Anda di halaman 1dari 30

USULAN PEMILIHAN SUPPLIER BIJI KOPI PADA

THE SOKO COFFEE TEA CHOCOLATE DENGAN


METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar sarjana dalam ilmu
Teknik Industri

Disusun oleh :
Theodore Albert Situmorang (2014610104)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2018
ABSTRAK

Restoran The Soko Coffee Tea Chocolate merupakan sebuah usaha yang
bergerak dalam industri makanan dan minuman di Bandung. Dalam proses bisnis mereka
dibutuhkan berbagai bahan baku yang akan mereka olah, salah satunya dan yang paling
krusial berdasarkan data penjualan adalah biji kopi. Biji kopi saat ini dipasok oleh supplier
A sebagai supplier utama. Namun setelah bekerja sama dengan pihak supplier tersebut,
pihak restoran merasa bahwa adanya kekurangan dari pelayanan dan kualitas biji kopi
yang tidak konsisten. Permasalahan ini muncul karena pihak restoran hanya
mempertimbangkan harga dan hubungan kekeluargaan dalam mempertimbangkan
supplier yang digunakan. Perusahaan memerlukan sistem pemilihan supplier biji kopi dan
mempertimbangkan faktor pertimbangan yang lebih luas dalam memilih supplier yang akan
digunakan.
Dalam pemilihan supplier, diperlukan kriteria dan subkriteria yang akan menjadi
dasar pertimbangan. Diperoleh berbagai kriteria dan subkriteria berdasarkan studi literatur
dan wawancara dengan pihak restoran. Dilakukan juga identifikasi hubungan keterkaitan
antara subkriteria dan kriteria. Berdasarkan banyaknya kriteria dan subkriteria yang
dipertimbangkan serta hubungan keterkaitan yang terjadi, maka akan digunakan metode
Analytic Network Process untuk memodelkan hubungan setiap faktor pertimbangan
tersebut.
Setelah pengumpulan data dengan kuesioner perbandingan berpasangan,
dilakukan pengolahan data yang akhirnya menghasilkan bobot prioritas alternatif supplier
yang dimiliki dengan bantuan software Super Decision. Diperoleh nilai bobot supplier B
sebesar 0,36617, supplier A sebesar 0,33870, supplier C sebesar 0,29514. Maka usulan
pemilhan supplier biji kopi untuk restoran The Soko Coffee Tea Chocolate adalah memilih
supplier B sebagai supplier jangka panjang.

i
ABSTRACT

The Soko Coffee Tea Chocolate Restaurant is a business engaged in the food
and beverage industry in Bandung. In their business processes various raw materials are
needed, which they will process, one of them and the most crucial based on sales data is
coffee beans. Coffee beans are currently supplied by supplier A as the main supplier. But
after working with the supplier, the restaurant felt that there was a lack of service and
inconsistent quality of coffee beans. This problem arises because the restaurant only
considers the price and family relationship in considering the supplier used. So the
company need a coffee bean supplier selection system and consider broader consideration
in choosing suppliers to use.
In supplier selection, criteria and subcriteria are needed which will be the basis
of consideration. Various criteria and subcriteria are obtained based on literature studies
and interviews with restaurants. Also carried out are identification of the relationship
between sub-criteria and criteria. Based on the number of criteria and sub-criteria
considered and the related relationships that occur, the Analytic Network Process method
will be used to model the relationship of each of these factors.
After collecting data with a paired comparison questionnaire, data processing
will be carried out which ultimately results in the weight of the priority of alternative suppliers
owned with the help of Super Decision software. Obtained weight value of supplier B is
0,36617, supplier A is 0,33870, supplier C is 0,29514. So the proposal for the selection of
coffee bean suppliers for the restaurant The Soko Coffee Tea Chocolate is to choose
supplier B as a long-term supplier.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus atas segala karunia dan berkat-Nya,
sehingga telah selesai penelitian skripsi berjudul “Usulan Pemilihan Supplier Biji
Kopi pada The Soko Coffee Tea Chocolate dengan Metode Analytical Network
Process”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna
menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Segala hal telah dikerahkan
untuk menghasilan penelitian yang sebaik-baiknya, namun masih banyak hal yang
dapat disempurnakan dari penelitian ini. Maka dari itu, saran dan masukan dari
pembaca sangat diharapkan oleh penulis.
Dalam pengerjaan penelitian ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak, mulai dari dukungan moral, material dan dukungan lainnya.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Alfian Tan, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
membantu memberikan bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan
penelitian ini dari awal proposal hingga sidang akhir.
2. Bapak Romy Loice, S.T., M.T. selaku koordinator skripsi yang telah
membantu memberikan arahan dalam menyelesaikan penelitian ini.
3. Bapak Dr. Carles Sitompul dan bapak Fran Setiawan, S.T., M.Sc. selaku
dosen penguji sidang proposal serta ibu Catharina Badra Nawangpalupi,
Ph.D. dan bapak Yansen Theophilus, S.T., M.T. selaku dosen penguji
sidang akhir yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam
menyelesaikan penelitian ini.
4. Orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan moral,
material serta doa dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Hariztsani Billy, bapak Harlan Juniardi dan bapak Abdul selaku
perwakilan dari rekan-rekan di The Soko Coffee Tea Chocolate yang telah
meluangkan waktu dan kesempatan sebagai narasumber penelitian ini,
pengetahuan mengenai dunia per-kopi-an, serta V60 yang sangat enak.

iii
6. Rekan-rekan perkuliahan TI Unpar angkatan 2014 secara keseluruhan
yang mendukung secara moral agar segera menyelesaikan skripsi dan
secepatnya menjadi budak korporat.
7. Rekan-rekan perskripsian TI Unpar angkatan 2014 4.5 years atas canda
tawa dan bantuan ilmu dalam menyelesaikan mata kuliah serta penelitian
ini, terkhusus Juni, Khalif, Dita, sebagai sesama topik penelitian ANP.
8. Rekan-rekan TI Unpar 2014, 2015, 2016, 2017 yang telah membantu
dalam menyelesaikan kelas Statin dan Prosman dengan harapan dari
nilai C dapat menjadi A, projek GoDental kelas Desin, dan evaluasi Crispy
Clean kelas Kuljas.
9. Rekan-rekan Unpar Radio Station yang telah menyediakan rumah baru
bagi saya untuk menikmati hari-hari akhir sebagai mahasiswa.
10. Cebuf, Irvandra, Reggie, Bambang, Dom, Pace, Citos, Ganen, David,
Dito, Cinyong, Radar, Maul, Devin, Okil, Kengo, Adi, Reza,
Radhinusawibudota, Ukay, Via, Hana, Divi, Sasa, Ica, dan seluruh rekan
lainnya yang telah mengisi hari-hari saya sebagai mahaSISA dari pagi
hingga MALAM.
11. Rekan-rekan APXXX yaitu Indra, Eric, Henry, Raihan, Daniel, Didit,
Padang, Alpin, Sesa, Michael, Shon, Karel yang telah mengisi hari-hari
dari awal kuliah, Thailand, hingga akhir perkuliahan.
12. Selir-selir Alight Consultant yaitu Ranggi, Nila, Ceceh, Valent yang
mendukung raja minyaknya agar segera lulus.
13. Dan seluruh pihak lain yang tidak dapat disebutkan nama satu per satu
yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi


rekan-rekan seperjuangan Jurusan Teknik Industri serta membantu pihak The
Soko Coffee Tea Chocolate kedepannya. Kritik dan saran terhadap penelitian ini
sangat diharapkan penulis untuk kemajuan penelitian serupa kedepannya.

