DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menerapkan asuhan kebidanan pada Asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan
Hipoglikemia
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Melaksanakan Pengkajian dan pengumpulan data pada bayi baru lahir dengan
hipoglikemia.
b. Menginterpretasikan data pada Asuhan kebidanan bayi baru dengan
Hipoglikemia.
c. Merumuskan Diagnosa potensial padaAsuhan kebidanan bayi baru lahir dengan
Hipoglikemia.
d. Mengidentifikasi tindakan segera atau antisipasi pada Asuhan kebidanan bayi baru
lahir dengan Hipoglikemia.
e. Menyusun rencana tindakan pada Asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan
Hipoglikemia.
f. Pelaksanaan Asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan Hipoglikemia.
g. MengevaluasiAsuhan kebidanan bayi baru lahir dengan Hipoglikemia.
2.2 Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Hipoglikemia
2.2.1 Langkah pertama
Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah pengumpulan semua
data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien. Merupakan
langkah pertama untuk mengumpulkan semua informasi yang akurat dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien (Ambarwati, 2010 ).
1) Data subyektifDalam pengkajian hal-hal yang perlu dikaji pada biodata
adalah:
a) Identitasi.
Nama
Dimaksudkan untuk lebih mengenal pasien dan membedakan jika
ada kesamaan nama pasien yang lain (Ambarwati, 2010).
Umur
Dikaji untuk mendeteksi apakah ada resiko yang berhubungan
dengan umur (Ambarwati, 2010)
Agama
Untuk mengetahui agama yang dianut pasien tersebut untuk
membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa (Ambarwati,
2010).
Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan penderita dan
penangkapan daya fikir, sehingga bidan dapat memberikan
konseling sesuai dengan pendidikannya ( Ambarwati, 2010 ).
Pekerjaan
Yang ditanyakan pekerjaan suami dan ibu itu sendiri.
Menanyakan pekerjaan untuk mengetahui taraf hidup dan sosial
ekonomi agar nasehat kita sesuai tingkat pekerjaan ini juga
mempengaruhi dalam gizi dalam pasien tersebut (Ambarwati, 2010)
Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana dan juga bila kemungkinan
ada nama ibu yang sama. Dan alamat ini juga diperhatikan bila
mengadakan kunjungan rumah (Ambarwati, 2010).
b) Alasan datang
Ditanyakan untuk mengetahui masalah atau keluhan yang
menyebabkan ibu datang ke tenaga kesehatan (Ambarwati, 2010).
c) Keluhan pasien
Ditanyakan untuk mengetahui masalah atau keluhan-keluhan yang
berhubungan dengan kasus yang dialami pasien (Ambarwati, 2010 ). Pada
pasien bayi dengan hipoglikemia memiliki keluhan bayi menangis ,
rewel,sulit untuk minum/ sulit menghisap, tremor, pucat, sehingga timbul
kecemasan pada orangtuanya (Sihombing, 2013).
d) Riwayat penyakit sekarang
Menurut (Nursalam, 2009), pengkajian kondisi bayi untuk menentukan
pemeriksaan disamping alasan datang. Pada bayi hipoglikemia bayi
terlihat pucat, tremor, bayi menangis tinggi, dan sulit untuk minum/
sulit menghisap ( Sihombing, 2013).
e) Riwayat penyakit prenatal ( kehamilan )
untuk mengetahui keadaan bayi saat dalam kandungan. Pengkajian ini
meliputi : hamil keberapa, umur kehamilan, ANC, HPHT, dan HPL
( Prawirohardjo, 2010).
f) Riwayat intranatal
Untuk mengetahui keadaan bayi saat lahir ( jam, tanggal) penolong,
tempat, cara spontan atau tidak seta keadaan bayi saat lahir
( Prawirohardjo, 2010).
g) Riwayat post natal
Untuk mengetahui keadaan bayi dan ibu saat bifas, adakah komplikasi
saat nifas ( Prawirohardjo, 2010).
h) Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular
dan menurun ( Prawirohardjo, 2010).
2) Data Objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan dikukur oleh tenaga
kesehatan (Nursalam, 2009).
a) Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Pemeriksaan keadaan umum dilakukan untuk mengetahui
bagaimana keadaan bayi ( Hidayat dan Uliyah, 2010). Keadaan
umum pada bayi hipoglikemia umumnya lemah (Sihombing,
2013).
