Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Saponin Ekstrak Butanol Daun Majapahit (Cresentia
cujete) Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotometri Infra Merah
Firawati
E-mail : apoteker.fira@gmail.com
Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang isolasi dan identifikasi senyawa saponin ekstrak butanol daun
majapahit (Cresentia cujete). Hasil penelitian diperoleh bahwa isolat murni ekstrak butanol daun
majapahit dengan nilai Rf 0,6 diduga teridentifikasi mengandung senyawa saponin pada uji busa dan hasil
spektum infra merah yang ditandai dengan adanya gugus O-H, C=C, C-C, dan C-H.
Kata kunci: Saponin, Majapahit (Cresentia cujete), KLT, dan spektrofotometri infra merah.
Abstract
Isolation and identification saponin compound had been done butanol extract of Majapahit leaf
(Cresentia cujete), The results showed that pure isolate by butanol extract Majapahit leaf in Rf value of
0.6 allegedly identified the saponin compounds at foam test and infra red spectrum results of which is
marked by the presence of O-H, C=C, C-C, and C-H groups.
Keywords: Saponin, Majapahit (Cresentia cujete), TLC, and spectrophotometry infra red.
1
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Saponin Ekstrak Butanol Daun Majapahit (Cresentia cujete) Dengan Metode Kromatografi
Lapis Tipis dan Spektrofotometri Infra Merah.
Firawati
2
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Saponin Ekstrak Butanol Daun Majapahit (Cresentia cujete) Dengan Metode Kromatografi
Lapis Tipis dan Spektrofotometri Infra Merah.
Firawati
dengan H2SO4 10% v/v, diangin- inframerah dan diperoleh hasil sebagai
anginkan kemudian difiksasi hingga berikut:
diperoleh warna noda. 1. Ekstraksi
4. Identifikasi Secara KLTP Ekstrak yang diperoleh berupa ekstrak
Ekstrak yang diperoleh ditotolkan metanol awal sebanyak 17g dan ekstrak
secara tegak lurus pada permukaan butanol yang merupakan hasil partisi akhir
lempeng yang telah dibuat parit inilah yang dilanjutkan dengan pengujian
menggunakan pipa kapiler, kromatografi lapis tipis dan
dimasukkan dalam chamber yang spektrofotometri infra merah.
berisi eluen kloroform : metanol : air 2. Hasil Uji Pendahuluan
(13 : 7 : 2) yang telah dijenuhkan Hasil Uji Busa dan Pereaksi Warna
dengan posisi berdiri (diusahakan Dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
tempat penotolan tidak kontak dengan Tabel 1. Hasil analisis kualitatif saponin
eluen yang digunakan) kemudian yang terkandung dalam daun majapahit
chamber ditutup dan lempeng dengan menggunakan pereaksi kimia
dibiarkan terelusi, setelah itu lempeng Pengujian Hasil Menurut Ket.
dikeluarkan dan diangin-anginkan Pengamatan Pustaka
Uji Busa Terbentuk Busa tahan > Positif
sampai kering, lalu diamati
(ditambahkan Busa 10 menit, Saponin
penampakan nodanya pada sinar 10 ml air busa tidak
lampu UV 366 nm. Pita-pita yang mendidih, hilang setelah
terbentuk dikeruk dari plat kaca dan dinginkan ditambahakan
ditampung ke dalam vial sesuai lalu kocok) 1 tetes HCl 2
M
dengan fraksinya.
Pereaksi Hijau dan Hijau Positif
5. Penentuan Spektrum Senyawa Lieberman perlahan- Perlahan Saponin
Murni Secara Spektrofotometri Bouchard lahan Menjadi
Infra Merah berubah kuning
Senyawa murni dari fraksi menjadi
dicampurkan dengan garam KBr (0,5- kuning
1,5 mg zat / 200 mg KBr). Campuran
ini dicetak kemudian dimasukkan ke 3. Pemisahan dan Pemurnian Komponen
dalam Acculab 2 dengan Kimia
spektrofotometer infra merah. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
6. Pengamatan Dan Pengolahan Data Tabel 2. Hasil Kromatografi Lapis Tipis
Pengamatan dilakukan dengan Ekstrak n-butanol dengan penampak noda
melihat jumlah noda yang diperoleh UV
dari hasil Kromatografi Lapis Tipis No. Warna Noda RF
dan KLTP, serta hasil melihat 1. Ungu 0,1
pembacaan spektrum serapan dan 2. Jingga 0,3
letak struktur yang diperoleh dari 3. Jingga 0,4
Spektrofotometri Infra Merah. 4. Jingga 0,6
5. Coklat 0,8
Hasil Penelitian
4. Identifikasi Secara KLTP
Dari ekstrak yang diperoleh dilakukan
Dapat dilihat pada tabel berikut ini :
uji pendahuluan yaitu dengan menggunakan
pereaksi warna, kemudian dilakukan metode
kromatografi lapis tipis, kromatografi lapis
tipis preparatif, dan spektrofotometri
3
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Saponin Ekstrak Butanol Daun Majapahit (Cresentia cujete) Dengan Metode Kromatografi
Lapis Tipis dan Spektrofotometri Infra Merah.