Bandung, Desember 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... I-1


I.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. I-1
I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah .............................................. I-5
I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian ............................ I-10
I.4 Tujuan Penelitian ....................................................................... I-11
I.5 Manfaat Penelitian ..................................................................... I-11
I.6 Metodologi Penelitian ................................................................. I-11
I.4 Sistematika Penulisan ................................................................ I-15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... II-1
I.1 Pengambilan Keputusan ............................................................. II-1
I.2 Pemilihan Supplier ...................................................................... II-2
I.3 Multi-Criteria Decision Making (MCDM) ...................................... II-3
I.4 Analytical Network Process (ANP) .............................................. II-4
BAB III PERANCANGAN MODEL ANP.......................................................... III-1
III.1 Identifikasi Pengambil Keputusan .............................................. III-1
III.2 Identifikasi Kriteria dan Subkriteria ............................................. III-2
III.3 Penjelasan Kriteria dan Subkriteria ............................................ III-5
III.3.1 Kriteria Harga ............................................................... III-5
III.3.2 Kriteria Kemampuan Pengolahan Supplier .................. III-6
III.3.3 Kriteria Ketersediaan .................................................... III-8
III.3.4 Kriteria Service ............................................................. III-9
III.3.5 Kriteria Distribusi ........................................................ III-10

v
III.4 Hubungan Antar Kriteria dan Subkriteria ................................. III-11
III.4.1 Inner Dependence ...................................................... III-12
III.4.2 Outer Dependence ..................................................... III-12
III.5 Model ANP Pemilihan Supplier Biji Kopi di The Soko Coffee Tea
Tea Chocolate .......................................................................... III-16
III.5 Validasi Model ANP ................................................................. III-17
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ..................................IV-1
IV.1 Perancangan Kuesioner dan Pengumpulan Data ......................IV-1
IV.2 Perhitungan Eigen Vector ..........................................................IV-2
IV.2.1 Perbandingan Preferensi Kriteria dan Subkriteria
Berdasarkan Tingkat Kepentingan ...............................IV-2
IV.2.2 Perbandingan Preferensi Kriteria dan Subkriteria
Berdasarkan Tingkat Keunggulan ................................IV-7
IV.2.3 Perbandingan Preferensi Kriteria dan Subkriteria
Berdasarkan Tingkat Pengaruh..................................IV-27
IV.3 Pembuatan Supermatriks .........................................................IV-29
IV.4 Hasil Pemilihan Supplier ..........................................................IV-30
BAB V ANALISIS .............................................................................................V-1
V.1 Perancangan Kuesioner dan Pengumpulan Data .......................V-1
V.2 Analisis Pembuatan Kuesioner ...................................................V-7
V.3 Analisis Penilaian dan Konsistensi Kuesioner ............................V-8
V.4 Hasil Pemilihan Supplier ...........................................................V-10
V.5 Analisis Supplier Terpilih ...........................................................V-13
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................VI-1
VI.1 Kesimpulan ................................................................................VI-1
VI.2 Saran ..........................................................................................VI-2

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Tabel Kelebihan Kekurangan Supplier A,B,C ................................. I-8


Tabel II.1 Skala Saaty 1-9 ............................................................................ II-7
Tabel III.1 Rekapitulasi Kriteria dan Subkriteria Studi Literatur Pemilihan
Supplier ....................................................................................... III-3
Tabel III.2 Kriteria dan Subkriteria Pemilihan Supplier Restoran The Soko
Coffee Tea Chocolate .................................................................. III-5
Tabel III.1 Rekapitulasi Kriteria dan Subkriteria Studi Literatur Pemilihan
Supplier ....................................................................................... III-3
Tabel IV.1 Rekapitulasi Matriks Perbandingan Preferensi Kriteria Berdasarkan
Berdasarkan Tujuan .....................................................................IV-3
Tabel IV.2 Nilai Eigen Vector dan Consistency Ratio Perbandingan Preferensi
Preferensi Kriteria Berdasarkan Tujuan .......................................IV-3
Tabel IV.3 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Distribusi Berdasarkan Tujuan ..............................IV-4
Tabel IV.4 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Harga Berdasarkan Tujuan ...................................IV-5
Tabel IV.5 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Kemampuan Pengolahan Supplier Berdasarkan
Tujuan ...........................................................................................IV-5
Tabel IV.6 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Ketersediaan Berdasarkan Tujuan ........................IV-6
Tabel IV.7 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Service Berdasarkan Tujuan .................................IV-7
Tabel IV.8 Rekapitulasi Matriks Perbandingan Preferensi Kriteria Berdasarkan
dalam Alternatif Supplier ..............................................................IV-8
Tabel IV.9 Eigen Vector dan Consistency Ratio Perbandingan Preferensi
Kriteria Berdasarkan Alternatif Supplier .......................................IV-8
Tabel IV.10 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Distribusi Berdasarkan Supplier A .........................IV-9

vii
Tabel IV.11 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Harga Berdasarkan Supplier A ............................IV-10
Tabel IV.12 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Kemampuan Pengolahan Supplier Berdasarkan
Berdasarkan Supplier A ..............................................................IV-10
Tabel IV.13 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Ketersediaan Berdasarkan Supplier A ................IV-11
Tabel IV.14 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Service Berdasarkan Supplier A .........................IV-12
Tabel IV.15 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Distribusi Berdasarkan Supplier B .......................IV-13
Tabel IV.16 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Harga Berdasarkan Supplier B ............................IV-13
Tabel IV.17 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Kemampuan Pengolahan Supplier Berdasarkan
Supplier B ...................................................................................IV-14
Tabel IV.18 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Ketersediaan Berdasarkan Supplier B ................IV-15
Tabel IV.19 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Service Berdasarkan Supplier B .........................IV-15
Tabel IV.20 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Distribusi Berdasarkan Supplier C.......................IV-16
Tabel IV.21 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Harga Berdasarkan Supplier C ...........................IV-17
Tabel IV.22 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Kemampuan Pengolahan Supplier Berdasarkan
Supplier C ...................................................................................IV-17
Tabel IV.23 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Ketersediaan Berdasarkan Supplier C ................IV-18
Tabel IV.24 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Sub Kriteria dalam
dalam Kriteria Service Berdasarkan Supplier C .........................IV-19
Tabel IV.25 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kedekatan Lokasi Supplier .IV-20

