OLEH :
ANDRI AYER
DARSEN P. RUMENGAN
ELLIEVELET INGGESI
ETWIN T. S. TABUNI
HISKIA MASSANGKA
MICHAEL WATTIMENA
MUH. AL-HADAR
PITCHAIRAN WANGGAI
ROBERTO CITRA
SAMUEL S. J. OEI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah di surga atas segala
kasih dan berkatNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini dengan baik. Laporan ini merupakan salah satu persyaratan wajib untuk
mata kuliah Praktek Kerja Lapangan pada jurusan Teknik Informatika, Universitas
Satya Wiyata Mandala. Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Suwandono, selaku Koordinator BLC Telkom Klaten, yang telah
memberikan perijinan, mengajar, dan membimbing Penulis dalam Praktek Kerja
Lapangan.
2. Saudara Arief Setiawan Kusuma Putra dan Aji Kamaludin, sebagai staf
pembimbing di BLC Telkom Klaten yang telah memberikan materi baik secara
lisan, tertulis, maupun praktek di dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
3. Seluruh Karyawan BLC Telkom Klaten yang telah mendukung baik secara materil
maupun spirituil.
4. Ibu Hotnida Nainggolan, ST, Selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
penulis dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
5. Teman-teman Teknik Informatika yang memberikan masukan kepada Penulis
dalam menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan.
6. Kepada Bapak dan mama, Yukma, Ravapi, Jefri dan Simson yang banyak
memberikan dorongan dan semangat sehingga Penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.
Laporan ini terwujud dari segala keterbatasan dan kekurangan yang Penulis
miliki, sehingga sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna, sehingga segala
sumbangan saran bagi penyempurnaan laporan ini sangat diharapkan, agar nantinya
memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi laboratorium perindustrian dan
perdagangan provinsi Papua khususnya dan pembaca pada umumnya.
Hendrik NatobTiga
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang sangat pesat khususnya di
bidang teknologi, teknologi sangat mempunyai peranan penting. Teknologi
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena
dengan adanya teknologi manusia bisa saling berhubungan dengan mudah.
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi pun sudah berkembang
semakin canggih terlebih khusus internet yang sekarang ini menjadi teknologi
yang paling populer. Dengan adanya internet, banyak informasi berharga yang
dapat kita ambil dengan mudah. Internet merupakan salah satu alat komunikasi
yang sangat cepat dan murah. Internet menjelma menjadi sebuah perpustakaan
besar yang di dalamnya terdapat jutaan bahkan miliaran informasi yang berupa
teks maupun dalam bentuk media elektronik. Selain itu, internet juga dikenal
sebagai dunia maya karena hamper seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada
di internet seperti olah raga, politik, hiburan, dan lain sebagainya.
Untuk mendapatkan akses internet, diperlukan berbagai macam perangkat
jaringan. Ada macam – macam perangkat jaringan dengan masing - masing
fungsi yang terintegrasi sehingga dapat menyalurkan koneksi internet pada
perangkat penerima. Salah satu perangkat jaringan yang berperan penting untuk
mendapatkan koneksi internet adalah router. Router merupakan sebuah alat yang
mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuan
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan Praktek Kerja
Lapangan ini adalah menganalisa perbandingan kualitas kopi bubuk yang
meliputi :
1. Analisa organoleptik
a. Menguji Keadaan ; (Bau, Rasa, Warna)
2. Analisa Penetapan
a. Penetapan Kadar Air
b. Penetapan Kadar Abu
c. Penetapan Kealkalian Abu
d. Penetapan Sari Kopi
e. Penetapan Bahan – bahan lain yang terdapat pada kopi bubuk tersebut.
