Anda di halaman 1dari 13

1. Apa hubungan operasi SC dengan kejadian tersebut ?

Diabetes Melitus Gestasional (DMG) merupakan suatu keadaan ketika kadar gula dalam darah
tidak normal  akibat sel beta pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk mengontrol
gula darah yang aman bagi si ibu dan bayi yang dikandungnya. Diabetes melitus pada kehamilan
biasanya terjadi pada usia kehamilan trimester dua dan tiga.

Risiko diabetes melitus saat kehamilan bagi seorang ibu ialah :


- Persalinan premature
- Cairan ketuban berlebihan
- Infeksi saluran kemih
- Pre-eklamsia
- Infeksi vagina berupa keputihan karena jamur yang berulang
- Memiliki risiko diabetes melitus setelah melahirkan

Resiko diabetes melitus saat kehamilan bagi janin ialah :


- Pertumbuhan terhambat
- Kekurangan glukosa dan kalsium
- Kelainan jantung
- Kelainan neurologic dan psikologik pada bayi pada kemudian hari
- Kematian mendadak di kandungan (sudden death) akibat dari darah yang kekurangan
oksigen dan kelebihan asam laktat. Ini risiko jika kadar gula darah ibu tidak terkontrol
- Cacat bawaan, peluanya tiga kali lebih besar dari kehamilan normal
- Meningkatnya kadar bilirubin. Kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah yang
menyebabkan bayi kuning
- Berat bayi lahir besar atau giant baby (makrosomia) akibat dari janin menerima
pasokan gula berlebih dari ibu, diubah menjadi protein dan lemak sehingga membuatnya
besar. Jika bobot lahir bayi besar maka besar kemungkinan harus dilahirkan secara
sesar.
- Sindrom gangguan napas  dapat disebabkan karena kelebihan insulin  menghambat
kerja hormone kortisol yang berfungsi untuk mematangkan paru-paru janin 
akibatnya paru-paru janin belum matang di usia 38 minggu dan berisiko untuk sindrom
gawat napas
2. Mengapa bayi tidak langsung menangis ketika dilahirkan ?
Bayi yang menangis setelah lahir merupakan pertanda bahwa bayi yang terlahir sehat. Dengan
menangis m aka secara otomatis paru-paru berfungsi sempurna dengan membuka dan menghisap
oksigen. Menangis juga merupakan respon perubahan yang dirasakan bayi dari yang semula penuh
kehangatan di dalam rahim dan gelap.

3. Mengapa bayi mendapatkan asupan asi dengan menggunakan NGT ?


NGT (Nasogastric tube) adalah alat yang digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang
plastic yang dipasang melalui hidung sampai lambung. Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi
3 kategori yaitu:
a. Dewasa ukurannya 16-18 Fr
b. Anak-anak ukurannya 12-14 Fr
c. Bayi ukuran 6 Fr

Ada 3 indikasi utama pemasangan NGT :


1) Dekompresi isi lambung
o Mengeluarkan cairan lambung pada pasien ileus obstruktif/ileus paralitik peritonitis
dan pankreatitis akut.
o Perdarahan saluran cerna bagian atas untuk bilas lambung (mengeluarkan cairan
lambung)
2) Memasukkan Cairan/Makanan ( Feeding, Lavage Lambung)
o Pasien tidak dapat menelan oleh karena berbagai sebab
o Lavage lambung pada kasus keracunan
3) Diagnostik
o Membantu diagnosis dengan analisa cairan isi lambung.

Kontraindikasi pemasangan NGT meliputi:


1) Pasien dengan maxillofacial injury atau fraktur basis cranii fossa anterior. Pemasangan NGT
melalui nasal berpotensi untuk misplacement NGT melalui fossa cribiformis, menyebabkan
penetrasi ke intrakranial
2) Pasien dengan riwayat striktur esofagus dan varises esofagus.
3) Pasien dengan tumor esophagus
Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi akibat pemasangan NGT:
1) Iritasi hidung, sinusitis, epistaksis, rhinorrhea, fistula esophagotracheal akibat pemasangan
NGT jangka lama.
2) Pneumonia Aspirasi.
3) Hypoxia, cyanosis, atau respiratory arrest akibat tracheal intubation

4. Mengapa dilakukan pengukuran GDS pada scenario?


Tidak ada metode yang bisa diandalkan untuk mengukur kadar gula darah selain di laboratoriu. P
enggunaan strip kertas untuk mengukur kadar gula darah tidak bisa diandalkan.
Strip kertas cenderung menurunkan hasil pengukuran yang sebenarnya. Hanya laboratorium
yang dapat memberikan pengukuran yang dapat diandalkan terhadap kadar glukosa atau gula
dalam plasma

