Ria Pranasari
102018105
Alamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.06, Jakarta Barat 11510, Indonesia
Email : ria.2018fk105@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Kanker mata (retinoblastoma) adalah tumor ganas pada mata. Retinoblastoma menyerang retina,
jaringan saraf tipis di belakang mata. Retinoblastoma dapat terjadi sejak janin berada di dalam
rahim. Utamanya menyerang anak sebelum usia 5 tahun. Selama tahap awal pertumbuhannya, sel
retinoblastoma membelah menjadi sel baru. Selanjutnya, sel akan berkembang menjadi sel retina
yang matang. Pada kasus retinoblastoma, terjadi perubahan atau mutasi gen sehingga sel tumbuh
terus-menerus secara tidak terkendali. Suatu alel dalam satu lokus di dalam pita kromosom 13q14
mengontrol tumor tersebut, baik dalam bentuk hereditas (diturunkan) oleh orang tua dalam bentuk
gen letal dominan ataupun non-hereditas (tidak diturunkan).
Abstract
Eye cancer (retinoblastoma) is a malignant tumor in the eye. Retinoblastoma attacks retina, the
thin nerve tissue behind the eye. Retinoblastoma can occur since the fetus is still inside the uterus.
It mainly attacks children before the age of five. During the early stages of its growth,
retinoblastoma cells divide into new cells. Furthermore, the cell will develop into mature retinal
cells. In the case of retinoblastoma, gene changes or mutations occur so that cells grow
continuously in an uncontrolled manner. An allele in one locus on the chromosome 13q14 band
controls the tumor, both in the form of heredity (inherited) by parents in the form of dominant or
non-hereditary (not inherited) lethal genes.
Rumusan Masalah
Seorang anak mengalami retinoblastoma dari kedua orang tua yang normal.
Hipotesis
Retinoblastoma yang terangkai gen letal dominan pada kasus ini terjadi karena adanya mutasi.
Pendahuluan
Mata merupakan organ penglihatan yang berperan penting dalam kehidupan seseorang.
Kesehatan mata pada anak menjadi salah satu faktor yang penting dalam menentukan
perkembangan anak. Kelainan mata yang terjadi pada anak dapat dikarenakan berbagai macam
sebab, selain karena kelainan anatomi mata, dapat juga terjadi karen kanker pada mata. Kanker
merupakan penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal dalam
tubuh. Salah satu kanker yang sering menyerang anak-anak adalah retinoblastoma (kanker mata).1
Retinoblastoma terjadi ketika sel-sel saraf di retina mengalami mutasi genetik. Mutasi ini
menyebabkan sel untuk terus menerus tumbuh dan bertambah banyak ketika sel yang sehat akan
mati. Massa sel yang terakumulasi ini akan membentuk tumor.2 Sel-sel retinoblastoma dapat
menyerang lebih jauh ke dalam mata dan struktur di dekatnya. Retinoblastoma juga dapat
menyerang ke area lain dari tubuh, termasuk otak dan tulang belakang. Retinoblastoma dapat
terjadi karena mutasi (non-hereditas) dan melalu sifat yang diturunkan oleh orang tua (hereditas).1
Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah tumor ganas dalam mata yang berasal dari jaringan embrional
retina, bagian dari mata yang mendeteksi cahaya dan warna. Meskipun retinoblastoma dapat
terjadi pada semua usia, namun paling sering terjadi pada usia sebelum 5 tahun. Retinoblastoma
merupakan tumor yang dapat terjadi secara hereditas (40%) dan non hereditas (60%).
Retinoblastoma hereditas meliputi pasien dengan riwayat keluarga positif (10%) dan yang
mengalami mutasi gen yang baru pada waktu pembuatan (30%). Pada bentuk herediter, tumor
cenderung terjadi pada usia muda. Tumor unilateral pada bayi lebih sering dalam bentuk herediter,
sedangkan anak yang lebih tua lebih sering mengalami bentuk non-herediter.1
Dahulu retinoblastoma dianggap berasal dari mutasi gen autosomal dominan, tetapi
pendapat terakhir menyebutkan bahwa retinoblastoma disebabkan oleh mutasi gen RB1,
kromosom alel nomor 13q14 berperan dalam mengontrol bentuk hereditas (sifat menurun) dan
non-hereditas (sifat tidak menurun) suatu tumor. Jadi pada setiap individu sebenarnya sudah ada
gen retinoblastoma normal. Pada kasus sifat yang menurun tumor muncul bisa satu alel 13q14
mengalami mutasi spontan sedangkan pada kasus dengan sifat tidak menurun tumor baru muncul
bisa kedua alel 13q14 mengalami mutasi spontan. Pada kromosom 13q14 lengan panjang terdapat
gen RB1. RB1 adalah gen supresor tumor, yaitu gen yang membuat sel tidak tumbuh atau
membelah terlalu cepat dengan cara yang tidak terkendari. Mutasi dari gen RB1 bertanggung
jawab terhadap sebagian besar kasus retinoblastoma. Sebagian besar mutasi pada gen RB1
mencegah pembentukan protein fungsional, sehingga tidak efektif mengatur pembelahan sel,
akibatnya sel membelah tak terkendali dan membentuk tumor.1,2
Gambar 1 Retinoblastoma
Gen Letal
Gen letal adalah gen yang dalam keadaan homozigot, menyebabkan kematian pada
individu tersebut. Gen letal dapat menyebabkan kematian pada saat individu masih embrio atau