Kesadaran
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai status kesadaran anak
meliputi tingkat kesadaran, (composmentis, apatis, sopor atau
delirtum, somnolens, sopor comatus, coma) gerakan yang ekstrem
dan ketegangan otot ( Hidayat dan Uliyah, 2010).
Kesadaran bayi dengan hipoglikemia bayi terlihat apatis atau acuh
tak acuh dengan keadaan sekitar ( menangis tinggi dan sulit untuk
minum menghisap ) (Rati, 2008).
Suhu
Pemeriksaan suhu aksila untuk menentukan apakah bayi dalam
keadaan hipo atau hipertermia. Dalam kondisi normal suhu
bayi berkisar anatara 36,5C –37, 5 C ( Hidayat dan Uliyah, 2010).
Suhu pada bayi dengan hipoglikjemia mengalami penurunan
akibat asupan glukosa yang berkurang (Rati, 2008).
Nadi ( Denyut jantung )
Pemeriksaan denyut jantung dilakukan untuk menilai apakah
bayi mengalami gangguan sehingga jantung dalam keadaan tidak
normal, denyut jantung di katakana normal apabila frekuensinya
antara 100-160 x/ menit ( Hidayat dan Uliyah, 2010)
Respirasi
Pemeriksaan nafas dilakukan dengan menghitung nafas rata
–rata pernafasan dalam 1 menit. Nafas bayi baru lahir
dikatakan normal apabila frekuensinya 30 –60 x/menit ( Hidayat dan
Uliyah, 2010). Frekuensi nafas pada bayi hipoglikemia meningkat (
Rati, 2008).
Riwayat Apgar Skor
Riwayat apgar skor yang dinilai antara lain:
- Denyut jantung dalam batas normal 100 –160 x/ menit
- Pernafasan dengan batas normal 30 –60 x/menit
- Tonus otot dengan batas normal bayi dapat bergerak dengan
normal dan aktif
- Reaksi pengisapan dalam batas normal adalah dapat
menghisap dengan baik saat menetek atau pada saat pemeriksaan
fisik
- Warna kulit dengan batas normal adalah kemerahan dan tidak
kebiru –biruan atau pucat.
b) Pemeriksaan fisik sistematis
Menurut (Hidayat dan Uliyah, 2010) pemeriksaan fisik dilakukan
secara sistematis yang dimulai dari kepala sampai kaki (head to too).
Muka
Pemeriksaan muka untuk mengetahui apakah muka simetris
atau tidak (Hidayat dan Uliyah, 2010). Pada bayi dengan
hipoglikemia muka terlihat pucat (Sihombing, 2013).
Mulut
Pemeriksaan mulut untuk mengetahui ada tau tidaknya
labiopalatoskisis (Hidayat dan Uliyah, 2010).
Hidung
Pemeriksaan hidung untuk mengetahui ada atau tidaknya benjolan,
bersih atau tidak (Hidayat dan Uliyah, 2010).
Tali pusat
Pemeriksaan tali pusat untuk mengetahui tali pusat terbungkus
kasa steril atau tidak, kering atau basah , ada kemerahan, bengkak
atau tidak (Hidayat dan Uliyah, 2010).
Punggung
Pemeriksaan punggung untuk mengetahui spinabifida atau tidak
(Hidayat dan Uliyah, 2010).
Ekstremitas
Pemeriksaan ekstremitas untuk mengetahui kelengkapan
ekstremitas kanan dan kiri, ekstremitas bawah kanan dan kiri
serta kelengkapan jari –jari tangan dan kaki (Hidayat dan Uliyah,
2010). Pada bayi denagn hipoglikemia ekstremitas tampak lemah
dan tremor ( Hidayat dan Uliyah, 2010).
Genetalia
Laki –laki : testis sudah turun apa belum
Perempuan : Labia mayora sudah menutupi labia minora atau
belum ( Hidayat dan Uliyah, 2010).