Pada bayi baru lahir keseimbangan atau mempertahankan kadar glukosa adarah adalah hal yang
utama yaitu kadar glukosa harus dipertahankan antara 75-100 mg/dl sebagai substrar yang adekuat
bagi otak. Kadar glukoasa yang rendah akan menyebabkan eksitoksik asam amino sehingga akan
memperluas infark. Hipoglikemia dapat disebabkan oleh berkurangnya kadar glukosa karena
pelepasan katekolamin atau hiperinsulinisme yang sering dijumpai pada bayi yang menderita
asfiksia.

Umumnya hipoglikemia terjadi pada neonates berumur 1-2 jam. Hal ini disebakan oleh karena bayi
tidak lagi mendapatkan glukosa dari ibu, sedangkan insulin plasma masih tinggi dengan kadar
glukosa darah yang menurun

Hipoglikemia merupakan suatu kelainan metabolik dan endokrin yang sering terjadi pada bayi dan
anak yang berakibat kerusakan otak yang menetap. Hipoglikemia menyebabkan suplai glukosa
yang rendah ke alat-alat organ vital khususnya otak. Hipoglikemia yang berulang dan menetap
menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Hipoglikemia adalah kadar gula plasma kurang dari
2,6 mmol/L (< 47 mg/dl). Untuk neonatus aterm berusia kurang dari 72 jam dipakai batas kadar
gula plasma 35 mg/dL. Sedangkan untuk neonatus prematur dan KMK yang berusia kurang dari 1
minggu, disebut hipoglikemia bila kadar gula darah plasma kurang dari 25 mg/dl.
Hiperinsulinemia pada neonatus umumnya menyebabkan hipoglikemia yang berulang dan berat
pada awal kehidupan. Bentuk ini berhubungan dengan riwayat ibu dengan DM, IUGR, asfiksia
perinatal, eritroblastosis fetalis, sindrom Beckwith-Wiedemann, penggunaan obat-obatan
(misalnya sulfonilurea) pada ibu atau setelah infus glukosa pada ibu selama persalinan. Bayi dari
ibu diabetes menunjukkan makrosomia dan organomegali karena hiperinsulinemia fetal. Keadaan
ini merupakan bentuk yang paling sering ditemukan dalam kelompok hipoglikemia karena
hiperinsulinemia sementara. Pada umumnya, bayi-bayi ini cenderung gelisah karena hipoglikemia,
namun dapat pula menunjukkan gejala hipotonia, letargi dan malas minum yang disebabkan oleh
hipokalsemia.

Terdapat berbagai adaptasi terhadap kehidupan diluar uterus dan homeostasis glukosa. Dalam
keadaan normal kadar gula darah bayi lebih rendah daripada anak-anak. Kadar gula darah janin
sebesar 70% kadar gula darah ibu. Pada waktu bayi baru lahir masukan gula dari ibu berhenti secara
mendadak sehingga homeostasis pasca lahir dipertahankan dengan peningkatan glukagon 3-5 kali
lipat, penurunan kadar insulin dan tidak segera meningkat setelah makan, peningkatan katekolamin,
peningkatan GH, peningkatan FFA (Free Fatty Acid) dan badan keton, terjadi maturasi enzim
glukoneogenik, dan pelepasan gula darah dari simpanan glikogen (biasanya cukup untuk bayi
normal bisa bertahan puasa selama 4 jam). Anak-anak yang lebih kecil memiliki ketersediaan
glikogen yang terbatas, yang bertahan kira-kira 12 jam setelah masukan gula yang kurang, dan
selanjutnya akan dipertahankan dengan adanya glukoneogenesis. Selama puasa, tejadi
pembentukkan ketosis dan ketonuri yang cepat, hasil metabolisme lemak.