C. Batasan Masalah
Pada pembahasan Praktek Kerja Lapangan ini penulis akan membahas
Analisa Perbandingan Kualitas Produk Kopi Bubuk yang ada di Jayapura
dengan memperhatikan batasan-batasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan di laboratorium perindustrian dan perdagangan dengan
mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
2. Pengujian dilakukan pada Keadaan; (Bau, Rasa, Warna), Kadar air, Kadar
Abu, Kealkalian Abu, Sari Kopi, serta Bahan – bahan lain yang terdapat
pada kopi bubuk tersebut. Dimana sampel yang digunakan berasal dari kopi
bubuk yang diproduksi di Jayapura.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui masing – masing kualitas dari kopi bubuk tersebut
2. Agar para konsumen dapat mengetahui dan membedakan jenis produk kopi
bubuk yang akan dikonsumsinya.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mahasiswa :
a. Mendapat gambaran tentang kondisi real dunia industri.
b. Memiliki pengalaman terlibat langsung dalam aktivitas industri
menganalisa hasil produk kopi bubuk di laboratorium Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Papua.
2. Untuk instansi :
Sebagai bahan masukan untuk diketahui dalam menentukan kriteria kopi
bubuk yang layak untuk dikonsumsi.
3. Untuk Lembaga :
a. Mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang handal di bidang
perindustrian.
b. Membina kerjasama yang baik antara lingkungan akademis dengan
lingkungan industri.
JUDUL
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
PENGUMPULAN DATA
PENGOLAHAN
ANALISA DATA
KESIMPULAN
Gambar : 1
Metodologi Penelitian
G. Kesimpulan
Bagian ini merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan mengenai seluruh
hasil kegiatan penelitian, bagian ini juga memuat beberapa saran bagi para
pengusaha kopi bubuk.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang Latar belakang, Rumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan Penelitian, Flow Chart dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang Budi Daya Tanaman Kopi, Kopi Kajian
Sosial – Ekonomi, Analisa Organoleptik, Analisa Penetapan, serta
Syarat Mutu Kopi Bubuk.
BAB III DATA UMUM PERUSAHAAN
Menguraikan tentang Sejarah umum Instansi, Struktur organisasi
dan Job description, Lay Out Instansi, Kegiatan Instansi, Pegawai,
Sumber Tenaga, Utilitas Instansi Keberadaan Kemajuan negara
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan Data, Pengolahan Data.
BAB V ANALISA DATA
Membandingkan kualitas produk kopi bubuk yang dihasilkan oleh
produksi kopi bubuk yang ada diJayapura, perbandingan tersebut
dilakukan di laboratorium Deperindag.
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan dan Saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
c. Warna
Cara kerja dilakukan sebagai berikut :
Biji kopi yang telah menjadi bubuk diamati secara visual (melihat) dari
warna kopi bubuk.
Pengujian :
Diperiksa isi contoh secara Organoleptik terhadap Bau, Rasa dan Warna.
Dimana :
W = Bobot contoh sebelum dikeringkan (g)
W1= Kehilangan bobot setelah dikeringkan (g)
W1 W 2
Kadar Abu 100%
W ……………………………..(2)
Dimana :
W = Bobot contoh sebelum diabukan (g)
W1 = Bobot contoh +cawan sesuadah diabukan (g)
W2 = Bobot cawan kosong (g)
Dimana :
a = Bobot cuplikan (gr)
b = Volume NaOH, yang memerlukan pada penetapan contoh
c = Volume NaOH yang diperlukan pada penetapan blangko
d = Normalitas NaOH
I II
1 Keadaan :
1.1 Bau - Normal Normal
1.2 Rasa - Normal Normal
1.3 Warna - Normal Normal
2 Air % b/b Maks.7 Maks. 7
3 Abu % b/b Maks. 7 Maks. 5
4 Kealkalian Abu ml.N.NaOh/100 57 – 64 Min. 35
5 Sari Kopi g 20 – 36 Maks. 60
6 Bahan-bahan lain - tidak boleh ada Boleh ada.
Sumber : Standar Nasional Indonesia (SNI) NO. 01-3542-1994
Keterangan :
1. Defenisi Normal untuk Bau adalah :
Apabila Aroma yang dikeluarkan oleh kopi bubuk masih beraroma biji kopi,
walaupun kopi bubuk tersebut telah tercampur oleh bahan-bahan lain,
namun ciri khas aroma biji kopi masih mendominan.