Anus
Pemeriksaan anus untuk mengetahui ada atau tidaknya atresiaani
(Hidayat dan Uliyah, 2010).
c) Pemeriksaan Reflek
Reflek moro
Reflek moro untuk mengetahui gerakan memeluk bila dikagetkan
(Dewi, 2011). Reflek moro pada bayi dengan hipoglikemi biasanya
lemah ( Farrer, 2007 ).
Reflek mengerakan atau reflek grasping
Reflek mengerakan bias kuat sekali dan kadang –kadang bayi
dapat diangkat dari permukaan meja tidurnya sementara bayi
berbaring terlentang dan menggengam jari tangan diperiksa ( Wong,
2005). Reflek grasping pada bayihipoglikemia biasanya lemah
(Ferrer, 2007 ).
Reflek mencari atau reflek rooting
Saat pipi bayi disentuh bayi akan menolehkan kepala ke
sisi yang disentuh untuk mencari putting susu ( Wong, 2005).
Reflek rooting pada bayi dengan hipoglikemia biasanya lemah
( Sihombing, 2013).
Reflek menghisap atau sucking
Saat bayi diberikan botol susu atau putting susu ibu bayi
menghisap dengan kuat dalam beresponsi dalam stimulasi ( Hidayat
dan Uliyah, 2010). Reflek sucking pada bayi dengan hipoglikemia
biasanya lemah, bayi mengalami kesulitan untuk minum ASI
( Sihombing, 2013).
Reflek tonik neckuntuk mengetahui otot leher bayi akan
mengangkan kekanan dan kekiri jika diletakkan pada posisi
tengkurep ( Rohani, dkk. 2011). Reflek tonik neck pada bayi
dengan hipoglikemia biasanya lemah (Sihombing, 2013).
d) Pemeriksaan Antropometri
Pemeriksaan Antropometri menurut (Hidayat dan Uliyah, 2010) meliputi:
Lingkar kepala: batas normal 33 –35 cm
Lingkar dada : batas normal 30 –33 cm3)
Berat badan : batas normal 2500 –3500 gram
Panjang badan : batas normal 45 –50 cm
e) Data Penunjang
Data penunjang untuk kasus hipoglikemia diperoleh dari pemeriksaan
laboratorium antara lain : pemeriksaan glukosa darah kurang dari 45 mg/dl
yakni diperiksa dengan dextrostix pada saat persalinan dan pada usia ½
jam, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam, 12 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam
( Muslihatun, 2009).
2.2.2 Langkah II : Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi diagnose kebidanan masalah
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Dalam
langkah ini data yang talah dikumpulkan diinterpretasikan menjadi diagnose
kebidanan dan masalah. Keduanya digunakan karena beberapa masalah
tidak dapat diselesaikan seperti diagnose tetapi membutuhkan penanganan yang
dituangkan dalam rencana asuhan terhadap pasien (Ambarwati, 2010 ).
1) Diagnosa kebidanan Bayi.Ny. X umur....jam/hari,dengan hipoglikemia
2) Masalah Masalah –masalah yang sering dijumpai pada bayi dengan
hipoglikemia adalah gangguan system pernafasan, reflek hisap dan
menelan minuman, kesadaran menurun atau sering tidur ( Sihombing, 2013 ).
3) Kebutuhan Kebutuhan –kebutuhan yang harus diberikan pada bayi dengan
hipoglikemia adalah pemberian cairan yang cukup terutama ASI,
mengobservasi keadaan umum bayi secara intensif, menjaga lingkungan bayi
agar lingkungan nyaman dan hangat ( Rati, 2008 ).
2.2.3 Langka III : Diagnosa Potensial
Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah
potensial yang mungkin akan terjadi. Pada langkah ini identifikasi masalah atau
diagnosa potensial berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa, hal ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan menunggu, mengamati dan bersiap-
siap apabila hal tersebut benar-benar terjadi (Ambarwati, 2010). Pada bayi baru
lahir dengan hipoglikemia diagnose potensialnya adalah terjadinya penurunan
kesadaran dan terjadi syokseptik pada bayi ( Rati, 2008).
2.2.4 Langkah IV : Antisipasi Atau Tindakan Segera
Pada langkah ini mengidentifikasi tindakan segera oleh bidan serta
konsultasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi klien
(Ambarwati, 2010 ). Menurut (Rati, 2008) antisipasi untuk bayi dengan
hipoglikemia adalah sebagai berikut :
1) Kebutuhan dengan dokter untuk pemberian IVFD ( Intra Vena Fluid Drip ).
2) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibioik 2x250 mg IV
3) Pemberian oksigen
4) Rujukan.
2.2.5 Langkah V :Intervensi
Langkah ini asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya yang merupakan lanjutan dari masalah atau diagnose yang telah
diidentifikasi atau antisipasi (Ambarwati, 2010 ). Menurut (Iswanto, 2012)
Intervensi atau perencanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
hipoglikemia antara lain :
1) Observasi keadaan umum, tanda –tanda vital meliputi denyut jantung,
nadi, suhu dan penatalaksanaan yang akan dilakukan.
2) Berikan bolus IV cairan dextrose 10% 2 ml kg BB secara pelan
dalam 5 menit.
3) Pasang infus glukosa 20% sesuai kebutuhan rawatan.
4) Lakukan pemeriksaan glukosa plasma setiap 1 jam atau bila ada indikasi.
5) Berikan konseling pada ibu tentang perawatan bayi dengan
hipoglikemia yaitu pemberian ASI secara adekuat kepada bayi.
6) Anjurkan ibu untuk memberikan nutrisi yang adekuat ( Pemberian
ASI sesegera mungkin).
7) Jaga suhu bayi agar tetap hangat.
8) Jaga kebersihan bayi dan lingkungan.
9) Lakukan perawatan tali pusat dengan prinsip pencegahan
infeksi.
2.2.6 Langkah VI : Implementasi
Langkah ini merupakan penatalaksanaan rencana asuhan penyuluhan kepada
kliendan keluarga. Mengarahkan dan melaksanakan rencana asuhan efisiensi
dan aman (Ambarwati, 2010 ).
2.2.7 Langkah VII : Evaluasi
Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang telah
dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan, ulangi
kembali proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang
sudah dilaksanakan tapi belum terlaksana (Ambarwati, 2010).
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
Jl. KH. Wakhid Hasyim No. 64 B Telp. (0354) 773095 – 772833
Website : http://www.poltekkes-malang.ac.id Fax. (0354) 778340
Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id Kediri 64114
I. Pengkajian
A. DATA SUBYEKTIF
Biodata
1. Keluhan utama :
Bayi lemas
DM V HIPERTENSI V Lain-lain V
TB V HEPATITIS V Lain-lain V
C
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
b. Kesadaran
( ) Gerak aktif ( ) Menangis Kuat ( V )Lethargi ( ) Merintih
( ) Koma ( ) lain-lain
c. Kepala
I. Rambut
Tidak tipis, tidak kering, tidak kotor, tidak jarang
II. Mata
Konjungtiva Anemis Ya/tidak Merah Ya/tidak
Sklera Ikterus Ya/tidak Lain-lain Ya/tidak
III. Wajah
Ikterus Ya/tidak Geimace Ya/tidak
Pucat Ya/tidak Cyanosis Ya/tidak
Lain-lain
IV. Telinga
Simetris Ya/tidak Radang Ya/tidak
Sekret Ada/tidak Perdarahan Ya/tidak
Tulang rawan +/- lain-lain............
V. Hidung
Pernafasan cuping hidung Ya/tidak
Lain-lain.........................
VI. Mulut
Bibir kering Ya/tidak Trismus Ya/tidak
Lidah kotor Ya/tidak Lain-lain............................
VII. Leher
Pembesaran Ada/tidak Kaku kuduk Ada/tidak
d. Thorak
Gerak Nafas : relaksi otot dada normal/tidak
Bentuk : Normal chest Barel chest
Irama nafas : reguler Irreguler
Stridor
Payudara : Ronchi Ada/tidak Whezing Ada/tidak
Jantung : Reguler Irreguler
Murmur Irama galop
e. Abdomen
Inspeksi : Bentuk : buncit/ tegang/ normal
Acites : ada/tidak
Tali pusar : belum lepas, terbungkus kasa steril
Palpasi : Massa : Ada/tidak
Fecalit : Ada//tidak
Distensi : Ada/tidak
Pembesaran Hepar : Ada/tidak
Perkusi : Thyampany Hypertimpany
Dulnes Lain-lain.................
