Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

KEGIATAN PROYEK YANG DIIKUTI

Adapun kegiatan proyek yang penulis ikuti selama melaksanakan kerja


praktek pada pekerjaan proyek Peningkatan jalan batas kota Banda Aceh –
Sp.Lam Ateuk, antara lain :
1. Pekerjaan Lapisan Pondasi Bawah Kelas B (Subbase Course).
2. Pekerjaan Lapisan Pondasi Atas Kelas A (Base Course).
3. Pekerjaan Lapisan Laston AC – BC

4.1 Peralatan
Dalam melaksanakan dan menjalankan pekerjaan di lapangan, maka
diperlukan suatu unit alat berat yang dapat membantu menyelesaikan masalah
pekerjaan di lapangan. Alat berat yang di gunakan bertujuan untuk memenuhi
ketepatan waktu penyelesaian dan pencapaian kualitas pekerjaan yang
diisyaratkan sesuai dengan rencana. Menurut fungsinya peralatan yang dipakai di
dalam proyek Peningkatan jalan batas kota Banda Aceh – Sp.Lam Ateuk adalah
sebagai berikut:

4.1.1 Asphalt Mixing Plant (AMP)


Asphalt Mixing Plant adalah suatu unit mesin atau peralatan yang
digunakan untuk memproduksi material campuran antara aspal dengan material
agregat batu. Penggunaan Asphalt Mixing Plant dimaksudkan untuk
memproduksi material campuran perkerasan lentur dengan jumlah yang besar
dengan mutu dan keseragaman campuran tetap terjamin (homogen).Material batu
pecah dan aspal akan dipanaskan secara terpisah sebelum dicampurkan. Suhu
pencampuran pada alat ini maximumnya 160oC.

4.1.2 Peralatan pekerjaan tanah


Motor Grader adalah alat berat yang dapat digunakan sebagai pembentuk
permukaan cair penghamparan agregat Alat ini Dapat digunakan untuk meratakan
tanah dan membentuk permukaan tanah, motor grader juga dapat dimanfaatkan

26
untuk mencampurkan tanah dan campuran aspal. Pada umumnya motor grader
digunakan dalam proyek dan perawatan jalan. Dalam pengoperasiannya, motor
grader menggunakan blade yang disebut Moldboard, yang digerakkan sesuai
dengan kebutuhan bentuk permukaan.

Pekerjaan lain yang dapat dilakukan Motor Grader adalah :


1) Meratakan permukaan tanah / penghamparan agregat.
2) Menghaluskan permukaan.
3) Menggusur.
4) Membersihkan lereng.

4.1.3 Peralatan pengangkutan tanah


Dump truck adalah alat yang digunakan untuk memperlancar pengangkutan
material dari AMP kelokasi pekerjaan khususnya untuk pengangkutan Hot Mix
agar sampai kelokasi pekerjaan, sehingga pada waktu penghamparan tidak ada
gangguan. Biasanya kapasitas angkut dump truck adalah 12 ton, sedangkan tipe
dump truck yang biasa dipakai pada proyek jalan adalah dump truck yang sistem
penumpahannya kebelakang atau real dump truck.

4.1.4 Peralatan pemadatan tanah


Vibratory Roller adalah alat pemadat yang mempunyai prinsip pemadatan
utama yaitu rolling ( pengilasan ) dan vibration (penggetaran). Rodanya terdiri
dari roda ban bagian belakang dan roda besi bagian depan.

4.1.5 Peralatan penyiraman


Water Tank Truck, alat ini merupakan kendaraan beroda empat yang
memiliki tangki air dibelakangnya dengan kapasitas tertentu. Tanki yang berisi air
digunakan untuk penyiraman pada saat pelaksanaan pemadatan agregat.