2. Defenisi Normal untuk Rasa adalah :
Rasa kopi bubuk dikatakan normal jika ciri khas biji kopi masih terasa bila
diminum, walaupun kopi bubuk tersebut telah tercampur oleh bahan
tambahan lain.
3. Defenisi Normal untuk Warna adalah :
Kopi bubuk dikatakan normal apabila warna yang nampak pada kopi bubuk
masih berwarna Hitam.
BAB III
DATA UMUM INSTANSI
Kepala Subbagian
Tata Usaha
Drs. Adrianus Tatwai
STAF
Kasi Penyiapan Informasi Kasi Penyiapan Teknis dan Kasi Pengujian dan Normalisasi
Teknologi Industri Rekomendasi Standarisasi Pengujian Barang
Ir. Yudiprijono Ir. Rahmat Taufiq Suganda Ir. Yakobus. L
Gambar : 2
Sumber : Balai Pengujian Mutu dan Normalisasi Produk Industri Jayapura
JOB DESCRIPTION
1. Kepala Dinas Deperindag.
Berwenang dalam memberi arahan dan menerima laporan kerja dari kepala
Balai Pengujian Mutu dan Normalisasi Produk Industri.
2. Kepala Balai Pengujian Mutu dan Normalisasi Produk Industri.
Bertugas dalam memberi arahan dan menerima laporan kerja dari kepala-
kepala seksi.
3. Bagian Tata Usaha.
a. Penyusun rencana dan program
b. Penyusun evaluasi dan laporan
c. Bendahara rutin
d. Bendahara Penerima
e. Pengadministarasian penerima contoh
f. Pengadministarasian umum
g. Pengurus barang
h. Operator komputer
i. Penjaga malam
j. Cleaning service
4. Penyiapan Informasi Teknologi Industri
a. Pembimbing teknis penyuluhan
b. Pembimbing teknis pengendalian pencemaran
lingkungan Industri
c. Pengembangan Teknik Informatika dan rekayasa
industri
d. Pengelola perpustakaan
5. Penyiapan Teknis dan Rekomendasi Standarisaasi
a. Penganalisis penyiapan dan rekomendasi
b. Pembimbing teknis penerapan tanda
SNI
c. Pembimbing teknis audit sistem mutu
6. Pengujian dan Normalisasi Pengujian Barang.
a. Penganalisis contoh makanan
b. Penganalisis contoh
minuman
c. Penganalisis contoh
Apsiri
d. Penganalisis contoh
aneka produk barang
e. Pengadministrasi
penerbitan sertifikat hasil uji.
7. Staf.
Mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh kepala seksi, dan
bertanggung jawab dalam memberikan laporan kepada kepala seksi.
8 9
5
3 7
2
6 6 6
1 4
Gambar : 3
Sumber : Balai Pengujian Mutu dan Normalisasi Produk Industri Jayapura
Keterangan gambar :
= Pintu
1 = Ruang Kepala Balai
2 = Ruang Kasi Penyiapan Teknis dan Rekomendasi Standarisasi
3 = Ruang Kepala Subbagian Tata Usaha
4 = Ruang Kasi Penyiapan Informasi Teknologi Industri
5 = Ruang Kasi Pengujian dan normalisasi Pengujian Barang
6 = Ruang Staf
7 = Ruang Laboratorium
8 = Ruang Alat dan Bahan
9 = WC.
D. Kegiatan Instansi
Kegiatan di balai Pengujian Mutu dan Normalisasi Produk Industri Jyapura
meliputi:
1. Pengujian contoh untuk pengawasan mutu produk industri
2. Melakukan kegiatan sertifikasi pengawasan penerapan SNI (Standar
Nasional Indonesia)
3. Peneliti dan Pengembangan (litbang) teknologi proses
E. Pegawai
Jumlah personil di Balai Pengujian Mutu dan Normalisasi Produk Industri ada 12
(dua belas) orang, dan Strata pendidikan meliputi :
1. S-2 sebanyak 2 (dua) orang
2. S-1 sebanyak 5 (lima) orang
3. S-0 (D3) 2 (dua) orang
4. SLTA/Teknik Umum 3 (tiga) orang
F. Sumber Tenaga
Semua personil Balai Pengujian Mutu dan Normalisasi Produk Industri adalah
tenaga dari dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua.