Auskultasi : Peristaltik usus................ x/menit
f. Genetali
Labia : Oedem : Ya/tidak
Perdarahan : Ya/tidak
Labia Mayor menutupi labia minor : ya/tidak
Scrotum : Oedem : Ya/tidak
Sudah turun : Ya/Tidak
g. Anus
Berlubang : Ya/tidak
Pendarahan : Ya/tidak
Lain-lain :.............
h. Extermitas
Atas : Polidactili Ya/tidak
Syndaktili Ya/tidak
Gerak aktif Ya/tidak
Fratur Ya/tidak
Bawah : Polidactili Ya/tidak
Syndaktili Ya/tidak
CTEV Ya/tidak
Genovalgus Ya/tidak
i. Neurologi
TIDA
YA YA TIDAK
K
KAKU
V KEJANG V
KUDUK
MUNTAH V PANAS V
j. Reflek Bayi
Rooting lemah
Sucking lemah
Moro lemah
Babynski lemah
Grappe lemah
Swallowing lemah
2. Pemeriksaan Penunjang
Laborat : GDA 45 mg/dl tgl 20 Maret 2020 jam 8.30 WIB di Ruang Nifas RSUD
Ploso
Foto :-
Lain-lain :-
C. ANALISIS/INTERPRETASI DATA
NCB sesuai masa kehamilan usia 3 jam dengan hipoglikemi
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal 20 Maret 2020 Jam : 10.00 WIB
Jam 10.00 Mencegah hipotermi.
Bayi berada dalam infarm warmer.
Bungkus bayi dengan menggunakan plastik mulai dada hingga kaki.
Suhu bayi 36,5 0C.
Jam 10.05 Pasang umbilikal infus. Infus glukosa 20% sesuai advice dokter.
Tetesan infus lancar.
Jam 10.15 Memberikan D 10% 2ml/kgBB secara perlahan (bolus IV)
Injeksi bolus sudah diberikan
Jam 10.25 Memasang sonde untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Sonde ukuran 8 F sudah terpasang.
Jam 10.40 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi berikutnya.
Advice dokter:
Observasi GDA 1 jam setelah bolus IV D10%, kemudian observasi GDA
setiap 3 jam atau saat ada indikasi
Cek DL
Observasi CHPB
Jam 11.00 Pengambilan sampel darah.
Hasil lab belum jadi
Jam 11.00 Mengecek GDA ulang.
GDA 56 mg/dl
Jam 12.00 Observasi TTV
N : 150 x/ mnt
S : 36,6 0C
RR : 58 x/ mnt
BAB IV
PEMBAHASAN
Hipoglikemia adalah Suatu Keadaan Dimana Kadar Glukosa Dalam Darah Secara
Abnormal Rendah Yaitu < 50 Mg/Dl Atau Bahkan < 40 Mg/Dl ( Rahardjo, 2012).
Hipoglikemia biasanya terjadi jika seorang bayi pada saat dilahirkan memiliki cadangan
glukosa yang rendah yang disimpan dalam bentuk glikogen, ( Novyana 2010). Umumnya
hipoglikemia terjadi pada neonatus berumur 1 – 2 jam.hal itu disebabkan oleh karena bayi
tidak dapat mendapatkan glukosa dari ibu, sedangkan insulin plasma masih tinggi dengan
kadar glukosa darah masih menurun ( Iswanto, 2012 ).
Pengkajian Pada By Ny.I dilakukan pada tanggal 20 Maret 2020. Hasil pemeriksaan
diperoleh data dengan hasil bayi lahir spontan pada tanggal 20 Maret 2020 pukul 07.00 WIB.
Bayi langsung menangis, warna kulit kemerahan dan gerakan aktif. Jenis kelamin
perempuan. Sedangkan data obyektif didapatkan hasil keadaan umum bayi baik, Frekuensi
jantung: 140 x/menit,RR: 68 x/menit, Suhu:36,5 ◦ C, apgar score:6-7, bayi cukup
bulan,bergerak aktif, tonus otot baik dan warna kulit kemerahan. Setelah lahir, tidak mau
menyusu padahal ASI sudah keluar. Jam 8.30 WIB Bayi lemas, tidak mau menyusu. GDA 45
mg/dl.