4.1.6 Peralatan pengaspalan


a. Air compresor
Air Compresor, yang digunakan untuk membersihkan debu–debu dan
material lepas di atas pondasi atas, agar pengaspalan lapisan permukaan menjadi

27
bagus dan tidak mudah terjadi kerusakan. Pekerjaan pembersihan debu ini berjalan
sesuai dengan yang diharapkan tanpa ada suatu kendala.

b. Asphalt sprayer
Pada umumnya, alat penyemprotan aspal diberikan untuk memberikan lapis
pengikat (tack coat) atau lapis resap pengikat (prime coat) pada permukaan yang
akan diberi lapis aspal diatasnya dengan tujuan untuk mengikat lapis perkerasan
baru dengan lapis perkerasan lama.

c. Asphalt Finisher
Alat untuk menghamparkan campuran aspal yang dihasilkan dari alat
produksi aspal. Terdapat dua jenis Asphalt Finisher yaitu Crawler yang
menggunakan roda kelabang, dalam hal daya ambang (flotation), traksi, dan
penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan Asphalt Finisher
yang menggunakan roda karet dengan ukuran sama. Kelebihan Asphalt Finisher
roda karet adalah dalam hal manuver yang lebih cepat.

d. Tandem Roller
Penggunaan dari penggilas ini untuk mendapatkan permukaan yang agak
halus, misalnya penggilas lapisan hotmix. Tandem roller ini memberikan lintasan
yang sama pada masing-masing rodanya, beratnya antara 8 - 14 ton. Penambahan
beban akibat pengisian zat cair (blasting) berkisar antara 25 – 60 % dari berat
penggilas. Untuk mendapatkan penambahan kepadatan pada pengerjaan penggilas
batu – batuan yang tajam dan keras.

e. Tired Roller
Pemadat roda karet dengan jenis pemadat permukaan, tapi dapat juga
berfungsi dengan prinsip meremas (kneading action). Pemadat roda karet pada
umumnya mempunyai poros ganda (tandem axle) dengan empat sampai sembilan
roda tiap poros. Roda dirancang sedemikian rupa sehingga roda bagian belakang
dapat berjalan dalam ruang diantara bagian depan. Pemadat karet tidak boleh
kelebihan beban akibat pemberat atau bergerak dengan kecepatan melebihi batas
karena dapat memberikan keausan pada ban.

28
4.2 Pekerjaan Lapisan Pondasi Bawah Kelas B (Subbase Course).
Lapisan pondai bawah (subbase course) adalah lapisan yang ditempatkan
diantara tanah dasar (subgrade) dan base course, yang merupakan lapisan dasar
dari perkerasan jalan. Lapisan pondasi bawah yang dipakai telah di tentukan
yaitu lapisan agregate kelas B, komposisi agregat adalah pasir dan kerikil. Mutu
bahan yang digunakan untuk lapisan ini lebih rendah dari mutu bahan base
course.
Material base kelas B diambil dari Quary dan dibawa ke Base Camp
untuk proses Stone Crusher. Kemudian diangkut dengan Dump Truck yang
dimuat dengan menggunakan Whell Loader. Material ini dihampar dan
diratakan dengan menggunakan alat Motor Grader dan dipadatkan dengan
menggunakan Vibro Roller sampai padat dengan disirami air hingga didapat
kepadatan yang sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

A. Fungsi Lapisan Pondasi Bawah


Lapisan perkerasan pondasi agregat kelas B yang terletak antara lapis
pondasi atas dan tanah dasar dinamakan lapis pondasi bawah yang berfungsi
sebagai berikut:
1. Bagian dari konstruksi perkerasan yang menyebarkan beban roda ke tanah
dasar.
2. Efesiensi penggunaan material. Material pondasi bawah relatif murah
dibandingkan dengan lapisan perkerasan diatasnya.
3. Mengurangi tebal lapisan diatasnya yang lebih mahal.
4. Lapisan peresapan, agar air tanah tidak berkumpul dipondasi.
5. Lapisan untuk mecegah partikel-partikel halus dari tanah dasar yang naik
kelapisan atas

B. Alat yang digunakan dan Jumlah Pekerja

Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pondasi bawah adalah:

1. 1 unit Wheel Loader b) 1 unit Dump Truck


2. 1 unit Motor Grader

29
3. 1 unit Tandem Roller
4. 1 unit water tanker
5. Alat Bantu

C. Teknik Pelaksanaan

Teknik pelaksanaan pekerjaan penghamparan dan pemadatan dari Base


B adalah :

 Pengangkutan material base B ke lokasi proyek dengan


menggunakan DumpTruck.
 Setelah sampai di lokasi, campuran ditumpuk menjadi 5 sampai 6
tumpukan disepanjang lokasi yang telah siap untuk dihampar base B.