BAB IV
PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
A. Pengumpulan Data
Data – data yang didapatkan berupa hasil analisa perbandingan kwalitas
produk kopi bubuk yang diproduksi di Jayapura, dan sampel yang digunakan
sebagai bahan penelitian sebanyak tiga (3) sampel produk kopi bubuk yakni :
1. Kopi bubuk cap Kaka Tua
Lokasi Industrinya bertempat di pasar Hamadi, Jayapura.
2. Kopi bubuk cap Garuda Mas
Lokasi Industrinya bertempat di Jl. Baru Abepura, Jayapura
3. Kopi bubuk cap Honai
Lokasi Industrinya bertempat di pasar Abe, Jayapura
Proses pengujian dengan menetapkan beberapa kriteria antara lain :
1. Analisa Organoleptik
a. Penetapan Keadaan (Bau, Rasa, Warna)
2. Analisa Penetapan
a. Penetapan Kadar Air
b. Penetapan Kadar Abu
c. Penetapan Kealkalian Abu
d. Penetapan Sari Kopi
e. Penetapan Bahan-bahan Lain
Pengujian dilakukan terhadap masing-masing kopi bubuk dengan mengacu
pada Sumber Standar Nasional Indonesia.
B. Pengolahan Data
Pengolahan data yang Peneliti lakukan berupa pengamatan dan pengujian pada
kopi bubuk.
1. Analisa Organoleptik
a. Penetapan Keadaan
Pada tahap ini pengamatan dilakukan secara Visual Organoletik yaitu
menggunakan panca indera sebagai alat untuk mengetahui (menetukan)
keadaan dari kopi bubuk tersebut.
1) Bau
a) Kopi bubuk cap Kaka Tua
Bau (aroma) yang dimiliki masih Normal
b) Kopi bubuk cap Garuda Mas
Bau (aroma) yang dimiliki masih Normal
c) Kopi bubuk cap Honai
Bau (aroma) yang dimiliki masih Normal
2) Rasa
a) Kopi bubuk cap Kaka Tua
Rasa yang dimiliki masih Normal
b) Kopi bubuk cap Garuda Mas
Rasa yang dimiliki masih Normal
c) Kopi bubuk cap Honai
Rasa yang dimiliki masih Normal
3) Warna
a) Kopi bubuk cap Kaka Tua
Warna yang dimiliki masih Normal
b) Kopi bubuk cap Garuda Mas
Warna yang dimiliki masih Normal
c) Kopi bubuk cap Honai
Warna yang dimiliki masih Normal
2. Analisa Penetapan
Keterangan :
C = cawan kosong
S = sampel
Tabel 2
PENETAPAN KADAR AIR
KODE SAMPEL
NO KAKA TUA NO GARUDA MAS NO HONAI
1. c+s : 41,2071 gr 1. c+s : 40,6266 gr 1. c+s : 41,0471 gr
c : 39,2437 gr c : 38,7449 gr c : 39,2067 gr
s : 1,9643 gr s : 1,8817 gr s : 1,8404 gr
setelah diovenkan : setelah diovenkan : setelah diovenkan :
= 0,0088 gr = 0,0295 gr = 0,0963 gr
KadarAir KadarAir KadarAir
0,0295 0.0963
x100% x100%
0,0088 1,8817 1,8404
x100%
1,9643 1,6% 5,2%
0,4%
2. c+s : 40,4858 gr 2. c+s : 41,6864 gr 2. c+s : 40,0954 gr
c : 39,2220 gr c : 40,3034 gr c : 38,9910 gr