viii
Tabel IV.26 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Ketepatan Jumlah
Pengiriman .................................................................................IV-20
Tabel IV.27 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Ketepatan Waktu
Pengiriman .................................................................................IV-21
Tabel IV.28 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Biaya Pengiriman ................IV-21
Tabel IV.29 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Harga Produk ......................IV-22
Tabel IV.30 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kekonsistenan
Pengolahan ................................................................................IV-23
Tabel IV.31 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kualitas Produk Olahan ......IV-23
Tabel IV.32 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kapasitas Pemenuhan
Order ..........................................................................................IV-24
Tabel IV.33 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kontinuitas Ketersediaan ....IV-25
Tabel IV.34 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Perubahan Volume
Pesanan .....................................................................................IV-25
Tabel IV.35 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Kecepatan Respon Order ...IV-26
Tabel IV.36 Eigen Vector dan Consistency Ratio Preferensi Alternatif Supplier
Supplier Berdasarkan Sub Kriteria Respon Terhadap
Keluhan ......................................................................................IV-26
Tabel IV.37 Eigen Vector dan Consistency Ratio Pengaruh Kriteria Berdasarkan
Berdasarkan Perubahan Kriteria Distribusi ................................IV-27
Tabel IV.38 Eigen Vector dan Consistency Ratio Pengaruh Kriteria Berdasarkan
Berdasarkan Perubahan Kriteria Kemampuan Pengolahan
Supplier ......................................................................................IV-28

ix
Tabel IV.39 Eigen Vector dan Consistency Ratio Pengaruh Kriteria Berdasarkan
Berdasarkan Perubahan Kriteria Ketersediaan ..........................IV-28
Tabel IV.40 Cluster Matrix .............................................................................IV-29
Tabel IV.41 Rekapitulasi Nilai Normalized by Cluster ....................................IV-31
Tabel IV.42 Bobot dan Prioritas Supplier .......................................................IV-32
Tabel V.1 Contoh Pengisian Kuesioner .......................................................V-10
Tabel V.2 Eigen Vector Perbandingan Berpasangan Keunggulan Alternatif
Alternatif Supplier Berdasarkan Subkriteria Dalam Kriteria
Distribusi ......................................................................................V-12
Tabel V.3 Perbandingan Performa Supplier ................................................V-14

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Lokasi The Soko Coffee Tea Chocolate....................................... I-2 


Gambar I.2 Menu The Soko Coffee Tea Chocolate ........................................ I-3 
Gambar I.3 Metodologi Penelitian ................................................................. I-13
Gambar II.1 Tabel keputusan .......................................................................... II-4 
Gambar II.2 Perbedaan Model AHP (kiri) dan ANP (kanan) ........................... II-5 
Gambar III.1 Outer Dependence Antara Tujuan dan Kriteria ........................ III-12
Gambar III.2 Hubungan Antara Subkriteria Harga Produk Dan Subkriteria
Kualitas Produk Olahan............................................................ III-13
Gambar III.3 Hubungan Antara Subkriteria Lokasi Supplier Dan Subkriteria
Biaya Pengiriman ..................................................................... III-14
Gambar III.4 Hubungan Antara Subkriteria Lokasi Supplier Dan Subkriteria
Biaya Pengiriman ..................................................................... III-14
Gambar III.5 Hubungan Antara Subkriteria Respon Terhadap Keluhan Dengan
Dengan Ketersediaan Stok Produk .......................................... III-15
Gambar III.6 Hubungan Kriteria Dan Alternatif Supplier ............................... III-16
Gambar III.7 Model ANP Pemilihan Supplier Biji Kopi .................................. III-17

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Wawancara
Lampiran B : Kuesioner
Lampiran C : Unweighted Matrix
Lampiran D : Weighted Matrix
Lampiran E : Limiting Matrix

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari laporan penelitian. Pada bab ini
akan dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan
masalah, pembatasan masalah dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

I.1 Latar Belakang Masalah


Pada jaman yang konsumtif ini, tidak dapat dipungkiri bahwa industri
makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang sangat berkembang
pesat dan terus meningkat. Industri makanan dan minuman juga memiliki
kontribusi ke Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar. Menurut Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto, beliau mengatakan “Industri makanan dan
minuman kontribusi ke PDB non migas 34,33%. Pertumbuhan industri makanan
dan minuman pada tahun 2017 mencapai sebesar 9,23%, mengalami peningkatan
bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 8,46%” (Yasmin, 2018)
Industri kopi merupakan salah satu industri olahan pangan yang dapat
dikategorikan dalam industri makanan dan minuman. Industri ini sangat diminati
oleh banyak pengusaha serta penikmat kopi karena demand yang ada di
masyarakat cukup besar dan berkembang. Fenomena perubahan gaya hidup
serta pertumbuhan kelas menengah yang ada dimasyarakat juga mendorong
industri kopi tumbuh di Indonesia. Ini terlihat dari pertumbuhan konsumsi produk
kopi olahan di dalam negeri meningkat rata-rata lebih dari 7 persen per tahun.
Pelaku industri kopi juga difasilitasi oleh berbagai kebijakan seperti pemberian
fasilitas pajak penghasilan (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2016)
untuk investasi baru industri pengolahan kopi (KBLI 10761) di beberapa daerah di
luar Jawa, harmonisasi tarif bea masuk produk kopi olahan melalui Peraturan
Menteri Keuangan No.132 Tahun 2015, dan lainnya. Fasilitas kebijakan tersebut
dimaksudkan untuk memberi iklim usaha yang kondusif bagi industri pengolahan
kopi serta industri kopi kreatif di Indonesia. Namun pengembangan industri kopi
masih perlu ditingkatkan karena konsumsi kopi masyarakat Indonesia rata-rata
BAB I PENDAHULUAN

