Anda di halaman 1dari 2

Penyakit demam chikungunya merupakan jenis penyakit yang dapat menular dengan

gejala yang mudah dilihat melalui demam yang mendadak, nyeri pada persendian terutama
pada sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai bintik-
bintik merah pada kulit. Munculnya gejala tersebut disebabkan oleh virus jenis Chikungunya
pada genus Alphavirus, Famili Togaviridae. Penyakit ini disebabkan oleh virus nyamuk pada
genus Aedes. Sebagian orang awam penyakit yang sama dengan demam berdarah, tetapi
penyakit chikungunya relatif tidak berbahaya dan tidak fatal dibandingkan dengan penyakit
demam berdarah (DBD). Penyakit demam chikungunya adalah penyakit self limiting disease
(sembuh dengan sendiri). Demam terjadi selama 2-4 hari, sementara munculnya gejala antara
3-10 hari. Gejala utama yang muncul antara lain, tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan
rasa nyeri di persendian (linu). Sebagian orang merasakan pegal-pegal, ngilu, juga muncul
rasa sakit pada tulang-tulang, medis menyebutnya yaitu demam tulang atau flu tulang. Virus
yang berkembangbiak di dalam darah yang menimbulkan rasa nyeri pada tulang hingga
berefek kelumpuhan sementara tidak berarti kelumpuhan total.
Vektor yang berperan dalam penularan penyakit chikungunya yaitu nyamuk Famili
Culicidae, Genus Aedes, spesies aegypti, dan albopictus. Nyamuk Aedes mengalami proses
metamorfosis yang sempurna yaitu dari telur, larva (jentik), pupa, dan nyamuk dewasa.
Nyamuk menetaskan larva hingga menjadi pupa membutuhkan air, sedangkan telur jenis
nyamuk Ae.aegypti tahan hidup dalam waktu yang cukup lama tanpa membutuhkan air,
tetapi dalam lingkungan yang lembab. Siklus hidup dari nyamuk dalam waktu saru minggu
tergantung dari faktor suhu, makanan, jenis spesies, dan faktor yang lainnya. Nyamuk dewasa
jantan umumnya hidup hanya bertahan 6-7 hari dengan makanannya berupa cairan tumbuhan
atau nektar, sedangkan betina dapat hidup selama 2 minggu atau lebih dengan menghisap
darah untuk memproduksi telur-telurnya. Secara umum nyamuk betina Ae.aegypti dan
Ae.albopictus memiliki daya terbang sejauh 50-100 meter, tetapi kedua jenis nyamuk tersebut
mampu terbang dengan mudah dan cepat dalam mencari tempat perindukkan.
Beberapa tempat perindukkan larva Ae.aegypti yaitu bak mandi, drum, tempat
penampungan air, ban bekas, vas bunga, talang rumah, kolam ikan hias yang tidak digunakan
lagi, kontainer di luar gedung, dan di segala macam jenis kolam. Sedangkan tempat
perindukkan larva Ae.albopictus berada di lubang-lubang pohon, lubang potongan bambu,
ketiak daun (6). Selain itu di bak air, ember, potongan pohon, bambu, dan ketiak daun yang
menampung air, dan kontainer buatan di luar gedung. Kebiasaan nyamuk Ae.aegypti
menggigit manusia terjadi pada siang hari, saat manusia melakukan aktivitas. Virus
ditularkan oleh nyamuk Aedes akan berkembangbiak di dalam tubuh manusia dan dengan
mudah menyerang ke semua usia, baik anak-anak maupun orang dewasa di daerah endemis
contohnya di Indonesia. Gejala yang sering terjadi secara mendadak yaitu demam yang tinggi
selama lima hari. Mudahnya penularan oleh nyamuk pada saat menghisap darah kepada
orang lain terjadi hemoorragic, merupakan virus beredar dalam aliran darah.
Virus chikungunya yang menyebabkan penyebaran yang luar biasa di Indonesia di
Provinsi Surabaya, Bali, dan NTB memiliki kesamaan yang sangat besar mungkin berasal
dari nenek moyang yang sama.

Anda mungkin juga menyukai