jenis full Arabika, jenis full Robusta, dan blend Robusta Arabika.
Biji kopi full Arabika memiliki karakteristik rasa asam dan digunakan untuk produk
sejenis Manual Brew. Biji kopi full Robusta memiliki karakteristik rasa pahit yang
tinggi dan digunakan untuk produk sejenis Vietnam Drip. Biji kopi blend Robusta
Arabika memiliki karakteristik rasa antara kedua jenis biji kopi. Biji kopi ini
digunakan untuk produk espresso yang akan dicampurkan dengan berbagai
bahan lainnya untuk membuat kopi yang umum dikonsumsi (Americano,
Cappucino, Moccacino, dan lainnya). Jenis proses roasting yang dilakukan oleh
supplier juga dapat menentukan tingkat rasa yang dihasilkan oleh biji kopi.
Semakin light tingkat roasting-nya maka semakin asam rasa biji kopi yang
dihasilkan, sedangkan semakin dark tingkat roasting-nya maka semakin pahit rasa
biji kopi yang dihasilkan. Tiap supplier biji kopi memiliki profile roasting masing-
masing yang membedakan kemampuan pengolahan biji kopi tiap supplier.
Saat ini restoran sedang bekerja sama dengan supplier A. Pihak restoran
memiliki beberapa keluhan yang mungkin terjadi selama bekerja sama dengan
supplier A yaitu defect biji kopi yang dapat menyebabkan rasa dan kualitas kopi
kurang baik, telatnya pengiriman supplier sehingga dapat terjadi produk yang out
of stock sehingga konsumen tidak jadi memesan bahkan langsung pergi, profile
roasting yang kurang memuaskan, dan lain lain. Oleh sebab itu pihak manajemen
restoran menginginkan evaluasi dan pemilihan kembali terhadap supplier yang
tepat.
I-4
BAB I PENDAHULUAN
I-5
BAB I PENDAHULUAN
libur panjang terjadi dalam hari yang sama (contoh jam 7 malam, hari Sabtu, ketika
libur semester), pengunjung memadati restoran dan demand konsumen bisa
meningkat dua hingga kali lipat dari hari biasa. Peningkatan demand yang tidak
dapat diekspektasi akan memperbesar kemungkinan produk habis dengan cepat,
kemudian pemesanan biji kopi kepada supplier lebih cepat dari jadwal biasanya,
sehingga supplier akan kesulitan dalam memenuhi permintaan yang tiba-tiba
tersebut. Ditambah dengan kendala komunikasi dan kesigapan supplier dalam
merespon pihak restoran akan menghambat proses pemesanan biji kopi.
Masalah yang juga pernah terjadi adalah sebagai berikut. Kejadian mulai
terjadi sekitar bulan Februari (Head Barista tidak mengingat tanggal tepatnya),
serta umumnya terhadap batch pengiriman tiap akhir bulan. Beberapa iji kopi yang
dikirimkan mengalami defect. Defect ini terdiri dari biji kopi cacat (pecah, ukuran
kecil, bentuk tidak sempurna), pengelupasan dini, profile roasting yang tidak cocok
dengan biji kopi, dan lainnya. Pengaruh biji kopi defect adalah rasa dan kualitas
kopi yang dihasilkan tidak semaksimal biji kopi yang baik serta dibutuhkan lebih
banyak biji kopi defect untuk menghasilkan sejumlah kopi cair siap minum
dibandingkan biji kopi yang baik. Profile roasting yang tidak cocok dengan biji kopi
kemungkinan terjadi ketika supplier melakukan roasting atau terjadi miskomunikasi
antara pihak restoran dan supplier. Profile roasting yang tidak cocok akan
berpengaruh ke rasa dan kualitas kopi, dan jika profile roasting yang dihasilkan
benar-benar tidak cocok, maka akan dilakukan proses retur karena biji kopi
tersebut dapat menghasilkan rasa kopi yang benar-benar tidak cocok dengan
metode penyajian dan jenis kopi yang dihasilkan (contoh profile roasting yang tidak
cocok terhadap biji kopi blend Robusta Arabika dapat menghasilkan produk kopi
Cappucino yang asam dan tidak cocok sama sekali untuk dijual). Proses retur juga
memerlukan faktor kesigapan supplier dalam melakukan proses tersebut, karena
jika supplier lambat melakukan retur akan menghasilkan keterlambatan dalam
memenuhi supply biji kopi restoran.