hanya mencapai 1,2 kg per kapita per tahun, masih dibawah berbagai negara
lainnya seperti Jepang 3,4 kg, USA 4,3 kg, dan lain lain. Demand kopi di
masyarakat Indonesia tentunya cukup tinggi, namun konsumsi kopi di masyarakat
Indonesia masih rendah karena minimnya kemampuan masyarakat dalam
mengakses, mendapatkan dan menikmati kopi tersebut. Diharapkan dengan
meningkatnya industri kopi di Indonesia akan meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengakses, mendapatkan dan menikmati kopi, menciptakan
lebih banyak lapangan kerja serta menyerap lebih banyak bahan baku kopi petani
kopi asli dari Indonesia (Kementerian Perindustrian, 2016).
Dengan perkembangan industri kopi kreatif di Indonesia, The Soko Coffee
Tea Chocolate melihat suatu peluang yang baik di industri tersebut. The Soko
Coffee Tea Chocolate merupakan salah satu restoran di daerah Dago Atas
Bandung yang menjual produk kopi sebagai salah satu menu utamanya. Restoran
ini menawarkan suasana natural cozy dengan pemandangan seluruh kota
Bandung. Berikut merupakan lokasi The Soko Coffee Tea Chocolate.

Gambar I.1 Lokasi The Soko Coffee Tea Chocolate


(Sumber : https://www.pergidulu.com/the-soko-bandung/)

Sistem pemasaran restoran dilakukan melalui social media (Instagram,


Facebook, Zomato, foodblogger, dan lainnya) serta word of mouth (mengajak
teman dan semacamnya). Akhir-akhir ini restoran The Soko Coffee Tea Chocolate
telah melakukan berbagai pengembangan metode pemasaran serta customer

I-2
BAB I PENDAHULUAN

relationship yang dirasa sudah cukup yaitu advertisement pada media sosial, kartu
promosi sesuai jumlah pembelian, dan lainnya. Produk yang ditawarkan restoran
The Soko Coffee Tea Chocolate beragam mulai dari kopi, teh, coklat, kudapan-
kudapan, dan lain-lain. Berikut merupakan contoh menu yang ditawarkan oleh The
Soko Coffee Tea Chocolate.

Gambar I.2 Menu The Soko Coffee Tea Chocolate


(Sumber : https://pergikuliner.com/restaurants/bandung/the-soko-coffee-tea-chocolate-
dago-atas)

The Soko Coffee Tea Chocolate sebagai salah satu restoran yang
bersaing dengan banyaknya restoran yang ada di Bandung perlu memiliki
berbagai pendekatan dalam strategi bisnisnya. Salah satu hal yang menjadi
persaingan dalam setiap restoran yaitu kemampuan memberikan harga produk
bersaing dengan kualitas produk yang baik. Untuk memberikan harga yang
bersaing kepada para konsumen, maka restoran perlu mengurangi biaya yang
ada. Salah satu biaya tersebut adalah biaya pembelian bahan baku dari pemasok
atau supplier. Contoh biaya tersebut adalah biaya produk yang dijual supplier,
biaya pemesanan dan pengiriman supplier, dan lainnya. Karena hal tersebut maka
pemilihan supplier yang tepat merupakan hal yang penting dilakukan.
Kualitas produk akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan supplier
dalam mengolah bahan baku biji kopi, karena hal tersebut akan mempengaruhi
kualitas, aroma, rasa kopi dan berbagai aspek lain dari menu kopi yang akan
disajikan di restoran ini. Maka dari itu kemampuan supplier dalam hal ini perlu
dipertimbangkan. Terdapat faktor lain yang terkait dengan kemampuan supplier
seperti kemampuan dalam menyediakan biji kopi tepat waktu, kualitas kopi yang
konsisten serta harga yang kompetitif. Pemilihan supplier ini merupakan kegiatan

I-3
BAB I PENDAHULUAN

yang penting karena supplier tersebut akan memasok salah satu bahan utama dari
produk utama yang ditawarkan oleh The Soko Coffee Tea Chocolate yaitu kopi,
serta pihak restoran ingin memiliki kerja sama berjangka panjang dengan supplier
yang akan ditentukan.
Menurut wawancara yang dilakukan terhadap beberapa pihak restoran
The Soko Coffee Tea Chocolate (Head Barista dan Head Operational), diketahui
bahwa selama ini proporsi pendapatan dari penjualan kopi adalah yang terbesar
yaitu sekitar 50% dari total pendapatan, sisanya terbagi antara produk teh, coklat,
makanan berat dan kudapan. Head barista juga mengatakan bahwa produk kopi
adalah produk yang paling sering konsumen coba pertama kali. Berdasarkan hal
ini maka kopi merupakan salah satu menu yang memberi pengaruh besar dalam
pendapatan restoran.
The Soko Coffee Tea Chocolate menggunakan tiga jenis biji kopi dalam
produknya, yaitu jenis full Arabika, jenis full Robusta, dan blend Robusta Arabika.
Biji kopi full Arabika memiliki karakteristik rasa asam dan digunakan untuk produk
sejenis Manual Brew. Biji kopi full Robusta memiliki karakteristik rasa pahit yang
tinggi dan digunakan untuk produk sejenis Vietnam Drip. Biji kopi blend Robusta
Arabika memiliki karakteristik rasa antara kedua jenis biji kopi. Biji kopi ini
digunakan untuk produk espresso yang akan dicampurkan dengan berbagai
bahan lainnya untuk membuat kopi yang umum dikonsumsi (Americano,
Cappucino, Moccacino, dan lainnya). Jenis proses roasting yang dilakukan oleh
supplier juga dapat menentukan tingkat rasa yang dihasilkan oleh biji kopi.
Semakin light tingkat roasting-nya maka semakin asam rasa biji kopi yang
dihasilkan, sedangkan semakin dark tingkat roasting-nya maka semakin pahit rasa
biji kopi yang dihasilkan. Tiap supplier biji kopi memiliki profile roasting masing-
masing yang membedakan kemampuan pengolahan biji kopi tiap supplier.
Saat ini restoran sedang bekerja sama dengan supplier A. Pihak restoran
memiliki beberapa keluhan yang mungkin terjadi selama bekerja sama dengan
supplier A yaitu defect biji kopi yang dapat menyebabkan rasa dan kualitas kopi
kurang baik, telatnya pengiriman supplier sehingga dapat terjadi produk yang out
of stock sehingga konsumen tidak jadi memesan bahkan langsung pergi, profile
roasting yang kurang memuaskan, dan lain lain. Oleh sebab itu pihak manajemen
restoran menginginkan evaluasi dan pemilihan kembali terhadap supplier yang
tepat.