 Penghamparan material base B dilakukan dengan menggunakan alat


motor grader dengan kapasitas 2,7 m. Setelah badan jalan terbentuk,
kemudian dipadatkan dengan alat vibrator roller dengan kapasitas 16
ton.
 Jika disuatu lokasi ada campuran material yang kurang baik
ikatannya maka dapat ditambahkan abu batu dengan bantuan tenaga
manusia untuk mengikat material tersebut ketika dipadatkan kembali
dengan vibrator roller.

D. Pengujian (Sandcone Test)


Setelah lapisan dipastikan benar-benar kering, maka dilakukan pengujian
Sandcone yaitu dengan mengambil sampel material dengan dimensi diameter
penampang atas 15 cm dan kedalaman 12 cm. Tujuan dari pengujian ini adalah
untuk mengetahui, material yang digunakan untuk pekerjaan ini memenuhi
spesifikasi yang sudah ditentukan atau tidak. Setelah dilakukan pemeriksaan dari
hasil sandcone tersebut di Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum Kota Banda
Aceh maka didapatlah hasil, rata-rata 100% material yang digunakan memenuhi
spesifikasi yang di bututuhkan.

30
1.3 Pekerjaan Lapisan Pondasi Atas Kelas A (Base Course).
Lapis agregat kelas A adalah lapisan perkerasan yang terletak diantara
lapisan bawah dengan lapisan permukaan. Lapisan ini dibuat untuk
menyempurnakan kapasitas daya dukung beban. Material yang digunakan
untuk lapisan ini adalah yang cukup kuat dan memiliki CBR > 90%. Bahkan
yang digunakan untuk lapisan ini dapat berupa batu pecah, kerikil pecah, yang
merupakan material kelas A baik yang berdiameter ¾ dan ⅜.
Material ini diambil dari Quary dan dibawa ke Base Camp untuk proses
Stone Crusher. Kemudian diangkut dengan Dump Truck yang dimuat dengan
menggunakan Whell Loader. Material ini dihampar dan diratakan dengan
menggunakan alat Motor Grader dan dipadatkan dengan menggunakan Vibro
Roller sampai padat dengan disirami air hingga didapat kepadatan yang sesuai
dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik sedangkan Proses
Penghamparan Kelas A setelah Pemadatan kelas B yang memenuhi Syarat.

4.4 Pekerjaan Aspal


Perkerasan aspal adalah lapisan yang berupa campuran aspal yang
berfungsi sebagai penahan beban roda diatasnya secara langsung. Campuran aspal
yang digunakan terdiri dari agregat kasar yang memenuhi gradasi dan terdiri dari
batu pecah atau kerikil pecah, agregat halus yang merupakan pasir, Dust serta
material aspal.

4.4.1 Lapis resap pengikat (Prime Coat)


Lapis resap pengikat adalah lapisan penghubung antara lapisan pondasi
2
atas dengan lapisan AC-BC dengan Koefesien pemakaian 0,75 Liter/M , dengan
volume 6772,50 Liter, sesuai dengan volume pada Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,
Pekerjaan ini dilakukan jika kepadatan dan daya dukung lapisan pondasi atas
telah memenuhi syarat atau hasil dari pengujian CBR tidak boleh kurang dari
80%. Konstruksi perkerasan dibersihkan dengan menggunakan air compresor dan
dilakukan prime coat dengan asphal sprayer sehingga tidak terdapat lagi sesuatu
yang dapat mengurangi hasil maksimal yang diharapkan.

31
Tujuan dari Prime Coat ini yaitu :
1. Mengisi lubang - lubang kecil pada bagian atas pondasi;
2. Menutup atau melapiskan partikel yang terlepas sehingga permukaan
menjadi lebih keras dan kuat;
3. Membantu memberi ikatan yang baik antara lapisan pondasi atas dengan
lapisan AC-BC yang akan dihamparkan.