s : 1,2638 gr s : 1,384 gr s : 1,1044 gr
setelah diovenkan : setelah diovenkan : setelah diovenkan :
= 0,004 gr = 0,0284 gr = 0,0538 gr
KadarAir KadarAir KadarAir
0,004 0,0284 0,0538
x100% x100% x100%
1,2638 1,384 1,1044
0,3% 2,1% 4,9%
Rata – rata Kadar air Rata – rata kadar Air Rata – rata Kadar air
0,4 0,3 1,6 2,1 5,2 4,9
2 2 2
0,35% 1,9% 5,1%
Tabel 3
PENETAPAN KADAR ABU
KODE SAMPEL
NO KAKA TUA NO GARUDA MAS NO HONAI
1. c + s : 26,9071 gr 1. c + s : 18,1987 gr 1. c + s : 18,9326 gr
c : 25,0405 gr c : 16,9708 gr c : 16,8721 gr
s : 1,8666 gr s : 1,2279 gr s : 2,0605 gr
setelah diabukan : setelah diabukan : setelah diabukan :
= 25,1257 gr = 17,0367 gr = 16,9657 gr
Kadar Abu Kadar Abu Kadar Abu
25,1257 25,0405 17,0367 16,9708 16,9657 16,8721
x100% x100% x100%
1,8666 1,2279 2,0605
4,6% 5,4% 4,5%
2. c + s : 27,1774 gr 2. c + s : 19,0727 gr 2. c + s : 18,9803 gr
c : 25,0407 gr c : 16,9721 gr c : 16,8720 gr
s : 2,1367 gr s : 2,1006 gr s : 2,1083 gr
setelah diabukan : setelah diabukan : setelah diabukan :
= 25,1376 gr = 17,0821 gr = 16,9846 gr
Kadar Abu Kadar Abu Kadar Abu
25,1376 25,0407 17,0821 16,9721 16,9846 16,8720
x100% x100% x100%
2,1367 2,1006 2,1083
4,5% 5,2% 5,3%
Rata-rata Kadar Abu Rata-rata kadar Abu Rata-rata kadar
4,6 4,5 5,4 5,2 Abu
2 2
4,5 5,3
4,6% 5,3%
2
4,9%
Tabel 4
PENETAPAN KEALKALIAN ABU
RATA-RATA BLANGKO
17,7 17,5
2
17,6ml
KODE SAMPEL
NO KAKA TUA NO GARUDA MAS NO HONAI
1. 15,8 ml (contoh) 1. 16,3 ml (contoh) 1. 15,2 ml (contoh)
Kealkalian Abu Kealkalian Abu Kealkalian Abu
(17,6 15,8) x 0,4415 x100 (17,6 16,3) x 0,4415 x100 (17,6 15,2) x 0,4415 x100
mlNNaOH / 100 gr
mlNNaOH / 100 gr ml
1,8666 1,2279 2,0605
43mlNNaOH / 100 gr 47 mlNNaOH / 100 gr 51mlNNaOH / 100 gr
2. 15,4 ml (contoh) 2. 15,4 ml (contoh) 2. 15,5 ml (contoh)
Kealkalian Abu Kealkalian Abu Kealkalian Abu
(17,6 15,4) x0,4415 x100 (17,6 15,4) x 0,4415 x100 (17,6 15,5) x 0,4415 x100
mlNNaOH / 100 gr
mlNNaOH / 100 gr m
2,1367 2,1006 2,1083
45mlNNaOH / 100 gr 46mlNNaOH / 100 gr 44mlNNaOH / 100 gr
Rata-rata Kealkalian Rata-rata Kealkalian Rata-rata Kealkalian
Abu Abu Abu
43 45 47 46 51 44
2 2 2
44mlNNaOH / 100 gr 47 mlNNaOH / 100 gr 48mlNNaOH / 100 gr
Tabel 5
PENETAPAN SARI KOPI
KODE SAMPEL
KAKA TUA GARUDA MAS HONAI
Adapun hasil pembahasan yang dibahas dalam bab ini adalah merupakan
hasil analisa pengolahan data yang dilakukan di Lab, dan selanjutnya dibandingkan
dengan syarat kopi bubuk menurut sumber Standar Nasional Indonesia (SNI).