Menurut Iswanto (2012), terdapat 4 kelompok besar bayi neonatal yang seacra patofisiologik
mempunyai resiko tinggi mengalami hipoglikemia yaitu :
1) Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita diabetes melitus atau menderita diabetes selama
kehamilan dan bayi yang menderita penyakit eritroblastosis fetalis berat, bayi demikian
cenderung menderita hyperinsulinemia
2) Bayi dengan badan lahir rendah yang mungkin mengalami malnutrisi intrauterine, yang
mengakibatkan cadangan glikogen hati dan lemak tubuh total menurun.
3) Bayi yang sangat imatur (kecil) atau sedang sakit berat dapat menderita hipoglikemia karena
meningkatnya kebutuhan metabolism yang melebihi cadangan kalori.
4) Pada bayi yang menderita kelainan genetic atau gangguan metabolism primer (jarang terjadi)
seperti galaktosemia, penyakit penyimapnan glikogen, intoleransi fruktosa dll

5. Apa saja alur pemeriksaan fisik bayi baru lahir ?


6. Apa saja interpretasi dari hasil pemeriksaan ?
7. Apa saja indikasi dilakukan resusitasi pada bayi ?
8. Bagaimana proses timbulnya asfiksia?

9. Bagaimana Hubungan foto thoraks dengan didapatnya HMD gr 2 ?


Derajat Berat/Ringan Gambaran Radiologi
Thoraks

I Ringan Kadang normal / gambaran


granuler, homogen, tidak
ada air bronchograms

II Ringan- Seperti gambaran diatas plus


Sedang gambaran air bronchograms

III Sedang-Berat Seperti gambaran diatas plus


batas jantung kabur

IV Berat “white lung” / paru putih


menyeluruh
10. Jelaskan mengenai Hyaline Membrane Disease ?

Pada HMD terjadi difisiensi surfaktan  terjadi gangguan penurunan tegangan permukaan
alveolus  alveolus kolaps  hipoksia (oksigenasi jaringan menurun)  terjadi metabolism
anaerobic  menghasilkan timbunan asam laktat  terjadi asidosi metabolic pada bayi &
penurunan curah jantung
Akibat lain adalah kerusakan endotel kapiler & epitel ductus alveolus  terjadinya transudasi ke
dalam alveoli  terbentuk fibrin  fibrin &jaringan nekrotik membentuk suatu lapisan yang
disebut membrane hialin  yang melapisi alveoli  menghambat pertukaran gas  paru tidak
dapat mengeluarkan karbon dioksida (CO2)  terjadi asidosis respiratorik
11. Bagimana Alur diagnosis pada scenario ?

12. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari scenario ?

13. Apa saja factor resiko dan etiologi yang menyebabkan terjadinya kasus pada scenario
NEONATUS RISIKO TINGGI
o Pengertian
Bayi yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kematian atau menjadi
sakit berat dalam masa neonatal
o Kategori Neonatus Risiko Tinggi :
a) Kelahiran < 37 minggu atau > 42 minggu
b) BBL < 2500 gram atau > 4000 gram
c) BBLR d) Riwayat penyakit neonatal yang parah
d) Apgar Score : 0 – 4

14. Bagaimana Tatalaksana dari kasus di scenario ?


- Tatalaksana hipoglikemia pada neonatus yang asimptomatis adalah teruskan pemberian ASI
setiap 1-2 jam atau 3-10 ml/kg, selanjutnya monitor kadar gula darah setiap kali sebelum bayi
minum sampai gula darah stabil. Hindari pemberian minum yang berlebihan. Jika kadar gula
darah tetap rendah walaupun setelah diberi minum, dapat dimulai infus glukosa. Pemberian
ASI dapat dilanjutkan selama pemberian infus glukosa.
- Tata laksana bayi yang simptomatis atau kadar gula plasma <20-25 mg/dL (<1,1-1,4 mmol/L)
adalah segera diberikan intravena glukosa 10%, sebanyak 2 ml/kgBB secara bolus, dilanjutkan
dengan IV glukosa 10% 4-6 mg/kgBB/menit. Jangan memberikan secara oral atau intragastrik
pada kasus hipoglikemia yang berat atau simptomatis. Konsentrasi gula darah pada
hipoglikemia simptomatis dipertahankan >45 mg/dL (>2,5 mmol/L), sesuaikan tetesan cairan
intravena dengan kadar glukosa darah. Selanjutnya dianjurkan pemberian ASI yang lebih
sering, monitor konsentrasi gula darah setiap sebelum diberi minum sampai kadar gula darah
stabil dan pemberian cairan intravena distop. Bila kebutuhan glukosa melebihi 12
mg/kgBB/menit segera lakukan pemeriksaan kadar gula darah, insulin, kortisol, growth
hormon, laktat untuk mendeteksi adanya gangguan hormon. Setelah itu diberikan
hidrokortisom suksinat 10 mg/kgg/hari dengan dosis terbagi dua.
15. Apa saja komplikasi dari Scenario ?