Masalah lainnya yang pernah terjadi adalah sebagai berikut. Terdapat
saat dimana supplier terlambat dalam menyediakan biji kopi karena proses yang
lama dari sisi supplier, kemungkinan yang terjadi adalah petani telat mengirim biji
kopi mentah untuk supplier, roasting yang lama atau gagal berkali-kali, dan lain
lain (bersumber dari head barista berdasarkan pengetahuannya mengenai proses
apa saja yang terjadi di supplier biji kopi). Pihak restoran terpaksa mencari supplier
I-6
BAB I PENDAHULUAN
I-7
BAB I PENDAHULUAN
dianggap dapat menjadi pilihan supplier yaitu supplier B dan C. Supplier B juga
menjadi backup supplier jika supplier A tidak dapat memenuhi permintaan tepat
waktu. Sedangkan supplier C merupakan salah satu supplier yang telah bekerja
sama dengan pihak restoran dan dianggap berpotensi sebagai salah satu supplier
yang mereka inginkan untuk diajak bekerja sama jangka panjang. Untuk nama
supplier tidak diberikan oleh pihak restoran karena pihak restoran menganggap
bahwa supplier biji kopi merupakan aset berharga dalam bisnis mereka. Untuk
tingkat konsistensi tiap supplier, pihak restoran merasa bahwa setiap supplier
memiliki tingkat konsistensi yang tinggi dari berbagai sisi, mulai dari harga,
kualitas, performansi serta atribut lainnya (contoh rasio biji kopi defect terhadap
biji kopi bagus dari supplier tertentu rata-rata sama tiap batch, harga produk sama
dan tidak berfluktuasi, dan lain lain). Untuk opsi supplier hanya terdapat tiga
karena opsi supplier lainnya yang pernah bekerja sama dengan pihak restoran
diabaikan (karena berbagai faktor yang tidak memuaskan maka pihak restoran
tidak bekerja sama lagi dengan supplier tersebut).
Tabel I.1 Tabel Kelebihan Kekurangan Supplier A,B,C
Karakteristik A B C
Harga Blend : Rp200.000- Blend : Rp250.000- Blend : Rp300.000-
280.000 per kilo 300.000 per kilo 360.000 per kilo
Full Arabika : Full Arabika : Full Arabika
Rp40.000-50.000 per Rp90.000-120.000 Rp130.000-150.000
100 gram per 200 gram per 200 gram
Full Robusta : Full Robusta : Full Robusta :
Rp120.000-150.000 Rp140.000-160.000 Rp150.000-180.000
per kilo per kilo per kilo
Lokasi Jakarta Bandung Bali
Waktu 2-5 hari 1-2 hari 1 minggu kurang
disiapkan +
pengiriman
Nilai
Kualitatif Akan dijelaskan diparagraf selanjutnya
Lainnya
I-8
BAB I PENDAHULUAN
pengalaman mengolah biji kopi yang lebih baik terlihat dari lamanya supplier A
sudah berdiri, kualitas roasting biji kopi yang dikirimkan cukup memuaskan dan
sesuai dengan harga, rasa kopi yang dihasilkan tidak terlalu buruk, serta harga
yang cukup ramah dikantong pihak restoran. Namun supplier A berlokasi di
Jakarta sehingga memerlukan biaya pengiriman dan terdapat waktu pengiriman,
serta beberapa keluhan yang telah dijabarkan sebelumnya. Supplier B memiliki
beberapa kelebihan yaitu lokasi yang terjangkau karena supplier B berlokasi di
Bandung. Namun supplier B tidak memiliki identitas kopi yang mencolok (roasting,
rasa, dan lain lain) serta harga produk yang lebih mahal sedikit dibandingkan
supplier A. Supplier C memiliki beberapa kelebihan yaitu identitas kopi yang luar
biasa, roasting yang baik serta rasa kopi yang menarik menurut pihak restoran,
terlihat dari biji kopi yang digunakan oleh supplier C dapat dikatakan cukup
eksklusif karena supplier C terletak di Bali. Namun supplier C memiliki kekurangan
yaitu harga serta biaya pengiriman yang lebih mahal dan waktu pengiriman yang
lebih lama dibandingkan kedua supplier lain.