I-4
BAB I PENDAHULUAN

Pihak restoran mengharapkan melalui penelitian ini mereka akan


mendapatkan kandidat supplier biji kopi terbaik dari opsi yang ada sehingga dapat
melakukan kontrak jangka panjang untuk menghindari berbagai hal yang tidak
diinginkan serta mengurangi komunikasi yang tidak perlu antara supplier dan pihak
restoran. Kontrak jangka panjang menjadi pertimbangan pihak restoran karena
melalui kontrak ini pihak restoran mengharapkan supplier akan memberikan
prioritas lebih terhadap pemesanan pihak restoran, supplier akan mengirim biji
kopi sesuai penjadwalan dalam kontrak berdasarkan perhitungan restock yang
diperlukan pihak restoran, potongan harga yang dapat dibahas dikemudian hari
serta benefits lainnya yang dapat menguntungkan kedua belah pihak yaitu pihak
restoran The Soko Coffee Tea Chocolate serta pihak supplier terpilih. Dampak dari
kesalahan pemilihan supplier adalah terpilihnya supplier yang tidak sesuai dengan
value atau keinginan dan kebutuhan pihak restoran dalam menyediakan produk
kopi untuk konsumen. Pemilihan supplier jangka panjang mengakibatkan pihak
restoran perlu memberi komitmen 100% terhadap supplier dalam menyediakan
bahan baku biji kopi tersebut.

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah


Produk biji kopi yang dipasok oleh supplier A yang kemudian akan diolah
di restoran The Soko Coffee Tea Chocolate tidak dapat memenuhi berbagai
permintaan pihak manajemen untuk menjaga kualitas produk. Jika permintaan
manajemen tidak terpenuhi maka ditakutkan akan terjadi penurunan kepuasan
konsumen terhadap restoran ini serta kehilangan kesempatan untuk menjual
produk kepada konsumen. Untuk memenuhi hal tersebut, maka pihak restoran
perlu melakukan evaluasi ulang supplier saat ini untuk menjadi kandidat supplier
produk biji kopi jangka panjang.
The Soko Coffee Tea Chocolate tiap harinya menggunakan cukup banyak
biji kopi dalam memenuhi permintaan konsumen. Tiap harinya, The Soko Coffee
Tea Chocolate akan menghabiskan sekitar satu kilogram biji kopi jenis blend
Robusta Arabika, 100-200 gram biji kopi jenis full Arabika, serta 200-300 gram biji
kopi jenis full Robusta. Namun kuota tersebut hanya kisaran/perkiraan Head
Barista restoran karena ketika peak hours atau peak days, permintaan dapat lebih
banyak, khususnya ketika libur panjang. Masalah pun pernah terjadi ketika ketiga
waktu tersebut terjadi dalam waktu yang sama. Ketika peak hours, peak days dan

I-5
BAB I PENDAHULUAN

libur panjang terjadi dalam hari yang sama (contoh jam 7 malam, hari Sabtu, ketika
libur semester), pengunjung memadati restoran dan demand konsumen bisa
meningkat dua hingga kali lipat dari hari biasa. Peningkatan demand yang tidak
dapat diekspektasi akan memperbesar kemungkinan produk habis dengan cepat,
kemudian pemesanan biji kopi kepada supplier lebih cepat dari jadwal biasanya,
sehingga supplier akan kesulitan dalam memenuhi permintaan yang tiba-tiba
tersebut. Ditambah dengan kendala komunikasi dan kesigapan supplier dalam
merespon pihak restoran akan menghambat proses pemesanan biji kopi.
Masalah yang juga pernah terjadi adalah sebagai berikut. Kejadian mulai
terjadi sekitar bulan Februari (Head Barista tidak mengingat tanggal tepatnya),
serta umumnya terhadap batch pengiriman tiap akhir bulan. Beberapa iji kopi yang
dikirimkan mengalami defect. Defect ini terdiri dari biji kopi cacat (pecah, ukuran
kecil, bentuk tidak sempurna), pengelupasan dini, profile roasting yang tidak cocok
dengan biji kopi, dan lainnya. Pengaruh biji kopi defect adalah rasa dan kualitas
kopi yang dihasilkan tidak semaksimal biji kopi yang baik serta dibutuhkan lebih
banyak biji kopi defect untuk menghasilkan sejumlah kopi cair siap minum
dibandingkan biji kopi yang baik. Profile roasting yang tidak cocok dengan biji kopi
kemungkinan terjadi ketika supplier melakukan roasting atau terjadi miskomunikasi
antara pihak restoran dan supplier. Profile roasting yang tidak cocok akan
berpengaruh ke rasa dan kualitas kopi, dan jika profile roasting yang dihasilkan
benar-benar tidak cocok, maka akan dilakukan proses retur karena biji kopi
tersebut dapat menghasilkan rasa kopi yang benar-benar tidak cocok dengan
metode penyajian dan jenis kopi yang dihasilkan (contoh profile roasting yang tidak
cocok terhadap biji kopi blend Robusta Arabika dapat menghasilkan produk kopi
Cappucino yang asam dan tidak cocok sama sekali untuk dijual). Proses retur juga
memerlukan faktor kesigapan supplier dalam melakukan proses tersebut, karena
jika supplier lambat melakukan retur akan menghasilkan keterlambatan dalam
memenuhi supply biji kopi restoran.
Masalah lainnya yang pernah terjadi adalah sebagai berikut. Terdapat
saat dimana supplier terlambat dalam menyediakan biji kopi karena proses yang
lama dari sisi supplier, kemungkinan yang terjadi adalah petani telat mengirim biji
kopi mentah untuk supplier, roasting yang lama atau gagal berkali-kali, dan lain
lain (bersumber dari head barista berdasarkan pengetahuannya mengenai proses
apa saja yang terjadi di supplier biji kopi). Pihak restoran terpaksa mencari supplier