Sehingga memberikan suatu sifat yang kedap air dari permukaan pondasi
atas agar air tidak dapat masuk yang dapat mengakibatkan hancurnya lapisan
tanah dasar pada saat lapisan permukaan belum dilapisi.
Sebelum pekerjaan prime coat dimulai, terlebih dahulu dibersihkan debu –
debu dan material yang lepas di atas pondasi atas dengan menggunakan mesin air
compressor dengan tekanan angin 5 atm. Pembersihan dinyatakan telah cukup
apabila permukaan base course telah bersih sehingga permukaan agregat telah
jelas terlihat. Setelah lapisan permukaan pondasi atas bersih, barulah diberi
lapisan prime coat.
Aspal panas prime coat dihasilkan dengan memanaskan aspal penetrasi
60/70 sebanyak 30% dari keseluruhan campuran. Pekerjaan ini dilakukan dengan
menggunakan alat Asphalt Sprayer distributor dengan kapasitas 150 m2/jam. Alat
ini memiliki pemanas sendiri, di mana setelah pemanasan mencapai 1600C sampai
dengan 1800C aspal cair baru bisa disemprotkan melalui pipa. Proses
penyemprotan prime coat dilakukan bertahap yaitu dengan memulainya setengah
dari lebar badan jalan terlebih dahulu agar lalu lintas tidak terganggu, kemudian
baru dilanjutkan pada setengah lebar badan jalan tersisa.

Pekerjaan lapisan ikat atau (prime coats) dinyatakan selesai setelah memenuhi
syarat-syarat antara lain:
1. Penyiraman yang merata, sehingga tidak ada tempat yang kelihatan lapisan
base course;
2. Tidak ada lapisan prime coat yang lepas akibat dilalui kendaraan atau
orang yang berjalan kaki;
3. Permukaan prime coat tidak kotor oleh debu atau kotoran lain.

32
Permukaan pondasi yang telah dilalui lapisan prime coat secara merata sebenarnya
tidak boleh dilalui oleh kendaraan atau pejalan kaki selama 24 jam setelah prime
coat karena akan menyebabkan aspal panas prime coat tersebut diabaikan, tetapi
saat pengaspalan, prime coat yang telah kering harus dikompresor lagi agar debu
yang ada pada badan jalan hilang.

4.4.2 Laston Lapis Antara (AC-BC)


Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet dari lapisan
perata, lapis pondasi atau lapis aus campuran aspal yang terdiri dari agregat dan
bahan aspal modifikasi yang dicampur di pusat instalasi pencampuran / AMP
(Asphalt Mixing Plant), serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut
diatas pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan sesuai dengan
spesifikasi dan memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang, dan untuk
memenuhi kadar aspal yang cocok, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan
keawetan ketebalan Laston Lapis Antara Modifikasi (AC – BC Mod)
Lokasi pekerjaan ini sepanjang jalan, Leveling sudah dilakukan dan
permukaan sudah dilapisi dengan lapis resap pengikat, alat yang digunakan
disini adalah menggunakan asphalt finisher, dump truck, tandem roller,
Pneumatic tire roller, dan alat bantu untuk pekerja aspal, yaitu penggaruk dan
perata bagian samping jalan yang tak terjangkau menggunakan alat pemadat.
Urutan kerja sebagai berikut :
1. Material aspal beton dibawa dengan menggunakan dump truck dari
Asphalt mixing plant dan dibawa menuju lokasi pekerjaan yang akan
dilapisi dengan Laston Lapis Pengikat.
2. Material aspal yang dibawa dump truck dituang ke cold bin (Asphalt
finisher), yang kemudian dihampar sesuai dengan ketebalan yang ada di
gambar.
3. Setelah material aspal dihampar dengan menggunakan asphalt
finisher dilanjutkan

33
dengan proses pemadatan dengan menggunakan tandem roller dan
Pneumatic tire roller, dengan lintasan yang optimal dan sesuai dengan
hasil Trial Mix dilapangan untuk mencapai kepadatan yang optimal.
4. ketebalan sesuai dengan gambar /
spesifikasi.

4.4.3. Pengujian
Untuk mencapai spesifikasi yang dibutuhkan, setelah Pekerjaan Lapisan
AC- BC dilaksanakan maka dilakukan pengujian Core Drill. Benda uji di ambil
di beberapa titik dengan cara melakukan pemotongan perkerasan AC-BC
sebesar Ø10cm dengan menggunakan mesin Core. Hasil yang diperoleh setelah
melakukan pemeriksaan di laboratorium pada beberapa benda uji, maka hasil
yang didapat rata- rata benda uji memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan.

34

Anda mungkin juga menyukai