Analisis ditegakkan diagnosis neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan usia 3 jam
dengan hipoglikemi. Sesuai dengan teori penatalaksanaan asuhan yang dilakukan dengan
melakukan penanganan pada bayi yang Hipoglikemi adalah Menurut ( Iswanto, 2013 ),
penatalaksanaan untuk hipoglikemia pada neonatus adalah pertahankan suhu tubuh dengan
cara membungkus bayi dengan kain hangat, jauhkan dari hal – hal yang dapat menyerap
panas bayi, Segera beri ASI ( Air Susu Ibu ), Observasi keadaan bayi, yaitu tanda- tanda vital,
warna kulit, reflek dan tangisan bayi, Bila tidak ada perubahan kurang lebih 24 jam dalam
gejala – gejala tersebut segera rujuk ke rumah sakit.
BAB V
PENUTUP
Dalam pengkajian asuhan kebidanan bayi baru lahir pada By. Ny. I umur 3 jam dengan
hipoglikemia di Rumah Sakit, maka penulis dapat mengambil kesimpulan data dan saran
sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
1. Penulis mampu melaksanakan pengkajian proses asuhan kebidanan bayi baru lahir
pada By. Ny. I umur 3 jam dengan hipoglikemia.
2. Penulis mampu menginterpretasikan data untuk menegakkan diagnosa kebidanan,
masalah kebutuhan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada By. Ny. I umur 3 jam
dengan hipoglikemia.
3. Penulis mampu merumuskan diagnosa potensial asuhan kebidanan bayi baru lahir
pada By. Ny. I umur 3 jam dengan hipoglikemia.
4. Penulis mampu melakukan antisipasi pada asuhan kebidanan bayi baru lahir pada
By. Ny. I umur 3 jam dengan hipoglikemia.
5. Penulis mampu merencanakan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada By. Ny. I
umur 3 jam dengan hipoglikemia.
6. Penulis mampu mengimplementasikan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada By.
Ny. I umur 3 jam dengan hipoglikemia.
7. Penulis mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan kebidanan bayi baru lahir
pada By. Ny. I umur 3 jam dengan hipoglikemia.
8. Penulis melaksanakan dan menerapkan manajemen asuhan kebidanan bayi baru
lahir pada By. Ny. I umur 3 jam dengan hipoglikemia secara komprehensif sesuai
dengan tujuan umum dan tujuan khusus.
9. Dalam melakukan asuhan kebidanan diperlukan kerjasama yang baik antara dokter,
bidan, pasien serta keluarga pasien sehingga setiap anjuran dan pengobatan yang
diberikan dapat dilakukan dan diterima oleh pasien.
5.2 Saran
Berdasarkan studi kasus yang sudah dilaksanakan maka penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut :
1. Bagi klien
Diharapkan keluarga dan masyarakatdapat mengetahui gejala bayi dengan
hipoglikemia sehingga klien dapat memberikan pertolongan pertama jika menemui
gejala bayi dengan hipoglikemia dan mendapatkan pertolongan segera.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya dalam asuhan
kebidanan bayi baru lahir dengan hipoglikemia.
3. Bagi Instasi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah bahan bacaan yang bermanfaat tentang hipoglikemia.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna dan Diah Wulandari. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Fitramaya.
Yogyakarta.
Azlin. Emil. 2011. Hubungan Antara Skor Apgar Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Bayi
Baru Lahir. Sari Pediatri Volume 13 No. 4, Desember 2011. Fakultas Kedokteran
Universitas Hassanudin Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Makasar.
Farrer, 2007. Perawatan Maternitas Dan Perinatal Edisi 2. Jakarta :EGC. Medika
Hidayat, AAA Dan Uliyah. 2010. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk Kebidanan.
Jakarta: salemba.
Judarwanto, 2012. Asuhan Kebidanan Neonatal Bayi Dan Anak. Jakarta : salemba.
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuhan Neonatal Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Rahardjo, dkk.2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Anak
Pra Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rati. 2008. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Hipoglikemia. Jakarta : Salemba.
Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba Medika.
Saifuddin, Abdul Bari. 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. YBPSP. Jakarta.