I-6
BAB I PENDAHULUAN

cadangan. Supplier 1 telat sehingga perlu menghubungi supplier 2, hingga empat


supplier dikontak karena setiap supplier yang dikontak tidak dapat menyediakan
biji kopi sesuai keinginan karena waktu yang terlalu singkat dari waktu
menghubungi. Keterlambatan ini membuat pihak restoran terpaksa memberi label
out-of-stock pada menu yang bahkan menjadi best-seller mereka. Pihak restoran
pun mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan.
Untuk sistem quality control yang dimiliki restoran The Soko Coffee Tea
Chocolate saat ini hanya berupa mencoba sampel biji kopi yang dikirimkan
supplier. Namun pihak restoran menyebutkan bahwa terkadang sampel yang
dikirimkan oleh supplier adalah biji kopi terbaik yang supplier miliki sehingga tidak
dapat dilakukan evaluasi terhadap kinerja atau kualitas produk supplier dengan
baik. Pengiriman sampel yang memiliki kualitas terbaik tidak dapat
menggambarkan kualitas keseluruhan dari produk yang ditawarkan, sehingga
pihak restoran terpaksa harus bekerja sama dengan supplier terlebih dahulu untuk
mengetahui kualitas supplier tersebut.
Untuk tanggapan mengenai fenomena permintaan tiba-tiba ke supplier,
ada baiknya kedepannya The Soko Coffee Tea Chocolate mengembangkan
ukuran pesanan optimal agar tidak terjadi permintaan tiba-tiba, namun itu
dilakukan setelah proses awal selesai terlebih dahulu yaitu pemilihan supplier.
Penghitungan ukuran pesanan optimal merupakan tahap yang sudah jauh setelah
pemilihan supplier dilakukan, sedangkan pada perusahaan ini, tahap pemilihan
supplier merupakan tahapan yang lebih krusial dan lebih dahulu diprioritaskan.
The Soko Coffee Tea Chocolate telah bekerja sama dengan beberapa
supplier sebelumnya. Pemilihan supplier yang dilakukan selama ini hanya dengan
cara trial and error (contoh membeli lalu mencoba biji kopi yang pas dari supplier),
hubungan pribadi antara manajemen dengan supplier (contoh barista A memiliki
kenalan dengan supplier tertentu), serta harga produk. Namun pihak restoran
merasa bahwa metode pemilihan supplier tersebut dianggap kurang efektif, karena
melalui kategori tersebut tidak dapat dilakukan evaluasi supplier yang baik oleh
barista maupun manajemen restoran. Contoh kasus dari sisi harga, harga produk
yang murah terkadang akan memiliki tradeoff yaitu kualitas yang kurang baik.
Saat ini pihak restoran sedang bekerja sama dengan supplier A. Pihak
restoran juga sudah mempunyai beberapa opsi supplier tambahan. Ada dua
supplier tambahan yang pernah bekerja sama dengan pihak restoran yang

I-7
BAB I PENDAHULUAN

dianggap dapat menjadi pilihan supplier yaitu supplier B dan C. Supplier B juga
menjadi backup supplier jika supplier A tidak dapat memenuhi permintaan tepat
waktu. Sedangkan supplier C merupakan salah satu supplier yang telah bekerja
sama dengan pihak restoran dan dianggap berpotensi sebagai salah satu supplier
yang mereka inginkan untuk diajak bekerja sama jangka panjang. Untuk nama
supplier tidak diberikan oleh pihak restoran karena pihak restoran menganggap
bahwa supplier biji kopi merupakan aset berharga dalam bisnis mereka. Untuk
tingkat konsistensi tiap supplier, pihak restoran merasa bahwa setiap supplier
memiliki tingkat konsistensi yang tinggi dari berbagai sisi, mulai dari harga,
kualitas, performansi serta atribut lainnya (contoh rasio biji kopi defect terhadap
biji kopi bagus dari supplier tertentu rata-rata sama tiap batch, harga produk sama
dan tidak berfluktuasi, dan lain lain). Untuk opsi supplier hanya terdapat tiga
karena opsi supplier lainnya yang pernah bekerja sama dengan pihak restoran
diabaikan (karena berbagai faktor yang tidak memuaskan maka pihak restoran
tidak bekerja sama lagi dengan supplier tersebut).
Tabel I.1 Tabel Kelebihan Kekurangan Supplier A,B,C
Karakteristik A B C
Harga Blend : Rp200.000- Blend : Rp250.000- Blend : Rp300.000-
280.000 per kilo 300.000 per kilo 360.000 per kilo
Full Arabika : Full Arabika : Full Arabika
Rp40.000-50.000 per Rp90.000-120.000 Rp130.000-150.000
100 gram per 200 gram per 200 gram
Full Robusta : Full Robusta : Full Robusta :
Rp120.000-150.000 Rp140.000-160.000 Rp150.000-180.000
per kilo per kilo per kilo
Lokasi Jakarta Bandung Bali
Waktu 2-5 hari 1-2 hari 1 minggu kurang
disiapkan +
pengiriman
Nilai
Kualitatif Akan dijelaskan diparagraf selanjutnya
Lainnya

Berdasarkan ketiga supplier tersebut, ketiganya tentu memiliki kelebihan


dan kekurangan masing-masing. Supplier A memiliki beberapa kelebihan yaitu

I-8
BAB I PENDAHULUAN

pengalaman mengolah biji kopi yang lebih baik terlihat dari lamanya supplier A
sudah berdiri, kualitas roasting biji kopi yang dikirimkan cukup memuaskan dan
sesuai dengan harga, rasa kopi yang dihasilkan tidak terlalu buruk, serta harga
yang cukup ramah dikantong pihak restoran. Namun supplier A berlokasi di
Jakarta sehingga memerlukan biaya pengiriman dan terdapat waktu pengiriman,
serta beberapa keluhan yang telah dijabarkan sebelumnya. Supplier B memiliki
beberapa kelebihan yaitu lokasi yang terjangkau karena supplier B berlokasi di
Bandung. Namun supplier B tidak memiliki identitas kopi yang mencolok (roasting,
rasa, dan lain lain) serta harga produk yang lebih mahal sedikit dibandingkan
supplier A. Supplier C memiliki beberapa kelebihan yaitu identitas kopi yang luar
biasa, roasting yang baik serta rasa kopi yang menarik menurut pihak restoran,
terlihat dari biji kopi yang digunakan oleh supplier C dapat dikatakan cukup
eksklusif karena supplier C terletak di Bali. Namun supplier C memiliki kekurangan
yaitu harga serta biaya pengiriman yang lebih mahal dan waktu pengiriman yang
lebih lama dibandingkan kedua supplier lain.
Berdasarkan informasi yang dimiliki, diperlukan metode evaluasi sistem
pemilihan supplier secara objektif, karena tiap supplier memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Namun metode penilaian tersebut tetap memerlukan
pertimbangan kriteria-kriteria penting yang dimiliki supplier serta pertimbangan dari
pihak restoran atau pihak pengambil keputusan. Hal ini diperlukan dalam metode
penilaian karena pihak pengambil keputusan telah memiliki pengalaman bekerja
sama dengan supplier sehingga pihak pengambil keputusan dapat menilai supplier
yang ada sesuai dengan kriteria dan subkriteria yang diperlukan pihak pengambil
keputusan dalam bisnisnya. Berdasarkan informasi tersebut, maka metode yang
cocok untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah metode
Multi Criteria Decision Making (MCDM) karena metode MCDM merupakan metode
yang digunakan dalam memudahkan pemilihan keputusan yang dipengaruhi oleh
berbagai jenis kriteria. Berdasarkan fakta bahwa terdapat pengaruh antar kriteria
dalam melakukan pemilihan supplier, maka terdapat dua metode MCDM yang
dapat digunakan yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network
Process (ANP). Metode yang digunakan adalah ANP karena alasan sebagai
berikut. Metode AHP dapat digunakan jika kriteria yang dimiliki bersifat
independent, saling lepas, dan tidak mempengaruhi dan mempertimbangkan
ketergantungan antar kriteria. Ini terlihat dari model pemilihan keputusan yang