setelah lahir. Ada pula gen yang menyebabkan kematian saat individu menjelang dewasa. Gen ini
disebut juga gen subletal. Berdasarkan sifat dan pengaruhnya, gen letal dapat dibedakan atas gen
letal dominan dan gen letal resesif.3
Mutasi
Mutasi adalah perubahan materi genetik yang dapat diwariskan dan memunculkan bentuk-
bentuk alternatif gen apapun. Bentuk-bentuk alternatif itu disebut alel. Secara garis besar, terdapat
dua macam mutasi, yaitu mutasi yang mempengaruhi gen dan mutasi yang mempengaruhi
keseluruhan kromosom.3 Mutasi merupakan sumber utama dalam keanekaragaman genetik. Tanpa
adanya mutasi, tidak ada keanekaragaman, dan tanpa keanekaragaman tidak ada evolusi. Semua
sel memiliki beberapa enzim khusus yang berfungsi memelihara DNA dan memastikan replikasi
DNA berjalan lancar saat pembelahan sel terjadi. Mutasi dapat menyebabkan perubahan secara
acak pada sandi genetik yang dapat menghasilkan versi baru sebuah protein yang berfungsi lebih
baik daripada versi sebelumnya. Namun, mutasi dapat memiliki dampak buruk bagi organisme,
perubahan sekuens DNA pada suatu gen dapat diterjemahkan menjadi perubahan sekuens asam
amino protein yang dihasilkan.4
Mutasi dapat terjadi kapanpun dan di manapun. Semua sel dalam tubuh dapat terkena
mutasi. Akan tetapi, hanya mutasi pada sel-sel yang menghasilkan gamet yang memiliki
kemungkinan diturunkan ke generasi berikutnya. Mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik yang
menyusun tubuh kita terjadi setiap waktu. Mutasi somatik yang terjadi di awal kehidupan embrio
dapat memiliki dampak serius dan sangat merugikan. Namun, pada orang dewasa, beberapa mutasi
somatik tidak berpengaruh apa-apa. Saat dewasa, tubuh telah berkembang penuh, perubahan pada
beberapa sel dibanding dengan milyaran sel yang ada bukan merupakan sel yang signifikan. Akan
tetapi sebagian mutasi somatik perlu menjadi suatu hal yang dikhawatirkan.4 Kanker adalah hasil
dari mutasi somatik pada gen yang biasanya berfungsi mengendalikan pertumbuhan dan
pembelahan sel. Karena termutasi, maka sel yang telah selesai tumbuh dan membelah, serta sedang
melakukan fungsinya, mulai membelah di luar kendali membentuk tumor.2
1. Menurut kejadiannya
a. Spontan (spontaneous mutation)
Mutasi spontan adalah mutasi yang terjadi akibat adanya sesuatu pengaruh yang tidak
jelas, baik dari lingkungan luar maupun dari internal organisme itu sendiri. Mutasi ini
terjadi di alam secara alami (spontan), dan secara kebetulan.5
b. Induksi (induced mutation)
Mutasi terinduksi adalah mutasi yang terjadi akibat adanya paparan dari sesuatu yang
jelas, misalnya paparan sinar UV. Secara mendasar tidak terdapat perbedaan antara
mutasi yang terjadi secara alami dan mutasi hasil induksi.5
b. Mutasi kromosom
Tedapat dua macam penyimpangan kromosomal yang bisa terjadi di dalam sel,
yaitu perubahan dalam hal struktur kromosom dan perubahan dalam hal jumlah
kromosom. Perubahan struktural mencakup delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi.6
Delesi adalah perubahan kromosomal berupa hilangnya salah satu atau lebih
segmen gen atau kromosom.6
Duplikasi terjadi jika terdapat satu atau lebih salinan segmen kromosom pada
komosom itu sendiri atau kromosom lain. Delesi dan duplikasi dapat terjadi
dalam peristiwa mutasi yang sama ketika dua untai DNA homolog saling
tumpang tindih, lalu putus secara bersamaan di dua tempat yang berbeda
(nonhomolog), dan kemudian menyambung kembali dengan untai yang salah.
Salah satu untai akan kehilangan satu atau lebih gen, sedangkan untai yang lain
akan mendapat kelebihan salinan satu atau lebih gen.6
Inversi terjadi jika terjadi perpatahan dalam sebuat kromosom dan segmen
tersebut berputar 180 ֩̊ sebelum akhirnya bergabung kembali.6
Translokasi terjadi ketika kromosom-kromosom nonhomolog patah dan saling
bertukar segmen.6
Mutagen
Mutagen merupakan bahan yang dapat menyebabkan terjadinya suatu mutasi. Mutagen
kimiawi dan mutagen fisik dapat menyebabkan mutasi melalui penggantian satu basa dengan basa
lainnya di dalam molekul DNA sehingga terjadi perubahan struktural pada basa, Perubahan itu
menyebabkan basa membentuk berpasangan secara salah yang berakibat pada insersi atau delesi,
ataupun sangat merusak basa tersebut sehingga tidak dapat berpasangan dengan basa normal
lainnya.6 Mutagen dibagi menjadi 3 yaitu:5
1. Mutagen bahan kimia, merupakan penyebab mutasi dalam lingkungan kimiawi seperti
mutagen analogi basa, agen perubah basa, dan agen penyela. Contohnya adalah zat
pengawet makanan, zat pewarna, penyedap, pestisida dan obat-obatan.5
2. Mutagen bahan fisika, merupakan penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisika
berupa radiasi dan suhu. Contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif, sinar gamma, sinar
X, dll.5
3. Mutagen bahan biologi, contohnya virus dan bakteri.5
Kesimpulan