Firawati
Tabel 3. Daftar nilai Rf dan warna pita hasil KLTP dan KLT dari fraksi-fraksi.
Pita Warna Pita Fraksi No.Urut Noda Nilai Warna
Isolasi secara kromatografi lapis tipis karena metanol merupakan pelarut yang
preparatif senyawa saponin dari ekstrak umum yang dapat menarik hampir sebagian
n-butanol dengan cairan pengelusi besar senyawa kimia yang terkandung di
kloroform : metanol : air (13:7:2) dalam daun majapahit dan dilanjutkan
menghasilkan 3 fraksi. Dari 3 fraksi ekstraksi dengan pelarut n-butanol. Tujuan
tersebut pada fraksi B menampakkan dari ekstraksi ini adalah untuk menarik
noda tunggal yang diduga senyawa komponen senyawa saponin yang terdapat
saponin setelah diidentifikasi dengan dalam simplisia tersebut.
KLT kemudian dibuktikan dengan Hasil ekstraksi dengan pelarut metanol
kromatografi lapis tipis dua dimensi secara maserasi, selanjutnya diuapkan di alat
(KLT-dua dimensi) dengan cairan rotavapor hingga diperoleh ekstrak kering
pengelusi kloroform : metanol : air sebanyak 17 gram. kemudian dilakukan
(13:7:2) arah pertama dan (10:9:3) arah ekstraksi dengan corong pisah dengan
kedua. menggunakan pelarut n-butanol. Lapisan n-
5. Penentuan Spektrum Senyawa Murni butanol diuapkan untuk mendapatkan ekstrak
Secara Spektrofotometri Infra Merah kering kemudian diidentifikasi dengan
pereaksi kimia dan uji busa menghasilkan
Tabel 4. Daftar nilai Rf dan warna noda hasil KLT busa tahan > 10 menit, busa tidak hilang
dua dimensi setelah ditambahakan 1 tetes HCl 2 M,
Fraksi No.Urut Nilai RF Warna pereaksi perekasi Libermen menghasilkan
Noda Noda hijau perlahan menjadi kuning. Hasil ini
Sinar UV sama dengan literatur yang ada artinya positif
Fraksi B Arah I 0,65 Kuning mengandung senyawa saponin.
Arah II 0,6 Kuning Selanjutnya ekstrak kental yang
diperoleh dilakukan pemantauan dengan
Tabel 5. Hasil analisis spektrum infra merah
KLT menggunakan fase gerak
senyawa dari isolat fraksi B
No. Bilangan Kemungkinan kloroform:metanol:air (13:7:2). Hasil
Gelombang (cm-1) Gugus Fungsi identifikasi secara kromatografi lapis tipis
Pada Spektra terhadap komponen kimia yang terdapat pada
1 3479,56 O-H ekstrak tersebut diperoleh 5 noda yaitu warna
2 1629,85 C=C ungu, jingga, jingga, jingga, coklat dengan
3 1097,50 C-C
penampak noda sinar UV 254 nm.
4 466,77 C-H
Selanjutnya dilakukan pemisahan
komponen kimia dengan menggunakan
Pembahasan
metode kromatografi lapis tipis preparatif
(KLTP) dengan eluen kloroform : metanol :
Penelitian ini diawali dari
air (13:7:2) diperoleh 3 pita/fraksi yaitu
pengumpulan bahan daun majapahit
fraksi A, B, dan fraksi C. Untuk fraksi A
(Cresentia cujete L) yang berasal dari
berwarna kuning dengan jumlah noda 1,
Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan.
untuk fraksi B berwarna jingga dengan
Kemudian dilakukan ekstraksi dengan
jumlah noda 1 yang merupakan fraksi
metode maserasi menggunakan pelarut
tunggal, untuk fraksi C berwarna jingga
metanol. Metanol digunakan sebagai pelarut
4
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Saponin Ekstrak Butanol Daun Majapahit (Cresentia cujete) Dengan Metode Kromatografi
Lapis Tipis dan Spektrofotometri Infra Merah.
Firawati
5
Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Saponin Ekstrak Butanol Daun Majapahit (Cresentia cujete) Dengan Metode Kromatografi
Lapis Tipis dan Spektrofotometri Infra Merah.
Firawati