I-9
BAB I PENDAHULUAN

hanya berupa hierarchy yang mengakibatkan kriteria A mempengaruhi kriteria B,


tapi kriteria B tidak dapat mempengaruhi kriteria A. Namun dalam masalah ini,
beberapa kriteria yang dimiliki akan saling kebergantungan atau dependent.
Sebagai contoh kebergantungan dalam masalah di restoran ini adalah
kebergantungan antara kualitas dan harga kopi. Semakin baik kualitas biji kopi
yang dihasilkan oleh supplier maka semakin mahal pula produk biji kopi yang
dimiliki. Maka diperlukan metode pengembangan AHP yang lebih
menggambarkan keperluan dari masalah ini yaitu keterkaitan antar kriteria.
Digunakan metode ANP karena ANP merupakan metode yang memungkinkan
adanya ketergantungan antara kriteria dan sub kriteria yang ada dalam pemilihan
supplier.
Dengan menggunakan metode ANP, maka diharapkan The Soko Coffee
Tea Chocolate dapat memilih supplier jangka panjang terbaik dengan
mempertimbangkan keterkaitan antara kriteria dan subkriteria yang ada secara
objektif. Supplier terbaik yang terpilih pada penelitian ini diharapkan akan menjadi
pertimbangan The Soko Coffee Tea Chocolate dalam bekerja sama dengan baik
dan berjangka panjang untuk meningkatkan penjualan, kepuasan, dan kualitas
produk pihak The Soko Coffee Tea Chocolate.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dilakukan
sebelumnya, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa saja kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan supplier biji kopi
pada restoran The Soko Coffee Tea Chocolate?
2. Bagaimana model pemilihan keputusan supplier utama pada produk biji
kopi pada restoran The Soko Coffee Tea Chocolate dengan metode
Analytical Network Process?
3. Bagaimana prioritas supplier produk biji kopi pada restoran The Soko
Coffee Tea Chocolate yang tepat berdasarkan metode Analytical Network
Process?

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian


Batasan masalah dan asumsi dilakukan agar penelitian dapat dilakukan
dengan fokus yang jelas dan tepat. Batasan masalah yang ditetapkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

I-10
BAB I PENDAHULUAN

1. Penelitian memiliki fokus yang berkaitan dengan pemilihan supplier kopi


untuk The Soko Coffee Tea Chocolate.
2. Alternatif supplier kopi yang dipertimbangkan adalah supplier A sebagai
supplier utama serta supplier B dan supplier C sebagai supplier yang
pernah bekerja sama dengan The Soko Coffee Tea Chocolate.
Asumsi masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah tidak ada
perubahan karakteristik terkait harga, kualitas, performansi atau atribut lainnya dari
semua supplier kopi The Soko Coffee Tea Chocolate, serta tidak ada perubahan
pertimbangan bobot kepentingan pengambil keputusan dalam menentukan
kepentingan yang dipertimbangkan.

I.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
supplier biji kopi pada restoran The Soko Coffee Tea Chocolate
2. Mengetahui model pemilihan keputusan supplier utama biji kopi pada
restoran The Soko Coffee Tea Chocolate dengan metode Analytical
Network Process
3. Mengetahui prioritas supplier produk biji kopi pada restoran The Soko
Coffee Tea Chocolate

I.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada penulis,
perusahaan, dan pembaca. Manfaat yang diharapkan dari penelitian yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak The Soko Coffee Tea Chocolate, diharapkan penelitian ini
dapat membantu pihak yang bersangkutan dalam mengambil keputusan
terhadap supplier kopi restoran yang paling baik.
2. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memberi pengetahuan
mengenai Analytical Network Process, penerapan dalam pengambilan
keputusan, serta membantu dalam penelitian selanjutnya.

I-11
BAB I PENDAHULUAN

I.6 Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dari suatu metode
yang dilakukan oleh peneliti dalam menyelesaikan masalah. Berikut merupakan
metodologi penelitian yang dilakukan.
1. Studi Pendahuluan di The Soko Coffee Tea Chocolate
Studi pendahuluan dilakukan dengan melakukan penelitian langsung di
objek penelitian. Dilakukan observasi langsung di The Soko Coffee Tea
Chocolate serta wawancara terhadap beberapa stakeholder The Soko
Coffee Tea Chocolate untuk mengetahui permasalahan lebih lanjut pada
perusahaan.
2. Studi Literatur Mengenai Penyelesaian Masalah di The Soko Coffee Tea
Chocolate
Studi literatur dilakukan untuk mengetahui teori-teori yang diperlukan
dapat topik penelitian ini. Studi literatur dilakukan dengan membaca buku,
referensi, artikel, jurnal, artikel dan skripsi pendahulu yang terkait agar
mendapat solusi permasalahan.
3. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi dan perumusan masalah dilakukan untuk menghasilkan
penelitian yang lebih dalam dan mendetail. Identifikasi dan perumusan
masalah dilakukan dengan konsultasi kepada stakeholder terhadap hasil
studi lapangan yang telah dilakukan, dan apakah masalah tersebut tepat
untuk diselesaikan. Berdasarkan tahapan yang telah dilakukan, masalah
yang dihadapi adalah pemilihan supplier biji kopi. Perumusan masalah
dihasilkan berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan.
4. Penentuan Batasan Masalah, Asumsi, Masalah dan Tujuan Penelitian
Pembatasan masalah dan asumsi dilakukan agar penelitian tetap berada
pada ruang lingkup masalah yang tepat dan tidak terlalu luas. Tujuan
penelitian ditetapkan agar penelitian memiliki target utama yang perlu
dicapai seiring berjalan waktu. Manfaat penelitian ditetapkan untuk
menjadi keuntungan yang didapatkan oleh pihak restoran, penulis, dan
pembaca setelah adanya penelitian ini.