Hasil analisa pengolahan data dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 6
HASIL ANALISA LOPI BUBUK
NO KRITERIA UJI SATUAN KODE SAMPEL PERSYARATAN
SNI NO. 01 – 3542 – 1994,
Syarat Mutu Kopi Bubuk
Kaka Tua Garuda Mas Honai I II
1 Keadaan :
1.1 Bau - Normal Normal Normal Normal Normal
1.2 Rasa - Normal Normal Normal Normal Normal
1.3 Warna - Normal Normal Normal Normal Normal
2 Air % b/b 0,35 % 1,9 % 5,1 % Maks.7 Maks. 7
3 Abu % b/b 4,6 % 5,3 % 4,9 % Maks. 7 Maks. 5
4 Kealkalian Abu ml.N.NaOh/100 44 47 48 57 – 64 Min. 35
5 Sari Kopi g 26 % 36 % 25 % 20 – 36 Maks. 60
6 Bahan-bahan lain - Ada Ada Ada tidak boleh ada Boleh ada.
3. Kadar Abu
Kadar Abu yang terdapat pada masing-masing kopi bubuk masih dalam kategori
syarat mutu kopi bubuk yang sesuai dengan SNI, namun dengan melihat kadar abu
yang terdapat pada kopi bubuk cap kaka tua maka disimpulkan bahwa proses
pembakaran yang dilakukan pada produk kopi bubuk cap kaka tua lebih lama
dibandingkan dengan produk Garuda Mas dan Honai.
4. kealkalian Abu
kealkalian Abu yang dimiliki oleh masing-masing kopi bubuk masih dalam
kondisi layak konsumsi, sebab jika kopi tersebut dikonsumsi dengan mencampur
air panas maka ampas (sisa) kopi bubuk mengendap di bawah/tidak mengapung
diatas permukaan air.
5. Sari Kopi
Sari kopi yang terdapat pada masing-masing kopi bubuk masuk dalam kategori
syarat mutu I, sebab sari dari tiap-tiap kopi bubuk masih berwarna hitam dan
endapannya pun tidak mengapung diatas permukaan wadah
6. Bahan-bahan lain
Pada kopi bubuk cap Kaka Tua terdapat bahan tambahan lain diantaranya :
Beras, Jagung, Sagu, dan Kulit Kopi Sari.
Pada kopi bubuk cap Garuda Mas terdapat bahan tambahan lain diantaranya :
Jagung, Sagu, Kulit kopi Sari.
Pada kopi bubuk cap Honai terdapat bahan tabahan lain diantaranya :
Jagung, Sagu, kulit Kopi Sari.
Dengan membandingkan hasil analisa pengujian produk kopi bubuk yang
diuji dengan SNI maka dapat dianalisa bahwa produk kopi bubuk cap Kaka Tua, cap
Garuda mas, dan cap Honai masih layak untuk dikonsumsi oleh manusia.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisa penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 7
HASIL PENGUJIAN YANG DIBANDINGKAN DENGAN SNI NO 01-3542-1994
KODE SAMPEL
B. Saran
Beberapa saran untuk dipertimbangkan berkaitan dengan pengujian yang
dilakukan ini adalah :
1. Perlu adanya kesadaran bagi para pengusaha kopi bubuk agar tidak
terlalu banyak menambah bahan tambahan lain di dalam kopi bubuk, sebab
jika terlalu banyak bahan tambahan lain maka akan mengurangi aroma khas
yang dikeluarkan oleh kopi bubuk tersebut.
2. Perlu adanya koordinasi/kerja sama antara pengusaha kopi dengan
Instansi Balai Pengujian Mutu dan Normalisasi Produk Industri, dalam
memproduk kopi bubuk, guna mengetahui apakah produk kopi bubuk
tersebut layak untuk diproduksi.
I. Kopi bubuk cap Kaka Tua
Kesimpulan :
Didalam kopi bubuk cap Kaka Tua
terdapat bahan tambahan lain,
selain kopi
1. Beras
2. Jagung
3. Sagu
4. Kulit kopi sari
Kesimpulan :
Didalam kopi bubuk cap Garuda
Mas terdapat bahan tambahan lain,
selain kopi
1. Jagung
2. Sagu
3. Kulit kopi sari
Kesimpulan :
Didalam kopi bubuk cap Honai
terdapat bahan tambahan lain,
1. 2.
3. 4.