16. Periode pertumbuhan dan perkembangan neonates ?


System pernafasan
Pada saat didalam rahim janin mendapatkan O2 dan melepaskan CO2 melalui plasenta. Paru-paru
janin mengandung cairan yang disebut surfaktan. Surfaktan berfungsi untuk mengurangi tekanan
permukaan alveoli dan menstabilkan dinding alveoli sehingga tidak kolaps. Pada proses persalinan
pervaginam terjadi tekanan mekanik dalam dada yang mengakibatkan pengempisan paru-paru dan
tekanan negative pada intra toraks sehingga merangsang udara masuk. Ketika tali pusat dipotong
maka akan terjadi pengurangan O2 dan akumulasi CO2 dalam darah bayi, sehingga akan
merangsang pusat pernafasan untuk memulai pernafasan pertama. Pernafasan pertama bayi
berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru dan mengembangkan jaringan alveoli paru-paru
untuk pertama kali sehingga merangsang udara masuk. Ketika bernafas, udara memenuhi paruparu
dan sisa surfaktan diserap oleh pembuluh darah dan linfe sehingga semua alveoli terisi oleh udara
pada saat ini maka terjadi peningkatan tekanan O2 dalam alveolar sehingga pembuluh darah paru-
paru meningkat dan memperlancar pertukaran gas dalam alveoli sehingga terjadi perubahan
sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim. Pernafasan bayi baru lahir tidak teratur kedalaman,
kecepatan dan iramanya serta bervariasi 30-60 kali per menit, sebagaimana kecepatan nadi,
kecepatan pernafasan juga dipengaruhi oleh menangis. Pernafasan mudah dilihat atau diamati
dengan melihat pergerakan abdomen karena pernafasan neonatus sebagian besar dibantu oleh
diafragma dan otot-otot abdomen.

System kardiovaskuler
Metabolism

Keseimbangan asam basa dan fungsi ginjal


System pencernaan

ketika bayi sudah mendapatkan makanan faeces bayi berubah menjadi kuning kecoklatan,
mekonium yang dikeluarkan menandakan anus yang berfungsi sedangkan faeces yang berubah
warna menandakan seluruh saluran gastrointestinal berfungsi.
Kapasitas lambung bayi baru lahir sekitar 15-30 ml dan meningkat dengan cepat pada minggu
pertama kehidupan. Pengosongan lambung pada bayi baru lahir sekitar 2,5 – 3 jam

System saraf
sistem syaraf belum matang secara anatomi dan fisiologi. Hal ini mengakibatkan kontrol yang
minim oleh kortex serebri terhadap sebagian besar batang otak dan aktivitas refleks tulang belakang
pada bulan pertama kehidupan walaupun sudah terjadi interaksi social
Refleks tersebut antara lain :
a. Reflek Morro
Reflek dimana bayi akan mengembangkan tangan lebar-lebar dan melebarkan jari-jari lalu
mengembalikan dengan tarikan yang cepat seakan-akan memeluk seseorang.
b. Reflek Rooting
Reflek ini timbul karena adanya stimulasi taktil pada pipi dan daerah mulut, bayi akan memutar
kepala seakan – akan mencari puting susu. Reflek Rooting ini berkaitan erat dengan reflek
menghisap dan dapat dilihat jika pipi atau sudut mulut dengan pelan disentuh bayi, akan
menengok secara spontan kearah sentuhan, mulutnya akan terbuka dan mulai menghisap.
Reflek ini biasanya menghilang pada usia 7 bulan.
c. Reflek Sucking
Reflek ini timbul bersama dengan reflek rooting untuk menghisap puting susu dan menelan
ASI.
d. Reflek Batuk dan Bersin
Reflek ini timbul untuk melindungi bayi dan obstruksi pernafasan.
e. Reflek Graps
Refleks yang timbul bila ibu jari diletakkan pada telapak tangan bayi maka bayi akan menutup
telapak tangannya. Respon yang sama dapat diperoleh ketika telapak kaki digores dekat ujung
jari kaki, menyebabkan jari kaki menekuk.
17. Pentingnya kecukupan gizi pada pertumbuhan dan perkembangan neonatus ?

Beri vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi Vitamin K pada bayi baru lahir. Lakukan
:
- Bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberikan Vitamin K per oral 1 mg/ hari
selama 3 hari
- Bayi risiko tinggi diberi vitamin K parenteral dosis 0,5 – 1 mg IM
18. Klasifikasi Berat Badan dan Usia Kehamilan ?

Anda mungkin juga menyukai