I-12
BAB I PENDAHULUAN

Studi Pendahuluan
di The Soko Coffee A
Tea Chocolate

Studi Literatur
Mengenai Penyelesaian
Masalah di The Soko
Pembuatan dan
Coffee Tea Chocolate Pengisian
Kuesioner
Perbandingan
Berpasangan
Identifikasi dan
Perumusan
Masalah

Uji Konsistensi
Penentuan Matriks Tidak
Batasan Masalah, Perbandingan
Asumsi, Masalah Berpasangan
dan Tujuan
Penelitian

Identifikasi
Pengambil
Keputusan Konsisten
?

Identifikasi Kriteria
dan Subkriteria Ya
serta Keterkaitan

Pengolahan Data
Pembuatan Model Dengan Metode
Analytical Network ANP
Process

Tidak
Analisis Hasil
Valid? Pengolahan Data

Ya

A Kesimpulan dan
Saran

Gambar I.3 Metodologi Penelitian di The Soko Coffee Tea Chocolate

I-13
BAB I PENDAHULUAN

5. Identifikasi Pengambil Keputusan


Identifikasi pengambil keputusan bertujuan untuk menentukan pihak
terlibat dalam pengambil keputusan pemilihan supplier utama produk biji
kopi pada restoran The Soko Coffee Tea Chocolate. Identifikasi
pengambil keputusan dilakukan dengan wawancara kepada pemilik
restoran The Soko Coffee Tea Chocolate.
6. Identifikasi Kriteria dan Subkriteria serta Keterkaitan
Dilakukan wawancara dengan pengambil keputusan untuk
mengidentifikasi kriteria dan subkriteria serta keterkaitan yang
dipertimbangkan dalam melakukan pemilihan supplier pada restoran The
Soko Coffee Tea Chocolate.
7. Pembuatan Model Analytical Network Process
Model ANP akan dibuat untuk merepresentasikan hubungan keterkaitan
antara kriteria, subkriteria dan alternatif yang dimiliki. Setelah model
selesai ditentukan, model tersebut akan divalidasi atau disetujui oleh
pengambil keputusan. Jika model tersebut tidak disetujui oleh pengambil
keputusan maka dilakukan revisi hingga model tersebut disetujui oleh
pengambil keputusan tersebut.
8. Pembuatan dan Pengisian Kuesioner Perbandingan Berpasangan
Kuesioner akan dibuat dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan
yang bertujuan untuk mengetahui penilaian pengambil keputusan serta
meunjukkan tingkat kepentingan kriteria dan subkriteria. Kuesioner akan
diisi oleh pengambil keputusan pemilihan supplier.
9. Uji Konsistensi Matriks Perbandingan Berpasangan
Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui hasil kuesioner konsisten
atau tidak. Uji tersebut dilakukan dengan mencari nilai Consistency Index
lalu membagi dengan nilai Random Index. Jika perbandingan
Consistency Index terhadap Random Index (CI/RI) bernilai kurang dari
0,1 maka hasil kuesioner tersebut dapat dianggap konsisten. Jika hasil
CI/RI lebih besar atau sama dengan 0,1 maka hasil kuesioner dianggap
tidak konsisten dan dilakukan pengisian kuesioner ulang hingga nilai hasil
CI/RI merepresentasikan data yang konsisten.
10. Pengolahan Data Dengan Metode ANP

I-14
BAB I PENDAHULUAN

Dialkukan pengolahan data menggunakan metode Analytical Network


Process (ANP). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
aplikasi Super Decision. Setelah pengolahan data, didapatkan nilai
pembobotan masing-masing kriteria dan subkriteria, pembuatan matriks
perbandingan berpasangan, vektor prioritas serta supermatriks.
11. Analisis Hasil Pengolahan Data
Dilakukan analisis secara mendalam mengenai hasil dari pengolahan
data yang telah dilakukan. Tahapan ini bertujuan untuk menghasilkan
penjelasan mendalam mengenai data yang didapatkan setelah
pengolahan data.
12. Kesimpulan dan Saran
Dilakukan pembuatan kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan
serta saran yang berguna untuk menjadi masukan kepada pihak restoran
The Soko Coffee Tea Chocolate kedepannya.

I.7 Sistematika Penulisan


Berikut merupakan sistematika penulisan laporan yang digunakan dalam
penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN
Bab I terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan
masalah, pembatasan masalah dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metodologi penelitan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab II terdiri dari teori-teori berdasarkan literatur serta para ahli yang
menjadi acuan dalam penelitian ini, seperti teori mengenai pengambilan
keputusan, pemilihan supplier, analytical network processing (ANP), dan teori
lainnya yang sekiranya akan membantu dalam penelitian ini.

BAB III PERANCANGAN MODEL ANP


Bab III terdiri dari berbagai rangkaian proses dalam perancangan model
pemilihan supplier dengan metode ANP. Rangkaian pertama adalah identifikasi
pengambil keputusan di The Soko Coffee Tea Chocolate. Kemudian dilakukan

I-15
BAB I PENDAHULUAN

identifikasi kriteria dan subkriteria melalui wawancara dengan pertimbangan studi


literatur yang telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan identifkasi hubungan antar
subkriteria dan kriteria dengan wawancara. Lalu tahapan terakhir adalah
perancangan model ANP tersebut, serta validasi model dengan bantuan
pengambil keputusan.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


Bab IV terdiri dari proses pengumpulan dan pengolahan data
berdasarkan kebutuhan pemilihan supplier dengan metode ANP. Pengumpulan
data dilakukan dengan melakukan kuesioner mengenai matriks perbandingan
berpasangan tiap hubungan subkriteria dan kriteria yang dibutuhkan. Pengolahan
data dilakukan dengan penghitungan eigen vector dan consistency ratio, untuk
mengetahui perbandingan antar subkriteria dan kriteria serta untuk mengetahui
apakah penilaian yang dilakukan sudah konsisten. Selanjutnya dilakukan
pembuatan supermatriks yang terbagi menjadi 4 supermatriks yaitu cluster matrix,
unweighted matrix, weighted matrix, dan limiting matrix. Hasil akhir di limiting
matrix akan menghasilkan bobot dari masing-masing subkriteria dan supplier yang
dimiliki. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software Super Decision.

BAB V ANALISIS
Bab V terdiri dari analisis mengenai hal yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya. Analisis yang dilakukan antara lain yaitu mengenai identifikasi
pengembangan model ANP, pembuatan kuesioner, penilaian dan konsistensi
kuesioner, penilaian kepentingan kriteria dan subkriteria, serta supplier terpilih.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Bab VI terdiri dari kesimpulhan yang telah diperoleh berdasarkan
rangkaian penelitian yang telah dilakukan juga saran bagi restoran The Soko
Coffee Tea Chocolate serta untuk penelitian selanjutnya.

I-16

Anda mungkin juga menyukai