Berdasarkan informasi yang dimiliki, diperlukan metode evaluasi sistem
pemilihan supplier secara objektif, karena tiap supplier memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Namun metode penilaian tersebut tetap memerlukan
pertimbangan kriteria-kriteria penting yang dimiliki supplier serta pertimbangan dari
pihak restoran atau pihak pengambil keputusan. Hal ini diperlukan dalam metode
penilaian karena pihak pengambil keputusan telah memiliki pengalaman bekerja
sama dengan supplier sehingga pihak pengambil keputusan dapat menilai supplier
yang ada sesuai dengan kriteria dan subkriteria yang diperlukan pihak pengambil
keputusan dalam bisnisnya. Berdasarkan informasi tersebut, maka metode yang
cocok untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah metode
Multi Criteria Decision Making (MCDM) karena metode MCDM merupakan metode
yang digunakan dalam memudahkan pemilihan keputusan yang dipengaruhi oleh
berbagai jenis kriteria. Berdasarkan fakta bahwa terdapat pengaruh antar kriteria
dalam melakukan pemilihan supplier, maka terdapat dua metode MCDM yang
dapat digunakan yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network
Process (ANP). Metode yang digunakan adalah ANP karena alasan sebagai
berikut. Metode AHP dapat digunakan jika kriteria yang dimiliki bersifat
independent, saling lepas, dan tidak mempengaruhi dan mempertimbangkan
ketergantungan antar kriteria. Ini terlihat dari model pemilihan keputusan yang
I-9
BAB I PENDAHULUAN
I-10
BAB I PENDAHULUAN
I-11
BAB I PENDAHULUAN
I-12
BAB I PENDAHULUAN
Studi Pendahuluan
di The Soko Coffee A
Tea Chocolate
Studi Literatur
Mengenai Penyelesaian
Masalah di The Soko
Pembuatan dan
Coffee Tea Chocolate Pengisian
Kuesioner
Perbandingan
Berpasangan
Identifikasi dan
Perumusan
Masalah
Uji Konsistensi
Penentuan Matriks Tidak
Batasan Masalah, Perbandingan
Asumsi, Masalah Berpasangan
dan Tujuan
Penelitian
Identifikasi
Pengambil
Keputusan Konsisten
?
Identifikasi Kriteria
dan Subkriteria Ya
serta Keterkaitan
Pengolahan Data
Pembuatan Model Dengan Metode
Analytical Network ANP
Process
Tidak
Analisis Hasil
Valid? Pengolahan Data
Ya
A Kesimpulan dan
Saran
I-13
BAB I PENDAHULUAN
I-14
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Bab I terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan
masalah, pembatasan masalah dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metodologi penelitan dan sistematika penulisan.
I-15
BAB I PENDAHULUAN
BAB V ANALISIS
Bab V terdiri dari analisis mengenai hal yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya. Analisis yang dilakukan antara lain yaitu mengenai identifikasi
pengembangan model ANP, pembuatan kuesioner, penilaian dan konsistensi
kuesioner, penilaian kepentingan kriteria dan subkriteria, serta supplier terpilih.
I-16